bab iii deskripsi wilayah penelitian 3.1 profil kabupaten...

19
36 BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Ibu kota daerah ini ialah kota Selong. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.230,76 Km2 dengan populasi 871.372 Jiwa. Batas Wilayah Utara yaitu laut Jawa, Selatan: Samudera Indonesia, Barat: Kabupaten Lombok Tengah,Timur: Selat Alas. Wilayah Wilayah Kabupaten Lombok Timur secara administratif terbagi dalam 20 wilayah kecamatan, 13 kelurahan dan 96 desa.Kecamatan-kecamatan tersebut adalah: 1. Aikmel 2. Jerowaru 3. Keruak 4. Labuhan Haji 5. Masbagik 6. Montong Gading 7. Pringgabaya 8. Pringgasela 9. Sakra Barat 10. Sakra Timur 11. Sakra 12. Sambelia 13. Selong 14. Sembalun 15. Sikur 16. Suela 17. Sukamulia

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

36

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

3.1 Profil Kabupaten Lombok Timur

Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi

Nusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Ibu kota

daerah ini ialah kota Selong. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.230,76 Km2

dengan populasi 871.372 Jiwa.

Batas Wilayah Utara yaitu laut Jawa, Selatan: Samudera Indonesia, Barat:

Kabupaten Lombok Tengah,Timur: Selat Alas. Wilayah Wilayah Kabupaten

Lombok Timur secara administratif terbagi dalam 20 wilayah kecamatan, 13

kelurahan dan 96 desa.Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

1. Aikmel

2. Jerowaru

3. Keruak

4. Labuhan Haji

5. Masbagik

6. Montong Gading

7. Pringgabaya

8. Pringgasela

9. Sakra Barat

10. Sakra Timur

11. Sakra

12. Sambelia

13. Selong

14. Sembalun

15. Sikur

16. Suela

17. Sukamulia

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

37

18. Suralaga

19. Terara

20. Wanasaba

3.1.1 Logo dan Arti Logo

Penjelasan

1. Perisai Segi Lima berwarna kuning dan hitam melambangkan seni dan

budaya yang berdasarkan Pancasila

2. Bintang Persegi Lima berwarna kuning emas melambangkan Tuhan Yang

Maha Esa

3. Padi dan Kapas, padi berwarna kuning, kapas berwarna hijau dan putih

melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan

4. Bunga Teratai bersegi lima berwarna putih melambangkan kesucian yang

berdasarkan Pancasila

5. Gunung yang berwarna biru tua dan berasap melambangkan

a. Gunung melambangkan gunung Rinjani merupakan gunung

tertinggi di Lombok Timur yang mengandung arti kebesaran jiwa

membangun kejayaan

b. Asap menandakan gunung berapi yang berarti melambangkan jiwa

masyarakat Lombok Timur yang dinamis

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

38

6. Dataran berwarna hijau dibawah gunung adalah dataran yang

melambangkan daerah yang bersifat agraris

7. Tugu bertangga lima tingkat berwarna kuning melambangkan semangat

perjuangan masyarakat Lombok Timur dalam membela dan mengisi

kemerdekaan Republik Indonesia dengan jiwa patriotisme Pancasila

8. Roda bergigi dua belas berwarna putih melambangkan usaha pemerintah

dan rakyat yang tak henti-hentinya untuk mencapai masyarakat adil dan

makmur

9. Pita berwarna putih melambangkan kedaulatan dan kebesaran Negara

Republik Indonesia

10. Pita bertuliskan Patuh Karya adalah motto Kabupaten Lombok Timur

11. Saat terbentuknya Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 27 Desember

1958 dinyatakan dengan jumlah:

1. Kapas sebanyak 27 buah

2. Gigi Roda sebanyak 12 buah

3. Padi sebanyak 58 buah.

3.1.2 Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat Lombok Timur mayoritas beragama Islam, dengan data pada

Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah penduduk dan 00,02 %

memeluk agama Hindu , 00,04 % bergama Kristen. Adapun tempat-tempat ibadah

yang terdaftar di Kementerian Agama ialah sebanyak 359 masjid, 1 pura dan 1

gereja.

