bab iii metode penelitian a.repository.upi.edu/12009/6/s_bio_1001072_chapter 3.pdfkuisioner,...

19
23 Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang yang berlokasi di jalan Lembang, Bandung Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan April 2014 2. Populasi dan Sampel Populasidalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lembang yang menggunakan kurikulum 2013 tahun ajaran 2013/2014, terdiri dari sembilan kelas. Setiap kelas terdiri dari kurang lebih empat puluh siswa. Sampel penelitian yang dijadilakn subjek penelitian adalah satu kelas yang ada di SMP Negeri 1 Lembang yaitu kelas VII H yang dipilih secara acak. Adapun kelas tersebut terdiri dari empat puluh orang siswa. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2013). Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui gambaran beberapa aspek yang diteliti langsung dari keadaan sebenarnya dan fakta-fakta yang terjadi di lapangan secara sistematis. C. Definisi Operasional 1. Pengembangan instrumen asesmen otentik: merancang pengembangan instrumen asesmen otentik berdasarkan kompetensi dasar (KD), petunjuk yang ada pada buku siswa dan buku guru. Adapun instrumen asesmen otentik yang akan penulis buat juga dikembangkan dari petunjuk yang ada pada Modul

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

23

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang yang berlokasi di

jalan Lembang, Bandung Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah

bulan April 2014

2. Populasi dan Sampel

Populasidalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP

Negeri 1 Lembang yang menggunakan kurikulum 2013 tahun ajaran

2013/2014, terdiri dari sembilan kelas. Setiap kelas terdiri dari kurang lebih

empat puluh siswa. Sampel penelitian yang dijadilakn subjek penelitian

adalah satu kelas yang ada di SMP Negeri 1 Lembang yaitu kelas VII H yang

dipilih secara acak. Adapun kelas tersebut terdiri dari empat puluh orang

siswa.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2013).

Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui gambaran beberapa

aspek yang diteliti langsung dari keadaan sebenarnya dan fakta-fakta yang terjadi

di lapangan secara sistematis.

C. Definisi Operasional

1. Pengembangan instrumen asesmen otentik: merancang pengembangan

instrumen asesmen otentik berdasarkan kompetensi dasar (KD), petunjuk yang

ada pada buku siswa dan buku guru. Adapun instrumen asesmen otentik yang

akan penulis buat juga dikembangkan dari petunjuk yang ada pada Modul

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

24

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelatihan dan Implementasi IPA SMP Kurikulum 2013 yang dibuat oleh

Kemendikbud.

Dalam penelitian ini kegiatan pengembangan meliputi kegiatan:

mengembangkan instrumen menerapkan instrumen dalam pembelajaran

menganalisis hasil penilaian siswa menyusun rekomendasi perbaikan

2. Asesmen otentik: Asesmen yang memadukan penilaian pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang membutuhkan aplikasi dari dunia nyata. Dalam

kurikulum 2013 terdapat empat KI yang harus dikembangkan dan dinilai

dalam setiap kegiatan pembelajaran. Adapun langkah operasional yang

diimplementasikan untuk pengembangan instrumen asesmen otentik pada

konsep fotosintesis (disesuaikan untuk setiap kompetensi inti) meliputi

langkah sebagai berikut:

a. Langkah Mengembangkan Instrumen

Pada penelitian ini, untuk pengembangan istrumen melalui tahap berikut:

menganalisis kompetensi inti (KI) menganalisis kompetensi dasar

(KD) menganalisis materi pokok subkonsep fotosintesis menentukan

kemampuan-kemampuan yang harus dicapai siswa menentukan jenis

asesmen otentik yang digunakan dalam pembelajaran subkonsep

fotosintesis menentukan tujuan setiap penilaian menyusun indikator

setiap penilaian menentukan actual performance menentukan desain

penilaian diperoleh asesmen otentik validasi setiap penilaian dalam

asesmen otentik uji coba setiap instrumen penilaian di kelas analisis

hasil uji coba perbaikan hasil uji coba validasi oleh dosen ahli

asesmen.

