bab iii deskripsi wilayah penelitian 3.1 profil kabupaten...
TRANSCRIPT
36
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
3.1 Profil Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Ibu kota
daerah ini ialah kota Selong. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.230,76 Km2
dengan populasi 871.372 Jiwa.
Batas Wilayah Utara yaitu laut Jawa, Selatan: Samudera Indonesia, Barat:
Kabupaten Lombok Tengah,Timur: Selat Alas. Wilayah Wilayah Kabupaten
Lombok Timur secara administratif terbagi dalam 20 wilayah kecamatan, 13
kelurahan dan 96 desa.Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
1. Aikmel
2. Jerowaru
3. Keruak
4. Labuhan Haji
5. Masbagik
6. Montong Gading
7. Pringgabaya
8. Pringgasela
9. Sakra Barat
10. Sakra Timur
11. Sakra
12. Sambelia
13. Selong
14. Sembalun
15. Sikur
16. Suela
17. Sukamulia
37
18. Suralaga
19. Terara
20. Wanasaba
3.1.1 Logo dan Arti Logo
Penjelasan
1. Perisai Segi Lima berwarna kuning dan hitam melambangkan seni dan
budaya yang berdasarkan Pancasila
2. Bintang Persegi Lima berwarna kuning emas melambangkan Tuhan Yang
Maha Esa
3. Padi dan Kapas, padi berwarna kuning, kapas berwarna hijau dan putih
melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan
4. Bunga Teratai bersegi lima berwarna putih melambangkan kesucian yang
berdasarkan Pancasila
5. Gunung yang berwarna biru tua dan berasap melambangkan
a. Gunung melambangkan gunung Rinjani merupakan gunung
tertinggi di Lombok Timur yang mengandung arti kebesaran jiwa
membangun kejayaan
b. Asap menandakan gunung berapi yang berarti melambangkan jiwa
masyarakat Lombok Timur yang dinamis
38
6. Dataran berwarna hijau dibawah gunung adalah dataran yang
melambangkan daerah yang bersifat agraris
7. Tugu bertangga lima tingkat berwarna kuning melambangkan semangat
perjuangan masyarakat Lombok Timur dalam membela dan mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia dengan jiwa patriotisme Pancasila
8. Roda bergigi dua belas berwarna putih melambangkan usaha pemerintah
dan rakyat yang tak henti-hentinya untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur
9. Pita berwarna putih melambangkan kedaulatan dan kebesaran Negara
Republik Indonesia
10. Pita bertuliskan Patuh Karya adalah motto Kabupaten Lombok Timur
11. Saat terbentuknya Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 27 Desember
1958 dinyatakan dengan jumlah:
1. Kapas sebanyak 27 buah
2. Gigi Roda sebanyak 12 buah
3. Padi sebanyak 58 buah.
3.1.2 Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat Lombok Timur mayoritas beragama Islam, dengan data pada
Tahun 2009-2014 berjumlah 99,94 % dari jumlah penduduk dan 00,02 %
memeluk agama Hindu , 00,04 % bergama Kristen. Adapun tempat-tempat ibadah
yang terdaftar di Kementerian Agama ialah sebanyak 359 masjid, 1 pura dan 1
gereja.
3.2 Profil Kelurahan Pancor
3.2.1 Sejarah Singkat
Wilayah Pancor mulanya merupakan hutan belantara yang pertama kali
ditemukan oleh seorang yang bernama AMAQ DEMUNG bersama keluarga dan
anak buahnya pada tahun 1744 M (1164 H). Amaq Demung berasal dari
Monggok Kecamatan Aikmel. Amaq Demung bersama keluarga dan anak
buahnya bermukim secara berpindah-pindah. Setelah menemukan wilayah
39
Pancor, Amaq Demung membuat pondok (tempat tinggal) dan menetap sambil
mengolah tanah pertanian. Mereka bercocok tanam padi.
Asal muasal nama Desa Pancor dapat digambarkan sebagai berikut.
Konon ketika pertama kali Amaq Demung bersama pengikutnya menemukan
wilayah Pancor, banyak tedapat mata air dan pancuran yang tersebar. Dengan
banyaknya pancuran ini, Amaq Demung bersama pengikutnya sepakat
menamakan tempat ini bernama Pancor yang asal katanya pancoran.
