bab iii identifikasi data a. profil wilayahabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0710011_bab3.pdf ·...

37
23 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Profil Wilayah 1. Kabupaten Purbalingga Nama Purbalingga berdasarkan kosa katanya terdiri atas dua suku kata, yaitu purba yang berarti kuna dan lingga yang berarti phallus (alat kelamin laki-laki yang bermakna esensi dari lambang Dewa Siwa dalam Agama Hindu). Selain pengertian ini, juga dikenal cerita tutur tentang asal mula nama Purbalingga, yaitu terdapatnya tokoh Kyai Purbasena dan Kyai Linggasena yang dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Purbalingga. Dari interpretasi nama Purbalingga mengindikasikan bahwa daerah ini mengandung berbagai tinggalan kebudayaan dari masa yang paling tua yaitu Purba.(Sumber:http://kotaperwira.com/profil/sejarah- purbalingga#ixzz24RCtCwGA) 2. Letak Geografis Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga secara geografis terletak di bagian barat daya wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan posisi pada 101° 11" BT - 109°35" BT dan 7°10" LS - 7°29 LS". Adapun batas wilayah administrasi Kabupaten Purbalingga adalah: a) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pemalang b) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan c) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas

Upload: doanmien

Post on 12-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

23

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Profil Wilayah

1. Kabupaten Purbalingga

Nama Purbalingga berdasarkan kosa katanya terdiri atas dua suku

kata, yaitu purba yang berarti kuna dan lingga yang berarti phallus (alat

kelamin laki-laki yang bermakna esensi dari lambang Dewa Siwa dalam

Agama Hindu). Selain pengertian ini, juga dikenal cerita tutur tentang asal

mula nama Purbalingga, yaitu terdapatnya tokoh Kyai Purbasena dan Kyai

Linggasena yang dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Purbalingga.

Dari interpretasi nama Purbalingga mengindikasikan bahwa daerah ini

mengandung berbagai tinggalan kebudayaan dari masa yang paling tua yaitu

Purba.(Sumber:http://kotaperwira.com/profil/sejarah-

purbalingga#ixzz24RCtCwGA)

2. Letak Geografis Kabupaten Purbalingga

Kabupaten Purbalingga secara geografis terletak di bagian barat daya

wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan posisi pada 101° 11" BT - 109°35" BT

dan 7°10" LS - 7°29 LS". Adapun batas wilayah administrasi Kabupaten

Purbalingga adalah:

a) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pemalang

b) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan

Kabupaten Pekalongan

c) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan

Banyumas

24

d) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas.

Jarak Ibu Kota Kabupaten Purbalingga ke Ibu Kota Provinsi Jawa

Tengah adalah 191 km. Kabupaten Purbalingga memiliki wilayah seluas

77.764 Ha atau sekitar 2,39 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 3.1 PetaKabupaten Purbalingga

Sumber :http://kotaperwira.com/peta-purbalingga

3. Visi dan Misi Kabupaten Purbalingga

a. Visi

Terwujudnya Kabupaten Purbalingga yang mandiri dan berdaya saing

menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia / berakhlaqul

karimah.

b. Misi

1) Menyelenggarakan Pemerintahan yang efisien, efektif, bersih dan

demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat

secara prima.

2) Melakukan pemulihan / recovery terhadap kecukupan kebutuhan

pokok manusia khususnya pangan, papan dan sandang, selagi

25

masyarakat masih merasakan dampak krisis ekonomi yang

berkepanjangan.

3) Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia / SDM

yang beriman dan bertaqwa kehadhirat Allah SWT, serta

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam pembangunan

yang berkelanjutan.

4) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan

mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat

utamanya pertanian, industri, perdagangan dan jasa, lembaga

keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung dengan

infrastruktur yang memadai.

5) Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan

menarik untuk kegiatan ekonomi dan sosial budaya melalui gerakan

masyarakat.

6) Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi

investasi pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk

pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.

7) Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam

proses pembangunan dengan mengimplementasikan paradigma

masyarakat membangun.

8) Mengembangkan paham kebangsaan dan mendorong

berkembangnya kehidupan beragama guna mewujudkan rasa aman

dan ketentraman masyarakat.

26

9) Memperbaiki / menyempurnakan terhadap kelemahan dan

kekurangan yang terjadi pada penyelenggaraan pemerintahan yang

lalu.