b. Langkah Menerapkan Instrumen Asesmen Otentik

Penerapan isntrumen asesmen otentik melalui tahapan: Sosialisasi dan

penyampaikan kriteria penilaian instrumen asesmen otentik kepada

siswa Menyepakati konten penilaian setiap instrumen asesmen otentik

kepada siswa Menerapkan instrumen asesmen otentik dalam

pembelajaran Pengolahan data hasil asesmen otentik siswa

Menyampaikan hasil perolehan asesmen otentik siswa

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

25

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Langkah Analisis Hasil Penilaian

Analisis hasil penilaian melalui langkah-langkah sebagai berikut:

memeriksa hasil pekerjaan siswa mengkategorikan hasil nilai siswa

mengolah data kuisioner pendapat siswa menganalisis hasil penilaian

siswa dihubungkan dengan data kuisioner pendapat siswa.

d. Langkah Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Instrumen Asesmen Otentik

Penyusunan rekomendasi perbaikan instrumen asesmen otentik:

menganalisis hasil penilaian siswa menganalisis kekurangan instrumen

penilaian berdasarkan hasil lembar observasi menganalisis kekurangan

instrumen penilaian berdasarkan hasil kuisioner wawancara siswa

menganalisis kekurangan instrumen penilaian berdasarkan catatan

peneliti menyusun deskripsi perbaikan asesmen otentik.

D. Instrumen Penelitian

Berdasarkan petunjuk pada buku guru mengenai bentuk instrumen asesmen

yang harus digunakan dan analisis kebutuhan, pada penilitian ini digunakan

instrumen sebagai berikut:

1. Kuisioner dan wawancara siswa untuk mengetahui pandangan siswa dalam

penerapan pengembangan asesmen otentik yang dilakukan;

Data kuisioner dan wawancara siswa menjadi suatu bagian instrumen yang

penting dalam penelitian ini. Melalui kuisioner dan wawancara siswa, dapat

diketahui pandangan siswa dalam penerapan pengembangan asesmen otentik

yang dilakukan.

2. Lembar observasi untuk observer selama kegiatan penelitian berlangsung;

Lembar observasi digunakan selama kegiatan pembelajaran dalam dua kali

pertemuan. Lembar observasi ini dimaksudkan untuk menilai kegiatan

pembelajaran selama penggunaan instrumen asesmen yang sudah dikembangkan.

Melalui penggunaan lembar observasi ini, observer dapat meninjau pelaksanaan

berbagai jenis asesmen otentik yang digunakan, baik menilai guru, menilai siswa,

maupun menilai pelaksanaan instrumen asesmen otentik.Berikut disertakan kisi-

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

26

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kisi kriteria perolehan data melalui kuisioner siswa, wawancara, dan lembar

observasi untuk observer:

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Kriteria Perolehan Data Melalui Kuisioner Siswa,

