bab iii. fisiografi bojong kab tegal
TRANSCRIPT
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 1
3.1. Gambaran Umum Kabupaten Tegal
3.1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Wilayah Kabupaten Tegal merupakan bagian dari propinsi Jawa Tengah yang terletak di
bagian Barat yang menyebar mulai dari Pantura ke arah Selatan hingga lereng Gunung
Slamet. Secara umum fisiografinya merupakan daerah dataran pantai yang membnetang
di bagian Utara mempunyai topografi relatif datar, kelerengan landai dengan kelaindaian
topografi kurang dari 1 %. Ketinggian daerah ini berkisar diantara 1 meter sampai 5 meter
di atas permukaan air laut. Ke arah Selatan berubah ke arah Selatan topografi berubah
menjadi daerah perbukitan bergelombangan yang menyebar hingga ke arah Gunbung
Slamet dengan ketinggian bergradasi semakin tinggi yaitu berkisar dari 100 m hingga
2000 m di atas permukaan laut.
Batas wilayah Administrasinya, Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut.
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Pemalang
Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Purbalingga
Sebelah Barat : Kabupaten Brebes dan Kabupaten Bumiayu.
Batuan penyusun dataran pantai terbagi menjadi dua yaitu endapan aktifitas gunung api
dan endapan alluvial pantai. Endapan akibat aktifitas gunung api terdapat di bagian
Selatan, meliputi Kabupaten Tegal dan sebagian Kota Tegal bagian selatan. Endapan ini
tersusun oleh pasir lanauan bercampur dengan bongkah batuan beku andesit dan basalt.
Batuan ini merupakan hasil pelapukan endapan breksi gunung api bagian lereng utara
Gunung Slamet. Endapan aluvial pantai terdapat hampir di seluruh Kota Tegal. Endapan
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 2
ini tersususn oleh pasir, lanau dan lempung. Batuan ini merupakan endapan hasil
pengendapan sungai dan pengendapan pantai atau endapan fluviomarin.
3.1.2. Kondisi Geologi Umum
Kondisi Geologi Tegal, pada dasarnya termasuk dalam 2 rangkaian zona
subtektonik yaitu merupakan bagian sebelah Barat dan bagian Tengah dari
rangkaian tektonik Serayu Utara, yang tersususun dari material sedimen yang
berumur Tersier dan Quarter atau Holosen. Namun untuk batuan yang berumur
tersier dalam wilayah Kabupaten Tegal tidak terekspose atau tersingkap.
Urutan stratigafi lpisan batuan daerah Kabupaten Tegal antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel 1 : Stratigrafi daerah Kabupaten Tegal (Marks,1965)
Umur Formasi Lithologi
RecentAlluvial (Al)
Aluvial kasar,Lempung, lanaudengan endapan pasir banjir.
Kipas Alluvial Balapulang
Material piroklastik lepas yangmengandung bongkah batuanbeku basaltik dan andesitikdengan diameter rata-rata 10 –50 cm
Slamet Lava FlowLava bersifat andesitik danporous dari Gunung Slamet
HolosenSlamet Piroklastik
Breksi, Lapilli, tufa dan lavaG.Slamet
Teras DepositPasir tufaan, lempung tufaandan gravel/kerikilan
Kipas Alluivial Doro
Cmpuran antara rombakanvolkanik yang terdiri daribongkahan , lapilli/tufa breksi,di dalam material tufalempungan.
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 3
Adapun Kabupaten Tegal tercakup dalam 2 lembar peta geologi skala 1: 100.000, yaitu
lembar Tegal - Purwokerto dan lembar Majenang (gambar 3 - 1 ).
Susunan stratigraflnya dari muda ke tua adalah sebagai berikut:
Aluvial (Qa)
Terdiri dari kerikll, pasir, lanau dan lempung dengan undak - undak sungai,
merupakan endapan sungal dan pantai. Ketebalannya sampai 150 meter.
Endapan Lahar G. Slamet (Qls)
Lahar dengan beberapa lapisan lava di bagian bawah. Setengah mengeras dan
membentuk kondisi topografi yang hampir rata dan punggungan tajam yang
tersebar di sepanjang tepi sungai.
Lava G. Slamet (Qvls)
Tersusun dari jenis batuan yang berupa lava andesit, dan berongga pori
disebagian tempat. Penyebaran paling banyak dijumpai terutama dl sekitar lereng
timur G. Slamet.
Batuan Gunungapi Slamet tah teruraihari (Qvs)
Terdirl dari susunan breksi gunungapi, lava dan tufa dengan tersebar di
daerah pegunungan dan perbukitan sehingga membentuk topografi
bergelombang atau perbukitan.
