bab iii analisa jaringan berjalan - repository.bsi.ac.id file4. pusat dokumentasi dan jaringan...

26
BAB III ANALISA JARINGAN BERJALAN 3.1. Tinjauan Instansi Badan Pembinaan Hukum Nasional yang berada dibawah naungan dan tanggung jawab langsung dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, merupakan unsur pendukung dari pelaksanaan tugas kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam bidang pembinaan Hukum Nasional. Adapun tugas yang dilaksanakan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), antara lain: 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan hukum nasional; 2. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan hukum nasional; 3. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; 4. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Badan; 5. Pembinaan dan pengembangan sistem hukum nasional; 6. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana pembangunan hukum nasional dan program legislasi nasional (prolegnas); 7. Pembinaan, pembimbingan dan koordinasi serta kerjasama di bidang penyuluhan hukum; 8. Penyelenggaraan kegiatan dalam upaya membentuk budaya hukum masyarakat; dan 30

Upload: lynga

Post on 30-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB III

ANALISA JARINGAN BERJALAN

3.1. Tinjauan Instansi

Badan Pembinaan Hukum Nasional yang berada dibawah naungan dan

tanggung jawab langsung dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,

merupakan unsur pendukung dari pelaksanaan tugas kementrian Hukum dan Hak

Asasi Manusia dalam bidang pembinaan Hukum Nasional. Adapun tugas yang

dilaksanakan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), antara lain:

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan

hukum nasional;

2. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang

pembinaan hukum nasional;

3. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;

4. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Badan;

5. Pembinaan dan pengembangan sistem hukum nasional;

6. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana pembangunan hukum

nasional dan program legislasi nasional (prolegnas);

7. Pembinaan, pembimbingan dan koordinasi serta kerjasama di bidang

penyuluhan hukum;

8. Penyelenggaraan kegiatan dalam upaya membentuk budaya hukum

masyarakat; dan

30

31

9. Pembinaan dan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi

hukum serta perpustakaan hukum.

A. Visi dan Misi

Visi : "Masyarakat memperoleh kepastian hukum".

Misi : 1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;

3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;

4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum

dan HAM; serta

6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang

profesional dan berintegritas.

3.1.1. Sejarah Instansi

Badan Pembinaan Hukum Nasional pertama kali didirikan tanggal 30

Maret 1958 institusi ini bernama Lembaga Pembinaan Hukum Nasional (LPHN)

dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 107 tahun 1958 dan

ditempatkan langsung dibawah Perdana Menteri sebagai badan khusus untuk

melakukan pekerjaan pembinaan hukum nasional, peninjauan kembali perundang-

undangan masa penjajahan secara sistematis yang dilandasi oleh cita-cita untuk

mewujudkan Sistem Hukum Nasional.

32

Dalam periode 1958-1961 Lembaga Pembinaan Hukum Nasional belum

dapat berfungsi sebagaimana mestinya dikarenakan situasi politik dan sosial pada

waktu itu yang tidak memungkinkan institusi tersebut bekerja dengan baik. Oleh

karenanya pada tanggal 6 Mei 1961 Lembaga ini dibentuk kembali dengan

Keputusan Presiden RI No. 194 tahun 1961 dan tidak lagi berada dibawah

Perdana Menteri melainkan berada dalam lingkungan tugas Menteri Kehakiman.

Pada tahun 1964 LPHN yang dibentuk tahun 1961 diakhiri masa tugasnya

dengan pertimbangan jangka waktu pelaksanaan tugas yang diberikan oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara kepada LPHN dalam Ketetapan No.

II/MPRS/1960 telah lampau. Namun Pembinaan Hukum Nasional perlu

dilanjutkan dan lebih digiatkan kembali dan digaya barukan mengenai tugas,

susunan dan tata kerjanya. Maka dikeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 282

tahun 1964 tentang Menggaya Barukan Lembaga Pembinaan Hukum Nasional.

Sampai dengan tahun 1971 LPHN tetap berdasarkan Keputusan Presiden

RI No. 282 tahun 1964 tetapi khusus mengenai Sekretariat Lembaga Pembinaan

Hukum Nasional diatur dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor J.

