bab iii metode penelitian 3.1 objek...

23
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah financial knowledge, financial behavior, financial attitude, financial training dan financial management practices. Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM yang menjalankan usahanya di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria UMKM dalam UU No. 20 tahun 2008. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2017: 2) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2017: 8) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eskperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017).

Upload: hathien

Post on 07-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan,

dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi

tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah financial

knowledge, financial behavior, financial attitude, financial training dan financial

management practices. Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM yang

menjalankan usahanya di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang

diklasifikasikan berdasarkan kriteria UMKM dalam UU No. 20 tahun 2008.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2017: 2) merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Metode

penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2017: 8) dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eskperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi (Sugiyono, 2017).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

39

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif

kuantitatif dengan metode survei. Metode survei menurut Sugiyono (2017: 6)

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan

buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya

dengan mengedarkan kuesioner, tes, dan wawancara yang terstruktur.”

Dengan menggunakan metode survei untuk melakukan penelitian, penulis

dapat memperoleh fakta dari fenomena yang timbul dan mencari keterangan secara

faktual. Instrumen penelitian metode survei menggunakan pertanyaan atau

pernyataan terstruktur dan sistematis yang sama kepada kelompok tertentu sesuai

dengan sasaran penelitian sehingga data yang diperoleh dari responden akan dicatat,

diolah, dan dianalisis. Langkah untuk melakukan metode survei di awali dengan

mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, menganalisis data dan kemudian

membuat kesimpulan dan menyusun laporan dari rangkaian penelitian yang telah

dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan dan melihat suatu

hubungan atau pengaruh dan kaitan antar variabel.

Seperti yang telah dijabarkan di atas, penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta kualitatif dan teknik

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei. Metode

deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis

tentang financial knowledge, financial behavior, financial attitude, financial

training dan financial management practices pada pelaku UMKM di Provinsi DKI

Jakarta dan Jawa Barat berdasarkan kriteria UMKM dalam UU No. 20 tahun 2008.

3.3 Operasional Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 38).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

40

Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah terhadap Praktik Manajemen Keuangan

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah” maka operasional variabel dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas (independent

variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).

3.3.1 Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2017: 39) variabel independen adalah variabel yang

sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel independen yang diteliti, yaitu

pengetahuan keuangan (X1), perilaku keuangan (X2), sikap keuangan (X3),

pelatihan keuangan (X4) yang diukur dengan skala likert empat poin. Dari hasil

penelitian akan diperoleh besaran skor dari setiap responden, kemudian akan

dilakukan analisis yang kemudian dikelompokkan menjadi empat kategori sesuai

dengan kriteria dari OJK dan penelitian-penelitian terdahulu, yaitu not literate

(<30%), less literate (30% < 60%), sufficient literate (60% < 80%), well literate

(>80%) untuk mengukur tingkat literasi keuangan pelaku UMKM.

3.3.2 Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2017: 39) variabel dependen sering disebut sebagai

variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik manajemen

keuangan (Y) yang diukur dengan skala likert empat poin.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

41

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Indikator Item Skala

Variabel Independen (X)

1. Pengetahuan

Keuangan

(X1)

a. Pengetahuan dasar

b. Pengelolaan keuangan

c. Tabungan dan investasi

d. Pengetahuan tentang

produk dan jasa saat ini

1 s.d 8 Ordinal

2. Perilaku

Keuangan

(X2)

a. Pengelolaan keuangan

dasar

b. Perilaku menabung

c. Perilaku investasi

d. Partisipasi keuangan

(asuransi)

9 s.d 14 Ordinal

3. Sikap

Keuangan

(X3)

a. Sikap terhadap uang

b. Tanggung jawab keuangan

15 s.d 19 Ordinal

4. Pelatihan

Keuangan

(X4)

a. Menerima pelatihan di

bidang keuangan

20 s.d 24 Ordinal

Variabel Dependen (Y)

5. Praktik

Manajemen

Keuangan

(Y)

a. Pengelolaan kas

b. Pengelolaan piutang

c. Pengelolaan persediaan

d. Pengelolaan investasi

e. Pengelolaan pembiayaan

f. Sistem informasi akuntansi

g. Pelaporan dan analisis

keuangan

25 s.d 40 Ordinal

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2017: 80) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

42

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau

objek itu.