Wawancara, Dan Lembar Observasi

No. Aspek Pelaksanaan

Asesmen Otentik

Indikator Sumber Penilaian

1 Motivasi siswa

terhadap asesmen

otentik

1) Siswa mengetahui informasi dan tujuan jenis-

jenis asesmen otentik yang digunakan

Kuisioner, observasi

2) Siswa mengetahui manfaat melaksanakan

asesmen otentik

Kuisioner, observasi

3) Siswa memberikan respon

positif/memperlihatkan ketertarikan terhadap

penilaian dalam asesmen otentik

2 Sosialisasi dan

pengembangan

asesmen otentik

bersama siswa

1) Siswa mengikuti sosialisasi asesmen otentik

yang dilaksanakan oleh guru

Observasi

2) Siswa memberi masukan mengenai kriteria

penilaian dalam asesmen otentik

Observasi

3) Siswa mengerti dalam pelaksanaan asesmen

otentik pada saat kegiatan pembelajaran

Kuisioner, observasi

4) Siswa memahami kriteria penilaian dalam

asesmen otentik

Kuisioner, observasi

5) Siswa menyepakati konten penilaian dan kriteria

penilaian dalam asesmen otentik

Kuisioner, observasi

3 Feedback terhadap

sosialisasi asesmen

otentik

1) Siswa lebih mempersiapkan diri untuk belajar Kuisioner, wawancara

2) Siswa berusaha menampilan kemampuan terbaik Kuisioner, wawancara

3) Siswa memiliki keinginakan untuk

meningkatkan kemampuannya

Wawancara

4) Penilaian otentik yang digunakan secara

keseluruhan dapat mengukur kemampuan siswa

menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hari

Kuisioner, wawancara

4 Pelaksanaan

Penilaian Kinerja

1) Penilaian kinerja dapat dilaksanakan dalam

kegiatan praktikum

Observasi, catatan

peneliti

2) Pelaksanaan penilaian kinerja tidak mengganggu

kegiatan guru dalam membimbing pengamatan

siswa

Observasi, catatan

peneliti

3) Penilaian kinerja dapat mengungkap kemampuan

kerja ilmiah siswa

kuisioner

5 Pelaksanaan

Penilaian Kognitif

1) Pertanyaan-pertanyaan dalam penilaian kognitif

dapat dipahami siswa

Observasi, kuisioner,

catatan peneliti

2) Pertanyaan-pertanyaan dalam penilaian kognitif

menggambarkan permasalahan kehidupan nyata

Kuisioner

3) Pertanyaan dalam penilaian kognitif dapat

mengungkap keberhasilan siswa dalam

menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan

nyata

Kuisioner, wawancara,

6 Pelaksanaan

Penilaian Proyek

1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

tugas proyek siswa

Observasi, catatan

peneliti

2) Indikator penilaian dalam penilaian proyek dapat

mengungkapkan kemampuan siswa merancang

suatu percobaan

Onservasi, kuisioner

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

27

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek Pelaksanaan

Asesmen Otentik

Indikator Sumber Penilaian

7 Pelaksanaan peer

assesment (asesmen

rekan) dan self

asesment (asesmen

diri)

1) Siswa penilai dapat melaksanakan penilaian

sesuai dengan lembar penilaian

Kuisioner, observasi

2) Siswa menilai secara jujur dan objektif Kuisioner, observasi,

wawancara

3) Siswa menilai secara mandiri Observasi

4) Pertanyaan-pertanyaan dalam peer dan self

assesment dapat mengungkap sikap siswa

sebagai individu dan sikap siswa dalam

kelompok

Kuisioner, wawancara

5) Kegiatan proyek lancar/tidak ada hambatan

dalam pelaksanaan peer asesment dan self

assesmen.

Observasi, wawancara

8 Pelaksanaan

Penilaian Presentasi

1) Penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama

kegiatan presentasi siswa

Observasi, catatan

peneliti

2) Penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama

kegiatan presentasi siswa

Observasi, catatan

peneliti

3) Pelaksanaan penilaian presentasi tidak

mengganggu kegiatan guru dalam membimbing

presentasi siswa

Observasi, catatan

peneliti

4) Penilaian presentasi dapat mengungkap

kemampuan komunikasi dan interpretasi siswa

Observasi, kuisioner

9 Komunikasi hasil

asesmen otentik

1) Siswa mendapatkan hasil penilaian otentik Observasi

2) Hasil asesmen otentik dikomunikasikan secara

tertulis di kelas

Observasi

3) Keluhan siswa terhadap hasil asesmen otentik Observasi, wawancara

10 Efisiensi 1) Waktu yang diperlukan dalam asesmen otentik

secara keseluruhan efisien

Observasi, catatan

peneliti

2) Pelaksanaan asesmen otentik dapat

mengefisienkan tenaga

Observasi, catatan

peneliti

11 Tindak Lanjut 1) Siswa mendapatkan tindak lanjut dari hasil

penilaian-penilaian dalam asesmen otentik

Observasi, kuisioner

2) Siswa yang belum memperoleh nilai yang baik

diberi pengarahan agar dapat meningkatkan

kinerja pada bab selanjutnya

Observasi, kuisioner

3. Catatan observasi peneliti selama penelitian berlangsung;

Catatan observasi peneliti ini merupakan dokumentasi tertulis kejadian-

kejadian yang terjadi ketika penelitian sedang berlangsung. Hal ini dianggap perlu