S.4/8/1 tanggal 1 Juni 1971 yaitu mengenai Struktur Organisasi, Kedudukan,

Tugas dan Wewenang Sekretariat Lembaga Pembinaan Hukum Nasional

departemen Kehakiman.

Pada tahun 1974 terjadi perubahan mendasar dengan dikeluarkannya

Keputusan Presiden No. 45 tahun 1974. Lembaga Pembinaan Hukum Nasional

diubah menjadi Badan Pembinaan Hukum Nasional dan mempunyai kedudukan

sebagai Eselon I dibawah Departemen Kehakiman.

33

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi Badan Pembinaan Hukum Nasional dibagi menjadi 5

Badan dibawah kepemimpinan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional yaitu:

1. Sekretariat Badan.

2. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional.

3. Pusat Perencanaan Hukum Nasional.

4. Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional.

5. Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum.

Dari kelima Badan tersebut dibagi lagi menjadi beberapa Bagian dan

Subbagian yang memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian dan

Subbagian. Subbagian yang mempunyai tugas yang menangani jaringan komputer

yaitu Subbagian Umum pada Bagian Pengelolaan BMN dan Umum yang dibawah

naungan Sekretariat Badan. Adapun struktur organisasi Sekretariat Badan yaitu:

Sumber : http://www.bphn.go.id/ (2017)

Gambar III.1. Struktur Organisasi Sekretariat Badan

34

1. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kepegawaian

Tugas : Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan

administrasi kepegawaian di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Fungsi : Penyiapan pelaksanaan urusan umum kepegawaian di lingkungan

Badan Pembinaan Hukum Nasional; Penyiapan pelaksanaan urusan mutasi,

pemberhentian,dan pensiun pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum

Nasional; dan Pelaksanaan urusan administrasi jabatan fungsional di lingkungan

Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Bagian Kepegawaian terdiri dari:

a. Subbagian Umum Kepegawaian;

b. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional, dan;

c. Subbagian Mutasi dan Pemberhentian.

1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

penyiapan pelaksanaan urusan umum kepegawaian di

lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

2) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas

melakukan penyiapan pelaksanaan urusan administrasi jabatan

fungsional di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

3) Subbagian Mutasi dan Pemberhentian mempunyai tugas melakukan

penyiapan pelaksanaan urusan mutasi,pemberhentian dan pensiun

pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

35

2. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Penyusunan Program dan Laporan

Tugas : Melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana,

program dan anggaran, pemantauan, pengolahan, penyajian data dan informasi

hasil-hasil kegiatan fasilitasi pelaksanaan penataan kelembagaan, organisasi, dan

reformasi birokrasi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di lingkungan

Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Fungsi : Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran; Pelaksanaan pemantauan, pengolahan dan penyajian data informasi

hasil-hasil kegiatan badan; dan Fasilitasi pelaksanaan penataan kelembagaan,

organisasi, dan reformasi birokrasi serta evaluasi dan pelaporan.

Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas:

a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran;

b. Subbagian Data dan Informasi; dan

c. Subbagian Kelembagaan, Reformasi, Birokrasi, Evaluasi dan Pelaporan.

1) Subbagian Penyusuna Rencana dan Anggaran mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,

program dan anggaran Badan Pembinaan Hukum Nasional.

2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan

pemantauan, pengolahan dan penyajian data informasi seluruh

kegiataan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

3) Subbagian Kelembagaan, Reformasi, Birokrasi, Evaluasi dan

Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan fasilitas

36

pelaksanaan penataan kelembagaan, organisasi, dan reformasi

birokrasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan

anggaran Badan Pembinaan Hukum Nasional.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Keuangan

Tugas : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Badan Pembinaan

Hukum Nasional.

Fungsi : Penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan anggaran di

lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan Penyiapan bahan

penatausahaan, pembendaharaan, akutansi, dan pelaporan keuangan di lingkungan

Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Bagian Keuangan terdiri atas:

a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran;

b. Subbagian Perbendaharaan; dan

c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.

1) Subbagian Pelaksana Anggaran mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan anggaran dan

penggajian di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perbendaharaan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum

Nasional.

