bab iii metode penelitianrepository.upi.edu/31978/6/t_pk_1503248_chapter3.pdf · digunakan dalam...

20
Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini merupakan metode dan pendekatan yang dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian melitputi : a) pendekatan penelitian, b) sumber data penelitian, c) teknik pengumpulan data, d) keabsahan data, e) teknik analisis data, f) prosedur evaluasi kualitatif, g) langkah-langkah evaluasi kurikulum berdasarkan StakeCountenance Model. i) instrumen pengumpulan data. A. Pendekatan Penelitian Sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan dakam penelitian ini adalah metode evaluatif terhadap evaluasi penilaian autentik dalam Kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan evaluasi model Stake pada program pelaksanaan penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 di Pendidikan Dasar. Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat (worth) dari suatu praktik pendidikan berdasarkan atas hasil pengukuran atau pengumpulan data dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu yang digunakan secara absolut maupun relatif (Destianingtyas, 2013: 51). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena menekankan kepada implementasi penilaian autentik yang ada didalam Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Bogdan & Taylor, dalam Moleong (2010:4) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan kepada latar belakang yang dimiliki individu secara holistik (utuh). Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan 54

Upload: others

Post on 02-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

54

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bagian ini merupakan metode dan pendekatan yang dilakukan untuk

menganalisis data hasil penelitian melitputi : a) pendekatan penelitian, b) sumber

data penelitian, c) teknik pengumpulan data, d) keabsahan data, e) teknik analisis

data, f) prosedur evaluasi kualitatif, g) langkah-langkah evaluasi kurikulum

berdasarkan StakeCountenance Model. i) instrumen pengumpulan data.

A. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan dakam

penelitian ini adalah metode evaluatif terhadap evaluasi penilaian autentik

dalam Kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan

evaluasi model Stake pada program pelaksanaan penilaian autentik dalam

Kurikulum 2013 di Pendidikan Dasar. Penelitian evaluatif merupakan suatu

desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data

secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat (worth) dari suatu

praktik pendidikan berdasarkan atas hasil pengukuran atau pengumpulan data

dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu yang digunakan secara

absolut maupun relatif (Destianingtyas, 2013: 51).

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena

menekankan kepada implementasi penilaian autentik yang ada didalam

Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

Bogdan & Taylor, dalam Moleong (2010:4) mendefinisikan penelitian

kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan kepada latar belakang yang

dimiliki individu secara holistik (utuh). Penelitian kualitatif merupakan

metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap

berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini

melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan

54

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

55

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan,

menganalisis data secara induktif, mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-

tema yang umum, dan menafsirkan makna data (Creswell, 2007). Sedangkan

penelitan kuantitatif dipilih untuk mendukung hasil penelitian kulilitatif.

Berikut adalah tabel penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dan

kuantitatif.

Tabel 3.1

Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif yang Digunakan

No Pendekatan Metode

Penelitian

Sumber

data

Komponen

1. Kualitatif Wawancara Kepala

sekolah,

guru

Digunakan untuk menjawab

rumusan masalah :

Kondisi awal penilaian

autentik yang digunakan guru

untuk mengukur hasil belajar

peserta didik di Sekolah

Dasar Kabupaten Lamongan

Guru Perencanaan penilaian

autentik yang dilakukan oleh

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

Guru Implementasi penilaian

autentik yang dilakukan oleh

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

Dokumentasi Silabus dan

RPP

Kondisi awal penilaian

autentik yang digunakan guru

untuk mengukur hasil belajar

peserta didik di Sekolah

Dasar Kabupaten Lamongan

RPP Perencanaan penilaian

autentik yang dilakukan oleh

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

56

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

RPP dan

hasil belajar

siswa

Implementasi penilaian

autentik yang dilakukan oleh

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

2. Kuantitatif Observasi Perencanaan

pembelajaran

Perencanaan penilaian

autentik yang dilakukan oleh

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

Proses

penilaian

pembelajaran

Implementasi penilaian

autentik yang dilakukan oleh

guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Lamongan

Stake Countenance Modeldipilih karena menurut Stake (1967)

pertama, tujuan dari model ini adalah membuat kerangka guna mengevaluasi

perencanaan penilaian autentik. Kedua, model ini menekankan kepada

evaluasi implementasi penilaian autentik dalam proses pembelajaran di kelas.

