bab iii lakip dinsos 2014

123
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Sosia Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu: Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode 1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua 2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda 3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua 4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda 5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan membandingkan antara target BAB III AKUNTABILITAS KINERJA | 55

Upload: feriawan-agung-nugroho

Post on 09-Nov-2015

138 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017.

TRANSCRIPT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Sosia Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat KinerjaNo.Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode

1.91 100Sangat Baik Hijau Tua

2.76 90Tinggi Hijau Muda

3.66 75Sedang Kuning Tua

4.51 65Rendah Kuning Muda

5. 50Sangat Rendah Merah

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Sosial Daeah Istimewa Yogyakarta beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2014 Meterai Rp 3.000,- = 41 lembar,

NOSASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA

SATUANTARGETREALISASIPERSEN TASE

KRITERIAKODE

1Meningkatnya kualitas hidup, kemandirian dan keberfungsian sosial dan kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)Prosentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mengalami peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan keberfungsian sosial

%14.29

43.02301.05Sangat baik

1Prosentase peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar%

7.8413.19168.24Sangat baik

2Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan%4,862.5853.09Rendah

3Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial%7.1120.55289.03Sangat baik

4Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat%0.111.971790.91Sangat baik

5Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial%100100100Sangat baik

6Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam%8.54217.522547.07Sangat baik

7Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana%1007575Sedang

8Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen%5,3345.4851.78Sangat baik

9Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal%4,6714.56311.78Sangat baik

10Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya%10.9337.82346.02Sangat baik

11Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga%14.6092.45633.22Sangat baik

12Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya%5.404.6786.48Tinggii

13Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya%875.34941.75Sangat baik

14Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya %3,921.7644.90Sangat Rendah

15Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri%4,908.34170.2Sangat baik

16Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya%22.299.4942.58Sangat Rendah

17Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif%12,42251.932028.42Sangat baik

18Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif%20.1024.89123.83Sangat baik

19Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif%8,62120.631399.42Sangat baik

20Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya%1,367.4544.12Sangat baik

21Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya%1,391,68120.86Sangat baik

22Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya%2,834.79169.26Sangat baik

23Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat%2,528.5337.3Sangat baik

24Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya%4,74.2289.79Tinggii

25Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya%5.113.3164.77Rendah

26Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya%0,093.333700Sangat baik

27Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga%18.1810.3656.99Rendah

IIProsentase kenaikan cakupan dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh tenaga kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan sosialProsentase kenaikan cakupan dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh tenaga kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan sosial%75.0789.45119.16Sangat baik

1Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS%100100100Sangat baik

2Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)%5.065.42107.11Sangat baik

3Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS%100100100Sangat baik

4Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)%100100100Sangat baik

5Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS%15.6736.73234.4Sangat baik

6Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT)%36.366.67183.66Sangat baik

7Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR)%88.61100112.85Sangat baik

8Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM%100100100Sangat baik

9Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS%55.2564.62116.96Sangat baik

10Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis%100100100Sangat baik

11Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana%100200200Sangat baik

12Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana%100100100Sangat baik

IIIProsentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial dan peningkatan jiwa nasionalismepada generasi muda dan masyarakat%4550.66112.58Sangat baik

1Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial%4.2111.71278.15Sangat baik

2Prosentase peningkatan jiwa nasionalismepada generasi muda dan masyarakat%2.8121.71772.6Sangat baik

3Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan%10069.2369.23Sedang

4Prosentase peningkatan kerapian,kebersihan dan keindahan TMPN/MPN (4 TMP dan 19 MPN) TMPN Kusumanegara (Yk), Kusuma Bangsa (BTL), Bakti Pertiwi (GK), Giripeni (KP)%73100,00136.99Sangat baik

Dari tabel di atas, terdapat 43 indikator yang terbagi ke dalam 3 sasaran strategis. Pada tahun 2014, 35 indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 80.14 % dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 8 indikator atau sebesar 19.16 % belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Persentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan hidupnya, Sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah Indikator Prosentase Tuna Susila yang mengelola usaha mandiri / bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakat karena ada pengurangan target sasaran dari dana APBN. .