37

3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penatausahaan, akutansi dan pelaporan keuangan di

lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Tata

Usaha

Tugas : Melaksanakan urusan tata usaha pimpinan, hubungan

kemasyarakatan, keprotokolan, administrasi kerja sama, ketatausahaan,

persuratan, kearsipan, dan administrasi perjalanan dinas di lingkungan Badan

Pembinaan Hukum Nasional.

Fungsi : Pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, hubungan masyarakat dan

keprotokolan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; Pelaksanaan

urusan fasilitasi kerja sama; dan Pelaksanaan urusan ketatausahaan, persuratan,

kearsipan, dan administrasi perjalan dinas di lingkungan Badan Pembinaan

Hukum Nasional.

Bagian Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Tata Usaha terdiri

atas:

a. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;

b. Subbagian Fasilitasi Kerja Sama; dan

c. Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan.

1) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas

melakukan penyiapan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan

keprotokolan.

38

2) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan

penyiapan pelaksanaan urusan administrasi kerja sama.

3) Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan

penyiapan pelaksanaan ketatausahaan, persuratan, kearsipan, dan

administrasi perjalanan dinas di lingkungan Badan Pembinaan

Hukum Nasional.

5. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan

Umum

Tugas : Melaksanakan pengelolaan urusan barang milik negara, rumah

tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Fungsi : Pelaksanaan penata usahaan pengelolaan barang milik negara di

lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan Pelaksanaan urusan rumah

tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum terdiri atas;

a. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara; dan

b. Subbagian Umum.

1) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas

melakukan penyiapan pelaksanaan penatausahaan dan pengelolaan

barang milik negara di lingkungan Badan Pembinaan Hukum

Nasional.

39

2) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan

rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan

Hukum Nasional.

3.2. Skema Jaringan Berjalan

3.2.1. Topologi Jaringan

Badan Pembinaan Hukum Nasional merupakan unsur pendukung

pelaksanaan tugas pokok Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bidang

Pembinaan Hukum Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memiliki jaringan

komputer yang terlihat dalam topologi sebagai berikut:

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Gambar III.2. Topologi Jaringan BPHN

40

Topologi jaringan yang digunakan pada Badan Pembinaan Hukum

Nasional adalah topologi Tree. Dimana pada Topologi diatas terdapat sebuah

Router pada level teratas (root) yang menjadi pusat utama komunikasi yang

menghubungkan antar router lain yang dibawahnya. Kemudian pada level

dibawahnya terdapat switch (central) yang menjadi pusat bagi sejumlah komputer

dilevel bawahnya, yang membentuk topologi seperti Topologi Star. Central ini

menjadi penghubung antara root dengan semua komputer lainnya yang ada

dibawah central.

3.2.2. Arsitektur Jaringan

1. IP Address

Dalam membangun suatu jaringan komputer, pengalamatan IP address

merupakan suatu masalah yang sangat penting. Hal ini dikarenakan, komputer-

komputer yang terhubung kedalam jaringan harus didefinisakan terlebih dahulu

siapa dan didalam subbagian mana komputer itu digunakan. Sehingga sangat

penting sekali untuk membuat arsitektur jaringan, supaya dapat memudahkan

admin dalam menentukan range IP yang digunakan oleh setiap komputer dalam

setiap subbagian atau divisi.

Alamat IP yang digunakan oleh BPHN menggunakan IP Address Dinamis,

yaitu dimana IP Address yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung

lainnya didalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah-ubah

setiap saat (Dynamic).

41

2. Domain Name System (DNS)

Domain Name System merupakan sebuah sistem yang berfungsi

menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya dari alamat domain

ke alamat IP. Jadi host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer

dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS.

Nama domain yang digunakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional yaitu

bphn.go.id sebagai website resmi BPHN dan jdihn.bphn.go.id sebagai website

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional BPHN.

3. Radius Server

Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai satu server radius, radius

merupakan kependekan dari Remote Authentication Dial In User Service,

merupakan protokol jaringan yang menjalankan service management

Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user

yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan. Server

Radius menyediakan mekanisme keamanan dengan menangani otentikasi dan

otorisasi koneksi yang dilakukan user.