untuk menjadi data tambahan yang dapat menunjang data lainnya. Adapun secara

rinci bentuk instrumen yang akan digunakan disertakan pada bagian lampiran.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

28

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Proses Pengembangan Instrumen Penilaian

Berdasarkan jadwal pelaksanaan penelitian, sebelum dilakukan pengambilan

data pada kelas penelitian, dilakukan tahap uji coba instrumen untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal kognitif yang

dibuat. Selain ini melalui uji coba, dapat diketahui keterlaksanaan dari instrumen

lainnya yang akan digunakan pada penelitian. Jika ada yang tidak dapat

digunakan, maka poin dalam instumen tersebut dapat dihilangkan atau diganti.

Data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan program ANATES

V.4.0.9. Adapun cara-cara lain yang dapat dilakukan tanpa menggunakan

ANATES adalah menggunakan rumus-rumus di bawah ini:

1. Uji Coba Penilaian Kognitif

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

tes. Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur (Arikunto, 2012).Validitas butir soal dapat dihitung dengan

rumus korelasi product moment seperti yang tercantum di bawah ini,

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

N = Jumlah siswa

X = Skor item yang dicari validitasnya

Y = Skor yang diperoleh siswa

Interpretasi mengenai besarnya korelasi menurut (Arikunto, 2012) yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Validitas Butir Soal

No Rentang Nilai Validitas Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah

2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah

3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup

4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi

5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

N ∑xy – (∑X) (∑Y)

rxy = ----------------------------------------------

√{(N∑x2- (∑X)

2} {(N∑y

2- (∑Y)

2}

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

29

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan validitas butir soal sebanyak lima soal uraian yang

telah diujicobakan pada kelas yang sedang memelajari subkonsep fotosintesis,

diperoleh hasil pada tabel berikut ini:

Tabel 3.9. Rekapitulasi uji validitas butir soal

Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal

Sangat tinggi - -

Tinggi 2 1

Cukup 1,3,4,5 4

Rendah - -

Sangat Rendah - -

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi

product moment Pearson dan Rumus Spearman-Brown dibawah ini,

1) Rumus product moment Pearson

rXY = N∑XY− (∑X)(∑Y)

{N∑X2 − (∑X)2} {N∑Y2 − (∑Y)

2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

N = Jumlah siswa

X = Skor item yang dicari validitasnya

Y = Skor yang diperoleh siswa

2) Rumus Spearman-Brown

r11 = 2 (rxy )

(1 + rxy )

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

Setelah diperoleh koefesien reabilitas melalui rumus Spearman-Brown

barulah dapat diketahui nilai atau koefisien reabilitiasnya. Kategori

reliabilitas suatu tes menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

30

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Butir Soal

No Rentang Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah

2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah

3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup

4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi

5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh angka reliabilitas soal 0,62

yang menandakan bahwa soal mempunyai reliabilitas tinggi.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012). Untuk

menghitung daya pembeda dapat menggunakan rumus dibawah ini,

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

J = Jumlah siswa yang mengikuti tes

JA = Banyaknya siswa kelompok atas

JB = Banyaknya siswa kelompok bawah

BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar

Kategori daya pembeda menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kategorisasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai Daya Pembeda Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,20 Jelek

