bab iii metode penelitian

Upload: fachru-reza-rochili

Post on 12-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsweet

TRANSCRIPT

  • 14

    III. METODE PENELITIAN

    3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

    PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir

    90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia (FFI).

    Sistem distribusi untuk pasar modern merupakan target utama dalam

    pendistribusian produk susu FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia.

    Pengiriman produk susu FFI untuk ke pasar modern memiliki batas waktu

    pengiriman selama 1 (hari) setelah pesanan diterima oleh pihak FFI. Ukuran

    keterlambatan pengiriman untuk pasar modern terjadi jika produk yang dipesan

    tidak sampai pada batas waktu pengiriman yang telah ditentukan. Dalam

    mendistribusikan produk susu ke pasar modern (Jakarta, Tangerang, Karawang,

    Cimanggis, Depok, Bekasi, Bandung, dan Bogor), terdapat kendala-kendala yang

    dihadapi oleh PT YCH Indonesia sehingga menimbulkan keterlambatan dalam

    proses penyampaian produk. Berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan,

    keterlambatan pengiriman untuk tujuan pegiriman ke pasar modern terdapat 256

    kali keterlambatan pengiriman selama periode bulan Januari hingga Mei 2010.

    Keterlambatan ini tentu saja akan berdampak negatif terhadap kinerja PT YCH

    Indonesia sebagai salah satu perusahaan distribusi produk.

    Sistem pengukuran kinerja (performance measurement system) diperlukan

    sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi jaringan rantai pasok.

    Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendukung perancangan tujuan, evaluasi

    kinerja, dan menentukan langkah-langkah ke depan baik pada level strategi, taktik

    dan operasional.

    Hasil dari perbaikan sistem ini diharapkan dapat memberikan masukan

    terhadap sistem distribusi, sehingga peningkatan kinerja pengiriman produk FFI

    yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan

    bersaing yang dimiliki oleh perusahaan. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar

    bagi penelitian terlihat pada Gambar 5.

  • 15

    Tidak

    Ya

    Gambar 5. Kerangka pemikiran

    Sistem Distribusi yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia

    Keunggulan Bersaing PT YCH Indonesia

    Ketepatan Jumlah dan Jenis Produk

    Identifikasi Faktor Keterlambatan Pengiriman Produk FFI ke pasar modern

    Transportasi Sistem informasi Sumber daya manusiaProduk

    Ketepatan Lokasi dan Waktu Persiapan Pengiriman

    Peningkatan Kinerja

    Perusahaan ?

  • 16

    Studi Pustaka dan diskusi

    3.2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 6 berikut ini : Pra Penelitian

    Pengumpulan dan pengolahan data

    Analisis Data

    Gambar 6. Tahapan penelitian

    Identifikasi Minat Penelitian

    Gagasan-gagasan

    Penentuan Topik Penelitian

    Pemilihan Topik Penelitian:

    Analisa Pengaruh Peningkatan Kinerja Pengiriman Produk susu Frisian Flag Indonesia Oleh PT YCH Indonesia

    Perumusan Masalah :

    1. Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan pengiriman? 2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat proses distribusi yang terjadi pada PT YCH Indonesia dalam pendistribusian

    produk FFI dari PT YCH Indonesia hingga pasar modern? 3. Faktor manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap keterlambatan proses pengirman produk Frisian Flag

    Indonesia hingga ke pasar modern?

    Rancangan Pengumpulan Data:

    Identifikasi kebutuhan data, Metode pengumpulan data, Pemilihan teknik analisis

    Tujuan Penelitian :

    1. Mengidentifikasi wilayah pengiriman dan transporter yang sering mengalami keterlambatan 2. Menganalisis faktor yang menjadi penghambat distribusi produk FFI di dalam PT YCH Indonesia 3. Menganalisis faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap proses pendistribusian produk FFI dari PT YCH

    Indonesia hingga ke pasar modern.

    Studi Pendahuluan

    Penyusunan Riset Desain dan Kuesioner

    Uji Reliabilitas

    Uji Validitas

    Pengolahan Data Lapangan :

    1. Observasi dan Wawancara 2. Pengisian Kuesioner

    Pengolahan Data :

    1. Tabulasi data dan informasi 2. Identifikasi model distribusi 3. Pengolahan data dan informasi

    1. Analisis Faktor Keterlambatan Pengiriman Diagram Fishbone 2. Analisis Pengiriman Terhadap Kinerja Perusahaan Structural Equation Modeling (SEM)

    Kesimpulan dan Saran

  • 17

    3.3 Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

    sekunder baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari

    hasil wawancara dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan

    manajemen perusahaan terutama bagian route planners dan Customer

    Relationship Management (CRM). Disamping itu, data sekunder diperoleh dari

    sumber-sumber lain seperti literatur, hasil penelitian terdahulu, dan bahan pustaka.

    Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang relevan untuk

    menunjang evaluasi dan analisa dalam penelitian adalah sebagai berikut :

    1. Observasi

    Pengamatan langsung obyek penelitian dengan tujuan untuk memahami

    kondisi proses distribusi yang terjadi. Observasi dilakukan mulai dari bagian data

    entry sampai dengan produk dilakukan proses muat barang untuk didistribusikan

    ke pasar modern.

    2. Wawancara

    Melakukan wawancara khususnya kepada karyawan PT YCH Indonesia pada

    bagian operation dan distribution untuk mendapatkan data dan informasi yang

    relevan. Pelaksanaannya dilakukan secara langsung berhadapan muka dengan

    orang yang diwawancarai.

    3. Kuesioner

    Kuesioner diberikan kepada para karyawan PT YCH Indonesia seperti bagian

    outbound, QC, dan juga distribution. Kuesioner berupa lembar pertanyaan yang

    berisi pilihan jawaban yang sudah ditentukan berdasarkan skala Likert

    sebagaimana pada Tabel 3.

    Tabel 3. Skala likert dan bobot nilai jawaban responden

    Jawaban Bobot Nilai Sangat setuju / Sangat Penting 5 Setuju / Penting 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju / Tidak Penting 2 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Penting 1

    Menurut Istijanto (2005), skala Likert meminta responden menunjukkan

    tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan

  • 18

    tentang suatu objek. Skala ini biasanya memiliki 5 (lima) atau 7 (tujuh) kategori

    dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Penggunaan 5 (lima)

    kategori dalam skala sangat populer dalam survei konsumen karena dipandang

    bisa mewakili dengan tingkat intensitas responden.

    4. Studi Literatur

    Data sekunder adalah data yang berasal dari buku-buku, jurnal dan hasil

    penelitian terdahulu.

    3.4 Metode Pengambilan Sampel

    Menurut Suhalis (1995), suatu metode pengambilan sampel yang ideal

    mempunyai sifat-sifat seperti dibawah ini:

    1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi.

    2. Dapat menentukan persepsi dari hasil penelitian dengan jalan menentukan

    penyimpangan baku (standar) dari tafsiran yang diperoleh. Persepsi adalah

    perbedaan dari hasil yang didapat dari sampel, dibandingkan dengan hasil yang

    akan diperoleh dengan pencacahan lengkap dengan syarat bahwa keadaan-

    keadaan dimana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik

    wawancara, kualitas pencacahan, dan sebagainya adalah sama.

    3. Sederhana hingga mudah dilakukan

    4. Dapat memmberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-

    rendahnya.

    Penentuan sampel atau responden merupakan hal penting dalam suatu

    penelitian, karena dibutuhkan sampel yang mewakili karakteristik dari populasi

    penelitian yang diwakilinya. Pengambilan contoh responden dalam penelitian ini

    menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik judgment sampling

    yaitu teknik pengambilan contoh yang dilakukan dengan terlebih dahulu

    merumuskan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan

    sampel. Responden yang dipilih merupakan pihak yang terkait dalam proses

    persiapan pengiriman barang seperti bagian penyimpanan barang (gudang), dan

    juga Quality Control (QC). Jumlah karyawan yang dijadikan responden adalah

    sebanyak 130 orang yang disesuaikan dengan pendapat Solimun (2002), bahwa

    pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum besarnya

    sampel yang disarankan adalah 100-200.

  • 19

    3.5 Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Diagram Sebab Akibat

    Alat analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi faktor penyebab

    keterlambatan pengiriman yaitu diagram sebab akibat (cause and effect diagram).

    Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan

    untuk melakukan analisis yang lebih terperinci terhadap suatu permasalahan

    dalam menentukan penyebab dari suatu masalah (akibat) terhadap kesulitan untuk

    memisahkan penyebab dari akibat (Heizer dan Render, 2005). Langkah-langkah

    penyusunan diagram sebab akibat menurut Muhandri dan Darwin, 2006 adalah

    sebagai berikut:

    1. Tentukan masalah (kondisi) yang akan diperbaiki (diamati).

    Gambarkan garis panah dengan kotak di ujung garis sebelah kanan, dan

    tuliskan masalah (kondisi) kondisi yang akan diperbaiki itu didalam kotak.

