bab iii. metoden penelitian

3
 III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya oven, pisau, blender, gelas piala, Erlenmeyer, penangas air, pipet volumetri, gelas ukur, labu didih, alat destilasi, pemanas listrik, termometer, tabung reaksi, piknometer, labu ukur dan spektrofotometer sinar tampak. Bahan-bahan yang digunakan adalah talas mentega, aquades, enzim α - amilase, β-amilase, Larutan NaOH 0,1 N, Larutan Anthrone, Standar Glukosa. B. Prosedur Penelitian 1. Proses Preparasi Talas mentega dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 70 o C selama 72 jam. Kemudian dihancurkan dengan blender sampai terbentuk tepung. 2. Pembuatan Bioetanol Tepung talas ditimbang sebanyak 25 gram, lalu ditambahkan air sebanyak 500 ml. Kemudian diatur pHnya menjadi 5, 6, 7 dan 8. Lalu ditambahkan enzim α-amilase sebanyak 1 ml dan enzim β-amilase sebanyak 1 ml, 2 ml, dan 3ml. Kemudian dihidrolisis pada suhu 70 o C, 80 o C dan 90 o C selama 1 jam. Hasil hidrolisis kemudian disaring dan di ambil fitratnya, kemudian diukur kadar glukosa yang dihasilkan. Selanjutnya dilakukan proses fermentasi. Tabel x. Data variabel experiment design Variabel Perlakuan Rasio Enzim α-amilase : β-amilase 1:1, 1:2, 1:3  pH hidrolisis 5, 6, 7, 8 Suhu hidrolisis 70, 80, 90 o C 3. Penentuan Kadar Glukosa Metode Anthrone (Apriyantono,1989) Pembuatan kurva standar glukosa dilakukan dengan cara menimbang 0,2 gram standar glukosa yang dilarutkan dengan aquades hingga 100 ml (2000  ppm). Larutan tersebut diencerkan dengan aquades sehingga memiliki konsentrai 40, 50, 120, dan 200 ppm. Selain itu dibuat juga larutan blanko

Upload: tomy-firdaus-gusasi

Post on 11-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya oven, pisau, blender, gelas piala, Erlenmeyer, penangas air, pipet volumetri, gelas ukur, labu didih, alat destilasi, pemanas listrik, termometer, tabung reaksi, piknometer, labu ukur dan spektrofotometer sinar tampak.Bahan-bahan yang digunakan adalah talas mentega, aquades, enzim -amilase, -amilase, Larutan NaOH 0,1 N, Larutan Anthrone, Standar Glukosa.

B. Prosedur Penelitian1. Proses PreparasiTalas mentega dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 70oC selama 72 jam. Kemudian dihancurkan dengan blender sampai terbentuk tepung.

2. Pembuatan BioetanolTepung talas ditimbang sebanyak 25 gram, lalu ditambahkan air sebanyak 500 ml. Kemudian diatur pHnya menjadi 5, 6, 7 dan 8. Lalu ditambahkan enzim -amilase sebanyak 1 ml dan enzim -amilase sebanyak 1 ml, 2 ml, dan 3ml. Kemudian dihidrolisis pada suhu 70oC, 80oC dan 90oC selama 1 jam. Hasil hidrolisis kemudian disaring dan di ambil fitratnya, kemudian diukur kadar glukosa yang dihasilkan. Selanjutnya dilakukan proses fermentasi.

Tabel x. Data variabel experiment designVariabelPerlakuan

Rasio Enzim -amilase : -amilase1:1, 1:2, 1:3

pH hidrolisis5, 6, 7, 8

Suhu hidrolisis70, 80, 90 oC

3. Penentuan Kadar Glukosa Metode Anthrone (Apriyantono,1989)Pembuatan kurva standar glukosa dilakukan dengan cara menimbang 0,2 gram standar glukosa yang dilarutkan dengan aquades hingga 100 ml (2000 ppm). Larutan tersebut diencerkan dengan aquades sehingga memiliki konsentrai 40, 50, 120, dan 200 ppm. Selain itu dibuat juga larutan blanko dari aquades. Masing-masing larutan diambil 1 ml dan ditambahkan 5 ml pereaksi Anthrone, ditutup dan dicampur dengan merata. Larutan diapanaskan dalam penangas air mendidih selama 12 menit. Setelah itu larutan diangkat dan didinginkan dalam gelas piala yang berisi air. Nilai absorbansi diukur pada panjang gelombang 630 nm kemudian dibuat hubungan antara absorban dengan konsentrasi glukosa.Penetapan glukosa pada sampel dilakukan dengan mengambil 1 ml sampel yang telah diencerkan ke dalam tabung reaksi dan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pembuatan kurva standar, lalu ditentukan konsentrasi glukosa dalam sampel.

4. Proses FermentasiProses fermentasi dilakukan terhadap glukosa yang diperoleh dari optimasi parameter proses hidrolisa talas mentega secara enzimatis. Kemudian dipasteurisasi dengan pemanasan uap pada suhu 75oC lalu didinginkan selama 1 jam hingga mencapai suhu ruang. Strarter ditambahkan sebesar 12%. Fermentasi dilakukan selama 7 hari. Hasil fermentasi dianalisa kadar total alkoholnya pada hari ke 1,2,3,5 dan 7.

5. Destilasi EtanolLarutan hasil fermentasi sebanyak 165 ml dimasukkan ke dalam labu didih dan dididihkan pada rentang suhu 78-80oC. cairan hasil destilasi ditampung dan dianalisis kadar etanolnya dengan metode berat jenis.

6. Penentuan Kadar Etanol Metode Berat JenisPiknometer kosong dibersihkan secara hati-hati dengan menggunakan aseton, kemudian dikeringkan dan ditimbang. Aquades didinginkan dalam lemari pendingin hingga dibawah suhu percobaan (15oC). Piknometer diisi dengan aquades sampai penuh. Suhu aquades dalam piknometer ditunggu hingga mencapai suhu percobaan (20oC), kelebihan aquades pada puncak pipa kapiler dibersihkan lalu ditimbang. Dilakukan hal yang sama pada sampel dengan mengganti aquades dengan cairan hasil destilasi (Mardoni dan Tjandrawati, 2005).Perhitungan berat jenis etanol :

Kadar etanol dihitung dengan mengkonversikan berat jenis dengan melihat Tabel X.