bab iii gambaran umum destinasi wisata 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf ·...

29
23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 Pantai Bale-Bale Kampung Tua 3.1.1 Sejarah Pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun wisman selama melakukan perjalanan wisatanya ke Kota Batam adalah Pantai Bale-Bale Kampung Tua. Awalnya pantai tersebut merupakan sebuah perkampungan tua yang ditinggali oleh masyarakat setempat. Karena dilihat adanya suatu potensi dari pantai tersebut, maka warga sekitar memutuskan untuk bekerjasama dalam mengolah pantai tersebut menjadi sebuah atraksi wisata yang dinamakan dengan sebutan Pantai Bale-Bale Kampung Tua. Pantainya mulai di buka sekitar tahun 2016. Uniknya dari nama Bale-Bale adalah bahasanya yang berasal dari bahasa Bugis, dimana identik dengan atap alang-alang yang digunakan untuk pondok dan gazebo yang berada di pantai tersebut. 3.1.2 Aksesibilitas Lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua berada di Jalan Hang Lekiu KM 4, kawasan Kampung Tua Bakau Serip di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pantai tersebut mulai dibuka pada pukul 08.00-18.00 WIB. Untuk memasuki ke dalam pantai, wisatawan perlu membayar biaya masuknya sebesar Rp10.000/orang yang sudah termasuk biaya parkir dan toilet. Tidak berjauhan dari Pantai Bale-Bale terdapat juga Palm Spring Golf & Country Club, dimana merupakan sebuah destinasi bagi para wisatawan untuk bersantai dan menikmati permainan golf. Terdapat juga Pura Jaya Resort yang tidak berjauhan dari pantai, dimana merupakan sebuah tempat penginapan. Sebelum memasuki ke pantai, terdapat sebuah gapura yang merupakan pintu masuk dalam menyambut para wisatawan dan wisman. Pintu masuknya juga dijadikan sebagai penanda lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua tersebut. Wisatawan yang ingin mengunjungi ke pantai harus menggunakan kendaraan pribadinya sendiri, dikarenakan masih belum tersedia kendaraan umum Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

23 Universitas Internasional Batam

BAB III

GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA

3.1 Pantai Bale-Bale Kampung Tua

3.1.1 Sejarah

Pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun wisman

selama melakukan perjalanan wisatanya ke Kota Batam adalah Pantai Bale-Bale

Kampung Tua. Awalnya pantai tersebut merupakan sebuah perkampungan tua

yang ditinggali oleh masyarakat setempat. Karena dilihat adanya suatu potensi

dari pantai tersebut, maka warga sekitar memutuskan untuk bekerjasama dalam

mengolah pantai tersebut menjadi sebuah atraksi wisata yang dinamakan dengan

sebutan Pantai Bale-Bale Kampung Tua. Pantainya mulai di buka sekitar tahun

2016. Uniknya dari nama Bale-Bale adalah bahasanya yang berasal dari bahasa

Bugis, dimana identik dengan atap alang-alang yang digunakan untuk pondok dan

gazebo yang berada di pantai tersebut.

3.1.2 Aksesibilitas

Lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua berada di Jalan Hang Lekiu

KM 4, kawasan Kampung Tua Bakau Serip di Kecamatan Nongsa, Kota Batam,

Kepulauan Riau. Pantai tersebut mulai dibuka pada pukul 08.00-18.00 WIB.

Untuk memasuki ke dalam pantai, wisatawan perlu membayar biaya masuknya

sebesar Rp10.000/orang yang sudah termasuk biaya parkir dan toilet. Tidak

berjauhan dari Pantai Bale-Bale terdapat juga Palm Spring Golf & Country Club,

dimana merupakan sebuah destinasi bagi para wisatawan untuk bersantai dan

menikmati permainan golf. Terdapat juga Pura Jaya Resort yang tidak berjauhan

dari pantai, dimana merupakan sebuah tempat penginapan. Sebelum memasuki ke

pantai, terdapat sebuah gapura yang merupakan pintu masuk dalam menyambut

para wisatawan dan wisman. Pintu masuknya juga dijadikan sebagai penanda

lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua tersebut.

Wisatawan yang ingin mengunjungi ke pantai harus menggunakan

kendaraan pribadinya sendiri, dikarenakan masih belum tersedia kendaraan umum

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

24

23 Universitas Internasional Batam

menuju ke lokasi tersebut. Untuk melakukan perjalanan ke pantai, tidak terlalu

sulit. Sebab jalannya sudah beraspal sehingga tidak akan memperlambat

perjalanan wisatawan menuju ke lokasi. Dalam perjalanan memasuki ke pantai,

wisatawan akan melewati perkampungan rumah warga di sepanjang pantai yang

dikelilingi oleh banyaknya pohon kelapa. Setelah sesampai ke pantai, dari sisi kiri

dan kanan akan terlihat beberapa warung yang menawarkan busana pakaian khas

pantai, pernak-pernik kerajinan tangan, dan sebagainya.

3.1.3 Atraksi Wisata

Wisatawan yang memasuki ke dalam Pantai Bale-Bale Kampung Tua akan

langsung dipertunjukkan dengan beberapa tarian dari penari yang berada di atas

panggung. Tariannya terbagi atas Tarian Persembahan, Tarian Zapin Melayu dan

Tarian Hiburan. Setiap tarian yang dilakukan memiliki gerak-gerik yang berbeda

dan juga diiringi dengan lagu. Untuk Tarian Persembahan dilakukan atas

penyambutan tamu yang berdatangan ke pantai. Tarian Zapin Melayu, dimana

merupakan sebuah tarian hiburan yang dilakukan dengan menggerakkan kaki

secepatnya serta mengikuti rentak pukulan. Tarian Hiburan, dimana selama

dilakukannya tari berhibur, para penari akan mengajak dan mengajarkan para

wisatawan untuk menari bersama dengan diiringi oleh sebuah lagu. Sebelum

dimulainya tarian, para wisatawan dapat terlebih dahulu menikmati buah-buahan

segar yang sudah disediakan pada sebuah pondok yang bersebelahan dengan

panggung. Mulai dari buahan, seperti kelapa, manga dan lainnya. Harga buahan

yang dijual sekitar Rp10.000-Rp20.000. Selain itu, dari pondok tersebut juga

menjual beberapa manisan kering yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan

sebagai suvenir.

Tarian akan ditampilkan kepada wisatawan jika agensi perjalanan yang

membawa wisatawan tersebut bekerjasama dengan pengurus dari Pantai. Jika

wisatawan yang tidak partisipasi ke dalam perjalanan wisata tersebut dan ingin

menikmati pertunjukan tarian dari pantai. Maka dapat mencari pengelola pantai

untuk membahas dan berdiskusi mengenai permintaannya di pondok berjualan

buah-buahan tersebut. Atraksi wisata yang terdapat di pantai Bale-Bale Kampung

Tua yang dapat dinikmati oleh wisatawan selama berkunjung di lokasi,

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

25

23 Universitas Internasional Batam

diantaranya adalah berenang, bermain bola kaki dan voli, wisata mangrove,

sunset, bermain ayunan, camping dan sebagainya. Kondisi dari pantai, bersih dan

aman sehingga berenang menjadi salah satu kegiatan yang pasti harus dilakukan

oleh wisatawan selama berkunjung. Dengan luasnya lahan yang ada di pantai

tersebut, maka bermain bola kaki dan voli menjadi hal yang perlu dilakukan oleh

wisatawan selama berada di lokasi.

Wisatawan yang sedang melihat wisata mangrove dapat melalui fasilitas

jembatan yang telah dipersiapkan dengan tujuannya agar mempermudah

wisatawan selama menjelajahi hutan mangrove. Pantai tersebut juga tersedia

beberapa spot foto yang menarik bagi wisatawan yang suka berfoto, salah satunya

adalah spot foto dengan tulisan “I Love U”. Setiap pantai pasti memiliki

pemandangan sunset yang indah dan begitu juga dengan Pantai Bale-Bale

Kampung Tua. Fenomena sunset yang ada di Pantai tersebut menjadi salah satu

hal yang banyak diminati oleh wisatawan dan selama menyaksikan sunset,

wisatawan juga dapat menaiki ayunan yang berada di tepi pantai sehingga dapat

dijadikan sebagai spot foto yang bagus. Jika terdapat wisatawan yang ingin

melakukan camping di pantai, maka harus terlebih dahulu menghubungi atau juga

boleh mencari secara langsung pengelola dari pantai tersebut untuk mendapat

suatu persetujuan.

3.1.4 Fasilitas yang Tersedia

Pantai Bale-Bale Kampung Tua telah tersedia berbagai fasilitas untuk para

wisatawan, dimana terdapat toilet dan kamar mandi, gazebo, warung makan dan

lainnya. Dalam penggunaan toilet dan kamar mandi sudah termasuk ke dalam

pembayaran tiket masuk dari pantai sehingga wisatawan dapat langsung

menggunakan fasilitas toilet dan kamar mandi tersebut. Selain itu, kondisi dari

toilet dan kamar mandi juga sudah termasuk bersih dan dapat dipakai. Bagi

wisatawan yang ingin bersantai, maka dapat menyewa sebuah gazebo dengan

harga yang telah ditentukan, dimana penyewaannya sebesar Rp100.000 selama

sehari. Wisatawan juga dapat menikmati berbagai makanan dari pantai tersebut,

dengan bersinggah ke beberapa warung makan yang tidak berjauhan dari

panggung.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

26

Universitas Internasional Batam

3.1.5 Suvenir

Wisatawan yang ingin membawa pulang beberapa suvenir dapat mampir

ke warung suvenir, dimana letaknya berada di perjalanan masuk dari pantai.

