bab iii metodologi a. lokasi, populasi dan sampel...

13
Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI A. Lokasi, Populasi dan sampel peelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Lialang. SDN Lialang merupakan salah satu Sekolah Dasar yang berada di Kelurahan Lialang Kecamatan Taktakan Kota Serang. 2. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A dan IV B SD N Lialang. Jumlah siswa kelas IV A adalah 31 orang, yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki, sedangkan jumlah siswa kelas IV B adalah 36 orang, yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas IV SDN Lialang tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 67 orang. 3. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono, 2013, hlm. 118). Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah teknik secara random sampling. Menurut Sugiyono, (2013:120) mengungkapkan bahwa pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Upload: lecong

Post on 14-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI

A. Lokasi, Populasi dan sampel peelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Lialang. SDN Lialang merupakan

salah satu Sekolah Dasar yang berada di Kelurahan Lialang Kecamatan Taktakan

Kota Serang.

2. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan selanjutnya menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A dan IV B SD N Lialang.

Jumlah siswa kelas IV A adalah 31 orang, yang terdiri dari 9 siswa perempuan

dan 22 siswa laki-laki, sedangkan jumlah siswa kelas IV B adalah 36 orang, yang

terdiri dari 20 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Jadi populasi dalam

penelitian ini adalah Siswa kelas IV SDN Lialang tahun ajaran 2014-2015 yang

berjumlah 67 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. (Sugiono, 2013, hlm. 118). Teknik pengambilan sampel yang

dipergunakan adalah teknik secara random sampling. Menurut Sugiyono,

(2013:120) mengungkapkan bahwa pengambilan sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini besarnya sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus

sebagai beriku Burhan Bungin(2008:105) :

𝑛 =𝑁

𝑁(𝑑)2 + 1

Keterangan :

n = jumlah sampel yang dicari

N = jumlah populasi

d = Nilai presisi (ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a= 0,1)

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh besarnya sampel sebagai berikut:

𝑛 =67

67 0,1 2 + 1

= 40,119

Dengan demikian maka dari jumlah populasi 67 diperoleh jumlah sampel

yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 40 orang.

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa, “metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode true eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa jauh pengaruh Compos Art terhadap kesadaran siswa untuk

pedulian pada lingkungan. Sutedi (2009:64) mengungkapkan bahwa ,”Tujuan

metode eksperimental yaitu untuk menguji efektifitas dan efesiensi dari suatu

pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga

hasilnnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang

tidak baik, dalam pengajaran yang sebenarnya”.

Sugiyono (2013:107) pun berpendapat bahwa, “penelitian eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kedua pernyataan tersebut, maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen.

C. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah metode True

experimental Design jenis Posttest-only control Design. Metode true eksperimen

ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup

pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.

Penelitian true-experimental ini melibatkan kelopok eksperimen

dan kelompok kontrol . Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi

perlakuan pembelajaran dengan kegiatan Compost Art sedangkan kelompok

kontrol hanya diberi pengetahuan mengenai sampah saja.

Menurut Sukardi (2010, hlm. 183) “Desain penelitian adalah

semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only

Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

dipilih secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain

tidak.

Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Penelitian

Keterangan : R : Pengambilan sample secara acak

X : Pembelajaran dengan kegiatan Compost Art

O : Pemberian Post Test

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada desain ini, terlihat bahwa setelah kedua kelas mendapatkan pembelajaran,

maka dilakukan post-test untuk mengukur adanya pengaruh treatment atau

perlakuan.

D. Prosedur Penelitian

Data – data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

1. Sebelum penelitian

a. Membuat proposal penelitian yang dikonsultasikan dengan pembimbing

sampai mendapat persetujuan.

b. Observasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah dan memperoleh data

awal dilapangan.

c. Wawancar pengagas Compost Art untuk mendapatkan informasi mengenai

Compost Art

2. Memberi perlakuan

a. Memperoleh informasi mengenai pembelajaran yang dilakukan, aktivitas

guru, maupun aktivitas siswa dari lembar observer yang diisi oleh

observer.

3. Memperoleh hasil kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui angket.

Penelitian ini meliputi beberapa tahap, tahapan penelitian tersebut terangkum

dalam gambar 3.2 berikut :

Pembuatan Proposal Penelitian

Bimbingan Proposal Penelitian

Persetujuan

Proposal

Observasi lapangan

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 60) “variabel penelitian adalah atribut

seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain

atau satu objek dengan objek yang lain”. Sedangkan menurut Liche dkk (2009,

hlm. 49) “variabel penelitian adalah karakteristik atau fenomena yang dapat

berbeda diantara organisme, situasi, atau lingkungan”. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) “Variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan menurut Liche dkk (2009,

hlm. 49) “variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi dalam penelitian

karena diduga memiliki pengaruh terhadap variabel lain”. Variabel bebas dalam

Wawancara dengan

penggagas Compost Art

Pembuatan Instrumen

Uji coba Instrumen

Kelas Eksperimen

Kegiatan belajar

dengan Compost Art

Kelas Kontrol

Kegiatan belajar

konvensional

Angket

Analisis data

Penulisan Laporan

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah Compost Art. Sedangkan “variabel terikat adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”

(Sugiyono, 2013, hlm. 61).