3.2.2 Letak Geografis dan Luas Wilayah
a. Letak Geografis
Wilayah Kelurahan Pancor merupakan wilayah yang berada di Kecamatan
Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
memiliki luas wilayah 4,72 km² dengan batas-batas diantaranya :
Sebelah Utara : Kelurahan Sekarteja
Sebelah Selatan : Kelurahan Rakam dan Kelurahan Majidi
Sebelah Timur : Kelurahan Selong dan Kelurahan
Sandubaya
Sebelah Barat : Desa Dasan Lekong
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok
Timur adalah 472Ha. Mengingat Kelurahan Pancoradalah salah satu
kelurahan yang berada di pusat Kota Kabupaten Lombok Timur, maka
sebagian besar tutupan lahan merupakan bangunan baik Pertokoan,
perkantoran, fasilitas umum maupun pemukiman. Selain pemukiman,
40
yang menjadi dominasi tutupan lahan di Kelurahan Pancor berupa
pertokoan yang sebagian besar merupakanPerdagangan Sembako. Dari
jumlah luas lahan tersebut adapun rincian penggunaan lahan meliputi
sawah seluas 85,5Ha.
3.2.3 Kependudukan
Penduduk merupakan subyek dan obyek dari pembangunan, sehingga
ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat dan lengkap sangat
diperlukan. Gambaran karakteristik kependudukan sampai dengan tingkat mikro,
akan sangat berguna bagi para pengambil kebijakan untuk merumuskan kebijakan
kependudukan bagi peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan
kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang sesuai dengan
daya dukungalam dan daya tampung lingkungan. Pemerintah kelurahan memiliki
peranan penting sebagai pintu terdepan pemerintah dalam kegiatan pendataan,
pengendali tingkat pertumbuhan dan pengendali penyebaran penduduk.
1. Jumlah Penduduk
Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, sampai
dengan akhir tahun 2015 tercatat memiliki jumlah penduduk
sebanyak13.339 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari 6.446 jiwa laki-laki
dan 6.893 jiwa perempuan. Sedangkan untuk jumlah Kepala keluarga yang
ada di Kelurahan Pancor yang tercatat hingga tahun 2015 tercatat sebanyak
3.803KK.
41
Dari jumlah tersebut , 10,39% adalah tergolong usia 0 – 5 Tahun,
6,33% usia 6 – 10 Tahun, 19,58% usia 11 – 25 Tahun, 57,96% usia 25 –
60 Tahun dan sisanya 5,75% adalah usia lanjut (> 60 tahun).
2. Agama
Penduduk Kelurahan Pancor mayoritas beragama islam dengan persentase
sekitar 98 % , sedangkan beragama Nasrani, Hindu, Budha berjumlah
sekitar 2 %.
3.2.3 Lembaga Kemasyarakatan
Pembentukan lembaga kemasyarakatan di Kelurahan Pancor, baik
jenis maupun jumlahnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi
yang berlaku di tengah masyarakat. Keberadaan lembaga-lembaga
kemasyarakatan tersebut merupakan langkah strategis dalam upaya
menegakkan kehidupan demokratis dan sebagai wahana bagi
terjadinya proses pembelajaran demokrasi yang pilarnya justru ada
di masyarakat. Keterwakilan berbagai kelompok dan elemen dalam
masyarakat nampak pada setiap anggota lembaga kemasyarakatan,
sehingga kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan, pelayanan
serta pelaksanaan pembangunan akan menjadi lebih baik.
Keberadaan lembaga kemasyarakatan disamping sebagai mitra bagi
Pemerintah Kelurahan sekaligus sebagai wadah bagi masyarakat
untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan dan
kemasyarakatan lainnya, dengan demikian diyakini akan terjadi
suatu bentuk interaksi, sharing dan sinergi yang akan memperkaya
khasanah kinerja pemerintah Kelurahan secara keseluruhan sehingga
42
dapat mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pancor.
