bab iii, angina

Download BAB III, Angina

If you can't read please download the document

Upload: vhiiettdaciuhma

Post on 07-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anginaa

TRANSCRIPT

18BAB IIITINJAUAN KASUS

Kasus Pemicu 4 Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke rumah sakit unit gawat darurat RS anggrek dengan keluhan nyeri dada; dada terasa seperti tertekan benda berat dan menjalar ke bahu dan lengan kiri sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit. TD 150/90mmHg, Nadi: 110x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu afebris. Pasien tampak sangat cemas. Pasien mengatakan sudah mengkonsumsi obat mnitrogliserin dan mengatakan nyeri berkurang setelah meminum obat tersebut. Pasien berasal dari suku sumatra, menikah dan mempunyai 2 orang anak. Pekerjaan karyawan swasta. Riwayat klien merokok, hipertensi sedang sejak 8 tahun yang lalu, dan riwayat mengkonsumsi obat anti hipertensi, namun klien tidak selalu meminumnya. Pemeriksaan diagnostik didapatkan peningkatan enzim jantung dan EKG tidak terdapat perubahan ST elevasi. Klien diistirahatkan total, diberikan oksigen melalui nasal kanula 4 liter/menit. Segera dilakukan pemasangan kateter IV Nacl 0.9%/8jam. Diberikan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi klien saat ini.

Analisa data

NoDataMasalahetiologi1.

2.

3.Data subjectif:- pasien mengatakan nyeri sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit

Data Objectif- TD 150/90mmHg, - Nadi:110x/menit, - pernafasan 26 x/menit- Peningkatan enzim jantung

Data Subjectif:- pasien mengatakan nyeri berkurang setelah minum obat

Data objectif : - pasien tirah baring- diberikan oksigen 4L/m- TD: 150/90 mmHg- Nadi: 110 x/menit- RR: 26 x/m

Data Subjectif:- pasien mengatakan nyeri dada- pasien mengatakan mempunyai riwayat merokok, hipertensi dan sering mengkonsumsi makanan yang berlemak

Data Objectif:- pasien tampak sangat cemas- TD: 150/90 mmHg- Nadi: 110 x/menit- RR: 26 x/mGangguan rasa nyaman nyeri

Resiko penurunan cardiac output

AnsietasKurangnya suplai oksigen ke jaringan miokard

Perubahan kontraktilitas jantung akibat suplai oksigen ke miokard menurun

Resiko kejadian berulang, bahkan kematian

Diagnosa keperawatanGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Kurangnya suplai oksigen ke jaringan miokardResiko penurunan cardiac output berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas jantung akibat suplai oksigen ke miokard menurunAnsietas berhubungan dengan kejadian berulang bahkan kematian

Intervensi keperawatanGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Kurangnya suplai oksigen ke jaringan miokardTujuan: Nyeri klien berkurang atau sampai dengan hilang setelah

diberikan tindakan keperawatanIntervensi dan rasional Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada.

Rasional: Nyeri dan penurunan curah jantung yang merangsang system saraf simpatis untuk mengeluarkan sejumlah besar norefinefrin, yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengeluarkan tromboxane poten pada yang menyebabkan spasme arteri koroner yang dapat memperlama serangan angina memanjang. Identifikasi terjadinya pencetus, bila ada: frekuensi durasinya, intensitasnya dan lokasi nyeri.

Rasional: Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat dalam evaluasi kemungkinan menjadi angina tidak stabil (angina stabil) biasanya berakhir 3 5 menit sementara angina tidak stabil lebih lama dan dapat berakhir lebih dari 45 menit. Observasi gejala yang berhubungan, misalnya dispnea, mual, muntah, pusing, palpitasi, keinginan berkemih.

Rasional: Penurunan curah jantung (yang terjadi selama episode iskemia miokard) merangsang system saraf simpatis/parasimpatis, menyebabkan berbagai rasa sakit/sensasi dimana pasien tidak dapat mengidentifikasi apakah berhubungan dengan episode angina. Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan atau lengan (khususnya pada sisi kiri).

Rasional: Nyeri jantung dapat menyebar, contoh nyeri sering lebih ke permukaan dipersarafi oleh tingkat saraf spinal yang sama. Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina.

Rasional: Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan resiko cedera jaringan/nekrosis. Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek.

Rasional: Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan nafas pendek berulang. Pantau kecepatan/irama jantung.

Rasional: Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disaritmia yang mengancam hidup secara akut, yang terjadi pada respon terhadap iskemia atau stressTemani klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.

