bab iii metode penelitian a. metode...

32
55 55 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator- indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variable-variabel tersebut. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi. Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi (1989:3) adalah: Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gall (2003:638) bahwa:”Survey research. The use of questionnaires or interviews to collect data about the characteristics, experiences, knowledge, or opinions of a sample or a population”. Dengan demikian penelitian ini memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan Singleton and Straits (1999: 239) yaitu: 1) sejumlah besar responden dipilih melalui prosedur sampling probabilitas mewakili populasi. 2) kuesioner sistematik digunakan bertanya sesuatu mengenai responden, dan mencatat jawaban-jawaban

Upload: duongthuan

Post on 13-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

55

55 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan

kuantitatif. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan

pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-

indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara

variable-variabel tersebut. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada

pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang

diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap

akibat yang terjadi.

Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi (1989:3) adalah:

“Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Pengertian ini sejalan

dengan yang dikemukakan oleh Gall (2003:638) bahwa:”Survey research. The use

of questionnaires or interviews to collect data about the characteristics,

experiences, knowledge, or opinions of a sample or a population”. Dengan

demikian penelitian ini memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan

Singleton and Straits (1999: 239) yaitu: 1) sejumlah besar responden dipilih

melalui prosedur sampling probabilitas mewakili populasi. 2) kuesioner sistematik

digunakan bertanya sesuatu mengenai responden, dan mencatat jawaban-jawaban

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

56

56 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka. 3) jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis dengan bantuan

teknik statistik. Selain itu menurut Millan Mc & Schumacher S (2001:22)

Pendekatan kuantitatif memiliki tujuan mengembangkan hubungan antara dua

variabel terukur, dan proses penelitiannya dikembangkan sebelum studi dimulai.

Pendekatan kuantitatif memiliki konsep kunci dengan adanya peubah. Untuk

mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data

melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan

analisis korelasi serta regresi. Makna atau kesimpulan yang dihasilkan,

selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan

dapat memberi manfaat dan masukan positif.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Garut yaitu di

Sekolah Menengah Pertama Swasta yang ada di Kabupaten Garut. Populasi di

dalam penelitian ini yaitu, keseluruhan guru SMPS Kabupaten Garut yakni

sebanyak 2014 orang guru (Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 2012). Dari

sejumlah sekolah SMPS yang ada di Kabupaten Garut, peneliti menetapkan tiga

sekolah yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yakni SMPS PGRI Limbangan,

SMPS Islam terpadu Siliwangi, dan SMPS Yapissa Selaawi. Adapun alasan

mengapa memilih 3 sekolah tersebut sebagai tempat penelitian adalah sebagai

berikut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

57

57 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mewakili SMPS yang ada di Kabupaten Garut dari sisi tingkatan kualitas

(tinggi, sedang, rendah).

2. Dari sisi Iklim Sekolah, ketiga sekolah tersebut bisa mewakili sekolah

swasta yang lainnya.

3. Dilihat Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, ketiga sekolah tersebut

terdapat perbedaan dalam peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa

Inggris.

4. Rekomendasi dari dinas Pendidikan bahwa 3 sekolah tersebut akan

mewakili heterogenitas SMPS di Kabupaten Garut.

Penetapan ketiga sekolah tersebut sebagai populasi penelitian karena dapat

mewakili dari sejumlah SMPS yang ada baik dari segi karakteristik maupun

kondisi lingkungannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara

sederhana tanpa memperhatikan strata yang terhadap dalam populasi (Sugiyono,

2002:93).

Sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti menetapkan sampel

penelitian sebagai berikut:

1. Guru yang memiliki masa jabatan lebih dari 5 tahun.

2. Kualifikasi pendidikan minimal S1

3. Memilik Surat Keputusan sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY)

Penetapan sampel penelitian diatas oleh peneliti dimaksudkan agar data

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

58

58 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terkumpul dapat menjawab rumusan masalah yang ditetapkan. Untuk lebih

jelasnya, populasi dan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

berikut.

