bab iii metode penelitian a. desain...

19
Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hal ini sesuai dengan pendapat Singarimbum (2011 : 3) menjelaskan bahwa “penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.” B. Operasional Variabel Operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Di bawah ini dijelaskan definisi variabel- variabel yang terdapat di dalam penelitian ini: 1. Variabel Independent (variabel bebas) Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Di dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran mikro (X) - Pembelajaran mikro (X) Yaitu kegiatan pembelajaran bagi seorang calon guru dengan memberikan pengetahuan tentang mengajar dan apa saja yang terdapat dalam kegiatan belajar mengajar, selain dalam teori juga diajarkan secara praktik yang dikemas dalam pembelajaran micro. dalam rangka mempersiapkan diri ketika terjun dalam dunia kerja khususnya sebagai calon guru. 2. Variabel Dependent (variabel terikat)

Upload: nguyenphuc

Post on 22-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian

yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hal ini sesuai dengan

pendapat Singarimbum (2011 : 3) menjelaskan bahwa “penelitian survey adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”

B. Operasional Variabel

Operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan

makna variabel penelitian. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu satu

variabel bebas dan satu variabel terikat. Di bawah ini dijelaskan definisi variabel-

variabel yang terdapat di dalam penelitian ini:

1. Variabel Independent (variabel bebas)

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Di

dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran mikro

(X)

- Pembelajaran mikro (X) Yaitu kegiatan pembelajaran bagi seorang calon

guru dengan memberikan pengetahuan tentang mengajar dan apa saja yang

terdapat dalam kegiatan belajar mengajar, selain dalam teori juga diajarkan

secara praktik yang dikemas dalam pembelajaran micro. dalam rangka

mempersiapkan diri ketika terjun dalam dunia kerja khususnya sebagai

calon guru.

2. Variabel Dependent (variabel terikat)

39

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat

(Y) adalah kesipan mengajar.

- Kesiapan Mengajar (Y) Yaitu kesiapan diri baik fisik, mental, ataupun

pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau kemantapan yang ada

pada seorang guru dalam mengorganisasikan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3. Operasionalisasi Variabel

Adapun bentuk operasionalisasi dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pembelajaran

Mikro

1. keterampilan

menyusun rencana

pembelajaran

Penyusunan materi

pelajaran

Penggunaan media

pembelajaran

Penggunaan pendekatan

dan metode pengajaran

Penilaian/ evaluasi

dalam suatu alokasi

waktu yang akan

dilaksanakan pada masa

tertentu

Interval

2. Keterampilan

mengajar Keterampilan membuka

pelajaran

Keterampilan menutup

pelajaran

Keterampilan

menjelaskan

Keterampilan bertanya

Ketrampilan memberi

penguatan

Keterampilan

mengadakan variasi

Keterampilan

mengelola kelas

Keterampilan

membimbing diskusi/

40

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

latihan soal

Kesiapan

Mengajar

1. Fisik Kondisi badan yang

sehat

Berpenampilan bersih

dan rapi

Sikap yang wajar dan

tidak dibuat-buat

Interval

2. Mental Adanya keseimbangan

antara batin dan jiwa

Memiliki motivasi dan

kemauan yang kuat

sebagai seorang guru.

Mampu

mengendalikan emosi

dengan baik

Memiliki sikap dan

moral yang baik

Memiliki kematangan

dalam berfikir

Mampu berkomunikasi

dan berinteraksi dengan

baik

3. Bahan Ajar Menguasai bahan yang

akan diajarkan secara

baik

Menguasai dan

memilih metodologi

mengajar Secara

mantap serta tepat

Menguasai

keterampilan dalam

mengajar

Mengetahui unsur-

unsur perencanaan

pembelajaran yang

baik.

4. Pengalaman

sebelumnya Memiliki latar belakang

41

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan yang sesuai

dengan profesi guru

Memiliki pengalaman

dalam mengajar baik

secara langsung atau

tidak langsung

Memiliki wawasan

yang luas

Memiliki pengalaman

dalam mengelola

program pembelajaran

Memiliki pengetahuan

dasar kependidikan

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2008 : 61) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”. Di samping itu menurut Riduwan (2010 : 54) “populasi adalah

keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek

penelitian.”

Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa yang telah selesai

melaksanakan mata kuliah pembelajaran mikro dan sudah melaksanakan PPL .

Terdiri dari 4 Program studi yaitu Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi,

Pendidikan Manajemen bisnis, dan Pendidikan Manajemen Perkantoran.

