bab iii metode penelitian a. desain...

16
Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan informasi di KMF dan Society FISIP UNPAD dalam media sosial LINE@ Musik Indie Bandung. Peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif karena penelitian yang dikaji merupakan penelitian eksplanatif berjenis komparatif. Kriyantono (2006, hlm. 60) mengemukakan bahwa “komparatif bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis.” Model komparasi dalam penelitian ini menggunakan sampel independen, karena terdiri dari satu variabel yaitu pemenuhan kebutuhan informasi dan adanya dua objek atau kelompok sampel dalam penelitian ini yang tidak berkaitan satu sama lainnya sehingga bukan sampel berpasangan. B. Partisipan Penelitian Dalam proses penelitiannya, peneliti memiliki partisipan yang cukup jelas agar penelitian lebih terfokus. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah komunitas musik yang terdiri dari dua komunitas, yaitu anggota KMF dan Society FISIP UNPAD sebagai responden. Alasan pemilihan anggota KMF dan Society FISIP UNPAD dikarenakan komunitas ini adalalah komunitas yang aktif bergerak di bidang industri musik, salah satunya musik indie. Sehingga para anggota sering menggunakan media massa khususnya media sosial LINE@ Musik Indie Bandung sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi musik indie. KMF dan Society FISIP UNPAD merupakan dua komunitas musik yang mudah berkoordinasi dengan peneliti sehingga dapat memudahkan dalam mencari dan mendapatkan data untuk mendukung keberhasilan penelitian ini.

Upload: trinhdat

Post on 13-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif

berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan

pemenuhan kebutuhan informasi di KMF dan Society FISIP UNPAD dalam

media sosial LINE@ Musik Indie Bandung. Peneliti menggunakan desain

penelitian kuantitatif karena penelitian yang dikaji merupakan penelitian

eksplanatif berjenis komparatif. Kriyantono (2006, hlm. 60) mengemukakan

bahwa “komparatif bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan)

antara variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis.”

Model komparasi dalam penelitian ini menggunakan sampel

independen, karena terdiri dari satu variabel yaitu pemenuhan kebutuhan

informasi dan adanya dua objek atau kelompok sampel dalam penelitian ini

yang tidak berkaitan satu sama lainnya sehingga bukan sampel berpasangan.

B. Partisipan Penelitian

Dalam proses penelitiannya, peneliti memiliki partisipan yang cukup

jelas agar penelitian lebih terfokus. Partisipan yang terlibat dalam penelitian

ini adalah komunitas musik yang terdiri dari dua komunitas, yaitu anggota

KMF dan Society FISIP UNPAD sebagai responden. Alasan pemilihan

anggota KMF dan Society FISIP UNPAD dikarenakan komunitas ini adalalah

komunitas yang aktif bergerak di bidang industri musik, salah satunya musik

indie. Sehingga para anggota sering menggunakan media massa khususnya

media sosial LINE@ Musik Indie Bandung sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan informasi musik indie. KMF dan Society FISIP UNPAD

merupakan dua komunitas musik yang mudah berkoordinasi dengan peneliti

sehingga dapat memudahkan dalam mencari dan mendapatkan data untuk

mendukung keberhasilan penelitian ini.

70

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah komunitas musik, yaitu anggota

KMF dengan jumlah anggota 167 orang dan anggota Society FISIP berjumlah

83 orang. Karakterstik anggota KMF dan Society FISIP UNPAD berusia

remaja akhir yaitu mahasiswa.

Sampel dari penelitian ini merupakan bagian dari anggota KMF dan

Society yang masih aktif dan menggunakan LINE@ Musik Indie Bandung,

maka dari itu untuk mendapatkan generalisasi, diperlukan bobot sampel yang

dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin.

Kriyantono (2006, hlm. 164) mengungkapkan bahwa, untuk menentukan

ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah:

Keterangan: n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir,

5%, kemudian e ini dikuadratkan.

Sampel KMF:

( )

Sampel Society FISIP:

( )

71

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil tersebut maka jumlah sampel dari penelitian ini

adalah 185 responden, yang terdiri dari anggota KMF adalah 117 responden,

dan Society FISIP UNPAD adalah 68 responden.

