bab iii. metode penelitian - portal wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/a131202006_bab3.pdf ·...

14
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian tentang hubungan Pajanan Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas Fungsi Paru Karyawan, dilakukan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha, berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Sumber: CV. Valasindo Sentra Usaha. 2012 Gambar 2 : Lokasi penelitian CV. Valasindo Sentra Usaha, di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 Juli 2015 sampai dengan Januari tahun 2016 jadwal pelaksanaan penelitian pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian Hubunngan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Bagian Produksi di CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar Kegiatan Waktu Pengumpulan data karakteristik populasi 2 minggu Pengisian kuasioner 3 hari Pemeriksaan debu/ Pemeriksaan spirometri 1 hari Pengolahan data 1 bulan Analisis data 1 bulan Penyusunan tesis 3 bulan, 1 minggu

Upload: dangkiet

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

17

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang hubungan Pajanan Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas

Fungsi Paru Karyawan, dilakukan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha,

berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa

Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Sumber: CV. Valasindo Sentra Usaha. 2012

Gambar 2 : Lokasi penelitian CV. Valasindo Sentra Usaha, di Jalan Solo-Purwodadi

Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan,

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 Juli 2015 sampai dengan

Januari tahun 2016 jadwal pelaksanaan penelitian pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian Hubunngan Pajanan Kadar Debu Kayu

Lingkungan Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Bagian Produksi

di CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar

Kegiatan Waktu

Pengumpulan data karakteristik populasi 2 minggu

Pengisian kuasioner 3 hari

Pemeriksaan debu/ Pemeriksaan spirometri 1 hari

Pengolahan data 1 bulan

Analisis data 1 bulan

Penyusunan tesis 3 bulan, 1 minggu

Page 2: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

18

B. Tata Laksana Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik,

menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, Artinya tiap subjek

penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status

karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010).

Gambar 3. Alur Penelitian Hubungan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan dengan

Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Produksi CV. Valasindo Sentra

Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian produksi CV.

Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar sejumlah 125 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut dengan penetapan ciri-ciri populasi yang menjadi sasaran dan akan

diwakili oleh sampel di dalam penelitian berdasarkan inklusi dan ekslusi. Dengan

kreteria sebagai berikut :

random sampling

Populasi (N :125)

Sampel (n: 32 )

Pajanan Debu Kayu > NAB Terpajan Debu Kayu < NAB

Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Penurunan Kapasitas Fungsi Paru

Uji Korelasi Spearman Rank

Page 3: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

19

a. Kriteria Inklusi :

1) Jenis Kelamin Laki-laki

2) Kebiasaan berolah raga dalam kategori kadang-kadang.

3) Umur 29-56 tahun

4) Lama Bekerja Lebih dari 2 tahun.

5) Status Gizi dengan Indeks Masa Tubuh Dalam Kategori tidak kurus.

6) Tidak Merokok.

b. Kreteria Eksklusi:

1) Tenaga kerja tidak masuk saat pengukuran penelitian.

2) Tenaga kerja pindah dari bagian produksi.

4. Teknik Sampling

Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan dengan teknik Simple

Random Sampling. (Hadi, 2014).

Sampel minimal pada penelitian ini diambil dengan rumus pengambilan

sampel minimal adalah sebagai berikut:

Keterangan :

λ2

= Nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK),

jika TK 90% = 1.64, TK 95% = 1.96 dan TK 99% = 2.57

S = Jumlah Sampel Minimal yang diperlukan

N = Jumlah Populasi

P = 0.5

Q = 0.5

d = besar penyimpangan : 0.1, 0.05 dan 0.01

Rumus di atas maka dapat dilakukan perhitungan terhadap sampel

minimal yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

20

S = 28.9

5. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen (Riwidikdo, 2009).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kadar debu kayu lingkungan.

b. Variabel terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel independen (Riwidikdo, 2009).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kapasitas fungsi paru.

c. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel pengganggu terkendali dalam penelitian ini yaitu :

umur, lama bekerja, status gizi, kebiasaan berolahrga, status merokok.

6. Definisi Operasional Variabel

a. Kadar debu kayu lingkungan.

Kadar debu kayu lingkungan adalah jumlah kadar debu kayu di lingkungan kerja

yang terpapar ke pekerja selama bekerja, yang diukur dengan alat ukur High

Page 5: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

21

Volume Sampler yang hasilnya dinyatakan dengan satuan mg/m3, dengan skala

data skala Ordinal.

b. Kapasitas Fungsi paru

Kapasitas Fungsi paru adalah Kemampuan Ekspirasi dan inspirasi paru dengan

melihat Vital Kapasitas Vital (Vital capacity, VC dan Kapasitas vital paksa

(forced vitas capacity) pekerja yang dinilai dengan menggunakan metode

pengukuran Spirometri dengan alat ukur spirometer yang hasilnya dinyatakan

dengan satuan liter dengan skala data rasio.

