bab iii kurikulum dalam pendidikan islam m.a. dalam psikologi dan mental hygiene dari ein shams...
Post on 06-Apr-2018
220 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
36
BAB III
KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
HASAN LANGGULUNG DAN ZAKIAH DARADJAT
A. Biografi dan Pemikiran Hasan Langgulung tentang Kurikulum dalam
Pendidikan Islam
1. Biografi Hasan Langgulung
Hasan Langgulung sebagaimana dikutip oleh Ahmad Sudja'I dalam
buku Pemikiran pendidikan Islam kajian tokoh klasik dan kontemporer,
beliau adalah seorang ilmuwan putra Indonesia yang menekuni dunia
pendidikan dan psikologi. Beliau lahir pada tanggal- 16 Oktober 1934 di
Rappang, sebuah Bandar kecil di Sulawesi Selatan.
Dalam meniti kehidupannya, beliau berhasil membina kehidupan
rumah tangga dengan menyunting Nur Timah binti Mohammad Yunus
sebagai istri. Dan pernikahannya dikaruniai tiga orang anak yaitu: Ahmad
Taufiq, Nurul Huda dan Siti Zariah.1
Hasan Langgulung memiliki latar belakang yang luas dalam bidang
pendidikan dan psikologi. Oleh karena itu, beliau banyak menghasilkan
karya dalam bidang ini. Dari karya-karya beliau tersebut terlihat bahwa
Hasan Langgulung merupakan seorang yang kompeten dan professional
dalam bidang ini.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang sosok ini, berikut penulis
sajikan riwayat singkat pendidikan, hasil karya dan berbagai penghargaan
yang diperolehnya.
a. Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung.
Jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh Hasan Langgulung
adalah sebagai berikut:
1 Ahmad SudjaI, Pemikiran Pendidikan Prof. Dr. Hasan Langgulung dalam Darmuin (ed.), Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999), Cet I, hlm. 33.
37
1. Sekolah Dasar di Rappang dan Ujung Pandang.
2. Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Islam di Ujung
Pandang, 1949-1952.
3. Sekolah Guru Islam Atas di Ujung Pandang 1957-1962.
4. B.I. Inggris di Ujung Pandang, 1957-1962.
5. B.A. dalam Islamic Studies dari Fakultas Dar Al-Ulum, Cairo
University, 1957-1962.
6. Diploma of Education (General), Ein Shams University, Cairo, 1963-
1964.
7. Special-Diploma of Education (Mental-Hygiene), Ein Shams
University, Cairo, 1964.
8. Diploma dalam Sastra Arab Modern dari Institute of Higher Arab
Studies, Arab League, Cairo, 1964.
9. M.A. dalam Psikologi dan Mental Hygiene, Ein Shams University,
Cairo, 1967.
10. Ph. D. dalam Psikologi, University of Georgia, Amerika Serikat,
1971.2
Gelar M.A. dalam Psikologi dan Mental Hygiene dari Ein Shams
University, Cairo, tahun 1967 dengan diraihnya dengan tesis: "Al-Murahiq
al-Indonesia, Ittijahatuh wa Darjat Tawafuq 'Indahu." Sedang Ph.D.
University of Georgia, Amerika Serikat tahun 1971 adalah: "A Cross
Cultural-Study of the Child Conception of Situational-Causality in India,
Western Samoa, Mexico and the United States."3
Pengalaman dalam bidang Psikologi dan pendidikan, antara lain:
1. Visiting Professor di Universitas of Riyadh, Saudi Arabia, 1977-1978.
2. Research Assistant, University of Georgia, 1970-1971.
3. Teaching Assistant, University of Georgia, 1969-1970.
4. Psychological-Consultant, Stanford Research Institute Menla Park,
California.
2 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985), hlm. 248.
3 Ibid., hlm. 249.
38
5. Kepala Sekolah Indonesia di Cairo 1957-1968.4
Di bidang Jurnalistik antara lain:
1. Pimpinan Redaksi majalah jurnal- Pendidikan, diterbitkan oleh
Universitas Kebangsaan Malaysia.
2. Anggota Redaksi majalah pcidopreisse, journal-for special-education
yang diterbitkan di Illi Amerika Serikat.
3. Anggota redaksi majalah, journal-Academica, diterbitkan University
Kebangsaan Malaysia dalam bidang Social-Science. 5
Dari beberapa prestasi yang diraih itu, beliau dianugerahi
penghargaan dari beberapa Negara sebagaimana tercatat dalam buku-buku
penghargaan sebagai berikut:
1. Directory of American Psychological-Association.
2. Who is who in Malaysia.
3. International-Who's Who on Intelectuals.
4. Who's who in the world.
5. Directory of International-Biography.
6. Directory of Cross Cultural-Research and Researches.
7. Men of Achievement.
8. The International-Register Profiles.
9. Who's Who in the Commonwealth.
10. The International-Book of Honour.
11. Directory of American Educational-Research Association.
12. Asia's Who's who of Men and Women of Achievement and
Distinction.
