bab iii metodologi penelitian 3.1 metode...

15
Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pre-experimental design. Dikatakan pre-experimental karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2011:109). 3.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian pre-experimental yaitu one-group pretest- posttest. Desain ini merupakan pengembangan dari desain one-shot case study. Dimana pada desain one-group pretest-posttest terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Pada penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas eksperimen saja. Tabel 3.1 menunjukkan sebuah desain dalam penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tahap Evaluasi Kelompok Pre Test Treatment Pos Test Eksperimen O 1 Z O 2 (Sumber : Sugiyono, 2011:111) O 1 merupakan hasil dari pretest prestasi belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone. Z adalah perlakuan yang diberikan dengan menggunakan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. Sedangkan O 2 adalah posttest merupakan prestasi belajar siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone.

Upload: hoangkhuong

Post on 20-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6). Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pre-experimental design. Dikatakan

pre-experimental karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel terikat. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu

bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal tersebut dikarenakan tidak

adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2011:109).

3.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian pre-experimental yaitu one-group pretest-

posttest. Desain ini merupakan pengembangan dari desain one-shot case study. Dimana

pada desain one-group pretest-posttest terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Pada

penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas

eksperimen saja. Tabel 3.1 menunjukkan sebuah desain dalam penelitian.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tahap Evaluasi

Kelompok Pre Test Treatment Pos Test

Eksperimen O1 Z O2

(Sumber : Sugiyono, 2011:111)

O1 merupakan hasil dari pretest prestasi belajar siswa sebelum diberikan

pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone. Z adalah perlakuan yang

diberikan dengan menggunakan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran.

Sedangkan O2 adalah posttest merupakan prestasi belajar siswa setelah diberikan

pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Paradigma dan Variabel Penelitian

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan

antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan

masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan

hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan

(Sugiyono, 2011: 66). Gambar 3.1 menunjukkan paradigma penelitian yang dapat menjadi

gambaran penelitian yang dilakukan.

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:60). Variabel dalam penelitian ini diantaranya :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel

bebasnya adalah penggunaan trainer wireless microphone sebagai media

pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Penggunaan Trainer

Wireless Microphone

Hasil Belajar

Pretest Treatment Posttest

Kognitif

Subjek

Penelitian

Variabel X

Variabel Y

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar

siswa pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan

perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah tertentu. Seperti yang

dikemukakan Moh. Nasir (1988:52) bahwa definisi operasional adalah definisi yang

diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan

atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Adapun beberapa penjelasan definisi yang digunakan dalam judul penelitian ini,

sebagai berikut :

1. Trainer Wireless Microphone

Trainer Wireless Microphone merupakan alat elektronik yang terdiri dari

pemancar (Tx) yang mentransmisikan sinyal listrik dari microphone melalui

gelombang radio dan ditangkap oleh penerima (Rx) sehingga suara bisa terdengar

dengan alat berupa speaker. Microphone merupakan transducer yang mengubah

sinyal suara menjadi sinyal listrik. Trainer ini terdapat tiga sub rangkaian

diantaranya rangkaian audio amplifier, modulator dan buffer. Spesifikasi trainer

wireless microphone sebagai berikut : frekuensi sistem wireless 87,5 – 108 MHz,

teknik modulasi analog dengan type frequency modulation, sumber tegangan

baterei AA 1,5 volt (2 buah), input jack 3,5 mm, dimensi alat 21 cm x 11,5 cm.

2. Pemahaman

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemahaman memiliki kata dasar

“paham” yang artinya sebagai pengetahuan yang banyak. Artinya pemahaman

adalah tidak sekedar mengetahui tetapi pengetahuan yang mendalam.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman

belajarnya (Sudjana, 2010:3). Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga

aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui

sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif,

afektif maupun psikomotor siswa. Pada penelitian ini hanya aspek kognitif yang

diukur.

3.5 Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian pre-experimental one-group pretest-posttest design dilakukan peneliti di

SMK Negeri 12 Kota Bandung pada program keahlian Elektronika Pesawat Udara (EPU).

