bab iii metode penelitian 3 -...
TRANSCRIPT
117
78
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental
Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena
tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. (Sugiyono,
2010:109).
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu jenis One-Group
Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
(treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Sebelum Perlakuan Sesudah O1 X O2
Sumber: Sugiyono, 2010
39
40
Keterangan
O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 = nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)
X = perlakuan yang diberikan.
Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :
1. memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum
perlakuan dilakukan.
2. memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
3. memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan
dilakukan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri I Genengsari Kecamatan Toroh
Kabupaten Grobogan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 dan
waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan sampai pelaporan. Dimulai dari
bulan Februari-April 2012, seperti terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
41
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan
Jenis Kegiatan Waktu / Minggu ke
Februari 2012 Maret 2012 April 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan
Sumber: Berdasarkan kegiatan yang dilakukan
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat dua variabel dalam
penelitian (Sugiyono, 2010:60). Variabel-variabel tersebut yaitu:
1. Variabel Independen (bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:61). Variabel
independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai materi yang
maksimal. Langkah-langkah pada model jigsaw ini yaitu (1) siswa dibagi menjadi 5
kelompok, setiap anggota kelompok diberi subtopik bacaan yang berbeda yang
terdiri dari subtopik bagian 1, 2, 3, 4, dan 5. (2) siswa dengan subtopik bacaan yang
42
sama untuk membentuk kelompok ahli. (3) siswa di kelompok ahli mempelajari
materi yang sama serta berdiskusi agar dapat memahami dan menguasai materi. (4)
siswa kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau
dipelajari di kelompok ahli. (5) siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal.
(6) siswa diberikan evaluasi/kuis pada akhir pembelajaran. (7) siswa diberikan
penghargaan pada kelompok yang mempunyai skor tertinggi.
2. Variabel Dependen (terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel dependen atau variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir atau tolok
ukur untuk mengetahui keberhasilan seseorang yang dicapai setelah mengalami
proses belajar yang dapat dibuktikan melalui hasil tes. Aspek yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa ditekankan pada aspek kognitif. Pembelajaran
dikatakan ada pengaruh jika pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Secara teknis wujud
pengaruh pembelajaran dapat diukur dari hasil belajar siswa.
3.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Negeri I Genengsari
yang diberikan perlakuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
43
Jumlah siswa kelas V yaitu 25 anak yang terdiri dari 15 (limabelas) siswa laki-laki
dan 10 (sepuluh) siswa perempuan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab,
pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari
peserta tes (Endang Purwanti, 2008: 4).
3.5.2 Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana,
2011:84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku
guru pada waktu mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dilakukan oleh dua orang pengamat atau observer.
Selain tes dan observasi yang digunakan dalam teknik pengumpulan data,
untuk melengkapi data penelitian ini maka peneliti menggunakan wawancara dan
dokumentasi. Tujuannya agar lebih mengenal subjek yang diteliti.
3.5.3 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
44
diteliti (Sugiyono, 2010:194). Teknik wawancara ini digunakan peneliti sebagai alat
pendukung untuk mengungkap situasi problematis pada subjek penelitian.
Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak perlu menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun sitematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya (Sugiyono, 2010:197).
Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara secara sederhana untuk mengetahui
kondisi subjek yang akan diteliti dan kondisi lingkungan sekitarnya, termasuk kepala
sekolah, guru kelas, dan beberapa siswa.
3.5.4 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berlalu, meliputi
dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang (Sugiyono, 2010:329). Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian juga akan semakin kredibel/ dapat dipercaya apabila
didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada
(Sugiyono, 2010:329). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
gambar berupa foto-foto kegiatan penelitian dan berbentuk karya berupa video saat
perlakuan diberikan.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui
45
kemampuan siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tingkah
laku guru dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas saat
kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi
kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk
menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal kisi-kisi soal
tersaji dalam lampiran 1. Selain kisi-kisi soal tes dalam intrumen pengumpulan data
ini juga dilengkapi dengan kisi-kisi perilaku guru. Hal ini berfungsi agar saat guru
memberikan perlakuan (treatment) sesuai langkah-langkah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kisi – kisi perilaku dan hasil intrumen penilaian
tingkah laku guru tersaji dalam lampiran 4.
