bab iii metode penelitian dan teknik analisis data a ...eprints.peradaban.ac.id/469/4/412140008_bab...
TRANSCRIPT
-
24
BAB III
METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai variabel yang akan
diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain atau dengan
kata lain untuk melihat hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
data primer dengan melakukan penyebaaran kuesioner. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah individual, dimana data dikumpulkan dari masing-masing
individu yang dijadikan sumber data penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang di teliti yaitu pengguna kendaraan sepeda motor Honda Beat di
wilayah Bumiayu
3. Waktu Penelitian
Untuk waktu penelitian di lakukan pada Juli sampai bulan Agustus 2018
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik kendaraan sepeda motor Honda Beat
di Bumiayu
-
25
b. Sampel
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah atau ukuran sampel
yang digunakan dalam penelitian dapat ditentukan menurut beberapa pakar
penelitian. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode atau teknik non probability sampling dengan teknik accidental sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penentuan besarnya
sampel pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus menurut Widiyanto
(2008) menyatakan Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak
diketahui, maka digunakan rumus:
Dimana:
Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
Moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi
n : Besarnya sampel
Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 persen atau Z
=1.96 (tabel distribusi normal) dan Moe2
= 0.1. Ukuran sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
n =
n =
n =
n = 96,4
n = 97
-
26
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh di atas, maka ukuran sampel yang
diteliti adalah 97 responden dan untuk mendapatkan hasilyang lebih baik maka
peneliti mengambil 120 responden, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah
120. Metode pengambilan sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah
incidental sampling dan purposive sampling. Sugiyono (2014) mengemukakan
incidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel. Sugiyono (2014) juga mendefinisikan purposive sampling merupakan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, karena dalam penelitian
ini penulis membuat persyaratan tertentu terhadap responden yang ingin diteliti
yaitu responden yang diteliti adalah responden pengguna sepeda motor Honda
Beat yang menggunakannya lebih dari 3 tahun.
5. Sumber Data
Data dapat di artikan suatu fakta dan angka-angka yang belum diolah.
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menurut jenisnya meliput data
primer. Data primer dalam penelitian ini merupakan hasil jawaban yang diperoleh
melalui penyebaran kuisioner. Secara detail, data primer dalam penelitian ini
berupa tanggapan dari para pengguna ataupun para pemilik kendaraan sepeda
motor Honda Beat.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan, dan selalu ada hubungan antara metode
mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Adapun
salah satu cara pengumpulan data dalam metode ini yaitu kuisioner.
-
27
Sugiyono (2014) mengemukakan kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam
penelitian ini mengenai kelompok acuan, inovasi produk dan kepercayaan
konsumen.
Variabel-variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala likert.
Sugiono (2014) mengemukakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini yang
disebut fenomena sosial adalah kelompok acuan, inovasi produk dan kepercayaan
konsumen terhadap keputusan pembelian. Skala likert dalam penelitian ini adalah
skala likert 1 s/d 5 dengan keterangan sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai indikator skala likert
SIMBOL KETERANGAN NILAI
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1 (Sumber data di olah peneliti 2018)
Dalam pengambilan sampel penelitian ini, kuisioner dibagikan secara
langsung kepada pengguna sepeda motor Honda beat di Bumiayu. Kuisioner yang
disebar langsung kepada responden sejumlah 120 responden. Dari scoring
tersebut selanjutnya dibuat analisis deskriptif variabel penelitian yang didalamnya
mencakup cara menghitung nilai indeks, perhitungan nilai indeks dapat dilakukan
dengan rumus nilai indeks sebagai berikut:
Nilai indeks: ((%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)/5
Dimana:
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1
-
28
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2
F3 adalah frekuensi responden yang menjawab 3
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5
Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap masing
masing variabel, akan didasarkan skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan ke
rentang skor berdasarkan perhitungan five box-method. Caranya sebagai berikut:
1. Nilai maksimum skor : 120x5 = 600 kemudian 600/5= 600
2. Nilai minimum skor : 120x1= 120 kemudian 120/5= 24
Dengan menggunakan kerangka lima kotak (five box-method), maka nilai
interval dapat dihitung dengan cara nilai maksimum dikurangi nilai minimum dan
hasilnya dibagi lima ( 120 – 24 ) = 96/5 = 19,2 yang akan digunakan sebagai
daftar interpretasi nilai indeks.