Dengan berbagai pertimbangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat
serta untuk mendukung lancarnya kegiatan pembangunan di
Kelurahan Pancor, pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dapat
diinventarisir jumlah lembaga kemasyarakatan yang ada dikelurahan
Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur yang meliputi :
a. Organisasi Perempuan meliputi : PKK, LPP, Dasa Wisma,
Forum Kader Harapan Balita, UP2K (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga), Kelompok Pengrajin Kue Bersatu,
KUBe UKS CEMPAKA dan lainnya, Posyandu dan
Kelompok Hizib Muslimat NW yang tersebar di 5
Lingkungan dengan jumlah anggota 34 orang,
b. Organisasi Pemuda seperti : Forum Pemuda Pancor Bersatu
dengan anggota 17 orang, Remaja Masjid At-Taqwa Pancor
anggota 5 orang, Remaja Masjid Al-Islah Gelang 11 orang,
Remaja Musholla Al-Anshor Terminal, Remaja Musholla
Lingkungan Dayan Masjid, Remaja Musholla Lingkungan
lauq Masjid, Remaja Musholla Lingkungan Bermi, Remaja
Musholla Lingkungan Jorong, Remaja Musholla Lingkungan
Muhajirin, Kelompok Cilokak, Tetongkek, Qasidah NW,
HIMMAH MA’HAD NW PANCOR, HIMMAH STKIP
43
HAMZANWADI NW PANCOR, HIMMAH IAIH NW
PANCOR;
c. Organisasi Bapak seperti : Kelompok Syafaah, Kelompok
Yasinan/Hiziban NW, Kelompok Burdah Pancor, Yayasan
Hamzanwadi, Jama’ah Wirid Khusus dan Banjar Kematian se
Kelurahan Pancor;
d. LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan);
e. Kelompok Gotong Royong terdiri dari : BKM At-Taqwa
Pancor, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) PNPM, Tim
Kerja ADKp.
f. Lembaga Adat seperti : Pekasih Subak Sangkon, termasuk
lembaga adat lainnya seperti Banjar Kematian.
g. Lembaga Social : Santunan Yatim Piatu (HIMAYATUL
YATAMA), Panti Asuhan Darul Aitam NW Pancor.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagaimana dipaparkan di atas,
disamping yang telah ditetapkan keberadaan dan eksistensinya
dengan Keputusan Lurah, terdapat juga lembaga-lembaga yang
memang telah ada dan berkembang sesuai adat istiadat setempat
(Lembaga Adat, Lembaga Keagamaan dan Yayasan Sosial).
3.2.4 Kondisi Sosial
Perkembangan kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Pancor
Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur tercermin dari beberapa indikator
seperti pendidikan, kesehatan, kamtibmas, keagamaan dan sosial lainnya.
Indikator - indikator tersebut menggambarkan adanya hubungan yang saling
44
terkait dan saling mendukung guna meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih
baik. Dalam rangka meningkatkan kwalitas sumber daya masyarakat, derajat
kesehatan masyarakat, pengamalan dan pemahaman terhadap ajaran Agama serta
pemeliharaan budaya dari tahun ke tahun di Kelurahan Pancor telah mendapatkan
dukungan yang digambarkan dengan banyak dibangunnya sarana dan prasarana
penunjang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia
seutuhnya.
Pendidikan berperan penting dalam menopang kelangsungan hidup
masyarakat. Pemerintah dalam salah satu program kerjanya berusaha untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia sejak usia dini melalui pendidikan yang
layak. Program Wajib Belajar mengharuskan penduduk usia sekolah 7 – 15 tahun
dapat mengikuti pendidikan formal SD sampai SLTP. Dalam mendukung program
pemerintah tersebut, Kelurahan Pancor berusaha untuk dapat memfasilitasi dan
mendukung kegiatan pendidikan di Kelurahan Pancor dengan memberikan
bantuan dan partisifasi kepada program program pendidikan yang ada di
Kelurahan Pancor. Pada dasarnya kondisi pendidikan masyarakat di Kelurahan
Pancor mengalami kemajuan yang cukup besar, ini ditandai dengan makin
bertambahnya fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Pancor dari
tingkat Play Group sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi. Dalam bidang
kesehatan digambarkan fasilitas kesehatan yang tersedia di Kelurahan Pancor
Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur yaitu adanya fasilitas Polinkel di
wilayah Kelurahan Pancor dan dukungan Posko Posyandu yang tersebar di
seluruh Kelurahan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.