3.2 Profil Kelurahan Pancor

3.2.1 Sejarah Singkat

Wilayah Pancor mulanya merupakan hutan belantara yang pertama kali

ditemukan oleh seorang yang bernama AMAQ DEMUNG bersama keluarga dan

anak buahnya pada tahun 1744 M (1164 H). Amaq Demung berasal dari

Monggok Kecamatan Aikmel. Amaq Demung bersama keluarga dan anak

buahnya bermukim secara berpindah-pindah. Setelah menemukan wilayah

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

39

Pancor, Amaq Demung membuat pondok (tempat tinggal) dan menetap sambil

mengolah tanah pertanian. Mereka bercocok tanam padi.

Asal muasal nama Desa Pancor dapat digambarkan sebagai berikut.

Konon ketika pertama kali Amaq Demung bersama pengikutnya menemukan

wilayah Pancor, banyak tedapat mata air dan pancuran yang tersebar. Dengan

banyaknya pancuran ini, Amaq Demung bersama pengikutnya sepakat

menamakan tempat ini bernama Pancor yang asal katanya pancoran.

3.2.2 Letak Geografis dan Luas Wilayah

a. Letak Geografis

Wilayah Kelurahan Pancor merupakan wilayah yang berada di Kecamatan

Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

memiliki luas wilayah 4,72 km² dengan batas-batas diantaranya :

Sebelah Utara : Kelurahan Sekarteja

Sebelah Selatan : Kelurahan Rakam dan Kelurahan Majidi

Sebelah Timur : Kelurahan Selong dan Kelurahan

Sandubaya

Sebelah Barat : Desa Dasan Lekong

b. Luas Wilayah

Luas wilayah Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok

Timur adalah 472Ha. Mengingat Kelurahan Pancoradalah salah satu

kelurahan yang berada di pusat Kota Kabupaten Lombok Timur, maka

sebagian besar tutupan lahan merupakan bangunan baik Pertokoan,

perkantoran, fasilitas umum maupun pemukiman. Selain pemukiman,

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

40

yang menjadi dominasi tutupan lahan di Kelurahan Pancor berupa

pertokoan yang sebagian besar merupakanPerdagangan Sembako. Dari

jumlah luas lahan tersebut adapun rincian penggunaan lahan meliputi

sawah seluas 85,5Ha.

3.2.3 Kependudukan

Penduduk merupakan subyek dan obyek dari pembangunan, sehingga

ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat dan lengkap sangat

diperlukan. Gambaran karakteristik kependudukan sampai dengan tingkat mikro,

akan sangat berguna bagi para pengambil kebijakan untuk merumuskan kebijakan

kependudukan bagi peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan

kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang sesuai dengan

daya dukungalam dan daya tampung lingkungan. Pemerintah kelurahan memiliki

peranan penting sebagai pintu terdepan pemerintah dalam kegiatan pendataan,

pengendali tingkat pertumbuhan dan pengendali penyebaran penduduk.

1. Jumlah Penduduk

Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, sampai

dengan akhir tahun 2015 tercatat memiliki jumlah penduduk

sebanyak13.339 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari 6.446 jiwa laki-laki

dan 6.893 jiwa perempuan. Sedangkan untuk jumlah Kepala keluarga yang

ada di Kelurahan Pancor yang tercatat hingga tahun 2015 tercatat sebanyak

3.803KK.

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

41

Dari jumlah tersebut , 10,39% adalah tergolong usia 0 – 5 Tahun,

6,33% usia 6 – 10 Tahun, 19,58% usia 11 – 25 Tahun, 57,96% usia 25 –

60 Tahun dan sisanya 5,75% adalah usia lanjut (> 60 tahun).

2. Agama

Penduduk Kelurahan Pancor mayoritas beragama islam dengan persentase

sekitar 98 % , sedangkan beragama Nasrani, Hindu, Budha berjumlah

sekitar 2 %.

3.2.3 Lembaga Kemasyarakatan

Pembentukan lembaga kemasyarakatan di Kelurahan Pancor, baik

jenis maupun jumlahnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi

yang berlaku di tengah masyarakat. Keberadaan lembaga-lembaga

kemasyarakatan tersebut merupakan langkah strategis dalam upaya

menegakkan kehidupan demokratis dan sebagai wahana bagi

terjadinya proses pembelajaran demokrasi yang pilarnya justru ada

di masyarakat. Keterwakilan berbagai kelompok dan elemen dalam

masyarakat nampak pada setiap anggota lembaga kemasyarakatan,

sehingga kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan, pelayanan

serta pelaksanaan pembangunan akan menjadi lebih baik.

