bab iii data dan informasi - portal wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/i0211052_bab3.pdf ·...

32
Data dan Informasi | III.1 BAB III DATA DAN INFORMASI A. TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA 1. Sejarah dan Kondisi Fisik a. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) DI Yogyakarta merupakan daerah otonomi setingkat dengan provinsi. Provinsi DI Yogyakarta memiliki ibukota bernama Yogyakarta. DI Yogyakarta, khususnya kota Yogyakarta merupakan kota yang memiliki sejarah yang panjang, terbentuk sejak masa kerajaan sampai saat ini memiliki daerah otonomi khusus di Indonesia selain Aceh dan DKI Jakarta. Kota ini dikenal sebagai kota perjuangan, wisata, budaya dan pendidikan. Daerah ini merupakan satu-satunya dimana pemimpin provinsi yang terpilih merupakan Raja dari Keraton Yogyakarta. Pada awalnya nama Yogyakarta atau dalam bahasa Jawa bernama Ngyogyakarta, adalah nama yang diberikan oleh Paku Buwono II (Raja Mataram Tahun 1719-1722) sebagai pengganti nama pesanggrahan Gartitawati. Sebutan kota perjuangan untuk kota ini berkenaan dengan peran Yogyakarta dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial Belanda, jaman penjajahan Jepang, maupun pada jaman mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta pernah menjadi pusat dari kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman dan pusat pemerintahan RI. Peninggalan sejarah yang begitu bermacam-macam tersebut membuat kebudayaan Yogyakarta salah satu yang banyak. Banyak peninggalan yang berasal dari zaman kerajaan sampai kolonial yang pernah datang ke Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari potensi wisata dari budaya tradisional yang ada.

Upload: ngohuong

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.1

BAB III

DATA DAN INFORMASI

A. TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

1. Sejarah dan Kondisi Fisik

a. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

DI Yogyakarta merupakan daerah otonomi setingkat dengan

provinsi. Provinsi DI Yogyakarta memiliki ibukota bernama

Yogyakarta. DI Yogyakarta, khususnya kota Yogyakarta merupakan

kota yang memiliki sejarah yang panjang, terbentuk sejak masa

kerajaan sampai saat ini memiliki daerah otonomi khusus di Indonesia

selain Aceh dan DKI Jakarta. Kota ini dikenal sebagai kota perjuangan,

wisata, budaya dan pendidikan. Daerah ini merupakan satu-satunya

dimana pemimpin provinsi yang terpilih merupakan Raja dari Keraton

Yogyakarta. Pada awalnya nama Yogyakarta atau dalam bahasa Jawa

bernama Ngyogyakarta, adalah nama yang diberikan oleh Paku

Buwono II (Raja Mataram Tahun 1719-1722) sebagai pengganti nama

pesanggrahan Gartitawati.

Sebutan kota perjuangan untuk kota ini berkenaan dengan peran

Yogyakarta dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman

kolonial Belanda, jaman penjajahan Jepang, maupun pada jaman

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta pernah menjadi

pusat dari kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta,

Kadipaten Pakualaman dan pusat pemerintahan RI.

Peninggalan sejarah yang begitu bermacam-macam tersebut

membuat kebudayaan Yogyakarta salah satu yang banyak. Banyak

peninggalan yang berasal dari zaman kerajaan sampai kolonial yang

pernah datang ke Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari

potensi wisata dari budaya tradisional yang ada.

Page 2: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.2

b. Kondisi Geografi

Secara geografi, Yogyakarta terletak pada lintang 7’33’ LS,

8’15’LS dan pada bujur 110’5’BT, 110’48’BT.

Gambar 3.1 Peta Yogyakarta Sumber. Google.com. 2015

Batas-batas provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi:

Barat laut dan utara : Magelang

Selatan : Samudra Hindia

Timur laut : Klaten

Barat : Purworejo

Provinsi DIY terdiri dari lima daerah tingkat II yaitu, Kotamadya

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten

Gunung Kidul, dan Kabupaten Sleman.

c. Kondisi Topografi

Kota yogyakarta berada pada ketinggian 81-124m dpl. Dengan

kemiringan 1-2% dari utara ke selatan. Titik nol kota Yogyakarta

berada pada persimpangan kantor pos besar.

d. Kondisi Klimatoogi

Seperti provinsi lainnya di Indonesia, provinsi DIY beriklim tropis.

Kondisi klimatologi yaitu :

Page 3: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.3

• Terdapat dua angin muson, muson tenggara yang biasanya

membuat musim panas (April – September) dan Barat laut yang

biasanya membuat musim Hujan (Oktober – Maret)

• Suhu rata – rata 26,7o

• Kelembaban 32,2%

• Kecepatan angin rata-rata 100km/hari

• Intensitas penyinaran matahari 45%

• Curah Hujan 2000-3500mm

2. Penduduk

Berdasarkan hasil estimasi jumlah penduduk dari SP2010, jumlah

penduduk DIY tahun 2012 tercatat 3.514.762 jiwa, dengan persentase

jumlah penduduk laki-laki 49,43 persen dan penduduk perempuan 50,57

persen. Menurut daerah, persentase penduduk kota mencapai 66,37 persen

dan penduduk desa mencapai 33,63 persen. Pertumbuhan penduduk pada

tahun 201 2 terhadap tahun 2010 mencapai 0,82 persen, menurun

dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya, yakni 0,86 persen.