Populasi dalam penelitian ini yaitu pelaku UMKM di Provinsi DKI

Jakarta dan Jawa Barat yang merepresentasikan UMKM yang mereka kelola.

Provinsi tersebut dipilih karena DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat

literasi keuangan tertinggi di Pulau Jawa dan Jawa Barat dengan tingkat literasi

keuangan terendah di Pulau Jawa meskipun tingkat literasi keuangan kedua

provinsi tersebut masih di atas rata-rata nasional yaitu masing-masing 40,0% dan

33,0%. Berikut merupakan tabel populasi UMKM di Provinsi DKI Jakarta dan

Jawa Barat.

Tabel 3.2 Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha

Menengah Besar (UMB) di DKI Jakarta dan Jawa Barat Tahun 2016

Tahun Skala Usaha

Usaha Mikro

Kecil

Usaha Menengah

Besar

DKI Jakarta

2016 1.154.192 80.859

Jawa Barat

2016 4.564.958 69.849

Sumber: Sensus Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik 2016, Data diolah

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2017: 81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

43

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling yakni teknik sampling incidental yang merupakan teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2017: 85). Unit analisis dalam penelitian ini adalah tenaga kerja atau

pelaku UMKM yang juga merepresentasikan UMKM itu sendiri.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus

Lemeshow (1997), hal tersebut dikarenakan jumlah populasi UMKM yang sangat

besar di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Rumus lemeshow merupakan

rumus penentuan sampel yang diperuntukkan untuk populasi yang tidak diketahui

atau tidak terhingga.

𝑛 =𝑝(1 − 𝑝)(z1−∝/2)2

d2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96

p = Maksimal estimasi = 0,5

d = Alpha (0,10) atau sampling error = 10%

Melalui rumus Lemeshow di atas, maka minimal jumlah sampel yang harus

diambil adalah:

𝑛 =𝑝(1 − 𝑝)(z1−∝/2)2

d2

𝑛 =0.5 (1 − 0.5)(1,96)2

0,12

𝑛 =0,25 . 3,8416

0,012

𝑛 = 96,04 ≈ 100

Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, maka n yang didapatkan adalah

96,04 yang dibulatkan menjadi 100 orang. Artinya, penulis harus mengumpulkan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

44

sampel sekurang-kurangnya sejumlah 100 orang pelaku usaha mikro, kecil, dan

menengah.

3.5 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data

sekunder, yaitu:

1. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden dengan

menggunakan teknik pengumpulan data survei melalui observasi,

wawancara, dan penyebaran kuesioner. Data primer dalam penelitian ini

merupakan data yang dikumpulkan dari para pelaku UMKM yang menjadi

responden.

2. Data sekunder adalah data yang berhubungan dengan masalah-masalah yang

diteliti yang tidak diperoleh secara langsung dari responden yang menjadi

objek penelitian. Data tersebut diperoleh dari studi kepustakaan dengan cara

membaca buku maupun tulisan yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti. Data-data sekunder terkait penelitian ini misalnya, jumlah tenaga

kerja yang diserap oleh UMKM, jumlah total UMKM di Indonesia yang

datanya di dapatkan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), Badan Pusat Statistik.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang akan dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian

(Sugiyono, 2017: 137). Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam

penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada instansi

yang diteliti dengan maksud untuk memperoleh data primer yaitu data yang

diperoleh melalui:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

45

a. Pengamatan (Observation), yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengamati secara langsung objek peneliti.

b. Wawancara (Interview), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar

pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan satu

persatu kepada responden yang berhubungan langsung dengan objek yang

diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan cara

mengadakan studi literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan

masalah yang diteliti. Data dari literatur berguna sebagai bahan pertimbangan

atas data yang diperoleh dari penelitian.