2 0,21 sampai dengan 0,40 Cukup

3 0,41 sampai dengan 0,70 Baik

4 0,71 sampai dengan 1,00 Baik Sekali

D = BA

JA

- BB

JB

=PA - PB

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

31

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak 5 soal yang telah

diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini

Tabel 3.12. Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Butir Soal

Interpretasi Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal

Baik sekali - -

Baik - -

Cukup 1,2,3,4,5 5

Jelek - -

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukan sukar tidaknya suatu soal. Soal yang

sukar akan memiliki indeks yang kecil, sedangkan soal yang mudah akan

memiliki indeks yang besar. Rentang indeks tersebut dimulai dari 0,00 sampai

1,00. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah

ini

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kategori indeks kesukaran menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,30 Sukar

2 0,31 sampai dengan 0,70 Sedang

3 0,71 sampai dengan 1,00 Mudah

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran butir soal sebanyak 5 soal yang

telah diujicobakan, diperoleh hasil pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.14. Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal Penilaian Kognitif

Interpretasi Tingkat

Kesukaran

Nomor Soal Jumlah Soal

Sukar - -

Sedang 1,2,3,5 4

Mudah 4 1

P = B

JS

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

32

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil uji keseluruhan analisis butir soal pada uji coba instrumen tes kognitif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.15. Rekapitulasi Hasil Uji Insrumen Tes Kognitif

No. Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan soal

1 0,568 Cukup 0,62 Tinggi 0,62 Sedang 0,35 Cukup Digunakan

2 0,715 Tinggi 0,66 Sedang 0,33 Cukup Digunakan

3 0,481 Cukup 0,55 Sedang 0,30 Cukup Digunakan

4 0,599 Cukup 0,71 Mudah 0,36 Cukup Digunakan

5 0,603 Cukup 0,48 Sedang 0,27 Cukup Digunakan (revisi)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

37

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil Uji Coba Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah indikator dalam

penilaian kinerja dapat dinilai selama pembelajaran atau tidak. Kedua, uji coba

ini bertujuan mengetahui pendapat siswa dan observer mengenai pelaksanaan

penilaian kinerja. Evaluasi yang diperoleh dari penilaian kinerja ini diharapkan

dapat menjadi perbaikan untuk pengambilan data penelitian selanjutnya.

Hasil penilaian kinerja dapat dilihat pada lampiran D1. Berdasarkan hasil

tersebut dapat dilihat bahwa seluruh siswa pada kelas uji coba memperoleh

penilaian dengan kategori sangat baik. Jika ditinjau dari kuisioner penjaringan

pendapat siswa, hampir seluruh siswa (97%) menyatakan bahwa penilaian

kinerja dapat mengukur kemampuan kerja laboratorium mereka.

Selain dari hasil penjaringan pendapat siswa, uji coba penilaian ini juga

ditinjau dari hasil observasi para observer. Adapun hasil penilaian aspek

pertama, seluruh siswa menyatakan bahwa penilaian kinerja dapat dilaksanakan

dalam kegiatan praktikum. Dalam aspek lainnya seluruh observer menyatakan

bahwa pelaksanaan penilaian kinerja tidak mengganggu kegiatan guru dalam

membimbing pengamatan siswa. Terakhir seluruh observer juga menyatakan

bahwa penilaian kinerja dapat mengungkap kemampuan kerja laboratorium

siswa.

Berdasarkan hasil uji coba pelaksanaan penilaian kinerja yang telah

diungkapkan diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada hal yang mengganggu

pelaksanaan penilaian kinerja. Baik itu berdasarkan kuisioner pendapat siswa,

ataupun hasil observasi observer. Hal tersebut menjadi tanda positif untuk

penggunaan instrumen penilaian kinerja tersebut pada penelitian ini.

3. Hasil Uji Coba Penilaian Proyek

Uji coba penilaian proyek bertujuan untuk mengetahui apakah kriteria dalam

penilaian proyek dapat digunakan atau tidak. Selain itu melalui uji coba ini

diharapkan dapat diperoleh evaluasi pelaksanaan penilaian proyek yang

diperoleh dari kuisioner dan lembar observasi.