Ketiga, model ini menganjurkan kepada evaluator untuk menggunakan

beragam standar dalam mengevaluasi kurikulum supaya pandangan akan

kurikulum dapat dikaji secara lebih luas. Dan yang keempat, model Stake

menekankan evaluasi secara menyeluruh, dalam melakukan evaluasi tentang

impelementasi penilaian autentik tidak hanya terfokus pada implementasinya

saja. Tetapi mulai dari perencanaan, implementasi dan faktor lainnya seperti

faktor-faktor yang menjadi kendala dalam mengimplementasikan penilaian

autentik.

Evaluasi model ini terdiri dari tiga fase yaitu; masukan (antecedents),

proses (transaction), dan hasil (outcomes). Setiap tahapan dibagi menjadi dua

tahapan yaitu deskripsi (description) dan keputusan (judgment). Model ini

dipilih untuk diterapkan karena merupakan model evaluasi yang terstuktur

dalam arti memiliki tahapan evaluasi yang jelas mulai dari tahap perencanaan

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

57

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai dengan tahap pemberian pertimbangan setelah melalui tahap observasi

terlebih dahulu. Dalam evaluasi model ini, pertimbangan yang diberikan harus

sesuai dengan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh peneliti sebagai

evaluator dengan mengacu Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang standar

penilain Pendidikan Dasar dan Menengah.

B. Sumber Data Penelitian

Penelitian ini mengumpulkan data primer dan data sekunder yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Menurut Arikunto (2010: hlm. 157) sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

1. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung

dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam

(independent interview) dan observasi partisipatif. Wawancara dilakukan

kepada guru sekolah dasar dan kepala sekolah yang mengetahui tentang

penilaian autentik baik perencanaan, implementasi, faktor-faktor yang

menghambat dan faktor-faktor yang mendukung penilaian autentik.

Observasi partisipatif dilakukan pada saat proses penilaian autentik.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung dari informan dilapangan. Dalam penelitian ini sumber data

sekunder menggunakan dokumen kurikulum. Dokumen kurikulum yang

digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan guru untuk mengajar

yang telah dikembangkan oleh guru sebelum proses pembelajaran

berlangsung dan hasil penilaian dalam bentuk rapor siswa.

Melihat kondisi yang ada di lapangan, Sekolah Dasar di Kabupaten

Lamongan terdapat 634 Sekolah Dasar negeri dan swasta (data terlampir).

Sekolah Dasar yang menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-

2015 sebanyak 12 Sekolah Dasar. Kemudian pada tahun ajaran 2016-2017

jumlah sekolah dasar yang menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten

Lamongan sebanyak 97 sekolah dasar yang tersebar dalam 27 kecamatan.

Berdasarkan data tersebut, subjek penelitian yang digunakan yaitu

sebanyak 4 (empat) sekolah dasar yang diambil dari 27 kecamatan. Kempat

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

58

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah yang diambil berdasarkan pada wilayah geografis yang ada di

Kabupaten Lamongan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian evaluasi

ini yaitu wawancara, kuesioner, dokumentasi dan observasi. Teknik

pengumpulan data yang digunakan telah disesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti agar data yang terkumpul sesuai dengan apa yang

diharapkan. Selain itu, disesuaikan dengan langkah-langkahStakeCountenance

Model. Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh berupa kata-kata atau

lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010: 194).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui secara jelas, rinci dan mendalam mengenai keadaan

sebenarnya yaitu dengan cara mengadakan wawancara dengan berbagai

sumber yang dapat memberikan informasi tentang gambaran umum atau

data tentang perencanaan penilaian autentik, pengolahan nilai serta faktor-

faktor yang menghambat penilaian autentik yang ditujukan kepada kepala

sekolah dan guru kelas.