Peneliti menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone sebagai

ekperimen pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM kelas XI.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan mengarah pada dua aspek, yaitu :

1. Aspek instruksional, meliputi tujuan standar kompetensi, pemahaman materi,

keluasan dan kedalaman materi, kemudahan penggunaan media, ketepatan urutan

penyajian, kecukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi dan kejelasan

umpan balik.

2. Aspek media, meliputi kemudahan memahami prinsip produk (produk dilengkapi

modul), kemudahan menggunakan produk dan manfaat produk.

Ada dua teknik pengumpulan data yang mengacu pada rumusan masalah, yaitu :

1. Tes, terdiri dari pre-test dan post-test, digunakan untuk mengumpulkan data

pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone.

2. Penyebaran angket, digunakan untuk mengetahui respon terkait media

pembelajaran trainer wireless microphone. Angket disebarkan kepada guru

sekolah dan siswa.

3.7 Instrumen Penelitian

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyusunan instrumen dilakukan dengan memahami variable yang akan diteliti.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran dengan

media trainer wireless microphone dalam penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar

(pretest dan posttest) untuk ranah kognitif. Instrumen tambahan berupa angket untuk

mengetahui respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless microphone

dalam kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM.

3.7.1 Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap

instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba

instrumen sebagai berikut:

A. Uji Validitas

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak

diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar

terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah

Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini digunakan rumus

korelasi product moment (Arikunto, 2011:72) dengan angka kasar sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rXY = Koefisien korelasi

n = Jumlah siswa

ΣX = Jumlah skor tiap siswa pada item soal

ΣY = Jumlah skor total seluruh siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas

ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Sumber: Arikunto, 2011: 75)

Pengujian signifikansi koefisien validitas, selain dapat menggunakan tabel juga

dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji t (Sudjana, 2010: 146) sebagai berikut :

Keterangan :

t = nilai t hitung

n = banyaknya peserta tes

rXY = koefisien korelasi

Kriterianya adalah jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item soal

tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung ≤ ttabel maka koefisien item soal tersebut

tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = n-2.

B. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes

berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan

yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti ( Arikunto, 2009).

Dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini rumus yang digunakan

peneliti adalah rumus K-R 20, dari Kuder dan Richardson (Sugiyono, 2007: 359) yang

ditulis dalam rumus :

(

) (

)

Keterangan :

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ri = Reliabilitas tes secara keseluruhan

st2 = Varians total

k = Banyaknya butir soal

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Harga varians total (Vt) (Sugiyono, 2007: 361) dihitung dengan menggunakan

rumus berikut ini:

dimana :

Keterangan :

xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa

n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka instrumen

dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cikup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2011: 75)

C. Tingkat Kesukaran

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang

menjawab benar untuk setiap butir soal (Arikunto, 2011:208), persamaan yang digunakan

sebagai berikut :

SJ

BTK

…(7)

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga

perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran dan Kriteria

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70 TK 1,00 Mudah

2. 0,30 TK < 0,70 Sedang

3. 0,00 TK < 0,30 Sukar

(Arikunto, 2011: 210)

D. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui

kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya)

dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2008).

Formulasi daya pembeda item (Arikunto, 2011: 213) dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

Indeks diskriminasi yang ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.

Sedangkan indeks diskriminasi yang berada di sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai daya diskriminasi yang rendah sedangkan harga d yang negatif menunjukkan

bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada Tabel 3.5 dibawah ini

menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.

Tabel 3.5 Tabel Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Nilai

DP Klasifikasi

D < 0,20

0,20 D < 0,40

0,40 D < 0,70

0,70 D 1,00

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

(Arikunto, 2011:218)

3.7.2 Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data

sekunder penelitian yaitu respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless

microphone sebagai media pembelajaran. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji

coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai

berikut :

A. Respon Siswa dan Guru

Data yang didapat berupa perspektif guru dan siswa terhadap penggunaan trainer

wireless microphone sebagai media pembelajaran kompetensi dasar menganalisis sistem

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

radio pemancar FM. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriftif naratif.

