bab iii gambaran umum seni pernapasan mahatma...

28
BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Jrakah Kecamatan Tugu, Kota Semarang 1. Keadaan Geografi Desa Jrakah merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Tugu yang berada di bawah pemerintahan Kota Semarang. Wilayah desa Jrakah terbagi atas 03 Rw dan 13 Rt serta memiliki 02 dukuh. Dengan kepadatan penduduk mencapai 2. 583 0rang dan memiliki luas wilayah 153. 425 Ha. 2. Keadaan Demografi Wilayah desa Jrakah yang luasnya 153.425 Ha tersebut berpenduduk 2.582 jiwa yang terdiri dari 1.351 penduduk laki-laki dan 1.231 penduduk perempuan. Tabel berikut ini akan disajikan tentang jumlah pendududuk desa Jrakah kecamatan Tugu Kota Semarang menurut umur, jenis kelamin pada bulan januari 2005. Tabel Jumlah penduduk desa Jrakah menurut umur dan jenis kelamin. 1 Kel. umur Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 2 3 5 0-4 188 155 343 5 - 9 114 95 209 10 -14 109 99 108 15 -19 120 106 226 20 - 24 109 129 238 25 -29 140 102 243 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45 – 49 79 77 156 50 – 54 95 77 172 55 -59 74 75 149 60 – 64 11 2 13 1 Data Statistik Isian Monografi Desa Jrakah tahun 2005, Tanggal 15 Januari 2005

Upload: phamkhue

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

BAB III

GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA

A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Jrakah Kecamatan Tugu, Kota

Semarang

1. Keadaan Geografi

Desa Jrakah merupakan salah satu desa yang berada di wilayah

kecamatan Tugu yang berada di bawah pemerintahan Kota Semarang.

Wilayah desa Jrakah terbagi atas 03 Rw dan 13 Rt serta memiliki 02

dukuh. Dengan kepadatan penduduk mencapai 2. 583 0rang dan memiliki

luas wilayah 153. 425 Ha.

2. Keadaan Demografi

Wilayah desa Jrakah yang luasnya 153.425 Ha tersebut

berpenduduk 2.582 jiwa yang terdiri dari 1.351 penduduk laki-laki dan

1.231 penduduk perempuan. Tabel berikut ini akan disajikan tentang

jumlah pendududuk desa Jrakah kecamatan Tugu Kota Semarang menurut

umur, jenis kelamin pada bulan januari 2005.

Tabel

Jumlah penduduk desa Jrakah menurut umur dan jenis kelamin.1

Kel. umur Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 2 3 5

0-4 188 155 343 5 - 9 114 95 209

10 -14 109 99 108 15 -19 120 106 226 20 - 24 109 129 238 25 -29 140 102 243 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45 – 49 79 77 156 50 – 54 95 77 172 55 -59 74 75 149 60 – 64 11 2 13

1Data Statistik Isian Monografi Desa Jrakah tahun 2005, Tanggal 15 Januari 2005

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

65 + 2 5 7 Jumlah 1. 350 1. 230 2. 580

Rincian keadaan geografis penduduk Desa Jrakah adalah sebagai berikut:

a. Jumlah pendudukmenurut mata pencaharian bahwasannya sebagian

besar penduduk desa jrakah adalah buruh industri di samping itu ada

sejumlah penduduk yang mata pencahariannya sebagai pedagang,

petani, pegawai negeri. Lebih jelasnya dapat lihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel II

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian tahun 2005.2

No Jumlah Pekerjaan Jumlah Penduduk 1 Petani sendiri 12 2 Buruh tani 20 3 Nelayan - 4 Pengusaha 10 5 Buruh industri 653 6 Buruh bangunan 27 7 Pedagang 132 8 Pengangkutan 111 9 PNS. (sipil / ABRI) 180 10 Pensiunan 40 11 Lain-lain (jasa) 211 Jumlah 1.296

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa

Jrakah memiliki mata pencaharian sebagai buruh industri.

b. Penduduk menurut pendidikan

Untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

yang ada di desa Jrakah, maka akan penulis kemukakan dalam bentuk

tabel:

2Ibid.

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Tabel III

Tingkat pendidikan di desa Jrakah tahun 2005.3

No Jenis Pendidikan Banyaknya orang 1 Perguruan tinggi 39 2 Tamat akademika 44 3 Tamat SLTA 282 4 Tamat SLTP 576 5 Tamat SD 524 6 Tidak tamat SD 304 7 Belum tamat SD 471 8 Tidak sekolah 334 Jumlah 2.580

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa

Jrakah memiliki tingkat pendidikan sampai pada taraf SLTP.

c. Agama

Penduduk Desa Jrakah yang berjumlah 2.582 jiwa tersebut, mayoritas

beragama Islam, untuk mengetahui lebih jelas penganut agama pada

masyarakat Desa Jrakah dapat dilihat tabel berikut:

Tabel IV

Penduduk Desa Jrakah menurut Penganut Agama tahun 2005.4

No Agama Jumlah 1 Islam 2.513 2 Kristen Katolik 35 3 Kristen Protestan 25 4 Budha - 5 Hindu 4 6 Lain-lain -

Jumlah 2.580 Sumber data: Data statistic isian monografi Desa Jrakah 2005

B. Sejarah lahirnya Seni Pernapasan Mahatma

Mahatma adalah salah satu nama dari olah raga pernapasan (olah

napas) yaitu melatih dan mengatur irama pernapasan secara baik dan benar,

juga melatih alat-alat bagian dalam tubuh atau organ tubuh agar dapat

3Ibid. 4Ibid.

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

berfungsi dengan baik. Olah napas ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk

melatih pemusatan pikiran dalam rangka merealisasikan badan.

Mahatma didirikan dengan niatan yang luhur, yaitu ingin menciptakan

kehidupan seseorang menjadi lebih berarti bagi sesamanya. Sebagaimana

dalam hadis, Rasulullah bersabda “Sebaik-baik manusia yaitu yang paling

bermanfaat untuk orang lain”. Untuk itu Mahatma didirikan dengan tujuan

sehat dan silaturrahmi. Sehat adalah seuatu yang sangat berharga bagi

kehidupan seseorang, banyak orang menghabiskan puluhan juta rupiah,

bahkan ratusan juta rupiah agar dapat hidup sehat dan terbebas dari sakit.

Sehingga tidak berlebihan bila dikatakan kesehatan merupakan harta

manusia yang tidak ternilai harganya. Dengan tubuh yang sehat seseorang

dapat bekerja lebih semangat, beribadah lebih khusyu’ dan hidup

bermasyarakat dengan lebih baik, sedang silaturrahmi adalah hubungan kasih

sayang terhadap sesama.5

Lembaga Seni Pernapasan (LSP) Mahatma didirikan pada tanggal 28

oktober 1995 di Jakarta oleh DR.H.Avhmad Riva’i, MBA. Dipilihnya tanggal

tersebut sengaja bertepatan dengan hari sumpah pemuda yaitu agar semangat

sumpah pemuda mewarnai Lembaga Seni Pernapasan Mahatma.