3.6.1 Uji Prasyarat Intrumen Penelitian
Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji
taraf kesukaran soal. Uji validitas dan reliabilitas digunakan sebagai syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Sedangkan uji taraf
kesukaran soal digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran soal hasil belajar pretest
dan posttest.
3.6.1.1 Uji Validitas Intrumen Tes
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yan sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau
46
dalam objek berwarna biru, sedangkan data yang terkumpul memberikan data
berwarna hijau maka hasil penelitian tidak valid.
Intrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Meteran yang valid dapat
digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk
mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk
mengukur berat.
Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows dengan
menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan analisis faktor
yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total
(Sugiyono, 2010:178). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3
keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Hasil uji validitas
pretest secara rinci pada tabel 3.3 sebagai berikut.
47
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pretest
Item Corrected Item-Total Correlation r Kritis Keterangan
Item 1 0,647 0,30 Valid Item 2 0,529 0,30 Valid Item 3 0,475 0,30 Valid Item 4 0,454 0,30 Valid Item 5 0,297 0,30 Tidak Valid Item 6 0,312 0,30 Valid Item 7 0,435 0,30 Valid Item 8 0,588 0,30 Valid Item 9 0,246 0,30 Tidak valid.
Item 10 0,526 0,30 Valid Item 11 0,759 0,30 Valid Item 12 0,250 0,30 Tidak Valid Item 13 0,526 0,30 Valid Item 14 0,797 0,30 Valid Item 15 0,073 0,30 Tidak Valid Item 16 0,877 0,30 Valid Item 17 0,503 0,30 Valid Item 18 0,486 0,30 Valid Item 19 0,187 0,30 Tidak Valid Item 20 0,098 0,30 Tidak Valid Item 21 0,535 0,30 Valid Item 22 0,056 0,30 Tidak Valid Item 23 0,058 0,30 Tidak Valid Item 24 0,650 0,30 Valid Item 25 0,650 0,30 Valid Item 26 0,238 0,30 Tidak Valid Item 27 0,121 0,30 Tidak Valid Item 28 0,308 0,30 Valid Item 29 0,506 0,30 Valid Item 30 0,312 0,30 Valid
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.3 menunjukan hasil uji validitas pretest berjumlah 24 siswa yang
terdiri dari 15 (limabelas) anak laki-laki dan 9 (sembilan) anak perempuan.
48
Instrumen pretest berjumlah 30 butir pilihan ganda. Setelah dianalisis dengan
menggunakan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-
Total Correlation dan dibandingkan dengan r kritis, diketahui soal yang valid adalah
20 butir soal dan soal yang tidak valid sebanyak 10 butir. Secara rinci tabel 3.4
berikut ini menunjukkan butir kevalidan dan ketidakvalidan soal pretest.