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No Sekolah Jumlah

guru

5

Tahun GTY S1 Jumlah

Sampel

1. SMPS PGRI Limbangan 20 15 13 19 4

2. SMPS IT Siliwangi 23 18 11 23 4

3. SMPS Yapissa Selaawi 28 23 10 27 4

4 SMP Nurul Amien

Leuwigoong

13 10 10 12 2

5 SMP Al Fatah Bl.

Limbangan

11 6 4 10 2

6 SMP Muhammadiyah

Pamengpeuk

12 9 8 9 2

7 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2

8 SMP YPI Sukawening 17 15 14 17 3

9 SMP Gilang Kencana 10 8 7 10 2

10 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2

11 SMP Al- Ghifari

Banyuresmi 31 15 12 28 4

12 SMP IT Al- Mutaqien

Tarogong Kaler 25 25 14 20 4

13 SMP Asshidiqiyah 26 20 11 25 4

14 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4

15 SMP Karya Muda

Garut 29 27 10 28 4

16 SMP Islam Terpadu Al-

Masduki 27 15 8 25 4

17 SMP PGRI selaawi 26 19 10 25 4

18 SMP Bani Ahmad

Banyuresmi 24 16 11 22 3

19 SMP Nurul Amin

leuwigoong 26 15 8 20 4

20 SMP Darul Aitam

Cibatu 28 24 13 26 4

21 SMP Al- Halim

Tarogong Kaler 19 16 6 16 3

22 SMP Islam Al-

khaeriyyah Cibatu 23 16 11 23 4

23 SMP PGRI Cibatu 27 25 11 20 4

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

59

59 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Sekolah Jumlah

guru

5

Tahun GTY S1 Jumlah

Sampel

24 SMP Pasundan 1 Garut 29 20 13 26 4

25 SMP PGRI Wanaraja 27 24 11 25 4

26 SMP PGRI Kadungora 26 20 11 25 3

27 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4

28 SMP Al- Madinah

Cibatu 26 19 9 22 3

29 SMP Fauzaniyyah 18 13 8 16 2

Total Sampel 100

Total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang guru SMP

Swasta di Kabupaten Garut yang memenuhi tiga kriteria yang telah ditetapkan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner mengenai pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Untuk perolehan data

mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dibuat dengan

bentuk skala sikap dengan menggunakan SSHA (Survey of Study of Habits and

Attitudes).) dari Brown dan holtzman. Pola skala terdiri dari Selalu, sering,

Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. Jawaban diberi bobot nilai 5 untuk

selalu, sering bobotnya 4, Kadang-kadang bobotnya 3, Jarang bobotnya 2 dan

tidak pernah bootnya 1.Adapun untuk kinerja mengajar guru Bahasa Inggris

penilaian angket yang digunakan adalah skala lima kategori model likert

(Sugiono, 2002), tiap alternatif jawaban diberi skor yang terentang dari 1

sampai dengan 5.

Bobot nilai untuk setiap jawaban menggunakan skala lima, yaitu terdiri dari

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

60

60 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Bobot Nilai Angket

Jawaban Pilihan Bobot Nilai (Positif)

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Tidak pernah 1

Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab

pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan

yang dirasakan mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah

dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kab. Garut .

Angket ini dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori

yang mendasarinya. Dari teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang

selanjutnya dijabarkan ke dalam item pertanyaan sebagai alat pengumpul data

yang didasarkan masing-masing variabel penelitian. Adapun kisi-kisi yang

disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Sub Indikator No.

Soal

1 Perilaku

Kepemimp

inan

Kepala

Sekolah

(X1)

1. Orientasi

Tugas

(Task Oriented)

a. Menjelaskan peran dan fungsi.

b. Merencanakan dan

mengorganisasikan.

c. Mengawasi fungsi organisasi. 1-15

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

61

61 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Variabel Indikator Sub Indikator No.

Soal

2. Orientasi

Hubungan

(Relationship

Oriented)

1. Dukungan

2. Pengembangan

3. Menghargai

4. Konsultasi

5. Pengurusan Konflik

16-31

2 Iklim

Sekolah

(X₂)

1. Struktur a. Kebebasan mengembangkan ide

sebagai bagian dari fleksibilitas

organisasi.

1-10

b. Guru mendapat job desk yang jelas dari

kepala sekolah.

c. Adanya system penghargaan bagi guru

sebagai bagian dari pengembangan

system dan struktur organisasi.

d. Kebebasan mengembangkan ide

sebagai bagian dari fleksibilitas

organisasi.