Formasi Linggopodo (Qpl)
Batuannya terdiri dari breksi gunungapi, tufa dan lahar. Susunan batuan
tersebut adalah merupakan hasil keglatan volkanisme G. Siamet Tua dan
atau G. Copet.
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 4
Formasi Kaliglagah (Tpk)
Batuannya terdiri dari batulempung, napai, batupasir dan kongiomerat dan
di beberapa tempat djumpal lensa lignit setebai 10 - 100 cm.
Formasi Kalibiuk (Tpb)
Batuannya tersusun dari napal lempungan yang bersisipan batupasir
dengan ketebalan sekitar 175 meter.
Formasi Tapak (Tpt)
Susunan lapisan batuannya mulai dari bawah ke atas terdiri dari batupasir
kasar kehijauan yang berangsur - angsur berubah menjadl batupasir lebih
kelabu sampai kekuningan. Pada bagian atas berupa perselingan
batupasir gampingan dengan papal. Di bagian bawah tersusun dari
konglomerat, batupaslr gampingan yang setempat – setemapt ditemukan
Iignit. Ketebalan formasl Tapak dapat mencapai 900 m dan terletak secara
tidak selaras di atas Formasi Halang.
Anggota Batugamping Formasi Tapah (Tptl)
Lapisan batuannya merupakan lensa - lensa batugamping tak berlapis, berwarna
kelabu kekuningan.
Formasi Halang (Tmph)
Batuannya terdiri dari batupasir tufaan, konglomerat, napal dan
batulempung., dl bagian bawah terdapat breksi bersusunan andesit.
Ketebaian formasl ini mencapal 2400 m dan menipis he arah timur.
Formasi Rambatan (Tmr)
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 5
Batupasir gampingan dan konglomerat yang bersisipan dengan lapisan ti
pis napal dan serpih menempatl bagian bawah satuan, sedangkan bagian
atas terdiri dari batupasir gampingan, kelabu terang sampai kebiruan,
mengandung kepingan andesit. Ketebalan lebih dari 300 meter.
Formasi Pemali (Tmp)
Batuannya berupa napal globigerina berwarna kelabu muda dan kelabu kehijauan,
berslsipan batugamping pasiran, batupasir tufaan dan batupasir kasar. Umumnya
merupakan runtuhan batulempung kelabu yang monoton. Ketebalan leblh dari 900
meter.
Berdasarkan atas pembagian stratigrafi tersebut, ternyata daerah studi yang terletak di
bagian Selatan Kabupaten Tegal dan terletak di bagian Utara lereng Gunung Slamet
dengan morfologi yang bergelombang sedang hingga tinggi, mempunyai lapisan batuan
(yang terlihat/terekspose) di permukaan merupakan bagian dari endapan yang berumur
Holosene atau Quarter, yang kesemuanya merupakan produk dari akitifitas volkanik dan
G. Slamet (gambar 3 -1).
3.1.3. Kondisi Curah Hujan (mm/th)
Wilayah Kabupaten Tegai curah hujan rata rata dalam setahun besarnya antara 1500 -
5000 mm/th dan dibagl menjadi 7 wiayah curah hujan ( gambar 3 -2) yaitu;
Wilayah 1 : 1500 - 2000 mm/th
Wilayah 2 : 2000 - 2500 mrn/th
Wilayah 3 : 2500 - 3000 mm/th
Wllayah 4 : 3000 - 3500 mmlth
Wilayah 5 : 3500 - 4000 mm/th
Wilayah 6 : 4000 - 4500 mm/th (Curah Hujan wilayah Studi)
Wilayah 7 : 4500 - 5000 mm/th
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 6
Daerah yang mempunyai curah hujan tahunan tertinggl terdapat di bagian Selatan pada
daerah pegunungan di sebelah Timur Bojong dengan curah hujan antara 4500 - 5000
mm/tahun, sedangkan daerah yang rriempunyal curah hujan rata - rata tahunan terendah
antara 1.500 - 2.000 mm/tahun terdapat dl baglan Utara sepanjang pantai utara sekitar
Suradadi, Tarub, Kramat dan Warureja.