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian KinerjaDalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

III.2.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Hidup, Kemandirian dan Keberfungsian Sosial dan Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Kualitas Hidup, Kemandirian dan Keberfungsian Sosial dan Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terdiri dari 27 indikator yaitu : 1. Prosentase peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar2. Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan3. Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial 4. Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat5. Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial6. Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam7. Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana8. Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen9. Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal10. Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya11. Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga12. Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya13. Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya14. Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan15. Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri16. Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya17. Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif18. Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif19. Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif20. Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya21. Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya22. Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya23. Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat24. Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya25. Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya26. Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya27. Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja

NoIndikatorCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( % )

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar7,367.8413.19168.2410,26128.56

2Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan1,994,862.5853.095,6645.58

3Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial6,457.1120.55289.038,95229.61

4Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat0.080.111.971790.910,23856.52

5Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial100100100100100100

6Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam3,208.54217.522547.0711,501891.48

7Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana100100757510075

8Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen5,845,3345.4851.786,34716.09

9Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal5.454,6714.56311.785,42268.63

10Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya4,9710.9337.82346.0216,56228.38

11Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga36,5014.6092.45633.2225,91356.81

12Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya7,805.404.6786.486,0477.32

13Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya5,45875.34941.7510.55714.12

14Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya 5,443,921.7644.904,4639.46

15Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri2,674,908.34170.25,74145.30

16Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya39,1622.299.4942.5865.0614.59

17Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif41,6112,42251.932028.4212,422028.42

18Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif13,5720.1024.89123.8332,6676.21

19Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif35.348,62120.631399.4225,86466.4

20Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya3,281,367.4544.121.5493.33

21Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya1,501,391,68120.861,45115.86

22Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya2,922,834.79169.263.1154.52

23Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat4,432,528.5337.32.7314.81

24Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya3,294,74.2289.795,4877.01

25Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya1,465.113.3164.776,0454.80

26Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya00,093.3337000,142.378.57

27Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga21,4518.1810.3656.9939,9325.95

Tabel III.4 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase Peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantarPersen

7.367.8413.19168.2410,26128.56

Grafik III.1.Prosentase Peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase Peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.3. tersebut di atas, bahwa sasaran Peningkatan kesejahteraan lanjut usia terlantar ada satu indikator, yaitu jumlah pada kegiatan lanjut usia terlantar yang mendapatkan pelayanan dalam dan luar panti sesuai standar pelayanan mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 7.84 % terealisasi 13.19 % atau 168.24 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 10,26 % dapat tercapai.

Tabel III.5 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan

Persen

1,994,862.5853.095,6645.58

Grafik III.2. Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.4. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan, yaitu Pada Kegiatan Jumlah Tindak kekerasan mendapatkan Bantuan Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Fasilitasi Modal Usaha bagi korban tindak kekerasan tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 4.86% terealisasi 2.58 % atau 53.09 %, hal ini karena :a. Terjadi pengurangan target sasaran APBN 105 orang tidak dilaksanakan karena anggaran APBN Tahun 2014 tidak ada.b. Target penanganan 4.86 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 2.58 % sehingga kurang dari target penanganan. Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban tindak kekerasan terealisasi sebesar 53.09 %. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 5,66 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.6 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial

Persen

4.457.1120.55289.038,95229.61

Grafik III.3.Prosentase keterpenuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada pekerja migran bermasalah sosial pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.6. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada pada pekerja migran bermasalah sosial, yaitu Pada Kegiatan Bantuan Perlindungan Sosial Pekerja Migran dan Fasilitasi Modal Usaha Pekerja Migran Bermasalah mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 7.11 % terealisasi 20,55 % atau 289,03 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 8.95 % dapat tercapai.

Tabel III.7Capaian Kinerja Sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keterpenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat Persen

0.080,111.971790.910,23856.52

Grafik III.4. Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.7 tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase pemenuhan kebutuhan dasar bagi pekerja mandiri sektor informal saat terjadi situasi darurat, yaitu pada kegiatan Asuransi Kesejah Teraan Sosial dan Kegiatan Perlindungan Jaminan Pengganti Pendapatan Pekerja Mandiri Sektor Informal dan Relawan Sosial termasuk TKSK telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 0,11 % terealisasi 1.97 % atau 1.790,91 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 0,23 % / dapat tercapai.

Tabel III.8 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial Persen

0100100100100100

Grafik III.5.Grafik Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.8. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keterpenuhan kebutuhan psikososial pada korban bencana sosial, yaitu Pada kegiatan Pemulangan dan Pemakaman Jenazah Terlantar dan Pemulangan dan Penerusan Perjalanan orang terlantar telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 100 % terealisasi 100 % dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

Tabel III.9 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam Persen

3.28.54217,522.547,0711,501.891,48

Grafik III.6. Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.9. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keterpenuhan psikososial pada korban bencana alam, yaitu Pada kegiatan Penanganan Masalah Strategis yang menyangkut Tanggap Cepat dan kejadian Luar Biasa berupa Bantuan Air Bersih 1.200 Tangki untuk 3.600 KK, sehingga melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 8.54 % terealisasi 217,52 % atau 2.547,07 %, Target penanganan perlu dipertahankan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 11,50 % / dapat tercapai.