Dengan luas wilayah 3.185,80 km2, kepadatan penduduk di DIY tercatat

1.103 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni

1 2.123 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya sekitar satu persen dari

luas DIY. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul yang memiliki wilayah

terluas mencapai 46,63 persen memiliki kepadatan penduduk terendah

yang dihuni rata-rata 461 jiwa per km2. Menurut angka proyeksi Penduduk

2000-2025, komposisi penduduk DI. Yogyakarta menurut kelompok umur

didominasi oleh kelompok usia dewasa yaitu umur 30-34 tahun sebesar

10,36 persen. Kelompok umur 0-24 tahun tercatat 32,74 persen, kelompok

umur 25-59 tahun 53,88persen, dan lanjut usia yaitu umur 60 tahun ke atas

sebesar 1 3,38 persen. Besarnya proporsi mereka yang berusia lanjut

mengisyaratkan tingginya usia harapan hidup penduduk DIY.

Kabupaten/Kota

Regency/City

Luas/Area

(Km2)

Kepadatan Penduduk/The Population Density

(jiwa/km2)

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Kulonprogo 586,27 656 658 661 663 666 670

Page 4: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.4

Bantul 506,85 1.722 1.748 1.774 1.798 1.818 1.831

Gunungkidul 1.485,36 455 455 455 455 456 461

Sleman 574,82 1.801 1.835 1.870 1.902 1.926 1.939

Yogyakarta 32,50 12.056 12.024 11.990 11.958 11.958 12.123

DIY 3.185,80 1.054 1.065 1.076 1.085 1.095 1.103

Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Yogyakarta Sumber : Estimasi Penduduk berdasarkan SP 2010

3. Fasilitas Transportasi di Yogyakarta

Yogyakarta sebagai ibukota provinsi sekaligus kota besar

merupakan simpul transportasi yang penting dan besar pula kaitannya

dengan mobilitas penduduk. Fasilitas transportasi yang ada harus mampu

mengakomodasi pergerakan penduduk maupun orang – orang yang

memiliki kepentingan di kota ini. Kota ini terhubung dengan kota – kota

linnya melalui transportasi darat dan udara. Pelabuhan udara sebagai

prasarana transportasi udara yaitu Adisucipto International Airport yang

terletak disebelah timur kota yang secara geografis masuk dalam wilayah

kabupaten Sleman. Saat ini dengan pasar yang semakin meningkat, demi

pengembangan transportasi udara yang semakin maju, dilakukan

pengembangan pelabuhan udara baru yang dalam rencananya akan

dibangun di kawasan kulonprogo. Angkutan darat berupa bus difasilitasi

dengan keberadaan terminal penumpang Giwangan yang terletak didaerah

selatan kotaYogyakarta. Selain bus antar kota, Yogyakarta juga telah

menerapkan sistem BRT yaitu Bus Trans Jogja yang telah memiliki

beberapa koridor demi melayani transportasi publik di kota Yogyakarta ini

sendiri. Selain bus, angkutan kereta menjadi salah satu moda transportasi

yang terdapat di Yogyakarta. Selain melayani kereta jarak jauh, dalam

beberapa tahun terakhir, terdapat fasilitas kereta lokal yang melayani kota –

kota sekitar Yogyakarta seperti Kutoarjo – Yogyakarta – Klaten dan Solo.

Di Yogyakarta sendiri, terdapat beberapa stasiun pemberhentian yang aktif

seperti Stasiun Yogyakarta yang terletak di pusat kota dan kawasan

Malioboro, Stasiun Lempuyangan yang terletak tidak jauh dari Stasiun

Yogyakarta dan Stasiun Maguwo yang terletak di dekat Bandara Adi

Sucipto.

Page 5: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.5

B. TINJAUAN STASIUN BESAR YOGYAKARTA SEBAGAI OBJEK

RANCANG BANGUN

a. Profil Stasiun Kereta Api Yogyakarta

Stasiun Yogyakarta dikenal sebagai salah satu tempat pemberhentian

kereta tertua di Indonesia yang ter- letak ditengah kota Yogyakarta, dekat

dengan objek wisata serta pusat belanja kawasan Malioboro. Stasiun yang

mulai di operasikan sejak tanggal 2 Mei 1887 ini merupakan stasiun kereta api

kedua di kota Yogyakarta setelah Stasiun Lempuyangan yang telah

dioperasikan 15 tahun lebih awal. Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

awalnya dibangun untuk kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa

Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan kota-kota Yogyakarta — Solo —

Semarang. Baru tahun 1905, Stasiun Yogyakarta mulai melayani kereta

penumpang. Stasiun Yogyakarta saat ini sudah menjadi stasiun besar dengan

enam jalur kereta yang melayani kereta kelas bisnis dan eksekutif untuk

berbagai kota tujuan di Pulau Jawa.

Stasiun kereta api ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi

wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya, karena merupakan pemberhentian

utama kereta api yang melayani kereta eksekutif, bisnis dan beberapa kereta

ekonomi. Stasiun ini menjadi pintu masuk di pusat kota Yogyakarta

dikarenakan letaknya dipusat kota membuat peranan stasiun ini sangatlah

penting dimana melayani kepentingan wisata, ekonomi, ataupun budaya.

Gambar 3.2 Bangunan eksisting Stasiun Kereta Yogyakarta. (Sumber: http://heritage.kereta-api.co.id/, 2015)

Stasiun Tugu Yogyakarta ini juga memiliki jadwal kereta lokal yang

melayani kota – kota sekitar seperti, Kutoarjo, Purworejo, Klaten, Solo, Sragen

Page 6: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.6

dan Madiun. Kereta lokal ini menjadi salah satu moda transportasi andalan

masyarakat di kota – kota tersebut. Kereta ini menjadi salah satu potensi

pengembangan stasiun dan moda transportasi kedepan dimana dengan

pengembangan ini akan memberi dampak pada kota – kota sekitar.