Untuk memenuhi ketentuan pemerintah bahwa setiap organisasi

kemasyarakatan harus terdaftar dan mendapat izin dari pemerintah, maka

dibentuk Yayasan mahatma Indonesia yang berfungsi sebagai induk organisasi

Mahatma. Pembuatan akte notaries yayasan Mahatma Indonesia ini dilakukan

di kantor Notaris Adam Kasdarmadji AH. Yang berdomisili di Jakarta Timur

dengan Akte Notaris Nomor 126 tangga 25 Nopember 1997, yang kemudian

disyahkan menjadi Badan Hukum dengan Nomor 33/Y/2000/PN. Bks oleh

pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 22 maret.6

Disamping itu Yayasan Mahatma juga terdaftar pada Direktorat

Jenderal pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tepatnya pada

kantor pelayanan pajak Kotamadya Bekasi, dengan NPWP (Nomor pokok

5Wawancara dengan Bapak Satyo, Pelatih Mahatma, 20 Agustus 2005 6Yayasan Mahatma Indonesia, Pedoman Organisasi dan Pelatih Mahatma (Maju sehat

Bersama), Jakarta, 2004-2005, hlm. 2-3.

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Wajib Pajak) 01.968.900.9-407.000 dan kartu Nomor Pokok Wajib Register

816785-4077.

Nama”Lembaga Seni Pernapasan Mahatma” besrta “lambing

mahatma” telah mendapat “hak cipta” dari Departemen Kehakiman dan Hak

Asasi manusia sehingga orang lain, baik perusahaan, organisasi, perguruan,

maupun olah raga lain dilarang menggunakan nama atau logo yang sama.

Penggunaan nama atau logo yang sama dapat dituntut di pengadilan.

Nama Mahatma (Maju Sehat Bersama) telah mendapat Hak cipta dari

Direktorat Jenderal (Ditjen) Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Departemen

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan nomor HGNOJOO-02-16778

pada tanggal 7 agustus 2003. Sedangkan perlindungan Hak Cipta atas

mahatma ini berlaku sejak terdaftar dengan nomor pendaftaran 546123 pada

tanggal 1 Agustus sampai dengan 10 tahun kedepan

Demikian juga lambing Mahatma yang berupa nama Mahatma yang

diapit oleh dua garis dan dikelilingi oleh lingkaran dengan tulisan Lembaga

Seni Pernafasan dan Maju Sehat Bersama, telah mendapat Hak cipta dari

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan nomor 023197 pada

tanggal 18 Februari 2003. Perlindungan Hak Cipta atas logo Mahatma ini

berlaku selama 50 tahun, terhitung tanggal 28 oktober 1995.

Semboyan Mahatma (Motto) Mahatma yaitu” Amalkan ilmu Mahatma,

ajak orang lain ikut Mahatma”.

Lambang mahatma berbentuk nama Mahatama yan diapit oleh dua

garis disebelah atas dan bawahserta lingkaran bertuliskan: Lembaga Seni

Pernafasan” dan “Maju Sehat Bersama” kedua garis tersebut menunjukkan

tujuan Mahatma yaitu untuk Sehat dan Silaturrahmi.

Sedangkan Mahatma Unit Jrakah didirikan oleh beberapa tokoh senior

Mahatma yaitu bapak Satyo, bapak diyono dan bapak Suyanto, pada akhir

tahun 2002, dan sebagai tempat latihan digunakan lahan didepanbalai desa

Jrakah. Pertama kali berdiri, Mahatma Unit Jrakah baru berjumlah 50 orang

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

tetapi kemudian terus berkembang dan mengalami banyak peningkatan dan

hingga sekarang jumlahnya sudah mencapai 500 orang. 7

C. Struktur Oraganisasi Mahatma

Untuk menjalankan roda organisasinya, Yayasan Mahatma Indonesia

mempunyai strukutur organisasi yang terdiri dari:8

a. Yayasan

b. Ketua cabang

c. Cabang

d. Unit

Yayasan : merupakan wadah dari organisasi Mahatma yang

mengepalai ketua jaringan. Yayasan ini terdiri dari

Badan Pendiri dan pengurus yayasan. Badan

pendiri merupakan pendiri yayasan dan

mempunyai wewenang tertinggi dalam

mennetukan haluan organisasi Mahatma. Badan

pendiri adalah yang mendirikan yayasan Mahatma

Indonesia. Sedangkan penguru yayasan atau juga

disebut badan pengurus merupakan badan

pelaksana di tingkat pusat. Ketua yayasan

memimpin para ketua jaringan.

Ketua jaringan : yaitu para pemilik jaringan, ketua jaringan ini

dapat mengepalai beberapa cabang.

Cabang : merupakan badan pelaksana yang mengepalai

beberapa Unit cabang berada dibawah ketua

jaringan, dan anggota mahatma di cabang

tersebut.

Unit : merupakan badan pelaksana yang menangani

anggota Mahatma di Unit masing-masing.

7Wawancara dengan Bapak satyo, Pelatih Mahatma, 21 Agustus 2005 8Ibid.

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Tugas dan wewenang (JOB DESCRIPTION)

1. Badan Pendiri

a. Menetapkan kebijaksanaan organisasi

b. Memilih dan mengangkat ketua Yayasan dan staf Pengurunya

c. Menerima laporan pertanggungjawaban Ketua yayasan

2. Pembina

a. Memberikan pembinaan dan petunjuk kepada pengurus Yayasan atau

ketua jaringan atau cabang atau unit

b. Mengangkat dan memberhenikan pelatih

c. Menentukan lulus atau tidaknya seseorang menjadi anggota Mahatma

saat ujian pendadaran.

d. Mengangkat dan memberhentikan anggota

e. Memberikan keterangan secara ilmiah mengenai keilmuan

f. Memberikan persetujuan dalam pengangkatan Ketua jaringan

g. Menerima laporan pelatih yang aktif dan tidak aktif dari ketua jaringan

setiap akhir tahun

3. Ketua Yayasan

a. Memimpin para ketua jaringan

b. Melaksanakan anggaran dasar dan anaggaran rumah tangga

c. Melaksanakan system jaringan

d. Mengangkat ketua jaringan, setelah mendapat persetujuan dari

Pembina

e. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap Ketua Jaringan

f. Membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh ketua

jaringan.

g. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada badan Pendiri pada

akhir periode kepengurusannya.