13. Community Leaders of the World.
14. Progressive Personalities in Profile.6
4 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan
Pendidikan,(Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), halaman sampul belakang. 5 Ibid. 6Ibid.
39
Demikianlah berbagai penghargaan yang beliau peroleh selama ini,
semua itu karena aktivitasnya yang selalu mengajak kepada pencapaian
prestasi.
b. Hasil Karya Hasan Langgulung
Banyak sekali buah karya beliau yang telah diterbitkan oleh para
penerbit baik berupa buku, artikel di majalah baik dalam maupun luar
negeri. Karya-karya beliau adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan islam suatu Analisa Sosio Psikologikal, Pustaka Antara,
Kuala Lumpur, 1979.
2. Falsafah Pendidikan Islam (Terjemah), Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
3. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung,
1980.
4. Beberapa Tinjauan tentang Pendidikan Islam, Pustaka Antara, Kuala
Lumpur, 1981.
5. Statistik dalam Psikolog dan Pendidikan, Pustaka Antara, Kuala
Lumpur, 1983.
6. Psikologi dan Kesehatan Mental-di Sekolah-sekolah, UKM Bangi,
1979.
7. Pengenalan Tamaddun Islam dalam Pendidikan, Dewan Bahasa dan
Pustaka, Kuala Lumpur, 1986
8. Daya Cipta dalam Kurikulum Pendidikan Guru, UKM Bangi, 1986.
9. Pendidikan Menjelang Abad ke 21, UKM Bangi, 1986.
10. Al-Taqwim wal-Ikhsan fi Al-Tarbiyah wa Ilmun Nafs, Riyadh Univ.
Press (dalam Percetakan).
11. Kreativiti dan Pendidikan, UKM Bangi (dalam Percetakan).
12. Ilmunnafs Al-Ijtima', Riyadh Univ. Press (dalam percetakan)
13. Isu-isu semasa dalam psikologi, Pustaka Huda (dalam percetakan)
14. Fenomena Al-Qur'an, Pustaka Iqra' (dalam percetakan).
40
15. Falsafah kurikulum Sekolah Rendah, Pustaka Huda (dalam
percetakan).7
Dari latar belakang pendidikan, buah karya dan berbagai
pengalaman dan penghargaan yang telah dicapainya, terlihat jelas bahwa
sosok Hasan Langgulung adalah seorang yang tangguh dan memiliki
keilmuan yang luas, sehingga melalui prestasi yang diukirnya mampu
mengangkat nama baik Indonesia di mata dunia.
2. Pemikiran Hasan Langgulung tentang Kurikulum dalam Pendidikan
Islam
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang erat berkaitan,
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Sistem pendidikan
yang dijalankan pada zaman modern ini tidak mungkin tanpa
melibatkan keikutsertaan kurikulum. Tidak mungkin dalam kegiatan
pendidikan tanpa adanya kurikulum. Kebutuhan akan adanya aktivitas
dalam pendidikan berarti membutuhkan adanya kurikulum.
Tidak terpisahnya kurikulum dari pendidikan, karena
kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan
suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat, maka
akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang
ditentukan.
Begitu pula dengan pendidikan Islam. Sepanjang masa
kegemilangannya, pendidikan Islam memandang kurikulum
pendidikan sebagai unsur yang penting dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan. Dan juga merupakan alat bagi generasi muda untuk
membuka dan mengembangkan bakat, kekuatan dan ketrampilan
mereka yang bermacam-macam.
7 Hasan Langgulung, pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,
1988), hlm. 199.
41
Pentingnya kurikulum menjadikan penafsiran yang berbeda
dikalangan para ahli pendidikan, baik pendidikan Islam maupun
pendidikan umum. Setiap ahli pendidikan memiliki rumusan sendiri
tentang pengertian kurikulum, meskipun aspek-aspek kesamaannya
masih tetap tampak.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan
dengan manhaj, yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupan.8 Sedangkan arti
manhaj/kurikulum dalam pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat
dalam Qamus al-Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media
yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan
tujuan-tujuan pendidikan.9
Menurut As-Syaibany pendidikan Islam memandang
kurikulum sebagai: sejumlah kekuatan, faktor-faktor pada alam sekitar
pengajaran dan pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi murid-
muridnya di dalam dan di luarnya, dan sejumlah pengalaman-
pengalaman yang lahir dari interaksi dengan kekuatan-kekuatan dan
faktor-faktor ini.10Definisi ini nampaknya lebih luas dari yang
pertama, karena disini kurikulum tidak hanya di pandang sebagai
materi pelajaran, namun juga mencakup seluruh program di dalam
kegiatan pendidikan.
Dari definisi ini terdapat sifat menyeluruh yang tidak
membata