bab iii counter - · pdf file- memahami jenis-jenis counter - mampu merancang rangkaian suatu...

26
25 BAB III COUNTER OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter 3.1 Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting. Counter digital mempunyai karakteristik penting yaitu sebagai berikut : 1. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter) 2. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down - counter) 3. Operasi asinkron atau sinkron 4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun counter digunakan flip-flop. Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam waktu yang tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk membagi frekuensi dan menyimpan data. Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan Sinkronous Counter. Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi dari “0” ke “1” dan sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya berasal dari masing-masing flip-flop sebelumnya. Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena itu Counter Sinkron dapat pula disebut sebagai Counter paralel (Parallel Counter). Gambar 3.1 menunjukan

Upload: buiphuc

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

25

BAB III

COUNTER

OBYEKTIF :

- Memahami jenis-jenis counter

- Mampu merancang rangkaian suatu counter

3.1 Counter secara umum

Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan

karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting. Counter digital

mempunyai karakteristik penting yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter)

2. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down - counter)

3. Operasi asinkron atau sinkron

4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri

Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun counter digunakan

flip-flop. Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam

waktu yang tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk

membagi frekuensi dan menyimpan data.

Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan Sinkronous Counter.

Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial

Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi

dari “0” ke “1” dan sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang

paling ujung dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop

lainnya berasal dari masing-masing flip-flop sebelumnya.

Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian

secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut

dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena itu Counter Sinkron dapat

pula disebut sebagai Counter paralel (Parallel Counter). Gambar 3.1 menunjukan

Page 2: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

26

Counter Asinkron (Serial Counter) dan gambar 3.2 menunjukkan Counter Sinkron

(Parallel Counter).

Gambar 3.1 : Counter Asinkron

Gambar 3.2 : Counter Sinkron 3.2 Flip-flop

flip-flop (multivibrator bistabil) mempunyai keluaran tegangan rendah (0) atau

tinggi (1). Keluaran ini tetap rendah atau tinggi selama belum ada masukkan yang

merubah keadaan tersebut. Rangkaian yang bersangkutan harus di-drive (dikendalikan)

oleh satu masukkan yang disebut pemicu (trigger). Keadaan tersebut akan berubah

kembali bila ada masukkan pemicu lagi.

Pada gambar 3.3 dapat dilihat rangkaian dasar memori satu bit yang terdiri dari

dua buah gerbang NOT (gerbang NAND masukan tunggal) Nand1 dan Nand2, keluaran

dari suatu gerbang diumpan balikkan ke masukan pada gerbang yang lain. Kombinasi

umpan balik ini disebut dengan flip-flop.

J Q A

J Q B

J Q C

J Q D

QA(LSB) QB QC

J Q A

J Q B

J Q C

J Q D

QA(LSB) QB QC

Page 3: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

27

Gambar 3.3 : flip-flop dasar

Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS. Flip-flop ini mempunyai dua

masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y) berfungsi sebagai

komplemen. Sehingga flipflop ini disebut juga rangkaian dasar untuk membangkitkan

sebuah variabel beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua

gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.

PERTAMA R S = 0 0

Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal ini keluaran y mempertahankan nilai

terakhir yang dimilikinya.

KEDUA R S = 0 1

Ini berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan S. Hal ini mengeset flip-flop

dan menghasilkan keluaran y bernilai 1.

KETIGA R S = 1 0

Ini menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Hal ini mereset flip-

flop dan menghasilkan keluaran y bernilai 0.

KEEMPAT R S = 1 1

merupakan kondisi masukan terlarang. Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu ada

ke dua masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan

karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran y yang

secara serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0. Hal ini tidak masuk akal dan oleh

sebab itu masukan ini dinyatakan terlarang.

Flip-flop RS dapat dimodifikasi menjadi flip-flop yang dapat dapat diatur 'irama' nya oleh

Page 4: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

28

clock sperti terlihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 : Diagram logika : (a) flip-flop RS (b) flip-flop RS ber 'clock'

Bila clock rendah (0), ke dua gerbang AND tertutup (disabled). Hal ini menjamin bahwa:

R S = 0 0

yang berarti keluaran y tetap pada keadaan terakhir yang dimilikinya. Tetapi bila clock

menjadi tinggi (1), ke dua gerbang AND terbuka (enabled). Hal ini memungkinkan

sinyal-sinyal S dan R mencapai flip-flop RS. Dengan cara ini, flip-flop akan set atau

reset, bergantung pada nilai RS.

Oleh sebab itu, flip-flop RS ber-'clock' tidak dapat berubah keadaan sampai

berlangsungnya sinyal clock.

Penerapan clock pada sebuah flip-flop seperti di atas sangat penting dalam sistem

digital berskala besar dengan beratus-ratus flip-flop yang dihubungkan satu sama lain.

Clock diterapkan pada semua flip-flop secara serentak; hal ini menjamin bahwa semua

flip-flop berubah keadaan pada saat yang sama. Penyerempakan ini sangat penting dalam

berbagai sistem digital.

