bab iii akuntabilitas kinerja tahun 2014119.252.171.190/resource/doc/download/-7.pdf · hasil...
TRANSCRIPT
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban
amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 Kabupaten Musi
Banyuasin merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun ketiga
dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2012 – 2017 dan disusun
berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap instansi yang ada dibawah
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Capaian kinerja suatu instansi
menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam suatu
bidang/sektor tertentu.
Proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin masih banyak mengalami hambatan.
Hambatan utama yang dijumpai dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah tahun 2014 ini adalah kesulitan dalam pengumpulan data kinerja
yang tersebar pada berbagai unit organisasi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang akan datang,
pengembangan sistem pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Bab III - 1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
seluruh instansi pemerintah yang ada di Pemerintah Kabupaten
Musi Banyuasin.
A. Capaian Kinerja
Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan
semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan
semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana) Capaian indikator kinerja = x100 % kinerja Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja
juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan
realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan
target pada akhir periode dokumen RPJMD.
Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan
indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan
secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja
pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.
Bab III-2
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-
masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat
sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
X > 85 % : Sangat Berhasil
70 % < X < 85 % : Berhasil
55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian
kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan
program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu
penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok
indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
a. Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis
1. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja
Sasaran
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU)
merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah
dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam
RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan
demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU
dengan dokumen perencanaan yang ada dalam Pemerintahan
Daerah.
Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja
dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam
mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian
indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara
Bab III-3
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian
indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang
diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan
demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan
pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.
2. Capaian Indikator Makro
Indikator kinerja makro daerah merupakan indikator kinerja
yang terkait dengan ekonomi dan soaial budaya dimana
pencapaiannya didukung oleh seluruh SKPD yang ada dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
Indikator tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan
kegiatan selama 5 (lima) tahun dalam periode 2012-2017. Adapun
target dan realisasi indikator makro Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin sebagai berikut :
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2014
No Indikator Kinerja SatuanTarget2014
Realisasi2014
% PenjelasanSumber
Data
Perekonomian 1 Pertumbuhan Ekonomi
( Non Migas)% 8,96 9,26 103,3 Laju peningkatan
produksi (PDRB tanpa Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000)
BAPPEDA
2 Pertumbuhan Ekonomi (Migas)
% 3,83 4,21 109,9 Laju peningkatan produksi (PDRB Dengan Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000)
BAPPEDA
Bab III-4
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja SatuanTarget2014
Realisasi2014
% PenjelasanSumber
Data
3 Pendapatan per kapita (Migas)
Juta Rp 48.276 53,099 109,9 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
4 Pendapatan per kapita (Non Migas)
Juta Rp 24.723 26,342 106,5 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
5 PDRB per kapita (Migas) Juta Rp 60,054 64,363 107,2 Pendapatan regional (Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk
BAPPEDA
6 PDRB per kapita (Non Migas)
Juta Rp 29,385 31,930 108,7 Pendapatan regional (Non Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk
BAPPEDA
7 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita
Juta Rp 1.641.280 1.703.396,46 103,80 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
8 Nilai Tukar Petani Jt/KK/thn 38 30,12 79,26 Data nilai tukar petani ini disajikan berdasarkan data dari BPS tahun 2013
BAPPEDA
Kontribusi PDRB
9 Kontribusi Sektor Pertanian (palawija) terhadap PDRB
Juta Rp 515,099 466,523 90,6 Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor pertanian dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
10 Kontribusi sektor Perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Juta Rp 2,393 2,252 94,1 Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor industri dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
Bab III-5
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
11 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Juta Rp 2,592 2,721 105,0 Penjumlah nilai tambah (selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perkebunan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
12 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
Juta Rp 585 602 102,90 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
13 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB
Juta Rp 1,838 1,665 90,6 Penjumlah Nilai Tambah(Selisih Nilai Produksi dengan Nilai antara) bruto dari sektor kehutanan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
14 Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB
Juta Rp 21,292 20,567 96,6 Penjumlah nilai tambah (selisih produksi dengannilai antara) bruto dari sektor petambangan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
15 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
Juta Rp 2,772 3,117 112,4 Penjumlah Nilai tambah(selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perdaganagan dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
Sosial Budaya
16 Persentase Penduduk Miskin
% 13,50 18,02 133,48 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
17 Berkurangnya Tingkat Kesenjangan
Indeks 1,42 1,42 100 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
Bab III-6
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
18 Tingkat Pengangguran Terbuka
Orang 15,032 12,325 81,99 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
19 Rasio Ketergantungan % 50 50 100 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
20 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Konstanta
73,77 73,67 99,86 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
Keuangan Daerah 21 Desa telayani air bersih Desa 211 183 86,72 Realisasi belum dapat
mencapai target karena jauhnya daerah jangkauan, dan banyak penduduk yang menggunakan air sumur. Data diperoleh dari Muba dalam Angka
BAPPEDA
22 Jumlah APBD TrilyunRp
3,11 3,91 125,72 Angka realisasi didapatkan dari jumlah pendapatan ditambah dengan penerimaan pembiayaan. Terjadinya peningkatan tersebut dari dana perimbangan yang meningkat sampai dengan 125,72% yang terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak
DPPKAD
23 Jumlah PAD MilyarRp
105,18 172,92 164,40 Realisasi PAD pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 111,8% dan melebihi target dikarenakan terdapat kenaikan pada pendapatan di sektor Retribusi daerah yang ditargetkan Rp.3.484.440.000 melampaui target sebesar Rp.4.081.568.991 atau mengalami kenaikan sebesar 117,14% sedangkan target PAD yang didapatkan dari pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
DPPKAD
Bab III-7
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
serta lain-lainnya Pendapatan Daerah yang sah walau tidak memenuhi target namun tidak terlalu signifikan.
Perbankan, Asuransi dan Penginapan
24 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
% 6 8 133 Realisasi didapat berdasarkan data pembuatan surat izin dari Badan Pelayanan Perizinan dibagi target tahun 2013.
SIUP/TDP
25 Jenis dan Jumlah perusahaan asuransi dan cabang
- 1 1 100 BP3M belum melakukansurvey langsung ke lapangan dikarenakan terjadinyanya transisi indikator dari Bappeda ke BP3M
BP3M
26 Jenis, Kelas dan Jumlah restoran
7 561 8014 peningkatan ini merupakan salah satu indikator dari makin baiknya perekonomian masyarakat terutama di bidang kuliner di wilayah Musi Banyuasin.
BPS KabMUBAdalamBuku
MUBAdalamAngka
2011-2012
27 Jenis,Kelas dan jumlah penginapan/hotel
15 28 186 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BPS KabMUBAdalamBuku
MUBAdalamAngka
2011-2012
Pendidikan 28 Angka Melek Huruf % 99,99 100 100,01 Pada Angka Melek huruf
tersebut, ternyata mengalami peningkatan capaian sebesar 100,01% dimana rencana target yang harus dicapai sebesar 99,98% ternyata terealisasi 99,99%. Juga apabila bandingkan dengan tahun 2012 yanglalu mengenai peningkatan sebesar 0,01% dimana data realisasi tahun 2012 yang lalu sebesar 99,97% namun capaian realisasi tahun 2012 sebesar 100%
DIKNAS
Bab III-8
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
29 Angka rata-rata lama sekolah
% 8,8 - - BPS Kabupaten Muba belum melaksanakan survei terhadap angka rata - rata lama sekolah karena BPS melalukan survei lima tahun sekali, sehingga data belum dpt ditampilkan
DIKNAS
30 Angka Partisipasi Kasar % 104,73 106,47 101,66 Adanya pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD serta kegiatan kelompok belajar program paket B setara SMP bagi anak - anak yang kurang mampu
DIKNAS
31 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
% 100 100 100 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 7 tahun. Adanya pebmangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD bagi anak - anak nya yang kurang beruntung
DIKNAS
32 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
% 99,53 100 99,53 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 13 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket B setra SMP bagi anak - anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
Bab III-9
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
33 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
% 76,92 78,77 102,41 Meningkatnya kesadaran masyarakt untuk menyekolahkan anakanya yang sudah berumur 16 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru,penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belaiar program paket C setara SMA bagi anak - anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
33 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
% 76,92 78,77 102,41 Meningkatnya kesadaran masyarakt untuk menyekolahkan anakanya yang sudah berumur 16 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru,penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belaiar program paket C setara SMA bagi anak - anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
34 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
% 0,08 0,07 87,5 Menurut angka putus sekolah di SD/MI dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanyabantuan siswa miskin d. Terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
35 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
% 0,24 0,08 33,33 Menurut angka putus sekolah di SMP/Mts dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanyabantuan siswa miskin d. Terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
Bab III-10
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Indikator Kinerja Satuan Target2014
Realisasi2014
% Penjelasan SumberData
36 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
% 0,20 0,14 70,00 Menurut angka putus sekolah di SMA/MA dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanyabantuan siswa miskin d. terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
37 Rasio jumlah puskesmasper 1000 penduduk
per100.00pendud
uk
5 4,49 89,70 Jumlah pertambahan penduduk yang cepat dan tidak sebanding
Dinkes
38 Rasio jumlah poskesdes per Desa
1,15 1,11 96,52 Terjadinya penurunan dari tahun 2012
Dinkes
39 Rasio tenaga dokter per 100.000 penduduk
per100.000pendud
uk
20 11,63 58,14 realisasi belum mencapai target, karenamasih terdapat kekurangan tenaga dokter di sarana kesehatan.
Dinkes
40 Rasio bidan per 100.000penduduk
per100.000pendud
uk
70 41,53 59,32 realisasi belum mencapai target, karenamasih terdapat kekurangan tenaga bidan di sarana kesehatan.
Dinkes
42 Angka Usia Harapan Hidup
Tahun 70,72 70,44 99,60 melebihi target yang yang diinginkan, karena dikabupaten musi banyuasin kepala daerahnya sangat berperan positif dalam kegiatan lansia.
Dinkes
43 Persentase balita gizi buruk
% 0,22 0,04 18,18 pada tahun 2012 persentase realisasi di dapatkan dari dengan membandingkan jumlah balita gizi buruk yang ada yang berjumlah 38 org dengan jumlah balita yang ditimbang berjumlah 14.309 org. Jumlah balita ditimbang lebih sedikit dibandingkan tahun 2012 begitu juga denganjumlah balita gizi buruk jumlahnya lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi persentase realisasi tahun 2012 dan 2013 sama yaitu 0.27%
Dinkes
Bab III-11
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja
Secara umum, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah
dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab
organisasi. Dari 29 sasaran yang telah ditetapkan di dalam RPJMD
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012-2017, pengukuran, evaluasi
dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap sasaran
dengan 129 indikator kinerja yang program dan kegiatannya
dilaksanakan pada tahun 2014. Pencapaian indikator sasaran kinerja
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. KategoriJumlah Indikator
SasaranPersentase
Misi I ( 12 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 11 91,672. Baik - -3. Cukup - -4. Kurang 1 8,33Misi II ( 13 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 9 69,232. Baik 1 7,693. Cukup - -4. Kurang 3 23,08Misi III ( 28 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 19 67,862. Baik 2 7,143. Cukup 1 3,574. Kurang 6 21,43
Misi IV ( 51 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 41 80,392. Baik 3 5,883. Cukup 1 1,964. Kurang 6 11,76
Misi V ( 25 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 18 722. Baik - -3. Cukup 3 124. Kurang 4 16
Bab III-12
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Analisis pencapaian Tujuan Dan Sasaran Pemerintah Kabupaten
Musi Banyuasin tahun 2014 adalah sebagai berikut :
MISI I : Memperkuat Ekonomi rakyat Berbasis Sumber Daya dan
Kearifan Lokal yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius
Tujuan 1.1. Mewujudkan Swasembada Pangan yang Merata dan
Berkelanjutan
Tujuan mewujudkan swasembada pangan yang merata dan
berkelanjutan didukung oleh 1 (satu) sasaran. Rincian analisis capaian
masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.1.1. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan dan
Perikanan yang Mendukung Ketahanan Pangan
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Produktivitas padi pertahun ton/ha 4,37 4,16 95,19
2 Produktivitas jagung pertahun ton/ha 4,56 7,20 157,89
3 Penguatan cadangan pangan%
pertahun100 758 758
4Skor pola pangan harapan (PPH)
% 87,40 94,86 108,54
5 Produksi daging pertahun ton/tahun 1.613 1.764,00 109,36
6 Produksi telur pertahun ton/tahun 667 677,01 101,50
7 Produksi perikanan pertahun ton/tahun 15,226 37.018,00 243,12
1) Capaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 95,19%. Pada
tahun 2014 ditargetkan produktivitas padi pertahun sebesar 4,37 ton,
angka realisasi indikator produktivitas padi pertahun pada tahun 2014
adalah 4,16 ton yang merupakan hasil perhitungan dari produksi padi
tahun 2014 sebanyak 239.665 ton dibagi luas lahan tahun 2014 sebesar
Bab III-13
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
57.555 ha, sehingga pertumbuhan produktivitas padi pertahun mencapai
4,16 ton.2) Capaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 157,96%,
pencapaian indikator kinerja ini cukup tinggi. Pada tahun 2014
direncanakan indikator ini mencapai target 4,56 ton, sedangkan pada
realisasinya mencapai angka 7,20 ton. Angka realisasi ini didapat dari
jumlah produksi jagung tahun 2014 sebesar 21.875 ton dibagi luas lahan
tanam tahun 2014 sebesar 3.037 ha, sehingga menunjukkan hasil
sebesar 7,20 ton.3) Capaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 758%. Untuk
tahun 2014 indikator penguatan cadangan pangan ditargetkan sebesar
100% pertahun, namun realisasi yang dicapai sebesar 758%. Angka
realisasi ini didapat dengan menggunakan rumus SPM yaitu jumlah
cadangan pangan kabupaten tahun 2014 sebesar 758 ton dibagi 100 ton
dan dikali 100%, sehingga hasil realisasi yang dicapai sebesar 758%.4) Capaian indikator skor pola pangan harapan tahun 2014 sebesar
108,53%. Pada tahun 2014 indikator skor pola pangan harapan
ditargetkan sebesar 87,40%, untuk realisasi yang dicapai pada tahun
2014 sebesar 94,86%. Perhitungan angka realisasi ini didapat dari nilai
jumlah skor PHH yang didapat dari persentase AKG kelompok bahan
pangan dikali bobot ketersedian bahan makanan.5) Capaian indikator produksi daging tahun 2014 sebesar 109,40% capaian
indikator tersebut sudah di atas target. Produksi daging untuk tahun
2014 ditargetkan sebanyak 1.613 ton sementara realisasi yang dicapai
adalah 1.764,66 ton, realisasi ini merupakan perhitungan dari jumlah
kebutuhan konsumsi daging pada tahun 2014. 6) Capaian indikator produksi telur tahun 2014 sebesar 101,50%, target
untuk tahun 2014 indikator Produksi telur pertahun adalah 667 ton dan
realisasi yang tercapai adalah 677,01 ton. Perhitungan angka realisasi
produksi telur ini didapat dari jumlah produksi telur yang dihasilkan pada
tahun 2014.7) Capaian indikator produksi perikanan tahun 2014 sebesar 243,12%.
Pada tahun 2014 indikator produksi perikanan tersebut ditargetkan
sebesar 15,22 ton, dan yang terealisasi adalah sebesar 37.018,34 ton.
Angka realisasi produksi perikanan didapat dari jumlah hasil produksi
tangkap ditambah dengan jumlah produksi budidaya.
Bab III-14
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Produktivitaspadi pertahun
ton/th 4,27 4,32 4,37 4,32 4,34 4,16 101,17 100,46 95,19
2Produktivitasjagung pertahun
ton/th 4,34 4,45 4,56 3,48 3,47 7,20 80,18 77,97 157,89
3PenguatancadanganPangan
% 100 100 100 100 320 758 100 320 758
4Skor PolaPanganHarapan (PPH)
% 79,30 83,20 87,40 86,10 92,36 94,86 108,58 111 108,53
5Produksi dagingpertahun
ton/thn 1,535 1.573 1.613 1.740,94 1.790,401.764,6
6 113,42 113,82 109,40
6Produksi telur pertahun
ton/thn 650 660 667 667 681 677,01 102,61 103,18 101,50
7Produksi perikanan pertahun
ton/thn 13.81 14,5 15,226 20.222 20,22 37.018,34 146,43 146,43 243,12
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang tetapkan
terdapat 3 (satu) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka
realisasinya yaitu pada “indikator produktivitas padi pertahun, indikator
produksi daging pertahun dan indikator produksi telur pertahun” dan 4
(empat) indikator “produktivitas jagung pertahun, indikator penguatan
cadangan pangan, indikator skor pola pangan harapan dan indikator
produksi perikanan pertahun” mengalami tren meningkat. Untuk capaian
kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 dari 7 (tujuh) indikator
sasaran yang ditetapkan terdapat 4 (ua) indikator yang mengalami tren
fluktuatif yaitu indikator “produktivitas padi pertahun, skor pola pangan
harapan, produksi daging pertahun dan produksi telur pertahun”, sedangkan
Bab III-15
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
untuk indikator “produktivitas jagung pertahun, penguatan cadangan pangan
dan produksi perikanan pertahun memiliki tren meningkat”. Analisa
perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai
berikut:1) Indikator produktivitas padi pertahun mengalami tren secara fluktuatif,
pada tahun 2012 realisasi 4,32 ton kemudian meningkat menjadi 4,34
ton pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka
realisasi menjadi 4,16 ton. Untuk angka capaian kinerja indikator
produktivitas padi pertahun mengalami tren cenderung menurun, pada
tahun 2012 capaian kinerja sebesar 101,17% kemudian menurun
menjadi 100,46% di tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan kembali menjadi 95,19%. Capaian indikator ini menghasilkan
nilai rata-rata sebesar 98,94%.2) Indikator produktivitas jagung pertahun mengalami tren meningkat, ini
dapat terlihat dari perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2012
produktivitas jagung pertahun mencapai 3,48 ton, pada tahun 2013
mengalami penurunan menjadi 3,47 ton dan pada tahun 2014 meningkat
menjadi 7,20 ton/tahun. Untuk capaian kinerja pada indikator
produktivitas jagung pertahun mengalami tren fluktuasi, dimana tahun
2012 mencapai 80,18%, menurun menjadi 77,97% di tahun 2013 dan
meningkat menjadi 157,89% di tahun 2014. Capaian indikator ini
menghasilkan nilai rata-rata sebesar 105,3%. 3) Indikator penguatan cadangan pangan mengalami tren meningkat, pada
tahun 2012 realisasi 100% kemudian meningkat menjadi 320% di tahun
2013 dan pada tahun 2014 menjadi 758%, penghitungan realisasi kinerja
ini menggunakan rumus SPM. Untuk capaian kinerja indikator penguatan
cadangan pangan mengikuti realisasi kinerja, yaitu cenderung
mengalami tren meningkat, ini dapat dilihat dari tahun 2012 sebesar
100%, naik menjadi 320% pada tahun 2013 dan naik lagi menjadi 758%
pada tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata
sebesar 392,66%.4) Indikator skor pola pangan harapan untuk realisasi mengalami tren
peningkatan, ini dapat terlihat dari perbandingan mulai dari tahun 2012
sebesar 86,10%, 92,36% di tahun 2013 dan 94,86% di tahun 2014.
Untuk capaian kinerja pada indikator skor pola pangan harapan
Bab III-16
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
mengalami tren fluktuasi, ini dapat terlihat di tahun 2012 sebesar
108,58%, kemudian meningkat menjadi 111% ditahun 2013 dan 108,53%
di tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar
109,37%5) Indikator produksi daging pertahun mengalami tren secara fluktuatif pada
realisasi kinerja, pada tahun 2012 realisasi yang tercapai adalah 1.790
ton, kemudian meningkat menjadi 1.790,40 ton di tahun 2013 dan
mengalami penurunan realisasi menjadi 1.764,66 ton di tahun 2014.
Pada capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, ini terlihat dari
capaian indikator tahun 2012 sebesar 113,42% kemudian meningkat
menjadi 113,82% di tahun 2013 dan mengalami penurunan menjadi
113,12% di tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata
sebesar 113,45%.6) Indikator produksi telur pertahun untuk realisasi mengalami tren secara
fluktuatif, hal ini terlihat dari realisasi pada tahun 2012 sebesar 667 ton,
di tahun 2013 realisasi meningkat menjadi 681 ton dan di tahun 2014
menurun menjadi 677,01 ton. Untuk capaian kinerja indikator produksi
telur pertahun juga mengalami tren fluktuatif, dapat di lihat dari capaian
kinerja paada tahun 2012 sebesar 102,61%, meningkat menjadi
103,18% ditahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
menjadi 101,50%. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata
sebesar 102,43%.7) Indikator produksi perikanan pertahun realisasi kinerja cenderung
mengalami tren meningkat, hal ini dapat dilihat dari realisasi tahun 2012
sebesar 14,5 ton, menjadi 15,226 ton di tahun 2013 dan meningkat lagi
menjadi sebesar 37.018,34 ton di tahun 2014. Untuk capaian kinerja juga
indikator produksi perikanan pertahun cenderung selalu meningkat, ini
dapat dilihat dari capaian tahun 2012 sebesar 146,43%, 224,76% di
tahun 2013 dan meningkat lagi sebesar 243,12% ditahun 2014. Capaian
indikator ini menghasilkan nilai sebesar 204,77%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-17
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
berikut :
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1 Produktivitas padi pertahun ton/ha 4,16 4,5 96,44
2Produktivitas jagung pertahun
ton/ha 7,20 4,56 157,89
3Penguatan cadangan pangan
%pertahun 758 100 758
4Skor pola pangan harapan (PPH)
% 94,86 100 105,41
5 Produksi daging pertahun ton/tahun 1.764,66 1.717 102,77
6 Produksi telur pertahun ton/tahun 667 687 97,08
7Produksi perikanan pertahun
ton/tahun 37.018,34 17.625 210
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
96,44%, 157,89%, 758% 105,41%, 102,77%, 97,08% dan 210 untuk
masing-masing indikator. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun
ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada
tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Bab III-18
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional ( SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Pencapaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 95,29%,
capaian indikator ini untuk tahun 2014 belum memenuhi target, hal ini
disebabkan karena tahun 2014 ini pada waktu tanaman sedang masa
berbunga terjadi musim kemarau. Untuk mencapai sasaran peningkatan
produktivitas padi ini diambil kebijakan melalui program peningkatan
penerapan teknologi pertanian/perkebunan, pengadaan sarana dan
prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna, dan program
peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
2) Pencapaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 157,89%,
capaian indikator ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan, hal ini
disebabkan adanya bantuan benih unggul yang ditanam pada awal tahun
(bibit jagung hybrida). Selain itu tidak adanya serangan hama dan harga
jagung ditingkat petani cukup bagus sehingga minat petani untuk
menanam jagung meningkat.
3) Pencapaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 758%,
capaian ini melebihi target yang ditetapkan, bahkan jauh diatas target
nasional sebesar 60%. Capaian yang melebihi target ini disebabkan
karena didukung oleh anggaran APBD Kabupaten Musi Banyuasin, sejak
tahun 2012 pengadaan cadangan pangan (beras) diatas 60 ton, yaitu
pada tahun 2012 sebanyak 120 ton, tahun 2013 sebanyak 320 ton dan
pada tahun 2014 sebanyak 445 ton.
4) Pencapaian indikator skor pola pangan harapan (PPH) sebesar
108,53%, mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 111% ,
Bab III-19
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
walaupun untuk realisasinya mengalami peningkatan hal ini disebabkan
target tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013.
5) Pencapaian indikator produksi daging pertahun sebesar 109,40%,
capaian ini melebihi target. Capaian indikator ini melebihi target
disebabkan jumlah permintaan untuk konsumsi naik sehingga jumlah
pemotongan juga naik, akibatnya mempengaruhi jumlah produksi daging.
6) Pencapaian indikator produksi telur pertahun sebesar 101,50%, capaian
ini sudah diatas target. Capaian indikator produksi telur pertahun
melampaui target disebabkan populasi ayam buras dan itik mengalami
peningkatan. Peningkatan ini didukung oleh kebijakan yang diambil
melalui kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak.
7) Pencapaian indikator produksi perikanan pertahun sebesar 243,12%
pada tahun 2014. Capaian indikator ini sudah melebihi target, adapun
penyebab meningkatnya capaian indikator produksi perikanan pertahun
adalah meningkatnya produksi budi daya ikan di masyarakat dengan
ditunjang adanya program kegiatan yang memberikan bantuan bibit ikan
kepada masyarakat.
Tujuan 1.2 Mewujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berbasisi Sumber
Daya Lokal Dengan Optimalisasi Peran Koperasi, UKM dan
Masyarakat Desa
Tujuan mewujudkan pemerataan ekonomi yang berbasis sumber daya
lokal dengan optimalisasi peran Koperasi, UKM dan Masyarakat Desa
didukung oleh 2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing
sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.2.1. Sasaran Berkembangnya Koperasi, Usaha kecil dan Menengah
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Bab III-20
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Koperasi Aktif % 97 95,57 98,53
2 Jumlah usaha kecil dan mikro unit 1.187 13.556 1.142,04
1) Capaian indikator koperasi aktif sebesar 98,52 %. Pada tahun 2014
koperasi aktif ditargetkan sebesar 97%, angka realisasi indikator
koperasi aktif pada tahun 2014 yaitu sebesar 95,57% yang merupakan
hasil perhitungan dari perbandingan jumlah koperasi yang aktif di tahun
2014 sebanyak 259 koperasi dengan jumlah seluruh koperasi yang ada
pada tahun 2014 sebanyak 271 koperasi.2) Capaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1142 % jauh
melebihi target. Pada tahun 2014 target indikator jumlah usaha kecil dan
mikro sebanyak 1.187 unit. Angka realisasi jumlah usaha kecil dan mikro
sebesar 13,556 unit ditahun 2014 merupakan jumlah usaha kecil dan
mikro yang beraktifitas pada tahun 2014 di 14 ( empat belas )
Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1 Koperasi Aktif % 95 96 97 94,80 95,40 95,57 99,79 99,37 98,52
2Jumlah Usaha Kecil dan Mikro
unit 987 1.087 1.187 12.628 13.556 13.556 1.279 1.247,10 1.142,03
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 ( dua ) indikator sasaran yang ditetapkan
Bab III-21
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
semuannya mengalami tren meningkat. Ini dapat dilihat dari angka realisasi
yang dicapai oleh kedua indikator tersebut, yaitu indikator Koperasi aktif dan
indikator jumlah usaha kecil dan mikro. Untuk capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012 kedua indikator sasaran mengalami tren
fluktuatif. Analisa perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut1) Indikator koperasi aktif pada realisasi kinerja mengalami tren meningkat,
ini dapat dilihat dari realisasi kinerja pada tahun 2012 sebesar 94,80%,
meninkat menjadi 95,40% di tahun 2013 dan kembali meningkat menjadi
95,57% pada tahun 2014. Sementara untuk capaian kinerja indikator
koperasi aktif cenderung mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat
dilihat dari capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 99,79% kemudian
menurun menjadi 99,37% pada tahun 2013 dan kembali menurun
menjadi 98,52% pada tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan
nilai rata-rata sebesar 99,22%.2) Indikator jumlah usaha kecil dan mikro pada realisasi kinerja mengalami
tren meningkat, dapat di lihat pada tahun 2012 realisasi kinerja indikator
ini sebanyak 12.628 unit, mengalami kenaikan menjadi 13.556 unit
ditahun 2013 dan pada tahun 2014 realisasi tetap sebesar 13.556 unit.
Untuk capaian kinerja indikator jumlah usaha kecil dan mikro mengalami
tren secara fluktuatif, ini dapat dilihat pada tahun 2012 sebesar 1.279%
di tahun 2013 turun menjadi 1.247,01% dan kembali menurun pada
tahun 2014 menjadi 1.142,03%. Capaian indikator ini menghasilkan nilai
rata-rata sebesar 1.222,68%.
3. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun
2014 dengan target dalam RPJMD Tahun 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
Bab III-22
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1 Koperasi Aktif % 95,57 100 95,57
2Jumlah usaha kecil danmikro
Unit 13.556 1.487 911,63
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka 95,57% dan 911,63 dengan
perkembangan indikator koperasi aktif dan Jumlah usaha kecil dan mikro .Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan atau direncanakan pada tahun ke-5
akan mampu mencapai angka 100 % atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Pencapaian indikator koperasi aktif pada tahun 2014 sebesar 98,52%,
capaian indikator ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena
meningkatnya target kinerja indikator, namun secara kuantitas
mengalami peningkatan, ini terlihat dari realisasi yang dicapai pada
tahun 2014 sebesar 95,57%. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
capaian kinerja pada indikator koperasi aktif adalah meningkatkan unit
usaha yang berjalan dan sosialisasi kepaada anggota koperasi.2) Pencapaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1.142%,
capaian ini dibanding capaian pada tahun 2013 adalah menurun,
penurunan ini disebabkan target yang ditetapkan pada tahun 2014
meningkat, namun secara jumlah indikator jumlah usaha kecil dan mikro
mengalami peningkatan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
Bab III-23
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
capaian kinerja pada indikator ini adalah melalui program ekonomi
kerakyatan.
1.2.2. Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Lembaga pemberdayaanmasyarakat yang aktif
% 16,20 17,50 108,02
2 PKK aktif klpk 75 72 96
3 Cakupan desa siaga aktif % 89 - -
1) Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif pada
tahun 2014 sebesar 108,02%. Pada tahun 2014 indikator Lembaga
pemberdayaan masyarakat desa yang aktif ditargetkan sebesar 16,20%,
dan realisasi yang tercapai sebesar 17,50%. Angka realisasi ini di dapat
dari jumlah lembaga pemberdayaan masyarakat berprestasi tahun 2014
sebanyak 42 lembaga dibagi jumlah seluruh lembaga pemberdayaan
masyarakat tahun 2014 sebanyak 240.2) Capaian indikator PKK yang aktif sebesar 96%. Tahun 2014 PKK aktif
ditargetkan sebanyak 75 kelompok, realisasi yang tercapai tahun 2014
sebanyak 72 kelompok, angka realisasi ini didapat dari jumlah PKK aktif
yang ada di 14 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Capaian indikator cakupan desa siaga aktif tidak dapat terealissi
dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan
tidak terlaksana.2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun
2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Lembagapemberdayaan
% 15 15,60 16,20 14 5,83 15,75 93,33 37,37 97,22
Bab III-24
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
masyarakat yangaktif
2 PKK aktif klpk 65 70 75 14 14 72 21,54 20,00 96
3Cakupan desasiaga aktif
% 87 88 89 - - - - -
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, 2013
dan 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1
(satu) indikator yang mengalami tren secara fluktuatif yaitu indikator lembaga
pemberdayaan masyarakat yang aktif, sedangkan indikator PPK aktif
cenderung mengalami tren meningkat ditahun 2014 dan 1(satu) indikator
cakupan desa siaga aktif menurun. Sementara untuk capaian kinerja tahun
2014, tahun 2013 dan tahun 2012 kedua indikator diatas mengalami tren
secara fluktuatif. Analisa perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja
setiap indikator sebagai berikut:
1) Indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 persentase realisasi sebesar 14%,
menurun menjadi 5,83% ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi
15,75% ditahun 2014. Pada capaian kinerja indikator LPM yang aktif juga
mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat dilihat dari tabel capaian
kinerja pada tahun 2012 sebesar 93,33%, menurun menjadi 37,37%
ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 97,22% ditahun 2014.
Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 75,97%.
2) Indikator PKK aktif mengalami tren cenderung meningkat untuk realisasi
kinerja, ini dapat dilihat dari tabel realisasi pada tahun 2012 PKK Aktif
sebanyak 14 kelompok, masih sebanyak 14 kelompok ditahun 2013 dan
meningkat menjadi 72 kelompok ditahun 2014. Untuk capaian kinerja
indikator PKK aktif mengalami tren secara fluktuatif, dapat dilihat pada
tahun 2012 capaian kinerja sebesar 21,54%, menurun menjadi 20,00%
ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 96% ditahun 2014.
Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 45,84%.
Bab III-25
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3) Indikator pada cakupan desa siaga aktif pada tahun 2012, tahun 2013
dan tahun 2014 tidak menunjukan angka realisasi selama 3 tahun
berturut turut.
3. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun
2014 dengan target dalam RPJMD tahun 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Lembaga pemberdayaanmasyarakat yang aktif
% 15,75 18 87,5
2 PKK aktif klpk 72 85 84
3 Cakupan desa siaga aktif % - 95 -
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kedua indikator belum mencapai
target RPJMD. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3
RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun
ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kineja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang dilakukan
Bab III-26
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yan telah dilakukan.1) Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif
sebesar 97,22%. Capaian pada indikator ini sudah sesuai dengan target,
dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan meningkatnya
LPM berprestasi yang ada Kabupaten Musi Banyuasin.2) Capaian indikator PKK aktif sebesar 96%. Capaian ini sudah sesuai
dengan target, dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan
meningkatnya sumber daya manusia dalam anggota tim penggerak PKK
didesa desa.3) Capaian indikator cakupan desa siaga aktif tidak dapat terealissi
dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan
tidak terlaksana.
MISI II : Mengembangkan Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan
Industri Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Tujuan 2.1 Mewujudkan Daerah Industri Maju Yang Berbasis Sumber
Daya Lokal
Tujuan terwujudnya daerah industri maju yang berbasis sumber daya
lokal didukung oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing
sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
2.1.1. Sasaran Berkembangnya Industri Kecil dan Menengah Yang
Mendukung Peningkatan Nilai Investasi Daerah
1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Pertumbuhan industri kecil dan menengah
% 11,77 11,61 98,64
2Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun
% 4,35 4,33 99,54
Bab III-27
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 3,80 510,50 13.434,21
1) Capaian indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar
98.64%. Pada tahun 2014 ditargetkan pertumbuhan industri kecil dan
menengah 11,77%, angka realisasi indikator pertumbuhan industri kecil
dan menengah pada tahun 2014 yaitu 11,61% yang merupakan hasil
perhitungan dari jumlah IKM (industri kecil dan menengah) tahun 2014
sebanyak 2.470 unit dikurangi jumlah IKM tahun 2013 sebanyak 2.213
unit usaha, kemudian dibagi jumlah IKM tahun 2013 selanjutnya
dikalikan 100%. sehingga pertumbuhan industri kecil dan menengah ini
mencapai 11, 61%.2) Capaian indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah
pertahun sebesar 99.54%, pencapaian indikator kinerja ini dalam
ketegori baik sekali. Pada tahun 2014 direncanakan indikator ini
mencapai target 4.35%, sedangkan pada angka realisasi sebesar 4.33%,
angka realiasi ini didapat dari perbandingan jumlah kapasitas industri
kecil dan menengah tahun 2014 pertahun sebesar 149.428.556, tahun
sebelumnya (tahun 2013) kapasitas produksi industri kecil dan
menengah sebesar 143.233.644 unit, sehingga menunjukan
perkembagan/pertumbuhan senilai 4.33%.3) Capaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan
menengah pada tahun 2014 sebesar 13.434,21%. Angka realisasi
indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah pada
tahun 2014 sebesar 510,50% merupakan perbandingan jumlah nilai
investasi industri kecil dan menengah tahun 2014 Rp.
24.784.494.140.289 di kurang jumlah nilai investasi industri kecil dan
menengah tahun 2013 sebesar Rp. 4.059.542.822.365 dibagi nilai
investasi industri kecil menegah tahun lalu sebesar
Rp. 4.059.542.822.365 di kali 100%.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-28
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Pertumbuhan industri kecil dan menengah
% 8,30 11,19 11.77 4,99 52.72 11,61 60,12 471 98,64
2Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun
% 3,50 3,68 4.35 11,88 90.22 4,33 339,4 2451 99,
3Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 3,25 3,50 3.80 0 168,7 510,50 0 4820 13.434,21
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja
tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator
sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif. Analisa perbandingan
realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah, mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,99% kemudian meningkat
menjadi 52,72% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penuruan angka realisasi menjadi 11, 61%. Untuk angka capaian kinerja
juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 60,12%
kemudian meningkat menjadi 471% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 98,64%. Realisasi
dan capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak
memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi
dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan (melampaui target
yang direncanakan). Namun, secara kuantitas indikator tersebut
mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah usaha kecil
dan menengah sebanyak 1449 unit usaha, meningkat pada tahun 2013
jumlah usaha kecil dan menengah sebanyak 2213 unit usaha, dan tahun
2014 jumlah usaha kecil dan menengah juga mengalami peningkatan
menjadi 2470. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. 2) Indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun,
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 11,88%
Bab III-29
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
kemudian meningkat menjadi 90,22% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penuruan angka realisasi menjadi 4,33%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian
339,4% kemudian meningkat menjadi 2451% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 99,54%.
Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena
tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013
mengalami peningkatan secara signifikan melampaui target yang
direncanakan. Namun, secara kuantitas indikator tersebut mengalami
peningkatan. Tercatat pada tahun 2012 kapasitas produksi industri kecil
dan menengah sebesar 75.295.083 unit meningkat pada tahun 2013
menjadi 143.233.644 unit dan tahun 2014 jumlah kapasitas produksi
industri kecil dan menengah juga mengalami peningkatan menjadi
149.428.556 unit. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%.3) Indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah
memiliki tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 0% kemudian
meningkat menjadi 168,7% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 510,50%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren meningkat pada tahun 2012
capaian 0% kemudian meningkat menjadi 4820% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi
13.434,21%. Tercatat pada tahun 2013 nilai investasi industri kecil
Rp. 4.059.542.822.365 dan pada tahun 2014 meningkat nilai investasi
industri kecil dan menengah menjadi Rp. 24.784.494.140.289.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator Satuan Realisasis.d Tahun
Rencanasesuai
%Capaian
Bab III-30
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2014
denganRPJMDTahun2017
1Pertumbuhan industri kecil dan menengah
% 11,61 15,77 73,62
2Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun
% 4,33 5,10 84,90
3Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 510,50 4,40 11.602,27
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 73,62%, 84,90% dan
11602,27% bahkan terdapat indikator yang sudah melebihi target indikator
capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator peningkatan nilai
investasi industri kecil dan menengah. Capaian kinerja ini merupakan
capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan
direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka 100% atau
lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Pencapaian indikator peningkatan kapasitas produksi industri kecil dan
menengah sebesar 98,64% dan pertumbuhan industri kecil dan
menengah sebesar 99,54%, capaian kedua indikator ini sesuai target,
dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun
Bab III-31
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2014 terdapat banyak program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan yang bersifat mengembangkan industri kecil dan
menengah yang sudah ada maupun menstimulasi tumbuhnya industri
kecil baru yang sekaligus pemberian bantuan hibah mesin peralatan
secara otomatis meningkatkan kapasitas produksi melaui kegiatan
bimbingan tehnis yang melibatkan peserta generasi muda sebagai calon
wirausahawan baru. 2) Pencapaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan
menengah sebesar 13.434,21%, capaian Indikator tersebut diatas
melebihi target, meningkatnya nilai investasi industri kecil dan menengah
pada tahun 2014, dalam pelaksanaannya terdapat 1 (satu ) program
dan 7 (tujuh) kegiatan yang mendukung capaian indikator peningkatan
nilai investasi industri kecil dan menengah.
2.1.2. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Unit usaha yang memiliki perizinan
% 15 100 666,67
2Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
% 18,20 17,36 95,38
1) Capaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan sebesar 666,67%,
telah melebihi target. Angka realisasi indikator unit usaha yang memiliki
perizinan tahun 2014 sebesar 100% dari yang ditargetkan senilai 15%.
Angka realiasi ini merupakan perbandingan jumlah usaha yang membuat
perizinan SIUP-TDP pada tahun 2014 sebanyak 771 izin usaha dengan
jumlah usaha formal dan informal tahun 2014 sebanyak 771 unit usaha,
Bab III-32
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
sehingga persentase unit usaha yang memiliki perizinan SIUP-TDP
senilai 100%.2) Capaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
sebesar 95,38%. Angka realisasi indikator cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal tahun 2014 sebesar 17,36% (Tujuh belas
koma tiga puluh enam persen) dari yang ditargetkan senilai 18,20%.
angka realisasi ini merupakan perbandingan jumlah pedagang yang
dibina tahun 2014 sebanyak 900 pedagang berbanding jumlah seluruh
pedagang informal Kabupaten Musi Banyuasin yaitu sebanyak 5185
pedagang, sehingga mendapatkan nilai cakupan bina kelompok
pedangang/usaha informal sebesar 17,36%.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
1Unit usaha yang memiliki perizinan
% 7,00 10 15 48,31 100 100 118,71 1.000 666,67
2Cakupan bina kelompokpedagang/usaha informal
% 9,87 12,84 18.20 9,00 16,27 17.36 91,19 126,70
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja
tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 indikator
sasaran yang ditetapkan mengalami tren meningkat, sedangkan untuk
perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014 sampai tahun 2012 bahwa
dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif.
Bab III-33
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut :
1) Indikator unit usaha yang memiliki perizinan, pada angka realisasi
mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 48,31% kemudian
meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka
realisasi 100%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif
pada tahun 2012 capaian 118,71% kemudian meningkat menjadi 1000%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka
capaian menjadi 666,67%. Angka capaian mengalami fluktuatif
disebakan karena meningkatnya target unit usaha yang memiliki
perizinan setiap tahunnya, meskipun demikian besarnya angka realisasi
dan capaian jauh melebihi target.Tercatat pada tahun 2012, jumlah unit
usaha yang memiliki perizinan sebanyak 431 unit usaha, meningkat pada
tahun 2013 jumlah unit usaha yang memiliki perizinan menjadi sebanyak
438 unit usaha, dari total unit usaha yang ada sebanyak 771 unit.
Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan
2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. 2) Indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal, pada
perbandingan realisasi mengalami tren secara meningkat, pada tahun
2012 realisasi 9,00% kemudian meningkat menjadi 16,27% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan angka realisasi
menjadi 17,36%, hal ini diiringi dengan meningkatnya jumlah pedagang
yang dibina untuk setiap tahunnya. Untuk angka capaian kinerja juga
mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 91,19% kemudian
meningkat menjadi 126,70% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami penuruan angka capaian menjadi 95,38%. Capaian
mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target
yang ditetapkan melainkan pada tahun sebelumnya tahun 2013,
mengalami peningkatan secara signifikan melampaui target yang
direncanakan, namun secara kuantitas indikator tersebut mengalami
peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah pedagang yang dibina
sebanyak 450 pedagang, meningkat pada tahun 2013 sebanyak 852
pedagang, dan tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 900
Bab III-34
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pedagang yang dibina. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Unit usaha yang memiliki perizinan
% 100 35 285,71
2Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
% 17,36 44,26 39,22
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka 285,71% dan 39,22%.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk
mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih terutama untuk indikator cakupan
bina kelompok pedagang/usaha informal.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2(dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Bab III-35
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1) Pencapaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan. Mengalami
peningkatan serta melebihi yang ditargetkan hal ini disebabkan karena
terdapat kenaikan jumlah unit usaha yang mendaftarkan izin usahanya
serta didukung dengan dilakukannya 7 kegiatan yang mendukung
capaian indikator peningkatan nilai investasi, antara lain ;1) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal2) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal3) Sosialisasi peraturan pelaksanaan penanaman modal4) Promosi penanaman modal 5) Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha6) Penyusunan potensi dan peluang insvestasi daerah7) Penyusunan rencana umum penaman modal.
2) Pencapaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
secara realisasi mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini
dikarenakan meningkatnya jumlah pedagang yang telah dibina untuk
setiap tahunya, upaya yang dilakukan untuk mencapai target yang
diharapkan pada tahun 2017 yaitu dilakukan bimbingan kepada
kelompok usaha dan bantuan timbangan standar bagi pedagang.
2.1.3. Sasaran Meningkatnya Kapasitas Ketenagakerjaan Dan
Perlindungan Tenaga Kerja
1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Angka partisipasi angkatan kerja % 82 66,99 81,70
2 Pencari kerja yang ditempatkan % 47 83,43 177,51
3 Pengangguran terbuka % 15,03 3,74 175,12
4Keselamatan kerja dan hubunganindustrial yang harmonis
% 25 88.89 355,56
1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja sebesar 81,70%.
Pada tahun 2014 ditargetkan Angka partisipasi angkatan kerja 82%,
Angka realisasi indikator Angka partisipasi angkatan kerja pada tahun
2014 yaitu 66,99%, angka realisasi ini didapat dari perhitungan
persentase perbandingan jumlah angkatan kerja usia 15 tahun ke atas
tahun 2014 sebanyak 278.929 orang dengan jumlah penduduk usia 15
tahun ke atas sebanyak 416.314 orang.
Bab III-36
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan sebesar 177,51%.
Pada tahun 2014 ditargetkan pencari kerja yang ditempatkan 47%,
Angka realisasi indikator pencari kerja yang ditempatkan pada tahun
2014 yaitu 83,43%, angka realiasi ini merupakan hasil perhitungan
persentase perbandingan dari jumlah pencari kerja yang ditempatkan
tahun 2014 sebanyak 1.113 orang dengan jumlah pencari kerja yang
mendaftar sebanyak 1.334 orang.3) Capaian indikator pengangguran terbuka sebesar 175,12 %. Pada tahun
2014 ditargetkan pengangguran terbuka 15,03%, angka realisasi
indikator pengangguran terbuka pada tahun 2014 yaitu 3,74%, Angka
realisasi pengangguran terbuka pada tahun 2014 di dapat dari jumlah
angkatan kerja yang benar-benar tidak bekerja sebanyak 10.434 orang
dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada sebanyak 278.929
orang. 4) Capaian indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang
harmonis sebesar 355,56%, Pada tahun 2014 ditargetkan keselamatan
kerja dan hubungan industrial yang harmonis 25%, angka realisasi
indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis pada
tahun 2014 yaitu 88,89%, Angka realisasi keselamatan kerja dan
hubungan industrial yang harmonis pada tahun 2014 di dapat dari hasil
perhitungan jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
sebanyak 40 kasus dibagi jumlah kasus yang tercatat di instansi yang
bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan sebanyak 45 kasus, dikali
seratus persen.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Angka partisipasi angkatan kerja
% 80 81 82 74,13 50,37 66,99 92,66 62,19 81,70
Bab III-37
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2 Pencari kerja yang ditempatkan % 42 45 47 5,18 4,49 83,43 12,33 9,98 177,51
3 Pengangguran terbuka % 15,33 15,18 15.03 3,47 3,2 3,74 177.32 178,92 175,
4Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
% 21 23 25 9 91,30 88,89 43,00 396,96 355,56
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja
tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari empat indikator
sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif. Analisa perbandingan
realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator angka partisipasi angkatan kerja, pada angka realisasi
mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 74,13% kemudian
menurun menjadi 50,37% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 66,99%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian
92,66% kemudian menurun menjadi 62,19% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 81,70%, ini
disebabkan karena meningkatnya target kinerja indikator dan rendahnya
angkatan kerja. Tercatat pada tahun 2013 jumlah Angka partisipasi
angkatan kerja menjadi sebanyak 278.027, dan pada tahun 2014
meningkat jumlah Angka partisipasi angkatan kerja 278.929 orang.2) Indikator pencari kerja yang ditempatkan, pada perbandingan realisasi
dan capaian kinerja mengalami tren secara flukutuatif, pada tahun 2012
realisasi 5,18% kemudian menurun menjadi 4,49% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi
83,43%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada
tahun 2012 capaian 12,33% kemudian menurun menjadi 9,98% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian
menjadi 177,51%, melebihi target yang direncanakan, ini diiringi dengan
Bab III-38
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
meningkatnya jumlah pencari kerja yang ditempatkan, namun secara
kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat, pada
tahun 2012 jumlah pencari kerja yang ditempatkan 57 orang pada tahun
2013 sejumlah 75 orang dan meningkat pada tahun 2014 meningkat
menjadi 1113 orang. Pada tahun 2012 dan 2013 capaian dan realisasi
mengalami penurunan dipengaruhi faktor pekerja yang sudah terdaftar
tidak melaporkan diri kembali ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin jika pencari kerja sudah
bekerja di perusahaan swasta ataupun pemerintahan. Capaian indikator
kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-
rata capaian diatas 66%. 3) Indikator pengganguran terbuka, mengalami tren secara fluktuatif, pada
tahun 2012 realisasi 3,47% kemudian menurun menjadi 3,2% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 3.74%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren
fluktuatif pada tahun 2012 capaian 177,32% kemudian meningkat
menjadi 178,92% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penuruan angka capaian menjadi 175,12%. Secara keseluruhan
indikator ini telah melebihi dari yang ditargetkan. Realisasi dan capaian
mengalami fluktuatif dipengaruhi oleh jumlah angkatan kerja setiap
tahunnya dengan jumlah pengangguran. Tercatat pada tahun 2012,
jumlah penggangur sebesar 9.279 orang dan jumlah angkatan kerja
sebesar 267.334 orang, pada tahun 2013 jumlah penggangur menurun
sebesar 7.883 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 247.468 orang.
tahun 2014 jumlah penggangur meningkat sebesar 10.434 orang dan
jumlah angkatan kerja sebesar 278.929 orang. capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata
capaian diatas 177.2%.4) Indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis,
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 9%
kemudian, meningkat menjadi 91,30% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 88,89%. Untuk
angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian
43% kemudian meningkat menjadi 396,96% pada tahun 2013 dan pada
Bab III-39
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 355,56%.
Secara keseluruhan indikator ini pada tahun 2013 & 2014 telah melebihi
dari yang ditargetkan. Realisasi dan capaian mengalami fluktuatif
dipengaruhi oleh jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian
bersama setiap tahunnya dengan jumlah kasus yang tercatat pada
instansi penanggung jawab. Tercatat pada tahun 2013 jumlah kasus
yang diselesaikan dengan perjanjian bersama sebesar 21 kasus dan
jumlah kasus yang tercatat sebesar 24 kasus. tahun 2014 jumlah kasus
yang diselesaikan dengan perjanjian bersama sebesar 40 kasus dan
jumlah kasus yang tercatat sebesar 45 kasus. Capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata
capaian diatas 177,2%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Angka partisipasi angkatankerja
% 66.99 85 78,81
2Pencari kerja yangditempatkan
% 83,43 50 166,86
3 Pengangguran terbuka % 3,74 14,59 390
4Keselamatan kerja danhubungan industrial yangharmonis
% 88,89 32 277,78
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 78,81%, 166,86%,
Bab III-40
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
390% dan 277,78% bahkan terdapat 3 indikator yang sudah melebihi target
indikator capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator Pencari kerja
yang ditempatkan, Indikator pengangguran terbuka, dan indikator
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis . Capaian kinerja
ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target
yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai
angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja belum mencapai
target, hal ini disebabkan karena rendahnya angkatan kerja akibat
pertambahan penduduk pada tahun 2014, tingginya angka kelulusan
sekolah dan perguruan tinggi sementara lowongan pekerjaan terbatas,
dan lowongan yang tersedia tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan.
Alternatif yang telah dilakukan antara lain ; pendataan lowongan kerja,
pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja dan
diadakan job fair.
2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan telah melampaui
target, hal ini disebabkan karena pada Tahun 2014 adanya penerimaan
CPNS sebanyak 915 orang dan penerimaan pada perusahaan sebanyak
198 orang, yang berdampak kepada Angka realisasi indikator pencari
kerja yang ditempatkan sebesar 117,51%. Alternatif yang telah dilakukan
Bab III-41
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
antara lain ; pendataan lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan pengguna kerja dan diadakan job fair.
3) Capaian indikator pengangguran terbuka menurun dari tahun
sebelumnya namun masih melebihi target. Angka realisasi dan capaian
kinerja dipengaruhi oleh meningkatnya angka pengangguran, ini
disebabkan tingginya angka kelulusan siswa SMA/K dan Perguruan
tinggi sedangkan penyerapan tenaga kerja sedikit, serta tingginya jumlah
PHK yang terjadi. Alternatif yang telah dilakukan antara lain ; pendataan
lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan
pengguna kerja dan diadakan job fair.
4) Capaian indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang
harmonis menurun dari tahun sebelumnya namun masih melebihi target,
Angka realisasi dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah kasus yang
tercatat pada tahun 2014 dan banyaknya kasus yang diselesaikan pada
tahun 2014, alternatif untuk meningkatkan jumlah kasus yang
diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB) baik perjanjian bersama
yang dibuat secara perseorangan/ individual atau perjanjian bersama
dengan cara peningkatan kemampuan pengetahuan pekerja dan
pengusaha dengan melakukan penyuluhan dan pembinaan tentang
peraturan ketenaga kerjaan.
Tujuan 2.2. Mewujudkan Pelestarian Budaya Yang Mendukung
Pariwisata Daerah
Tujuan meningkatnya kualitas generasi muda didukung oleh 2 (dua)
sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung
tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Budaya Lokal1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Benda, Situs dan KawasanCagar Budaya yang dilestarikan
% 100 19,50 19,50
Bab III-42
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2Jumlah Sanggar Seni danBudaya yang Aktif
Klpk 10 5 50
1) Capaian indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan sebesar 19,50%. Pada tahun 2014 Benda, Situs dan
Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 100%, angka realisasi
indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2014
yaitu 19,50% yang merupakan hasil perhitungan dari persentase jumlah
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan tahun 2014
sebanyak 28 situs, dengan jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar
Budaya yang dimiliki 143 situs selanjutnya dikalikan 100%. Sehingga
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan ini mencapai
19,50 %.2) Capaian indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif sebesar
50%. Pada tahun 2014 angka realisasi indikator jumlah sanggar seni dan
budaya yang aktif pada tahun 2014 yaitu 5 kelompok, yang merupakan
hasil perhitungan dari jumlah kelompok sanggar yang aktif sebanyak 5
kelompok dengan target jumlah sanggar seni dan budaya aktif yang di
targetkan sejumlah 10 kelompok, sehingga capaian jumlah sanggar seni
dan budaya yang aktif ini mencapai 50 %.
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budayayang dilestarikan
% 100 100 100 9,32 16,1 19,50 9,32 16,1 19,50
2Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif
Klp 5 5 10 1 5 5 20 100 50
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Bab III-43
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja
tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari dua indikator
sasaran yang ditetapkan mengalami tren meningkat pada indikator benda
situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, dan pada jumlah sanggar
seni dan budaya yang aktif mengalami tren tetap pada realisasi namun pada
capainya fluktuatif. Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian
kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan,
pada angka realisasi mengalami tren meningkat, pada tahun 2012
realisasi 9,32% kemudian meningkat menjadi 16,1% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi
19,50%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren meningkat
pada tahun 2012 capaian 9,32% kemudian meningkat menjadi 16,1%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
capaian menjadi 19,50%. Secara tren indikator ini mengalami
peningkatan namun belum mencapai target yang direncanakan,
dikarenakan angka rencana yang terlalu tinggi yang ditargetkan untuk
setiap tahunya dan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah cagar budaya
yang diakui/dimiliki oleh Kabupaten Musi Banyuasin Tercatat pada tahun
2013 jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
sebanyak 19 unit,dan total cagar budaya, situs yang dimiliki sebanyak
119 situs dan pada tahun 2014 meningkat jumlah benda, situs dan
kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebanyak 28 situs yang telah
dipugar dari total 143 situs budaya yang dimiliki.2) Indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif, pada angka
realisasi mengalami tren tetap, pada tahun 2012 realisasi 1 kelompok
jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif kemudian meningkat menjadi
5 kelompok jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 angka realisasi tetap 5 kelompok jumlah sanggar
seni dan budaya yang aktif. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren
fluktuatif pada tahun 2012 capaian 20% kemudian meningkat menjadi
Bab III-44
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
angka capaian menjadi 50%. Indikator ini mengalami peningkatan dan
penurunan dipengaruhi oleh jumlah jumlah sanggar seni dan budaya
yang aktif dan meningkat menjadi target kinerja. Tercatat pada Pada
tahun 2013 jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif terdapat 5
kelompok sanggar, dan jumlah sanggar seni yang ada dan pada tahun
2014 jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif terdapat 5 kelompok
sanggar seni yang aktif.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama IndikatorSatuan
Realisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Benda, Situs dan KawasanCagar Budaya yangdilestarikan
% 19,50 100 19,50
2Jumlah Sanggar Seni danBudaya yang Aktif
Klpk 5 10 50
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 baru satu indikator yang menunjukkan perkembangan baik
yaitu indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif dengan capaian
sudah 50% sedangkan indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang aktif baru menunjukkan perkembangannya sebesar 19,50%.
