bab iii hasil penelitian dan pembahasan a. deskripsi...

37
54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Putusan Nomor: 2/PDT. SUS/GUGATAN LAIN- LAIN/2015/PN. MKS Jo Putusan Nomor: 725 K/PDT. SUS-PAILIT/2015 1. Pengadilan Niaga Makasar a. Para Pihak yang Berperkara 1) PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) dan Jeffrey Rumendong (dalam pailit) selaku penggugat. 2) PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (“BANK MANDIRI”) CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 3 lantai 2 Makasar 90174, diwakili oleh Senior Vice President, M. Arifin Firdaus, beralamat di Plaza Mandiri Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta dan memberi kuasa kepada Kodrat Suprihatin S.H Pj. Department Head Bussines & Asset Litigation Departemen Legal Groub PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk dan kawan kawan selaku tergugat. b. Duduk Perkara 1) Pemberian ijin bagi Kurator PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) dan Jeffrey Rumendong (dalam pailit) untuk melakukan gugatan kepada Tergugat (selaku kreditur sparatis PT. Sultra

Upload: others

Post on 12-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

54

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Putusan Nomor: 2/PDT. SUS/GUGATAN LAIN-

LAIN/2015/PN. MKS Jo Putusan Nomor: 725 K/PDT. SUS-PAILIT/2015

1. Pengadilan Niaga Makasar

a. Para Pihak yang Berperkara

1) PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) dan Jeffrey Rumendong

(dalam pailit) selaku penggugat.

2) PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (“BANK MANDIRI”)

CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit

Recorvery Makasar Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 3 lantai 2

Makasar 90174, diwakili oleh Senior Vice President, M. Arifin

Firdaus, beralamat di Plaza Mandiri Jalan Gatot Subroto Kav.

36-38 Jakarta dan memberi kuasa kepada Kodrat Suprihatin S.H

Pj. Department Head Bussines & Asset Litigation Departemen

Legal Groub PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk dan kawan

kawan selaku tergugat.

b. Duduk Perkara

1) Pemberian ijin bagi Kurator PT. Sultra Jembatan Mas (dalam

pailit) dan Jeffrey Rumendong (dalam pailit) untuk melakukan

gugatan kepada Tergugat (selaku kreditur sparatis PT. Sultra

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

55

Jembatan Mas (dalam pailit) melalui Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Makasar;

2) Ditunjuklah Dr. Hj. Tutik Sri Suharti, SH., MH., dan Peni Sapta

Wulansari, S.H., (Penggugat), selaku kurator dalam kepailitan

tersebut untuk melakukan pengurusan dan pemberesan seluruh

aset PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit);

3) Penagihan piutang dari PT. Bank Mandiri, Tbk (Tergugat)

adalah Perjanjian Kredit Nomor 19 tertanggal 22 Juni 2005

(berikut Turutannya), Perjanjian Kredit Nomor 14 H tertanggal

15 Mei 2007 (berikut Turutannya) dan Perjanjian Kredit

Investasi Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2005 (berikut

Turutannya), serta Akta Jaminan Pribadi (Borgtocht) Nomor 14

tertanggal 6 Maret 2008 atas nama Michael Rumendong (Turut

Tergugat II) dan Akta Jaminan Pribadi (Borgtocht) Nomor 15

tertanggal 6 Maret 2008 atas nama Richard Rumendong.

4) Bahwa atas hutang tersebut PT. Sultra Jembatan Mas selaku

Debitur telah menjaminkan 2 (dua) bidang tanah dan bangunan

milik Turut Tergugat I danTurut Tergugat II (selaku Pengurus

Perseroan) dengan dokumen (untuk selanjutnya disebut “asset”)

antara lain:

a) Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas 3.294 m2 (tiga ribu

dua ratus sembilan puluh empat meter pesegi), atas nama

Richard Rumendong, dengan Sertipikat Hak Tanggungan

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

56

Nomor 122/2005, dengan nilai tanggungan sebesar Rp

250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).

b) Sertipikat Hak Milik Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu

dua ratus delapan puluh meter persegi), atas nama Michael

E. Rumendong, dengan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor

180/2005, dengan nilai tanggungan sebesar Rp.

250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).

5) Bahwa dengan terdaftarnya Tergugat sebagai kreditur PT. Sultra

Jembatan Mas (dalam pailit) maka penyelesaian hutang-piutang

kepada PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) tunduk dengan

Undang Undang Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 dan

penyelesaiannya melalui koridor hukum kepailitan, dengan

segala akibat hukumnya;

6) Bahwa terhadap asset jaminan hutang PT. Sultra Jembatan Mas

(dalam pailit) tersebut diatas, Tergugat telah melaksanakan

haknya melakukan penjualan sendiri sesuai ketentuan Pasal 55

ayat (1) juncto 59 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor

37 Tahun 2004 bahwa kreditur pemegang hak jaminan diberikan

jangka waktu untuk melaksanakan haknya selama 2 (dua) bulan,

dan setelah lewat jangka waktu tersebut, maka Kurator harus

menuntut diserahkannya aset yang menjadi jaminan untuk

dilakukan pemberesan sesuai Pasal 185 Undang Undang Nomor

37 Tahun 2004;

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

57

7) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 dan Pasal 59 Undang

Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU

serta rapat-rapat kreditor dengan Hakim Pengawas di Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Makasar, bahwa dikarenakan

masa penjualan sendiri oleh pemegang jaminan telah terlampaui,

Kurator mengundang Tergugat sebagai kreditur pemegang hak

jaminan dan meminta penyerahan dokumen aset yang menjadi

jaminan;

8) Namun hingga Penggugat mengajukan gugatan ini Tergugat

belum juga menyerahkan dokumen aset jaminan PT. Sultra

Jembatan Mas (dalam pailit);

9) Bahwa di awal rapat-rapat kreditur Tergugat menyatakan tidak

berkeberatan untuk menyerahkan sertipikat asset yang menjadi

objek jaminan, akan tetapi hingga gugatan ini diajukan objek

jaminan belum juga diserahkan Tergugat kepada Penggugat.