Tabel III.10 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana sosial Persen

0100100100100100

Grafik III.7.Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel III.10. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana, yaitu pada kegiatan Pembentukan Kampung Siaga Bencana ( KSB ) tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 100 % terealisasi 75 % atau 75 %, hal ini karena :a. Terjadi pengurangan target sasaran APBN 1 Kampung Siaga Bencana, karena kebijakan pusat setiap Provinsi hanya dijatah 1 Kampung Siaga Bencana b. Target penanganan 100 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 75 % sehingga kurang dari target penanganan. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.11 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen Persen

5.845.3345.4851.786,34716.09

Grafik III.8.Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.11. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase anak balita terlantar yang mencapai kesejahteraan, terlindungi di dalam keluarga secara permanen, yaitu pada kegiatan Rekomendasi adopsi balita terlantar dan Rehabilitasi dan Program Kesejahteraan Sosial Anak Balita Terlantar telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 5,33 % terealisasi 45.4 % atau 851.78 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 6,34 % / dapat tercapai.

Tabel III.12 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal

Persen

5.454,6714.56311.785,42268.63

Grafik III.9. Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.12. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase anak terlantar yang mencapai tumbuh kembang optimal, yaitu pada kegiatan Pelayanan dan Perlindungan Sosial bagi anak terlantar Dalam Panti, Pelayanan dan Perlindungan Sosial bagi anak terlantar Luar Panti, Tanggap Darurat TRC Perlindungan Anak, Paket Anak pada One Day For Children, Asistensi / Bantuan Sosial PKSA, sehingga melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 4,67 % terealisasi 14.56 % atau 311.78 %, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 5,42 % / dapat tercapai.

Tabel III.13 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya

Persen

4,9710,9337,82346.0216,56228.38

Grafik III.10.Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.13. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase ABH yang mencapai perkembangan psikososial dan perubahan perilaku, kembali ke dalam keluarga dan mengalami kemajuan dalam fungsi sosialnya, yaitu pada kegiatan Bimbingan Sosial dan Pendampinga ABH dan PKSA ABH sehingga melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 10.93 % terealisasi 37.82 % atau 346,02 %, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 16,56 % / dapat tercapai.

Tabel III.14 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga Persen

36,514,692,45633.2225,91356.81

Grafik III.11.Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.14. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase anak jalanan yang mencapai pemulihan kondisi fisik, psikososial dan kembali dalam pengasuhan keluarga, yaitu pada kegiatan Bimbingan Sosial Anjal Hasil Penjangkauan, Rumah perlindungan sosial bagi anak terlantar luar panti dan PKSK Anjal , melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 14.6 % terealisasi 92.45 % atau 633.22 %, masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 25,91 % / dapat tercapai.

Tabel III.15Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya Persen

7,85,44.6786.486,0477.32

Grafik III.12.Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya

a. Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.15. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase anak disabilitas yang terpenuhi, terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya, yaitu Pada kegiatan Pengasramaan Murid SLB, Bantuan Permakanan Anak Cacat sehingga tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 5,4 % terealisasi 4.67 % atau 86.48 %, hal ini karena :a. Terjadi pengurangan target sasaran dari dana APBN b. Target penanganan 5,4 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 4,67 % sehingga kurang dari target penanganan. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 6.04 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.16 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya Persen

5.45875.34941,7510,55714,12

Grafik III.13. Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya Capaian Kinerja Sasaran Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraannya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.16. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase AMPK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang kualitas hidup dan kesejahteraanny, yaitu pada kegiatan Pemberian Jaminan Hidup untuk Anak dengan HIV AIDS ( ADHA ) dan PKSK AMPK melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 8 % terealisasi 75.34 % atau 941,75 %, masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 10.55 % / dapat tercapai.