Bab III-45
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
1. Capaian indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan angka partisipasi angkatan kerja belum mencapai target,
namun hal ini mengalami tren peningkatan pada angka realisasi dan
capaian. Hal ini disebabkan karena banyaknya situs dan tempat
bersejarah lainnya yang tersebar di wilayah yang sulit dilalui, hal ini
menyebabkan kesulitan dalam mendistribusikan bahan dan material
untuk pemugaran situs. Alternatif/solusi yang telah dilakukan antara
lain : dengan melibatkan aparat pemerintahan desa setempat dan
masyarakat yang memiliki sarana pendukung lainya. Untuk lokasi yang
hanya dapat dilakukan melalui jalur air, material bangunan dianggkut
menggunakan perahu mesin milik masyarakat. Untuk material yang
hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau jalan setapak,
menggunakan gerobak yang ditarik dengan motor milik warga setempat.
Beberapa lokasi yang menjadi prioritas telah disampaikan dengan SKPD
terkait untuk dilakukan perbaikan dan pembangunan jalan ke lokasi
tersebut.
2. Capaian indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif belum
mencapai target, disebabkan oleh target kinerja yang meningkat. Dari
tahun sebelumnya. Alternatif yang telah dilakukan antara lain :
Bab III-46
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Mengadakan festival seni dan budaya, pembinanaan dan pelatihan
pelaku seni usia remaja.
2.2.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pariwisata Daerah
1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Kunjungan wisatawan Orang/tahun 4.400 40.400 918,18
2Tempat wisata terpeliharasetiap tahun
% 100 0 0
1) Capaian indikator kunjungan wisatawan sebesar 918,18%. Pada tahun
2014 melampaui target yang ditetapkan. Pada tahun 2014 ditargetkan
kunjungan wisatawan sebanyal 4.400 orang. Angka realisasi indikator
Kunjungan wisatawan pada tahun 2014 yaitu 40.400 orang yang
merupakan hasil dari perhitungan perbandingan antara jumlah
kunjungan wisata pada tahun 2014 dengan jumlah kunjungan wisata
yang telah ditargetkan pada tahun 2014. Data ini didasarkan pada
catatan kunjungan wisatawan yang menginap di hotel/penginapan di
wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. 2) Capaian indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun sebesar 0%,
dan angka realisasi juga 0%. Angka realisasi didapat dari hasil
perhitungan, jumlah tempat pariwisata yang terpelihara tahun 2014
sebanyak 0 tempat wisata dengan jumlah tempat wisata yang ada pada
tahun 2014 sebanyak 12 tempat wisata.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-47
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
1 Kunjungan Wisatawan orang
4.000 4.100 4.400 1.563 36.071 44.000 39,07 879,78
2Tempat wisata terpelihara setiap tahun
% 100 100 100 0 0 0 0 0
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja
tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari dua indikator sasaran
yang ditetapkan terdapat 1 indikator yang mengambarkan tren meningkat
bahkan melebihi target yang telah direncanakan, yaitu pada indikator
kunjungan wisatawan. Sedangkan pada indikator tempat wisata terpelihara
setiap tahun mengambarkan tren tetap setiap tahunnya, dan belum ada
angka realisasi dan capaian. Analisa perbandingan realiasi dan
perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator kunjungan wisatawan, pada angka realisasi mengalami tren
meningkat, pada tahun 2012 realisasi 1.563 orang kemudian meningkat
menjadi 36.071 orang pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 44.000. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren meningkat pada tahun 2012
capaian 39,07% kemudian meningkat menjadi 879,78% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian
menjadi 918,18%. Secara tren indikator ini mengalami peningkatan dan
melebihi target yang direncanakan.
2) Indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun, belum terdapat angka
realisasi serta capaian.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 - 2017
Bab III-48
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1 Kunjungan WisatawanOrang/tahun
44.000 5.000 918,18
2Tempat wisata terpeliharasetiap tahun
% 0 100 0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 baru satu indikator yang menunjukkan perkembangan
melebihi target akhir RPJMD yaitu indikator kunjungan wisatawan dengan
capaian sudah 918,18% sedangkan indikator tempat wisata terpelihara
setiap tahun belum menunjukkan perkembangannya.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Bab III-49
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1. Capaian indikator kunjungan wisatawan melebihi target. mengalami tren
peningkatan pada angka realisasi dan capaian. Hal ini disebabkan
karena berdasarkan data catatan kunjungan wisatawan yang menginap
di hotel/penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, faktor pendukung
yang menjadi pendorongan kunjungan wisatawan adalah dengan
diadakannya banyak event yang dilaksanakan di Kabupaten Musi
Banyuasin baik yang bersifat nasional maupun internasional, seperti
pemilihan kuyung kupek, dan penyelenggaraan Musi Triboatton.
2. Capaian indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun belum terdapat
angka realisasi dan capaian. Hal ini disebabkan karena belum
tersedianya anggaran untuk pemanfaatan tempat wisata, lahan yang ada
belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Alternatif/solusi yang telah
dilakukan adalah koordinasi dengan pihak terkait, dan penyusunan
master plan untuk pembangunan danau ulak lia.
MISI III : Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan yangBerkeadilan dan Berwawasan Lingkungan
Tujuan 3.1 Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang
Berkualitas dan Merata
Tujuan mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang
berkualitas dan merata didukung oleh 5 (lima) sasaran. Rincian analisis
capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator Satuan`Rencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Proporsi panjang jaringan jalandengan kondisi baik
% 39 42,82 109,79
2Jalan penghubung dari ibu kotakecamatan ke kawasanpemukiman penduduk
Km 60 93,59 155,98
3 Jumlah jembatan dengankondisi baik terpelihara setiaptahun
Unit 95 27,37
Bab III-50
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator Satuan`Rencana
2014Realisasi
2014%
Capaian26
4
Proporsi panjang jalan yangmemiliki trotoar dandrainase/saluran pembuanganair
% 7 1,41 20,00
1) Capaian indikator proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik
tahun 2014 sebesar 109,79%. Pada tahun 2014 ditargetkan indikator
proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar 39% dengan
realisasi sebesar 42,82%. Angka realisasi tersebut merupakan hasil
perhitungan dari panjang jaringan jalan dengan kondisi baik pada tahun
2014 sepanjang 459,76 km dibandingkan dengan panjang seluruh jalan
Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 km. 2) Capaian indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk Tahun 2014 sebesar 155,98%. Realisasi pada
tahun 2014 sepanjang 93,59 km di atas target RPJMD sepanjang 60 km
dari total panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin 1.073,77 km.3) Capaian indikator Jumlah jembatan dengan kondisi baik tahun 2014
sebesar 27,37% dengan realisasi sebanyak 26 unit dengan panjang 809
Meter, masih dibawah target RPJMD sebanyak 95 unit. Sedangkan
jumlah jembatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 263 unit
merupakan jumlah jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah
kabupaten/kota dengan total panjang jembatan 4.608,31 Meter. 4) Capaian indikator Panjang jalan yang memiliki saluran drainase/gorong-
gorong tahun 2014 sebesar 1,41% di bawah target RPJMD sebesar 7%.
Panjang saluran drainase yang dibangun sampai dengan tahun 2014
sepanjang 15.140 M / 15,14 Km dibanding dengan panjang seluruh jalan
kabupaten/kota 1.073,77 Km.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-51
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
1Proporsi panjang jaringanjalan dengan kondisi baik
% 35 37 39 34,25 34,19 42,82 97,86 92,41
2
Jalan penghubung dariibukota kecamatan kekawasan pemukimanpenduduk
Km 116,37 60 60 111,37 149,92 93,59 95,70 249,87
3Jumlah jembatan dengankondisi baik terpeliharasetiap tahun
Unit 69 80 95 69 27 26 100 33,75
4
Proporsi panjang jalanyang memiliki trotoar dandrainase/saluranpembuangan air
% 5 6 7 10,07 1,23 1,41 201,4 20,50
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4
(empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang
mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada
indikator ”Proposi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik”, indikator
”Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk” dan indikator ”Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air”. Sedangkan indikator ”Jumlah jembatan
dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun” memiliki tren yang menurun.
Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut :
1) Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik mengalami
tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 34,25% kemudian
menurun menjadi 34,19% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan 42,82%. Untuk capaian kinerja juga mengalami
tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 97,86% kemudian
menurun menjadi 92,41% dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar 109,79%. Peningkatan terjadi dikarenakan secara kuantitas
panjang jalan dalam kondisi baik bertambah, tercatat pada tahun 2013
panjang jalan dalam kondisi baik 367,17 km dan pada tahun 2014
Bab III-52
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
panjang jalan dalam kondisi baik 459,76 km dari total panjang jalan
Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 km.
2) Indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
realisasinya sepanjang 111,37 Km, kemudian terealisasi sepanjang
149,92 Km pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sepanjang 93,59 Km.
Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun
2012 sebesar 95,70% meningkat menjadi 249,87% pada tahun 2013 dan
mengalami penurunan menjadi 155,98% pada tahun 2014. Meskipun
terjadi penurunan capaian indikator pada tahun 2014, realisasi panjang
jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk tetap melebihi target yang ditetapkan RPJMD yaitu sepanjang
60 km. Capaian kinerja indikator sasaran dalam kurun waktu dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2014 memiliki capaian di atas 85% atau
bermakna sangat baik.
3) Indikator jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun
mengalami penurunan pada tahun 2012 sebanyak 69 unit jembatan,
pada tahun 2013 menjadi 27 unit jembatan dan pada tahun 2014 menjadi
26 unit jembatan. Begitu juga capaian kinerjanya mengalami penurunan,
pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 100%, pada tahun 2013
sebesar 33,75% dan pada tahun 2014 sebesar 27,37%. Penurunan
realisasi dan capaian kinerja ini disebabkan selain adanya peningkatan
target indikator tetapi juga dalam dua tahun terakhir, anggaran untuk
perbaikan jembatan diutamakan pada penyelesaian pembangunan
jembatan strategis yang memerlukan anggaran yang besar.
4) Indikator panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran
pembuangan air mengalami tren fluktuatif angka realisasinya, pada tahun
2012 realisasinya sebesar 10,07% kemudian menurun pada tahun 201 3
menjadi 1,23% dan meningkat menjadi 1,41% pada tahun 2014. Untuk
capaian kinerja mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar
201,4 %, pada tahun 2013 sebesar 20,50% dan pada tahun 2014
sebesar 20,00%. Meskipun terjadi penurunan secara kuantitas
mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 panjang saluran
drainase yang dibangun sepanjang 6.400 M / 6,4 Km sedangkan pada
Bab III-53
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 panjang saluran drainase yang dibangun sepanjang 15.140 M
/ 15,14 Km.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasi s.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Proporsi panjang jaringanjalan dengan kondisi baik
% 42,82 55 77,85
2
Jalan penghubung dari ibukota kecamatan kekawasan pemukimanpenduduk
Km 93,59 100 93,59
Nama Indikator SatuanRealisasi s.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
3Jumlah jembatan dengankondisi baik terpeliharasetiap tahun
Unit 26 130 20,00
4
Proporsi panjang jalanyang memiliki trotoar dandrainase/saluranpembuangan air
% 1,41 11 12,82
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 77.85%,
93.59%, 20.00% dan 12,82%. Capaian kinerja keempat indikator merupakan
capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan
Bab III-54
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau
lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi
baik sebesar 109,79% mencapai target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan ini disebabkan adanya perbaikan atau peningkatan jalan
strategis/jalan kabupaten yang menghubungkan ibukota kabupaten ke
kecamatan atau antar kecamatan menjadi prioritas utama dan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kerusakan jaringan jalan juga
sesuai dengan anggaran yang disetujui.2) Pencapaian Indikator Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke
kawasan pemukiman penduduk sebesar 155,98% melampaui target.
Namun demikian, terjadi penurunan pada angka realisasinya
dibandingkan tahun sebelumnya. Terjadinya penurunan tersebut
disebabkan anggaran untuk perbaikan atau peningkatan jalan pada tahun
2014 diutamakan pada jalan strategis/jalan kabupaten dimana kondisi
kerusakannya sudah cukup parah yang menyulitkan kendaraan untuk
melaluinya dan membutuhkan waktu tempuh cukup lama sehingga
menimbulkan biaya yang tinggi dan distribusi barang/jasa terganggu.
Diharapkan untuk tahun selanjutnya perbaikan jalan dapat ditingkatkan
lagi mengingat kualitas pelayanan jalan di jalur utama perekonomian
banyak memerlukan perbaikan segera untuk menunjang
pertumbuhan/peningkatan ekonomi kabupaten.3) Pencapaian Indikator Jumlah jembatan dengan kondisi baik
terpelihara setiap tahun sebesar 27,37% tidak mencapai target RPJMD.
Bab III-55
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Hal ini disebabkan anggaran untuk pembangunan jembatan diutamakan
pada penyelesaian pembangunan jembatan strategis yang memerlukan
anggaran yang besar dan pada tahun anggaran 2014 terdapat beberapa
jembatan strategis selesai dibangun yang mana tahap pengerjaannya
dibagi beberapa tahap atau dianggarkan selama beberapa tahun
anggaran yaitu:
Pembangunan jembatan Musi Mangunjaya dimulai pada Tahun
Anggaran 2011 selesai Tahun Anggaran 2015
Pembangunan jembatan Lubuk Buah dimulai Tahun Anggaran 2013
selesai Tahun Anggaran 2014
Pembangunan jembatan Sei Napal dimulai Tahun Anggaran 2012
selesai Tahun Anggaran 2014
Serta ada 1 (satu) unit jembatan dalam tahap kontruksi pengerjaan yaitu:
Pembangunan jembatan Muara Rawas (empat tahun anggaran)
masih dalam kontruksi pengerjaan memasuki tahap III selesai Tahun
Anggaran 2015
Diharapkan pembangunan jembatan strategis dapat ditingkatkan lagi
sehingga dapat membuka atau menghubungkan akses ke Kabupaten lain
sehingga waktu tempuh dan jalan alternatif akan lebih banyak lagi serta
membuka akses daerah-daerah terpencil lainnya.
4) Pencapaian Indikator Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air sebesar 20,00% tidak mencapai target
yang ditetapkan. Hal ini disebabkan target yang ditetapkan terlalu tinggi
selain itu, minimnya usulan dari masyarakat melalui musrenbang dan
pembangunan drainase/saluran pembuangan air ini juga dikerjakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya. Untuk tahun berikutnya,
pembangunan saluran drainase sebagai prasarana jalan agar ketahanan
jalan tetap terjaga dimana tidak adanya genangan air yang akan
merusak konstruksi jalan. Untuk mendukung pelaksanaan keempat
indikator sasaran tersebut di atas terdapat beberapa program yang
diharapkan dapat membantu meningkatkan capaian kinerja indikator,
antara lain:
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Bab III-56
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Program Penanggulangan Rutin Jalan dan Jembatan
3.1.2. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Persentase rumah layak huni % 84 83,62 99,55
2Rumah tangga pengguna airbersih
% 86 85,65 99,59
3Persentase pendudukberakses air minum
% 48 50,18 104,54
4Rumah tangga penggunalistrik
% 78 61,89 79,35
5 Rumah ber-IMB % 30 30,08 100,27
6Persentase ruang terbukahijau persatuan luas wilayahber HPL/HGB
% 20 23,84 119,20
1) Capaian indikator persentase pemukiman layak huni tahun 2014 adalah
99,55%. Pada tahun 2014 ditargetkan indikator persentase pemukiman
layak huni sebesar 84% dan realisasinya mencapainya 83,62% dibawah
target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase perbandingan
jumlah rumah layak huni tahun 2014 sebanyak 138.140 rumah dengan
jumlah seluruh rumah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin tahun
2014 sebanyak 165.192 rumah.2) Capaian indikator Rumah tangga pengguna air bersih tahun 2014
sebesar 99,59%. Target indikator rumah tangga pengguna air bersih
sebesar 86% sedangkan angka realisasinya sebesar 85,65% dibawah
target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase perbandingan
jumlah rumah tangga pengguna air bersih tahun 2014 sebanyak 179.543
rumah tangga dengan jumlah seluruh rumah tangga di Kab.Musi
Banyuasi tahun 2014 sebanyak 209.622 rumah tangga.3) Capaian indikator persentase penduduk berakses air minum tahun 2014
adalah 104,54%. Target indikator prosentase penduduk berakses air
minum pada tahun 2014 sebesar 48% dengan realisasi sebesar 50,18%
di atas target. Angka realisasi indikator tersebut merupakan hasil
perhitungan persentase perbandingan jumlah penduduk berakses air
Bab III-57
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
minum tahun 2014 sebanyak 391.675 jiwa dengan jumlah seluruh
penduduk di Kab.Musi Banyuasin tahun 2014 sebanyak 780.598 jiwa.4) Capaian Indikator Rumah Tangga Pengguna Listrik tahun 2014 adalah
sebesar 79,35%. Target indikator yang ditetapkan sebesar 78% dengan
realisasi 61,89% belum mencapai target yang ditetapkan. 5) Capaian indikator rumah ber-IMB tahun 2014 adalah 100,27% dalam
kategori baik sekali dengan target indikator sebesar 30% dan realisasi
sebesar 30,08% di atas target. Angka realisasi merupakan hasil
perhitungan persentase perbandingan jumlah ber-IMB tahun 2014
sebanyak 49.685 rumah dengan jumlah seluruh rumah di Kab.Musi
Banyuasin tahun 2014 sebanyak 165.192 rumah.6) Capaian indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah
ber HPL/HGB pada tahun 2014 sebesar 119,20%. Target indikator yang
ditetapkan sebesar 20% dan realisasinya sebesar 23,84% di atas target.
Angka realisasi tersebut merupakan persentase dari luas ruang terbuka
hijau (RTH) tahun 2014 seluas 7.853,40 Ha, sedangkan luas wilayah ber
HPL/HGB Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 seluas 32.940 Ha.2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
1Persentase rumahlayak huni
% 80 82 84 80,65 81,89 83,62 100,81 99,87 99,55
2Rumah tanggapengguna air bersih
% 84 85 86 84,12 84,81 85,65 100,14 99,78 99,59
3Persentasependuduk beraksesair minum
% 40 44 48 49,37 49,40 50,18 123,43 112,27 104,54
4Rumah tanggapengguna listrik
% 70 74 78 0 68,64 61,89 0 92,76 79,35
5 Rumah ber-IMB %20
25 30 20,27 16,76 30,08 101,35 67,04 100,27
6
Persentase ruangterbuka hijaupersatuan luaswilayah berHPL/HGB
% 20 20 20 30 30 23,84 150 150 119,20
Bab III-58
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam)
indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang mengalami
tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Rumah
tangga pengguna listrik”, dan indikator ” Rumah ber-IMB”. Untuk indikator ”
Persentase rumah layak huni”, indikator “Rumah Tangga pengguna air
bersih” dan indikator “Persentase penduduk berakses air minum” memiliki
tren yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan untuk indikator ”
Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB”
cenderung memiliki tren yang menurun. Analisa perbandingan realisasi dan
perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:
1) Indikator persentase rumah layak huni mengalami peningkatan realisasi
setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi rumah layak huni sebesar
80,65%, realisasi tahun 2013 sebesar 81,89% dan meningkat menjadi
83,62% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren
yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar
100,81%, pada tahun 2013 capaian sebesar 99,87% dan pada tahun
2014 capaian sebesar 99,55%. Penurunan capaian ini dikarenakan
meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah
layak huni mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah
rumah layak huni sebanyak 121.479 rumah dari seluruh jumlah rumah
yang ada pada tahun 2013 sebanyak 148.350 rumah bertambah pada
tahun 2014 terdapat sebanyak 138.140 rumah layak huni dari jumlah
keseluruhan rumah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin 165.192
rumah.2) Indikator persentase rumah tangga pengguna air bersih mengalami
peningkatan realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar
84,12%, realisasi tahun 2013 sebesar 84,81% dan meningkat menjadi
85,65% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren
yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar
100,14%, pada tahun 2013 capaian sebesar 99,78% dan pada tahun
2014 capaian sebesar 99,59%. Penurunan capaian ini dikarenakan
Bab III-59
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah
tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun
2013 jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 130.805 rumah
dari seluruh jumlah rumah tangga yang ada pada tahun 2013 sebanyak
154.235 rumah bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 179.543
rumah tangga pengguna air bersih dari jumlah keseluruhan rumah tangga
di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 209.622 rumah tangga.3) Indikator persentase penduduk berakses air minum mengalami
peningkatan realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar
49,37%, realisasi tahun 2013 sebesar 49,40% dan meningkat menjadi
50,18% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator ini juga
mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator
sebesar 123,43%, pada tahun 2013 capaian sebesar 112,27% dan pada
tahun 2014 capaian sebesar 104,54%. Penurunan capaian ini
dikarenakan meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas
jumlah penduduk berakses air minum mengalami peningkatan. Tercatat
pada tahun 2013 jumlah penduduk berakses air minum sebanyak
380.963 jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang ada pada tahun 2013
sebanyak 771.181 jiwa bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak
391.675 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Kabupaten
Musi Banyuasin sebanyak 780.598 jiwa.4) Indikator persentase rumah tangga pengguna listrik mengalami tren
fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi persentase rumah tangga pengguna
listrik sebesar 0%, meningkat signifikan pada tahun 2013 sebesar
68,84% kemudian menurun menjadi 61,89% pada tahun 2014. Untuk
capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang fluktuatif, pada tahun
2012 capaian kinerja indikator sebesar 0%, pada tahun 2013 capaian
sebesar 92,76% dan pada tahun 2014 capaian menurun menjadi 79,35%.5) Indikator rumah ber-IMB juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
realisasi rumah ber-IMB sebesar 20,27%, menurun pada tahun 2013
sebesar 16,76% kemudian meningkat menjadi 30,08% pada tahun 2014.
Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang fluktuatif, pada
tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 101,35% pada tahun 2013
capaian menurun sebesar 67,04% dan pada tahun 2014 capaian
meningkat menjadi 100,27%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya
Bab III-60
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
peningkatan realisasi jumlah rumah ber-IMB, tercatat pada tahun 2013
jumlah rumah ber-IMB sebanyak 24.863 rumah dengan jumlah seluruh
rumah di Kab.Musi Banyuasin tahun 2013 sebanyak 148.350 rumah .
Sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya bertambah menjadi 49.685
rumah ber-IMB dengan jumlah seluruh rumah di Kab. Musi Banyuasin
sebanyak 165.192 rumah.6) Indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber
HPL/HGB mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi persentase
ruang terbuka hijau sebesar 30%, pada tahun 2013 tidak mengalami
perubahan realisasi masih sebesar 30% kemudian menurun menjadi
23,84% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator juga
mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator
sebesar 150% pada tahun 2013 capaian tetap sebesar 150% dan pada
tahun 2014 capaian menurun menjadi 119,20% tetapi masih bermakna
baik. Tercatat pada tahun 2013, luas ruang terbuka hijau sebesar
9.755,22 Ha sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB 32.517,39 Ha. Pada
tahun 2014 luas ruang terbuka hijau sebesar 7.853,40 Ha dengan jumlah
luas wilayah ber HPL/HGB di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 32.940
Ha.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan
rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Nama Indikator SatuanRealisasi s.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Persentase rumah layakhuni
% 83,62 90 92,91
2Rumah tangga penggunaair bersih
% 85,65 90 95,17
3Persentase pendudukberakses air minum
% 50,18 60 83,63
Bab III-61
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4Rumah tangga penggunalistrik
% 61,89 90 68,77
5 Rumah ber-IMB % 30,08 45 66,84
6Persentase ruang terbukahijau persatuan luaswilayah ber HPL/HGB
% 23,84 20 119,20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 92.91%,
95.17%, 83.63%, 68.77%, 66.84% dan 119.20%. Capaian kinerja ini
merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang
ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka
100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 6 (enam) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan :1) Pencapaian Indikator Persentase rumah layak huni sebesar 99,55%.
Capaian indikator ini masih dibawah target, hal ini disebabkan
dibatalkannya kegiatan survey identifikasi perumahan kumuh dalam
Kabupaten Musi Banyuasin oleh Kementerian Pemukiman/Perumahan RI
tahun 2014 dan akan dilaksanakan kembali di tahun berikutnya. Untuk
meningkatkan pemukiman layak huni, Dinas PU Cipta Karya dan
Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 melaksanakan
kegiatan pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah di
Kecamatan Sekayu, Kecamatan Lawang Wetan dan Kecamatan Tungkal
Jaya.2) Pencapaian Indikator Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun
2014 sebesar 99,59% belum mencapai target. Hal ini disebabkan,
Bab III-62
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
anggaran dan kegiatan yang dialokasikan untuk air bersih tidak
meningkat secara signifikan, selain itu bertambahnya jumlah populasi
penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin.3) Pencapaian Indikator Persentase penduduk berakses air minum pada
tahun 2014 sebesar 104,54%. Capaian indikator ini di atas target
disebabkan anggaran dan kegiatan yang dialokasikan agar penduduk
punya akses air minum meningkat. Untuk meningkatkan jumlah penduduk
berakses air minum tahun 2014, Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan
Kabupaten Musi Banyuasin bekerja sama dengan PDAM Tirta Randik.
Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin tahun
2014 melaksanakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah melalui Kegiatan Penyediaan Prasarana dan
Sarana Air Minum berbasis masyarakat berupa pembangunan IPA,
jaringan pipa dan distribusi air bersih di Kecamatan Batang Hari Leko,
Kecamatan Keluang dan Kecamatan Lais. 4) Pencapaian Indikator Rumah tangga pengguna listrik pada tahun 2014
sebesar 79,35% masih di bawah target. Hal ini disebabkan untuk
kegiatan penyaluran listrik ke rumah tangga atau pelanggan merupakan
kewenangan beberapa pihak antara lain PT. PLN Persero dan PT. Muba
Electric Power (MEP) sedangkan Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Musi Banyuasin hanya sebatas pembangunan jaringan listrik
pedesaan sehingga terus dilakukan koordinasi yang baik antara
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Musi Banyuasin dengan PT. PLN Persero dan PT. Muba
Electric Power (PT. MEP). 5) Pencapaian Indikator Rumah ber-IMB pada tahun 2014 sebesar 100,27%
melebihi target karena : Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengurus IMB Adanya Standar Pelayanan Minimum dalam mengurus IMB Pertumbuhan pembangunan perumahan meningkat Pendapatan restribusi IMB meningkat tajam dari target Rp.
4.000.000.000,- dan realisasinya Rp. 4.832.561.800,- pada tahun
2014.6) Pencapaian Indikator Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas
wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2014 sebesar 119,20%. Capaian
indikator ini di atas target, hal ini disebabkan karena pengurangan ruang
Bab III-63
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
terbuka hijau di perkotaan tidak secepat yang diperkirakan. Luas wilayah
ber HPL/HGB tahun 2014 adalah 32.940 Ha dengan rincian Kecamatan
Sekayu 10.650 Ha, Kecamatan Babat Toman 3.090 Ha, Kecamatan
Sungai Lilin 13.450 Ha dan Kecamatan Bayung Lencir 5.750 Ha.
Sedangkan luas ruang terbuka hijau tahun 2014 adalah 7.853,40 Ha
dengan rincian Kecamatan Sekayu 2.143 Ha, Kecamatan Babat Toman
741,60 Ha, Kecamatan Sungai Lilin 3.416,30 Ha dan Kecamatan Bayun
Lencir 1.552,50 Ha. Pengurangan ruang terbuka hijau disebabkan
adanya penambahan bangunan pada wilayah ber HPL/HGB.
3.1.3. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Rasio ijin trayekPer
penduduk0,000140 0,000149 106,43
2Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit 400 540 135
3Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
unit 800 1.083 135,38
1) Capaian indikator rasio ijin trayek pada tahun 2014 sebesar
106,43%.Capaian indikator tersebut di atas target dengan realisasi rasio
ijin trayek pada tahun 2014 sebesar 0,000149 di atas target sebesar
0,000140. Angka realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan jumlah
izin trayek yg diterbitkan sebanyak 117 kendaraan di bagi dengan jumlah
penduduk pada tahun 2014 sebanyak 780.598 jiwa.2) Capaian indikator kepemilikan KIR anggkutan umum pada tahun 2014
sebesar 135% capaian Indikator ini di atas target dengan realisasi jumlah
kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2014 sebanyak 540 unit
dari target sebanyak 400 unit kendaraan.3) Capaian indikator jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
mencapai 135,38% capaian ini di atas target dengan realisasi jumlah
rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2014
sebanyak 1.083 unit dari target yang ditetapkan sebanyak 800 unit
rambu-rambu.
