bab iii metode penelitian 3.1 desain...

16
Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suyanto (dalam Muslich M, 2014, Hlm 9) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktikan-praktikan pembelajaran di kelas secara profesional. Dalam PTK tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Pada sisi lain, PTK mendorong para guru untuk memikirkan apa yang mereka lakukan sehari- hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis pada apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-teori ysng muluk-muluk dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar penelitian yang sering tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas. Manfaat PTK itu sendiri sangat banyak yang dapat dipetik dari pelaksanaan PTK. Manfaat tersebut yaitu ; 1) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. 2) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan sikap professiona l guru. 3) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi guru. 4) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. 5) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya. 6) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.

Upload: buituong

Post on 08-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Classroom Action Research (CAR) atau

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suyanto (dalam Muslich M, 2014, Hlm 9)

yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktikan-praktikan

pembelajaran di kelas secara profesional. Dalam PTK tujuan utamanya adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu

memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Pada sisi

lain, PTK mendorong para guru untuk memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-

hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis pada apa yang mereka lakukan

tanpa tergantung pada teori-teori ysng muluk-muluk dan bersifat universal yang

ditemukan oleh para pakar penelitian yang sering tidak cocok dengan situasi dan

kondisi kelas. Manfaat PTK itu sendiri sangat banyak yang dapat dipetik dari

pelaksanaan PTK. Manfaat tersebut yaitu ;

1) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam

mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya.

2) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan sikap professional guru.

3) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kinerja

belajar dan kompetensi guru.

4) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas

proses pembelajaran di kelas.

5) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas

penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.

6) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas

prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil

belajar siswa.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

35

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau pengembangan pribadi

siswa di sekolah.

8) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan atau peningkatan kualitas

penerapan kurikulum.

3.1.1 Karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Masalah PTK berawal dari guru

PTK haruslah diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru

sebagai pelaku pembelajaran di kelas. Guru merasakan ada masalah di kelasnya

ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelasnya ketika

mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah

penelitian yang disebut PTK.

2) Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran

Dengan PTK, guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar

menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses

pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadikan proses

pembelajaran terganggu. Guru tidak perlu mengubah jadwal rutin di kelas yang sudah

direncanakan hanya untuk PTK.

3) PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif

Guru tidak harus sendirian dalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran di

kelas. Namun, dapat anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK

maupun dengan teman sejawat. Dengan cara itu, sebagai guru, anda akan banyak

menerima masukan tentang prosedur PTK; yang benar.

4) PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk

memperbaiki proses belajar mengajar di kelas

Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan model

pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media

dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang

bersifat inovatif lainnya.

5) PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

36

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal itu dapat terjadi karena setelah anda meneliti kegiatan sendiri di kelas anda –

dengan melibatkan siswa- anda akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis

untuk perbaikan praktik pembelajaran. Dengan demikian, anda dapat membuktikan

apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tindak di kelas.

Desain untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1

Alur Tindakan kelas Model Kemmis dan Mc Taggart, 1998:14

(Hopkins, D, 2011, hlm 92)

Berdasarkan gambar di atas, dalam setiap siklus terdapat empat kegiatan yang

terdiri dari Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan

Reflesi (Reflecting).

1) Identifikasi Masalah

Peneliti melaksanakan pengamatan di kelas V yang berhubungan dengan

pembelajaran Tematik selama ini, ada beberapa permasalahan yang ditemui

diantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

sangat pasif, siswa tidak ada keinginan untuk mengembangkan kemampuan

Identifikasi Masalah

Merumuskan Masalah Pelaksanaan & Observasi

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Perencanaan Baru

Pelaksanaan & Observasi

Siklus 1

Siklus 2

Hasil

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

37

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kreativitasnya. Dari beberapa temuan tersebut, maka peneliti merumuskan masalah

yang menjadi fokus dalam penelitian. Rumusan masalah tersebut dapat dilihat pada

bab I.

2) Kegiatan Pra Tindakan (merumuskan masalah)

(1)Menentukan masalah yang akan diteliti

(2)Melakukan kajian teori pembelajaran yang menggunakan model Kooperatif tipe

NHT (Numbered Head Together)

(3)Meningkatkan kemampuan aktivitas siswa melalui pembelajaran tematik dengan

Model NHT (Numbered Head Together)

3) Penyusunan Rencana Tindakan I

(1)Menetapkan topik pembelajaran.