Tabel III.17 Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya Persen

5.443,921.7644.94,4639.46

Grafik III.14.Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraannya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraanya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.17 tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase anak KTK yang terlindungi dan terjamin tumbuh kembang, kualitas hidup dan kesejahteraanya, yaitu pada kegiatan Rumah perlindungan Sosial Anak dan Pelayanan Psikososial Bagi PMKS Trauma Center Termasuk Korban Bencana tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 3,92 % terealisasi 1,76 % atau 44,9 %, hal ini karena :a. Terjadi pengurangan target sasaran dari dana APBN b. Penanganan Anak KTK yang memerlukan Pelayanan di Trauma Center tidak bisa diprediksic. Target penanganan 3.92 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 1,76 % sehingga kurang dari target penanganan. d. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 4.46 % / dapat tercapai.e. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.18Capaian Kinerja Sasaran Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri Persen

2,674,908,34170,25,74145,30

Grafik III.15.Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.18 tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase penyandang disabilitas yang mengelola usaha mandiri, Yaitu pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Penyandang Disabilitas dan Eks Trauma ( Eks Sakit Jiwa ), Asistensi Penyandang Cacat, Unit Pelayanan Sosia Keliling ( UPSK) , Revitalisasi Penyandang Disabilitas, Pemberdayaan ODK melalui LKS, Pendidikan dan Pelatihan usaha mandiri penyandang disabilitas, Pendindidikan dan Pelatihan dalam panti ( Psikotik dan Disabilitas ), Bantuan Permakaman Kampanye Sosial Hak dan PDI dan PDM dan Bantuan Sosial orang dengan kecacatan melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 4.9 % terealisasi 8.34 % atau 170.2 %, masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 5.74 % / dapat tercapai.

Tabel III.19. Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya Persen

39.1622.299.4942.5865.0614.59

Grafik III.16.Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.19. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase tuna susila yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya ada satu indikator, yaitu pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks Tuna Susila tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 22,29 % terealisasi 9,49 % atau 42,58 %, hal ini karena :a. Terjadi pengurangan target sasaran dari dana APBN b. Target penanganan 22,29 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 9,49 % sehingga kurang dari target penanganan. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 65,06 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.20.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif Persen

41.6112,42251.932028.4212,422028.42

Grafik III.17Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.20. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku gelandangan untuk hidup normatif, yaitu pada kegiatan Pemulangan ke Daerah Asal, Pembinaan mental sosial dan Pemulangan Penyandang Penyakit Sosial Pasca Rasia, Pendidikan dalam Panti, Camp Assement, Bantuan UEP untuk Gelandangan, mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 12,42 % terealisasi 251,93 % atau 2.028,42 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 12,42 % / dapat tercapai.

Tabel III.21.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif Persen

13,5720,1024,49123,8332,6676,21

Grafik III.18Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.21. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pengemis untuk hidup normatif, yaitu pada kegiatan Pendidikan dan pelatihan ketrampilan pengemis dalam panti, Bantuan UEP untuk Pengemis, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 32,66 % / dapat tercapai.

Tabel III.22.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif Persen

35,348,62120,631.399,4225,86466,47

Grafik III.19.Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.22. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase tingkat perkembangan konsep diri, stabilitas psikososial, minat harapan dan perilaku pemulung untuk hidup normatif, yaitu pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pemulung dalam Panti, Bantuan untuk Pemulung melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 8,62 % terealisasi 120.63 % atau 1.399,42 %,dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 25,86 % dapat tercapai

Tabel III.23.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya Persen

3,281,367,4544,121,5493,33

Grafik III.20.Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.23. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase kelompok minoritas yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya, yaitu pada kegiatan Penanganan permasalahan sosial kelompok minoritas dan Pemulangan ke daerah asal melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 1,36 % terealisasi 7,4 % atau 544,12 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 1,5 % dapat tercapai.

Tabel III.24.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya Persen

1,51,391,68120,861,45115,86

Grafik III.21.Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyrakatnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.24. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase BWBLP yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial, yaitu pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks warga binaan pemasyarakatan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Bimbingan dan Rehabilitasi sosial penanganan BWBLP melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 1,5 % terealisasi 1,39 % atau 120.86 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 1,45 % / dapat tercapai.

Tabel III.25.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya Persen

2.922,824.79169.263.1154.52

Grafik III.22.Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.25. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase ODHA yang mengelola usaha mandiri/ bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakatnya, yaitu pada kegiatan Fasilitasin bagi ODHA dan Bantuan ASTS melalui ODHA melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 2,83 % terealisasi 4,79 % atau 169,26 %,karena ada dukungan dari dana APBN dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 3,1% / dapat tercapai.