Bab III-64
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1 Rasio ijin trayek
Perpenduduk
0,000158 0,000153 0,000140 0,000158 0,000160 0,000149 100 104,58 106,43
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2 Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit 300 350 400 468 583 540 156 166,57 135
3Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
unit 400 700 800 653 858 1.083 163,25 122,57 135,38
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4
(empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang
mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada
indikator ”Rasio ijin trayek” dan indikator ”Kepemilikan KIR angkutan umum”.
Sedangkan indikator ”Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi
baik” memiliki tren meningkat. Analisa perbandingan realisasi dan
perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:
1) Indikator rasio ijin trayek realisasinya mengalami tren fluktuatif pada
tahun 2012 realisasi perbandingan rasio ijin trayek sebesar 0,000158 per
penduduk, pada tahun 2013 sebesar 0,000160 per penduduk dan pada
tahun 2014 sebesar 0,000149 per penduduk. Untuk capaian kinerja
indikatornya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dikarenakan
menurunnya target indikator. Pada tahun 2012 capaian sebesar 100%,
Bab III-65
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2013 capaian 104,58% dan pada tahun 2014 capaian
sebesar 106,43%.
2) Indikator kepemilikan KIR angkutan Umum mengalami tren realisasi
secara fluktuatif pada tahun 2012 tercatat sebanyak 468 unit kendaraan
yang lulus kepemilikan KIR angkutan umum, pada tahun 2013 sebanyak
583 unit kendaraan dan pada tahun 2014 terdapat sebanyak 540 unit
kendaraan. Untuk capaian indikator kinerjanya juga mengalami fluktuatif
pada tahun 2012 capaian indikator sebesar 156% meningkat pada tahun
2013 sebesar 166,57% dan menurun pada tahun 2014 sebesar 135%.
3) Indikator jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
mengalami tren yang meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2014. Tercatat jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
pada tahun 2012 sebanyak 653 unit, pada tahun 2013 jumlah rambu-
rambu dalam kondisi baik sebanyak 858 unit dan bertambah sebanyak
1083 unit rambu-rambu pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator
jmengalami tren fluktuatif setiap tahunnya, pada tahun 2012 capaian
sebesar 163,25%, menurun pada tahun 2013 sebesar 122,57% dan pada
tahun 2014 capaian meningkat sebesar 135,38%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Bab III-66
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
Rencanasesuaidengan
RPJMD Tahun2017
%Capaian
1 Rasio ijin trayekPer
penduduk0,000149 0,00014 106,43
2Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit 540 500 108
3Jumlah rambu-rambu yang tersediadalam kondisi baik
Unit 1.083 1.100 98,45
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu
106.43%, 108%, dan 98,45%. Bahkan terdapat 2 (dua) indikator sasaran
yang sudah mencapai target rencana akhir RPJMD yaitu indikator Rasio ijin
trayek dan indikator Kepemilikian KIR angkutan umum. Capaian kinerja
ketiga indikator merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk
mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian Indikator Rasio ijin trayek pada tahun 2014 sebesar 106,43%
di atas target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan pada
tahun 2014 tidak ada penambahan ijin trayek berbanding terbalik dengan
jumlah penduduk yang terus bertambah. Tidak bertambahnya ijin trayek
dikarenakan minimnya masyarakat yang menggunakan angkutan umum.2) Pencapaian Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2014
sebesar 135% di atas target yang telah ditetapkan atau bermakna sangat
baik. Keberhasilan disebabkan bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor yang melakukan uji KIR terutama untuk kendaraan angkutan
umum barang, hal ini menunjukkan meningkatnya aktivitas perekenomian
masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin. Maka dari itu tidak menutup
kemungkinan target untuk tahun 2015 dan selanjutnya dapat ditingkatkan
lagi.3) Pencapaian Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi
baik pada tahun 2014 sebesar 135,38% mencapai target yang telah
ditetapkan atau bermakna sangat baik. Keberhasilan ini disebabkan
Bab III-67
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
kebutuhan yang meningkat seiring dengan bertambahnya ruas jalan dan
jumlah kendaraan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Rambu-rambu
yang bertambah jumlahnya meliputi rambu-rambu lalu lintas jalan, RPJ,
RPJ, Traffic Light, Rambu ZOSS, Marka Jalan, dan Pagar Pengaman
Jalan.
3.1.4. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencan
a2014
Realisasi2014
%Capaian
1 Jumlah jaringan telekomunikasi Titik 50 15 30
2Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
‰ 0,01 0,01 100
3Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah
% 72 18,87 26,21
4Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Kec. 14 14 100
1) Capaian indikator Jumlah Jaringan Telekomunikasi sebesar 30% masih di
bawah target. Pada tahun 2014 terdapat 15 titik jumlah jaringan
telekomunikasi yang dibangun.2) Capaian Indikator Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk pada tahun
2014 tidak terdapat capaian hanya 0,01‰. Hal ini diebabkan indikator
kinerja rasio wartel/warnet tidak mendapatkan data pendukung. Karena
tidak didukung dengan adanya program maupun kegiatan. Pada priode
tahun anggaran 2013 kegiatan untuk menunjang indikator tersebut tidak
diusulkan lagi.3) Capaian indikator Cakupan desa yang memiliki informasi pembangunan
daerah pada tahun 2014 sebesar 26,61%. Pada tahun 2014 ditargetkan
cakupan desa yang memiliki informasi pembangunan daerah sebesar
72% dengan realisasi sebesar 18,87% masih dibawah target. Angka
realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari jumlah desa yang
menerima informasi pembangunan daerah pada tahun 2014 sebanyak 50
Bab III-68
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
desa dibagi dengan jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin sebanyak 265 desa.4) Capaian indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan
informatika pada tahun 2014 yaitu sebesar 100% dengan realisasi yang
sama pada tahun sebelumnya terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Musi
Banyuasin yang mendapat layanan komunikasi dan informatika.2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Jumlah jaringan telekomunikasi
Titik 7 40 50 4 9 15 57,14 22,50 30
2Rasio wartel/warnetterhadap penduduk
‰ 0,01 0,01 0,01 - 0,01 0,01 - 100 100
3
Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah
% 60 66 72 24,58 40 18,87 40,97 66,67 26,21
4
Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Kec. 14 14 14 14 14 14 100 100 100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4
(empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang
mengalami tren yang meningkat dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada
indikator ”Jumlah jaringan telekomunikasi” dan indikator ”Cakupan desa yang
menerima informasi pembangunan daerah”. Sedangkan indikator ”Rasio
wartel/warnet terhadap penduduk” dan indikator “Cakupan daerah yang
dilayani komunikasi dan informatika” cenderung konstan atau tidak
mengalami perubahan. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan
capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi mengalami tren angka realisasi
yang meningkat pada tahun 2012 realisasi terdapat 4 titik jaringan
Bab III-69
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
komunikasi, bertambah 9 titik pada tahun 2013 dan menjadi 15 titik pada
tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator cenderung mengalami
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian sebesar 57,14%, menurun pada
tahun sebesar 22,50% kemudian meningkat pada tahun 2014 sebesar
30%. Fluktuatif ini dikarenakan meningkatnya target indikator.2) Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun 2014
cenderung konstan atau tidak mengalami perubahan dari tahun
sebelumnya dengan rasio realisasi sebesar 0,01‰. Untuk capaian kinerja
indikator juga sama seperti tahun sebelumnya yaitu sebesar 100%.3) Indikator Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah
memiliki tren realisasi yang meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2012
realisasi sebesar 24,58%, pada tahun 2013 sebesar 40% dan pada tahun
2014 realisasi sebesar 18,87%. Untuk capaian kinerja indikator
mengalami tren yang meningkat pada tahun 2012 capaian sebesar
40,97%, pada tahun 2013 sebesar 66,67% dan pada tahun 2014 sebesar
26,61%. Pada tahun 2014 terdapat 50 desa yang menerima informasi
pembangunan daerah dari jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten
Musi Banyuasin sebanyak 265 desa.4) Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan baik
dalam realisasi maupun capaian kinerja indikator. Terdapat 14 Kecamatan
di Kabupaten Musi Banyusin yang sudah mendapatkan layanan
komunikasi dan Informatika sehingga perentase kinerja indikator
mencapai 100%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Bab III-70
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 18.75%,
100%, 79.16% dan 100%. Bahkan terdapat 2 (dua) indikator sasaran yang
sudah mencapai target rencana akhir RPJMD yaitu indikator Rasio
wartel/warnet terhadap penduduk dan indikator Cakupan daerah yang
dilayani komunikasi dan informatika. Capaian kinerja keempat indikator
merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang
ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka
100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Bab III-71
Nama Indikator
SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMD
Tahun 2017
%Capaian
1Jumlah jaringantelekomunikasi
Titik 15 80 18,75
2Rasio wartel/warnetterhadap penduduk
‰ 0,01 0,01 100
Nama Indikator
SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMD
Tahun 2017
%Capaian
3Cakupan desa yangmenerima informasipembangunan daerah
% 18,87 90 20,97
4Cakupan daerah yangdilayani komunikasi daninformatika
Kec. 14 14 100
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi pada tahun 2014
sebesar 30% masih di bawah target tang ditetapkan. Hal ini disebabkan
tidak disetujuinya rencana pembangunan jaringan sehingga dengan
anggaran yang ada hanya bisa membangun 15 titik yaitu jaringan di
Rumah Dinas Bupati, Rumah Dinas Wakil Bupati, Kantor BAPPEDA dan
DPPKAD, dll. Selain itu, jumlah jaringan telekomunikasi karena masih
terfokus di Kota Sekayu saja sedangkan untuk Kecamatan lain diluar
Kota Sekayu belum terdapat jaringan telekomunikasi contohnya akses
internet dikarenakan kondisi geografis yang menyebabkan banyak daerah
belum tercover jaringan telekomunikasi. Solusi dari permasalahan ini
adalah meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana untuk
menunjang fasilitas jaringan telekomunikasi di desa/kecamatan serta
adanya dukungan dari pemerintah sehingga tercapainya kegiatan
tersebut.2) Pencapaian Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun
2014 sebesar 100% sudah mencapai target yang ditetapkan namun,
realisasinya hanya sebesar 0,01‰. Hal ini disebabkan indikator kinerja
rasio wartel/warnet tidak mendapatkan data pendukung, karena tidak
didukung dengan adanya program maupun kegiatan. Pada periode tahun
anggaran 2014 kegiatan untuk menunjang indikator tersebut tidak
diusulkan lagi.3) Pencapaian Indikator Cakupan desa yang menerima informasi
pembangunan daerah pada tahun 2014 sebesar 26,61% masih dibawah
target. Hal ini disebabkan dalam RKA tahun 2014 hanya dibiayai 50
Desa.4) Pencapaian Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan
informatika pada tahun 2014 sebesar 100% mencapai target yang telah
ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan di Kabupaten Musi Banyuasin
terdapat 14 Kecamatan yang sudah mendapatkan layanan komunikasi
dan informatika.
3.1.5. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
Bab III-72
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
% 100 100 100
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
2 Jumlah transmigran yang terbina kk 150 890 593,33
1) Capaian indikator Unit Pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina pada tahun
2014 mencapai target sebesar 100%. Terdapat 3 (tiga) Unit Pemukiman
Transmigrasi (UPT) yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2, dan UPT JUD I/
Nganti, semuanya terbina pada tahun 2014.2) Capaian indikator Jumlah transmigran yang terbina pada tahun 2014 sebesar
593,33%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah transmigran yang terbina
sebanyak 150 KK dan realisasinya melebihi target yaitu terdapat 890 KK yang
terbina dari tahun 2006 sampai dengan 2014 terdiri dari UPT Air Balui I sebanyak
460 KK, UPT Air Balui 2 sebanyak 320 KK dan UPT JUDI/Nganti sebanyak 110
KK sedangkan rencana daya tampung penempatan transmigrasi Kabupaten
Musi Banyuasin dengan daya tampung lahan sebanyak 1355 KK.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Unit pemukimantransmigrasi (UPT)yang terbina
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2Jumlah transmigranyang terbina
KK 150 150 150 190 890 890 126,67 593,33 593,33
Berdasarkan evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh
gambaran pada perbandingan realisasi selama tahun 2014, tahun 2013, dan
Bab III-73
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran semuanya dalam kategori
baik sekali terlihat dari capaian indikator kinerja kedua sasaran mencapai di
atas 85%. Indikator “Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina”
realisasi dan capaian kinerjanya cenderung tetap yaitu 100% terhitung tahun
2012 sampai tahun 2014. Sedangkan untuk indikator “Jumlah transmigran
yang terbina” mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2012 sebesar
126,67% menjadi 593,33% pada tahun 2013 dan cenderung tetap pada
tahun 2014 sebesar 593,33%. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2014
tidak ada realisasi penempatan transmigran di Kabupaten Musi Banyuasin.
Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut:
1) Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina realisasi dalam
kurun waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%.
Tercatat dari tahun 2012 sampai dengan 2014 terdapat hanya 3 (tiga)
Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang terbina yaitu UPT Air Balui 1,
UPT Air Balui 2 dan UPT JUD I/Nganti dimana semuanya terbina dengan
baik sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100%.2) Indikator Jumlah transmigran yang terbina mengalami tren kenaikan, pada
tahun 2012 realisasi terdapat 190 KK bertambah signifikan menjadi 890
KK pada tahun 2013 namun cenderung tidak mengalami perubahan pada
tahun 2014 sebanyak 890 KK. Untuk capaian kinerja pada tahun 2012
sebesar 126,67%, capaian pada tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar
593,33%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Nama Indikator SatuanRealisasi s.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
% 100 100 100
2Jumlah transmigran yang terbina
kk 890 150 593,33
Bab III-74
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 100% dan
593,33% dengan kategori sangat baik bahkan terdapat indikator yang sudah
melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator
Jumlah transmigran yang terbina. Capaian kinerja ini merupakan capaian
pada tahun ke-3 RPJMD.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
sebesar 100% dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan
pada tahun 2014 terdapat hanya 3 (tiga) Unit Pemukiman Transmigrasi
(UPT) yang terbina yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2 dan UPT JUD
I/Nganti dimana semuanya terbina dengan baik.2) Pencapaian Indikator Jumlah transmigran yang terbina sebanyak 890 KK
tidak mengalami pertambahan dari tahun sebelumnya dikarenakan pada
tahun 2014 tidak ada realisasi penempatan bagi transmigran Kabupaten
Musi Banyuasin.3)
Tujuan 3.2 Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang Berwawasan
Lingkungan
Tujuan mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan, didukung 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing
Bab III-75
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
3.2.1 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Energi dan Mineral Daerah
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Persentase desa terlayani listrik(Rasio elektrifikasi)
% 85 95,83 112,74
2Persentase perusahaanpertambangan yang tertibperaturan
% 100 100 100
3Persentase pertambangan liaryang ditertibkan
% 75 60 80
1) Capaian Indikator Desa mendapatkan listrik (Rasio Elektrifikasi) tahun
2014 sebesar 112,74% capaian indikator tersebut di atas target. Angka
realisasi indikator desa mendapat aliran listrik (rasio elektrifikasi desa)
tahun 2014 sebesar 95,83% merupakan perbandingan jumlah desa yang
telah dialiri listrik tahun 2014 sebanyak 230 desa dengan jumlah seluruh
desa yang terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 240 desa.2) Capaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib
aturan tahun 2014 sebesar 100% capaian indikator tersebut di atas
target. Angka realisasi indikator persentase perusahaan pertambangan
yang tertib aturan pada tahun 2014 sebesar 100% merupakan
perbandingan jumlah perusahaan pertambangan yang tertib peraturan
pertambangan sebanyak 68 perusahaan dibagi dengan jumlah seluruh
perusahaan pertambangan sebanyak 68 perusahaan.3) Capaian Indikator Persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada
tahun 2014 sebesar 80% capaian indikator tersebut di atas target. Angka
realisasi indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada
tahun 2014 sebesar 60% merupakan perhitungan dari luas lahan
pertambangan liar yang ditertibkan sebanyak 30 Ha dibagi dengan
jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar yaitu sebesar 50 Ha.
Bab III-76
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
1Persentase desaterlayani listrik (Rasioelektrifikasi)
% 75 80 85 94,92 97,46 95,83 126,56 121,83 112,
2
Persentaseperusahaanpertambangan yangtertib peraturan
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
3Persentasepertambangan liaryang ditertibkan
% 75 75 75 0 52,04 60 0,00 69,39
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga)
indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami
tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator
”Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)”. Untuk indikator ”Persentase
perusahaan pertambangan yang tertib peraturan” cenderungan tidak mengalami
perubahan pada angka realisasinya sedangkan untuk indikator ”Persentase
pertambangan liar yang ditertibkan memiliki tren yang meningkat setiap
tahunnya. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja
setiap indikator sebagai berikut:
1) Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) mengalami tren
secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 94,92% kemudian naik
menjadi 97,46% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan 95,83%. Untuk capaian kinerja indikatornya mengalami tren
yang menurun pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 126,56%
menurun menjadi 121,83% pada tahun 2013 dan 112,74% pada tahun
2014. Penurunan ini terjadi dikarenakan meningkatnya target indikator,
selain itu tidak ada penambahan terhadap jumlah desa yang terlayani
listrik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Tercatat pada tahun
Bab III-77
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2013 jumlah desa yang terlayani listrik sebanyak 230 desa dari
perbandingan terhadap jumlah seluruh desa yang ada pada tahun 2013
sebanyak 236 desa. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah desa yang
terlayani listrik tidak mengalami peningkatan yaitu sebanyak 230 desa
dari perbandingan jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin pada tahun 2014 sebanyak 240 desa.
2) Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 angka realisasinya cenderung
konstan atau tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 100%. Hal ini
dikarenakan di Kabupaten Musi Banyuasin terdaftar 68 perusahaan
pertambangan yang tercatat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
dimana semua perusahaan mematuhi/memenuhi tertib peraturan
pertambangan yang telah ditetapkan.
3) Indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 angka realisasinya mengalami peningkatan.
Pada tahun 2012 angka realisasinya sebesar 0% dikarenakan kegiatan
pada indikator sasaran tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 angka realisasi yang dicapai sebesar 52,04%
meningkat pada tahun 2014 sebesar 60%. Sedangkan untuk capaian
kinerja indikatornya juga mengalami peningkatan pada tahun 2012
sebesar 0,00%, pada tahun 2013 sebesar 69,39% dan pada tahun 2014
meningkat menjadi 80%. Peningkatan yang terjadi pada tahun 2013
sampai dengan 2014 dikarenakan adanya pertambahan luas lahan
pertambangan liar yang ditertibkan. Tercatat pada tahun 2013 luas lahan
pertambangan liar yang ditertibkan sebanyak 7 Ha dari jumlah seluruh
luas lahan pertambangan liar yaitu sebesar 13,45 Ha dan bertambah
sebanyak 30 Ha dari jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar pada
tahun 2014 sebanyak 50 Ha lahan.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-78
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan capaian
indikator 95.83%, 100% dan 80% dengan kategori sangat baik. Bahkan
ketiga indikator sasaran sudah berhasil mencapai target rencana akhir
PRJMD pada tahun 2017. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada
tahun ke-3 RPJMD.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
1) Pencapaian Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) pada
tahun 2014 sebesar 112,74% di atas target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan ini disebabkan adanya kegiatan pembangunan jaringan
listrik pedesaan yang kontinyu dan difokuskan pada desa-desa yang
belum teraliri listrik, selain itu terdapat koordinasi yang baik antara
Bab III-79
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
Rencanasesuaidengan
RPJMD Tahun2017
%Capaian
1Prosentase desa terlayanilistrik (Rasio elektrifikasi)
% 95,83 100 95,83
2Persentase perusahaanpertambangan yang tertibperaturan
% 100 100 100
3Persentase penambanganliar yang ditertibkan
% 60 75 80
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Musi Banyuasin dengan pihak PT. PLN Persero dan PT. Muba
Electric Power (PT. MEP).2) Pencapaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib
peraturan pada tahun 2014 sebesar 100% mencapai target yang telah
ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat
program/kegiatan pembinaan dan pengawasan dibidang pertambangan,
selain itu terdapat koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dalam
hal ini Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin
dengan pihak perusahan/pelaku usaha tambang yang ada di Kabupaten
Musi Banyuasin.3) Pencapaian Indikator penambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2014
sebesar 80% di bawah target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan
kegiatan untuk indikator sasaran tersebut pelaksanaannya baru dilakukan
pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Musi Banyuasin telah melakukan sosialisasi regulasi
pertambangan terhadap aparat non teknis dan masyarakat dengan
menjalankan kegiatan pengawasan dan penertiban kegiatan
pertambangan rakyat. Kegiatan ini terus dilakukan secara kontinyu dan
bekerjasama dengan aparat keamanan dalam hal ini Sat-Pol PP dan
Kepolisian.
3.2.2. Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1
Prosentase jumlah usaha dan/ataukegiatan yang mentaati persyaratanadministrasi dan teknis pencegahanpencemaran air
% 92 86,95 94,51
2
Prosentase jumlah usaha dan/ataukegiatan sumber tidak bergerak yangmemenuhi persyaratan administratifdan teknis pencegahan pencemaranudara
% 92 86,95 94,51
Bab III-80
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
3
Prosentase luasan lahan yangditetapkan dan diinformasikan statuskerusakan lahan dan/atau tanahuntuk produksi biomassa
% 50 20,60 41,20
4
Prosentase jumlah pengaduanmasyarakat akibat adanya dugaanpencemaran dan/atau perusakanlingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 100 65,52 65,52
1) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada tahun
2014 sebesar 94,51%. Pada tahun 2014 ditargetkan prosentase jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan
pencemaran air 92% dengan angka realisasi sebesar 86,95% yang merupakan
hasil perhitungan dari jumlah perusahaan/industri yang mematuhi/memenuhi
syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air sebanyak 20
perusahaan/industri dibandingkan dengan jumlah perusahaan/industri yang
dimonitor sebanyak 23 perusahaan/industri.2) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak
bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan
pencemaran udara pada tahun 2014 sebesar 94,51%. Pada tahun 2014
direncanakan indikator ini mencapai 92% sedangkan pada angka realisasi
sebesar 86,95%. Angka realisasi ini diperoleh dengan membandingkan antara
jumlah perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran udara sebanyak 20 perusahaan/industri dibandingkan
dengan jumlah perusahaan/industri yang dimonitor sebanyak 23
perusahaan/industri, monitoring ini dilakukan secara bersamaan dengan
monitoring terhadap pencegahan pencemaran air.3) Capaian indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan
status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun
2014 sebesar 41,2%. Informasi ini disampaikan melalui Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD) dengan menggunakan data yang disajikan yaitu
membandingkan data lahan kritis pada tahun 2014 yaitu 8.770,01 Ha dengan
jumlah lahan yang rusak dan berpotensi menjadi lahan kritis yaitu 426.732,82 Ha
sehingga menghasilkan angka realisasi sebesar 20,6% masih dibawah target
RPJMD sebesar 50%.
Bab III-81
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4) Capaian indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
pada tahun 2014 sebesar 65,52%. Angka realisasi pada tahun 2014 sebesar
65,52% masih dibawah target RPJMD yaitu 100%. Jumlah kasus/pengaduan
yang masuk sebanyak 29 kasus dengan rincian sebagai berikut 19 kasus
dinyatakan selesai ditindaklanjuti, 4 kasus masih dalam proses, 3 kasus tidak bisa
ditangani, 1 kasus belum ditangani, 1 kasus diserahkan ke PT. Medco, dan 1
kasus diserahkan ke Provinsi.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Prosentase jumlah usahadan/atau kegiatan yangmentaati persyaratanadministrasi dan teknispencegahan pencemaran air
% 90 91 92 89,47 81 86,95 99,41 89 94,51
2
Prosentase jumlah usahadan/atau kegiatan sumbertidak bergerak yangmemenuhi persyaratanadministratif dan teknispencegahan pencemaranudara
% 90 91 92 89,47 81 86,95 99,41 89 94,51
3
Prosentase luasan lahanyang ditetapkan dandiinformasikan statuskerusakan lahan dan/atautanah untuk produksibiomassa
% 40 45 50 48 37 20,6 120 82,22 41,20
4
Prosentase jumlahpengaduan masyarakatakibat adanya dugaanpencemaran dan/atauperusakan lingkungan hidupyang ditindaklanjuti
% 100 100 100 77,78 88 65,52 77,78 88 65,52
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat)
Bab III-82
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang mengalami
tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasi dan capaian indikatornya, yaitu
pada indikator “Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air”, indikator
“Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi
persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara” dan
indikator “Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti” sedangkan
1 (satu) indikator mengalami tren menurun yaitu indikator “Prosentase luasan
lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah
untuk produksi biomassa”. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan
capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:
1) Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mengalami
tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47%
kemudian menurun 81% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi
86,95% pada tahun 2014. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami
tren fluktuatif yaitu 99,41% pada tahun 2012 kemudian menurun menjadi
89% pada tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi 94,51% pada
tahun 2014. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 17 perusahaan/industri
yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air dari total jumlah 21
perusahaan/industri yang dimonitor sedangkan pada tahun 2014 jumlah
perusahaan/industri yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air bertambah menjadi
20 perusahaan/industri dari jumlah perusahaan/industri yang dimonitor
sebanyak 23 perusahaan/industri. Bertambahnya kuantitas ini, mengakibatkan
angka realisasi dan pencapaian kinerja mengalami peningkatan pada tahun
2014.2) Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak
yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran
udara juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47%
menurun pada tahun 2013 sebesar 81% dan meningkat kembali pada tahun
2014 sebesar 86,95%. Begitu juga dengan capaian kinerja indikatornya
Bab III-83
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian indikatornya sebesar 99,41%
menurun pada tahun 2013 sebesar 89% dan meningkat pada tahun 2014
sebesar 94,51%. Meningkatnya angka realisasi dan capaian kinerja indikator dari
tahun 2013 ke tahun 2014 disebabkan bertambahnya kuantitas jumlah
perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran udara dari berjumlah 17 perusahaan/industri pada
tahun 2013 dengan jumlah total perusahaan yang dimonitor sebanyak 21
perusahaan/industri menjadi berjumlah 20 perusahaan/industri yang memenuhi
persyaratan dari 23 perusahaan/industri yang dimonitor. Hal ini dilakukan secara
bersamaan dengan monitoring pencegahan pencemaran air.3) Indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status
kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa menunjukkan
penurunan tren dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Angka realisasi
tahun 2012 sebesar 48% menurun menjadi 37% pada tahun 2013 dan menurun
kembali menjadi 20,6% pada tahun 2014. Hal ini berdampak pula pada
penurunan capaian kinerja indikator sasarannya, pada tahun 2012 capaian
sebesar 120% menurun menjadi 82,22% dan menurun kembali menjadi 41,20%
pada tahun 2014. 4) Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
mengalami tren fluktuatif realisasi dan capaian kinerja, pada tahun 2012 realisasi
dan capaian kinerja sebesar 77,78% meningkat menjadi 88% pada tahun 2013
dan menurun menjadi 65,52% pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh jumlah
kasus yang masuk pada tahun 2014 meningkat drastis dar tahun sebelumnya.
Tercatat pada tahun 2013 terdapat 8 kasus yang terdaftar, hanya 7 kasus yang
dapat dtitindaklanjuti 1 kasus masih dalam proses, sedangkan paa tahun 2014
terdapat 29 kasus yang masuk/terdaftar diantaranya 19 kasus dinyatakan
selesai/ditindaklanjuti, 4 kasus masih dalam proses, 3 kasus tidak bisa ditangani,
1 kasus belum ditangani, 1 kasus diserahkan ke PT. Medco dan 1 kasus
diserahkan ke Provinsi.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-84
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.dTahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMD
Tahun 2017
%Capaian
1
Prosentase jumlah usahadan/atau kegiatan yang mentaatipersyaratan administrasi danteknis pencegahan pencemaranair
% 86,95 95 91,53
2
Prosentase jumlah usaha dan/ataukegiatan sumber tidak bergerakyang memenuhi persyaratanadministratif dan teknispencegahan pencemaran udara
% 86,95 95 91,53
3
Prosentase luasan lahan yangditetapkan dan diinformasikanstatus kerusakan lahan dan/atautanah untuk produksi biomassa
% 20,6 60 34,33
4
Prosentase jumlah pengaduanmasyarakat akibat adanya dugaanpencemaran dan/atau perusakanlingkungan hidup yangditindaklanjuti
% 65,52 100 65,52
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukan angka yang Positif dengan perkembangan
91.53%, 91.53% ,34.33% dan 65.52%. Capaian kinerja ini merupakan
capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan
direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau
lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Bab III-85
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan sudah menggunakan
standar nasional, dimana tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan
standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada
tahun 2014 sebesar 94,51% masih di bawah target. Hal ini disebabkan
bertambahnya jumlah perusahaan yang dimonitor setiap tahunnya
sehingga target indikator juga ditingkatkan setiap tahunnya. Untuk tahun
berikutnya diharapkan jumlah perusahaan yang mematuhi syarat
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mengalami
peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang
dimonitor/diawasi.2) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak
bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan
pencemaran udara pada tahun 2014 sebesar 94,51% masih di bawah target.