3. Riset Internet (Online Research)

Teknik pengumpulan data yang berasal dari situs-situs atau website yang

dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet dan situs tersebut

berhubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

yang diteliti.

3.5.3 Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2017: 142) kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Menurut tipe dan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat berupa pertanyaan

atau pernyataan tertutup atau terbuka (Sugiyono, 2017: 143). Pertanyaan

kuesioner dalam penelitian ini mengacu pada pertanyaan survei yang dilakukan

oleh Sabana (2014), OECD (2015), Jennifer & Dennis (2015), Otoritas Jasa

Keuangan (2016).

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

46

Rancangan kuesioner yang penulis buat dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup di mana jawaban dibatasi atau sudah ditentukan oleh penulis.

Jumlah kuesioner ditentukan berdasarkan indikator variabel penelitian. Jawaban

responden akan diukur menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2017: 93)

skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

3.6 Pengujian Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitas dan

reliabilitas. Pengujian ini dilakukan agar instrumen-instrumen penelitian yang

disebar melalui kuesioner tersebut sudah valid dan reliabel, yang artinya alat ukur

untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2017: 121).

Untuk menguji validitas pada tiap-tiap item dilakukan dengan

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

skor butir. Koefisien korelasi yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan

standar validasi yang berlaku. Menurut Sugiyono (2017: 134).

a. Jika r ≥ 0,30, maka item instrumen dinyatakan valid

b. Jika r ≤ 0,30, maka item instrumen dinyatakan tidak valid

Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi

berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

47

𝑟𝑥𝑦 =𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋.∑𝑌)

√[𝑛(∑𝑋2) − (∑𝑋2)][𝑛(∑𝑌2) − (∑𝑌2)]

Sumber: Sugiyono (2017: 183)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

∑xy = Jumlah perkalian variabel x dan y

∑x = Jumlah nilai variabel x

∑y = Jumlah nilai variabel y

∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel x

∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel y

n = Banyaknya sampel

3.6.2 Uji Reliabilitas

Keandalan (reliability) merupakan suatu pengukuran yang menunjukkan

sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan - error free) dan

karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam

item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan

indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrumen mengukur konsep

dan membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran (Uma Sekaran, 2006: 40).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan cronbach’s

alpha dengan rumus sebagai berikut:

𝑎 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑𝑆𝑖2

𝑆𝑥2

]

Sumber: Sugiyono (2017: 131)

Keterangan:

α = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

48

∑𝑆𝑖2 = Jumlah varians tiap butir pertanyaan

𝑆𝑥2

= Total varians

Tabel 3.3 Standar Penilaian Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Internal Consistency

α ≥ 0,9 Excellent

0,7 ≤ α < 0,9 Good

0,6 ≤ α < 0,7 Acceptable

0,5 ≤ α < 0,6 Poor

α < 0,5 Unacceptable

Sumber: Sekaran (2013)

3.6.3 Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat

diukur menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dalam Riduwan (2017:

62) yaitu sebagai berikut:

𝐾𝐷 = 𝑟2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

Bila hasil pengujian statistik menunjukkan Ha diterima, maka hal ini berarti

bahwa variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y). Apabila Ha ditolak, maka hal ini berarti variabel independen (X)

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Koefisien

determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh positif atau

negatif diantara variabel X dan variabel Y.

3.7 Rancangan Analisis dan Penetapan Hipotesis

Rancangan analisis digunakan untuk mengetahui korelasi dari variabel-

variabel yang diteliti dengan perhitungan statistik, dalam lingkup penelitian ini

terdapat lima variabel yang terdiri dari empat variabel independen yaitu

pengetahuan keuangan (financial knowledge), perilaku keuangan (financial

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

49

behavior), sikap keuangan (financial attitude), pelatihan keuangan (financial

training) dan satu variabel dependen praktik manajemen keuangan (financial

management practices).

Menurut Sugiyono (2017: 159) hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan

melalui data yang terkumpul.