Denganadanya sebaran fasilitas kesehatan tersebut akan dapat memberikan
45
kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan masyarakat yang berada di
Kelurahan Pancor sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Selain
fasilitas pendidikan dan kesehatan, tidak lupa juga dukungan terhadap fasilitas
peribadatan dan penyelenggaraan Kamtibmas di seluruh lingkungan Kelurahan
Pancor. Sebagian besar masyarakat yang berdiam di wilayah Kelurahan Pancor
mayoritas beragama Muslim, dalam mendukung kegiatan peribadatan, Pemerintah
Kelurahan telah berusaha memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan-
kegiatan keagamaan baik dibidang pembangunan tempat ibadah maupun
pelaksanaa kegiatan agama.
Kesadaran masyarakat akan kehidupan beragama mengalami peningkatan
yang ditandai dengan makin banyaknya tempat tempat ibadah yang dibangun di
seluruh lingkungan Kelurahan Pancor.Kemudian didalam pelaksanaan
Kamtibmas, pemerintah Kelurahan Pancor selama ini telah merangkul masyarakat
secara bersama-sama dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas di seluruh
Lingkungan di Kelurahan Pancor, hal ini terlihat dengan banyaknya posko-posko
pengamanan kamtibmas yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Pancor serta
pembinaan kepada masyarakat secara intensif sehingga dirasakan berdampak
sangat baik, ditandai dengan makin menurunnya tingkat kriminalitas yang terjadi
di seluruh lingkungan Kelurahan Pancor dari tahun ke tahun.
3.3 Profil Desa Anjani
3.3.1 Sejarah Desa Anjani
Anjani merupakan salah satu desa yang ada diwilayah Kecamatan
Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Kata "Anjani" di ambil dari sebuah kata
dalam bahasa sasak yaitu kata "onjona" yang artinya "yang dituju" atau "tujuan".
46
Pada masa Kolinial Belanda, Desa Anjani masih merupakan Sebuah hutan atau
dalam bahasa sasaknya adalah "gawah" dan menjadi tujuan orang-orang dari
berbagai desa untuk mencari kayu, namun kemudian orang-orang itu membuat
kamplingan-kamplingan dan kemudian tinggal menetap membuat pemukiman.
Orang-orang yang membuat kamplingan itu berasal dari Desa Jantuk, Desa Dasan
Lekong, Desa Rempung, Desa Rarang, Desa Penakak dan desa-desa lainnya.
Mereka yang tinggal tersebut mengambil kampingan dan tinggal bersama dengan
orang-orang se asal. Orang-orang dari desa Aik Anyar tinggal dan membuat
pemukiman pada satu kamplingan, begitu juga dengan orang-orang Desa Jantuk,
Desa Dasan Lekong dan orang-orang desa lainnya. Hal ini terlihat dari bahasa,
adat istiadat dan nama kampung sesuai dengan desa asal. Pada tahun 1915,
menurut Bapak Marolah Kepala Desa Anjani ke-3, Desa Aik Anyar (sekarang
desa Sukamulia) yang pada waktu itu merupakan wilayah kedistrikan Rarang
Timur mendapat pemwkaran wilayah, yaitu tanah hutan yang telah di jadikan
pemukuman oleh orang-orang dari berbagai desa itu, yang sekarang adalah Desa
Anjani.
3.3.2 Batas Wilayah
Utara: Desa Gapuk/Lenek
Selatan : Desa Rempung
Barat : Desa Sukamulia
Timur : Desa Bintang Rinjani Tebaban
47
3.3.3 Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, sampai
dengan akhir tahun 2014 tercatat memiliki jumlah penduduk sebanyak
11.342 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari 5.299 jiwa laki-laki dan
6.043 jiwa perempuan. Sedangkan untuk jumlah Kepala keluarga yang ada
di Kelurahan Pancor yang tercatat hingga tahun 2014 tercatat sebanyak
3.412 KK.
2. Agama
Penduduk Anjani menurut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah sebagai berikut :
pemeluk agam islam : sekitar 11.207 jiwa
Pemeluk agama hindu : 7 jiwa
Pemeluk agama budha : - jiwa
Pemeluk agama kristen : sekitar 79 jiwa
3.4 Profil Organisasi Nahdlatul Wathan
Organisasi Nahdlatul Wathan merupakan organisasi keagamaan,sosial, dan
pendidikan yang berazaskan islam Ahlu sunnah wal jama’ah. Organisasi ini
didirikan oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 1 Maret
1953. Organisasi NW mendapatkan legalitas yuridis formal berdasarkan Akte
Nomor 48 Tahun 1957 yang dibuat dan di sahkan oleh notaris pembantu Hendrix
48
Alexander Malada, kemudian mendapatkan akte yang baru yang dibuat oleh
Notaris Sie Ik Tiong di Jakarta dengan Nomor 50 tanggal 15 juli 1960.