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Penelitian

Jurusan Jumlah Mahasiswa

Pendidikan Akuntansi 86 mahasiswa

Pendidikan Ekonomi 89 mahasiswa

Pendidikan Manajemen Bisnis 82 mahasiswa

Pendidikan Administrasi Perkantoran 90 mahasiswa

Total 347

42

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008 : 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik pengambilan probability sampling. Cara ini merupakan

teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan yang sama untuk

setiap unsur atau anggota populasi yang akan dipilih menjadi sampel, penelitian

ini sampel yang diambil menggunakan simple random sampling yaitu teknik

penentuan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut.

Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel yang akan digunakan

maka rumus pengambilan sampel yang dipakai adalah rumus Slovin sebagai

berikut:

𝑛 =𝑁

(1 + 𝑁𝑒2)

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi

e2 = Taraf Siginifikan (0,05)

Dari rumus diatas maka dapat dicari jumlah sampel dari populasi yang

telah diketahui yaitu :

𝑛 =347

(1 + 347 (0,05)2)

𝑛 = 185,81 ≈ 186

Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel penelitian ini adalah 186

Mahasiswa.

Setelah diperoleh sampel mahasiswa maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sampel setiap mahasiswa di program studi. Dalam penarikan sampel

dilakukan secara proporsional, dengan mengambil sampel secara random. Dalam

penarikan sampel mahasiswa dilakukan secara proporsional yang dapat dihitung

dengan rumus:

43

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑛𝑖 = 𝑁𝑖

𝑁× 𝑛

( Riduwan, 2010:22-23)

Keterangan:

ni = Jumlah sampel menurut prodi

n = Jumlah sampel keseluruhan

Ni = Jumlah populasi menurut prodi

N = Jumlah populasi keseluruhan

Perhitungan dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Mahasiswa

Jurusan Jumlah Mahasiswa Sampel mahasiswa

Pendidikan Akuntansi 86 mahasiswa ni = 86

347 x 186 =

46,09 ≈ 46

Pendidikan Ekonomi 89 mahasiswa ni = 89

347 x 186 =

47,70 ≈ 48

Pendidikan Manajemen

Bisnis

82 mahasiswa ni = 82

347 x 186 =

43,95 ≈ 44

Pendidikan Administrasi

Perkantoran

90 mahasiswa ni = 90

347 x 186 =

48,24 ≈ 48

Total 347 186 mahasiswa

Dari 348 mahasiswa yang akan diambil sampel sebanyak 186 mahasiswa.

46 mahasiswa dari pendidikan akuntansi, 48 dari pendidikan ekonomi, 44 dari

pendidikan manajemen bisnis, 48 dari pendidikan administrasi perkantoran

dengan teknik probability sampling dengan teknik acak sederhana (Simple

Random). Adapun prosedur pengambilan sampel secara random adalah sebagai

berikut :

44

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menyediakan kerangka unit populasi yaitu seluruh mahasiswa pendidikan

akuntansi, pendidikan ekonomi, pendidikan Manajemen bisnis, dan

pendidikan manajemen perkantoran angkatan 2011.

b. Menyediakan media pengundi yang sederhana berupa gelas, lembaran kertas

yang berukuran 3cm x 3 cm dan lembaran kertas penutup gelas yang kemudian

diberi lubang yang cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian.

c. Pemberian nomor daftar urut mahasiswa, kemudian nomor tersebut ditulis

ulang di lembaran kertas kecil sesuai dengan nomor urut masing-masing

mahasiswa. Selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam gelas pengundi.

d. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan ke dalam gelas

pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per satu tanpa adanya

pengembalian. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali

ke dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang ditentukan

untuk masing-masing jurusan.

Berdasarkan langkah-langkah diatas, sampel yeng terpilih dari masing-

masing program studi adalah:

Tabel 3.4

Daftar Responden Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Nomor Urut

Pendidikan

Akuntansi

1,3,4,5,6,8,10,12,14,18,20,23,25,26,28,31,32,33,34,37,38,41,4

3,45,46,48,50,51,53,54,57,58,59,62,64,66,69,71,73,76,77,78,7

9,82,83,85

Pendidikan

Ekonomi

1,2,4,5,6,9,10,13,14,16,17,19,21,23,25,27,29,30,32,34,35,36,3

7,39,41,43,44,46,49,50,54,57,58,63,64,67,68,72,73,74,75,78,7

9,81,82,84,86,87

Pendidikan

Manajemen

Bisnis

3,4,6,8,9,10,12,14,13,15,16,18,19,23,24,25,28,29,30,31,35,37,

38,,39,41,44,46,48,51,52,54,55,57,59,63,65,68,70,72,74,77,79

,81

Pendidikan

Manajemen

Perkantoran

2,3,4,5,8,9,10,13,15,16,18,19,20,24,25,27,28,30,31,34,35,36,3

8,39,40,43,45,46,49,52,54,56,58,61,64,67,70,71,73,74,76,77,7

9,81,82,84,86,88

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini data yang diambil adalah

dengan cara menyebar angket (kuesioner) yaitu teknik pengumpulan data melalui

45

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi

anggota sampel penelitian. Menurut Riduwan (2010: 52-53) “Angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan

respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.”