B. POKDARWIS Ardi Mandala Giri Desa Panusupan

1. Tentang Pokdarwis Ardi Mandala Giri

Kelompok Sadar Wisata atau biasa dikenal dengan Pokdarwis

merupakan organisasi yang mengelola potensi wisata dan kearifan lokal yang

ada di wilayahnya. Pokdarwis Ardi Mandala Giri merupakan salah satu yang

memegang erat komitmen tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan selama

ini merupakan upaya untuk memajukan masyarakat Desa Panusupan dalam

segi pariwisata dengan menjual alam, seni, dan budaya warisan nenek

moyang. Ardi Mandala Giri terbentuk berdasarkan gagasan kelompok

masyarakat khususya Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten

Purbalingga.

2. Tugas Pokok Pokdarwis Ardi Mandala Giri

Pokdarwis Ardi Mandala Giri adalah Lembaga Masyarakat Desa

dibawah naungan Badan Usaha Desa yang dibentuk dengan tugas untuk

menjaga kelestarian alam serta cagar budaya dalam hal kewisataan guna

untuk memelihara, mengelola serta mengembangkan potensi alam di Desa

Wisata yang berada di wilayah Desa Panusupan.

27

3. Fungsi Pokdarwis Ardi Mandala Giri

Pokdarwis Ardi Mandala Giri berfungsi sebagai Badan Usaha

ekonomi Desa yang mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat khususnya rumah tangga miskin Desa Panusupan.

4. Visi, Misi dan Tujuan Pokdarwis Ardi Mandala Giri

a. Visi

Visi Pokdarwis Ardi Mandala Giri adalah Membangun masyarakat yang

sadar akan lingkungan, bersifat religius, dan berjiwa mandiri sehingga

tercipta masyarakat yang sejahtera.

b. Misi

1) Meningkatkan perekonomian masyarakat

2) Memperdayakan masyarakat dan lingkungan

3) Meningkatkan kreatifitas masyarakat

c. Tujuan

1. Mempererat persatuan dan mengembangkan kepedulian dan sadar

wisata diantara para anggotanya.

2. Mempelopori pengembangan beragam potensi wisata di lingkungan

terdekat /di tingkat lokal (desa).

3. Melestarikan nilai-nilai seni, budaya, adat dan sejarah lokal yang

mendukung kemajuan di bidang kepariwisataan yang berdampak positif

secara ekonomi dan sosial pada masyarakat.

28

5. Struktur Organisasi Pokdarwis Ardi Mandala Giri

Bagan 3.1 struktur organisasi Pokdarwis Desa Panusupan

Sumber gambar : Dokumentasi Pokdarwis

Dengan terbentuknya Pokdarwis sebagai pengelola Desa Wisata

Panusupan. Pokdarwis juga menjadi sebuah bagian penting dalam

perkembangan wisata di Desa Panusupan. Salah satu wisata yang dikelola

oleh Pokdarwis adalah Wisata Puncak Wringin. Dalam mengelola Wisata

Puncak Wringin, Pokdarwis melibatkan masyarakat Desa Panusupan untuk

ikut serta dalam proses pengembangan sebuah destinasi wisata. Langkah awal

yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam mengelola Wisata Puncak Wringin

adalah membentuk kepengurusan / organisasi para pemuda Desa Panusupan

yang bernama Jong Adventure untuk menggali dan melestarikan semua

potensi yang ada di Wisata Puncak Wringin.

29

Pokdarwis selalu memantau dan memberikan arahan kepada Jong

Adventure dalam mengelola Wisata Puncak Wringin. Organisasi Jong

Adventure ini dibentuk agar pemuda Desa Panusupan mempunyai kegiatan-

kegiatan yang positif dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa

dari hasil mengelola Wisata Puncak Wringin tersebut.

C. Wisata Puncak Wringin

Desa Panusupan adalah salah satu desa yang terletak di sebelah utara

Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Jarak dari pusat pemerintahan

kecamatan Kurang lebih 10 km. Kemudian jarak dari pusat pemerintahan

kabupaten kurang lebih 40 km. Desa Panusupan terletak di ketinggian kurang

lebih 400 meter di atas permukaan laut. Karena letaknya yang cukup tinggi maka

Desa Panusupan identik dengan daerah pegunungan. Mayoritas masyarakat Desa

Panusupan berprofesi sebagai petani.