4. Sekretaris Yayasan

a. Mengatur kelancaran atau ketertiban surat keluar dan surat masuk

b. Mempersiapkan acara atau keperluan rapat pengurus yayasan

5. Bendahara Yayasan

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

a. Mengadakan pencatatan penerimaan/pengeluaran uang serta bukti-

buktinya

b. Mengelola uang jaringan yang dikirim Unit/Cabang

c. Melaporkan posisi keuangan pada setiap awal bulan kepada ketua

yayasan

6. Bagian Pengadaan Yayasan

a. Menirimkan pengadaan kepada distributor Mahatma (disma)

b. Melaporkan posisi pengadaan pada setiap awal bulan

7. Bagian Humas Yayasan

Menyebarkan informasi mengenai Mahatma kepada masyarakat

8. Distributor Mahatma : Menyediakan segala perlengkapan untuk keperluan

latihan.9

Struktur Oragnisasi Mahatma Unit Jrakah

Ketua Unit : Bapak Yanto

Sekretaris : Bapak Solihin

Bendahara : Bapak Kodiri

Bagian Pengadaan : Bapak Sutarno

Bagian Humas : Bapak Satyo

D. POKOK-POKOK AJARAN MAHATMA

Untuk mencapai kemajuan kesehatan, Mahatma mengajarkan tiga (3)

prinsip atau tiga kekuatan dasar, yaitu:

1. Kekuatan Jurus

Kekuatan jurus dilakukan dengan cara mengolah 10 jurus dasar

yang bermanfaat untuk mengaktifkan antibody. Secara khusus jurus

masing-masing praktisi dalam setiap latihan selalu dilakukan evaluasi atau

perbaikan, misalnya dalam suatu latihan praktisi di buat beberapa

kelompok dan setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang pelatih

untuk memberikan contoh jurus-jurus yang benar. Karena beda sedikit saja

9Ibid., hlm. 26

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

arah tangan anggota, maka hasil dari pada jurus-jurus tersebut sudah

berbeda. Saat perbaikan jurus ada lima hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Rendahnya kuda-kuda

b. Tegaknya badan

c. Arah tangan

d. Kekuatan gesekan kaki

e. Kecepatan pukulan

2. Kekuatan Napas

Napas yang baik untuk meningkatkan kesehatan sekurang-

kurangnya adalah 15 langkah (kurang lebih 1 menit) dalam satu napas.

Bila tidak mampu melakukannya selama 15 langkah dalam satu napas,

maka pada waktu napas bocor diusahakan ditarik kembali. Hal ini

dilakukan agar dapat mencapai 15 langkah. Adapun untuk mendapatkan

napas yang bagus dan tidak bocor ada beberapa metode yang dapat

dipergunakan

Yang pertama : yaitu ketika aba-aba siap, maka kosongkan napas sampai

benar-benar kosong, hal ini dilakukan agar dapat

menghirup napas sebanyak-banyaknya.

Yang Kedua : yaitu tarik napas sebanyak-banyaknya, hal ini diperlukan

agar dapat bertahan sampai 15 langkah, ibarat orang mau

berangkat dari Jakarta ke Surabaya naik kereta api hanya

membawa bekal RP. 10.000, tentu tidak sampai ke tempat

tujuan karena bekalnya kurang. Demikian juga ketika

seseorang ingin memiliki napas yang panjang maka ia harus

menarik napas yang dalam.

Yang Ketiga : Yaitu niat yang kuangat ingin membuat 15 langkah tanpa

bocor, Niat yang kuat merupakan satu kekuatan untuk dapat

sampai tujuan yaitu memiliki napas yang panjang.

Sebagaimana seorang yang berpuasa seni-kamis, bila

niatnya kurang kuat maka pada siang hari kemungkinan

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

besar puasanya batal. Namun bila dalam hati sudah di

niatkan yang kuat, maka walaupun siang hari disodori

makanan yang enak sekalipun, puasanya tetap jalan sampai

selesai. Untuk mendapatkan system pernapasan yang baik,

maka pada saat membuang napas tidak dilakukan sekaligus,

namun perlahan-lahan. Napas merupakan inti dari latihan

Mahatma, sehingga napas harus baik dan tepat, yaitu

pernapasan perut, 2 jari di bawah pusar.10

Salah satu kesalahan paling umum dilakukan orang dalam bernapas

yaitu bernapas secara dangkal. Padahal manusia dilahirkan untuk bernapas

secara dalam, sebuah proses yang sering di sebut dengan pernapasan perut.

Apabila kita mengamati seorang bayi yang sedang tidur, maka akan

didapatkan perutnya naik turun seiring dengan pernapasannya. Dengan

bertambahnya usia, banyak diantara orang keholangan kemampuan awal

ini untuk bernapas secara dalam atau [panjang dan akhirnya orang hanya

bernapas dengan bagian atas paru-paru saja.

Bernapas secara dalam adalah menarik napas dalam-dalam, berarti

ia bernapas ke dalam selurh paru-paru. Pernapasan dangkal adalah

menarik udara hanya kebagian atas paru-paru saja. Manakala seseorang

bernapas dangkal berarti ia membiarka bagian bawah paru-paru tidak

terpakai dank arena iu membatasi potensi penuh paru-paru.

Istilah pernapasan perut biasanya dipakai untuk menggambarkan

pernapasan dalam, tetapi hal ini tidak berarti bahwa udara yang dihirup

sesungguhnya mengalir turun ke perut, melainkan hanya sekedar

menunjukkan bahwa ia mengikutsertakan perutnya ketika bernapas dengan

dalam, seseorang mendapatkan kesan bahwa udara mengisi bagian perut

bawah. Yang sebenarnya seseorang lakukan adalah menggunakan perut

untukm menurunkan difragma agar kapasitas paru-paru dapat di perluas.

10Ibid., hlm. 102-103

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Sedangkan pernapasan dangkal merupakan salah satu penyebab sering

sekali terjadinya kesulitan dalam bernapas.11

Adapun tanda-tanda seseorang bernapas secara dangkal adalah:

a. Menggembungkan perut secara salah pada waktu menghembuskan

napas dan menarik perut ke dalam ketika menarik napas.

b. Menghirup udara sampai terdengar ketika sedang menarik napas

c. Mengangkat bahu yang tidak perlu ketika menarik napas.

Lebih jelasnya perincian metode pernapasan Mahatma adalah sebagai

berikut:

a. Napas buka sekitar 5 menit dengan perincian

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 5 detik

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 10 detik

- Napas segitiga 3 kali dengan interval 20 detik

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 10 detik

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 5 detik

b. Napas tutup sekitar 2,5 menit dengan perincian

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 5 detik

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 10 detik

- Napas segitiga 3 kali dengan interval 20 detik

- Napas segitiga 1 kali dengan interval 5 detik.12

Sebelum melakukan olah pernapasan maka terlebih dahulu

dilakukan senam pemanasan. Senam pemanasan berfungsi untuk

menaikkan suhu tubuh dan mempersiapkan sendi serta otot tubuh untuk

melakukan aktivitas selanjutnya. Gerakan-gerakan pada senam pemanasan

rata-rata dilakukan dengan cepat dan diulang-ulang, secara sistematis dari

bagian atas badan ke bawah. Hitungannya patah-patah, misalnya, tunduk

1-2, lalu tengadah 3-4, tunduk 1-2, tengadah 3-4, diulang-ulang 3 atau 4

kali.

