bab iii metode penelitian a. metode penelitiandigilib.uinsby.ac.id/3094/6/bab 3.pdf · dengan...
TRANSCRIPT
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kombinasi antara metode
kuantitatif dengan metode kualitatif. Menurut Bryman, penelitian kualitatif
dapat membantu penelitian kuantitatif, memberikan informasi dasar tentang
konteks dan subjek, berlaku sebagai sumber hipotesis, dan membantu
konstruksi skala.36
Menurut Abbas dan Charles, metode campuran adalah
rangkaian pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi
penelitian pada kajian tunggal atau kajian beragam tanggapan.37
Dari berbagai
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dapat dipadu
dengan penelitian kuantitatif. Perpaduan metode penelitian tersebut dalam
sebuah penelitian disebut metode penelitian campuran atau metode penelitian
kombinasi.
Menurut Sugiyono, penelitian kombinasi dapat dilakukan dengan dua
model, yaitu model berurutan maupun model campuran. Model berurutan
tersebut juga terbagi menjadi dua model, yaitu model urutan pembuktian
(sequential explanatory) maupun model urutan penemuan (sequential
exploratory).38
Menurut Sugiyono, model ini merupakan model yang popular
36
Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.VI,
2005), 84. 37
Abbas Tashakkori & Charles Teddlie, Mixed Methodology: Mengombinasikan Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.I, 2010), 27. 38
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2012), 38-39.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
dalam penelitian kombinasi karena memberi bobot tinggi pada penggunaan
metode penelitian kuantitatif. Penelitian pada tahap awal baik dalam
pengumpulan data maupun analisisnya menggunakan metode kuantitatif, dan
dilanjutkan dengan metode kualitatif.
Penelitian ini dimulai dengan survey secara luas agar dapat dilakukan
generalisasi terhadap hasil penelitian dari populasi yang telah ditentukan.
Kemudian pada tahap selanjutnya, dilakukan wawancara kualitatif secara
terbuka agar dapat mengumpulkan pandangan-pandangan dari partisipan.39
Berdasarkan paradigma itu, peneliti akan menggunakan metode penelitian
kombinasi dengan model sequential explanatory.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yakni variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen (X) merupakan
variabel yang mempengaruhi munculnya variabel lain.40
Sedangkan
variabel dependen (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat dalam penelitian ini.41
39
John W.Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), 28. 40 H. Hadari Nawawi dan H. Mimi Martini, Penelitian Terapan (Jakarta: Gadjah Mada University Press,
Cet.I, 1996), 50. 41 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2012), 64.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
41
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen dan 1 variabel
dependen yang dapat disimbolkan sebagai berikut:
X1 = Pertumbuhan dana syirkah temporer
X2 = Pertumbuhan penyaluran pembiayaan
X3 = Pertumbuhan asset
Y = Profitabilitas
Adapun model hubungan antar variabel adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1: Hubungan antar Variabel
2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator
Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai cara-cara
tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur
(mengoperasionalkan) construct menjadi variabel penelitian yang dapat
dituju.42
Definisi operasional yang dipaparkan akan mendefinisikan
seluruh variabel penelitian baik variabel dependen maupun variabel
independen pada penelitian ini.
42
Nur Asnawi dan Masyhuri, Metodologi Riset Manajemen Pemasaran (Malang: UIN Maliki Press, 2011),
163.