2. Observasi/Pengamatan

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan. Pertama, teknik pengamatan ini

didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua, teknik pengamatan

juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat

perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

59

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun

pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi

keraguan pada peneliti berupa bias, kemungkinan ini terjadi kurang dapat

mengingat peristiwa atau hasil wawancara, adanya jarak peneliti dan yang

diwawancarai, jalan untuk mengecek kepercayaan data tersebut ialah

dengan jalan memanfaatkan pengamatan. Kelima, teknik pengamatan

memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit.

Keenam, tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat

bermanfaat.

Berdasarkan peran peneliti, observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan (participant observation) dan observasi non partisipan

(non-participant observation). Teknik observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi non partisipan, dimana peneliti hanya

mengamati/menonton atau menyaksikan apa yang terjadi dalam berbagai

kejadian-kejadian yang menjadi objek yang ada didalam penelitian ini.

Data yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

proses implementasi penilaian autentik dalam proses pembelajaran di kelas

Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Lamongan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data melalui

penelusuran dokumen tertulis/gambar serta mencari data statistik. Menurut

Sugiyono (2010: hlm. 329) studi dokumen catatan peristiwa yang sudah

berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini hanya sebagai pelengkap dari hasil wawancara dan observasi

yang telah dilakukan. Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah dokumen yang berhubungan dengan penilaian autentik seperti

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, rencana penilaian autentik,

soal dan hasil ulangan, hasil kinerja peserta didik (portofolio), jurnal,

check list, anecdotal records, rubrik penilaian, raport, foto atau video

proses penilaian yang kemudian dianalisis.

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

60

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data triangulasi. Menurut

Moloeng (2009: hlm. 330) triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sumber yang lain di luar data tersebut untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah ada.

Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan salah satu bagian yang

sangat penting didalam penelitian kualitatif yaitu untuk mengetahui derajad

kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Menurut Sugiyono (2010: hlm. 330) trianggulasi dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber.

1. Trianggulasi teknik

Menurut Sugiyono (2010: hlm. 330) trianggulasi teknik berarti penelitian

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan

data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

observasi non partisipatif, wawancara mendalam, kuesioner serta

dokumentasi. Berikut adalah bagan trianggulasi teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 3.1

Bagan Trianggulasi “teknik” pengumpulan data

(bermacam-macam cara pada sumber yang sama)

Sumber : Sugiyono, 2010: hlm. 331

2. Trianggulasi Sumber

Menurut Sugiyono (2010: hlm. 330) trianggulasi sumber bearti untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kepala

Observasi Non

Partisipatif

Wawancara

Dokumentasi

Sumber

data sama

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

61

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah, guru dan dokumen Kurikulum 2013. Trianggulasi sumber

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

E. Teknik Analisis Data

Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, maka

analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan

menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif. Sugiyono (2010: hlm.

335) menjelaskan bahwa analisisis data kualitatif merupakan proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun kedalaman pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan

teknik analisis data yaitu :

1. Pengumpulan data (data collection)

Dilaksanakan dengan cara pencarian data yang dibutuhkan

terhadap berbagai jenis data dan bentuk data yang diperoleh dari lapangan,

kemudian melaksanakan pencatatan data di lapangan.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah memperoleh data yang

ada di lapangan adalah melakukan reduksi data. Menurut Sugiyono (2010:

hlm. 338) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya

bila diperlukan.

