bab iii metode penelitian a. metode...

14
43 ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu II BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu mengambarkan dan menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan suatu masalah. Menurut (Sukmadinata, 2012, hlm. 52) adalah, “Rangkaian cara atau kegiatan pelaksaan peneliatian didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Banyak sekali metode-metode penelitian yang dapat digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau sebab dan akibat dari suatu perlakuan. Mengenai metode eksperimen ini menurut Sugiyono (2013, hlm. 72) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam metode ini kita melakukan suatu perlakuan (treatment) sehingga mendapatkan hasil penelitian. Berdasarkan kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam kondisi dimanapun atau beberapa variabel dapat dikontrol dan dicobakan untuk mengetahui hasil percobaan tersebut. Dalam peneliti ini variabel yang dicobakan yaitu bentuk latihan batting-T drills dan toss drills kelompok untuk mengetahui pengaruh dari kedua bentuk latihan tersebut terhadap produktifitas hasil pukulan dalam olahraga baseball. Oleh sebab itu peneliti menggunakan metode eksperimen.

Upload: vodieu

Post on 11-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

43

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini

merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu

mengambarkan dan menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan suatu

masalah. Menurut (Sukmadinata, 2012, hlm. 52) adalah, “Rangkaian cara atau

kegiatan pelaksaan peneliatian didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan

filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.

Banyak sekali metode-metode penelitian yang dapat digunakan dalam

melakukan suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

atau sebab dan akibat dari suatu perlakuan. Mengenai metode eksperimen ini

menurut Sugiyono (2013, hlm. 72) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam metode ini

kita melakukan suatu perlakuan (treatment) sehingga mendapatkan hasil

penelitian.

Berdasarkan kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam

kondisi dimanapun atau beberapa variabel dapat dikontrol dan dicobakan untuk

mengetahui hasil percobaan tersebut. Dalam peneliti ini variabel yang dicobakan

yaitu bentuk latihan batting-T drills dan toss drills kelompok untuk mengetahui

pengaruh dari kedua bentuk latihan tersebut terhadap produktifitas hasil pukulan

dalam olahraga baseball. Oleh sebab itu peneliti menggunakan metode

eksperimen.

44

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 44

B. DESAIN PENELITIAN

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pre test-post test desain,

mengenai hal ini Arikunto (2006, hlm. 86) menjelaskan, seperti yang terlihat di

Gambar 3.1 berikut.

Kelompok A 01 𝑋1 02

Kelompok B 01 𝑋2 02

Gambar 3.1

Desain penelitian

Arikunto (2010, hlm. 125)

Keterangan:

Kelompok A : Kelompok batting-T drills

Kelompok B : Kelompok toss drills

01 : Tes awal

𝑋1 : Treatment memukul menggunakan bentuk latihan batting-T drills

𝑋2 : Treatment memukul menggunakan bentuk latihan toss drills

02 : Test Akhir

Dari desain penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tes yang akan

dilakukan yaitu dua tes keterampilan kelompok dengan batting-T drills dan toss

drills. Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan

maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja, dengan adanya

gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai

langkah dari sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian seperti

disajikan pada Gambar 3.2.

45

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 45

Gambar 3.2

Alur penelitian

Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :

1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk

melakukan penelitian;

2. Kemudian, menentukan populasi. Dari populasi itu diambil sempel dengan

teknik sempling jenuh;

KELOMPOK B

TOSS DRILLS

POPULASI

SAMPEL

TREATMENT/ PERLAKUAN

TEST AWAL

TEST AKHIR

KESIMPULAN

KELOMPOK A

BATTING-T DRILLS

ANALISIS DATA

46

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 46

3. Setelah sempel terpilih selanjutnya diberikan tes awal, lalu hasil tersebut

disusun dari hasil tertinggi sampai yang terendah.

4. Setelah pengambilan data awal subjek dan mengetahui hasilnya, sampel

dibagi menjadi 2 kelompok yang ditentukan menurut hasil tes awal

tersebut;

5. Setelah pengambilan data dan pembagian kelompok subjek menjalani

kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment bagi kelompok A yang

berlatih dengan bentuk latihan batting-T drills dan kelompok B yang

berlatih dengan bentuk latihan toss drills;

6. Setelah subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan diberikan treatment

selama 18 kali pertemuan, kemudian dilakukan pengambilan data dengan

melakukan tes akhir;

7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan

analisis data sehingga hasilnya dapat dijabarkan;

8. Sebagai langkah akhir yaitu dengan membuat kesimpulan yang didasarkan

hasil pengolahan data.