Keberadaan lembaga kemasyarakatan disamping sebagai mitra bagi

Pemerintah Kelurahan sekaligus sebagai wadah bagi masyarakat

untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan dan

kemasyarakatan lainnya, dengan demikian diyakini akan terjadi

suatu bentuk interaksi, sharing dan sinergi yang akan memperkaya

khasanah kinerja pemerintah Kelurahan secara keseluruhan sehingga

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

42

dapat mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pancor.

Dengan berbagai pertimbangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat

serta untuk mendukung lancarnya kegiatan pembangunan di

Kelurahan Pancor, pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dapat

diinventarisir jumlah lembaga kemasyarakatan yang ada dikelurahan

Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur yang meliputi :

a. Organisasi Perempuan meliputi : PKK, LPP, Dasa Wisma,

Forum Kader Harapan Balita, UP2K (Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga), Kelompok Pengrajin Kue Bersatu,

KUBe UKS CEMPAKA dan lainnya, Posyandu dan

Kelompok Hizib Muslimat NW yang tersebar di 5

Lingkungan dengan jumlah anggota 34 orang,

b. Organisasi Pemuda seperti : Forum Pemuda Pancor Bersatu

dengan anggota 17 orang, Remaja Masjid At-Taqwa Pancor

anggota 5 orang, Remaja Masjid Al-Islah Gelang 11 orang,

Remaja Musholla Al-Anshor Terminal, Remaja Musholla

Lingkungan Dayan Masjid, Remaja Musholla Lingkungan

lauq Masjid, Remaja Musholla Lingkungan Bermi, Remaja

Musholla Lingkungan Jorong, Remaja Musholla Lingkungan

Muhajirin, Kelompok Cilokak, Tetongkek, Qasidah NW,

HIMMAH MA’HAD NW PANCOR, HIMMAH STKIP

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

43

HAMZANWADI NW PANCOR, HIMMAH IAIH NW

PANCOR;

c. Organisasi Bapak seperti : Kelompok Syafaah, Kelompok

Yasinan/Hiziban NW, Kelompok Burdah Pancor, Yayasan

Hamzanwadi, Jama’ah Wirid Khusus dan Banjar Kematian se

Kelurahan Pancor;

d. LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan);

e. Kelompok Gotong Royong terdiri dari : BKM At-Taqwa

Pancor, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) PNPM, Tim

Kerja ADKp.

f. Lembaga Adat seperti : Pekasih Subak Sangkon, termasuk

lembaga adat lainnya seperti Banjar Kematian.

g. Lembaga Social : Santunan Yatim Piatu (HIMAYATUL

YATAMA), Panti Asuhan Darul Aitam NW Pancor.

Lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagaimana dipaparkan di atas,

disamping yang telah ditetapkan keberadaan dan eksistensinya

dengan Keputusan Lurah, terdapat juga lembaga-lembaga yang

memang telah ada dan berkembang sesuai adat istiadat setempat

(Lembaga Adat, Lembaga Keagamaan dan Yayasan Sosial).

3.2.4 Kondisi Sosial

Perkembangan kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Pancor

Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur tercermin dari beberapa indikator

seperti pendidikan, kesehatan, kamtibmas, keagamaan dan sosial lainnya.

Indikator - indikator tersebut menggambarkan adanya hubungan yang saling

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

44

terkait dan saling mendukung guna meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih

baik. Dalam rangka meningkatkan kwalitas sumber daya masyarakat, derajat

kesehatan masyarakat, pengamalan dan pemahaman terhadap ajaran Agama serta

pemeliharaan budaya dari tahun ke tahun di Kelurahan Pancor telah mendapatkan

dukungan yang digambarkan dengan banyak dibangunnya sarana dan prasarana

penunjang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia

seutuhnya.

Pendidikan berperan penting dalam menopang kelangsungan hidup

masyarakat. Pemerintah dalam salah satu program kerjanya berusaha untuk

meningkatkan mutu sumber daya manusia sejak usia dini melalui pendidikan yang

layak. Program Wajib Belajar mengharuskan penduduk usia sekolah 7 – 15 tahun

dapat mengikuti pendidikan formal SD sampai SLTP. Dalam mendukung program

pemerintah tersebut, Kelurahan Pancor berusaha untuk dapat memfasilitasi dan

mendukung kegiatan pendidikan di Kelurahan Pancor dengan memberikan

bantuan dan partisifasi kepada program program pendidikan yang ada di

Kelurahan Pancor. Pada dasarnya kondisi pendidikan masyarakat di Kelurahan

Pancor mengalami kemajuan yang cukup besar, ini ditandai dengan makin

bertambahnya fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Pancor dari

tingkat Play Group sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi. Dalam bidang

kesehatan digambarkan fasilitas kesehatan yang tersedia di Kelurahan Pancor

Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur yaitu adanya fasilitas Polinkel di

wilayah Kelurahan Pancor dan dukungan Posko Posyandu yang tersebar di

seluruh Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.