    2. Cari faktor utama yang berpengaruh atau mempunyai akibat pada masalah

    (kondisi) tersebut. Tuliskan dalam kotak yang telah dibuat di atas atau di

    bawah garis panah.

    3. Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih rinci yang berpengaruh terhaadap

    faktor utama tersebut. Tuliskan faktor-faktor rinci tersebut di kiri atau kanan

    panah penghubung, dan buatlah panah di bawah faktor rinci tersebut menuju

    garis penghubung.

    Carilah penyebab utama. Dari diagram yang sudah lengkap carilah penyebab-

    penyebab utama dengan menganalisa data yang sudah ada. Bila analisa data tidak

    dapat dilakukan, maka analisislah faktor-faktor mana saja yang berpengaruh dan

    mana yang tidak berpengaruh. terdahulu.

    3.5.2 Structural Equation Modeling (SEM)

    Analisa data m menggunakan metode SEM dan diproses dengan

    menggunakan software. Diagram lintasan full atau hybrid model hubungan jenis

    dan jumlah produk yang dikirim serta ketepatan lokasi dan waktu persiapan

    pengiriman terhadap kinerja perusahaan disajikan pada Gambar 7. Langkah-

    langkah SEM dalam penelitian menurut Bollen dan Long, dalam Wijayanto, 2008

    adalah sebagai berikut:

  • 20

    1. Spesifikasi model

    Tahap ini berkaitan dengan pembentukan awal model awal persamaan

    struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan

    berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya.

    2. Identifikasi

    Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya

    nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan

    kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya.

    3. Estimasi

    Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-

    nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia.

    Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan

    karakteristik dari variabel yang dianalisis.

    4. Uji kecocokan

    Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data.

    Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau goodness of fit (GOF) dapat

    digunakan untuk melaksanakan langkah ini.

    5. Respesifikasi

    Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji

    kecocokan thap sebelumnya.

    penelitian terdahulu.

    3.6 Variabel Penelitian

    Model struktural penelitian menjelaskan bahwa kinerja perusahaan adalah

    variabel laten endogen yang diperlakukan sebagai variabel dependen. Ketepatan

    jenis dan jumlah barang yang dikirim dan ketepatan lokasi dan waktu barang yang

    akan dikirim merupakan variabel yang diberlakukan sebagai variabel antara

    (intervening), sedangkan sistem informasi, sumber daya manusia, produk, dan

    Transportasi dan peralatan adalah variabel laten eksogen (independen). Variabel

    penelitian dan indikator dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.

  • 21

    Tabel 4. Variabel penelitian dan indikator dalam kuesioner

    Variabel Laten Variabel Indikator Keterangan No di

    Kuesioner

    Transportasi dan Peralatan ( 1) (Variabel laten bebas)

    1. Ketersediaan truk 2. Ketersediaan peralatan

    X1 X2

    1,2,3 4,5,6

    Produk ( 2) (Variabel laten bebas)

    1. Ketersediaan produk di gudang 2. Jumlah produk di gudang 3. Waktu persiapan pengiriman 4. Produk rusak saat loading

    X3 X4 X5 X6

    7,8,9,10 11,12 13,14 15,16

    Sistem informasi ( 3) (Variabel laten bebas)

    1. Gangguan sinyal 2. Perbedaan status barang

    X7 X8

    17,18 19,20

    Sumber daya manusia ( 4) (Variabel laten bebas)

    1. Pencarian batch baru 2. Peletakkan barang di stagging area 3. Pengecekkan barang di stagging area 4. Pengambilan barang

    X9 X10 X11 X12

    21,22 23,24,25

    26,27 28,29

    Jumlah dan Jenis Produk (1)(variabel laten antara)

    1. Kode produk 2. Penyimpanan barang di gudang 3. Persiapan jenis produk sesuai dengan

    BPL 4. Pengecekkan terhadap jenis produk

    yang dikirim 5. Persiapan jumlah produk yang akan

    dikirim 6. Pengetahuan jumlah produk yang

    dikirim 7. Pengecekan terhadap jumlah produk

    yang akan dikirim

    Y1 Y2 Y3 Y4

    Y5 Y6 Y7

    30 31 32 33

    34 35 36

    Lokasi dan Persiapan Waktu Pengiriman (2)(variabel laten antara)