Batas-batas wilayah Stasiun Yogyakarta:

Utara : Jalan Wongsordirjan, Jalan Suryonegaran, Hunian dan Perhotelan

Barat : Hunian warga, Samsat Kota Yogyakarta

Selatan : Jalan Pasar Kembang, Hunian dan Perhotelan

Timur : Jalan Margo Utumo dan Jalan Malioboro

Gambar 3.3 Stasiun Kereta Yogyakarta. (Sumber: google earth, 2015)

b. Data Non Fisik Stasiun Yogyakarta

1. Struktur Organisasi

Berikut merupakan bagan struktur organisasi dari stasiun kereta api

Skema 3.1 Struktur Organisasi Sumber. Analisis Saktian. 2015

Page 7: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.7

2. Visi dan Misi PT. KAI

Gambar 3.4 Lambang PT. KAI. (Sumber: Annual Report PT.KAI, 2014)

1. Visi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada

pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

2. Misi

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha

penunjangnya, melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik

untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan

kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan,

Ketepatan waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.

Budaya Perusahaan:

Gambar 3.5 Nilai Utama PT. KAI. (Sumber: Annual Report PT.KAI, 2014)

1. Integritas

Page 8: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.8

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak konsisten

sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik

perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk

menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak

secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

2. Profesional

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kemampuan

dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan

pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan,

membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada

orang lain.

3. Keselamatan

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat tanpa

kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem

atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah

terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari

kemungkinan terjadinya kerugian.

4. Inovasi

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu

menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan

yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk

berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

5. Pelayanan Prima

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan

pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang

memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan

dengan memenuhi 6A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude

(Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action

(Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).1

1 Annual Report PT.KAI, 2014

Page 9: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.9

c. Klasifikasi Stasiun Besar Yogyakarta

Berdasarkan buku “Jalan dan Kereta Api” oleh Ir. Imam Subarkah

mengenai klasifikasi stasiun, Stasiun Besar Tugu Yogyakarta ini dapat

diklasifikasikan sebagai :

a. Menurut besarnya, stasiun ini termasuk stasiun besar dimana

intensitas kereta api yang berhenti cukup padat dengan potensi

penumpang yang selalu meningkat.

b. Menurut tujuannya, stasiun ini termasuk stasiun kereta penumpang

ataupun stasiun barang. Hal ini dikarenakan stasiun ini melayani

pemberhentian penumpang ataupun barang yang dikirimkan lewat

jasa kereta api.

c. Menurut letaknya, stasiun ini dapat diklasifikasikan sebagai stasiun

menerus, namun pada kenyataanya, kereta ini juga menjadi

pemberhentian akhir beberapa kereta api.

d. Menurut bentuknya, stasiun ini termasuk stasiun paralel dimana

gedungnya sejajar dengan jalur rel.

e. Menurut kontruksinya, stasiun ini termasuk stasiun yang terletak

diatas tanah atau ground level station.

f. Menurut segi fasilitasnya, stasiun ini termasuk stasiun jarak jauh

dikarenakan melayani perjalanan penumpang jarak jauh antar kota

dan provinsi di pulau Jawa.

d. Jumlah Penumpang Kereta Api

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor DAOP 6 Yogyakarta,

Perkembangan jumlah volume penumpang yang berangkat melalui

Stasiun Yogyakarta ini juga setiap tahunnya mengalami peningkatan yang

cukup signifikan pada tahun 2014 dimana pada tahun sebelumnya

menurun dikarenakan perbaikan fasilitas oleh PT. KAI.

KELAS KA 2009 2010 2011 2012 2013 2014

EKSEKUTIF 465,900 474,152 433,336 462,669 519,616 528,425

BISNIS 471,962 475,404 444,314 377,922 378,913 365,536

EKONOMI - 4,068 23,609 142,196 196,290 274,070

LOKAL AC 733,968 759,231 882,970 778,090 495,427 712,980

Page 10: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.10

JUMLAH 1,671,830 1,712,855 1,784,229 1,760,877 1,590,246 1,881,011

Tabel 3.2 Jumlah volume penumpang Stasiun Yogyakarta tahun 2009 - 2014 (Sumber: DAOP 6 Yogyakarta, 2015)

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada waktu tertentu terdapat

penumpukan penumpang yang berada di ruang tunggu di dalam area

stasiun, sehingga banyak penumpang yang menggunakan sisi peron

sebagai area menunggu kereta datang. Maka, respon yang dapat diberikan

adalah memperluas area ruang tunggu penumpang.

e. Jadwal Kegiatan

1) Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ)

No. KA

Nama KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat

131 Mutiara Selatan

Bandung Hall (BD)

Bisnis AC 00.15 00.30

132 Mutiara Selatan

Surabaya Gubeng (SGU)

Bisnis AC 00.33 00.48

44 BIMA Malang (ML) via Surabaya Gubeng (SGU)

Eksekutif 00.46 01.05

100 Malabar Malang (ML) Eksekutif, Bisnis AC, Ekonomi AC

01.27 01.35

42 Gajayana Malang (ML) Eksekutif 01.44 02.00 82 Lodaya

Malam Solo Balapan (SLO)

Eksekutif, Bisnis AC

02.58 03.04

138 Senja Utama Yk

Yogyakarta Tugu (YK)