Dalam hal ini Tergugat tidak menindaklanjuti permohonan-

permohonan Penggugat untuk menyerahkan sertipikat objek

jaminan;

10) Bahwa sesuai dengan uraian dalam posita Nomor 4 di atas

tagihan piutang Tergugat kepada PT. Sultra Jembatan Mas

(dalam pailit) yang dijamin dengan asset berupa Sertipikat Hak

Milik Nomor 555 seluas 3.294 m2 ( tiga ribu dua ratus sembilan

puluh empat meter persegi), atas nama Richard Rumendong,

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

58

dengan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 122/2005, dengan

nilai tanggungan sebesar Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima

puluh juta rupiah) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 556 seluas

3.280 m2 ( tiga ribu dua ratus delapan puluh meter persegi), atas

nama Michael E. Rumendong, dengan Sertipikat Hak

Tanggungan Nomor180/2005, dengan nilai tanggungan sebesar

Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah), adalah

berawal dari piutang yang timbul karena Perjanjian Kredit

Nomor 19 tertanggal 22 Juni 2005 (berikut Turutannya), dimana

Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II sebagai pihak pemilik

asset juga telah mengikatkan diri pula dalam Akta Jaminan

Pribadi (Borgtocht) Nomor 14 tertanggal 6 Maret 2008 atas

nama Michael Edward Rumendong dan Akta Jaminan Pribadi

(Bortocht) Nomor 15 tertanggal 6 Maret 2008 atas nama

Richard Rumendong;

11) Bahwa dengan adanya jaminan pribadi dari Turut Tergugat I dan

TurutTergugat II serta pengikatan assetnya atas hutang Debitor

(PT. Sultra Jembatan Mas), juga mengingat Debitor dalam

keadaan pailit, makaasset jaminan tersebut merupakan asset

yang harus dilakukan pengurusan dan pemberesan oleh Kurator

dalam rangka pemenuhan kewajiban-kewajiban Debitor Pailit

(dhi. PT. Sultra Jembatan Mas) terhadap krediturnya;

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

59

12) Bahwa dengan adanya pengakuan atas kedudukan hukum

Tergugat selaku kreditur dengan hak tagih sebesar Rp

15.925.537.899,57 (lima belas miliar Sembilan ratus dua puluh

lima juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus Sembilan

puluh sembilan rupiah lima tujuh sen), Tergugat seharusnya

menghormati dan mentaati proses hukum yang saat ini sedang

berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Makasar dalam pemenuhan hak-hak hukumnya terhadap PT.

Sultra Jembatan Mas (dalam pailit);

13) Bahwa dengan tidak diserahkannya dokumen aset jaminan PT.

Sultra Jaminan (dalam pailit) yang dikuasai oleh Tergugat

menunjukkan tidak adanya itikad baik dari Tergugat terhadap

proses penyelesaian kewajiban PT. Sultra Jembatan Mas dalam

proses kepailitan;

14) Bahwa penguasaan Tergugat atas asli seluruh dokumen aset

jaminan berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas 3.294

m2 (tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat meter persegi),

atas nama Richard Rumendong, dan Sertipikat Hak Milik

Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus delapan puluh

meter persegi), atas nama Michael E. Rumendong, sebagai

jaminan atas utang PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit)

berdasarkan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 122/2005 dan

Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 180/2005, telah melanggar

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

60

ketentuan Pasal 59 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 37

Tahun 2004, sehingga penguasaan Tergugat terhadap dokumen

aset jaminan adalah tidak sah dan melawan hukum;

15) Bahwa dengan demikian karena perbuatan Tergugat yang

menguasai asli seluruh dokumen aset pailit adalah tidak sah dan

melawan hukum, maka perbuatan tersebut dapat dikatagorikan

juga merupakan “Perbuatan Melawan Hukum” sebagaimana

tertuang dalam Pasal 1365 KUHPerdata “Tiap perbuatan

melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,

mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian

itu, mengganti kerugian tersebut”, yaitu dengan menghambat

penyelesaian proses kepailitan PT. Sultra Jembatan Mas (dalam

pailit) yang berakibat merugikan bagi budel aset itu sendiri dan

para kreditur PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) yang lain;

16) Bahwa dengan terhambatnya proses pemberesan aset

dikarenakan Tergugat tidak menyerahkan sertipikat aset jaminan

a quo, mengakibatkan biaya operasional dan pengawasan

terhadap aset semakin besar, dan hal ini menjadikan nilai atas

aset semakin menurun yang berakibat pula penyelesaian

terhadap kewajiban para krediturnya menjadi berkurang dan

tertunda;

17) Bahwa gugatan ini telah berdasarkan bukti-bukti yang cukup

sebagaimana ketentuan Pasal 180 HIR oleh karenanya mohon

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

61

Majelis Hakim untuk memberikan putusan yang dapat

dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun terhadap putusan

tersebut diajukan suatu upaya hukum baik bantahan/perlawanan,

banding maupun kasasi;

18) Bahwa oleh karena dokumen aset merupakan dokumen asli

untuk tanah yang akan dibereskan oleh Penggugat selaku

Kurator, maka Para Tergugat harus menyerahkan dokumen asli

aset jaminan a quo kepada Penggugat paling lambat 1 (satu)

minggu sejak putusan dalam perkara ini diucapkan, dengan

denda keterlambatan (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,00 (satu

juta rupiah) per hari untuk setiap hari keterlambatan.

c. Gugatan Penggugat

1) Menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2) Menyatakan Tergugat telah melanggar ketentuan Pasal 59 ayat

(1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

3) Menyatakan penguasaan Tergugat atas asli seluruh dokumen

aset jaminan berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas

3.294 m2 (tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat meter

persegi), atas nama Richard Rumendong, dan Sertipikat Hak

Milik Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus delapan

puluh meter persegi), atas nama Michael E. Rumendong,

yang terletak di Jalan Abadi, Kabupaten Kolaka, sebagai

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

62

jaminan atas utang PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit)

berdasarkan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 122/2005 dan

Nomor 180/2005 adalah tidak sah dan merupakan perbuatan

melawan hukum.

