bab iii metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab...

12

Click here to load reader

Upload: dodang

Post on 01-Sep-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Profil Perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember

1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh

Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh

notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah

menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn.

Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT

Unilever Indonesia Tbk.

Perusahaan ini mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan Ketua Badan Pelaksana Pasar

Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,

minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan ringan dan

minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak

sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini

disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman)

Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

59

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

60

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.Kantor pusat

perusahaan terletak di Jakarta yaitu di Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.

15 Jakarta 12930 dan pabriknya terletak di Cikarang dan Surabaya.

Kronologi

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –

Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)

1965-66 Di bawah kendali pemerintah

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang

penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,

Surabaya

1990 Terjun di bisnis teh

1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

61

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup. Hal ini

menunjukkan bagaimana perusahaan benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan

kehidupan mereka.

Misi Unilever Indonesia

• Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan

aspirasi konsumen

• Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

• Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

• Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

• Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

• Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan

lingkungan hidup.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

62

Prinsip bisnis dari Unilever adalah menjabarkan standar operasional yang harus

dilaksanakan oleh semua karyawan Unilever di seluruh dunia, yang mendukung

pendekatan kami terhadap tata kelola dan tanggung jawab perusahaan.

Unilever mempunyai nilai-nilai dan memiliki kebanggaan terhadap nilai-nilai

tersebut dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Unilever memusatkan

perhatian untuk memenangkan hati para pelanggan (internal dan eksternal) dan

membuat konsumen dan masyarakat merasa senang dengan selalu memahami dan

mengantisipasi kebutuhan mereka serta memberikan jawaban secara kewirausahaan.

Nilai – nilai tersebut adalah kerjasama, integritas, membuat sesuatu terjadi, berbagi

kegembiraan, dan excellence ( kesempurnaan ).

3.2. Profil Produk

Beberapa produk Unilever antara lain adalah kategori produk perawatan

pribadi antara lain seperti axe, clear lifebuoy, pepsodent. Untuk kategori produk

makanan antara lain seperti royco, blueband, sariwangi, dan taro. Untuk kategori

perawatan rumah antara lain seperti rinso dan sunlight

Untuk produk untuk kategori perawatan pribadi yaitu Pepsodent, Pepsodent

adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal

keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent

adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi

berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara

aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

63

program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah

melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan

manfaat lengkap. Varian Pepsodent adalah Pepsodent Complete 12 Germ Check

untuk mencegah 12 masalah gigi dan mulut, Pepsodent Complete Gum Care untuk

perlindungan menyeluruh gigi dan gusi, Pepsodent Herbal untuk formula lebih

lembut untuk gigi tetap kuat, Pepsodent Sensitive untuk gigi dan gusi sensitive,

Pepsodent Whitening untuk gigi sehat dan tampak lebih putih alami, Pepsodent

Pencegah Gigi Berlubang untuk perlindungan 12 jam untuk mencegah gigi

berlubang, Pepsodent Center Fresh untuk sensasi ekstra segar dan mencegah gigi

berlubang serta Pepsodent Junior untuk Anak yang terbagi menjadi dua rasa yaitu

Pepsodent Gigi Susu Strawberry dan Orange.

3.2.1. Pepsodent Whitening

Pepsodent Whitening adalah pasta gigi kombinasi 2 pasta dengan manfaat

ganda, yaitu Pasta Putih yang mengandung Fluoride dan Kalsium untuk gigi sehat

dan kuat serta Pasta Biru dengan butiran halus mengandung Perlite, bahan alami yang

dapat membantu mengangkat noda sehingga gigi tampak putih alami. Kemasan

Pepsodent Whitening memiliki 2 ukuran yaitu kemasan ekonomis 75 gr dan kemasan

190 gr. Produk ini sudah terbukti secara klinis mampu mengembalikan warna putih

alami gigi dalam 4 minggu.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

64

3.3. Kerangka Pikir

Dalam memasarkan suatu produk, diperlukan suatu strategi pemasaran yang

tepat. Bila tidak memiliki strategi yang tepat, maka produk yang dipasarkan akan

menemui kendala untuk mencapai target pasarnya. Penelitian ini akan lebih

difokuskan kepada sebuah produk pasta gigi Pepsodent Whitening yang diproduksi

oleh PT Unilever. Produk pasta gigi Pepsodent Whitening memposisikan diri sebagai

produk pasta gigi “medium class” , yaitu produk yang memiliki target pasar young

adult dengan kisaran umur antara 19 sampai 24 tahun, yang selain memperhatikan

kesehatan gigi namun juga memperhatikan estetika gigi.

Penelitian ini akan difokuskan untuk mencari tahu brand awareness konsumen

terhadap produk Pepsodent Whitening dan cara mengkomunikasikan produk tersebut

agar konsumen memiliki keinginan untuk menggunakan produk Pepsodent

Whitening. Untuk melakukan penganalisaan lebih lanjut, maka dibuatlah perencanaan

dalam mengumpulkan data kuesioner sebagai berikut :

1. Awal November – pertengahan November 2007 : Penyusunan Kuesioner

2. Akhir November – Desember 2007 : Pembagian Kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendaspatkan informasi mengenai kesadaran pasar ( brand awareness

) terhadap produk Pepsodent Whitening serta perilaku terhadap produk tersebut maka

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

65

dilakukan metode survey. Dan juga untuk mengetahui profil dari Pepsodent

Whitening itu sendiri.

