bab iii metode penelitian · 2016. 8. 19. · 1. menelaah materi pembelajaran matematika kelas 4...
TRANSCRIPT
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Peneliti memilih lokasi SD Negeri Tegalrejo 05 di Jalan Dhamar No.
1 Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
3.1.2 Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Penelitian ini
dimulai dari Bulan Januari 2013 sampai dengan Bulan Mei 2013. Jadwal
pelaksanaan penelitian disajikan pada tebel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
SDN Tegalrejo 05 Tahun Pelajaran 2012/2013
No
Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei
1
Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penulisan Proposal
Penyususnan Instrumen
2
Pelaksanaan Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siklus 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
3 Analisis Data 4 Pelaporan
21
3.1.3 Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas 4 SDN Tegalrejo 05 dengan
subjek penelitian adalah siswa kelas 4 sebanyak 28 siswa yang terdiri dari
17 siswa laki – laki dan 11 siswa perempuan.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain yang sifatnya berdiri sendiri. variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran talking stick.
Model pembelajaran talking stick adalah model pembelajaran
dengan menggunakan sebuah tongkat sebagai alat petunjuk giliran.
Secara estafet tongkat dipindahkan dari siswa satu ke siswa yang lain
dengan diiringi dengan musik, saat musik berhenti siswa yang
memegang tongkat diminta untuk menyelesaikan soal yang disediakan
oleh guru. Hal ini dilakukan secara berulang hingga hampir seluruh
siswa menyelesaikan soal.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain yang sifatnya tidak berdiri snediri. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika.
Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh akibat dari
adanya proses belajar. Hasil tersebut dapat berupa skor yang diperoleh
dari penilaian hasil tes tertulis yang dilakukan dalam 2 siklus.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) memiliki kata lain yaitu Classroom Action
Research. Menurut Suhardjono (2007:58) mengatakan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan
tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
22
Sependapat dengan itu pengertian PTK menurut Herry Sanoto
(2009:41) adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan tindakan
perbaikan, peningkatan, dan juga melakukan tindakan suatu perubahan ke
arah yang lebih baik dari sebelumnya sebagai upaya pemecahan masalah
yang dihadapi, terutama ditujukan pada kegiatan pembelajaran atau proses
belajar mengajar di kelas.
Peneliti menggunakan jenis penelitian PTK kolaboratif yaitu
kerjasama antara peneliti dan guru kelas.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan mengambil desain yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu
tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.
Hubungan antara keempat komponen tersebut menurut Kurt Lewin (dalam
Suharsimi Arikunto,2010:131) menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan
berulang. Keempat komponen tersebut dikembangkan oleh Kemis dan Mc
Taggart dengan menyatukan dua komponen yaitu tindakan dan
pengamatan sebagai satu kesatuan. Berikut gambar desain Penelitian
tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Suharsimi
Arikunto,2010:132):
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
23
Rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai
berikut:
1. Menelaah materi pembelajaran Matematika kelas 4 semester 2
yang akan dilakukan untuk penelitian dengan menelaah indikator
– indikator pelajaran bersama tim kolaborasi.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
indikator yang telah ditetapkan.
3. Menyusun skenario pembelajaran Matematika dengan Model
talking stick.
4. Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian.
5. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam
penelitian.
6. Menyiapkan alat evaluasi yang berupa lembar kerja siswa dalam
bentuk tes tertulis.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dengan menggunakan model pelajaran talking stick. Pada
siklus pertama penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat oleh peneliti dengan dua kali pertemuan. Pada siklus ke –
dua dilaksanakan sesuai dengan rencana dan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan dengan
dua kali pertemuan
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru
pengamat untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran
Matematika yang menerapkan model pembelajaran talking stick. Selain
siswa guru pengamat juga mengamati guru yang menerapkan
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
talking stick.