4) Menghukum Tergugat yang menguasai asli seluruh dokumen

aset jaminan PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) berupa

Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas 3.294 m2 (tiga ribu

dua ratus sembilan puluh empat meter persegi), atas nama

Richard Rumendong, dan Sertipikat Hak Milik Nomor 556

seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus delapan puluh meter

persegi), atas nama Michael E. Rumendong, yang terletak di

Jalan Abadi, Kabupaten Kolaka untuk menyerahkan asli seluruh

dokumen aset jaminan berupa Sertipikat Hak Milik Nomor

555 seluas 3.294 m2 (tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat

meter persegi), atas nama Richard Rumendong, dan Sertipikat

Hak Milik Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus

delapan puluh meter persegi), atas nama Michael E.

Rumendong, yang terletak di Jalan Abadi, Kabupaten

Kolaka kepada Penggugat selaku Kurator secara segera dan

seketika paling lambat 1 (satu) minggu sejak putusan dalam

perkara ini diucapkan;

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

63

5) Menghukum Tergugat membayar denda keterlambatan

(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per

hari untuk setiap hari keterlambatan;

6) Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,

meskipun ada suatu upaya hukum baik bantahan/perlawanan,

banding maupun kasasi (ut voerbaar bij voorraad);

7) Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang timbul

dalam perkara ini;

d. Amar Putusan

1) Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II yang telah

dipanggil secara patut menurut hukum tidak hadir;

2) Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

3) Menyatakan Tergugat telah melanggar ketentuan Pasal 59 ayat

(1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

4) Menyatakan penguasaan Tergugat atas asli seluruh dokumen

aset jaminan berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas

3.294 m2 (tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat meter

persegi), atas nama Richard Rumendong, dan Sertipikat Hak

Milik Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus delapan

puluh meter persegi), atas nama Michael E. Rumendong, yang

terletak di Jalan Abadi, Kabupaten Kolaka, sebagai jaminan atas

utang PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) berdasarkan

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

64

Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 122/2005 dan Nomor

180/2005 adalah tidak sah dan merupakan perbuatan melawan

hukum;

5) Menghukum Tergugat untuk menyerahkan asli seluruh dokumen

aset jaminan PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) berupa

Sertipikat Hak Milik Nomor 555 seluas 3.294 m2 (tiga ribu dua

ratus sembilan puluh empat meter persegi), atas nama Richard

Rumendong, dan Sertipikat Hak Milik Nomor 556 seluas 3.280

m2 (tiga ribu dua ratus delapan puluh meter persegi), atas nama

Michael E. Rumendong, yang terletak di Jalan Abadi,

Kabupaten Kolaka kepada Penggugat selaku Kurator secara

segera dan seketika paling lambat 1 (satu) minggu sejak putusan

dalam perkara ini diucapkan;

6) Menghukum Tergugat membayar denda keterlambatan

(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari

keterlambatan terhitung putusan ini berkekuatan hukum tetap;

7) Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul

dalam perkara ini yang ditaksir sejumlah Rp 901.000,00

(Sembilan ratus satu ribu rupiah);

8) Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

65

2. Mahkamah Agung

a. Para Pihak yang Berperkara

1) PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (“BANK MANDIRI”)

CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit

Recorvery Makasar Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 3 lantai 2

Makasar 90174, diwakili oleh Senior Vice President, M. Arifin

Firdaus, beralamat di Plaza Mandiri Jalan Gatot Subroto Kav.

36-38 Jakarta dan memberi kuasa kepada Kodrat Suprihatin S.H

Pj. Department Head Bussines & Asset Litigation Departemen

Legal Groub PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk dan kawan

kawan pemohon kasasi yang dahulu tergugat.

2) DR. HJ. TUTIK SRI SUHARTINI, SH., MH dan PENI SAPTA

WULANSARI, SH selaku kurator PT. Sultra Jembatan Mas

(dalam pailit) dan Jeffrey Rumendong (dalam pailit).

3) RICHAR RUMENDONG dan MICHAEL EDWARD

RUMENDONG sebagai penjamin PT. Sultra Jembatan Mas

(dalam pailit) dengan asset berupa Sertipikat Hak Milik Nomor

555 seluas 3.294 m2 (tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat

meter persegi), atas nama Richard Rumendong, dan Sertipikat

Hak Milik Nomor 556 seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus

delapan puluh meter persegi), atas nama Michael E.

Rumendong, yang terletak di Jalan Abadi, Kabupaten Kolaka.

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

66

b. Duduk Perkara

1) Judex Facti tidak memberikan pertimbangan yang cukup atas

putusannya.

a) Bahwa sebagaimana telah Pemohon Kasasi/Tergugat

kemukakan di atas bahwa dalam putusannya Judex Facti

tidak mempertimbangkan dalil-dalil dan bukti-bukti yang

Tergugat/Pemohon Kasasi ajukan dalam persidangan

sehingga putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Makassar Nomor: 02/Pdt. Sus/Gugatan Lain-lain/2015/PN.

Niaga. Mks beralasan untuk dibatalkan.

b) Bahwa Judex Facti dalam putusannya seharusnya

mempertimbangkan semua bukti dari kedua belah pihak dan

tidak hanya menyatakan Tergugat tidak dapat

mempertahankan dalil bantahannya.

c) Bahwa pertimbangan hukum singkat dalam putusan adalah

bertentangan dengan Yurisprudensi \kasa RI Nomor 903

K/Sip/1972 tanggal 31 Oktober 1974 sehingga Putusan

Judex Facti dalam perkara ini harus dibatalkan karena salah

dalam menerapkan hukum.

2) Kurator tidak memiliki kewenangan untuk menuntut

diserahkannya agunan oleh Kreditor yang bukan merupakan

milik Debitor.