11Wawancara dengan Bapak Satyo, Pelatih Mahatma, tanggal 24 Agustus 2005 12Yayasan Mahatma Indonesia, op. cit., hlm. 82

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

3. Kekuatan semangat

Semamgat merupakan dasar dalam Mahatma dan juga modal dasar

dalam hidup seseorang. Untuk itu semangat perlu selalu digelorakan terus

dalam hidup seseorang. Dalam Mahatma (pada saat latihan pernapasan)

seorang praktisi harus memiliki semangat untuk menjaga napasnya agar

tidak bocor sehingga diperoleh napas yang panjang dan yang juga tidak

boleh dilalaikan adalah semangat untuk terus berdzikir (ingat kepada

Allah), dengan membaca tasbih, tahlil, dan asma Allah di dalam hati

setiap latihan. Sedangkan ketika berada di luar Mahatma seorang praktisi

harus terus bersemangat untuk bekerja lebih giat dan beribadah lebih

khusyu’.13

E. Metode Dzikir dan Pernapasan Mahatma

1. Metode Pernapasan Mahatma

Di dalam Lembaga Seni Pernapasan Mahatma metode pernapasan

yang digunakan adalah metode pernapasan perut. Yaitu metode

pernapasan yang dilakukan dengan cara menggelembungkan atau

mengendurkan perut pada saat menarik napas dan mengecilkan perut pada

saat menghembuskan napas. Pada saat menarrik napas dengan mengendur,

perut menggelembung, tulang dada terdorong ke depan akibatnya:

a. Rongga perut yang tertutup membesar, tekanan dalam perut mengecil,

diafragma (sekat rongga badan terdorong ke bawah)

b. Oleh karena tulang dada terdorong ke depan, diafragma terdorong ke

bawah akibatnya rongga dada membesar ke segala jurusan yaitu, ke

samping dan depan. Dengan demikian paru-paru ikut mengembang ke

segala jurusan, akibatnya tekanan udara dalam paru-paru mengecil,

udara dalam alam bebas tersedot kedalam paru-paru.

c. Makin kuat menarik napas, maka kondisi perut semakin

menggembung dan diafragma makin terdorong ke bawah, O2 tau

oksigen yang masuk kedalam paru-paru menjadi lebih banyak.

13Ibid.

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Demikian sebaliknya, pada saat menghembuskan napas, semua

gerakan yang terjadi adalah berlawanan, yaitu:

a. Rongga perut mengecil, tekanan dalam perut membesar, diafragma

terdorong ke atas.

b. Rongga dada mengecil, paru-paru ikut mengecil, tekanan udara dalam

paru-paru membesar, akibatnya udara yang kaya CO2 atau karbon

ioksida terdorong kea lam bebas.14

Jadi hal yang sangat menonjol pada metode pernapasan perut ini

adalah gerakan diafragma yang sedemikian bebas kea rah atas dan bawah.

Gerakan diafragma yang naik turun secara bebas, teratur dan dalam,

bertujuan untuk pertukaran udara yang lancar, karena diafragma adalah

alat penggerak pernapasan yang utama. Dengan gerakan diafragma ke atas

dan ke bawah sesuai irama pernapasan mempunyai efek seperti memijat

organ dalam perut dan dada, seperti hati, limpa, lambung, usus, ginjal dan

organ dalam rongga dada paru-paru dan jantung.

Kakuatan napas dilakukan dengan cara mengolah napas segitiga

(pernapasan perut) yaitu menghirup atau menarik, napas tekan atau

menekan napas dan membuang napas, yang seluruhnya di pusatkan

dibawah pusar (2 jari dibawah pusar). Bila arah napas ini benar, maka hal

ini akan membangkitkan energi listrik tubuh (bio energi)

Di dalam LSP Mahatma pada waktu menarik napas kemudian

dilanjutkan dengan menekan napas atau napas di tahan selama beberapa

menit. Dan pada saat buang napas dan tahan napas, seluruh tubuh

dikeraskan atau dikejangkan. Pengejangan tersebut dimaksudkan untuk

memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh. Napas yang ditahan akan

menghimpun segala bahan ampas, dan apabila dihembuskan, maka bahan-

bahan yang sudah tidak terpakai lagi oleh organ-organ tubuh akan

terembuskan keluar.

14Wawancara dengan Bapak Yanto, Pelatih Mahatma, tanggal 29 Agustus 2005

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Dengan mengolah napas tersebut menjadikan kadar oksigen yang

kita hirup melalui paru-paru lebih banyak, sehingga menjadikan peredaran

darah makin lancar dan membuat:

1. Kerja jantung semakin ringan, fungsi ginjal di normalkan

2. Zat antibody tubuh diaktifkan

3. Fungsi hormone dinormalkan

4. Kelima indera bekerja lebih baik.

5. Tubuh menjadi segar

6. Hidup lebih bersemangat

7. Kerja lebih giat dan produktif

8. Emosi lebih terkendali, sehingga hubungan dengan sesama akanlebih

baik.15

Sedangkan gerakan olah raga (gerakan jurus) yang dilakukan

adalah untuk melenturkan otot-otot yang kaku, sehingga kelelahan fisik

dapat dipulihkan dengan segera dan tentunya ketahanan tubuh yang lebih

baik, bisa dicapai.16

Lebih lanjut Bapak satyo menjelaskan, setiap akan memulai

latihan, diawali dengan doa pembuka. Doa mohon pertolongan Tuhan

Yang Maha Esa sebelum memulai latihan. Inti dari doa adalah kepasrahan

kepada yang Maha Kuasa. Dengan kepasrahan tersebut diyakini dapat

memberikan manfaat dari apa yang akan dilakukan dalam latihan.

Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan senam pemanasan, senam

pemanasan ini berfungsi untuk menaikkan suhu tubu dan mempersiapkan

sendi serta otot tubuh untuk latihan berikutnya. Gerakan-gerakan senam

pemanasan rata-rata dilakukan dengan cepatdan diulang-ulang secara

sistematis dari bagian atas badan ke bawah. Setelah senam pemanasan

selesai dilanjutkan dengan latihan inti yaitu gerakan olah napas yang

terdiri dari epuluh jurus Mahatma. Setelah selesai latihan ditutup dengan

doa penutup. Do’a penutup merupakan ungkapan rasa syukut kepada Allah

15Yayasan Mahatma Indonesia, op. cit.,hlm. 4 16Wawancara dengan Bapak satyo, Pelatih Mahatma, tanggal 2 September 2005.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

atas semua karunia-Nya, semoga latihan yang dilakukan membawa

kebaikan bagi jiwa dan raga.

Masih menurut penuturan bapak Satyo, Untuk memperoleh

manfaat maksimum dari pernapasan, seseorang harus mempelajari teknik-

teknik pernapasan yang tepat, teknik-teknik itu antara lain meditasi,

konsentrasi, biofeddback, serta relaksasi yang menekankan pada

pernapasan untuk mecapai keefektifan. Dengan proses meditasi otak,

pikiran, sistim imun dan hormonal berada dalam keadaan seimbang.