Wisatawan akan melihat sederetan warung suvenir yang menjual berbagai busana

dan pernak-pernik khas dari Pulau Jawa, seperti ukiran patung, baju batik, topi,

tas, gendang tradisional dan sebagainya. Terdapat banyak macam ukiran dan

pahatan patung yang unik dengan harganya mulai dari Rp65.000-Rp140.000. Baju

batik yang berada di pantai menjadi suvenir yang paling banyak disukai oleh

wisatawan luar dari Korea dan China dan harganya sekitar Rp80.000-Rp140.000.

Untuk Topi pantai dengan harga Rp80.000. Tas yang dijual seharga Rp100.000

dan memiliki motif yang unik sehingga dapat menarik wisatawan untuk

membelinya. Selain itu, terdapat juga penjualan atas Gendang tradisional, dimana

telah tersedia dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan harga Rp50.000-

Rp500.000.

3.2 Wisata Kampung Tua Terih

3.2.1 Sejarah

Wisata Kampung Tua Terih adalah sebuah perkampungan tua yang

ditinggali oleh warga sekitar. Dari lokasi tersebut, terdapat juga sebuah pantai

yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pantai lainnya, dimana pasirnya

bukan putih, melainkan batuan kerikil yang berwarna merah. Kampung tersebut

dinamakan sebagai Wisata Kampung Tua Terih, karena kata Terih diambil dari

bebatuan yang banyak bertebaran di sekitaran pantai, dimana masyarakat sekitar

biasa menyebutnya sebagai batu pipih yang berarti Terih. Melihat adanya potensi

dari Wisata Kampung Tua Terih, Komunitas Pari mulai menjadikan kampung

tersebut sebagai destinasi wisata pada tahun 2017. Kemudian, Wisata Kampung

Tua Terih diresmikan pada tanggal 26 November 2018. Selain itu, terdapat sebuah

tradisi budaya yang cukup terkenal dari Kampung tersebut yang merupakan

Mandi Syafar dan pelaksanaan tradisinya dilakukan pada setiap tahunnya. Tradisi

tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar, karena mampu menjauhkan ancaman

yang akan melanda pada mereka. Sehingga menjadikan Wisata Kampung Tua

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

27

23 Universitas Internasional Batam

Terih sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke

lokasi.

3.2.2 Aksesibilitas

Lokasinya dari Wisata Kampung Tua Terih di Kelurahan Sambau,

Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Wisata Kampung Tua Terih

dibuka pada setiap hari dan selalu menerima pengunjung yang berdatangan.

Wisatawan harus menggunakan GPS, karena dalam perjalanan ke lokasi,

wisatawan akan banyak melewati jalan pintas. Selain itu, jalan masuk ke Wisata

Kampung Tua Terih sudah beraspal sehingga memudahkan wisatawan dalam

melakukan perjalanannya ke lokasi. Kendaraan umum yang menuju ke Kampung

Terih masih belum tersedia, jadi bagi wisatawan yang ingin mengunjungi ke

lokasi harus membawa kendaraan pribadinya sendiri.

Gapura Wisata Kampung Tua Terih akan langsung terlihat saat wisatawan

datang mengunjungi daerah ini dengan tulisan “Kampung Tua Kampung Terih”

yang menyambut kedatangan dari para wisatawan. Selain itu, wisatawan dapat

juga melihat kehidupan sehari dari masyarakat sekitar yang berada di lokasi.

Untuk memasuki ke dalam Kampung Terih, wisatawan perlu membayar biaya

masuk. Bagi wisatawan lokal dikenakan Rp5.000/orang dan wisman dengan biaya

Rp10.000/orang.

3.2.3 Atraksi Wisata

Atraksi wisata dari Wisata Kampung Tua Terih, antara lain terdapat jelajah

hutan mangrove, pembibitan mangrove, pantai, sunset, wisata kuliner, spot foto,

memancing, permainan paintball, Camping, pertunjukan tarian melayu dan

lainnya. Dari Wisata Kampung Tua Terih, wisatawan dapat menikmati atraksi

jelajah hutan mangrove dengan melalui jembatan panjang yang telah disediakan,

tujuannya untuk mempermudah wisatawan dalam menjelajahi hutan mangrove

tersebut. Selain itu, hutan mangrove tersebut memiliki 20 jenis pohon mangrove

yang berbeda dan juga telah dipasang dengan papan namanya sehingga cocok

untuk dijadikan sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang mengunjunginya.

Para wisatawan juga dapat menyewa sebuah perahu untuk mengelilingi hutan

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

28

23 Universitas Internasional Batam

mangrove tersebut. Akan tetapi, dalam penyewaan perahu, wisatawan harus

mencari pengelola Wisata Kampung Tua Terih terlebih dahulu.

Wisatawan juga dapat menikmati sebuah atraksi berupa pembibitan

mangrove, dimana penanamannya dapat dilakukan di pantai yang berada di

Wisata Kampung Tua Terih. Bagi wisatawan yang ingin melakukan pembibitan

mangrove, terlebih dahulu menghubungi pihak pengelola dari Wisata Kampung

Tua Terih. Untuk wisatawan lokal dikenakan harga Rp10.000/batang dan untuk

wisman Rp20.000/batang. Selain itu, kondisi pantai dari lokasi tersebut bersih,

jernih dan juga aman bagi wisatawan yang ingin berenang. Pada sore harinya,

para wisatawan pecinta sunset dapat menyaksikan fenomena sunset yang indah

pada lokasi. Untuk spot yang terbaik dalam menyaksikan sunset dan juga berfoto

berada di sebuah jembatan yang ada di pantai tersebut. Selama mengunjungi di

lokasi, wisatawan juga dapat mencicipi berbagai makanan kuliner khas dari

Wisata Kampung Tua Terih, dimana mulai dari Ketam Ranjungan Goreng Tepung

dan Ketam Mak Biah (ketam batu masak balado) dengan harganya sebesar

Rp20.000/porsi. Makanan tersebut juga dapat dibawa pulang oleh wisatawan

sebagai suvenir. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui makanan menarik

lainnya, dapat melihat dari instagramnya yang berupa @ketam_makbiah.

Wisata Kampung Tua Terih merupakan sebuah destinasi wisata digital

yang didesain untuk selalu mengikuti tren saat ini, dimana disukai oleh para anak

remaja milenial. Setiap hari Wisata Kampung Tua Terih selalu melakukan tema

yang berbeda sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke

lokasi. Untuk spot foto yang berada di lokasi sangat banyak, unik dan menarik

sehingga wisatawan dapat berfoto sebanyaknya. Bagi wisatawan yang ingin

memancing, maka terlebih dahulu harus menghubungi pihak pengelola Wisata

Kampung Tua Terih. Pemancingan juga dapat dilakukan dengan menggunakan

speedboat dengan perlengkapan yang telah disediakan, seperti alat pancing,

umpan dan sebagainya. Setelah memancing, wisatawan juga dapat langsung

memasaknya di warung yang berada di lokasi.

Wisatawan yang mengunjungi ke Wisata Kampung Tua Terih dapat juga

memainkan permainan paintball, dimana permainan tersebut baru dibuka pada

awal November 2019. Harga paket permainan untuk wisatawan lokal sebesar

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

29

23 Universitas Internasional Batam

Rp85.000/orang dengan 50 peluru yang sudah terisi dan telah disertai dengan tiket

masuk Rp5.000. Sedangkan untuk wisman dengan harga paket permainan sebesar

Rp200.000/orang dengan 50 peluru yang sudah terisi dan telah disertai dengan

tiket masuk Rp10.000. Harga yang telah ditentukan juga sudah termasuk

perlengkapan baju safety untuk wisatawan yang ingin bermain. Dari lokasi juga

tersedia sebuah camping site dan bagi yang ingin melakukan camping di lokasi,

maka terlebih dahulu harus menghubungi pengelola dari lokasi. Wisata Kampung

Tua Terih juga memiliki sebuah pertunjukan tarian Melayu, dimana akan

ditampilkan jika ada diselenggarakannya suatu kegiatan atau juga karena adanya

permintaan dari sebuah agensi perjalanan. Pertunjukan tarian yang ditampilkan

oleh para penari terdapat tiga jenis tarian dan total harga tarian yang

dipertunjukkan, semuanya adalah Rp500.000.

3.2.4 Fasilitas yang Tersedia

Wisata Kampung Tua Terih sudah terdapat beberapa fasilitas yang telah

disediakan untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di lokasi, seperti toilet,

masjid, warung makan, gazebo, jembatan pantai, parkiran, tenda, speedboat, home

stay dan sebagainya. Untuk toilet terdapat dua, dimana satunya berdekatan dengan

tempat permainan paintball dan satunya lagi tidak berjauhan dari pantai. Kedua

fasilitas toilet masih bisa dipakai dan juga bersih. Sebelum memasuki ke pantai,

wisatawan akan melihat sebuah masjid yang berada di perkampungan rakyat. Bagi

yang beragama Muslim dapat melakukan ibadahnya di masjid tersebut.