C. POPULASI

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, yang harus dilakukan ialah

penentuan populasi dan sampel. Dalam hal ini Arikunto (2006, hlm.130)

menjelaskan sebagai berikut: ‘‘Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,

objek peneliti yang dimaksud adalah kelompok yang lebih besar dimana hasil

peneliti digeneralisasi’’. Sedangkan menurut Rusli Lutan (2007, hlm.82)

menjelaskan bahwa: ‘‘Sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu

kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya’’.

Populasi dalam peneliti ini adalah atlet baseball Kabupaten Bandung.

47

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 47

D. SAMPEL

Setelah menentukan populasi, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sampel untuk mendapatkan data yang diperlukan. Menurut Arikunto

(2006, hlm. 131) menyatakan bahwa: ‘‘Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti’’. Dengan kata lain sampel merupakan kelompok yang

digunakan dalam peneliti untuk memperoleh data. Adapun cara dalam penentuan

sampel penulis menggunakan cara sampling jenuh atau seluruh dari populasi yang

ada, mengenai hal ini Sugiyono (2010, hlm.124) menjelaskan pengertian sampling

jenuh:

Sampling jenuh yaitu penentuan sampel bila semua populasi

digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel.

Pertama peneliti melakukan tes awal setelah itu peneliti membagi 2

kelompok yaitu 8 atlet kelompok batting-T drills dan 8 atlet kelompok tosss drills

berdasarkan dengan metode ABBA, sehingga terdapat dua kelompok subjek yang

keterampilan dan kemampuan setara. Penentuan sempel ini dimaksudkan untuk

memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang benar-benar

mencerminkan populasinya.

E. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu

Penelitian ini berlangsung selama 6 minggu atau 18 x pertemuan dan

jadwal latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu seperti yang diungkapkan oleh

Harsono (1998, hlm. 194) menjelaskan bahwa: ‘‘Latihan sebaiknya dilakukan tiga

kali dalam seminggu dengan diselingi waktu istirahat’’. Selanjutnya menurut

Harsono (1998, hlm. 106) menyatakan bahwa: ‘‘Meso cycle lamanya antara 3-6

48

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 48

minggu, dan micro cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu’’. Hal ini

bertujuan untuk memberikan istirahat bagian organ-organ tubuh supaya kembali

siap untuk menerima tugas gerak yang baru bertujuan mendapatkan hasil yang

optimal dari latihan. Selain itu menurut Delorme dan Waktin yang dikutip oleh

Sajoto (1988, hlm. 119) mengenai program latihan adalah sebagai berikut:

Program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu selama 6

minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya pelatih cenderung

melaksanakan program 3 kali dalam seminggu untuk menghindari

terjadinya kelelahan atau kronik. Dengan lama latihan yang dilakukan

adalah selama 6 minggu atau lebih.

Penelitian ini dilaksanakan sesuai jadwal latihan baseball Kabupaten

Bandung, mulai pukul 15.00 WIB, dari tanggal 29 Oktober – 10 Desember 2014.

2. Tempat Penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan bentuk latihan

memukul batting-T drills dan dengan toss drills terhadap produktifitas hasil

pukulan dalam permainan baseball adalah bertempat di lapangan Si Jalak Harupat

Kabupaten Bandung dan lapangan softball – baseball Bumi Siliwangi UPI

Bandung. Yang dijadikan objek penelitian adalah atlet baseball Kabupaten

Bandung.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2010, hlm.102) menjelaskan bahwa: ‘‘Instrument

penelitian adalah suatu alat yang digunakan menggunakan fenomena alam

maupun sosial yang diamati’’. Pada dasarnya dalam suatu penyusunan suatu tes

keterampilan olahraga harus berdasarkan aktifitas gerak cabang olahraga yang

bersangkutan. Sesuai penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

instrument penelitian adalah suatu alat untuk fasilitas yang digunakan peneliti

49

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 49

untuk pengumpulan data agar dapat mencapai hasil yang lebih baik. Penulis

menggunakan tes sebagai alat pengumpul data.

