bab iii. fisiografi bojong kab tegal

18
Laporan Akhir Bab III Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal III - 1 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Tegal 3.1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Wilayah Kabupaten Tegal merupakan bagian dari propinsi Jawa Tengah yang terletak di bagian Barat yang menyebar mulai dari Pantura ke arah Selatan hingga lereng Gunung Slamet. Secara umum fisiografinya merupakan daerah dataran pantai yang membnetang di bagian Utara mempunyai topografi relatif datar, kelerengan landai dengan kelaindaian topografi kurang dari 1 %. Ketinggian daerah ini berkisar diantara 1 meter sampai 5 meter di atas permukaan air laut. Ke arah Selatan berubah ke arah Selatan topografi berubah menjadi daerah perbukitan bergelombangan yang menyebar hingga ke arah Gunbung Slamet dengan ketinggian bergradasi semakin tinggi yaitu berkisar dari 100 m hingga 2000 m di atas permukaan laut. Batas wilayah Administrasinya, Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut. Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kabupaten Pemalang Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Purbalingga Sebelah Barat : Kabupaten Brebes dan Kabupaten Bumiayu. Batuan penyusun dataran pantai terbagi menjadi dua yaitu endapan aktifitas gunung api dan endapan alluvial pantai. Endapan akibat aktifitas gunung api terdapat di bagian Selatan, meliputi Kabupaten Tegal dan sebagian Kota Tegal bagian selatan. Endapan ini tersusun oleh pasir lanauan bercampur dengan bongkah batuan beku andesit dan basalt. Batuan ini merupakan hasil pelapukan endapan breksi gunung api bagian lereng utara Gunung Slamet. Endapan aluvial pantai terdapat hampir di seluruh Kota Tegal. Endapan

Upload: siddhi-saputro

Post on 13-Aug-2015

367 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 1

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Tegal

3.1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Wilayah Kabupaten Tegal merupakan bagian dari propinsi Jawa Tengah yang terletak di

bagian Barat yang menyebar mulai dari Pantura ke arah Selatan hingga lereng Gunung

Slamet. Secara umum fisiografinya merupakan daerah dataran pantai yang membnetang

di bagian Utara mempunyai topografi relatif datar, kelerengan landai dengan kelaindaian

topografi kurang dari 1 %. Ketinggian daerah ini berkisar diantara 1 meter sampai 5 meter

di atas permukaan air laut. Ke arah Selatan berubah ke arah Selatan topografi berubah

menjadi daerah perbukitan bergelombangan yang menyebar hingga ke arah Gunbung

Slamet dengan ketinggian bergradasi semakin tinggi yaitu berkisar dari 100 m hingga

2000 m di atas permukaan laut.

Batas wilayah Administrasinya, Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut.

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Pemalang

Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Purbalingga

Sebelah Barat : Kabupaten Brebes dan Kabupaten Bumiayu.

Batuan penyusun dataran pantai terbagi menjadi dua yaitu endapan aktifitas gunung api

dan endapan alluvial pantai. Endapan akibat aktifitas gunung api terdapat di bagian

Selatan, meliputi Kabupaten Tegal dan sebagian Kota Tegal bagian selatan. Endapan ini

tersusun oleh pasir lanauan bercampur dengan bongkah batuan beku andesit dan basalt.

Batuan ini merupakan hasil pelapukan endapan breksi gunung api bagian lereng utara

Gunung Slamet. Endapan aluvial pantai terdapat hampir di seluruh Kota Tegal. Endapan

Page 2: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 2

ini tersususn oleh pasir, lanau dan lempung. Batuan ini merupakan endapan hasil

pengendapan sungai dan pengendapan pantai atau endapan fluviomarin.

3.1.2. Kondisi Geologi Umum

Kondisi Geologi Tegal, pada dasarnya termasuk dalam 2 rangkaian zona

subtektonik yaitu merupakan bagian sebelah Barat dan bagian Tengah dari

rangkaian tektonik Serayu Utara, yang tersususun dari material sedimen yang

berumur Tersier dan Quarter atau Holosen. Namun untuk batuan yang berumur

tersier dalam wilayah Kabupaten Tegal tidak terekspose atau tersingkap.