Wisatawan yang merasa lapar dapat bersinggah ke warung makan yang berada di

Wisata Kampung Tua Terih, dimana warungnya menjual berbagai macam

makanan yang enak dengan harga yang terjangkau. Selain itu, bagi wisatawan

yang ingin menikmati pemandangan dan bersantai, dapat bersinggah ke gazebo

yang berdekatan di pantai. Setiap gazebo dapat dipakai oleh semua orang dan

tidak perlu membayarnya.

Dari lokasi juga tersedia tempat parkiran, dimana bagi wisatawan yang

menggunakan kendaraan sepeda motor akan dikenakan biaya parkir sebesar

Rp1.000 dan Rp2.000 untuk mobil. Penyewaan tenda dengan harga sebesar

Rp90.000/tenda dan Rp20.000 untuk spot campingnya. Dalam penyewaan perahu,

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

30

23 Universitas Internasional Batam

harga yang telah ditentukan bagi wisatawan lokal sebesar Rp30.000 selama 45

menit dan Rp40.000 selama 45 menit bagi wisman, dimana sudah termasuk life

vest. Untuk penyewaan Speedboat dikenakan biaya sebesar Rp45.000/orang

selama 30 menit. Wisata Kampung Tua Terih juga tersedia fasilitas home stay

bagi para wisatawan yang ingin menginap di rumah warga, harganya sebesar

Rp75.000/malam dan sudah termasuk sarapan pagi.

3.2.5 Suvenir

Wisata Kampung Tua Terih juga menjual berbagai suvenir, dimana berupa

kerajinan tangan sendiri dari pihak pengelola Wisata Kampung Tua Terih.

Suvenirnya sangat kreatif dan lucu sehingga dapat menarik wisatawan untuk

membelinya, seperti bingkai tulisan, bros jilbab, gelang, kalung, karet rambut,

pembatas buku, hiasan dinding, gelas, mini pouch, gantungan dan lainnya. Untuk

bingkai tulisan dan cangkir, wisatawan dapat mengajukan permintaan untuk

menggantikan kata sesuai apa yang diinginkannya. Harga suvenir tidak mahal,

hanya sekitaran Rp3.000-Rp25.000.

3.3 Rumah Adat Melayu Limas Potong

3.3.1 Sejarah

Rumah Adat Melayu Limas Potong adalah sebuah rumah panggung

tradisional Melayu, dimana bangunannya terbuat dari kayu dan bentuk atapnya,

seperti limas yang terbelah. Rumah Adat Melayu Limas Potong merupakan satu-

satunya rumah adat Melayu yang masih ada sampai sekarang di Batam. Rumah

adat Melayunya disebut sebagai Limas Potong, dikarenakan bentuk atapnya yang

menyerupai limas yang dipotong sehingga dinamakan sebagai Rumah Adat

Melayu Limas Potong. Rumah adat Melayu ini dibangun pada 1958 oleh seorang

tukang pembangunan yang bernama Haji Abdul Karim atas permintaan dari Haji

Sain. Kemudian Pada bulan November 1959, rumah tersebut selesai dibangun dan

kemudian mulai ditinggali oleh Haji Sain yang merupakan pemilik dari rumah

adat Melayu tersebut. Pada tahun 1962, terjadinya suatu pemberontakan antara

warga Tionghua dengan warga Malaysia sehingga warga Tionghua mengungsi ke

rumah adat Melayu tersebut. Pada November 2011 Rumah Adat Melayu Limas

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

31

Universitas Internasional Batam

Potong diresmikan sebagai sebuah destinasi wisata yang berbasis budaya oleh

Walikota Batam.

3.3.2 Aksesibilitas

Lokasi Rumah Adat Melayu Limas Potong di Kampung Melayu, Rt 01 Rw

08, Kelurahan Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Rumah adat Melayu

tersebut dapat dikunjungi pada pukul 09.00-17.00 WIB. Untuk melakukan

perjalanan ke lokasi tidak begitu mudah, karena selama melakukan perjalanan ke

lokasi, terdapat banyak sekali jalan pintas. Sehingga wisatawan yang ingin

mengunjungi ke rumah adat Melayu tersebut harus menggunakan GPS. Jika

wisatawan tidak dapat menemukan jalan masuk ke Rumah Adat Melayu Limas

Potong, maka dapat menanyakan arahnya dari warga sekitar yang berada pada

lokasi tersebut. Kendaraan umum menuju ke rumah adat Melayu tersebut masih

belum tersedia, jadi bagi yang ingin mengunjunginya harus membawa kendaraan

pribadinya. Sebelum mengunjungi ke rumah adat Melayu, terlebih dahulu harus

menghubungi atau mencari Bapak Abdul yang merupakan seorang pengurus dari

Rumah Adat Melayu Limas Potong, beliau tinggal tidak jauh dari rumah adat

Melayu tersebut.

3.3.3 Bentuk Rumah

Wisatawan yang berkunjung ke Rumah Adat Melayu Limas Potong dapat

langsung melihat bentuk dari rumah adat Melayu tersebut. Dari tinggi tangkai

rumahnya sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Dinding dari rumah yang

terbuat dari papan kayu ulin berwarna coklat yang telah di susun secara rapi dan

teratur. Bagian atap dari rumah adat Melayu ditutupi oleh atap seng berwarna

merah dengan bentuknya menyerupai limas yang terpotong. Kusen pintu dari

jendela serta pilar teras rumah yang diberi warna putih. Selain itu, dapat dilihat

juga dari jendelanya yang memiliki dua kombinasi warna, dimana berupa kuning

dan biru. Untuk memasuki ke dalam rumah, wisatawan harus menaiki tangga yang

berada di teras. Di atas luar dari pintu utama terdapat ukiran angka 11-1959,

dimana menunjukkan tahun pembuatannya dari Rumah Adat Melayu Limas

Potong.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

32

23 Universitas Internasional Batam

3.3.4 Fungsi dan Bagian dari Rumah

Rumah Adat Melayu Limas Potong yang telah diperbaiki, setelah itu

dibuatlah suatu fungsi dari rumah adat Melayu tersebut yang baru, dimana rumah

adat Melayunya dijadikan sebagai benda cagar budaya, sebagai edukasi bagi para

pelajar, sebagai bahan penelitian bagi para peneliti dan sebagai destinasi wisata

budaya dan religi bagi wisman maupun wisatawan domestik. Rumah Adat Melayu

Limas Potong merupakan sebuah rumah biasa yang digunakan sebagai tempat

tinggal oleh keluarga. Dalam rumah adat Melayu tersebut terdapat lima bagian

utama yang terdiri dari teras rumah, ruang tamu, ruang tengah, ruang keluarga dan

dapur. Dari kelima bagian tersebut memiliki fungsinya tersendiri.

Wisatawan yang sedang mengelilingi di dalam Rumah Adat Melayu

Limas Potong dapat melihat langsung kelima bagian tersebut. Mulai dari terasnya

(sengkuap) yang kondisinya sudah cukup lapuk pada bagian pagarnya sehingga

wisatawan yang berkunjung harus lebih berhati-hati selama berada di teras rumah

adat Melayu tersebut. Untuk ruang tamu (rumah Ibu) dijadikan sebagai ruang

penyambutan para tamu dan juga sebagai tempat tidur bagi para pria ketika tamu

menginap di rumah. Sesuai dengan adat Melayu pada zaman dahulunya, jika

sedang menginap di rumah orang lain, maka pasangan suami-istri harus tidur

berpisah walaupun mereka sudah menikah. Dalam Ruangan tersebut juga dipajang

berbagai foto hitam putih yang bersejarah. Dari foto-foto tersebut memperlihatkan

aktivitas dari masyarakat setempat. Terdapat juga sebuah foto seorang Bapak yang

bernama Haji Muhammad Nur, dimana beliau merupakan seorang guru agama

yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Karena beliau telah banyak

mengajarkan anak-anak di perkampungan tersebut.

Rumah Adat Melayu Limas Potong juga dilengkapi dengan ruangan yang

diberikan diorama khas, dimana figur miniaturnya berperan seolah pengantin

sedang melakukan pernikahan. Ruangan tersebut berada pada bagian tengah dari

rumah adat Melayu. Pada diorama tersebut, dapat dilihat bahwa pengantin pria

mengenakan busana Melayu-Arab dan pengantin perempuan mengenakan busana

Melayu-China. Selain itu, dalam ruangan juga telah disiapkan berbagai

perlengkapan yang diperlukan dalam acara pernikahan Melayu tersebut. Ruang

keluarga (bandong satu), ruangan ini dijadikan sebagai ruangan untuk berkumpul,

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

33

23 Universitas Internasional Batam

berbincang, makan dan juga sebagai ruang tidur bagi para wanita. Dari ruangan

tersebut terdapat sebuah lemari tua, mesin jahit model lama dan ranjang tempat

tidur khas Melayu pada zaman dahulu.