Bisnis AC 03.16 -

50 Turangga Surabaya Gubeng (SGU)

Eksekutif 03.25 03.32

8 Argo Lawu Solo Balapan (SLO)

Eksekutif 03.45 03.52

103 Malioboro Malam

Yogyakarta Tugu (YK)

Eksekutif, Ekonomi AC

03.57 -

54 Taksaka Malam

Yogyakarta Tugu (YK)

Eksekutif 04.20 -

162 Bogowonto Lempuyangan (LPN)

Ekonomi AC 05.47 05.51

134 Senja Utama Solo

Solo Balapan (SLO)

Bisnis AC 05.57 06.05

84 Sancaka Pagi Surabaya Gubeng (SGU)

Eksekutif, Bisnis AC

- 06.45

135 Fajar Utama Yk

Pasar Senen (PSE) Bisnis AC - 07.00

102 Malioboro Pagi

Malang (ML) Eksekutif, Ekonomi AC

- 07.30

51 Taksaka Siang

Gambir (GMR) Eksekutif - 08.00

79 Lodaya Pagi Bandung Hall (BD)

Eksekutif, Bisnis AC

08.02 08.08

Page 11: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.11

7 Argo Lawu Gambir (GMR) Eksekutif 08.52 08.57 161 Bogowonto Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 09.04 09.08 5 Argo Wilis Bandung Hall

(BD) Eksekutif 11.15 11.25

83 Sancaka Pagi Yogyakarta Tugu (YK)

Eksekutif, Bisnis AC

12.55 -

136 Fajar Utama Yk

Yogyakarta Tugu (YK)

Bisnis AC 14.40 -

164 Gajah Wong Lempuyangan (LPN)

Ekonomi AC 14.55 15.01

80 Lodaya Pagi Solo Balapan (SLO)

Eksekutif, Bisnis AC

15.12 15.20

10 Argo Dwipangga

Solo Balapan (SLO)

Eksekutif 15.35 15.42

101 Malioboro Pagi

Yogyakarta Tugu (YK)

Eksekutif, Ekonomi AC

15.40 -

6 Argo Wilis Surabaya Gubeng (SGU)

Eksekutif 15.56 16.02

52 Taksaka Siang

Yogyakarta Tugu (YK)

Eksekutif 16.32 -

86 Sancaka Sore Surabaya Gubeng (SGU)

Eksekutif, Bisnis AC

- 16.30

137 Senja Utama Yk

Pasar Senen (PSE) Bisnis AC - 17.45

163 Gajah Wong Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 18.04 18.08 133 Senja Utama

Solo Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 18.26 18.35

53 Taksaka Malam

Gambir (GMR) Eksekutif - 20.00

81 Lodaya Malam

Bandung Hall (BD)

Eksekutif, Bisnis AC

20.02 20.08

41 Gajayana Gambir (GMR) Eksekutif 20.18 20.35 104 Malioboro

Malam Malang (ML) Eksekutif, Ekonomi

AC - 20.45

9 Argo Dwipangga

Gambir (GMR) Eksekutif 20.52 20.57

49 Turangga Bandung Hall (BD)

Eksekutif 21.22 21.28

43 BIMA Gambir (GMR) Eksekutif 21.45 22.00 85 Sancaka Sore Yogyakarta Tugu

(YK) Eksekutif, Bisnis AC

22.32 -

99 Malabar Bandung Hall (BD)

Eksekutif, Bisnis AC, Ekonomi AC

23.25 23.32

Tabel 3.3 Jadwal Kereta Jarak Jauh Stasiun Yogyakarta 2015

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Yogyakarta

2) Kereta Lokal No.

KA

Nama

KA

Kelas Tujuan Tiba Berangkat

169 Joglo Ekonomi AC Yogyakarta Tugu

(YK)

07.20 -

170 Joglo Ekonomi AC Solo Balapan (SLO) - 08.15

145F Sidomukti Bisnis AC Yogyakarta Tugu (YK)

11.02 -

Page 12: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.12

146F Sidomukti Bisnis AC Solo Balapan (SLO) - 11.45

Tabel 3.4 Jadwal Kereta Lokal Per 1 Juni 2015 Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Yogyakarta

3) Komuter berbasis KRDE/KRDI No. KA

Nama KA Tujuan Tiba Berangkat

271A Prameks Prembun (PRB) - 04.30

272 Prameks II Solo Balapan (SLO) - 05.30

273A Prameks Prembun (PRB) 06.31 06.35

274A Prameks II Solo Balapan (SLO) 07.27 07.35

275 Prameks II Yogyakarta Tugu (YK) 08.32 -

276 Prameks II Solo Balapan (SLO) - 09.10

253 Madiun Jaya Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) 09.45 -

278A Prameks Solo Balapan (SLO) 09.56 09.59

277 Prameks Yogyakarta Tugu (YK) 10.40 -

280 Prameks Solo Balapan (SLO) - 11.05

279 Prameks II Yogyakarta Tugu (YK) 11.58 -

282 Prameks II Solo Balapan (SLO) - 12.15

256 Madiun Jaya Ekspres Solo Balapan (SLO) - 13.00

281 Prameks Yogyakarta Tugu (YK) 13.26 -

284 Prameks Solo Balapan (SLO) - 13.50

283 Prameks Yogyakarta Tugu (YK) 14.16 -

286 Prameks Solo Balapan (SLO) - 14.45

285 Prameks II Yogyakarta Tugu (YK) 15.17 -

255 Madiun Jaya Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) 16.15 -

254 Madiun Jaya Ekspres Madiun (MN) - 16.35

287A Prameks Prembun (PRB) 17.23 17.25

288 Prameks II Solo Balapan (SLO) - 18.00

289 Prameks Yogyakarta Tugu (YK) 18.15 -

290A Prameks Solo Balapan (SLO) 20.23 20.25

291 Prameks II Yogyakarta Tugu (YK) 21.11 -

Tabel 3.5 Jadwal Komuter Berbasis KRDI Per 1 Juni 2015

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Yogyakarta

f. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan di Stasiun Yogyakarta terdiri dari :