Urutan stratigafi lpisan batuan daerah Kabupaten Tegal antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 1 : Stratigrafi daerah Kabupaten Tegal (Marks,1965)

Umur Formasi Lithologi

RecentAlluvial (Al)

Aluvial kasar,Lempung, lanaudengan endapan pasir banjir.

Kipas Alluvial Balapulang

Material piroklastik lepas yangmengandung bongkah batuanbeku basaltik dan andesitikdengan diameter rata-rata 10 –50 cm

Slamet Lava FlowLava bersifat andesitik danporous dari Gunung Slamet

HolosenSlamet Piroklastik

Breksi, Lapilli, tufa dan lavaG.Slamet

Teras DepositPasir tufaan, lempung tufaandan gravel/kerikilan

Kipas Alluivial Doro

Cmpuran antara rombakanvolkanik yang terdiri daribongkahan , lapilli/tufa breksi,di dalam material tufalempungan.

Page 3: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 3

Adapun Kabupaten Tegal tercakup dalam 2 lembar peta geologi skala 1: 100.000, yaitu

lembar Tegal - Purwokerto dan lembar Majenang (gambar 3 - 1 ).

Susunan stratigraflnya dari muda ke tua adalah sebagai berikut:

Aluvial (Qa)

Terdiri dari kerikll, pasir, lanau dan lempung dengan undak - undak sungai,

merupakan endapan sungal dan pantai. Ketebalannya sampai 150 meter.

Endapan Lahar G. Slamet (Qls)

Lahar dengan beberapa lapisan lava di bagian bawah. Setengah mengeras dan

membentuk kondisi topografi yang hampir rata dan punggungan tajam yang

tersebar di sepanjang tepi sungai.

Lava G. Slamet (Qvls)

Tersusun dari jenis batuan yang berupa lava andesit, dan berongga pori

disebagian tempat. Penyebaran paling banyak dijumpai terutama dl sekitar lereng

timur G. Slamet.

Batuan Gunungapi Slamet tah teruraihari (Qvs)

Terdirl dari susunan breksi gunungapi, lava dan tufa dengan tersebar di

daerah pegunungan dan perbukitan sehingga membentuk topografi

bergelombang atau perbukitan.

Formasi Linggopodo (Qpl)

Batuannya terdiri dari breksi gunungapi, tufa dan lahar. Susunan batuan

tersebut adalah merupakan hasil keglatan volkanisme G. Siamet Tua dan

atau G. Copet.

Page 4: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 4

Formasi Kaliglagah (Tpk)

Batuannya terdiri dari batulempung, napai, batupasir dan kongiomerat dan

di beberapa tempat djumpal lensa lignit setebai 10 - 100 cm.

Formasi Kalibiuk (Tpb)

Batuannya tersusun dari napal lempungan yang bersisipan batupasir

dengan ketebalan sekitar 175 meter.

Formasi Tapak (Tpt)

Susunan lapisan batuannya mulai dari bawah ke atas terdiri dari batupasir

kasar kehijauan yang berangsur - angsur berubah menjadl batupasir lebih

kelabu sampai kekuningan. Pada bagian atas berupa perselingan

batupasir gampingan dengan papal. Di bagian bawah tersusun dari

konglomerat, batupaslr gampingan yang setempat – setemapt ditemukan

Iignit. Ketebalan formasl Tapak dapat mencapai 900 m dan terletak secara

tidak selaras di atas Formasi Halang.

Anggota Batugamping Formasi Tapah (Tptl)

Lapisan batuannya merupakan lensa - lensa batugamping tak berlapis, berwarna

kelabu kekuningan.

Formasi Halang (Tmph)

Batuannya terdiri dari batupasir tufaan, konglomerat, napal dan

batulempung., dl bagian bawah terdapat breksi bersusunan andesit.

Ketebaian formasl ini mencapal 2400 m dan menipis he arah timur.

Formasi Rambatan (Tmr)

Page 5: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 5

Batupasir gampingan dan konglomerat yang bersisipan dengan lapisan ti

pis napal dan serpih menempatl bagian bawah satuan, sedangkan bagian

atas terdiri dari batupasir gampingan, kelabu terang sampai kebiruan,

mengandung kepingan andesit. Ketebalan lebih dari 300 meter.