Denganadanya sebaran fasilitas kesehatan tersebut akan dapat memberikan

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

45

kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan masyarakat yang berada di

Kelurahan Pancor sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Selain

fasilitas pendidikan dan kesehatan, tidak lupa juga dukungan terhadap fasilitas

peribadatan dan penyelenggaraan Kamtibmas di seluruh lingkungan Kelurahan

Pancor. Sebagian besar masyarakat yang berdiam di wilayah Kelurahan Pancor

mayoritas beragama Muslim, dalam mendukung kegiatan peribadatan, Pemerintah

Kelurahan telah berusaha memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan-

kegiatan keagamaan baik dibidang pembangunan tempat ibadah maupun

pelaksanaa kegiatan agama.

Kesadaran masyarakat akan kehidupan beragama mengalami peningkatan

yang ditandai dengan makin banyaknya tempat tempat ibadah yang dibangun di

seluruh lingkungan Kelurahan Pancor.Kemudian didalam pelaksanaan

Kamtibmas, pemerintah Kelurahan Pancor selama ini telah merangkul masyarakat

secara bersama-sama dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas di seluruh

Lingkungan di Kelurahan Pancor, hal ini terlihat dengan banyaknya posko-posko

pengamanan kamtibmas yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Pancor serta

pembinaan kepada masyarakat secara intensif sehingga dirasakan berdampak

sangat baik, ditandai dengan makin menurunnya tingkat kriminalitas yang terjadi

di seluruh lingkungan Kelurahan Pancor dari tahun ke tahun.

3.3 Profil Desa Anjani

3.3.1 Sejarah Desa Anjani

Anjani merupakan salah satu desa yang ada diwilayah Kecamatan

Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Kata "Anjani" di ambil dari sebuah kata

dalam bahasa sasak yaitu kata "onjona" yang artinya "yang dituju" atau "tujuan".

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

46

Pada masa Kolinial Belanda, Desa Anjani masih merupakan Sebuah hutan atau

dalam bahasa sasaknya adalah "gawah" dan menjadi tujuan orang-orang dari

berbagai desa untuk mencari kayu, namun kemudian orang-orang itu membuat

kamplingan-kamplingan dan kemudian tinggal menetap membuat pemukiman.

Orang-orang yang membuat kamplingan itu berasal dari Desa Jantuk, Desa Dasan

Lekong, Desa Rempung, Desa Rarang, Desa Penakak dan desa-desa lainnya.

Mereka yang tinggal tersebut mengambil kampingan dan tinggal bersama dengan

orang-orang se asal. Orang-orang dari desa Aik Anyar tinggal dan membuat

pemukiman pada satu kamplingan, begitu juga dengan orang-orang Desa Jantuk,

Desa Dasan Lekong dan orang-orang desa lainnya. Hal ini terlihat dari bahasa,

adat istiadat dan nama kampung sesuai dengan desa asal. Pada tahun 1915,

menurut Bapak Marolah Kepala Desa Anjani ke-3, Desa Aik Anyar (sekarang

desa Sukamulia) yang pada waktu itu merupakan wilayah kedistrikan Rarang

Timur mendapat pemwkaran wilayah, yaitu tanah hutan yang telah di jadikan

pemukuman oleh orang-orang dari berbagai desa itu, yang sekarang adalah Desa

Anjani.

3.3.2 Batas Wilayah

Utara: Desa Gapuk/Lenek

Selatan : Desa Rempung

Barat : Desa Sukamulia

Timur : Desa Bintang Rinjani Tebaban

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

47

3.3.3 Kependudukan

1. Jumlah Penduduk

Desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, sampai

dengan akhir tahun 2014 tercatat memiliki jumlah penduduk sebanyak

11.342 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari 5.299 jiwa laki-laki dan

