bab iii metode penelitian 3.1 desain...
TRANSCRIPT
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode Classroom Action Research (CAR) atau
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suyanto (dalam Muslich M, 2014, Hlm 9)
yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktikan-praktikan
pembelajaran di kelas secara profesional. Dalam PTK tujuan utamanya adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu
memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Pada sisi
lain, PTK mendorong para guru untuk memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-
hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis pada apa yang mereka lakukan
tanpa tergantung pada teori-teori ysng muluk-muluk dan bersifat universal yang
ditemukan oleh para pakar penelitian yang sering tidak cocok dengan situasi dan
kondisi kelas. Manfaat PTK itu sendiri sangat banyak yang dapat dipetik dari
pelaksanaan PTK. Manfaat tersebut yaitu ;
1) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam
mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya.
2) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan sikap professional guru.
3) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kinerja
belajar dan kompetensi guru.
4) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas
proses pembelajaran di kelas.
5) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas
penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
6) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas
prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil
belajar siswa.
35
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau pengembangan pribadi
siswa di sekolah.
8) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas
penerapan kurikulum.
3.1.1 Karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Masalah PTK berawal dari guru
PTK haruslah diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru
sebagai pelaku pembelajaran di kelas. Guru merasakan ada masalah di kelasnya
ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelasnya ketika
mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah
penelitian yang disebut PTK.
2) Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran
Dengan PTK, guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar
menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses
pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadikan proses
pembelajaran terganggu. Guru tidak perlu mengubah jadwal rutin di kelas yang sudah
direncanakan hanya untuk PTK.
3) PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif
Guru tidak harus sendirian dalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran di
kelas. Namun, dapat anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK
maupun dengan teman sejawat. Dengan cara itu, sebagai guru, anda akan banyak
menerima masukan tentang prosedur PTK; yang benar.
4) PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas
Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan model
pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media
dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang
bersifat inovatif lainnya.
5) PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan
36
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hal itu dapat terjadi karena setelah anda meneliti kegiatan sendiri di kelas anda –
dengan melibatkan siswa- anda akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis
untuk perbaikan praktik pembelajaran. Dengan demikian, anda dapat membuktikan
apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tindak di kelas.
Desain untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagan 3.1
Alur Tindakan kelas Model Kemmis dan Mc Taggart, 1998:14
(Hopkins, D, 2011, hlm 92)
Berdasarkan gambar di atas, dalam setiap siklus terdapat empat kegiatan yang
terdiri dari Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan
Reflesi (Reflecting).
1) Identifikasi Masalah
Peneliti melaksanakan pengamatan di kelas V yang berhubungan dengan
pembelajaran Tematik selama ini, ada beberapa permasalahan yang ditemui
diantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa
sangat pasif, siswa tidak ada keinginan untuk mengembangkan kemampuan
Identifikasi Masalah
Merumuskan Masalah Pelaksanaan & Observasi
Refleksi
Refleksi
Perencanaan
Perencanaan Baru
Pelaksanaan & Observasi
Siklus 1
Siklus 2
Hasil
37
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kreativitasnya. Dari beberapa temuan tersebut, maka peneliti merumuskan masalah
yang menjadi fokus dalam penelitian. Rumusan masalah tersebut dapat dilihat pada
bab I.
2) Kegiatan Pra Tindakan (merumuskan masalah)
(1)Menentukan masalah yang akan diteliti
(2)Melakukan kajian teori pembelajaran yang menggunakan model Kooperatif tipe
NHT (Numbered Head Together)
(3)Meningkatkan kemampuan aktivitas siswa melalui pembelajaran tematik dengan
Model NHT (Numbered Head Together)
3) Penyusunan Rencana Tindakan I
(1)Menetapkan topik pembelajaran.
(2)Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan I dengan model NHT
(Numbered Head Together).
(3)Menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian berfungsi untuk merekam
semua data-data yang dibutuhkan.