24 - 43,2 = Sangat rendah
43,3 - 62,5 = Rendah
62,6 - 81,8 = Sedang
81,9 -101,1 = Tinggi
101,2 -120,4 = Sangat tinggi
7. Definisi Konsep dan Operasional Variabel
Kelompok acuan adalah dua atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
sasaran perorangan maupun bersama. Kelompok mempengaruhi dengan cara
mempengaruhi pembelian yang di buat oleh seorang konsumen dan angota-
angota. Kelompok acuan adalah kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung pada sikap dan perilaku seseorang. Kelompok acuan
mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian. Putri, 2013:36 menyatakan
-
29
ada 3 indikator yang dapat mengukur kelompok acuan yaitu kelompok teman atau
sahabat, kelompok keluarga dan pengaruh dari tetangga.
Inovasi merupakan pengenalan dan aplikasi yang disengaja dalam
pekerjaan, tim kerja atau organisasi mengenai ide, proses, produk atau prosedur
yang baru dalam pekerjaan yang dirancang untuk menguntungkan pekerjaan,
tersebut. Dewi (2006:26) menyatakan inovasi produk adalah suatu terobosan yang
berkaitan dengan penciptaan produk-produk baru dan terdapat tiga indikator
inovasi produk yaitu:
a. Kultur inovasi produk adalah budaya inovasi yang ada di perusahaan untuk
selalu menciptakan produk-produk baru.
b. Inovasi teknis adalah inovasi pada proses perusahaan dalam menghasilkan
produk baru.
c. Inovasi produk adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk
baru yang sesuai keinginan pelanggan.
Nuramanto (2015:14) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen adalah
penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi
tertentu, menurut harapan orang kepercayaannya dalam suatu lingkungan yang
penuh ketidak pastian, ada tiga indikator dalam kepercayaan konsumen yaitu,
dapat diandalkan, reputasi yuang baik dan keamanan dalam bertransaksi.
Keputusan pembelian adalah proses pengambilan keputusan konsumen
yang dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor pemasaran seperti produk, harga,
distribusi dan, promosi maupun faktor lainnya seperi faktor ekonomi, teknologi,
politik, dan budaya. Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk
membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah
-
30
diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang
mungkin ditimbulkanya, ada 4 indikator keputusan pembelian yaitu, kemantapan
pada sebuah produk, mencari informasi tentang produk dan melakukan pembelian
secara berulang Gigo (2013:6)
Tabel 3. Definisi Konsep dan Operasional variabel
Variabel Keterangan Indikator Sumber
X1
Pengaru
h
Kelompo
k Acuan
Kelompok acuan adalah kelompok-
kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung pada
sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok acuan mempengaruhi
perilaku seseorang dalam pembelian
1. kelompok teman/
sahabat
2. Pengaruh langsung
dari keluarga
3. Bujukan dari
tetangga
(Putri
2013:36
)
X2
Inovasi
produk
Inovasi produk adalah suatu terobosan
yang berkaitan dengan
penciptaan produk-produk baru
1. Kultur inovasi
produk
2. Inovasi teknis
3. Inovasi produk
(Dewi
2006:26
)
X3
Keperca
yaan
konsume
n
Kepercayaan konsumen adalah
penilaian hubungan seseorang dengan
orang lain yang akan melakukan
transaksi tertentu menurut harapan
orang kepercayaannya dalam suatu
lingkungan yang penuh ketidak
pastian.
1. Dapat di andalkan
2. Reputasi yang
baik.
3. Keamanan dalam
bertransaksi.
(Nurma
nto
2015:47
)
Y
Keputus
an
pembelia
n
Keputusan pembelian merupakan
sikap seseorang untuk membeli atau
menggunakan suatu produk baik
berupa barang atau jasa yang telah
diyakini akan memuaskan dirinya
dankesediaan menanggung resiko
yang mungkin ditimbulkanya
1. Kemantapan pada
sebuah produk
2. Mencari informasi
produk
3. Melakukan
pembelian ulang
4. Memberika
rekomendasi pada
orang lain
Gigo,
(2013:6
)
(Sumber Data di olah Peneliti 2018)
-
31
B. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
atau memperoleh data dalam melakukan suatu penelitian. Sugiono (2013: 146),
mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
a. Uji Validitas
Validasi menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atu kecocokan suatu
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Uji ini di lakukan untuk
menunjukan tingkat kevalidan instrument. Dalam hal ini untuk mengukur validitas
alat dari penelitian ini, peneliti mengunakan korelasi product moment (Husaind
2003: 93)
Rumus:
√
Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi product moment
n : Jumlah sampel
Σx : Jumlah total dari nilai skor total
Σxy : Jumlah hasil kali skor item dengan skor total
: Jumlah kuadran hasil skor item
: Jumlah kuadran skor total
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak, maka ketentuanya sebagai
berikut:
1) Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instumen tersebut
dikatakan vaid.
-
32
2) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instumen tersebut
di katakan tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Kountour (2003: 156) suatu instrument disebut reliable apabila instrumen
tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur, jika hasil
yang di berikan oleh instrumen tersebut konsisten dapat memberikan jaminan
bahwa instrumen tersebut dapat di percaya.
Uji realibilitas dalam penelitin ini menggunakan crondbach’s Alpha ( )
teknik pengujian realibilitas suatu test atau angket yang jawabannya atau
tangapannya berupa pilihan. Pilihanya dapat berupa dua pilihan atau lebih
(Kountour 2003: 158).
Corndbacch’s Alpa dapat di peroleh dari rumus sebagi berikut:
Rumus:
Keteranga
: Crondbach’s Alpa
n : Banyaknya pertanyaan
: Variance dari pertanyaan
: Variance dari
2. Analisis Regresi Berganda
a. Uji T
Dalam hal ini, untuk menilai masing-masing variabel, yaitu kelompok acuan
(X1), inovasi produk (X2), kepercayaan konsumen (X3), mempunyai hubungan
dengan variabel keputusan pembelian (Y). Uji-T di gunakan untuk menguji
apakah ada hubungan secara persial antara kelompok acuan (X1), inovasi produk
𝜶 𝑵
𝑵 𝟏 𝟏
𝚺𝐢𝐭𝐞𝐦𝟐
𝛔𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥𝟐
-
33
(X2), kepercayaan konsumen (X3), mempunyai hubungan dengan variabel
keputusan pembelian (Y).
Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil
perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan ( yang di gunakan adalah 5%
pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai T (Sugiono 2001:292).
Rumus:
Keterangan:
t = t Hitung yang di cari
r = Koefisien Korelasi
= Koefisien Determinan
n = Jumlah Sampel
Jika < < ( , Maka di terima dan di tolak
Jika > ( ), Maka di tolak dan di terima
b. Uji F
Dalam penelitian ini, uji-F di maksudkan untuk mengetahui apakah
variabel kelompok acuan (X1), inovasi produk (X2), kepercayaan konsumen (X3)
secara simultan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y). Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi
hasil perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan ( ) yang di gunakan adalah
5%. Pengujian hipotesis di atas dengan menghitung nilai F (Sugiono 2001: 190).
Rumus:
t 𝑟 𝑛−
1−𝑟2
𝑟
-
34
Keterangan:
: Koefiensi korelasi berganda
: Jumlah variabel 1−
Jumlah anggota Sampel
yang selanjutnya di bandingkan
Jika < ( = 0.05; n-k-1), Maka di terima dan di tolak.
Jika > ( = 0.05; n-k-1), Maka di tolak dan di terima.
c. Koefisien determinasi (R-Squared)
Koefisiensi determasi ( ) di gunakan untuk menguji goodness-fit dari
model regresi. Hasil yang di tunjukan memberikan gambaran seberapa besar
variabel dependen akan mampu di jelaskan oleh variabel lain di luar model. Nilai
koefisien determasi berkisar antara satu dan nol. Nilai yang mendekati satu berati
variabel-variabel indipenden memberikan hampir semua informasi yang di
butuhkan untuk memperoleh variasi variabel independen Ghozali (2013: 9).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Ghozali (2005: 59). Menyatakan bahwa uji normalitas data di lakukan
dengan sarat normal untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini telah
memenuhi kriteria sebaran atau didtribusi normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan central limited theorem (CTL). Teori ini
mengasumsikan bahwa jumlah sampel penelitian lebih besar dari 30 maka di
asumsikan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
-
35
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas di lakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini di uji dengan
mengunakan uji scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan
membentuk pola tertentu yang teratur (Bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak
ada pola yang telah dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali 2005: 59).
c. Uji Multikolinieritas
Suliyanto (2011) mengemukakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang
tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi
yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel
bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi
dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF) dari
masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Suliyanto, 2011).
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan tidak mengandung
multikolinieritas.