6.043 jiwa perempuan. Sedangkan untuk jumlah Kepala keluarga yang ada

di Kelurahan Pancor yang tercatat hingga tahun 2014 tercatat sebanyak

3.412 KK.

2. Agama

Penduduk Anjani menurut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

adalah sebagai berikut :

pemeluk agam islam : sekitar 11.207 jiwa

Pemeluk agama hindu : 7 jiwa

Pemeluk agama budha : - jiwa

Pemeluk agama kristen : sekitar 79 jiwa

3.4 Profil Organisasi Nahdlatul Wathan

Organisasi Nahdlatul Wathan merupakan organisasi keagamaan,sosial, dan

pendidikan yang berazaskan islam Ahlu sunnah wal jama’ah. Organisasi ini

didirikan oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 1 Maret

1953. Organisasi NW mendapatkan legalitas yuridis formal berdasarkan Akte

Nomor 48 Tahun 1957 yang dibuat dan di sahkan oleh notaris pembantu Hendrix

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

48

Alexander Malada, kemudian mendapatkan akte yang baru yang dibuat oleh

Notaris Sie Ik Tiong di Jakarta dengan Nomor 50 tanggal 15 juli 1960.

Selanjutnya akte tersebut diperkuat dengan lahirnya pengakuan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia melalui surat ketetapan nomor J.A.5/105/5

Tanggal 8 November 1960.

Organisasi ini berpusat di Pancor, Lombok Timur dan memiliki pengikut

sebagian besar dari masyarakat islam yang ada di Lombok Timur. Sejak

munculnya konflik pada muktamar ke-X di Praya pada tahun 1998, organisasi

NW kemudian mengalami perpecahan menjadi dua kubu yaitu kubu Rauhun dan

Kubu Raihanun. Rauhun dan Raihanun adalah anak dari pendiri organisasi yang

setelah wafat ayahnya mengalami perbedaan pandangan mengenai organisasi.

Akhirnya Raihanun dengan pengikutnya memilih untuk berpindah ke daerah

Anjani kecamatan Suralaga, Lombok Timur untuk mengembangkan organisasi.

Hingga saat ini organisasi NW mengalami perpecahan dan memiliki badan

pengurus dan lembaga sayapnya masing-masing. Salah satu kubu disebut dengan

NW Pancor yang menunjukkan lokasi kantor pusatnya yang terletak di Pancor,

Lombok Timur dan kubu berikutnya disebut sebagai NW Anjani karena lokasi

pusat gerakannya berada di Anjani, Lombok Timur.

Adapun lembaga-lembaga yang dimiliki oleh masing-masing kubu NW

adalah sebagai berikut :

3.4.1 Nahdlatul Wathan Pancor

Sebagian besar Pondok Pesantren atau Madrasah Nahdlatul Wathan pasca

konflik masih berkomitmen untuk mengikuti garis komando dan koordinasi

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

49

PBNW di Pancor. Sebagai wujud komitmen pimpinan pondok pesantren

melaporkan perkembangan pondok pesantren tiap akhir tahun ke PBNW yang

berpusat di Pancor. Pondok Pesantren-Pondok Pesantren tersebut diawasi oleh

PBNW Pancor melalui Lajnah Kerja Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (LKPP)

NW, dengan tugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Wathan di bidang

koordinasi, kerjasama dan pengembangan pondok pesantren Nahdlatul Wathan.

Adapun Program Peningkatan pendidikan yang dicanangkan bertujuan

peningkatan mutu semua jenis dan jenjang pendidikan Nahdlatul Wathan, serta

peningkatan daya tampung lembaga-lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan

sesuai dengan kebutuhan.

Secara organisatoris pengurus NW di masing-masing daerah-mulai dari

ranting, anak cabang dan daerah- ikut berperan serta, dalam mengawasi

pelaksanaan pendidikan di daerah masing-masing, serta ikut menentukan arah

kebijakan pondok pesantren. Adapun daftar lembaga pendidikan yang berada di

bawah naungan Nahdlatul Wathan Pancor ialah :

1. Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

2. Ma'had Daarul Qur'an Wal Hadits

3. Iai Hamzanwadi

4. Stkip Hamzanwadi Pancor

5. Stmik-Lpwn Hamzanwadi Pancor

6. Mak Putra & Putri Nw

7. Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan

8. Madrasah Mu'allimin Nahdlatul Wathan

9. Madrasah Mu'allimat Nahdlatul Wathan

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

50

10. Sma Nw Pancor

11. Madrasah Tsanawiyah Nw Pancor

12. Lembaga Silat Nahdlatul Wathan

Selain lembaga pendidikan nw juga memiliki beberapa sayap organisasi yang

bersifat otonom diantaranya :

1. Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (Ipnw)

2. Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah Nw)

3. Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (Pgnw)