2. Sarana dan

Prasarana a. Rancang bangun sekolah sesuai

dengan system pendidikan yang

dilaksanakan

11-20

b. Suasana dan kondisi sekolah yang

kondusif, bersih dan nyaman

membuat saya meraya nyaman dan

damai dalam mengajar.

c. Sekolah/Lembaga / Yayasan

mendukung terbentuknya kreatifitas

guru dalam PBM melalui pengunaan

Sistem Informasi dan Teknologi

d. Bapak/Ibu bersosialisasi dengan rekan

seprofesi dan melakukan kerjasama

serta tukar informasi Mengenai

pentingngya penggunaan IT

3. Sosial Budaya a. Bapak/ibu mengutamakan kerja sama

tim dalam penyelesaian pekerjaan.

21-29

b. Hubungan antara guru dan kepala

sekolah berangkat dari azas

kebersamaan.

c. Budaya saling menasehati menjadi

kebiasaan di sekolah sebagai bagian

dari upaya membangun kedisiplinan

dan kesuksesan anak anak.

d. Adanya budaya sekolah yang

disepakati bersama seperti selalu

dating tepat waktu, membuang

sampah pada tempatnya dan hal

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

62

62 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Variabel Indikator Sub Indikator No.

Soal

lainya

3 Kinerja

Mengajar

Guru

Bahasa

Inggris

(Y)

1. Perencanaan

Pembelajaran a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

b. Membuat perangkat pembelajaran.

c. Menentukan metode pembelajaran

sesuai karakter siswa.

d. Mempersiapkan materi dengan

membaca sumber yang relevan.

1-10

2. Pelaksanaan

Pembelajaran a. Adanya pengelolaan kelas.

b. Penggunaan media dan sumber

belajar yang relevan.

c. Pengunaan metode pembelajaran

yang menarik.

11-20

3. Evaluasi

Pembelajaran a. Adanya pendekatan penilaian

b. Menyusun alat-alat tes.

c. Pengolahan dan penggunaan hasil

d. Menyusun dan melaksanakan

program perbaikan dan pengayaan.

21-31

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

63

63 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek

lainnya (Hatch dan Farhadi dikutip oleh Sugiyono, 2000:20). Variasi nilai dari

konsep disebut variabel yang dalam setiap penelitian selalu didefinisikan atau

dibatasi pengertianya secara operasional. Variabel-variabel yang

dioperasionalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis-

hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan pengertian-

pengertian konkret dari setiap variabel sehingga dimensi dan indikator-

indikatornya serta kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan.

Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud ialah Perilaku Kepemimpinan

Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) sebagai variabel bebas dan Kinerja

mengajar guru Bahasa Inggris sebagai variabel terikat (Y). Operasional dari

masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Perilaku Kepemimpinan

Kepala Sekolah adalah kemampuan seorang kepala sekolah yang meliputi

kemampuan personal, professional, sosial dan motivasi yang meliputi bakat,

minat, pengetahuan, keahlian, serta pengembangan visi melalui motivasi bagi

implementasi visi sekolah.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

64

64 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Variabel Iklim Sekolah (X2)

Iklim organisasi atau iklim sekolah didefinisikan sebagai suasana di dalam

lembaga pendidikan yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan

antara kepala sekolah dengan guru maupun hubungan antara sesama pendidik

serta dengan para siswa dan suasana yang terjadi akibat dari pengaruh sistem yang

ditetapkan oleh lembaga tersebut serta pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

beserta lingkungan secara fisik. Pengukuran terhadap iklim organisasi akan

dilakukan melalui penilaian guru terhadap suasana tempat ia bekerja yang ia lihat,

dipikirkan dan dirasakan. Indikator yang digunakan adalah kualitas

kepemimpinan, hubungan sosial, dan struktur tugas.

c. Variabel Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris(Y)

Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris didefinisikan sebagai sekolah yang

menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik (a place for a

better learning) yang menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi

siswa. Hasil belajar yang memuaskan bagi semua pihak dengan komprehensifnya

hasil belajar yang diperoleh atau sekolah yang menunjukkan hasil belajar yang

bermutu pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Efektifitas

sekolah dalam penenlitian ini adalah dengan melihat bebagai upaya yang dilakuka

sekolah dalam meningkatkan konsep sekolah bemutu. Kriteria Kinerja mengajar

guru Bahasa Inggris dikembangkan secara spesifik berdasarkan beberapa dimensi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