Langkah dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur

(path analysis) dimulai dengan menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatif (Ha), menggambarkan diagram jalur lengkap, menghitung koefisien jalur

yang didasarkan pada koefisien regresi, menghitung koefisien jalur secara simultan

atau bersama-sama, menghitung koefisien jalur secara parsial.

3.7.1 Penetapan Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial knowledge,

financial behavior, financial attitude, dan financial training terhadap financial

management practices pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Provinsi DKI

Jakarta dan Jawa Barat. Penetapan dan pengujian hipotesis dilakukan secara

parsial maupun simultan. Pengujian hipotesis dilakukan mengikuti teori yang

terdapat dalam Sekaran (2006), yaitu sebagai berikut:

1. Pengujian secara bersama-sama (simultan)

H01: 𝜌𝑦𝑥1 = 𝜌𝑦𝑥2 = 𝜌𝑦𝑥3 = 𝜌𝑦𝑥4 = 0

Pengetahuan keuangan, perilaku keuangan, sikap keuangan, dan pelatihan

keuangan tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap praktik

manajemen keuangan

H01: 𝜌𝑦𝑥1 ≠ 𝜌𝑦𝑥2 ≠ 𝜌𝑦𝑥3 ≠ 𝜌𝑦𝑥4 ≠ 0

Pengetahuan keuangan, perilaku keuangan, sikap keuangan, dan pelatihan

keuangan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap praktik

manajemen keuangan.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

50

2. Pengujian secara parsial

a) Pengetahuan keuangan terhadap praktik manajemen keuangan

H02: 𝜌𝑦𝑥1 ≤ 0 Pengetahuan keuangan tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap praktik manajemen keuangan

Ha2: 𝜌𝑦𝑥1 > 0 Pengetahuan keuangan berpengaruh positif

signifikan terhadap praktik manajemen keuangan

b) Perilaku keuangan terhadap praktik manajemen keuangan

H03: 𝜌𝑦𝑥2 ≤ 0 Perilaku keuangan tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap praktik manajemen keuangan

Ha3: 𝜌𝑦𝑥2 > 0 Perilaku keuangan berpengaruh positif signifikan

terhadap praktik manajemen keuangan

c) Sikap keuangan terhadap praktik manajemen keuangan

H04: 𝜌𝑦𝑥3 ≤ 0 Sikap keuangan tidak berpengaruh positif signifikan

terhadap praktik manajemen keuangan

Ha4: 𝜌𝑦𝑥3 > 0 Sikap keuangan berpengaruh positif signifikan

terhadap praktik manajemen keuangan

d) Pelatihan keuangan terhadap praktik manajemen keuangan

H05: 𝜌𝑦𝑥4 ≤ 0 Pelatihan keuangan tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap praktik manajemen keuangan

Ha5: 𝜌𝑦𝑥4 > 0 Pelatihan keuangan berpengaruh positif signifikan

terhadap praktik manajemen keuangan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

51

3.7.2 Transformasi Data

Data yang akan diuji dalam penelitian ini merupakan data ordinal sedangkan

analisis jalur (path analysisi) hanya menggunakan data interval dan rasio.

Sehingga data ordinal dalam penelitian ini harus ditransformasikan terlebih

dahulu ke dalam skala interval melalui metode suksesi interval (method of

successive interval) atau MSI.

Menurut Jonathan Sarwono (2012: 241), langkah dalam mengkonversikan

skala ordinal menjadi skala interval, yaitu:

1. Menghitung frekuensi jawaban per item pertanyaan;

2. Menghitung proporsi (P), yaitu dengan membagi setiap frekuensi dengan

jumlah responden;

3. Menghitung nilai proporsi kumulatif (PK) dengan menjumlahkan proporsi

secara berurutan untuk setiap nilai;

4. Mencari nilai Z dengan menggunakan tabel distribusi normal untuk setiap

proporsi kumulatif yang diperoleh;

5. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐹(𝑧) =1

√2𝜋𝐸𝑥𝑝 (−

1

2𝑧)

6. Menghitung scale value dengan menggunakan rumus berikut:

𝑆𝑉 =𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡

𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡

7. Menentukan nilai transformasi dengan rumus:

Y = NS + [1 + (NSmin)]

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Path analysis merupakan perpanjangan dari regresi berganda sehingga

semua asumsi dalam rumus tersebut harus di ikuti termasuk dengan uji asumsi

klasik. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi linier,

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

52

yaitu penaksir tidak bias dan terbaik atau sering disingkat BLUE (Best Linier

Unbias Estimate). Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

normalitas.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel

terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu terdistribusi normal atau

tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukan oleh nilai error yang

terdistribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan

pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test

Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS.