Dapur (bandong dua) membuat wisatawan harus turun satu langkah lebih

rendah dari bandong satu yang biasa disebut sebagai bendul, dimana dapurnya

berada. Dari dapur telah berisi dengan berbagai perlengkapan dan peralatan

memasak, seperti panci, ceret, cangkir, piring dan sebagainya. Terdapat juga

beberapa tempayan yang berada di dalam dapur, dimana pada dahulunya salah

satu dari tempayan diletakkan diluar dari rumah adat Melayu tersebut yang sudah

terisi air dengan tujuannya, agar setiap orang sebelum memasuki ke dalam rumah

terlebih dahulu harus menggunakan air untuk mencuci kakinya.

3.3.5 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas Rumah Adat Melayu Limas Potong, antara lain masjid, parkiran,

warung makan dan sebagainya. Bagi wisatawan yang beragama Islam dapat

langsung menuju ke masjid yang berada di sebelah dari rumah adat Melayu

tersebut. Untuk tempat parkirannya terletak di luar dari rumah adat Melayu dan

untuk wisatawan yang membawa kendaraan pribadinya tidak akan dikenakan

biaya parkiran. Selain itu, wisatawan yang lapar dapat bersinggah ke beberapa

warung makan yang berada di perkampungan tersebut dan menikmati makanan

yang tersedia dari warung tersebut.

3.4 Vihara Maitreya

3.4.1 Sejarah

Lokasi dari Vihara Maitreya dikelilingi oleh hutan pada dahulunya.

Pembangunan vihara tersebut mulai dibangun, karena adanya seorang dermawan

yang berkeinginan untuk melakukan suatu tindakan baik. Jadi, dermawan tersebut

melakukan salah satu kebaikannya dengan membangun sebuah vihara. Selain itu

juga, vihara tersebut dapat dibangun dengan lancar, karena adanya partisipasi

serta bantuan dari masyarakat dan pihak yang berhubungan Vihara Maitreya

dibangun pada tahun 1990 dan diresmikan pada 23 Oktober 1999. Selain

dijadikan sebagai tempat beribadah bagi umat Buddha, vihara tersebut kemudian

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

34

23 Universitas Internasional Batam

dikembangkan lagi dengan membangun sebuah gedung sekolah yang berada di

belakang vihara tersebut sehingga para pelajar dapat menuntut ilmu mulai dari

tingkat TK, SD hingga tingkat Universitas.

3.4.2 Aksesibilitas

Letak dari Vihara Maitreya di Jalan Bukit Beruntung, Sungai Panas,

Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau. Selain itu, viharanya tidak berjauhan

dari pusat Kota Batam. Aktivitas dari Vihara Maitreya dimulai setiap pukul 08.00-

18.00 WIB. Kendaraan umum menuju ke lokasi sudah tersedia sehingga

mempermudah wisatawan dalam melakukan perjalanannya menuju ke vihara

tersebut. Sesampai di vihara, wisatawan akan langsung melihat gedung viharanya

megah dan disertai dengan banyaknya patung Buddha Maitreya. Belakang dari

vihara terdapat juga sebuah gedung sekolah yang sangat besar, dimana para

pelajar dapat bersekolah untuk menuntut ilmu di sana. Wisatawan yang sering

berdatangan ke vihara tersebut, mulai dari hari biasa adalah wisatawan yang

berasal dari Korea dan China, dimana sering dilihat sedang berjalan, berfoto,

beribadah dan mengamati vihara. Pada akhir pekan lebih banyak wisatawan yang

berasal dari India, Singapura dan lokal yang berkunjung ke lokasi.

Vihara Maitreya juga ada mengadakan suatu kegiatan keagamaan yang

biasa dapat dipartisipasi oleh wisatawan lokal maupun wisman, bagi yang ingin

berpartisipasi tidak perlu melakukan pembayaran dalam mengikuti kegiatan

tersebut. Akan tetapi, wisatawan yang berpartisipasi dalam kegiatan harus

mengetahui beberapa syarat yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh

wisatawan dalam mengikuti kegiatan tersebut, yaitu dengan menjaga ketertiban

dan kesopanan diri, seperti mengenakan baju yang menutupi bagian siku dan juga

memakai celana panjang yang bertujuan untuk menutupi bagian lutut. Kegiatan

yang biasa dilaksanakan dalam vihara tersebut, diantaranya adalah Hari Raya

Waisak, Hari Raya Kathina dan Hari Raya Asadha. Selain itu, sekolah dan

kampus yang berada di vihara tersebut juga biasanya mengadakan suatu acara,

seperti tarian, pameran, musik, seminar dan sebagainya. Bagi yang tertarik

terhadap acara tersebut dapat mengunjungi ke vihara tersebut. Setiap tahunnya,

Vihara Maitreya selalu aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan baik dari sekolah

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

35

23 Universitas Internasional Batam

maupun hari-hari besar. Hal ini dapat diambil dari salah satu contoh yang mana

setiap hari Raya Imlek, Vihara Maitreya selalu mengadakan Open House yang

mana menyajikan berbagai makanan vegetarian yang enak dan juga dapat

dipartisipasi oleh semua orang.

3.4.3 Bagian Graha (Ruang Sembahyang)

Graha atau ruang sembahyang dari Vihara Maitreya terdiri atas tiga lantai

dengan lima graha, dimana setiap graha memiliki suatu fungsi tertentu. Masing-

masing graha memiliki sebuah patung Buddha Maitreya yang besar dan dari

patungnya tersebut melambangkan sebagai viharanya. Mulai dari Graha Maitreya,

dimana digunakan sebagai tempat kebaktian umum bagi para umat Buddha

Maitreya kepada Buddha Gautama. Ruangan tersebut mampu menampung hingga

2.000 orang dan pelaksanaan kebaktian umum dilaksanakan tiga kali sehari

selama dua jam, dimana pada pagi hari dimulai dari pukul 06.00 WIB, siang hari

pukul 12.00 WIB dan malam hari pukul 18.30 WIB.

Vihara tersebut juga terdapat Graha Patriat yang digunakan sebagai tempat

ibadah bagi umat Buddha, selain itu graha ini juga digunakan sebagai sebuah aula

pelatihan, pendidikan, serta kegiatan Dharmasala. Kemudian, terdapat juga tempat

pemujaan kepada Bodhisatva Samantabhadra, Buddha Amitabha, Buddha

Bodhisatva, Buddha Paisajyaguru dan Bodhisatva Nanjusri yang berada di Graha

Sakyamuni. Ruangan tersebut dijadikan sebagai tempat untuk melakukan

kebaktian dengan bersembahyang bagi para umat buddha dan dijadikan juga

sebagai tempat untuk memuja kepada buddha, dewa dan dewi. Selain itu, dari

ruangan terdapat juga beberapa pajangan, seperti jubah, patung dan lainnya yang

melengkapi ruangan tersebut. Graha Bodhisatva Avalokitesvara merupakan

sebuah ruangan kebaktian yang menyembah kepada dewi Bodhisatva

Avalokitesvara yang biasa disebut sebagai dewi Guan Yin. Bagi wisatawan yang

berkunjung ke graha tersebut, maka dapat memuja dan memohon atas kebaikan

serta kesehatan dari keluarganya. Untuk Graha Bodhisatva Satya Kalama berupa

ruangan yang menyembah dewa Guan Yu atau biasanya dapat dipanggil sebagai

Gwan Gong. Wisatawan yang berkunjung ke graha tersebut dapat memuja atas

kelancaran bisnisnya.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

36

23 Universitas Internasional Batam

3.4.4 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang tersedia selama wisatawan berkunjung ke Vihara Maitreya,

antara lain restoran, toilet, taman kecil, tempat parkiran dan sebagainya. Mulai

dari restoran, dimana letaknya di bagian belakang dari vihara. Makanan yang

disediakan di lokasi semuanya adalah vegetarian sehingga wisatawan yang

bersinggah ke sana dapat mencicipi makanan dengan rasa baru dan sehat. Dari

restoran tersebut juga sudah menyediakan meja dan kursi untuk para pengunjung

menggunakannya. Tidak berjauhan dari restoran juga terdapat toilet untuk para

pengunjung dan kondisinya bersih dan masih bisa di pakai. Untuk taman kecil, di

bagian kiri-kanan dari graha terdapat sebuah taman kecil yang disertai dengan

sebuah patung Buddha Maitreya yang besar sehingga menjadi salah satu spot foto

bagi wisatawan yang berkunjung. Dari taman juga tersedia meja dan kursi bagi

para pengunjung untuk beristirahat. Vihara Maitreya juga menyediakan tempat

parkiran yang luas. Selain itu, jika wisatawan yang mengunjungi ke vihara dan

menggunakan kendaraan peribadinya, tidak akan dikenakan biaya parkiran.

3.4.5 Suvenir

Wisatawan yang berkunjung ke Vihara Maitreya pasti dapat melihat

sebuah toko suvenir yang letaknya tidak berjauhan dari Graha Bodhisatva

Avalokitesvara, dimana toko tersebut menjual berbagai pernak-pernik hiasan

dengan ciri khas tionghua dan juga peralatan ibadahnya yang berupa dupa, lilin

dan beraneka ragam keramik. Selain itu, toko suvenir tersebut juga menjual jam

dinding, boneka lucu mini, patung kecil dan sebagainya.