65

65 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang meliputi supporting input (input pendukung) yang terdiri dari dukungan

orangtua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan sistem

pendidikan yang efektif dan kelengkapan sumber belajar. Enabling condition

(kondisi utama) yang meliputi kepemimpinan yang efektif, tenaga guru yang

kompeten, fleksibel dan otonomi, serta waktu belajar yang lama. School Climate

(iklim sekolah) yang positif dengan adanya harapan siswa yag tinggi, sikap guru

yang efektif, keteraturan dan disiplin, kurikulum terorganisir, serta sistem reward

dan punishment bagi siswa dan guru. Teaching learning process (proses

pembelajaran) yang terdiri dari tuntutan waktu belajar tinggi, strategi

pembelajaran variatif, pekerjaan rumah dan penilaian secara berkesinambungan,

partisipasi (kehadiran) dan penyelesaian studi tepat waktu. Penelitian ini

dilakukan dengan pendekatan survei. Penelitian survei merupakan penelitian

normative atau penelitian status yang tidak membatasi pada satu atau beberapa

variabel, yang mana para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel

serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data

kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2003:14). Peneltian ini akan diketahui pengaruh X1 dan

X2 terhadap Y yang akan diteliti. Nawawi (1993:75) menyatakan bahwa

penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan bentuk korelasi antara variabel

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

66

66 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan diteliti. Intensitas pengaruh atau kontribusi tersebut diukur dengan

menyatakan koefisien korelasinya.

E. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data

Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dalam penelitian ini

dilakukan tahap- tahap sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu (a) konsultasi

dengan dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumuen penelitian dan desain

penelitian,(b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan untuk survey

awal penelitian.

2. Studi Awal Lokasi Penelitian

Pada tahap ini dilakukan observasi pendahuluan dan melakukan konsultasi

dengan pihak terkait seperti unsur pimpinan di kantor dinas pendidikan ataupun

kepala sekolah, serta pihak lain yang relevan dengan kebutuhan informasi

penelitian. Termasuk dalam tahap ini adalah kegiatan memproses izin penelitian.

3. Penyusunan Instrumen Penelitian

Pada tahap penyusunan instrumen penelitian dilakukan kegiatan-kegiatan

yaitu (a) menyusun kisi-kisi secara sistematis sesuai dengan variabel

penelitian,(b) merumuskan masalah penelitian dengan variabel disertai dengan

indikator yang akan dijadikan pertanyaan-pertanyaan,(c) menyusun pertanyaan-

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

67

67 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan beserta alternatif jawabannya sesuai dengan masalah penelitian dan

disertai petunjuk pengisian,(d) melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing

untuk diujicobakan. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk

mempeorleh data lapangan dapat dilihat pada lampiran 4 penelitian.

4. Uji Instrumen

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih

dahulu diujicobakan terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan

responden yang telah ditetapkan. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

validitas dan tingkat reliabilitas instrument. Pentingnya ujicoba ini diungkapkan

Faisal (1982:38) yaitu :

“Setelah angket ini disusun lazimnya tidak langsung disebarkan untuk

penggunaan sesungguhnya (Tidak langsung dipakai dalam pengumpulan

data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya

sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket

yang telah disusun”.

Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis

statistik dengan tujuan untuk mengukur tingkat validitas dan tingkat reliabilitas

alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan

reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Klasifikasi koefisien validitas tes menurut J.P Guilford (Suherman,

2003:113) yaitu:

Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas

Nilai Interpretasi

Sangat tinggi (sangat baik)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

68

68 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tinggi (baik)

Sedang (cukup)

Rendah (kurang)

Sangat rendah

Tidak valid

Klasifikasi koefisien reliabilitas tes menurut J.P Guilford (Suherman,

2003:139) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Nilai Interpretasi

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

a) Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

1) Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

Variabel Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 31 item

pertanyaan yang dibagi ke dalam dua indikator, yakni pada orientasi tugas yang

terdiri dari 15 item pernyataan. Indikator orientasi hubungan terdiri dari 16 item

pernyataan. Hasil uji validitas terhadap ke-31 pertanyaan tersebut dapat dilihat

seperti pada tabel 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Nilai Interpretasi

Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,606

Sedang Signifikansi 0,017

Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,635 Sedang

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

69

69 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Interpretasi

Signifikansi 0,011

Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,641

Sedang Signifikansi 0,010

Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,586

Sedang Signifikansi 0,022

Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,549

Sedang Signifikansi 0,034

Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,581

Sedang Signifikansi 0,023

Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,717

Tinggi Signifikansi 0,003

Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,603

Sedang Signifikansi 0,017

Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,669

Sedang Signifikansi 0,006

Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,540

Sedang Signifikansi 0,038

Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,548

Sedang Signifikansi 0,034

Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,650

Sedang Signifikansi 0,009

Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,627

Sedang Signifikansi 0,012

Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,810

Tinggi Signifikansi 0,000

Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,637

Sedang Signifikansi 0,011

Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,668

Sedang Signifikansi 0,007

Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,701

Tinggi Signifikansi 0,004

Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,640

Sedang Signifikansi 0,010

Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,505

Sedang Signifikansi 0,045

Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,646

Sedang Signifikansi 0,009

Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,509

Sedang Signifikansi 0,043

Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,589

Sedang Signifikansi 0,021

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

70

70 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Interpretasi

Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,565

Sedang Signifikansi 0,028

Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,684

Sedang Signifikansi 0,005

Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,548

Sedang Signifikansi 0,034

Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,574

Sedang Signifikansi 0,025

Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,551

Sedang Signifikansi 0,033

Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,596

Sedang Signifikansi 0,019

Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,536

Sedang Signifikansi 0,040

Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,779

Tinggi Signifikansi 0,001

Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,712

Tinggi Signifikansi 0,003

Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31

item pernyataan variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah seluruhnya

valid dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat

5 soal yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.

2) Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)

Jumlah item pertanyaan pada variabel Iklim Sekolah berjumlah 29 item

pertanyaan yang dibagi menjadi tiga indikator. Untuk indikator strukutur terdiri

dari 10 item pernyataan, indikator sarana dan prasarana terdiri dari 8 item

pernyataan sedangkan indikator sosial budaya terdiri dari 11 item pernyataan.

Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas dari setiap item pernyataan dapat dilihat

pada tabel 3.7 dibawah ini.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

71

71 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel: 3.7

Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah

Nilai Interpretasi

Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,657

Sedang Signifikansi 0,008

Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,570

Sedang Signifikansi 0,026

Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,903

Sangat Tinggi Signifikansi 0,000

Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,723

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,718

Tinggi Signifikansi 0,003

Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,728

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,576

Sedang Signifikansi 0,025

Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,753

Tinggi Signifikansi 0,001

Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,677

Sedang Signifikansi 0,006

Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553

Sedang Signifikansi 0,033

Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,803

Tinggi Signifikansi 0,000

Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,573

Sedang Signifikansi 0,025

Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,741

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,787

Tinggi Signifikansi 0,000

Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,740

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,665

Sedang Signifikansi 0,007

Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,613

Sedang Signifikansi 0,015

Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,652

Sedang Signifikansi 0,008

Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,538

Sedang Signifikansi 0,039

Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,612 Sedang

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

72

72 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Interpretasi

Signifikansi 0,015

Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,653

Sedang Signifikansi 0,008

Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,640

Sedang Signifikansi 0,010

Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,580

Sedang Signifikansi 0,030

Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,661

Sedang Signifikansi 0,007

Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,680

Sedang Signifikansi 0,005

Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,690

Sedang Signifikansi 0,004

Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,575

Sedang Signifikansi 0,025

Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,572

Sedang Signifikansi 0,026

Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,583

Sedang Signifikansi 0,023

Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 29

item pernyataan variabel iklim sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai

Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 8 soal yang memiliki

validitas tinggi, 1 soal memiliki validitas sangat tinggi dan sisanya memiliki

validitas sedang.

3) Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Y

Item pertanyaan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada

penelitian ini berjumlah 31 item pernyataan yang terbagi ke dalam tiga indikator.

