bab iii metode penelitian · sedangkan kuesioner untuk mengukur kepuasan pasien sebanyak 22...
TRANSCRIPT
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tipe
penelitian kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif bivariat
korelasi. Kuantitatif bivariat korelasi merupakan penelitian
metode kuantitatif yang hanya menghubungkan dua variabel.
Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan komunikasi
terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di rawat inap
Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta (Syarifudin, 2009).
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi perubahan atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2009). Variabel independen
penelitian ini adalah komunikasi terapeutik perawat.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel
dependen penelitian ini adalah kepuasan pasien rawat
inap.
-
30
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian
variabel yang diamati/dimuat dalam suatu penelitian
(Notoadmodjo, 2010).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian
Definisi
Operasional
Unsur
Penelitian
Instrumen Penelitian Skor (presentase)
dan Kategori
Skala
Ukur
Komunikasi
terapeutik
perawat
Komunikasi terapeutik
perawat merupakan
komunikasi yang
dilakukan perawat
dengan teknik tertentu
baik verbal maupun
nonverbal yang secara
sadar dirancang untuk
memberikan bantuan
kepada pasien
memenuhi kebutuhan
kesehatannya.
Fase komunikasi
terapeutik perawat:
1. Fase preinteraksi
2. Fase orientasi
3. Fase kerja
4. Fase terminasi
Teknik penelitian ini
adalah survei dengan
instrumen kuesioner
pernyataan dengan
pilihan jawaban yang
tegas dari responden
antara “ya” atau “tidak”
berdasarkan skala
Dikotomi
>75% = Baik (skor 16 -
21)
56-75% = Cukup baik
(skor 12 –15)
40-55% = Kurang baik
(skor 8 – 11)
75% = Puas
(skor 17 – 22)
56-75% = Cukup puas
(skor 13 – 16)
40-55% = Kurang puas
(skor 9– 12)
-
31
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009), populasi penelitian
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek. Informasi dari Bapak A salah satu staf di Rumah
Sakit Panti Waluyo Surakarta, jumlah perawat sebanyak
157 orang dan pasien rawat inap pada setiap bulan
berkisar sekitar 250 - 400 orang.Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perawat dan pasien di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta pada bulan April 2016.
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2009) mengartikan bahwa sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.Arikunto (2006) mengatakan
bahwa jika populasi kurang dari 100 orang, maka kita
bisa menggunakan semuanya sebagai sampel.Jika
populasi lebih dari 100, kita bisa mengambil 10 - 25%
sebagai sampel. Sampel penelitian ini berjumlah 30
orang perawat diambil dari 20% populasi dan 40 orang
pasien diambil dari 15% populasi pada bulan April 2016.
Sampel ini diambil dengan pertimbangan bahwa sudah
memenuhi standar minimal penelitian kuantitatif dan
-
32
pertimbangan waktu ijin penelitian hanya pada bulan
April 2016. Sampel penelitian diambil dengan quota
sampling yaitu penentuan sampel dari populasi
mempunyai kriteria inklusi sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan tercapai.Berikut kriteria inklusi dan eksklusi
pada masing-masing responden:
a. Kriteria inklusi pasien rawat inap
1) Di rawat inap >24 jam
2) Berusia 14 – 70 tahun
3) Sadar penuh
4) Bisa membaca dan menulis
5) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi pasien rawat inap
1) Di rawat inap
-
33
d. Kriteria eksklusi perawat
1) Tidak berdinas di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Panti Waluyo Surakarta
2) Tidak bersedia menjadi responden
3.5Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016
di ruang Dahlia dan ruang Bougenville yang merupakan ruang
rawat inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.Pendekatan
yang digunakan peneliti ini adalah cross-sectional yaitu
pengukuran variabel independen dan variabel dependen hanya
satu kali pada waktu yang bersamaan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan komunikasi
terapeutik perawat dan gambaran kepuasan pasien rawat inap
serta menghubungkan kedua variabel tersebut, peneliti
menggunakan teknik penelitian survei dengan memberikan
beberapa pernyataan dan menyediakan jawaban yang tegas
antara “ya” atau “tidak” didasarkan dengan skala dikotomi.
Skala dikotomi merupakan skala yang hanya
menyediakan dua pilihan jawaban dari pertanyaan/pernyataan,
misalnya jawaban ya-tidak, baik-jelek atau pernah-belum
pernah yang sifatnya jawaban tegas oleh karena itu skala ini
tidak ada pilihan netral atau ragu-ragu (Simamora, 2005).
