bab iii analisa pendekatan program arsitektur galeri …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108...

81
81 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas Pengelompokkan aktivitas berdasarkan pengelompokan kegiatan : a. Aktivitas a.1 Aktivitas Utama Aktivitas utama yang terdapat pada Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang adalah melihat dan menikmati karya seni lukis dan juga kegiatan edukasi seni dimana menyediakan sarana yang melatih/ memperdalam ketrampilan melukis sebagai bentuk pengembangan potensi diri dan juga sebagai ruang bekerja bagi para Seniman lukis. Diagram 3. 1 Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Aktivitas Utama Aktivitas Service Aktivitas Pengelola Aktivitas Penunjang

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

81

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan

A. Pengelompokan Aktifitas

Pengelompokkan aktivitas berdasarkan pengelompokan

kegiatan :

a. Aktivitas

a.1 Aktivitas Utama

Aktivitas utama yang terdapat pada Galeri dan Studio Seni

Lukis di Semarang adalah melihat dan menikmati karya seni

lukis dan juga kegiatan edukasi seni dimana menyediakan

sarana yang melatih/ memperdalam ketrampilan melukis

sebagai bentuk pengembangan potensi diri dan juga sebagai

ruang bekerja bagi para Seniman lukis.

Diagram 3. 1 Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Aktivitas Utama

Aktivitas Service

Aktivitas Pengelola

Aktivitas Penunjang

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

82

a.2 Aktivitas Pendukung

Aktivitas dalam bidang seni lukis yang mendukung

kegiatan utama, Aktivitas tersebut diantaranya meliputi :

Kegiatan live Sketching atau melukis bersama oleh

para seniman Sketchwalk bersama para pelajar SMP /

SMA sebagai kegiatan yang mencerdaskan generasi

muda melalui kreatifitas dan ketrampilan pada area

theatre outdoor ataupun kompleks bangunan.

Kegiatan diskusi bagi masyarakat umum penggiat Seni

lukis bersama dengan seniman dan komunitas Seni

lukis sebagai sarana bertukar ide dan pikiran agar

dapat meningkatkan kualitas kenenian, termasuk upaya

mempererat interaksi para seniman dan pengunjung

yang tidak sebatas melalui sosial media saja.

Kegiatan Open Studio, kegiatan pameran lukis yang

mengadopsi suasana studio pelukisnya. Sehingga

pengunjung mampu melihat secara langsung saat

seniman berproses didalam ruangan.

a.3 Aktivitas Servis

Kegiatan membersihkan seluruh area kompleks

bangunan Galeri dan Studio Seni agar tetap terjaga

kebersihan dan kenyamanan bangunana

Kegiatan keamanan terhadap area Galeri dan Studio

Seni agar kemanan didalam kompleks tetap terjaga yang

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

83

mencakup karya seni dan para pelaku didalam nya.

Dilakukan oleh petugas keamanan dengan bantuan

teknologi pendukung.

Kegiatan parkir kendaraan pada area yang telah

disediakan bagi para pelaku didalam kompleks

bangunan, hal ini mencakup pengunjung umum,

pengelola dan seniman.

b. Kategorisai Pelaku Utama

b.1 Pengunjung

Pengunjung dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:

Pengunjung Umum, mencakup masyarakat luas yang

datang ke area kompleks Galeri dan Studio Seni Lukis

di Semarang:

Pelaku Seni :

Mencakup para seniman yang memiliki kepentingan

tersendiri dalam bangunan, yaitu seniman lokal, pelatih

seniman, seniman dari komunitas seni lukis lain,

seniman lukis dari kota lain, dan para anak muda

kreatif.

Peserta Studio Lukis :

Mencakup para penggiat seni lukis yang memiliki

keminatan untuk memperdalam ketrampilan

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

84

menggambar, dengan mengikuti kelas melukis pada

hari tertentu. Peserta ini terbuka untuk segala umur.

Kolektor :

Mencakup para kolektor seni lukis yang ingin membeli

lukisan pada area Galeri dan Studio Seni.

b.2 Pengelola

Pengelola Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

terdiri dari:

Pimpinan Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

Merupakan pemilik utama Galeri dan Studio yang

bertanggung jawab mengenai segala hal dalam kompleks

bangunan.

Bagian Pengelolaan dan Admisitrasi

Orang-orang dengan jabatan sekretaris dan bendahara

yang bertanggung jawab pada administrasi.

Bagian Pelayanan dan Tata Pameran

Orang yang bertanggung jawab dalam mengelola dan

merawat karya seni lukis yang ada diarea Bangunan..

Bagian Konservasi dan Preparasi

Orang yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan ,

perawatan , pengawetan serta penyimpanan Karya seni

didalam kompleks bangunan

Bagian Kelompok Edukatif

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

85

Seniman dari dalam kota maupun Seniman lain yang

bekerja sama dengan pemilik sebagai pelaku yang

menangani pelatihan, mengajar dan kelas melukis pada

area Studio Seni

Karyawan Penunjang

Mencakup karyawan keamanan, kebersihan, cafeteria,

Art Shop, karyawan bagian penyiapan sarana Studio

melukis , dan teknisi

Pembagian Pelaku pada projek Galeri dan Studio Seni

Lukis di Semarang ditunjukan pada tabel

Pelaku

Pengunjung Umum

Peserta Pelaku Seni Kolektor

Domestik

Mancanegara

Peserta Workshop

Peserta Kelas

Melukis

Seniman Lukis

Anak Muda Kreatif

Komunitas Seni lukis

Mahasiswa

Anak muda yang Aktif dalam acara

Seni lukis

Diagram 3. 2 Kategori Kegiatan Pengunjung Sumber : Analisis Pribadi 2017 Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

86

B. Operasional Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

1. Bagi Pengelola

Kegiatan Pengelola dilakukan sebagai berikut :

Senin-Jumat : 08.00-17.00 WIB

Sabtu-Minggu : 08.00-21.00 WIB

Jam Istirahat : 12.00-13.00 WIB

Rapat dilakukan saat jam kerja sedangkan mengenai

kegiatan terkait teknis dilakukan diluar jam kerja Galeri dan

Studio Seni

2. Bagi Seniman

Bagi Seniman lukis lainnya kegiatan Pameran dan

berinteraksi sebagai berikut:

Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB

Penggunaan Studio sebagai fasilitas melukis digunakan

pada waktu sebagai berikut :

Senin – Jumat : 09.00-19.00 WIB

Sabtu – Minggu : 09.00-19.00 WIB

3. Bagi Pengunjung Umum

Galeri Seni, Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB

Open Studio,Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

Sabtu-Minggu : 09.00-16.00 WIB

Cafe, Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

87

Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB

Artshop, Senin-Minggu : 09.00-16.00 WIB

4. Bagi Servis

Dilakukan pada jam operasional Galeri dan Studio Seni.

Keamanan seluruh kompleks bangunan dilakukan penuh

dengan shift pengawasan selama 24 jam.

5. Kegiatan Melukis Bersama/ On The Spot

Dilakukan di ruang luar, Theatre Outdoor dan Taman Seni

pada hari, Sabtu-Minggu : 09.00-16.00 WIB

6. Bagi Peserta Studio Workshop Lukis (Anak-anak,

Remaja,Dewasa)

Dalam 1 minggu dilakukan 3x pertemuan, 2 pertemuan

untuk pemberian materi dan berkarya, 1 pertemuan

digunakan untuk membahas karya Setiap minggunya

(bukan materi)

Tiap tingkatan dapat diselesaikan dengan 8x pemberian

materi, sehingga dalam 2 tingkat dapat diselesaikan dalam

waktu 2 Bulan

Durasi setiap pertemuan 3 jam, Dengan 1 jam pertama

digunakan untuk penyampaian materi

Tiap kategori kelas melukis memiliki kapasitas 33 peserta

Workshop Lukis

Pertemuan

8x Pemberian materi

16x pemberian materi

Waktu Tambahan (hingga 24 kali)

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

88

Tingkat Dasar

Anak- Anak

Tingkat Lanjutan 1

Anak-Anak

Remaja

Dewasa

Tingkat Lanjutan 2

Remaja

Dewasa

Pembagian Jadwal Studio Lukis setiap minggu :

Senin : Anak-anak (09.00 – 12.00), Staff

Membersihkan Ruangan (12.00 – 13.00), Remaja

(13.00-16.00)

Selasa : Remaja (09.00-12.00), Staff membersihkan

Ruangan (12.00-13.00), Dewasa (13.00-16.00)

Rabu : Dewasa (09.00-12.00), Staff membersihkan

Ruangan (12.00-13.00), Anak-anak (13.00-16.00)

Kamis : Remaja (09.00-12.00), Staff membersihkan

Ruangan (12.00-13.00), Anak-anak (13.00-16.00)

Jumat : Dewasa (09.00-12.00), Staff membersihkan

ruangan (12.00-13.00)

Tabel 3. 1 Pembagian waktu studio melukis Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

89

Pada Hari Senin hingga Rabu merupakan Hari Pemberian

Materi, pada Hari Kamis dan Jumat digunakan untuk

diskusi dan pembahasan Karya.

Kelompok Pengelola dan Jumlah :

No Pelaku Jumlah

1. Pimpinan 1

2. Wakil Pimpinan 1

3. Sekretaris 1

4. Bendahara 1

5. Kepala Bagian Pameran 1

6. Kepala Bagian koleksi dan perawatan Karya Seni 1

7. Staff Bagian Pameran 5

8. Staff Bagian koleksi dan Perawatan Karya 5

9. Koordinator Gudang 1

10. Kepala Keamanan 1

11. Staff Keamanan 5

12. Kepala Bagian Teknis dan Perawatan Gedung 1

13. Staff Bagian Teknis dan Perawatan Gedung 5

14. Kepala Perpustakaan 1

15. Staff Perpustakaan 5

16. Kepala Kebersihan 1

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

90

17. Staff Kebersihan 5

18. Kepala Publikasi 1

19. Staff Publikasi 4

20. Kepla Pengelola Cafe 1

21. Staff Pengelola Cafe 4

22. Staff Parkir 4

23. Kepala Kurator 2

24. Staff Kurator 2

Jumlah 59

Tabel 3. 2 Kelompok dan jumlah pengelola Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

91

C. Pola Kegiatan Galeri dan Studio Seni

Datang

Kantor Pengelola ( Administrasi)

Mengunjungi Pameran Lukis

Menonton Pertunjukan

Membaca buku

Berkeliling

Berdiskusi dengan seniman lukis

Mengunjungi Pameran Lukis

Mengikuti kelas lukis

Berkeliling

ArtShop

Pengunjung Umum Peserta Workshop lukis

Cafe Lavatory

Diagram 3. 4 Pola kedatangan dan kepergian pengunjung Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Melihat Seniman berproses

Datang

Kantor Pengelola ( Administrasi)

Mengunjungi Pameran Lukis

Mengikuti Pameran

Melakukan Pertunjukan

Melakukan Workshop Lukis khusus

Berkarya

Saling Berdiskusi

Mengunjungi Pameran Lukis

Membeli Karya Lukis

Berkeliling

Saling Berdiskusi

ArtShop

Seniman, Komunitas Lukis, , Pemuda

kreatif

Kolektor Seni Lukis

Cafe Lavatory

Diagram 3. 3 Pola kegiatan pelaku seni Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

92

c.1 Pola Kegiatan pengelola

Pola kegiatan pengelola Galeri dan Studio Seni Lukis di

Semarang ditunjukan pada diagram 3.2:

Pimpinan Galeri Seni

Bendahara dan Sekretaris

Datang

Parkir

Absen Berkerja

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 5 Pola Aktivitas Bagian Pengelola Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Mengawasi

kegiatan

Galeri dan

Studio Seni Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 6 Pola Aktivitas Pimpinan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Menerima

laporan,

mengatur

jadwal dan

membuat

laporan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 7 Pola Aktivitas Bendahara dan Sekretaris Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

93

Kepala Bagian Koleksi dan Perawatan Beserta Staff

Kepala Bagian Pameran Beserta Staff

Koordinator Gudang Galeri dan Studio Seni

Kepala Administrasi Galeri dan Studio Seni

Datang

Parkir

Absen Mendata,

menerima,

dan merawat

Karya Seni

Lukis

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 8 Pola Aktivitas Bagian Koleksi dan Perawatan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Menata karya

yang

dipamerkan

dan

mendekorasi

ruang pamer

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 9 Pola Kepala dan Staff Pameran Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Mendata

kelengkapan

alat dan juga

perawatan alat Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 10 Pola Koordinator Gudang Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

94

Kepala Bagian Teknis dan pemeliharaan Bangunan beserta

Staff

Kepala Bagian Keamanan beserta Staff

Kepala Bagian Perpustakaan beserta Staff

Datang

Parkir

Absen Membuat

laporan dan

kegiatan

Administrasi Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 11 Pola Aktivitas Kepala Administrasi Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Membuat

laporan,

mengecek

teknis dan

kondisi

bangunan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 12 Pola Bagian Teknis dan Pemeliharaan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Berjaga di

pos,

mengecek

keamanan

diseluruh

area,

membuat

laporan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 13 Pola Aktivitas Kepala Keamanan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

95

Kepala Bagian Pengelola Cafe beserta Staff

Kepala Bagian Publikasi beserta Staff

Datang

Parkir

Absen Membuat

laporan,

menata buku,

pengecekan

fasilitas

perpustakaan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 14 Pola Aktivitas Kepala Perpustakaan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Membuat

laporan,

Mengecek

stok bahan,

merawat

fasilitas cafe

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 15 Pola Aktivitas Pengelola Cafe Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Membuat

laporan,

mempublikasi

kan jadwal

pameran

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 16 Pola Aktivitas Kepala Publikasi Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

96

Kepala Bagian Kurator beserta Staff

Kepala Bagian Maintenance beserta Staff

Kepala Bagian Kebersihan beserta Staff

Datang

Parkir

Absen Mengecek,

melakukan

pemilihan

karya seni,

dan

mendiskusika

n karya seni

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 2 Pola Aktivitas Kurator Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Melakukan

pengecekan

dan

perawatan

terhadap

utilitas

bangunan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 3 Pola Aktivitas Bagian Maintenance Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Datang

Parkir

Absen Membersihkan

area Galeri

dan Studio,

melwaporkan

kekurangan

dan kerusakan

Makan Buang Air

Absen Pulang

Diagram 3. 4 Pola Aktivitas Staff Kebersihan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

Istirahat

Berkerja

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

97

D. Pendekatan Jumlah Pengunjung

1. Pendekatan Pengunjung

Pendekatan pengunjung dilakukan dengan melakukan

perbandingan jumlah wisatawan di 2 tempat projek sejenis yang

penulis survei.

Tahun Museum Affandi Selasar Sunaryo Art Space

2015 40.320 24.960

2016 50.400 26.400

Presentasi Pengunjung Galeri Affandi 2 tahun terkahir :

(40.320 + 50.400) : 2 = 45.360 : 365 = 124/ Hari

Presentasi Pengunjung Selasar Sunaryo 2 tahun terakhir :

(24.960 + 26.400) : 2 = 25.680 : 365 = 72/ Hari

Presentasi pengunjung Selasar Sunaryo hanya berkisar antara

420-550 setiap minggunya. Hal ini dikarenakan lokasinya yang

jauh dari pusat kota (Dago), sehingga orang awam/ turis yang

tidak mengenal dengan baik kondisi area tersebut, akan

kebingungan untuk mencari lokasi tempat tersebut

Karena lokasi proyek sejenis hampir sama dengan area

Museum Affandi, dekat dengan jalan raya utama, dilalui banyak

pengendara, dan mudah dijangkau. Maka presentasi

pengunjung yang menjadi acuan adalah data pengunjung pada

Museum Affandi, yang berkisar antara 120-130 setiap harinya.

Tabel 3. 3 Perbandingan Pengunjung Proyek sejenis Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

98

3.1.2 Studi Fasilitas

B. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruangan yang ada didalam Galeri dan

Studio Seni Lukis di Semarang antara lain:

Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang Perabot Sifat

PE

NG

EL

OL

A

UT

AM

A

Ruang Pimpinan Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Tamu Meja,Kursi Publik

Ruang Rapat Meja, Kursi Komputer Privat

Ruang Bendahara Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Sekretaris Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Staff dan Administrasi

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang KaBag Koleksi dan Perawatan Karya Seni dan staff

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang KaBag Pameran dan staff

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang kaBag Publikasi dan Staff

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Kurator dan Staff Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

PE

NU

NJ

NA

G

Lobby Meja, Kursi Publik

Ruang Tunggu Meja ,Kursi Publik

Ruang Staff Keamanan Meja ,Kursi, Tv, Almari Semi Publik

Ruang Personalia Meja ,Kursi Semi Publik

SE

R

VIS

Loading Dock Area Loading Dock Semi publik

Tabel 3. 5 Pola Kebutuhan ruang, Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

99

Ruang Mekanikal Elektrikal Peralatan Mekanikal Elektrikal

Privat

Ruang Genset Genset Privat

Ruang AHU AHU privat

Ruang Pompa Pompa Privat

Dapur Perabot Memasak Semi Publik

Janitor Alat-alat Kebersihan Semi Publik

Lavatory Kolset,ember , gayung Semi Publik

UT

AM

A

Kantor KaBag Konservasi dan Preservasi

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Kurator dan Staff Meja , Almari,Rak Privat

Ruang Studi Koleksi Panel Display, Rak Display, Meja, Kursi

Privat

KO

NS

ER

VA

SI

DA

N P

RE

SE

RV

AS

I

PE

ND

UK

UN

G

Ruang Restorasi Perabot Perawatan Benda-benda Koleksi, Obat-obat khusus merawat benda-benda koleksi

Semi Publik

Stockroom Meja, Kursi, Rak Display Privat

Gudang Penyimpanan Karya

Meja ,Almari,Rak,Box Privat

Gudang Peralatan

Gudang Pameran

Ruang Pameran Utama Dinding, Etalase

Ruang Pameran Permanen Panel Display, Rak Display

Publik

Studio Seniman Meja, Kursi, Rak Penyimpanan

Publik

Studio workshop seni lukis / kelas mengajar

Meja, Kursi, Panel Kanvas, Rak Peralatan

Privat

Perpustakaan Meja, Rak Buku, Kursi, Lemari

Publik

PE

NU

NJA

NG

Hall / Lobby Meja, Kursi Publik

Ticketing Meja, Kursi, Ticket Box Publik

Penitipan Barang Meja, Kursi, Rak Publik

Resepsionist

Meja, Kursi, Komputer, Telepon

Publik

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

100

Ruang Tunggu Kursi, rak buku, meja Publik

Ruang Konsultasi Seni Meja, kursi, panel karya, lemari

Semi Publik

PE

LA

YA

NA

N P

UB

LIK

ArtShop Meja, Kursi, Lemari, Rak Display

Publik

Cafetaria Kursi, Meja, Rak Etalase, Dispenser, Kulkas, Pantry

Publik

Mushola Rak, Kursi Publik

ATM Center Mesin ATM Publik

Taman Seni (out door) Bangku Taman Publik

Theater Outdoor Kursi, Panggung Publik

Lavatory Kolset,Ember,Gayung Semi Publik

Wisma Seniman Peralatan Hunianan Privat

Smoking Area Meja ,Kursi Publik

Area Parkir Pos Jaga Parkir Semi

Pendopo Area Pendopo Publik

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

101

C. Pola Ruang

Pola Ruang Makro

Main Gate

Site

Taman Parkir Motor Parkir Mobil

Drop Off

Lobby

Taman Seni

Ruang Pamer

Permanen

Ruang Pamer

Temporer

Theater Outdoor

Open Studio

Studio Lukis Lavatory

Perpustakaan

Cafe Musholla

Artshop

Ruang Tunggu

Gudang

penyimpanan

Karya

Ruang

Perawatan

Ruang

Perawatan

Koleksi

Loading Dock

Site Gate

Ruang

MEE

Ruang Audio

dan Visual

Pameran

Kantor Pengelola

Wisma seniman

Pos Keamanan Pos Keamanan

Diagram 3. 20 Pola Hubungan ruang skala makro Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Keterangan : Alur Merah : Zona Pengelola Alur Biru : Zona service Alur Ungu : Zona Edukasi Seni Alur Hijau : Zona Istirahat Pengunjung Alur Coklat : Zona Pameran

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

102

Alur Hubungan Ruang Indoor dan Outdoor

Main Gate

Site

Taman Parkir Motor Parkir Mobil

Drop Off

Lobby

Taman Seni

Ruang Pamer

Permanen

Ruang Pamer

Temporer

Theater Outdoor

Open Studio

Studio Lukis Lavatory

Perpustakaan

Cafe Musholla

Artshop

Ruang Tunggu

Gudang

penyimpanan

Karya

Ruang

Perawatan

Ruang

Perawatan

Koleksi

Loading Dock

Site Gate

Ruang

MEE

Ruang Audio

dan Visual

Pameran

Kantor Pengelola

Wisma seniman

Pos Keamanan Pos Keamanan

Diagram 3. 21 Pola Hubungan ruang Indoor dan Outdoor Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Keterangan : Alur Orange : Indoor Alur - - - - : Outdoor

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

103

Pola Ruang Mikro

Lobby

Area

Parkir

Toilet

Ruang Kepala

R. Seniman R. Staff R. Rapat R. Kurator

Hubungan Erat

Hubungan Sedang

Area

Parkir

Kantor

Pengelola

Studio

Seniman

Studio &

Workshop

Lukis Cafetaria

Theater

Outdoor

Galeri

Seni

R. Staff R. Pompa R. Genset Gudang

Toilet

Hubungan Erat

Hubungan Sedang

Diagram 3. 22 Pola Hubungan ruang mikro pengelola Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro staff MEE Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

104

Lobby

Kantor

Pengelola

Taman

Studio & Workshop

Lukis Cafetaria

Theater

Outdoor ArtShop

Ruang Galeri

Toilet

Area Parkir

Studio Seniman

Hubungan Erat

Hubungan Sedang

Lobby Taman

Studio & Workshop

Lukis Cafetaria ArtShop

Ruang Galeri

Area Parkir

Studio Seniman

Hubungan Erat

Hubungan Sedang

Theater

Outdoor

Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro seniman Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro pengunjung Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

105

D. Studi Ruang Khusus

Studi Ruang khusus pada Galeri dan Studio Seni Lukis di

Semarang dilakukan pada ruang Galeri Pameran dan juga Studio Seni,

yang mencakup studio workshop lukis dan Studio Seniman

Studi Pengamatan Karya Seni

Faktor utama yang mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan

pengunjung dalam menikmati lukisan adalah peletakan dari karya

tersebut pada ruang pamer, selain itu Pengamat lukisan tidak hanya

sebatas orang normal, tidak menutup para difable datang ke area

Galeri Seni sebagai penikmat Seni (lukisan tersebut). Berikut Standar

peletakan karya di ruang pamer :

Manusia (Indonesia) memiliki tinggi rata-rata dengan jarak pandang

sebagai berikut :

Jenis Kelamin

Tinggi Rata-rata Pandangan Mata

Pria 165 cm 160

Wanita 155 cm 150

Anak-anak 115 cm 100

Gambar 3. 1 Jarak Pandang Lukisan Sumber : Data Arsitek

Tabel 3. 6 Tinggi Rata-rata Manusia Indonesia Sumber : Literatur Buku Galeri Seni

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

106

Bapak Heno Airlangga seorang pelukis dan juga kurator lukisan,

berpendapat bahwa dalam menikmati lukisan, terdapat beberapa

aspek yang perlu diperhatikan, yang mencakup :

Memperhatikan jarak lukisan dengan pandangan pengamat,

Lukisan kecil dengan ukuran berkisar 30 x 40cm – 50 x 70cm

memiliki jarak pengamatan ideal antara 0,5 meter – 1 meter.

Lukisan sedang dengan ukuran 60 x 90cm, 90 x 120cm, jarak

pandang ideal berada diantara 1 meter – 2 meter. Sementara

lukisan besar dengan standart 100 x 150cm – 150 x 300cm,

berkisar antara 2 meter – 4 meter.

Diperlukan adanya suasana tenang ataupun hening

Diperlukan posisi berdiri, duduk, maupun pandangan didepan

lukisan agar mendapat posisi ideal bagi pengamat

Pada beberapa kondisi, pemberian alunan musik ditunjukan

untuk memainkan suasana ataupun kesan tertentu yang ingin

ditonjolkan suatu karya

Kategori Karya yang dipamerkan

a. Karya Lukisan (2 Dimensi)

Ukuran Kecil, untuk karya lukis berukuran kecil dengan ukuran

karya 0,5 m x 1 m, dengan jarak tiap lukisan 0,19 m.

Perhitungan besaran ruang tiap karya dilakukan dengan total

lebar karya ditambah dengan jarak pandang yang nyaman bagi

pengunjung.

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

107

Ukuran Sedang, untuk karya lukis berukuran sedang mencakup

ukuran karya 1 m x 1 m, dengan jarak tiap lukisan 0,37 m.

Perhitungan besaran ruang tiap karya dilakukan dengan total

lebar karya ditambah dengan jarak pandang yang nyaman bagi

pengunjung yaitu 1,95 m x 1,37 m = 2,67 m² tiap karya

Ukuran Besar, pada karya ini, ukuran lukisan dibedakan menjadi

3. Mencakup :

2 m x 2 m, jarak tiap lukisan 0,74 m dengan besaran ruang

7,58 m²

3 m x 3m, jarak tiap lukisan 1,1 m dengan besaran ruang

14,76 m² dan

2 m x 4 m, jarak tiap lukisan 0,78 m dengan besaran ruang

19,55 m²

Panel Lukisan kecil, memiliki lebar 1,6 m yang digunakan untuk

menampung lukisan kecil dibawah luasan 0,5 m x 1 m dengan

ukuran minimal 0,4 m x 0,4 m sampai 0,6 m x 0,6 m.

Penggunaan panel dipilih untuk penataan ruang agar lebih

efinsien dan fleksibel, karena penempatan panel bisa

dipindahkan sesuai keinginan pemilik. Dengan besaran tiap

panel 3,75 x 1,6 = 6 m².

Panel Lukisan Sedang, dengan lebar 1,1 m dan digunakan

untuk menampung lukisan dengan bingkai khusus, dengan

luasan karya 0,9 m x 1,8 m, dan besaran tiap panel 5,9 x 1,1 =

5,6 m²

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

108

Dinding Mural, pada area Ruang pamer utama, digunakan

sebagai karya yang dipamerkan, bukan hanya sebagai dinding

penghias, sehingga dibutuhkan perhitungan khusus dengan

melibatkan jarak pandang yang nyaman dari pengamat.

Dengan ukuran dinding 2,5 m x 5 m dengan besaran tiap ruang

5 m x 4,78 m = 24 m² tiap karya.

b. Lukisan pada Bidang 3 Dimensi

Media yang dipamerkan adalah bidang bola yang dilukis penuh

dengan teknik fish-eye maupun melingkar, dengan diameter

bola 100 x 100 cm.

c. Ruang Pameran Utama, dengan kapasitas mampu menampung

150 Karya, yang digunakan untuk memamerkan karya lukis dari

Pemilik, Seniman lukis terkenal dan juga seniman yang belum

memiliki nama, yang diambil dari para peserta yang mengikuti

Studio Workshop Lukis pada kompleks bangunan.

d. Ruang Pamer Permanen, menampilkan karya lukis berupa

bangunan di Kota Semarang, Perkampungan, Gedung maupun

suasana oleh para Seniman terkenal maupun pemilik, karya pada

area ini bersifat permanen.. Tujuan dari pameran ini adalah

mengenalkan budaya lokal kota Semarang (Suasana, bangunan,

maupun kampung cagar budaya) kepada pengunjung dan

masyarakat luas, dalam bentuk karya lukisan. Sehingga, melalui

karya tersebut, diharapkan mampu memberi dan meningkatkan

nilai pada kearifan lokal di Kota Semarang. Ruang ini merupakan

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

109

perwujudan dari Visi dan Misi Pemilik yang berbunyi

“Memperjuangkan peradaban dengan memberi nilai pada kearifan

lokal” dan “Mengenalkan Budaya Setempat ke dunia luas. Selain

itu, pada ruang pamer permanen terdapat karya lukis yang hanya

mampu dilihat dengan jelas melalui sudut/ area pandangan mata

tertentu. Seperti seni lukis pointilis, Karya yang dilihat dengan

duduk, dan karya dengan persyaratan lainnya.

e.

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

110

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

111

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

112

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

113

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

114

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

115

Tabel 3. 7 Tabel Perhitungan Studi Ruang Khusus Sumber : Literatur Buku Galeri Seni

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

116

Besaran Ruang

Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada:

NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2

SB : Studi Banding

AS : Asumsi

SRK : Studi Ruang Khusus

SS : Survei

Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan

berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2nd

Edition.

5%-10% : Sirkulasi minimum

20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi

30 % : Kenyamanan fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

Kantor Pengelola

Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Besaran

Total Sumber

R. Pemimpin 1 Org 1 6 m²/ org 1 x 6 = 6 m²

+ sirkulasi 20 % = 1.2 m²

7.2 m² SS

R. Penasehat 1 Org 1 4 m²/ org 1 x 4 = 4 m²

4.8 m² SB

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

117

+ sirkulasi 20 % = 0.8 m²

R. Sekretaris 1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m²

+ sirkulasi 20 % = 0.8 m²

4.8 m² SS

R. Administrasi

1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m²

+ sirkulasi 20 % = 1.2 m²

4.8 m² SS

R. Rapat 20 Org 1 24 m²/ unit 1 x 24 = 24 m²

+ sirkulasi 20 % = 4.8 m²

28.8 m² AS

R. Bendahara 1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m²

+ sirkulasi 20 % = 0.8 m²

4.8 m² SS

R. Staff Keamanan

5 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m²

+ sirkulasi 20 % = 0.8 m²

4.8 m² AS

R. Staff Teknisi

5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 m²

+ sirkulasi 20 % = 2 m²

12 m² AS

R. Staff Kebersihan

5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 m²

+ sirkulasi 20 % = 2

12 m² SB

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

118

Gudang Arsip 2 Org 1 10 m²/ unit 1 x 10 = 10 m²

+ sirkulasi 20 % = 2 m²

12 m² SB

Gudang Barang

1 Org 1 20 m²/ unit 1 x 20 = 20 m²

+ sirkulasi 20 % = 4 m²

24 m² SS

Toilet 1 Org 4 2 m²/ unit 4 x 2 = 8 m²

+ sirkulasi 20 % = 1.6 m²

9.6 m² SB

R. Staff Publikasi

5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²

+ sirkulasi 20 % = 3 m²

18 m² AS

R. Staff koleksi dan perawatan lukisan

5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²

+ sirkulasi 20 % = 3 m²

18 m² AS

R. Kabag Pameran dan Staff

5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²

+ sirkulasi 20 % = 3 m²

18 m² AS

R. Kurator dan Staff

2 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²

+ sirkulasi 20 % = 3 m²

18 m² SS

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

119

R. Seniman dan Pelatih Seni

10 org 1 2 m²/ unit 10 x 2 = 20 m² + sirkulasi 20 % = 4 m²

24 m² AS

Sub Total 225.6 m²

Sirkulasi 20 % x Sub Total 45.12 m²

Total Luas Kantor Pengelola 270 m²

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

120

Galeri dan Studio Seni

Ruang Kapasitas Jumlah

Ruang

Standart Studi

Besaran

Total Sumber

Ruang Pamer

Permanen

150

pengunjung

1 905,64

905,64 m² 905,64

SRK

Ruang Pamer

Temporer

100 org 1 624.6 m² 1 x 625 =

625 m²

625 m² SRK

Studio Seniman 10

Seniman

1 Area

melukis 3

m²/ org

383,38 m² 383,38

SRK

Studio /

Workshop Lukis

33 org 1 Area

melukis

1,32m²/

org

211,2 m² 211,2

SRK

Lobby 50 org 1 300 m² 1 x 300 m²

= 300

300 m² AS

Perpustakaan 50 org 1 2 m²/ org 50 x 2 =

100 m² +

sirkulasi

20 % = 20

120 m² AS

Theatre

Outdoor

100 org 1 107,64

107,64 m²

+ Sirkulasi

100 % =

215,28 m²

215,28

SRK

Taman Seni 50 org 1 70,8 m² 70,8 m² +

Sirkulasi

20% =

84,96 m²

84,96

SRK

Artshop 50 org 1 200 m² /

unit

1 x 200 =

200 m² +

Sirkulasi

20 % = 40

240 m² AS

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

121

Ruang Tunggu 10 org 2 24 m² 3 x 10 =

30 m² +

Sirkulasi

20% = 36

72 m² AS

Gudang

Barang

1 unit 1 50 m² /

unit

1 x 50 =

50 m² +

Sirkulasi

20 % = 10

60 m² AS

Toilet 1 org 4 2 m² /

unit

2 x 4 = 8

m² +

Sirkulasi

20 % = 1.6

9.6 m² AS

Toilet

Difable

1 org 1 12 m² /

unit

1 x 12 =

12 m² +

Sirkulasi

20 % = 2.4

14.4

AS

Ruang

Penyimpanan

2 org 2 16 m² /

unit

25 m²/

unit

4 x 5 = 20

m² +

Sirkulasi

20 % = 4

5 x 5 = 25

m² +

Sirkulasi

20 % = 5

24 m²

30 m²

AS

Ruang

Perawatan

Koleksi

2 org 2 150 m² /

unit

150 x 2 =

300 m² +

Sirkulasi

20 % = 60

360 m² SB

R. Informasi 2 org 1 2 m² /

unit

2 x 2 = 4

m² +

4.8 m² AS

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

122

Sirkulasi

20 % = 0.8

Loading Dock 3 org 1 5 x 10 m² 5 x 10 =

50 m² +

Sirkulasi

20 % = 10

60 m² AS

Sub Total 3.443

Sirkulasi 20% x Sub Total 688,6

Total Luas Galeri dan Studio Seni 4.131

FASILITAS PENUNJANG

Cafe 50 org 1 2 m²/ org 2 x 50 =

100 m² +

Sirkulasi

20 % = 20

120 m² AS

Pantry 1 unit 1 5 m²/ unit 1 x 5 = 5

m² +

Sirkulasi

20 % = 1

6 m² AS

Gazebo 5 org 10 6 m²/

unit

6 x 10 =

60 m² +

Sirkulasi

20 % = 12

72 m² AS

Wisma Seniman 1 org 5 4 m² /

unit

5 x 4 = 20

m² +

Sirkulasi

20 % = 4

24 m² AS

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

123

Toilet 1 org 4 2 m² /

unit

2 x 4 = 8

m² +

Sirkulasi

20 % = 1.6

9.6 m² AS

Toilet

Difable

1 org 1 12 m² /

unit

1 x 12 =

12 m² +

Sirkulasi

20 % = 2.4

14.4

AS

R. Studi Koleksi 5 org 1 20 m² /

unit

1 x 20 =

20 m² +

sirkulasi

20% = 4

24 m² AS

Tempat

Penitipan

Barang

5 org 1 20 m² /

unit

1 x 20 =

20 m² +

sirkulasi

20% = 4

24 m² AS

Ruang

Konsultasi Seni

5 org 1 20 m² /

unit

1 x 20 =

20 m² +

sirkulasi

20% = 4

24 m² SRK

Sub Total 318 m²

Sirkulasi 20 % x Sub Total 63.6

Total Luas Fasilitas Penunjang Galeri dan Studio Seni 381.6

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

124

Fasilitas Servis

Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi

Besaran

Total Sumber

R. CCTV 2 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8

m² +

Sirkulasi

20 % = 1.6

9.6 m² AS

Pos Jaga 1 org 1 3 m²/ Unit 1 x 3 = 3

m² +

Sirkulasi

20 % = 0.6

3.6 m² AS

R. Peralatan 2 org 1 5 m²/ Unit 2 x 3 = 6

m² +

Sirkulasi

20 % = 1.2

7.2 m² AS

R. Genset 1 org 1 20 m²/ Unit 1 x 20 = 20

m² +

Sirkulasi

20 % = 4

24 m² AS

R. Pompa 1 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8

m² +

Sirkulasi

20 % = 1.6

9.6 m² AS

R. Panel 1 unit 3 9 m²/ Unit 3 x 9 = 27

m² +

Sirkulasi

20 % = 5.4

32.4

AS

Mushola 25 org 1 240 m²/

Unit

15 x 16 =

240 m² +

Sirkulasi

288 m² AS

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

125

20 % = 48

Tempat Wudhu 10 org 1 12 m²/ Unit 3 x 4 = 12

m² +

Sirkulasi

20 % = 2.4

14.4

AS

ATM Box 1 org 1 1 m²/ Unit 0.625 x

0.66 x 5 =

2 m² +

Sirkulasi

20 % = 0.4

2.4 m² AS

Ruang

Lightning

2 org 2 9 m²/ unit 9 x 2 = 18

m² +

sirkulasi

20% = 3.6

21.6

AS

Ruang Audio 2 org 1 6 m²/ unit 6 x 1 = 6 +

sirkulasi

20% = 1.2

7.2 m² AS

Sub Total 420 m²

Sirkulasi 20 % x Sub Total 88 m²

Total Luas Fasilitas Servis 504 m²

Tabel 3. 8 Perhitungan Besaran Ruang Sumber : Analisis Pribadi , 2017

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

126

Dari perhitungan besaran ruang diatas, didapat total luasan “Galeri

dan Studio Seni Lukis di Semarang” sebagai berikut :

KELOMPOK RUANG TOTAL LUAS

Kantor Pengelola 300 m²

Galeri dan Studio Seni 4131 m²

Penunjang 381.6 m²

Service 508 m²

Total 5.320,60 m²

Flow 30 % 1.596,18 m²

Jumlah 6.916,78 m²

Kebutuhan Outdoor

Pos Penjaga dengan luasan 1,5 meter x 2 meter = 3,5 m²/ pos

jaga. 3,5 m² dikalikan jumlah Pos sebanyak 3 area sehingga

total Luasan menjadi 10,5 meter²

Theatre Outdoor dengan ukuran 12 meter x 8,97 meter = 107,64

m² + flow 100 % = 215,28 m², dapat menampung kapasitas 100

orang pengunjung

Kegiatan Pameran Outdoor pada taman seni 15 meter x 17

meter dapat menampung 20 karya lukisan pada bidang 3D

(Bola) dengan anggapan tinggi media bola termasuk alas yaitu

Tabel 3. 9 Luasan Total Fasilitas Galeri dan Studio Seni Sumber : Analisis Pribadi , 2017

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

127

1,33 meter dengan diameter bola 1 meter. 15 m x 17 m = 255

m².

Program Kebutuhan Parkir

Kebutuhan untuk lahan parkir Galeri dan Studio Seni sebagai

berikut:

Kebutuhan parkir pengguna bangunan diasumsikan, Pengelola

dan Staff 59 orang, Seniman 25 orang dan pengunjung 150

orang.

Pengunjung dengan kendaran mobil diasumsikan memiliki

kapasitas 40% dari target pengunjung

Pengunjung dengan kendaran bermotor diasumsikan 50% dari

target pengunjung

Sementara pengunjung dengan kendaraan umum diasumsikan

berkisar 3% dari total target pengunjung, dengan jumlah 1 unit

diisi oleh 4 orang

Yang memakai Bus berkisar antara 5% dari pengunjung

dengan asumsi 1 unit membawa 40 orang penumpang

Penggunaan Sepeda Pengunjung mencakup asumsi sebanyak

2% dari target pengunjung

Total waktu berkunjung pada kompleks Galeri dan Studio Seni

dimulai pukul 09.00-16.00 WIB. Dengan asumsi aktivitas

pengunjung paling lama berkisar hingga 4.5 jam, oleh karena

itu kebutuhan mengenai pembagian area parkir, dibagi menjadi

2 kloter :

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

128

Kebutuhan luas ruang parkir ditunjukan pada tabel 3.18 :

Besaran Ruang Fasilitas Parkir

Ruang Jumlah Satuan Total Standart

`Parkir Kantor

Staff = 50

(80 % motor)

40 orang 1.5 m² / unit 60 m² SS

Staff = 50

(10 % mobil)

5 orang 12 m² / unit 60 m² SS

Tamu Kantor

(motor)

10 orang 1.5 m² / unit 15 m² SS

Tamu Kantor

(mobil)

5 orang 12 m² / unit 60 m² SS

Parkir Pengunjung

Mobil (40%)

40 % x 150 =

60 org

15 mobil 12 m² / unit 180 m² SS

Motor (50%)

50 % x 150 =

75 org

33 motor 2.5 m² / unit 82.5 m² SS

Bus (5 %) 2 unit 40 m² / unit 80 m² SS

Taksi (3 %) 10 taksi 12 m² / unit 150 m² SS

Sepeda (2 %) 20 orang 1 m² / unit 20 m² SS

Parkir Khusus

Parkir Difable 5 unit 12 m² / unit 60 m² SS

Parkir Service

Loading Dock 3 unit 25 m² / unit 75 m² SS

Tabel 3. 10 Kebutuhan Ruang Parkir Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

129

Sub Total 842.5 m²

Sirkulasi 100 % x Sub Total 842.5 m²

Total Luas Parkir : 2 Kloter 842.5 m²

Program Kebutuhan Luasan Tapak

Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 tahun 2004

tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ), tentang BWK II

(Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari ),Tahun 2000-2010

yang menyangkut fasilitas rekreasi, pendidikan, serta peribadatan

di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari yaitu:

KDB =60% , KLB = 1.3

Luas Kebutuhan Tapak = Total Luas Bangunan : KLB

= 6.916,78 m² : 1.3

= 5.320 m2

Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Kebutuhan Tapak

= 50 % x 5.320 m2

= 2.660 m2

Luas Ruang Terbuka = Luas Kebutuhan Tapak- Luas Lantai

Dasar

= 5.320 m2 – 2.660 m2

= 2.660 m²

Luas RTH = Luas Open Space x 40 %

= 2.660 m2 x 40%

= 1.064 m²

Luas Lahan Total = L. Keb. Tapak + L. RTH + L.Parkir &

Outdoor

= 5.320 m2 + 1.064 m2 + 1.400 m2

= 7.784 m2

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

130

E. Citra Arsitektural

1. Aspek Daya Guna

Kompleks “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang”

merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai ruang

apresiasi karya lukis sekaligus tempat belajar dan berkarya bagi

para pegiat seni lukis.

Desain bangunan akan menggunakan Visi dan Misi “Semarang

Sketchwalk” sebagai aspek yang men citrakan bentuk dan

interprestasi bangunan sebagai wadah yang menduniakan seni

lukis.

2. Aspek Hasil Guna

Mampu menghasilkan bangunan yang menjaga keselamatan para

pelaku dan pengunjung didalamnya termasuk memberi

kenyamanan sirkulasi dan visual, juga memberi akses bagi para

pengunjung umum maupun penderita difable

3.2 Studi Sistem Struktur

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Pondasi yang digunakan pada perancangan Galeri dan Studio Seni

Lukis di Semarang adalah :

Pondasi dalam dengan pengecoran ditempat dengan penggunaan

beton dan batu belah sebagai komponen pengisi

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

131

Batu kali sebagai pondasi setempat yang memiliki struktur dari

komponen batu kali yang dirapatkan sehingga mampu berdiri

dengan kokoh

Penggunaan Pondasi Footplat yang umum digunakan pada struktur

bangunan antara 2-3 lantai dan sesuai terhadap lahan berkontur

Gambar 3. 2 Pondasi Sumuran Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-

pondasi.html / 02.09.17

Gambar 3. 3 Pondasi Batu Kali Setempat Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-

pondasi.html / 02.09.17

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

132

Pada Area Dinding Bangunan akan menggunakan :

Penggunaan Bata Merah yang diekspose, Sehingga memberi

kesan yang hangat sekaligus menyatu dengan alam sekitarnya

Hebel Block, tahan terhadap perubahan cuaca, ringan, kedap

terhadap suara, tahan terhadap api dan juga panas, sifat insulasi

yang baik sehingga ramah lingkungan

Gambar 3. 4 Pondasi Footplat Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-

pondasi.html / 02.09.17

Gambar 3. 5 Dinding Bata Merah Sumber : http://senyumdunia.blogspot.co.id/2009/08/foyer-

natural-pakai-bata-merah.html/ 02.09.17

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

133

Pada dinding menggunakan Batu Andesit sebagai penghadir

suasana yang teduh didalam bangunan

Wallpaper , Menggunakan karya tangan sebagai media langsung

dalam melukis di dinding. Hal ini sangat cocok bagi bangunan yang

ingin menghadirkan Seni lukis dalam media apapun

Kapur, penggunaan papan kapur sebagai dinding Studio Workshop

lukis sehingga para peserta, khususnya anak-anak mampu berani

dalam mengekspresikan karakter seni mereka.

Gambar 3. 6 Dinding Hebel Sumber : http://www.homeowners.hebel-

usa.com/en/content/hebel_blocks_2489.php/ 02.09.17

Gambar 3. 7 Dinding Adesit Sumber : http://www.batubintikcipanca.com / 02.09.17

Gambar 3. 8 Wallpaper Dinding dengan tangan Sumber : http://www.instagram.com/archisketcher / 01.09.17

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

134

Dinding dari Tanaman, agar memberikan kesan yang teduh juga

sejuk pada area Galeri dan Studio Seni, karena banyaknya aktivitas

yang dilakukan pada area Outdoor

Pencahayaan alami menggunakan roster, yang juga mampu

memberikan nilai estetika pada eksterior bangunan.

Gambar 3. 2 Dinding Tanaman Sumber : http://www.ambius.com/blog/ultimate-guide-to-living-green-

walls/ / 01.09.17

Gambar 3. 3 Dinding Roster Sumber : http://idea.grid.id/Inspirasi/Eksterior/Mau-Tampil-Beda-

Gunakan-Dinding-Roster-Sebagai-Pagar-Rumah/ 01.09.17

Gambar 3. 9 Wallpaper Dinding dengan Kapur Sumber : Sketsa Pribadi

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

135

Dinding Kaca, mampu memenuhi kebutuhan pencahyaan serta

menambah estetika bangunan, khususnya dalam memanfaatkan

view alam yang indah.

ACP (Alumunium Composit Panel)

Untuk memberikan nuansa yang alami maupun hangat,

penggunaan material kayu sebagai penutup dinding bangunan

Gambar 3. 4 Dinding KAca Sumber : https://www.winnetnews.com/post/mantappp-cafe-dinding-

kaca-lawangwangi/ 01.09.17

Gambar 3. 5 Dinding ACP Sumber : hhttp://arsitekturcompositepanel.blogspot.co.id/2013/09/acp-

digunakan-untuk-berbagai-kontruksi.html/ 01.09.17

Gambar 3. 6 Dinding Kayu Sumber : http://edupaint.com/pojok-unik/pojok-unik-eksterior/7571-

material-kayu-untuk-dinding-rumah.html/ 01.09.17

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

136

Penggunaan lantai kayu dan keramik bekas yang hemat terhadap biaya

dan juga memberi nilai estetis tersendiri, sedangkan pada ruang luar

menggunakan paving maupun grass block.

Pada area plafond menggunakan plafond kayu, bambu, yang

pemasangan nya mudah dan memberi kesan alami

Gambar 3. 15 Lantai Kayu Sumber :

http://www.blogrumahminimalis.web.id/2015/12/lantai-kayu.html/ 01.09.17

Gambar 3. 16 Lantai Keramik bekas Sumber : http://properti-

zone.blogspot.co.id/2012/03/tips-memasang-keramik-bekas.html/ 01.09.17

Gambar 3. 17 Lantai Grass block Sumber :

http://www.gohitz.com/article/rumah/4902/5_cara_ini_cegah_air_banjir_masuk_ke_rumah_andal/ 01.09.17

Gambar 3. 18 Plafond Kayu Sumber : http://jasapartisi.com/jasa-

pasang-list-gypsum/ 01.09.17

Gambar 3. 19 Plafond Bambu Sumber :

http://www.rumahkuunik.com/2017/07/desain-plafon-bambu-modern.html/

01.09.17

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

137

Struktur yang digunakan untuk menyesuaikan kontur pada lahan

bangunan adalah :

Split Level

Retaining Wall

Sengkedan

Pada Area Atap, menggunakan bahan :

Gambar 3. 20 Split Level Sumber : http://www.galeriarsitektur.com/a763/rumah-split-level/

01.09.17

Gambar 3. 21 Retaining Wall Sumber : https://www.landscapingnetwork.com/walls/ 01.09.17

Gambar 3. 7 Sengkedan Sumber : http://www.lihat.co.id/properti/rumah-dengan-kontur-

tanah-miring.html/ 01.09.17

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

138

Penggunaan space frame sebagai elemen linear yang berdampak

gaya yang diterima diteruskan menjadi bentuk 3 dimensi, yang

umumnya melengkung. Penggunaan struktur ini digunakan pada

area lengkung atap ataupun elemen pada plat

Pemakaian Green Roof sebagai media dalam mengisolasi panas

matahari agar menghasilkan udara yang nyaman dan sejuk.

Safety glass

Gambar 3. 8 Space Frame Sumber : http://www.alcox.in/blog/space-frame-manufacturer-in-india-experience-freedom-of-design-like-never-before/ 01.09.17

Gambar 3. 9 Green Roof Sumber : https://flynncompanies.com/portfolio/environmental-

systems/vancouver-green-roof/ 01.09.17

Gambar 3. 25 Safety Glass Sumber : http://sunrayglass.tradeindia.com/security-glasses.html/

01.09.17

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

139

Rangka Atap Baja Ringan, memiliki keunggulan lebih ringan dan

pemasangan lebih mudah dari rangka kayu, selain itu, harga Baja

ringan juga 30% lebih murah bila dibandignkan dengan atap kayu.

Atap Polycarbonate

3.2.2 Studi Sistem Utilitas

a. Sistem Pencahayaan

a.1 Sistem Pencahayaan Alami

Bersifat alami sehingga tersedia secara melimpah, dengan

manfaat mengandung daya panas yang menyehatkan dan

bermanfaat bagi tubuh manusia.

Letak jatuh bayangan maupun bukaan diperhatikan untuk

mendapatkan dimensi dan ukuran yang tepat.

a.2 Sistem Pencahayaan Buatan

Jenis Lampu dan Penerapannya :

Lampu Down Light

Tidak terdapat rasa silau karena pemasangan yang

bisa didalam langit-langit. Peletakannya yang juga fleksibel

Gambar 3. 26 Baja Ringan Sumber :

http://kontraktorbajaindonesia.com/mengenal-baja/baja-3/ 01.09.17

Gambar 3. 27 Polycarbonate Sumber :

https://www.distributorbahanbangunan.com/blog/atap-polycarbonate-bukan-pelindung-

ruang-utama/ 01.09.17

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

140

memberikan keuntungan tersendiri. Jenis lampu yang

digunakan antara lain adalah LED, lampu halogen , dan

metal halide

Spot Light

Jenis ini mampu diarahkan secara bebas pada objek

yang dituju, dengan pemasangan nya yang bisa

dipermukaan plafond ataupun menempel disekitarnya

Gambar 3. 28 Down Light Sumber: http://www.fajardesignme.com

Gambar 3. 29 SpotLight Sumber: http://feryabiel.blogspot.co.id

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

141

Lampu Bak atau Neon

Menghasilkan cahaya yang merata pada tiap-tiap

ruang karena jangkauan penyinaran yang relatif menyebar

b. Sistem Pengkondisian Udara

b.1 Sistem Penghawaan Alami

Agar mendapat penghawaan yang baik, sistem yang

digunakan adalah cross ventilation. Dimana terdapat ventilasi

secara vertikal maupun horizontal

b.2 Sistem Penghawaan Buatan

Mekanik menggunakan kipas angin, exhaus dan inhaust fan.

Sedangkan sistem non-mekanik menggunakan AC.

Gambar 3. 30 Lampu Neon / Bak Sumber: https://indonesian.alibaba.com

Gambar 3. 31 Penghawaan Alami Sumber: Dasar-dasar eko-arsitektur hal 59

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

142

c. Sistem Elektrikal

Berasal PLN, sementara penggunaan genset untuk

menghasilkan sumber energi listrik cadangan

d. Sistem Jaringan Air Bersih

Terdiri dari 2 sumber yaitu PDAM dan air dari sumur. Dimana

kebutuhan untuk air bersih berasal dari PDAM, sementara untuk toilet

menggunakan air dari sumur:

d.1 Sistem Downfeed Distribution

Diagram 3. 24 Sistem Downfeed Distribution Sumber : Analisis Pribadi, 2017

PDAM

Distribusi

Distribusi

Distribusi

Distribusi

Distribusi

Distribusi

PLN Trafo

Automatic

Transfer

Switch

Main

Distribution

Panel

Sub Panel Sub Panel

Ruang Ruang

Diagram 3. 23 Skema Sistem Elektrikal Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Genset

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

143

d.1 Sistem Upfeed Distribution

e. Sistem Jaringan Air Kotor

e.1 Grey Water

Limbah cair yang masih dapat dimanfaatkan kembali, jika

melebihi kapasaitas penampung akan dibuang ke saluran kota.

e.2 Black water

Limbah padat yang dibuang langsung menuju Septic Tank

f. Sistem Pemadam Kebakaran

f.1 Fire Alarm System

Memberi tanda bila terjadi kebakaran atau kebocoran. Terdiri

dari :

Panel Kontrol

Toilet Septic Tank Sumur Resapan

Diagram 3. 5 Skema Sistem Pembuangan Black Water Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 32 Main Control Panel http://www.alatpemadamkebakaran.co

Diagram 3. 25 Sistem Upfeed Distribution Sumber : Analisis Pribadi,2017

PDAM Ground

Reservoir

Pompa Distribusi

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

144

Fire Detector

Alarm, ditunjukkan dengan gambar 3.90

f.2 Fire Hydrant System

f.3 Hydrant Box

Gambar 3. 34 Heat Detector https://dir.indiamart.com

Gambar 3. 33 Falme Detector https://www.crowcon.com

Gambar 3. 35 Fire Hydrant System https://www.firefightingequipment.my

Gambar 3. 36 Hydrant Box http://janggatehnik.com

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

145

f.4 Portable Fire Extinguisher

f.1 Fire Automatic Sprinkle System

Setelah meninjau beberapa pilihan diatas, pada kompleks

bangunan akan menggunakan sistem pemadam kebakaran tipe

Suppesion FM200, yang memiliki respon cepat terhadap adanya api

sekaligus tidak menghasilkan warna ataupun bau.

g. Sistem Pembuangan Sampah

Gambar 3. 37 Apar http://janggatehnik.com

Gambar 3. 38 Sprinkle http://janggatehnik.com

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

146

g.1 Sampah organik

g.2 Sampah Anorganik

h. Telekomunikasi

i. Sistem Keamanan

Sampah

Organik Bak

Penampungan

Tempat Pembuangan Sampah Kota

Diolah menjadi

pupuk kompos

Kota

Diagram 3. 6 Skema Sistem Pembuangan Sampah Organik Sumber : Analisis Pribadi,2017

Sampah Anorganik Penampungan

sementara

Diagram 3. 7 kema Sistem Pembuangan Sampah Non-Organik Sumber : Analisis Pribadi,2017

Pengolahan TPA

Telkom PABX Operasional

Internet Modem

Telefon

Komputer

Diagram 3. 8 Skema Komunikasi Keluar Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Faksimili

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

147

Sistem keamanan bangunan yang dapat diterapkan , anatar lain:

Pengamanan oleh satuan pengamanan dalam shift kerja dengan

penjagaan selama 24 jam setiap hari

Pengamanan dengan sistem CCTV

j. Sistem Transportasi Vertikal

j.2 Tangga

300 merupakan sudut tanjakan ideal, Untuk tegak yang

ideal berkisar antara 15 cm - 18 cm, sementara area mendatar

berkisar 20 cm - 33 cm.

j.2 Ramp

Kemiringan ramp tidak boleh lebih dari 70 dan pada area

luar maksimum 60 . Lebar minimum ramp tanpa pengaman

adalah 95 cm, dengan menggunakan pengaman menjadi 120

cm.

(Kepuusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

No.468/KPTS/1998)

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

148

3.2.3 Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Light Shelves

Sistem ini memiliki kelebihan dimana mampu merefleksikan

cahaya matahari saat kondisi diluar mendung atau intensitas cahaya

matahari rendah.

b. Solatube

Alat yang digunakan untuk memasukan cahaya matahari ke dalam

reflector yang kemudian dipantulkan kedalam ruangan. Cahaya yang

dihasilkan bukanlah cahaya buatan, namun cahaya matahari. Alat ini

tidak menghantarkan panas dan tidak menggunakan listrik, Cahaya

matahari dipantulkan dalam dome sehingga cahaya yang masuk

hanya berupa spectrum. Walaupun kondisi mendung, Cahaya yang

dihasilkan tetap cukup untuk beraktifitas didalam ruangan

Gambar 3. 39 Light Shelves https://culdesachdmks.wordpress.com

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

149

3.3 Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi Galeri dan Studio Seni Lukis berada di Kota

Semarang , Jawa Tengah berdasarkan atas :

a. Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah

b. Semarang sebagai salah satu tujuan wisata baik dari

pengunjung dalam negeri maupun wisatawan asing

c. Minat dan antusiasme warga Semarang dalam berkesenian

seni lukis tinggi

d. Mendukung visi Kota Semarang, yang merupakan

perwujudan dari 4 kunci pokok, Kota Perdagangan, Kota

Jasa, Kota Berbudaya dan juga masyarakat yang sejahtera

e. Belum adanya pusat rekreasi dan pelatihan Seni bagi

masyarkat umum mencakup anak-anak, remaja dan

dewasa, dimana mereka bisa memperdalam dan belajar

ketrampilan menggambar sebagai bentuk pengembangan

ketrampilan diri

Gambar 3. 40 Solar Tube http://www.warnerroofinginc.com/vancouver-wa-solar-

tube-installation/ 03.09.17

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

150

f. Belum adanya wadah yang mampu menampung aktivitas

bagi para penggiat Seni Lukis termasuk perkumpulan

(komunitas) didalamnya

Pemilihan Lokasi : BWK II ( Kecamatan Gajahmungkur &

Candisari )

Ruang lingkup makro rencana ini adalah Kotamadya

Semarang yang terletak pada posisi 6o50”-7o10” Lintang Selatan

dan 109o50”-110o35” Bujur Timur. Luas wilayah Kotamadya

Semarang adalah 37.360,947 Ha dengan batas-batas

administratif sebagai berikut:

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Demak

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Berbatasan denagn Kabupaten Kendal

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

Gambar 3.41: Peta BWK II Kota Semarang

Sumber: Perda No.14 Tahun 2011

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

151

Ruang lingkup mikro rencana ini adalah BWK II Kota

Semarang, dengan luas wilayah Kecamatan Gajahmungkur

adalah 765,004 Ha, dan luas wilayah Candisari adalah 555,512

Ha, dengan batas-batas wilayah administrative sebagai berikut:

Sebelah Timur : Kecamatan Tembalang

Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Barat dan Ngaliyan

Sebelah Barat : Kecamatan Banyumanik dan Gunungpati

Sebelah Utara : Kecamatan Semarang Selatan

Potensi BWK II :

Berada di Semarang bagian atas, kemungkinan terjadi banjir

sangat kecil dan memiliki view yang bagus.

Fasilitas Umum yang terdapat di BWK 2 sudah cukup memadai

Lokasi yang strategis berada dekat dengan pusat kota

Pada BWK 2 sudah banyak dilewati kendaraan umum

Kendala BWK II :

Pada jam-jam tertentu terdapat beberapa titik rawan kemacetan.

Alternatif Lokasi : BWK III ( Area Semarang Barat dan

Semarang Utara )

Gambar 3.42: Peta BWK III Kota Semarang

Sumber: Perda No.14 Tahun 2011

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

152

Ruang lingkup mikro rencana ini adalah BWK III Kota Semarang,

berada diarea Semarang Barat dan Semarang Utara dengan

luas wilayah 3.361,97 Ha. Kecamatan Semarang Utara memiliki

9 Kelurahan, sedangkan kecamatan Semarang Barat memiliki 16

kelurahan. Dengan batas-batas wilayah administrative sebagai

berikut:

Sebelah Timur : Semarang Timur

Sebelah Selatan : Kecamatan Gajahmungkur

Sebelah Barat : Kecamatan Tugu dan Kecamatan Ngaliyan

Sebelah Utara : Laut Jawa

BWK III memiliki jumlah penduduk sebesar 287.836 jiwa dan

sebagian penduduk bekerja pada sektor jawa. Secara topografi

wilayah BWK III cenderung datar, dengan kemiringan lereng

berkisar 0-2% hingga 25-40% (curam). Sehingga pemanfaatan

Lahan Beragam, diantaranya permukiman, perdagangan dan

industri, hingga pertambangan.

Dengan kondisi geografis nya yang beragam, BWK III sangat

produktif untuk dikembangkan. Namun, BWK III juga memiliki

ancaman bencana yaitu amblesan tanah dan banjir rob.

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

153

Potensi :

Memiliki empat mode transportasi

Terdapat pelabuhan berskala intenasional

Terdapat banyak sumber daya

Terdapat beberapa tempat wisata yang bisa dikembangkan

Dilewati jalur pantura

Penduduk usia kerja tinggi

Pasar Industri UMKM

Kendala :

Banjir rob disebabkan tinggi daratan dan permukaan laut sama

Pencemaran lingkungan oleh limbah rumah tangga dan limbah

industri lokal

Polusi udara yang disebabkan gas buang dari pabrik dan

kendaraan bermotor

Sistem drainase yang tidak berfungsi secara optimal

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

154

Kriteria Penilaian

Kriteria Bobot BWK II BWK III

Kawasan dekat dengan

pusat kota

30 25 27

Tidak sulit untuk

dijangkau

20 20 20

Terdapat View bagus

pada area tapak

20 20 15

Kawasan dilewati rute

transportasi umum

10 10 10

Lingkungan yang asri dan

nyaman disekitar tapak

10 10 8

Lokasi berada dikawasan

berbukit

10 8 5

Total 100 93 85

Setelah meninjau beberapa alternatif pemilihan lokasi tapak termasuk

menganalisis kendala didalamnya dan potensi yang dihasilkan, dapat

disimpulkan kriteria lokasi yang sesuai untuk lahan proyek Galeri dan

Studio Seni Lukis di Semarang adalah BWK II.

Tabel 3. 11 Kriteria Penilaian Tapak Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

155

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

Kriteria pemilihan lokasi Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

antara lain;

Tapak dekat dengan pusat kota dan mmudah dijangkau

Mempunyai view yang tidak terhalang

Dapat diakses dengan transportasi umum

Jaringan utilitas sudah memadai

a. Tapak

a.1 Alternaif Tapak 1

Terletak di Jalan Singotoro Raya, Candisari dengan batas :

Utara : Jalan Singotoro Raya

Timur : Rumah Kosong

Selatan : Jalan Karanganyar Gn

Barat : Jalan Dr. Wahidin

Memiliki kemiringan Lahan

Terdapat view yang indah mengenai Semarang bawah

Dilewati transportasi umum

Terdapat sedikit kontur di dalam tapak

Area tapak berada dipinggir jalan, sehingga bagian tapak

yang menghadap jalan raya sering kali ramai terutama

pada sore hari.

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

156

Gambar 3.43 Tampak atas site

Sumber : google earth, peta cad semarang 2010

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

157

a.2 Alternaif Tapak 2

Terletak di Jalan Sisingamangaraja, Gajah Mungkur, dengan batas:

Utara : Perumahan Warga

Timur : Cafe dan Kantor Pos

Selatan : Jalan Sisingamangaraja

Barat : Restoran makan S2

Memiliki Kemiringan Lahan

Dekat dengan prasarana umum seperti hotel, kantor pos,

dan bank

Pada area tapak terdapat banyak kontur

Dikelilingi oleh permukiman warga dan area resto makan

Dilewati transportasi umum

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

158

Gambar 3.44 Tampak atas site

Sumber : google earth, peta cad semarang 2010

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

159

b. Kriteria Pemilihan Tapak

Analisa pemilihan tapak ditunjukkan dengan tabel 3.36 :

Kriteria Tapak 1 Tapak 2

View tidak

terhalang

Dekat dengan jalan raya

dan memiliki view indah

yang menampilkan area

semarang bawah

Terhalang oleh

bangunan

disekeliling

termasuk hotel

dan perkantoran

Dekat dengan

pusat kota

Jalan besar dr. Wahidin

sering dilalui transportasi

umum menuju kota / dari

arah kota

Mudah diakses

dari arah

manapun karena

kondisi jalan tidak

terlalu curam.

Mudah diakses

oleh kendaraan

umum

Tapak berada

diseberang jalan raya,

dan juga jalan singotoro

disekitar area, sehingga

pengunjung dan

kendaraan yang lewat

akan memiliki

aksesibilitas yang mudah

Jalan

Sisingamangaraja

banyak dilalui

oleh pengunjung

namun jalan

tersebut bukan

jalan utama

karena letak nya

yang tergolong

masuk pada area

permukiman

warga.

Lingkungan yang

asri dan nyaman di

sekitar tapak

Pada bagian belakang

lahan dan arah utara

dikelilingi oleh pe

pohonan

Kondisi lahan

tapak dikelilingi

oleh perumahan

warga dan

bangunan

perdaganan

berupa area

makan

Tabel 3. 12 Tabel Analisa Pemilihan Tapak Sumber: Analisis Pribadi , 2017

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

160

c. Pemilihan Tapak Analisa pemilihan tapak ditunjukkan dengan tabel 3.13:

Tapak terpilih

Berdasarkan hasil penilaian kriteria pemilihan diatas terpilih lah

tapak alternatif 1 jl. Singotoro, Candisari. Lokasi cukup tenang dengan

view area Semarang bawah menjadi potensi dan daya tarik tersendiri.

Kemudian akses yang sering dilalui dan mudah dijangkau kendaraan

umum, termasuk prasarana yang sudah memadai.

Analisis SWOT Tapak Terpilih

e.1 Strenght

Iklim mikro yang sejuk pada area tapak dikarenakan kondisinya

yang berada di area atas Kota.

Diarea sekitar utilitas sudah memadai termasuk transportasi

yang dapat mengakses.

Bagi kendaraan umum dan pribadi tidak ada kendala dalam

mencapai lokasi tapak

Kriteria Bobot Tapak 1 Tapak 2

View tidak terhalang

30 30 25

Dekat dengan pusat kota

20 15 15

Pencapaian transportasi umum

20 17 15

Lingkungan yang asri dan nyaman disekitar tapak

30

25 20

TOTAL 87 75

Tabel 3. 13 Tabel Pemilihan Tapak Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI …repository.unika.ac.id/17025/4/13.11.0108 LUTHFI GIFFARI RULIAND… · Pengelompokkan . aktivitas berdasarkan pengelompokan

161

Terdapat banyak vegetasi, hutan, dan lahan kosong yang

terjaga sehingga memberi kesan asri pada area sekitar tapak

e.2 Strenght

Jarak lokasi tapak dekat dengan pusat Kota Semarang

Dikelilingi oleh vegetasi yang bervariasi pada permukiman

warga sekitar dan beberapa area yang berupa lahan kosong

Berdasarkan peraturan daerah syarat membangun memiliki

ketentuan dengan KDB paling besar sebanyak 60 % dari luas

lahan.

e.3 Opportunity

Lokasi tapak sesuai dengan kriteria fungsi bangunan Galeri dan

Studio Seni Lukis di Semarang.

e.4 Threat

Banyaknya vegetasi yang ada , dan berfungsi sebagai area

resapan air hujan