Desa Panusupan merupakan sebuah desa yang mempunyai latar belakang

cukup menarik untuk menjadi daya tarik wisata. Akan tetapi semua itu harus di

buktikan dengan adanya barang bukti, seperti sejarah tentang asal usul

terbangunnya sebuah desa. Setiap desa mempunyai sejarah berbeda-beda, tidak

bisa di samakan desa satu dengan desa yang lain. Seperti halnya Desa Panusupan

yang mempunyai banyak destinasi wisata yang sangat patut dikunjungi. Dan salah

satunya wisatanya adalah Wisata Puncak Wringin.

Wisata Puncak Wringin adalah wisata alam yang berada di puncak

Gunung Wringin, Desa Panusupan. Menurut cerita di sekitar Gunung Wringin

masih sering terdengar suara harimau yang mengaung seperti kucing, dan

30

sekarang ini masih dipercaya kalau gunung tersebut dijaga oleh seekor harimau.

Karena suara ngaungan itu Gunung Wringin terkenal dengan sebutan Igir

Singeong. Sedangkan untuk nama Wisata Puncak Wringin itu diambil karena

disekitar Gunung Wringin atau Igir Singeong itu terdapat banyak pohon wringin

atau pohon beringin. Dan banyak juga yang menyebut Puncak Wringin itu dengan

sebutan Puncak Igir Wringin.

Wisata Puncak Wringin resmi dibuka pada tanggal 1 Januari 2016. Wisata

tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Panusupan.

Wisata Puncak Wringin memiliki ketinggian sekitar 640 meter di atas permukaan

laut. Wisata Puncak Wringin menyediakan beberapa wahana yang bisa dinikmati

oleh para pengunjung, yaitu :

1. Gunung Cilik

Gambar 3.2 Gunung Cilik Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

31

Dinamakan Gunung Cilik karena menurut cerita jaman dulu ada

punggawa dari kerajaan hindu mempunyai anak kecil, lalu anak kecil tersebut

meninggal dibukit tersebut. Dan bentuk bukit tersebut bentuknya hampir

seperti gunung, maka dinamakan Gunung Cilik atau Gunung Kecil.

Gunung Cilik adalah Bukit pertama yang harus dilalui oleh para

pengunjung untuk sampai di puncak. Selain itu Gunung Cilik merupakan pos

pertama dari Wisata Puncak Wringin. Di sini para pengunjung juga sudah

bisa menikmati pemandangan alam yang masih asri.

2. Curug Luwang Areng

Gambar 3.3 Curug Luwang Areng Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

32

Menurut sejarahnya, dahulu ada cerita bahwa Curug Luwang Areng

adalah tempat untuk membakar para penjajah, agar tidak diketahui oleh para

musuh jadi jenazah penjajah tersebut dikubur di sekitar Curug Luwang

Areng. Maka dari itu dinamakan Curug Luwang Areng yang berarti Luwang

itu lobang dan Areng itu bekas pembakaran.

Letak Curug Luwang Areng adalah di bawah pos 2 dari Puncak

Wringin. Para pengunjung dapat menikmati air yang segar dari pegunungan

sebelum menuju ke puncak.

3. Camp Area

Gambar 3.4 Camp Area Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

33

Camp Area ini berada puncak tertinggi dari Wisata Puncak Wringin.

Lahan Camp Area juga sudah terbilang luas untuk para pengunjung yang

senang berwisata alam. Di sini para pengunjung bisa beristirahat dan

menikmati suasana alam yang sejuk. Tempat ini sangat cocok digunakan

untuk menunggu datangnya sunset dan sunrise.

4. Rumah Pohon

Gambar 3.5 Rumah Pohon Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

34

Inilah Rumah Pohon Wisata Puncak Wringin yang menjadi tujuan

akhir para pengunjung yang suka wisata alam. Menurut cerita jaman dulu

sekitar komplek Rumah Pohon adalah tempat yang digunakan para pejuang

untuk mengintai penjajah agar mudah mengetahui letak keberadaan para

penjajah. Dan sekarang lokasi ini dibuat Rumah Pohon untuk memanjakan

para pengunjung menikmati panorama alam. Di Rumah Pohon ini para

pengunjung dapat menikmati indahnya alam dari ketinggian. Dan biasa

digunakan untuk berfoto-foto mendapatkan gambar saat datangnya sunrise

dan sunset. Akan tetapi apabila jumlah pengunjung yang datang lumayan

ramai, para pengunjung harus bersedia antri dengan dipandu oleh pemandu

Wisata Puncak Wringin tersebut.