    1. Ketepatan pengiriman untuk masing-masing konsumen

    2. Peletakkan barang di stagging area (permintaan penuh)

    3. Pelaksanaan SOP persiapan pengiriman

    4. Ketersediaan truk untuk proses pengiriman

    Y8

    Y9

    Y10 Y11

    37

    38

    39 40

    Kinerja (3)(variabel laten terikat)

    1. Kualitas produk 2. Pengiriman tepat waktu 3. Kuantitas produk

    Y12 Y13 Y14

    41 42 43

  • 22

    1

    2 1 3 2

    3

    4

    Gambar 7. Hybrid model penelitian

    Transportasi dan

    peralatan

    X1

    X2

    Produk

    X3

    X4

    X5

    X6

    Sistem informasi

    X7

    X8

    Sumber daya

    manusia

    X9

    X10

    X11

    X12

    Ketepatan jumlah dan jenis produk yang

    dikirim

    Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7

    Y8 Y9 Y10 Y11

    Kinerja

    Y14Y12 Y13Ketepatan lokasi dan waktu persiapan

    pengiriman

  • 23

    3.7 Hipotesis

    Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penelitian ini dapat dirumuskan ke

    dalam 3 (tiga) model persamaan dan 10 (sepuluh) hipotesis penelitian sebagai

    berikut:

    1. Model ketepatan jenis dan jumlah produk terhadap ketepatan variabel laten

    bebas (JJ=T,P,SI,SDM).

    H-1 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

    transportasi dan peralatan

    H-2 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

    Produk

    H-3 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

    sistem informasi

    H-4 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

    sumber daya manusia

    2. Model ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman terhadap ketepatan

    variabel laten bebas (LW=T,P,SI,SDM).

    H-5 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

    berhubungan dengan transportasi dan peralatan

    H-6 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

    berhubungan dengan produk

    H-7 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

    berhubungan dengan sistem informasi

    H-8 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

    berhubungan dengan sumber daya manusia

    3. Model ketepatan variabel kinerja perusahaan terhadap variabel antara

    (intervening) (K=JJ,LW).

    H-9 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan jenis

    dan jumlah produk .

    H-10 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan lokasi

    dan waktu persiapan pengiriman.

  • 24

    3.8 Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Hasil Uji Validitas

    Menurut Ghozali dan Fuad dalam Wijayanto (2008), mengatakan bahwa

    validitas suatu indikator dapat dievaluasi dengan tingkat signifikansi pengaruh

    antara variabel laten dengan indikatornya. Jika nilai loadingnya () signifikan

    yaitu nilai t lebih besar dari 1,96 dengan tingkat sinifikasi lima persen, maka suatu

    indikator tersebut adalah valid. Berdasarkan Gambar 8, dapat dilihat bahwa semua

    indikator valid.

    Gambar 8. T- value Structural Equation Modeling

    3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kekonsistenan variabel indikator

    dalam mengukur variabel laten. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan

    dengan construct reliability. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada

    Lampiran 2. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator mempunyai

    kekonsistenan yang tinggi dalam mengukur variabel laten. Nilai reliabilitas yang

    tertinggi yaitu kinerja perusahaan sebesar 0,87.

  • 25

    3.9 Uji Kecocokan Model

    Metode SEM keseluruhan digunakan untuk menguji model kausalitas

    yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat

    (kausal model), melalui analisis SEM akan terlihat ada tidaknya kesesuaian

    model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model yang diuji. Sesuai

    dengan tujuan penelitian maka akan dilakukan pengujian dengan

    menggunakan model persamaan struktural melalui program LISREL 8.50.

    Berdasarkan hal tersebut, maka struktur dapat dibahas lebih lanjut. Hasil

    pengujian dengan program LISREL 8.50 atas model disajikan pada Tabel 5.

    Tabel 5. Hasil pengujian kecocokan model

    Kriteria Hasil Penelitian Nilai Kritis Kesimpulan

    Degree of Freedom 283 Positif Positif

    Chi-square (X2) 429,02 Rendah Tinggi

    P-value 0.0 0.05 Tidak signifikan

    RMSEA 0.063 0.08 Model fit

    GFI 0.80 0.90 Model cukup fit

    AGFI 0.75 0.90 Model cukup fit

    CFI 0.87 0.95 Model cukup fit