24
d. Refleksi
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran talking stick pada 2 siklus, maka akan diperoleh hasil
belajar matematika siswa. Selain itu hasil pengamatan terhadap
aktivitas gurupun juga telah diperoleh. Dari data yang telah diperoleh
peneliti, peneliti melihat apakah indikator ketercapaian indikator kinerja
telah tercapai. Apabila belum maka peneliti melakukan perbaikan pada
siklus berikutnya agar pelaksanaannya lebih efektif dan tercapai
indikator kinerjanya.
3.5 Rencana Tindakan
3.5.1. Pra Siklus
1. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti mengikuti
pembelajaran Matematika kelas 4 smester 2 seperti pada hari biasa.
2. Pengamatan
a. Peneliti di dalam kelas berperan sebagai pengamat, mengamati
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.
b. Peneliti pada tahap ini menanyakan masalah – masalah dan
kesulitan dalam pembelajaran, sehingga peneliti lebih mengenal
dan memahami keadaan kelas yang akan diteliti.
3. Refleksi
Pada pra siklus yang dilakukan diadakan refleksi yang diperoleh dari
pengamatan. Temuan tentang kekurangan maupun kelebihan dijadikan
perbaikan pada siklus 1.
3.5.2. Siklus 1
1. Perencanaan
a. Menyusun RPP.
b. Mempersiapkan sumber, alat dan media yang berupa tongkat yang
akan digunakan pada saat pembelajaran.
c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja
siswa.
25
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum meliputi tiga kegiatan yaitu:
kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
a. Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk menerima
pelajaran.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa.
4. Guru memberi motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan Inti
1. Guru meyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
2. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran.
3. Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang
telah dijelaskan guru.
4. Guru menyiapkan tongkat dan memberikannya kepada salah
satu siswa.
5. Guru memutarkan musik.
6. Secara estafet, siswa memutarkan tongkat secara bergantian.
7. Guru berhak memberhentikan musik.
8. Siswa yang memegang tongkat menyelesaikan soal di depan
kelas.
9. Siswa yang lain mengerjakan soal yang sama di buku tugas.
10. Hal ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab pertanyan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
disampaikan.
3. Guru memberikan refleksi.
26
3. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika
yang menggunakan model pembelajaran talking stick. Dalam observasi
ini peneliti menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
guru dalam proses pembelajaran dan lembar observasi untuk
mengamati karakter siswa yang muncul dari pembelajaran dengan
model talking stick.
4. Refleksi
a. Menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran
Matematika pada siklus 1.
b. Mengkaji hasil observasi dari pembelajaran siklus 1.
c. Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran
Matematika pada siklus 1.
d. Merencanakan tindakan pada siklus 2, dengan memperbaiki
permasalahan yang terjadi pada siklus 1.
3.5.3. Siklus 2
Pada siklus 2 ini peneliti merancang kembali RPP berdasarkan
refleksi pada Siklus 1 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Hal ini sangat
akan bermanfaat untuk memperbaiki kekurangan atau permasalahan yang
terjadi pada siklus 1.
1. Perencanaan
a. Menyusun RPP dengan menggunakan indikator yang berbeda dari
siklus 1.
b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa tongkat
yang akan digunakan dalam melakukan model talking stick.
c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja
siswa.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum meliputi tiga kegiatan yaitu:
kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
27
a. Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk menerima
pelajaran.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa.
4. Guru memberi motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan Inti
1. Guru meyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
2. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran.
3. Guru meminta siswa untuk mempeajari meteri yang telah
dijelaskan guru.
4. Guru menyiapkan tongkat dan memberikannya kepada salah
satu siswa.
5. Guru memutarkan musik.
6. Secara estafet, siswa memutarkan tongkat secara bergantian.
7. Guru berhak memberhentikan musik.
8. Siswa yang memegang tongkat menyelesaikan soal di papan
tulis.
9. Siswa lain menyelesaikan soal di buku tugas.
10. Hal ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab pertanyan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
disampaikan.