Pada saat komputer client akan menghubungkan diri dengan jaringan maka

server Radius akan meminta identitas user (username dan password) untuk

kemudian dicocokkan dengan data yang ada dalam database server Radius untuk

kemudian ditentukan apakah user diijinkan untuk menggunakan layanan dalam

jaringan komputer. Jika proses otentikasi dan otorisasi berhasil maka proses

pelaporan dilakukan, yakni dengan mencatat semua aktifitas koneksi user,

menghitung durasi waktu dan jumlah transfer data dilakukan oleh user.

42

3.2.3. Skema Jaringan

Sumber : Analisis Jaringan BPHN (2017)

Gambar III.3. Skema Jaringan Badan Pembinaan Hukum Nasional

Pada skema jaringan diatas terdapat tiga gedung yaitu gedung BPHN,

gedung JDIHN dan gedung ANNEX. Internet Service Provider yang digunakan

oleh BPHN yaitu ICON+. ICON+ merupakan penyedia layanan jaringan, jasa dan

content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi

PT. PLN (Persero) dan publik. Router yang digunakan BPHN ada tiga Router,

yang pertama Router Cisco 891 sebagai Router penghubung antara jaringan

provider dengan jaringan lokal, yang kedua Router Mikrotik 450G sebagai

43

penghubung antara Router Cisco dengan server JDIHN dan sekaligus sebagai

Firewall dan yang ketiga Router Mikrotik 1100AH sebagai Firewall dari server

BPHN yang terdiri dari empat server yaitu Web Server, Mail Server, Radius

Server, Proxy dan DNS server.

Kemudian terdapat Switch 3Com sebagai pusat komunikasi utama antara

Router, server dan switch-switch yang dibawahnya. Dari switch pusat kemudian

terhubung ke 2 switch sebagai switch pusat yang terhubung langsung ke switch

3Com dari setiap gedung, di gedung BPHN terdapat 6 lantai yang berarti terdapat

6 switch disetiap lantainya yang saling terhubung termasuk satu switch pusat

gedung, di gedung ANNEX terdapat 4 lantai yang berarti terdapat 4 switch yang

saling terhubung disetiap lantainya. Dan di gedung JDIHN terdapat 3 lantai yang

berarti terdapat 3 switch yang saling terhubung disetiap lantainya yang terhubung

langsung ke switch 3Com dari router 450G.

Kemudian dari switch setiap lantai gedung lansung terhubung dengan

client-client setiap divisi bagian, disini terdapat dua jalur penghubung antara

switch dengan client yaitu melalui kabel langsung dan melalui Wireless. Untuk

lebih detailnya pembagian disetiap gedungnya dapat dilihat di tabel bawah ini:

Tabel III.1.Daftar Client BPHN

Penghubung Kabel Wireless Jumlah Client

Gedung 1

BPHN

Lantai 1 2 Client 12 Client 14 ClientLantai 2 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 3 4 Client 22 Client 26 ClientLantai 4 3 Client 20 Client 23 ClientLantai 5 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 6 4 Client 24 Client 28 Client

Gedung 2

ANNEX

Lantai 1 2 Client 10 Client 12 ClientLantai 2 - Client - Client - ClientLantai 3 4 Client 10 Client 14 ClientLantai 4 - Client - Client - Client

44

Gedung 3

JDIHN

Lantai 1 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 2 3 Client 16 Client 19 ClientLantai 3 2 Client 13 Client 15 Client

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

3.2.4. Keamanan Jaringan

Untuk mengamankan jaringan di Badan Pembinaan Hukum Nasional,

disisi server menggunakan aplikasi Snort dan mengaktifkan fitur Firewall di

Router MikroTik. Snort adalah sebuah aplikasi atau software yang berbasis

opensource, sehingga boleh digunakan secara gratis. Selain itu, disisi server juga

menggunakan fitur Firewall Filter yang diatur di Router MikroTik. Filtering yang

dilakukan biasanya adalah mengatur website atau situs-situs mana saja yang

diperbolehkan untuk diakses oleh client. Firewall filter juga digunakan untuk

pengklasifikasian hak akses, misalnya hak akses untuk kepala bagian berbeda

dengan pegawai biasa. Firewall tidak hanya digunakan untuk melakukan blok

client agar tidak dapat mengakses resource tertentu, namun juga digunakan untuk

melindungi jaringan local dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan hacker.