Indikator perencanaan pembelajaran terdiri dari 11 item pernyataan, 13 item

pernyataan pada indikitor pelaksanaan pembelajaran, dan 7 item pernyataan pada

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

73

73 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator evaluasi pembelajaran. Hasil uji validitas pada setiap item pertanyaan

dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris

Nilai Interpretasi

Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,568

Sedang Signifikansi 0,027

Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,614

Sedang Signifikansi 0,015

Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,684

Sedang Signifikansi 0,005

Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,661

Sedang Signifikansi 0,007

Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,561

Sedang Signifikansi 0,030

Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,664

Sedang Signifikansi 0,007

Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,725

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,524

Sedang Signifikansi 0,045

Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,562

Sedang Signifikansi 0,029

Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553

Sedang Signifikansi 0,032

Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,638

Sedang Signifikansi 0,011

Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,755

Tinggi Signifikansi 0,001

Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,853

Tinggi Signifikansi 0,000

Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,594

Sedang Signifikansi 0,020

Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,648

Sedang Signifikansi 0,009

Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,673

Sedang Signifikansi 0,006

Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,645

Sedang Signifikansi 0,009

Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,526 Sedang

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

74

74 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Interpretasi

Signifikansi 0,044

Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,733

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,597

Sedang Signifikansi 0,019

Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,538

Sedang Signifikansi 0,039

Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,604

Sedang Signifikansi 0,017

Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,602

Sedang Signifikansi 0,018

Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,547

Sedang Signifikansi 0,035

Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,620

Sedang Signifikansi 0,014

Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,589

Sedang Signifikansi 0,021

Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,785

Tinggi Signifikansi 0,001

Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,722

Tinggi Signifikansi 0,002

Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,544

Sedang Signifikansi 0,036

Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,571

Sedang Signifikansi 0,026

Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,599

Sedang Signifikansi 0,018

Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31

item pernyataan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris seluruhnya valid

dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 6 soal

yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.

b) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.

Uji reliabilitas bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen penelitian

yang digunakan memiliki tingkat kepercayaan yang baik/memiliki kehandalan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

75

75 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam memperoleh data penelitian. Untuk mengukur tingkat reliablitas instrumen,

peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil yang diperoleh dari uji

reliabilitas yang dilakukan dapat dipaparkan sebagai berikut.

1) Reliability Instrumen Variabel X1

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.954 31

Koefisien reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah yaitu

sebesar 0,954, maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi

atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

2) Reliability Instrumen Variabel X2

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Iklim Sekolah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.952 29

Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar

0,952. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

3) Reliability Instrumen Variabel Y

Tabel 3.11

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

76

76 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.949 31

Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar

0,949. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

F. Pelaksanan Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu : tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan.Tahap persiapan meliputi kegiatan

mempersiapkan lembaran-lembaran angket yang akan diberikan kepada

responden, mempersiapkan surat izin untuk penelitian,dan menentukan hari untuk

pengambilan data.

Sedangkan tahap pelaksanaan dilakukan setelah semua persyaratan

dilengkapi dan semua angket telah dipersiapkan serta telah adanya persetujuan

dari pihak lembaga yang diteliti maka angket disebarkan kepada responden yang

akan diteliti, dan dikumpulkan kembali pada batas waktu yang telah ditentukan.

G. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:148).Suatu

instrumen pengukuran yang kredibel harus memenuhi syarat validitas dan

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

77

77 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas. Suatu instrumen memenuhi syarat validitas jika dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur. Sementara reliabilitas jika dapat menunjuk pada

konsistensi, akurasi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran.

Berdasarkan hal itu, maka strategi pengembangan instrumen dilakukan

melalui prosedur sebagai berikut.

a. Melakukan analisis deduktif, yaitu mengembangkan instrumen berdasarkan

teori mengenai pendidikan dan pelatihan kepemimpina kepala sekolah, Kinerja

mengajar guru Bahasa Inggris dan kinerja mengajar telah diuraikan pada bab

sebelumnya. Hal ini untuk memenuhi validitas isi (content validity), yaitu

bahwa item-item instrumen mencerminkan domain dari variabel yang akan

diteliti. Untuk itu maka dibuat kisi-kisi instrumen penelitian yang

dikembangkan dari definisi operasional.

b. Melakukan analisis induktif, dengan mengumpulkan data terlebih dulu melalui

penyebaran instrumen uji coba yang kemudian dianalisis dengan teknik

korelasi product moment dari Pearson (Singarimbun dan Effendi, 1989:137)

dengan rumus sebagai berikut.

r =

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

= Jumlah skor nilai butir faktor dari seluruh uji coba

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

78

78 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Jumlah skor total seluruh butir atau kedua faktor dari keseluruhan

responden uji coba

n = Jumlah sampel

Angket disebarkan kepada 15 orang dalam uji coba pada guru SMPS di

Garut . Hal ini dilakukan untuk melakukan pengujian validitas yaitu menguji

tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Validitas dilakukan melalui

internal atau konstruk (construct validity). Validitas konstruk berkaitan dengan

tingkatan skala yang harus mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang

sedang diukur.