1. Pengelola

2. Penumpang

Penumpang berangkat

Penumpang datang

3. Pengantar dan penjemput

4. Pedagang kios

5. Pengelola stasiun

Page 13: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.13

6. Petugas kereta api

7. Petugas keamanan

g. Pola Kegiatan Pengguna

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pola kegiatan oleh

pengguna pada Stasiun Yogyakarta, yaitu :

1. Calon penumpang : datang, berorientasi, bertanya, melihat signage,

membeli tiket kereta api, memanfaatkan fasilitas stasiun, menunggu

kereta api.

2. Eks-penumpang : turun dari kereta, berorientasi, bertanya, melihat

signage, menunggu dijemput, memanfaatkan fasilitas stasiun, keluar

dari area stasiun.

3. Pengantar : datang, parkir, masuk stasiun bersama calon penumpang,

memanfaatkan fasilitas stasiun (seperti toilet, musholla), menunggu

kereta, pulang.

4. Penjemput : datang, parkir, masuk ke stasiun, menunggu kereta,

menjemput pengguna kereta api yang dituju, memanfaatkan fasilitas

stasiun, pulang.

5. Pedagang Kios : datang, parkir, masuk stasiun, berjualan,

memanfaatkan fasilitas stasiun, pulang.

6. Pengelola stasiun : datang, bekerja, memanfaatkan fasilitas stasiun,

beristirahat, pulang.

7. Petugas kereta api : datang, bekerja, memanfaatkan fasilitas stasiun,

beristirahat, pulang.

8. Petugas keamanan : datang, menjaga keamanan stasiun, beristirahat,

memanfaatkan fasilitas stasiun, pulang.

h. Atribusi Pengguna pada Setting Tertentu

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, terdapat beberapa

atribusi pengguna pada setting tertentu baik yang sudah berjalan sesuai

dengan fungsi ruang, maupun yang menyimpang dari yang seharusnya,

diantaranya :

1. Calon Penumpang Kereta Api

Page 14: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.14

Calon penumpang di Stasiun Yogyakarta merupakan penumpang

yang akan menggunakan moda transportasi kereta api yang memiliki

berbagai tujuan baik kereta lokal maupun kereta jarak jauh. Calon

penumpang kereta api ini juga berasal dari berbagai moda transportasi

seperti kendaraan pribadi (motor, mobil) atau pun kendaraan umum

(becak, transjogja, taksi). Bagi pengguna kendaraan pribadi dapat

menggunakan fasilitas prakir yang telah tersedia di stasiun.

Sedangkan untuk para pengguna kendaraan umum, dapat

menggunakan area halte bus dan becak yang tersedia di sebelah pintu

selatan dari Stasiun Yogyakarta.

Gambar 3.6 Area Parkir Mobil (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Gambar 3.7 Area Parkir Motor Selatan (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Page 15: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.15

Gambar 3.8 Area Parkir Motor Timur (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Terdapat dua buah pintu masuk dari Stasiun Yogyakarta, yaitu pintu

selatan (Jalan Pasar Kembang) dan pintu barat (Jalan Margo Utomo).

Saat ini pintu barat hanya dikhususkan bagi para calon penumpang

kereta jarak jauh, sedangkan bagi calon penumpang kereta lokal, telah

dialihkan ke area pintu selatan yang terletak di Jalan Pasar Kembang.

Gambar 3.9 Pintu Masuk Selatan

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Gambar 3.10 Pintu Masuk Utara/Timur.

(Sumber: http://heritage.kereta-api.co.id/, 2015)

Page 16: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.16

Calon penumpang yang melewati pintu selatan sendiri, saat akan

membeli tiket harus menuju bangunan reservasi yang terletak di

sebelah barat pintu masuk selatan. Namun, saat ini antara gedung

reservasi tiket dengan pintu masuk selatan masih terpisah, sehingga

memberi ketidaknyaman apabila terdapat cuaca buruk.

Gambar 3.11 Gedung Reservasi

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Bagi calon penumpang kereta api, telah dibedakan antara ruang

tunggu kereta jarak jauh dan lokal. Bagi calon penumpang kereta

lokal, area ruang tunggu yang tersedia terletak di sebelah pintu masuk

selatan yang merupakan pintu masuk bagi kereta lokal. Sedangkan

bagi calon penumpang kereta jarak jauh, dapat langsung mengakses

pada ruang tunggu yang telah disediakan diarea hall Stasiun

Yogyakarta.

Gambar 3.12 Ruang Tunggu

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Page 17: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.17

Gambar 3.13 Ruang Tunggu Kereta Lokal

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

2. Eks-penumpang Kereta Api

Eks-penumpang merupakan pengguna moda transportasi kereta api

yang telah menggunakan kereta. Setelah sampai di Stasiun

Yogyakarta, penumpang menuju pintu keluar yang telah disediakan

oleh pihak stasiun. Pintu keluar stasiun terdapat di sebelah barat dan

sebelah selatan stasiun.

Gambar 3.14 Pintu Keluar Selatan

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Terdapat dua pintu keluar yang ada dibagian selatan. Pintu keluar

pertama dapat digunakan oleh pengguna KA lokal atau pun jarak jauh.