Adapun hasil penilain proyek siswa menunjukkan beberapa kelompok tidak

memperoleh nilai proyek. Hal tersebut terjadi karena kelompok siswa yang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

38

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersangkutan tidak mengerjakan tugas proyek selama waktu yang ditentukan.

Namun kelompok siswa yang mendapat nilai proyek memperoleh penilaian

dengan kategori sangat baik.

Selain itu ditinjau dari hasil kuisioner dan lembar observasi, hasilnya

menunjukkan penilaian positif untuk pelaksanaan penilaian proyek. Seluruh

observer menyatakan bahwa penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

tugas proyek siswa. Selain itu, seluruh observasi juga menyatakan bahwa

indikator penilaian yang digunakan dalam penilaian proyek dapat

mengungkapkan kemampuan siswa dalam merancang percobaan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa instrumen penilaian proyek dapat digunakan untuk

pengambilan data penelitian selanjutnya.

4. Hasil Uji Coba Penilaian Presentasi

Sama halnya dengan uji coba penilaian kinerja yang telah diungkapkan

sebelumnya. Uji coba penilaian presentasi juga mempunyai tujuan tertentu. Uji

coba penilaian presentasi diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pelaksanaan penilaian presentasi, baik itu dari perolehan nilai siswa, pendapat

siswa, maupun hasil observasi observer. Evaluasi yang diperoleh diharapkan

dapat memberikan informasi untuk perbaikan penilaian presentasi pada

pengambilan data penelitian selanjutnya.

Pada pelaksanaan presentasi nyatanya hanya tiga kelompok saja yang

dapat melakukan presentasi. Hal ini akibat beberapa kelompok belum selesai

mengerjakan tugas proyek sesuai dengan perjanjian. Hal ini sudah diingatkan

kepada siswa sebelumnya, bagi kelompok yang tidak tepat waktu mengerjakan

tugas maka konsekuensinya tidak mendapatkan kesempatan melakukan

presentasi. Terlepas dari hal tersebut kelompok siswa yang melakukan presentasi

ternyata memperoleh nilai dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi, ternyata seluruh observer memberikan

pernyataan positif mengenai pelaksanaan penilaian presentasi. Adapun aspek

yang diobservasi tersebut adalah penilaian presentasi dapat dilaksanakan selama

kegiatan presentasi siswa, pelaksanaan penilaian presentasi tidak mengganggu

kegiatan guru dalam membimbing presentasi siswa, dan penilaian presentasi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

39

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mengungkap kemampuan komunikasi dan interpretasi siswa. Berdasarkan

hasil yang telah diungkapkan diatas, instrumen penilaian presentasi yang

dikembangkan peneliti dapat digunakan pada pengambilan data selanjutnya.

5. Hasil Uji Coba Peer dan Self Assesment

Uji coba peer dan self assessment dilakukan untuk memperoleh evaluasi

untuk perbaikan instrumen penilaian selanjutnya. Hasil uji coba dinilai melalui

analisis hasil kuisioner siswa dan hasil observasi. Adapun hasil uji coba yang

telah dilakukan menunjukkan penilaian positif terhadap instrumen penilaian diri

(peer dan self assessment ). Hal tersebut menunjukkan bahwa peer dan self

assessment dapat digunakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengembangan instrumen penilaian pada penelitian ini meliputi penilaian

kognitif, penilaian kinerja, penilaian presentasi, penilaian tugas proyek, penilaian

diri (self assesment) dan penilaian rekan (peer assesment). Untuk mengetahui

bagaimana keterlaksanaan dari pengembangan instrumen penilaian tersebut,

digunakan lembar angket siswa, lembar observasi pelaksanaan penilaian, dan

wawancara siswa terhadap pelaksanaan asesmen otentik. Adapun teknik

pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data

No. Instrumen Penelitian Jenis data Sumber Data

1 Lembar penilaian

kognitif

Mengukur penguasaan konsep siswa

pada pembelajaran subkonsep

fotosintesis

Siswa

2 Lembar penilaian kinerja Mengukur kinerja siswa selama kegiatan

praktikum fotosintesis “Ingenhousz”,

mulai dari tahap persiapan, pelaksanaa,

dan tahap akhir praktikum.