3.1.4. Topografi dan Kemiringan Lereng
Secara umum topografinya merupakan daerah lereng Gunung Slamet sebelah selatan
dengan kondisi morfologi yang bergelombang sedang hingga tinggi. Sedangkan
ketinggian di atas permukaan laut berkisar antara 350 m hingga 1500 m dengan
kelerengan berkisar antara 15 % hingga 70 %. (gambar )
Klasifikasi kemiringan lereng kabupaten Tegal berdasarkan analisis peta topografi dan
pengamatan di lapangan (gambar 3 - 3) adalah sebagai berikut:
Kemiringan Lereng 0 - 5%
Merupakan daerah dataran aluvial pantai, rawa, sungai dan sebagian kecil
merupakan kaki perbukitan, dengan kemiringan lereng medan antara 0 – 5 % (0 -
3°). Penyebaran satuan ini metiputi daerah sepanjang pantai Utara dengan luas
563,603 km2 atau 52,558% dari wilayah Kabupaten Tegal.
Kemiringan Lereng 5 - 15%
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan berelief halus dengan
kemiringan lereng 5 % - 15 % (3 - 9°). Daerah yang termasuk dalam kemiringan
lereng ini bersifat mempunyai tingkat erosi rendah. Penyebaran satuan tersebut
sekitar 70,335 Km2 atau6,56% dari wilayah Kabupaten Tegal.
Kemiringan Lereng 15 - 30%
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 7
Satuan morfologi ini mempunyal bentuk permukaan berrelief sedang dengan
kemiringan lereng sekitar 90 sampai 170. Kondisi tingkat erosi mulai dari sedang
hingga menengah. Penyebarannya mencakup sekitar 47,75 Km2 atau 4,45% darl
wilayah Kabupaten Tegal.
Kemiringan Lereng 30 - 50%
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan berelief agak kasar dengan
kemiringan lereng 30 - 50 % (17 -27°). Pada daerah yang termasuk dalam satuan
morfologl in! mempunyai tingkat erosi menengah. Penyebaran satuan ini sekitar
81,236 km 2 atau 7,57% dari wilayah Kabupaten Tegal.
Kemiringan Lereng 50 - 70%
Satuan morfologi inl mempunyai bentuk permukaan berelief kasar dengan
kemiringan lereng 50 - 70 % (27 -36°). Pada daerah yang termasuk dalam
morfologl ini mempunyai tingkat erosi sedang hingga tinggi. Penyebaran sekitar
80,196 km2 atau 21,39 % dari wliayah Kabupaten Tegal, termasuk wilayah lokasi
studi atau desa Batunyana, Kecamatan Bojong..
Kemiringan Lereng > 70%
Satuan morfologi IN mempunyal bentuk permukaan berelief sangat kasar dengan
kemiringan lereng lebih besar dari 70 % (36 - 90°). Pada. daerah yang termasuk
dalam morfologi ini sebagian besar mempunyai tingkat erosi sangat rendah,
karena sebagian tertutupi oleh hutan. Penyebaran satuan ini sekitar 229,421 km2
atau 21,39% dari wilayah Kabupaten Tegal. termasuk wilayah lokasi studi atau
desa Batunyana, Kecamatan Bojong..
3.1.5. Tata Guna Lahan
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 8
Penggunaan lahan di kabupaten Tegal sangat beragam dengan sebagian besar lahan
masih merupakan areal pertanian atau persawahan dengan sudah tertata dengan
jaringan irigasi, baik secara sederhana, setengah teknis dan beririgasi teknis., yang
tersebar baik di daerah perbukitan maupun daerah dataran pantai. Kondisi tanah kering
dan tadah hujan secara umum banyak dijumpai di daerah – daerah dengan kelerengan
yang cukup besar yaitu di wilayah bagian Selatan, termasuk wilayah Bojong (daerah
studi). Sedangkan di bagian dataran pantai lahan – lahan dimanfaatkan sebagai lahan
industri, pertambakan, perkebunan (tebu) dan tegalan di beberapa tempat.
Penggunaan lahan dl fiabupaten Tegal berdasarkan peta Penggunaan Lahan Kabupaten
Tegal dengan skala 1 : 50.000, (gambar 3 - 4) terdirl darl:
Perkampungan
Penggunaan lahan pemuklman penyebarannya setempat - setempat dan cukup
merata dl bagfan utara, tengah dan selatan daerah pemetaan. Pemukiman
umumnya menempati daerah-daerah dataran sampai perbukitan berelief halus
termasuk diantaranya wilayah perkotaan Tegal dan kota - kota kecamatan lainnya
dan umumnya terkonsentrasi di sepanjang jaiur jalan. 01 beberapa tempat pada
daerah yang berlereng sedang - agak kasar masih sering dijumpai pemukiman.
Luas penyebaran sekitar 129,285 km2 (12,00%) dari seluruh daerah Kabupaten
Tegal.
