bab iii metode penelitian a.repository.upi.edu/12009/6/s_bio_1001072_chapter 3.pdfkuisioner,...
TRANSCRIPT
23
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang yang berlokasi di
jalan Lembang, Bandung Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah
bulan April 2014
2. Populasi dan Sampel
Populasidalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP
Negeri 1 Lembang yang menggunakan kurikulum 2013 tahun ajaran
2013/2014, terdiri dari sembilan kelas. Setiap kelas terdiri dari kurang lebih
empat puluh siswa. Sampel penelitian yang dijadilakn subjek penelitian
adalah satu kelas yang ada di SMP Negeri 1 Lembang yaitu kelas VII H yang
dipilih secara acak. Adapun kelas tersebut terdiri dari empat puluh orang
siswa.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2013).
Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui gambaran beberapa
aspek yang diteliti langsung dari keadaan sebenarnya dan fakta-fakta yang terjadi
di lapangan secara sistematis.
C. Definisi Operasional
1. Pengembangan instrumen asesmen otentik: merancang pengembangan
instrumen asesmen otentik berdasarkan kompetensi dasar (KD), petunjuk yang
ada pada buku siswa dan buku guru. Adapun instrumen asesmen otentik yang
akan penulis buat juga dikembangkan dari petunjuk yang ada pada Modul
24
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelatihan dan Implementasi IPA SMP Kurikulum 2013 yang dibuat oleh
Kemendikbud.
Dalam penelitian ini kegiatan pengembangan meliputi kegiatan:
mengembangkan instrumen menerapkan instrumen dalam pembelajaran
menganalisis hasil penilaian siswa menyusun rekomendasi perbaikan
2. Asesmen otentik: Asesmen yang memadukan penilaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang membutuhkan aplikasi dari dunia nyata. Dalam
kurikulum 2013 terdapat empat KI yang harus dikembangkan dan dinilai
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Adapun langkah operasional yang
diimplementasikan untuk pengembangan instrumen asesmen otentik pada
konsep fotosintesis (disesuaikan untuk setiap kompetensi inti) meliputi
langkah sebagai berikut:
a. Langkah Mengembangkan Instrumen
Pada penelitian ini, untuk pengembangan istrumen melalui tahap berikut:
menganalisis kompetensi inti (KI) menganalisis kompetensi dasar
(KD) menganalisis materi pokok subkonsep fotosintesis menentukan
kemampuan-kemampuan yang harus dicapai siswa menentukan jenis
asesmen otentik yang digunakan dalam pembelajaran subkonsep
fotosintesis menentukan tujuan setiap penilaian menyusun indikator
setiap penilaian menentukan actual performance menentukan desain
penilaian diperoleh asesmen otentik validasi setiap penilaian dalam
asesmen otentik uji coba setiap instrumen penilaian di kelas analisis
hasil uji coba perbaikan hasil uji coba validasi oleh dosen ahli
asesmen.
b. Langkah Menerapkan Instrumen Asesmen Otentik
Penerapan isntrumen asesmen otentik melalui tahapan: Sosialisasi dan
penyampaikan kriteria penilaian instrumen asesmen otentik kepada
siswa Menyepakati konten penilaian setiap instrumen asesmen otentik
kepada siswa Menerapkan instrumen asesmen otentik dalam
pembelajaran Pengolahan data hasil asesmen otentik siswa
Menyampaikan hasil perolehan asesmen otentik siswa
25
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Langkah Analisis Hasil Penilaian
Analisis hasil penilaian melalui langkah-langkah sebagai berikut:
memeriksa hasil pekerjaan siswa mengkategorikan hasil nilai siswa
mengolah data kuisioner pendapat siswa menganalisis hasil penilaian
siswa dihubungkan dengan data kuisioner pendapat siswa.
d. Langkah Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Instrumen Asesmen Otentik
Penyusunan rekomendasi perbaikan instrumen asesmen otentik:
menganalisis hasil penilaian siswa menganalisis kekurangan instrumen
penilaian berdasarkan hasil lembar observasi menganalisis kekurangan
instrumen penilaian berdasarkan hasil kuisioner wawancara siswa
menganalisis kekurangan instrumen penilaian berdasarkan catatan
peneliti menyusun deskripsi perbaikan asesmen otentik.