Sesuai konsep penelitian yaitu ‘‘Perbandingan bentuk latihan memukul

batting-T drills dengan toss drills terhadap produktifitas hasil pukulan dalam

permainan baseball’’, maka penulis memakai instrumen tes dengan pitching

machine. Alat ini digunakan untuk mengukur keterampilan memukul atau

produktifitas memukul dalam permainan baseball menurut komtek

PB.PERBASASI (1989). Pitching machine adalah suatu alat pelontar yang

bergerak secara AC – DC. Alat ini berbentuk sederhana dan dapat dibongkar

pasang, serta dapat diatur kecepatan bolanya sesuai dengan yang diinginkan.

Satuan dari pitching machine ini adalah mil

/jam, serta bola yang dihasilkan adalah

straight.

1. Peralatan yang digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam tes ini adalah:

a. Cap baseball;

b. Pitching machine;

c. Bola karet baseball;

d. Bat;

e. Pita pengukur;

f. Formulir pengisian skor.

2. Tester atau pengetes berjumlah 5 orang terdiri dari:

a. Tiga orang pengetes

b. Satu orang pencatat skor

c. Satu orang pengumpan bola pada pitching machine

3. Testi berjumlah 16 orang yang terdiri dari:

a. Satu orang berdiri di batter’ box untuk memukul;

b. Satu orang berdiri di circle ondek untuk menunggu giliran memukul

50

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 50

c. Sisanya mengambil hasil pukulan

4. Pelaksanaan tes

Orang/pemain coba masuk dalam batter’s box atau kotak pemukul, lalu

pemukul bola yang dilontarkan dari pitching machine. Setiap orang/pemain diberi

kesempatan memukul sebanyak 10 kali. Jumlah skor dari 10 kali kesempatan

memukul merupakan skor yang diperoleh naracoba.

G. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA

1. Tes Awal

Tes awal ini dilakukan selama satu hari pada tanggal 29 Oktober 2014 di

lapangan baseball Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung sesuai dengan jadwal

latihan yaitu di siang hingga sore hari. Mengenai pelaksanaan dijelaskan dibawah

ini:

a) Tes yang digunakan adalah tes produktifitas hitting;

b) Sebelum dilaksanakan tes penulis mempersiapkan terlebih dahulu

lapangan yang akan dipakai;

c) Jarak dari base ke base 27,05 meter, jarak batter box dengan pitching

machine adalah 18,3 m.

d) Setelah lapangan siap, selanjutnya penulis menjelaskan mengenai

pelaksanaan tes, yaitu testi masuk ke batter box kemudian memukul bola

yang dilontarkan pitching machine.

Mengenai cara penilainnya dapat dilihat pada tabel dan gambar lapangan

dan bentuk tes produktivitas hitting seperti yang dilihat pada Gambar 3.3 dan

Tabel 3.1.

51

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 51

Gambar 3.3

Lapangan bentuk tes produktivitas hitting

(sumber: Komtek PB. PERBASASI)

Keterangan:

1. X1 : Daerah foulball

2. X2 : Daerah infield dengan jarak dari base ke base sepanjang 27,432 meter

3. X3 : Daerah outfield dihitung dari home plate ke pagar tengah lapangan

dengan jarak sepanjang 120,2 m

4. PM : Pitching machine yang diletakkan dengan jarak 18,3 m dari home plate

5. BB : Batter box atau ruang pemukul

Tabel 3.1

Tes Produktivitas Hitting

Nilai Keterangan

1

a. Swing foulball (ground/fly) ke arah backstop

b. Swing foulball (ground/fly) ke arah dug out tim atau dug out

lawan

2 a. Swing foulball (ground/fly) tidak jauh dari dug out

b. Hit popfly di daerah infield (fair/foul)

52

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 52

Nilai Keterangan

3 a. Swing and foulball jauh dari foul line

b. Hit fly ball di daerah outfield (fair)

4

a. Swing and hit fair ground ball (lemah)

b. Hit humpback line drive (agak melengkung) ke fair teritory di

depan outfield

5

a. Swing and hit ground ball-fair (keras)

b. Hit long fly ball (cukup keras)

c. Hit line drive foul ball yang jatuh dekat foul line

6

a. Swing and hit line drive (baik menyusur di tanah maupun di

udara)

b. Hit home run (over fence)

Catatan:

Setiap batter melakukan swing (menghasilkan hit atau tidak) dimulai dengan skala

0-6.

Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung selama 18 kali pertemuan dan

dilaksanakan sesuai dengan jadwal latihan perkumpulan Atlet Baseball Kabupaten

Bandung, mulai pukul 15.00 wib hingga 18.00 wib. Pada setiap latihan masing-

masing atlet memukul sebanyak 60 bola yang dibagi kedalam 3 set latihan.

Sebelum latihan terlebih dahulu melakukan pemanasan statis dan dinamis yang

kemudian dilanjutkan dengan peregangan otot-otot dengan menggunakan bat dari

setiap gerakan, otot-otot yang diregangkan yanitu bagian pinggang, kaki, dan

pergelangan tangan. Setelah melakukan peregangan, kemudian dilanjutkan dengan

latihan inti, untuk kelompok A melakukan bentuk latihan batting-T drills dan

kelompok B melakukan bentuk latihan toss drills. Banyaknya pukulan bagi setiap

kelompok adalah 20 repetisi kali 3 set, yaitu sebanyak 60 kali pukulan dalam

setiap babak diselingi waktu istirahat.

Adapun pembagian babak ini berdasarkan pada pendapat Harsono (1998,

hlm.121-122) sebagai berikut:

53

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 53

“Waktu latihan sebaiknya adalah pendek akan tetapi berisi padat.

Suatu keuntungan dari latihan-latihan yang pendek adalah bahwa hal

ini akan terus membawa atlet dalam alam berpikir tentang latihannya,

artinya dalam latihan tadi akan dapat terus berdengung dalam alam

pikirnya”.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan latihan yang

singkat namun memiliki beban latihan yang berisi dan padat dapat

mengimplementasikan dan memvisualisasikan setiap gerakan memukul kedalam

pertandingan yang sebenarnya.

2. Tes Akhir

Setelah pelaksanaan eksperimen atau perlakuan berakhir, maka dilakukan

kembali pengambilan data yang terakhir pada tanggal 10 Desember 2014. Lalu

setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data dan analisis data agar

memperoleh penafsiran yang tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

H. ANALISIS DATA

Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data

mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data

yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu

temuan tentang penelitian yang dilaksanakan melalui data-data tersebut.

Setelah data yang penulis perlukan dalam penelitian terkumpul, langkah

selanjutnya adalah data-data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan

rumus secermat mungkin, sehingga nanti diperoleh jawaban diterima atau

ditolaknya hipotesis sesuai taraf yang diajukan.

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini adalah

sebagai berikut:

54

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 54

1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai

berikut:

�̅� = ∑ 𝒙𝒊

𝒏

Keterangan :

𝑋 ̅ = nilai rata-rata yang dicari

∑ = jumlah dari

X = skor mentah

n = jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1

2

1

n

xx

S

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari

= Jumlah dari

x1 = Nilai data mentah

x = Nilai rata-rata

n = Jumlah sample

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum

dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan

normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah

data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan

yaitu dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji

Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …….,

Zn dengan mempergunakan rumus : S

xxZ

1

1 ( x dan S merupakan

rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).

55

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 55

n

ZZBanyaknyaZZS n........, 21

1

b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi )

c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo

ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji

Liliefors, dengan taraf nyata = 0.05. Kriterianya adalah: tolak

hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang

diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji

Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

4. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus :

F = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel

Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel

5. Uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

t = �̅�

𝑆𝐵√𝑛

Keterangan rumus:

t : Nilai kritis untuk uji signifikasi beda

�̅� : Rata-rata beda

SB : Simpangan baku beda

n : Jumlah responden

56

ARIF YUSUF SUBAGJA, 2015 PERBANDINGAN BENTUK LATIHAN MEMUKUL BATTING-T DRILLS DENGAN TOSS DRILLS TERHADAP PRODUKTIFITAS HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN BASEBALL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II

8 - 56

t hitung < t tabel : Ho diterima

t hitung > t tabel : Ho ditolak

6. Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Ho : µ1 ≤ µ2

H1 : µ1 > µ2

Pendekatan statistika

𝑡 =x1̅̅ ̅ − x2̅̅ ̅

Sgab√1n +

1n

𝑆𝑔𝑎𝑏 =√(𝑛1 − 1)𝑆12 + (n2 − 1)S22

n1 + n2 − 2

Keterangan:

x1̅̅ ̅ = nilai rata − rata

x2̅̅ ̅ = nilai rata − rata N1= nilai sampel

N2= nilai sampel

S1= simpangan baku

S2= simpangan baku