Itulah beberapa wahana yang bisa dinikmati oleh para pengunjung

Wisata Puncak Wringin. Selain itu, ada beberapa fasilitas wisata yang telah dibuat

oleh pengelola Wisata Puncak Wringin untuk mendukung Pariwisata tersebut.

Fasilitas tersebut antara lain :

1. Area Parkir Kendaraan

Gambar 3.6 Area Parkir Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Area parkir di Wisata Puncak Wringin sudah terbilang cukup

memadai parkir kendaraan roda 2. Pengunjung jarang sekali yang memakai

35

kendaraan roda 4, karena memang akses jalannya yang masih susah untuk

dilalui kendaraan roda 4. Untuk parkir kendaraan roda 2 di kawasan Wisata

Puncak Wringin dikenakan biaya sebesar Rp 2.000.

2. Sekretariat Wisata Puncak Wringin

Gambar 3.7 Sekretariat Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Sekretariat Wisata Puncak Wringin berfungsi sebagai tempat

pembelian tiket wisata untuk para pengunjung. Setelah membeli tiket para

pengunjung harus menulis data diri dulu. Di sekretariat juga ada kotak P3K

untuk berjaga-jaga kalau suatu saat ada pengunjung yang sakit atau

kecelakaan di wisata tersebut.

36

3. Tiket Wisata Puncak Wringin

Gambar 3.8 Tiket Wisata Puncak Wringin Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Untuk para pengunjung yang ingin berwisata ke Wisata Puncak

Wringin diwajibkan membeli tiket. Tiket masuk wisata dikenakan biaya Rp

5000 per-orang.

4. Pondok Duduk

Gambar 3.9 Pondok Duduk Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Dalam perjalanan menuju Puncak Wringin, pengelola telah

menyediakan beberapa pondok untuk duduk para pengunjung. Jadi apabila

37

pengunjung kelelahan dalam perjalanan menuju puncak, pengunjung dapat

beristirahat sejenak di pondok duduk yang telah disediakan.

5. Basecamp Puncak Wringin

Gambar 3.10 Basecamp Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Pengelola juga menyediakan basecamp yang letaknya ada di Puncak

Wringrin. Basecamp ini berguna untuk sholat bagi yang beragama islam.

Basecamp ini juga bisa digunakan untuk beristirahat sejenak, atau juga

digunakan untuk perkumpulan oraganisasi-organisasi yang datang

mengunjungi Wisata Puncak Wringin.

38

6. Mata Air

Gambar 3.11 Mata Air Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Mata Air ini berasal dari air pegunungan, pengunjung yang

kekurangan air untuk minum bisa mengambil air dari mata air ini dan bisa

langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Bagi pengunjung

yang beragama islam dan ingin mengambil air wudlu juga bisa langsung

menggunakan mata air tersebut. Tempat mata airnya memang masih sangat

sederhana, karena masih dalam pengembangan wisata dan yang paling

penting sudah mempunyai fungsi yang cukup.

7. Fasilitas Lain

Gambar 3.12 Gardu Pandang Pos 2Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

39

Gambar 3.13 Tempat duduk Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Gambar 3.14 Panggok Pinang Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

8. Sign System Wisata Puncak Wringin

Gambar 3.15 Papan Petunjuk Arah Pintu Masuk Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

40

Gambar 3.16 Papan petunjuk pintu masuk dan cek tiket Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Gambar 3.17 Papan petunjuk arah ke puncak Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

41

Gambar 3.18 Papan petunjuk lokasi Gunung Cilik Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Gambar 3.19 Papan petunjuk pos 1 Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

42

Gambar 3.20 Papan petunjuk pos 2 Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Gambar 3.21 Papan petunjuk arah ke Curug Luwang Areng

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

43

Gambar 3.22 Papan petunjuk arah ke Mata air

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

Gambar 3.23 Papan petunjuk Puncak dan Camp Area

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi.