Uji normalitas menurut Ghozali (2011: 160) bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f yang mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel terikat

berdistribusi normal.

Menurut Singgih Santoso (2012: 393), dasar pengambilan keputusan

apabila dilakukan berdasar probabilitas (significance) yaitu:

- Bila probabilitas ≥ 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal

- Bila probabilitas ≤ 0,05 maka populasi tidak berdistribusi normal

Cara lain yang dapat dilakukan adalah analisis grafik dengan melihat

gambar Normal Probabiliy Plots dalam program SPSS. Hal ini dapat

membuktikan bahwa ternyata data yang digunakan terdistribusi normal.

3.8 Metode Analisis Data dan Pemilihan Metode Statistik

Menurut Sugiyono (2016: 147) yang dimaksud analisis data adalah kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

53

dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan.

Untuk menganalisis data, penulis perlu menguji hipotesis yang diajukan

dengan menggunakan statistik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan statistik

parametrik berdasarkan data-data yang diperoleh. Penulis menggunakan analisis

jalur (path analysis) untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel terikat. Penulis melakukan perhitungan statistik menggunakan software

SPSS 24.0

3.8.1 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama

tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog &

Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Menurut Riduwan & Kuncoro (2017:

2) model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar

variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen). Sedangkan analisis jalur menurut Ghozali (2013: 249) merupakan

perluasan dari analisis linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal)

yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Asumsi-asumsi path analysis menurut Riduwan & Kuncoro (2017: 2) yaitu:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linier.

2. Ko-linier, yaitu menunjukkan suatu garis yang sama. Maksudnya jika ada

beberapa variabel exogenous mempengaruhi satu variabel endogenous; atau

sebaliknya, jika ditarik garis lurus akan membentuk garis-garis yang sama.

3. Model rantai sebab akibat, yaitu menunjukkan adanya model sebab akibat

dimana urutan kejadian akhirnya menuju pada variasi dalam variabel

dependen/endogenous. Dari X1, X2, X3, dan X4 menuju ke Y.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

54

4. Aditivitas (Additivity) atau tidak ada efek-efek interaksi.

5. Hubungan sebab akibat yang tertutup (Causal closure) artinya semua

pengaruh langsung satu variabel terhadap variabel lainnya harus disertakan

dalam diagram jalur.

6. Koefesien Beta (B).

7. Koefesien Determinasi (R2).

8. Data metrik berskala interval.

9. Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan salah satu variabel-

variabel dalam model.

10. Istilah gangguan (disturbance terms) atau variabel residual tidak boleh

berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model.

11. Multikoliniearitas yang rendah.

12. Recursivitas, yaitu tidak menunjukkan adanya hubungan timbal balik

(reciprocal).

13. Spesifikasi model benar diperlukan untuk menginterpretasi koefisien-

koefisien jalur.

14. Input korelasi yang sesuai.

15. Terdapat ukuran sampel yang memadai, dengan menggunakan sampel

minimal 100 dengan tingkat kesalahan 10% untuk memperoleh hasil analisis

yang signifikan dan lebih akurat.

16. Tidak terjadi multikoliniearitas.

17. Merancang model sesuai dengan teori yang sudah ada.

Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis

jalur menurut Jonathan Sarwono (2012: 29) adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis.