Pintu keluar ini berhubungan langsung dengan tempat parkir taksi.

Page 18: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.18

Gambar 3.15 Pintu Masuk dan Keluar KA Jarak Jauh Selatan

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Pintu keluar kedua merupakan pintu keluar dan pintu masuk khusus

bagi penumpang KA jarak jauh. Pintu keluar dan masuk ini

berhubungan akses dengan ruang tunggu kereta jarak jauh karena jalur

ini merupakan jalur bawah tanah yang tidak melalui peron stasiun

namun langsung mengakses ke ruang tunggu penumpang yang ada

pada bagian bangunan utama stasiun.

Gambar 3.16 Parkir Taksi

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Page 19: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.19

Gambar 3.17 Parkir Becak

(Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

3. Pengantar dan Penjemput

Pengantar dan penjemput yang membawa kendaraan mengantarkan

calon penumpang pintu ke area pintu masuk yang tersedia (pintu

selatan dan barat). Bagi pengantar ataupun penjemput pada pintu

masuk sebelah barat, tidak disediakan area parkir, sehingga saat ini

pengantar atau penjemput hanya dapat melakukan aktifitas drop off

penumpang. Sedangkan pada pintu masuk selatan, pengantar atau

penjemput dapat memarkirkan kendaraan ditempat yang telah

disediakan. Tidak tersedianya area ruang tunggu yang baik bagi

pengantar dan penjemput membuat pengguna berdiri ataupun duduk

di lantai di area pintu masuk selatan.

4. Pedagang Kios

Pedagang kios merupakan salah satu pengguna di stasiun. Pedagang

kios saat ini berjualan di area yang disediakan oleh pengelola stasiun

yang terletak dekat ruang tunggu. Saat ini area kios masih terlihat

bercampur dengan area ruang tunggu, sehingga pada saat frekuensi

penumpang tinggi, terlihat berantakan.

Page 20: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.20

Gambar 3.18 Toko Stasiun (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Selain itu terdapat juga area berjualan yang ada diluar bangunan

stasiun. Terdapat minimarket dan beberapa yang melayani jasa

angkutan kereta api. Saat ini untuk jasa angkutan kereta api seperti

motor ataupun barang barang yang besar tidak memiliki ruang

penyimpanan khusus, sehingga diletakkan didepan yang langsung

berhubungan dengan jalur pengguna kendaraan bermotor yang akan

ke pintu masuk Stasiun Besar Yogyakarta.

5. Pengelola Stasiun

Pengelola stasiun, seperti ruang kepala stasiun, ruang meeting, ruang

staff, ruang administrasi, ruang perlengkapan, ruang announcer, dan

ruang telepon antar stasiun memiliki ruangan ditengah bangunan

stasiun di lantai 1.

6. Petugas / Karyawan Kereta Api

Area Stasiun Yogyakarta merupakan induk dari DAOP 6 Yogyakarta,

sehingga disini terdapat beberapa beberapa fasilitas DAOP 6

Yogyakarta sebagai penunjang kegiatan pelayanan KAI.

7. Petugas Keamanan

Petugas keamanan yang mengatur dan menjaga keamanan tersebar di

area Stasiun Yogyakarta. Petugas keamanan berasal dari TNI, Polisi

Kereta Api dan Satpam. Petugas keamanan ini terbagi dibeberapa titik

Page 21: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.21

yaitu setiap pintu masuk dan emplasemen. Selain itu terdapat ruang

istirahat dan ruang pantau bagi petugas keamanan.

Gambar 3.19 Petugas Keamanan pada Pintu Keluar Stasiun (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Page 22: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.22

3. Data Fisik Stasiun Besar Yogyakarta

a. Eksisting Kawasan Stasiun Yogyakarta.

Keterangan:

1 : Stasiun Besar Yogyakartaa

2 : Bengkel Kereta DAOP 6

3 : Pemutar Lokomotif

4 : Pengisi Bahan Bakar

5 : Rumah Penduduk

6 : Parkir Kendaraan

7 : Fasilitas Pengelola Kereta (Area Pengelola dan rumah

dinas)

Page 23: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.23

1. Stasiun Besar Yogyakarta

Bangunan Stasiun Yogyakarta telah ditetapkan sebagai bangunan

cagar budaya tipe B pada tahun 2007 yang ditetapkan berdasarkan

nomor penetapan, PM.07/PW.007/MKP/2007. Penetapan bangunan

tipe B ini mempengaruhi ketentuan pada pengembangan fasilitas dari

stasiun Yogyakarta.

Gambar. 3.20. Bangunan Stasiun Yogyakarta Sumber. Dokumentasi Saktian. 2015

2. Bengkel Kereta DAOP 6

Gambar. 3.21. Bangunan Bengkel DIPO Stasiun Yogyakarta Sumber. Dokumentasi Saktian. 2015

Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas yang menempati kawasan

stasiun Yogyakarta. Dibangun bersamaan dengan bangunan utama

sejak tahun 1887 yang berfungsi sebagai bengkel kereta api.

3. Pemutar Lokomotif

Gambar. 3.22. Pemutar Lokomotif Stasiun Yogyakarta Sumber. Google earth. 2015

Page 24: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.24

Pemutar lokomotif ini berfungsi sebagai alat pemutar lokomotif kereta

api. Saat ini pemutar ini masih sering digunakan untuk memutar

lokomotif kereta.