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

67

a) Bahwa berdasarkan hukum, Pemohon Kasasi/Tergugat

sebagai Kreditur Pemegang Agunan milik Pihak Ketiga

(Obyek Sengketa) atas kredit Debitor Pailit tidak memiliki

kewajiban untuk menyerahkan Obyek Sengketa kepada

Termohon Kasasi (Tim Kurator).

b) Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 21 UUK

yang berbunyi “Kepailitan meliputi seluruh kekayaan

Debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta

segala sesuai yang diperoleh selama kepailitan”, maka

Objek Sengketa yang bukan milik Debitur Pailit, demi

hukum tidak dapat dimasukkan sebagai bagian dari Boedel

Pailit.

c) Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 21 UUK

juncto. Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UUK dan fakta bahwa

Objek Sengketa adalah bukan Boedel Pailit karena bukan

asset atau harta milik/kepunyaan Debitor Pailit, maka Tim

Kurator tidak memiliki kewenangan untuk menuntut

penyerahan maupun melaksanakan eksekusi/penjualan

Objek Sengketa sebagai Boedel Pailit.

d) Bahwa Judex Facti telah keliru mempertimbangkan bukti-

bukti Termohon Kasasi dan tanpa mempertimbangkan

ketentuan Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang Undang Nomor

5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

68

(UUPA) juncto Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah

Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (PP

Pendaftaran Tanah) yang menyatakan sertipikat merupakan

tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang

kuatmengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di

dalamnya.

e) Bahwa sesuai yang tercatat dalam SHM Nomor 555 dan

SHM Nomor 556 adalah atas nama Richard Rumendong

(Turut Termohon Kasasi I) serta Michael Edwar

Rumendong (Turut Termohon Kasasi II) dan bukan atas

nama PT. Sultra Jembatan Mas (Dalam Pailit) sehingga

mendasarkan pada UUPA dan PP Pendaftaran Tanah yang

tercatat sebagai pemilik atas tanah SHM tersebut adalah

Richard Rumendong (Turut Termohon Kasasi I) serta

Michael Edwar Rumendong (Turut Termohon Kasasi II).

Berdasarkan putusan perkara Nomor: 01/PKPU/2014/PN.

Niaga. Mks yang dinyatakan pailit adalah PT. Sultra

Jembatan Mas dan Sdr. Jeffry Rumendong, karenanya dalil

Termohon Kasasi yang menyatakan tanah SHM Nomor 555

dan Nomor 556 sebagai harta pailit adalah tidak

berdasarkan hukum dan harus ditolak.

f) Bahwa yang dinyatakan pailit adalah suatu badan usaha

yang berbentuk perseroan terbatas dan untuk dapat

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

69

dikategorikan sebagai asset perseroan maka terhadap aset-

aset yang telah menjadi agunan dan tercatat atas nama

pribadi tersebut terlebih dahulu harus dilakukan perbuatan

hukum peralihan hak atas tanah dari pemilik hak yang

merupakan individu/pribadi sesuai yang tercatat dalam

sertifikat hak atas tanah kepada perseroan.

g) Bahwa mendasarkan pada ketentuan dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 dan PP Nomor 24 Tahun 1997,

peralihan hak atas tanah dari atas nama pribadi

(perseorangan) menjadi perseroan antara lain dapat

dilaksanakan atas dasar Inbreng (pemasukan dalam

perusahaan), yang pelaksanaannya harus secara kumulatif

didasarkan pada Akta Inbreng, persetujuan/pengesahan

dalam RUPS, perubahan/balik nama atas tanah tersebut

menjadi atas nama perseroan dan yang paling utama adalah

bahwa perubahan kepemilikan hak atas tanah tersebut wajib

didaftarkan pada Kantor Pertanahan setempat.

h) Bahwa dengan demikian secara yuridis formal peralihan

hak atas tanah tidak dapat dilakukan atau diakui hanya

mendasarkan pada semata-mata telah tercatat dalam laporan

perseroan atau hanya tanda bukti surat pernyataan dari

pengurus debitur pailit yang dibuat setelah putusan pailit

apalagi dalam perkara a quo tidak ada bukti yang

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

70

mendukung sama sekali yang membuktikan bahwa objek

agunan yang nyata-nyata tercatat atas nama pihak

ketiga/individu tersebut telah diserahkan sebagai asset

perusahaan/debitur pailit. Oleh karena itu tidaklah

berdasarkan hukum putusan Judex Facti yang menghukum

Pemohon Kasasi untuk menyerahkan agunan sebagai harta

pailit PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit), mengingat

tanah dan bangunan tersebut bukan merupakan bagian dari

asset/boedel pailit PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit)

melainkan milik pihak III/pribadi Richard Rumendong

(Turut Termohon Kasasi I) serta Michael Edwar

Rumendong (Turut Termohon Kasasi II).

i) Bahwa terhadap perkara serupa, terdapat Yurisprudensi

Mahkamah Agung RI Nomor 614 K/Pdt. Sus/2011 dalam

perkara antara Jandri Siadari, SH., LLM., Kurator PT.

Tripanca Group melawan PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Yang menolak permohonan Kasasi Pemohon

Kasasi karena alasan Kasasi tidak dapat dibenarkan, Judex

Facti dalam perkara a quo tidak salah menerapkan hukum

karena terbukti harta sengketa adalah bukan harta Perseroan

Terbatas melainkan harta milik pribadi para Turut

Termohon Kasasi, sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai

Boedel Pailit.

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

71

j) Bahwa apabila Pemohon Kasasi telah mendaftarkan tagihan

pailit kepada Kurator (Termohon Kasasi) tidak berarti

Pemohon Kasasi harus menyerahkan semua agunan PT.

Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) kepada Kurator.

Pemohon Kasasi hanya menyerahkan agunan yang nyata-

nyata merupakan boedel pailit PT. Sultra Jembatan Mas

(dalam pailit) sedangkan agunan yang bukan boedel pailit

PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) maka Pemohon

Kasasi tidak wajib untuk menyerahkan agunan tersebut

kepada Kurator. Pemohon Kasasi sesuai kewenangan dalam

Undang Undang Hak Tanggungan selaku Pemegang Hak

Tanggungan Peringkat Pertama dapat melakukan penjualan

baik melalui Parate Eksekusi atau Fiat Eksekusi. Dengan

demikian tidak ada kekhawatiran akan terdapat

ketidakpastian hukum dalam pemberesan penyelesaian

hutang PT. Sultra Jembatan Mas (dalam pailit) sebagaimana

pertimbangan Judex Factie. Oleh karena itu, beralasan

putusan Judex Facti untuk dibatalkan.

c. Keberatan-Keberatan yang Diajukan oleh Pemohon Kasasi

1) PT. Sultra Jembatan Mas (Dalam Pailit) adalah debitur Pemohon

Kasasi sesuain Perjanjian Kredit sbb:

a) Perjanjian Kredit Modal Kerja sesuai Akta yang dibuat oleh

Tina Haerani Bunggasi, S.H, Notaris di Kolaka Nomor 14

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

72

tanggal 15 Mei 2007 berikut addendum-addendumnya

dengan limit kredit sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat

miliar rupiah).

b) Perjanjian Kredit Modal Kerja sesuai Akta yang dibuat oleh

Tina Haerani Bunggasi, S.H, Notaris di Kolaka Nomor 19

tanggal 22 Juni 2005 berikut addendum-addendumnya,

dengan limit kredit sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima

miliar rupiah).

c) Perjanjian Kredit Investasi sesuai Akta yang dibuat oleh

Tina Haerani Bunggasi, S.H, Notaris di Kolaka Nomor 15

tanggal 15 Mei 2007 dengan limit kredit sebesar Rp

3.400.000.000,00 (tiga miliar empat ratus juta rupiah).