3. Guru memberikan refleksi.
3. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika
yang menggunakan model pembelajaran talking stick. Dalam observasi
ini peneliti menyediakan lembar observasi untuk mengamati tindakan
guru dalam proses pembelajaran dan lembar observasi untuk
28
mengamati karakter siswa yang muncul dari pembelajaran dengan
model talking stick.
4. Refleksi
a. Menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran
Matematika pada siklus 2.
b. Mengkaji hasil observasi dari pembelajaran Matematika siklus
2.
c. Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran
matematika pada siklus 2.
d. Merencanakan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan
yang timbul pada pembelajaran Matematika pada siklus 2.
e. Penelitian selesai jika presentase ketuntasan belajar siswa
dalam siklus 2 sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
telah ditentukan.
3.6 Teknik dan Instrumen Penelitian
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik ini
peneliti memperoleh keterangan – keterangan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
1. Teknik Tes
Pengertian tes menurut Nana Sudjana (2009:100) adalah alat ukur
yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban – jawaban
yang diharapkan, baik secara tertulis atau secara lisan atau secara
perbuatan. Teknik tes yang digunakan peneliti adalah menggunakan tes
hasil belajar siswa berupa tes tertulis. Dalam setiap akhir siklus akan
disajikan soal berupa tes pilihan ganda. Kisi – kisi soal tes evaluasi
siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada lampiran. Namun sebelum
diberikan setiap butir soal harus diujicobakan di kelas lain untuk
mengetahui validitas dan realibilitas pada setiap butir soal.
29
2. Observasi
Observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun buatan (Nana Sudjana, 2009:109). Observasi dilakukan oleh
peneliti dengan mengamati kegiatan pembelajaran baik pra siklus,
siklus pertama dan siklus kedua. Pada siklus pertama dan kedua
pembelajaran menggunakan model pembelajaran talking stick. Peneliti
mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan mengamati
tindakan atau kinerja guru saat mengajar.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang –
barang tertulis, seperti buku – buku, majalah, dokumen, peraturan –
peraturan, notulen rapat dan sebagainya. Dokumen di sekolah seperti
data – data siswa, daftar nilai, dan masih banyak lagi.
3.6.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi
unjuk kerja.
a. Lembar Soal Tes Evaluasi
Lembar soal tes evaluasi diberikan pada siswa setelah dilaksanakan
tindakan perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran talking
stick pada setiap akhir siklus. Hasil dari tes evaluasi yang dikerjakan
siswa digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan model
pembelajaran talking stick dalam meningkatkan hasil belajar
matematika siswa. Penjabaran lembar soal tes evaluasi siklus 1 dan
siklus 2 dapat dilihat pada kisi – kisi soal pada tabel berikut:
30
Tabel 3.2 Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 1
SK
KD
Indikator
Item Soal
No. Item Jumlah Item
6.
Menggunakan
pecahan
dalam
pemecahan
masalah
6.2
Menjumlahkan
Pecahan
6.2.1 Menentukan
seberapa besar nilai
pecahan pada
gambar.
1 1
6.2.2
Mengidentifikasi
pecahan – peahan
yang berpenyebut
sama.
2 – 3 2
6.2.3Menjumlahkan
pecahan yang
berpenyebut sama.
4 – 5 2
6.2.4 Menentukan
bentuk – bentuk
pecahan yang senilai
dengan sebuah
pecahan .
6 – 8 3
6.2.5 Menjumlahkan dua pecahan secara berturut yang berpenyebut tidak sama.
9 - 12 4
6.2.6 menjumlahkan tiga pecahan secara berturut yang berpenyebut tidak sama.
13 – 15 3
31
Tabel 3.3 Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2
SK
KD
Indikator
Item Soal No. Item Jumlah
Item 6.
Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah
6.3 Mengurangkan pecahan.
6.3.1 Mengurangkan dua pecahan berturut yang berpenyebut sama.
1 – 3 3
6.3.2 Mengurangkan tiga pecahan berturut yang berpenyebut sama.
4 – 7 4
6.3.3 Mengurangkan dua pecahan berturut yang berpenyebut tidak sama.
8 – 11 4
6.3.4 Mengurangkan tiga pecahan berturut yang berpenyebut tidak sama.
12 – 15 6
b. Lembar Observasi
Lembar obserasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa pada setiap pertemuan. Disetiap pertemuan menggunakan model
pembelajaran talking stick. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas
guru dan siswa sebagai berikut:
32
Tabel 3.4 Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No. Aspek Indikator No. Item 1. Pra Pembelajaran Menyiapkan ruang, alat, dan media 1 Memeriksa kesiapan siswa 2
2. Membuka Pembelajaran
Memberikan apersepsi yang sesuai dengan materi
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3. Penguasaan materi Menguasai materi ajar 5 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan 6
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
7
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
8
4. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Mengajar sesuai tujuan yang akan dicapai
9
Mengajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
10
Mengajar secara runtut 11 Menguasai kelas 12 Mengajar dengan model talking stick 13 Memberi bimbingan pada saat
pelaksanaan model talking stick 14
Mengajar sesuai dengan alokasi waktu 15 5. Pemanfaatan
media/sumber belajar Terampil dalam menggunakan media 16
Membuat kesan yang menarik 17 Menggunakan media secara efektif 18 Melibatkan siswa pemanfaatan media 19
6. Pembelajaran yang melibatkan siswa
Membuat siswa aktif dalam pembelajaran
20
Merespon positif pada siswa 21 Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru, siswa, dan sumber belajar 22
Terbuka terhadap respon siswa 23 Hubungan antar pribadi yang positif 24 Keceriaan dan antusiasme siswa 25
7. Penilaian proses dan hasil belajar
Memantau kemajuan belajar
Menilai sesuai dengan kompetensi 26 8. Penggunaan bahasa Berbahasa lisan seara jelas dan lancar 27 Berbahasa tulis yang baik dan benar 28 Menyampaikan dengan gaya sesuai 29
9. Penutup Merefleksi dengan melibatkan siswa 30 Merangkum dengan melibatkan siswa 31 Melaksanakan indak lanjut 32
33
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek Indikator No. Item 1. Pra pembelajaran Siswa duduk ditempatnya masing –
masing 1
Kesiapan menerima pelajaran 2 2. Kegiatan Awal Mampu menjelaskan materi
sebelumnya 3
Memperhatikan penjelasan tujuan yang akan dicapai
4
3. Penjelasan materi pelajaran
Memperhatikan penjelasan dari guru 5
Aktif bertanya 6 Ada interaksi positif antara siswa 7 Siswa paham mengenai materi 8
4. Pendekatan/strategi Siswa aktif dalam proses pembelajaran
9
Menyelesaikan soal 10 Aktif mencatat 11 Termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran 12
Siswa merasa santai dan tidak penuh tekanan
13
Siswa senang saat model talking stick berlangsung
14
5. Pemanfaatan media/sumberbelajar
Adanya iteraksi positif saat media disajikan
15
Ketertarikan siswa semakin meningkat
16
Siswa semakin jelas dan memahami secara konkret ketika menggunakan media.
17
6. Penilaian proses dan hasil belajar
Siswa merasa terbimbing 18
Menjawab soal dengan benar 19 7. Penggunaan bahasa Siswa mudah memahami penjelasan 20 Siswa tidak merasa kesulitan dalam
memahami materi pelajaran 21
8. Penutup Siswa aktif membuat rangkuman 22 Siswa membuat rangkuman secara
runtut 23
34
3.7 Analisis Instrumen Soal Tes Evaluasi
a. Pelaksanaan Tes Uji Coba Instrumen
Sebelum soal diberikan pada kelas yang diteliti, terlebih dulu soal
tersebut diujicobakan pada kelas lain untuk mengetahui kelayakan
setiap butir soal. Setiap butir soal disebut layak apabila butir soal
tersebut valid dan soal tersebut reliabel. Tes uji coba instrumen
dilaksanakan pada kelas 5 SDN Tegalrejo 05.
b. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji
realibilitas. Berikut penjabarannya:
1. Uji Validitas Instrument
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana pengukur dapat mengukur apa yang hendak diukur
(Kurniawan, 2011: 49). Dalam penelitian harus ada instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang berupa
soal pilihan ganda. Namun sebelum instrumen tersebut diberikan
kepada responden, instrumen terlebih dahulu harus diuji apakah sudah
valid.
Menurut Priyatno (2010 : 90) perhitungan koefisien korelasi,
dapat digunakan batas nilai minimal korelasi sebesar 0,30. Peneliti
mengukur validitas soal dengan software SPSS 17,0, dengan nilai
koefisien ≥ 0,30.
Hasil perhitungan uji validitas item pada siklus 1 dapat dilihat
pada lampiran. Dari 25 soal yang diuji dengan batas koefisien ≥ 0,30
terdapat 15 soal valid, dengan nomer soal 2, 4, 7, 10, 12, 14, 15, 16,
17, 21, 22, 23, 24, 25. Dan terdapat soal yang tidak valid yang
berjumlah 10 soal, dengan nomer soal 1, 3, 5, 6, 8, 9, 11, 18, 19, 20.
Sedangkan hasil perhitungan uji validitas item pada siklus 2 dapat
dilihat pada lampiran. Dari 25 soal yang diuji dengan batas koefisien
≥ 0,30 terdapat 19 soal yang valid, dengan nomer soal 4, 6, 7, 8, 10,
11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Dan terdapat soal
35
yang tidak valid yang berjumlah 6 soal, dengan nomer soal
1,2,3,5,9,13.
2. Reliabilitas Instrument
Menurut Priyatno (2010) uji reliabilitas yaitu menguji
konsistensi alat ukur, apakah hasil pengukuran tetap sama atau
konsisten meskipun diukur berulangkali.
Peneliti menggunakan Software SPSS Statisctic 17,0 dengan
Analyze – Scale – Reliability Analysis untuk menghitung reabilitas
dari instrumen yang akan diujikan. Hasil uji reabilitas dapat dilihat
pada output Reliability Statistics, khususnya pada kolom Cronbach’s
Alpha. Apabila Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai diatas 0,6 maka
dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian reliabel
(Priyatno, 2010 : 100). Hasil uji reabilitas pada siklus 1 dan siklus 2
dapat dilihat pada lampiran. Pada siklus 1 hasil uji reabilitas dapat
dibaca bahwa Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai sebesar 0,811.
Sedangkan pada siklus 2 dapat dibaca bahwa Cronbach’s Alpha
menunjukkan nilai sebesar 0,916.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data terkumpul untuk mengetahui
tingkat keberhasilan akan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa
pada prasiklus, siklus 1, siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif
dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif berdasarkan hasil
observasi tiap pertemuan dalam dua siklus.
Analisis data kuantitatif diambil berdasarkan hasil belajar yang berupa
tes evaluasi atau tes formatif yang diolah untuk mencari nilai tertinggi,
nilai tertendah, rata – rata nilai yang diperoleh seluruh siswa, dan
presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Berikut
rumus untuk mengitung data kuantitatif:
Nilai Rata – rata =
36
Presentase Ketuntasan Belajar =
× 100%
3.9 Indikator Keberhasilan
Komponen-komponen yang menjadi aspek keberhasilan dalam
penelitian ini adalah:
Ada peningkatan hasil belajar matematika siswa yang ditunjukan dengan
minimal 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar dengan
KKM ≥ 62 pada Kelas 4 SDN Tegalrejo 05 Semester 2 Tahun Pelajaran
2012/2013.