bab iii metode penelitian€¦ · uas matematika semester i pada siswa kelas va dan vb sd negeri 1...

26
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 107) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kondisi yang dikendalikan. Berdasarkan teori di atas, penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelas eksperimental dan menyediakan kelas kontrol untuk perbandingan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2011: 114) Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari tru experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk penelitian yang digunakan ialah Non Equivalent Control Group Design. Non Equivalent Control Group Design hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011: 116). Berdasarkan wawancara dan observasi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan awal dapat menggunakan hasil Ujian Akhir Semester (UAS) matematika semester 1 sehingga hasil pre-test diperoleh dengan hasil UAS matematika semester 1.

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut

Sugiyono (2011: 107) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan

metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

dalam kondisi yang dikendalikan.

Berdasarkan teori di atas, penelitian eksperimen adalah penelitian untuk

mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan

oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Tujuan dari penelitian

eksperimen adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa

besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan memberikan perlakuan tertentu pada

kelas eksperimental dan menyediakan kelas kontrol untuk perbandingan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Quasi

Experimental Design. Menurut Sugiyono (2011: 114) Quasi Experimental Design

merupakan pengembangan dari tru experimental design, yang sulit dilaksanakan.

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Bentuk penelitian yang digunakan ialah Non Equivalent Control Group Design.

Non Equivalent Control Group Design hampir sama dengan pretest-posttest

control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011: 116).

Berdasarkan wawancara dan observasi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan awal dapat

menggunakan hasil Ujian Akhir Semester (UAS) matematika semester 1 sehingga

hasil pre-test diperoleh dengan hasil UAS matematika semester 1.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

41

Gambar 2

Desain Eksperimen

Non Equivalent Control Group Design

Keterangan:

𝑄1 : Nilai UAS matematika semester 1 untuk kelas eksperimen I untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II.

𝑄2 : Nilai UAS matematika semester 1 untuk kelas eksperimen II untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II.

𝑄3 : Nilai post-test untuk kelas eksperimen I setelah mengikuti pembelajaran

dengan Problem Based Learning.

𝑄4 : Nilai post-test untuk kelas eksperimen II setelah mengikuti pembelajaran

dengan CIRC.

X : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning

untuk kelas eksperimen I pada kelas VA dan perlakuan pembelajaran

menggunakan CIRC untuk kelas eksperimen II pada kelas VB SD Negeri

1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo.

Pada desain ini peneliti melakukan pengukuran awal menggunakan hasil

UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu

Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba

instrument post-test yaitu kelas VI SD Negeri 1 Tempuranduwur Kecamatan

Sapuran Kabupaten Wonosobo. Kemudian peneliti memberikan perlakuan

tertentu pada kelas VA sebagai kelas eksperimen I dengan Problem Based

Learning, sedangkan pada kelas VB sebagai kelas eksperimen II dengan CIRC.

𝑄1 − 𝑄2

𝑄3 𝑥 𝑄4

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

42

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran

Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian

adalah siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2014/2015.

Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun

2015, perincian dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7

Kegiatan Penelitian

Waktu/ Kegiatan Februari Maret April

Persiapan

Pelaksanaan

Analsis Data

Penyusunan Laporan

Validasi Instrumen tes dilakukan pada kelas VI SD Negeri 1

Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo pada tanggal 13

Maret 2015. Dalam pemberian perlakuan peneliti menggunakan dua tatap muka

pada tanggal 23 dan 24 Maret 2015 untuk kelas eksperimen I (Problem Based

Learning) sedangkan tanggal 30 dan 31 Maret 2015 untuk kelas eksperimen II

(CIRC). Pada pelaksanaan tes akhir, kelas eksperimen I mengerjakan tes pada hari

Rabu tanggal 25 Maret 2015 jam ke-1. Sedangkan kelas eksperimen II

mengerjakan tes pada hari Rabu tanggal 1 April 2015 jam ke-1.

Tabel 8

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kelompok Pertemuan

1 2 Post test

Eksperimen I 23/03/2015 24/03/2015 25/03/2015

Eksperimen II 30/03/2015 31/03/2015 1/04/2015

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

43

kesimpulannya. Berdasarkan tujuan dan identifikasi penelitian variabel dalam

penelitian ini ada dua jenis, yaitu variable bebas (X) variabel terikat (Y).

1. Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai

variabel bebas adalah Problem Based Learning (𝑋1) dan Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) (𝑋2). Hal ini dikarenakan

Problem Based Learning dan CIRC memberikan pengaruh terhadap

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.

2. Variabel Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan

soal cerita matematika (Y).

