bab iii manajemen nyeri

2
BAB II MANAJEMEN NYERI Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghasilkan tangga analgesik untuk digunakan sebagai panduan untuk meresepkan analgesik. Analgesik harus digunakan sesuai dengan persepsi rasa sakit, nyeri ringan, sedang dan berat. Jika pasien tidak mengalami nyeri pada satu langkah dari tangga analgesik, mereka harus maju ke langkah berikutnya. Nyeri ringan: Langkah 1: analgesik sederhana (non- opioid) o Memulai topikal dan / atau lisan sederhana non- opioid analgesik (misalnya parasetamol, NSAID) o + Ajuvan misalnya trisiklik antidepresan, antikonvulsan (pregabalin atau gabapentin) untuk nyeri neuropatik. Nyeri sedangt: Langkah 2: Opioid lemah o Lemah opioid (misalnya tramadol, kodein fosfat atau dekstropropoksifen) o + Ajuvan misalnya antidepresan trisiklik, antikonvulsan Nyeri parah: Langkah 3: Opioid kuat o Opioid (misalnya morfin, oxycodone)

Upload: kaharudin-masohi

Post on 12-Aug-2015

48 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

BAB II

MANAJEMEN NYERI

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghasilkan tangga analgesik

untuk digunakan sebagai panduan untuk meresepkan analgesik. Analgesik harus

digunakan sesuai dengan persepsi rasa sakit, nyeri ringan, sedang dan berat. Jika

pasien tidak mengalami nyeri pada satu langkah dari tangga analgesik, mereka

harus maju ke langkah berikutnya.

Nyeri ringan: Langkah 1: analgesik sederhana (non-opioid)

o Memulai topikal dan / atau lisan sederhana non-opioid analgesik

(misalnya parasetamol, NSAID)

o + Ajuvan misalnya trisiklik antidepresan, antikonvulsan (pregabalin

atau gabapentin) untuk nyeri neuropatik.

Nyeri sedangt: Langkah 2: Opioid lemah

o Lemah opioid (misalnya tramadol, kodein fosfat atau

dekstropropoksifen)

o + Ajuvan misalnya antidepresan trisiklik, antikonvulsan

Nyeri parah: Langkah 3: Opioid kuat

o Opioid (misalnya morfin, oxycodone)

o + Ajuvan misalnya trisiklik, antikonvulsan