Nilai r yang diperoleh dengan menggunakan rumus Product Moment dari

Karl’s Pearson, harus diuji keberartiannya. Sudjana (1986:377) menyatakan jika t-

hitung > t-tabel, maka item dianggap berarti atau dalam hal ini soal tersebut dapat

dikatakan valid. Sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka butir item tersebut

dianggap tidak valid. Untuk t-tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf

siginifikansi 1 – α dan dk = n – 2.

a. Melakukan pengujian reliabilitas instrument untuk mengukur sejauh mana

suatu pengukuran dapat dipercaya dan sejauh mana skor hasil pengukuran

terbebas dari kekeliruan ukur (measurement error).

Teknik yang digunakan untuk menguji keandalan (reliabilitas) kuesioner

pada penelitian ini adalah metode Alpha-Cronbach. Nilai terendah instrumen

dikatakan reliabel apabila bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan 0,7

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

79

79 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Barker et a, 2002;70). Selanjutnya dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan

SPSS ver. 20.0 for windows.

Tabel 3.12

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Criteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber: Barker et al, 2002;70

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan dan analisis data pada penelitian ini, meliputi

beberapa tahapan kegiatan, yakni:

1. Menyeleksi data

Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa

jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Menentukan bobot nilai

Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item

variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan

kemudian menentukan skornya.

3. Pemberian koding

Untuk setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut dijumlahkan. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden secara

umum terhadap setiap variabel penelitian.

4. Menghitung rata-rata setiap variabel

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

80

80 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rata-rata setiap variabel yang diperoleh dari data tidak bergolong.

5. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui kecenderungan data.

Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata median, standard deviasi, dan varians

data dari masing-masing variabel.

6. Pemeriksaan distribusi populasi data sampel bertujuan untuk mengetahui

sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal

populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini

sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistik yang dipergunakan apakah

parametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang

diperoleh diasumsikan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh

karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan atau

lebih dikenal sebagai uji kolmogorov-smirnov. Pada dasarnya uji kecocokan ini

adalah untuk melihat perbedaan antara nilai frekuensi yang didapatkan di

lapangan/observasi ( ) kumulatif teoritis dari sebuah fungsi distribusi

populasi yang diasumsikan (

Teknik pengolahan dan analisis data dihitung dengan menggunakan

perhitungan SPSS ver. 20.0 for windows dan supaya memudahkan dalam

perhitungan, data-data dimasukkan terlebih dahulu dengan menggunakan

Microsoft excel.

I. Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan pada bab I akan diuji, namun sebelum diuji

hipotesis tersebut terlebih dahulu diubah menjadi hipotesis statistik, yang terdiri

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

81

81 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari “hipotesis nol” yang bersimbol Ho dan “hipotesis alternatif” yang bersimbol

Ha.

Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis bergantung pengujian

normalitas distribusi data. Jika data yang terkumpul berdistribusi normal maka

rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik parametrik, sedangkan jika

data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk

statistik nonparametrik. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi dan

regresi.

Untuk menjawab ketiga hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan

analisis data berupa analisis deskripsi, uji statistik regresi sederhana dan korelasi

sederhana, uji statistik regresi ganda dan korelasi ganda. Mengenai penjelasan

masing-masing analisis data adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

keadaan guru dilihat dari perolehan data numerik. Hal ini untuk mengetahui

secara kualitatif apakah ada pengaruh hal-hal tersebut terhadap guru. Deskripsi

mengenai Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah

Terhadap Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris diperoleh melalui kuesioner skala

SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pada

kesimpulannya analisis data dikorelasikan, sehingga akan di dapat data deksripsi

korelasi antara X dan Y.

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

82

82 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab

pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan yang dirasakan

mengenai perilaku kepemimpinan sekolah, iklim sekolah, dan kinerja mengajar

guru Bahasa Inggris pada SMPS di Kabupaten Garut. Angket ini dikembangkan

oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang mendasarinya. Dari

teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang selanjutnya dijabarkan ke dalam

item pertanyaan sebagai alat pengumpul data yang didasarkan masing-masing

variabel penelitian.

Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-

masing berdasarkan tabel konsultasi WMS dari Sugiono (2009) untuk

menentukan di mana letak kedudukan setiap variabel, atau dengan kata lain

kemana arah gambaran dari masing-masing variabel tersebut.

Tabel 3.13

Tabel Konsultasi Gambaran WMS

Skor Kategori

4,01 – 5,00 Sangat Baik

3,26 – 4,00 Baik

2,51 – 3,25 Cukup

1,76 – 2,50 Kurang

1,00 – 1,75 Sangat Kurang

2. Uji Normalitas Data

Sebelum data dianalisis terlebih dahulu diuji normalitas data

sebagai syarat analisis kualitatif. Pengujian dilakukan untuk melihat

apakah data berdistribusi secara normal. Untuk menguji masing-masing

variabel digunakan uji normalitas Lillifors. Langkah-langkah uji

normalitas Lillifors sebagai berikut:

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

83

83 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengubah ̅

( = angka baku)

2. Untuk setiap data dihitung peluangnya dengan menggunakan daftar

distribusi normal baku, dihitung F( ) = P (Z ); P = Proporsi

3. Menghitung proporsi S( ), yaitu: S( ) =

4. Hitung selisih [F( ) - S( )]

5. Bandingkan Lo dengan L tabel.

Untuk hipotesis Ho : f(x) = normal

Ha : f(x) normal

Kriteria pengujian jika Lo L tabel, Ho terima dan Ha tolak. Dengan

kata lain Lo L tabel maka data berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui hubungan antar variabel X dan Y digunakan analisis

korelasi yakni Person Product Moment (PPM). Korelasi PPM dilambangkan (r)

dengan ketentuan nilai r = 1 artinya korelasi negatif sempurna. r = 0 artinya tidak

ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan

dibandingkan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.14

Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Nilai interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011: 231)

Dalam penghitungan dan pengolahan data ini penulis menggunakan

bantuan komputer aplikasi Microsoft Excel dan aplikasi SPSS ver 20.0 for

windows.

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

84

84 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Singarimbun dan Effendi,

1989:137) sebagai berikut:

r =

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y

x = Variabel bebas

x = Variabel terikat

n = Jumlah responden

Selanjutnya hasil nilai r yang diperoleh harus diuji keberartiannya.

Sudjana (1986:377), jika t-hitung > t-tabel, maka nilai r dianggap berarti.

Sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka nilai r tersebut dianggap tidak berarti.

4. Menentukan Model Regresi

Model regresi linier dibutuhkan karena kita melihat hubungan

antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Selain itu

model regresi linier sebagai aproksimasi untuk model yang tidak linier.

Model regresi linier Y atas X adalah YE=a+bXE, dengan a dan b adalah

estimator untuk dan dalam persamaan Y = . Untuk mencari

a dan b digunakan rumus berikut:

a =

(∑ ∑ )

b = ∑

∑ ∑

(∑ )

∑ ∑ ∑

∑ (∑ )

Keterangan:

X = variabel bebas

Y = variabel terikat

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

85

85 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = jumlah responden

5. Uji Keberartian Koefisien X dalam Model Regresi

Uji independensi bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji keberartian

(signifikansi) koefisien X dalam model regresi dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

Ho : = 0 (koefisien regresi tidak berarti, artinya tidak ada hubungan

linier variabel bebas dengan variabel terikat)

Ha : 0 (koefisien regresi berarti, artinya ada hubungan linier

variabel bebas dengan variabel terikat)

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians dengan

menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut (Netter,

1974:81)

F* =

Kriteria tolak Ho jika F* ( ) dengan = 5%

Keterangan :

SSTO : total sum of squares = ∑

(∑ )

SSR : regression sum of squares = (∑ ∑ ∑

)

SSE : error sum of squares = SSTO - SSR

MSR : regression mean squares =

= SSR

MSE : error mean squares =

6. Uji Linearitas Model Regresi

Uji linearitas regresi bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas

dan variabel terikat berhubungan secara linier. Untuk menguji linearitas

model regresi dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : model regresi linier

Ha : model regresi tidak linier

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/7226/6/T_ADP_1007094_Chapter3.pdfmengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan

86

86 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians

menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut:

F* =

Kriteria tolak Ho jika F* ( ) dengan = 5%