Tabel III.26.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakatPersen

4.432,528.5337.32.7314.81

Grafik III.23Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat Capaian Kinerja Sasaran Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat. pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.26. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase tingkat perkembangan psikososial dan perubahan perilaku pada korban penyalahgunaan napza sehingga mampu hidup normatif di masyarakat. Pada kegiatan Subsidi Tambahan Pemenuhan Kebutuhan Klien, Pendidikan dan pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks korban napza dan Pendidikan Pelatihan dalam panti, melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 2,52 % terealisasi 8,5 % atau 337,3 %, karena ada dukungan dana dari APBN dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 2,7 % / dapat tercapai.

Tabel III.27.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya Persen

3.294,704.228.795,4877.01

Grafik III.24.Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.27. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya. pada kegiatan Kube Fakir Miskin yang mendapat Bantuan Stimulan UEP Perdesaan, Bantuan Paket Sembako dalam rangka Harganas Bimbingan Penumbuhan USEP Keluarga Miskin, Bantuan dan Bimbingan Pemantapan dan Pengembangan USEP, Bantuan Pemantapan dan Pengembangan KUBE, Bantuan dan Bimbingan Penumbuhan LKM, Keluarga Miskin yang mendapatkan Bantuan Stimulan UEP Perkotaan, Bantuan untuk RTLH, Bantuan untuk KUBE tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 4,70 % terealisasi 4.22 % atau 89.79 %, hal ini karena :a. Bantuan Penumbuhan USEP KM masih ada sisa 2 kelompok / 60 orang yang tidak dilaksanakan karena kelompok tidak sesuai dengan kreteria, Bantuan dan Bimbingan Pemantapan dan Pengembangan KUBE masih ada sisa 50 kelompok / 500 orang karena tidak memenuhi kreteria b. Target penanganan 4,70 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 4.22 % sehingga kurang dari target penanganan. Sasaran Prosentase keluarga miskin dan keluarga fakir miskin yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya terealisasi sebesar 89,79 %. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 5,48 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.28.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya Persen

1.465.113.3164.776,0454.80

Grafik III.25.Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya. pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.28. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya, pada kegiatan Bantuan Pelatihan Ketrampilan dan Bantuan Pemberdayaan bagi PRSE tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 5.11% terealisasi 3.31 % atau 64.77 %, hal ini karena :a. Pengurangan Target sasaran dari dana APBN b. Target penanganan 5,11 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 3,11 % sehingga kurang dari target penanganan. Sasaran Prosentase Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya terealisasi sebesar 64,77 %. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 6,04 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

Tabel III.29.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya Persen

0,000,093,33 3.7000,142.378,57

Grafik III.26.Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.29. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan meningkat kesejahteraan hidupnya. pada kegiatan Bantuan kepada Program Keluarga Harapan , Fasilitasi Modal Usaha Bagi RTSM PKH melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 0,09 % terealisasi 3.33 % atau 3.700 %, karena ada dana Luncuran dari Kementrian Sosial, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 0,14 % / dapat tercapai.

Tabel III.30.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga Persen

21.4518.1810.3656.9939,9325.95

Grafik III.27.Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.30. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga, yaitu pada kegiatan LK3 tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 18,18 % terealisasi 10,36% atau 56,99 %, hal ini karena :a. Karena Masyarakat telah memiliki kesadaran untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada didalam keluarganya. Kesadaran tersebut merupakan salah satu keberhasilan dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial DIY kepada masyarakat tentang pentingnya kepedulian masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial dilingkungannya.b. Target penanganan 11,18 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 10,36 % sehingga kurang dari target penanganan. Sasaran Prosentase keluarga bermasalah sosial psikologis yang mampu mengatasi permasalahannya dan kembali dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai keluarga terealisasi sebesar 64,77 %. c. Target penanganan perlu perbaikan ditahun mendatang sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 39,83 % / dapat tercapai.d. Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2015 dengan menambah / menyesuaikan target sasaran melalui anggaran perubahan serta mengoptimalkan peran serta stakeholder untuk berperan serta menangani permasalahan sosial yang ada ( CSR, LSM,Kementrian Sosial dll )