Dalam kondisi seimbang dan ideal system imun akan menjaga tubuh dari

serangan berbagai penyakit. Tidak seimbangnya kondisi tubuh

menyebabkan seseorang jatuh sakit. Penelitian membuktikan bahwa ada

keterkaitan antara otak, pikiran, system imun, dan hormonal. Oleh karena

itu pikiran mampu mempengaruhi proses biokimiawi dalam tubuh, dan

selanjutnya proses biokimia dapat mempengaruhi kesehatan, misalnya

stress yang menekan pikiran yang dapat terjadi kapan dan dimana saja.

Suasana marah, pikiran negative depresi merupakan factor yang

menurunkan system imun dan turunya system kekebalan akan

memperberat stre yang dialami. Oleh karena iu seseorang harus cekatan

memutus rantai ini, yaitu dengan melindungi system imun yang melalui

meditasi dan hal ini dapat dilakukan dengan memusatkan konsentrasi pada

irama pernapasan.17

Keterkaitannya napas dengan jiwa dapat dipahami, misalnya pada

saat seseorang dikejutkan, maka orang tersebut akan kaget/panic dan saat

itu pulalah orang tersebut akan menarik napas panjang untuk mendapatkan

kembali tenaga atau energinya, atau ambil contoh lain ketika seseorang

berada dalam ruangan yang terkunci dan stabilnya pernapasan seseorang,

sehingga dengan pengaturan napas yang baik maka segala kepanikan

tersebut akan hilang sehingga akan mudah berpikir mencari jalan

keluarnya.18 Dengan kata lain perhatian yang dilakukan terhadap irama

17Wawancara dengan Bapak Satyo, Pelatih Mahatma, tanggal 3 maret 18Wawancara dengan bapak Yanto, Pelatih Mahatma, tanggal 4 maret

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

pernapasan akan membawa seseorang pada ketenangan jiwa yang juga

dapat memusatkan konsentrasi. Selain perubahan-perubahan fisik, proses

meditasi yang dilakukan dalam pernapasan juga mempengaruhi kondisi

psikologis seseorang, misalnya adaanya perubahan control terhadap

perhatian, perubahan persepsi baik terhadap waktu, diri sendiri maupun

tubuh, perubahan kondisi perasaan meliputi timbulnya perasaan tenang,

emosi positif, timbulnya perasaan cinta dan bahagia. Perubahan-perubahan

tersebut dikaitkan dengan perubahan kesadaran.

2. Metode Dzikir dalam Mahatma

Dzikir adalah upaya yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang

beriman dalam mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT. Dzikir dapat

berupa lantunan kalimat, kalimat-kalimat , seperti tasbih, doa dan lain-lain

Dalam seni pernapasan Mahatma dzikir sangat dianjurkan untuk

selalu dilakukan. Adapun lafadz dzikir yang di baca saat melakukan olah

napas adalah sebagai berikut:

a. Tasbih (subhanallah)

Bacaan ini dilafadzkan dalam hati pada saat mengosongkan napas

yang diserta dengan pemusatan pikiran pada bacaan dan aliran napas

b. Tahlil (Laa illaha illallah)

Bacaan ini diucapkan dalam hati ketika membuang napas dengan tidak

lupa selalu dalam kondisi konsentrasi

c. Allah

Lafadz Allah di ucapkan dalam qalbu ketika menahan nafas dengan

kondisi masih tetap konsentrasi terhadap bacaan dan merasakan aliran

napas.

Ketika melakukan dzikir harus disertai niat yang kuat, karena

niat dapat memberikan dampak atau pengaruh positif, yaitu dari segi

sugesti, sehingga menumbuhkan keyakinan dalam diri.

Bacaan dzikir di atas di lafadzkan di dalam hati, Jadi pada waktu

melakukan olah napas, dzikir yang dilakukan yaitu dzikir khofi (dzikir

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

dalam hati). Dzikir khofi didasarkan pada ritme napas, yaitu penarikan,

penahanan nafas, dan penghembusan napas. Praktek dzikir ini cukup

efektif, karena adanya suara-suara lembut dalam hati berupa bacaan-

bacaan dzikir yang dapat menggetarkan hati. Selain itu napas ditekan dan

diperdalam sedemikian rupa sehingga mengerakkan deradjat panas tinggi

dalam tubuh.19

Dzikir ini dilakukan dalam hati sehingga ada yang menyebutnya

bahwa dzikir ini terlintas dalam pikiran, dan tidak terdengar oleh telinga.

Dalam hal ini diharapkan hati selalu mengingat dan menyebut nama Allah.

Gerakan tubuh maupun hati diarahkan sepenuhnya kepada Allah yang

Maha Kuasa, ini berarti pula aspek pikiran (kognitif) serta gerakan-

gerakan tubuh (afektif), aspek kemauan berbuat (konatif) dipadukan dalam

arahan yang satu yaitu hati nurani (qalbu). Efek dari dzikir ini dirasakan

oleh praktisi sebagai suatu gejala kejiwaan, yaitu diantaranya:

- Berkurangnya perasaan gelisah, khawatir

- Tumbuhnya keteguhan hati, beramni menghadapi segala tantangan

hidup, karena memiliki anggapan kecil terhadap hal-hal keduniawian,

yang besar hanya Allah dzt yang Maha Kuasa.

- Gerakan jantung juga olah raga jantung

- Dzikir khofi menjadi pengawas batin agar tidak tergoda oleh perbuatan

dosa.

Sebagaimana firman Allah

Dan sebutlah (nama)Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan

rasa takut, dan dengan tidak meneraskan suara, di waktu pagi dan petang,

19 Wawancara dengan Bapak Kodiri, Pelatih Mahatma, tanggal 3 September 2005

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (QS. Al-A’araf: 205).20

Menurut kedokteran 70 % penyakit sebenarnya berasal dari dalam

diri sendiri, penyakit tersebut muncul dari hati yang gundah, stres, sering

marah, banyak salah asngka, iri hati, sakit hati, kesal. Untuk itu hati harus

mendapat prioritas lebih awal untuk diperhatukan.

Dzikir di dalam hati yang dilakukan harus diusahakan mencapai

tingkat ihsan, inilah tingkat yang sangat tinggi. Menurut nabi Besar,

Baginda Rasulullah Saw. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim “ihsan

yaitu menyembah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat Allah, da jika

kamu tidak dapat melihanNya, maka Allah tetap melihat kamu”.