D. Instrumen Penelitian

1. Sumber Data

a. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan

melalui kuisioner/angket, jenis data primer berasal dari dari responden

Komunitas Musik FIKOM (KMF) dan Society FISIP UNPAD.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dalam penelitian ini

data yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, maupun internet yang

terkait dengan objek penelitian merupakan sumber data sekunder.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2014, hlm. 142).

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh teori dan asumsi tetulis

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, penulis

menggunakan studi literatur dalam laporan penelitian, buku serta media

internet.

c. Dokumentasi

72

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi

peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Melalukan dokumentasi

demi pembuktian berlangsungnya pengumpulan data.

3. Operasionalisasi Variabel

Dalam memudahkan penelitian ini untuk mengumpulkan data, adapun hasil

teori yang telah diinterpretasikan kemudian dirinci agar dapat diketahui

indikator yang digambarkan dalam operasionalisasi variabel pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Indikator Definisi

Operasional

Sumber

Data

Pemenuhan

Kebutuhan Informasi

Model Uses and

Gratifications

menunjukkan bahwa

yang menjadi

permasalahan utama

bukanlah bagaimana

media mengubah sikap

dan perilaku khalayak,

tetapi bagaimana media

memenuhi kebutuhan

pribadi dan sosial

khalayak. Jadi, bobotnya

ialah pada khalayak

yang aktif, yang sengaja

menggunakan media

untuk mencapai tujuan

khusus (Effendy, 2003

hlm. 289)

Kebutuhan informasi

tersebut adalah

- Cognitive

Pemenuhan

Kebutuhan

Informasi

Kebutuhan

informasi model

likert 5

penilaian:

- 1 (Sangat

Tidak

Setuju)

- 2 (Tidak

Setuju)

- 3 (Cukup

Setuju)

- 4 (Setuju)

- 5 (Sangat

Setuju)

Variabel

kebutuhan

informasi diukur

dengan indikator

cognitive

(kognitif) (1-8

item

pernyataan),

affective

(afektif) (9-12

Jawaban

responden

terhadap

kuesioner

(KMF dan

Society

FISIP

UNPAD)

73

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kognitif)

- Affective

(Afektif)

- Personal

integrative

(Integratif

personal)

- Social

integrative

(integratif sosial)

- Tension release

(Pelepasan

ketegangan)

(West & Turner, 2014,

hlm. 407)

item

pernyataan),

personal

integrative

(integrasi

personal) (13-

22) item

pernyataan),

social

integration

(integrasi sosial)

(23-25 item

pernyataan) dan

tension release

(pelepasan

ketegangan) (26-

31 item

pernyataan).

Sumber: Effendy; West & Turner dan olahan peneliti.

Penelitian dilakukan berupa angket yang berisi pernyataan-pernyataan

yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. setiap butir pernyataan

menggunakan skala likert berjenis ordinal yang mempunyai jenjang terdiri

dari 5 poin dari yang sangat negatif hingga positif. Maka dalam penelitian ini

digunakan pilihan respon skala lima jawaban pernyataan. Dengan penelitian

variabel X (unvariat) = Media Sosial LINE@ Musik Indie Bandung Sebagai

Sarana Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pada KMF dan Society FISIP

UNPAD.

4. Validitas dan Realibilitas Instrumen

a. Validitas Data

Setiap instrumen dikatakan valid apabila memiliki skor total.

Adanya validitas yang tinggi jika skor setiap pertanyaan mempunyai

kesejajaran dengan skor total. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini ialah analisis korelasi Pearson Product Moment. Rumus

analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) yang diungkapkan oleh

Riduwan (2009, hlm. 98) yaitu:

74

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r hitung = n (∑ XY) – (∑ X).(∑ Y)

√{n.∑X2 – (∑ X)2}.{n.∑Y2 – (∑ Y)2}

Dimana:

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Menurut Azwar (1997, hlm. 7) mengemukakan bahwa

“Menggunakan alat ukur kadangkala tidak memberikan hasil ukur yang

cermat dan teliti sehingga akan menimbulkan kesalahan (varians error).

Kesalahan tersebut dapat berupa hasil yang terlalu tinggi (overestimate)

atau terlalu rendah (underestimate). Alat ukur yang valid adalah yang

memiliki varians error yang kecil.”

