bab iii metode penelitian 3.1. setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan
mengenai setting penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, prosedur
penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, indikator keberhasilan, dan analisis data.
3.1.1. Setting Penelitian
Dalam setting penelitian akan dijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu
penelitian.
3.1.1.1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini di SD Negeri Sidokerto 03 Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
Terletak di dukuh Jambean Desa Sidokerto Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Berdasarkan
letak geografisnya berada di sebelah utara Kecamatan Pati. Sekolah menghadap ke arah
selatan. Sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 1.500m2.
3.1.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, antara
bulan September sampai dengan bulan Nopember 2015.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan PTK
NO Pelaksanaan penelitian
September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK
SIKLUS I
2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
SIKLUS II
3
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Pelaporan
23
Penulisan proposal selesai pada bulan September. Perencanaan instrumen dibuat
pada awal Oktober dan baru selesai pada pertengahan bulan Oktober. Siklus I baru
dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober setelah perencanaan instrumen selesai
dibuat. Analisis refleksi siklus I dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Oktober.
Pelaksanaan siklus II dan analisis refleksi siklus II dilaksanakan pada minggu pertama dan
kedua bulan Nopember, sedangkan penulisan laporan dibuat pada minggu ketiga dan
keempat bulan Nopember.
3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian
Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 SD N Sidokerto 03 Kecamatan Pati,
Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Siswa kelas 5 berjumlah 24 anak yang terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki.
Latar belakang orang tua siswa 90 % adalah seorang buruh dan petani, kondisi ini
menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya masih kurang.
Khususnya kegiatan belajar siswa dirumah, tugas atau pekerjaan rumah. Sehingga
motivasi siswa untuk belajar sangat rendah.
Keadaan dan kulaifikasi pendidikanguru dapat dilihat dalam tabel 3.2di bawah ini:
Tabel 3.2
Keadaan dan Kualifikasi Pendidikan Guru
No Keadaan
KS/Guru
Banyak
nya
Kualifikasi
Pendidikan Satus
Ket
SMA D2 S1 PNS Non
PNS
1 KS 1 1 1 -
2 Guru Kelas 6 6 6 -
3 Guru Agama 2 2 2 -
4 Guru PJOK 1 1 1 -
5 GWB 1 1 - - 1
6 Operator 1 1 - - 1
7 Penjaga 1 1 - - 1
Jumlah 13 3 10 10 3
24
Seperti terlihat pada Tabel 3.2 Tenaga Pendidik ada 11 orang dan 2 Tenaga
Kependidikan yang terdiri dari 6 orang guru kelas, 1 orang guru PJOK, 2 orang guru
Pendidikan Agama, 1 orang Guru Wiyata Bhakti, 1 orang Kepala Sekolah dan 1 orang
Penjaga sekolah, 1 orang operator sekolah. Dari 13 orang tersebut 10 orang merupakan
guru PNS sedangkan 3 orang yang lain sebagai guru honor sekolah.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini dipaparkan dua variabel yang diteliti yaitu:
1) Model pembelajaran kooperatif Take and Give (variabel bebas (x))
Model pembelajaran kooperatif Take and Give adalah suatu model pembelajaran
dimana siswa mencari pasangan untuk saling bertukar informasi.
2) Hasil Belajar (variabel bebas (y))
Hasil belajar adalah hasil nilai yang dicapai oleh siswa setelah kegiatan proses
pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan alat evaluasi
tertentu dan dinyatakan dengan angka.
3.2.2. Definisi Operasional
Model pembelajaran Take and Give yaitu suatu model pembelajaran dimana siswa
mencari pasangan untuk saling bertukar informasi, setelah guru menjelaskan lalu guru
memberikan kartu yang berisi rumus kepada setiap siswa untuk dihafalkan. Kemudian
setelah beberapa menit menginformasikan kepada temannya begitu sebaliknya. Lalu guru
memberi pertanyaan setelah memahami diberi soal untuk diselesaikan.
Hasil belajar siswa berupa perkembangan kognitif yang mencakup pengetahuan,
ingatan, pemahaman, dan penerapan dalam menghitung luas bangun datar dan volume
bangun ruang pada mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun
datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, dan KD 3.1.
Menghitung luas trapesium, belah ketupat dan layang – layang serta SK 4. Menghitung
volume bangun ruang serta menggunakannya dalam pemecahan masalah dan KD 4.1.