-
34
Instrumen penelitian survei ini diisi dengan memberikan tanda
centang (√) oleh responden, masing-masing berisi pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Peneliti akan mengamati
pemberian tanda centang (√) pada kolom jawaban “Ya” atau
“Tidak”. Pernyataan positif jawaban “Ya” diberi skor 1 dan
jawaban “Tidak” diberi skor 0, kemudian pernyataan negatif,
jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1.
Berikut sebaran blue print yang dimuat dalam kedua
kuesioner yang digunakan untuk penelitian:
Tabel 3.2Blue Print Kuesioner Pelaksanaan Komunikasi
Terapeutik Perawat
Unsur
Penelitian
Blue Print
Butir Pernyataan
Total Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Fase
Preinteraksi
a. Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri.
b. Mengumpulkan data tentang pasien, sebagai dasar dalam
membuat rencana interaksi.
c. Membuat rencana pertemuan dengan pasien.
1,2 3 3
Fase
Orientasi
a. Membina hubungan saling percaya
b. Merumuskan kontrak bersama pasien.
c. Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi
masalah pasien.
d. Merumuskan tujuan interaksi dengan pasien.
4,21 5,6,11,20 6
Fase Kerja a. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
b. Membantu solusi masalah yang dihadapi pasien.
c. Memfokuskan dan menyimpulkan masalah pasien.
7,8,9,10,13,14
,16
12,15 9
-
35
Fase
Terminasi
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang dilakukan.
b. Melakukan evaluasi perasaan pasien setelah berinteraksi.
c. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang
dilakukan.
d. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
17,18 19 3
Tabel 3.3 Blue Print Kuesioner Respon Kepuasan Pasien
Rawat Inap
Unsur
Penelitian
Blue Print
Butir Pernyataan
Total Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Emphaty
(empati)
a. Kemampuan pelayan kesehatan BHSP dengan pasien,
memahami kebutuhan pasien dan perhatian.
b. Keramahan petugas kesehatan dalam menyapa dan
berbicara, keikutsertaan pasien dalam mengambil
keputusan pengobatan.
1,3,6,13,22 2,5,11,12,1
8
10
Reliability
(kehandalan)
a. Kemampuan petugas
memberikan pelayanan/solusi kepada pasien dengan tepat.
Dalam pelayanan rumah sakit adalah penilaian pasien
terhadap kemampuan tenaga kesehatan.
7,10,20 4, 21 5
Assurance
(jaminan)
a. Kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada
pasien sehingga dipercaya.
b. Kejelasan tenaga kesehatan memberikan informasi tentang
penyakit dan obat kepada pasien.
8,9,14,17,19 15,16 7
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur benar-benar mengukur apa yang
diukur (Arikunto, 2006). Untuk perhitungan validitas
instrumen, peneliti menggunakan program SPSS
-
36
(Statistical Product and Service Solutions) windows 17.0
dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil r
hitung dibandingkan dengan r tabel dengan taraf
signifikan 5%. Jika didapat r hitung > r tabel maka butir
instrument dikatakan valid,sebaliknya jika r hitung < r
tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.
1) Hasil uji validitas kuesioner pelaksanaan komunikasi
terapeutik perawat yang diujikan pada 20 perawat di
ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr. Ario
Wirawan Salatiga dengan koefisien korelasi total
item menunjukkan sebanyak 21 item pernyataan
valid dan 10 tidak valid dalam kuesioner
pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dari
total 31 item pernyataan, lihat pada Lampiran 5.
2) Hasil uji validitas respon kepuasan pasien rawat inap
yang diujikan pada 35 pasien rawat inap di Rumah
Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga dengan
koefisien korelasi total item menunjukkan sebanyak
22 item pernyataan valid dan 2 tidak valid dalam
kuesioner respon kepuasan pasien dari total 24 item
pernyataan, lihat pada Lampiran 5.
-
37
3.7.2 Uji Reliabilitas
Mengukur reliabilitas data diperlukan untuk
mengetahui apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak.
Pada penelitian ini digunakan rumus Alpha
Cronbach.Untuk perhitungan reliabilitas instrumen,
menggunakan program SPSSwindows 17.0.