(4)Konsultasi instrument dengan dosen pembimbing. Hal ini agar instrument yang
akan dilakukan memiliki kualitas yang baik.
(5)Menyiapkan berbagai alat peraga yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar yang akan dilakukan.
4) Pelaksanaan
Tabel 3.1
Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II
Siklus 1 Perencanaan Menyusun instrument
pembelajaran yaitu RPP
(Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Lembar
kerja Siswa
Menyusun instrument
pengumpulan data berupa
38
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lembar observasi, dan
lembar evaluasi
Konsultasi instrument
kepada dosen pembimbing
Merevisi instrument jika
diperlukan
Tindakan & Obsevasi Melaksanakan tindakan
sesuai kegiatan
pembelajaran
Melakukan observasi sesuai
format yang telah disiapkan
Menilai hasil tindakan
sesuai format yang telah
disiapkan
Refleksi Menganalisis data-data
yang sudah diperoleh
Memperbaiki pelaksanaan
tindakan sesuai dengan
hasil analisis untuk
digunakan pada siklus ke 2
Siklus II Perencanaan Menyusun instrument
pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar
Aktivitas Siswa
Mengembangan program
tindakan kedua
Tindakan & Observasi Melaksanakan tindakan
sesuai kegiatan
39
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran
Melakukan observasi sesuai
format yang telah disiapkan
Menilai hasil tindakan
sesuai format yang telah
disiapkan
Refleksi Evaluasi tindakan kedua
Menganalisis data-data
yang telah diperoleh
Pada siklus II peneliti merasa tidak harus melaksanakan siklus selanjutnya
karena pada teori menurut Depdiknas (2008, hlm.4)
“Secara umum kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian
prestasi belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau keterampilan yang dapat diamati dan diukur”.
Jadi suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila sudah mencapai patokan yang
telah ditetapkan dan suatu kegiatan dikatakan belum berhasil atau gagal bila belum
mencapai patokan yang ditetapkan. Peneliti telah menetapkan bahwa Teori Slavin
sebagai kriteria Presentase aktivitas, aktif jika 60-69% dan sangat aktif jika 70-100%.
Dan pada siklus II aktivitas siswa kelas V telah mencapai 99% sehingga siklus
berhenti.
3.2 Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrument
pembelajaran dan instrument pengumpulan data.
a) Instrumen Pembelajaran
(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah sebuah acuan seorang guru dalam melaksanakan suatu proses
pembelajaran dan disusun pada setiap siklus yang akan dilaksanakan, karena rpp
merupakan sebuah perangkat pembelajaran. Didalam RPP berisi Kompetensi dasar
40
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(KD), Indikator, Tujuan, Kegiatan pembelajaran dan penilaian. RPP yang akan
peneliti buat akan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered Head Together).
(2)Bahan Ajar
Bahan ajar yaitu materi yang akan disampaikan dan diajarkan ketika kegiatan
pembelajaran dan media yang harus digunakan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan materi. Materi tersebut biasanya terdiri dari buku Paket/ buku
pegangan siswa dll.
(3) Lembar Kerja Kelompok
Lembar kerja kelompok dibuat untuk dikerjakan secara individu atau dengan
kelompok masing-masing dan dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur tingkatan
aktivitas pada siswa.
(4) Kepala bernomor
Kepala bernomor ini digunakan untuk menandai setiap siswa agar pada saat
evaluasi guru dapat memanggil siswa sesuai dengan nomornya masing-masing.
Kepala bernomor ini menjadi sebuah ciri khas dalam model pembelajaran Kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT).