Hal ini disebabkan dikarenakan bertambahnya jumlah perusahaan yang
dimonitor setiap tahunnya sehingga target indikator juga ditingkatkan
setiap tahunnya. Untuk tahun berikutnya diharapkan jumlah perusahaan
yang mematuhi syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran
udara mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah
perusahaan yang dimonitor/diawasi. monitoring ini dilakukan secara
bersamaan dengan monitoring terhadap pencegahan pencemaran air.3) Pencapaian Indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan
diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
pada tahun 2014 sebesar 41,20% masih dibawah target. Informasi ini
disampaikan melalui Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dengan
menggunakan data yang disajikan yaitu membandingkan data lahan kritis pada
tahun 2014 yaitu 8.770,01 Ha dengan jumlah lahan yang rusak dan berpotensi
Bab III-86
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
menjadi lahan kritis yaitu 426.732,82 Ha. Data tersebut merupakan data yang
diperoleh dari Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin.4) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
sebesar 65,52% masih dibawah target. Pada tahun 2014 jumlah kasus meningkat
drastis, selain dipicu oleh merosotnya harga komoditas karet dan kelapa sawit,
kesadaran masyarakat akan penegakkan hukum lingkungan juga semakin
berkurang.
3.2.3. Meningkatnya Perlindungan Kawasan Hutan
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
% 18,40 26,22 142,50
2 Kerusakan kawasan hutan % 31 0,46 1,48
1) Capaian Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2014 sebesar
142,50% dengan realisasi sebesar 26,22% di atas target. Angka realisasi
tersebut merupakan hasil perhitungan dari total luas hutan yang di
rehabilitasi pada tahun 2014 yaitu 28.620 Ha dibandingkan dengan total
luas hutan dan lahan kritis 109.145,53 Ha.2) Capaian indikator Kerusakan kawasan hutan tahun 2014 sebesar 1,48%
dengan realisasi sebesar 0,46%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik
dengan sedikitnya kerusakan hutan. Angka realisasi tersebut hasil
perhitungan luas kawasan hutan yang rusak yaitu sebesar 3.088 Ha
dengan luas kawasan yang tersedia di Kabupaten Musi Banyuasin tahun
2014 yaitu 672.553 Ha. Data kerapatan Hotspot berdasarkan Kabupaten
di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 Kabupaten Musi Banyuasin
sebesar 31,42 (Hotspot/5000 Ha).
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-87
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
1Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
% 4 16,20 18,40 3 14,67 26,22 75,00 90,55 142,50
2Kerusakan kawasan hutan
% 35 33 31 33,42 19,71 0,46 95,49 59,72 1,48
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua)
indikator sasaran yang ditetapkan semuanya mengalami peningkatan baik
dari angka realisasi maupun capaian kinerja indikator. Analisa perbandingan
realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut :
1) Indikator rehabilitasi hutan dan lahan mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, tercatat realisasi pada tahun 2012 sebesar 3%, meningkat
menjadi 14,67% kemudian naik menjadi 26,22% pada tahun 2014. Untuk
capaian kinerja indikator juga mengalami peningkatan pada tahun 2012
capaian sebesar 75,00%, meningkat pada tahun 2013 sebesar 90,55%
dan pada tahun 2014 sebesar 142,50%. 2) Indikator kerusakan kawasan hutan mengalami penurunan angka
realisasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Penurunan ini
bermakna sangat baik, pada tahun 2012 realisasi kerusakan kawasan
hutan sebesar 33,42%, menurun pada tahun 2013 sebesar 19,71% dan
pada tahun 2014 0,46%. Untuk capaian kinerjanya juga mengalami
penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 95,49%, pada tahun 2013
sebesar 59,72% dan pada tahun 2014 sebesar 1,48%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Bab III-88
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai
dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun
2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 104,88%
dan 1,84%. Kedua indikator bahkan sudah berhasil melampaui target yang
ditetapkan pada rencana akhir RPJMD. Capaian kinerja kedua indikator
merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang
ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka
100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:1) Pencapaian indikator rehabilitasi hutan dan lahan pada tahun 2014
sebesar 142,50% capaian indikator tersebut di atas target. Keberhasilan
ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan di lakukan secara menyeluruh dan melibatkan para stakeholder.
Masyarakat dituntut untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan rehabilitasi
hutan dan lahan seperti pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR),
Pembangunan Hutan Rakyat (PHR), Hutan Tanaman Industri (HTI),
Bab III-89
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
Rencanasesuaidengan
RPJMD Tahun2017
%Capaian
1Rehabilitasi hutan dan lahankritis
% 26,22 25 104,88
2 Kerusakan kawasan hutan % 0,46 25 1,84
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Pengkayaan dan Penghijauan sehingga dapat menghasilkan hasil yang
optimal.2) Pencapaian indikator kerusakan kawasan hutan pada tahun 2014
sebesar 1,48%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik dengan
sedikitnya kerusakan hutan, capaian ini disebabkan karena adanya
sosialisasi dampak kebakaran hutan dan pentingnya kelestarian
hutan/kawasan hutan dan penegakkan hokum dalam/sekitar hutan. Untuk
tahun 2104 telah dilakukan sosialisasi dampak kebakaran hutan dan
lahan di 14 Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin. Pada tahun 2014
terjadi musim kemarau yang melanda hamper seluruh wilayah Republik
Indonesia yang sangat terasa dampaknya pada wilayah pulau Sumatera
dan Kalimantan yang wilayahnya terdiri dari Hutan Rawa Gambut. Hutan
Rawa Gambut di Provinsi Sumatera Selatan terbanyak berada di
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Banyuasin.
Dari pantauan hostpot Kabupaten Musi Banyuasin terdeteksi sangat kecil
dibandingkan dengan Kabupaten lain pada tahun 2014 yaitu sebesar
31,42 (Hotspot/5000 Ha).
MISI IV : Mengembangkan Sumberdaya Insani Berkualitas dan
Lingkungan Sosial Budaya yang Religius.
Tujuan 4.1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Sehat Dan Berdaya Saing
Tinggi
Tujuan mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berdaya
saing tinggi didukung oleh 4 (empat) sasaran.
Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung
tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
4.1.1. Sasaran Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian1 Jumlah kelompok pemukiman
permanen yang sudah dilayani% 100 100 100
Bab III-90
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
SD/MI dalam jarak kurang dari 3km
2
Jumlah kelompok pemukimanpermanen yang sudah dilayaniSMP/MTs dalam jarak kurang dari6 km
% 90 98 108,89
3Jumlah SD/MI yang semuarombongan belajar (rombel) nyatidak melebihi 32 orang
% 70 90 128,57
4Jumlah SMP/MTs yang semuarombongan belajar (rombel) nyatidak melebihi 36 orang
% 75 94 125,33
5
Jumlah SD/MI yang telahmemenuhi kebutuhan ruang kelas,meja/kursi, dan papan tulis untuksetiap rombel
% 20 88 440,00
6
Jumlah SMP/MTs yang telahmemenuhi kebutuhan ruang kelas,meja/kursi, dan papan tulis untuksetiap rombel
% 60 93 155,00
7
Jumlah SD/MI yang memiliki saturuang guru dan dilengkapi denganmeja dan kursi untuk setiap orangguru, kepala sekolah/madrasahdan staf kependidikan lainnya
% 45 48 106,67
8Jumlah SD/MI yang memiliki satuorang guru untuk setiap 32 pesertadidik
% 98 100 102,04
9Jumlah SD/MI yang memiliki 2orang guru yang memenuhikualifikasi akademik S1 atau D-IV
% 70,50 72 102,13
10
Jumlah SMP/MTs yang memiliki 2orang guru yang telah memilikisertifikat pendidik
% 60 99 165,00
11Jumlah SD/MI yang memiliki 2orang guru yang telah memilikisertifikat pendidik
% 35 50 142,86
12
Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
% 20 70 350,00
13
Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 35 90 257,14
14
Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 65 98 150,77
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
15
Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 35 65 185,71
Bab III-91
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
16
Rasio pengunjung perpustakaan Org/tahun 11.352 28.600 251,94
1) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah
dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km sebesar 100%. Pada tahun
2014 ditargetkan jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah
dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km 100%. Angka realisasi indikator
merupakan perbandingan jumlah kelompok permukiman permanen yang
sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km pada tahun 2014 yaitu 6
unit dengan 6 unit sekolah baru pada daerah terpencil dan semuanya
terealisasi 100% dengan dana sebesar Rp. 4.179.399.000,-2) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah
dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km sebesar 108,89%, pada
tahun 2014 ditargetkan jumlah kelompok permukiman permanen yang
sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km 90%. Angka
realisasi indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah
dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km pada tahun 2014 yaitu
98% yang merupakan perbandingan dari jumlah kelompok pemukiman
permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km
44 ruang kelas baru ( 21 sekolah ) dengan jumlah kelompok pemukiman
permanen pada daerah terpencil di Kab. Muba 45 ruang kelas baru
dengan dana sebesar Rp. 10.717.965.500,-3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)
nya tidak melebihi 32 orang sebesar 128,57%, pada tahun 2014
ditargetkan jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya
tidak melebihi 32 orang 70%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI
yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang
yaitu 90% yang merupakan perbandingan 435 SD/MI yang rombelnya
tidak melebihi 32 siswa dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi
Banyuasin. 4) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar
(rombel) nya tidak melebihi 36 orang sebesar 125,33%. Pada tahun 2014
ditargetkan jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)
nya tidak melebihi 36 orang 75%. Angka realisasi indikator jumlah
SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36
Bab III-92
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
orang yaitu 94% yang merupakan perbandingan 161 SMP/MTs yang
rombelnya tidak melebihi 36 siswa dengan 172 SMP/MTs di wilayah Kab.
Muba dalam Kabupaten Musi Banyuasin.5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang
kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel
440%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang telah memenuhi
kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap
setiap rombel 20%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang telah
memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis
untuk setiap setiap rombel yaitu 88% yang merupakan perbandingan 100
ruang kelas (6.260 Kursi dan 3.141 Meja ) SD/MI yang telah memenuhi
kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap
setiap rombel dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin dengan dana sebesar Rp. 1.278.980.000,-. 6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan
ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 155%. Pada
tahun 2014 ditargetkan jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi
kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
60%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi
kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
yaitu 93%, yang merupakan perbandingan 88 ruang kelas (1.408 set)
SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi
dan papan tulis dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin dengan dana sebesar Rp. 888.100.000,-. 7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan
kepala sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru
sekolah/madrasah, dan staf pendidikan 106,67%. Pada tahun 2014
ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala
sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru
sekolah/madrasah, dan staf pendidikan 45%. Angka realisasi indikator
jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah
dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru sekolah/madrasah,
dan staf pendidikan yaitu 48% yang merupakan perbandingan 232 SD/MI
yang memiliki ruang guru dan meja+kursi untuk setiap orang guru
berbanding dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
Bab III-93
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk
setiap 32 peserta didik 102,04%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah
SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik 98%.
Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru
untuk setiap 32 peserta didik yaitu 100%, yang merupakan perbandingan
483 SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang
memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 102,13%. Pada tahun 2014
ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademi S1 atau D-IV 70,50%. Angka realisasi indikator
jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademi S1 atau D-IV yaitu 72% yang merupakan perbandingan 348
SD/MI yang memiliki 2 orang guru memenuhi kualifikasi S1 dan D-IV
yang mengikuti program wajib kuliah bagi guru SD/MI dengan 483 SD/MI
dalam Kabupaten Musi Banyuasin. Dimana 783 orang guru yang
mengikuti wajib kuliah bagi guru SD/MI.10) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi
kualifikasi akademi S1 atau D-IV 165%. Pada tahun 2014 ditargetkan
jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi
S1 atau D-IV 60%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang
memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV yaitu
99% yang merupakan perbandingan 170 SMP/MTS yang memiliki 2
orang guru memenuhi kualifikasi S1 atau D-IV dengan 172 SMP/MTS
yang ada dalam Kabupaten Musi Banyuasin.11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang
memiliki sertifikat pendidik 142,86%, pada tahun 2014 ditarget jumlah
SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik 35%.
Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang
memiliki sertifikat pendidik yaitu 50%, yang merupakan perbandingan
241 SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik
dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.12) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah
memiliki sertifikasi pendidik 350%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah
SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik
Bab III-94
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
20%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang
telah memiliki sertifikasi pendidik yaitu 70%, yang merupakan
perbandingan 121 SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki
sertifikasi pendidik dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin.13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1
atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik 257,14%, pada tahun 2014
ditargetkan jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-
IV dan telah bersertifikat pendidik 35%. Angka realisasi indikator jumlah
Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
bersertifikat pendidik yaitu 90%, yang merupakan perbandingan 435
Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
bersertifikat pendidik dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi
Banyuasin.14) Capaian indikator jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi
S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik 150,77%, pada tahun 2014
ditargetkan jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau
D-IV dan telah besertifikat pendidik 65%. Angka realisasi indikator jumlah
Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
besertifikat pendidik yaitu 98%, yang merupakan perbandingan 168
Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
besertifikat pendidik dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin.15) Capaian indikator jumlah pengawas Sekolah/madrasah yang
berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik
185,71%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah pengawas
Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
bersertifikasi pendidik 35%. Angka realisasi indikator jumlah pengawas
Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
bersertifikasi pendidik yaitu 65%, yang merupakan perbandingan 73
pengawas Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV
dan telah bersertifikasi pendidik dengan 112 pengawas dalam Kabupaten
Musi Banyuasin.
Bab III-95
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan per tahun pada tahun
2014 sebesar 251.94%. dimana ditargetkan 11.352 orang dan terealisasi
sebesar 28.600 orang, Capaian indikator tersebut di atas target.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Jumlah kelompokpemukiman permanenyang sudah dilayaniSD/MI dalam jarakkurang dari 3 km
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2
Jumlah kelompokpemukiman permanenyang sudah dilayaniSMP/MTs dalam jarakkurang dari 6 km
% 70 80 90 100 95 98 142,86 118,75 108,89
3
Jumlah SD/MI yangsemua rombonganbelajar (rombel) nya tidakmelebihi 32 orang
% 60 65 70 82,75 88 90 137,92 135,38 128,57
4
Jumlah SMP/MTs yangsemua rombonganbelajar (rombel) nya tidakmelebihi 36 orang
% 65 70 75 67,72 92 94 104,18 131,42 125,33
5
Jumlah SD/MI yangtelah memenuhikebutuhan ruang kelas,meja/kursi, dan papantulis untuk setiap rombel
% 10 15 20 81,89 86 88 818,90 573,33 440,00
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
6 Jumlah SMP/MTs yangtelah memenuhi
% 50 55 60 63,29 91 93 126,58 165,45 155,00
Bab III-96
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
kebutuhan ruang kelas,meja/kursi, dan papan tulisuntuk setiap rombel
7
Jumlah SD/MI yangmemiliki satu ruang gurudan dilengkapi denganmeja dan kursi untuksetiap orang guru, kepalasekolah/madrasah dan stafkependidikan lainnya
% 35 40 45 34,91 46 48 99,74 115 106,67
8
Jumlah SD/MI yangmemiliki satu orang guruuntuk setiap 32 pesertadidik
% 98 98 98 99,35 99 100 101,38 101,02 102,04
9
Jumlah SD/MI yangmemiliki 2 orang guru yangmemenuhi kualifikasiakademik S1 atau D-IV
% 57,58 61,17 70,50 70,91 68 72 123,15 111,16 102,13
10
Jumlah SMP/MTs yangmemiliki 2 orang guru yangtelah memiliki sertifikatpendidik
% 50 55 60 90,5 98 99 181,00 178,18 165,00
11
Jumlah SD/MI yangmemiliki 2 orang guru yangtelah memiliki sertifikatpendidik
% 25 30 35 31,89 42 50 127,56 140 142,86
12
Jumlah SMP/MTs yangmemiliki guru yang telahmemiliki sertifikat pendidik
% 10 15 20 23,42 64 70 234,20 426,70 350,00
13
Jumlah kepala SD/MI yangberkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telahbersertifikat pendidik
% 25 30 35 36,21 58 90 144,84 193,33 257,14
14
Jumlah kepala SMP/MTsyang berkualifikasiakademik S-1 atau D-IVdan telah bersertifikatpendidik
% 55 60 65 81,01 67 98 147,29 111,66 150,77
15
Jumlah pengawassekolah/madrasah yangberkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telahbersertifikat pendidik
% 25 30 35 100 63 65 400,00 210 185,71
16
Rasio pengunjung perpustakaan
Org/tahun
8.759 10.056 11.352 15.581 19.424 28.600 177,89 193.15 251,94
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 16 (enam belas) indikator sasaran yang
ditetapkan terdapat 5 (lima) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam
jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “Jumlah kelompok
pemungkiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang
Bab III-97
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
6 km, jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta
didik, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 dan D-IV, jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi
akademik S1 dan D-IV dan telah bersertifikat pendidik, dan jumlah pengawas
sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah
bersertifikat pendidik, 10 (sepuluh) indikator mengalami peningkatan yaitu
pada indikator “ Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya
tidak melebihi 32 orang, jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar
(rombel) nya tidak melebihi 36 orang, jumlah SD/MI yang telah memenuhi
kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel,
jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi
dan papan tulis setiap rombel, jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru
dan dilengkapi dengan meja dan kursi setiap orang guru, kepala
sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya, jumlah SMP/MTS yang
memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah SD/MI
yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah
SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah
kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah
bersertifikat pendidik dan raiso pengunjung perpustakaan. Indikator “ jumlah
kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak
kurang dari 3 km” mengalami peningkatan. Untuk perbandingan capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 16 (enam
belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 7 (tujuh) indikator sasaran
yang mengalami fluktuatif dalam jumlah angka capaian kinerja yaitu pada
indikator “jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya
tidak melebihi 36 orang, jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan
ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis setiap rombel, jumlah SD/MI yang
memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi setiap orang
guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya, jumlah SD/MI
yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, jumlah SD/MI
yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 dan D-
IV, jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik dan jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 dan
D-IV dan telah bersertifikat pendidik”, 3 (tiga) indikator yang mengalami
Bab III-98
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
peningkatan yaitu pada indikator “jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru
yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah kepala SD/MI yang
berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik dan raiso
pengunjung perpustakaan”, 5 (lima) indikator yang mengalami penurunan
yaitu pada indikator “Jumlah kelompok pemungkiman permanen yang sudah
dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang 6 km, Jumlah SD/MI yang semua
rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang, jumlah SD/MI yang
telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk
setiap rombel, jumlah SMP/MTS yang memiliki 2 orang guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik dan jumlah pengawas sekolah/madrasah yang
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik” dan
1(satu) indikator yang capaiannya mencapai 100% setiap tahunnya yaitu
indiaktor “ jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani
SD/MI dalam jarak kurang 3km.
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut:
1) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani
SD/MI dalam jarak kurang dari 3km mencapai 100% setiap tahunnya
baik dalam angka realisasi maupun capaian kinerja.
2) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani
SMP/MTS dalam jarak kurang dari 6 km mengalami tren secara fluktuatif,
pada tahun 2012 realisasi 100% kemudian menurun menjadi 95% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 98%. Untuk angka capaian kinerja mengalami
penurunan, pada tahun 2012 capaian 142,86% menurun menjadi
118,75% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
lagi angka capaian menjadi 108,89%. Realisasi mengalami fluktuatif ini
bisa terlihat dari pembangunan yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak
11 sekolah, tahun 2013 sebanyak 4 sekolah dan tahun 2014 sebanyak
21 sekolah. capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 123.5%.
3) Indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya
tidak melebihi 32 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012
realisasi 82,75% kemudian meningkat menjadi 88% pada tahun 2013
Bab III-99
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka realisasi menjadi 90%.
Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012
capaian 137,92% kemudian menurun menjadi 135,38% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi
128,57%. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2014
terpenuhinya ruang kelas untuk rombel sebanyak 435 ruang kelas,
namun dalam capaian indikator ini memiliki rata – rata capaian sebesar
133,96%.
4) Indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya
tidak melebihi 36 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012
realisasi 67,72% kemudian meningkat menjadi 92% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi
94%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada
tahun 2012 capaian 104,18% kemudian meningkat menjadi 131,42%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka
capaian menjadi 125,33%. Realisasi indikator ini setiap tahunnya
mengalami peningkatan, pada tahun 2014 terpenuhinya 161 rombel di
SMP/MTS ini menunjukan peningkatan terjadi secara signifikan dari
tahun-tahun sebelumnya. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun
waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas
120,31%.
5) Indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,
meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan,
pada tahun 2012 realisasi 81,89% kemudian meningkat menjadi 86%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan realisasi
menjadi 88%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada
tahun 2012 capaian 818,90% kemudian menurun menjadi 573,33% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali angka
capaian menjadi 440,00%. Pada tahun 2012 pengadaan mobiler tercatat
sebanyak 3.000 meja dan 6.000 kursi, tahun 2013 sebanyak 3.141 set
dan tahun 2014 sebanyak 6.260 kursi dan 3.141 meja. Capaian indikator
ini memiliki nilai rata-rata diatas 610,74% yang menunjukan angka
bahwa capaian ini melebihi target.
Bab III-100
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
6) Indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,
meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan,
pada tahun 2012 realisasi 63,29% kemudian meningkat menjadi 91%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali
angka realisasi menjadi 93%. Untuk angka capaian kinerja mengalami
tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 126,58% kemudian meningkat
menjadi 165,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan angka capaian kinerja menjadi 155,00%. Pada tahun 2012
dan tahun 2013 tercatat pendistribusian mobiler siswa sebanyak 3.600
set dan pada tahun 2014 sebanyak 1.408 set. Capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata
capaian diatas 149,01%.
7) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk setiap guru, kepala sekolah/madrasah dan
staf kependidikan lannya mengalami peningkatan, pada tahun 2012
realisasi 34,91% kemudian meningkat menjadi 46% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka capaian menjadi 48%.
Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
capaian 99,74% kemudian meningkat menjadi 115% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi
106,67%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 107,14%.
8) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32
peserta didik mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi
99,35% kemudian menurun menjadi 99% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 100%.
Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun
2012 capaian 101,38% kemudian menurun menjadi 101,02% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian
menjadi 102,04%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 101,48%.
9) Indikator jumlah SD.MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D-IV mengalami tren secara fluktuatif, pada
tahun 2012 realisasi 70,91% kemudian menurun menjadi 68% pada
Bab III-101
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 72%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 123,15% kemudian menurun menjadi
111,16% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
angka capaian menjadi 102,13%. Pada tahun 2012 tercatat SD/MI yang
memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi S1 dan D-IV sebanyak
575 orang, pada tahun 2013 dan 2014 sebanyak 783 orang, Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 112,15%.
10) Indikator jumlah SMP/MTS yagn memiliki 2 orang guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012
realisasi 90,5% kemudian meningkat menjadi 98% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi
menjadi 99%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada
tahun 2012 capaian 181,00% kemudian menurun menjadi 178,18% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka
capaian menjadi 165,00%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun
waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas
174,73%.
11) Indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi
31,89% kemudian meningkat menjadi 42% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi
50%. Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun
2012 capaian 127,56% kemudian meningkat menjadi 140% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka
capaian menjadi 142,86%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun
waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas
136,81%.
12) Indiaktor jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memilikit
sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi
23,42% kemudian meningkat menjadi 64% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi
70%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun
Bab III-102
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2012 capaian 234,20% kemudian meningkat menjadi 426,70% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian
menjadi 350,00%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 336,97%.
13) Indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV
dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun
2012 realisasi 36,21% kemudian meningkat menjadi 58% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka
realisasi menjadi 90%. Untuk angka capaian kinerja mengalami
peningkatan, pada tahun 2012 capaian 144,84% kemudian meningkat
menjadi 193,33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan kembali angka capaian menjadi 257,14%. Capaian indikator
kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-
rata capaian diatas 198,44%.
14) Indikator jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 atau
D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami tren secara fluktuatif,
pada tahun 2012 realisasi 81,01% kemudian menurun menjadi 67%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 98%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 147,29% kemudian menurun menjadi
111,66% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka capaian menjadi 150,77%. Capaian indikator kinerja ini dalam
kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas
136,57%.
15) Indikator jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 100% kemudian menurun
menjadi 63% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi menjadi 65%. Untuk angka capaian
mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 400% menurun
menjadi 210% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan kembali angka capaian menjadi 185,71%. Capaian indikator
kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-
rata capaian diatas 265,24%.
Bab III-103
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
16) Indikator rasio pengunjung perpustakaan mengalami peningkatan, pada
tahun 2012 realisasi 15.581 orang/tahun kemudian meningkat menjadi
19.424 orang/tahun pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan kembali realisasi menjadi 28.600 orang/tahun. Untuk angka
capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian
177,89% kemudian meningkat menjadi 193,15% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali capaian menjadi
251,94%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 207,66%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1
Jumlah kelompok pemukimanpermanen yang sudah dilayaniSD/MI dalam jarak kurang dari3 km
% 100 100 100
2
Jumlah kelompok pemukimanpermanen yang sudah dilayaniSMP/MTs dalam jarak kurangdari 6 km
% 98 100 98
3Jumlah SD/MI yang semuarombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
% 90 85 105,88
4Jumlah SMP/MTs yang semuarombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 36 orang
% 94 90 104,44
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
Bab III-104
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5
Jumlah SD/MI yang telahmemenuhi kebutuhan ruangkelas, meja/kursi, dan papantulis untuk setiap rombel
% 88 35 251,43
6
Jumlah SMP/MTs yang telahmemenuhi kebutuhan ruangkelas, meja/kursi, dan papantulis untuk setiap rombel
% 93 75 124,00
7
Jumlah SD/MI yang memilikisatu ruang guru dan dilengkapidengan meja dan kursi untuksetiap orang guru, kepalasekolah/madrasah dan stafkependidikan lainnya
% 48 60 80
8Jumlah SD/MI yang memilikisatu orang guru untuk setiap32 peserta didik
% 100 98 102,04
9
Jumlah SD/MI yang memiliki 2orang guru yang memenuhikualifikasi akademik S1 atau D-IV
% 72 100 72
10
Jumlah SMP/MTs yangmemiliki 2 orang guru yangtelah memiliki sertifikat pendidik
% 99 75 132
11Jumlah SD/MI yang memiliki 2orang guru yang telah memilikisertifikat pendidik
% 50 50 100
12
Jumlah SMP/MTs yangmemiliki guru yang telahmemiliki sertifikat pendidik
% 70 35 200
13
Jumlah kepala SD/MI yangberkualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telah bersertifikatpendidik
% 90 50 180
14
Jumlah kepala SMP/MTs yangberkualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telah bersertifikatpendidik
% 98 80 122,50
15
Jumlah pengawassekolah/madrasah yangberkualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telah bersertifikatpendidik
% 65 50 130
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
100%, 98%, 105,88%, 104,44%, 251,43%, 124,00%, 80%, 102,04%, 72%,
132%, 100%, 200%, 180%, 125,50%, 130% dan 187,64%.
Bab III-105
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 16 (enam belas) indiaktor sasaran yang digunakan, 15 (lima
belas) indikator memiliki SPM tetapi dalam target SPM dengan target
RPJMD berbeda. Pada SPM 15 indikator tersebut dimulai dari tahun 2011-
2014 sedangkan RPJMD pada tahun 2015-2017.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah
dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km mengalami peningkatan,
yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena adanya
pembangunan unit sekolah baru untuk SD/MI didaerah-daerah sulit.
2) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah
dilayani SMP/MTS dalam jangka kurang dari 3 km mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena
adanya pembangunan unit sekolah baru untuk SMP/MTS didaerah-
daerah sulit.
3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)
nya tidak melebihi 32 orang mengalami peningkatan, yang mendukung
keberhasilan ini disebabkan karena meningkatnya penambahan ruang
kelas baru untuk rombongan belajar (rombel) untuk SD/MI.
4) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar
(rombel) nya tidak melebihi 36 orang mengalami peningkatan, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan karena penambahan ruang
kelas baru untuk rombongan belajar (rombel) untuk SMP/MTS.
Bab III-106
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang
kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan mobiler siswa (meja dan kursi) siswa SD/MI.
6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan
ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena
terpenuhinya kebutuhan mobiler siswa (meja/kursi) siswa SMP/MTS.
7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan
dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala
sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena
adanya pembangunan ruang guru dan kepala sekolah.
8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk
setiap 32 peserta didik mengalami peningkatan, yang mendukung
keberhasilan ini disebabkan karena adanya penambahan tenaga
pendidik setiap sekolah.
9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang
memenuhi kualifikasi akademik S1 dan D-IV mengalami peningkatan,
yang mendukung keberhasilan ini disebabkan adanya program wajib
kuliah bagi guru SD/MI sehingga tidak ada lagi guru SD/MI yang masih
berijazahkan SLTA sederajat.
10) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan karena : a). Adanya penerimaan
Guru Tidak Tetap (GTT) pada SMP/MTS harus berijazah S1 atau D-IV,
b). Adanya program wajib belajar kuliah bagi guru SMP/MTS yang belum
memiliki ijazah S1 atau D-IV.
11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah
memiliki sertifikat mengalami peningkatan, yang mendukung
keberhasilan ini disebabkan karena guru SD/MI telah lulus dalam ujian
sertifikasi pendidik.
12) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung
Bab III-107
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
keberhasilan ini disebabkan karena guru yang memiliki sertifikat pendidik
telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik.
13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1
atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan karena : a). Kepala sekolah
tersebut mengikuti program wajib belajar kuliah dari Diploma II ke
Sarjana (S1) atau D-IV, b). Kepala sekolah tersebut telah lulus dalam
ujian sertifikasi pendidik, c). Adanya syarat untuk menjadi kepala sekolah
harus bersertifikasi S1 atau D-IV dan telah mempunyai sertifikat
pendidik.
14) Capaian indikator jumlah kepala sekolah SMP/MTS yang berkualifikasi
akademik S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung
keberhasilan ini disebbkan karena : a) adanya program wajib kuliah ke
Sarjana atau D-IV, b). Adanya persyaratan untuk menjadi kepala sekolah
harus mempunyai kualifikasi Sarjana (S1) atau D-IV dan mempunyai
sertifikat pendidik, c). Kepala sekolah tersebut lulus mengikuti ujian
sertifikasi pendidikan.
15) Capaian indikator jumlah pengawas sekolah/madrasah yang
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan
karena a). Adanya persyaratan untuk menjadi pengawas harus
mempunyai kualifikasi Sarjana (S1) atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik, b). Pengawas tersebut lulus mengikuti ujian sertifikat pendidik.
16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan meningkat diatas
target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena
bertambahanya koleksi bacaan yang ada di perpustakaan sehingga
jumlah pengunjung perpustakaan meningkat.
4.1.2. Sasaran Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Bab III-108
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
% 90 92,2 102,44
2Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 75 69,6 92,80
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 87 91,1 104,71
4 Cakupan pelayanan nifas % 80 83,9 104,88
5Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 75 72,5 96,67
6 Cakupan kunjungan bayi % 89 94,6 106,29
7Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)
% 85 94,6 111,29
8Cakupan pelayanan anak balita
% 55 93,6 170,18
9
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
% 100 100 100
10Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 35 94 268,57
12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Per100.000
penduduk1,2 0,91 75,83
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
% 20 0,07 0,35
14 Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
Per100.000
penduduk70 53,99 77,13
15 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani
% 100 100 100
16 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
% 80 100 125
17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
% 100 100 100
Bab III-109
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian18 Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin% 100 13,02 13,02
19 Cakupan pelayanan kesehatanrujukan pasien masyarakat miskin
% 100 1,33 1,33
20 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
% 50 50 100
1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil (k4) tahun 2014 sebesar
102,44%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan kunjungan ibu hamil
(k4) sebesar 90%. Angka realisasi indikator cakupan kunjungan ibu hamil
(k4) pada tahun 2014 yaitu 92,2% yang merupakan hasil dari
perbandingan 14.735 orang ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal 4 kali dengan 15.988 orang ibu hamil
yang ada di satu wilayah kerja dalam kurun yang sama.2) Capaian indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun
2014 sebesar 92,80%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani sebesar 75%. Angka realisasi indikator
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2014 yaitu
69,6% yang merupakan hasil perhitungan perbandingan 2.224 orang ibu
hamil komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif pada
kurun waktu tertentu dibagi 20% dengan 15.988 orang ibu hamil.3) Capaian indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan tahun 2014 sebesar 104,71%, pada
tahun 2014 ditargetkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan sebesar 87%. Angka realisasi indikator
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan pada tahun 2014 yaitu 91,1% yang merupakan hasil
perhitungan perbandingan 13.804 orang ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan dengan 15.160 orang ibu bersalin.4) Capaian indikator cakupan pelayanan nifas tahun 2014 sebesar
104,88%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan nifas sebesar
80%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan nifas pada tahun 2014
yaitu 83,9% yang merupakan hasil perhitungan perbandingan 12.724
Bab III-110
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
orang ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai
standar dengan 15.160 orang ibu nifas. 5) Capaian indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
tahun 2014 sebesar 96,67%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebesar 75%. Angka
realisasi indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
pada tahun 2014 yaitu 72,5% yang merupakan hasil perbandingan 1.622
orang ibu hamil neonatus dengan 2.236 orang erkiraan neonatal
komplikasi.6) Capaian indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2014 sebesar 96,67%,
pada tahun 2014 ditargetkan cakupan kunjungan bayi sebesar 89%.
Angka realisasi indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2014 yaitu
94,6% yang merupakan hasil dari perbandingan 14.108 orang bayi yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar (paling sedikit
4 kali) dengan 14.908 orang bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama. 7) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child
Immunization) tahun 2014 sebesar 111,29%, pada tahun 2014
ditargetkan cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
sebesar 85%. Angka realisasi indikator cakupan desa/kelurahan UCI
(Universal Child Immunization) pada tahun 2014 yaitu 94,6% yang
merupakan hasil dari perbandingan 227 desa/kelurahan dimana ≥80%
dari jumlah bayi yang ada dengan 240 desa/kelurahan. 8) Capaian indikator cakupan pelayanan anak balita tahun 2014 sebesar
170,18%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan anak balita
sebesar 55%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan anak balita
pada tahun 2014 yaitu 93,6% yang merupakan perbandingan 49.999
orang anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dengan 53.415 orang anak
balita (12-59 bulan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.9) Capaian indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin tahun 2014 sebesar 100%, pada
tahun 2014 ditargetkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin sebesar 100%. Angka
realisasi indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
Bab III-111
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin pada tahun 2014 yaitu 100%
angka realisasi tersebut diperoleh karena adanya distribusi protein,
nutrisionis+kit, posyandu kita serta vitamin A kapsul merah dan biru di 27
puskesmas pada tahun 2014.10) Capaian indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan balita
gizi buruk yang mendapat perawatan sebesar 100%. Angka realisasi
indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan pada tahun
2014 yaitu 100% yang merupakan hasil dari perbandingan 24 orang
balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana kesehatan dengan 24
orang balita gizi buruk.11) Capaian indikator cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan
setingkat tahun 2014 sebesar 268,57%, pada tahun 2014 ditargetkan
cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat sebesar 35%.
Angka realisasi indikator cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan
setingkat pada tahun 2014 yaitu 94% yang merupakan hasil dari
perbandingan 463 orang murid SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) dengan 491 orang murid SD
dan setingkat.12) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita acute
flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam tahun 2014
sebesar 75,83%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan dan
penanganan penderita acute flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000
penduduk<24 jam sebesar 1,2. Angka realisasi indikator cakupan
penemuan dan penanganan penderita acute flaccid paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk<24 jam pada tahun 2014 yaitu 0,91 yang
merupakan hasil perbandingan jumlah kasus AFP yang ada 2 orang
dengan jumlah penduduk <15 tahun 219.878 orang dikali 100.000
penduduk.13) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan pneumonia
balita tahun 2014 yaitu sebesar 0,35 %, pada tahun 2014 ditargetkan
cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita sebesar 20%.
Angka realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan
pneumonia balita pada tahun 2014 yaitu 0,07% yang merupakan hasil
Bab III-112
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dari perbandingan 4 orang penderita pneumonia balita yang ditangani
dengan 5.342 orang balita dengan perkiraan penderita pneumonia balita.14) Capaian Indikator cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif tahun
2014 sebesar 77,13%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan
pasien baru TB BTA positif sebesar 70%. Angka realisasi indikator
cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif pada tahun 2014 yaitu
53,99% yang merupakan hasil dari perbandingan 325 orang pasien baru
TB BTA Positif yang ditemukan dan diobati selama satu tahun dengan
602. orang penduduk dikali 100.000 penduduk.15) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan
penemuan dan penanganan penderita DBD sebesar 100%. Angka
realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
pada tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil perbandingan 86
orang penderita DBD yang ditangani sesuai standar operasional
prosedur (SOP) dengan 86 orang penderita DBD yang ditemukan dalam
waktu satu tahun.16) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
tahun 2014 sebesar 125%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan
penemuan dan penanganan penderita Diare sebesar 80%. Angka
realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
yaitu 100% yang merupakan hasil perbandingan 14.589 orang penderita
diare yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader dalam
waktu satu tahun dengan 14.589 orang perkiraan penderita diare dalam
waktu satu tahun. 17) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam tahun 2014 sebesar 100%,
pada tahun 2014 ditargetkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam sebesar 100%. Angka
realisasi indikator cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam tahun 2014 yaitu 100%
yang merupakan hasil dari perbandingan 2 kali kejadian luar biasa (KLB)
di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam periode waktu tertentu dengan
2 kali kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan
pada periode waktu yang sama.
Bab III-113
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
18) Capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
miskin tahun 2014 sebesar 13,02%. Pada tahun 2014 ditargetkan
cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin tahun 2014
100%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin tahun 2014 yaitu 13,02% yang merupakan hasil dari
perbandingan kunjungan pasien miskin ke puskesmas 4.346 orang
dengan jumlah seluruh masyarakat miskin sebesar 33.375 orang.19) Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin tahun
2014 sebesar 1,33%. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan
kesehatan rujukan masyarakat miskin tahun 2014 100%. Angka realisasi
indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
tahun 2014 yaitu 1,33% yang merupakan hasil dari jumlah rujukan
kunjungan pasien miskin sebesar 443 orang dengan jumlah seluruh
masyarakat miskin sebesar 22.375 orang. 20) Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota merupakan jumlah RS yang mampu
memberikan pelayanan gawat darurat level 1 dibagi dengan jumlah RS
Kabupaten dikalikan 100%. Untuk indikator ini tercatat 100% realisasi
baik dari tahun 2013 hingga tahun 2014 dengan target yang ditetapkan
adalah 50% berarti telah jauh melampaui target. Bahkan untuk
pelayanan gawat darurat di 3 RS di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
telah lulus akreditasi dari Komite Akreditasi RS Nasional, sehingga tidak
mungkin terjadi penangganan level 1 untuk pelayanan gawat darurat
tidak bisa dilaksanakan.Seluruh pasien yang datang ke RSUD Sekayu telah dilayani dengan baik
sesuai dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat
kesehatan yang ada di RSUD Sekayu. Ketika RSUD Sekayu tidak
mampu lagi untuk manangani pasien tersebut maka pasien tersebut
akan dirujukan ke rumah sakit yang sarana dan prasarana memadai.
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
2014, tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-114
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
% 87 89 90 87,25 87,7 92,2 100,29 98,54 102,44
2
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 70 70 75 36,89 27,34 69,6 52,70 39,06 92,80
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 85 86 87 87,74 87,8 91,1 103,22 102,09 104,71
4Cakupan pelayanan nifas
% 76 78 80 77,32 77,5 83,9 101,74 99,36 104,88
5
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 70 70 75 16,32 8,98 72,5 23,31 12,83 96,67
6Cakupan kunjungan bayi
% 87,5 88 89 89,63 89,5 94,6 102,43 101,70 106,29
7
Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
% 75 80 85 91,49 95,3 94,6 121,99 119,13 111,29
8Cakupan pelayanan anak balita
% 50 55 55 80,73 81,1 93,6 161,46 147,45 170,18
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
% 50 75 100 100 100 100 200 133,33 100
Bab III-115
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
keluarga miskin
10
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
11
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 5 20 35 8,58 38,6 94 171,60 193 268,57
12
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakitAcute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Per100.0
00penduduk
0,9 1 1,2 1 2,18 0,91 111,11 218 75,83
13
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakitpnemonia balita
% 3 10 20 46,15 0,2 0,07 1.538,33 2 0,35
14
Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
Per100.0
00penduduk
36 50 70 27,65 90,4 53,99 76,81 180,8 77,13
15
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani
Org /tahu
n100 100 100 100 100 100 100 100 100
16
Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
Org /tahu
n58,7 70 80 59,55 60,9 100 101,45 87 125
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bab III-116
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
epidemiologi < 24 jam
18
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100 100 17,00 3813,0
217,00 38 13,02
19
Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskin
% 100 100 100 4,06 0,02 1,33 4,06 0,02 1,33
20
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
% 32 40 50 32,14 40 50 100,44 100 100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 20 (dua puluh) indikator sasaran yang
ditetapkan terdapat 7 (tujuh) indikator sasaran yang mengalami tren
fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani, cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Chil
Immunization) ,cakupan penemuan penanganan penderita penyakit Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun, cakupan
penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif, cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin”, 2 (dua) indikator yang menghalami
penurunan indikator “cakupan kunjungan bayi dan cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit pnemonia balita”, 7 (tujuh) indikator
mengalami peningkatan “cakupan kunjungan ibu hamil K4, cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan, cakupan pelayanan nifas, cakupan pelayanan anak balita,
cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya, cakupan
penemuan dan penanganan penderita diare dan cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus diberikan sarana keseharan (RS) di
Kabupaten/Kota dan 4 (empat) indikator yang mengalami pencapaian 100%
Bab III-117
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
mantap disetiap tahunnya yaitu “ cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan, cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
yang ditangani dan cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Untuk perbandingan capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 20 (dua
puluh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 12 (dua belas) indikator
yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka capaian yaitu pada
indikator “Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4, cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan, cakupan pelayanan nifas, cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani, cakupan kunjungan bayi, cakupan
pelayanan anak balita, cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB
BTA positif, cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang
ditangani, cakupan penemuan dan penanganan penderita diare, cakupan
pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin”.
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator
sebagai berikut:
1) Indiaktor cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan pada
tahun 2012 realisasi 87,25% kemudian meningkat menjadi 87,7% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi kembali meningkat
menjadi 92,2%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 100,29% kemudian menurun menjadi
98,54% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka capaian menjadi 102,44%. Kunjungan ibu hamil pada 2012
tercatat 13.195 orang, tahun 2013 13,624 orang dan pada tahun 2014
14.735 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 100,42%.
2) Indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 36,89% kemudian menurun
menjadi 27,34% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi menjadi 69,6%. Untuk angka capaian kinerja
Bab III-118
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 52,70%
mengalami penurunan 39,06% pada tahun 2013 kemudian pada tahun
2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 92,80%. Pada
tahun 2012 tercatat 1.116 orang, tahun 2013 848 orang dan tahun 2014
2.224 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 61,52%
3) Indikator cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan mengalami peningkatan, pada tahun
2012 realisasi 87,74% kemudian meningkat menjadi 87,8% pada tahun
2013 kemudian angka realisasi meningkat lagi menjadi 91,1% pada
tahun 2014. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 103,22% kemudian menurun menjadi
102,09% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka capaian menjadi 104,71%. Tercatat pada tahun 2012 sebanyak
12.757 orang, pada tahun 2013 12.764 dan pada tahun 2014 13.804
orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 103,34%.
4) Indikator cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan, pada tahun
2012 realisasi 77,32% kemudian meningkat menjadi 77,5% pada tahun
2013 dan pada tahun 2104 terjadi peningkatan lagi angka realisasi
menjadi 83,9%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 101,74% kemudian menurun menjadi
99,36% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka capaian 104,88%. Tercatat pada tahun 2012 14.540 orang, pada
tahun 2013 11.270 orang dan pada tahun 2014 12.724 orang. Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 101,99%.
5) Indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 16,32%
kemudian menurun menjadi 8,98% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 terjadi peningkatan angka realisasi sebesar 72,5%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian
23,31% kemudian menurun menjadi 12,83% pada tahun 2013 dan pada
Bab III-119
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 96,67%.
Tercatat pada tahun 2012 341 orang, tahun 2013 192 orang dan pada
tahun 2014 1.622 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 44,27%.
6) Indikator cakupan kunjungan bayi mengalami tren fluktuatif, pada tahun
2012 realisasi 89,63% kemudian menurun menjadi 89,6% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi
sebesar 94,6%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara
fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 102,43% menurun menjadi 101,70%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
capaian menjadi 106,29%. Tercatat pada tahun 2012 12.484 bayi, pada
tahun 2013 11.506 bayi dan pada tahun 2014 14.108 bayi. Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 103,47%.
7) Indikator cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 91,49% kemudian
meningkat menjadi 95,3% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami penurunan angka realisasi sebesar 94,6%. Untuk angka
capaian kinerja mengalami penurunan, capaian tahun 2012 121,99%
kemudian menurun menjadi 119,13% pada tahun 2013 dan pada tahun
2104 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 111,29%.
Tercatat pada tahun 2012 215 Desa/Kelurahan, tahun 2013 224
Desa/Kelurahan dan pada tahun 2014 227 Desa/Kelurahan. Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 117,47%.
8) Indiaktor cakupan pelayanan anak balita mengalami peningkatan, pada
tahun 2012 realisasi 80,73% kemudian meningkat menjadi 81,1% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 93,6%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami
tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 161,46% kemudian
menurun menjadi 147,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka capaian menjadi 170,18%. Tercatat pada
tahun 2012 dan 2013 38,570 anak balita (12-59 bulan) dan pada tahun
Bab III-120
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2014 49.99 anak balita. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 159,70%.
9) Indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin mengalami realisasi 100% setiap tahunnya.
Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada
tahun 2012 capaian 200% kemudian menurun menjadi 133,33% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka
capaian menjadi 100%. Tercatat pada tahun 2012 750 anak, tahun 2013
754 anak dan tahun 2014 27 puskesmas. Capaian indikator kinerja ini
dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian
diatas 144,44%.
10) Indikator cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mengalami
realisasi dan capaian 100% selama 3 tahun berturut turut. Pada tahun
2012 dan 2013 15 anak dan pada tahun 2014 24 orang. Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian 100%.
11) Indikator cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 8,58% kemudian
meningkat menjadi 38,6% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan lagi angka realisasi menjadi 94%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian
171,60% meningkat menjadi 193% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 meningkat lagi capaian menjadi 268,57%.
12) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun mengalami
tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 1 kemudian meningkat
menjadi 2,18 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan angka realisasi menjadi 0,91. Untuk angka capaian kinerja
juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 111,11
kemudian meningkat menjadi 218 pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 75,83. Tercatat pada
tahun 2012 dan 2013 4 kasus dan tahun 2014 2 kasus. Capaian
Bab III-121
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 134,98%
13) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
pnemonia balita mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi
46,15% kemudian menurun menjadi 0,2% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 kembali mengalami penurunan angka realisasi menjadi
0,07%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami penurunan, pada
tahun 2012 capaian 1.538,33% kemudian menurun menjadi 2% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan angka
capaian menjadi 0,35%. Tercatat pada tahun 2012 12 balita, tahun 2013
7 balita dan tahun 2014 4 balita. Capaian indikator kinerja ini dalam
kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas
513,56%.
14) Indiaktor cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA
positif mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi
27,65% kemudian meningkat menjadi 90,4% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 53,99%.
Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun
2012 capaian 76,81% meningkat menjadi 180,8% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 terjadi penurunan angka capaian menjadi 77,13%.
Tercatat pada tahun 2012 300 orang, tahun 2013 321 orang dan pada
tahun 2014 325 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 111,58%.
15) Indiaktor cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang
ditangani, realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut turut mencapai
angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 92 orang, tahun 2013 34 orang
dan tahun 2014 86 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun
waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%.
16) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 59,55
kemudian meningkat menjadi 60,9 pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 kembali meningkat angka capaian menjadi 100. Untuk angka
Bab III-122
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian
101,45% kemudian menurun menjadi 87% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian kinerja menjadi 125.
17) Indikator cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam, realisasi dan capaian selama 3
tahun berturut-turut mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 60
KLB, tahun 2013 4 KLB dan tahun 2014 2 KLB. Capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata
capaian 100%.
18) Indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 17,00%
kemudian meningkat menjadi 38% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 13,02%. Untuk
angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
capaian 17,00% kemudian meningkat menjadi 38% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 13,02%.
Tercatat pada tahun 2012 24.650 orang, tahun 2013 66.156 orang dan
tahun 2014 4.346 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 22,67%.
19) Indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,06%
kemudian menurun menjadi 0,02% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 1,33%. Untuk
angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
capaian 4.06% kemudian menurun menjadi 0,02% pada tahun 2013 dan
pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 1,33%.
Tercatat pada tahun 2012 1.000 orang, tahun 2013 1.446 orang dan
tahun 2014 443 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 1,80%.
20) Indiaktor cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota mengalami peningkatan, pada
tahun 2012 realisasi 32,14% meningkat menjadi 40% pada tahun 2013
Bab III-123
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dan pada tahun 2014 kembali meningkat angka realisasi menjadi 50%.
Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012
capaian kinerja 100,44% kemudian menurun menjadi 100% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 angka capaian kinerja tetap tercapai 100%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
% 92,2 95 97,1
2Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 69,6 80 87,0
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 91,1 92 99,0
4 Cakupan pelayanan nifas % 83,9 90 93,2
5Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 72,5 80 90,6
6 Cakupan kunjungan bayi % 94,6 90 105,1
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
7Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)
% 94,6 100 94,6
Bab III-124
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
8Cakupan pelayanan anak balita
% 93,6 70 133,7
9
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
% 100 100 100
10Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100
11Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 94 80 117,5
12
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Per100.000pendud
uk
0,91 1,5 60,67
13Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
% 0,07 50 0,1
14Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
Per100.000pendud
uk
53,99 100 54,0
15Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBDyang ditangani
% 100 100 100
16Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
% 100 100 100
17
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
% 100 100 100
18Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 13,02 100 13,02
19Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 1,33 100 1,33
20
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan(RS) di Kabupaten/Kota
% 50 40 125
Berdasarkan tabel indikator 1-20 diatas dapat diketahui bahwa
realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan
rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif
dengan perkembangan 97,1%, 87,0%, 99,0%, 93,2%, 90,6%, 105,194%,
94,6%, 133,7%, 100%,100%,117,5%, 133,3%, 0,1%, 54,0%, 100%, 100%,
100%, 13,02%, 1,33% dan 25%. Capaian kinerja ini merupakan capaian
Bab III-125
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan
direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau
lebih dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan
persentase.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke -3RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 20 (dua puluh) indikator sasaran yang digunakan sudah
menggunakan standar nasional dan tidak ada perbedaan antara target
RPJMD dan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami
peningkatan, peningkatan ini terjadi disebabkan ibu hamil sudah
mengetahui pentingnya memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama
masa kehamilan. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan tetap
melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan pada masa
kehamilan minimal 4 kali.
2) Capaian indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani masih
dibawah target, penurunan realisasi angka capaian ini disebabkan
karena bidan masih kurang memahami tentang penanganan komplikasi
kebidanan. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan melakukan
pembinaan kepada bidan bidan yang tersebar di seluruh kecamatan
yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.
3) Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan mengalami peningkatan, yang
mendukung keberhasilan ini dikarenakan ibu hamil lebih sadar akan
Bab III-126
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pentingnya pertolongan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
daripada dukun beranak.
4) Capaian cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan, yang
mendukung keberhasilan ini dikarenakan pelayanan ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas telah dilakukan sesuai standar.
Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan
standar pelayanan nifas dan memberikan pelayanan yang baik.
5) Capaian cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani masih
dibawah target hal ini disebabkan bidan masih kurang memahami
tentang penanganan komplikasi kebidanan. Alternatif yang telah
dilakukan adalah melakukan pelatihan pelatihan kepada para Bidan
yang tersebar di Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
6) Capaian cakupan kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini
karena kesadaran orang tua bayi akan pentingnya memeriksa bayinya
secara teratur di sarana kesehatan.
7) Capaian cakupan desa/kelurahan ICU (Universal Child Immunization)
mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini karena akses
ke desa sudah cukup memadai.
8) Capaian cakupan pelayanan anak balita telah melampaui target, yang
mendukung keberhasilan ini karena masyarakat telah menyadari
pentingnya pemeriksaan kesehatan anak balita serta didukung dengan
sarana kesehatan yang memadai.
9) Capaian cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6 – 24 bulan keluarga miskin sesuai target, yang mendukung
keberhasilan ini karena sudah adanya MP ASI yang disubsidi oleh
pemerintah yang disebar luaskan ke masyarakat.
10) Capaian cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai
target, yang mendukung keberhasilan ini karena kualitas pelayanannya
sudah semakin membaik dan orang tua sudah semakin mengerti tentang
asupan gizi yang baik terhadap anaknya.
11) Capaian cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat telah
melampaui target, yang mendukung keberhasilan ini karena
Bab III-127
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
teralokasinya anggaran yang cukup memadai untuk menjalani kegiatan
tersebut.
12) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun masih
dibawah target hal ini disebabkan tidak bertambahnya penemuan kasus
AFP, setelah dilakukan surveilans aktif rumah sakit dan tidak ada laporan
penemuan kasus di puskesmas wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
setelah dilakukan surveilans AFP puskesmas.
13) Capaian cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita masih
dibawah target hal ini disebabkan banyak masyarakat yang berobat
langsung ke dokter praktek atau balai kesehatan lain yang tidak terlapor
di puskesmas datanya.
14) Capaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif belum mencapai
target, hal ini disebabkan banyak masyarakat yang berobat langsung ke
dokter praktek atau balai kesehatan lain yang tidak terlapor di
puskesmas datanya.
15) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang
ditangani, realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut turut mencapai
angka 100%.
16) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita diare telah
mencapai target, peningkatan ini disebabkan telah dilakukan
penanganan secara keseluruhan dari penemuan penderita diare.
17) Capaian cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam telah mencapai target, keberhasilan
ini disebabkan Desa/Kelurahan yang mengalami kejadian luar biasa
telah ditangani secara keseluruhan.
18) Capaian cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin masih
dibawah target, hal ini disebabkan masyarakat miskin sering tidak
membawa kartu jamkesmas pada saat berobat ke puskesmas, karena di
MUBA memiliki sendiri kartu jamkesda (asta) yang mana proses
administrasi lebih mudah hanya menggunakan KK dan KTP Muba.
Alternatif yang dilakukan adalah hendaknya peserta jamkesda memiliki
kartu kepesertaan sehingga peserta jamkesmas tidak lagi menggunakan
kartu jamkesda agar bisa kelihatan perbedaannya.
Bab III-128
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
19) Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
belum mencapai target, hal ini disebabkan masyarakat miskin sering
tidak membawa kartu jamkesmas pada saat berobat ke puskesmas,
karena di MUBA memiliki sendiri kartu jamkesda (asta) yang mana
proses administrasi lebih mudah hanya menggunakan KK dan KTP
Muba. Alternatif yang dilakukan adalah hendaknya peserta jamkesda
memiliki kartu kepesertaan sehingga peserta jamkesmas tidak lagi
menggunakan kartu jamkesda agar bisa kelihatan perbedaannya.