Berikut adalah tampilan dari pengaturan Firewall Filter yang diberlakukan

di Badan Penyuluhan Hukum Nasional:

45

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

Gambar III.4. Firewall Filter Mikrotik

Dari sisi client, untuk keamanan jaringannya digunakan antivirus smadav

untuk menanggulangi ancaman virus yang senantiasa muncul dan menggunakan

software antivirus internal yang sudah disediakan oleh windows secara gratis

yaitu Windows Defender.

3.2.5. Spesifikasi Hardware dan Software Jaringan

Berikut adalah spesifikasi hardware dan software yang digunakan oleh

Badan Pembinaan Hukum Nasional:

1. Spesifikasi Hardware

a. Spesifikasi Komputer Server

Badan Pembinaan Hukum Nasional memiliki 5 buah server yaitu Web

Server, Mail Server, Radius Server, Proxy dan DNS Server dan JDIHN

Server dengan spesifikasi sebagai berikut:

46

1) Web Server

Tabel III.2.Spesifikasi Web Server

Type HP Proliant ML350 G6

Spesifikasi Intel® Xeon® Processor E5520 ( 2.26 GHz,

8MB L3 Cache, 80W, DDR3-1066, HT, Max

Internal Storage: 2.4 TB SFF( 2.5" ) SAS or 2.0

TB SFF( 2.5" ) SATA ( with optional HDD) ,

HP Half-Height SATA DVD-ROM Optical

Drive, (1) 750 Watt Hot-Plug ( Redundancy

enabled) power supply, 2 fans ship standard.

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

2) Mail Server

Tabel III.3.Spesifikasi Mail Server

Type IBM x3300 M4Spesifikasi x3300 M4, Xeon 4C E5-2407 80W

2.2GHz/1066MHz/10MB, 1x 4GB, 500GB 7.2k

HS 3.5in SATA, SR C105, DVD-ROM, 460W

p/s, TowerSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

3) Radius Server

Tabel III.4.Spesifikasi Radius Server

Type Asus EssentioSpesifikasi CM6730-ID005D: Intel® Core™ i3-2130(3M

Cache, 3.40 GHz), 8 GBDual Channel, DDR3,

DVD ROM, 1TB SATA 6Gb/s (7200RPM)Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

4) Proxy dan DNS (Secondary) Server

47

Tabel III.5.

Spesifikasi Proxy dan DNS Server

Type HP Proliant ML150Spesifikasi Quad core Intel Xeon 5520 ( 2.26Ghz, 8Mb L3

cache, 80W, DDR3-800), 2GB( 1X2GB) PC3-

10600unbuffered advaced ECC memory, DVD

ROM, 5U TowerSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

5) JDIHN Server

Tabel III.6.Spesifikasi JDIHN Server

TypeProLiant ML350 Gen8

Spesifikasi Intel® Xeon® Processor E5-2690 (20M Cache,

2.90 GHz, 8.00 GT/s Intel® QPI), 8 GB (2 x

4GB) EEC DDR3-10600 RDIMM 1333MHz,

HP 1Gb Ethernet 4-port 331i Adapter, HP Smart

Array P410i, Server HDD 600GB SASSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

b. Spesifikasi Router

Badan Pembinaan Hukum Nasional memiliki 3 Router yaitu satu Router

Cisco dan dua Router Mikrotik dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Cisco 891

Tabel III.7. Spesifikasi Router 891

Device Type Router - 8-port switch (integrated)Data Link

ProtocolEthernet, Fast Ethernet

Capacity IPSec VPN tunnels: 50 Network /

Transport

L2TP, IPSec, FTP, DHCP, DNS, L2TPv3, DDNS

48

Protocol Routing

Protocol

OSPF, RIP-1, RIP-2, BGP, EIGRP, HSRP, VRRP,

NHRP, PIM-SM, GRE Remote

Managemen

t Protocol

Telnet, SNMP 3, HTTP, HTTPS, SSH

Features

NAT support, VPN support, load balancing, VLAN

support, auto-uplink (auto MDI/MDI-X), IGMP

snooping, traffic shaping, Stateful Packet

Inspection (SPI), content filtering, DiffServ

support, MAC address filtering, IPv6 support, High

Availability, Intrusion Prevention System (IPS),

URL filtering, Stateful Failover, Class-Based

Weighted Fair Queuing (CBWFQ), Weighted Fair

Queuing (WFQ), Spanning Tree Protocol (STP)