Selanjutnya akte tersebut diperkuat dengan lahirnya pengakuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui surat ketetapan nomor J.A.5/105/5
Tanggal 8 November 1960.
Organisasi ini berpusat di Pancor, Lombok Timur dan memiliki pengikut
sebagian besar dari masyarakat islam yang ada di Lombok Timur. Sejak
munculnya konflik pada muktamar ke-X di Praya pada tahun 1998, organisasi
NW kemudian mengalami perpecahan menjadi dua kubu yaitu kubu Rauhun dan
Kubu Raihanun. Rauhun dan Raihanun adalah anak dari pendiri organisasi yang
setelah wafat ayahnya mengalami perbedaan pandangan mengenai organisasi.
Akhirnya Raihanun dengan pengikutnya memilih untuk berpindah ke daerah
Anjani kecamatan Suralaga, Lombok Timur untuk mengembangkan organisasi.
Hingga saat ini organisasi NW mengalami perpecahan dan memiliki badan
pengurus dan lembaga sayapnya masing-masing. Salah satu kubu disebut dengan
NW Pancor yang menunjukkan lokasi kantor pusatnya yang terletak di Pancor,
Lombok Timur dan kubu berikutnya disebut sebagai NW Anjani karena lokasi
pusat gerakannya berada di Anjani, Lombok Timur.
Adapun lembaga-lembaga yang dimiliki oleh masing-masing kubu NW
adalah sebagai berikut :
3.4.1 Nahdlatul Wathan Pancor
Sebagian besar Pondok Pesantren atau Madrasah Nahdlatul Wathan pasca
konflik masih berkomitmen untuk mengikuti garis komando dan koordinasi
49
PBNW di Pancor. Sebagai wujud komitmen pimpinan pondok pesantren
melaporkan perkembangan pondok pesantren tiap akhir tahun ke PBNW yang
berpusat di Pancor. Pondok Pesantren-Pondok Pesantren tersebut diawasi oleh
PBNW Pancor melalui Lajnah Kerja Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (LKPP)
NW, dengan tugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Wathan di bidang
koordinasi, kerjasama dan pengembangan pondok pesantren Nahdlatul Wathan.
Adapun Program Peningkatan pendidikan yang dicanangkan bertujuan
peningkatan mutu semua jenis dan jenjang pendidikan Nahdlatul Wathan, serta
peningkatan daya tampung lembaga-lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan
sesuai dengan kebutuhan.
Secara organisatoris pengurus NW di masing-masing daerah-mulai dari
ranting, anak cabang dan daerah- ikut berperan serta, dalam mengawasi
pelaksanaan pendidikan di daerah masing-masing, serta ikut menentukan arah
kebijakan pondok pesantren. Adapun daftar lembaga pendidikan yang berada di
bawah naungan Nahdlatul Wathan Pancor ialah :
1. Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
2. Ma'had Daarul Qur'an Wal Hadits
3. Iai Hamzanwadi
4. Stkip Hamzanwadi Pancor
5. Stmik-Lpwn Hamzanwadi Pancor
6. Mak Putra & Putri Nw
7. Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan
8. Madrasah Mu'allimin Nahdlatul Wathan
9. Madrasah Mu'allimat Nahdlatul Wathan
50
10. Sma Nw Pancor
11. Madrasah Tsanawiyah Nw Pancor
12. Lembaga Silat Nahdlatul Wathan
Selain lembaga pendidikan nw juga memiliki beberapa sayap organisasi yang
bersifat otonom diantaranya :
1. Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (Ipnw)
2. Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah Nw)
3. Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (Pgnw)
4. Ikatan Sarjana Nahdlatul Wathan (Isnw)
5. Satuan Tugas Hamzanwadi (Satgas)
6. Muslimat Nahdlatul Wathan
7. Pemuda Nahdlatul Wathan
3.4.2 Nahdlatul Wathan Anjani
PBNW yang berpusat di Anjani dalam rentang waktu 2004-2015, dalam
bidang pendidikan telah menambah 161 lembaga pendidikan mulai dari TK
sampai dengan Perguruan Tinggi yang tersebar di pulau Lombok maupun luar
pulau Lombok, diantaranya yaitu : Keberadaan lembaga-lembaga tersebut
menambah jumlah lembaga Nahdlatul Wathan. Pengelolaan Pendidikan di Anjani
dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul
Wathan Anjani dan secara umum seluruh madrasah dan pondok pesantren yang
masih loyal kepada PBNW di Anjani dikontrol dan di kelola oleh PBNW di
Anjani.