(2)Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan I dengan model NHT

(Numbered Head Together).

(3)Menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian berfungsi untuk merekam

semua data-data yang dibutuhkan.

(4)Konsultasi instrument dengan dosen pembimbing. Hal ini agar instrument yang

akan dilakukan memiliki kualitas yang baik.

(5)Menyiapkan berbagai alat peraga yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan

belajar mengajar yang akan dilakukan.

4) Pelaksanaan

Tabel 3.1

Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II

Siklus 1 Perencanaan Menyusun instrument

pembelajaran yaitu RPP

(Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dan Lembar

kerja Siswa

Menyusun instrument

pengumpulan data berupa

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

38

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lembar observasi, dan

lembar evaluasi

Konsultasi instrument

kepada dosen pembimbing

Merevisi instrument jika

diperlukan

Tindakan & Obsevasi Melaksanakan tindakan

sesuai kegiatan

pembelajaran

Melakukan observasi sesuai

format yang telah disiapkan

Menilai hasil tindakan

sesuai format yang telah

disiapkan

Refleksi Menganalisis data-data

yang sudah diperoleh

Memperbaiki pelaksanaan

tindakan sesuai dengan

hasil analisis untuk

digunakan pada siklus ke 2

Siklus II Perencanaan Menyusun instrument

pembelajaran yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan Lembar

Aktivitas Siswa

Mengembangan program

tindakan kedua

Tindakan & Observasi Melaksanakan tindakan

sesuai kegiatan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

39

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran

Melakukan observasi sesuai

format yang telah disiapkan

Menilai hasil tindakan

sesuai format yang telah

disiapkan

Refleksi Evaluasi tindakan kedua

Menganalisis data-data

yang telah diperoleh

Pada siklus II peneliti merasa tidak harus melaksanakan siklus selanjutnya

karena pada teori menurut Depdiknas (2008, hlm.4)

“Secara umum kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian

prestasi belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau keterampilan yang dapat diamati dan diukur”.

Jadi suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila sudah mencapai patokan yang

telah ditetapkan dan suatu kegiatan dikatakan belum berhasil atau gagal bila belum

mencapai patokan yang ditetapkan. Peneliti telah menetapkan bahwa Teori Slavin

sebagai kriteria Presentase aktivitas, aktif jika 60-69% dan sangat aktif jika 70-100%.

Dan pada siklus II aktivitas siswa kelas V telah mencapai 99% sehingga siklus

berhenti.

3.2 Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrument

pembelajaran dan instrument pengumpulan data.

a) Instrumen Pembelajaran

(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah sebuah acuan seorang guru dalam melaksanakan suatu proses

pembelajaran dan disusun pada setiap siklus yang akan dilaksanakan, karena rpp

merupakan sebuah perangkat pembelajaran. Didalam RPP berisi Kompetensi dasar

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

40

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(KD), Indikator, Tujuan, Kegiatan pembelajaran dan penilaian. RPP yang akan

peneliti buat akan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together).

(2)Bahan Ajar

Bahan ajar yaitu materi yang akan disampaikan dan diajarkan ketika kegiatan

pembelajaran dan media yang harus digunakan sebagai alat bantu untuk

menyampaikan materi. Materi tersebut biasanya terdiri dari buku Paket/ buku

pegangan siswa dll.

(3) Lembar Kerja Kelompok

Lembar kerja kelompok dibuat untuk dikerjakan secara individu atau dengan

kelompok masing-masing dan dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur tingkatan

aktivitas pada siswa.

(4) Kepala bernomor

Kepala bernomor ini digunakan untuk menandai setiap siswa agar pada saat

evaluasi guru dapat memanggil siswa sesuai dengan nomornya masing-masing.