Tabel 3.4 Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Pretest
Butir Soal Valid Butir Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 21, 24, 25, 28, 29, 30
5, 9, 12, 15, 19, 20, 22, 23, 26, 27
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
49
Hasil uji validitas posttest ditunjukan secara rinci pada tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Posttest
Item Corrected Item-Total Correlation r Kritis Keterangan
Item 1 0,603 0,30 Valid Item 2 0,679 0,30 Valid Item 3 0,436 0,30 Valid Item 4 0,455 0,30 Valid Item 5 0,395 0,30 Valid Item 6 0,349 0,30 Valid Item 7 0,618 0,30 Valid Item 8 0,515 0,30 Valid Item 9 0,217 0,30 Tidak Valid
Item 10 0.483 0,30 Valid Item 11 0.752 0,30 Valid Item 12 0.695 0,30 Valid Item 13 0.518 0,30 Valid Item 14 0.718 0,30 Valid Item 15 0.136 0,30 Tidak Valid Item 16 0.597 0,30 Valid Item 17 0.503 0,30 Valid Item 18 0.556 0,30 Valid Item 19 0.160 0,30 Tidak Valid Item 20 0.310 0,30 Valid Item 21 0.669 0,30 Valid Item 22 0.089 0,30 Tidak Valid Item 23 0.045 0,30 Tidak Valid Item 24 0.658 0,30 Valid Item 25 0.658 0,30 Valid Item 26 0.270 0,30 Tidak Valid Item 27 0.103 0,30 Tidak Valid Item 28 0.325 0,30 Valid Item 29 0.576 0,30 Valid
Item 30 0.490 0,30 Valid Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
50
Tabel 3.5 menunjukan hasil uji validitas posttest berjumlah 30 butir pilihan
ganda. Setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation dan dibandingkan dengan r
kritis, diketahui soal yang valid adalah 23 butir soal dan soal yang tidak valid sebanyak
7 butir. Secara rinci tabel 3.6 berikut ini menunjukkan butir kevalidan dan
ketidakvalidan soal posttest.
Tabel 3.6 Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Posttest
Butir Soal Valid Butir Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 24, 25, 28, 29, 30
9, 15, 19, 22, 23, 26, 27, 23
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
3.6.1.2 Uji Reliabilitas Intrumen Tes
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam dalam
waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarma biru, maka hari ini dan
besok tetap berwarna biru.
Intrumen yang reliabel adalah intrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2010:173). Pengujian Reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS 16 for
windows. Tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto (2006:155) sebagai berikut.
51
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Soal
Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006
Hasil pengujian reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS 16 for
windows. Hasil uji reliabilitas item soal dapat dilihat pada tabel pada tabel 3.8
berikut.
Tabel 3.8 Hasil Reliabilitas Pretest
Cronbach's Alpha N of Items
0,877 30 Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.8 menunjukan bahwa jumlah item soal adalah 30 dengan nilai alpha
0,877. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:155) dapat dikatakan bahwa hasil
reliabilitas tes masuk kategori tinggi, sehingga dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
52
Hasil uji reliabilitas pada pottest ditunjukkan pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Posttest
Crobach’s Alpha N of item
0,894 30
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.9 menunjukan bahwa jumlah item soal adalah 30 dengan nilai alpha
0,894. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:155) dapat dikatakan bahwa hasil
reliabilitas tes masuk kategori tinggi, sehingga dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
3.6.1.3 Uji Taraf Kesukaran Soal
Hasil analisis taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal
pretest dan posttest. Hal ini dilakukan sestelah mengetahui hasil tes yang telah
dilakukan siswa.
Menurut Arikunto (2006: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit
menyebabkan siswa menjadi putus asa tidak bersemangat. Rumus mencari taraf
kesukaran adalah :
JSBp
53
Keterangan:
P = Taraf kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Berdasarkan indeks kesukaran (P), maka dapat ditentukan besarnya nilai taraf
kesukaran soal sesuai kriteria yang secara rinci pada tabel 3.10 di bawah ini.
Tabel.3.10 Kriteria Taraf Kesukaran Soal
Besarnya Nilai Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran
0,00 – 0,30 0,30 – 0,70 0,70 – 1,00
Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006
Berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest siswa kemudian dilakukan uji
taraf kesukaran soal. Sebagai contoh perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk
soal pretest nomor 1. Diketahui banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
(B) adalah 16 siswa dan jumlah seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 25. Maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut.
67,02516
JSBP
Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran (P) yang diperoleh angka
0,67 menunjukan bahwa soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Hal tersebut dapat
diketahui dengan melihat tabel 4.10. Taraf kesukaran soal pretest nomor 2 sampai 20
54
serta soal posttest dari nomor 1 sampai 23 juga dilakukan perhitungan yang sama dan
lebih lengkapnya tersaji pada lampiran 2. Hasil taraf kesukaran soal pretest secara
rinci pada Tabel 3.11 sebagai berikut.