3.5 Rumah Miniatur Batam

3.5.1 Atraksi Wisata

Rumah Miniatur Batam merupakan sebuah destinasi wisata edukasi yang

ada di Kota Batam. Lokasinya berupa sebuah taman, dimana dari dalam taman

tersebut terdapat berbagai replika yang berbentuk rumah mini adat Indonesia yang

kemudiannya disebut sebagai Rumah Miniatur Batam. Beberapa replika rumah

adat yang berada di lokasi memiliki daerah asal yang berbeda, dimana terdapat

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

37

23 Universitas Internasional Batam

dari Aceh, Sumatera, Bali, Jawa, Papua dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga

masjid, gereja, kelenteng dan pura yang merupakan replika rumah ibadah, dimana

dengan replika tersebut telah melengkapi taman.

Wisatawan yang melakukan perjalanannya ke taman tersebut, pertama

kalinya akan melihat replika rumah adatnya yang mini, dimana tinggi

bangunannya hanya mencapai sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Jadi,

selama sedang mengamati atau berfoto dengan replikanya, wisatawan tidak

diperbolehkan untuk memanjat ke atas rumah adat tersebut, karena dapat merusak

bangunannya. Replika yang ada di taman tersebut terdapat 33 jenis dan di setiap

replika telah memiliki ukiran nama dan asal daerah dari rumah tersebut, dimana

dijadikan sebagai suatu identitas dari bangunan.

Replika rumah adat mini tersebut dikelilingi oleh rerumputan hijau dan

pepohonan sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tempat berpiknik. Semua

replika yang berada di taman memiliki warna yang berbeda-beda dan dapat

memikat perhatian dari wisatawan yang sedang berkunjung ke lokasi. Selain itu,

ditambah lagi dengan jalanannya yang sudah dibuat menjadi sebuah jalur

sehingga wisatawan dapat mengikutinya dan dijadikan sebagai panduan ketika

sedang mengelilingi taman. Dari samping taman terdapat juga sebuah taman lagi,

dimana dipenuhi dengan berbagai patung hewan yang cukup banyak dan menarik

bagi anak-anak, dimana berupa badak, harimau, dan lainnya. Taman tersebut

sangat cocok dijadikan sebagai suatu destinasi wisata edukasi bagi anak-anak

maupun dewasa, dimana wisatawan dapat mempelajari bentuk dari rumah adat

yang ada di Indonesia dengan melihat secara langsung rumah adat mininya.

3.5.2 Aksesibilitas

Rumah Miniatur Batam berlokasi di Tanjung Buntung, Kecamatan

Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau. Tamannya dibuka pukul 08.00-18.00

WIB. Bagi wisatawan yang kurang mengetahui akan lokasi dari Rumah Miniatur

Batam tersebut, maka dapat menggunakan GPS sebagai panduan dalam perjalanan

menuju ke lokasi. Untuk mengakses ke lokasi, jalannya sudah beraspal sehingga

memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Selain itu,

wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi untuk menuju

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

38

Universitas Internasional Batam

ke lokasi. Sebelum memasuki ke dalam taman, wisatawan akan melihat sebuah

kotak sumbangan yang berada di pintu masuk dari taman. Bagi wisatawan yang

bersukarela, dapat langsung menyumbangkannya ke kotak sumbangan untuk

taman tersebut. Terdapat juga beberapa restoran yang tidak berjauhan dari taman

dan dapat dikunjungi oleh wisatawan selama berada di lokasi. Salah satunya

restoran adalah Golden Prawn, dimana merupakan sebuah restoran seafood yang

cukup terkenal di Batam dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun

wisman.

3.5.3 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang tersedia di Rumah Miniatur Batam, terdapat tempat

parkiran, warung makan, supermarket dan sebagainya. Bagi wisatawan yang

membawa kendaraan pribadinya ke lokasi, maka tidak perlu membayar biaya

parkirannya. Tidak jauh dari taman terdapat beberapa warung makan, dimana

wisatawan dapat bersinggah untuk makan. Jika wisatawan ingin membeli sesuatu

yang diperlukannya, maka dapat bersinggah ke supermarket yang jaraknya tidak

berjauhan dari taman.

3.6 Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho

3.6.1 Sejarah

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho bermula dari seorang

Laksamana Laut yang bernama Cheng Ho, dimana beliau datang dari negeri

China dan berlayar menuju ke Indonesia. Selain itu, Laksamana Laut tersebut

dipercayai telah memimpin suatu ekspedisi pelayarannya dengan membawa

kurang lebih 27.000 anak buahnya. Hal tersebut terjadi sebanyak 7 kali dalam

kurun waktu pada tahun 1416. Laksamana Laut tersebut merupakan seseorang

yang telah diberikan sebuah kepercayaan oleh kaisar China Yong Le yang mana

beliau berkuasa pada tahun 1403 hingga 1424.

Laksamana Cheng Ho yang datang ke Indonesia disambut dengan hangat

dan baik dari para raja serta penduduk yang berada di Indonesia pada saat itu.

Laksamana Cheng Ho tercatat pernah singgah ke Aceh, Palembang, Belitung,

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

39

Universitas Internasional Batam

Jakarta, Surabaya, Semarang, Cirebon, Denpasar dan Batam. Setiap tempat yang

pernah disinggahi oleh Laksamana Cheng Ho telah dibangunkan sebuah Masjid

bernama Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho, dimana setiap bentuk

pembangunan dari setiap masjid tidak jauh beda dengan yang lain.

Laksamana Cheng Ho adalah seorang Muslim yang murni dan merupakan

anak dari Haji Ma Ha Zhi dan Ibunya yang berasal dari marga Oen, dimana biasa

disebut sebagai Wen dari China. Laksamana Laut tersebut telah melakukan

banyak kegiatan agama Islam di negerinya sebelum melakukan perjalanannya,

beliau bersinggah ke Indonesia bersama dengan anak buahnya untuk menyebarkan

dan mengembangkan ajaran-ajaran agama Islam.

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho berdiri dengan tujuannya untuk

mengenang sejarah dari perjalanan yang dilakukan oleh Laksamana Laut serta

penyebaran ajaran agama Islam. Masjid ini secara murni diperkasai serta dibiayai

sendiri oleh seorang pengusaha di Batam. Selain itu, Masjid tersebut diresmikan

pada Sabtu, 21 Februari 2015 oleh Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan

Menteri Pariwisata.

3.6.2 Aksesibilitas

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho terletak di Tanjung Buntung,

Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau. Masjid tersebut tidak

berjauhan dari destinasi Rumah Miniatur Batam. Untuk menuju ke lokasi dari

detinasi Rumah Miniatur Batam, maka wisatawan dibutuhkan waktu sekitar 8

menit dengan jalan kaki dan 4 menit dengan mengendarai kendaraan. Wisatawan

yang ingin mengunjungi masjid tersebut dapat menggunakan GPS, supaya

memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Bagi

wisatawan yang ingin mengunjungi ke masjid tersebut, dapat menggunakan

kendaraan umum maupun pribadinya. Wisatawan yang berkunjung ke lokasi akan

melihat bangunan masjidnya yang unik dengan kombinasi warna kuning dan

merah yang identik dengan asal China. Selain itu, dari samping masjid terdapat

sebuah kotak sumbangan. Bagi wisatawan yang bersukarela dalam memberi

sumbangan kepada masjid, maka dapat langsung menuju ke kotak sumbangan

tersebut.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

40

Universitas Internasional Batam

3.6.3 Keistimewaan Masjid

Berbeda dengan masjid lainnya, Masjid Laksamana Muhammad Cheng

Ho dibangun dengan gaya arsitektur China dan disertai dengan berbagai ornamen

yang berpadu indah dengan rangkaian huruf-huruf Arab. Pada umumnya, setiap

masjid biasa memiliki sebuah kubah dengan bentuk yang beragam, seperti

setengah bola, kerucut dan sebagainya. Akan tetapi, berbeda dengan Masjid

Laksamana Muhammad Cheng Ho, dimana kubahnya menyerupai sebuah pagoda

Buddha dengan atapnya yang berbentuk segi delapan. Dari puncak pagoda

terdapat juga berbagai relief naga, patung singa dan lafaz Allah dalam huruf Arab.

Selain itu, yang menjadikan perbedaan dari masjid tersebut adalah warnanya,

dimana bukan perpaduan dari putih dan emas melainkan merah, kuning, biru dan

hijau.

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho dapat menampung kurang lebih

200 orang dan memiliki lampu chandelier besar yang tergantung di tengah

ruangan masjid, tujuannya untuk menerangi ruangan selama dilakukannya

kegiatan ibadah. Banyak wisatawan yang sering datang berkunjung ke masjid

tersebut untuk mengamati dan berfoto, karena keunikan dari masjid Laksamana

Muhammad Cheng Ho yang berbeda dengan masjid lainnya. Dalam waktu

sebulan, masjid tersebut dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisman

kurang lebih sebanyak 5.000 wisatawan.