Siswa

3 Penilaian tugas proyek Mengukur kemampuan siswa dalam hal

merancang pengamatan sederhana

berdasarkan pengalaman melaksanakan

praktikum

Siswa

4 Penilaian presentasi Mengkur kemampuan siswa dalam

mengomunikasikan hasil pengamatan

tugas proyek

Siswa

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

40

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Instrumen Penelitian Jenis data Sumber Data

5 Penilaian diri dan

penilaian rekan

Mengukur sikap dan kinerja siswa siswa

selama pratikum dan pelaksanaan tugas

proyek

Siswa

6 Kuisioner Siswa Tanggapan siswa dalam pelaksanaan

berbagai penilaian asesmen otentik yang

sudah dikembangkan dalam

pembelajaran

Siswa

7 Wawancara Tanggapan siswa dalam pelaksanaan

berbagai penilaian asesmen otentik yang

sudah dikembangkan dalam

pembelajaran

Siswa

8 Lembar observasi Tanggapan observer terhadap

keterlaksanaan asesmen otentik yang

sudah dikembangkan pada saat

pelaksanaannya dalam kegiatan

pembelajaran di kelas

Observer

9 Catatan Peneliti Catatan-catatan penting peneliti pada

saat pelaksanaan penelitian sebagai data

penunjang.

Peneliti

G. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1. Bagan alur rencana pelaksanaan penelitian

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

41

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan melalui penerapan asesmen otentik yang sesuai

dengan petunjuk pada buku siswa dan buku guru. Adapun selanjutnya setelah

penerapan asesmen otentik tersebut di kelas penelitian, penulis membuat

pembahasan dan revisi asesmen dari hasil observasi kelas. Hasil revisi yang

dibuat tidak untuk diujicobakan lagi, melainkan menjadi masukan untuk

pembelajaran selanjutnya. Berikut tahapan secara rinci sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan. Adapun secara lebih detail, tahapan

persiapan meliputi:

a. Penyusunan proposal penelitian serta pengumpulan teori-teori

pendukung dari artikel atau buku terkait asesmen otentik;

b. Pengembangan instrumen asesmen otentik

2. Pembuatan instrumen penelitian berupa perangkat penilaian untuk KI 3,

dan KI 4 yang disesuaikan dengan tuntunan pembelajaran dan tuntunan

asesmen pada buku siswa dan buku guru kurikulum 2013;

3. Uji coba instrumen asesmen otentik dalam pemleajaran subkonsep

fotosintesis

4. Analisis hasil uji coba dan perbaikan instrumen otentik awal berdasarkan

perbaikan hasil uji coba.

5. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan untuk mengases pembelajaran pada konsep

fotosisntesis. Data yang diperoleh berupa:

a. hasil penilaian yang diperoleh dari penerapan pengembangan asesmen

otentik untuk KI 3 dan KI 4 sehingga diperoleh hasil penilaian

kompetensi siswa. Pengambilan data dilakukan di kelas yang diuji

berdasarkan petunjuk pada buku siswa dan buku guru untuk kurikulun

2013 yang diterapkan di kelas observasi SMP Negeri 1 Lembang;

b. hasil kuisioner yang diberikan kepada siswa tentang pelaksanaan

asesmen otentik pada subkonsep fotosintensis;

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

42

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. hasil observasi selama kegiatan peneitian berlangsung yaitu berupa

catatan hal-hal yang penting.

d. Hasil wawancara siswa tentang pelaksanaan asesmen otentik pada

subkonsep fotosintensis;

e. Catatan peneliti saat pelaksanaan penelitian.

6. Pengolahan dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dan diinterpretasi sehingga

diperoleh data yang dapat digunakan sebagai kesimpulan hasil penelitian.

