bab iii deskripsi wilayah penelitian a. gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/bab iii.pdf22 gayam 10...

12
52 BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sumenep Sumenep merupakan salah satu nama kabupaten yang terletak di pulau Madura. Penyebutan nama Sumenep dalam bahasa Maduranya lebih populer dikenal dengan istilah “Songenep”. Luas wilayah kabupaten ini yaitu 2.093,47 km 2 dengan jumlah populasi tahun 2016 sebanyak 1.100.711 jiwa. 52 Letak wilayah kabupaten Sumenep berada di titik koordinat 7° 1' 27.3" S, 113° 53' 24.74" E -7.02425, 113.890206. Secara etimologi, nama Sumenep diambil dari bahasa kawi atau jawa kuno. Nama tersebut merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata “sung” dan eneb”. Kata sung memiliki arti sebuah relung/cekungan/lembah, sedangkan kata eneb memiliki arti endapan yang tenang. Jadi nama Songenep kalau diartikan berdasarkan gabungan dua kata di atas memiliki arti lembah/cekungan yang tenang. 53 Hal ini sebagaimana disinggung dalam kitab Pararaton bahwa penyebutan kata Songenep sebenarnya sudah populer sejak kerajaan Singasari dimana pada saat sang Prabu Kertanegara mendelegasikan Arya Wiraraja (penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintah) sebagai penguasa diwilayah Sumenep, Madura Timur pada tahun 1269 M mengucapkan: “Hanata wongira, babatangira buyuting Nangka, aran Banyak Wide, sinungan pasenggahan Arya Wiraraja, arupa tan kandel denira, dinonaksen, kinun adipati ring Sungenep, anger ing Madura wetan.” 52 Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan, April 2016. 53 Iskandar Zulkarnaen. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep. Hlm. 17

Upload: others

Post on 28-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

52

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sumenep

Sumenep merupakan salah satu nama kabupaten yang terletak di pulau

Madura. Penyebutan nama Sumenep dalam bahasa Maduranya lebih populer

dikenal dengan istilah “Songenep”. Luas wilayah kabupaten ini yaitu 2.093,47

km2 dengan jumlah populasi tahun 2016 sebanyak 1.100.711 jiwa.52 Letak

wilayah kabupaten Sumenep berada di titik koordinat

7° 1' 27.3" S, 113° 53' 24.74" E -7.02425, 113.890206.

Secara etimologi, nama Sumenep diambil dari bahasa kawi atau jawa

kuno. Nama tersebut merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata “sung” dan

“eneb”. Kata sung memiliki arti sebuah relung/cekungan/lembah, sedangkan kata

eneb memiliki arti endapan yang tenang. Jadi nama Songenep kalau diartikan

berdasarkan gabungan dua kata di atas memiliki arti lembah/cekungan yang

tenang.53 Hal ini sebagaimana disinggung dalam kitab Pararaton bahwa

penyebutan kata Songenep sebenarnya sudah populer sejak kerajaan Singasari

dimana pada saat sang Prabu Kertanegara mendelegasikan Arya Wiraraja

(penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintah) sebagai penguasa

diwilayah Sumenep, Madura Timur pada tahun 1269 M mengucapkan:

“Hanata wongira, babatangira buyuting Nangka, aran Banyak Wide,

sinungan pasenggahan Arya Wiraraja, arupa tan kandel denira,

dinonaksen, kinun adipati ring Sungenep, anger ing Madura wetan.”

52 Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan, April 2016. 53 Iskandar Zulkarnaen. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Sumenep. Hlm. 17

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

53

(Seorang hambanya, keturunan orang ketua Nangka, bernama Banyak Wide,

diberi sebutan Arya Wiraraja, rupa-rupanya tidak dipercaya, dijauhkan

disuruh menjadi adipati di Sumenep, bertempat tinggal di Madura timur.)

Kabupaten Sumenep juga memiliki semboyan yang dikenal dengan

sebutan “Sumekar”. Semboyan ini merupakan akronim dari dua suku kata

“Sumenep” dan “Karaton”. Dengan semboyan tersebut mengisyaratkan bahwa

secara historis kabupaten Sumenep memiliki hubungan yang cukup erat dengan

sistem kerajaan. Hal ini wajar mengingat sejarah Sumenep merupakan daerah

yang terdapat banyak Karaton dan sebagai pusat pemerintahan sang Adipati waktu

dulu.