b) Partisipan dan Tempat Penelitian
(1) Partisipan
Pada observasi awal dan pada saat melakukan kegiatan PLP, penulis melakukan
observasi dan praktik mengajar selama kurang lebih empat bulan di beberapa kelas,
hal ini dijadikan pertimbangan untuk memilih kelas yang akan dijadikan subjek
dalam penelitian, dalam hal ini penulis memilih kelas V sebagai subjek dalam
penelitian ini yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 15
orang siswa perempuan. Pemilihan kelas tersebut tidak terlepas dari kondisi siswa
yang pasif atau memiliki keaktifan belajar yang kurang baik. Situasi seperti ini
muncul dalam pembelajaran, salah satu penyebab utama adalah kurangnya perhatian
siswa terhadap proses pembelajaran, kegaduhan yang muncul dalam proses
pembelajaran, kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, dan
kurangnya kerja sama dalam kelompok dikarenakan adanya kesenggangan antara
41
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
siswa laki-laki dan perempuan. Adanya permasalahan tersebut membuat peneliti
ingin mencari pemecahan masalahnya agar masalah tersebut dapat terpecahkan.
Dengan diadakannya penelitian, diharapkan pada proses pembelajaran selanjutnya
lebih dapat mengembangkan keaktifan belajar mereka
(2) Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan disalah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Sukajadi Kota
Bandung. Sekolah ini termasuk sekolah yang cukup padat siswa dimana sekolah ini
ada 3 sekolah dasar. Pada tingkatan kelas pun masing-masing terdiri dari 2 rombel
kecuali kelas 2 dan 5 pada tahun 2016-2017. Kondisi sarana cukup memadai
tersedianya perpustakaan dan lab. komputer, serta dibeberapa kelas pun sudah
tersedia fasilitas proyektor dan in-focus.
3) Instrumen Prosedur Administratif Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan
administratif penelitian, meliputi:
(1)Pengajuan Proposal
Pengajuan proposal dilakukan setelah peneliti menemukan masalah sebagai
fokus penelitian yang ditemukan dari observasi langsung maupun wawancara secara
tidak langsung kepada guru dan siswa . kemudian peneliti mencari kajian literature
yang sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditemukan oleh penelitian.
Selanjutnya, peneliti merancang proposal penelitian yang kemudian diserahkan
kepada pembimbing skripsi sementara.
(2) Pengajuan SK Dosen Pembimbing
Pengajuan SK pembimbing skripsi dilakukan setelah peneliti mengajukan
proposal kepada dosen pembimbing skripsi sementara. SK tersebut dibuat oleh
bagian akademik fakultas yang kemudian akan diserahkan kepada dosen pembimbing
skripsi satu maupun dosen pembimbing skripsi dua.
(3) Pembuatan Surat Ijin Penelitian
Surat ijin penelitian dikeluarkan oleh Dinas Kesatuan Bangsa Kota Bandung
dengan syarat menyerahkan satu lembar surat rujukan dari fakultas. Lalu surat ijin
42
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian tersebut diserahkan kepada pihak sekolah sebagai lembaga tempat
dilaksanakan penelitian.
4) Instrument Prosedur Substantif Penelitian
(1) Wawancara
Wawancara, merupakan salah satu bentuk pengumpulan data dalam bentuk
komunikasi verbal antara peneliti dengan guru kelas dan siswa, komunikasi verbal
tersebut merupakan percakapan untuk memperoleh sebuah informasi. Pada penelitian
ini dilakukan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan tertulis agar dapat
berlangsung luwes dengan arah yang terbuka.
(2) Lembar observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengungkap sejauh mana aktivitas dalam
diri siswa pada kelompoknya.
(3) Lembar Tes
Lembar tes yang digunakan adalah tes formatif, yang dilaksanakan pada akhir
pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah
berlangsung.
(4)Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa selama
pembelajajaran berlangsung, sebagai alat penguat hasil penelitian agar peneliti lebih
terpercaya. Dokumen dalam penelitian ini adalah LKS, daftar nilai siswa dan foto.
Foto berfungsi untuk memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan
kelompok dan mengenai suasana kelas ketika aktivitas berlangsung.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan
sumber data, jenis data, dan instrument penelitian. Ada pun teknik pengumpulan data
pada penelitian ini di sajikan dalam tabel 3.2.