7. Penyusunan Hasil Penelitian dan Rekomendasi Perbaikan Asesmen Otetik

Penyusunan hasil penelitian yang dilakukan adalah berupa pembuatan

skripsi sebagai tugas akhir. Setelah data berupa hasil observasi yang

didapat diinterpretasikan dan didapat kecenderungan hasil akhirnya, maka

dilakukan penyusunan hasil akhir penelitian ini.

I. Analisis Data

a. Analisis lembar soal KI 3 (Kompetensi Kognitif)

Hasil lembar penilaian kognitif kemudian akan dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 100%

Tabel 3.16. Kategorisasi Penilaian Kognitif

Presentase (%) Kategori

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

(Arikunto, 2012)

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

43

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis data KI 4 (Keterampilan Psikomotorik)

1) Lembar penilaian kinerja

Hasil penilaian kinerja kemudian dihitung menggunakan rumus sebagai

berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100%

Hasil perolehan nilai berdasarkan rumus diatas kemudian dikategorisasikan

berdasarkan persentase yang diperoleh seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.17. Kategorisasi Penilaian Kinerja

Presentase (%) Kategori

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

(Arikunto, 2012)

2) Lembar penilaian proyek

Hasil penilaian proyek dari masing-masing kelompok siswa

dikelompokkan menjadi lima kategori sesuai presentase perolehan nilai siswa.

Data nilai yang diperoleh dibuat menjadi nilai kelompok. Hasil penilaian

proyek di atas kemudian dihitung menjadi bentuk presentase menggunakan

rumus di bawah ini:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%

Setelah diperoleh presentasenya kemudian dilakukan kategorisasi

berdasarkan presentase yang diperoleh, sebagai berikut:

Tabel 3.18. Kategorisasi Penilaian Proyek

Presentase (%) Kategori

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

(Arikunto, 2012)

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

44

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) lembar penilaian peer assesment dan self assesment

Hasil penilaian peer assesment dan self assesment dihitung dengan

menggunakan rumus untuk memperoleh nilai dalam bentuk presentase, sebagai

berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%

Adapun hasil yang perhitungan analisis data beberapa penilaian di atas

pencapaian siswa dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.19. Kategorisasi Peer Assesment Dan Self Assesment

Presentase (%) Kategori

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

(Arikunto, 2012)

4) Analisis data kuisioner pendapat siswa

Hasil kuisioner siswa dihitung dengan menggunakan perhitungan

berdasarkan rumus:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%

Hasil dari perhitungan tersebut di atas kemudian diinterpretasikan

menggunakan kriteria menurutRidwan (Ilmiati, 2006) sebagai berikut:

Tabel 3.20. Kategorisasi Hasil Kuisioner Siswa Presentase Kategori

0% Tidak satupun

1%-30% Sebagian kecil

31%-49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51%-80% Sebagian besar

81%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

5) Analisis data wawancara siswa

Data yang diperoleh dari hasil wawancara siswa selanjtnya direkap dan

diinterpretasikan.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/12009/6/S_BIO_1001072_Chapter 3.pdfKuisioner, wawancara, 6 Pelaksanaan Penilaian Proyek 1) Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai

45

Pemi Mopana, 2014 Pengembangan Instrumen Assesmen Otentik pada Pembelajaran Sukonsep Fotosintesis di SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Analisis data hasil observasi

Hasil penilaian observasi setiap kriteria yang dilakukan oleh observer

dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasarkan rumus:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑌𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 100%

Hasil dari perhitungan tersebut di atas kemudian diinterpretasikan

menggunakan kriteria menurut Ridwan (Ilmiati, 2006) sebagai berikut:

Tabel 3.21. Kategorisasi Hasil Observasi Penelitian Presentase Kategori

0% Tidak satupun

1%-30% Sebagian kecil

31%-49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51%-80% Sebagian besar

81%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

7) Analisis catatan peneliti

Catatan peneliti selama penelitian berlangsung direkap dan

diinterpretasikan.