III.2.2. Sasaran Meningkatnya Pengetahuan, Kemampuan, Partisipasi dan Jangkauan Pelayanan Peksos, Penyuluh, Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat dan Masyarakat, LKS, Karang Taruna, WKSBM, dan CSR dalam Penyelenggaraan UKS Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Pengetahuan, Kemampuan, Partisipasi dan Jangkauan Pelayanan Peksos, Penyuluh, Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat dan Masyarakat, LKS, Karang Taruna, WKSBM, dan CSR dalam Penyelenggaraan UKS terdiri dari 12 indikator yaitu:1. Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS2. Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)3. Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS4. Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK)5. Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS6. Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT)7. Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR)8. Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM 9. Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS10. Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis11. Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana12. Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana

Tabel III.31. Target dan Realisasi Kinerja

NoIndikatorCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS100100100100100100

2Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS2.45.065.42107.117.0676.77

3Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)100100100100100100

4Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK)100100100100100100

5Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS22.815.6736.73234.421.37171.88

6Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT)47.2636.366.67183.6636.3183.66

7Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR)10088.61100112.85100100

8Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM70.89100100100100100

9Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS37.6755.2564.62116.9656.39114.59

10Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis100100100100100100

11Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana72.05100200200100200

12Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana0100100100100100

Tabel III.32.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS Persen

100100100100100100

Grafik III.28.Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.32. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS, yaitu pada kegiatan Forum Optimalisasi Pengembangan Kinerja Aparatur mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.Tabel III.33.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS

NoIndikatorSatuanCapaian 20122013Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS Persen

0,00100100100100100

Grafik III.29.Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam Pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel III.33.. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan Penyuluh Sosial dalam UKS. pada kegiatan Forum Bimbingan Teknis Peksos dan Penyuluh sosial mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.Tabel III.34.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM )

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM Persen

2.45.065.42107.117,0676.77

Grafik III.30.Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM ) Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat ( PSM ) Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.34. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM ). pada kegiatan Pelatihan dan Penataran PSM dan Bimbingan Teknis Jejaring kerja PSM hampir melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 5.06 % terealisasi 5.42 % atau 107.11 %, dan masih perlu dijaga ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 7.06 % / dapat tercapai.

Tabel III.35.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK)

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK) Persen

100100100100100100

Grafik III.31Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitaspelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK)

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK) pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel III.35 tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan Tenaga Kesejahteraan Sosial Keamatan (TKSK), yaitu pada kegiatan Bimbingan Teknis Jejaring Kerja TKSK, Tali Asih kepada TKSK mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % dapat tercapai.

Tabel III.36.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS Persen

22.815.6736.73234.421,37171.88

Grafik III.32.Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.36. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesos LKS ada. pada kegiatan Bimbingan konsultasi timbal balik Orsos, Fasilitasi Binjut bagi Orsos, Bimbingan Penumbuhan UEP Embrional Orsos Desa dan Bimbingan Teknis Jejaring Kinerja Pengurus lembaga kesejahteraan sosial melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 15,67 % terealisasi 36,73 % atau 234,4%, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 21,37 % / dapat tercapai.

Tabel III.37.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT)

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT) Persen

47.2636.366.67183.6636,30183.66

Grafik III.33.Prosentase peningkatan penyelenggaraankesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT)

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT) Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.37. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (UKS) oleh Karang Taruna (KT). pada kegiatan Bantuan Bimbingan UEP Karang Taruna, Bantuan Bimbingan Managemen Karang Taruna, Bulan Bakti Karang Taruna,Temukarya Karang Taruna, Bantuan Hibah Bangsos melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra Dari target 36,3 % terealisasi 66,67 % atau 183.66 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 36,30 % / dapat tercapai.

Tabel III.38.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR )

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR Persen

10088.61100112.85100100

Grafik III.34.Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR ) Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.38. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kesadaran dunia usaha dalam Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) melalui Corporate Social Responsibility (CSR ). pada kegiatan Pemantapan Program Kemitraan Dunia Usaha , Pelaksanaan Penguatan Jejaring kemitraan dunia usaha . melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 88,61 % terealisasi 100 % atau 112,85 % karena ada dukungan dari dana APBN, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

Tabel III.39.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM Persen

70.89100100100100100

Grafik III.35.Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanankesos WKSBM

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.39. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesos WKSBM melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertahankan capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

Tabel III.40.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS Persen

37.6755.2564.62116.9656.39114.59

Grafik III.36.Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.40. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan PMKS dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKS. pada kegiatan Penyuluhan sosial desa, Sosialisasi Program Penanganan PMKS, Penyuluhan sosial melalui kesenian tradisional, Sosialisasi Program Perlindungan dan Jaminan Sosial mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 55,25 % terealisasi 64,62 % atau 116.96 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 56.39 % /dapat tercapai.