D. Instrumen Penelitian
Berdasarkan petunjuk pada buku guru mengenai bentuk instrumen asesmen
yang harus digunakan dan analisis kebutuhan, pada penilitian ini digunakan
instrumen sebagai berikut:
1. Kuisioner dan wawancara siswa untuk mengetahui pandangan siswa dalam
penerapan pengembangan asesmen otentik yang dilakukan;
Data kuisioner dan wawancara siswa menjadi suatu bagian instrumen yang
penting dalam penelitian ini. Melalui kuisioner dan wawancara siswa, dapat
diketahui pandangan siswa dalam penerapan pengembangan asesmen otentik
yang dilakukan.
2. Lembar observasi untuk observer selama kegiatan penelitian berlangsung;
Lembar observasi digunakan selama kegiatan pembelajaran dalam dua kali
pertemuan. Lembar observasi ini dimaksudkan untuk menilai kegiatan
pembelajaran selama penggunaan instrumen asesmen yang sudah dikembangkan.
Melalui penggunaan lembar observasi ini, observer dapat meninjau pelaksanaan
berbagai jenis asesmen otentik yang digunakan, baik menilai guru, menilai siswa,
maupun menilai pelaksanaan instrumen asesmen otentik.Berikut disertakan kisi-
26
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kisi kriteria perolehan data melalui kuisioner siswa, wawancara, dan lembar
observasi untuk observer:
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Kriteria Perolehan Data Melalui Kuisioner Siswa,
Wawancara, Dan Lembar Observasi
No. Aspek Pelaksanaan
Asesmen Otentik
Indikator Sumber Penilaian
1 Motivasi siswa
terhadap asesmen
otentik
1) Siswa mengetahui informasi dan tujuan jenis-
jenis asesmen otentik yang digunakan
Kuisioner, observasi
2) Siswa mengetahui manfaat melaksanakan
asesmen otentik
Kuisioner, observasi
3) Siswa memberikan respon
positif/memperlihatkan ketertarikan terhadap
penilaian dalam asesmen otentik
2 Sosialisasi dan
pengembangan
asesmen otentik
bersama siswa
1) Siswa mengikuti sosialisasi asesmen otentik
yang dilaksanakan oleh guru
Observasi
2) Siswa memberi masukan mengenai kriteria
penilaian dalam asesmen otentik
Observasi
3) Siswa mengerti dalam pelaksanaan asesmen
otentik pada saat kegiatan pembelajaran
Kuisioner, observasi
4) Siswa memahami kriteria penilaian dalam
asesmen otentik
Kuisioner, observasi
5) Siswa menyepakati konten penilaian dan kriteria
penilaian dalam asesmen otentik
Kuisioner, observasi
3 Feedback terhadap
sosialisasi asesmen
otentik
1) Siswa lebih mempersiapkan diri untuk belajar Kuisioner, wawancara
2) Siswa berusaha menampilan kemampuan terbaik Kuisioner, wawancara
3) Siswa memiliki keinginakan untuk
meningkatkan kemampuannya
Wawancara
4) Penilaian otentik yang digunakan secara
keseluruhan dapat mengukur kemampuan siswa
menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan
sehari-hari
Kuisioner, wawancara
4 Pelaksanaan
Penilaian Kinerja
1) Penilaian kinerja dapat dilaksanakan dalam
kegiatan praktikum
Observasi, catatan
peneliti
2) Pelaksanaan penilaian kinerja tidak mengganggu
kegiatan guru dalam membimbing pengamatan
siswa
Observasi, catatan
peneliti
3) Penilaian kinerja dapat mengungkap kemampuan
kerja ilmiah siswa
kuisioner
5 Pelaksanaan
Penilaian Kognitif
1) Pertanyaan-pertanyaan dalam penilaian kognitif
dapat dipahami siswa
Observasi, kuisioner,
catatan peneliti
2) Pertanyaan-pertanyaan dalam penilaian kognitif
menggambarkan permasalahan kehidupan nyata
Kuisioner
3) Pertanyaan dalam penilaian kognitif dapat
mengungkap keberhasilan siswa dalam
menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan
nyata
Kuisioner, wawancara,
6 Pelaksanaan
Penilaian Proyek
1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai
tugas proyek siswa
Observasi, catatan
peneliti
2) Indikator penilaian dalam penilaian proyek dapat
mengungkapkan kemampuan siswa merancang
suatu percobaan
Onservasi, kuisioner
27
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek Pelaksanaan
Asesmen Otentik
Indikator Sumber Penilaian
7 Pelaksanaan peer
assesment (asesmen
rekan) dan self
asesment (asesmen
diri)
1) Siswa penilai dapat melaksanakan penilaian
sesuai dengan lembar penilaian
Kuisioner, observasi
2) Siswa menilai secara jujur dan objektif Kuisioner, observasi,
wawancara
3) Siswa menilai secara mandiri Observasi
4) Pertanyaan-pertanyaan dalam peer dan self
assesment dapat mengungkap sikap siswa
sebagai individu dan sikap siswa dalam
kelompok
Kuisioner, wawancara
5) Kegiatan proyek lancar/tidak ada hambatan
dalam pelaksanaan peer asesment dan self
assesmen.