Wisatawan yang ingin melihat replika patung Laksamana Laut Cheng Ho

dan replika kapalnya dapat berjalan kaki menuju ke lokasi, dimana dibutuhkan

waktu sekitar 6 menit untuk sampai ke lokasi. Kedua replika tersebut tidak

berjauhan dari Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho. Patung Laksamana

Laut tidak berjauhan dari replika kapal, hanya dibutuhkan beberapa langkah

dalam mencapai patung tersebut. Replika kapal Laksamana Muhammad Cheng

Ho ditempatkan tepat di atas permukaan air dengan desainnya, seperti kapal yang

identik dengan negeri China pada zaman dahulunya, dimana kapalnya yang

berwarna merah. Selain itu, dari lokasi tersebut juga terdapat beberapa daftar rute

kapal yang pernah dilalui oleh Laksamana Muhammad Cheng Ho. Sekarang kapal

tersebut telah dijadikan sebagai restoran, dimana wisatawan dapat berkunjung dan

mencicipi berbagai makanan yang telah disajikan pada restoran tersebut.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

41

Universitas Internasional Batam

3.6.4 Fasilitas yang Tersedia

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho telah tersedia berbagai fasilitas,

antara lain tempat parkiran, toilet, supermarket dan warung makan. Untuk tempat

parkiran tidak perlu membayar biaya parkirannya, karena tempat tersebut terbuka

untuk siapapun yang datang ke masjid. Di belakang masjid sudah tersedia toilet

untuk para wisatawan. Jadi wisatawan yang ingin menggunakan toilet dapat

langsung menuju ke belakang masjid. Di depan dari masjid terdapat sebuah

supermarket, jadi bagi wisatawan yang membutuhkan sesuatu untuk

kebutuhannya dapat langsung menuju ke sana. Terdapat beberapa warung makan

yang berdekatan dengan Masjid sehingga wisatawan dapat memilih dan

bersinggah ke warung makan yang ingin disinggahinya.

3.6.5 Suvenir

Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho memiliki sebuah kios kecil

yang menjual berbagai macam suvenir, mulai dari gantungan, cangkir, baju dan

sebagainya. Dari semua suvenir yang dijual memiliki logo masjidnya tersendiri

dan letak kiosnya berada di samping dari masjid. Jika ingin melakukan pemesanan

barang, maka dapat langsung menghubungi ke kontak yang telah tertera di kios

tersebut dan melakukan pembahasan.

3.7 Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre

3.7.1 Rumah Makan dan Kuliner Khas

Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre memiliki tema yang lebih ke

vintage, dapat dilihat dari dindingnya yang berbata putih, lampu dengan

penerangan yang terasa hangat dan sebagainya. Pelayan yang berada di rumah

makan tersebut ramah, sangat cepat dalam melayani pengunjung dan juga mampu

memberi pelayanan yang memuaskan bagi pengunjung. Jika bersinggah ke lokasi

tersebut pasti akan melihat suasana dalam rumah makan yang terasa nyaman serta

cocok dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul dan bersantai baik bersama

teman maupun keluarga. Mie tarempa merupakan salah satunya kuliner khas dari

Kota Batam. Oleh karena itu, wisatawan sudah pasti harus mengunjungi ke rumah

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

42

Universitas Internasional Batam

makan tersebut. Dari sana, makanan yang menjadi rekomendasi adalah mienya.

Terdapat berbagai pilihan mie, seperti mie goreng, mie lembab dan mie basah.

Harga dari makanan tersebut sangat terjangkau hanya dengan harga Rp14.000

untuk seporsi. Makanan lainnya yang patut dicoba selain mienya adalah nasi

goreng, kwetiau, bihun, gado-gado dan sebagainya. Dari rumah makan tersebut

selain terkenal akan makanannya, juga terkenal akan aneka jajanannya. Sebelum

pesanan datang, pengunjung akan disajikan terlebih dahulu dengan beberapa

aneka jajanan, seperti risoles, otak-otak dan luti gendang oleh pelayan. Dari aneka

jajanan tersebut yang paling terkenal adalah Luti Gendangnya. Roti tersebut

termasuk ke dalam makanan khas Melayu yang berisi dengan suwiran ikan dan

juga telah dicampuri dengan bumbu-bumbu khas. Untuk harga dari Luti Gendang

Rp3.000/biji. Selain itu, semua makanan yang disajikan di Rumah Makan Mie

Tarempa Batam Centre sangat terjangkau sehingga banyak pengunjung sering

datang ke rumah makan tersebut untuk mencicipi berbagai jenis makanan yang

disajikannya. Setiap hari, rumah makan tersebut selalu dipenuhi oleh pengunjung

yang ingin mencicipi makanannya, terutama pada hari Sabtu dan Minggu yang

mana rumah makan tersebut dipenuhi oleh pengunjung.

3.7.2 Aksesibilitas

Lokasi dari Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre di Ruko Royal

Sincom, Blok D No. 15-16, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam,

Kepulauan Riau. Rumah makan tersebut dibuka pada pukul 08.00-22.00 WIB

setiap harinya dan selalu banyak orang yang bersinggah ke lokasi untuk mencicipi

makanannya. Terutama akhir pekan, dimana pengunjungnya jauh lebih banyak

yang datang ke rumah makan tersebut. Untuk menuju ke lokasi diharapkan untuk

menggunakan GPS, karena rumah makan tersebut berada di daerah perumahan

ruko. Selain itu, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau juga

kendaraan pribadinya untuk menuju ke rumah makan tersebut.

3.7.3 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang telah tersedia di Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre

untuk para pengunjung yang berdatangan, antara lain toilet dan tempat parkiran.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

43

Universitas Internasional Batam

Dari rumah makan tersebut, toiletnya berada di ujung ruangan dan kondisinya

masih bisa dipakai serta bersih. Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan

pribadi, mulai dari sepeda motor akan dikenakan biaya parkiran sebesar Rp1.000

dan untuk mobil sebesar Rp2.000.

3.8 Gereja Katolik Paroki Santo Petrus

3.8.1 Sejarah

Gereja Katolik Paroki Santo Petrus merupakan gereja Katolik pertama

yang berada di Batam. Gereja tersebut memiliki kejadian sejarah yang tidak akan

diterlupakan, dimana awal ceritanya dimulai dari perantau Flores yang datang ke

Batam pada tahun 1959. Beberapa nama dari perantau Flores terdiri atas

Theodorus Salaka, Moses, Peter Atawolo dan sebagainya. Para Perantau Flores

tersebut ingin mendirikan sebuah gereja yang digunakan sebagai tempat beribadah

pada setiap minggu. Pada tahun 1961, gerejanya berhasil dibangun di suatu pantai

yang berada di Batu Ampar. Gerejanya hanya dibangun menggunakan kayu

dengan atap jerami serta lantainya yang berpasir, dimana gereja tersebut

dinamakan sebagai St.Maria.

Tahun 1969 mulai muncul beberapa masalah, dimana perusahaan asing

mulai melakukan operasinya di Batam dan lahan untuk bangunan gereja tersebut

tidak memiliki izin sehingga gerejanya harus diruntuhkan. Kemudian para umat

Katolik pada saat itu, tidak memiliki sebuah tempat untuk beribadah. Akan tetapi,

dengan bantuan dari seorang bapak yang bernama H.R.Muhammad, dimana

beliau mengizinkan gerejanya untuk dibangun di kebun miliknya yang

bersebelahan dengan Masjid Agung Batam, pada tahun 1974. Maka, gerejanya

mulai dibangun di lokasi Sei Jodoh. Setelah berpindah, hal tersebut tidak mudah

bagi para komunitas lokal gereja dalam membangun sebuah gereja baru, karena

pada saat itu juga sedang dijalankan sebuah proyek pembuatan jalan di Sei Jodoh.

Sembilan tahun kemudian, pada tahun 1983. Otoritas Batam mulai

mengembangkan daerah Sei Jodoh menjadi pusat perdagangan, perhotelan dan

pertokoan sehingga Gereja St. Maria harus berpindah lagi untuk kedua kalinya ke

lokasi yang lain. Panitia pemindahan gereja mendapat sebuah lahan dari Otorita

Batam pada tahun 1983, dimana letaknya di Bukit Baloi.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

44

Universitas Internasional Batam

Bangunan dari Gereja Katolik Paroki Santo Petrus sampai sekarang masih

berada di Bukit Baloi tersebut. Nama dari gereja tersebut diambil sesuai dengan

lokasinya, dimana berada di atas berbatu yang dinamakan Petrus dengan artinya

sebagai batu karang. Pada tahun 1990, gereja tersebut diresmikan menjadi paroki

pertama yang ada di Batam. Kemudian, pada awal Desember 2005 dibangun

sebuah bangunan gereja besar yang baru dan diresmikan pada tanggal 10 Mei

2009. Selain itu, gereja tersebut juga memiliki sebuah Gua Maria, dimana

dijadikan sebagai tempat bagi orang untuk merenungkan doa dan dibuka secara

publik pada 1 November 2006.

3.8.2 Aksesibilitas

Gereja Katolik Paroki Santo Petrus terletak di Jalan Anggrek Blok II No.

1, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau. Gereja tersebut tidak

berjauhan dari Santa Elisabeth Hospital dan terdapat juga beberapa hotel yang

berdekatan dengan gereja tersebut. Wisatawan yang ingin mengunjungi gereja

tersebut dapat menggunakan GPS sebagai petunjuk arah jalan ke gereja. Selain

itu, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi untuk menuju

ke lokasi. Gerejanya melaksanakan aktivitas misa, pada hari Senin-Sabtu, dimana

aktivitas misanya dimulai dari jam 17.00-19.00 WIB dan khususnya untuk hari

Minggu aktivitas misanya terbagi menjadi dua waktu, dari pagi dimulai dari jam

08.00-11.00 WIB dan sore dari jam 17.00-19.00 WIB. Gereja tersebut banyak

dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun wisman yang berasal dari

Singapura, Malaysia, Korea dan China.

3.8.3 Bagian dari Gereja

Lokasi gereja memiliki bagian depan dan belakang, dimana untuk bagian

depan berupa gerejanya sendiri yang dijadikan sebagai tempat untuk beribadah

bagi kaum umat Katolik dan bagian belakang terdapat sebuah Gua Maria yang

biasa disebut sebagai Ratu Damai. Pada bagian depan, gereja tersebut sangat besar

dan mampu menampung sekitar 1.000 orang. Selain itu, bangunan dari gereja

dibangun sesuai dengan gaya bangunan yang ada di Eropa. Sehingga wisatawan

yang mengunjungi ke lokasi akan mendapat sebuah perasaan bahwa seperti berada

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

45

Universitas Internasional Batam

di gereja yang ada di eropa. Dalam gereja terdapat sebuah patung Tuhan Yesus

serta patung Bunda Maria dan di samping dari itu juga sudah tersedia kursi serta

meja yang panjang yang mana telah disusun dengan rapi. Selain itu, di dalam laci

meja juga telah disediakan beberapa buku alkitab yang dapat digunakan oleh umat

Katolik untuk melakukan ibadahnya. Dalam gerejanya juga digantung sebuah

lampu chandelier yang indah dan disertai dengan kaca dinding yang berada di

bagian atas sekitaran dari gereja yang mana kacanya berupa gambaran Tuhan

Yesus. Pada bagian belakang berupa letaknya dari Gua Maria yang mana

wisatawan selama melakukan perjalanan memasuki ke dalam gua akan terlebih

dahulu melewati tanaman-tanaman indah yang telah terjaga dan tersusun rapi.

Setelah sampai ke lokasi, wisatawan dapat langsung melihat bahwa terdapat

sebuah patung Bunda Maria yang berada di dalam gua tersebut. Dari sana juga

telah tersedia beberapa tempat duduk sehingga wisatawan yang berkunjung dapat

merenungkan doanya disana.

3.8.4 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang ada di Gereja Katolik Paroki Santo Petrus untuk digunakan

oleh para wisatawan, antara lain toilet, tempat parkiran, pos security dan

sebagainya. Untuk toilet terletak di luar dari gereja sehingga wisatawan yang

ingin menggunakannya dapat langsung menuju ke luar. Wisatawan yang

menggunakan kendaraan pribadi, tidak akan dikenakan biaya parkiran. Selain itu,

tempat parkiran yang ada di lokasi sangat luas dan mampu menampung banyak

kendaraan. Dari keamanan gereja selalu dijaga oleh seorang security dan jika

wisatawan yang ingin menanyakan hal mengenai gereja tersebut, maka dapat

langsung menanyakannya ke pos security.

3.8.5 Suvenir

Gereja Katolik Paroki Santo Petrus juga memiliki sebuah toko yang

menjual peralatan ibadah dan bisa dijadikan sebagai sebuah suvenir. Letaknya

berdekatan dengan tempat parkiran yang berada di gereja. Dari toko tersebut telah

menjual berbagai suvenir, seperti buku, hiasan dinding, gantungan, kalung rosario,

patung replika kecil dan lainnya.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

46

Universitas Internasional Batam

3.9 Restoran Love Seafood Batam Centre

3.9.1 Restoran dan Makanan Kuliner

Restoran Love Seafood Batam Centre merupakan sebuah restoran yang

menyajikan berbagai makanan kuliner seafood yang terdiri dari ikan, ketam,

udang, sotong, lobster dan sebagainya. Restoran tersebut, banyak disinggahi oleh

orang, karena makanan kuliner seafoodnya yang enak, murah dan juga berbeda

dengan restoran seafood lainnya. Restorannya sangat luas dan dapat menampung

sekitar 500 orang. Untuk dekorasi dari lokasi tersebut sangat indah dan juga telah

tertata rapi, lampu-lampu yang dipasang memiliki pencahayaan yang hangat

sehingga membuat suasana di sana menjadi terang dan nyaman bagi para

pengunjung yang bersinggah untuk makan. Bagi wisatawan yang ingin menikmati

sepenuhnya di lokasi, maka dapat memilih layanan full service. Dimana sudah

tersedia fasilitas penjemputan tamu dengan minimal dua belas orang dan juga

dapat memilih sebuah ruangan VIP dengan kapasitas enam belas sampai empat

puluh orang. Pelayan yang berada di restoran sangat banyak dengan sifat yang

ramah dan juga selalu merespon dengan cepat. Selain itu juga, pelayannya dapat

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, jadi wisman yang

bersinggah tidak akan susah dalam pemesanan. Setiap hari restorannya selalu

dipenuhi dengan orang, jadi wisatawan yang ingin bersinggah dan makan di

restoran harus terlebih dahulu memesan meja.

Restoran Love Seafood Batam Centre memiliki kualitas makanan yang

semuanya segar dan langsung diambil dari akuarium. Untuk harga makanan

seafood yang ada di sana tidak mahal dan terjangkau. Wisatawan dapat memilih

tipe masakan dari makanannya, sesuai dengan apa yang diinginkannya, seperti

masakan Western, masakan China, masakan Indonesia dan lainnya. Dari isi menu,

nama makanannya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan China sehingga

wisman tidak akan bingung dalam membaca menu yang telah disediakan. Selain

itu, dari samping menu terdapat beberapa cantuman makanan yang menjadi

rekomendasi dari chef. Salah satu makanan rekomendasi adalah kepiting saos

pedas, ikan steam Hongkong, udang mentega, sotong telur asin dan sebagainya.

Setelah memesan, akan ada seorang pelayan yang melayani wisatawan dengan

menawarkan jajanan otak-otak dan harganya Rp2.500/batang.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

47

Universitas Internasional Batam

3.9.2 Aksesibilitas

Lokasi Restoran Love Seafood Batam Centre berada di Jalan Raja Haji

Fisabilillah No. 12B, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Batam Centre, Kota

Batam, Kepulauan Riau. Restorannya dibuka pukul 10.00-23.00 WIB. Tidak jauh

dari restoran terdapat banyak hotel sehingga mempermudah wisatawan dalam

bersinggah ke restoran tersebut. Untuk menuju ke restoran, wisatawan dapat

menggunakan GPS. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan, baik kendaraan

umum maupun pribadi. Wisatawan selama memasuki ke dalam restoran akan

melihat meja serta kursi yang telah ditata rapi dan juga akuarium yang sudah

dipenuhi dengan ikan, dimana akan dijadikan sebagai santapan bagi para

pengunjung yang melakukan pemesanan. Hidangannya yang enak tersebut dapat

memberikan rasa baru kepada para wisatawan yang mencicipi makanan kuliner

seafood yang ada di Batam.

3.9.3 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang tersedia di Restoran Love Seafood Batam Centre terdiri dari

tempat parkir, toilet, mushola, VIP room, ball room, live music stage dan

sebagainya. Untuk tempat parkiran yang berada di restoran sangat luas sehingga

bisa menampung banyak kendaraan. Selain itu, bagi wisatawan yang

menggunakan kendaraan motor akan dikenakan biaya parkiran sebesar Rp1.000

dan Rp2.000 untuk mobil. Wisatawan yang ingin menggunakan toilet dapat

langsung menuju ke kasir, karena tidak berjauhan dari toilet. Untuk kondisi dari

toilet bersih dan masih dapat dipakai. Selain itu, wisatawan yang beragama

Muslim dapat beribadah di musholah yang telah disediakan pada bagian ujung

dari restoran. VIP room yang berada di restoran tersebut terdapat empat dan untuk

pemesanan ruangan dapat menghubungi restoran tersebut atau berhadapan

langsung dengan pelayannya. Ball room terletak di ujung dari restoran dan

merupakan sebuah ruangan yang besar, dimana digunakan untuk menjalankan

suatu acara yang sudah dipesankan. Dari restoran juga terdapat sebuah live music

stage yang merupakan sebuah panggung, dimana para pengunjung dapat

bernyanyi di atas panggung tersebut.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

48

Universitas Internasional Batam

3.10 Padmasana Amerta Bhuana

3.10.1 Sejarah

Padmasana Amerta Bhuana pada tahun 1999 mendapat suatu hak atas

kepemilikan tanah dan setelah itu mulai mendirikan bangunan dari pura secara

bertahap. Pembangunan dari pura tersebut dibangun oleh warga Hindu sekitar

yang bersukarela berpartisipasi. Tujuan dari pembangunannya adalah sebagai

suatu tempat bagi para umat yang beragama Hindu untuk melakukan ibadahnya

serta juga ritualnya. Sebelum melakukan pembangunan, dilakukan terlebih dahulu

meditasi bersama untuk menentukan letak titik tempat ibadah padmasana yang

dipimpin oleh seorang maha pendeta Ida Pedanda Gde Oka Kemenuh, pada

tanggal 8 Maret 2000.