Kepala bernomor ini menjadi sebuah ciri khas dalam model pembelajaran Kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT).

b) Partisipan dan Tempat Penelitian

(1) Partisipan

Pada observasi awal dan pada saat melakukan kegiatan PLP, penulis melakukan

observasi dan praktik mengajar selama kurang lebih empat bulan di beberapa kelas,

hal ini dijadikan pertimbangan untuk memilih kelas yang akan dijadikan subjek

dalam penelitian, dalam hal ini penulis memilih kelas V sebagai subjek dalam

penelitian ini yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 15

orang siswa perempuan. Pemilihan kelas tersebut tidak terlepas dari kondisi siswa

yang pasif atau memiliki keaktifan belajar yang kurang baik. Situasi seperti ini

muncul dalam pembelajaran, salah satu penyebab utama adalah kurangnya perhatian

siswa terhadap proses pembelajaran, kegaduhan yang muncul dalam proses

pembelajaran, kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, dan

kurangnya kerja sama dalam kelompok dikarenakan adanya kesenggangan antara

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

41

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siswa laki-laki dan perempuan. Adanya permasalahan tersebut membuat peneliti

ingin mencari pemecahan masalahnya agar masalah tersebut dapat terpecahkan.

Dengan diadakannya penelitian, diharapkan pada proses pembelajaran selanjutnya

lebih dapat mengembangkan keaktifan belajar mereka

(2) Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan disalah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Sukajadi Kota

Bandung. Sekolah ini termasuk sekolah yang cukup padat siswa dimana sekolah ini

ada 3 sekolah dasar. Pada tingkatan kelas pun masing-masing terdiri dari 2 rombel

kecuali kelas 2 dan 5 pada tahun 2016-2017. Kondisi sarana cukup memadai

tersedianya perpustakaan dan lab. komputer, serta dibeberapa kelas pun sudah

tersedia fasilitas proyektor dan in-focus.

3) Instrumen Prosedur Administratif Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan

administratif penelitian, meliputi:

(1)Pengajuan Proposal

Pengajuan proposal dilakukan setelah peneliti menemukan masalah sebagai

fokus penelitian yang ditemukan dari observasi langsung maupun wawancara secara

tidak langsung kepada guru dan siswa . kemudian peneliti mencari kajian literature

yang sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditemukan oleh penelitian.

Selanjutnya, peneliti merancang proposal penelitian yang kemudian diserahkan

kepada pembimbing skripsi sementara.

(2) Pengajuan SK Dosen Pembimbing

Pengajuan SK pembimbing skripsi dilakukan setelah peneliti mengajukan

proposal kepada dosen pembimbing skripsi sementara. SK tersebut dibuat oleh

bagian akademik fakultas yang kemudian akan diserahkan kepada dosen pembimbing

skripsi satu maupun dosen pembimbing skripsi dua.

(3) Pembuatan Surat Ijin Penelitian

Surat ijin penelitian dikeluarkan oleh Dinas Kesatuan Bangsa Kota Bandung

dengan syarat menyerahkan satu lembar surat rujukan dari fakultas. Lalu surat ijin

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

42

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian tersebut diserahkan kepada pihak sekolah sebagai lembaga tempat

dilaksanakan penelitian.

4) Instrument Prosedur Substantif Penelitian

(1) Wawancara

Wawancara, merupakan salah satu bentuk pengumpulan data dalam bentuk

komunikasi verbal antara peneliti dengan guru kelas dan siswa, komunikasi verbal

tersebut merupakan percakapan untuk memperoleh sebuah informasi. Pada penelitian

ini dilakukan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan tertulis agar dapat

berlangsung luwes dengan arah yang terbuka.

(2) Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengungkap sejauh mana aktivitas dalam

diri siswa pada kelompoknya.

(3) Lembar Tes

Lembar tes yang digunakan adalah tes formatif, yang dilaksanakan pada akhir

pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah

berlangsung.

(4)Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa selama

pembelajajaran berlangsung, sebagai alat penguat hasil penelitian agar peneliti lebih

terpercaya. Dokumen dalam penelitian ini adalah LKS, daftar nilai siswa dan foto.