Observasi, wawancara
8 Pelaksanaan
Penilaian Presentasi
1) Penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama
kegiatan presentasi siswa
Observasi, catatan
peneliti
2) Penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama
kegiatan presentasi siswa
Observasi, catatan
peneliti
3) Pelaksanaan penilaian presentasi tidak
mengganggu kegiatan guru dalam membimbing
presentasi siswa
Observasi, catatan
peneliti
4) Penilaian presentasi dapat mengungkap
kemampuan komunikasi dan interpretasi siswa
Observasi, kuisioner
9 Komunikasi hasil
asesmen otentik
1) Siswa mendapatkan hasil penilaian otentik Observasi
2) Hasil asesmen otentik dikomunikasikan secara
tertulis di kelas
Observasi
3) Keluhan siswa terhadap hasil asesmen otentik Observasi, wawancara
10 Efisiensi 1) Waktu yang diperlukan dalam asesmen otentik
secara keseluruhan efisien
Observasi, catatan
peneliti
2) Pelaksanaan asesmen otentik dapat
mengefisienkan tenaga
Observasi, catatan
peneliti
11 Tindak Lanjut 1) Siswa mendapatkan tindak lanjut dari hasil
penilaian-penilaian dalam asesmen otentik
Observasi, kuisioner
2) Siswa yang belum memperoleh nilai yang baik
diberi pengarahan agar dapat meningkatkan
kinerja pada bab selanjutnya
Observasi, kuisioner
3. Catatan observasi peneliti selama penelitian berlangsung;
Catatan observasi peneliti ini merupakan dokumentasi tertulis kejadian-
kejadian yang terjadi ketika penelitian sedang berlangsung. Hal ini dianggap perlu
untuk menjadi data tambahan yang dapat menunjang data lainnya. Adapun secara
rinci bentuk instrumen yang akan digunakan disertakan pada bagian lampiran.
28
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Proses Pengembangan Instrumen Penilaian
Berdasarkan jadwal pelaksanaan penelitian, sebelum dilakukan pengambilan
data pada kelas penelitian, dilakukan tahap uji coba instrumen untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal kognitif yang
dibuat. Selain ini melalui uji coba, dapat diketahui keterlaksanaan dari instrumen
lainnya yang akan digunakan pada penelitian. Jika ada yang tidak dapat
digunakan, maka poin dalam instumen tersebut dapat dihilangkan atau diganti.
