bab iii analisis sistem berjalan file36 kayu yang dihasilkan dari areal hutan alam produksi pt. sari...
TRANSCRIPT
34
BAB III
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Pengalaman PT. Sari Bumi Kusuma (PT.SBK) dalam pengelolaan hutan
alam sejak tahun 1978 yang tetap eksis sampai dengan saat ini merupakan bukti
nyata bahwa prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari sebenarnya telah diterapkan
dengan baik oleh PT. SBK. Dalam orientasi pembangunan perusahaan ke depan dan
mengantisipasi dinamika tuntutan global, maka PT. SBK menyadari betul
pentingnya menjaga kinerja perusahaan secara sungguh-sungguh melalui
kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dari pemerintah
(Kementrian Kehutanan) dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari
yang mengacu pada standar yang ada, baik standar nasional yang dibangun oleh
Kementrian Kehutanan maupun standar Internasional yang mengacu pada prinsip-
prinsip pengelolaan hutan lestari.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma telah mengembangkan usaha
dibidang kehutanan dan memperoleh areal konsesi sejak dikeluarkan Forestry
Agreement (FA) No. FA/N/016/III/1978, tanggal 29 Maret 1978 dan SK Menteri
Pertanian No. 599/Kpts/Um/11/1978, tanggal 18 November 1978, tentang
Pemberian Hak Pengusahaan Hutan dengan Luas 84.000 Ha (kelompok hutan
Sungai Delang). Berdasarkan Add. FA/N-AD/045/VII/1979 tanggal 14 Juli 1979,
luas areal konsesi bertambah menjadi 270.000 Ha (penambahan luas 186.000 Ha
berada di kelompok hutan Sungai Seruyan).
35
Setelah masa pengusahaan hutan jangka waktu pertama (20 tahun) berakhir,
IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma memperoleh perpanjangan konsesi
berdasarkan SK. Menhut No. 201/Kpts-II/1998 tanggal 27 Februari 1998 dengan
pengelolaan Hutan Tanaman Industri dengan sistem Tebang Pilih dan Tanam Jalur
(HPHTI-TPTJ). Luas areal kerja seluruhnya 208.300 Ha yang terbagi dalam
kelompok hutan Sungai Seruyan seluas 147.600 Ha dan kelompok Hutan Sungai
Jelai-Sungai Delang seluas 60.700 Ha. Berkurangnya luas areal tersebut, karena
telah dikeluarkannya areal hutan yang berfungsi sebagai hutan lindung dan
peruntukkan lain dari areal pengelolaan.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No.
SK.221/VI-BPHA/2005 tanggal 18 Agustus 2005, IUPHHK-HA PT.Sari Bumi
Kusuma ditunjuk/ditetapkan sebagai salah satu IUPHHK-HA dengan model Sistem
Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTI-Intensif). Kemudian, berdasarkan
surat Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. S.88/VI-BPHA/2005 tanggal
22 Februari 2005, IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma Provinsi Kalimantan
Tengah ditunjuk sebagai peraga pembelajaran sistem Silvikultur Intensif.
Kegiatan pengelolaan hutan oleh IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma,
sejak tahun 2011 menerapkan 2 sistem silvikultur, yaitu; Tebang Pilih Tanam
Indonesia (TPTI) dan Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) dengan teknik silvikultur
intensif yang mengedepankan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
(PHPL). Penentuan sistem silvikultur didasarkan pada hasil identifikasi Kawasan
Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT/HCVF), topografi, dan kondisi sosial
masyarakat sekitar hutan.
36
Kayu yang dihasilkan dari areal hutan alam produksi PT. Sari Bumi Kusuma
dipasok sebagai bahan baku pembuatan Plywood, Sawn Timber, Moulding dan
Block Board pada industri kayu terpadu IPKH PT. Sari Bumi Kusuma (Alas
Kusuma Group) yang terletak di Kumpai Kabupaten Kubu Raya, Provinsi
Kalimantan Barat.
Upaya peningkatan produktifitas dilakukan dengan penanganan operasional
pabrik secara profesional, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kegiatan
pengolahan. Salah satu cara dengan menambah peralatan untuk meningkatkan
presisi gergajian agar dapat lebih mudah diterima untuk ekspor dan waste akan
menjadi kecil.
1. Visi
Visi dari PT. Sari Bumi Kusuma yaitu “Menjadi industri kehutanan yang
tangguh dan menghasilkan produk berdaya saing tinggi yang bertumpu pada
pengelolaan hutan yang lestari”.
2. Misi
PT. Sari Bumi Kusuma memiliki misi atau target yang ingin di capai. Adapun
misi-misi tersebut, terdiri dari:
a. Mengelola hutan dengan menerapkan teknik silvikultur yang sesuai untuk
meningkatkan produktivitas (growth & yield) serta teknik pembalakan
ramah lingkungan yang mengacu kepada prinsip-prinsip pengelolaan hutan
lestari.
b. Mewujudkan tercapainya stabilitas ekosistem hutan berikut komponen-
komponennya dalam batas-batas kapasitas produksi hutan optimum, dan
tidak terganggunya sistem ekologi penyangga kehidupan yang dibutuhkan
37
bagi ekosistem serta membuat strategi dalam pengelolaan lingkungan guna
melindungi flora dan fauna ekosistem unik, dan mengetahui variasi genetik
konservasi yang komersial, langka dan terancam punah didalam kawasan
hutan.
c. Mewujudkan terjaminnya keberlanjutan fungsi pemanfaatan hutan bagi
kehidupan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan yang bergantung
kepada hutan baik langsung maupun tidak langsung secara berkelanjutan.
d. Melibatkan dan bekerjasama dengan masyarakat sekitar dalam setiap proses
produksinya.
3. Tujuan
Sedangkan tujuan dari PT. Sari Bumi Kusuma, terdiri dari:
a. Tercapainya kegiatan pengelolaan hutan secara lestari yang memperhatikan
aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara seimbang dan industri
kayu terpadu yang berkelanjutan yang memberikan manfaat secara
proporsional kepada pemegang saham, karyawan, masyarakat sekitar dan
Pemerintah.
b. Menghasilkan produk-produk kayu olahan yang dibutuhkan masyarakat
luas dengan kualitas yang baik dan berkelanjutan yang diproduksi melalui
tahapan proses-proses yang ramah lingkungan.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Untuk mengelola perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap
sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam
bentuk struktur organisasi yang merupakan sarana penting untuk menjalankan
fungsinya. Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu
38
kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan
peranan dalam suatu kerja sama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki oleh
perusahaan PT. Sari Bumi Kusuma dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber: PT. Sari Bumi Kusuma (2018)
Gambar III.1. Struktur Organisasi PT. Sari Bumi Kusuma
Setiap jabatan yang terdapat pada bagan struktur organisasi di atas memiliki
fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari tiap-tiap bagian yang ada di dalam
struktur organisasi diuraikan sebagai berikut:
1. Pimpinan tertinggi pada pengusahaan hutan di areal PT. Sari Bumi Kusuma
adalah Direktur Utama yang berkedudukan di Jakarta.
2. Direktur berkependudukan di Pontianak secara hirarki, Direktur bertanggung
jawab kepada Direktur Utama. Fungsi dan tugas pokok Direktur adalah
39
melaksanakan kepemimpinan umum dan bertanggung jawab atas keseluruhan
kegiatan pengelolaan hutan yang mencakup kegiatan pengusahaan hutan dan
pemasaran hasil hutan, dan segala kegiatan yang berkaitan dengan kelancaran
pelaksanaan kegiatan tersebut. dalam melaksanakan tugas, Direktur dibantu
oleh Manajer Pengusahaan Hutan, Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan dan
Manajer Umum & Personalia.
3. Manajer Pengusahaan Hutan (PH) bertanggung jawab kepada Direktur dan
mempunyai tugas dalam bidang pengusahaan hutan dalam wilayah kerja PT.
Sari Bumi Kusuma. Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer PH dibantu oleh
2 (dua) orang Assistant Manajer yang bertugas dalam bidang Tekhnik Logistik
dan Teknik Kehutanan.
4. Manajer Camp
Manajer Camp bertanggung jawab kepada Manajer Pengusahaan Hutan, dan
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Bagian yang mengurus
bidang keuangan, personalia, perencanaan, produksi, teknik dan logistik,
logging, pembinaan dan perlindungan hutan, lingkungan dan litbang, sosial &
umum dan logpond.
5. Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas di bidang keuangan untuk mendukung kegiatan pengelolaan
hutan.
6. Kepala Bagian Teknik & Logistik bertangung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas dalam bidang pengadaan operasional dan perawatan
peralatan untuk mendukung kegiatan pengelolaan hutan.
40
7. Kepala Bagian Perencanaan bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas dalam bidang perencanaan.
8. Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas dalam bidang pembukaan wilayah hutan, produksi, dan tata
usaha kayu.
9. Kepala Bagian Logpond bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas mengurus logpond dan pengiriman log.
10. Koordinator Pembinaan Hutan bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas dalam bidang pembinaan dan perlindungan hutan.
11. Koordinator Lingkungan dan Litbang bertanggung jawab kepada Manajer
Camp, mempunyai tugas dalam bidang penelitian, pengelolaan dan pelestarian
lingkungan.
12. Koordinator Sosial dan Umum bertanggung jawab kepada Manajer Camp,
mempunyai tugas dalam bidang pembinaan masyarakat desa hutan dan bidang
kehumasan.
13. Koordinator Personalia bertanggung jawab kepada Manajer Camp, mempunyai
tugas dalam bidang administrasi dan personalia.
14. Tim Sertifikasi dan Pengawas Internal bertanggung jawab kepada Manajer
Camp, mempunyai tugas membantu Manajer Camp dalam rangka
mempersiapkan penilaian Sustainable Forest Management (SFM/PHPL).
41
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Riset dilakukan untuk mengetahui prosedur sistem kontrol pengolahan hasil
produksi plywood terhadap hasil penjualan dari analisis yang dilakukan pada PT.
Sari Bumi Kusuma. Prosedur atau tahapan sistem dijelaskan sebagai berikut:
1. Produksi Plywood
Awal kegiatan dari produksi plywood ini dimulai dari Kabag Produksi
mengontrol stok bahan baku. Kemudian menyiapkan bahan-bahan untuk
produksi yang diolah seperti pemilihan kayu (log), pengupasan log menjadi
vinir, pengeringan, perbaikan dan setting vinir, perakitan dan finishing
(produksi). Kemudian melakukan grading atau penentuan kualitas plywood.
Proses produksi ini akan didokumentasikan menjadi data produksi. Gangguan
atau kendala selama proses produksi akan diolah menjadi data kontrol produksi.
2. Permintaan Konsumen
Konsumen melakukan demand order dengan pihak Manajer Pemasaran.
Manajer Pemasaran mengecek data produksi yang tersedia, kemudian membuat
reply order untuk diserahkan kepada Konsumen.
3. Transaksi
Konsumen yang menyetujui reply order ini akan membayar sesuai dengan
nominal yang tertera di reply order. Manajer Pemasaran kemudian membuat
nota pembayaran yang dikirim lewat fax atau e-mail. Kemudian Manajer
Pemasaran mengontak pihak ekspedisi untuk melakukan pengiriman sesuai
dengan alamat Konsumen, Manajer Pemasaran menyimpan dan membuat
salinan resi pengiriman tersebut untuk diserahkan ke Konsumen. Segala macam
42
kendala yang terjadi pada proses pengiriman ini akan ditanggung oleh pihak
ekspedisi.
4. Laporan
Kabag Produksi membuat laporan bahan baku, laporan hasil produksi dan
laporan kontrol produksi. Manajer Pemasaran membuat laporan penjualan.
Laporan yang dihasilkan ini akan diserahkan ke Direktur untuk dievaluasi dan
verifikasi lebih lanjut sebagai dasar pengambilan keputusan ke depannya.
3.3. Use Case Diagram
Prosedur dari sistem kontrol pengolahan hasil produksi plywood terhadap
hasil penjualan yang sedang berjalan saat ini akan dimodelkan ke dalam bentuk use
case diagram. Pemodelan sistem menggunakan use case diagram ini bertujuan
untuk menjelaskan interaksi yang terjadi antara aktor atau pelaku dengan perilaku
sistem itu sendiri. Perilaku sistem ini adalah bagaimana sistem berinteraksi yang
bisa dilihat dari luar. Adapun hasil pemodelan sistem menggunakan use case
diagram dapat dilihat pada gambar berikut.
43
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Gambar III.2. Use Case Diagram Kontrol Pengolahan Hasil Produksi
Plywood Terhadap Penjualan Pada PT. Sari Bumi Kusuma
44
Tabel III.1.Deskripsi Use Case Mengolah Stok Bahan Baku
Use Case Name Mengolah Stok Bahan BakuRequirements Kabag Produksi dapat melihat data bahan bakuGoal Mengatur stok bahan bakuPre-Conditions Kabag Produksi telah mengecek stok bahan
bakuPost-Conditions Daftar data bahan baku yang kurang dari stokFailed end Condition Kabag Produksi melihat data stok bahan baku
yang salah perhitunganActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path Mengecek rekapitulasi atau laporan bahan baku
bulan terakhirAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.2.Deskripsi Use Case Produksi Plywood
Use Case Name Produksi PlywoodRequirements Kabag Produksi dapat mengolah produksi
plywoodGoal Mengelola data produksi plywoodPre-Conditions Setiap bahan baku yang digunakan dicatat ke
dalam data produksiPost-Conditions Kabag Produksi dapat melihat target dari data
produksiFailed end Condition Dapat melihat data produksi yang gagalActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path 1. Kabag Produksi mengolah data produksi
2. Kabag Produksi melakukan pengontrolanproduksi
3. Kabag Produksi mengolah data kontrolproduksi
4. Kabag Produksi membuat rekapitulasikegiatan produksi
Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.3.Deskripsi Use Case Data Produksi
Use Case Name Data ProduksiRequirements Kabag Produksi melakukan pencatatan selama
produksiGoal Menghasilkan data produksi
45
Pre-Conditions Merincikan data bahan baku yang digunakanselama produksi
Post-Conditions Menghasilkan data produksiFailed end Condition Pencatatan tidak akuratActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path Mengontrol dan mencatat data yang berkaitan
dengan produksi plywoodAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.4.Deskripsi Use Case Pengontrolan Produksi
Use Case Name Pengontrolan ProduksiRequirements Kabag Produksi mengontrol kegiatan produksiGoal Memaksimalkan kegiatan produksiPre-Conditions Pencatatan dan pengontrolan produksiPost-Conditions Menghasilkan kegiatan kontrol produksiFailed end Condition Pencatatan kontrol produksi yang tidak akuratActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path Melakukan pengontrolan produksiAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.5.Deskripsi Use Case Data Kontrol Produksi
Use Case Name Data Kontrol ProduksiRequirements Kabag Produksi mengontrol kegiatan produksiGoal Menghasilkan data kontrol produksiPre-Conditions Mengontrol kegiatan produksiPost-Conditions Evaluasi ulang data kontrol produksiFailed end Condition Data kontrol produksi yang tidak akuratActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path 1. Kabag Produksi mengontrol kegiatan
produksi2. Kabag Produksi membuat data kontrol
produksi3. Kabag Produksi mengevaluasi data kontrol
produksiAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
46
Tabel III.6.Deskripsi Use Case Laporan Bahan Baku
Use Case Name Laporan Bahan BakuRequirements Kabag Produksi mengolah laporan bahan bakuGoal Menghasilkan laporan bahan bakuPre-Conditions Mengolah data stok bahan bakuPost-Conditions Rekapitulasi bahan baku selama produksiFailed end Condition Rekapitulasi bahan baku tidak akuratActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path Setiap akhir bulan Kabag produksi membuat
laporan bahan baku berdasarkan kegiatan yangterjadi
Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.7.Deskripsi Use Case Laporan Kontrol Produksi
Use Case Name Laporan Kontrol ProduksiRequirements Kabag Produksi mengolah laporan kontrol
produksiGoal Menghasilkan laporan kontrol produksiPre-Conditions Kegiatan pengontrolan produksiPost-Conditions Evaluasi data kontrol produksiFailed end Condition Evaluasi dan rekapitulasi data kontrol produksi
yang tidak akuratActors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path 1. Kabag Produksi mencatat penggunaan bahan
baku ke dalam data kontrol produksi2. Kabag Produksi mengevaluasi data kontrol
produksi3. Kabag Produksi membuat laporan kontrol
produksi.Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.8.Deskripsi Use Case Laporan Hasil Produksi
Use Case Name Laporan Hasil ProduksiRequirements Kabag Produksi mengolah laporan hasil
produksiGoal Menghasilkan laporan hasil produksiPre-Conditions Produksi plywood dan data produksiPost-Conditions Evaluasi data produksiFailed end Condition Evaluasi dan rekapitulasi data produksi tidak
akurat
47
Actors Kabag ProduksiMain Flow/Basic Path 1. Kabag Produksi mencatat penggunaan bahan
baku ke dalam data produksi2. Kabag Produksi mengevaluasi data produksi3. Kabag Produksi membuat laporan hasil
produksi.Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.9.Deskripsi Use Case Permintaan (Demand Order)
Use Case Name Permintaan (Demand Order)Requirements Konsumen melakukan permintaanGoal Memenuhi permintaan konsumenPre-Conditions Mengecek data permintaan konsumenPost-Conditions Melakukan produksi sesuai permintaanFailed end Condition Permintaan tidak dapat dipenuhiActors KonsumenMain Flow/Basic Path Konsumen mengirim demand order kepada
Manajer PemasaranAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.10.Deskripsi Use Case Pembayaran
Use Case Name PembayaranRequirements Konsumen membayar sesuai nota pembayaranGoal Pelunasan permintaanPre-Conditions Mengkalkulasikan permintaanPost-Conditions Nota pembayaranFailed end Condition Kalkulasi tidak akuratActors KonsumenMain Flow/Basic Path Konsumen melunasi sejumlah transaksi yang
ada di nota pembayaranAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.11.Deskripsi Use Case Mengecek Data Produksi
Use Case Name Mengecek Data ProduksiRequirements Kabag Produksi dapat melihat data bahan bakuGoal Mengetahui data bahan bakuPre-Conditions Melihat data produksiPost-Conditions Membalas permintaan
48
Failed end Condition Data produksi tidak mencukupi permintaanActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path Manajer Pemasaran memeriksa data produksi
yang tersediaAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.12.Deskripsi Use Case Reply Order
Use Case Name Reply OrderRequirements Manajer Pemasaran mengolah reply orderGoal Membalas permintaan konsumenPre-Conditions Mengecek data produksiPost-Conditions Membuat dokumen reply orderFailed end Condition Data produksi tidak memadaiActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path 1. Manajer Pemasaran menerima demand order
2. Manajer Pemasaran mengecek data produksi3. Manajer Pemasaran membuat reply order
Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.13.Deskripsi Use Case Nota Pembayaran
Use Case Name Nota PembayaranRequirements Manajer Pemasaran membuat nota pembayaranGoal Menerima pelunasan transaksiPre-Conditions Membuat reply orderPost-Conditions Mendapatkan pembayaranFailed end Condition Reply order tidak disetujui konsumenActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path 1. Manajer Pemasaran menunggu persetujuan
reply order dari konsumen2. Manajer Pemasaran membuat nota
pembayaranAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.14.Deskripsi Use Case Pengiriman
Use Case Name PengirimanRequirements Manajer Pemasaran melakukan pengirimanGoal Mengirim barang yang diminta oleh konsumenPre-Conditions Setelah pelunasan pembayaran terjadi
49
Post-Conditions Barang diterima konsumenFailed end Condition Terjadi kendala selama pengirimanActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path Manajer Pemasaran mengirim barang
menggunakan kendaraan perusahaan ke tempatkonsumen
Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.15. Resi PengirimanDeskripsi Use Case Resi Pengiriman
Use Case Name Resi PengirimanRequirements Manajer Pemasaran mengolah resi pengirimanGoal Bukti pengiriman barangPre-Conditions Pengiriman barang ke konsumenPost-Conditions Barang diterima oleh konsumenFailed end Condition Terjadi kendala selama pengiriman atau
pengecekan barang sewaktu tiba dilokasiActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path Mengirim barang ke konsumen dan meminta
konsumen untuk menandatangani resipengiriman
Alternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.16.Deskripsi Use Case Laporan Penjualan
Use Case Name Laporan PenjualanRequirements Manajer Pemasaran mengolah laporan
penjualanGoal Menghasilkan laporan penjualanPre-Conditions Mengumpulkan data demand order, reply order,
nota pembayaran dan resi pengirimanPost-Conditions Rekapitulasi kegiatan penjualanFailed end Condition Rekapitulasi tidak akuratActors Manajer PemasaranMain Flow/Basic Path 1. Manajer Pemasaran mengumpulkan data
yang berkaitan dengan laporan penjualan2. Manajer Pemasaran membuat laporan
penjualanAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
50
Tabel III.17.Deskripsi Use Case Evaluasi Laporan
Use Case Name Evaluasi LaporanRequirements DirekturGoal Mengevaluasi laporan kontrol produksi
terhadap penjualanPre-Conditions Menerima laporan bahan baku, laporan kontrol
produksi, laporan hasil produksi dan laporanpenjualan
Post-Conditions Mengevaluasi laporan tersebutFailed end Condition Salah satu laporan telat dicetakActors DirekturMain Flow/Basic Path 1. Direktur menerima laporan bahan baku,
laporan kontrol produksi, laporan hasilproduksi dan laporan penjualan
2. Direktur mengevaluasi laporan tersebutAlternative Flow/Invariant A -Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
Spesifikasi dokumen sistem berjalan ini menjelaskan tentang spsefikasi
dokumen sistem berjalan yang ada di PT. Sari Bumi Kusuma untuk sistem kontrol
pengolahan hasil produksi plywood terhadap hasil penjualan. Berikut penjelasan
bentuk-bentuk dokumen sistem berjalan di PT. Sari Bumi Kusuma.
3.4.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Spesifikasi bentuk dokumen masukan merupakan bentuk dari dokumen-
dokumen yang masuk atau diterima untuk melakukan proses. Di bawah ini adalah
uraian bentuk dokumen masukan untuk sistem kontrol pengolahan hasil produksi
plywood terhadap hasil penjualan pada PT. Sari Bumi Kusuma.
1. Nama dokumen : Data Bahan Baku
Fungsi : Sebagai persediaan bahan produksi
Sumber : Kabag Produksi
51
Tujuan : Arsip
Media : Kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1-3 Lembar
Frekuensi : Setiap pengecekan bahan baku
Lampiran : A-1
2. Nama dokumen : Data Produksi
Fungsi : Sebagai data hasil produksi
Sumber : Kabag Produksi
Tujuan : Arsip
Media : Kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap selesai produksi
Lampiran : A-2
3. Nama dokumen : Data Kontrol Produksi
Fungsi : Sebagai data pengontrolan selama produksi
Sumber : Kabag Produksi
Tujuan : Arsip
Media : Kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1-3 Lembar
Frekuensi : Setiap pengecekan bahan baku
Lampiran : A-3
4. Nama dokumen : Demand Order
Fungsi : Sebagai data permintaan
Sumber : Konsumen
52
Tujuan : Manajer Pemasaran
Media : e-mail atau Fax
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap permintaan
Lampiran : -
3.4.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Spesifikasi bentuk dokumen keluaran merupakan bentuk dari dokumen-
dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Di bawah ini adalah uraian bentuk
dokumen keluaran yang dihasilkan oleh untuk sistem kontrol pengolahan hasil
produksi plywood terhadap hasil penjualan pada PT. Sari Bumi Kusuma.
1. Nama dokumen : Reply Order
Fungsi : Sebagai balasan permintaan
Sumber : Manajer Pemasaran
Tujuan : Konsumen
Media : e-mail atau Fax
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap terjadi permintaan
Lampiran : -
2. Nama dokumen : Nota Pembayaran
Fungsi : Sebagai bukti pelunasan
Sumber : Manajer Pemasaran
Tujuan : Konsumen
Media : e-mail atau Fax
Jumlah : 1 Lembar
53
Frekuensi : Setiap pelunasan pembayaran
Lampiran : -
3. Nama dokumen : Resi Pengiriman
Fungsi : Sebagai bukti pengiriman
Sumber : Pihak Ekspedisi
Tujuan : Manajer Pemasaran - Konsumen
Media : kertas, e-mail atau Fax
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap pengiriman
Lampiran : -
4. Nama dokumen : Laporan Bahan Baku
Fungsi : Sebagai laporan persediaan bahan baku
Sumber : Kabag Produksi
Tujuan : Direktur
Media : kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1-3 Lembar
Frekuensi : Setiap minggu dan bulan
Lampiran : B-1
5. Nama dokumen : Laporan Hasil Produksi
Fungsi : Sebagai laporan produksi plywood
Sumber : Kabag Produksi
Tujuan : Direktur
Media : kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1 Lembar
54
Frekuensi : Setiap minggu dan bulan
Lampiran : B-2
6. Nama dokumen : Laporan Kontrol Produksi
Fungsi : Sebagai laporan pengontrolan selama produksi
Sumber : Kabag Produksi
Tujuan : Direktur
Media : kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1-3 Lembar
Frekuensi : Setiap minggu dan bulan
Lampiran : B-3
7. Nama dokumen : Laporan Penjualan
Fungsi : Sebagai laporan penjualan plywood
Sumber : Manajer Pemasaran
Tujuan : Direktur
Media : kertas dan Ms. Excel
Jumlah : 1-3 Lembar
Frekuensi : Setiap minggu dan bulan
Lampiran : B-4
3.5. Permasalahan Pokok
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan pada PT. Sari Bumi Kusuma sistem
kontrol pengolahan hasil produksi plywood terhadap hasil penjualan, ditemukan
beberapa beberapa permasalahan pokok yang menghambat kegiatan tersebut.
Adapun permasalahan yang ditemukan diuraikan sebagai berikut:
55
1. Perencanaan produksi yang dilakukan saat ini hanyalah berdasarkan pada
pengalaman saja, seperti berapa kapasitas produksinya, berapa bahan baku yang
diperlukan, sehingga pada akhirnya sering terjadi kekurangan bahan, yang
mengakibatkan keterlambatan produksi, khususnya di departemen produksi.
2. Tidak ada pencatatan yang baku mengenai keluar masuknya barang khusus
departemen produksi dan pemasaran, sehingga jika terjadi kehilangan barang
atau selisih barang akibat kecurangan lapangan selama penjualan tidak dapat
diketahui.
3.6. Pemecahan Masalah
Setelah menguraikan permasalahan yang ditemukan, diberikan solusi atau
ide alternatif untuk untuk memecahkan permasalahan tersebut. Adapun pemecahan
masalah diuraikan sebagai berikut:
1. Merancang prototipe sistem informasi kontrol pengolahan hasil produksi
plywood terhadap hasil penjualan berbasis web pada PT. Sari Bumi Kusuma
agar dapat mengendalikan produksi dan persentase penjualan, sehingga
menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
2. Rancangan sistem informasi kontrol pengolahan hasil produksi plywood
terhadap hasilpenjualan berbasis web pada PT. Sari Bumi Kusuma dibuat untuk
membantu Kabag Produksi agar lebih teliti dalam mengolah data-data seperti
data bahan baku, data produksi dan data kontrol produksi dan bekerja sama
dengan pekerja di bidang Produksi untuk meminimalisir kesalahan dalam
penyajian informasi dan waktu pengolahan lebih singkat, sehingga Direktur
yang menggunakan laporan tersebut dapat mengambil kebijakan dengan cepat.
56
3. Rancangan sistem informasi kontrol pengolahan hasil produksi plywood
terhadap hasil penjualan berbasis web pada PT. Sari Bumi Kusuma dibuat untuk
mengintegrasikan Manajer Pemasaran dan Kabag Produksi serta perusahaan
ekspedisi dapat bekerja sama dengan baik dan transparan sehingga plywood
yang dikirim sesuai permintaan, apabila terjadi kendala atau kerusakan selama
pengiriman dapat atasi dengan lebih cepat.