bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan pendekatan...

12
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud adalah untuk menggambarkan bagaimana penerapan pembelajaran matematika menggunakan model AIR dengan pendekatan kontekstual, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa pada pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Peneliti mengambil pendekatan tersebut dikarenakan dalam mengambil data diperlukan berupa data kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari aktivitas guru dan aktivitas siswa. Sedangkan data kuantitaif digunakan untuk memperoleh data berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah SMPN 11 Malang yang beralamat di Jl. Ikan Piranha No. 185, Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Proses pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada pembelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dan disesuaikan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 11 Malang dikarenakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa pada pembelajaran matematika tergolong rendah, model pembelajaran AIR

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud adalah untuk menggambarkan

bagaimana penerapan pembelajaran matematika menggunakan model AIR dengan

pendekatan kontekstual, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa pada

pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Peneliti mengambil pendekatan tersebut

dikarenakan dalam mengambil data diperlukan berupa data kualitatif dan kuantitaif.

Data kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari aktivitas guru dan aktivitas

siswa. Sedangkan data kuantitaif digunakan untuk memperoleh data berupa

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah SMPN 11 Malang

yang beralamat di Jl. Ikan Piranha No. 185, Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru, Kota

Malang. Proses pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada

pembelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dan disesuaikan dengan

proses pembelajaran yang berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi

penelitian di SMPN 11 Malang dikarenakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa pada pembelajaran matematika tergolong rendah, model pembelajaran AIR

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

39

dengan pendekatan kontekstual belum pernah dilaksanakan, serta untuk mengukur

tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 11 Malang

semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 17

siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa setelah menggunakan model

AIR dengan pendekatan kontekstual. Penelitian dilaksanakan di kelas VII A

dikarena karakteristik siswa yang cenderung belum mampu mengutarakan

pemikirannya dengan baik dan tingkat berpikir kreatif siswa masih cenderung

rendah.

3.4 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data-data yang diperoleh

langsung dari sumber data. Adapun data yang diambil dari penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika

terhadap model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual. Aktivitas guru

dan aktivitas siswa diisi oleh observer pada saat kegiatan pembelajaran

terhadap model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.

2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui hasil pengerjaan

siswa dengan tes tulis.

3. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang diperoleh melalui hasil pengerjaan

siswa dengan tes tulis .

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

40

Sumber data aktivitas, berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa pada

pembelajaran matematika melalui AIR dengan pendekatan kontekstual diperoleh

siswa kelas VII B SMPN 11 Malang semester ganjil 2017/2018. Sumber data

kemampuan berpikir kritis siswa adalah hasil lembar kerja siswa yang sesuai

dengan prosedur berpikir kritis. Kemampuan berpikir kreatif adalah hasil lembar

kerja siswa dengan langkah-langkah kemampuan berpikir kreatif.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui observasi dan

tes. Berikut penjelasan beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data:

3.5.1 Observasi

Teknik observasi digunakan untuk aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual.

3.5.2 Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan

kreatif siswa dalam menyelesaikan tes tulis berbentuk uraian berdasarkan langkah-

langkah indikator yang telah ditentukan. Tes tulis di isi oleh siswa pada saat akhir

pembelajaran berlangsung.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Instrumen Aktivitas Guru

Lembar observasi guru merupakan instrumen penerapan model

pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran dan aktivitas guru. Lembar observasi diisi dan diamati oleh observer

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

41

sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas guru sebagai

berikut.

Tabel 3.1: Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model AIR dan

pendekatan kontekstual

Aktivitas

Taraf

Keterlaksanaan Keterangan

1 2 3 4

Kegiatan Pendahuluan

1. Menyampaikan informasi materi yang

akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan

model pembelajaran yang digunakan.

2. Memberikan informasi terkait materi

pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari dan mata pelajaran

yang lain.

Kegiatan Inti

1. Menyampaikan materi pembelajaran

secara garis besar menggunakan

pendekatan kontekstual.

2. Melakukan tanya jawab dengan siswa

terkait masalah kontekstual yang

diberikan.

3. Membimbing siswa untuk membentuk

kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa.

4. Membagikan Lembar Kerja Kelompok

(LKK) kepada setiap kelompok.