20) Capaian cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan telah melampaui target, keberhasilan ini terjadi
disebabkan oleh pelayanan gawat darurat di 3 rumah sakit di wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin telah lulus akreditasi dari komite akreditasi
RS nasional sehingga tidak mungkin terjadi penanganan level 1 untuk
pelayanan gawat darurat tidak bisa dilaksanakan. Seluruh pasien yang
datang ke RSUD sekayu telah dilayani dengan baik sesuai dengan
sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang ada
di RSUD sekayu. Ketika RSUD sekayu tidak mampu lagi untuk
menangani pasien tersebut makan pasien tersebut akan dirujukkan ke
rumah sakit yang sarana dan prasarana memadai.
4.1.3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil Sejahtera
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
% 89,91 85,81 95,44
2Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
% 0,51 27,67 5.229,41
1) Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB
Aktif Tahun 2014 sebesar 95,44%, pada tahun 2014 ditargetkan
cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif sebesar 89,91%.
Angka realisasi indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta
KB Aktif yaitu 85,81% yang merupakan hasil perhitungan jumlah
komulatif peserta KB yang terus menerus meggunakan Alkon ditambah
Bab III-129
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
peserta KB baru berjumlah 123.885 sedangkan pasangan usia subur
berjumlah 144.363.2) Capaian indikator rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
di setiap Desa/Kelurahan di tahun 2014 sebesar 5.229,42%, pada tahun
2014 ditargetkan rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB)
di setiap Desa/Kelurahan sebesar 0,51%. Angka realisasi indikator rasio
petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap
Desa/Kelurahan di tahun 2014 yaitu 26,67% yang merupakan hasil
perbandingan jumlah seluruh petugas lapangan KB/Penyuluh KB
sebanyak 64 orang dengan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Musi
Banyuasin pada tahun 2014 sebanyak 240 desa.
2. perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
% 83 86,16 89,91 82,74 82,96 85,81 99,69 96,29 95,44
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
% 042 0,48 0,51 0,25 0,24 26,67 59,52 50,00 5.228
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan
menghasilkan capaian kinerja 1(satu) indikator yang mengalami tren
fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “Rasio
petugas lapangan KB/Penyuluhan KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan”
dan indikator “Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif“ untuk
Bab III-130
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
realisasi kinerja mengalami tren meningkat. Untuk perbandingan capaian
kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 dari 2 (dua) indikator
sasaran yang diitetapkan terdapat 1(satu) indikator sasaran mengalami tren
secara fluktuatif yaitu indikator “rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB
(PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan” dan 1 (satu ) indikator cakupan
pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif mengalami penurunan.
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator
sebagai berikut:
1) Indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif,
mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 82,74% kemudian
meningkat menjadi 82,96% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
terjadi peningkatan lagi angka realisasi menjadi 85,81%. Untuk angka
capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian
82,74% kemudian menurun menjadi 96,29% dan pada tahun 2014
terjadi penurunan lagi angka capaian menjadi 95,44%. Tercatat pada
tahun 2013 118.474 orang dan tahun 2014 123.885 orang. Capaian
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian diatas 97,14%.
2) Indikator cakupan rasio petugas lapangan KB/Penyuluhan KB
(PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan mengalami tren fluktuatif, pada
tahun 2012 realisasi 0,25% kemudian menurun menjadi 0,24% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka
realisasi menjadi 26,67%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren
fluktuatif pada tahun 2012 capaian 59,52% kemudian menurun menjadi
50,00% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka capaian menjadi 5.228%. Tercatat pada tahun 2012 59 orang,
tahun 2013 58 orang dan tahun 2014 64 orang. Capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014. Capaian indikator
kinerja ini dalam kurun waktu 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 memiliki
rata rata capaian 174%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017
Bab III-131
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasi
s.d Tahun2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
% 85,81 99,15 86,54
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
% 26,67 0,65 4,103
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
86,54% dan 4.103%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-
3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun
ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB
aktif belum mencapai target, hal ini disebabkan peserta KB baru yang
Bab III-132
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dilayani pada bulan desember 2014 dapat dilihat menjadi peserta KB
aktif pada bulan berikutnya tetapi jika dibandingkan pada tahun 2013
realisasi pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif meningkat. Hal
ini disebabkan karena intensitasnya pelayanan KB terutama di daerah-
daerah yang sulit dijangkau.
2) Capaian rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap
desa/kelurahan belum mencapai target, hal ini disebabkan banyaknya
petugas lapangan KB yang pindah ke Instansi lain dan memasuki masa
pensiun sedangkan pormasi penerimaan petugas lapangan KB sangat
kurang. Alterntif yang akan dilakukan adalah dengan mengusulkan untuk
menambah jumlah kebutuhan petugas lapangan KB.
4.1.4. Sasaran Meningkatnya Peran Serta Pemuda Dan Prestasi
Olahraga
1. perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Persentase organisasi pemudayang aktif
% 80 75,34 94,18
2Lapangan olahraga per 1000 penduduk
Unit 19 11 57,89
1) Capaian indikator persentase organisasi pemuda yang Aktif pada tahun
2014 sebesar 94,18%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase
organisasi pemuda yang Aktif sebesar 80%. Angka realisasi persentase
organisasi pemuda yang Aktif yaitu 75,34% yang merupakan
perbandingan dari jumlah organisasi yang telah dibina sebanyak 333
kelompok perbandingan dengan jumlah organisasi yang ada 442
kelompok.2) Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk pada tahun
2014 sebesar 57,89 %, pada tahun 2014 ditargetkan lapangan olahraga
per 1000 penduduk sebesar 19 Unit. Angka realisasi lapangan olahraga
per 1000 penduduk yaitu 11 Unit yang merupakan jumlah lapangan olah
raga yang dibangun. Pembangunan lapangan olahraga Tahun 2014 :
Bab III-133
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
sport centre karang taruna sungai lilin jaya, sport centre karang taruna
bayung lencir, sport centre karang taruna keluang, sport centre karang
taruna tungkal jaya, lapangan futsal karang taruna tanjung agung
selatan, lapangan futsal desa sungai batang, lapangan sepak bola
karang taruna ngulak, lapangan sepak bola karang taruna keluang,
lapangan sepak bola karang taruna senawar, lapangan futsal karang
taruna ngulak I, lapangan futsal karang taruna tanah abang tue.
2. perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Persentase organisasi pemuda yang aktif
% 70 75 80 6,25 34 75,34 8,93 45,33 93,75
2
Lapangan olahraga per 1000 penduduk Unit 15 17 19 36 30 11 240 176,47 57,89
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan
terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren secara fluktuatif, dalam
jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “persentase organisasi
pemuda yang aktif dan indikator “lapangan olahraga per 1000 penduduk”
mengalami penurunan. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun
2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang
ditetapkan terdapat 1(satu) indikator mengalami peningkatan yaitu pada
indikator “persentase organisasi pemuda yang aktif “ dan indikator “lapangan
olahraga per 1000 penduduk” mengalami penurunan
Bab III-134
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut :
1) Indikator persentase organisasi pemuda yang aktif mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 6,25% kemudian meningkat
menjadi 34% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi menjadi 75,34%. Untuk angka capaian
kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2013 capaian 8,93%
kemudian meningkat menjadi 45,33% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami peningkatan angka capaian 93,75%.
2) Indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk mengalami penurunan,
pada tahun 2012 realisasi 36 unit kemudian menurun menjadi 30 unit
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka
realisasi menjadi 11 unit. Untuk angka capaian kinerja juga menurun,
pada tahun 2012 capaian 240% kemudian menurun menjadi 176,47%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka
capian menjadi 57,89%.
3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014
dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Persentase organisasi pemuda yang aktif
% 80 90 88,89
Bab III-135
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2Lapangan olahraga per 1000 penduduk
Unit 11 25 44
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
88,89% dan 44%.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Target final yang telah ditentukan pada tahun ke-5 optimis bisa dicapai. Hal
ini dikarenakan prosentase pencapaian target pada tiap tahunnya mengalami
peningkatan. Meningkatnya sumberdaya pendukung juga menjadi faktor
yang sangat penting dalam pencapaian target tersebut.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator persentase organisasi pemuda yang aktif belum
mencapai target, hal ini disebabkan masih kurangnya dana untuk
pembinaan organisasi kepemudaan. Alternatif yang akan dilakukan
adalah dengan menganggarkan dana pembinaan organisasi
kepemudaan untuk tahun mendatang sehingga organisasi kepemudaan
bisa dibina secara keseluruhan setiap tahunnya.
2) Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk belum
mencapai target, hal ini disebabkan masih terkendala kasus kepemilikan
lahan. Alternatif yang akan dilakukan adalah dengan menyelesaikan
Bab III-136
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
status sengketa lahan sehingga pembangunan lapangan olahraga bisa
terealisasi 100%.
Tujuan 4.2. Mewujudkan Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat
Tujuan mewujudkan perlindungan sosial kepada masyarakat memiliki
2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang
mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
4.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat
1. perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
% 2,50 43,70 1.748
2
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
% 11 8 72,73
3
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
% 7,80 3,25 41,67
4
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
% 18 0,77 4,28
5Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
% 100 100 100
6
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
% 100 100 100
1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 1.748%, pada tahun 2014
ditargetkan persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 2,50%. Angka realisasi indikator
persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar pada tahun 2014 yaitu 43,70% yang merupakan
Bab III-137
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
perbandingan dari jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial
sebesar 9.040 orang dengan jumlah PMKS yang seharusnya
memperoleh bantuan sebesar 20.685 orang. 2) Capaian indikator persentase panti sosial yang menyediakan sarana
prasarana pelayanan sosial mencapai 72,73% dikarenakan rencana
pada tahun 2014 sebanyak 11 panti sosial dan realisasi pada tahun 2014
sebanyak 8 panti sosial :1. PA. At-Taqwa2. PA. Ash-Shidiqiyah3. PA. Hari Kurnia4. PA. Nurul Huda5. PA. Elnuza6. PA. Amal Bhakti7. PA. Al - Bustan8. Graha Bina Lanjut Usia Sekayu
3) Capaian indikator persentase penyandang PMKS yang menerima
program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis
lainnya sebesar 41,66%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase
penyandang PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial
melaui KUBE atau kelompok sejenis lainnya sebesar 7,80%. Angka
realisasi indikator persentase penyandang PMKS yang menerima
program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis
lainnya yaitu 3,25% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah
PMKS yang menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat
melalui KUBE atau Kelompok Sosial Ekonomis sebanyak 40 Kelompok
dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya menjadi peserta Program
Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok Sosial
Ekonomis sebanyak 1.230 Kube.4) Capaian indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta
Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial sebesar
4,28%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase penyandang cacat fisik
dan mental, serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima Jaminan
Sosial sebesar 18%. Angka realisasi indikator persentase penyandang
cacat fisik dan mental, serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima
Jaminan Sosial pada tahun 2014 yaitu 0,77% yang merupakan
perbandingan antara 26 orang yang menerima jaminan sosial adalah
Lanjut usia tidak potensial sebanyak 20 orang dibina di Graha Bina
Bab III-138
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Lanjut Usia Sekayu dan 6 orang penyandang cacat yang dibina di LBK
Sekayu melalui pelatihan menjahit dan obras dengan jumlah
penyandang cacat fisik dan mental, serta lansia tidak potensial yang
seharusnya menerima bantuan sosial 3.374 orang.5) Capaian indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%, pada tahun 2014
persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat sebesar 100%. Angka realisasi indikator
persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat yaitu 100% yang merupakan hasil dari
perbandingan Jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial
selama masa tanggap darurat dalam tahun 2014 sebanyak 63 kepala
keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya menerima
bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebanyak 63 kepala
keluarga.6) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap sebesar
100%, pada tahun 2014 persentase korban bencana yang menerima
bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%. Angka
realisasi indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat yaitu 100% yang merupakan hasil
Jumlah korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana
dan prasarana tanggap darurat dalam tahun 2014 sebanyak 64 kepala
keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya
dievakuasi selama masa tanggap darurat sebanyak 64 kepala keluarga.
2. perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untukpemenuhan
% 2,38 2.24 2,50 0,79 23,83 43,70 33,19 1.063,83 1.748
Bab III-139
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
kebutuhan dasar
2
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
% 10 11 11 9 9 8 90 81 72,72
3
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBEatau kelompok sosial jenis lainnya
% 7 7.40 7,80 10 3,20 3,25 142,86 43,24 41,66
4
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
% 14 16 18 0,81 0,65 0,77 5,79 4,06 4,28
5
Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
6
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
% 100 100 100 22,83 100 100 22,83 100 100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam) Indikator sasaran yang ditetapkan
terdapat 3(tiga) indikator meningkat “ Persentase PMKS yang memperoleh
bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase PMKS yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok
sosial dan Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap ”, 2 (dua)
indikator fluktuatif “ Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan kesejahteraan sosial dan Persentase penyandang
cacat dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima
jaminan sosial” dan 1 (satu) indikator yang mantap “ Persentase korban
Bab III-140
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
bencana yang menerima bantuan sosial selama masa masa tanggap darurat
dan”. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013
dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam) indikator sasaran yang ditetapkan
terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami peningkatan dalam jumlah angka
capaian kinerja yaitu indikator “ Persentase PMKS yang memperoleh
bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan Persentase korban
bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana
tanggap darurat lengkap”, 3 (tiga) indikator yang mengalami tren fluktuatif “
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial, persentase PMKS yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya dan
persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak
potensil yang telah menerima jaminan sosial” dan 1 (satu) indikator
“Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa
masa tanggap darurat” masih mantap.
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut :
1) Indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar mengalami peningkatan, pada tahun 2012
realisasi 0,79% kemudian meningkat menjadi 23,83% pada tahun 2013
dan tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka realisasi menjadi 43,70%.
Untuk angka capaian kinerja juga meningkat pada tahun 2012 capaian
33,19% kemudian meningkat menjadi 1.063,83% dan pada tahun 2014
terjadi peningkatan lagi angka capian menjadi 1.748%. Tercatat pada
tahun 2012 315 orang, tahun 2013 9.485 orang dan tahun 2014 9.040
orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 948,34%.
2) Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial mengalami tren fluktuatif, pada tahun
2012 realisasi 9%, mantap menjadi 9% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penurun angka realisasi menjadi 8%. Untuk angka
capaian kinerja mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian 90%
kemudian menurun menjadi 81% ditahun 2013 dan ditahun 2014
mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 72,72%. Tercatat
Bab III-141
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2012 dan 2013 9 panti asuhan dan tahun 2014 8 panti
asuhan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 81,24%
3) Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial
melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya mengalami
peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 10% kemudian meningkat
menjadi 3,20% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan lagi angka realisasi menjadi 3,25 %. Untuk angka capaian
kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 142,24%
kemudian menurun menjadi 43,24% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 41,66%.
Tercatat pada tahun 2012 10 kelompok, tahun 2013 39 kelompok dan
tahun 2014 40 kelompok. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu
2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 62,16%
4) Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima jaminan sosial mengalami tren secara
fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 0,81% kemudian menurun menjadi
0,65% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka realisasi menjadi 0,77%. Untuk angka capaian kinerja juga
mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 5,79% kemudian
menurun menjadi 4,06% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka capaian menjadi 4,28%. Tercatat pada
tahun 2012 27 orang, tahun 2013 22 orang dan tahun 2014 26 orang.
Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan
2014 memiliki rata-rata capaian diatas 4,71%
5) Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat menghasilkan realisasi dan capaian selama 3
tahun berturut turut mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012
4.410 kepala keluarga, tahun 2013 14.731 dan tahun 2014 63 kepala
keluarga. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai
dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%
6) Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan
sarana prasarana tanggap darurat lengkap menghasilkan realisasi yang
meningkat, realisasi pada tahun 2012 22,83% kemudian meningkat
Bab III-142
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
menjadi 100% ditahun 2013 dan ditahun 2014 masih tetap 100%. Untuk
angka capaian kinerja juga mengalami persentase yang meningkat, pada
tahun 2012 capaian 22,83% kemudian meningkat menjadi 100% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka capaian kinerja mantap 100%.
Tercatat pada tahun 2012 137 kepala keluarga, tahun 2013 2.605 kepala
keluarga dan tahun 2014 63 kepala keluarga. Capaian indikator kinerja
ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata
capaian 100%.
3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014
dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosialuntuk pemenuhan kebutuhan dasar
% 43,70 2,71 1.612
2
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
% 8 13 61,53
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
3
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
% 3,29 9 36,55
Bab III-143
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, sertalanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
% 0,77 22 3.500
5
Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
% 100 100 100
6
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
% 100 100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
1.612 %, 61,53%, 36,55%, 3.500%, 100%, dan 100%.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5
mampu mencapai angka 100% atau lebih dari 100% dan jika dibandingkan
dengan tahun 2013 mengalami kenaikan persentase. Hal ini terlihat bahwa
tahun ke-3 pada RPJMD telah mencapai target yang direncanakan.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 6 (enam) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosisal
untuk pemenuhan kebutuhan dasar telah melampaui target, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan adanya bantuan didalam
Bab III-144
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Program Keluarga Harapan (PHK) serta pemberian pelatihan bagi
penyandang cacat.
2) Capaian indiaktor persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan kesejahteraan sosial belum mencapai target, hal ini
disebabkan keterbatasan anggaran pada tahun 2014.
3) Capaian indikator persentase PMKS yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
belum mencapai target, hal ini disebabkan pendanaan pada tahun 2014
melalui APBN sedangkan pada tahun 2014 pos pendanaan untuk
kegiatan tersebut tidak ada.
4) Capaian indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta
lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial belum
mencapai target, hal ini disebabkan keterbatasan dana anggaran pada
kegiatan tersebut. Alternatif yang dilakukan adalah dengan menambah
anggaran kegiatan tersebut sehingga pada akhir tahun RPJM tidak ada
lagi penyandang cacat fisik dan mental yang belum menerima
pembinaan, serta lanjut usia yang belum menerima jaminan sosial.
5) Capaian indiaktor persentase korban bencana yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat telah mencapai target, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mendapat bantuan dari
BNPB, Pemkab Muba dan Dinas Sosial Provinsi.
6) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap telah
mencapai target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan sarana
dan prasarana yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin seperti perahu karet cukup
memadai.
4.2.2. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Pada Perempuan Dan Anak
1. perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
Bab III-145
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1Rasio KDRT per 1.000 penduduk
% 2,28 0,68 29,82
2Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 6,33 9,27 146,45
3Partisipasi angkatan kerja perempuan
% 59,99 97,32 162,23
4Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
% 30 28,21 94,03
1) Capaian KDRT per 1000 penduduk sebesar 17,26%, pada tahun 2014
ditargetkan KDRT per 1000 penduduk sebesar 2,28%. Angka realisasi
KDRT per 1000 penduduk pada tahun 2014 sebesar 0,68% yang
merupakan perbandingan jumlah kasus KDRT sebanyak 118 dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 173.275KK. 2) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar
146,45%, pada tahun 2014 ditargetkan partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah sebesar 6,33%. Angka realisasi indikator partisipasi
perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 yaitu 9,27% yang
merupakan hasil dari perbandingan jumlah pekerja perempuan di
lembaga pemerintah pada tahun 2014 sebanyak 7.463 orang dengan
jumlah seluruh pekerja perempuan sebanyak 80.466 orang. 3) Capaian indikator partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2014
sebesar 162,23%, pada tahun 2014 ditargetkan partisipasi angkatan
kerja perempuan sebesar 59,99%. Angka realisasi indikator partisipasi
angkatan kerja perempuan tahun 2014 yaitu 97,32% yang merupakan
hasil dari perbandingan jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
pada tahun 2014 sebnyak 80.466 orang dengan jumlah seluruh
angkatan kerja perempuan sebanyak 82.681 orang.4) Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan
dan anak dari tindak kekerasan tahun 2014 sebesar 94,03%, pada tahun
2014 ditargetkan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan
anak dari tindak kekerasan sebesar 30%. Angka realisasi indikator
penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak
kekerasan pada tahun 2014 yaitu 28,21% yang merupakan hasil
perbandingan jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan anak
yang terselesaikan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus dengan jumlah
Bab III-146
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
seluruh pengaduan perlindungan perempuan dan anak sebanyak 78
kasus.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Rasio KDRT per 1.000 penduduk
% 3,28 2,78 2,28 0,12 0,48 0,68 3,66 17,26 29,82
2
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 4,68 5,90 6,33 5,77 4,95 9,27 123,39 83,90 146,44
3Partisipasi angkatan kerja perempuan
% 55,33 57,38 59,99 48,98 97,32 97,32 88,52 169,61 162,23
4
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
% 24,5 27,25 30 25,71 28,20 28,21 104,94 103,49 94,03
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2104, tahun
2013 dan tahun 2014 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang
ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam
jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “ Partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah dan partisipasi angkatan kerja perempuan” sedangkan
indikator “Rasio KDRT per 1.000 penduduk dan penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan” memiliki tren
meningkat. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan
terdapat 3 (tiga) indikator sasaran yang mengalami tren fluktuatif dalam
jumlah angka capaian kinerja yaitu pada indiaktor “Partisipasi perempuan di
Bab III-147
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
lembaga pemerintah, partisipasi angkatan kerja perempuan dan
penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan” dan indikator “Rasio KDRT per 1.000 penduduk” memiliki tren
meningkat.
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut :
1) Indikator rasio KDRT per 1.000 penduduk memiliki peningkatan pada
tahun 2012 realisasi 0,12% kemudian meningkat menjadi 0,48% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 0,68%. Untuk
angka capaian kinerja juga mengalami peningkatan pada tahun 2012
capaian 3,66%, kemudian meningkat menjadi 17,26% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lagi angka capaian
menjadi 29,82%. Tercatat pada tahun 2012 19 kasus, tahun 2013 87
kasus dan pada tahun 2014 118 kasus. Capaian indikator kinerja ini
dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian
16,91%
2) Indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah mengalami tren
secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 5,77%, kemudian menurun
menjadi 4,95% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi menjadi 9,27%. Untuk angka capaian kinerja
juga mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 capaian 123,39%,
kemudian menurun menjadi 83,90% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 146,44%. Tercatat
pada tahun 2012 7.376 orang, tahun 2013 3.986 orang dan tahun 2014
7.463 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012
sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 117,91%.
3) Indikator partisipasi angkatan kerja perempuan, mengalami tren secara
fluktuatif , pada tahun 2012 realisasi 48,98% kemudian meningkat
menjadi 97,32% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi
mantap 97,32%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren
fluktuatif pada tahun 2012 capaian 88,52% kemudian meningkat menjadi
169,61% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
angka capaian menjadi 162,23%. Tercatat pada tahun 2012 127.753
orang, tahun 2013 80.466 orang dan tahun 2014 80.466 orang. Capaian
Bab III-148
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014
memiliki rata-rata capaian 140,12%
4) Indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan, mengalami peningkatan pada tahun 2012
realisasi 25,71% kemudian meningkat menjadi 28,20% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi
28,21%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif
pada tahun 2012 capaian 104,94% kemudian menurun menjadi 103,49%
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka
capaian kinerja 94,03%. Tercatat pada tahun 2012 9 kasus, tahun 2013
22 kasus dan tahun 2014 22 kasus. Capaian indikator kinerja ini dalam
kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian
123,14%
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Rasio KDRT per 1.000 penduduk
% 0,68 0,78 87,18
2Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 9,27 7,45 124,42
3Partisipasi angkatan kerja perempuan
% 97,32 66,15 147,12
4
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
% 48,30 38,25 126,27
Bab III-149
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
87,18%, 124,42%, 147,12% dan 126,27%
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
1) Capaian indikator rasio KDRT per 1.000 penduduk dibawah target, hal ini
disebabkan karena telah disosialisasikan secara berkesinambungan
tentang undang – undang KDRT dan telah terbentuknya tim pasilitas
korban KDRT di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga timbul kesadaran
dan keberanian korban KDRT utnuk melapor tindak kekerasan yang
terjadi padanya kepada pihak yang berwenang sehingga banyaknya
kasus KDRT yang muncul ke permukaan.
2) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga telah melampaui
target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena
meningkatnya kesetaraan gender dan banyaknya program-program yang
responsif terhadap gender di Kabupaten Musi Banyuasin.
3) Capaian indikator partisipasi angkatan kerja perempuan telah melampaui
target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena sudah
meratanya sosialisasi dan bimbingan usaha terhadap perempuan di
Bab III-150
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
setiap kecamatan sehingga banyak bermunculan kelompok usaha
perempuan di setiap kecamatan di dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
4) Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan kekerasan telah mencapai target, yang
mendukung keberhasilan ini disebabkan karena telah terbentuknya
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID).
4.2.3. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Maju dan Berakhlak Mulia
1. perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit 1.027 1.352 131.65
Capaian indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya sebesar
1.027 unit, pada tahun 2014 rasio rumah ibadah dengan penganutnya
sebesar 1.027 Unit. Angka realisasi indikator rasio rumah ibadah dengan
penganutnya pada tahun 2104 yaitu 1.352 Unit yang merupakan hasil dari
jumlah rumah ibadah yang ada di seluruh kecamatan dalam lingkungan
Kabupaten/ Kota Musi banyuasin terdiri dari 1.350 Masjid dan Mushollah, 1
Gereja dan 1 Pura dalam seluruh Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin
dengan rincian sebagai berikut:1. Kec. Sekayu, Masjid 48 unit dan Mushollah 49 unit2. Kec. Lais Masjid, 44 unit dan Mushollah 32 unit3. Kec. Sungai Lilin, Masjid 55 unit dan Mushollah 113 unit4. Kec. Keluang, Masjid 24 unit dan Mushollah 73 unit5. Kec. Bayung Lencir, Masjid 101unit dan Musholla 76 unit6. Kec. Babat Supat, Masijd 41 unit dan Mushollah 38 unit7. Kec. Tungkal Jaya, Masjid 75 unit dan Mushollah 65 unit8. Kec. Sungai Keruh, Masjid 41 unit dan Mushollah 26 unit9. Kec. Plakat Tinggi, Masjid 40 unit dan Mushollah 47 unit10.Kec. Babat Toman, Masjid 24 unit dan Mushollah 14 unit11. Kec. Lawang Wetan, Masjid 25 unit dan Mushollah 4 unit12.Kec. Sanga Desa, Masjid 29 unit dan Mushollah 14 unit13.Kec. Lalan, Masjid 80 unit dan Mushollah 125 unit14.Kec. Batanghari Leko, Masjid 21 unit dan Mushollah 15 unit15.Kec. Lais 1 gereja 16.Kec. Plakat Tinggi 1 pura
Bab III-151
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
tahun 2013 dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit 990 990 1.027 1.344 1.344 1.352 135,76 135,76 131,64
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun
2013 dan tahun 2012 bahwa indikator rasio rumah ibadah dengan
penganutnya mengalami peningkatan jumlah realisasi tahun 2012 1.344 unit
masih tetap 1.344 unit pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan 131,64%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Kabupaten
Musi Banyuasin
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Bab III-152
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit 1.352 1.067 126,71
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai
dengan tahun 2014 telah melebihi target RPJMD, jika dibandingkan dengan
rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka yang positif
dengan perkembangan 126,71%.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional.
Dari 1 (satu) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian indikator Rasio rumah ibadah dengan penganutnya telah
mencapai target, hal ini disebabkan karena telah dibangunnya rumah ibadah
di daerah – daerah yang jauh dari pemukiman masyarakat.
MISI V : Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur,
Profesional dan Demokratis
Tujuan 5.1 Meningkatkan Pelayanan Prima Sebagai Pendukung Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik
Tujuan meningkatnya pelayanan prima sebagai pendukung tata kelola
pemerintahan yang baik didukung oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis
capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Bab III-153
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5.1.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Peningkatan pendapatan asli daerah
% 22,60 53,78 237,96
2SKPD pencatatan asetnya tertib
% 100 100 100
3SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
% 100 100 100
1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar
237,96%. Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dari target sebesar 22,60% terealisasi sebesar 53,78% merupakan
persentase peningkatan jumlah PAD tahun 2014 sebesar
Rp. 173.234.314.367,95 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
Rp. 112.649.372.589,982) Pencapaian indikator SKPD pencatatan asetnya tertib sebesar 100%
dengan angka realisasi sebesar 100% dari yang sudah ditargetkan
sebesar 100%. 3) Pencapaian indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
sebesar 100% dari angka realisasi sebesar 100% yang sudah terealisasi
sepenuhnya dari target yang sudah di tetapkan sebesar 100%.