Sawah
Penggunaan lahan pesawahan merupakan wilayah yang paling luas
penyebarannya terutama dl bagian Utara dan tengah dan di bagian Selatan yang
tersebar secara setempat - setempat. Pada umumnya lahan pesawahan
menempati daerah dataran dan daerah kemiringan landai terutama di bagian
Selatan persawahan dan terdapat pada daerah yang berkemlringan lereng ..agak
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 9
terjal dengan luas penyebaran sekltar 547,419 km2 (50,8%) dari seluruh wilayah
Kabupaten Tegal.
Kebun Campuran
Pada umumnya kebun campuran ini menempati daerah perbukitan dan
pegunungan berellef landal hingga sedang dan setempat menempati daerah yang
terjal. Penyebaran terdapat di baglan Utara dan tengah. Jenis tanaman pada
kebun campuran In! berupa pisang, buah-buahan, tanaman sayuran dan umbi -
umbian. Luas penyebaran sekitar 5,906 km2 (0,55%) dari seluruh daerah
Kabupaten Tegal.
Tegalan
Lahan tegalan mempunyai penyebaran setempat - setempat di bagian tengah, dan
utara Kabupaten Tegal, menempatf daerah perbukitan berlereng landai hingga
agak terjal. Tegalan pada umumnya dltanami, ketela pohon, dan Jagung, semak
belukar serta padang rumput, dengan luas penyebaran 113,406 kmZ (10,53%)
dari wllayah Kabupaten Tegal.
Padang Rumput.
Padang rumput terdapat setempat dibagian - tengah dan tenggara, umumnya
menempati daerah berkemiringan lereng agak terjal sampai terjal. Pada daerah
ini tanah pelapukan relatif tipis sampai sedang dan sangat jarang atau hampir
tidak terdapat pepohonan dengan ukuran besar vegetasinya berupa padang
rumput dan alang - alang, dengan luas penyebaran 22,275 Km2 (2,07%) dari
seluruh wilayah Kabupaten Tegal.
Hutan
Hutan penyebarannya terdapat di bagian selatan wilayah Kabupaten Tegal,
bagian tengah dan utara pada umumnya terdapat pada daerah perbukltan dan
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 10
pegunungan berlereng terjal sampai curam dengan vegetasl berbagai jenls pohon
sepertl akasla, pinus, jatl dan tanaman liar lalnnya. Luas penyebarannya sekitar
258,637 km2 (24.02°/6) dari seluruh wilayah Kabupaten Tegal.
3.2. Gambaran Umum Kecamatan Bojong.
3.2.1. Geografis dan batas wilayah
Kecamatan Bojong merupakan salah satu di antara 18 Kecamatan di Kabupaten
Tegal, yang sebagian wilayah dimanfaatkan sebagai lahan persawahan yang sangat
membutuhkan air yang cukup untuk dapt menghasilkan produk secara optimal.
Sebagian luas wilayah persawahan yang mejadi sasaran studi mempunyai luas areal
+/- 700 ha.
Batas administrasi wilayah Kecamatan Bojong adalah sebagai berikut :
Sebelah Urata : Kecamatan Balapulang
Sebelah Timur : Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang
Sebelah Selatan : Kecamatan Bumijawa
Sebelah Barat : Kecamatan Mergasari
Batas administrasi wilayah Desa dalam Kecamatan Bojong adalah sebagai berikut :
Sebelah Urata : Desa Danasari
Sebelah Timur : Desa Gunungjati dan Sangkanayu
Sebelah Selatan : Desa Suniarsih, Dukuh Tengah dan Karangmulyo
Sebelah Barat : Desa Lengkong.
3.2.2. Topografi dan Kemiringan Lereng.
Kondisi di daerah studi ketinggian permukaan tanah pada bagian Selatan sekitar 450 m
diatas muka air laut sedangkan di bagian Utara adalah 323 m di atas muka air laut,
seperti yang terlihat pada peta situasi skala 1 : 5.000. Kemiringan lereng termasuk dalam
daerah 50 % - 70 % (+/- antara 30 derajat – 60 derajat). Perbedaan ketinggian mulai dari
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 11
jalan aspal ke tebing bagian atas berkisar 127 m dengan panjang daerah studi sekitar 270
m (daerah longsoran).