43
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data
No Sumber Data Jenis Data Instrument
1. Guru / Observer Aktivitas guru selama KBM
dengan model Kooperatif tipe
Numbered Head Together
(NHT)
Lembar Observasi Guru
2. Siswa Aktivitas siswa selama KBM
dengan menggunakan Model
Kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT)
Lembar Observasi Siswa
3. Guru / Observer Interaksi guru dengan siswa Lembar Observasi
4. Siswa Kemampuan Kreativitas Lembar Kerja Siswa
5. Guru dan siswa Materi dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan
Pedoman wawancara
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah pengolahan dan menganalisis
data tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dan kualitatif.
1) Analisis kuantitatif
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Menurut Sugiyono (2011, hlm 147) menjelaskan bahwa “Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi”. Analisis data kuantitatif
digunakan peneliti untuk menganalisis hasil belajar kognitif siswa pada setiap akhir
siklus dan menganalisis keterampilan sosial yang dimiliki siswa.
44
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Data yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif adalah nilai rata-rata
keaktifan siswa, hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan belajar.
Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes aktivitas siswa dalam
memberikan beberapa jawaban atas suatu masalah, memberikan beberapa cara atas
satu masalah dan memberikan beberapa cara dan jawaban atas satu masalah.
(1) Penyekoran hasil tes
Skala point untuk setiap butir soal memiliki bobot yang berbeda. Oleh karena
itu dibuat skoring rubric sebagai pedoman penyekoran hasil tes sebagai berikut.
Tabel 3.3
Skoring Rubrik Soal Evaluasi Siklus 1
No. Skor Keterangan
1. 10 Memberikan jawaban benar
20 Memberikan jawaban dengan lengkap
2. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
3. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
4. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
5. 20 Memberikan jawaban sesuai
Tabel 3.4
Skoring Rubrik Soal Evaluasi Siklus II
No. Skor Keterangan
1. 10 Memerikan jawaban sesuai
2. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
3. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
45
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
30 Memberikan 3 jawaban benar
4. 10 Memberikan 1 jawaban benar
20 Memberikan 2 jawaban benar
30 Memberikan 3 jawaban benar
40 Memberikan 4 jawaban benar
(2) Rubrik Aktivitas Belajar Siswa
Peneliti menunjukan Rubrik Aktivitas pada Siklus 1 dan siklus II setiap siswa.
Disana dapat dilihat perubahan yang didapat oleh siswa dari yang tidak aktif menjadi
aktif. Perubahan tersebut juga dapat menyebabkan perubahan hasil belajar menjadi
lebih meningkat. Berikut ini Rubrik Aktivitas Belajar siswa pada siklus I dan siklus II
No. Indikator / Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. aktivitas belajar siswa secara individual
Adanya aktivitas belajar siswa secara individual
4
Adanya aktivitas belajar siswa secara
individual tapi sesekali melakukan kerja sama dengan siswa lain
3
Siswa ragu-ragu untuk melakukan aktivitas belajar secara individu sesekali
melakukan kerja sama dengan siswa lain
2
Tidak adanya aktivitas belajar siswa secara individu
1
2. Aktivitas belajar siswa dalam bentuk
kelompok untuk memecahkan masalah
Sering terlihat adanya aktivitas siswa
dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah
4
Terlihat adanya aktivitas siswa dalam
bentuk kelompok untuk memecahkan masalah
3
Sesekali terlihat adanya aktivitas siswa dalam bentuk kelompok untuk
memecahkan masalah dan sesekali membantu memecahkan masalah
2
Tidak terlihat adanya aktivitas siswa
dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah
1
3. Keberanian siswa maju kedepan
Siswa berani maju kedepan dan siap
menjawab
4
Siswa berani maju kedepan tapi masih 3
46
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tidak siap untuk menjawab
Siswa ragu-ragu untuk berani maju
kedepan tapi tidak siap untuk menjawab
2
Siswa tidak berani maju kedepan 1
4. Setiap siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya
Setiap siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lain
4
Setiap siswa bisa mengomentari namun tidak dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lain
3
Siswa tidak dapat memberikan komentar