2) Bahwa sebagai agunan atas fasilitas kredit tersebut, PT. Sultra

Jembatan Mas (Dalam Pailit) telah menyerahkan agunan antara

lain sbb:

a) Sebidang tanah seluas 3.294 m2 (tiga ribu dua ratus

sembilan puluh empat meter persegi), yang terletak di Jalan

Poros Wolo-Kolaka, Kel. Mangolo, Kec. Kolaka, Kab.

Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara sesuai Sertifikat Hak

Milik Nomor. 555 atas nama Richard Rumendong yang

telah diikat dan dibebani dengan Hak Tanggungan

Peringkat Pertama oleh Tergugat sesuai Sertifikat Hak

Tanggungan I Nomor 122/ 2005 tanggal 25 Juli 2005.

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

73

b) Sebidang tanah seluas 3.280 m2 (tiga ribu dua ratus delapan

puluh meter persegi),yang terletak di Jl. Poros Wolo-Kolaka

Kel. Mangolo, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Propinsi

Sulawesi Tenggara sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 556

atas nama Michael Edwar Rumendong yang telah diikat dan

dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama oleh

Tergugat sesuai Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 180/

2005 tanggal 06 Oktober 2005 Keduanya selanjutnya

disebut “Objek Sengketa”.

3) Bahwa Obyek Sengketa merupakan Agunan Pihak Ketiga milik

individu-individu dan secara yuridis formal tercatat atas nama

individu-individu tersebut dan bukan asset milik PT. Sultra

Jembatan Mas (Dalam Pailit)/Debitur namun terhadap asset-

asset tersebut oleh masing-masing individu (Turut Termohon

Kasasi I dan Turut Termohon Kasasi II) terkait telah dijadikan

agunan untuk menjamin pemenuhan hutang PT. Sultra Jembatan

Mas (Dalam Pailit) atau Debitur kepada Kreditur (Pemohon

Kasasi/Tergugat).

4) Bahwa dengan pailitnya PT. Sultra Jembatan Mas (Dalam

Pailit), Pemohon Kasasi telah mendaftarkan seluruh tagihan

dengan bukti-bukti yang kuat.

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

74

d. Pertimbangan Hukum

1) Bahwa keberatan keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan,

oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi

tanggal 8 September 2015 dan kontra memori kasasi tanggal 30

September 2015 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti

dalam hal ini putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Makassar ternyata tidak salah menerapkan hukum dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a) Ternyata masa insolvensi penguasaan aset jaminan oleh

Tergugat telah terlampaui, maka penguasaan Tergugat atas

seluruh dokumen dokumen asli aset jaminan tanpa hak

adalah perbuatan melawan hukum (Pasal 59 ayat (1) dan

ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang).

b) Untuk itu menghukum Tergugat untuk menyerahkan kepada

Penggugat sebagaimana pertimbangan putusan Judex Facti

yang telah tepat dan benar.

2) Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

ternyata Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Makassar Nomor: 02/Pdt. Sus/Gugatan Lain-Lain/2015/PN.

Mks tanggal 1 September 2015, dalam perkara ini tidak

bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang,

sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

75

Kasasi PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (“BANK

MANDIRI”) CABANG MAKASAR tersebut harus ditolak;

3) Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari

Pemohon Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk

membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

e. Putusan Pengadilan

1) Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. BANK

MANDIRI (PERSERO) TBK (“BANK MANDIRI”) CABANG

MAKASAR tersebut;

2) Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp

5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Melalui permasalahan yang ada di atas terlihat Mahkamah Agung

lebih menitik beratkan kepada Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 tentang

kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran hutang. Padahal dalam hal

ini ada Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan atas

tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang perlu juga

diperhatikan yang juga mengatur tentang kedudukan pemegang hak

tanggungan dalam kasus kepailitan yaitu terdapat di dalam pasal 21 yang

berisi: “Apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan pailit, pemegang Hak

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

76

Tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya

menurut ketentuan undang-undang ini.”45

Disini kedudukan yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri adalah

kreditor preferen atau di dalam undang-undang Hak Tanggungan disebut

Pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama. Dalam undang-undang

kepailitan pun juga diatur dengan pasal 21 bawasannya hanya kekayaan yang

didapat dari perusahaan dimana dia bekerja saja.

Dengan permasalahan yang ada di atas peneliti menemukan

permasalahan pokok yang terjadi dalam putusan tersebut yaitu tidak jelasnya

tentang batasan hata pailit milik debitor yang masuk boedel pailit dan tidak

jelasnya status benda jaminan orang ketiga apabila diikut sertakan Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta

Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.

B. Batasan Harta Debitor yang Dimasukkan Menjadi Boedel Pailit

Menurut Pasal 21 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang

Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Studi Kasus

Putusan Nomor: 2/Pdt.Sus/Gugatan Lain-Lain/2015/Pn.Mks Jo Putusan

Nomor: 725 K/Pdt. Sus-Pailit/2015

45

Lihat Pasal 21 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas

Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah.

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

77

1. Batasan Harta Debitor Menurut Pasal 21 Undang-Undang Nomor 37

Tahun 2004

Apabila dilihat dalam pasal 21 menyebutkan “Kepailitan meliputi

seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan

serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan”. Dalam hal ini

apabila lebih dipersempit lagi agar mengetahui harta mana yang masuk

boedel pailit bisa dilihat juga di dalam pasal 22 yang mengecualikan juga

harta mana yang bukan boedel pailit. Ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 tidak berlaku terhadap:

a. Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor

sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis

yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan

perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor dan keluarganya,

dan bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari bagi Debitor dan

keluarganya, yang terdapat di tempat itu;

b. Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri

sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah,

pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan

oleh Hakim Pengawas; atau

c. Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi suatu

kewajiban memberi nafkah menurut undangundang.