7. Sumber Data Penelitian

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada

subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2013). Data primer

dalam penelitian ini melalui hasil pengukuran Kadar debu kayu ligkungan dengan

High Volume Sampler, Kapasitas Fungsi Paru dengan Spirometer, dan

berdasarkan hasil wawancara untuk mengetahui nama, tempat/tanggal lahir,

pekerjaan, alamat, jenis kelamin, umur, lama kerja, kebiasaan berolahraga,

kebiasaan merokok, Pengukuran Indeks Masa Tubuh.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yaitu: Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, Dinas Tenaga

Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Tengah dan CV.

Valasindo Sentra Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

8. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu:

a. Observasi

Observasi (pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif

dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2012).

Page 6: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

22

Peneliti melakukan observasi langsung untuk mengamati lingkungan

kerja yang terpapar kadar debu kayu di bagian produksi CV. Valasindo Sentra

Usaha Kabupaten Karanganyar.

b. Wawancara

Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan

keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (subjek

penelitian).

Peneliti melakukan wawancara untuk mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan komunikasi (tanya jawab) langsung (face to face) dengan subjek

penelitian yaitu tenaga kerja di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha

Kabupaten Karanganyar, sehingga diperoleh keterangan yang jelas dan lengkap

sesuai dengan informasi yang dibutuhkan peneliti.

9. Instrument Penelitian

Menurut Arikunto (2006), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu

yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Instrumen penelitian yang

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:

a. Spirometer

Spirometer suatu alat untuk mengukur kapasitas fungsi paru.

1) bahan pendukung

a) Penjepit hidung.

b) Mouthpiece.

c) Timbangan badan dengan ketelitian 0.1 kg yang digunakan untuk

mengukur berat badan.

d) Macrotoise atau meteran gulung yang digunakan untuk mengukur tinggi

badan.

e) Kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi identitas nara ukur beserta

riwayat kerja, pengalaman, keluhan dan sebagainya yang kemungkinan

Page 7: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

23

menjadi penyebab terjadinya kelainan fungsi paru pernafasan apabila

didapatkan kelainan dari hasil pemeriksaan.

f) Kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan.

2) Prosedur Pemeriksaan.

a) Tahap Persiapan.

(1) Nara ukur dari unit kerja yang sudah di tentukan.

(2) Nara ukur harus kooperatif dengan pemeriksa.

(3) Nara ukur telah mendapat istirahat 24 jam atau pada pagi hari

ketika akan mulai bekerja atau siang hari dan setelah istirahat

paling sedikit 15 menit sebelum di ukur.

(4) Nara ukur 2 jam sebelum diukur bebas rokok dan tidak dalam

keadaan perut kenyang.

(5) Nara ukur dalam keadaan sehat tidak ada flu/infeksi saluran

napas bagian atas seperti radang tenggorokan, sariawan dan

harus hati-hati dengan nara ukur yang mempunyai penyakit

hernia dan asma karena dapat merangsang sesak nafas karena

kelelahan.

(6) Untuk nara ukur wanita tidak dalam keadaan hamil.

(7) Pakaian yang dikenakan terutama baju dan ikat pinggang

dikendorkan lebih dahulu.

(8) Sikap/ posisi nara ukur adalah duduk tegak diatas kursi tanpa

sandaran lengan agar tidak mengganggu gerakan saat diukur

atau berdiri yang penting konsisten.

(9) Nara ukur sebaiknya dilatih menggunakan spirometer dengan

baik dan benar terlebih dahulu sebelum diukur dan

melaksanakan dibawah aba-aba dari pemeriksaan tanpa kertas

perekam dari spirometri, dan sesudah cukup baik istirahat 15

menit untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan yang direkam

dalam kertas perekam.

(10) Penelitian terhadap tenaga kerja sebaiknya dilakukan

pemeriksaan kembali setelah 8 jam bekerja.

Page 8: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

24

b) Tahap Pelaksanaan

Nara ukur diwawancarai dengan memakai kuesioner yang sudah

disiapkan, kemudian diukur tinggi badannya dan ditimbang berat

badannya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan spirometri.

(1) Data nara ukur dimasukkan:

(a). Alat dirangkai dengan benar, kemudian nyalakan alat (power

on), tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan pada layar

LCD dan tunggu sampai printer berhenti.

