bab iii metode penelitian a. metode...

13
39 Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada fenomena plural yang melingkupi atau mengelilingi objek penelitian. Dengan demikian peneliti akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi-informasi dalam penelitian atau data yang harus dikumpulkan. Peneliti percaya terhadap anggapan kaum kausalitas, bahwa terjadi ketidakstabilan pada objek dipastikan karena telah terjadi “sesuatu dalam realitas”. “Sesuatu” tersebut secara kausalitas “terjadi” dan “jawabanya pun” ada dalam realitas tersebut. …mendeskripsikan ontologinya sebagai “realitas pluralistik”, yang berarti bahwa realitas terdiri atas unit-unit kualitatif sederhana yang disebutnya reals (hal-hal). Semua ini membentuk sintesis-sintesis, yang mengarah ke dunia yang kita alami (Herbert, dalam Bagus, 2000: 853). “Sesuatu” berupa hal-hal yang mengelilingi objek penelitian, berdasarkan perspektif peneliti di pandang sebagai bentuk keberagaman ilmu pengetahuan. Peneliti mencari jawaban-jawaban atas keadaan yang tidak stabil atas objek penelitian. Pengalaman peneliti dalam beberapa bulan terakhir dalam mengamati Dul Muluk sebagai objek penelitian. Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk membentuk opini atas beberapa fenomena menjadi sintesis yang kualitatif. Penelitian ini diarahkan pada penelitian kualitatif, karena peneliti akan menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif; seperti transkripsi, wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain-lain (Alwasilah , 2007: 114). Peneliti akan mengambarkan realitas kualitatif tentang pemahaman objek yang kompleks (objek penelitian dikelilingi fenomena). Kemudian objek tersebut

Upload: ngonhu

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

39

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada fenomena plural yang

melingkupi atau mengelilingi objek penelitian. Dengan demikian peneliti akan

lebih mudah untuk mendapatkan informasi-informasi dalam penelitian atau data

yang harus dikumpulkan. Peneliti percaya terhadap anggapan kaum kausalitas,

bahwa terjadi ketidakstabilan pada objek dipastikan karena telah terjadi “sesuatu

dalam realitas”. “Sesuatu” tersebut secara kausalitas “terjadi” dan “jawabanya

pun” ada dalam realitas tersebut.

…mendeskripsikan ontologinya sebagai “realitas pluralistik”, yang berarti

bahwa realitas terdiri atas unit-unit kualitatif sederhana yang disebutnya

reals (hal-hal). Semua ini membentuk sintesis-sintesis, yang mengarah ke

dunia yang kita alami (Herbert, dalam Bagus, 2000: 853).

“Sesuatu” berupa hal-hal yang mengelilingi objek penelitian, berdasarkan

perspektif peneliti di pandang sebagai bentuk keberagaman ilmu pengetahuan.

Peneliti mencari jawaban-jawaban atas keadaan yang tidak stabil atas objek

penelitian. Pengalaman peneliti dalam beberapa bulan terakhir dalam mengamati

Dul Muluk sebagai objek penelitian. Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk

membentuk opini atas beberapa fenomena menjadi sintesis yang kualitatif.

Penelitian ini diarahkan pada penelitian kualitatif, karena peneliti akan

menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif; seperti

transkripsi, wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan

lain-lain (Alwasilah , 2007: 114).

Peneliti akan mengambarkan realitas kualitatif tentang pemahaman objek

yang kompleks (objek penelitian dikelilingi fenomena). Kemudian objek tersebut

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

40

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dideskripsikan melalui perspektif pospositivisme maupun melalui perspektif

konstruktif agar objek penelitian dapat lebih dipandang secara mudah dan

dimengerti oleh peneliti. Peneliti mengambil sikap ini agar dapat menentukan arah

dalam mengungkapkan pengambaran objek penelitian ini. Metode ini selain

memudahkan proses penggambaran objek penelitian, juga atas alasan orisinalitas

dalam mendeskripsikan hasil temuan penelitian nantinya.