Foto berfungsi untuk memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan

kelompok dan mengenai suasana kelas ketika aktivitas berlangsung.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan

sumber data, jenis data, dan instrument penelitian. Ada pun teknik pengumpulan data

pada penelitian ini di sajikan dalam tabel 3.2.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

43

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Teknik Pengumpulan Data

No Sumber Data Jenis Data Instrument

1. Guru / Observer Aktivitas guru selama KBM

dengan model Kooperatif tipe

Numbered Head Together

(NHT)

Lembar Observasi Guru

2. Siswa Aktivitas siswa selama KBM

dengan menggunakan Model

Kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT)

Lembar Observasi Siswa

3. Guru / Observer Interaksi guru dengan siswa Lembar Observasi

4. Siswa Kemampuan Kreativitas Lembar Kerja Siswa

5. Guru dan siswa Materi dan pendekatan

pembelajaran yang digunakan

Pedoman wawancara

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah pengolahan dan menganalisis

data tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif dan kualitatif.

1) Analisis kuantitatif

Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.

Menurut Sugiyono (2011, hlm 147) menjelaskan bahwa “Statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi”. Analisis data kuantitatif

digunakan peneliti untuk menganalisis hasil belajar kognitif siswa pada setiap akhir

siklus dan menganalisis keterampilan sosial yang dimiliki siswa.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

44

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Data yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif adalah nilai rata-rata

keaktifan siswa, hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan belajar.

Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes aktivitas siswa dalam

memberikan beberapa jawaban atas suatu masalah, memberikan beberapa cara atas

satu masalah dan memberikan beberapa cara dan jawaban atas satu masalah.

(1) Penyekoran hasil tes

Skala point untuk setiap butir soal memiliki bobot yang berbeda. Oleh karena

itu dibuat skoring rubric sebagai pedoman penyekoran hasil tes sebagai berikut.

Tabel 3.3

Skoring Rubrik Soal Evaluasi Siklus 1

No. Skor Keterangan

1. 10 Memberikan jawaban benar

20 Memberikan jawaban dengan lengkap

2. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

3. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

4. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

5. 20 Memberikan jawaban sesuai

Tabel 3.4

Skoring Rubrik Soal Evaluasi Siklus II

No. Skor Keterangan

1. 10 Memerikan jawaban sesuai

2. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

3. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

45

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

30 Memberikan 3 jawaban benar

4. 10 Memberikan 1 jawaban benar

20 Memberikan 2 jawaban benar

30 Memberikan 3 jawaban benar

40 Memberikan 4 jawaban benar

(2) Rubrik Aktivitas Belajar Siswa

Peneliti menunjukan Rubrik Aktivitas pada Siklus 1 dan siklus II setiap siswa.

Disana dapat dilihat perubahan yang didapat oleh siswa dari yang tidak aktif menjadi

aktif. Perubahan tersebut juga dapat menyebabkan perubahan hasil belajar menjadi

lebih meningkat. Berikut ini Rubrik Aktivitas Belajar siswa pada siklus I dan siklus II

No. Indikator / Aspek yang di amati Kriteria Skor

1. aktivitas belajar siswa secara individual

Adanya aktivitas belajar siswa secara individual

4

Adanya aktivitas belajar siswa secara

individual tapi sesekali melakukan kerja sama dengan siswa lain

3

Siswa ragu-ragu untuk melakukan aktivitas belajar secara individu sesekali

melakukan kerja sama dengan siswa lain

2

Tidak adanya aktivitas belajar siswa secara individu

1

2. Aktivitas belajar siswa dalam bentuk

kelompok untuk memecahkan masalah

Sering terlihat adanya aktivitas siswa

dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah

4

Terlihat adanya aktivitas siswa dalam

bentuk kelompok untuk memecahkan masalah

3

Sesekali terlihat adanya aktivitas siswa dalam bentuk kelompok untuk

memecahkan masalah dan sesekali membantu memecahkan masalah

2

Tidak terlihat adanya aktivitas siswa

dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah

1

3. Keberanian siswa maju kedepan

Siswa berani maju kedepan dan siap

menjawab

4

Siswa berani maju kedepan tapi masih 3

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

46

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tidak siap untuk menjawab

Siswa ragu-ragu untuk berani maju

kedepan tapi tidak siap untuk menjawab

2

Siswa tidak berani maju kedepan 1

4. Setiap siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya

Setiap siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lain

4

Setiap siswa bisa mengomentari namun tidak dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lain