2. Menggambarkan diagram jalur yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel secara lengkap.

Diagram jalur yang digambarkan akan mencerminkan hipotesis konseptual

yang diajukan sehingga tampak jelas variabel penyebab dan variabel akibat.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

55

Hubungan antar variabel secara lengkap dapat dilihat pada diagram analisis

jalur di bawah ini:

Gambar 3.1 Diagram Jalur Pengaruh Financial Knowledge (X1),

Financial Behavior (X2), Financial Attitude (X3), dan Financial Training

(X4)terhadap Financial Management Practices (Y)

X1

X2

X3

X4

rx1x3

rx1x4rx2x3

rx2x4

rx1x2

rx3x4

Y

pyx1

pyx2

pyx3

pyx4

e

Sumber: Pengembangan Peneliti, 2018

Keterangan:

X1 = Variabel financial knowledge

X2 = Variavel financial behavior

X3 = Variabel financial attitude

X4 = Variabel financial training

Y = Variabel financial management practices

e = Residual

rxaxb = Korelasi antar variabel bebas

pyxa = Koefisien Jalur

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

56

3. Membuat persamaan struktur

Berdasarkan paradigma pada gambar 3.1 diagram jalur tersebut, maka

struktur variabel penelitian ini dapat dinyatakan ke dalam persamaan regresi yaitu:

�̅� = 𝜌𝑦𝑥1𝑋1 + 𝜌𝑦𝑥2𝑋2 + 𝜌𝑦𝑥3𝑋3 + 𝜌𝑦𝑥4𝑋4 + 𝜀

Dalam penelitian ini 𝜌𝑦𝑥1, 𝜌𝑦𝑥2, 𝜌𝑦𝑥3, 𝜌𝑦𝑥4, 𝜌𝑦𝜀 merupakan koefisien jalur

di mana 𝜌𝑦𝑥1 menunjukkan besarnya pengaruh langsung (relatif) dari X1 ke Y.

Sedangkan 𝜀 merupakan variabel residu dari:

1) Variabel lain di luar X1 yang mungkin mempengaruhi X2 dan Y yang

teridentifikasi oleh teori tetapi tidak dimasukkan ke dalam model.

2) Variabel lain di luar X1 yang mungkin mempengaruhi X2 dan Y tetapi belum

teridentifikasi oleh teori.

3) Kekeliruan pengukuran (error measurement).

4) Komponen yang sifatnya tidak menentu (random component).

4. Menghitung matriks korelasi R dengan Analisa korelasi ganda

Menurut Sugiyono (2017: 191) analisis korelasi ganda adalah analisis yang

digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel X1

dan X2 dengan variabel Y secara bersamaan, adapun rumus korelasi ganda adalah

sebagai berikut:

𝑅𝑦𝑋1𝑋2 = √𝑟2𝑦𝑥1 + 𝑟2𝑦𝑥2 − 2𝑟 𝑦𝑥1 2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2

1 − 𝑟2𝑥1𝑥2

Keterangan:

RyX1X2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

57

Adapun untuk melihat hubungan atau korelasi, penulis menggunakan

analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017: 184) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya Pengaruh Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2017: 184)

Untuk menghitung matriks korelasi R dapat menggunakan bentuk matriks

sebagai berikut:

𝐑 =

[ 𝑟𝑥1𝑥1 𝑟𝑥1𝑥2 𝑟𝑥1𝑥3 𝑟𝑥1𝑥4 𝑟𝑥1𝑦

𝑟𝑥2𝑥1 𝑟𝑥2𝑥2 𝑟𝑥2𝑥3 𝑟𝑥2𝑥4 𝑟𝑥2𝑦

𝑟𝑥3𝑥1 𝑟𝑥3𝑥2 𝑟𝑥3𝑥3 𝑟𝑥3𝑥4 𝑟𝑥3𝑦

𝑟𝑥4𝑥1 𝑟𝑥4𝑥2 𝑟𝑥4𝑥3 𝑟𝑥4𝑥4 𝑟𝑥4𝑦

𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑦𝑥3 𝑟𝑦𝑥4 𝑟𝑦𝑦 ]

5. Menghitung matriks invers korelasi

𝑪𝑹 =

[ X1 X2 … Xk

C11 C12 … C11

C22 … C11

… …C11]