Data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan program ANATES
V.4.0.9. Adapun cara-cara lain yang dapat dilakukan tanpa menggunakan
ANATES adalah menggunakan rumus-rumus di bawah ini:
1. Uji Coba Penilaian Kognitif
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
tes. Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur (Arikunto, 2012).Validitas butir soal dapat dihitung dengan
rumus korelasi product moment seperti yang tercantum di bawah ini,
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y
N = Jumlah siswa
X = Skor item yang dicari validitasnya
Y = Skor yang diperoleh siswa
Interpretasi mengenai besarnya korelasi menurut (Arikunto, 2012) yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Butir Soal
No Rentang Nilai Validitas Kriteria
1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah
2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah
3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup
4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi
5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
N ∑xy – (∑X) (∑Y)
rxy = ----------------------------------------------
√{(N∑x2- (∑X)
2} {(N∑y
2- (∑Y)
2}
29
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan validitas butir soal sebanyak lima soal uraian yang
telah diujicobakan pada kelas yang sedang memelajari subkonsep fotosintesis,
diperoleh hasil pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9. Rekapitulasi uji validitas butir soal
Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat tinggi - -
Tinggi 2 1
Cukup 1,3,4,5 4
Rendah - -
Sangat Rendah - -
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi
product moment Pearson dan Rumus Spearman-Brown dibawah ini,
1) Rumus product moment Pearson
rXY = N∑XY− (∑X)(∑Y)
{N∑X2 − (∑X)2} {N∑Y2 − (∑Y)
2}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y
N = Jumlah siswa
X = Skor item yang dicari validitasnya
Y = Skor yang diperoleh siswa
2) Rumus Spearman-Brown
r11 = 2 (rxy )
(1 + rxy )
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y
Setelah diperoleh koefesien reabilitas melalui rumus Spearman-Brown
barulah dapat diketahui nilai atau koefisien reabilitiasnya. Kategori
reliabilitas suatu tes menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:
30
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Butir Soal
No Rentang Kriteria
1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah
2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah
3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup
4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi
5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh angka reliabilitas soal 0,62
yang menandakan bahwa soal mempunyai reliabilitas tinggi.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012). Untuk
menghitung daya pembeda dapat menggunakan rumus dibawah ini,
Keterangan:
D = Indeks daya pembeda
J = Jumlah siswa yang mengikuti tes
JA = Banyaknya siswa kelompok atas
JB = Banyaknya siswa kelompok bawah
BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Kategori daya pembeda menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kategorisasi Daya Pembeda
No Rentang Nilai Daya Pembeda Kriteria
1 0,00 sampai dengan 0,20 Jelek
2 0,21 sampai dengan 0,40 Cukup
3 0,41 sampai dengan 0,70 Baik
4 0,71 sampai dengan 1,00 Baik Sekali
D = BA
JA
- BB
JB
=PA - PB
31
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak 5 soal yang telah
diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini
Tabel 3.12. Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Butir Soal
Interpretasi Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal
Baik sekali - -
Baik - -
Cukup 1,2,3,4,5 5
Jelek - -
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran menunjukan sukar tidaknya suatu soal. Soal yang
sukar akan memiliki indeks yang kecil, sedangkan soal yang mudah akan
memiliki indeks yang besar. Rentang indeks tersebut dimulai dari 0,00 sampai
1,00. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah
ini
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kategori indeks kesukaran menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria
1 0,00 sampai dengan 0,30 Sukar
2 0,31 sampai dengan 0,70 Sedang
3 0,71 sampai dengan 1,00 Mudah
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran butir soal sebanyak 5 soal yang
telah diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.14. Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal Penilaian Kognitif
Interpretasi Tingkat
Kesukaran
Nomor Soal Jumlah Soal
Sukar - -
Sedang 1,2,3,5 4
Mudah 4 1
P = B
JS
32
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil uji keseluruhan analisis butir soal pada uji coba instrumen tes kognitif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.15. Rekapitulasi Hasil Uji Insrumen Tes Kognitif
No. Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan soal
1 0,568 Cukup 0,62 Tinggi 0,62 Sedang 0,35 Cukup Digunakan
2 0,715 Tinggi 0,66 Sedang 0,33 Cukup Digunakan
3 0,481 Cukup 0,55 Sedang 0,30 Cukup Digunakan
4 0,599 Cukup 0,71 Mudah 0,36 Cukup Digunakan
5 0,603 Cukup 0,48 Sedang 0,27 Cukup Digunakan (revisi)
37
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Hasil Uji Coba Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah indikator dalam
penilaian kinerja dapat dinilai selama pembelajaran atau tidak. Kedua, uji coba
ini bertujuan mengetahui pendapat siswa dan observer mengenai pelaksanaan
penilaian kinerja. Evaluasi yang diperoleh dari penilaian kinerja ini diharapkan
dapat menjadi perbaikan untuk pengambilan data penelitian selanjutnya.
Hasil penilaian kinerja dapat dilihat pada lampiran D1. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dilihat bahwa seluruh siswa pada kelas uji coba memperoleh
penilaian dengan kategori sangat baik. Jika ditinjau dari kuisioner penjaringan
pendapat siswa, hampir seluruh siswa (97%) menyatakan bahwa penilaian
kinerja dapat mengukur kemampuan kerja laboratorium mereka.