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

(angket berstruktur) . “Angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu

jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang

(x) atau checklis (√).” (Riduwan, 2010: 54)

Untuk memperoleh data mengenai pembelajaran mikro dan kesiapan

mengajar di FPEB UPI berdasarkan persepsi mahasiswa dibuat beberapa

pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerikal (numerical scale)

Menurut Riduwan (2010 : 51) “Skala Numerikal (numerical scale) mirip dengan

skala diferensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik

atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya.”

Merupakan skala interval dengan susunan sebagai berikut:

Positif tertinggi 5 4 3 2 1 Positif terendah

Di bawah ini adalah bentuk angket yang akan digunakan di dalam

penelitian ini.

Tabel 3.5

Format Angket Numerical Scale

Keterangan :

Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif tertinggi

Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif tinggi

Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif sedang

No Pertanyaan Skor

5 4 3 2 1

46

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif rendah

Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif terendah

E. Uji Instrumen

Instrumen angket yang telah disusun hendaknya dilakukan pengujian

untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Menurut Umar (2008:52) bahwa

“uji kuisioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji reliabilitas dan uji

validitas”.

1. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui soal item dari instrument memiliki tingkat reliabilitas

yang tinggi maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Menurut Arikunto (2013:122)

bahwa “Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga

dilakukan analisis butir soal seperti halnya bentuk soal objektif”. Rumus yang

digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut :

𝒓𝟏𝟏 = (𝒏

(𝒏 − 𝟏)) (𝟏 −

∑ 𝝈𝒊𝟐

𝝈𝒕𝟐

)

𝜎2 =∑ 𝑋2 − [

∑(𝑋)2

𝑁 ]

𝑁

Dimana : 𝑟11 = reliabilitas yang dicari

n = banyaknya butir item

∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝜎𝑡2 = varians skor total

Taraf signifikansi α = 0,05

Selanjutnya rhitung dibandingkan rtabel :

47

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika rhitung>rtabel maka reliabel

Jika rhitung≤rtabel maka tidak reliabel

(Riduwan, 2013 : 118)

Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Microsoft

Excel 2007. Pengujian dilakukan kepada 30 responden, berikut adalah hasil

perhitungannya:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Pembelajaran Mikro

Variabel 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

Pembelajaran Mikro 0,993 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Kesiapan Mengajar Mahasiswa

Variabel 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

Kesiapan Mengajar Mahasiswa 0,944 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

2. Uji Validitas

“Sebuah uji atau tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat

mengukur apa yang hendak diukur” (Arikunto, 2013:80). Jika peneliti

menggunakan kuesioner atau angket dalam pengumpulan data, maka alat tersebut

harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas sebaiknya dilakukan

pada setiap butir pertanyaan/pernyataan. Untuk menghitung uji validitas setiap

item soal instrument dapat menggunakan rumus teknik korelasi pearson product

moment yaitu sebagai berikut :

rxy =n. (∑ XY) − (∑ X). (∑ Y)

√{n. ∑ X2 − (∑ X)2}. {n. ∑ y2 − (∑ Y)2}

(Arikunto, 2013:87)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian x dengan y setiap pertanyaan

∑ 𝑋 = Jumlah skor item

48

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ 𝑌 = Jumlah skor total (seluruh total)

n =Jumlah responden

Untuk membandingkan hasil uji Pearson produk momen correlation

dengan r tabel (taraf signifikansi 0,05) kriteria diterima dan tidaknya suatu data

valid atau tidak adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid

Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Microsoft

Excel 2007. Pengujian dilakukan kepada 30 responden, berikut adalah hasil

perhitungannya:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Pembelajaran Mikro