support, Access Control List (ACL) support,

Quality of Service (QoS), Link Fragmentation and

Interleaving (LFI), Dynamic Multipoint VPN

(DMVPN), WAN failover, DHCP server, Virtual

Route Forwarding-Lite (VRF-Lite), DNS proxy,

Bidirectional Forwarding Detection (BFD) Compliant

Standards IEEE 802.1D, IEEE 802.1Q, IEEE 802.1x

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

49

2) RouterBOARD 1100AHX2

Tabel III.8.

Spesifikasi RouterBOARD 1100AHX2

Product Code RB1100AHX2Architecture PPCCPU Freescale P2020 1066MHz Dual CoreCurrent Monitor NoMain Storage/NAND 64MBRAM 1.5GBSFP Ports 0LAN Ports 13Gigabit YesSwitch Chip 2MiniPCI 0Integrated Wireless NoMiniPCIe 0SIM Card Slots NoUSB NoMemory Cards 1Memory Card Type MicroSDPower Jack 110/220V802.3af Support NoPOE Input 10-24VDCPOE Output NoSerial Port DB9/RS232Voltage Monitor YesTemperature Sensor YesDimentions 1U case: 45x75x440mmOperating System RouterOSTemperature Range -20C .. +45CRouterOS License Level6

3) RouterBOARD 450G

Tabel III.9.

Spesifikasi RouterBOARD 450G

Product Code RB450GArchitecture MIPS-BECPU AR7161 680MHz

50

Current Monitor NoMain Storage/NAND 512MBRAM 256MBSFP Ports 0LAN Ports 5Gigabit YesSwitch Chip 1Integrated Wireless NoMiniPCIe 0SIM Card Slots NoUSB NoMemory Cards 1Memory Card Type MicroSDPower Jack 10-28V802.3af Support NoPOE Input 10-28VPOE Output NoSerial Port DB9/RS232Voltage Monitor NoTemperature Sensor NoDimentions 150mm x 105mmOperating System RouterOSTemperature Range -30C .. +60CRouterOS License Level5

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

c. Spesifikasi Switch Server

Tabel III.10.

Spesifikasi Switch 3Com

Manufactured by 3COMModel 3C16479Device Type Switch

Networking Ports Qty24 x Ethernet 10Base-T, Ethernet

100Base-TX, Ethernet 1000Base-TData Transfer Rate 1 GbpsData Link Protocol Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit EthernetConnectivity Technology WiredCommunication Mode Half-duplex, full-duplexSwitching Protocol EthernetMAC Address Table

Size32K entries

51

Status IndicatorsLink activity, port transmission speed, port

duplex mode, power

Features

Flow control, full duplex capability, layer

2 switching, auto-sensing per device, auto-

negotiation, auto-uplink (auto MDI/MDI-

X), store and forward, Quality of Service

(QoS)

Compliant Standards

IEEE 802.3, IEEE 802.3u, IEEE 802.3z,

IEEE 802.1D, IEEE 802.3ab, IEEE

802.1p, IEEE 802.3x

Interfaces24 x network - Ethernet 10Base-

T/100Base-TX/1000Base-T - RJ-45 female

Compliant Standards

FCC Class A certified, CSA, EN 60950,

EN55022, ICES-003, UL 1950, VCCI

Class A ITE, IEC 60950, EN55024Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

d. Spesifikasi Router Wireless

Tabel III.11.