Selain dari hasil penjaringan pendapat siswa, uji coba penilaian ini juga
ditinjau dari hasil observasi para observer. Adapun hasil penilaian aspek
pertama, seluruh siswa menyatakan bahwa penilaian kinerja dapat dilaksanakan
dalam kegiatan praktikum. Dalam aspek lainnya seluruh observer menyatakan
bahwa pelaksanaan penilaian kinerja tidak mengganggu kegiatan guru dalam
membimbing pengamatan siswa. Terakhir seluruh observer juga menyatakan
bahwa penilaian kinerja dapat mengungkap kemampuan kerja laboratorium
siswa.
Berdasarkan hasil uji coba pelaksanaan penilaian kinerja yang telah
diungkapkan diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada hal yang mengganggu
pelaksanaan penilaian kinerja. Baik itu berdasarkan kuisioner pendapat siswa,
ataupun hasil observasi observer. Hal tersebut menjadi tanda positif untuk
penggunaan instrumen penilaian kinerja tersebut pada penelitian ini.
3. Hasil Uji Coba Penilaian Proyek
Uji coba penilaian proyek bertujuan untuk mengetahui apakah kriteria dalam
penilaian proyek dapat digunakan atau tidak. Selain itu melalui uji coba ini
diharapkan dapat diperoleh evaluasi pelaksanaan penilaian proyek yang
diperoleh dari kuisioner dan lembar observasi.
Adapun hasil penilain proyek siswa menunjukkan beberapa kelompok tidak
memperoleh nilai proyek. Hal tersebut terjadi karena kelompok siswa yang
38
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersangkutan tidak mengerjakan tugas proyek selama waktu yang ditentukan.
Namun kelompok siswa yang mendapat nilai proyek memperoleh penilaian
dengan kategori sangat baik.
Selain itu ditinjau dari hasil kuisioner dan lembar observasi, hasilnya
menunjukkan penilaian positif untuk pelaksanaan penilaian proyek. Seluruh
observer menyatakan bahwa penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai
tugas proyek siswa. Selain itu, seluruh observasi juga menyatakan bahwa
indikator penilaian yang digunakan dalam penilaian proyek dapat
mengungkapkan kemampuan siswa dalam merancang percobaan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa instrumen penilaian proyek dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian selanjutnya.
4. Hasil Uji Coba Penilaian Presentasi
Sama halnya dengan uji coba penilaian kinerja yang telah diungkapkan
sebelumnya. Uji coba penilaian presentasi juga mempunyai tujuan tertentu. Uji
coba penilaian presentasi diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pelaksanaan penilaian presentasi, baik itu dari perolehan nilai siswa, pendapat
siswa, maupun hasil observasi observer. Evaluasi yang diperoleh diharapkan
dapat memberikan informasi untuk perbaikan penilaian presentasi pada
pengambilan data penelitian selanjutnya.
Pada pelaksanaan presentasi nyatanya hanya tiga kelompok saja yang
dapat melakukan presentasi. Hal ini akibat beberapa kelompok belum selesai
mengerjakan tugas proyek sesuai dengan perjanjian. Hal ini sudah diingatkan
kepada siswa sebelumnya, bagi kelompok yang tidak tepat waktu mengerjakan
tugas maka konsekuensinya tidak mendapatkan kesempatan melakukan
presentasi. Terlepas dari hal tersebut kelompok siswa yang melakukan presentasi
ternyata memperoleh nilai dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil observasi, ternyata seluruh observer memberikan
pernyataan positif mengenai pelaksanaan penilaian presentasi. Adapun aspek
yang diobservasi tersebut adalah penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama
kegiatan presentasi siswa, pelaksanaan penilaian presentasi tidak mengganggu
kegiatan guru dalam membimbing presentasi siswa, dan penilaian presentasi
39
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat mengungkap kemampuan komunikasi dan interpretasi siswa. Berdasarkan
hasil yang telah diungkapkan diatas, instrumen penilaian presentasi yang
dikembangkan peneliti dapat digunakan pada pengambilan data selanjutnya.