No. Item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

1 0,71 0,36 Valid

2 0,77 0,36 Valid

3 0,62 0,36 Valid

4 0,65 0,36 Valid

5 0,60 0,36 Valid

6 0,66 0,36 Valid

7 0,70 0,36 Valid

8 0,64 0,36 Valid

9 0,69 0,36 Valid

10 0,73 0,36 Valid

11 0,61 0,36 Valid

12 0,66 0,36 Valid

13 0,52 0,36 Valid

14 0,77 0,36 Valid

15 0,84 0,36 Valid

16 0,73 0,36 Valid

17 0,80 0,36 Valid

18 0,67 0,36 Valid

19 0,72 0,36 Valid

20 0,64 0,36 Valid

21 0,55 0,36 Valid

22 0,68 0,36 Valid

23 0,72 0,36 Valid

24 0,80 0,36 Valid

25 0,81 0,36 Valid

26 0,92 0,36 Valid

27 0,83 0,36 Valid

49

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 0,74 0,36 Valid

29 0,89 0,36 Valid

30 0,82 0,36 Valid

31 0,80 0,36 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan diatas, dari 31 item penyataan dalam uesioner

pembelajaran mikro semua pernyataan dinyatakan valid. Sehingga tidak ada item

yang dihilangkan dan item yang digunakan tetap dengan jumlah 31 pernyataan.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Kesiapan Mengajar

No. Item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

1 0,63 0,36 Valid

2 0,55 0,36 Valid

3 0,69 0,36 Valid

4 0,66 0,36 Valid

5 0,57 0,36 Valid

6 0,54 0,36 Valid

7 0,50 0,36 Valid

8 0,47 0,36 Valid

9 0,60 0,36 Valid

10 0,40 0,36 Valid

11 0,40 0,36 Valid

12 0,72 0,36 Valid

13 0,41 0,36 Valid

14 0,64 0,36 Valid

15 0,61 0,36 Valid

16 0,29 0,36 Tidak Valid

17 0,58 0,36 Valid

18 0,41 0,36 Valid

19 0,44 0,36 Valid

20 0,43 0,36 Valid

21 0,43 0,36 Valid

22 0,52 0,36 Valid

23 0,42 0,36 Valid

24 0,60 0,36 Valid

25 0,41 0,36 Valid

26 - 0,12 0,36 Tidak Valid

27 0,49 0,36 Valid

28 0,43 0,36 Valid

29 0,50 0,36 Valid

30 0,71 0,36 Valid

31 0,68 0,36 Valid

50

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan diatas, dari 34 item penyataan dalam kuesioner

kesiapan mengajar mahasiswa terdapat 2 item penyataan yang tidak valid.

Pernyataan yang tidak valid peneliti hilangkan, sehingga kuesioner yang

sebenarnya berjumlah 32 item pernyataan kesiapan mengajar mahasiswa.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Rancangan Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012 : 206) bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel pembelajaran mikro (X) dan untuk menjawab hal tersebut perlu

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel tabulasi data atas jawaban yang diberikan responden terhadap

kuesioner. Berikut adalah tabel rancangan tabulasi jawaban responden:

Tabel 3.10

Rancangan Tabulasi Jawaban Responden

No.

Responden

Dimensi 1 Dimensi 2 Skor

Total 1 2 3 Ʃ 1 2 3 4 Ʃ

2. Melakukan perhitungan untuk menentukan kategori pembelajaran mikro.

Perhitungan dilakukan dengan batuan tabel 3.11.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

32 0,74 0,36 Valid

33 0,41 0,36 Valid

34 0,43 0,36 Valid

𝑅𝑆 =(𝑚 − 𝑛)

𝑏

51

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Umar, 2008 : 201)

Keterangan: RS = rentang skor

m = skor tertinggi item

n = skor terendah item

b = jumlah kelas

3. Menentukan pengklasifikasian secara keseluruhan maupun setiap

indikator. Berikut merupakan tabel kriteria penilaian:

Tabel 3.11

Pengklasifikasian atau Kriteria Penilaian Setiap Indikator

Skor Kategori

0-20% Sangat Rendah

21%-40% Rendah

41%-60% Sedang

61%-80% Tinggi

81%-100% Sangat Tinggi

Sumber : (Riduwan & Sunarto, 2013 : 23)

Namun dilihat dari kebutuhan penulis dalam melakukan penelitian serta

pengklasifikasian variabel dengan kriteria tersebut terlalu tipis perbedaan diantara

kelima kriteria sehingga akan sulit untuk mengklasifikasikannya, maka

pengklasifikasian atau kriteria penilaian setiap indikator disesuaikan dengan

mereduksinya sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Pembelajaran Mikro

Kategori

Rendah

Sedang

Tinggi

Tabel 3.13 digunakan sebagai acuan untuk mengetahui menguasai atau

tidak mahasiswa jika dilihat per indikator pembelajaran mikro.