Spesifikasi Router Wireless

Model Name Linksys EA6300Network Standards

o IEEE 802.11b

o IEEE 802.11a

o IEEE 802.11g

o IEEE 802.11n

o IEEE 802.11ac

Radio Frequency Bands 2.4 & 5GHzPorts 1x Gigabit WAN, 4x Gigabit LAN, 1x USB

3.0, PowerLEDs Power, Internet, Ethernet (1-4)Buttons Reset, Wi-Fi Protected Setup, Power (EU

52

models only)Operating Temperature 32 to 104 °F (0 to 40 °C)Storage Temperature -4 to 158 °F (-20 to 70 °C)Max. Link Rate 867 MbpsPlatform Compatibility

o Windows XP

o Windows Vista 32/64

o Windows 7 32/64

o Windows 8 32/64

o Mac OS X 10.5.8 Leopard or

later

o Mac OS X 10.6.1 Snow

Leopard or later

o Mac OS X 10.7 Lion

o Mac OS X 10.8 Mountain

Lion

o Mac OS X 10.9 Mavericks

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

e. Spesifikasi PC Client

Tabel III.12.

Spesifikasi PC Client

Platform Desktop PC

Tipe Prosesor Intel Core i5

Processor OnboardIntel® Core™ i5-6500 Processor (3.2 GHz, 6M

Cache) up to 3.60 GHz Memori Standar 8 GB DDR4 Hard Drive 1TB Internet / Ethernet LAN (10/100 mbps) – WLAN

53

Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

b) Spesifikasi Software

Tabel III.13.

Spesifikasi Software

Perangkat Sistem Operasi Aplikasi

Web Server Linux Centos 6.6Cpanel, Webhosting & DNS Server

(Primary)Mail Server Linux Centos 6.5 Zimbra 8.0.7Radius

Server

Linux Ubuntu Server

LTS 14.04.2RadiusDesk, Billing Hotspot

Proxy dan

DNS ServerLinux Centos 5.10 Squid, Bind, Apache (Web Service)

JDIHN

ServerLinux Centos 6.6

Cpanel, Webhosting & DNS Server

(Primary)

PC ClientMicrosoft Windows

7 Professional 64 bit

- Microsoft Office 2013

- Browser (Google Chrome, Mozilla

Firefox)

- Adobe CS 3

- Anti VirusSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)

3.3. Permasalahan

Salah satu aspek yang sangat penting dalam penyimpanan data adalah bahwa

user dapat merasa aman dan mudah dalam hal akses data tersebut. Teknologi

komputer berbasis sistem cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan

internet dan storage sebagai server pusat untuk mengelola data dan juga aplikasi

pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program

tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka

melalui komputer dengan akses internet.

54

Pada gedung Badan Pembinaan Hukum Nasional, sistem penyimpanannya

masih menggunakan perangkat keras (hardware) yang berada dimasing-masing

komputer client. Jadi resiko terjadinya hilang atau rusaknya data itu sendiri bisa

sangat terjadi karena komputer client yang harus bekerja apapun, rentan terserang

virus yang dapat merusak data. Permasalahan lain adalah data yang tersimpan

tidak terkoneksi pada satu pusat sehingga pegawai akan kesulitan apabila harus

mengambil data ke devisi lain atau sedang diluar kota. Sehingga muncullah

permasalahan pada sistem pengolahan dan penyimpanan data pada karyawan yang

mudah dan efektif untuk digunakan.

55

3.4. Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis berharap penerapan sistem penimpanan berbasis cloud dapat

diterapkan pada gedung BPHN. Agar penyimpanan data pada BPHN dapat

dengan mudah dan terkoneksi satu sama lain untuk mengakses data maka,

diperlukan penerapan sistem penyimpanan cloud computing agar pegawai BPHN

bisa mengakses data dimanapun dan kapanpun. Agar data yang tersimpan tidak

menggunakan hardware pc client yang rentan akan hilang atau rusaknya data

tersebut maka dalam hal ini penulis membuat sistem penyimpanan cloud

menggunakan owncloud dan xampp sebagai databasenya agar user dapat

menyimpan data pada server cloud. Untuk keamanan data yang tersimpan di

storage colud maka penulis menginstal anti virus agar data yang tersimpan aman.

Keuntungan dari sistem penyimpanan berbasis cloud ini bagi pegawai

BPHN adalah operasional dan manajemen lebih mudah dan sederhana.

Keuntungan bagi perusahaan sendiri adalah menghemat biaya operasional pada

sistem informasi yang dibangun, bisa menghemat waktu pada perusahaan

sehingga bisa langsung fokus pada perkembangan infrastuktur lain pada BPHN.