Tahapan reduksi data dilakukan untuk menelaah data secara

keseluruhan yang diperoleh dari lapangan. Dalam penelitian ini, berarti

mereduksi data meliputi data yang diperoleh dari hasil wawancara,

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

62

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi dan dukumentasi yang berkaitan dengan focus penelitian, serta

hal-hal pokok yang dianggap penting yang diperoleh dari lapangan. Data

tersebut berupa hasil observasi pembelajaran secara menyeluruh yang

telah didokumentasikan serta beberapa dokumen yang berhubungan

dengan penilaian autentik.

3. Penyajian data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya mendisplaykan

data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut. (Sugiyono, 2010: hlm.341)

Gambar 3.2

Bagan Penyajian Data (Data Display)

Dari penjelasan tersebut, maka langkah selanjutnya setelah

mereduksi data adalah mendisplaykan data yaitu membuat uraian yang

bersifat naratif, sehingga dapat diketahui rencana kerja selanjutnya

berdasarkan yang telah dipahami data tersebut. Rencana kerja tersebut bisa

berupa mencari pola-pola data yang dapat mendukung penelitian tersebut.

Penyajian Data

Penilaian

Autentik

Perencanaan Penilaian

Autentik

Implementasi

Penilaian Autentik

Jenis-Jenis

Penilaian Autentik

Faktor-Faktor yang

Mendukung

Penilaian Autentik

Faktor-Faktor yang

Menghambat

Penilaian Autentik

Masalah-

Masalah yang

Dihadapi

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

63

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Penarikan Kesimpulan/Conclusion Drawing/ Verification

Setelah melakukan display data, maka langkah yang dilakukan

selanjutnya adalah penarikan sebuah kesimpulan/conclusion

drawing/verification didasarkan pada reduksi data yang merupakan

jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Penelitian ini menggunakan kriteria kuantitatif dan kriteria

kualitatif untuk memudahkan dalam menyampaikan kesimpulan hasil dari

penelitian. Kriteria kualitatif menurut Arikunto (2010) adalah kriteria yang

dibuat tidak menggunakan angka. Sedangkan kriteria kuantitatif adalah

kriteria yang dibuat menggunakan rentang bilangan. Dalam menentukan

kriteria kualitatif ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu kriteria atau

indikator yang digunakan. Kriteria kualitatif yang digunakan dalam

penelitian evaluatif ini untuk penarikan sebuah kesimpulan menggunakan

kriteria kualitatif dengan pertimbangan pembobotan. Sedangkan kriteria

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria kuantitatif

tanpa pertimbangan. Pembobotan dilakukan dengan skala 1-5, 1-4, dan 1-

3. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur nilai akhi komponen

menurut Arikunto (2010: hlm. 38) yaitu :

Dimana :

NK = Nilai Komponen

BI = Jumlah Bobot Indikator

NI = Nilai Indikator

JB = Jumlah Indikator

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

64

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan kriteria

kuantitatif. Klasifikasi kriteria kuantitatif yang digunakan mengacu kepada

kriteria yang dikembangkan oleh Arikunto (2010: hlm. 35) yaitu :

Nilai 5, (Baik Sekali) yaitu perolehan presentase 81-100%

Nilai 4, (Baik) yaitu perolehan presentase 61-80%

Nilai 3, (Cukup) yaitu perolehan presentase 41-60%

Nilai 2, (Kurang) yaitu perolehan presentase 21-40%

Nilai 1, (Kurang Sekali) yaitu perolehan presentase < 20%

F. Prosedur Evaluasi Kualitatif

Hasan (2009) dalam melakukan evaluasi kualitatif terdapat beberapa

prosedur yang harus dilalui evaluator ketika melakukan evaluasi kurikulum

dengan menggunakan prosedur evaluasi kualitatif. Prosedur tersebut terdiri

dari:

1. Menentukan fokus evaluasi

Menurut Hasan (2009: hlm. 173) penentuan fokus evaluasi

dilakukan evaluator setelah dia mempelajari karakteristik kurikulum yang

akan dievaluasi. Berdasarkan wawasan dan pemahaman mengenai

karakteristik tersebut, dan berdasarkan pengalaman serta pengetahuannya

mengenai pengembangan kurikulu maka ia dapat merumuskan fokus

penelitian. Prosedur kerja penelitian evaluasi kualitatif sangat dipengaruhi

oleh filosofi fenomenologi yang menginginkan prosedur yang sangat

“down to earth” untuk mendapatkan verstehen (wawasan dan

pemahaman).