44

Itulah beberapa sign system yang ada di Wisata Puncak Wringin mulai

dari pintu masuk sampai dengan puncak wisata tersebut.

Dalam upaya mengembangkan potensi dari Wisata Puncak Wringin,

pengelola juga sudah melakukan beberapa promosi untuk mengundang para

pengunjung agar datang ke lokasi wisata tersebut. Promosi yang pernah dilakukan

adalah promosi melalui media sosial facebook dan media cetak banner tempat

wisata. Promosinya sebagai berikut :

1. Media sosial Facebook

Gambar 3.24 Promosi wisata Puncak Wringin media sosial Facebook

Sumber gambar : https://www.facebook.com/jongadventure/

2. Banner

Gambar 3.25 Banner Wisata Puncak Wringin

Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi

45

D. Komparasi

1. Wisata Alam Kalibiru

a. Sejarah Wisata Alam Kalibiru

Wisata Alam Hutan Kemasyarakatan Kalibiru berada di

Perbukitan Menoreh Kulonprogo Yogyakarta, pada ketinggian 450 mdpl.

Lokasi kawasan wisata ini berada di kurang lebih 40 km di sebelah barat

Kota Yogyakarta, atau hanya berjarak 10 km dari Kota Wates, Ibukota

Kabupaten Kulonprogo. Wisata Alam ini dibangun atas inisiatif

masyarakat di sekitar hutan Negara yang berkeinginan agar hutan tersebut

tetap tumbuh hijau, sejuk, dan lestari. Pengembangan wisata alam ini

tidak lepas dari proses panjang upaya masyarakat di sekitar hutan dalam

memulihkan keadaan hutan yang dulunya tandus dan gersang.

Pembangunan wisata alam Kalibiru dilakukan sebagai salah satu

bentuk pemanfaatan jasa lingkungan atas dasar Izin Pemanfaatan Hutan

Kemasyarakatan selama 35 tahun – (terhitung sejak 14 Pebruari 2008) –

yang diperoleh kelompok-kelompok pengelola hutan atas kepercayaaan

yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat di sekitar hutan

Negara tersebut.

Salah satu daya tarik kawasan wisata alam ini adalah bentang

alamnya yang asri yang merupakan harmonisasi antara hijaunya hutan

dengan hamparan berbukit yang sangat luas dengan pemandangan

alamnya yang sangat indah dan mempesona. Masyarakat setempat juga

dikenal ramah, santun, memiliki rasa kekeluargaan dan kegotong

royongan, masih mempertahankan beraneka ragam seni budaya

46

tradisional, sehingga mampu menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi

siapa saja yang berkunjung di kawasan wisata alam ini.

Perpaduan antara keelokan alam yang ada di Wisata Alam

Kalibiru dengan budaya lokal masyarakat, baik budaya pertanian,

peternakan, maupun budaya gotong-royong, dan dengan didukung oleh

adanya beberapa jenis kesenian sebagai atraksi budaya, mampu

membentuk sebuah destinasi baru yang menarik dengan nama Desa

Wisata Kalibiru.

b. Fasilitas Pendukung

Pengunjung wisata alam Kalibiru ini juga dapat menikmati sejumlah

fasilitas pendukung sebagai berikut :

1) Pondok Wisata

Gambar 3.26 Pondok Inap Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Pondok Wisata adalah fasilitas penginapan dengan desain

“rumah kampung Jawa” yang dimodifikasi. Di kawasan ini ada 6 unit

fasilitas pondok wisata dengan daya tampung masing-masing untuk 10

– 15 orang. Keberadaan pondok ini juga didukung oleh adanya

47

Homestay (rumah singgah) yang berada di rumah-rumah penduduk

sekitar kawasan.

2) Joglo (ruang pertemuan)

Gambar 3.27 Joglo Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Ruang Pertemuan yang ada di kawasan ini disediakan khusus

dalam bentuk “Rumah Joglo” yang masih asli. Jumlahnya ada 3 unit, 2

unit berlantai keramik, 1 unit berlantai semen, masing-masing

memiliki kapasitas hingga 75 orang.

3) Gardu Pandang

Gambar 3.28 Gardu Pandang Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Gardu pandang yang dibangun di atas ketinggian bukit

Menoreh ini bisa menjadi tempat untuk melihat pemandangan alam

yang ada di bawahnya.