3.4.1. Metode Survei

Untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik, opini dan juga perilaku

dari suatu populasi terhadap produk maka dilakukan metode survey. Survei dapat

memberikan manfaat untuk tujuan – tujuan deskriptif, membantu dalam perbandingan

kondisi – kondisi yang ada dengan criteria yang telah ditentukan sebelumnya dan

juga dalam pelaksanaan evaluasi. Teknik dalam metode survey yang dilakukan adalah

1. In-depth Interview

Indepth Interview adalah kegiatan mencari informasi yang dilakukan

terhadap sumber informasi atau responden dengan menggunakan teknik

tanya jawab. Interview ini dilakukan terhadap dengan pihak perusahaan.

Hal ini dilakukan untuk mencari informasi mengenai data – data internal

perusahaan dari profil perusahaan dan produk. Bentuk pertanyaan yang

digunakan adalah bentuk pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah

pertanyaan yang memberikan kebebasan bagi responden untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

66

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada

responden guna mengumpulkan informasi dari responden mengenai objek

yang sedang diteliti. Pertanyaan dalam kuesioner berbentuk pertanyaan

tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menggiring

responden ke jawaban berupa pilihan yang telah ditentukan. Jenis

pertanyaan ini diambil dengan pertimbangan agar hasil dari data

responden lebih focus terhadap penelitian yang dilakuakan.

Teknik pengumpulan informasi melalui kuesioner dilakukan dengan

menyebarluaskan kuesioner dengan membagikan sevara langsung kepada

para responden. Kuesioner dibuat sesederhana mungkin agar dapat

menghindari kesalahan dalam mengartikan pertanyaan yang diberikan dan

memudahkan bagi responden untuk menjawab dengan waktu yang relative

singkat.

Tujuan survey melaui kuesioner adalah untuk mendapatkan informasi

mengenai tanggapan dan penilaian konsumen terhadap produk Pepsoden

Whitening yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan.

3. Check Product Availability

Penngecekan ini dilakukan untuk mencari tahu ketersediaan produk

Pepsodent Whitening di Jakarta. Pengecekan ketersediaan produk

dilakukan dengan cara melakukan survey ke pasar modern yang berada di

wilayah Jakarta.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

67

3.4.2. Sumber Data

Sumber data secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu maupun dari perusahaan, seperti hasil dari wawancara dan pengisian

kuesioner.

2. Data sekunder, merupakan data primer yang telah dioleh terlebih dahulu dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer. Sumber data sekunder bisa didapat

dari sumber internal, yaitu data yang yang didapat dari dalam perusahaan, yaitu

PT Unilever. Lalu sumber eksternal, yaitu data yang didapat dari luar organisasi,

yaitu data – data yang dipublikasikan.

3.5. Metode Penelitian

Model penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner

berdasarkan Marketing Mix. Tujuan dari penelitian adalah :

• Untuk mengetahui kesadaran masyarakat ( brand awareness ) terhadap produk

Pepsodent Whitening

• Untuk menilai karakteristik konsumen pengguna produk pasta gigi.

• Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk Pepsodent Whitening.

• Untuk mengetahui efektifitas promosi pemasaran yang diterapkan oleh PT

Unilever pada produk pasta gigi.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

68

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah objek penelitian yang mempunyai kualirtas dan karakteristik

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup waktu yang ingin

diterliti. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen pasta gigi di wilayah Jakarta.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan

menggunakan prosedur tertentu, sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.

Adapun satuan sample adalah keseluruhan daftar individu yang menjadi satuan

analisis yang ada dalam populasi dan akan diambil sampelnya.

Untuk menentukan jumlah sample maka digunakan teori Issac dan Michael

dengan tingkat kesalahan 5%.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

69

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar di

Jakarta dalam dua tahap. Pertama adalah dilakukan untuk mengetahui validditas dari

kuesioner. Setelah pengumpulan data responden dan mendapatkan tingkat validasi

dari kuesioner, maka selanjutnya memasuki tahap pengumpulan data yang kedua.

Penyebaran kuesioner akan dilakukan pada bulan November hingga Desember 2007.

Data dari kuesioner ini akan diolah dan akan digunakan untuk analisis dan pemberian

rekomendasi.

3.8 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah :

1. Analisis Deskriptif adalah penggambaran data – data mengenai profil konsumen

dan juga pengalaman konsumen mengenai produk pasta gigi Pepsodent

Whitening. Hasil analisis ini akan dituangkan dalam bentuk grafik.

2. Analisis Strategi Pemasaran digunakan untuk menggambarkan strategi

pemasaran perusahaan berdasarkan Marketing Mix ( 4P – Product, Price, Place

and Promotion ) dan STP ( Segmenting, Targeting, and Positioning ).

3. Analisis Brand Awareness digunakan untuk menggambarkan kekuatan dari

merek Pepsodent Whitening di mata konsumen sebagai target pasar perusahaan.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/bab 3_08-39.pdfminuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.Perusahaan ini juga bertindak sebagai distributor

70

4. Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal

yang dapat mempengaruhi perkembangan produk dan perusahaan.

5. Analisis Porter untuk menganalisis industri secara komprehensif dan

memperkirakan masa depannya, manganalisis pesaing dan posisinya.