3

Siswa tidak dapat memberikan komentar

tapi dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain

2

Siswa tidak dapat memberikan komentar

dan tanggapan terhadap pendapat siswa lain

1

5. Adanya hubungan sosial antara siswa

dalam melaksanakan kegiatan belajar

Adanya hubungan sosial antara siswa

dalam melaksanakan kegiatan belajar dan tidak mengganggu teman

4

Adanya hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan

sering mengganggu temannya

3

Tidak adanya hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan

belajar dan sesekali mengganggu temannya (mengganggu positif)

2

Tidak ada hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan

menggangu temannya (mengganggu negative)

1

6. Adanya upaya siswa untuk bertanya

kepada guru dan atau meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan

belajarnya

Adanya upaya siwa untuk bertanya

kepada guru dan atau meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya

4

Adanya upaya siswa untuk bertanya

kepada guru dan memita pendapat , tapi siswa tidak percaya diri dan bertanya kepada teman terlebih dahulu

3

Tidak adanya upaya siswa untuk

bertanya kepada guru dan meminta pendapat dalam kegiatan belajar dan

hanya berani bertanya dan meminta pendapat kepada teman

2

Tidak adanya upaya siswa untuk

bertanya kepada guru dan atau meminta

1

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

47

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya

Tabel 3.5 Rubrik Aktivitas Siklus I & Siklus II

(3) Analisis Data keaktifan Siswa

Analisis keaktifan siswa melalui observasi terstruktur, dengan menggunakan

instrument observasi yang deskriptif kemudian pengamatan atau observer hanya

menuliskan aktivitas yang dilakukan siswa baik yang positif maupun negatif pada

kolom yang disediakan. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa memuat kegiatan

selama proses pembelajaran berlangsung yang berpacu pada RPP yang telah disusun.

Penilaian keaktifan dalam penelitian ini diberikan skala sikap pada pengamatannya.

Setiap indikator disertai kolom deskripsi respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran. Indikator keaktifan berjumlah 6 menjadi 9 karena pada indikator 1

memiliki 4 sub indikator, jadi skor tertinggi adalah 36. Untuk mengetahui skor rata-

rata dari pencapaian keaktifan belajar siswa digunakan rumus:

%K =

x 100%

%K = Persentase dari keaktifan belajar siswa

∑x = Total nilai yang diperoleh siswa

N = Jumlah siswa

Tabel 3.6

Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Menurut Slavin (2008, hlm.208)

Presentase Aktivitas Siswa Keterangan

0-39 kurang Aktif

40-59 Cukup Aktif

60-69 Aktif

70-100 Sangat Aktif

i) Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rumus:

X=∑

Keterangan:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

48

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

∑N = total nilai seluruh siswa

n = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

ii) Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) pembelajaran tematik yang diterapkan yaitu 70,00. Persentase

ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus:

TB =

x 100%

Keterangan ∑s ≥ 70; jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar dari

atau sama dengan 70

n = Banyak siswa

100% = Bilangan tetap

TB = Ketuntasan belajar

iii) Berdasarkan teori Nurgiyantoro, B. (2013, hlm. 368) untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa menggunakan presentasi

dengan rumus: Nilai = Skor yang diperoleh X 100 %

Skor Maksimum

2) Analisis Kualitatif

Analisis data dalam penelitian ini dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif

dengan menggunakan analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman pada

tahun1984 (dalam Sugiono, 2012, hlm.246) aktivitas analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai ketuntasan, sehingga

data yang didapatkan sudah jenuh. Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data

kualitatif yaitu sebagai berikut;

(1) Reduksi Data

Dalam penelitian ini, reduksi data yang dilakukan yaitu merangkum dan

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak diperlukan.

(2) Penyajian Data

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/30273/6/S_PGSD_1303798_Chapter3.pdfdiantaranya: dalam proses belajar mengajar tidak nampak aktivitas siswa atau siswa

49

Risadella Rosa Irawan, 2017 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penyajian data penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk teks yang

bersifat negatif dan grafik.

(3) Verifikasi

Pada pengolahan verifikasi ini dilakukan dengan cara menarik kesimpulan dari

data yang telah diperoleh.

(4) Analisis Data

Dalam analisis data ini kegiatannya menafsirkan pembelajaran yang sudah baik

dan belum baik sesuai rencana.