(b). Tanggal dan temperatur dimasukkan. Untuk alat tertentu date,

time dan temperature dibangun secara otomatis

(c). Kursor dipindahkan atau Baro P untuk memasukkan harga

tekanan (dalam satuan Torr) 1 atm = 76 cmHg. Toor dalam

satuan mmHg.

(d). Nomor ID dimasukkan maksimal 10 digit.

(e). Age dimasukkan usia antara 6 s/d 99 tahun.

(f). Height dimasukkan, tinggi badan diukur 90 s/d 220 cm

(g). Weight dimasukkan, berat badan yang diukur 10 s/d 200 kg.

(h). Sex, jenis kelamin untuk laki-laki angka 1 dan untuk wanita

angka 2.

(i). Race adalah pilihan warna kulit, untuk orang timur adalah

oriental atau black.

(j). Race 10%, persentase warna kulit intervalnya adalah 50 s/d

100%

(k). Terakhir tekan enter, alat siap untuk mengukur.

(2) Proses pemeriksaan.

(a). Pengukuran VC (Vital Capacity).

Pengukuran Vital Capacity pertama, ditekan tombol VC, nara

ukur diberikan pengarahan agar nara ukur dipasang penjepit

hidung dan mouthpiece di mulut.

Kedua, ditekan tombol Start, kemudian nara ukur diminta

bernafas biasa (tidak breathing) melalui mouthpiece/ mulut;

Page 9: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

25

kira-kira 2-3 kali. Setelah bunyi tit, ditekan tombol enter.

Selanjutnya nara ukur segera menarik nafas sedalam-dalamnya

terus–terus–terus sampai maksimum, lalu hembuskan/ ekspirasi

biasa terus – terus – terus sampai habis.

Ketiga, ditekan tombol stop dan diperiksa kurva hasil rekaman,

bila hasil rekaman meragukan pengukuran diulang lagi.

(b). Pengukuran FVC (Force Vital Capacity).

Pengukuran force vital capacity pertama, ditekan tombol FVC,

nara kukur diberikan pengarahan agar dipasang penjepit hidung

dan mouthpiece di mulut.

Kedua ditekan tombol start kemudian nara ukur diminta

bernafas biasa (tidak breathing) melalui mouthpiece kira-kira 2-3

kali, selanjutnya setelah bunyi tit, tekan tombol enter dan nara

ukur segera menarik nafas sedalam-dalamnya terus – terus –

terus sampai maksimum, lalu hembuskan dengan hentakan

cepat, keras dan sekuat-kuatnya terus – terus – terus sampai

habis.

Ketiga ditekan tombol stop dan diperiksa kurva hasil rekaman,

bila hasil rekaman meragukan, pengukuran diulang lagi, apabila

kurva hasil rekaman sudah tidak meragukan lagi, tekan tombol

print.

3) Pelaporan

Pembacaan hasil Vital Capacity (VC), Forced Vital Capacity (FVC)

dan Forced Expiration Volume 1st second (FEV1) dilakukan secara langsung

pada hasil print out dengan memperhatikan bentuk kurva yang terbentuk.

Pelaporan dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai dan interpretasinya

yang tertera pada hasil rekaman tersebut tanpa memberi komentar. Dalam

kondisi khusus dimana diperlukan keterangan berupa komentar mengenai

hasil rekaman harus diperiksa dan dikonsultasikan kepada dokter ahli paru-

paru.

Page 10: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

26

Laporan dibuat mengikuti format dari Balai Hiperkes dan Keselamatan

Kerja Provinsi DIY (Dinakertrans Propinsi DIY, 2010).

b. High Volume Sampler.

High Volume Dust Sampler adalah alat ukur debu total di lingkungan kerja

1) Bahan dan Peralatan Pendukung

a) Dust Sampler dilengkapi dengan pompa penghisap udara

b) Timbangan analitik dengan sensitivitas 0.001

c) Pinset

d) Desikator

e) Tripot

f) Kotak tempat filter

g) Filter Hidrofobik

2) Prosuder Kerja

a) Filter yang diperlukan disimpan didalam desikator selama 24 jam agar

mendapatkan kondisi stabil.

b) Filter kosong di timbang sampai diperoleh berat konstan, minimal 3 kali

penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan

contoh. Catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan

berat B1(mg), W1 (mg). Masing-masing filter tersebut di taruh di dalam

holder setelah diberi nomor (kode).

c) Filter contoh dimasukan kedalam dust sampler holder dengan

menggunakan pinset.

d) Pompa pengisap udara di hidupkan dan kalibrasi dengan kecepatan laju

aliran udara dengan pengaturan menggunakan flowmeter (flowmeter

harus dikalibrasi). Kalibrasi harus dilakukan sebelum sampling dan pada

saat akhir akhir sampling. Catat data kalibrasi masing – masing minimal

3 kali pembacaan.