3.2.3. Tata Guna Lahan.
Tata guna lahan pada daerah lokasi studi dimanfaatkan sebagai daerah tegalan dan
persawahan . Tegalan menempati di bagian lereng – lereng sedangkan persawahan
yang mempunyai luas sangat kecil, yaitu di bagian tengah dari daerah tanah timbunan
akibat longsor, yang terlihat adanya air yang menggenang denganm jenis tanah yang
bersifat lempung. (periksa foto pada sebelah atas/Selatan Talang air). Sedangkan di
bagian bawah talang sebagian juga dimanfaatkan penduduk dengan ditanami tanaman
tegalan antara lain ketela pohon, jenis lapisan batuannya lempung.
3.2.4. Geologi Umum
Lapisan batuan yang menempati Wilayah Kecamatan Bojong sebagian besar didominasi
oleh sedimen piroklastik atau sedimen yang dihasilkan dari hasil aktifitas kegiatan gunung
api. Jenis litologinya terdiri dari pasir tufaan dan lempung tufaan yang sebagian di
selilingi atau di sisipi oleh fragmen yang berupa bongkahan- bongkahan batuan beku
dengan diameter berkisar antara 10 cm – hingga 50 cm.
Berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata lapisan batuan yang menempati di sekitar
wilayah longsoran ( lokasi studi), jika di hubungkan dengan stratigrafi regional dari Marks
termasuk dalam satuan endapan piroklastik, yaitu lapisan batuan yang terbentuk oleh
hasil pengendapan material hasil kegiatan gunung api Slamet, seperti yang telah
disebutkan di atas. Sedangkan jika di hubungkan dengan klasifikasi stratigrafi dari
Direktorat Geologi Bandung, termasuk alam satuan batuan gunung api G. Slamet yang
tak teruraikan.
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 12
Mengamati dari peta geologi tersebut serta pengamatan di lapangan ternyata di dekat
daerah lokasi studi tepatnya di sebelah Tenggara dan di depan atau sebelah Utara lokasi
studi, di jumpai adanya patahan, hal tersebut dapat diperiksa pada gambar peta geologi
kecamatan Bojong.
3.2.5. Kerentanan Longsoran
Gerakan tanah longsor, dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang secara umum di
dasarkan oleh jumlah volume kandungan air atau tingkat kekeringan atau kebasahan
akibat kandungan air yang terdapat pada lapisan batuan/tanah yang bergerak, selain itu
juga mempemperhatikan ukuran butir atau jenis tanahnya serta kecepatan gerak,.
Kecepatan gerakan tergantung juga oleh jumlah beban yang bergerak pada suatu lereng
topografi dan kondisi struktur geologi juga ikut berperan penting, terutama struktur
patahan yang ikut mempercepat terjadinya gerakan tanah longsor. Pada umumnya
semakin banyak jumlah kandungan air yang bercampur dengan lapisan dan semakin
terjal lereng yang menahan lapisan tersebut akan semakin cepat gerakannya.
Sehubungan dengan karakter atau sifat lapisan batuan yang menempati wilayah Tegal,
seperti yang disebutkan dalam sttratigrafi, serta kondisi kemiringan lereng dan tingkat
erosi lapisan batuan, maka secara umum wilayah Tegal dibagi menjadi 3 zona
kerentanan gerakan tanah longsor yaitu :
Zona Kerentanan gerakan tanah rendah
Zona Kerentanana gerakan tanah menengah
Zona kerentanan gerakan anah tinggi.
Untuk lebih jelasnya dapat diperiksa dalam gambar peta zona gerakan tanah
Kabupaten Tegal.
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 13
LOKASI STUDI
PETA GEOLOGI KECAMATAN BOJONGKABUPATEN TEGAL
GUCI
Gambar 3 - 1 : Peta Geologi Kecamatan Bojong(Sumber Peta Geologi Lembar Tegal-Majenang)
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 14
Gambar 3 – 2 : Peta Curah Hujan Kabupate Tegal dan Lokasi Studi
LOKASI STUDI
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 15
LOKASI STUDI
Gambar 3 – 3 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tegal
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 16
Gambar 3 – 4 : Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Tegal
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 17
PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH
KABUPATEN TEGAL
KETERANGAN
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah
Zona Keremtanan Gerakan TanahTinggi
Gambar 3 – 5 Peta Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Tegal
Laporan Akhir Bab III
Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal
III - 18
3.2.6. Sosial Ekonomi
Hampir sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Bojong adalah para petani
yang cukup unggul, yaitu dengan usaha pertanian pangan mulai dari penanaman
padi sampai ke sayur mayur termasuk bawang putih, yang ckup dapat di andalkan
bagi peningkatan potensi pendapatan pertanian di Kabupaten Tegal. Selain itu
sebagian kecil adalah para pekerja harian/buruh di bidang bangunan dan
pedagang.