Jadi sewaktu membuat jurus, niatkan bahwa kita sedang

menghadap atau melihat Allah, namun bila tidak dapat kita lihat, tidak

perlu khawatir, Allah tetap melihat kita.21 Secara esensial dzikir adalah

solusi kejiwaan dan merupakan ketentraman bagi hati yang galau karena

pada waktu berdzikir seseorang berada dalam kondisi meditative, dan pada

saat yang demikian gelombang otak berada diantara reta (4-8 herzt) dan

delta (dibawah 4 hertz). Frekuensi gelombang otak yang berada dalam

irama delta itu sama seperti saat seseorang sedang tidur, Dalam kondisi

yang demikian yang bekerja adalah spirit, sdangkan otak (tubuh)

beristirahat.Oleh karena itu dalam keadaan meditatif orang merasakan

kenyamanan dan menghapus memori-memori kita yang bersifat negative

di masa lalu dan menggantikannya dengan program positif dengan

meniatkannya.

Dzikir yang tulus kepada Allah SWT, adalah salah satu cara terapi

jiwa, sebab ia dapat mengkilapkan hati. Dzikir yang tulus dapat mengubah

ketakutan menjadi keamanan dan permusuhan menjadi kecintaan. Dzikir

20 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,

Depag RI, CV. Gema Risalah Press, Bandung, 1993, hlm. 256. 21 Yayasan Mahatma Indonesia, op. cit., hlm. 84.

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

yang tulus dapat mengalihkan guncangan, kerisauan dan kebimbangan

kepada ketenangan.

Aktifitas Pelaksanaan Dzikir dan Pernafasan Mahatma

Untuk melengkapi data tersebut di atas maka penulis

mencantumkan data tentang pelaksanaan dzikir dan pernapasan Mahatma,

penulis menggunakan angket yang berjumlah 10 item untuk variable

aktivitas dziir dan pernafasan Mahatma dimana masing-masing alternative

jawaban dengan ketentuan sebagai berikut:

- Alternatif A mempunyai skor 3 (tinggi)

- Alternatif B mepunyai skor 2 (sedang)

- Alternatif C mempunyai skor 1 (rendah)

- Alternatif D mempunyai skor 0 (sangat rendah).

Dibawah ini penulsi cantumkan jawaban hasil angket tengtang dzikir dan

pernapasan mahatma, yaitu sebagai berikut

Tabel V

Deskripsi jawaban dzikir dan pernapasan Mahatma

Jawaban Jumlah a b c d

No a b c d

3 2 1 0

jlm

1 7 2 1 21 4 1 26 2 6 2 2 18 4 2 24 3 5 3 2 15 6 2 23 4 7 3 21 6 27 5 7 1 1 1 21 2 1 0 24 6 7 2 1 21 4 1 26 7 8 1 1 24 2 1 27 8 7 2 1 21 4 1 26 9 6 3 1 18 6 1 25 10 7 2 1 21 4 1 26 11 8 1 1 24 2 1 27 12 8 2 24 4 28 13 8 1 1 24 2 1 27 14 7 1 2 21 2 1 24 15 6 2 1 1 18 4 1 23 16 7 2 1 21 4 2 27 17 6 3 1 18 6 1 25 18 6 3 1 18 6 1 25

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

19 7 2 1 24 4 28 20 7 2 1 21 4 1 26 21 7 2 1 21 4 1 26 22 6 3 1 18 6 1 25 23 6 3 1 18 6 1 25 24 7 2 1 21 4 1 26 25 7 2 1 21 4 1 26 26 7 2 1 21 4 1 26 27 7 3 1 21 6 1 27

28 7 2 1 21 4 1 26 29 6 2 2 18 4 2 24 30 6 3 1 18 6 1 27 31 7 2 1 21 4 1 26 32 5 3 2 15 6 2 23 33 6 3 1 18 6 1 25 34 6 3 1 18 6 1 25 35 5 3 2 15 6 2 23 36 8 1 1 24 2 1 27 37 6 3 1 18 6 1 25 38 8 2 24 4 28 39 6 2 2 18 4 2 24 40 8 1 1 24 2 1 27 41 5 4 1 15 8 1 24 42 8 1 1 24 2 1 27 43 7 2 1 21 4 1 26 44 6 3 1 18 6 1 25 45 8 1 1 24 2 1 27 46 7 3 21 6 27 47 7 2 1 21 4 1 26 48 6 3 1 18 6 1 25 49 8 1 1 24 2 1 27 50 9 1 27 2 29

Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang dzikir dan

pernapasan, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

I = Jumlah tertinggi – Jumlah terendah 3 = 30 – 23 3 = 2, 33

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Jadi variabel ini mempunyai interval 3,33 dan dapat dikategorikan

sebagai berikut:

27 – 30 merupakan kategori tinggi

24 – 26 merupakan kategori sedang

20 – 23 merupakan kategori rendah

Interva Pelaksanaan Dzikir dan Pernapasan Mahatma

Interval Kelas Kategori Frekuensi Prosentase 27 – 30 Tinggi 17 34 % 24 – 26 Sedang 29 58 % 20 – 23 Rendah 4 8 %

Sehingga dari interval pelaksanaan dzikir dan pernapasan Mahatma

dapat diketahui ternyata aktivitas pelaksanaan dzikir dan pernapasan para

anggota Mahatma dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari 17

responden pelaksanaan dzikir dan pernapasan Mahatma yang berada dalam

kategori tinggi dengan prosentase 34%. Dan 29 responden 58% dalam

kategori, sedangkan responden pelaksanaan dzikir dan pernapasan

Mahatma rendah 4 dengan prosentase 8%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa aktifitas pelaksanaann dzikir dan pernapasan (olah napas) Mahatma

baik, dengan memperbanyak dzikir dan pernapasan secara rutin dapat

bermanfaat bagi diri sendiri yaitu berupa ketenangan, kestabilan emosi,

ketentraman jiwa, kelancaran sirkulasi darah, sebagaimana yang dijelaskan

oleh bapak Satyo

Selanjutnya penulis cantumkan pula nilai hasil angket tentang

kesehatan Praktisi Mahatma yang di tuangkan dalam sebuah tabel di

bawah in

Tabel Vi

Jawaban Hasil nagket Tentang Kesehatan praktisi Mahatma

Jawaban Nilai a b c d

No a b c d

3 2 1 0

Jml

1 6 4 18 8 26 2 5 3 1 15 6 1 23 3 8 2 24 4 28

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

4 5 2 3 15 4 3 22 5 7 3 21 6 27 6 8 2 24 4 28 7 6 4 18 8 24 8 7 2 1 21 4 1 26 9 9 1 27 2 29 10 6 2 2 18 4 2 24 11 7 2 1 21 4 1 26 12 6 2 2 18 4 2 24 13 6 3 1 18 6 1 25 14 6 3 1 18 6 1 25 15 7 3 21 6 27 16 5 5 15 10 25 17 6 4 18 8 26 18 6 3 1 18 6 1 25 19 5 2 3 15 4 3 22 20 4 5 1 12 10 1 23 21 6 2 2 18 4 2 24 22 5 3 2 15 6 2 23 23 8 2 24 4 28 24 7 2 1 21 4 1 26 25 7 2 1 21 4 1 26 26 8 2 24 4 28 27 7 2 1 21 4 1 26 28 7 2 1 21 4 1 26 29 6 2 2 18 4 2 24 30 6 1 3 18 3 3 24 31 6 4 18 8 24 32 5 4 1 15 8 1 24 33 8 2 24 4 28 34 6 5 18 10 28 35 10 30 30 36 10 30 30 37 8 2 24 2 28