Dalam pasal 21 maupun di dalam pasal 22 tidak menyebutkan

posisi benda jaminan yang dijaminkan pihak ketiga yaitu yang

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

78

merupakan hak milik dari Michael Edward Rumendong dan Richard

Rumendong yang dalam hal ini sebagai Bortocht penanggung atau juga

bisa disebut sebagai Jaminan perseorangan (persoonlijke zekerheid atau

borgtocht) atau dalam istilah bisnis sehari-hari disebut juga personal

guarantee sebagaimana yang diatur dalam pasal 1820 KUHPerdata.

Sedangkan di dalam pasal 21 dengan jelas mengatakan

bawasannya yang merupakan boedel pailit merupakan seluruh kekayaan

Debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala

sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. Berarti secara jelas tidak bisa

dicampurkan antara harta jaminan yang dijaminkan oleh Bortocht kepada

kreditor untung menanggung hutang dari debitor kepada bank.

2. Jaminan Perorangan

Jaminan perseorangan dalam praktik perbankan di Indonesia

hanyalah bersifat jaminan tambahan dan lebih mengacu kepada

kewajiban moral (obligatoir over-eenkomst). Ini karena pada praktiknya,

eksekusi terhadap jaminan perseorangan masih sangat sulit dan

mengambang serta masih terdapat berbagai persepsi berbeda menganai

masalah eksekusi personal guarantee atau company guarantee tersebut

dari para praktisi hukum. Berbeda dengan jaminan kebendaan yang

menetapkan suatu benda tertentu sebagai jaminan (tanah, rumah, mobil,

dan lain-lain) yang memberikan hak preference kepada kreditor

pemegang jaminan kebendaan tersebut. Jika debitor wanprestasi (macet),

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

79

kreditor dapat menjalankan haknya dengan cara mengeksekusi benda

tersebut terlebih dahulu daripada kreditor lainnya.

Dalam jaminan perseorangan tidak demikian karena tidak ada

satu bagian tertentu dari harta kekayaan penjamin yang ditetapkan

sebagai jaminan. Hal inilah yang menyebabkan kreditor berbeda dalam

kedudukan konkuren. Artinya, dalam hal debitor punya kewajiban

terhadap beberapa kreditor. maka para kreditor memiliki kedudukan yang

setara. Dengan demikian, pemenuhan kewajiban dari penjamin dilakukan

dalam jumlah yang proporsional sesuai dengan utang debitor kepada

setiap kreditor tersebut.

Dalam kasus kepailitan seorang penjamin tidak dapat dipaksa

untuk memenuhi hutang debitor (yang dijaminkan) walupun debitor

tersebut sudah dinyatakan pailit. Kecuali, penjamin tersebut juga

dipailitkan atau ada asset penjamin secara khusus dibebani dengan hak

tanggungan untuk menjamin pembayaran utang debitor kepada

kreditor.46

Tetapi dalam kasus antara PT. Bank Mandiri dan PT. Sultra

Jembatan Mas yang ditanggung oleh pihak ketiga yaitu Michael Edward

Rumendong dan Richard Rumendong yang menjaminkan hak milik tanah

atas nama mereka kepada PT. Bank Mandiri, menjadikan tanah yang

dimilik Michael Edward Rumendong dan Richard Rumendong menjadi

hak dari PT. Bank Mandiri karena ada alasan-alasan yang sah yang ada di

dalam pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata mengenai benda bergerak

46 Irma Defita Purnamasari, Op.cit, Hal. 158.

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

80

maupun benda tak bergerak baik yang sudah ada maupun yang akan ada

menjadi jaminan bersama-sama bagi semua kreditor terhadapnya kecuali

dalam hal ini di antara para kreditor ada alasan-alasan yang sah untuk di

dahulukan. Sehingga ada suatu kesepakatan atara kedua belah pihak. hak

milik tanah atas nama Michael Edward Rumendong dan Richard

Rumendong bukan merupakan boedel pailit dan tidak bisa menajdi

jaminan bersama-sama yang dapat dibagikan kepada para kreditor.

Dalam hal ini secara jelas bahwa asset yang dimiliki oleh Michael

Edward Rumendong dan Richard Rumendong bukan merupakan boedel

pailit sesuai dengan penjelasan di dalam pasal 21 dan diperinci lagi di

dalam pasal 22. Sehingga kurator tidak dapat meminta atau memasukan

harta yang menjadi hak milik dari Michael Edward Rumendong dan

Richard Rumendong yang sudah dijaminkan kepada PT. Bank Mandiri

Cabang Makasar. Karena yang merupakan harta yang masuk boedel

pailit sesuai dengan pasal 21 yang menyebutkan “Kepailitan meliputi

seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan

serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan.”

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

81

C. Status Benda Jaminan Milik Orang Ketiga yang Dijadikan Jaminan

Bank Ketika Debitor Mengalami Pailit Ditinjau Dari Pasal 21 Undang-

Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan

Kewajiban Pembayaran Utang dan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 4

Tahun 1996 Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang

Berkaitan dengan Tanah Studi Kasus Putusan Nomor:

2/Pdt.Sus/Gugatan Lain-Lain/2015/Pn.Mks Jo Putusan Nomor: 725

K/Pdt. Sus-Pailit/2015

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa tidaklah mudah menentukan

status benda jaminan orang ketiga karena dalam hal ini ada dua pasal dalam

undang-undang yang saling mengatur yaitu pasal 55 dan 56 Undang-Undang

Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang dan pasal 21 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 Hak

Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan. Di dalam

pasal 55 dan 56 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menuliskan:

Pasal 55

1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai,

jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas

kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi

kepailitan.

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

82

2) Dalam hal penagihan suatu piutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

136 dan Pasal 137 maka mereka hanya dapat berbuat demikian setelah

dicocokkan penagihannya dan hanya untuk mengambil pelunasan dari

jumlah yang diakui dari penagihan tersebut.