Formasi Pemali (Tmp)

Batuannya berupa napal globigerina berwarna kelabu muda dan kelabu kehijauan,

berslsipan batugamping pasiran, batupasir tufaan dan batupasir kasar. Umumnya

merupakan runtuhan batulempung kelabu yang monoton. Ketebalan leblh dari 900

meter.

Berdasarkan atas pembagian stratigrafi tersebut, ternyata daerah studi yang terletak di

bagian Selatan Kabupaten Tegal dan terletak di bagian Utara lereng Gunung Slamet

dengan morfologi yang bergelombang sedang hingga tinggi, mempunyai lapisan batuan

(yang terlihat/terekspose) di permukaan merupakan bagian dari endapan yang berumur

Holosene atau Quarter, yang kesemuanya merupakan produk dari akitifitas volkanik dan

G. Slamet (gambar 3 -1).

3.1.3. Kondisi Curah Hujan (mm/th)

Wilayah Kabupaten Tegai curah hujan rata rata dalam setahun besarnya antara 1500 -

5000 mm/th dan dibagl menjadi 7 wiayah curah hujan ( gambar 3 -2) yaitu;

Wilayah 1 : 1500 - 2000 mm/th

Wilayah 2 : 2000 - 2500 mrn/th

Wilayah 3 : 2500 - 3000 mm/th

Wllayah 4 : 3000 - 3500 mmlth

Wilayah 5 : 3500 - 4000 mm/th

Wilayah 6 : 4000 - 4500 mm/th (Curah Hujan wilayah Studi)

Wilayah 7 : 4500 - 5000 mm/th

Page 6: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 6

Daerah yang mempunyai curah hujan tahunan tertinggl terdapat di bagian Selatan pada

daerah pegunungan di sebelah Timur Bojong dengan curah hujan antara 4500 - 5000

mm/tahun, sedangkan daerah yang rriempunyal curah hujan rata - rata tahunan terendah

antara 1.500 - 2.000 mm/tahun terdapat dl baglan Utara sepanjang pantai utara sekitar

Suradadi, Tarub, Kramat dan Warureja.

3.1.4. Topografi dan Kemiringan Lereng

Secara umum topografinya merupakan daerah lereng Gunung Slamet sebelah selatan

dengan kondisi morfologi yang bergelombang sedang hingga tinggi. Sedangkan

ketinggian di atas permukaan laut berkisar antara 350 m hingga 1500 m dengan

kelerengan berkisar antara 15 % hingga 70 %. (gambar )

Klasifikasi kemiringan lereng kabupaten Tegal berdasarkan analisis peta topografi dan

pengamatan di lapangan (gambar 3 - 3) adalah sebagai berikut:

Kemiringan Lereng 0 - 5%

Merupakan daerah dataran aluvial pantai, rawa, sungai dan sebagian kecil

merupakan kaki perbukitan, dengan kemiringan lereng medan antara 0 – 5 % (0 -

3°). Penyebaran satuan ini metiputi daerah sepanjang pantai Utara dengan luas

563,603 km2 atau 52,558% dari wilayah Kabupaten Tegal.

Kemiringan Lereng 5 - 15%

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan berelief halus dengan

kemiringan lereng 5 % - 15 % (3 - 9°). Daerah yang termasuk dalam kemiringan

lereng ini bersifat mempunyai tingkat erosi rendah. Penyebaran satuan tersebut

sekitar 70,335 Km2 atau6,56% dari wilayah Kabupaten Tegal.

Kemiringan Lereng 15 - 30%

Page 7: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 7

Satuan morfologi ini mempunyal bentuk permukaan berrelief sedang dengan

kemiringan lereng sekitar 90 sampai 170. Kondisi tingkat erosi mulai dari sedang

hingga menengah. Penyebarannya mencakup sekitar 47,75 Km2 atau 4,45% darl

wilayah Kabupaten Tegal.