6. Hitung koefisien jalur

Untuk menghitung koefisien jalur dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

𝜌𝑦𝑥1 = 𝛴𝑖𝑘 =1 𝐶𝑖𝑗𝑟𝑦𝑥1

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

58

7. Menghitung pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

Untuk menghitung pengaruh semua variabel independen terhadap variabel

dependen secara bersama-sama dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑦𝑘𝑖2 = ∑𝜌𝑦𝑥𝑖 𝑟𝑦𝑥𝑖

𝑘

𝑖=1

8. Menghitung koefisien jalur di luar variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y)

Dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

𝜌𝑦ɛ = √1 − 𝑅𝑦𝑥𝑖2

9. Menghitung koefisien determinasi R2, uji statistik f dan t

3.8.2 Uji Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijabarkan, maka diajukan

rumus hipotesis sebagai jawaban sementara yang akan diuji dan dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk melakukan

pengecekannya.

3.8.2.1 Pengujian Secara Simultan (Uji f)

Uji pengaruh simultan (f test) menurut Ghozali (2013: 177) digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau

simultan mempengaruhi variabel dependen. Menurut Riduwan (2017: 117)

uji pengaruh simultan (f test) menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐹 =(𝑛 − 𝑘 − 1) 𝑅𝑦𝑥𝑘

2

𝑘 (1 − 𝑅𝑦𝑥𝑘2 )

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

59

Keterangan:

𝑅𝑦𝑥𝑘2 = R Square

k = Jumlah variabel eksogen

n = Jumlah sampel

(n – k – 1) = Derajat kebebasan

Setelah mendapatkan nilai Fhitung, kemudian nilai tersebut

dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5

persen yang artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan

memiliki probabilitas 95 persen atau korelasi kesalahan sebesar 5 persen dan

derajat kebebasan digunakan untuk menentukan Ftabel. Adapun kriteria yang

digunakan, di antaranya sebagai berikut:

- H0 diterima apabila : Fhitung ≤ Ftabel

- H0 ditolak apabila : Fhitung ≥ Ftabel

Apabila H0 diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen dinyatakan tidak

signifikan, dan sebaliknya apabila H0 ditolak menunjukkan bahwa pengaruh

variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dinyatakan

signifikan.

3.8.2.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji (t-test) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 178). Rumus

uji t menurut Riduwan (2017: 117) adalah sebagai berikut:

𝑡𝑘 =𝜌𝑘

𝑠𝑒𝑝𝑘 ; (𝑑𝑘 = 𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan:

Statistik 𝑠𝑒𝜌𝑥1 diperoleh dari hasil komputerisasi pada SPSS untuk analisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120110/2014/120110140061_3_3823.pdf · untuk mendapatkan data sudah dapat digunakan. 3.6.1 Uji Validitas Validitas

60

Kriteria untuk penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0) yang

digunakan adalah sebagai berikut:

- H0 diterima apabila thitung < ttabel atau – ttabel atau sig ≥ α

- H0 ditolak apabila thitung > ttabel atau – thitung < - ttabel atau sig ≤ α

Apabila H0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

dan sebaliknya apabila H0 ditolak, maka variabel independen berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

3.9 Penetapan Signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen

atau 0,05 yang berarti kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan

mempunyai probabilitas 95 persen atau kesalahan yang mungkin terjadi dalam

penarikan kesimpulan adalah 5 persen. Tingkat signifikansi 5 persen dianggap

cukup untuk mewakili hubungan antar variabel dalam penelitian sosial.

3.10 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini akan dilakukan berdasarkan

pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis yang didasarkan pada kriteria-kriteria

yang telah disepakati di atas dan diidentifikasi dengan masalah yang ada, serta

didukung dengan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Hasil penarikan kesimpulan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang simultan maupun parsial dari variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen dan apakah pengaruhnya

signifikan. Hal tersebut akan ditunjukkan dengan penerimaan/penolakan H0 dan Ha.

Langkah selanjutnya adalah penulis akan mencoba memberi saran berdasarkan

penarikan kesimpulan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.