Rasional: Cemas mengeluarkan kotekolamin yang meningkatkan kerja miokard dan dapat memanjangkan nyeri iskemi, dan adanya perawat dapat menurunkan rasa takut dan ketidakberdayaan.. Pertahankan lingkungan yang nyaman, batasi pengunjung.

Rasional: Stress serta emosi meningkatkan kerja miokard. Berikan makanan lunak, biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan.

Rasional: Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, menurunkan resiko serangan angina. Kolaborasi Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi

Rasional: meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard/ mencegah iskemia. Berikan anti angina sesuai indikasi misalnya (nitrogliserin; sublingual nitrosat, atau tablet oral; sprei sublingual).

Rasional: Nitrogliserin mempunyai standar untuk pengobatan dan pencegah nyeri angina selama lebih dari 100 tahun. kini masih digunakan therapy anti angina cornerstone. Efek cepat vasodilalator berakhir 10-30 menit dan dapat digunakan secara profilaksis untuk mencegah serangan angina.Pantau perubahan seri EKG.

Rasional: Iskemia selama serangan angina dapat menyebabkan depresi segmen ST atau peninggian dan inversi gelombang T. seri gambaran perubahan iskemia yang hilang bila pasien bebas nyeri dan juga dasar yang membandingkan pola perubahan selanjutnya. Resiko penurunan cardiac output berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas jantung akibat suplai oksigen ke miokard menurunTujuan : resiko penurunan cardiac output teratasi ditandai dengan TTV yang normal serta hilangnya nyeri dada setelah diberikan tindakan keperawatan

Intervensi dan rasionalPantau tanda-tanda vital.

Rasional: Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia, dan menurunnya curah jantung. Perubahan juga terjadi karena (hipertensi atau hipotensi) karena respon jantung. Evaluasi status mental, catat terjadinya bingung dan disorientasi.

Rasional: Menurunkan perfusi otak dapat menghasilkan perubahan sensorium. Catat warna kulit dan adanya kualitas nadi.

Rasional: Sirkulasi perifer menurun bila curah jantung turun membuat kulit pucat atau warna abu-abu (tergantung tingkat hipoksia) dan menurunnya kekuatan nadi perifer. Auskultasi bunyi napas dan bunyi jantung. Dengarkan murmur.

Rasional: S3, S4 atau krekels terjadi dengan kompensasi jantung atau beberapa obat (khususnya penyekat beta). Terjadinya murmur dapat menunjukkan kelainan katup contoh stenosis mitral, atau ruptur otot papiliar . Pertahankan episode (tirah baring) pada posisi nyaman selama episode

akut. Rasional: Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan menurunkan kerja miokard dan resiko dekompensasi. Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam melakukan aktivitas perawatan diri, sesuai indikasi.

Rasional: Penghematan energi menurunkan kerja jantung

Ansietas berhubungan dengan kejadian berulang bahkan kematianTujuan: cemas dapat berkurang setelah diberikan tindakan keperawatan

Intervensi dan rasionalJelaskan tujuan setiap prosedur yang akan dilakukan

Rasional: Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosis. Bantu klien mengekspresikan perasaannya.

Rasional: Perasaan tidak diekspresikan dapat meminimalkan kekacauan internal dan efek gambaran lain. Diskusikan dampak penyakit sesuai pola hidup yang diinginkan dan aktivitas termasuk kerja, menyetri, aktivitas seksual dan hobby.

Rasional: Pasien enggan melakukan/melanjutkan aktivitas biasanya karena takut serangan angina/kematian. Pasien harus menggunakan nitrogliserin secara profilaktin. Sebelum beraktivitas yang diketahui sebagai pencetus angina. Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina, seperti menghentikan aktivitas, pemberian obat bila perlu, penggunaan tehnik relaksasi.

Rasional: Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi seranganKolaborasi: Berikan sedativa / obat-obatan penenang

Rasional: Mungkin duperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat strategi koping adkuat

Implementasi keperawatanTindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana keperawatan yang telah dibuat dan disesuaikan dengan kondisi pasien pada saat melakukan tindakan keperawatan. Dalam melakukan implementasi keperawatan diperlukan tindakan kolaborasi untuk mengatasi/menanggulangi respon pasien terhadap penyakitnya.

Evaluasi KeperawatanEvaluasi keperawatan dinilai dari respon pasien terhadap tujuan dari tindakan yang telah diberikan. Apabila tujuan belum tercapai atau tercapai sebagian, kita perlu mengevaluasi kembali dimulai dari pengkajian yang telah dilakukan.