3.3 State Machine

State machine merupakan konstruksi logika yang digunakan untuk

mendefinisikan sifat sistem yang sederhana. State machine menggunakan kombinasi

latch dan gerbang logika untuk sistem yang mempunyai memori. State machine di

gambarkan dengan state diagram yang didefinisikan dari state transition table. Contoh

state machine yang sederhana dapat dilihat pada gambar 3.5.

Page 5: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

29

Gambar 3.5 : state machine

State machine dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe :

a. output nya tergantung pada present state yang dikenal dengan Moore machine

seperti yang terlihat pada gambar 3.6.

b. output yang merupakan kombinasi present state dan input yang lebih dikenal

dengan Mealy machine, seperti yang terlihat dari 3.7.

Gambar 3.6 : Moore machine

Gambar 3.7 : Mealy machine

Present state di definisikan pada output memori. Beberapa contoh aplikasi state

machine dapat dilihat pada embedded computing system, dimana komputer dirancang

untuk menunjukkan beberapa tugas tertentu, seperti lampu merah atau elevator yang bisa

dirancang dengan menggunakan pendekatan state machine.

Perancangan suatu rangkaian digital akan terasa lebih mudah menggunakan state

machine yang dimulai dari mendefinisikan permasalahan yang seharusnya telah diketahui

bagaimana cara pemecahannya, contohnya adalah seperti counter sebagai sequential

machine. Sebagaimana diketahui jika dihubungkan beberapa flip-flop dengan beberapa

cara sehingga membentuk berbagai macam counter, ring counter, Johnson counter dan

lain sebagainya.

Page 6: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

30

Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut display bilangan prima atau

penjumlahan naik atau turun. Pertama yang perlu diperhatikan adalah memahami definisi

state. Diagram dibawah menunjukkan counter mod-6, yang berguna untuk mengitung

detik dan menit.

Gambar 3.8 : timing diagram counter mod-6

Misalkan A, B dan C adalah output dari suatu mesin, kemudian masing-masing

transisi dari ”clock” di representasikan oleh garis putus-putus yang merupakan transisi

dari satu state ke state berikutnya. Contoh diatas merupakan sequential finite state

machine yang mempunyai 6 state : (000, 001, 010, 011, 100, 101) dan diulang kembali

dari keadaan yang pertama yaitu 000. Langkah pertama yang dilakukan adalah

mendefisinikan state dan transisis yang diinginkan seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 : State diagram

Dari gambar 3.9 dan contoh soal yang merupakan sederetan angka (atau biner

000, 001, 010, 011, 100, 101) yang terdiri dari 6 transisi, sehingga gambar 3.9 dirubah

menjadi seperti gambar 3.10.

Gambar 3.10 : state diagram 000, 001, 010, 011, 100, 101

State diagram mempunyai 4 komponen yaitu : state, input, output dan transisi.

Representasi state diagram dapat dilakukan dengan beberapa cara akan tetapi komponen

diagram dapat dilihat seperti pada gambar 3.11.

Page 7: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

31

Gambar 3.11 : komponen diagram

Transisi diagram di representasikan dengan garis panah dari satu state ke state

berikutnya. Langkah selanjutnya menentukan state table untuk state diagram seperti

yang terlihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 : state table

Langkah selanjutnya menentukan implementasi atau rancangan dimana keputusan

ini tergantung dari masing-masing individu, dan juga terantung pada biaya atau

komponen yang tersedia. Pada contoh perancangan ini menggunakan JK flip-flop

sehingga sebelumnya dilihat terlebih dahulu tabel kebenaran JK flip-flop seperti yang

terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 : tabel kebenaran JK FF

Langkah selanjutnya kembali pada state table atau tabel 3.1 untuk menentukan input

forming logic seperti yang terlihat pada tabel 3.3.

Page 8: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

32

Tabel 3.3 : tabel kebenaran

Langkah selanjutnya dari tabel kebenaran diatas diperoleh semua komponen dan untut

next step pada proses perancangan untuk menentukan input forming logic untuk masing-

masing flip flop. Langkah selanjutnya dalam proses perancangan menentukan persamaan

rangkaian digital dengan bantuan Peta-K, seperti yang terlihat pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 : Peta-K

Dari peta-K dapat diperoleh persamaan rangkaian digital sehingga dapat digambar

schematic editor dan diperoleh simulasi dari rangkaian yang telah dirancang untuk

dianalisa apakah hasil rangkaian seperti yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya akan

dibahas lebih detil pada bagian 3.4.

3.4 Perancangan Counter

Pada bagian ini akan dibahas langkah-langkah perancangan counter yang

mengulang sederetan angka.

1. Rancang counter yang mengulang sekuens :

0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0 . . . . . .

Menggunakan :

Page 9: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

33

a. D Flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram :

.............. .............. .............. .............. .............. .............. ..............

Gambar 3.13 : State diagram

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Present next DA DB DC DD

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

DA :

AB CD

Page 10: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

34

DB :

AB CD

DC :

AB CD

DD :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

DA = ........................................

DB = ........................................