Gambar 1: Maskot Kabupaten Sumenep.

1. Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Sumenep

Wilayah Kabupaten Sumenep berada diujung timur Pulau Madura

dengan letak geografis diantara113º 32’ - 116º 16’ Bujur Timur dan 4º 55’ - 7º

24’ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Utara : Laut Jawa

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

54

Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan

Sebelah Timur : Laut Jawa dan Laut Flores

Wilayah Kabupaten Sumenep terdiri dari wilayah daratan dan wilayah

kepulauan. Untuk wilayah kepulauan, Sumenep tergolong kabupaten yang

memiliki banyak pulau. Ada 126 pulau (sesuai dengan hasil sinkronisasi luas

Kabupaten Sumenep Tahun 2002) yang tersebar membentuk gugusan pulau-

pulau, baik yang berpenghuni (48 pulau) maupun yang tidak berpenghuni (78

pulau). Pulau paling utara adalah Pulau Karamian yang terletak di Kecamatan

Masalembu dengan jarak ±151 mil laut dari Pelabuhan Kalianget, dan pulau

yang paling timur adalah Pulau Sakala dengan jarak ±165 miI laut dari

Pelabuhan Kalianget.

Gambar 2: Peta Kabupaten Sumenep.

Secara administratif Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang

berada dalam wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sumenep terdiri dari

27 wilayah kecamatan, 328 desa, dan 4 kelurahan, dengan luas wilayah

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

55

keseluruhan mencapai 2,093.47 km2. Pusat pemerintahan kabupaten berada di

Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Kota Sumenep.

Tabel 3: Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan

No

Nama Kecamatan Jumlah

Kelurahan/Desa

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun

Km2 Persentase Km2 Persentase

1 Pragaan 14 57.84 2.76 9.32 0.45

2 Bluto 20 51.25 2.45 13.07 0.62

3 Saronggi 14 67.71 3.23 9.76 0.47

4 Giligenting 8 30.32 1.45 6.65 0.32

5 Talango 8 50.27 2.40 7.81 0.37

6 Kalianget 7 30.19 1.44 3.12 0.15

7 Kota sumenep 16 27.84 1.33 6.83 0.33

8 Batuan 7 27.10 1.29 4.09 0.20

9 Lenteng 20 71.41 3.41 4.40 0.21

10 Ganding 14 53.97 2.58 6.20 0.30

11 Guluk guluk 12 59.57 2.85 5.68 0.27

12 Pasongsongan 10 119.03 5.69 15.05 0.72

13 Ambuten 15 50.54 2.41 4.36 0.21

14 Rubaru 11 84.46 4.03 7.45 0.36

15 Dasuk 15 64.50 3.08 4.68 0.22

16 Manding 11 68.88 3.29 3.04 0.15

17 Batu putih 14 112.31 5.36 10.61 0.51

18 Gapura 17 65.78 3.14 7.98 0.38

19 Batang-batang 16 80.36 3.84 20.57 0.98

20 Dungkek 15 63.35 3.03 6.79 0.32

21 Nonggunong 8 40.08 1.91 1.46 0.07

22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28

23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28

24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59 0.08

25 Arjasa 19 241.99 11.56 5.88 0.28

26 Kangayan 9 204.68 9.78 5.88 0.28

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

56

27 Masalembu 4 40.85 1.95 2.90 0.14

Jumlah 332 2,093.47 100.00 186.80 8.92

2. Kondisi Demografi Kabupaten Sumenep

a. Kependudukan

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk tahun 2013, jumlah

penduduk kabupaten Sumenep adalah 1.042.312 jiwa, yang terdiri dari

495.896 jiwa laki-laki dan 546.416 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah

2.093,47 km2 yang didiami 1.042.312 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan

penduduk kabupaten Sumenep ialah sebanyak 498 jiwa/km2. Kecamatan

yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah kecamatan kota

Sumenep, yakni 2.543 jiwa/km2, sedangkan kecamatan yang paling rendah

tingkat kepadatan penduduknya ialah kecamtan Batuan, yakni 446 jiwa/km2.