4. Pengisi Bahan Bakar Loko

Gambar. 3.23. Bangunan Pengisi Bahan Bakar Stasiun Yogyakarta Sumber. Dokumentasi Saktian. 2015

Fasilitas ini berfungsi sebagai alat penghisi bahan bakar lokomotif

yang menggunakan mesin deisel. Fasilitas ini digunakan oleh

lokomotif yang ada dibawah DAOP 6 Yogyakarta.

5. Rumah Penduduk

Gambar. 3.24. Rumah Penduduk dan PKL disekitas Stasiun Sumber. Google street. 2015

saat ini, kawasan ini telah beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman

penduduk dan juga pedagang kaki lima disepanjang pinggir jalan Pasar

Kembang. Hal ini mempersempit ruang dan mengurangi nilai fungsi

ruang kawasan sebagai stasiun pelayanan transportasi kereta api.

Page 25: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.25

6. Parkir Kendaraan

Gambar. 3.25. area parkir DIPO Stasiun Yogyakarta Sumber. Dokumentasi Saktian. 2015

Terdapat dua buah area parkir, area utara yang dicapai dari arah jl.

Mangkubumi dan selatan dari jl. pasar kembang. Parkir sebelah utara

hanya dgunakan oleh para pengguna kendaraan motor, sedangkan

mobil ditempatkan pada parkir selatan, selain mobil di area ini juga

menyediakan parkir kendaraan bermotor dan juga parkir bus –bus

pariwisata yang ada di kota Yogyakarta.

7. Fasilitas Pengelola

Gambar. 3.26. Bangunan Pengelola Stasiun Yogyakarta Sumber. Dokumentasi Saktian. 2015

Ini merupakan fasilitas yang tidak ada hubugannya dengan fasilitas

pelayanan kereta, karena fasilitas ini merupakan fasilitas yang

dibawahi oleh DAOP 6.

b. Layout fasilitas Stasiun Yogyakarta

Stasiun Besar Yogyakarta merupakan stasiun yang memiliki fasilitas

seperti :

1. Fasilitas Pelayanan Penumpang

Hall

Loket tiket

Toilet umum

Page 26: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.26

Mushola

Kios

Cafe

Ruang Tunggu Peron

Parkir

Costumer Services

2. Fasilitas Administrasi

R. Kepala Stasiun

R. VIP

R. Administrasi

R. Perbendaharaan

R. Pelayanan

R. Rapat

3. Fasilitas Operasi

R. PPKA

R.Waslop

R. Pengawas Umum Kereta

R. Restorka

Page 27: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.27

Gambar 3.27 Layout Stasiun Yogyakarta

Sumber : DAOP VI Yogyakarta, PT.KAI

4. Peron Stasiun

Terdapat Sembilan jalur yang berada di Stasiun Yogyakarta,

yaitu enam jalur langsir dan tiga jalur simpan. Jalur langsir digunakan

untuk penumpang kereta, sementara jalur simpan digunakan untuk

pergantian lokomotif. Peron yang berada di Stasiun Yogyakarta

termasuk peron tinggi yang berukuran 1,2 meter dari kop rel dengan

lebar 5 – 2.8 meter. Panjang tiap peron terdiri dari

Peron 1 : 194 m (lebar peron 2.8 meter)

Peron 2 : 194 m (lebar peron 2.8 meter)

Peron 3 : 213 m (lebar peron 5 meter)

Peron 4 : 144 m (lebar peron 2.8 meter)

Peron 5 : 286 m (lebar peron 2.8 meter)

Peron 6 : 161 m (lebar peron 2.8 meter)

Peron 7 : 110 m (lebar peron 2.8 meter)

Page 28: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.28

Gambar 3.28. Peron 6 (utara) Stasiun Besar Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

Gambar 3.29. Peron 3 (selatan) Stasiun Besar Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Saktian. 2015)

C. RENCANA PEMERINTAH TERKAIT STASIUN YOGYAKARTA

1. Draft TOR Revitalisasi Stasiun Yogyakarta dan Pedestrian Malioboro

Menurut TOR yang dikeluarkan oleh Bappenas pada 2010 tentang

revitalisasi Stasiun Yogyakarta dan Malioboro, revitalisasi akan dilaksanakan

pada Stasiun Besar Yogyakarta ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan

kosong yang tersedia di kawasan stasiun yang ditujukan untuk menunjang

kegiatan transportasi publik dikawasan malioboro dan penambahan fungsi

terkait potensi yang dimiliki Yogyakarta sebagai kota destinasi pariwisata dan

ekonomi.

Peruntukan lahan pada Revitalisasi Stasiun Yogyakarta yang diajukan

adalah sebagai :

a. Pengembangan Stasiun dan Area Komersial didalamnya

b. Retail dan Ruko

c. Hotel

d. Apartemen

Page 29: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.29

e. City Park

Gambar 3.30. Rencana Peruntukan Lahan pada Revitalisasi Stasiun Yogyakarta dan Pedestrian Malioboro.

Sumber. http://www.competitionline.com/en/tenders/63993 oleh Bappenas

2. Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT. KAI

Berdasarkan RJPP PT. KAI tahun 2014 – 2018 dimana PT. KAI memiliki

Strategi Pengembangan Usaha yaitu :

a. Pengembangan Angkutan Penumpang

Volume penumpang kereta api di Indonesia dalam kurun waktu 5

tahun terakhir (2010-2014) menunjukkan tren pertumbuhan rata-rata 8%

sejak tahun 2012 dan 2013. Pada periode tahun 2010- 2011, volume

angkutan penumpang mengalami penurunan tetapi kembali meningkat

pada periode 2011-2014 dan mencapai 279,52 juta penumpang pada tahun

2014. PT. KAI memprediksikan bahwa nantinya pada tahun 2018

penumpang yang diangkut mencapai 478,08 juta penumpang.