Orientasi pospositivis maupun konstruktif, pemahaman tentang realitas

berada pada hubungan: realitas-pengalaman-penggarapan-pemaknaan-

pemahaman. Pengajuan dan pertanyaan tentang realitas itu bisa berlangsung

karena peneliti memiliki bahasa yang memungkinkan peneliti menghadirkan

dan menguntai butir-bitir pengalaman yang terbentuk berdasarkan

berdasarkan dunia luar (Basrowi & Suwandi, 2008: 50-51).

Orientasi perspektif positivis untuk penelitian ini lebih diposisikan pada

aspek faktual (fenomena) untuk memahami realitas objek sebagai ilmu

pengetahuan. Persepsi posposivis dijadikan oleh peneliti sebagai pijakan untuk

mengkemas objek penelitian dan mengkonstruksikan objek sebagai objek yang

bergerak.

Peneliti mencoba untuk memahami konteks positivis yang kualitatif.

Peneliti menggunakan perspektif kontruktif sebagai pijakan menuju posmodernis.

Peneliti ingin mengkondisikan dekonstruksi untuk memasuki ke dalaman objek

penelitian dan mengkritisi kondisi faktual yang mengelilinginya.

Berbeda konsep konstruktif yang mengandaikan terdapatnya akumulasi

pemahaman sebagai “konstruksi”, posmodenis menyingkap pemahaman

dalam kondisi dekonstruksi. Pemahaman selain bergantung pada subjek juga

bergantung pada realitas yang ada sebagai hiper-reality (Brogman dalam

Basrowi & Suwandi, 2008: 51).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

41

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Brogman mencontohkan realitas kejadian hiper-reality melalui kejadian

atau proses pembicaraan tak langsung (telepon). Kejadian tersebut diartikan oleh

Brogman sebagai kejadian yang memunculkan; makna, konsepsi, karakteristik

yang berbeda-beda. Situasi tersebut menyebabkan kehadiran realitas bukan

sekedar ada sebagai “itu adalah…”, melainkan mengada sebagai hiperreality yang

ada dalam kesadaran yang membuahkan hyperreal logic dan hiper-activity.

Peneliti akan menjabarkan fenomena faktual yang bertebaran di sekitar

objek penelitian untuk tujuan pencerapan makna faktual fenomenal. Sedangkan

orientasi perspektif konstruktif diposisikan oleh peneliti sebagai cara untuk

“pengumpulan nilai pemahaman” atas aspek faktual secara konstruktif. Nantinya

kedua perspektif tersebut bermuara pada perspektif posmodernis.

Pemahaman, dalam konteks pospositivis (kualitatif) didudukan sebagai

tujuan dan dalam perspektif konstruktif didudukan sebagai pijakan

penciptaan hubungan inter-subyektif dan akumulasi pemahaman

berdasarkan life-praxis, dalam konteks posmodernis hanya didudukan

sebagai jembatan menuju empowerment (Basrowi & Suwandi, 2008: 51).

Persepsi pospositivis untuk mengkemas objek penelitian yang faktual dan

mengkonstruksikan objek penelitian. Perspektif posmodernis mengkritisi segala

aspek yang mengelilingi objek penelitian. Menggambarkan realitas dalam teks

(objek penelitian) dan memaknai realitas kehidupan di luar teks (kehidupan saat

ini).

Penghadiran teks sebagai methodological hypothesis dan medan strategi

mengemban konsepsi bahwa teks adalah presentasi dunia pengalaman dan

pengetahuan mampu menggambarkan medan realitas, kemungkinan bentuk

pemaknaan, dan konsepsi metodologis yang bersifat hipotesis (Basrowi &

Suwandi, 2008: 63).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

42

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pada awal proses penelitian, peneliti mengunjungi kelompok teater Dul

Muluk Alun Jaya untuk melihat langsung proses latihan. Peneliti datang sebelum

proses latihan dimulai, peneliti mencermati: persiapan properti dan kebutuhan

lainnya untuk latihan, keakraban antar pemain, dan proses latihan. Dalam proses

latihan di lapangan peneliti melihat, keseriusan berbalut canda, semangat yang

menggelora, dan pertarungan kreatif antara sutradara pentas serta aktor-aktornya.