Tabel 4: Jumlah Penduduk Sumenep Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No. Rentan Usia

(tahun)

Penduduk Sumber

Laki-laki Perempuan

1 0-14 148.769 163.925 BPS

2 15-55 272.743 300.529 BPS

3 56 + 74.384 81.962 BPS

Jumlah 495.896 546.416 BPS

Jumlah Total 1.042.312 BPS

Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap 200 penduduk terdapat 91

sampai 92 orang laki-laki, yang artinya pertumbuhan penduduk perempuan

lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sedangkan rasio kerentanan penduduk

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

57

sebesar 81,81 artinya setiap 100 penduduk bekerja menanggung 81 sampai

82 orang yang tidak bekerja. Sehingga dengan demikian kabupaten

Sumenep dapat diasumsikan memiliki rasio kerentanan yang relatif rendah.

b. Agama

Agama yang dianut oleh warga masyarakat kabupaten Sumenep

cukup beragam. Menurut data dari Badan Pusat Statistik dalam sensus

penduduk tahun 2013, warga masyarakat kabupaten Sumenep mayoritas

menganut agama Islam, dengan rincian penganut agaman Islam berjumlah

1.033.854 jiwa, agama kristen berjumlah 685 jiwa, agama Katolik

berjumlah 478 jiwa, agama Budha berjumlah 118 jiwa, Agama Hindu

berjumlah 8 jiwa, dan Kong Hu Cu berjumlah 5 jiwa.

c. Bahasa

Adapun bahasa yang digunakan di kabupaten Sumenep adalah

bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, dan bahasa Madura sebagai sehari-

hari. Selain itu ada beberapa bahasa lain yang digunakan oleh warga

masyarakat kepulauan di kabupaten Sumenep, yaitu bahasa Bajo, bahasa

Mandar, bahasa Makasar, dan beberapa bahasa daerah yang berasaldari

Sulawesi. Sedangkan untuk kepulauan Kangean bahasa yang digunakan

adalah bahasa Madura dialek Kangean.

B. Gambaran Umum Desa Jaba’an

Desa Jaba’an secara administratif merupakan bagian dari wilayah

kecamatan Manding, kabupaten Sumenep, provensi Jawa Timur, yang terdiri dari

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

58

11 desa, yaitu; desa Jaba’an, desa Manding Daya, desa Manding Timur, desa

Manding Laok, desa Gunung Kembar, desa Lalangon, desa Kasengan, desa

Giring, desa Tenonan, desa Gadding, dan desa Lanjuk. Desa Jaba’an secara

keseluruhan memiliki luas wilayah 6,23 km2, dengan jumlah penduduk pada tahun

2015 berjumlah 2.221 jiwa, yang terdiri dari 1.236 laki-laki dan 985 perempuan.

Desa Jaba’an terdiri dari 6 dusun, yaitu; dusun Garuk, dusun Pagu, dusun

Omba’an, dusun Junjungan, Dusun Bumbungan, dan dusun Maor. Sementara

untuk jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa

Jaba’an ini berjumlah 4 RW yang terdiri dari 16 RT.

Gambar 3: Balai desa Jaba’an, kecamatan Manding, kabupaten

Sumenep.

1. Letak Giografis Desa Jaba’an

Secara orbitase, jarak desa Jaba’an ke kecamatan Manding (dari kantor

desa Jaba’an ke kantor kecamatan Manding) adalah 2 km. Sementara untuk jarak

dari ibu kota kabupaten Sumenep ke desa Jaba’an kurang lebih 10 KM ke arah

utara ikut denah yang ke arah Jalan Raya Manding–Dasuk untuk sampai ke lokasi.

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

59

Sedangkan untuk jarak dari ibu kota provensi Jawa Timur ke desa Jaba’an kurang

lebih sejauh 175 km. Adapun batas wilayah desa Jaba’an ialah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Batu Putih

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Gunung Kembar

3. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Manding Laok

4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Dasuk

Gambar 4: Peta desa Jaba’an, kecamatan Manding, kabupaten Sumenep.

2. Visi dan Misi Desa Jaba’an

Desa Jaba’an memiliki visi “Menuju Perubahan yang Lebih Baik,

Menjadikan Desa Jaba’an Lebih Maju”.

Adapun misinya ialah sebagai berikut:

1. Membangun Karakter Rakyat Desa Jaba’an yang Berakhlakul Karimah.

2. Membangun Infrastruktur Desa Jaba’an.

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

60

3. Menghidupkan Desa Jaba’an dengan Berbagai Macam Kegiatan Sosial-

Kemasyarakatan, serta Keagamaan.