38 6 3 1 18 6 1 25 39 5 4 1 15 6 1 24 40 8 1 1 24 2 1 27 41 8 2 24 4 28 42 6 3 1 18 6 1 25 43 7 3 21 6 27 44 8 1 1 24 2 1 27 45 7 3 21 6 27 46 6 3 1 18 6 1 25

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

47 6 3 1 18 6 1 25 48 6 2 2 18 4 1 26 49 7 3 21 6 27 50 7 2 1 21 4 25

Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang kesehatan

praktisi Mahatma, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

I = Jumlah tertinggi – Jumlah terendah 3

= 30 -22 3

= 2, 66

Jadi variabel ini mempunyai nilai interval 3,33 dan dapat

dikategorikan sebagai berikut:

27 – 30 merupakan kategori tinggi

24 – 26 merupakan kategori sedang

20 – 23 merupakan kategori rendah

Interval Kesehatan Praktisi Mahatma

Interval Kelas Kategori Frekuensi Prosentase 27 – 30 Tinggi 18 36 % 24 – 26 Sedang 27 54 % 20 - 23 Rendah 5 10 %

Sehingga dari interval kesehatan praktisi Mahatma dapat dilihat

dari 18 responden praktisi Mahatma tinggi dengan prosentase 36%, 27

responden praktisi Mahatma sedang dengan prosentase 54%, dan 5

responden praktisi Mahatma rendah dengan prosentase 10 %.

Kesehatan Praktisi Mahatma

Dalam hal ini penulis memaparkan hasil penelitian yang telah

dilakukan terhadap respoden berdasarkan wawancara langsung yang berisikan

keadaan fisik dan psikologis para praktisi Mahatma, baik dari sebelum

maupun sesudah masuk menjadi anggota Mahatma.

Dalam Mahatma, banyak para praktisi yang mendapatkan pengalaman-

pengalaman psikologis dan juga fisik setelah ikut serta dalam Lembaga Seni

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Pernapasan Mahatma yaitu dengan melakukan olah napas yang dibarengi

dengan dzikir. Diantara mereka ada praktisi yang merasakan kondisi emosinya

lebih stabil, terasa sejuk hatinya, berkurang sifat pendendamnya, kemudian

ada juga yang semakin fit kondisi fisiknya. Di bawah ini akan di paparkan

beberapa pengalaman yang dialami praktisi atau anggota Mahatma.

a. Pengalaman Bapak Wahyudin

Dia adalah seorang praktisi Mahatma yang berasal dari Jrakah,

Semarang, sudah masuk menjadi praktisi Mahatma sejak perengahan

tahun 2004. Dimana dia pernah mengalami sakit paru-paru selama

beberapa tahun dan sudah bolak-balik berobat ke rumah sakit. Kemudian

pihak keluarganya di perkemalkan dengan LSP Mahatma oleh temannya

yang sudah terlebih dahulu menjadi praktisi Mahatma. Akhirnya pihak

keluarganya pun menyetujui dan berkenan untuk masuk menjadi praktisi.

Metode yang dipergunakan adalah dimana bapak Wahtudin mengikuti

latihan oleh pernapasan secara rutin dan mengikuti metode yang diajarkan

oleh pelatih, yaitu dengan mengolah napas perut. Setelah melakukan

latihan beberapa bulan dia merasakan kondisi kesehatannya semakin

membaik. Pada hari-hari berikutnya dia merasakan semakin membaik

kondisi tubuhnya.22

b. Pengalaman Bapak Edi

Pad Edi (45 th) adalah praktisi Mahatma yang sudah cukup lama

aktif mengikuti olah pernapasan dan dzikir di LSP Mahatma. Sebelum

mengikuti latihan pernapasan, ia sering merasakan dalam hatinya sering

muncul perasaan risau, was-was dan suka berang. Tetapi sekarang

pikirannya hati dan pikirannya terasa lebih tenang dan merasa lebih

nyaman setelah secara rutin mengikuti penduan pelatih melakukan olah

pernapasan yang di kombinasikan dengan dzikir khofi di Lembaga Seni

Pernapasan Mahatma.23

c. Pengalaman Ibu Fitri

22 Wawancara dengan Bapak Wahyudin, Praktisi Mahatma, tanggal 4 September 2005 23 Wawancara dengan Bapak Edi, Praktisi Mahatma, tanggal 4 September 2005

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Hampir setiap saat napasnya terasa tidak nyaman, bagian

tenggorokannya tersumbat lender yang cukup banyak. Ia mengakui

napasnya menjadi sesak, lebih tersiksa lagi saat bangun tidur. Untuk

mengatasi sakitnya, Ibu Fitri berobat ke dokter. Atas saran dokter ia

mengkonsumsi obat tertentu. Namun keadaan dirinya tidak mengalami

banyak perubahan. Sakit yang dideritanya tidak mengalami banyak

perubahan. Sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

Kemudian ia mencoba mencari pengobatan alternative selain

medis, dari seorang sahabatnya. Ibu Fitri berkenalan dengan salah seorang

pelatih Mahatma, kemudian ia memperoleh penjelasan mengenai olah

pernapasan, yaitu mempotensikan energi tubuh sendiri dalam mengatasi

penyakit. Sebenarnya awalnya ia belum begitu yakin dengan olah napas

tersebut. Sekedar untuk membuktikan, ia melakoninya. Setiap satu minggu

dua kali ia berlatih olah napas dan dzikir sesuai dengan metode yang

diajarkan pelatih

Setelah beberapa minggu berlatih olah napas Mahatma, Fitri

merasakan ada perubahan yang signifikan pada dirinya, Napasnya terasa

lega, penyumbatan yang ada di tenggorokannya mulai berkurang. Sejak

saat itu ia terus mengikuti latihan pernapasan yang di kombinasikan

dengan dziir di LSP Mahatma.24

d. Pengalaman Nurhikmah

Sedangkan menurut Nurhikmah (26 th) aktif mengikuti latihan

pernapasan sekitar bulan september 2005. Sebelum menjadi praktisi

Mahatma ia pernah mengalami depresi, dia mudah sekali mengalami

depresi, gugup, kadang suasana batinnya begitu tidak enak, tidak karuan

dan tidak tahu ujung pangkalnya. Dalam pergaulan ia gugup, kikuk dan

canggung meski hanya melakukan hal yang wajar, hingga ia sering

menyendiri meski hal itu tidak ia sukai. Ia juga punya perasaan rendah diri

yang besar, belum apa-apa sudah merasa tidak yakin dapat mengatasi

24 Wawancara dengan Ibu Fitri, Praktisi Mahatma, tanggal 5 September 2005.

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

kesukaran, terutama untuk menerima dan mengatasi tantangan pekerjaan

dan ia merasa makin terpuruk dalam perasaan rendah diri dan

kesendiriannya.