5. Membimbing siswa yang kesulitan pada

saat kegiatan diskusi berlangsung.

6. Menghadirkan model yang sesuai dengan

materi pembelajaran berupa pertanyaan

ataupun soal.

7. Memberikan kesempatan kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

8. Memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk memberikan

tanggapan atau pertanyaan kepada

kelompok yang presentasi.

9. Membahas cara penyelesaian LKK yang

tepat.

10. Memberikan pengulangan materi sebagai

penguatan pemahaman siswa.

11. Mengajak siswa untuk melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang dipelajari.

12. Memberikan penilaian terhadap hasil

diskusi kelompok siswa.

Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan pembelajaran yang

didapatkan.

2. Memberikan informasi terkait materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

42

Pedoman aktivitas guru yang digunakan untuk lembar observasi guru

menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2: Pedoman Lembar Observasi Guru

Nilai Keterangan

1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak

kekurangan).

2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada

kekurangan).

3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik).

4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali

tanpa hambatan dan kendala apapun).

3.6.2 Instrumen Aktivitas Siswa

Lembar observasi siswa merupakan instrumen penerapan model

pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran dan aktivitas siswa. Lembar observasi akan diisi dan diamati oleh

observer sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas guru

sebagai berikut.

Tabel 3.3: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model AIR dan

Pendekatan Kontekstual

Aktivitas Taraf Keterlaksanaan

Keterangan 1 2 3 4

Kegiatan Pendahuluan

1. Mendengarkan penjelasan guru terkait

materi yang akan dipelajari, tujuan

pembelajaran dan model

pembelajaran yang digunakan.

2. Mendengarkan dan menanngapi

ketika guru mengaitkan materi

pembelajaran dengan kehidupan

sehari-hari dan mata pelajaran yang

lain.

Kegiatan Inti

1. Mendengarkan penjelasan guru terkait

materi yang akan dipelajari.

2. Menjawab pertanyaan guru terkait

masalah kontekstual yang diberikan.

3. Membentuk kelompok diskusi dengan

anggota 4-5 siswa.

4. Mengamati Lembar Kerja Kelompok

(LKK)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

43

5. Melaksanakan kegiatan diskusi

dengan teman satu kelompok dan

dibimbing oleh guru apabila kesulitan

dalam memahami.

6. Memperhatikan penjelasan guru

ketika guru menghadirkan model

yang berhubungan dengan materi

pembelajaran.

7. Melakukan presentasi di depan kelas

terkait hasil yang didapatkan selama

diskusi kelompok berlangsung.

8. Mengungkapkan tanggapan atau

pertanyaan kepada kelompok yang

presentasi.

9. Membahas cara penyelesaian yang

tepat pada LKK.

10. Mendengarkan dan menanggapi

ketika guru memberikan pengulangan

materi sebagai penguatan

pemahaman.

11. Mengungkapkan hal apa saja yang

dirasakan selama pembelajaran

berlangsung.

12. Memperhatikan guru ketika memberi

penilaian.

Kegiatan Penutup

1. Membuat kesimpulan pembelajaran

yang didapatkan.

2. Mendengarkan informasi materi yang

akan dipelajari selanjutnya.

Pedoman aktivitas siswa yang digunakan untuk lembar observasi siswa

menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.4: Pedoman Lembar Observasi Siswa

Nilai Keterangan

1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak

kekurangan).

2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada

kekurangan).

3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik).

4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali

tanpa hambatan dan kendala apapun).

3.6.3 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu tes tulis uraian. Penilaian ini didasarkan pada pedoman

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

44

penskoran yang telah dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis.

Berikut instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa.

Tabel 3.5: Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No. Absen

Siswa

Skor Tiap Indikator Total Skor

Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini.