48

4) Perpustakaan

Gambar 3.29 Perpustakaan Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Keberadaan perpustakaan ini sangat mendukung kemajuan

masyarakat di sekitar kawasan wisata Kalibiru.

5) Flying Fox

Gambar 3.30 Flying Fox Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Di kawasan Kalibiru terdapat dua lintasan flying fox :

- 1 jalur untuk anak-anak, panjang lintasan 50 m, dengan grade

rendah.

- 1 jalur untuk dewasa, panjang lintasan 85 m, dengan grade sedang.

49

6) Jalur Trekking

Gambar 3.31 Jalur Trekking Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Jalur trekking ini melingkar di sepanjang kawasan. Di samping

untuk kegiatan olahraga dan refreshing, melalui jalur ini kita bisa

mengenal berbagai jenis tanaman hutan.

7) Outbound training

Gambar 3.32 Outbound Wisata Kalibiru

Sumber gambar : https://www.facebook.com/wisata.alam.kalibiru/photos

Ini salah satu sarana outbound, yang biasanya dilakukan pada

saat ada permintaan dari pihak pelajar, mahasiswa, dan kelompok –

kelompok / organisasi yang mengadakan acara di lokasi wisata alam

ini.

50

c. Visi dan Misi

1) Visi

Bersama-sama membangun masyarakat dalam bidang informasi

teknologi untuk mengangkat potensi desa.

2) Misi

- Menumbuhkan masyarakat sadar teknologi dan informasi dalam

perkembangan globalisasi.

- Memanfaatkan teknologi informasi untuk kemajuan masyarakat

desa.

- Melakukan edukasi kepada masyarakat dengan sarana teknologi

informasi.

2. Wisata Alam Gunung Api Purba

a. Latar Belakang Wisata Gunung Api Purba

Nglanggeran merupakan desa yang secara administratif terletak di

Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Kawasan

Ekowisata Gunung Api Purba memiliki luas 48 Ha. Sedangkan wilayah

Desa Nglanggeran memiliki luas 762,0990 Ha dengan tata guna lahan

sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, ladang dan

pekarangan. Pola pemilikan tanah tersebut didominasi oleh tanah kas

desa. Desa Nglanggeran terdiri dari 5 dusun/pedukuhan yaitu Dusun

Karangsari, Dusun Doga, Dusun Nglanggeran Kulon, Dusun Nglanggeran

Wetan dan Dusun Gunungbutak. Pusat pemerintahan desa terletak di

dusun Doga.

51

Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki ketinggian 200-700

mdpl. Ekowisata ini relatif dekat dengan pusat kota Yogyakarta karena

cukup ditempuh selama 1 sampai 1,5 jam perjalanan. Tempat ini pun

menjadi pintugerbang bagi kawasan wisata alam Gunung Kidul yang

terkenal elok.Bentang alam yang eksotik menjadi daya tarik utama

Gunung Api Purba Nglanggeran. Berbagai bentuk kearifan lokal

masyarakatnya dan sejumlah mitos yang berkembang dalam kehidupan

mereka melengkapi eksotisme Nglanggeran. Meskipun demikian

keindahan alam tetap menjadi potensi terbesar dari Gunung Api Purba

Nglanggeran sebagai kawasan ekowisata.

Pengembangan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba diawali

oleh Kelompok Pemuda Karang Taruna Desa Nglanggeran sejak tahun

1999, dengan adanya kesadaran peduli lingkungan bersama masyarakat

menanam pohon-pohon di area gunung yang merupakan gunung

gundul/gersang diantara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit.

Dengan berbagai kegiatan aktif dilakukan oleh kelompok pemuda dan

masyarakat selanjutnya pemerintah Desa Nglanggeran mempercayakan

pengelolaan lahan seluas 48 Ha untuk dikelola pemuda (Karang Taruna

Bukit Putra Mandiri) yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Desa

Nglanggeran No.05/KPTS/1999 tertanggal Desa 12 Mei 1999.