Tabel 3.4 Standar Reliabilitas (Ancok, 2012)
r < 0,7 Tidak Reliabel
0,7 ≤ r < 0,799 Cukup Reliabel
0,8 ≤ r < 0,899 Reliabel
r > 0,9 Sangat Reliabel
1) Hasil uji reliabilitas kuesioner pelaksanaan
komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap
Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga
diperoleh nilai Alpha Cronbach0,940. Jadi, karena
perhitungan yang diperoleh 0,940 instrumen dalam
kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat
digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
2) Hasil uji reliabilitas respon kepuasan pasien rawat
inap di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga
diperoleh nilai Alpha Cronbach 0,948. Jadi, karena
perhitungan yang diperoleh 0,948 instrumen dalam
kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat
digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
-
38
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner
masing-masing untuk perawat dan pasien yang sudah di uji
validitas dan reliabilitas. Kuesioner untuk mengukur
pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat sebanyak 21
pernyataan, pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan
pernyataan bersifat negatif sebanyak 8. Sedangkan kuesioner
untuk mengukur kepuasan pasien sebanyak 22 pernyataan,
pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan pernyataan bersifat
negatif sebanyak 9.
3.9Teknik Pengolahan dan Analisa Data
3.9.1 Pengolahan Data
3.9.1.1 Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang
masuk dari pengumpulan data, setelah kuesioner
dikumpulkan peneliti melakukan pemeriksaan
terhadap jawaban yang telah diberikan dan tidak
ada kuesioner yang tidak terisi.
3.9.1.2 Coding
Setelah data diperoleh, data diberikan kode untuk
pernyataan positif jawaban “Ya” diberi skor 1 dan
jawaban “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan
-
39
pernyataan negatif jawaban “Ya” diberi skor 0 dan
jawaban “Tidak” diberi skor 1.
3.9.1.3 Entry Data
Nilai-nilai dalam lembar kuesioner penelitian
dijumlahkan dan dimasukkan dalam tabel
hitung.Setelah semua data dihitung, data
dimasukkan ke perangkat komputer dengan
program aplikasi SPSS windows 17.0untuk
dianalisa.
3.9.2 Analisa Data
Data yang sudah lengkap kemudian ditabulasi
dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang
hendak diukur. Setelah proses tabulasi, nilai ditentukan
menggunakan rumus Arikunto (2006):
Keterangan :
% = skor (presentase)
ΣX = jumlah skor responden
ΣMaks = jumlah skor maksimal
Selanjutnya nilai presentase diklasifikasikan
kedalam bentuk skala ordinal.Untuk mengetehui
gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat,
Σ X
% = X 100
ΣMaks
-
40
jika >75% dikategorikan baik, 56%-75% dikategorikan
cukup baik, 40%-55% dikategorikan kurang baik dan
75%
dikategorikan puas, 56%-75% dikategorikan cukup puas,
40%-55% dikategorikan kurang puas dan
-
41
Tabel 3.5 Hubungan Variabel Penelitian Menurut
Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan Kedua Variabel Penelitian
0,80 – 1,000 Hubungan sangat kuat
0,60 – 0,799 Hubungan kuat
0,40 – 0,599 Hubungan cukup kuat
0,20 – 0,399 Hubungan lemah
0,00 – 0,199 Hubungan sangat lemah
3.10 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan proses penelitian, peneliti meminta
surat pengantar dari Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
yang berisi ijin studi pendahuluan (lihat Lampiran 1), ijin uji
validitas (lihat Lampiran 4) dan ijin penelitian (lihat Lampiran
8) yang ditujukan kepada Direktur masing-masing Rumah
Sakit yang dituju. Setelah proses ijin disetujui, peneliti
diijinkan untuk ke ruang rawat inap Rumah Sakit untuk
melakukan proses studi pendahuluan, proses uji validitas dan
proses penelitian.
3.11 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting,
mengingat keperawatan yang berhubungan langsung dengan
manusia. Penelitian ini dilakukan berdasarkan etika penelitian
menurut Notoatmodjo (2010):
-
42
a. Informed Concent (Persetujuan)
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan
penelitian kemudian responden membaca dan menyetujui
ikut parsitipasi dalam proses penelitian kemudian peneliti
menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden,
serta memberikan tanda tangan dilembar persetujuan
sebagai bukti bersedia menjadi responden.
b. Anonimity (Tanpa nama)
Etika penelitian ini tidak memberikan nama
responden pada lembaran alat ukur, melainkan hanya
menulis kode/inisial pada lembar pengumpulan data.
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Etika penelitian ini menjamin kerahasiaan dan hasil
penelitian baik informasi maupun masalah lain.
d. Self Determination
Responden diberikan kebebasan menentukan
untuk bersedia atau tidak dalam kegiatan penelitian secara
sukarela.