Pasal 56

1) Hak eksekusi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)

dan hak pihak ketiga untuk menuntut hartanya yang berada dalam

penguasaan Debitor Pailit atau Kurator, ditangguhkan untuk jangka

waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan

pernyataan pailit diucapkan.

2) Penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku

terhadap tagihan Kreditor yang dijamin dengan uang tunai dan hak

Kreditor untuk memperjumpakan utang.

3) Selama jangka waktu penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kurator dapat menggunakan harta pailit berupa benda tidak bergerak

maupun benda bergerak atau menjual harta pailit yang berupa benda

bergerak yang berada dalam penguasaan Kurator dalam rangka

kelangsungan usaha Debitor dalam hal telah diberikan perlindungan yang

wajar bagi kepentingan Kreditor atau pihak ketiga sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

Sedangkan di dalam pasal 21 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996

Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan.

Dituliskan sebagai berikut: “Apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

83

pailit, pemegang Hak Tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak

yang diperolehnya menurut ketentuan Undang-Undang ini.”

Di dalam putusan kasasi keberatan yang diajukan oleh PT. Bank

Mandiri cabang Makasar ditolak, karena hakim menitikberatkan dengan

mengunakan pasal 55 dan pasal 56 dari Undang-Undang Kepailitan dan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Karena menurut hemat penulis di

dalam pasal 21 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 Hak Tanggungan Atas

Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan juga perlu diperhatikan sebagai

dasar pertimbangan untuk memutuskan suatu perkara. Dalam hal ini penulis

akan merumuskan dulu tinjauan umum jaminan kredit pada bank. Disini akan

di perjelas kenapa Bank lebih memilih jaminan tanah sebagai jaminan dari

pada yang lain.

1. Jaminan Kredit pada Bank

Pengertian hukum jaminan adalah merupakan terjemahan dari

istilah security of law, zekerheidsstelling, atau zekerheidsrechten. Dalam

keputusan seminar hukum jaminan yang diselengarakan oleh badan

pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman bekerjasama

dengan fakultas hukum Universitas Gadjah Mada tanggal 9 sampai

dengan 11 oktober 1978 di Yogyakarta menyimpulkan, bahwa istilah

“hukum jaminan” itu meliputi pengertian baik jaminan kebendaan

maupun jamina perorangan. Berdasarkan kesimpulan tersebut, pengertian

hukum jaminan yang diberikan berdasarkan kepada pembagian jenis

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

84

lembaga hak jaminan. Artinya tidak memberikan perumusan pengertian

hukum jaminan, melainkan memberikan bentang lingkup dari istilah

hukum jaminan itu yang meliputi jaminan kebendan dan jamianan

perseorangan.47

Dalam hal agar dapat mendapat pemberian kredit oleh Bank.

Harus ada suatu persetujuan atau perjanjian antara Bank sebgai Kreditor

dengan nasabah menerimah kredit sebagai debitor yang dinamakan

perjanjian kredit. Dalam memberikan kredit kepada masyarakat, Bank

harus merasa yakin bahwa dana yang dipinjamkan kepada masyarakat itu

akan dapat dikembalikan tepat pada waktunya beserta bunganya dan

dengan syarat-syarat yang telah disepakati bersama oleh Bank dan

nasabah yang oleh Bank dan nasabah yang bersangkutan didalam

perjanjian kredit.

Untuk mengetahui kemampuan dan kemauan nasabah

mengembalikan pinjaman dengan tepat waktu, di dalam permohonan

kredit, Bank perlu mengkaji permohonan pailit, yaitu sebagi berikut

a. Character (Kepribadian)

b. Apacity (Kemampuan)

c. Capital (Modal)

d. Collateral (Agunan)

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)48

47 Rachmadi Usman, Op.cit, Hal. 1. 48 Andrian Sutedi, Op.cit, Hal. 13.

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

85

Walaupun didalam pasal 1131 KUH Perdata dikatakan bahwa

segala kebendaan orang yang berutang baik yang bergerak maupun tidak

bergerak. Baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari

menjadi tanggungan untuk segala perikatan perorangan, namun sering

orang tidak merasa puas dengan jaminan yang dirumuskan secara umum.

Oleh karena itu, bank perlu meminta supaya benda tertentu dapat

dijadikan jaminan yang dapat diikat secara yuridis. Dengan demikian,

apabila debitor tidak menepati janjinya, bank dapat melaksankan haknya

dengan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari kreditor lainnya

untuk mendapatkan pelunasan hutangnya.

Tanah merupakan barang jaminan untuk pembayaran utang yang

paling disukai oleh lembaga keuangan yang memeberikan fasilitas kredit.

Sebab tanah pada umumnya, mudah dijual, harganya terus meningkat,

mempunyai tanda bukti hak, sulit digelapkan dan dapat dibebani dengan

hak tanggungan yang memberikan hak istimewa kepada kreditor.49

Karena dalam hal ini Tujuan jaminan kebendaan dalam suatu

pinjaman hanya sebagai tambahan saja, bukan yang utama. Artinya jika

analisis kreditor menyatakan bahwa seorang debitor tidak dapat

dipercaya, maka ketidakpercayaan itu tidak dapat diganti dengan

pemberian suatu jaminan utang. Jaminan utang bukanlah asuransi bagi

kreditor, meskipun dapat berfungsi untuk membuat pihak kreditor tidur

sedikit lebih nyenyak.

49 Ibid, Hal. 15.

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

86

Dalam hal ini pihak kreditor cenderung meminta jaminan utang

khusus dari pihak debitor, agar pembayaran utang menjadi aman.

Jaminan utang khusus adalah setiap jaminan utang yang bersifat

“kontraktual”, yakni yang terbit dari perjanjian tertentu (berarti tidak

timbul dengan sendirirnya). Ada yang khusus ditunjukan terhadap

barang-barang tertentu contohnya gadai, hipotik, cessie asuransi, cessie

tagihan, atau hak retensi; ataupun yang tidak ditunjukan terhadap barang

tertentu seperti garansi pribadi, garansi perusahaan atau akta pengakuan

utang murni.50

Sesuai dengan penjelasan yang ada di atas tujuan PT. Bank

Mandiri cabang Makasar meminta benda jaminan khusus dari debitor di

karenakan ingin merasa aman dalam perjanjian hutang kredit yang di

lakukan dengan PT. Sultra Jembatan Mas. Karena apabila PT. Sultra

Jembatan Mas tidak bisa membayar hutang nya maka benda jaminan

akan dikuasai oleh kreditor meskipun dalam hal ini PT. Sultra Jembatan

Mas dalam pailit sesuai dengan pasal 21 Undang-Undang Nomor 4 tahun

1996 Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan.