Suatu keadaan yang khas dalam kajian seni pertunjukan baik seni

pertunjukan modern maupun seni pertunjukan tradisi. Bahwa sutradara dan para

aktornya dalam pertunjukannya harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi,

karena kreativitas adalah daya atau jalan menuju kekuatan terbesar sebagai

pengerak imajinasi.

Ketika peneliti tengah asik mengamati proses latihan, ternyata terdapat

kasus atau permasalahan teknis terkait dengan fenomena media komunikasi

global. Peneliti ingat bahwa;

“…penelitian kualitatatif tidak berangkat tanpa teori, pengetahuan tentang

topik di sekitar fenomena adalah formula untuk memunculkan desain

propositional dan tacit dalam penelitian…” (Alwasilah, 2009: 28-29).

Atas anggapan tersebut maka peneliti mengangkat kasus atau permasalahan

observasi terkait dengan kunjungan peneliti. Pada proses latihan kelompok teater

Dul Muluk Alun Jaya, peneliti mengklasifikasikan masalah tersebut sebagai

berikut:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

43

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.1. Fenomena Media Komunikasi Global dalam Pertunjukan Dul Muluk.

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Dul Muluk

in

Action

MEDIA KOMUNI

Propositional/terungkap

KASI GLOBAL

Tacit/tidak terungkap

Aktor dan Aktris Penyampaian Kata/model

dialog, Bahasa Tubuh,

Konsep Permainan

Kesragaman Pola

Menyesuaikan Citra

Media Komunikasi

Global

Sehingga penelitian ini lebih menekankan pada makna dan pemahaman dari

dalam serta mendefinisikan suatu “situasi” tertentu. Fenomena di atas menjadi

titik tolak perhatian peneliti untuk memperdalam kajian tentang topik seputar Dul

Muluk yang fenomenal. Sehingga memunculkan nilai-nilai transformasi secara

teoritis.

Atas anggapan bahwa action pemain (aktor) teater Dul Muluk dalam

perjalanan zaman mengalami beberapa fase-fase pergeseran. Khususnya saat ini,

bahwa dari hasil pengamatan peneliti terjadi fase transformasi dalam hal

penyampaian kata-kata dalam berdialog atau model dialog, bahasa tubuh, dan

konsep permainan. Nilai-nilai transformasi tersebut secara khusus terletak pada

“pengemasan pertunjukan Dul Muluk”.

Pengemasan pertunjukan Dul Muluk adalah fase menyesuaikan diri menuju

pada nilai-nilai pergeseran yang “diseragamkan”. Proses menyesuaikan diri ini

adalah proses mengidentikkan diri dengan pengidentikkan yang lebih besar nilai

komersilnya. Hal ini adalah proses penyesuaian “konsep” dengan apa yang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

44

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

diinginkan media komunikasi global (stasiun TV) sebagai pemilik hegemoni.

Persepsi ini adalah fenomena kenyataan di lapangan.

Pendekatan kualitatif berfokus pada verifikasi dalam pembentukan sebuah

teori berdasarkan pada data seutuhnya di lapangan grounded theory,

(Alwasilah, 2009:44).

Dalam pengumpulan data peneliti tidak terpaku dengan objek di lapangan.

Penelitian ini juga melihat berbagai aspek kehidupan masyarakat di kota

Palembang. Publik adalah sebagai objek pembanding penelitian dikaitkan dengan

“selera”, bahwa sesuatu yang menghibur (entertainment) telah mengalami

perubahan.

Selanjutnya dalam pengembangan pengumpulan data penelitian, peneliti

juga menemui tokoh yang memahami seluk-beluk pertunjukan Dul Muluk. Selain

itu peneliti juga mendatangi Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Selatan untuk

melengkapi data penelitian. Sehingga data yang telah terkumpul sesuai dan dapat

dipertanggung jawabkan nilai keabsahannya.