Dalam kaitannya dengan koefisien korelasi antara item dengan skor

total tes, sedikitnya jumlah item yang ada dalam tes akan mengakibatkan

terjadinya overestimasi terhadap korelasi yang sebenarnya. Oleh karena

itu, agar memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi

antara item dengan tes, maka nilai korelasi yang diperoleh dikoreksi

kembali dengan rumus berikut:

( )

√(

)

(Azwar. 2009, hlm. 62)

Keterangan:

ri(x-i) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi

rix = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi

Si = Deviasi standar skor suatu item

Sx = Deviasi standar skor skala

75

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah keputusan pengujian validitas instrument menurut

Azwar (2010, hlm. 65).

1) Item pernyataan dinyatakan valid jika ri (x-1) > 0,30

2) Item pernyataan dinyatakan tidak valid jika ri (x-1) < 0,30

Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan terhadap

30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2

yaitu 30-2 = 28.

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus di atas

menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service

Moment) versi 16.0. Adapun langkah-langkah untuk uji validitas

menggunakan SPSS versi 16.0, adalah sebagai berikut:

1) Mengkoding data mentah yang didapatkan dari kuesioner yang

sudah diisi oleh responden;

2) Menjumlahkan nilai (skor) yang diperoleh dari masing-masing

responden;

3) Masukkan data tersebut ke SPSS;

4) Lalu klik Analyze Correlate Bivariate;

5) Memasukkan seluruh item pernyataan ke kolom sebelah kanan,

hal ini berfungsi untuk menganalisis seluruh validitas pada

setiap item;

6) Memberi tanda checklist pada option Pearson dan Two-tail, lalu

klik OK;

7) Untuk melihat hasil validitas setiap item pernyataan, dapat

dilihat pada kolom paling akhir (kolom jumlah score).

Adapun hasil uji validitas pada variabel pada penelitian ini

menggunakan SPSS versi 16.0 dapat dilihat dalam Tabel 3.2.

76

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi

No Item

Pernyataan

Corrected

Item-Total

Correlation

Nilai r Keterangan

1 0,734 0,30 Valid

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

0,621

0,577

0,362

0,642

0,773

0,540

0,583

0,579

0,716

0,658

0,562

0,487

0,610

0,621

0,605

0,554

0,494

0,721

0,565

0,414

0,550

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

77

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

24

25

26

27

28

29

30

31

0,511

0,503

0,546

0,714

0,691

0,615

0,040

0,633

0,487

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Pengujian validitas instrumen variabel yaitu penggunaan media

sosial seabgai sarana pemenuhan kebutuhan informasi dalam penelitian

ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikasi 5% dan

derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 30-2 = 28, sehingga diperoleh nilai r

sebesar 0,30. Maka dari itu setiap item pernyataan dalam kuesioner dapat

dikatakan valid karena setiap item pernyataan memiliki ri(x-i) lebih besar

daripada r (ri(x-i) > r), artinya pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat

dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur. Hasil dari uji validitas

variabel ini adalah 31 item pertanyaan dinyatakan valid.

b. Realibilitas Data

Sebuah data memerlukan realibilitas untuk meyatakan keujiannya.

Riduwan (2004, hlm. 125) mengungkapkan bahwa “metode mencari

realibilitas internal yaitu menganalisis alat ukur dari satu kali

pengukuran”. Maka dalam penelitian ini akan dilakukan uji reliabilitas

dengan menggunakan teknik metode Alpha.

(

) (

)

Keterangan : = Nilai reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

78

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu variabel dikatakan reliable, jika hasil α = > 0,60 = reliable

dan hasil α <0,60 = tidak reliable”. Untuk mengetahui hasil uji

reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 16.0 yaitu sebagai berikut:

1) Mengkoding data mentah yang didapatkan dari kuesioner yang

sudah diisi oleh responden;

2) Menjumlah nilai responden yang diperoleh dari masing-masing

responden;

3) Masukkan data tersebut ke SPSS;

4) Lalu klik Analyze Scale Reliability Analysis;

5) Memasukkan seluruh item pernyataan ke kolom sebelah kanan,

hal ini berfungsi untuk menganalisis reliabilitas seluruh data;

6) Pilih Alpha untuk option model peneliti gunakan, lalu klik OK;

7) Hasil reliabilitas dapat dilihat di tabel „Reliability Statistic‟.