Page 30: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.30

Gambar 3.31. Proyeksi Penumpang 2015 - 2018 Sumber. Annual Report PT.KAI 2014

Berdasarkan data diatas, PT. KAI melakukan strategi seperti ada

peningkatan kualitas pelayanan pelanggan, optimalisasi tarif (pricing

strategy), penambahan rute-rute baru serta mengembangkan KA jarak

menengah dan angkutan komuter Jabodetabek dan KA Bandara untuk

meningkatkan layanan angkutan penumpang.

b. Pengembangan Angkutan Barang

Volume angkutan barang mulai mengalami pertumbuhan sejak

tahun 2011 sejalan dengan berbagai inisiatif strategis Perseroan untuk

mendorong kinerja segmen bisnis angkutan barang. Pada 2009 volume

barang yang diangkut mencapai 19,01 juta ton dan relatif stagnan pada

18,95 juta ton di tahun 2010. Tetapi sejak 2011 hingga 2013, volume

angkutan barang mulai tumbuh dan mencapai 24,71 juta ton pada tahun

2013 atau naik 12% dari tahun 2012 sebesar 22,09 juta ton. Angkutan

barang berasal dari angkutan batu bara, peti kemas, bahan bakar minyak

(BBM), semen, curah dan perkebunan, general cargo dan BHP serta

komoditas lainnya.

Dari perhitungan prognosa, angkutan barang berkontribusi sebesar

43% terhadap total pendapatan operasional Perseroan pada tahun 2013.

Sasaran strategis Perseroan telah menargetkan peningkatan kontribusi

pendapatan dari angkutan barang secara bertahap hingga mencapai 60%

Page 31: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.31

melalui investment initiatives yang sudah dilakukan studi kelayakannya,

yakni Poyek Ten dan Proyek Fifty.

c. Pengembangan Aset Properti

Untuk kepentingan pengembangan aset properti (aset non produksi),

Perseroan fokus untuk meningkatkan penguasaan aset melalui program

sertifikasi tanah dan program penyelesaian kasus-kasus besar terkait

kepemilikan aset tanah KAI. Dengan kedua program ini diharapkan aset-

aset properti Perseroan yang berstatus clean and clear semakin banyak

sehingga memberikan keleluasaan untuk pemanfaatan dan

pengembangannya.

Perseroan menetapkan tiga metode pengembangan aset properti,

yaitu:

• Pengembangan properti melalui investasi dari sumber dana internal.

• Pengembangan properti melalui sinergi dengan anak perusahaan.

• Pengembangan properti bekerja sama dengan mitra bisnis BUMN

(sinergi BUMN) dan swasta.

Dalam jangka pendek, stasiun-stasiun besar akan dikembangkan

menjadi pusat bisnis yang melayani berbagai keperluan para pengguna

(traveller) kereta api. Sedangkan stasiun-stasiun yang melayani angkutan

perkotaan seperti komuter Jabodetabek dikembangkan sebagai kawasan

park and ride, dimana penumpang dapat menitipkan kendaraan pribadinya

di lokasi parkir yang aman yang disediakan di lingkungan stasiun dan

melanjutkan perjalanannya ke tempat tujuan dengan kereta api.

Dalam jangka panjang, stasiun-stasiun besar yang memiliki area

lahan relatif luas akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu

dengan konsep transit oriented development yang menitikberatkan

keterkaitan antara transportasi publik dengan fungsi kawasan (landuse).

Sedangkan untuk area lahan di luar kawasan operasional kereta api

direncanakan pengembangan untuk pembangunan hotel dan/atau area

komersial dalam 5 tahun ke depan.

Page 32: BAB III DATA DAN INFORMASI - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/I0211052_bab3.pdf · Angkutan darat berupa bus difasilitasi ... Jalur kereta api di kota Yogyakarta pada

Data dan Informasi | III.32

3. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan mengeluarkan rencana induk

perkeretaapian nasional yang tertera pada Peraturan Menteri Perhubungan No.

PM 43 Tahun 2011 tentang Rencana Perkeretaapian Nasional dimana pada

tahun 2030 pemerintah memiliki target untuk mewujudkan layanan

transportasi perkeretaapian yang memiliki pangsa pasar penumpang sebesar

11% - 13 % dan barang sebesar 15% - 17% dari keseluruhan layanan

transportasi nasional. Target tersebut diikuti oleh beberapa cara dan perkiraan

yang dilakukan demi memenuhi target yang dicanangkan pemerintah.

a. Prakiraan Perpindahan Penumpang Nasional

Tabel 3.6 Tabel Perkiraan Perjalanan Kereta Api

Sumber. PM 43 Tahun 2011 tentang Rencana Perkeretaapian Nasional

Berdasarkan data yang dikeluarkan bahwa dominasi perjalanan masih

terdapat di pulau Jawa. Sedangkan secara khusus perkiraan di pulau jawa

dimana di Yogyakarta memiliki perkiraan penumpang sebannyak

32.308.000 orang dan 22.490.000 barang.

b. Pemenuhan Kebutuhan Prasarana Perkeretaapian Nasional

Dalam pemenuhan kebutuhan prasarana nasional, strategi yang

dilaksanakan yaitu:

• Rencana pengembangan jaringan di pulau Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Madura dan Batam.

• Pengembangan Teknologi dan Industri Prasarana Perkeretaapian.

• Investasi Prasarana Perkeretapian.