Hasan (2009) fokus penelitian tentng evaluasi penilaian autentik

menggambarkan wilayah kerja evaluasi yang akan dilakukan, bersifat

hypothetical dan terbuka untuk perubahan sesuai dengan kenyataan yang

ditemukan evaluator di lapangan atau yang biasanya disebut dengan

unfolding. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka fokus penelitian ini

adalah perencanaan penilaian autentik yang terdapat dalam dokumen

kurikulum (RPP) yang dikembangkan oleh guru, serta implementasi

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

65

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran yang menekankan kepada

penilaian autentik.

2. Perumusan masalah dan pengumpulan data

Menurut Hasan (2009: hlm. 174) proses penentuan fokus diakhiri

dengan perumusan masalah dan pertanyaan evaluasi. Dengan adanya

perumusan dan pertanyaan evaluasi akan sangat membantu evaluator

dalam menentukan langkah selanjutnya yaitu melakukan pekerjaan

evaluasi yang diawali dengan pengumpuln data. Pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, kuesioner,

observasi dan dokumentasi.

3. Proses pengolahan data

Hasan (2009) selama evaluator melakukan proses pengumpulan

data, maka evaluator terus menerus melakukan pengolahan data dan proses

rekonstruksi. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan merode

evaluasi kualitatif dengan menggunakan model evaluasi Countenance

Stake’s.

4. Menentukan perbaikan dan perubahan program

Menurut Hasan (2009: hlm. 176) perbaikan dan perubahan tersebut

dilakukan berdasarkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh suatu

satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum tersebut. Dalam

menetukan perbaikan dan perubahan tersebut, maka peran para responden

sangat penting karena informasi dari mereka akan digunakaan untuk

menentukan perbaikan dan perubahan tersebut. Akan tetapi, dalam

penelitian ini, peran evaluator tidak menentukan perbaikan dan perubahan,

tapi hanyalah memberikan informasi elalui rekonstruksi mengenai apa

yang sedang terjadi dan kepala sekolahlah yang menentukan apa yang

harus diperbaiki dan diubah.

G. Langkah-Langkah Evaluasi Kurikulum Berdasarkan Stake Countenance

Model

Penelitian tentang evaluasi implementasi penilaian autentik dalam

Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar di Kabupaten Lamongan menggunakan

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

66

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Stake Countennace Model. Langkah-langkah yang digunakan dalam

melakukan evaluasi penialaian autentik mengacu kepada langkah-langkah

yang ada didalam Stake Countennace Model. Penggunaan model evaluasi

jenis ini didasarkan pada pembuatan penilaian tentang program yang

dievaluasi serta kemudahan untuk mengkategorisasikan data berdasarkan tiga

tahapan antecedent, transaction, dan outcomes.

Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan data di lapangan

dengan standar sehingga diperoleh gambaran yang menunjukkan keadaan

sebenarnya dibandingkan standar yaitu dokumen Kurikulum 2013 serta

peraturan-peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan. Model evaluasi ini

juga memungkinkan peneliti untuk bisa memberikan pertimbangan tanpa

harus melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan bisa

dilakukan oleh pihak lain.

Pada dasarnya model evaluasi Stake terdiri dari dua matriks yaitu

matriks deskripsi dan matriks pertimbangan. Matriks deskripsi harus

diselesaikan terlebih dahulu sampai selesai baru menyelesaikan matriks

pertimbangan. Setiap matriks terdiri dari dua kategori dan tiga pertimbangan.