Tabel 3.6: Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Aspek Indikator Skor

1. Interpretasi Siswa mampu memahami masalah yang diajukan dengan menulis

diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan tepat.

a. Tidak menulis yang diketahui dan yang ditanyakan. 0

b. Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan dengan

tidak tepat. 1

c. Menuliskan yang diketahui saja dengan tepat atau yang

ditanyakan saja dengan tepat. 2

d. Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan

tepat tetapi kurang lengkap. 3

e. Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan

tepat dan lengkap. 4

2. Analisis Siswa mampu mengidentifikasi hubungan-hubungan antara

pernyataan, pertanyaan dan konsep yang diberikan dalam soal

dengan ditunjukan dengan membuat model matematika

a. Tidak membuat model matematika yang diberikan. 0

b. Membuat model matematika dari soal yang diberikan

tetapi tidak tepat. 1

c. Membuat model matematikadari soal yang diberikan

dengan tepat tetapi tidak lengkap. 2

d. Membuat model matematika dari soal yang diberikan

dengan tepat tetapi ada sedikit kesalahan. 3

e. Membuat model matematika dari soal yang diberikan

dengan tepat, benar dan lengkap. 4

3. Evaluasi Siswa mampu menggunakan strategi yang tepat dalam

menyelesaikan soal, lengkap dan benar dalam melakukan

perhitungan.

a. Tidak menggunakan strategi dalam menyelesaikan soal. 0

b. Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak lengkap

dalam menyelesaikan soal. 1

c. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan

soal, tetapi tidak lengkap atau menggunakan strategi yang

tidak tepat tetapi lengkap dalam menyelesaikan soal.

2

d. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan

soal, lengkap tetapi melakukan kesalahan dalam

perhitungan atau penjelasan.

3

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

45

e. Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan

soal, lengkap dan benar dalam melakukan

perhitungan/penjelasan.

4

4. Inferensi Siswa mampu membuat kesimpulan dengan tepat.

a. Tidak membuat kesimpulan. 0

b. Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak sesuai

dengan konteks soal. 1

c. Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun

disesuaikan dengan konteks soal. 2

d. Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan

konteks tetapi tidak lengkap. 3

e. Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan

konteks dan lengkap. 4

3.6.4 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Instrumen penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu tes tulis uraian. Penilaian ini didasarkan pada pedoman

penskoran yang telah dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif.

Berikut instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa.

Tabel 3.7: Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No. Absen

Siswa

Skor Tiap Indikator Total Skor

Kelancaran Keluwesan Keaslian Elaborasi

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini.

Tabel 3.8: Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No Aspek Indikator Skor

1. Kelancaran Siswa mampu memberikan ide pemecahan masalah secara benar

dan tepat.

a. Tidak memberikan ide pemecahan masalah. 0

b. Memberikan ide pemecahan masalah tapi belum selesai. 1

c. Memberikan ide yang tepat tetapi belum benar. 2

d. Memberikan ide yang benar tetapi belum tepat. 3

e. Memberikan ide pemecahan masalah yang benar dan

tepat. 4

2. Keluwesan Siswa mampu memperkirakan jawaban disertai cara

penyelesaian pemecahan masalah secara benar dan tepat.

a. Tidak memberikan jawaban atau cara penyelesaian yang

digunakan. 0

b. Memberikan jawaban disertai cara penyelesaian tetapi

belum selesai. 1

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

46

c. Memberikan jawaban dengan cara disertai penyelesaian

masalah secara tepat tetapi belum benar dalam

perhitungan.

2

d. Memberikan jawaban dengan cara disertai penyelesaian

masalah secara benar tetapi belum tepat dalam

perhitungan.

3

e. Memberikan jawaban disertai cara penyelesaian dengan

benar dan tepat. 4

3. Keaslian Siswa mampu menghasilkan cara baru/unik dari pemikiran yang

telah ada.

a. Tidak memberikan jawaban atau cara penyelesaian. 0

b. Memberikan jawaban dengan cara yang sudah sering

digunakan. 1

c. Memberikan jawaban dengan cara sendiri tetapi tidak

dapat memahami. 2

d. Memberikan jawaban dengan cara sendiri, sudah terarah

tetapi ada kekeliruan dalam perhitungan. 3

e. Memberikan jawaban dengan cara sendiri dan benar. 4

4. Elaborasi Siswa mampu menguraikan jawaban dengan rinci dan tepat.

a. Tidak menguraikan jawaban. 0

b. Membuat uraian jawaban yang tidak rinci dan tidak sesuai

dengan konteks soal. 1

c. Membuat uraian jawaban yang tidak rinci meskipun

disesuaikan dengan konteks soal. 2

d. Membuat uraian jawaban dengan rinci, sesuai dengan

konteks tetapi tidak tepat. 3

e. Membuat uraian jawaban dengan rinci, sesuai dengan

konteks dan tepat. 4

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa

Pedoman analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang dilakukan

observer pada model pembelajaran AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠

Adapun rata-rata nilai aktivitas guru dan siswa dalam model pembelajaran

AIR dan pendekatan kontekstual dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.9: Taraf Rata-Rata Aktivitas Guru dan Siswa

Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan

3,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 4,00 Sangat Baik

2,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 3,50 Baik

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

47

1,51 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 2,50 Cukup Baik

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 ≤ 1,50 Kurang

(Kemdikbud, 2014)

3.7.2 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Analisis kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil tes tulis yang

berbentuk uraian yang dilakukan oleh siswa. Analisis yang digunakan berdasarkan

hasil keseluruhan nilai siswa yang kemudian dikategorikan sesuai dengan rata-rata

nilai kemampuan berpikir kritis kemudian di analisis menggunakan pedoman

penskoran dimana sesuai dengan tahapan indikator kemampuan berpikir kritis.

Hasil pengerjaan tes tulis uraian yang dilakukan siswa pada model pembelajaran

AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung menggunakan rumus sebagai

berikut.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟× 100

Adapun rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa dalam pengerjaan

tes tulis berbentuk uraian dalam model pembelajaran AIR dan pendekatan

kontekstual dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.10: Taraf Rata-rata Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan

85 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 100 Sangat Baik

70 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 85 Baik

55 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 70 Cukup Baik

40 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 55 Kurang Baik

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 40 Kurang

(Yuliana & Warli, 2011)

3.7.3 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh dari hasil tes tulis yang

berbentuk uraian yang dilakukan oleh siswa. Analisis yang digunakan berdasarkan

hasil keseluruhan nilai siswa yang kemudian dikategorikan bersdasarkan rata-rata

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

48

nilai kemampuan berpikir kreatif kemudian di analisis menggunakan pedoman

penskoran dimana sesuai dengan tahapan indikator kemampuan berpikir kreatif.

Hasil pengerjaan tes tulis uraian yang dilakukan siswa pada model pembelajaran

AIR dan pendekatan kontekstual dapat dihitung menggunakan rumus sebagai

berikut.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟× 100

Adapun rata-rata nilai kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pengerjaan

tes tulis berbentuk uraian dalam model pembelajaran AIR dan pendekatan

kontekstual dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.11: Taraf Rata-rata Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Taraf Rata-Rata Taraf Keterlaksanaan

85 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 100 Sangat Baik

70 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 85 Baik

55 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 70 Cukup Baik

40 ≤ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 55 Kurang Baik

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 < 40 Kurang

(Yuliana & Warli, 2011)

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melalui tiga

tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan. Berikut penjabaran

secara terperinci.

3.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan, tahapan-tahapan

persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tempat dan waktu penelitian.

b. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VII B

SMPN 11 Malang untuk mengetahui; metode dan model apa yang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/40139/4/jiptummpp-gdl-yusidwiari-51301-4-babiii.pdf · Dengan ketentuan pedoman penskoran berikut ini

49

digunakan guru dalam pembelajaran , kemampuan berpikir kritis siswa, dan

kemampuan berpikir kreatif siswa.

c. Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, Lembar Kerja Kelompok

(LKK) untuk kegiatan diskusi kelompok, lembar observasi aktivitas guru,

aktivitas siswa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa selama

pembelajaran menggunakan model AIR dan pendekatan kontekstual, dan

lembar tes tulis dalam bentuk uraian yang akan digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dan kunci jawaban dari soal tes

tulis dan menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk

pembelajaran seperti nomor, soal dan hadiah/penghargaan.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan inti dari penelitian, tahapan-tahapan pelaksanaan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

b. Melakukan pengamatan selama pembelajaran dengan menggunakan lembar

observer yang dilakukan oleh dua atau tiga orang observer yaitu teman sejawat.

Objek yang diamati oleh peneliti meliputi aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran.

c. Melakukan pengujian pada akhir pembelajaran untuk mengukur tingkat

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa menggunakan tes tulis.

3.8.3 Tahap Pelaporan

Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengolah data hasil penelitian,

menganalisis data, menarik kesimpulan hasil penelitian dan menyusun laporan hasil

penelitian.