Pengelolaan Pendidikan dilingkup yayasan maupun diluar yayasan di
bawah kendali dan otoritas ketua yayasan dan PBNW. Kebijakan-kebijakan
51
bersifat sentralistik. Dengan adanya doktrin sami’na wa ato’na maka ketua
yayasan maupun PBNW dapat secara penuh mengontrol dan mengendalikan
pengelolaan pondok pesantren. Prinsip ketoatan pimpinan pusat merupakan
konsekuensi yang harus dipegang teguh oleh pondok-pondok pesantren yang
berada dibawah kendali PBNW yang berpusat di Anjani. Dalam bidang Sosial
PBNW di Anjani telah berhasil mendirikan beberapa Panti Asuhan, Poskestren
dan Asuhan Keluarga. Dalam bidang ekonomi PBNW telah mendirikan Koperasi
Pondok Pesantren Ummuna yang ada di komplek pondok pesantren Syaikh
Zainuddin NW Anjani. Sedangkan dalam bidang keuangan telah berhasil
menambah asset organisasi berupa bangunan gedung sekolah dan perluasan tanah
organisasi seluas 21 hektar, 6,4 are, sehingga total luas tanah seluas 48 Hektar,
dengan jumlah santri pada tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 9350 orang.
Badan Otonom Organisasi Nahdlatul Wathan Anjani :
1. Muslimat NW
2. Pemuda NW
3. Nahdliyat NW
4. Ikatan Sarjana NW (Isnw)
5. Persatuan Guru NW (Pgnw)
6. Himpunan Mahasiswa NW (Himmah Nw)
7. Ikatan Pelajar NW (Ipnw)
Lembaga-Lembaga Organisasi Nahdlatul Wathan
1. Jam.Iyatul Qurro` Wal Huffaz Nw
2. Jama.Ah Wirid Nw
52
3. Jama.Ah Hizib Nw
4. Barisan Hizbullah Nw
5. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Syaikh Zainuddin Nw (Kbih Syaikh
Zainuddin Nw)
6. Badan Pengkajian Penerangan Dan Pengembangan Masyarakat Nw
(Bp3mnw)
Adapun Kegiatan besar yang menyangkut organisasi Nahdlatul Wathan
diantaranya peringatan hari ulang tahun Nahdlatul Wathan atau yang sering
disebut Hultah NW. Peringatan ini dilakukan setahun sekali oleh kedua kubu NW
di tempat yang berbeda. Peringatan Hultah NW dilakukan dengan kegiatan
pengajian besar yang mendatangkan tamu-tamu dari organisasi lain diluar daerah.
Disinilah momen dimana semua anggota dan jama’ah NW berkumpul di tempat
perayaan Hultah NW. Sebelum ke acara puncak pengajian NW, diadakan acara
pawai dan gerak jalan NW tingkat SD sampai tingkat SMA yang di ikuti oleh
lembaga-lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan yayasan NW. Acara
pawai dan gerak jalan inipun boleh diikuti masyarakat umum. Acara pawai dan
gerak jalan diadakan sehari sebelum acara puncak peringatana Hultah NW.
Berikut ini foto-foto kegiatan dari peringatan Hultah NW :
53
Gambar 1. Pawai Hultah NW
Gambar 2. Gerak jalan Peringatan Hultah NW
Gambar 3. Pengajian Hultah NW
54
Gambar 4. Pengajian Hultah NW
Gambar 5. TGKH Muhammad Zainul Majdi membuka acara Hultah NW