Tabel III.41.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis Persen

100100100100100100

Grafik III.37.Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.41. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan LK3 dalam menangani keluarga bermasalah sosial psikologis, yaitu pada kegiatan Pemberian Bantuan Operasional LK3 mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

Tabel III.42.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana Persen

72.05100200200100200

Grafik III.38. Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.42. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase kesiapsiagaan tagana di wilayah rawan bencana, yaiti pada kegiatan Penyegaran Tagana dalam rangka kesiapsiagaan penangulangan bencana , Peningkatan kapasitas Tagana melalui pendidikan dan pelatihan, Pemtapan Petugas Pendamping, Pemantapan Kemampuan shelter korban bencana, Pemantapan kemampuan pengelola logistik bencana, Pemantapan kemampuan petugas pendamping Psikososial dan Inssentif Tagana Inti melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra. Dari target 100 % terealisasi 200 % atau 200 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

Tabel III.43.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana Persen

0100100100100100

Grafik III.39.Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana Capaian Kinerja Sasaran Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana Pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.43. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase kesiapsiagaan tenaga pelopor di wilayah rawan bencana, Yaitu pada kegiatan Rekrutmen dan pelatihan tenaga pelopor mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra Dari target 100 % terealisasi 100 % atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % / dapat tercapai.

III.2.3. Sasaran Terwujudnya Masyarakat dan Inclusif, Memiliki Kepedulian dan Kesetiakawanan Sosial serta Memiliki Jiwa Nasionalisme, Kebangsaan dan Menghargai Budaya BangsaTolok ukur capaian sasaran Terwujudnya Masyarakat dan Inclusif, Memiliki Kepedulian dan Kesetiakawanan Sosial serta Memiliki Jiwa Nasionalisme, Kebangsaan dan Menghargai Budaya Bangsa terdiri dari 4 indikator yaitu :1. Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial peningkatan kualitas pelayanan Pekerja Sosial dalam UKS2. Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat3. Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan4. Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo

Tabel III.44. Target dan Realisasi Kinerja

NoIndikatorCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial16.564.2111.71278.1549,1323.83

2Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat5.31 2.8121.71772.630,8870.30

3Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan10010069.2369.2310069.23

4Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo10073100136.99100100

Tabel III.45.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial Persen

16.564.2111.71278.1549,1323.83

Grafik III.40.Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.45. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial, yaitu pada kegiatan Pemberdayaan kesetiakawanan sosial bagi pelajar antar sekolah, Stimulus kegiatan KSN di Daerah dan Fasilitasi peringatan hari besar nasional melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 4,21 % terealisasi 11,71 % atau 278,15 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 49,13 % dapat tercapai.

Tabel III.46.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat

Persen

5.312.8121.71772.630,8870.30

Grafik III.41.Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat

Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel III.46. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat, pada kegiatan Ziarah wisata pengenalan nilai-nilai kepahlawanan, Fasilitasi upacara ziarah rombongan di TMP, Ziarah wisata Pengenalan nilai K2KS, Fasilitasi Peringatan Hari Besar Nasional, Pelestarian nilai K2KS melalui PSKS dan guru, Fasilitasi Tempat tempat sejarah Perjuangan Bangsa dan fasilitasi Penanaman nilai nilai kepahlawanan. melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 2.81 % terealisasi 21.71 % atau 772.6 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 30,88 % dapat tercapai.

Tabel III.47.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan, perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan Persen

10010069.2369.2310069.23

Grafik III.41.Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan

Capaian Kinerja Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.47. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan, pada kegiatan Fasilitasi kesejahteraan keluarga pahlawan tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra. dari target 100 % terealisasi 69,23 % atau 69,23 %, hal ini karena :a. Tali Asih kepada Keluarga Pahlawan masih sisa 4 karena Keluarga Pahlawan sudah meninggal b. Target penanganan 100 % realisasi yang memenuhi persyaratan penanganan baru dapat 69,23 % sehingga kurang dari target penanganan. Sasaran Prosentase peningkatan jaminan kesejahteraan keluarga pahlawan perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan terealisasi sebesar 69,23 %.

