bab iii metodologi penelitian 3.1 metode...
TRANSCRIPT
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6). Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pre-experimental design. Dikatakan
pre-experimental karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal tersebut dikarenakan tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2011:109).
3.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian pre-experimental yaitu one-group pretest-
posttest. Desain ini merupakan pengembangan dari desain one-shot case study. Dimana
pada desain one-group pretest-posttest terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Pada
penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas
eksperimen saja. Tabel 3.1 menunjukkan sebuah desain dalam penelitian.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tahap Evaluasi
Kelompok Pre Test Treatment Pos Test
Eksperimen O1 Z O2
(Sumber : Sugiyono, 2011:111)
O1 merupakan hasil dari pretest prestasi belajar siswa sebelum diberikan
pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone. Z adalah perlakuan yang
diberikan dengan menggunakan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran.
Sedangkan O2 adalah posttest merupakan prestasi belajar siswa setelah diberikan
pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone.
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Paradigma dan Variabel Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan
(Sugiyono, 2011: 66). Gambar 3.1 menunjukkan paradigma penelitian yang dapat menjadi
gambaran penelitian yang dilakukan.
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:60). Variabel dalam penelitian ini diantaranya :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah penggunaan trainer wireless microphone sebagai media
pembelajaran.
2. Variabel Terikat (Y)
Penggunaan Trainer
Wireless Microphone
Hasil Belajar
Pretest Treatment Posttest
Kognitif
Subjek
Penelitian
Variabel X
Variabel Y
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar
siswa pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan
perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah tertentu. Seperti yang
dikemukakan Moh. Nasir (1988:52) bahwa definisi operasional adalah definisi yang
diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Adapun beberapa penjelasan definisi yang digunakan dalam judul penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Trainer Wireless Microphone
Trainer Wireless Microphone merupakan alat elektronik yang terdiri dari
pemancar (Tx) yang mentransmisikan sinyal listrik dari microphone melalui
gelombang radio dan ditangkap oleh penerima (Rx) sehingga suara bisa terdengar
dengan alat berupa speaker. Microphone merupakan transducer yang mengubah
sinyal suara menjadi sinyal listrik. Trainer ini terdapat tiga sub rangkaian
diantaranya rangkaian audio amplifier, modulator dan buffer. Spesifikasi trainer
wireless microphone sebagai berikut : frekuensi sistem wireless 87,5 – 108 MHz,
teknik modulasi analog dengan type frequency modulation, sumber tegangan
baterei AA 1,5 volt (2 buah), input jack 3,5 mm, dimensi alat 21 cm x 11,5 cm.
2. Pemahaman
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemahaman memiliki kata dasar
“paham” yang artinya sebagai pengetahuan yang banyak. Artinya pemahaman
adalah tidak sekedar mengetahui tetapi pengetahuan yang mendalam.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2010:3). Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga
aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui
sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif,
afektif maupun psikomotor siswa. Pada penelitian ini hanya aspek kognitif yang
diukur.
3.5 Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian pre-experimental one-group pretest-posttest design dilakukan peneliti di
SMK Negeri 12 Kota Bandung pada program keahlian Elektronika Pesawat Udara (EPU).
Peneliti menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone sebagai
ekperimen pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM kelas XI.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan mengarah pada dua aspek, yaitu :
1. Aspek instruksional, meliputi tujuan standar kompetensi, pemahaman materi,
keluasan dan kedalaman materi, kemudahan penggunaan media, ketepatan urutan
penyajian, kecukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi dan kejelasan
umpan balik.
2. Aspek media, meliputi kemudahan memahami prinsip produk (produk dilengkapi
modul), kemudahan menggunakan produk dan manfaat produk.
Ada dua teknik pengumpulan data yang mengacu pada rumusan masalah, yaitu :
1. Tes, terdiri dari pre-test dan post-test, digunakan untuk mengumpulkan data
pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah
menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone.
2. Penyebaran angket, digunakan untuk mengetahui respon terkait media
pembelajaran trainer wireless microphone. Angket disebarkan kepada guru
sekolah dan siswa.
3.7 Instrumen Penelitian
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penyusunan instrumen dilakukan dengan memahami variable yang akan diteliti.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran dengan
media trainer wireless microphone dalam penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar
(pretest dan posttest) untuk ranah kognitif. Instrumen tambahan berupa angket untuk
mengetahui respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless microphone
dalam kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM.
3.7.1 Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap
instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba
instrumen sebagai berikut:
A. Uji Validitas
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak
diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah
Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini digunakan rumus
korelasi product moment (Arikunto, 2011:72) dengan angka kasar sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rXY = Koefisien korelasi
n = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah skor tiap siswa pada item soal
ΣY = Jumlah skor total seluruh siswa
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas
ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(Sumber: Arikunto, 2011: 75)
Pengujian signifikansi koefisien validitas, selain dapat menggunakan tabel juga
dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji t (Sudjana, 2010: 146) sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
t = nilai t hitung
n = banyaknya peserta tes
rXY = koefisien korelasi
Kriterianya adalah jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item soal
tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung ≤ ttabel maka koefisien item soal tersebut
tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat
kebebasan (dk) = n-2.
B. Uji Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes
berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan
yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti ( Arikunto, 2009).
Dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini rumus yang digunakan
peneliti adalah rumus K-R 20, dari Kuder dan Richardson (Sugiyono, 2007: 359) yang
ditulis dalam rumus :
(
) (
)
Keterangan :
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ri = Reliabilitas tes secara keseluruhan
st2 = Varians total
k = Banyaknya butir soal
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Harga varians total (Vt) (Sugiyono, 2007: 361) dihitung dengan menggunakan
rumus berikut ini:
dimana :
Keterangan :
xt2 : varians
∑Xt : jumlah skor seluruh siswa
n : jumlah siswa
Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka instrumen
dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cikup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2011: 75)
C. Tingkat Kesukaran
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang
menjawab benar untuk setiap butir soal (Arikunto, 2011:208), persamaan yang digunakan
sebagai berikut :
SJ
BTK
…(7)
Keterangan :
TK = Tingkat Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga
perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran dan Kriteria
No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1. 0,70 TK 1,00 Mudah
2. 0,30 TK < 0,70 Sedang
3. 0,00 TK < 0,30 Sukar
(Arikunto, 2011: 210)
D. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui
kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya)
dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2008).
Formulasi daya pembeda item (Arikunto, 2011: 213) dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
Indeks diskriminasi yang ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.
Sedangkan indeks diskriminasi yang berada di sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut
mempunyai daya diskriminasi yang rendah sedangkan harga d yang negatif menunjukkan
bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada Tabel 3.5 dibawah ini
menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.
Tabel 3.5 Tabel Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Nilai
DP Klasifikasi
D < 0,20
0,20 D < 0,40
0,40 D < 0,70
0,70 D 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
(Arikunto, 2011:218)
3.7.2 Instrumen Observasi
Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data
sekunder penelitian yaitu respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless
microphone sebagai media pembelajaran. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji
coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai
berikut :
A. Respon Siswa dan Guru
Data yang didapat berupa perspektif guru dan siswa terhadap penggunaan trainer
wireless microphone sebagai media pembelajaran kompetensi dasar menganalisis sistem
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
radio pemancar FM. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriftif naratif.
Analisis yang digunakan berupa deskriptif naratif presentase.
∑
Keterangan : n = jumlah seluruh item angket
Untuk menentukan tingkat ketercapaian, pemberian makna, dan pengambilan
keputusan digunakan tabel perbandingan berikut :
Tabel 3.6 Konversi Tingkat Ketercapain
Tingkat Pencapaian Kualifikasi
90% - 100% Sangat Baik
75% - 89% Baik
65% - 74% Cukup
55% - 64% Kurang
0 – 54% Sangat Kurang
(Sudjana, 2005:107)
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum
pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan
(posttest). Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,
posttest :
1. Pemberian skor dan mengubahnya ke dalam bentuk nilai
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu
jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak
dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah
jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai
dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai siswa =
x 100 …(10)
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak (Sugiono, 2011). Untuk mendapatkan data yang normal
maka digunakan uji distribusi chi kuadrat (X2). Pengujian data dengan (X
2) dilakukan
dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)
dengan kurva normal baku/standar (A). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B
merupakan data yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar, bahwa kurva normal
baku yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan
bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas
6 bidang dalam kurva normal baku adalah : 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%;
2,27% (gambar A).
Gambar 3.2 (a) Kurva Baku Normal (b) Kurva Distribusi Data yang akan Diuji
Normalitas (Sugiono, 2011)
Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :
a) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk menguji normalitas dengan Chi Kuadrat
ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6, hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada
pada Kurva Normal Baku
b) Menentukan panjang kelas interval (Sugiono, 2011)
Panjang Kelas =
c) Menghitung ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk
menghitung harga Chi Kuadrat.
Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang
dikalikan dengan n)
d) Menghitung fh (Frekuensi yang diharapkan). Cara menghitung fh, didasarkan pada
persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (Jumlah
individu dalam sampel)
e) Memasukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-
harga ( f0 - fh )2 dan
lalu menjumlahkannya. Harga
adalah
merupakan harga Chi Kuadrat
f) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan
ketentuan :
Jika :
hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal
hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
3.8.3 Uji Hipotesis
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif.
Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi lebih kecil (<),
maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkah-
langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata data ( )
…..(12)
2. Menghitung simpangan baku (s) menurut Sugiyono (2007: 57)
…..(13)
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
xi : nilai pada tiap siswa
: nilai rata-rata
n : jumlah siswa
s : simpangan baku
3. Menghitung harga t menurut Sugiyono (2007: 96)
…..(14)
Keterangan :
t : nilai t yang dihitung (thitung)
n : jumlah anggota sampel
: nilai rata-rata
μ0 : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku sampel
4. Melihat harga -ttabel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)
6. Meletakkan kedudukan thitung dan -ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus
dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah
penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
thitung ≥ -ttabel, berarti H0 diterima
thitung < -ttabel, berarti H0 ditolak
3.9 Prosedur dan Alur Penelitian
3.9.1 Tahap Persiapan
Daerah
penerimaan
H0
Daerah penolakan H0
α
-ttabel
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran,
metode, serta penggunaan media pembelajaran pada kompetensi dasar
menganalisis sistem radio pemancar FM.
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi
landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Menentukan sampel penelitian.
d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen
observasi.
e. Melakukan uji coba instrumen tes.
f. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang
layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif.
3.9.2 Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif
sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan trainer
wireless microphone sebagai media pembelajaran.
c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah
kognitif setelah digunakannya trainer wireless microphone sebagai media
pembelajaran.
3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah
diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa
pada ranah kognitif.
c. Mengolah data respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless
microphone sebagai media pembelajaran.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
e. Membuat laporan penelitian.
3.10 Waktu Penelitian
Waktu kegiatan selama melakukan penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.8 Waktu Penelitian
Tahap Waktu Penelitian
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian Bulan 1,
minggu ke-
Bulan 2,
minggu ke-
Bulan 3,
minggu ke-
Bulan 4,
minggu ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Persiapan
Pelaksanaan
Akhir