Analisis yang digunakan berupa deskriptif naratif presentase.

Keterangan : n = jumlah seluruh item angket

Untuk menentukan tingkat ketercapaian, pemberian makna, dan pengambilan

keputusan digunakan tabel perbandingan berikut :

Tabel 3.6 Konversi Tingkat Ketercapain

Tingkat Pencapaian Kualifikasi

90% - 100% Sangat Baik

75% - 89% Baik

65% - 74% Cukup

55% - 64% Kurang

0 – 54% Sangat Kurang

(Sudjana, 2005:107)

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum

pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan

(posttest). Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,

posttest :

1. Pemberian skor dan mengubahnya ke dalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu

jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak

dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah

jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai

dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai siswa =

x 100 …(10)

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak (Sugiono, 2011). Untuk mendapatkan data yang normal

maka digunakan uji distribusi chi kuadrat (X2). Pengujian data dengan (X

2) dilakukan

dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)

dengan kurva normal baku/standar (A). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B

merupakan data yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar, bahwa kurva normal

baku yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan

bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas

6 bidang dalam kurva normal baku adalah : 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%;

2,27% (gambar A).

Gambar 3.2 (a) Kurva Baku Normal (b) Kurva Distribusi Data yang akan Diuji

Normalitas (Sugiono, 2011)

Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk menguji normalitas dengan Chi Kuadrat

ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6, hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada

pada Kurva Normal Baku

b) Menentukan panjang kelas interval (Sugiono, 2011)

Panjang Kelas =

c) Menghitung ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk

menghitung harga Chi Kuadrat.

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang

dikalikan dengan n)

d) Menghitung fh (Frekuensi yang diharapkan). Cara menghitung fh, didasarkan pada

persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (Jumlah

individu dalam sampel)

e) Memasukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-

harga ( f0 - fh )2 dan

lalu menjumlahkannya. Harga

adalah

merupakan harga Chi Kuadrat

f) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan

ketentuan :

Jika :

hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal

hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

3.8.3 Uji Hipotesis

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif.

Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi lebih kecil (<),

maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkah-

langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata data ( )

…..(12)

2. Menghitung simpangan baku (s) menurut Sugiyono (2007: 57)

…..(13)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

: nilai rata-rata

n : jumlah siswa

s : simpangan baku

3. Menghitung harga t menurut Sugiyono (2007: 96)

…..(14)

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung)

n : jumlah anggota sampel

: nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan

s : simpangan baku sampel

4. Melihat harga -ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan -ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus

dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).

7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah

penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

thitung ≥ -ttabel, berarti H0 diterima

thitung < -ttabel, berarti H0 ditolak

3.9 Prosedur dan Alur Penelitian

3.9.1 Tahap Persiapan

Daerah

penerimaan

H0

Daerah penolakan H0

α

-ttabel

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui

pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran,

metode, serta penggunaan media pembelajaran pada kompetensi dasar

menganalisis sistem radio pemancar FM.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi

landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Menentukan sampel penelitian.

d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen

observasi.

e. Melakukan uji coba instrumen tes.

f. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang

layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif.

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif

sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan trainer

wireless microphone sebagai media pembelajaran.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

kognitif setelah digunakannya trainer wireless microphone sebagai media

pembelajaran.

3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah

diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa

pada ranah kognitif.

c. Mengolah data respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless

microphone sebagai media pembelajaran.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

e. Membuat laporan penelitian.

3.10 Waktu Penelitian

Waktu kegiatan selama melakukan penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.8 Waktu Penelitian

Tahap Waktu Penelitian

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/3488/6/S_TE_0706981_Chapter3.pdfMenganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salaman Haryanto,2013 Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Dasar Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian Bulan 1,

minggu ke-

Bulan 2,

minggu ke-

Bulan 3,

minggu ke-

Bulan 4,

minggu ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Persiapan

Pelaksanaan

Akhir