Tabel 3.13

Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Kesiapan Mengajar

Kategori

52

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak Siap

Siap

Tabel 3.14 digunakan sebagai acuan untuk mengetahui menguasai atau

tidak mahasiswa jika dilihat per indikator kesiapan mengajar.

Setiap variabel memiliki kriteria yang berbeda, hal tersebut karena

disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian, dengan maksud untuk

memudahkan dalam pendeskripsian hasil penelitian. Adapun ketentuan dari setiap

kriteria adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Ketentuan Untuk Setiap Kriteria Variabel Penelitian

Variabel Kriteria Ketentuan

Pembelajaran

Mikro

(Micro Teaching)

Rendah Mengetahui tentang keterampilan menyusun

rencana pembelajaran

Mengetahui tentang keterampilan mengajar

Sedang Memiliki sebagian keterampilan menyusun

rencana pembelajaran yaitu:

1. Menyusun materi pelajaran

2. Penggunaan media pembelajaran

Memiliki sebagian keterampilan dalam

mengajar, seperti:

1. Keterampilan membuka pelajaran

2. Keterampilan menutup pelajaran

3. Keterampilan menjelaskan

4. Keterampilan bertanya

5. Ketrampilan memberi penguatan

Tinggi Memiliki sebagian keterampilan menyusun

rencana pembelajaran yaitu

1. Menyusun materi pelajaran

2. Penggunaan media pembelajaran

3.Penggunaan pendekatan dan metode

pengajaran

4. Penilaian/ evaluasi pembelajaran

Memiliki sebagian keterampilan dalam

mengajar, yaitu:

53

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.Keterampilan membuka pelajaran

2. Keterampilan menutup pelajaran

3. Keterampilan menjelaskan

4. Keterampilan bertanya

5. Ketrampilan memberi penguatan

6.Keterampilan mengadakan variasi

7.Keterampilan mengelola kelas

8.Keterampilan membimbing diskusi

Kesiapan

Mengajar

Tidak Siap Telah memiliki kesiapan, namun tidak semua

indikator kesiapan dimiliki yaitu:

1. Kesiapan fisik

2. kesiapan Bahan Ajar

Siap Telah memiliki kesiapan yang baik dan

semua indikator kesiapan mengajar telah

dimiliki, yaitu

1. Kesiapan fisik

2. Kesiapan Bahan ajar

3. Kesiapan mental

4. Pengalaman

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Umar (2008:77) “Uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya

berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.” Jika datanya tidak

berdistribusi normal maka analisis yang digunakan adalah analisis non

parametric, jika data berdistribusi normal maka akan digunakan analisis

parametrik.

Menurut Ghazali (2011:32) bahwa “ uji statistik yang dapat digunakan

untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S)”. Adapun pengambilan keputusannya dalah sebagai berikut :

- Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi

normal

54

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan program IBM SPSS Versi 21.

b. Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini adalah korelasi product moment,

digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Rumus yang digunakan sebagai

berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑋)2} {𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑌)2}

(Riduwan & Sunarto, 2013:80)

Keterangan :

𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

ΣXY = jumlah perkalian х dengan у

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total (seluruh total)

n = jumlah responden

Tabel 3.15

Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi

Untuk memberikan interprestasi terhadap kuat atau lemahnya tingkat

keeratan hubungan maka dapat digunakan pedoman interprestasi koefisien

korelasi . Menurut Sugiyono (2008:30) pedoman untuk memberikan

interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 – 0,199 = Sangat Rendah

No X Y 𝑋2 𝑌2 XY

55

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,399 = Rendah

0,40 – 0,599 = Sedang

0,60 – 0.799 = Kuat

0,80 – 1,000 = Sangat Kuat

c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besar kecilnya

sumbangan pembelajaran mikro (X) terhadap kesiapan mengajar mahasiswa

(Y), rumus yang digunakan sebagai berikut:

KP = 𝑟2 × 100%

(Riduwan & Sunarto, 2013:81)

Keterangan: KP = Koefisien Determinasi

𝑟2 = kuadrat dari koefisien korelasi

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi antar

variabel, adapun Hipotesis statistik penelitian ini dirumuskan sebagi berikut:

Ho : ρ = 0 Tidak Terdapat pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan

mengajar

Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar

Setelah menentukan hipotesis dilakukan uji signifikansi dengan

menggunakan rumus uji t sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟√𝑛−2

√1−𝑟2

(Riduwan & Sunarto, 2013:81)

Dimana: t = uji signifikasi korelasi

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

α = 0,05

dk = n ­ 2

Kriterianya :

56

Sri Dewi Komalasari, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho artinya signifikan

Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho artinya tidak signifikan