Pelaksanaan atas Pembangunan Padmasana, Candi Bentar dan Bale Pegat

dilakukan pada tanggal 4 Juni 2000 diawali dengan sebuah upacara atas peletakan

batu pertama. Upacara tersebut dipimpin oleh Maha Pendeta dan dihadiri oleh

para umat Hindu yang berada di sekitar maupun di Batam. Setelah beberapa

bangunan utama dari pura telah selesai, maka diadakan upacara pensucian atau

biasa disebut sebagai Pemelaspasan Alit yang dilaksanakan pada tanggal 3

Agustus 2003. Bangunan yang disucikan pada saat itu adalah bangunan

Padmasana, Candi Bentar, Balai Pawedan dan sebagainya. Upacaranya juga

dipimpin oleh Maha pendeta. Seiring waktu berlalu, dari pura telah banyak

dibangun berbagai bangunan yang ada di lokasi. Tepat pada 16 Juni 2004, pura

tersebut diresmikan menjadi sebuah tempat ibadah bagi umat Hindu oleh Menteri

Agama saat itu, yakni Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawan. Kemudian pada

tanggal 2 November 2009, Padmasana Amerta Bhuana diresmikan oleh Gubernur

Provinsi Kepulauan Riau.

3.10.2 Aksesibilitas

Padmasana Amerta Bhuana terletak di Jalan Gajah Mada No. 3, Sei Ladi,

Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pura tersebut selalu dibuka

setiap hari pada pukul 09.00-20.00 WIB. Wisatawan dapat menggunakan GPS

untuk menuju ke lokasi tersebut, dengan tujuan supaya dapat mempermudah

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 27: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

49

Universitas Internasional Batam

wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Bagi wisatawan yang ingin

mengunjungi ke lokasi dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi.

Wisatawan selama berada di lokasi pada hari Minggu pukul 09.00-13.00

WIB, akan melihat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh

pelajar. Dari kegiatan tersebut, para pelajar dapat mempelajari mengenai agama

dan kebudayaan Hindu. Selain itu juga, terdapat berbagai kegiatan ekstrakulikuler

yang dapat dipartisipasi dan dipelajari oleh para pelajar, seperti seni tari dan

karawitan. Pura juga memiliki event sendiri pada Hari Raya Nyepi, dimana

wisatawan dapat menyaksikan upacara ritual pawai ogoh-ogoh pada pukul 17.00

sore. Warga Hindu yang berpatisipasi akan membawa ogoh-ogoh, dimana

melambangkan sifat yang tidak baik dalam diri manusia, kemudian akan

digerakkan untuk menghilangkan sifat jahat tersebut.

Sesampai di lokasi, wisatawan akan langsung merasakan nuansa Hindu

dari sana serta juga dapat melihat indahnya lingkungan dan bangunan bersejarah

tersebut. Sebelum mengunjungi ke lokasi, diharapkan agar wisatawan

menghubungi pengurus pura terlebih dahulu. Karena pura adalah suatu tempat

suci bagi umat Hindu sehingga dari sana terdapat berbagai larangan yang tidak

boleh dilakukan selama mengunjungi di pura.

3.10.3 Bangunan dan Mandala dari Pura

Bangunan dari Padmasana Amerta Bhuana memiliki ciri khas Hindu.

Beberapa bangunan yang terdapat di lokasi, antara lain terdapat bangunan

Padmasana, dimana merupakan sebuah tempat beribadah bagi para umat Hindu,

Candi Bentar merupakan sebuah gapura atau pintu masuk dari pura, Bale Pegat

dan sebagainya. Selain itu, dari samping Candi Bentar terdapat sebuah kuil,

dimana dijadikan sebagai tempat ibadahnya bagi warga India. Kuil ini diberi nama

Sri Lalitha.

Padmasana Amerta Bhuana memiliki tiga mandala, maksud dari mandala

adalah sebuah bangunan candi. Mandala yang ada di pura tersebut terdapat

mandala pratama (tempat pelaksanaan aktivitas umum), mandala madya (tempat

pengembangan budaya, seni dan agama), dan mandala utama (tempat untuk

melakukan ibadah bagi umat Hindu).

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 28: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

50

Universitas Internasional Batam

3.10.4 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas dari Padmasana Amerta Bhuana terdapat tempat parkiran, toilet,

restoran dan lainnya. Tempat parkiran yang ada di sana sangat luas dan dapat

menampung banyak kendaraan. Selain itu, tidak perlu membayar biaya parkiran

dalam memasuki ke lokasi. Kondisi dari toilet masih bisa di pakai dan bersih. Jika

wisatawan terasa lapar dan ingin makan, dari lokasi sudah tersedia sebuah

restoran yang menyajikan makanan dengan gaya kuliner Bali. Untuk menuju ke

restoran tersebut, wisatawan dapat turun ke bawah menuju ke tempat parkiran,

dimana berdekatan dengan restorannya.

3.11 Makam Zuriat Nong Isa

3.11.1 Sejarah

Daerah Nongsa dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Isa bin

Raja Ali atau biasa lebih dikenal dengan nama Nong Isa. Maksud dari nama Nong

berarti jauh di sana dan ada juga yang menafsirkan bahwa Nong merupakan

panggilan untuk seseorang. Raja Isa merupakan orang pertama yang diberikan

sebuah amanah oleh Sultan Abdul Rahman Muazam Syah I dan yang dipertuan

oleh Muda VI Raja Jaffar untuk berkuasa di daerah Nongsa dan sekitarnya, pada

tanggal 18 Desember 1829.

Nongsa sendiri diambil dari nama raja tersebut, yaitu Nong Isa. Sejak

kepemimpinannya, Kota Batam mengalami kemajuan secara signifikan. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya pendatang baru yang menetap di Kota Batam pada

saat itu. Akan Tetapi, diketahui bahwa Raja Isa hanya memimpin selama 3 tahun,

beliau wafat pada tahun 1831. Sampai sekarang, Makam Zuriat Nong Isa tersebut

masih belum diketahui, dimana letak pastinya. Makam yang terkenal dengan

nama Makam Zuriat Nong Isa tersebut merupakan makam kaum kerabat dari Raja

Nong Isa. Dari lokasinya terdapat kurang lebih 30 makam yang berada di sana.

3.11.2 Aksesibilitas

Lokasi dari Makam Zuriat Nong Isa terletak di Kampung Tua Nongsa,

Kelurahan Sambau. Wisatawan selama berada di lokasi juga dapat mengunjungi

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020

Page 29: BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA 3.1 3.1repository.uib.ac.id/2815/6/k-1746006-chapter3.pdf · 2020. 4. 30. · 23 Universitas Internasional Batam BAB III GAMBARAN UMUM DESTINASI

51

Universitas Internasional Batam

sebuah pantai yang berdekatan dengan makam tersebut. Nama pantainya adalah

Pantai Nongsa. dan pantai tersebut banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Untuk

mengakses menuju ke makam tersebut lebih baik menggunakan GPS untuk

mempermudah wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi, karena jalan

untuk menuju ke lokasi terdapat banyak jalan pintasnya sehingga dapat membuat

wisatawan bingung. Selain itu, bagi yang ingin berkunjung ke lokasi harus

menggunakan kendaraan pribadi, karena kendaraan umum menuju ke makam

tersebut masih belum tersedia. Sesampai di lokasi, wisatawan harus menaiki tiga

tingkat anak tangga untuk sampai ke lokasi, karena makam tersebut letaknya

berada di atas bukit. Setelah sampai pada puncak wisatawan akan langsung dapat

melihat makam tersebut yang dikelilingi dengan pepohonan dan rerumputan.

3.11.3 Atraksi Wisata

Wisatawan yang mengunjungi ke makam tersebut dapat langsung melihat

setiap Batu nisan yang terdapat pada Makam Zuriat Nong Isa ditutupi dengan kain

kuning yang mana merupakan warna kebanggaan dari bangsa Melayu. Kain

kuning tersebut menunjukkan lambang khas bangsa Melayu yang menerangkan

bahwa makam ini merupakan makam para keturunan keluarga raja. Selain itu, dari

makam juga terdapat sebuah batu keramik yang telah diukir dengan nama-nama

silsilah keturunan Raja Nong Isa dari beberapa generasi.

3.11.4 Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas yang sudah tersedia di Makam Zuriat Nong Isa terdiri atas tempat

parkiran, masjid dan tong sampah. Untuk tempat parkiran yang ada di lokasi luas

dan dapat menampung banyak kendaraan. Selain itu, wisatawan yang

menggunakan kendaraan pribadinya tidak dikenakan biaya parkiran. Untuk masjid

letaknya hanya didepan dari lokasi makam tersebut. Bagi yang ingin beribadah

dapat langsung menuju ke sana. Dari makamnya juga ada beberapa tong sampah

yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh wisatawan sehingga makam tersebut

selalu bersih.

Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020