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis

dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Definisi dari Problem

Based Learning didefinisikan secara operasional sebagai penyajian pembelajaran

yang menghadapkan siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,

merencanakan penyelesaian masalah, dan penyelesaian masalah. Untuk melihat

ketercapaian penerapan Problem Based Learning menggunakan lembar observasi.

Variabel yang kedua adalah CIRC didefinisikan secara operasional sebagai

penyajian pembelajaran dengan siswa belajar dalam kelompok, kegiatan yang

dilakukan dalam kelompok adalah siswa mengerjakan soal cerita matematika

yang membutuhkan pemecahan masalah dengan cara saling membacakan,

menemukan ide pokok, dan memberi tanggapan terhadap soal cerita, kegiatan

selanjutnya mempresentasikan hasil temuannya dari beberapa kelompok. Untuk

melihat ketercapaian penerapan CIRC menggunakan lembar observasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

44

Variabel yang ketiga adalah kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika didefinisikan secara operasional sebagai tingkat penyelesaian masalah

pada soal cerita matematika dengan cara memahami masalah yang terdapat dalam

soal cerita; membuat rencana penyelesaian masalah; membuat kalimat matematika

dengan melakukan perhitungan; membuat kesimpulan, yaitu menuliskan jawaban

akhir sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam soal. Beberapa kriteria tersebut

diuraikan dalam aspek spesifik yaitu pemahaman soal mempunyai aspek

membaca soal dengan teliti, menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan

dalam soal; perencanaan penyelesaian mempunyai aspek mengubah soal cerita

dalam bentuk operasi matematika; melaksanakan rencana mempunyai aspek

memahami bentuk operasi matematika, memasukkan hal-hal yang diketahui

dalam soal ke dalam operasi dan melakukan penghitungan; memeriksa kembali

mempunyai aspek penyelesaian hingga jawaban akhir, mengkoreksi hasil jawaban

dan hasil akhir jawaban siswa.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:

173). Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri

Pararel di Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dari 3 SD Negeri pararel

yang ada di Kecamatan Sapuran, dipilih satu SD dengan teknik simple random

sampling untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel penelitian dalam penelitian

ini diperoleh melalui teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel

dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu

(Sugiyono, 2011: 120). Teknik simple random sampling dilakukan untuk

menentukan kelas yang dijadikan sampel saja, bukan untuk menentukan siswa-

siswa yang termasuk ke dalam kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

45

Berikut langkah-langkah dalam pemilihan sampel dengan simple random

sampling sebagai berikut:

1. Setelah selesai studi pendahuluan ke UPTD Sapuran, terdapat 3 Sekolah

Dasar Negeri pararel khususnya untuk siswa kelas V di Kecamatan

Sapuran

2. Melakukan pemilihan sampel dengan cara menuliskan 3 SD dalam satu

kertas kemudian digulung berbentuk undian.

3. Peneliti mengambil satu undian untuk menentukan kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II.

Setelah melakukan teknik simple random sampling, maka terpilihlah satu

Sekolah Dasar yang dijadikan sampel yaitu SD Negeri 1 Sedayu yang terdiri dari

kelas VA dan kelas VB. Berdasarkan kelas yang ada peneliti menentukan kelas

VA sebagai kelas eksperimen I (Problem Based Learning) dan kelas VB sebagai

kelas eksperimen II (CIRC). Rincian jumlah siswa SD Negeri 1 Sedayu semester

II tahun pelajaran 2014/2015 disajikan pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9

Rincian Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sedayu

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas VA VB

Jumlah 32 32

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono,

2011: 308). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 265) pengumpulan data dapat

dilakukan dengan metode tes, observasi, kuisioner, dokumentasi, dan sebagainya.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi, observasi, dan tes sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

46

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi

Arikunto, 2010: 274). Metode dokumentasi dalam penelitian ini,

digunakan untuk mendapatkan daftar sampel dan nilai UAS siswa kelas V

semester I mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2014/2015.

2. Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument (Suharsimi Arikunto, 2010: 272). Teknik Obsevasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru pada saat

mengajar dengan menerapkan Problem Based Learning dan CIRC di

dalam kelas. Analisis penerapan Problem Based Learning dan CIRC

menggunakan observasi langsung yang dilakukan oleh guru kelas VA dan

VB. Hal ini perlu dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran pada

kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II agar sesuai dengan ketentuan

metode yang digunakan.

Hasil observasi oleh guru kelas V pada pertemuan I-II di kelas

eksperimen I (Problem Based Learning ) pada tanggal 23 - 24 Maret 2015

dan kelas eksperimen II (CIRC) pada tanggal 30 - 31 Maret 2015

mengindikasikan bahwa guru sudah memenuhi kriteria penerapan

Problem Based Learning dan CIRC dengan benar karena terlihat pada

hasil observasi (terlampir) bahwa sudah dilakukan dengan tingkat 100%

dari seluruh prosedur sintak penerapan Problem Based Learning dan

CIRC.