Kemiringan Lereng 30 - 50%

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan berelief agak kasar dengan

kemiringan lereng 30 - 50 % (17 -27°). Pada daerah yang termasuk dalam satuan

morfologl in! mempunyai tingkat erosi menengah. Penyebaran satuan ini sekitar

81,236 km 2 atau 7,57% dari wilayah Kabupaten Tegal.

Kemiringan Lereng 50 - 70%

Satuan morfologi inl mempunyai bentuk permukaan berelief kasar dengan

kemiringan lereng 50 - 70 % (27 -36°). Pada daerah yang termasuk dalam

morfologl ini mempunyai tingkat erosi sedang hingga tinggi. Penyebaran sekitar

80,196 km2 atau 21,39 % dari wliayah Kabupaten Tegal, termasuk wilayah lokasi

studi atau desa Batunyana, Kecamatan Bojong..

Kemiringan Lereng > 70%

Satuan morfologi IN mempunyal bentuk permukaan berelief sangat kasar dengan

kemiringan lereng lebih besar dari 70 % (36 - 90°). Pada. daerah yang termasuk

dalam morfologi ini sebagian besar mempunyai tingkat erosi sangat rendah,

karena sebagian tertutupi oleh hutan. Penyebaran satuan ini sekitar 229,421 km2

atau 21,39% dari wilayah Kabupaten Tegal. termasuk wilayah lokasi studi atau

desa Batunyana, Kecamatan Bojong..

3.1.5. Tata Guna Lahan

Page 8: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 8

Penggunaan lahan di kabupaten Tegal sangat beragam dengan sebagian besar lahan

masih merupakan areal pertanian atau persawahan dengan sudah tertata dengan

jaringan irigasi, baik secara sederhana, setengah teknis dan beririgasi teknis., yang

tersebar baik di daerah perbukitan maupun daerah dataran pantai. Kondisi tanah kering

dan tadah hujan secara umum banyak dijumpai di daerah – daerah dengan kelerengan

yang cukup besar yaitu di wilayah bagian Selatan, termasuk wilayah Bojong (daerah

studi). Sedangkan di bagian dataran pantai lahan – lahan dimanfaatkan sebagai lahan

industri, pertambakan, perkebunan (tebu) dan tegalan di beberapa tempat.

Penggunaan lahan dl fiabupaten Tegal berdasarkan peta Penggunaan Lahan Kabupaten

Tegal dengan skala 1 : 50.000, (gambar 3 - 4) terdirl darl:

Perkampungan

Penggunaan lahan pemuklman penyebarannya setempat - setempat dan cukup

merata dl bagfan utara, tengah dan selatan daerah pemetaan. Pemukiman

umumnya menempati daerah-daerah dataran sampai perbukitan berelief halus

termasuk diantaranya wilayah perkotaan Tegal dan kota - kota kecamatan lainnya

dan umumnya terkonsentrasi di sepanjang jaiur jalan. 01 beberapa tempat pada

daerah yang berlereng sedang - agak kasar masih sering dijumpai pemukiman.

Luas penyebaran sekitar 129,285 km2 (12,00%) dari seluruh daerah Kabupaten

Tegal.

Sawah

Penggunaan lahan pesawahan merupakan wilayah yang paling luas

penyebarannya terutama dl bagian Utara dan tengah dan di bagian Selatan yang

tersebar secara setempat - setempat. Pada umumnya lahan pesawahan

menempati daerah dataran dan daerah kemiringan landai terutama di bagian

Selatan persawahan dan terdapat pada daerah yang berkemlringan lereng ..agak

Page 9: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 9

terjal dengan luas penyebaran sekltar 547,419 km2 (50,8%) dari seluruh wilayah

Kabupaten Tegal.

Kebun Campuran

Pada umumnya kebun campuran ini menempati daerah perbukitan dan

pegunungan berellef landal hingga sedang dan setempat menempati daerah yang

terjal. Penyebaran terdapat di baglan Utara dan tengah. Jenis tanaman pada

kebun campuran In! berupa pisang, buah-buahan, tanaman sayuran dan umbi -

umbian. Luas penyebaran sekitar 5,906 km2 (0,55%) dari seluruh daerah

Kabupaten Tegal.