Sampai akhirnya ia mengetahui Seni Pernapasan Mahatma, yang

mengkombinasikan dzikir dengan olah napas. Kemudian dia ajak untuk

bergabung mengikuti latihan. Dalam setiap latihan ia melakukan relaksasi,

yang dilakukan pada posisi dududk, dengan kedua tangan diletakkan diatas

kedua lutut kaki, tubuh dalam keadaan rileks sementara pikiran di

pusatkan pada irama pernapasan dengan membaca lafadz Allah di dalam

hati, setelah iu diakhiri dengan doa sebagai ucapan rasa syukur atas nikmat

yang telah diberikan olehNya. Setelah mengikuti latihan beberapa bulan

secara rutin dia merasa lebih percaya diri dengan membiasakan bernapas

secara dalam.25

e. Pengalaman Sucipto

Sejak kecil Sucipto (24 tahun) sering sakit-sakitan, penyakit yang

paling berat ia alami adalah asma. Sejak SMA, bila ia terkena hawa

dingin, menghisap debu atau bahkan berdekatan dengan binatang seperti

kucing, asmanya langsung kambuh, dengan gejala napas sesak dan

bersuara paruh. Atas saran dokter ia telah mengkonsumsi berbagai obat.

Memang penyakitnya terasa berkurang, tetapi jika pemakaian obat

dihentikan penyakitnya kambuh kembali. Atas anjuran tetangganya yang

telah menjadi praktisi Mahatma, ia mendatangi tempat latihan Mahatma

untuk beberapa saat. Sampai kemudian ia tertarik untuk mengikuti latihan

pernapasan di sana. Selama dua setengah bulan, ia berlaih dengan tekun.

Lambat laun gejala penyakitnya mulai berkurang. Terbersit keinginan

untuk mencoba, mandi di malam hari, suatu hal yang sebelumnya pantang

bagi yang menderita asma. Hasilnya, ia sanggup melakukannya tanpa

kembali didera gejala penyakit tersebut, hingga kini Sucipto rutin berlatih.

25 Wawancara dengan Nurhikmah, Praktisi Mahatma, tanggal 5 September 2005

Page 27: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

Alhamdulillah, menurut penuturannya, tidak hanya penyakitnya

yang sembuh. Kesehatan, kekuatan dan kebugaran tubuhnya semakin

meningkat.26

f. Pengalaman Rusdiyanto

Menurut Rusdiyanto, yang baru mengikuti olah pernapasan di LSP

Mahatma tahun 2005. Dimana sebelumnya ia sering merasakan

ketegangan mental, hal ini sering terjadi terutama ketika terjebak dalam

kemacetan. Ia sering menjadi jengkel lalu dadanya menjadi terasa sesak.

Hal itu pertama terjadi ketika ia terlambat untuk sebuah janji, tetapi

kemudian ia merasakannya setiap kali terjebak dalam kemacetan, keadaan

ini menyebabkannya hilang ketentraman dan menjadi tidak nyaman,

sehingga dia berusaha untuk dapat keluar dari problemnya. Melalui

kerabatnya, Rusdiyanto diperkenalkan dengan praktisi Mahatma.

Semenjak itu dia mulai berlatih melalui bimbingan bimbingan pelatih

Mahatma Unit Jrakah. Setelah beberapa bulan aktif melakukan latihan

olah pernapasan yang dikombinasikan dengan dzikir, perlahan-lahan

terjadi perubahankearah yang positif dan ia lebih dapat megendalikan diri

dan merasa lebih santai.27

g. Pengalaman Bapak Harsono

Ia berlatih olah pernapasan di LSP Mahatma baru dua bulan dan

hasilnya sudah dapat dirasakan. Kesehatan cenderung meningkat,

semangat kerja bertambah dan keluhan-keluhan yang selama ini sering

terasa tidak lagi muncul (terutama keluhan pada organ jantung, perutnya

menjadi kencang, tekanan darah yang semula 168/95 mm Hg (agak sedikit

tinggi) sekarang menjadi 130/90 mm Hg.28

h. Pengalaman Bapak Burhan

Bapak Burhan (49 (tahun) adalah seorang praktisi Mahatma, sudah

menjadi anggota Mahatma sejak pertengahan 2004. Dimana dia pernah

mengidap insomnia, sering mengalami sulit tidur nyenyak. Sehingga jika

26 Wawancara dengan Sucipto, Praktisi Mahatma, tanggal 7 September 2005 27 Wawancara dengan Rusdiyanto, Praktisi Mahatma, tanggal 9 September 2005 28 Wawancara dengan Bapak Harsono, Praktisi Mahatma, 9 September 2005

Page 28: BAB III GAMBARAN UMUM SENI PERNAPASAN MAHATMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · 30 – 34 95 93 195 35 - 39 102 108 210 40 - 44 111 101 212 45

acap kali mengalami insomnia sampai waktu yang lama, kekuatan serta

daya tahan tubuhnya menjadi menurun, tidak itu saja, lama kelamaan

kesehatanpun menjadi terganggu. Dengan menurunnya kesehatan tersebut,

daya ingatnyapun menurun dan berbagai aktifitas sehari-hari menjadi

terganggu dan tidak dapat bekerja sesuai rencana yang diagendakan.

Kemudian ia mencoba mengikuti latihan olah napas Mahatma yang

dipadukan dengan dzikir selama beberapa bulan, setiap satu minggu dua

kali yaitu pagi dan malam selama 60 menit, dibimbing oleh seorang

pelatih.29

Berdasarkan pengalaman kesehatan baik fisik maupun psikis yang

dialami oleh para praktisi Mahatma tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pengalaman-pengalaman tersebut pada hakikatnya merupakan efek positif dari

latihan olah pernapasan yang dikombinasikan dengan dzikir. Jika dalam

latihan dilakukan dengan ihklas dan benar, maka seseorang akan mendapatkan

perubahan-perubahan kearah yang lebih baik.

Oleh karena itu sebagai praktisi Mahatma baik yang sudah lama

maupun yang masih baru menjadi praktisi Mahatma , diharapkan agar terus

bersungguh-sungguh dalam melakukan latihan pernapasandan dzikir yang

didasari lillah billah, sehingga akan menimbulkan efek positif yaitu menjadi

tentram, tidak merasa takut, serta mendapatkan kondisi tubuh yang selalu

dalam keadaan prima.

Demikian hasil wawancara secara global terhadap para praktisi

Mahatma Unit jrakah. Mereka merasa yakin bahwa dengan berdzikir secara

ikhlas dan berusahan melatih napas secara baik dapat memberikan nilai positif

terhadap kesehatan, baik fisik maupun psikis dari kondisi sebelumnya.

29 Wawancara dengan Bapak Burhan, Paraktisi Mahatma, tanggal 10 September 2005