3. Tes

Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Suharsimi Arikunto,

2010: 266). Teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang pembelajarannya

menggunakan Problem Based Learning lebih baik daripada CIRC bagi

siswa kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

47

Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah dengan

menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk uraian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan

data adalah sebagai berikut:

1. Menyusun instrumen penelitian untuk post-test.

2. Menentukan pedoman pemberian skor terhadap setiap jawaban.

3. Menguji cobakan instrumen.

4. Menentukan kelas eksperimen, dari siswa kelas V yang ada di SD Negeri 1

Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari dua

kelas yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA yang pembelajarannya

menggunakan Problem Based Learning (kelas eksperimen I) dan kelas VB

menggunakan CIRC (kelas eksperimen II).

5. Mengambil nilai Ujian Akhir Semester I sebagi uji prasarat awal sebelum

perlakuan.

6. Sebelum melakukan eksperimen terhadap kedua kelas tersebut, terlebih

dahulu melakukan uji prasyarat untuk uji keseimbangan yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya melakukan uji keseimbangan

sebelum perlakuan.

7. Melakukan pembelajaran, kelas VA pembelajarannya menggunakan

Problem Based Learning dan kelas VB menggunakan CIRC selanjutnya

melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika. Kemudian diperoleh nilai siswa

dalam menyelesaikan soal cerita matematika setelah perlakuan.

8. Melakukan uji prasyarat untuk uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas selanjutnya melakukan uji hipotesis terhadap kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika setelah perlakuan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam

bentuk observasi, dan tes. Sebelum digunakan maka disusun terlebih dahulu kisi-

kisinya dan butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel

yang sudah ditentukan peneliti.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

48

1. Variabel X1

Instrumen yang digunakan dalam variabel X1 adalah lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru

dalam pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning. Kisi-

kisi pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning sebagai

berikut:

Tabel 10

Kisi-kisi Observasi Problem Based Learning

No Aspek Indikator Rumusan Item

1 Pendahuluan Orientasi siswa kepada

masalah 1 – 6

2 Eksplorasi Mengorganisir siswa untuk

belajar 7 – 10

3 Elaborasi

Membimbing penyelidikan

individual atau kelompok 11

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya 12 – 13

4 Konfirmasi

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

14 – 16

2. Variabel 𝑿𝟐

Instrumen yang digunakan dalam variabel X2 adalah adalah lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru

dalam pembelajaran dengan menerapkan CIRC. Kisi-kisi pembelajaran

dengan menerapkan CIRC sebagai berikut:

Tabel 11

Kisi-kisi Observasi CIRC

No Aspek Indikator Rumusan Item

1 Pendahuluan Orientasi 1 – 7

2 Eksplorasi Pengenalan Konsep 8 – 10

Organisasi 11 – 12

3 Elaborasi Eksplorasi dan

Aplikasi 13 – 16

4 Konfirmasi Publikasi 17 – 20

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

49

3. Variabel Y

Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam

bentuk uraian. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa

sebagai data kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

matematika. Data kemampuan menyelesaikan soal cerita diambil dari nilai

post test. Analisis awal atau uji normalitas dan homogenitas awal

menggunakan nilai UAS matematika semester I kelas VA dan VB SD 1

Sedayu. Post test dilaksanakan setelah eksperimen untuk mengetahui

kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa setelah diadakan

perlakuan dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 12

Kisi-Kisi Instrumen Pos Test

NO SK/KD Indikator Banyak

butir

No

Butir Teknik

1.

Standar

Kompetensi (SK)

5 Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah

Kompetensi

Dasar (KD)

5.4 Menggunakan

pecahan dalam

masalah

perbandingan

dan skala

Materi Pokok

Pembelajaran

Perbandingan dan

skala

5.4.1 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

perbandingan

pada soal cerita

5.4.2 Menghitung skala

jika diketahui

jarak pada peta

dan jarak

sebenarnya pada

soal cerita

5.4.3 Menghitung jarak

pada peta jika

diketahui skala

dan jarak

sebenarnya pada

soal cerita

5.4.4 Menghitung

jarak sebenarnya

jika diketahui

skala dan jarak

pada peta pada

soal cerita

3

2

2

2

1, 2, 3

4, 5

6, 7

8, 9

Tes

Uraian

Tes

Uraian

Tes

Uraian

Tes

Uraian

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

50

Penskoran instrumen dalam penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah

pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya dalam menyelesaikan soal

cerita matematika yaitu: (1) Memahami masalah yang terdapat dalam soal cerita;