Tabel 3.11 Hasil Taraf Kesukaran Soal Pretest
Soal Taraf Kesukaran Kriteria Mudah Sedang Sukar
1 0,67 2 0,79 3 0,71 4 0,75 5 0,63 6 0,75 7 0,83 8 0,71 9 0,75
10 0,71 11 0,83 12 0,72 13 0,67 14 0,79 15 0,63 16 0,83 17 0,83 18 0,63 19 0,83 20 0,58
Jumlah 14 6 Sumber : Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.11 menunjukan banyaknya soal adalah 20. Soal yang termasuk
kategori mudah berjumlah 14 butir dan soal yang termasuk kategori sedang
55
berjumlah 6 butir. Sedangkan hasil taraf kesukaran soal posstest dijabarkan pada
tabel 3.12 sebagai berikut.
Tabel 3.12 Hasil Taraf Kesukaran Soal Posttest
Soal Taraf Kesukaran Kriteria Mudah Sedang Sukar
1 0,88 2 0,83 3 0,38 4 0,79 5 0,83 6 0,92 7 0,67 8 0,83 9 0,75
10 0,75 11 0,88 12 0,75 13 0,88 14 0,54 15 0,67 16 0,79 17 0,67 18 0,71 19 0,83 20 0,83 21 0,63 22 0,83
23 0,88 Jumlah 17 6
Sumber : Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.12 menunjukan banyaknya soal adalah 23. Soal yang termasuk
kategori mudah berjumlah 17 butir dan soal yang termasuk kategori sedang
berjumlah 6 butir
56
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua cara teknik analis data yaitu Analisis
deskriptif dan pengujian perbedaan rata-rata (uji t). Hal ini dikarenakan, penelitian
ini hanya menggunakan satu kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian 30.
Analisis deskriptif digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis
data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki atau diteliti (Riduwan dan Akdon, 2010:27). Dalam analisis deskriptif
yang digunakan yaitu rata-rata hitung (Mean), pengukuran penyimpangan (Range,
Standard Deviation, dan Variance ), nilai maksimum dan minimum, serta grafik
(Polygon).
Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest dilakukan pengujian
perbedaan rata-rata. Pengujian perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap
hasil belajar PKn. Pengujian perbedaan rata-rata dipakai uji t atau disebut juga uji T-
test (Paired Samples Test) menggunakan bantuan SPSS Window’s version 16.
Menurut Riduwan dan Akdon (2010:222) untuk membuktikan hipotesis dapat
menggunakan dua cara. Cara 1 ada hubungannya dengan t hitung dengan t tabel
menggunakan tabel t. Dengan taraf signifikansi : = 0,05. Carilah nilai t tabel
menggunakan tabel t untuk uji dua pihak dengan rumus: df = N-1.
Kaidah keputusan sebagai berikut:
57
1. Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha diterima Ho ditolak. Berarti ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar
PKn bagi siswa kelas V SD Negeri I Genengsari Kecamatan Toroh
Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2011/2012.
2. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap
hasil belajar PKn bagi siswa kelas V SD Negeri I Genengsari Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Cara 2 ini lebih praktis dapat dilakukan dengan melihat signifikansinya atau
problabilitas Sig.(2-tailed) dengan = 0,05.
Kaidah keputusan sebagai berikut.
1. Jika = 0, 05 Sig.(2-tailed), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti
tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
terhadap hasil belajar PKn bagi siswa kelas V SD Negeri I Genengsari
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran
2011/2012.
2. Jika = 0,05 ≥ Sig.(2-tailed), maka Ha diterima Ho ditolak. Berarti ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap
hasil belajar PKn bagi siswa kelas V SD Negeri I Genengsari Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2011/2012.