Tegalan

Lahan tegalan mempunyai penyebaran setempat - setempat di bagian tengah, dan

utara Kabupaten Tegal, menempatf daerah perbukitan berlereng landai hingga

agak terjal. Tegalan pada umumnya dltanami, ketela pohon, dan Jagung, semak

belukar serta padang rumput, dengan luas penyebaran 113,406 kmZ (10,53%)

dari wllayah Kabupaten Tegal.

Padang Rumput.

Padang rumput terdapat setempat dibagian - tengah dan tenggara, umumnya

menempati daerah berkemiringan lereng agak terjal sampai terjal. Pada daerah

ini tanah pelapukan relatif tipis sampai sedang dan sangat jarang atau hampir

tidak terdapat pepohonan dengan ukuran besar vegetasinya berupa padang

rumput dan alang - alang, dengan luas penyebaran 22,275 Km2 (2,07%) dari

seluruh wilayah Kabupaten Tegal.

Hutan

Hutan penyebarannya terdapat di bagian selatan wilayah Kabupaten Tegal,

bagian tengah dan utara pada umumnya terdapat pada daerah perbukltan dan

Page 10: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 10

pegunungan berlereng terjal sampai curam dengan vegetasl berbagai jenls pohon

sepertl akasla, pinus, jatl dan tanaman liar lalnnya. Luas penyebarannya sekitar

258,637 km2 (24.02°/6) dari seluruh wilayah Kabupaten Tegal.

3.2. Gambaran Umum Kecamatan Bojong.

3.2.1. Geografis dan batas wilayah

Kecamatan Bojong merupakan salah satu di antara 18 Kecamatan di Kabupaten

Tegal, yang sebagian wilayah dimanfaatkan sebagai lahan persawahan yang sangat

membutuhkan air yang cukup untuk dapt menghasilkan produk secara optimal.

Sebagian luas wilayah persawahan yang mejadi sasaran studi mempunyai luas areal

+/- 700 ha.

Batas administrasi wilayah Kecamatan Bojong adalah sebagai berikut :

Sebelah Urata : Kecamatan Balapulang

Sebelah Timur : Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang

Sebelah Selatan : Kecamatan Bumijawa

Sebelah Barat : Kecamatan Mergasari

Batas administrasi wilayah Desa dalam Kecamatan Bojong adalah sebagai berikut :

Sebelah Urata : Desa Danasari

Sebelah Timur : Desa Gunungjati dan Sangkanayu

Sebelah Selatan : Desa Suniarsih, Dukuh Tengah dan Karangmulyo

Sebelah Barat : Desa Lengkong.

3.2.2. Topografi dan Kemiringan Lereng.

Kondisi di daerah studi ketinggian permukaan tanah pada bagian Selatan sekitar 450 m

diatas muka air laut sedangkan di bagian Utara adalah 323 m di atas muka air laut,

seperti yang terlihat pada peta situasi skala 1 : 5.000. Kemiringan lereng termasuk dalam

daerah 50 % - 70 % (+/- antara 30 derajat – 60 derajat). Perbedaan ketinggian mulai dari

Page 11: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 11

jalan aspal ke tebing bagian atas berkisar 127 m dengan panjang daerah studi sekitar 270

m (daerah longsoran).

3.2.3. Tata Guna Lahan.

Tata guna lahan pada daerah lokasi studi dimanfaatkan sebagai daerah tegalan dan

persawahan . Tegalan menempati di bagian lereng – lereng sedangkan persawahan

yang mempunyai luas sangat kecil, yaitu di bagian tengah dari daerah tanah timbunan

akibat longsor, yang terlihat adanya air yang menggenang denganm jenis tanah yang

bersifat lempung. (periksa foto pada sebelah atas/Selatan Talang air). Sedangkan di

bagian bawah talang sebagian juga dimanfaatkan penduduk dengan ditanami tanaman

tegalan antara lain ketela pohon, jenis lapisan batuannya lempung.