5. Hasil Uji Coba Peer dan Self Assesment
Uji coba peer dan self assessment dilakukan untuk memperoleh evaluasi
untuk perbaikan instrumen penilaian selanjutnya. Hasil uji coba dinilai melalui
analisis hasil kuisioner siswa dan hasil observasi. Adapun hasil uji coba yang
telah dilakukan menunjukkan penilaian positif terhadap instrumen penilaian diri
(peer dan self assessment ). Hal tersebut menunjukkan bahwa peer dan self
assessment dapat digunakan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengembangan instrumen penilaian pada penelitian ini meliputi penilaian
kognitif, penilaian kinerja, penilaian presentasi, penilaian tugas proyek, penilaian
diri (self assesment) dan penilaian rekan (peer assesment). Untuk mengetahui
bagaimana keterlaksanaan dari pengembangan instrumen penilaian tersebut,
digunakan lembar angket siswa, lembar observasi pelaksanaan penilaian, dan
wawancara siswa terhadap pelaksanaan asesmen otentik. Adapun teknik
pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data
No. Instrumen Penelitian Jenis data Sumber Data
1 Lembar penilaian
kognitif
Mengukur penguasaan konsep siswa
pada pembelajaran subkonsep
fotosintesis
Siswa
2 Lembar penilaian kinerja Mengukur kinerja siswa selama kegiatan
praktikum fotosintesis “Ingenhousz”,
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaa,
dan tahap akhir praktikum.
Siswa
3 Penilaian tugas proyek Mengukur kemampuan siswa dalam hal
merancang pengamatan sederhana
berdasarkan pengalaman melaksanakan
praktikum
Siswa
4 Penilaian presentasi Mengkur kemampuan siswa dalam
mengomunikasikan hasil pengamatan
tugas proyek
Siswa
40
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Instrumen Penelitian Jenis data Sumber Data
5 Penilaian diri dan
penilaian rekan
Mengukur sikap dan kinerja siswa siswa
selama pratikum dan pelaksanaan tugas
proyek
Siswa
6 Kuisioner Siswa Tanggapan siswa dalam pelaksanaan
berbagai penilaian asesmen otentik yang
sudah dikembangkan dalam
pembelajaran
Siswa
7 Wawancara Tanggapan siswa dalam pelaksanaan
berbagai penilaian asesmen otentik yang
sudah dikembangkan dalam
pembelajaran
Siswa
8 Lembar observasi Tanggapan observer terhadap
keterlaksanaan asesmen otentik yang
sudah dikembangkan pada saat
pelaksanaannya dalam kegiatan
pembelajaran di kelas
Observer
9 Catatan Peneliti Catatan-catatan penting peneliti pada
saat pelaksanaan penelitian sebagai data
penunjang.
Peneliti
G. Rancangan Penelitian
Gambar 3.1. Bagan alur rencana pelaksanaan penelitian
41
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan melalui penerapan asesmen otentik yang sesuai
dengan petunjuk pada buku siswa dan buku guru. Adapun selanjutnya setelah
penerapan asesmen otentik tersebut di kelas penelitian, penulis membuat
pembahasan dan revisi asesmen dari hasil observasi kelas. Hasil revisi yang
dibuat tidak untuk diujicobakan lagi, melainkan menjadi masukan untuk
pembelajaran selanjutnya. Berikut tahapan secara rinci sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan. Adapun secara lebih detail, tahapan
persiapan meliputi:
a. Penyusunan proposal penelitian serta pengumpulan teori-teori
pendukung dari artikel atau buku terkait asesmen otentik;
b. Pengembangan instrumen asesmen otentik
2. Pembuatan instrumen penelitian berupa perangkat penilaian untuk KI 3,
dan KI 4 yang disesuaikan dengan tuntunan pembelajaran dan tuntunan
asesmen pada buku siswa dan buku guru kurikulum 2013;
3. Uji coba instrumen asesmen otentik dalam pemleajaran subkonsep
fotosintesis
4. Analisis hasil uji coba dan perbaikan instrumen otentik awal berdasarkan
perbaikan hasil uji coba.
5. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan untuk mengases pembelajaran pada konsep
fotosisntesis. Data yang diperoleh berupa:
a. hasil penilaian yang diperoleh dari penerapan pengembangan asesmen
otentik untuk KI 3 dan KI 4 sehingga diperoleh hasil penilaian
kompetensi siswa. Pengambilan data dilakukan di kelas yang diuji
berdasarkan petunjuk pada buku siswa dan buku guru untuk kurikulun
2013 yang diterapkan di kelas observasi SMP Negeri 1 Lembang;
b. hasil kuisioner yang diberikan kepada siswa tentang pelaksanaan
asesmen otentik pada subkonsep fotosintensis;
42
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. hasil observasi selama kegiatan peneitian berlangsung yaitu berupa
catatan hal-hal yang penting.
d. Hasil wawancara siswa tentang pelaksanaan asesmen otentik pada
subkonsep fotosintensis;
e. Catatan peneliti saat pelaksanaan penelitian.