Matriks deskripsi terdiri dari kategori intent (rencana) dan observasi.

Sedangkan matriks pertimbangan terdiri dari kategori standar dan

pertimbangan. Dalam setiap kategori terdiri dari tiga fokus. Menurut Hasan

(2009: hlm. 208) pada setiap kategori terdapat tiga fokus penting yang

didasarkan pada pikiran Stake bahwa suatu evaluasi formal harus memberikan

perhatian terhadap keadaan sebelum suatu kegiatan kelas berlangsung, ketika

kegiatan kelas sedang berlangsung dan menghubungkannya dengan berbagai

bentuk hasil belajar. Yang diterjemahkan dalam antecedents, transaction dan

outcome. Antecedents adalah keadaan sebelum, transaksi adalah proses, dan

hasil adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik. Berikut adalah gambar

Stake Countennace Model :

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

67

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Model Evaluasi Countenance Stake’s

Sumber (Hasan, 2009: hlm. 210)

Berdasarkan gambar 3.1 tentang Stake Countennace Model

keseluruhan matriks yang mendukung model ini terdiri dari 12 kotak. Selain

itu terdapat satu kotak yang dinamakan dengan kotak rasional. Setiap

pengembang kurikulum/guru harus memiliki rasional untuk setiap intent yang

dikembangkan. Rasional dalam mengembangkan intent setiap guru pasti

memilikinya. Akan tetapi tidak semua pengembang kurikulum/guru mampu

mengungkapkannya dalam susunan kalimat tetapi mereka pasti memilikinya.

Didalam penelitian evaluasi ini, terdapat 15 langkah yang digunakan

untuk membandingkan matriks deskripsi dengan matriks pertimbangan.

Berikut adalah tabel langkah-langkah yang dilakukan dalam membandingkan

matriks deskripsi dengan matriks pertimbangan.

Tabel 3.2

Langkah-Langkah Perbandingan Matriks Deskripsi dengan Matriks

Pertimbangan

Langkah Matriks Perbandingan

Langkah

ke-1

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara intents dengan

observation pada baris

- Siswa (kesiapan dan keaktifan siswa)

- Guru (kualifikasi dan kompetensi)

- Sarana dan prasarana (kelengkapan)

- Dokumen (silabus, bahan ajar,

R

A

S

I

O

N

A

L

INTENT OBSERVASI STANDAR PERTIMBANGAN

ANTECEDENTS

TRANSACTIONS

HASIL

MATRIKS DESKRIPSI MATRIKS PERTIMBANGAN

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

68

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antecendents penyusunan RPP, dan kelengkapan

dokumen lainnya)

Dibandingkan dengan pelaksanaan

kegiatan di lapangan (observation)

Langkah

ke-2

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara intents dengan

observation pada baris

transaction

- Pelaksanaan pembelajaran tematik

integratif berbasis saintifik

- Impelmentasi penilaian autentik, baik

pada saat proses pembelajaran atau

pada akhir pembelajaran.

Dibandingkan dengan pelaksanaan

kegiatan di lapangan (observation)

Langkah

ke-3

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara intents dengan

standards pada baris

antecendents

- Siswa (kesiapan dan keaktifan siswa)

- Guru (kualifikasi dan kompetensi)

- Sarana dan prasarana (kelengkapan)

- Dokumen (silabus, bahan ajar,

penyusunan RPP, dan kelengkapan

dokumen lainnya)

Dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan seperti peraturan-peraturan

menteri pendidikan dan kebudayaan

tentang Kurikulum 2013.

Langkah

ke-4

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara intents dengan

standards pada baris

transaction

- Pelaksanaan pembelajaran tematik

integratif berbasis saintifik

- Impelmentasi penilaian autentik, baik

pada saat proses pembelajaran atau

pada akhir pembelajaran.

Dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan seperti peraturan-peraturan

menteri pendidikan dan kebudayaan

tentang Kurikulum 2013.