(2) Membuat rencana penyelesaian; (3) Membuat model (kalimat) matematika dan

melakukan perhitungan; (4) Menarik kesimpulan, yaitu menuliskan jawaban akhir

sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam soal. Langkah-langkah tersebut harus

dilakukan secara urut, tidak bisa dengan meloncati bagian satu ke bagian yang

lain. Penskoran instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 13

Penskoran Instrumen

Jawaban Skor

1. Memahami masalah

2. Menyusun rencana penyelesaian

3. Membuat model (kalimat) matematika dan melakukan

perhitungan

4. Menarik kesimpulan, yaitu menuliskan jawaban akhir sesuai

dengan pertanyaan yang ada di dalam soal

1

2

2

1

3.5 Uji Coba Instrumen

3.5.1 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan siswa yang kurang pandai

(kurang/tidak menguasai materi) (Zainal Arifin, 2014: 133). Menurut Zainal

Arifin (2014: 133) untuk menguji daya pembeda (DP) perlu menempuh langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah skor total tiap siswa.

b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor

terkecil.

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah.

d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas

maupun kelompok bawah).

e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

51

𝐷𝑃 =𝑋 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑋 𝑏𝑎𝑤𝑎 ℎ

𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠

Keterangan:

DP = daya beda butir soal

𝑋 𝑎𝑡𝑎𝑠 = rata-rata skor kelompok atas

𝑋 𝑏𝑎𝑤𝑎 ℎ = rata-rata skor kelompok bawah

𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 = skor maksimum butir soal

Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut:

Tabel 14

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,19 ke bawah

0,20 – 0,29

0,30 – 0,39

0,40 ke atas

Kurang baik, soal harus dibuang

Cukup

Baik (good)

Sangat baik (excellent)

Intrepretasi daya pembeda yang dipakai dalam instrumen penelitian ini

yaitu pada kisaran 0,20 – 0,29 dengan kriteria daya pembeda cukup, 0,30 - 0,39

dengan kriteria daya pembeda baik, dan 0,40 ke atas dengan kriteria daya

pembeda sangat baik.

Tabel 15

Hasil Uji Daya Pembeda

Bentuk

Instrumen

Item

Soal

Nilai Daya

Pembeda

Kategori

Cukup Baik Sangat

Baik

Uraian

1 0,37

2 0,47

3 0,26

4 0,27

5 0,47

6 0,39

7 0,38

8 0,23

9 0,24

Total 4 3 2

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

52

Dari hasil perhitungan diperoleh dua butir soal dengan kriteria daya

pembeda sangat baik yaitu butir soal nomor 2 dan 5, tiga butir soal dengan kriteria

baik yaitu butir soal nomor 1, 6, dan 7, empat butir soal dengan kriteria cukup

yaitu butir soal nomor 3, 4, 8, dan 9. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

3.5.2 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks (Zainal

Arifin, 2014: 134). Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan

instrumen soal yang baik. Menurut Zainal Arifin (2014: 134) untuk menghitung

tingkat kesukaran soal bentuk uraian dapat menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

Rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

Tingkat kesukaran = 𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:

Tabel 16

Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Kategori Soal

0,00 - 0,30 Soal kategori sukar

0,31 – 0,70 Soal kategori sedang

0,71 – 1,00 Soal kategori mudah

Kriteria indeks kesulitan soal apabila hasil uji tingkat kesukaran 0 sampai

0.30 maka soal tersebut dikategorikan sukar, 0,31 sampai 0,70 dikategorikan

sebagai soal kategori sedang, dan 0,71 sampai 1,00 dapat dikatakan soal kategori

mudah.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

53

Tabel 17

Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Bentuk

Instrumen

Item

Soal

Nilai Tingkat

Kesukaran

Kategori

Mudah Sedang Sukar

Uraian

1 0,83

2 0,82

3 0,29

4 0,64

5 0,60

6 0,67

7 0,70

8 0,61

9 0,29

Total 2 5 2

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya 25% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 25%

kategori sukar. Dalam penelitian ini digunakan item soal yang termasuk kategori

mudah, sedang, dan sukar. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran dari 9 soal

uraian, dua butir soal termasuk kategori mudah yaitu butir soal nomor 1 dan 2,

lima butir soal termasuk kategori sedang yaitu butir soal nomor 4, 5, 6, 7, dan 8,

dua butir soal termasuk kategori sukar yaitu butir soal nomor 3 dan 9. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.5.3 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Menurut Sugiyono

(2011: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang

valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika tingkat validitasnya rendah

maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini uji

validitas ditunjukan untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang

berupa tes uraian. Uji validitas instrumen uraian pada penelitian ini menggunakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

54

validitas isi dan teknik untuk mengetahui kesejajaran yaitu teknik korelasi product

moment yang dikemukakan oleh pearson.

Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat

dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran

yang telah diajarkan (Sugiyono, 2011: 182). Menurut Zainal Arifin (2014: 248)

validitas isi sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Suatu tes kemampuan

menyelesaikan soal cerita matematika dikatakan valid, apabila materi tes tersebut

betul-betul merupakan bahan-bahan yang representatif terhadap bahan-bahan

pelajaran yang diberikan. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki

validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi

atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam

kurikulum maka validitas isi ini sering disebut validitas kurikuler.

Validitas isi diperoleh melalui penilaian ahli. Untuk mendapatkan

instrumen yang memenuhi validitas isi dilakukan proses sebagai berikut:

instrumen tes disusun dengan mengacu pada SK, KD, dan indikator pencapaian

kompetensi; kemudian instrumen dikonsultasikan kepada para ahli (expert

judgement) untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir

instrumen tersebut telah mewakili apa yang akan diukur. Ahli yang memvalidasi

instrumen dalam penelitian ini yaitu guru kelas V SD Negeri 1 Sedayu dan guru

kelas V SD Negeri 1 Tempuranduwur Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo.

Instrumen dikatakan memenuhi validitas isi karena butir soal tes sesuai dengan

tuntutan SK dan KD yang terdapat dalam kurikulum.

Uji validitas isi yang dilakukan dengan pengisian angket uji validitas isi

instrumen oleh tiga validator. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji

validitas isi adalah membuat kisi-kisi soal, menyusun soal tes, dan menelaah soal

tes. Validitas isi ini ditinjau dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum KTSP

2006 dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai

dengan materi dan tujuan kurikulum KTSP 2006.

2) Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang

dipilih.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

55

3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

4) Melakukan analisis butir soal.

Uji validitas isi yang dilakukan dengan pengisian angket uji validitas isi

instrumen, hasilnya menunjukkan bahwa instrumen yang disusun sudah sesuai

dengan kriteria validitas isi yang mengacu pada SK, KD, dan indikator

pencapaian kompetensi. Hasil uji validitas isi selengkapnya tersaji dalam

lampiran.

Sedangkan untuk uji validitas yang kedua adalah teknik untuk mengetahui

kesejajaran yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson

(Suharsimi Arikunto, 2010: 213).

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy = Koefisien Validitas

X = Skor Butir Soal

Y = Skor Total

N = Jumlah Responden

Uji validitas instrumen post-test (kemampuan menyelesaikan soal cerita

matematika) dilakukan dengan cara memberikan soal tes yang dikerjakan oleh 30

siswa di luar populasi yaitu pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Tempuranduwur

Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo proses penghitungan dengan bantuan

SPSS for Windows Version 21.0. Dari hasil uji validitas instrumen dengan

menggunakan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 30 diperoleh koefisien

korelasi pada tabel korelasi product moment yaitu 0,361. Jika koefisien korelasi

lebih dari 0,361 dikatakan instrumen tersebut valid. Instrumen yang diuji terdiri

dari 9 butir soal uraian. Dari hasil uji validitas akan diketahui apakah butir soal

yang ada pada instrumen valid sehingga memenuhi syarat untuk mengumpulkan

data penelitian.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

56

Tabel 18

Hasil Validitas Instrumen Post-Test

Bentuk

Instrumen Item Soal Nilai r

Kategori

Valid Tidak Valid

Uraian

1 0,613

2 0,787

3 0,756

4 0,602

5 0,818

6 0,714

7 0,737

8 0,282

9 0,739

Total 8 1

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu instrumen dikatakan

memenuhi syarat untuk mengumpulkan data penelitian jika instrumen tersebut

valid. Dari hasil analisis diketahui jumlah instrumen 9 butir soal uraian dengan

menggunakan taraf signifikan 5% dan koefisien korelasi 0,361. Dengan hasil

akhir 8 butir soal dikatakan valid atau memenuhi syarat untuk mengumpulkan

data penelitian dan 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 8 dengan

nilai rhitung = 0,282. Dari hasil analisis maka instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 8 instrumen valid yaitu item soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 9.

Hasil perhitungan selengkapnya tersaji dalam lampiran.

3.5.4 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Dalam penelitian

ini uji reliabilitas adalah untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel

Y yaitu kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika yang berupa soal tes

uraian digunakan teknik Alpha dari Cronbach (Suharsimi Arikunto, 2010: 239).