DC = ........................................

DD = ........................................

Langkah 5 : menggambarkan persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Page 11: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

35

Gambar 3.14 : Contoh Schematic editor counter dengan D-FF

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Gambar 3.15 : hasil simulasi counter dengan D-FF

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian

Dari gambar 3.15 dapat dilihat bahwa counter yang telah dirancang

dengan benar karena outputnya berupa sekuens :

0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0

b. JK Flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram.

.............. .............. .............. .............. .............. .............. ..............

Gambar 3.16 : State diagram

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Page 12: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

36

Present next JA KB JB KB JC KC JD KD

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

JA :

AB CD

KA :

AB CD

JB :

Page 13: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

37

AB CD

KB :

AB CD

JC :

AB CD

KC :

AB CD

JD :

Page 14: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

38

AB CD

KD :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

JA = ..............................................

KA = ..............................................

JB = ..............................................

KB = ..............................................

JC = ..............................................

KC = ..............................................

JD = ..............................................

KD = ..............................................

Langkah 5 : gambar persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Gambar 3.17 : Contoh Schematic editor counter dengan JK-FF

Page 15: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

39

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Gambar 3.18 : hasil simulasi counter dengan JK-FF

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian

Dari gambar 3.18 dapat dilihat bahwa counter yang telah dirancang

dengan benar karena outputnya berupa sekuens :

0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0, 4, 12, 13, 6, 7, 2, 0

2. Rancang counter yang mengulang sekuens :

0, 1, 2, 3, 7, 4, 0, 1, 2, 3, 7, 4, 0 . . . . . .

dengan menggunakan :

a. D-flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram :

.............. .............. .............. .............. .............. ..............

Gambar 3.19 : State diagram

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Page 16: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

40

Present next DA DB DC

0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

DA :

AB CD

DB :

AB CD

DC :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

Page 17: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

41

DA = ........................................

DB = ........................................

DC = ........................................

Langkah 5 : menggambarkan persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Gambar 3.20 : Contoh Schematic editor counter dengan D-FF

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Gambar 3.21 : hasil simulasi counter dengan D-FF

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian

Dari gambar 3.21 dapat dilihat bahwa counter yang telah dirancang

dengan benar karena outputnya berupa sekuens :

0, 1, 2, 3, 7, 4, 0, 1, 2, 3, 7, 4

b. JK-flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram.

.............. .............. .............. .............. .............. ..............

Gambar 3.22 : State diagram

Page 18: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

42

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Present next JA KB JB KB JC KC

0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

JA :

AB CD

KA :

AB CD

JB :

AB CD

KB :

Page 19: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

43

AB CD

JC :

AB CD

KC :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

JA = ..............................................

KA = ..............................................

JB = ..............................................

KB = ..............................................

JC = ..............................................

KC = ..............................................

Langkah 5 : gambar persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Page 20: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

44

Gambar 3.23 : Contoh Schematic editor counter dengan JK-FF

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Gambar 3.24 : hasil simulasi counter dengan JK-FF

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian

Dari gambar 3.24 dapat dilihat bahwa counter yang telah dirancang

dengan benar karena outputnya berupa sekuens :

0, 1, 2, 3, 7, 4, 0, 1, 2, 3, 7, 4

3. Rancang counter yang mengulang sekuens :

0, 2, 3, 5, 7, 11, 13, 0, 2, 3, 5, 7, 11, 13 . . . . . .

dengan menggunakan :

a. D-flip-flop

b. JK-flip-flop

Ikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan pada contoh 1 dan 2 diatas!

Page 21: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

45

a. D Flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram :

.............. .............. .............. .............. .............. .............. ..............

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Present next DA DB DC DD

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

DA :

AB CD

Page 22: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

46

DB :

AB CD

DC :

AB CD

DD :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

DA = ........................................

DB = ........................................

DC = ........................................

DD = ........................................

Langkah 5 : menggambarkan persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian

Page 23: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

47

b. JK Flip-flop

Langkah 1 : Membuat state diagram.

.............. .............. .............. .............. .............. .............. ..............

Langkah 2 : menentukan tabel kebenaran berdasarkan state diagram diatas

Present next JA KB JB KB JC KC JD KD

Langkah 3 : memetakan tabel kebenaran ke dalam peta karnaugh

JA :

AB CD

Page 24: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

48

KA :

AB CD

JB :

AB CD

KB :

AB CD

JC :

AB CD

Page 25: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

49

KC :

AB CD

JD :

AB CD

KD :

AB CD

Langkah 4 : menentukan persamaan rangkaian digital

JA = ..............................................

KA = ..............................................

JB = ..............................................

KB = ..............................................

JC = ..............................................

KC = ..............................................

JD = ..............................................

KD = ..............................................

Page 26: BAB III COUNTER - · PDF file- Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter ... karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran

50

Langkah 5 : gambar persamaan rangkaian digital pada schematic editor

Langkah 6 : simulasi hasil rangkaian

Langkah 7 : analisa hasil rangkaian