X1
X2 Y
X3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
42
Adapun definisi operasional dan indikator yang dikembangkan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel
Penelitian
Definisi
Operasional Indikator
Pertumbuhan
Dana Syirkah
Temporer
Dana syirkah
temporer
merupakan dana
yang dihimpun dari
para nasabah, yakni
dari berbagai
produk simpanan,
dan tercantum
sebagai kewajiban
dalam Neraca
Keuangan
Data nominal
pertumbuhan Dana
Syirkah Temporer
diperoleh dengan
menghitung selisih
posisi Dana
Syirkah Temporer
dari neraca bulan
sebelumnya hingga
bulan berjalan
Posisi Dana Syirkah Temporer meningkat
>50% dari tahun sebelumnya
Mengiringi produktivitas pembiayaan yg
efektif
Mengiringi pertumbuhan pendapatan
Distribusi bagi hasil simpanan tidak
menjadi beban tinggi
Pertumbuhan
penyaluran
Pembiayaan
(Financing)
Penyaluran
pembiayaan
(Financing)
merupakan
pembiayaan
produktif yang
disalurkan oleh
BMT kepada para
nasabah baik untuk
proyek investasi,
jual beli, maupun
ijaroh
Data nominal
penyaluran
pembiayaan
diperoleh dari besar
angka penyaluran
pembiayaan yang
dikeluarkan pada
bulan tersebut
Posisi Financing meningkat >50% dari
tahun sebelumnya
Posisi FDR cukup yakni >60%
Mengiringi pertumbuhan pendapatan bagi
hasil pembiayaan
Risiko pembiayaan bermasalah tidak
menjadi beban tinggi
Pertumbuhan
Asset
Asset merupakan
sumber daya yang
dikuasai oleh
entitas syariah,
yakni yang
tercantum sebagai
aktiva dan pasiva
Posisi Asset meningkat >50% dari tahun
sebelumnya
Mengiringi peningkatan jumlah aktiva
lancar
Mengiringi pertumbuhan pendapatan
lainnya
Akumulasi Penyusutan tidak menjadi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
43
pada Neraca
Keuangan
Data nominal
pertumbuhan Asset
diperoleh dengan
menghitung selisih
posisi Asset dari
neraca bulan
sebelumnya hingga
bulan berjalan
beban tinggi
Profitabilitas
Profitabilitas
merupakan posisi
laba bersih pada
akhir periode
Data nominal
profitabilitas
diperoleh dari
posisi laba/rugi
bulan berjalan pada
neraca maupun
laporan laba/rugi
bulanan
Posisi profit meningkat >50% dari tahun
sebelumnya
Nilai rasio BOPO pada batas normal
Nilai ROE dan ROA pada batas
normal/tidak dibawah standar minimum
Nilai ROE dan ROA mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
Penelitian sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang bernama BMT
Harapan Ummat Sidoarjo. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan
permasalahan yang akan diteliti, yakni mengenai pertumbuhan dana
syirkah temporer, penyaluran pembiayaan, serta asset, dimana di BMT
Harapan Ummat Sidoarjo dalam perjalanan karirnya selalu mengalami
pertumbuhan dana syirkah temporer, penyaluran pembiayaan, serta asset
dari tahun ke tahun pada periode tahun 2010 hingga tahun 2012.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah rancangan dan berbagai
instrument penelitian telah disiapkan dengan baik. Namun demikian,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
44
penelitian direncanakan akan dilakukan secara bertahap sejak Desember
2013 hingga Februari 2014.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi dengan model
urutan pembuktian (sequential explanatory) dengan bagan sebagai berikut:
QUANTITATIVE QUALITATIVE KESIMPULAN
Teknis penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahap I: Metode Kuantitatif
Langkah – langkah yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan masalah/potensi
b. Merumuskan masalah
c. Melakukan kajian teori
d. Merumuskan hipotesis
e. Mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif untuk menguji
hipotesis
f. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
QUAN
Data collection
QUAN
Data analysis
QUAL
Data collection
QUAL
Data analysis
Interpretation of entire analysis
connecting
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
45
2. Tahap II: Metode Kualitatif
Metode ini dilakukan untuk memperdalam dan memperluas data
kuantitatif, sehingga data yang dikumpulkan dan dianalisis harus dapat
menunjang hasil penelitian kuantitatif. Yang dilakukan peneliti pada tahap
ini adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data kualitatif
b. Menganalisis data kualitatif
c. Membuat kesimpulan dari hasil analisis
3. Tahap III
a. Menganalisis data kuantitatif dan kualitatif
b. Membuat kesimpulan dan saran.
Adapun desain metode penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
dipaparkan pada pembahasan berikutnya satu persatu dari metode kuantitatif
hingga ke metode kualitatifnya.
E. Metode Kuantitatif
1. Populasi dan Sampel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
dana syirkah temporer, penyaluran pembiayaan, dan asset terhadap
profitabilitas di BMT Harapan Ummat Sidoarjo. Oleh karena itu, populasi
dalam penelitian ini adalah BMT Harapan Ummat Sidoarjo, tidak ada
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
46
sampel dalam penelitian ini karena penelitian ini bersifat studi kasus di
BMT Harapan Ummat Sidoarjo.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian kombinasi model sequential explanatory ini
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan tidak secara
bersamaan. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan terlebih dahulu
dengan mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen laporan keuangan
yang diperlukan dari pihak BMT Harapan Ummat Sidoarjo. Adapun
dokumen laporan keuangan yang diperlukan sebagai bahan penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Neraca periode tahun 2010
b. Neraca periode tahun 2011
c. Neraca periode tahun 2012
d. Laporan Laba/Rugi periode tahun 2010
e. Laporan Laba/Rugi periode tahun 2011
f. Laporan Laba/Rugi periode tahun 2012
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada penelitian ini hanyalah berupa dokumen-
dokumen laporan keuangan dari BMT Harapan Ummat Sidoarjo. Peneliti
hanya perlu menyusun checklist kebutuhan dokumen yang akan diteliti
sesuai dengan variabel penelitian dan informasi yang dibutuhkan dari
BMT Harapan Ummat Sidoarjo.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
4. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Pada data dokumenter akan ditemui data-data mengenai posisi
dana syirkah temporer, penyaluran pembiayaan dan asset dari tahun ke
tahun.