Tabel III.48.Capaian Kinerja Sasaran Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

1Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo Persen

10073100136.99100100

Grafik III.41.Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo

Capaian Kinerja Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo pada tahun 2014 seperti terlihat pada tabel III.48. tersebut di atas, bahwa sasaran Prosentase peningkatan kerapian kebersihan dan keindahan TMPN/MPN ( 4 TMP dan 19 MPN ) TMPN Kusumanegara Yogyakarta, Kusuma Bangsa Bantul, Bakti Pertiwi Gunungkidul, Giri Peni Kulonprogo , pada kegiatan Forum komunikas petugas pengelola TMP, MPP, MPN , Pemeliharaan MPN dan Pemeliharaan TMPN dan TMP melebihi target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 73 % terealisasi 100% atau 100 %, dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara mempertankan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 100 % dapat tercapai.Tabel III.49.Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial Masyarakat

NoIndikatorSatuanCapaian 20132014Target Akhir Renstra 2017Capaian s/d 2014 terhadap 2017 ( (%)

TargetRealisasi% Realisasi

13456789

1

Prosentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mengalami peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan keberfungsian sosialPersen

17.08

14.29

43.02

301.05

19,04

225.95

2

Prosentase kenaikan cakupan dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh tenaga kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan sosial

Persen

67.34

75.07

89.45

119.16

76,76

116.53

3Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial dan peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat

Persen

55.474550,66112.5870,0072,37

Grafik III.42.Terwujudnya Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial Masyarakat

Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial Masyarakat pada tahun 2014 menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun 2012. Penjelasan Indikator sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial Masyarakat diuraikan sebagai berikut : 1. Prosentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mengalami peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan keberfungsian sosial mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 14,29 % terealisasi 43,02 % atau 301,05 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 19,04 % / dapat tercapai.2. Prosentase kenaikan cakupan dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh tenaga kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan sosial mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 75,07 % terealisasi 89,45 % atau 119,16 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 76,76 % / dapat tercapai.3. Prosentase berkembangnya modal sosial masyarakat melalui kegiatan kesetiakawanan sosial dan peningkatan jiwa nasionalisme pada generasi muda dan masyarakat mencapai target yang telah ditetapkan dalam renstra, dari target 45 % terealisasi 50,66 % atau 112,58 %, sehingga melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dalam renstra dan masih perlu dipertahankan ketercapaiannya ditahun tahun mendatang dengan cara meningkatkan sasaran capaian setiap tahunnya sehingga pada akhir target renstra ditahun 2017 mencapai target 70 % / dapat tercapai.

III.3 Realisasi AnggaranPenyerapan anggaran belanja langsung APBD Progam / Kegiatan Utama pada tahun 2014 Sebesar Rp 37.976.526.692,- ( 91.16 % ) dari anggaran sebesar Rp 41.654.777.302,-, Sehingga jumlah penyerapan anggaran seluruhnya sebesar Rp 53.209.615.697,- ( 92,74 %) . dari total anggaran sebesar Rp 57.368.969.885,- Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Prosentase RTSM eks anggota PKH yang telah mengalami peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan hidupnya ( 3.700 %). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Prosentase Tuna susila yang mengelola usaha mandiri / bekerja secara normatif dan diterima dalam kehidupan sosial masyarakat ( 42.58 %). Karena ada pengurangan target sasaran dari dana APBNJika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2014 telah mencukupi.Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan padat tabel berikut:

Tabel III.50.Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2013

NoSasaranKienerjaAnggaran

TargetRealisasi% Realisasi

TargetRealisasi% Realisasi

1Meningkatnya kualitas hidup, kemandirian dan keberfungsian sosial dan kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)14.2943.02301.0524.262.093.80022.165.195.97891.36

2Meningkatnya pengetahuan, kemampuan, partisipasi dan jangkauan pelayan Peksos, Penyuluh, Tenaga kesejahteraan sosial masyarakat, dan masyarakat, LKS, Karang Taruna, WKSBM, dan CSR dalam penyelenggaraan UKS 75.0789.45119.167.501.322.7006.692.066.85089.21

3Terwujudnya masyarakat yang inclusif, memiliki kepedulian dan kesetiakawanan sosial serta memiliki jiwa nasionalisme, kebangsaan dan menghargai budaya bangsa4550.66112.58482.710.250441.950.35091.56

Jumlah32.246.126.75029.299.213.17890.12

Belanja Langsung Pendukung

Dana APBN16.199.586.00015.985.429.89998.68

Dana Luncuran dari Kementrian Sosial 8.560.000.0008.560.000.000100

Total Belanja Langsung57.005.712.75053.844.643.07794.45

III.4 Analisa atas Efisiensi penggunaan sumber daya :1. Meningkatnya kual