3. Struktur Pemerintah Desa Jaba’an

Struktur organisasi pemerintah desa Jaba’an terdiri dari dua struktur, yaitu

struktur organisasi pemerintah desa Jaba’an dan juga struktur Dewan Perwakilan

Desa (DPD). Untuk struktur organisasi pemerintah desa Jaba’anialah sebagai

berikut:

Kepala Desa : Ali Andria

Sekretaris Desa : Sufiati

Bendahara Desa : Harianto

Kepala Urusan Umum : Untung W.

Kepala Urusan Perencanaan : Kodijah

Kasi Pemerintah : Rian Wahyudi

Kasi Kesejahteraan Sosial : Zainuddin

Kasi Pembangunan : Rasidi

Kepala Dusun Garuk : Mangsuri

Kapala Dusun Pagu :Abd. Miswan

Kapala Dusun Omba’an :Taufiqurrahman

Kepala Dusun Junjungan :Siti Fatima

Kepala Dusun Bumbungan :Sutrisno

Kepala Dusun Maor :Agus F.F.

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

61

Gambar 5: Struktur Pemerintahan desa Jaba’an, kecamatan Manding, kabupaten

Sumenep.

Adapun untuk struktur Dewan Perwakilan Desa (DPD) desa Jaba’an ialah

sebagai berikut:

Ketua : H. Abu Yamin

Wakil Ketua :Mohammad Uji

Sekertaris : Abdul Latif

Anggota :Mosennap

Taufiq

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

62

Gambar 6: Struktur Badan Perwakilan Desa (DPD) desa Jaba’an, kecamatan

Manding, kabupaten Sumenep.

4. Kondisi Demografi Desa Jaba’an

Tingkat pendidikan warga masyarakat desa Jaba’an masih tergolong

rendah. Dari jumlah keseluruhan warganya, sebanyak 30% tidak tamat SD,

tamatan SD/MI/Sederajat sebesar 40%, tamatan SMP/MTs/Sederajat sebesar

15%, tamatan SMA/MA/Sederajat sebesar 10%, sedangkan untuk tamanan

perguruan tinggi Cuma sebesar 5%. Adapun jumlah fasilitas pendidikan yang ada

di desa Jaba’an, yaitu; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 2 unit

sekolah, Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 3 unit sekolah, Sekolah Dasar (SD)

sebanyak 2 unit sekolah, Madrasah Ibdidaiyah (MI) sebanyak 2 unit sekolah,

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berupa Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1

unit sekolah, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) berupa Madrasah

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran ...eprints.umm.ac.id/46905/4/BAB III.pdf22 Gayam 10 88.40 4.22 5.85 0.28 23 Raas 9 38.90 1.86 5.78 0.28 24 Sapeken 9 201.89 9.64 1.59

63

Aliyah (MA) 1 unit. Selain terdiri dari beberapa lembaga pendidikan di atas, desa

Jaba’an juga memiliki 1 lembaga pendidikan pesantren yang terletak di dusun

Garuk.

Selain memiliki beberapa fasilitas pendidikan, desa Jaba’an juga memiliki

fasilitas peribadatan, yaitu berupa 3 unit Masjid. Letak ketiga masjid tersebut satu

berada di dusun Garuk, satu lagi berada di dusun Junjungan, dan satunya lagi di

dusun Maor. Dilihat dari fasilitas peribadatannya di atas menunjukkan bahwa

mayoritas warga desa Jaba’an adalah umat muslim. Bahkan, tidak ada satupun

warga desa Jaba’an yang non-muslim. Sementara mata pencaharian warga

masyarakat Jaba’an rata-rata adalah petani, kemudian setelah itu pedagang,

wiraswasta, dan PNS dengan presentase 80% petani, 10% pedagang, 5%

wiraswata, dan PNS juga 5%.

Sebagai daerah yang warga masyarakatnya notabene adalah petani, desa

Jaba’an merupakan daerah penghasil singkong yang melimpah. Dengan potensi

tersebut, warga desa Jaba’an memamfaatka singkong untuk dijadikan kripik.

Akan tetapi produksi kripik singkong yang dilakukan oleh mereka hanya sebatas

sampai pada produksi setengah jadi. Selain tanaman pokok warga desa Jaba’an

adalah singkong, mereka juga menanam padi, jagung, dan juga tembakau, yang

itu dilakukan sesuai dengan musim.