Kemudian temuan-temuan penelitian tersebut diolah dalam proses

interpretasi data temuan. Peneliti memilah-milah data temuan, agar peneliti tidak

kesulitan dalam menginterpretasi data penelitian yang telah terkumpul.

…display atau pajangan visual (Alwasilah, 2009: 164), bahwa display

adalah cara untuk memperjelas data penelitian. Strategi analitis dalam

mengolah dan menginterpretasi data kualitatif. Pajangan visual adalah

sebuah konsep berpikir, membentuk representasi, mendirikan gagasan, dan

menginterpretasi data. Dalam analisis data, display mempunyai tiga fungsi:

(1) Mereduksi data yang kompleks menjadi tampak sederhana. (2)

Menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data. (3) Menyajikan data

sehingga data tampil secara menyeluruh (Alwasilah, 2009: 165).

Data temuan adalah tentang pengaruh pencitraan media komunikasi global

yang akan dipadukan dengan data tentang struktur penyajian pertunjukan Dul

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

45

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Muluk berdasarkan asal mula kemunculannya. Hal ini dilakukan sebagai strategi

untuk menganalisis data. Bahwa Dul Muluk adalah sebuah konsep berpikir

membentuk representasi untuk mendirikan gagasan, dan menginterpretasi data

tersebut. Sehingga strategi dalam mengkritisi fase-fase transformasi Dul Muluk

sebagai pertunjukan dapat terapresiasi, sebagai berikut:

Tabel 3.2. Fase Pergeseran Dul Muluk dan Pengaruh Media Komunikasi Global

Sumber: Hasil analisis pada tabel ini, terkumpul dari buku tentang Dul Muluk

yang diterbitkan oleh: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Kesenian

Tradisional Pelembang, Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian

Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta hasil wawancara peneliti.

Dul Muluk Pengaruh Media Komunikasi Global

Ya/Tidak

(1) Seni Drama Dul Muluk dalam

pementasannya melibatkan pemain

dengan dialog secara spontanitas. Seni

Lawak, komedi adalah bahan utama

dalam pentas Dul Muluk, lawak terutama

dipakai untuk sindiran-sindiran sebagai

bahasa komunikasi untuk menyampaikan

pesan-pesan moral kepada penontonnya.

(2) Seni Sastra, menggunakan dialog atau

bahasa yang halus, jika dirasakan seperti

syair dan pantun, hal tersebut menjadi

media ungkapan untuk berkomunikasi

dengan penikmatnya. Bahasa ungkap

tersebut mewakili tokoh yang sedang

dimainkan, semua dibawakan secara

improvisasi. Pemain Dul Muluk sangat

kuat dalam membawakan ungkapan-

ungkapan dengan nada pantun (sastra),

dengan mengolah cerita-cerita rakyat

berupa sastra lisan yang dikenal oleh

masyarakat lama adalah merupakan

modal utama bagi setiap pemain teater

Dul Muluk, seperti cerita hikayat Abdul

Muluk, hikayat Siti Zubaedah, hikayat

Indra Bangsawan. Cerita-cerita tersebut

adalah cerita paling menarik dimasanya.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

46

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(3) Seni Musik dan Seni Suara, iringan

musik dalam pertunjukan teater Dul

Muluk adalah terletak pada selingan

pergantian babak atau adegan dan

memberikan warna khas yang menarik

pada pentas Dul Muluk: Musik awal

sebelum pemain naik ke atas panggung

diperdengarkan musik “Keso”, musik ini

menjadi tanda bahwa pertunjukan akan

dimulai. Ketika terdengar musik “Barnas

I”, maka munculah pemain di atas pentas.

Musik pengiring “dagelan” atau musik

ekstra.Musik pengiring lagu dan tarian.