Akan tetapi terjadi kevakuman pengelolaan saat setelah bencana

gempa 26 Mei 2006 hingga ditahun 2007, dan setelah itu karang taruna

mulai lagi muncul kepermukaan untuk melakukan pengelolaan kawasan

wisata dengan pendampingan dari Dinas Budpar Gunungkidul sejak tahun

52

2007. Dibuatlah sebuah lembaga BPDW (Badan Pengelola Desa Wisata)

yang melibatkan dari seluruh komponen masyarakat dari Ibu PKK,

Kelompok Tani, Pemerintah Desa dan juga pemuda karang taruna.

Setelah terbentuk BPDW disepakati dan ditetapkan untuk

pengelola teknis lapangan adalah pemuda-pemudi karang taruna selaku

pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Dengan mendapatkan

beberapa pelatihan dari Dinas Budpar Gunungkidul dan Dinas Pariwisata

DIY serta adanya beberapa SDM dari pengurus yang menempuh

pendidikan di perguruan tinggi maka perkembangan wisata di Desa

Nglanggeran bisa dikatakan memiliki perkembangan positif yang

signifikan. Hingga sampai sekarang para pengunjung masih ramai untuk

berwisata di Wisata Gunung Api Purba tersebut.

b. Fasilitas Wisata Gunung Api Purba

1) Flying Fox

Gambar 3.33 Flying Fox Wisata Gunung Api Purba

Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Flying Fox adalah game tantangan individu yang diadaptasi

dari pelatihan militer. Game ini dilakukan dengan cara meluncur dari

ketinggian tertentu. Kawasan Gunung Api Purba sangat cocok untuk

53

melakukan kegiatan ini karena dari bentuk kawasannya yang banyak

tebing, dan juga pohon yang bisa dan memungkinkan untuk kegiatan

ini.

2) Embung Nglanggeran

Gambar 3.34 Embung Nglanggeran Wisata Gunung Api Purba

Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Embung adalah kata yang digunakan oleh orang Jawa untuk

menyebut telaga buatan. Embung Nglanggeran adalah telaga buatan

yang fungsi utamanya adalah untuk mengairi kebun buah di sekitar

Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain sebagai sumber pengairan,

Embung Nglanggeran juga difungsikan sebagai obyek

wisata.Diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada bulan

Februari 2013, Embung Nglanggeran langsung menyedot perhatian

wisatawan. Hal ini dikarenakan lokasinya yang unik dan

pemandangannya yang ciamik. Embung Nglanggeran terletak di

pinggang Gunung Api Purba Nglanggeran. Lokasi embung dulunya

merupakan sebuah bukit yang kemudian dipotong dan dijadikan telaga

buatan.

54

3) Camping Ground

Gambar 3.35 Camping Ground Wisata Gunung Api Purba

Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Di area puncak Wisata Gunung Api Purba terdapat camping

ground yang cukup luas untuk para pengunjung yang akan menginap

di puncak wisata. Camping Ground yang ada lumayan luas, bisa

membangun sekitar 20 tenda. Dari area camping ground pengunjung

juga dapat menikmati suasana malam dengan memandang lampu-

lampu pedesaan terdekat, dan apabila pagi tiba pengunjung akan

dimanjakan dengan munculnya matahari terbit.

4) Jalur Pendakian

Gambar 3.36 Jalur Pendakian Wisata Gunung Api Purba

Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Untuk mencapai puncak, wisatawan harus treking sekitar 1,5

hingga 2 jam. Dalam perjalanan menuju Gunung Api Purba

pengunjung melewati sebuah lorong sempit sepanjang sekitar 20

55

meter yang bagian dinding kanan kirinya merupakan batu raksasa.

Lorongnya begitu sempit, terhitung 2 kali pengunjung akan melewati

lorong sempit seperti itu.

5) Gardu Pandang

Gambar 3.37 Gardu Pandang Wisata Gunung Api Purba

Sumber gambar : http://gunungapipurba.com

Dalam perjalanan menuju puncak Gunung Api Purba para

pengunjung akan melewati 5 Pos Atau 5 gardu pandang. Gardu

pandang tersebut berguna untuk berisitirahat dan juga untuk melihat

pemandangan alam yang eksotis. Setiap pos mempunyai view sendiri-

sendiri, dan semua membuat decak kagum para pengunjung.

c. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadikan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran

menjadi kawasan wisata unggulan berwawasan lingkungan berbasis

masyarakat.

2. Misi

a. Meningkatkan SDM dan pengelolaan Kawasan Ekowisata Gunung

Api Purba.

b. Membangun dan meningkatkan kesadaran peduli lingkungan.