Menghitung volume balok dan kubus. Peningkatan hasil belajar siswa dinyatakan berhasil
apabila dengan KKM 65, siswa mencapai ketuntasan 75% atau minimal 18 dari 24 anak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan pembelajaran pada aktivitas
guru-siswa meningkat secara signifikan sebesar minimal 40%.
25
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk perbaikan
peningkatan hasil belajar siswa dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Penelitian
dinyatakan berhasil apabila persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan
penelitian sesuai target yang ditentukan. Bila ternyata belum mencapai target yang
ditentukan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan
oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam
Arikunto (2012:16) adalah sebagai berikut:
.
Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dlam
Arikunto (2012:16)
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:
3.3.1. Prosedur Tindakan Siklus I
3.3.1.1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah :
Perencanaan
Perencanaan
Pengamatan
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
Hasil
Siklus I
Siklus II
26
a) Menelaah materi pelajaran matematika SD
b) Membuat skenario pembelajaran
c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar
berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and
Give diaplikasikan.
d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan
penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.
3.3.1.2. Pelaksanaan
Pertemuan I
1) Pendahuluan
a. Pra Kegiatan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Doa
4. Presensi
b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi dan Motivasi
Siswa diberi pertanyaan:
(coba sebutkan benda yang ada di dalam kelas!)
Hipotesis: dari jawaban siswa (meja, kursi, almari)
2. Motivasi
Guru menunjukkan gambar meja, papan tulis.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(Setelah melakukan kegiatan pembelajaran hari ini, siswa dapat luas trapesium
,belah ketupat, layang - layang)
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru telah membagi 12 kelompok.
2. Setiap kelompok hanya 2 siswa
3. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki
27
4. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh
siswa tentang bangun datar trapesium.
5. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan untuk menggambarkan bangun
datar trapesium.
Elaborasi
6. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun
ruang
7. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang
8. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas trapesium
9. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar
tersebut
10. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
11. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun trapesium kepada
semua siswa baik mencari luas, tinggi atau sisi sejajar.
12. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.
13. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau
pasangannya.
14. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.
15. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.
Konfirmasi
1. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban
yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah
tepat.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
b. Memberikan tes evaluasi
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa
d. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
e. Menutup pelajaran dengan berdo’a
28
Pertemuan II
1) Pendahuluan
a. Pra Kegiatan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Doa
4. Presensi
b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Bertanya jawab tentang materi yang lalu:
Guru memberi apersepsi dengan bertanya “ Bangun datar apa saja yang ada didalam
kelas ?
Hipotesis: dari jawaban siswa (papan tulis,gambar)
2. Motivasi
Sebelum anak selesai menghitung guru sudah selesai, kemudian guru menjelaskan bahwa
ada cara yang lebih cepat dalam menghitung luas belah ketupat yaitu dengan
menggunakan rumus)
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru telah membagi 12 kelompok.
b. Setiap kelompok hanya 2 siswa
c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki
d. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan menggambar bangun datar
belah ketupat.
Elaborasi
a. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun
ruang
b. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang
c. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas belah ketupat
29
d. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar
tersebut
e. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
f. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun trapesium kepada
semua siswa baik mencari luas, dan diagonal.
g. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.
h. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau
pasangannya.
i. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.
j. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.
Konfirmasi
a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban
yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah
tepat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Penutup
a. Memberikan tes evaluasi.
b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (refleksi).
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa
lebih tekun belajar.
d. Menutup pelajaran dengan berdo’a.
Pertemuan III
1) Pendahuluan
a. Pra Kegiatan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Doa
4. Presensi
b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
30
Bertanya jawab dengan siswa:
(tahukah bentuk layang – layang ?
Hipotesis: dari jawaban siswa (tahu)
Bertanya jawab tentang materi yang lalu:
(Bagaimana cara menghitung luas layang – layang?)
Hipotesis: dari jawaban siswa (luas layang – layang adalah )
2. Motivasi
(“menunjukkan gambar layang - layang”)
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(setelah kegiatan hari ini siswa dapat menghitung luas layang - layang).
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru telah membagi 12 kelompok.
b. Setiap kelompok hanya 2 siswa
c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka
miliki.
d. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh
siswa tentang bangun datar layang – layang.
e. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan menggambar bangun datar
layang – layang.
Elaborasi
a. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun
ruang
b. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang
c. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas layang – layang
d. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar
tersebut
e. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
f. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun layang - layang
kepada semua siswa baik mencari luas, dan diagonal.
g. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.
31
h. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau
pasangannya.
i. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.
Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.
Konfirmasi
a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban
yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah
tepat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Penutup
a. Memberikan tes evaluasi
b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa
d. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
e. Menutup pelajaran dengan berdo’a
3.3.1.3. Pengamatan
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidokerto
03 yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan
ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain
diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses
pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.
Observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.
Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan
meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung. Kegiatan observasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi
yang telah disediakan. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian
ini, sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
32
Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.
b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa.
Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses
pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut
dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas
guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take
and Give.
3.3.1.4. Refleksi
Pada tahap ini semua data yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis, data tersebut
meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan.
Hal-hal yang perlu dianalisis antara lain hasil pengamatan atau dokumentasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take and Give
mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus I untuk mengetahui apakah pemberian
tindakan pada siklus I sudah dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar
mata pelajaran Matematika siswa kelas 5. Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Kelebihan dalam
penerapan model pembelajaran Take and Give akan tetap dipertahankan, sementara
apabila masih ditemui kekurangan di dalam pelaksanaannya akan diperbaiki pada siklus II.
3.3.2. Siklus II
3.3.2.1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:
a) Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil observasi
dan refleksi pada siklus II
b) Membuat skenario pembelajaran siklus II
c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar
berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and
Give diaplikasikan.
d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan
penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.
33
3.3.2.2. Pelaksanaan
Pertemuan I
1) Pendahuluan
a. Pra Kegiatan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Doa
4. Presensi
b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Siswa diberi pertanyaan: “coba sebutkan bangun ruang yang ada di dalam kelasmu?”
Hipotesis: dari jawaban siswa (almari)
2. Motivasi
(Guru menunjukkan gambar sebuah bak mandi besar (bak mandi a) dan sebuah
bak mandi kecil (bak mandi b ).
Siswa diberi pertanyaan: “bak mandi yang mana yang lebih besar/luas?”
Hipotesis: dari jawaban siswa (bak mandi a)
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(setelah kegiatan hari ini siswa dapat Mengamati gambar bangun ruang)
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru telah membagi kelompok menjadi 12 kelompok.
b. Setiap kelompok beranggotakan 2 siswa.
c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka
miliki.
d. Setelah pembagian kelompok, guru menjelaskan secara universal kepada seluruh
siswa tentang bangun ruang balok.
Elaborasi
a. Guru menunjukan alat peraga berbentuk balok kepada siswa
b. Siswa mengamati alat peraga itu.
34
c. Siswa mengeksplor melalui sebuah alat peraga dan mencoba memahami panjang,
lebar dan tinggi tersebut.
d. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari alat peraga.
e. Setelah pengamatan, guru membagikan kartu yang berisi rumus volume balok
f. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian menghafalkan setelah menghafal
selama 15 menit siswa menginformasikan kepada pasangannya.
g. Guru meminta kartu untuk dikumpulkan kembali dan setiap pasangan diminta untuk
maju kedepan untuk penilaian.
h. Setelah siswa bisa menghafal apa yang diinformasikan temannya, guru memberikan
soal.
i. Masing-masing siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang
sudah dianalisis
j. Masing-masing siswa membuat hasil kesimpulan berupa laporan dari hasil yang
dianalisis dan mempresentasikannya.
Konfirmasi
a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban
yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah
tepat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Penutup
a. Memberikan tes evaluasi
b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa
lebih tekun belajar
d. Menutup pelajaran dengan berdo’a
Pertemuan II
1) Pendahuluan
a. Pra Kegiatan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
35
3. Doa
4. Presensi
b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Siswa diberi pertanyaan: “bak mandi sekolah berbentuk apa?
Hipotesis: dari jawaban siswa (kubus)
2. Motivasi
a) Guru menunjukkan gambar kubus
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(setelah kegiatan hari ini siswa dapat menghitung volume kubus).
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru telah membagi kelompok menjadi 12 kelompok.
b. Setiap kelompok beranggotakan 2 siswa.
c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka
miliki.
d. Setelah pembagian kelompok, guru menjelaskan secara universal kepada seluruh
siswa tentang bangun ruang kubus.
Elaborasi
a. Guru menunjukan alat peraga berbentuk balok kepada siswa
b. Siswa mengamati alat peraga itu.
c. Siswa mengeksplor melalui sebuah alat peraga dan mencoba memahami sisi bangun
tersebut.
d. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari alat peraga.
e. Setelah pengamatan, guru membagikan kartu yang berisi rumus volume kubus
f. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian menghafalkan setelah menghafal
selama 15 menit siswa menginformasikan kepada pasangannya.
g. Guru meminta kartu untuk dikumpulkan kembali dan setiap pasangan diminta untuk
maju kedepan untuk penilaian.
h. Setelah mereka memahami rumus yang diinformasikan kepada temannya, guru
memberikan soal.
36
i. Masing-masing siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang
sudah dianalisis
j. Masing-masing siswa membuat hasil kesimpulan berupa laporan dari hasil yang
dianalilis dan mempresentasikannya.
Konfirmasi
a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban
yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah
tepat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
3) Penutup
a. Memberikan tes evaluasi
b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa
lebih tekun belajar
d. Menutup pelajaran dengan berdo’a
3.3.2.3. Pengamatan
Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti pada tahap Observasi siklus II.
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidokerto 03
yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan
ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain
diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses
pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.
Observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.
Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.
b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa.
37
Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses
pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut
dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas
guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take
and Give.
Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan
pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.
3.3.2.4. Refleksi
Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji
dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah
dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada
siklus II sudah mengalami perbaikan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakanuntuk
mengetahui hasil belajar matematika setelah proses belajar dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif Take and Give. Adapun teknik nontes berupa lembar observasi
yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan
proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
Take and Give.
Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1) Hasil Tes Formatif
Tes diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian hasil belajar siswa. Tes
digunakan karena dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan nilai sebagai
hasil belajar siswa. Dengan tes inilah dapat diperoleh data yang tepat dari hipotesis yang
diajukan.
2) Observasi
38
Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran untuk mendapat
gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Observasi
dapat juga digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan dan
menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
3.4.2. Alat Pengumpulan Data
1) Butir Soal Tes
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa
tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi berupa tes tertulis
berbentuk pilihan ganda dan uraian. Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5
siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel. 3.3
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator
Item soal
No Soal
Jenis tes
3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
3.1
Menghitung
luas
trapesium
dan layang –
layang
3.1.1. menghitung luas trapesium
1, 3, 5, 6, 10,11,14,18,20
PG PG
3.1.2. menghitung luas layang - layang
2, 4, ,9,13,15,16,17,19
PG PG
3.1.3. menghitung luas belah ketupat
7,8,12, PG PG
39
Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5 siklus II dapat dilihat pada
tabel 3.4 berikut:
Tabel. 3.4
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 5 SD Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator
Item soal
No Soal Jenis tes
4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
4.1 Menghitung volume kubus dan balok
4.1.1 menghitung volume kubus
1, 3, 4, 6, 8, 10,11,14,16,17, 18,19,20,24
PG
4.1.2 menghitung volume balok
2, 5, 7, 9,12,13,15,21,22,23,25
PG
2) Lembar Pengamatan
Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa
saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator penilaian
sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran Take and Give. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk
40
memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran Take and Give, perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam
mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana
yang telah disusun serta mengukur peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa.
Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator
penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu
skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa
angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-
masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik,
skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan
oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator
penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila
pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan
siswa dengan kurang.
Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi
instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Take and Give. Kegiatan observasi
dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II.
Instrumen observasi pada siklus I dan siklus II baik observasi guru maupun observasi
siswa adalah sama. Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang
diamati yaitu: kesiapan belajar siswa (prapembelajaran), melakukan eksplorasi sumber
bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,
respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran, melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan menghafal kartu (Take and Give) dan mengkomunikasikan kepada temannya,
membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada instrumen aktivitas guru
terdapat 8 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan belajar siswa (pra
pembelajaran), melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan, membimbing
siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi, pemanfaatan
media gambar, mengorganisasikan siswa dalam kegiatan menghafal dan
41
mengkomunikasikan (Take and Give), penghargaan kelompok, penggunaan bahasa,
membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi.
Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model
pembelajaranTake and Give sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran
Aspek yang Diamati
Indikator No. Item
Kesiapan Belajar Siswa
(PraPembelajaran)
1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)
2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan
guru 4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
1-4
Melakukan eksplorasi sumber
bacaan dan memperhatikan penjelasan guru
1) Melakukan eksplorasi menggunakan media gambar
2) Menyimak materi yang guru sampaikan
5-6
Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran
2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran 3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran
7-9
Respon siswa dalam
pemanfaatan media
pembelajaran
1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui media gambar
2) Menunjukkan respon positif ketika guru menggunakan media gambar
3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar
4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media gambar
10-13
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan menghafal kartu (Take and Give)
1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru 2) Bersemangat dan antusias untuk mencari
pasangan kartu 3) Melakukan diskusi secara kondusif dalam
kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman(Take and Give)
4) Melakukan kegiatan pasang kartu sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
5) Mendampingi guru mengoreksi hasil kegiatan
14-19
42
Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran Take and Give sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi AktivitasGuru dalam Pembelajaran
Aspek yang diamati
Indikator No. Item
Memeriksa kesiapan belajar
siswa (PraPembelajaran)
1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
2) Membimbing siswa berdoa 3) Melakukan kegiatan presensi 4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
1-4
Melakukan apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan
tujuan
1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya
jawab dan menunjukkan gambar 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
5-7
Membimbing siswa melakukan
eksplorasi sumber bacaan dan
menyampaikan materi
1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi menggunakan media gambar
2) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3) Menyajikan materi dengan menggunakan media
gambar 4) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan
8-11
Pemanfaatan Media Gambar
1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 2) Menunjukkan keterampilan dalam memanfaatkan
media gambar dalam pembelajaran 3) Menggunakan media secara efektif dan efisien
12-14
Mengorganisasikan siswa dalam
kegiatan menghafal kartu (Take and
Give)
1) Mengarahkan siswa dalam pembelajaran Take and Give
2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Take and Give bersama siswa
3) Membimbing siswa dalam menyusun kesepakatan peraturan kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman (Take and Give)
15-23
pasang kartu 6) Antusias terhadap penghargaan yang
diberikan guru
Membuat Kesimpulan dan
Melakukan Kegiatan Refleksi
1) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari 2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan 3) Memberikan salam penutup
20-23
Jumlah 23
43
4) Membimbing siswa dalam kegiatan menghafal kartu (Take and Give)
5) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar melalui kegiatan mencari pasangan kartu
6) Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir sejenak secara individu sebelum mencari pasangan kartu
7) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give
8) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
9) Meluruskan miskonsepsi dan kesalahpahaman yang terjadi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa
Penghargaan Kelompok
1) Memberikan poin kepada kelompok yang berhasil mencocokan kartu dengan benar
2) Memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh poin tertinggi
24-25
Penggunaan Bahasa
1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar 3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
26-28
Membuat Kesimpulan dan
Melakukan Kegiatan Refleksi
1) Memberikan motivasi kepada kelompok yang nilainya kurang
2) Membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran
3) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran
4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup
29-33
Jumlah 33
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian
kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh
peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan
(validitas) dan keajegan (reliabilitas).
3.4.3.1. Uji Validitas Instrumen
44
Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal (try
out).Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah
disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan
buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga
sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Sidokerto 03 dengan jumlah siswa
24 anak. Dengan jumlah siswa (N) = 24, maka nilai rtabel = 0,33 dengan taraf signifikan 5%.
Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation
menggunakan aplikasi SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai
rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka angka tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih
kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun hasil uji validitas
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak valid
Siklus I 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15 ,16,17,18,19,20
1,2,8,9,10,11,12,13,14,15,16, 17,18,19,20
3,4,5,6,7
Siklus II 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,19,20
15,16,17,18
3.4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban
siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha
(Cronbach’s). Besarnya koefesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya.
Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.
Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Kemmis dan Mc.
Taggart dalam buku Arikunto (2010) dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini:
45
Tabel 3.9
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,701 Tinggi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.701 15
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus II
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.11 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,699 Tinggi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.699 16
46
Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16 di atas dapat diketahui
bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal pilihan ganda mencapai 0,701 yang
berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sementara
koefisien reliabilitas pada siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,699 yang berarti bahwa
tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi Sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas tinggi.
3.4.3.3. Uji Taraf Kesukaran
Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat
kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK)
suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil
menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
∑ B = jumlah siswa menjawab benar
∑ P = jumlah siswa peserta tes.
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0
(nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi
apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal
yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan.
Sebaliknya soal yang sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa
(firdanurleli.wordpress.com/2010/11/28).
Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir
soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah
atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut
pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Naniek Sulistya
Wardani, Slameto, Adi Winanto (2012: 339) sebagai berikut:
47
Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5 SD N
Sidokerto 03 dengan jumlah keseluruhan responden 24 siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I
Jenis Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
Pilihan Ganda 0,00 – 0,25 Sukar 19,20 2
0,26 – 0,75 Sedang 2,9,10,11,12,13,14,15,16
,17,18 11
0,76 – 1,00 Mudah 1,8 2
Jumlah 15
Dari data tabel 3.13 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat
diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal
sebanyak 2 soal dengan kategori sukar, terdapat 11 soal dengan kategori sedang, dan 2
soal dengan kategori mudah.
Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan
jumlah 20 soal yaitu soal berbentuk pilihan ganda.Hasilnya sebagai berikut:
Tabel 3.14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II
Jenis Soal
Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
Pilihan Ganda
0,00 – 0,25 Sukar 20 1
0,26 – 0,75 Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,
12,13,14,19 15
0,76 – 1,00 Mudah
Jumlah 16
48
100maksimalskor
diperoleh yangskor akhir evaluasi Nilai
Dari data tabel 3.14 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat
diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal
sebanyak 1 dengan kategori sukar, 15 soal dengan kategori sedang.
3.5. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil Tindakan.
Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil tindakan:
3.5.1. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
Take and Give meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
3.5.2. Indikator Hasil tindakan
a. Melalui penerapan model kooperatif Take and Give dalam proses pembelajaran
dilakukan dengan cara memberikan materi, menghafalkan kartu yang dibagikan
guru, dan mengkomunikasikan kepada teman yang lain dengan tepat dalam
kondisi belajar yang menyenangkan sehingga aktivitas guru-siswa meningkat
secara signifikan sebesar minimal 40%.
b. Peningkatan proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif Take
and Give dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara signifikan dengan
kriteria 75% siswa atau minimal 18 siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
3.6. Analisis Data
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,
mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan
sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar jawaban
siswa serta catatan selama observasi, kemudian dilakukan analisis.
Semua data dibagi dan dibahas bersama peneliti dengan teman sejawat.
Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.
a. Analisis data hasil tes
49
Analisis persentase ketuntasan pembelajaran:
Persentase ketuntasan siswa = 100
b. Analisis data hasil observasi
Hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi.
Kriteria hasil observasi secara klasikal dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:
Tabel 3.15
Kriteria Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Rentang (skor) Kriteria
0 – 20 Sangat Kurang
21 – 38 Kurang
39 – 56 Cukup Baik
57 – 74 Baik
75 – 92 Sangat Baik
Pada tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa
memperoleh skor 0-20 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil
observasi keaktifan siswa memperoleh skor 21-38 maka termasuk dalam kriteria kurang,
apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 39-56 maka termasuk dalam
kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 57-74
maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan siswa
memperoleh skor 75 -92 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.
Untuk mengetahui tingkat persentase keaktifan siswa secara klasikal dalam
pembelajaran digunakan rumus:
B = x 100%
Ket:
= Banyaknya skor yang diperoleh
N = Jumlah skor secara keseluruhan
B = Persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran
50
Tabel 3.16 Kriteria Hasil Observasi Guru
Rentang (skor) Kriteria
0 – 26 Sangat Kurang
27 – 52 Kurang
53 – 78 Cukup Baik
79 – 105 Baik
106 – 132 Sangat Baik
Pada tabel 3.16 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa
memperoleh skor 0-26 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil
observasi keaktifan siswa memperoleh skor 27-52 maka termasuk dalam kriteria kurang,
apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 53-78 maka termasuk dalam
kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 79-
105 maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan
siswa memperoleh skor 106-132 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.
Untuk mengetahui persentase peningkatan proses pembelajaran secara klasikal
dalam pembelajaran digunakan rumus:
B = x 100%
Ket:
= Banyaknya skor yang diperoleh
N = Jumlah skor secara keseluruhan
B = Persentase peningkatan proses pembelajaran.