4. Ikatan Sarjana Nahdlatul Wathan (Isnw)

5. Satuan Tugas Hamzanwadi (Satgas)

6. Muslimat Nahdlatul Wathan

7. Pemuda Nahdlatul Wathan

3.4.2 Nahdlatul Wathan Anjani

PBNW yang berpusat di Anjani dalam rentang waktu 2004-2015, dalam

bidang pendidikan telah menambah 161 lembaga pendidikan mulai dari TK

sampai dengan Perguruan Tinggi yang tersebar di pulau Lombok maupun luar

pulau Lombok, diantaranya yaitu : Keberadaan lembaga-lembaga tersebut

menambah jumlah lembaga Nahdlatul Wathan. Pengelolaan Pendidikan di Anjani

dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul

Wathan Anjani dan secara umum seluruh madrasah dan pondok pesantren yang

masih loyal kepada PBNW di Anjani dikontrol dan di kelola oleh PBNW di

Anjani.

Pengelolaan Pendidikan dilingkup yayasan maupun diluar yayasan di

bawah kendali dan otoritas ketua yayasan dan PBNW. Kebijakan-kebijakan

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

51

bersifat sentralistik. Dengan adanya doktrin sami’na wa ato’na maka ketua

yayasan maupun PBNW dapat secara penuh mengontrol dan mengendalikan

pengelolaan pondok pesantren. Prinsip ketoatan pimpinan pusat merupakan

konsekuensi yang harus dipegang teguh oleh pondok-pondok pesantren yang

berada dibawah kendali PBNW yang berpusat di Anjani. Dalam bidang Sosial

PBNW di Anjani telah berhasil mendirikan beberapa Panti Asuhan, Poskestren

dan Asuhan Keluarga. Dalam bidang ekonomi PBNW telah mendirikan Koperasi

Pondok Pesantren Ummuna yang ada di komplek pondok pesantren Syaikh

Zainuddin NW Anjani. Sedangkan dalam bidang keuangan telah berhasil

menambah asset organisasi berupa bangunan gedung sekolah dan perluasan tanah

organisasi seluas 21 hektar, 6,4 are, sehingga total luas tanah seluas 48 Hektar,

dengan jumlah santri pada tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 9350 orang.

Badan Otonom Organisasi Nahdlatul Wathan Anjani :

1. Muslimat NW

2. Pemuda NW

3. Nahdliyat NW

4. Ikatan Sarjana NW (Isnw)

5. Persatuan Guru NW (Pgnw)

6. Himpunan Mahasiswa NW (Himmah Nw)

7. Ikatan Pelajar NW (Ipnw)

Lembaga-Lembaga Organisasi Nahdlatul Wathan

1. Jam.Iyatul Qurro` Wal Huffaz Nw

2. Jama.Ah Wirid Nw

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

52

3. Jama.Ah Hizib Nw

4. Barisan Hizbullah Nw

5. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Syaikh Zainuddin Nw (Kbih Syaikh

Zainuddin Nw)

6. Badan Pengkajian Penerangan Dan Pengembangan Masyarakat Nw

(Bp3mnw)

Adapun Kegiatan besar yang menyangkut organisasi Nahdlatul Wathan

diantaranya peringatan hari ulang tahun Nahdlatul Wathan atau yang sering

disebut Hultah NW. Peringatan ini dilakukan setahun sekali oleh kedua kubu NW

di tempat yang berbeda. Peringatan Hultah NW dilakukan dengan kegiatan

pengajian besar yang mendatangkan tamu-tamu dari organisasi lain diluar daerah.

Disinilah momen dimana semua anggota dan jama’ah NW berkumpul di tempat

perayaan Hultah NW. Sebelum ke acara puncak pengajian NW, diadakan acara

pawai dan gerak jalan NW tingkat SD sampai tingkat SMA yang di ikuti oleh

lembaga-lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan yayasan NW. Acara

pawai dan gerak jalan inipun boleh diikuti masyarakat umum. Acara pawai dan

gerak jalan diadakan sehari sebelum acara puncak peringatana Hultah NW.

Berikut ini foto-foto kegiatan dari peringatan Hultah NW :

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

53

Gambar 1. Pawai Hultah NW

Gambar 2. Gerak jalan Peringatan Hultah NW

Gambar 3. Pengajian Hultah NW

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/44198/4/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-4-babiii.pdf · Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah

54

Gambar 4. Pengajian Hultah NW

Gambar 5. TGKH Muhammad Zainul Majdi membuka acara Hultah NW