tapi dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain
2
Siswa tidak dapat memberikan komentar
dan tanggapan terhadap pendapat siswa lain
1
5. Adanya hubungan sosial antara siswa
dalam melaksanakan kegiatan belajar
Adanya hubungan sosial antara siswa
dalam melaksanakan kegiatan belajar dan tidak mengganggu teman
4
Adanya hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
sering mengganggu temannya
3
Tidak adanya hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajar dan sesekali mengganggu temannya (mengganggu positif)
2
Tidak ada hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
menggangu temannya (mengganggu negative)
1
6. Adanya upaya siswa untuk bertanya
kepada guru dan atau meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan
belajarnya
Adanya upaya siwa untuk bertanya
kepada guru dan atau meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya
4
Adanya upaya siswa untuk bertanya
kepada guru dan memita pendapat , tapi siswa tidak percaya diri dan bertanya kepada teman terlebih dahulu
3
Tidak adanya upaya siswa untuk
bertanya kepada guru dan meminta pendapat dalam kegiatan belajar dan
hanya berani bertanya dan meminta pendapat kepada teman
2
Tidak adanya upaya siswa untuk
bertanya kepada guru dan atau meminta
1
47
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya
Tabel 3.5 Rubrik Aktivitas Siklus I & Siklus II
(3) Analisis Data keaktifan Siswa
Analisis keaktifan siswa melalui observasi terstruktur, dengan menggunakan
instrument observasi yang deskriptif kemudian pengamatan atau observer hanya
menuliskan aktivitas yang dilakukan siswa baik yang positif maupun negatif pada
kolom yang disediakan. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa memuat kegiatan
selama proses pembelajaran berlangsung yang berpacu pada RPP yang telah disusun.
Penilaian keaktifan dalam penelitian ini diberikan skala sikap pada pengamatannya.
Setiap indikator disertai kolom deskripsi respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran. Indikator keaktifan berjumlah 6 menjadi 9 karena pada indikator 1
memiliki 4 sub indikator, jadi skor tertinggi adalah 36. Untuk mengetahui skor rata-
rata dari pencapaian keaktifan belajar siswa digunakan rumus:
%K =
x 100%
%K = Persentase dari keaktifan belajar siswa
∑x = Total nilai yang diperoleh siswa
N = Jumlah siswa
Tabel 3.6
Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Menurut Slavin (2008, hlm.208)
Presentase Aktivitas Siswa Keterangan
0-39 kurang Aktif
40-59 Cukup Aktif
60-69 Aktif
70-100 Sangat Aktif
i) Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rumus:
X=∑
Keterangan:
48
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
∑N = total nilai seluruh siswa
n = jumlah siswa
X = nilai rata-rata kelas
ii) Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) pembelajaran tematik yang diterapkan yaitu 70,00. Persentase
ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus:
TB =
x 100%
Keterangan ∑s ≥ 70; jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar dari
atau sama dengan 70
n = Banyak siswa
100% = Bilangan tetap
TB = Ketuntasan belajar
iii) Berdasarkan teori Nurgiyantoro, B. (2013, hlm. 368) untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa menggunakan presentasi
dengan rumus: Nilai = Skor yang diperoleh X 100 %
Skor Maksimum
2) Analisis Kualitatif
Analisis data dalam penelitian ini dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif
dengan menggunakan analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman pada
tahun1984 (dalam Sugiono, 2012, hlm.246) aktivitas analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai ketuntasan, sehingga
data yang didapatkan sudah jenuh. Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data
kualitatif yaitu sebagai berikut;
(1) Reduksi Data
Dalam penelitian ini, reduksi data yang dilakukan yaitu merangkum dan
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak diperlukan.
(2) Penyajian Data
49
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam penyajian data penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk teks yang
bersifat negatif dan grafik.
(3) Verifikasi
Pada pengolahan verifikasi ini dilakukan dengan cara menarik kesimpulan dari
data yang telah diperoleh.
(4) Analisis Data
Dalam analisis data ini kegiatannya menafsirkan pembelajaran yang sudah baik
dan belum baik sesuai rencana.