Musik pengundang penonton, musik ini

bebas atau sama sekali tidak terkait

dalam isi pertunjukan yakni musik

disesuaikan dengan zamannya. Musik

akhir yakni musik Barnas II, sebagai

tanda berakhirnya pertunjukan Dul

Muluk.

(4) Seni Tari, gerak tarian digunakan

dalam perpindahan adegan satu ke

adegan berikutnya, geraknya selektif atau

disesuaikan dan sifat tarian tidak

merupakan bagian dari cerita yang

sedang dipentaskan.

(5).

(6) Seni Rupa, beragam tata rias pemain,

busana pemain dan dekorasi panggung

adalah satu kesatuan yang keterikatannya

tak dapat dipisahkan dengan pertunjukan

Dul Muluk

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di sanggar-sanggar yang ada di kota

Palembang. Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada teater Dul Muluk

Sanggar Seni Alon Jaya, jalan Bidar blok A. No. 20 RT 23, RW 07 Kel, Pakjo

Kec, Ilir Barat I. Kampus Palembang, yang diajarkan oleh Jonhar. Sebagai pemain

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

47

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dul Muluk, bapak Jonhar juga memiliki prestasi dan pengalaman yang cukup baik

sampai saat ini, selain mengajarkan Dul Muluk di sanggarnya, beliau juga sebagai

tenaga pengajar luar biasa di Universitas PGRI Palembang. Kipahnya dinilai

peneliti dapat memfasilitasi masa kejayaan Dul Muluk antara dahulu dan saat ini.

Gambar 1. Lokasi Penelitian terletak di Kota Palembang Sumatera Selatan:

Tabel 3.3. Instrumen Penelitian

No. Jenis Instrumen Sumber Data Data

1. Pedoman wawancara -Pakar Teater Dul

Muluk (Jonhar)

-Budayawan

-Data objektif Dul

Muluk.

-Data mengenai

Detil Lokasi Penelitian

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

48

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(Nur Hasan)

perkembangan Dul

Muluk.

2. Pedoman observasi -Proses peninjauan

langsung ke lokasi

latihan Dul Muluk.

-Antara wacana dan

realitas.

-Data objektif

mengenai pengaruh

media komunikasi

global. Data pesanan

kemasan pertunjukan

yang diinginkan

masyarakat.

-Data antara Dul

Muluk dahulu dan

saat ini.

3. Pedoman studi

dokumentasi

-Dokumentasi Dul

Muluk.

-Foto latihan dan

Video pertunjukan

Dul Muluk.

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara antara lain

melalui pencatatan data yang dilakukan dalam dua cara yaitu: observasi

partisipan, dan wawancara mendalam. Diterangkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Observasi Partisipan

Mencari informasi tentang teater Dul Muluk dari awal mula teater tersebut

ada hingga keberadaannya saat ini, peneliti melakukan:

Observasi bertujuan untuk mengamati atau mendengarkan untuk

memahami, menjawab, mencari bukti terhadap fenomena sosial,…Hal ini

dilakukan dengan cara mencatat, merekam, dan memotret fenomena tersebut

guna penemuan dan analisis (Hasanuddin, dalam Basrowi & Suwandi, 2009:

85).

Peneliti mengamati kejadian-kejadian fenomena sosial yang secara tidak

langsung terkait dengan nilai-nilai pergeseran pertunjukan Dul Muluk. Proses

pengamatan ini, dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan mendatangi

lokasi penelitian.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

49

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.4. Panduan Observasi

Tujuan Pembatasan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

1. Observasi ini

bertujuan untuk

mengamati atau

mendengarkan,

memahami,

menjawab,

mencari bukti

terhadap fenomena

social

Observasi ini dibatasi

pada pengamatan

langsung di lokasi

penelitian di kota

Palembang, meliputi

- Melihat langsung

latihan dan

pengamatan terhadap

beberapa

pertunjukan teater

Dul Muluk di kota

Palembang,

khususnya

pengamatan dampak

media komunikasi

global terhadap

kelangsungan

pergeseran fungsi

Dul Muluk.