Langkah

ke-5

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

- Siswa (kesiapan dan keaktifan siswa)

- Guru (kualifikasi dan kompetensi)

Page 16: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

69

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara intents dengan

judgment pada baris

antecendents

- Sarana dan prasarana (kelengkapan)

- Dokumen (silabus, bahan ajar,

penyusunan RPP, dan kelengkapan

dokumen lainnya)

Dibandingkan dengan keadaan yang ada

dilapangan dan standar yang telah

ditetapkan. Serta memberikan judgment

(pertimbangan) berdasarkan hasil

perbandingan antara intents dan

standard.

Langkah

ke-6

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara intents dengan

judgment pada baris

transaction

- Pelaksanaan pembelajaran tematik

integratif berbasis saintifik

- Impelmentasi penilaian autentik, baik

pada saat proses pembelajaran atau

pada akhir pembelajaran.

Dibandingkan dengan keadaan yang ada

dilapangan dan standar yang telah

ditetapkan. Serta memberikan judgment

(pertimbangan) berdasarkan hasil

perbandingan antara intents dan

standard.

Langkah

ke-7

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara observation

dengan standards pada

baris antecendents

Yang dibandingkan adalah pelaksanaan

proses pembelajaran mulai dari siswa

(kesiapan dan keaktifan siswa), guru

(kualifikasi dan kompetensi), sarana dan

prasarana (kelengkapan), dokumen

(silabus, bahan ajar, penyusunan RPP,

dan kelengkapan dokumen lainnya)

dengan standar pencapaian yang telah

ditetapkan seperti peraturan-peraturan

menteri pendidikan dan kebudayaan

tentang Kurikulum 2013.

Page 17: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

70

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah

ke-8

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara observation

dengan standards pada

baris transaction

Yang dibandingkan adalah pelaksanaan

pembelajaran tematik integratif berbasis

saintifik dan impelmentasi penilaian

autentik, baik pada saat proses

pembelajaran atau pada akhir

pembelajaran dengan standar

pencapaian yang telah ditetapkan seperti

peraturan-peraturan menteri pendidikan

dan kebudayaan tentang Kurikulum

2013.

Langkah

ke-9

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara observation

dengan judgment pada

baris antecendents

Memberikan judgment berdasarkan hasil

dari perbandingan antara observation

dengan standards. Hasil judgment ini

akan memberikan deskripsi skor dari

kesesuaian observation pada baris

antecedents.

Langkah

ke-10

Membandingkan dan

mengkaji kesesuaian

antara observation

dengan judgment pada

baris transaction

Memberikan judgment berdasarkan hasil

dari perbandingan antara observation

dengan standards. Hasil judgment ini

akan memberikan deskripsi skor dari

kesesuaian observation pada baris

transactions.

Stake mengidentifikasi congruence analysis dan contingency analysis

untuk analisis. Congruence analysis harus mencari perbedaan antara apa yang

direncanakan dan apa terjadi. Kegiatan evaluasi untuk mencari hubungan yang

memungkinkan terjadinya peningkatan pendidikan, salah satu tugas evaluator

adalah mengidentifikasi hasil yang bergantung pada kondisi awal tertentu dan

proses pembelajaran. Inilah yang disebut contingency analysis. Dalam

memberikan judgments/ pertimbangan dalam memutuskan ada 2 standar yang

digunakan yaitu absolute standards (keyakinan pribadi tentang apa yang baik

Page 18: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

71

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan diinginkan dalam sebuah program) dan relative standards (karakteristik

program alternatif yang dianggap memuaskan).