Adapun hasil uji reliabilitas dari variabel penelitian ini

menggunakan software SPSS versi 16.0, dapat dilihat dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Hasil Uji Realibilitas Variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.939 31

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, pada variabel

penggunaan media sosial sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi

memiliki nilai 0,939 yang memiliki koefisien korelasi lebih besar dari

kriteria uji yaitu sebesar 0,60 yang berarti instrument penelitian variabel

adalah reliabel (teruji keandalannya).

E. Prosedur Penelitan

79

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan

dalam melakukan penelitian. Menurut Misbahuddin & Hasan (2013, hlm. 18)

mengemukakan bahwa“prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau

urutan yang harus dilalui atau dikerjakan oleh suatu penelitian”. Penelitian

ini memiliki beberapa prosedur penelitian menurut Misbahuddin & Hasan

(2013, hlm.18-20) yaitu sebagai berikut.

1. Memilih masalah

2. Studi pendahuluan

3. Merumuskan anggapan dasar

4. Merumuskan hipotesis

5. Memilih pendekatan

6. Menentukan variabel dan sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrument

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10. Menarik kesimpulan

11. Menulis laporan

Langkah ke-1 sampai dengan ke-7 merupakan pembuatan rancangan

penelitian. Langkah ke-8 sampai dengan ke-11 merupakan pelaksanaan

penelitian dan langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.

F. Analisis Data

Dari data penelitian ini, data yang diperoleh diakumulasikan dan

disusun secara sistematis, kemudian dianalisis dengan menggunakan dengan

cara teknik analisis deskriptif dan teknis analisis data komparatif yaitu

Independent Sample T-Test dibantu dengan software SPSS (Statistical

Product and Sevice Solution) 16.0 dan 21. Data penelitian ini merupakan

hasil jawaban responden dalam mengisi angket penelitian yang disebarkan.

Pada analisis penelitian, peneliti menguraikan berdasarkan pada

operasionalisasi variabel penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang

ingin diketahui oleh peneliti. Data yang dikumpulkan diklasifikasikan dan

dianalisa menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik

80

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inferensial yang tujuannya untuk membandingkan (komparatif) dan

digunakan untuk mengetahui kebutuhan informasi di KMF dan Society FISIP

UNPAD. Analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik sebagai berikut.

Menurut Siregar (2011, hlm. 206) mengemukakan bahwa “pengolahan

data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu proses

dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau

rumusan tertentu.”

Menurut Siregar (2011, hlm. 208) mengemukakan bahwa “kegiatan

dalam pengolahan data meliputi editing, codeing, tabulasi.”

Kemudian setelah melakukan tabulasi, sebagai alat pengolahan data

peneliti menggunakan SPSS 16 dalam pengolahan data statistik deskriptif

(Bungin, 2005, hlm. 173). Sebelum masuk pada tahap analisis data dengan

berbagai analisis uji data maka hasil data penelitian harus diberikan peringkat

dengan menggunakan garis kontinum. Langkah-langkah perhitungan dalam

teknik garis kontinum ini dipaparkan Sugiyono (2013, hlm. 95) sebagai

berikut.

1. Mencari nilai indeks maksimum

Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x

jumlah responden

2. Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah

responden

3. Mencari panjang kelas interval

4. Panjang kelas interval = (nilai indeks maksimum – nilai indeks

minimum) : banyaknya kelas-kelas interval

5. Persentase skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini

seluruhnya di ukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana

sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Data yang di peroleh dari

pengukuran skala Ini disebut data yang berjenjang yang jarak antara satu data

81

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan data yang lain tidak sama (Sugiyono, 2000, hlm. 70). Tetapi di lain

pihak, pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan

data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka terlebih

dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval

dengan menggunakan metode Succesive Interval. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut.

1. Menentukan banyaknya frekuensi (f)

2. Menghitung proporsi dengan rumus ; Pi=f/N

3. Menerapkan nilai Z yang di peroleh dari tabel kurva normal baku

4. Menghitung scala Value (SV) dengan rumus

SV = Densitycat lower limit – Densty at upper limit

Area Under upper Limit – Area Under lower limit

Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat di rangkum dalam Tabel

3.4

Tabel 3.4

Pengolahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria /linear 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi komulatif

Nilai Z tabel

Cale Value

Sumber: Sugiyono (2005, hlm. 87)