Sedangkan menurut Liche dkk (2009, hlm. 50) “ variabel terikat adalah

respons subjek penelitian yang diukur sebagai pengaruh dari variabel beba”.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepedulian terhadap lingkungan.

Definisi operasional untuk kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Compost Art

Compost Art merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya seni

sementara dengan menggunakan media sampah organik yang akhirnya akan

dibuat sebagi bahan kompos. Kegiatan ini menawarkan sebuah konsep untuk

menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan berorientasi

pada alam sekitar. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan kegiatan Compost

Art sebagai kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD

Negeri Lialang tentang materi sampah organik dan sampah anorganik.

Pelaksanaan Compost Art ini dilaksanakan berdasarkan pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH).

2. Peduli Lingkungan

Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu upaya yang

dikembangkan oleh masyarakat dunia untuk mengoptimalkan peran masyarakat

dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Pada dasarnya pendidikan lingkungan

hidup ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih ramah

lingkungan.

Objek penelitian ini adalah pengaruh Compost Art terhadap kesadaran

siswa untuk peduli lingkungan pada mata pelajaran IPA dikelas IV SD N Lialang

tahun ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, independent variable (variabel

bebas) adalah Compost Art, dan dependent variable (variabel terikat) adalah

peduli lingkungan.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrument Pengumpulan Data

Sugiyono (2010:102) mengungkapkan bahwa “Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang

diamati”. Berdasarkan pernyataan tersebut, fenomena alam maupun social yang

dimaksud dalam penelitian ini yaitu berupa variabel penelitian. Variabel

penelitian dalam penelitian ini berupa kepedulian siswa terhadap lingkungan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa non tes, berupa angket, lembar

observasi serta dokumentasi.

1. Instrumen Non Tes

a. Lembar Observasi

Abidin (2011:165) mengungkapkan, “Observasi didefinisikan sebagai

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk

mendapatkan data berupa sikap yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Melalui

observasi penelitian belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut

(Sugiyono, 2010:226). Dalam penelitian kuantitatif ini, lembar observasi

digunakan untuk melihat aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam

melihat kesesuaian antara rancangan pembelajaran yang dibuat dengan kenyataan

lapangan. Adapun pedoman dalam pengisian dan penilaian lembar observasi

sebagai berikut :

1. Bacalah setiap pernyataan sebelum pembelajaran dimulai untuk

mempermudah pengamatan saat pembelajaran dilaksanakan.

2. Pengisian lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ini berdasarkan

pada pelaksanaan pembelajaran yang saudara amati.

3. Berilah tanda (v) pada salah satu pilihan realisasi yang tersedia untuk setiap

pernyataan berikut sesuai dengan pengamatan saudara saat pembelajaran.

a. Aktivitas guru

Ya : jika guru melaksanakan kegiatan tersebut.

T : Jika guru tidak melaksanakan kegiatan tersebut.

Contoh untuk poin 1, yaitu guru membuka proses pembelajaran . Jika itu

itu dilaksanakan maka observer harus member tanda (v) pada kolom(Y)

b. Aktivitas siswa

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4) jika 16 ≤ I < 20 siswa

(3) jika 10 ≤ I < 15 siswa

(2) jika 5 ≤ I < 9 siswa

(1) jika 1 ≤ I < 4 siswa

Contoh untuk poin 1 jika seluruh siswa mengikuti kegiatan belajar dengan

baik, maka observer harus member tanda (v) pada kolom 4 karena seluruh siswa

berjumlah 20 orang berada dalam interval 16 ≤ I < 20 siswa. Begitupun dengan

yang lainnya, sehingga pengamatan dapat dilakukan dengan benar.

No Persentase Kualifikasi

1 80%≤µ < 100% Sangat tinggi/Sangat baik

2 60%≤µ < 79,9% Tinggi/ Baik

3 40%≤µ < 49,9% Sedang

4 20%≤µ < 39,9% Rendah

5 0%≤µ < 19,9% Sangat rendah

µ = Persentase tiap aspek

Tabel 3.1. Kualifikasi hasil Observasi

b. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi sperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.(Sugiyono, 2013:199).