Untuk menghitung seberapa besar pertumbuhan dana syirkah temporer
(DST), aset, dan penyaluran pembiayaan (Financing) akan menggunakan
rumus sebagai berikut:
a. % pertumbuhan DST = ( )
b. % pertumbuhan Aset = ( )
c. % pertumbuhan Financing = ( )
Adapun untuk menghitung seberapa besar pengaruh pertumbuhan
dana syirkah temporer, penyaluran pembiayaan, dan asset terhadap
profitabilitas BMT Harapan Ummat Sidoarjo, akan dilakukan beberapa
analisis statistik sebagai berikut:
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas Residual
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji
apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi
secara normal atau tidak.43
Model regresi yang baik adalah data
normal atau mendekati normal. Alat analisis yang digunakan dalam
uji ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Sminorv. Pengambilan
keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut:
43 Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), 90.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
Jika p < 0,05 maka distribusi data tidak normal
Jika p > 0,05 maka distribusi data normal
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinearitas.44
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas
pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada
tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan
nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data
serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya.
Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5
maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala
multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10
dan nilai tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa
model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas.45
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
44
Ahmad Buyung Nusantara, ―Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR & BOPO terhadap Profitabilitas Bank
(Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum non Go Publik di Indonesia Periode tahun 2005-
2007)‖, (Tesis—Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), 30. 45
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cet.ke-4 (Semarang: Badan Penerbit UNDIP,
2006), 147.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah idak adanya gejala heteroskedastisitas.
Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya
yaitu Uji Park, Uji Glejser, melihat pola grafik regresi, dan Uji
Koefisien Korelasi Spearman.46
Namun yang uji yang akan
digunakan peneliti adalah uji glejser.
4) Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakam korelasi antara anggota observasi yang
disusun menurut waktu atau tempat.47
Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian
autokorelasi ini akan menggunakan uji Durbin – Waston yang akan
menghitung nilai uji d, yang akan dibandingkan dengan batas-batas
atas (dU) dan batas-batas atas (dL) untuk menyimpulkan hasil uji
tersebut. Adapun ketentuan dalam penyimpulannya adalah sebagai
berikut:48
Jika perbandingan yang terjadi adalah 4- dU < d < 4- dL, maka
tidak dapat menyimpulkan apa-apa
Jika perbandingan yang terjadi adalah 0 < d < dL, maka
disimpulkan terjadi autokorelasi positif
Jika perbandingan yang terjadi adalah 4- dL < d < 4, maka
disimpulkan terjadi autokorelasi negatif
46 Ibid., 147. 47 Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), 106. 48 Bambang Suharjo, Statistika Terapan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 115.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
50
Jika perbandingan yang terjadi adalah dU < d < 4- dU, maka
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda
yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana:
Y = Profitabilitas
a = Konstanta
= Pertumbuhan Dana Syirkah Temporer
= Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan
= Pertumbuhan Asset
= Koefisien regresi
= error term
Nilai Koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar
analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini
berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi
pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen,
setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan
kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien
nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh
negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
51
c. Pengujian Hipotesis
1) Uji Koefisien Determinasi ( )
Uji ini digunakan untuk mengukur kebenaran penggunaan model
analisis regresi. Jika nilai mendekati angka 1, maka variabel
independen makin mendekati hubungan dengan variabel dependen
atau dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat
dibenarkan. Dari koefisien determinasi ini akan diperoleh suatu
nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel
independen terhadap variasi naik turunnya variabel dependen, yang
biasanya dapat dinyatakan pula dalam prosentase.49
Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus:50
∑
∑
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
2) Uji F
49 Joko Sugihartono, ―Analisis Pengaruh Citra, Kualitas, Layanan dan Kepuasan terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi kasus pada PT.Pupuk Kalimantan Timur, Sales Representative Kabupaten Grobogan)‖,
(Tesis—Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), 30. 50 Pandu Mahardian, ―Analisis Pengaruh rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap Kinerja Keuangan
perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang tercatat di BEJ periode Juni 2002 – Juni 2007)‖,
(Tesis—Universitas Diponegoro, Semarang, 2008), 60.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh pertumbuhan
dana syirkah temporer, penyaluran pembiayaan, asset terhadap
profitabilitas secara simultan. Atau untuk mengetahui apakah
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak. Signifikan disini dimaksudkan hubungan
yang terjadi dapat berlaku secara generalisasi.
F hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
( )( )
Dimana:
= Koefisien Determinasi
= jumlah data atau kasus
= Jumlah variabel independen
Pada perhitungan ini, peneliti menentukan tingkat signifikansi
yaitu sebesar 0,05 (α = 0,05), kemudian membandingkan
dengan .
3) Uji Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah
pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Merumuskan hipotesis, hipotesis diterima bila terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
53
Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05
Membandingkan dengan , jika lebih besar
dari maka hipotesis diterima. Nilai dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut:
Hipotesis akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari
0,05
Menentukan variabel independen mana yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen
F. Metode Kualitatif
1. Teknik Pengumpulan Data
Setelah melakukan pengumpulan dan analisa data secara kuantitatif,
selanjutnya peneliti melakukan penelitian kualitatif untuk membuktikan
kebenaran hasil penelitian kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data
pada penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Observasi partisipatif
Peneliti akan melakukan observasi dengan aktif melibatkan diri pada
kegiatan sehari-hari di BMT Harapan Ummat Sidoarjo sebagai sumber
penelitian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
54
b. Wawancara tidak berstruktur
Peneliti melakukan wawancara tanpa pedoman wawancara yang
tersusun sistematis. Peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara
yang berupa pertanyaan permasalahan secara garis besar sambil tetap
aktif berpartisipasi dalam kegiatan di BMT Harapan Ummat Sidoarjo
sebagai sumber data penelitian.
2. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Obervasi
Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif, maka
sebelum observasi dilakukan, peneliti menyiapkan diri untuk dapat
turut aktif dalam kegiatan di BMT Harapan Ummat Sidoarjo sebagai
sumber data, kemudian menyusun catatan mengenai beberapa hal yang
akan diamati secara garis besarnya. Pada saat observasi, peneliti dapat
mencatatkan berbagai informasi dari hasil pengamatan dalam lembar
catatan hasil observasi
b. Pedoman Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti menyusun beberapa
pertanyaan mengenai permasalahan yang akan diteliti secara garis
besar, kemudian mencatat berbagai jawaban dan berbagai informasi
tambahan yang didapatkan dari wawancara.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
3. Teknik Analisis Data Kualitatif
Pada penelitian kualitatif analisis data dapat dilakukan sejak sebelum
penelitian ke lapangan, analisis pada saat penelitian di lapangan, dan
analisis setelah penelitian di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti
melakukan analisis pada saat penelitian di lapangan dan setelah penelitian
ke lapangan. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data selama di
lapangan model Miles and huberman dengan model sebagai berikut:51
a. Reduksi Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, terkumpul berbagai data dan
catatan-catatan rinci pada saat penelitian dilakukan di lapangan. Pada
fase awal, peneliti mereduksi data dengan melakukan proses
pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abtraksi, dan
pentransformasian ―data mentah‖ menjadi data yang siap disajikan.
Selanjutnya dibuatlah rangkuman, pengkodean, membuat tema-tema,
gugus-gugus, pemisahan-pemisahan, dan tulisan berbagai memo.
Proses reduksi data ini dilakukan terus menerus setelah kerja lapangan
hingga laporan akhir lengkap.
b. Model Data (Data Display)
Model data dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan ialah
berupa teks naratif. Namun dalam teks naratif sering terjadi
pendeskripsian yang terlalu luas, maka peneliti hendaknya lebih teliti
51
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, Cet.ke-4, 2010), 129 – 135.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
dan hati-hati dalam menyajikan informasi, dilengkapi dengan model
lain seperti matrik, grafik, jaringan kerja, bagan, dan sebagainya.
c. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Langkah terakhir dari analisis data kualitatif ialah penarikan dan
verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti
mulai memutuskan ―makna‖ dari suatu informasi/hasil pengamatan,
mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi.