bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...

18
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yaitu hasil tes evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Sumber data utama dalam penelitian ini siswa kelas 5 hasil observasi selama pelaksanaan tindakan kelas dan hasil tes. Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 yang dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksankan pada 21 Maret 2016 sampai dengan 7 April 2016 mulai dari Siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa Sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 15 perempuan dan 23 laki-laki. Kondisi fisik siswa terutama siswa kelas 5 seimbang antara berat badan dan tinggi badannya. Semua siswa normal dalam arti tidak ada siswa yang mempunyai kebutuhan khusus. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas yakni model pembelajaran group investigation sedangkan variabel terikat hasil belajar siswa kelas 5. Pembelajaran dengan mengunakan model grup investigation yang digunakan dalam pembelajaran matematika dengan dua Kompetensi Dasar yaitu KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Rang dan KD 6.3 Menentukan Jaring-jaring Berbagai bangun Ruang Sederhana, dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation yakni membentuk kelompok secara heterogen, menentukan ketua kelompok, memilih sub topik, mengambil LKS didepan, menginvestigasi sub topik yang dipilih bersama kelompok, mencatat hasil investigasi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi, member tanggapan, mengklarifikasi dan evaluasi.

Upload: lethien

Post on 05-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan

penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran

yaitu hasil tes evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Sumber data

utama dalam penelitian ini siswa kelas 5 hasil observasi selama pelaksanaan

tindakan kelas dan hasil tes.

Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 yang dilaksanakan

pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksankan pada 21

Maret 2016 sampai dengan 7 April 2016 mulai dari Siklus I dan Siklus II. Jumlah

siswa Sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 15 perempuan dan 23 laki-laki. Kondisi

fisik siswa terutama siswa kelas 5 seimbang antara berat badan dan tinggi

badannya. Semua siswa normal dalam arti tidak ada siswa yang mempunyai

kebutuhan khusus.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas yakni

model pembelajaran group investigation sedangkan variabel terikat hasil belajar

siswa kelas 5.

Pembelajaran dengan mengunakan model grup investigation yang

digunakan dalam pembelajaran matematika dengan dua Kompetensi Dasar yaitu

KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Rang dan KD 6.3 Menentukan

Jaring-jaring Berbagai bangun Ruang Sederhana, dengan langkah-langkah model

pembelajaran group investigation yakni membentuk kelompok secara heterogen,

menentukan ketua kelompok, memilih sub topik, mengambil LKS didepan,

menginvestigasi sub topik yang dipilih bersama kelompok, mencatat hasil

investigasi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi, member

tanggapan, mengklarifikasi dan evaluasi.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

21

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom

Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C.

Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri

dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan

tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting

(refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart

Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart adalah sebagai berikut:

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I berdasarkan hasil yang diperoleh dari

nilai tes matematika siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Desain pembelajaran

group investigation, kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini

menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika dengan KD 6.2

Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus I, indikator, tujuan

pembelajaran, menyiapkan alat peraga, lembar observasi, materi pembelajaran,

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

22

skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber belajar, jenis penilaian,

membuat lembar kerja siswa dan instrumen penilaian. peneliti melakukan

kolaborasi dengan teman, guru untuk mengetahui hasil belajar siswa

2. Tahap Tindakan dan Observasi

Tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai dengan

perencanaan awal menggunakan model group investigation. Pelaksanaan tindakan

siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan observasi ini dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan

siswa berdasarkan model group investigation yang diamati oleh observer dengan

mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

a) Kegiatan awal

1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa.

2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa

3) Mengecek kehadiran siswa.

4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi).

5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran

b) Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa contoh bangun ruang sederhana

2) Guru meminta siswa untuk menyebutkan macam-macam contoh

bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung.

3) Guru meminta siswa untuk menunjukan dan membedakan anatara sisi,

rusuk dan titik sudut pada bangun

4) Guru menjelaskan materi tentang sifaf-sifat bangun ruang

5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi” sifaf-sifat

bangun ruang “ kubus, balok, prisma, limas.

Elaborasi

1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang.

2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua

kelompoknya

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

23

3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih

topik yang sudah disiapkan

4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang akan

dikerjakan bersama kelompok.

5) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang dipilih

secara kooperatif.

6) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya.

7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian

mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.

9) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap

presentasi kelompok.

Konfirmasi

1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi

kesalahan konsep.

2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa.

3) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan mengenai materi yang

sudah disampaikan

c. Kegiatan Penutup

1) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran

berlangsung

2) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan.

3) Guru menutup pembelajaran

4) Salam penutup

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

24

Pertemuan Kedua Siklus I

a) Kegiatan Awal

1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa.

2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa

3) Mengecek kehadiran siswa.

4) Apersepsi : Guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan

pertama

5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran

b) Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan bangun ruang

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang

3) Guru menjelasakan materi

Elaborasi

1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukan ketua

kelompoknya.

3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik

yang sudah disiapkan.

4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang

akan dikerjakn bersama-sama kelompok.

5) Siswa mendengarkan prosedur guru mengenai tugas yang akan

dikerjakan bersama kelompok.

6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota

kelompok.

7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

25

9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

10) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap

presentasi kelompok.

Konfirmasi

1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalan

konsep.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami

3) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran

berlangsung.

Penutup

1) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu

2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar

3) Guru menutup pembelajaran

4) Salam penutup

Tahap Refleksi

Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation maka, akan dilakukan refleksi. Terhadap proses

pembelajaran yang telah berlangsung untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan pelaksanaan model group investigation. yaitu dengan mengkaji,

melihat, mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah

dilakukan, data-data yang terkumpul baik dari hasil tes. Berdasarkan hasil dari

refleksi maka perlu diperbaiki guna persiapan untuk rencana tindakan selanjutnya.

Deskripsi Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Tahap dalam kegiatan siklus II ini adalah sama dengan siklus I, yaitu

diawali dengan menyusun RRP dua kali pertemuan dengan “KD 6.3 Menentukan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

26

jaring-jaring bangun ruang”, dan alat peraga yaitu gambar jaring-jaring bangun

ruang yang terbuat dari kertas karton, menyiapkan lembar observasi aktivitas guru

dan siswa, menyiapkan soal tes evaluasi.

2. Tahap Tindakan dan Observasi

Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang telah

disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan model group

investigation pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai

pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model group investigation yang

diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Pertemuan Pertama siklus II

1) Kegiatan awal

1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa.

2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa

3) Mengecek kehadiran siswa.

4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi).

5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran

c) Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian jariing-

jaring bangun ruang

2) Guru menjelasakan pengertian jaring-jaring bangun ruang

3) Guru meminta dua orang siswa untuk maju kedepan kelas, dan

memintanya untuk membuka kota sabun dan kotak kapur

4) Guru menanyakan dua perbedaan dari jaring-jaring balok dan kubus

Elaborasi

1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang.

2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua

kelompoknya

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

27

3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

memilih topik yang sudah disiapkan

4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang

akan dikerjakan bersama kelompok.

5) Siswa mendengarkan prosedur mengenai tugas yang akan dikerjakan

bersama kelompok.

6) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang

dipilih secara kooperatif.

7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya.

9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian

mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.

10) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap

presentasi kelompok.

Konfirmasi

1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi

kesalahan konsep.

2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum

diketahui yang belum diketahui siswa

3) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

d. Kegiatan Penutup

1) Guru bersama-sama Siswa menyimpulkan pembelajaran

2) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran

berlangsung

3) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan.

4) Guru menutup pembelajaran

5) Salam penutup

Pertemuan dua siklus II

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

28

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa.

2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa

3) Mengecek kehadiran siswa.

4) Guru Memberikan apersepsi :

5) Guru bertanya jawab tentang kesulitan materi pada pertemuan pertama

6) Menyampaikan tujuan Pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar jaring-jaring bangun

ruang

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai jaring-jaring bangun

ruang

3) Guru menjelasakan materi

Elaborasi

1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

2) Guru meminta untuk Setiap kelompok menunjukan ketua

kelompoknya.

3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik

yang sudah disiapkan.

4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang

akan dikerjakn bersama-sama kelompok.

5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tugas yang akan

dikerjakan bersama kelompok.

6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota

kelompok.\Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat

dengan teman kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun

ruang,guru berperan sebagai fasilitator.

7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

29

8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

9) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap

presentasi kelompok.

Konfirmasi

1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalanhan

konsep.

2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individu

yang aktif selama mengikuti pembelajaran

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami

4) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran

berlangsung.

Penutup

1) Guru melasanakan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu

2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar

3) Guru menutup pembelajaran

4) Salam penutup

Tahap Refleksi

Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

refleksi siklus I. Tindakan pada siklus I dan siklus II dibandingkan serta membuat

kesimpulan berdasarkan hasil observasi yang terkumpul, dianalisis dan

diharapkan terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Pengumpulan Data

Jenis data penelitian mengunakan data yang berupa data primer yaitu data

yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

Teknik Pengumpulan data yag digunakan berupa teknik tes dan non tes

(lembar observasi).

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

30

Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Adapun Kisi-kisi

instrumen penilaian hasil belajar terdapat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3. 1

Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus I

Sumber: Olahan Data Primer

Standar

Kompetensi

Kompotensi

Dasar

Indikator Item Tes

No

Item

Jumlah

soal

6.Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun

6.2Mengide

ntifikasi

sifat-sifat

bangun

ruang

6.2. 1.Menyebutkan macam-macam

bangun ruang sisi datar dan sisi

lengkung

1,3

2

6.2.2 Membedakan sisi, rusuk, dan

titik sudut bangun ruang

4

1

6.2.3Mengidentifikasi sifat-sifat balok

dan kubus

8,2

2

6.2.4Mengidentifikasi sifat-sifat

prisma dan limas

6,9

2

6.2.5Mengidentifikasi sifat-sifat

tabung dan kerucut dan bola.

5,7,1

0

3

Jumlah soal 10

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

31

Tabel 3. 2

Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus II

Sumber: Olahan Data Primer

3.5 Syarat Soal yang Baik

Instrument soal test diberikan terlebih dulu diuji cobakan pada siswa yang

bukan merupakan subjek penelitian. Instrument diuji cobakan pada siswa kelas 5

SD Negeri Kutowinangun 04 dengan jumlah siswa 24 siswa. Tujuan dari

pelaksanaan uji coba instrument adalah mengetahui kelayakan item soal yang

nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas 5 SD

Negeri Kutowinangun 04. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian

terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya

dinilai, untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

Standar

Kompetensi

Kompotensi

Dasar

Indikator Item Soal

No soal Jumlah

soal

6.Memahami

sifat-sifat bangun

dan hubungan

antar bangun

6.3Menentuka

n jaring-jaring

berbagai

bangun ruang

sederhana

6.3.1 Menjelasakan pengertian

jaring-jaring bangun ruang.

2

1

6.3.2 Mengetahui jaring-jaring

bangun ruang sederhana.

1,

4,6,3,9

5

6.3.3Membedakan jaring-jaring

bangun ruang sederhana

5,7,10 8

4

Jumlah Soal 10

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

32

Item To Total Correlation).Validitas menurut Sudijono,A., (2001) dalam Wardani

Naniek Sulistya, dkk (2012:342), adalah “ketepatan mengukur yang dimiliki oleh

sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya”. Sebutir soal dapat dikatakan

telah validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang

bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor totalnya, atau ada

korelasi pasif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya.

Hasil uji validitas siklus I dan siklus II yang diolah melalui SPSS 20,0

Kriteria untuk koofesien validitas instrument Wardani Naniek Sulistya, dkk

(2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Indeks Validitas

No Indeks Kriteria

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat rendah

Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 89)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

33

Tabel 3.4

Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II

Indeks

Kriteria

Siklus I Siklus II

No Butir

Soal

F % No Butir

Soal

F %

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

- - - 7,8,16 3 15

0,61 – 0,80

Tinggi 1,3,6,8,10

,11,12,13,

15,18

10 50 1,4,5,6,11

,14,18

7

35

0,41 – 0,60 Cukup 2 1 5 2,3,9,10 4 20

0,21 – 0,40

Rendah 4,5,7,9,14

,16,17,19,

20

9 45 13 1 5

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

- - - 12,15,17,

19,20 5 25

Jumlah 20 20 100 20 20 100

Sumber: Olahan Data Primer

Hasil uji validitas siklus I dari 20 butir soal diperoleh butir soal yang valid

sebanyak 14 butir soal (1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,15,17,18,20) sedangkan 6 butir

soal yang tidak valid (4,5,7,14,16,19) memiliki Correlated item-total correlation

dengan kriteria sangat rendah atau tidak digunakan. 10 butir soal yang dipilih

yang akan digunakan pada Siklus I.