Keseluruhan Stake Countennace Model akan digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3.4

Model Pengolahan Data Deskripsi Stake Countennace Model

Sumber (Hasan, 2009: hlm. 211)

H. Instrumen Pengumpulan Data

Kriteria-kriteria standar merupakan ukuran atau patokan standar

objektif. Selanjutnya hasil evaluasi atau intensitas objektif dari lapangan

dibandingkan dengan standar objektif yang telah ditetapkan. Teknik

pengambilan keputusan aktualitas pada setiap tahapan evaluasi atau aspek

dilakukan dengan cara melakukan pengukuran pada setiap fokus evalusi yang

dirangkum dalam matrik yang diadaptasikan dalam case-order effectmatrix

(Sabarguna, 2005: hlm. 27). Model matrik khusus case-order ini memiliki

karakteristik yang khas yaitu menampilkan adanya efek-efek perbandingan

antara standar objektif berupa kriteria-kriteria standar normatif yang telah

ditetapkan sebelumnya dibandingkan dengan intensitas objektif yaitu berupa

hasil rekaman nyata di lapangan. Perbandingan tersebut akan menghasilkan

efek kesimpulan yaitu berupa aktualitas keputusan pada setiap kasus yang

diambil. Sejalan dengan hal tersebut Stake (1967) menyatakan bahwa dalam

setiap tahap evaluasi ada data deskriptif yang mencocokkan antara intents

Congruence

Congruence

Congruence

Antecedents yang

Direncanakan

Antecedents yang

Teramati (Observed)

Transaksi yang

Direncanakan

Transaksi yang

Teramati

Transaksi yang

Direncanakan

Transaksi yang

Teramati

Contingency Logis

Contingency Logis

Contingency Empirik

Contingency Empirik

Page 19: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

72

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan observasi sedangkan penilaian (judgment) membandingkan secara

absolut antara data deskriptif dari setiap tahap dengan standar.

Kriteria yang berasal dari pandangan teoritis atau peraturan pemerintah

dalam penelitian ini disusun dan dikelompokkan dalam bentuk instrumen

evaluasi. Menurut Sugiyono (2010: hlm. 148) instrumen penelitian adalah alat

ukur yang digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian evaluasi dikembangkan untuk menentukan nilai dan arti dari

evaluan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu wawancara,

kuesioner, dokumentasi, dan angket. Untuk mempermudah peneliti dalam

mengembangkan instrumen penelitian ini terlebih dahulu membuat kisi-kisi

instrumen. Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam

melakukan evaluasi implementasi penilaian autentik dalam Kurikulum 2013

Pendidikan Dasar di Kabupaten Lamongan.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen

Variabel Indikator Teknik

Pengumpulan

Bentuk

Instrumen

Sumber Data

Penggunaan

penilaian

autentik

Kondisi saat ini

dalam melakukan

penialian autentik

Wawancara 1. Panduan

wawancara

Guru

Perencanaan

penilaian

autentik

Kesiapan guru

dan siswa

Observasi,

wawancara

1. Panduan

observasi

2. Panduan

wawancara

Guru

Perencanaan

penilaian sikap

Wawancara,

dokumentasi

2. Panduan

wawancara

3. Panduan

dokumentasi

Guru,

dokumen yang

dikembangkan

guru.

Perencanaan

peniliaian

pengetahuan

Wawancara,

dokumentasi

1. Panduan

wawancara

2. Panduan

dokumentasi

Guru,

dokumen yang

dikembangkan

guru.

Page 20: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/31978/6/T_PK_1503248_Chapter3.pdf · digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

73

Muvida Nur Septi Rochmasari, 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan

peniliaian

keterampilan

Wawancara,

dokumentasi

1. Panduan

wawancara

2. Panduan

dokumentasi

Guru,

dokumen yang

dikembangkan

guru.

Implementasi

penilaian

autentik

Pelaksanaan

penilaian sikap

Observasi Panduan

observasi

Guru, siswa

Pelaksanaan

penilaian

pengetahuan

Observasi Panduan

observasi

Guru, siswa

Pelaksanaan

penilaian

keterampilan

Observasi Panduan

observasi

Guru, siswa