2. Kedudukan Penanggung

Dalam hal ini kedudukan penanggung apabila dilihat dalam pasal

1131 dan 1132 KUHPerdata mengenai benda bergerak maupun benda tak

bergerak baik yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi jaminan

50 Munir Fuady, Op.cit, Hal. 9.

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

87

bersama-sama bagi semua kreditor terhadapnya kecuali dalam hal ini di

antara para kreditor ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan. Dan

sesuai dengan pasal yang di atas ini juga menunjukan bahwa ada alasan

kuat dari PT. Bank Mandiri cabang Makasar untuk didahulukan. Karena

ada kesepakatan antara PT. Bank Mandiri cabang Makasar dengan

Michael Edward Rumendong dan Richard Rumendong. Berupa tanah hak

milik dari Michael Edward Rumendong dan Richard Rumendong.

Menganai hal ini juga sudah diterangkan di dalam pasal 21

Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 Hak Tanggungan Atas Tanah

Beserta Benda-Benda yang Berkaitan. Dituliskan sebagai berikut:

“Apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan pailit, pemegang Hak

Tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya

menurut ketentuan Undang-Undang ini.”

Dalam hal ini meskipun PT. Sultra Jembatan Emas dinyatakan

pailit pemegang hak tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak

yang diperolehnya. Berarti benda jaminan yang dipegang oleh PT. Bank

Mandiri cabang Makasar tidak dapat dimasukkan kedalam boedel pailit

di karenakan itu merupakan hak PT. Bank Mandiri cabang Makasar

sesuai dengan pasal diatas.

Apabila Mahkamah Agung dalam hal ini memberatkan sesuai

dengan pasal 55 dan pasal 56 maka ini juga tidak sesuai dikarenakan ini

bukan hak milik dari PT. Sultra Jembatan Emas melainkan milik dari

perorangan yang bernama Michael Edward Rumendong dan Richard

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

88

Rumendong. Sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam boedel pailit.

Kecuali dalam hal ini tidak alasan-asalan yang sah seperti yang di

jelaskan di dalam pasal 1131 dan 1132 maka harta yang dimiliki oleh

Michael Edward Rumendong dan Richard Rumendong akan menjadi

jaminan bersama untuk seluruh kreditor, dan apabila tidak dapat

membayar juga maka penanggung juga akan di katakan pailit karena

seorang penanggung juga merupakan seorang debitor sesuai dengan pasal

1832 ayat 2 yang meneyebutkan: “Bila ia mengikatkan dirinya bersama-

sama dengan debitor terutama secara tanggung menangung dalam hal itu

akibat-akibat perikatannya di atur menurut asas-asas yang ditetapkan

untuk utang-utang tanggung menanggung”.

3. Kedudukan Pemegang Hak Tanggungan Terhadap Harta Pailit

Dalam buku Prof. Dr. ST. Remy Sjahdeini, SH yang berjudul Hak

Tanggungan. Menjelaskan. Pasal 21 UUHT memberikan jaminan

terhadap hak dari pemegang hak tanggungan apabila pemberi hak

tanggungan dinyatakan pailit. Menurut pasal 21 UUHT itu, apabila

pemberi hak tanggungan dinyatakan pailit, pemegang hak tanggungan

tetap berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya menurut

ketentuang UUHT. Dengan demikian Objek hak tanggungan tidak akan

disatukan dengan harta kepailitan untuk dibagi kepada kreditor-kreditor

lain dari pemberi hak tanggungan. Ketentuan pasal 21 UUHT ini

memberikan penegasan kedudukan yang preferent dari pemegang hak

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

89

tanggungan terhadap objek hak tanggungan terhadap kreditor-kreditor

lain.51

Dalam hal terjadi kepailitan, berdasarkan pasal 56A UU No.4

tahun 1998 tentang kepailitan, hak preferen dari kreditor pemegang hak

tanggungan untuk mengeksekusi hak atas tanah ditangguhkan

pelaksanaannya untuk jangka waktu 90 hari terhitung sejak tanggal

putusan pailit ditetapkan. Meskipun ditangguhkan eksekusi hak atas

tanah tersebut tidak boleh di pindah tangankan oleh kurator. Harta pailit

yang dapat digunakan atau dijual oleh kurator terbatas hanya pada barang

persediaan (inventory) dan atau barang bergerak (current asset)

meskipun harta pailit tersebut dibebani dengan hak agunan atas

kebendaan.

Dalam penjelasan pasal 56A Undang-Undang No.4 Tahun 1998

tersebut dinyatakan bahwa maksud penangguhan ini bertujuan antara lain

untuk memperbesar kemungkinan tercapainya perdamaian: atau untuk

memperbesar kemungkinan mengoptimalkan harta pailit; atau untuk

kemungkinan kurator melaksanakan tugasnya secara optimal. Selama

berlangsungnya jangka waktu penangguhan segala tuntutan hukum untuk

memperoleh pelunasan atas piutang tidak dapat diajukan dalam sidang

badan peradilan dan baik kreditor maupun pihak ketiga dimaksud

dilarang mengeksekuis atau memohonkan sita atas barang yang menjadi

agunan.

51 ST. Remy Sjahdeini, 1999, Hak Tanggungan, Jakarta: Alumni, Hal. 162.

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...eprints.umm.ac.id/37806/3/jiptummpp-gdl-mukhamadkh... · CABANG MAKASAR, berkedudukan di Regional Credit Recorvery Makasar

90

Seperti yang tertera diatas objek hak tanggungan tidak akan

disatukan dengan harta pailit dan dibagi kepada para kreditor lain. Di

karenakan harta pailit yang dapat digunakan atau dijual oleh kurator

terbatas hanya pada barang persediaan.