6. Pengolahan dan Interpretasi Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dan diinterpretasi sehingga
diperoleh data yang dapat digunakan sebagai kesimpulan hasil penelitian.
7. Penyusunan Hasil Penelitian dan Rekomendasi Perbaikan Asesmen Otetik
Penyusunan hasil penelitian yang dilakukan adalah berupa pembuatan
skripsi sebagai tugas akhir. Setelah data berupa hasil observasi yang
didapat diinterpretasikan dan didapat kecenderungan hasil akhirnya, maka
dilakukan penyusunan hasil akhir penelitian ini.
I. Analisis Data
a. Analisis lembar soal KI 3 (Kompetensi Kognitif)
Hasil lembar penilaian kognitif kemudian akan dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 100%
Tabel 3.16. Kategorisasi Penilaian Kognitif
Presentase (%) Kategori
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
(Arikunto, 2012)
43
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analisis data KI 4 (Keterampilan Psikomotorik)
1) Lembar penilaian kinerja
Hasil penilaian kinerja kemudian dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100%
Hasil perolehan nilai berdasarkan rumus diatas kemudian dikategorisasikan
berdasarkan persentase yang diperoleh seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.17. Kategorisasi Penilaian Kinerja
Presentase (%) Kategori
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
(Arikunto, 2012)
2) Lembar penilaian proyek
Hasil penilaian proyek dari masing-masing kelompok siswa
dikelompokkan menjadi lima kategori sesuai presentase perolehan nilai siswa.
Data nilai yang diperoleh dibuat menjadi nilai kelompok. Hasil penilaian
proyek di atas kemudian dihitung menjadi bentuk presentase menggunakan
rumus di bawah ini:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%
Setelah diperoleh presentasenya kemudian dilakukan kategorisasi
berdasarkan presentase yang diperoleh, sebagai berikut:
Tabel 3.18. Kategorisasi Penilaian Proyek
Presentase (%) Kategori
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
(Arikunto, 2012)
44
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) lembar penilaian peer assesment dan self assesment
Hasil penilaian peer assesment dan self assesment dihitung dengan
menggunakan rumus untuk memperoleh nilai dalam bentuk presentase, sebagai
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%
Adapun hasil yang perhitungan analisis data beberapa penilaian di atas
pencapaian siswa dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.19. Kategorisasi Peer Assesment Dan Self Assesment
Presentase (%) Kategori
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
(Arikunto, 2012)
4) Analisis data kuisioner pendapat siswa
Hasil kuisioner siswa dihitung dengan menggunakan perhitungan
berdasarkan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%
Hasil dari perhitungan tersebut di atas kemudian diinterpretasikan
menggunakan kriteria menurutRidwan (Ilmiati, 2006) sebagai berikut:
Tabel 3.20. Kategorisasi Hasil Kuisioner Siswa Presentase Kategori
0% Tidak satupun
1%-30% Sebagian kecil
31%-49% Hampir separuhnya
50% Separuhnya
51%-80% Sebagian besar
81%-99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
5) Analisis data wawancara siswa
Data yang diperoleh dari hasil wawancara siswa selanjtnya direkap dan
diinterpretasikan.
45
Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Analisis data hasil observasi
Hasil penilaian observasi setiap kriteria yang dilakukan oleh observer
dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasarkan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑌𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 100%
Hasil dari perhitungan tersebut di atas kemudian diinterpretasikan
menggunakan kriteria menurut Ridwan (Ilmiati, 2006) sebagai berikut:
Tabel 3.21. Kategorisasi Hasil Observasi Penelitian Presentase Kategori
0% Tidak satupun
1%-30% Sebagian kecil
31%-49% Hampir separuhnya
50% Separuhnya
51%-80% Sebagian besar
81%-99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
7) Analisis catatan peneliti
Catatan peneliti selama penelitian berlangsung direkap dan
diinterpretasikan.