3) Tahap Pengambilan Contoh

a) Dust sampler di atas di hubungkan dengan pompa penghisap udara

dengan menggunakan selang silikon atau teflon.

Page 11: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

27

b) Rangkaian peralatan diletakkan pada titik pengukuran (didekat tenaga

kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona

pernapasan tenaga kerja.

c) Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh

dengan kecepatan laju aliran udara (flowrate).

d) Contoh udara diambil selama beberapa menit hingga satu jam

(tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan kondisi di lokasi pengukuran).

e) Pengambilan contoh dilakukan 4 kali durasi pengambilan contoh selama

satu jam dan 16 kali bila durasi pengambilan contoh selam 30 menit.

f) Setelah selesai pengambilan contoh, alat dimatikan dan debu bagian luar

holder di bersihkan untuk menghindari kontaminasi.

g) Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke kaset filter dan

setelah sampai di laboratorium di masukkan ke dalam desikator selama

24 jam.

4) Tahap penimbangan dan penyajian data

a) Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh di timbang dengan

menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat

filter blanko dan filter contoh masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg).

b) Hasil penimbangan dicatat berat filter blanko dan filter contoh sebelum

pengukuran dan setelah pengukuran pada formulir

5) Tahap Perhitungan

a) Kadar debu total di udara di hitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Dengan :

C adalah kadar debu total di udara (mg/m3)

W2 adalah berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg)

W1 adalah berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg)

B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg)

Page 12: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

28

B1 adalah berta filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg)

V adalah volume udara pada waktu pengambilan contoh

b) Kadar debu total selama 8 jam kerja/hari, dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

atau

Dengan :

TWA adalah Time Weighted Average

Cl adalah kadar debu total di udara pada contoh-1 saat waktu pengukuran

ke-1 (mg/m3)

C2 adalah kadar debu total di udara pada contoh-2 saat waktu

pengukuran ke -2 (mg/m3)

Cn adalah kadar debu total di udara pada contoh-n saat waktu

pengukuran ke-n (mg/m3)

T1 adalah waktu pengukuran jam ke 1 (jam)

T2 adalah waktu pengukuran jam ke 2 (jam)

Tn adalah waktu pengukuran jam ke n (jam)

6) Tahap Pelaporan

a) Formulir yang telah disediakan diisi laporan teknis

b) Laporan dibuat tentang kadar debu total yang diukur selam 8 jam kerja

dalam kertas folio yang disedian berdasarkan petunjuk pembuatan

laporan. (Dinakertrans Propinsi DIY, 2010).

10. Pengolahan Data

a. Editing

Hasil pengamatan di lapangan dilakukan penyutingan terlebih dahulu,

secara umum editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian

formulir.

Page 13: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

29

b. Coding

Formulir yang telah diedit selanjutnya dilakukan peng”kode”an atau

“coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan.

c. Data Entry

Paket program yang digunakan untuk “entri data” penelitian ini adalah

paket program SPSS for Window dan dilakukan dengan ketelitian untuk

menghindari terjadinya bias.

d. Tabulating

Data yang sudah melalui tahapan coding selanjutnya akan

dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan ke dalam

tabel yang sudah disiapkan dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.

e. Cleaning

Data setiap sumber data atau subjek penelitian yang telah dimasukkan

dan di tabulasi, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi.

11. Analisis Data

Analisis data menggunakan komputer program SPSS (Statistical Product and

Service Solutions) for windows version 16.

a. Uji Univariat

Variabel dilakukan deskripsi masing-masing tentang umur, lama kerja,

Indeks Masa Tubuh, hasil pengukuran kadar debu kayu dan hasil pengukuran

kapasitas fungsi paru yang disajikan dalam bentuk frekuensi.

b. Uji Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui

interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif

(Saryono, 2013). Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui korelasi antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Uji statistik non parametrik yang digunakan adalah Spearman Rank.

Page 14: BAB III. METODE PENELITIAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A131202006_bab3.pdf · Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara ... pengukuran Spirometri

30

Kemaknaan hitungan statisik dilihat dengan menggunakan derajat

kemaknaan α = 0.05 sehingga apabila variabel penelitian statistik

menunjukan < 0.05 maka dikatakan kedua variabel statistik ada korelasi

bermakna, sedangkan nilai ≥ 0.05 maka dikatakan maka dikatakan

kedua variabel statistik tidak ada korelasi bermakna.