bab iii hubungan imt dengan dismenorrhea
DESCRIPTION
IMT (indeks massa tubuh) semakin berat (overweight) maka semakin besar terjadi derajat nyeri dysmenorrhea berat,TRANSCRIPT
Faktor resiko dysmenorrhea:Mengkonsumsi alkoholPerokok Tidak pernah berolahraga Stres
5.Indeks Massa Tubuh
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah hubungan-hubungan antara konsep-
konsep yang satu dengan yang lainnya dari masalah yang di teliti sesuai
dengan yang di uraikan pada kajian pustaka (Notoatmodjo, 2012).
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan IMT (indeks massa tubuh) terhadap derajat nyeri dysmenorrhea pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang.
31
Faktor penyebab dysmenorrhea:
1. Faktor kejiwaan 2. Faktor konstitusi3. Faktor obstruksi
kanalis servikalis4. Faktor endokrin5. Faktor alergi
IMT (Indeks Massa Tubuh) :1. Kurang <18,5 2. Normal 18,5-24,93. Pra –obes
25,0-29,9 4. Obes I 30,0-34,9Dysmenorrhea
5. Obes II 35,0-39,96. Obes III ≥40
32
3.2 Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji secara empiris
(Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan kerangka konseptual, maka peneliti menggunakan
rumusan hipotesis kerja (HI) dalam penelitian, yaitu: terdapat hubungan
secara signifikan antara IMT (Indeks Massa Tubuh) terhadap derajat nyeri
dysmenorrhea pada mahasiswi Akademi Kebidanan Brawijaya Husada
periode Maret 2015.