Hasil uji validitas siklus II dari 20 soal diperoleh hasil butir soal yang

valid sebanyak (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,14,16,18) sedangkan 6 butir soal tidak

valid (12,13,15,17,19,20) dengan Correlated item-total correlation diatas 0,30

dengan kriteria valid. Sedangkan 1 butir soal yang tidak valid (6) memiliki

Correlated item-total correlation dibawah 20,0 tidak akan digunakan atau

dibuang, 10 soal yang telah dipilih akan digunakan untuk soal Siklus II.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

34

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan

merupakan sebuah instrumen yang handal, konsisten, dan stabil, sehingga bila

digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat

reliabilitas digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama.

Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan Ilpha Croncbrach. Besarnya KoefisienAlpha merupakan tolak ukur

dari tingkat reliabitas. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 20,0. Menurut Azwar Saifudin (2012:346) menyatakan

bahwa realibilitas merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana hasil suatu konsep dapat dipercaya keajegan, kestabilan, dan

konsistensinya.

Kriteria pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian ini

menurut Wardani Naniek Sulistya dkk (2012:346), dapat dilihat pada tabel

dibawah ini, sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Indeks Reliabilitas

Rentang Kriteria

0,80 – 1, 00 Sangat Reliabel

Reliabel

Cukup Reliabel

Agak Reliabel

Kurang Reliabel

Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92) dengan modifikasi

Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 20 butir

soal dilakukan pada 38 siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Distribusi reabilitas

butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.6

sebagai berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

35

Tabel 3.6

Distribusi Reliabititas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II

No. Urut Siklus Jumlah Butir Soal Cronboach’s Alpha Kriteria

1 I 20 0,826 Sangat Reliabel

2 II 20 0,839 Sangat Reliabel

Sumber: Olahan Data Primer

Berdasarkan tabel 3.6 Cronboach’s Alpha yang diperoleh dari siklus I

sebesar 0,826 dan siklus II sebesar 0,839. Kedua angka tersebut berada dinterval

indeks antara 0,81 – 1,00 , dengan demikian reliabilitas instrumen soal untuk

siklus I dan II, dapat digunakan dalam penelitian.

Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 82)

menyatakan bahwa, tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan

proporsi peserta didik yang menjawab benar. Semakin besar tingkat kesukaran

butir soal, berarti butir soal semakin mudah, demikian juga sebaiknya semakin

rendah tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal itu semakin sukar. Indeks

tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang

dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran burir soal yang

dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 83) dapat

disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

36

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Skor Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0, 75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92)

Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci

dapat disajikan melalui tabel 3.8 distribusi tingkat kesukaran butir soal berikut ini:

Tabel 3.8

Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II

Skor

Tingkat

Kesukaran

Siklus I Siklus II

No Soal F % No Soal F %

0,00 – 0,25 Sukar 4,5,7,14,

16,19

6 30 13,12,15,17,19,

20

6 30

0,26 – 0, 75 Sedang 1,2,3,6,8,9,

11,13,15,1

7,18,20

12 60 1,2,3,5,6,9,

10,11,14,18

10 50

0,76 – 1,00 Mudah 10,12 2 10 4,7,8,16 4 20

Jumlah 20 100 100

Sumber : Olahan Data Primer

Hasil uji tingkat kesukaran pada siklus 1 dari 20 soal, menunjukkan 6

soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,5,7,14,16,19), 12 soal menunjukkan

tingkat kesukaran sedang (1,2,3,6,8,9,11,13,15,17,18,20) dan 2 soal menunjukkan

tingkat kesukaran mudah (10,12). Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran siklus II

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/4/T1_292012525_BAB... · Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus

37

menunjukkan 6 soal sukaran (13,12,15,17,19,20), 10 soal menunjukkan tingkat

kesukaran sedang (13,12,15,17,19,20) dan 4 soal menunjukkan tingkat kesukaran

mudah ( 4,7,8,16).

Dari beberapa butir soal yang memiliki kesukaran sedang hanya 10 yang akan

dipilih untuk tes siklus I dan II sedangkan butir soal yang masih tersisa akan

dipilih untuk tugas kelompok.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang

mencapai KKM ≥ 70 tuntas sebanyak 80% dari jumlah keseluruahan siswa

kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 tahun pelajaran 2015/2016.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif komperatif dengan menggunkan persentase yaitu

membandingkan hasil belajar matematika berdasarkan ketuntasan antar siklus.

Adapun rumus yang digunakan adalah:

1. Menghitung ketuntasan belajar

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:

Ketuntasan =

x 100

2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:

Ketuntasan =

x 100

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau

mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 .