𝑟11 = 𝑛

𝑛−1 (1 −

σ𝑏2

𝜎𝑡2 )

Dengan:

𝑟11 = reliabilitas instrumen

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

57

𝑛 = banyaknya butir instrumen

σ𝑏2 = jumlah varian butir

𝜎𝑡2 = variansi total

Dengan rumus varian dapat dicari 𝜎2 yaitu:

𝜎2 = 𝑥2 −

( 𝑥)2

𝑁𝑁

Keterangan :

X = Skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir

N = Jumlah peserta tes

Tabel 19

Kriteria Penafsiran Reliabilitas

Interval Klasifikasi Koefisien Realibilitas

Jika 0,000 ≤ r11< 0,200 reliabilitas sangat rendah

Jika 0,200 ≤ r11< 0,399 reliabilitas rendah

Jika 0,400 ≤ r11< 0,599 reliabilitas cukup

Jika 0,600 ≤ r11< 0,799 reliabilitas tinggi

Jika 0,800 ≤ r11≤ 1,000 reliabilitas sangat tinggi

Suharsimi Arikunto (2010 : 319)

Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode satu kali tes. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

SPSS for Windows Version 21.0 dengan menggunakan metode croncbach alpha.

Dari soal uraian yang terdiri dari 9 butir soal terdapat 8 butir soal yang valid untuk

dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas dari 8 butir soal yang valid

Cronbach’s Alpha (r) sebesar 0,864, ini menunjukkan bahwa instrumen memiliki

reliabilitas sangat tinggi oleh karena itu maka instrumen dinyatakan reliabel.

Tabel 20

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.864 8

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

58

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Teknik Analisis Data Sebelum Perlakuan

Teknik analisis data sebelum perlakuan dilakukan sebagai uji prasyarat

analisis untuk uji keseimbangan. Untuk keperluan uji keseimbangan, data hasil

penelitian ini diolah menggunakan Uji t. Uji t merupakan metode statistik

parametrik. Uji ini digunakan karena sesuai dengan ciri-ciri statistik parametrik

yaitu; (1) Data berupa interval dan rasio; (2) Data menyebar atau berdistribusi

normal. Asumsi yang pertama sudah terpenuhi sedangkan asumsi yang kedua

akan diuji dalam penelitian ini sekaligus sebagai syarat uji t. Menurut Budiyono

(2004: 185), terdapat 4 syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan uji t

yaitu:

1. Populasi-populasi saling independen (saling bebas)

2. 𝜎12 dan 𝜎2

2 (varians populasi) tidak diketahui

3. Data berdistribusi normal (sifat normalitas)

4. Ada pertimbangan perbedaan variansi antara kedua sampel yang

dibandingkan (sifat homogenitas). Hal ini berkaitan dengan formula

pengujian yang berbeda dimana variansi sama atau variansi berbeda.

Persyaratan dari uji t di atas akan dibahas syarat ke-3 dan syarat ke-4.

Untuk syarat pertama dan kedua sudah terpenuhi. Variabelnya saling independen

dan varians populasi tidak diketahui. Uji prasyarat ke-3 dan ke-4 dalam penelitian

ini adalah:

1) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Menurut Budiyono (2004: 170-172) untuk

menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis Uji

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b. Taraf Signifikansi : α = 5 %

c. Statistik Uji

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

59

L = Maks F zi – S zi

𝑍𝑖 = 𝑋𝑖− 𝑋

𝑠 dengan s adalah standar deviasi

Keterangan :

𝐹 𝑍𝑖 : 𝑃 𝑍 ≤ 𝑍𝑖 ;𝑍~𝑁(0,1)

𝑆 𝑍𝑖 : proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh cacah Zi

𝑋𝑖 : skor responden

d. Daerah Kritik (DK)= 𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼 ;𝑛 ;𝑛 adalah ukuran sampel

e. Keputusan Uji

H0 ditolak jika L ∈ DK dan H0 diterima jika L ∉ DK

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

2) Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Menurut Budiyono (2004: 176-

178) untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji

Chi kuadrat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis Uji

Ho : σ12 = σ2

2 = ⋯ = σ𝑘2

H1 : tidak semua variansi sama, untuk i ≠ j; i = 1, 2, …, k

b. Taraf Signifikansi : α = 5 %

c. Statistik Uji:

𝑋2 = 2,203

𝑐 (𝑓 log𝑅𝐾𝐺 − 𝑓𝑗 log 𝑠𝑗

2)

Dengan

𝑘 = banyaknya populasi = banyaknya sampel

𝑁 = banyaknya seluruh nilai

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

𝑓𝑗 = 𝑛𝑗 − 1 = derajat kebebasan untuk 𝑆𝑗2 ; 𝑗 = 1,2,… ,𝑘

𝑓 = 𝑁 − 𝐾 = 𝑓𝑗𝑘𝑗=1 = derajat kebebasan untuk RKG

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

60

𝑐 = 1 + 1

3 𝑘 − 1

1

𝑓𝑗−

1

𝑓

RKG = rataan kuadrat galat = 𝑆𝑆𝑗

𝑓𝑗 𝑆𝑖

2 =𝑆𝑆𝑗

𝑓𝑗

𝑆𝑆𝑗 = 𝑋𝑗2 −

( 𝑋𝑗 )2

𝑛𝑗

d. Daerah Kritik:

𝐷𝐾 ={ 𝑥2| 𝑥2> 𝑥2

a;k-1 }

e. Keputusan Uji

H0 ditolak jika 𝑥𝑎𝑏𝑐2 ∈ 𝐷𝐾 dan H0 diterima jika 𝑥𝑎𝑏𝑐

2 ∉ 𝐷𝐾

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

3) Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

(kelas eksperimen I (kelas Problem Based Learning) dan kelas eksperimen

II (kelas CIRC) dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum kelas

eksperimen mendapat perlakuan. Statistik uji yang digunakan adalah uji-t

dengan prasyarat seperti diatas. Adapun data yang digunakan berasal dari

data dokumen nilai belajar matematika siswa dalam kelas-kelas yang

digunakan sebagai sampel penelitian. Menurut Budiyono (2004: 157) uji

keseimbangan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Hipotesis

𝐻0: 𝜇1 = 𝜇2 (kedua kelas populasi sama kemampuannya)

𝐻1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 (kedua kelas populasi tidak sama kemampuannya)

2) Taraf Signifikasi : 𝛼 = 0,05

3) Statistik Uji

t =𝑋 1 −𝑋 2 −d0

sp 1

𝑛1 +

1

𝑛2 ~ t(n1 + n2 − 2)

𝑠𝑝2 =

𝑛1 − 1 𝑠12 + 𝑛2− 1 𝑠2

2

n1 + n2− 2

Keterangan:

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

61

t = harga statistik yang diuji t

𝑆𝑝 = standar deviasi gabungan

𝑋 1 = nilai rata-rata sebelum perlakuan kelas eksperimenI

𝑋 2 = nilai rata-rata sebelum perlakuan kelas eksperimen II

𝑠12 = variansi sebelum perlakuan kelas eksperimen I

𝑠22 = variansi sebelum perlakuan kelas eksperimen II

𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen I

𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen II

do = 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)

4) Menentukan Daerah Kritik: 𝐷𝐾 = 𝑡|𝑡 > −𝑡𝑜𝑏𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡 > 𝑡𝑜𝑏𝑠

5) Keputusan Uji: Tolak H0 jika harga tobs ∈ 𝐷𝐾

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

3.6.2 Teknik Analisis Data Setelah Perlakuan

Teknik analisis data setelah perlakuan dilakukan sebagai uji prasyarat

analisis untuk uji hipotesis. Untuk keperluan uji hipotesis, data hasil penelitian ini

diolah menggunakan Uji t. Uji t merupakan metode statistik parametrik. Uji ini

digunakan karena sesuai dengan ciri-ciri statistik parametrik yaitu; (1) Data

berupa interval dan rasio; (2) Data menyebar atau berdistribusi normal. Asumsi

yang pertama sudah terpenuhi sedangkan asumsi yang kedua akan diuji dalam

penelitian ini sekaligus sebagai syarat uji t. Menurut Budiyono (2004: 185),

terdapat 4 syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan uji t, yaitu:

1. Populasi-populasi saling independen (saling bebas)

2. 𝜎12 dan 𝜎2

2 (varians populasi) tidak diketahui

3. Data berdistribusi normal (sifat normalitas)

4. Ada pertimbangan perbedaan variansi antara kedua sampel yang

dibandingkan (sifat homogenitas)

Persyaratan dari uji t di atas akan dibahas syarat ke-3 dan syarat ke-4.

Untuk syarat pertama dan kedua sudah terpenuhi. Variabelnya saling independen

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

62

dan varians populasi tidak diketahui. Uji prasyarat ke-3 dan ke-4 dalam penelitian

ini adalah:

1) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Menurut Budiyono (2004: 170-172) untuk

menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis Uji

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b. Taraf Signifikansi : α = 0,05

c. Statistik Uji

L = Maks F zi – S zi

𝑍𝑖 = 𝑋𝑖− 𝑋

𝑠 dengan s adalah standar deviasi

Keterangan :

𝐹 𝑍𝑖 : 𝑃 𝑍 ≤ 𝑍𝑖 ;𝑍~𝑁(0,1)

𝑆 𝑍𝑖 : proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh cacah Zi

𝑋𝑖 : skor responden

d. Daerah Kritik (DK) = 𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼 ;𝑛 ;𝑛 adalah ukuran sampel

e. Keputusan Uji

H0 ditolak jika L ∈ DK dan H0 diterima jika L ∉ DK

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

2) Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Menurut Budiyono (2004: 176-

178) untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji

Chi kuadrat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis Uji

Ho : σ12 = σ2

2 = ⋯ = σ𝑘2

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

63

H1 : tidak semua variansi sama, untuk i ≠ j; i = 1, 2, …, k

b. Taraf Signifikansi : α = 5 %

c. Statistik Uji:

𝑋2 = 2,203

𝑐 (𝑓 log𝑅𝐾𝐺 − 𝑓𝑗 log 𝑠𝑗

2)

Dengan

𝑘 = banyaknya populasi = banyaknya sampel

𝑁 = banyaknya seluruh nilai

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

𝑓𝑗 = 𝑛𝑗 − 1 = derajat kebebasan untuk 𝑆𝑗2 ; 𝑗 = 1,2,… ,𝑘

𝑓 = 𝑁 − 𝐾 = 𝑓𝑗𝑘𝑗=1 = derajat kebebasan untuk RKG

𝑐 = 1 + 1

3 𝑘 − 1

1

𝑓𝑗−

1

𝑓

RKG = rataan kuadrat galat = 𝑆𝑆𝑗

𝑓𝑗 𝑆𝑖

2 =𝑆𝑆𝑗

𝑓𝑗

𝑆𝑆𝑗 = 𝑋𝑗2 −

( 𝑋𝑗 )2

𝑛𝑗

d. Daerah Kritik:

𝐷𝐾 ={ 𝑥2| 𝑥2> 𝑥2

a;k-1 }

e. Keputusan Uji

H0 ditolak jika 𝑥𝑎𝑏𝑐2 ∈ 𝐷𝐾 dan H0 diterima jika 𝑥𝑎𝑏𝑐

2 ∉ 𝐷𝐾

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

3) Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesis penelitian sehingga uji hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

H0 : µ1 ≤ µ2 artinya kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa yang pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning tidak

lebih baik daripada CIRC bagi siswa kelas V semester II SD Negeri 1

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

64

Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo semester II tahun

pelajaran 2014/2015.

H1 : µ1 > µ2 artinya kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika

siswa yang pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning lebih

baik daripada CIRC bagi siswa kelas V semester II SD Negeri 1 Sedayu

Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran

2014/2015.

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji t pihak kanan

(ekor kanan) dengan prasyarat seperti di atas. Menurut Budiyono (2004:

157) untuk melakukan uji hipotesis ini menggunakan uji t pihak kanan

(ekor kanan) sebagai berikut:

a. Hipotesis Uji

H0 : µProblem Based Learning ≤ µCIRC

H1 : µProblem Based Learning > µCIRC

Keterangan:

H0 : Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang

pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning tidak

lebih baik daripada CIRC bagi siswa kelas V semester II SD

Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo

semester II tahun pelajaran 2014/2015.

H1 : Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang

pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning lebih

baik daripada CIRC bagi siswa kelas V semester II SD Negeri 1

Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo semester II

tahun pelajaran 2014/2015.

b. Taraf Signifikansi: α = 0,05

c. Statistik Uji

t =𝑋 1 −𝑋 2 −d0

sp 1

𝑛1 +

1

𝑛2 ~ t(n1 + n2 − 2)

𝑠𝑝2 =

𝑛1 − 1 𝑠12 + 𝑛2− 1 𝑆2

2

n1 + n2− 2

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN€¦ · UAS matematika semester I pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Dan menentukan kelas uji coba . instrument

65

Keterangan:

t = harga statistik yang diuji t

𝑆𝑝 = standar deviasi gabungan

𝑋 1 = rerata nilai kelompok yang pembelajarannya dengan Problem

Based Learning

𝑋 2 = rerata nilai kelompok yang pembelajarannya dengan CIRC

𝑠12 = variansi kelompok (Problem Based Learning)

𝑠22 = variansi kelompok (CIRC)

𝑛1 = jumlah siswa dalam kelompok (Problem Based Learnin)

𝑛2 = jumlah siswa dalam kelompok (CIRC)

do = 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)

d. Menentukan Daerah Kritik

𝐷𝐾 = 𝑡|𝑡 > 𝑡𝛼 ;𝑛1+𝑛2−2

e. Keputusan Uji

Tolak H0 jika harga tobs ∈ 𝐷𝐾

Untuk proses penghitungan, digunakan bantuan software Statistical

Package for Social Science (SPSS) 21.0.

Uji hipotesis pihak kanan atau ekor kanan tersaji dalam gambar berikut.

Daerah Penolakan 𝐻0

(Daerah luas=𝛼)

Daerah Penerimaan 𝐻0

0 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Gambar 3

Distribusi Student Uji Hipotesis