3.2.4. Geologi Umum

Lapisan batuan yang menempati Wilayah Kecamatan Bojong sebagian besar didominasi

oleh sedimen piroklastik atau sedimen yang dihasilkan dari hasil aktifitas kegiatan gunung

api. Jenis litologinya terdiri dari pasir tufaan dan lempung tufaan yang sebagian di

selilingi atau di sisipi oleh fragmen yang berupa bongkahan- bongkahan batuan beku

dengan diameter berkisar antara 10 cm – hingga 50 cm.

Berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata lapisan batuan yang menempati di sekitar

wilayah longsoran ( lokasi studi), jika di hubungkan dengan stratigrafi regional dari Marks

termasuk dalam satuan endapan piroklastik, yaitu lapisan batuan yang terbentuk oleh

hasil pengendapan material hasil kegiatan gunung api Slamet, seperti yang telah

disebutkan di atas. Sedangkan jika di hubungkan dengan klasifikasi stratigrafi dari

Direktorat Geologi Bandung, termasuk alam satuan batuan gunung api G. Slamet yang

tak teruraikan.

Page 12: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 12

Mengamati dari peta geologi tersebut serta pengamatan di lapangan ternyata di dekat

daerah lokasi studi tepatnya di sebelah Tenggara dan di depan atau sebelah Utara lokasi

studi, di jumpai adanya patahan, hal tersebut dapat diperiksa pada gambar peta geologi

kecamatan Bojong.

3.2.5. Kerentanan Longsoran

Gerakan tanah longsor, dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang secara umum di

dasarkan oleh jumlah volume kandungan air atau tingkat kekeringan atau kebasahan

akibat kandungan air yang terdapat pada lapisan batuan/tanah yang bergerak, selain itu

juga mempemperhatikan ukuran butir atau jenis tanahnya serta kecepatan gerak,.

Kecepatan gerakan tergantung juga oleh jumlah beban yang bergerak pada suatu lereng

topografi dan kondisi struktur geologi juga ikut berperan penting, terutama struktur

patahan yang ikut mempercepat terjadinya gerakan tanah longsor. Pada umumnya

semakin banyak jumlah kandungan air yang bercampur dengan lapisan dan semakin

terjal lereng yang menahan lapisan tersebut akan semakin cepat gerakannya.

Sehubungan dengan karakter atau sifat lapisan batuan yang menempati wilayah Tegal,

seperti yang disebutkan dalam sttratigrafi, serta kondisi kemiringan lereng dan tingkat

erosi lapisan batuan, maka secara umum wilayah Tegal dibagi menjadi 3 zona

kerentanan gerakan tanah longsor yaitu :

Zona Kerentanan gerakan tanah rendah

Zona Kerentanana gerakan tanah menengah

Zona kerentanan gerakan anah tinggi.

Untuk lebih jelasnya dapat diperiksa dalam gambar peta zona gerakan tanah

Kabupaten Tegal.

Page 13: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 13

LOKASI STUDI

PETA GEOLOGI KECAMATAN BOJONGKABUPATEN TEGAL

GUCI

Gambar 3 - 1 : Peta Geologi Kecamatan Bojong(Sumber Peta Geologi Lembar Tegal-Majenang)

Page 14: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 14

Gambar 3 – 2 : Peta Curah Hujan Kabupate Tegal dan Lokasi Studi

LOKASI STUDI

Page 15: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 15

LOKASI STUDI

Gambar 3 – 3 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tegal

Page 16: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 16

Gambar 3 – 4 : Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Tegal

Page 17: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 17

PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

KABUPATEN TEGAL

KETERANGAN

Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah

Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah

Zona Keremtanan Gerakan TanahTinggi

Gambar 3 – 5 Peta Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Tegal

Page 18: Bab III. Fisiografi Bojong Kab Tegal

Laporan Akhir Bab III

Studi Geologi Kali Peh Desa Batunyana Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal

III - 18

3.2.6. Sosial Ekonomi

Hampir sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Bojong adalah para petani

yang cukup unggul, yaitu dengan usaha pertanian pangan mulai dari penanaman

padi sampai ke sayur mayur termasuk bawang putih, yang ckup dapat di andalkan

bagi peningkatan potensi pendapatan pertanian di Kabupaten Tegal. Selain itu

sebagian kecil adalah para pekerja harian/buruh di bidang bangunan dan

pedagang.