56

c. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak yang

berkompetendalam masalah kepariwisataan dan aktivis peduli

lingkungan.

d. Melindungi lingkungan di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba,

baik kebudayaan, flora, fauna dan juga keunikan batuannya.

e. Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan perbaikan / evaluasi terhadap kinerja pengelolaan

Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.

f. Melakukan promosi secara efektif dan intensif.

g. Meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay) di

Kabupaten Gunungkidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pengembangannya Kawasan Ekowisata

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan segala potensi alam dan budaya yang ada

sekaligus menjaga kelestariannya.

E. Analisis SWOT

Dalam perancangan promosi Wisata Puncak Wringin di Purbalingga

diperlukan analisis SWOT yang digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi media promosi.

Analisis ini perlu mengkaji dalam segi kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dengan objek

57

pembanding atau komparasi. Berdasarkan pengamatan, didapat data sebagai

berikut :

Analisis

SWOT

Subjek Perancangan

Wisata Puncak

Wringin

Wisata Alam

Kalibiru

Wisata Alam

Gunung Api Purba

Kekuatan

(Strenght) • Memiliki

keindahan alam

yang benar-benar

masih asri dan

alami.

• Memiliki banyak

potensi wisata

yang menarik

untuk

memanjakan para

pengunjung.

• Wisata ini

mempunyai

sumber mata air

sendiri.

• Mempunyai

Rumah Pohon

berbeda dengan

wisata lain yang

menjadi ciri khas

wisata.

• Memiliki area

trekking yang

menantang.

• Memiliki

panorama

alam yang

sangat indah

dan sangat

mempesona.

• Memiliki

banyak potensi

wisata yang

menarik.

• Mempunyai

banyak area

untuk spot

foto.

• Memiliki

potensi

keindahan alam

yang indah serta

pengunjung

dapat

merasakan

suasana

petualangan.

• Memiliki

banyak potensi

wisata seperti

outbond

pendakian,

gardu pandang,

Camping

ground.

• Memiliki wisata

pendukung

embung

Nglanggeran.

• Memiliki area

trekking yang

menantang.

58

Kelemahan

(Weakness) • Kurangnya

promosi yang

dilakukan oleh

pengelola wisata.

• Akses jalur

pendakian belum

baik.

• Fasilitas

penunjang wisata

yang kurang

memadai.

• Jalur trekking

kurang

terawat.

• Fasilitas

kurang

memadai.

• Kurangnya

promosi yang

dilakukan.

• Banyak tempat

yang licin.

• Sarana

kebersihan

fasilitas umum

kurang

memadai.

• Kurangnya

wahana wisata

yang terdapat di

taman buah

embung.

Peluang

(Opportunity)

• Masih banyaknya

lahan kosong

memungkinkan

menambah

inovasi wisata

yang ditawarkan.

• Mendapat

dukungan dari

pihak Dinas

untuk

mengembangkan

wisata tersebut.

• Potensi wisata

alam yang indah

menjadi daya

tarik untuk

wisatawan.

• Kawasan

wisata

berbasis

trekking hutan

tidak banyak

di indonesia.

• Banyak lahan

kosong untuk

menambah

tempat untuk

spot foto bagi

para

wisatawan.

• Pembangunan

penginapan

serta warung

makan dan

warung

kelontong.

• Potensi wisata

alam yang indah

menjadi daya

tarik untuk

wisatawan.

59

Ancaman

(Threat)

• Banyaknya

wisata - wisata

alam yang

sejenis.

• Sarana

transportasi yang

terbatas untuk

menuju ke lokasi

wisata.

• Daerah wisata

yang rawan

bencana.

• Banyaknya

wisata - wisata

alam yang

sejenis.

• Akses jalan

menuju lokasi

wisata sangat

menanjak dan

sempit di

beberapa titik.

• Mulai

banyaknya desa

wisata yang

menawarkan

wisata

adventure.

• Informasi letak

gunung api

purba kurang

signifikan

karena saat

perjalanan tidak

adanya plang

penujuk arah.

• Daerah wisata

yang rawan

bencana.

Tabel 3.1.Analisis SWOT Wisata Puncak Wringin, Wisata Kalibiru dan Wisata Gunung Api Purba