Metode angket ini digunakan untuk mencari data atau informasi tentang

kegiatan interaksi dalam pembelajaran, yaitu seberapa besar pengaruh Compost

Art terhadap kepeduliasn siswa terhadap lingkungan di SD N Lialang. Peneliti

menggunakan skala likert dimana skala tersebut digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Dengan skala likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya

:

Selalu dilakukan/sangat positif diberi skor 5

Sering dilakukan /positif diberi skor 4

Kadang-kadang dilakukan /netral diberi skor 3

Jarang dilakukan /negatif diberi skor 2

Tidak pernah dilakukan /sangat negatif diberi skor 1

Instrument penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk

cheklist ataupun pilihan ganda. (Sugiyono,2013:135).

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen berati barang-barang tertulis.

Metode dokumentasi adalah "mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda dan sebagainya.

Kamera digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan pembeelajar siswa

dan hasil siswa dalam kegiatanCompost Art.

2. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrument digunakan dalam penelitian, instrumen tersebut

diujicobakan kepada siswa diluar sampel yang memiliki karakteristik hamper

serupa dengan sampel yang akan diteliti. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk

mengetahui kualitas ataupun kelayakan instrumen.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2010:121).

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap

item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara

skor item dengan skor total item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor

berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item

dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item

dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil

perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk

mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item

layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang

akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf

signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan

terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien

korelasi, bisa digunakan batas nilai minimal korelasi 0,30. Untuk pembahasan ini

dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis

pada taraf signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang

sering digunakan dalam penelitian)

Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti

untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Corrected Item-Total

Correlation. Pada penelitian ini, proses uji validitas diolah dengan bantuan

komputer program Statistical Product and Service Solustion (SPSS) 14.0

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas

diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula

Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, dan metode Anova Hoyt. Dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Alpha (Cronbach’s). Metode

alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor

rentangan (misal 0-20, 0-50). Metode alpha dapat juga digunakan pada skor

dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan

menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen

dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment.

Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Proses uji reliabilitas

pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program Statistical Product

and Service Solustion (SPSS) 14.0

c. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai

prasyarat dalam analisis independent sample t test dan ANOVA. Sebagai

kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

Adapun criteria pengujian adalah :

1) Ho = sampel dinyatakan homogen

2) H1 = sampel dinyatakan tidak homogeny

Jika Nilai sig. < 0,05 maka Ho diterima

Jika Nilai sig. > 0,05 maka Ho ditolak

Dalam Proses uji Homogenitas varians ini peneliti menggunakan

bantuan komputer program Statistical Product and Service Solustion (SPSS)

14.

3. Analisis Data

a. Analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum

masing – masing variabel. Proses analisis deskripsi ini adalah mengolah data

dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Statistical Product and

Service Solustion (SPSS) 14.0 untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel

dan untuk mempermudah pada uji hipotesis. Analisis deskriptif dilakukan

dengan menyajikan data berupa angka rata-rata (Mean), median, modus, dan

menghitung standar deviasi.

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat melihat apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

berdistribusi normal. (Tony Wijaya,2009:129).

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji

Liliefors.

Hipotesis uji normalitas :

Ho = sampel berdistribusi normal

H1 = sampel berdistribusi tidak normal

Kriteria uji normalitas :

Jika nilai sig. lebih dari 0,05, maka Ho diterima, artinya berdistribusi

normal. Tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak yang artinya

data tidak berdistribusi normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

komputer, yaitu Product and Service Solustion (SPSS) 14.0

c. Uji Hipotesis

Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket

kepedulian siswa pada lingkungan. Skala pengukuran yang digunakan yaitu

skala likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sanagat positif sampai

negatif. Dalam penelitian ini, penulis menguji dua variabel diantaranya :

1) Variabel (X), yaitu kepedulian siswa pada lingkungan kelas eksperimen

dengan kegiatan Compost art

2) Variabel (Y), yaitu kepedulian siswa kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional.

Setelah data diperoleh, maka dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui

hasil penelitian ini. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistic

komparansional dengan uji t test. Namun, sebelumnya dilakukan uji homogenitas

Wini Oktaviani, 2015 PENGARUH COMPOST ART TERHADAP KESADARAN SISWA UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak.

Berikut disajikan rumus untuk mencari nilai t hitung :

Keterangan:

to : nilai t hitung yang dicari

Mx-My : Selisih Mean X dan Mean Y

SEMXY : Standar error perbedaan mean X dan mean Y

Dalam hal ini, peneliti menggunakan aplikasi spss 14.0

Kriteria Hipotesis, jika :

To > ttabel, berarti Ha diterima dan Ho ditolak

To < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Dengan dk = (N1+N2 – 2) dan taraf signifikan α = 0,05

d. Analisis Data Lembar Observasi

Data dari lembar observasi yang terkumpul dihitung skornya. Setelah skor

tersebut diperoleh kemudian diubah menjadi nilai (skala 100).

Rumus yang digunakan :

Keterangan : N : Nilai yang dicari

Sk. Aktual : skor yang diperoleh

Sk. Ideal : Skor maksimal