Sebuah penelitian membutuhkan uji normalitas data yang merupakan

syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametris. Menurut

Sugiyono (2014, hlm. 150) mengemukakan bahwa “Statistik parametris

memerlukan terpenuhi banyak asumsi, asumsi yang utama adalah data yang

akan dianalisis harus berdistribusi normal”. Penggunaan analisis parametris

seperti analisis perbandingan dua rata-rata, analisis variansi satu arah,

korelasi, regresi dan sebagainya, maka perlu dilakukan uji normalitas data

terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut

82

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena dengan

data yang berdistribusi normal atau mendekati normal, maka data tersebut

terdistribusi normal dan data dianggap dapat mewakili suatu populasi. Maka

dari itu pengolahan data normalitas tersebut dapat dilakukan dengan bantuan

program SPSS versi 21.

1. Analisis Deskriptif

Menurut Bungin (2005, hlm. 181) mengemukakan bahwa “Pengolahan

hasil penelitian dengan statistik deskriptif digunakan pada penelitian

kuantitatif deskriptif, yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya

menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-

hubungan yang ada. Dalam penelitian sosial dikenal beberapa teknik statistik

deskriptif, penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Perhitungan data

dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi

data tersebut kemudian dipresentasekan”

Untuk menghitung sebaran presentase dari frekuensi tersebut, dapat

digunakan rumus:

Keterangan:

N = Jumlah kejadian

Fx = Frekuensi individu

2. Analisis Komparatif

Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, kemudian hasil dari kedua

sampel pada penelitian ini dilakukan uji perbedaan atau analisis statistik

komparatif yaitu uji-t.

Menurut Kriyantono (2006, hlm. 185) mengemukakan bahwa “analisis

perbedaan digunakan untuk menganalisis perbedaan di antara kedua

kelompok data atau lebih. Uji perbedaan sering juga disebut uji signifikasi

(test of significance) bukan taraf signifikasi. Dalam uji perbedaan dikenal dua

83

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemungkinan hasil. Pertama, perbedaan yang memiliki arti (signifikan).

Kedua, perbedaan terjadi tapi tidak mempunyai arti (nonsignifikan)”.

A.,Morissan M.,dkk (2012, hlm. 329) menyatakan bahwa uji-t

digunakan untuk membandingkan mean atau nilai rata-rata sampel yang

diamati dengan nilai rata-rata yang diharapkan secara normal dari distribusi

nilai rata-rata. Singkatnya, uji-t membandungkan nilai rata-rata satu sama lain

untuk menentukan adanya signifikasi statistik. Misalnya untuk

membandingkan skor rata-rata dari dua kelompok yang hendak diuji.

Tipe pengujian uji-t pada penelitian ini adalah uji-t untuk kelompok

independen atau uji-t dua variabel/sampel yang dibantu dengan menggunakan

SPSS 21. Tujuan uji-t dua sampel adalah untuk membandingkan

(membedakan) apakah kedua mean sampel tersebut sama atau berbeda.

Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil

penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel).

A.,Morissan M.,dkk (2012, hlm. 332) menyatakan bahwa uji-t sampel

independen digunakan untuk mempelajari dua kelompok independen untuk

mengetahui perbedaannya. Masing-masing sampel bersifat independen karena

kejadian pada masing-masing sampel tidak sama sejak awal, dan tidak ada

penilaian yang dilakukan pada tahap sebelum dan sesudah tindakan tertentu

terhadap sampel.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) rumus uji t sampel independen

sebagai berikut.

√ ( )

( )

( )

Dimana, = Rata-rata sampel ke-1

= Rata-rata sampel ke-2

= Ukuran sampel ke-1

= Ukuran sampel ke-2

= Varians sampel ke-1

84

Selika Meilati, 2016 MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Varians sampel ke-2

Adapun langkah-langkah untuk menghitung nilai t sebagai berikut:

1. Membuat Ho dan Ha model statistik:

a. Ho : 𝛍1= 𝛍2

b.Ha : 𝛍1≠𝛍2

2. Menentukan kaidah pengujian

a. Taraf signifikansi (α = 0,05)

b. dk = n1 + n2 – 2, sehingga hasilnya diperoleh

c. Kriteria pengujian dua pihak:

Jika : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika : -t tabel -t hitung atau t tabel t hitung maka Ha diterima dan Ho

ditolak.

3. Membandingkan dengan

4. Kesimpulan