Observasi ini dibatasi

pada pengamatan

langsung di lokasi

penelitian di kota

Palembang, meliputi

- Melihat langsung

beberapa pertunjukan

teater Dul Muluk di

kota Palembang,

khususnya

pengamatan terhadap

pergeseran fungsi

pertunjukan.

2. Observasi ini

dibatasi pada

pengamatan

langsung di lokasi

penelitian di kota

Palembang, meliputi

- Melihat langsung

lokasi latihan dan

proses latihan dan

mengamati

beberapa

pertunjukan Dul

Muluk di kota

Palembang,

khususnya

pengamatan

terhadap dampak

Media Komunikasi

Global.

Mengamati kelompok

teater Dul Muluk Alun

Jaya Palembang.

- Mendiskripsikan segala

hal temuan penelitian

yang terkait dengan

teater Dul Muluk.

Membuat kesimpulan

berdasarkan data yang

diperoleh.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

50

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dari proses tersebut atas, peneliti meyakini bahwa data akan tampil secara

sistematis. Hal ini akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang

berbeda dan dapat menteorikan fenomena yang terjadi di dalam pertunjukan teater

Dul Muluk di kota Palembang.

2. Wawancara Mendalam

Mengadakan wawancara yang mendalam, secara langsung dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh data berupa jawaban penelitian baik lisan maupun non

lisan. Pusat data berasal dari informan kunci, peneliti menggunakan teknik

wawancara yang tidak berstruktur. Hal ini dilakukan peneliti sebagai upaya

mengurangi rasa kaku dalam berdialog dengan para narasumber. Agar terjalin

suasana akrab sebagai jalan untuk membuka data yang terpendam atau terkunci.

Pertanyaan-pertanyaan disesuaikan dengan keadaan informan dan mengalir seperti

dalam percakapan keseharian.

Wawancara mendalam ini, dilakukan oleh peneliti dalam dua tahapan karena

terdapat dua narasumber kunci. Tahapan antara keduanya adalah tahapan saling

melengkapi informasi data. Hal ini dilakukan hanya untuk mengkaji nilai

kebenaran data penelitian.

Tabel 3.5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber Kunci

No. Butir Pertanyaan

1. Sejarah teater Dul Muluk

2. Fase-fase perkembangan teater Dul Muluk dalam perkembangan zaman

3. Fungsi pertunjukan teater Dul Muluk dari zaman dahulu hingga saat ini

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/t_pbbs_1007332... · 2018-10-25 · Menyesuaikan Citra Media Komunikasi ... Kemudian temuan-temuan

51

Jaka Falah, 2012 Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dul Muluk Di Kota Palembang – Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4. Fungsi secara ekonomis dari zaman dahulu dan saat ini

5. Faktor perubahan konsep pertunjukan teater Dul Muluk

6. Hubungan antara teater Dul Muluk dengan teater Bangsawan

7. Faktor antara perubahan dan pengaruh pencitraan media informasi

komunikasi global

8. Respon masyarakat Palembang mengenai keberadaan dan perubahan yang

terjadi pada teater Dul Muluk

9. Respon seniman, budayawan, terhadap pergeseran nilai-nilai teater Dul

Muluk di kota Palembang

10. Perubahan pada penyampaian kata-kata dalam berdialog atau model dialog

11. Perubahan dalam bahasa ungkap melalui bahasa tubuh,

12. Perubahan pada konsep pengemasan permainan.

3. Analisis Data

Proses awal dalam menganalisis data peneliti mengelompokkan pengolahan

keseluruhan hasil kajian wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis

terhadap hasil ini memerlukan kecermatan tinggi supaya hasil analisis data

mencapai target maksimal.

Tabel 3.6. Pedoman Analisis Data Dul Muluk

Analisis Data pertunjukan teater Dul

Muluk di kota Palembang

Data yang diperlukan:

a. Profil Media Komunikasi Global

b. Data riwayat pertunjukan teater Dul

Muluk

c. Foto pertunjukan Dul Muluk

d. Video pertunjukan teater Dul

Muluk