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Peningkatan pendapatan aslidaerah
% 21 21,80 22,60 19,95 16,45 53,78 95,00 75,46 237,96
2SKPD pencatatan asetnya tertib
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bab III-154
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3
SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
% 100 100 100 100 92,31 100 100 92,31 100
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013
dan tahun 2012
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja pada tahun 2014, 2013 dan 2012. Bahwa dari 3 indikator sasaran
yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam
jumlah angka realisasinya ataupun capaian kinerjanya. Analisa perbandingan
realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Indikator peningkatan pendapatan asli daerah, mengalami tren secara
fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 19,95% kemudian menurun
menjadi 16,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi sebesar 53,78%. Untuk angka capaian
kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar
95,00% kemudian capaian menurun menjadi 75,46% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian sebesar
237,96%.
2) Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib, pada tahun 2012, tahun 2013
dan pada tahun 2014 angka realisasi dan angka capaian kinerja tidak
mengalami perubahan atau tetap (konstan) yaitu sebesar 100%
3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP, mengalami
tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian
mengalami penurunan angka realisasi menjadi 92,31% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar
100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada
tahun 2012 capaian seesar 100% kemudian capaian menurun menjadi
92,31 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren
peningkatan capaian sebesar 100%
Bab III-155
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014
dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Peningkatan pendapatan asli daerah
% 53,78 25 215,12
2SKPD pencatatan asetnya tertib
% 100 100 100
3SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
% 100 100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukan angka yang positif dengan perkembangan
100%, 100% dan 215,12% dengan kategori sangat baik. Capaian indikator peningkatan PAD dari tahun lalu sampai dengan
tahun 2014 mencapai 215,12% telah melebihi target indikator capaian pada
akhir periode RPJMD. Untuk mencapai dan diharapkan pada akhir tahun
2017 Peningkatan PAD dari tahun lalu mencapai 25%. Capaian kinerja ini
merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJM.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar
Nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan
1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar
237,96%. Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bab III-156
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dari target sebesar 22,60% terealisasi sebesar 53,78% merupakan
persentase peningkatan jumlah PAD tahun 2014 sebesar
Rp. 173.234.314.367,95 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
Rp. 112.649.372.589,98.Komponen PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD Yang
Sah. Untuk Tahun 2014 pajak daerah sebesar Rp. 61.886.163.105,00
sebesar 109,87%, retribusi daerah sebesar Rp. 8.058.834.563,00
sebesar 114,85%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sebesar Rp. 1.990.106.894,58 sebesar 17,62%, lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah sebesar Rp. 101.299.209.805,37 sebesar 89,63%.
Bila dilihat dari komposisinya maka yang mempunyai kontribusi paling
besar adalah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar
58,48,54% dari total PAD, kemudian pajak daerah sebesar 35,72%.
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 4,65%,
retribusi daerah sebesar 1,15%.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp. 101.306.270.905,37 terdiri dari :
- Penerimaan Jasa Giro Rp. 8.189.378.504,00
- Penerimaan Bunga Deposito Rp. 20.035.275.936,25
- Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Rp. 356.741.204,80
- Pendapatan Denda Pajak Rp. 188.400,00
- Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Rp. 1.222.884.250,00
- Hasil Pengelolaan Dana Bergulir Rp. 150.000,00
- Pendapatan dari Pengembalian Rp. 2.804.330.456,33
- Pendapatan Lain-lain Rp. 2.894.180.546,00
- Pendapatan / Penerimaan Hasil Badan Layanan Umum Daerah
Rp. 53.036.792.007,99
Pada Tahun 2013, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Musi
Banyuasin sebesar Rp. 112.649.372.589,98 kontribusi yang paling
besar adalah dari Lain-lain PAD Yang Sah sebesar 66,778% dari total
Bab III-157
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
PAD, pendapatan pajak daerah sebesar 24,08%, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 5,51%, Kemudian retribusi
3,62%.
Jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bandingkan antara Tahun
2013 dan Tahun 2014 pada beberapa komponen PAD terdapat
peningkatan yaitu, hasil retribusi daerah yang mengalami peningkatan
sebesar 128,10%, retribusi daerah mengalami peningkatan sebesar
97,44% dan lain-lain PAD yang sah sebesar 34,66%. Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan terjadi penurunan sebesar 67,95%.
Hal ini disebabkan adanya penurunan bagian laba atas penyertaan
modal pada usaha milik Daerah/BUMD. Didukung oleh kegiatan
Pendataan dengan Validasi/Verifikasi data PBB,
pendaftaran/pendataan, pemutahiran data dan konfirmasi data pajak
daerah, penyampaian SPPT PBB, penagihan/pemungutan PAD Kab.
Muba, intensifikasi pbb, intensifikasi pbb pendapatan daerah dan
konfirmasi dana bagi hasil, penyelenggaraan bulan bakti, studi potensi
pengelolaan pendapatan daerah, penetapan dan penyampaian Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kab. Muba, penyusunan rancangan
peraturan kepala daerah tentang pajak daerah, pencetakan blanko
SPPT dan SSPD PBB, pengembangan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), kajian identifikasi potensi PAD Kab. Muba.
2) Pencapaian indikator skpd pencatatan asetnya tertib sebesar 100%
dimana faKtor yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada
tahun 2014, dari 52 SKPD yang ada semua telah menyelesaikan input
data Simda BMD dan menyampaikan laporan aset sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan
Bupati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Tahun 2014 inventarisasi aset
tetap yang di Reklasifikasi Aset Lain-lain sudah terekap 100%. Hal ini di
dukung oleh kegiatan penyusunan laporan penerimaan dan
pengeluaran barang inventaris dan barang pakai habis, pengembangan,
Bab III-158
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pemeliharaan dan instalasi program aplikasi barang milik daerah,
peningkatan kapasitas pengelolaan BMD/UPB, pemutahiran data aset
Kabupaten/Inventaris Barang Milik Daerah (BMD), Penyusunan Standar
Operasional (SOP), Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP).3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP Tahun 2013
dimana faktor yang mendukung keberhasilan ini disebabkan dari 52
SKPD yang ada baru 48 SKPD menyampaikan laporan keuangan
sesuai SAP (PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah) dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 41 Tahun
2013 tentang kebijakan akuntansi Pemkab Musi Banyuasin dan dan di
dukung oleh kegiatan penyuasunan laporan keuangan pemerintah
daerah. Sedangkan untuk tahun 2014, Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013 merupakan
konsolidasi dari 56 SKPD. Dari 56 SKPD terdapat 3 SKPD yang tanggal
pelaporannya sampai tanggal 7 Februari 2014 di karenakan telah
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 3
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Proses
penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
yang di dukung oleh kegiatan pengembangan dan pemeliharaan sistem
informasi dan manajemen daerah (Simda Keuangan), pelaksanaan
penatausahaan administrasi keuangan daerah, Up-dating database
dan pemeliharaan pengelolaan SIMDA gaji, pembinaan dan monitoring
bendahara pengeluaran SKPD, penyusunan laporan keuangan
semesteran APBD Kabupaten Musi Banyuasin, penyuasunan laporan
keuangan gabungan dan tugas pembantuan Pemerintah Kabupaten
Musi Banyuasin, bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan.
5.1.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan
1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Temuan BPK RI yangditindaklanjuti
% 80 44 55
Bab III-159
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2Temuan hasil pengawasanlainnya yang ditindak lanjuti
% 80 86 107,50
3SKPD yang meningkat kinerjaLAKIPnya
% 75 35 46,67
1) Capaian indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti sebesar 55%.
Pencapaian indikator ini dalam kategori cukup. Pada tahun 2014 di
targetkan Temuan BPK RI yang ditindak lanjuti sebesar 80%, capaian
tersebut belum mencapai target, karena realisasi dari indicator
tersebut hanya 44% dari target yang sudah ditetapkan 80%. Hal ini
disebabkan oleh selain meningkatnya target kinerja indikator,
disebabkan juga bertambahnya temuan hasil pemeriksaan BPK RI
dari tahun 2013 jumlah temuan 327, dan 126 kasus yang ditindak
lanjuti, sedangkan pada tahun 2014 jumlah temuan menjadi
meningkat 365 temuan dan 162 yang ditindaklanjuti, karena
banyaknya penyelesaian tindak lanjut yang menyakut tagihan kepada
pihak ketiga sehingga SKPD terkait temuan mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tidak lanjut, hal tersebut menyebabkan temuan
akan tetap muncul pada setiap tahunnya.2) Capaian indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang
ditindaklajuti tahun 2014 ditargetkan sebesar 80%, realisasi 86%, hal
ini melampaui dari target sebelumnya sehingga mendapatkan angka
capaian sebesar 107%, mengalami peningkatan ini disebabkan
karena dari jumlah temuan hasil pengawasan lainnya telah
ditindaklanjuti (IRJEN, BPKP, INSPEKTORAT PROVINSI) total
seluruh temuan 28, dan yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak
86% dari total seluruh temuan.3) Capaian indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya tahun
2014 sebesar 46,67 % ini belum mencapai target karena realisasi dari
indicator tersebut mencapai nilai 35% dari target 75%. Untuk Tahun
2014 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang meningkat hasilnya
sebanyak 17 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi/dinilai
lakipnya.
Bab III-160
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti % 66 75 80 50 39 44 75,76 52 55
2
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti
% 66 75 80 40 100 86 60,61 75 107,50
3SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya
% 75 75 75 5 33 35 6,67 44 46,67
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, 2013, dan
2012
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran perbandingan antara realiasi kinerja dengan capaian
kinerja pada tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012. Apabila dibandingkan
antara capaian kinerja tahun 2012 dan tahun 2013, bahwa capaian kinerja
tahun 2014 dari 3 indikator sasaran tersebut telah mengalami peningkatan.
Analisa perbandingan antara realisasi dengan capaian kinerja setiap
indikator sebagai berikut:
1) Indikator temuan BPK RI yang ditindak lanjuti, mengalami tren secara
fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 50% kemudian menurun
menjadi 39% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan angka realisasi sebesar 44%. Untuk angka capaian kinerja
juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 75,76%
kemudian capaian menurun menjadi 52% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 telah mengalami tren peningkatan capaian sebesar 55% 2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti,
mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 40%
kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 mengalami tren penurunan angka realisasi sebesar 80%. Tetapi
untuk angka capaian kinerja telah mengalami tren peningkatan pada
Bab III-161
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
tahun 2012 capaian sebesar 60,61% kemudian menjadi 75% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian
sebesar 107,50%. 3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya mengalami tren
meningkat pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 5% kemudian
meningkat menjadi 33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah
mengalami peningkatan juga pada angka realisasi sebesar 35%. Untuk
angka capaian juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 capaian
kinerjanya berjumlah 6,67% kemudian meningkat pada tahun 2013
berjumlah capaian 44 % dan pada tahun 2014 meningkat capaian
berjumlah 46,67% dengan kategori tiak berhasil. Hal ini disebabkan
karena pada tahun sebelumnya jumlah SKPD yang termasuk dalam
kategori penilaian baik hanya satu SKPD dari 20 SKPD yang dinilai,
untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang meningkat
hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi / dinilai
lakipnya dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD yang meningkat
kinerja LAKIP nya.
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014
dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti % 44 95 46,32
2Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti % 86 95 90,53
3SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya % 35 75 46,67
Bab III-162
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukan angka capain yang angka 46,32%, 90,53%,
dan 46,67%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3
RPJMD. Dari 3 indikator yang ada 1 indikator telah memenuhi persentasi
capaian yang ada pada RPJMD tahun 2017 antara lain indikator temuan
hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti.
1) Pada indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2014, realisasi
akumulasi s.d tahun 2014 senilai 44%, dengan angka capaian 46,32%
dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 95%. Untuk
mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 95%. 2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti, realisasi
akumulasi s.d tahun 2014 senilai 86%, dengan angka capaian 90,53 %
dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 95%.
Ini melebihi target yang hendak dicapai pada RPJMD, dikarenakan
seluruh temuan hasil pengawasan lainnya telah ditindak lanjuti. 3) Pada indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya realisasi
akumulasi s.d tahun 2014 senilai 35%, dengan angka capaian 46,67 %
dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 75 %. Untuk
mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 75%.
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar
nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Indikator yang mengalami penurunan maupun fluktuatif lebih
disebabkan karena indikator tersebut bergantung terhadap pihak lain (skpd
lainnya), seperti contoh jumlah temuan BPK, sudah ditargetkan 200 temuan
Bab III-163
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
yang lebih ditindaklanjuti dari jumlah temuan 360, namun pada pelaksanaan
tahun berjalan temuan tersebut memiliki kemungkinan bertambah, sehingga
meskipun jumlah yang ditindaklanjuti tercapai, namun dasar perhitungan dari
jumlah total seluruhnya bertambah. Hal ini otomatis akan mempengaruhi nilai
capaian yang akan didapat. Dan juga banyak temuan SKPD yang
menyangkut penagihan/setoran kepada pihak ketiga, sehingga sulit untuk
merealisasikan.
1) Indikator temuan BPK RI yang ditindak lanjuti meningkat baik itu
realisasi maupun capaian kinerja dari tahun 2013, di sebabkan
bertambahnya kasus yang ditindaklanjuti, pada Tahun 2012 terdapat 119
kasus yang ditindaklanjuti, untuk tahun 2013 jumlah temuan 126 yang
ditindaklanjuti pada tahun 2014 jumlah temuan yang ditindaklanjuti
meningkat menjadi 162 temuan. kebijakan yang akan diambil adalah
melalui peningkatan monitoring hasil tindak lanjut temuan BPK yang
dilakukan oleh SKPD yang bersangkutan, sehingga SKPD yang
bersangkutan akan menyelesaikan hasil rekomendasi dari temuan BPK.2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti menurun
sedangkan indicator lainnya mengalami peningkatan capaian. Meskipun
demikian capaian indikator masih pada kategori baik. Penurunan capaian
kinerja ini pada indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang
ditindaklanjuti disebabkan oleh selain meningkatnya target kinerja
indikator, disebabkan juga bertambahnya temuan hasil pemeriksaan
pengawasan lainnya, hal tersebut di menyebabkan temuan akan tetap
bertambah pada setiap Tahunnya. Untuk tetap menjaga realisasi diatas
target kebijakan yang akan dilaksanakan adalah tetap lebih koorperatif
terhadap SKPD yang terkait untuk menindaklanjuti apabila temuan
nantinya.3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya mengalami
peningkatan pada tahun 2012 capaian kinerjanya berjumlah 6.6 %
sedangkan pada tahun 2013 berjumlah capaian 44 % dan tahun 2014
berjumlah capaian 46,67%, indikator ini juga mengalami peningkatan,
dikarenakan pada tahun sebelumnya jumlah SKPD yang termasuk
dalam kategori penilaian baik hanya satu SKPD dari 20 SKPD yang
dinilai, untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang
Bab III-164
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
meningkat hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD yang
dievaluasi / dinilai lakipnya dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD
yang meningkat kinerja LAKIP nya. Kebijakan yang akan diambil adalah
melakukan review kembali terhadap LAKIP SKPD dalam hal ini LAKIP
Kecamatan yang baru pertama kali dilakukan review sehingga akan
meningkat kinerja LAKIP-nya.
5.1.3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi
Kependudukan
1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1 Jumlah penduduk yang ber KTP % 90 60,10 66,78
2 Bayi berakta kelahiran % 65 68 104,62
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
3Kepemilikan akta kelahiran per1.000 penduduk
‰ 180 486,08 270,04
4Prosentase pasangan beraktanikah
% 65 158 243,08
1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2014 sebesar
66,78% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 90% dengan capaian
angka realisasi sebesar 60,10% dengan demikian dapat dikatakan dalam
kategori baik. Angka realisasi ini merupakan perbandingan dari jumlah
penduduk usia > 17 tahun yang ber KTP 314.052 jiwa di bagi dengan
jumlah penduduk < 17 tahun dan pernah atau sudah menikah 522.488
jiwa di kalikan 100 persen. 2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2014 sebesar 104,62 %
dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan angka realisasi
sebesar 68% dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat
dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator bayi
berakta kelahiran sebesar 68% merupakan perbandingan antara jumlah
Bab III-165
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
bayi yang mempunyai akte kelahiran sebesar 17.000 bayi di banding
jumlah keseluruhan bayi lahir sebanyak 25.000 bayi dikali dengan 100%.3) Capaian indikator kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 penduduk tahun
2014 sebesar 270,04% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 180%
dengan capaian angka realisasi sebesar 486,08% dengan demikian
bahwa capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat
baik. Angka realisasi indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000
penduduk sebesar 486,08 permil merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk yang mempunyai akta kelahiran sebanyak 379.431 jiwa dibagi
dengan jumlah penduduk 780.598 jiwa dikalikan 1.000 penduduk.4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah tahun 2014
sebesar 243,08% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan
capaian angka realisasi sebesar 158% dengan demikian bahwa capaian
indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka
realisasi indikator persentase berakte nikah sebanyak 158% merupakan
perbandingan antara jumlah pasangan berakte nikah sebanyak 158
pasangan yang beragama Kristen disbanding dengan jumlah keseluruhan
pasangan nikah beragama Kristen sebanyak 100 pasangan dikalikan 100
persen.
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Jumlah pendudukyang ber KTP
% 80 90 90 62,01 64,69 60,10 77,51 71,88 66,78
2Bayi beraktakelahiran
% 55 60 65 85,67 76 68 155,76 126,67 104,62
3Kepemilikan aktakelahiran per 1.000penduduk
% 170 175 180 46,50 446,87 486,08 27,35 255,35 270,04
4Prosentasepasangan beraktanikah
% 45 60 65 59 49 158 131,11 81,66 243,08
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013,
dan tahun 2012
Bab III-166
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun 2014, 2013 dan 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran
yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang yang mengalami trend fluktuatif
dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “jumlah penduduk yang
ber KTP dan indikator prosentase pasangan berakte nikah” pada “indikator
bayi berakta kelahiran” telah mengalami tren penurunan sedangkan pada
indicator “Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk” telah mengalami
tren meningkat.
Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja
setiap indikator sebagai berikut:
1) Prosentase pada indikator jumlah penduduk yang ber KTP mengalami
tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 62% kemudian
meningkat menjadi 64,69% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami tren penurunan angka realisasi sebesar 60,10%. Tetapi untuk
angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012
capaian sebesar 77,51% kemudian menjadi 71,88% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 telah juga mengalami tren penurunan capaian
sebesar 66,78%.
2) Prosentase indikator bayi berakta kelahiran mengalami tren penurunan
pada tahun 2012 realisasi sebesar 85,67% kemudian menurun menjadi
76% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren
penurunan angka realisasi sebesar 68%. Begitu juga untuk angka
capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian
sebesar 155,76% kemudian menurun menjadi 126,67% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar
104,62.
3) Prosentase indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk
telah mengalami tren peningkatan, pada tahun 2012 realisasi sebesar
46,50% kemudian pada tahun 2013 telah mengalami peningkatan
realisasi sebesar 446,86% dan pada tahun 2014 realisasi meningkat
menjadi 486,08%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren
peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 27,35% kemudian
Bab III-167
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
meningkat menjadi 255,35% pada tahun 2013 dan telah mengalami
peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar 270,04%. Realisasi dan
capaian kinerja mengalami peningkatan atau melebihi target yang sudah
ditetapkan yaitu 180 permil.
4) Indikator persentase Pasangan Berakte Nikah telah mengalami tren
Fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 59% kemudian pada tahun
2013 telah mengalami penurunan angka realisasi sebesar 49% dan pada
tahun 2014 angka realisasi meningkat menjadi 158%. Untuk angka
capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian
sebesar 131,11% kemudian menurun menjadi 81,66% pada tahun 2013
dan telah mengalami peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar
243,08%. capaian kinerja mengalami peningkatan atau melebihi target
yang sudah ditetapkan yaitu 65%.
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014
dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Jumlah penduduk yang ber KTP
% 60,10 95 63,26
2 Bayi berakta kelahiran % 68 75 90,67
3Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk
‰ 486,08 190 255,83
4Prosentase pasangan berakta nikah
% 158 75 210,67
Bab III-168
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 63,26% 90,67%,
255,83% dan 210,67%.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan
dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan
1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2014 sebesar
66,78% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 90% dengan
capaian angka realisasi sebesar 60,10% Capaian indikator tersebut
dibawah target, hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang
belum mengurus pembuatan KTP baik penduduk yang baru
menginjak di atas >17 tahun maupun yang memperbaharui KTP yang
telah habis masa berlakunya. Untuk tahun yang akan datang
diharapkan penduduk mempunyai kesadaran masing – masing untuk
melaporkan dokumen kependudukannya berupa pengurusan KTP
sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan administrasi
kependudukan.
2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2014 sebesar 104,62%
dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan angka
realisasi sebesar 68%. Tingginya pencapaian angka tersebut
disebabkan banyak penduduk secara cepat melaporakan data
kelahiran anaknya dan dibuatkan akte kelahirannya. Hal ini tidak lain
Bab III-169
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
adalah untuk mendapatkan status penambahan anggota keluarga
sekaligus mempermudah pelayanan administrasi kependudukan.
3) capaian indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk
sebesar 270,04% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 180
permil dengan angka realisasi sebesar 486,08%. Tingginya
pencapaian angka kepemilikan akta kelahiran sebagian besar
disebabkan tingginya kesadaran dari penduduk untuk melaporkan
data kelahirannya dalam bentuk pengurusan akta kelahiran. Pada
tahun 2014 di tempuh upaya menjemput bola dalam rangka
meningkatkan pencapaian target pembuatan akta kelahiran.
4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah sebesar
243,08% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan
angka realisasi sebesar 158%. Hal ini disebabkan indikator tersebut
diperuntukan bagi pengurusan akte catatan sipil untuk penduduk
beragama Kristen saja, sedangkan untuk penduduk beragama islam
dicatat alam departemen agama. Pada akhir tahun 2014 angka
capaian untuk indikator ini sebesar 243,08% melebihi target yang
telah ditetapkan sebesar 65%. Sebenarnya angka ini belum mewakili
indikator sebenarnya karena memprioritaskan agama tertentu saja.
Kedepan puhak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan
berkoordinasi dengan pihak departemen agama untuk memperjelas
indikator ini sehingga diperoleh data pasangan nikah yang mewakili
keseluruhan agama dan angka yang diperoleh dapat
diinterprestasikan secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
5.1.4. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
% 90 29 32,22
2Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
% 60 29 48,33
3 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan
% 7,66 63,33 826,76
Bab III-170
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pelatihan
4Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
% 67,20 100 148,81
5Prosentase izin terbit sesuai standar
% 50,00 86,90 173,80
6Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku
% 12 7 58,33
7 Prosentase lahan bersertifikat % 12 10,99 91,58
1) Capaian indikator persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
dengan angka realisasi sebanyak 29 perda dari target yang
direncanakan sebanyak 90 perda sehingga dari realita di atas perda
yang di setujui hanya 32,22.2) Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
pada Tahun 2014 sebesar 48,33% dari target yang sudah ditetapkan
sebesar 60% dengan angka realisasi sebesar 29%. Capaian indikator
tersebut di bawah target, hal ini disebabkan 29 keputusan ditindak lanjuti
sementara sepuluh keputusan belum bisa di tindak lanjuti karena
keterbatasan waktu dengan memperhatikan skala prioritas keputusan
yang direncanakan.3) Capaian indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan
pelatihan kepemimpinan tahun 2014 sebesar 826,76% dari target yang
sudah ditetapkan sebesar 7,66% dengan angka realisasi sebesar
63,33%. Capaian indikator tersebut melebihi target yang sudah di
tetapkan.4) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan tahun 2014 sebesar 148,81% dari target yang sudah
ditetapkan sebesar 67,20% dengan angka realisasi sebesar 100%.
Capaian indikator tersebut melebihi target yang sudah di tetapkan.5) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014
sebesar 173,80% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 50%
dengan angka realisasi sebesar 86,90%. Capaian Indikator tersebut
melebihi target yang sudah di tetapkan. Angka realisasi Indikator
Persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014 sebesar 86,90 %
merupakan perbandingan jumlah produk perizinan dan non perizinan
sesuai standar waktu sebanyak 1.460 izin dengan jumlah produk
perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sebanyak 1,680 izin.
Bab III-171
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
6) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014
sebesar 58,33% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 12% dengan
angka realisasi sebesar 7%. Capaian indikator tersebut belum mencapai
target, hal ini di sebabkan karena belum meningkatnya kesadaran akan
pentingnya arsip.7) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2014
sebesar 91,58% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 12% dengan
angka realisasi sebesar 10,99%. Capaian indikator tersebut di bawah
target. Angka realisasi indikator persentase lahan bersertifikat sebesar
10,99% merupakan persentase perbandingan luas lahan bersertifikat di
Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 2014 sebanyak 325.078 m²,
sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten Musi
Banyuasin sebanyak 2.957.748 m².
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013,
dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
% 90 90 90 57,14 100 29 63,49 111 32,22
2Keputusan DPRD yang ditindaklanjutioleh Pemda
% 60 60 60 57,89 96,48 29 96,48 160,80 48,33
3
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan
% 11,49 10,05 7,66 12,07 67,95 63,33 105,05 676,17 826,76
4
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
% 64,47 65,50 67,20 64,47 100 100 100 152,67 148,81
5Prosentase izin terbit sesuai standar
% 37,50 43,75 50,00 99,62 100 86,90 265,65 228,57 173,8
Bab III-172
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
6Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku
% 7 10 12 12,5 12,5 7 178,57 125 58,33
7Prosentase lahan bersertifikat
% 8 10 12 6,7 18,90 10,99 83,75 189 91,58
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 bahwa dari 7 (tujuh)
indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 5 indikator yang mengalami tren
fluktuatif dalam jumlah angka realisasi dan capaian kinerjanya yaitu indikator
“Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun”, indikator “Keputusan
DPRD yang ditindak lanjuti oleh Pemda”, Indikator “Pejabat yang telah
memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan”, Indikator “Prosentase Izin
Terbit Sesuai Standar”, Indikator “ Prosentase Lahan Bersertifikat”. Pada
indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan mengalami
tren peningkatan pada angka realisasi dan capaian kinerjanya, sedangkan
pada indikator tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku telah
mengalami tren penurunan pada angka realisasi dan capaian kinerjanya.
Analisa perbandingan angka realisasi dan capaian kinerja setiap
indikatornya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Indikator prosentase Raperda yang disetujui oleh DPRD pertahun,
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi
sebesar 57,14% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi
29%. Untuk angka capaian kinerjanya juga mengalami tren fluktuatif pada
tahun 2012 capaian sebesar 63,49% kemudian meningkat menjadi 111
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan
sebesar 32,22%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami
penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang
ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami
peningkatan yang signifikan.
2) Indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda, mengalami
tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 57,89 kemudian
Bab III-173
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
meningkat menjadi 96,48% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami penurunan angka realisasi menjadi 29%. Untuk angka
capaian kinerjanya mengalami tren peningkatan pada tahun 2012
capaian sebesar 96,48% kemudian meningkat menjadi 160,80% pada
tahun 2013 akan tetapi pada tahun 2014 telah mengalami penurunan
sebesar 48,33%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami
penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang
ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami
peningkatan yang signifikan.
3) Indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan
pelatihan mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi
sebesar 12,07% kemudian meningkat menjadi 67,95% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi
63,33%. Tetapi untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren
peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 105,05% kemudian
meningkat menjadi 676,17% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah
mengalami peningkatan sebesar 826,76%. Realisasi dan capaian kinerja
tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak
memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi
dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan.
4) Indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 angka realisasi sebesar
64,47% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan) pada angka
realisasi 100%. Untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren
peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 100% kemudian
meningkat menjadi 152,67% pada tahun 2013 akan tetapi pada tahun
2014 telah mengalami penurunan sebesar 148,81%. Realisasi dan
capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena
tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013
realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan.
5) Indikator prosentase izin terbit sesuai standar mengalami tren fluktuatif,
pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 99,62% kemudian meningkat
menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
Bab III-174
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
penurunan angka realisasi menjadi 86,90%. Tetapi untuk angka capaian
kinerjanya mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar
265,65% kemudian menjadi 228,57% pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 telah mengalami penurunan sebesar 173,8%.
6) Indikator tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku tidak
mengalami perubahan atau tetap (konstan), pada tahun 2012 angka
realisasi sebesar 12,5% kemudian pada tahun 2013 tetap menjadi 12,5%
akan tetapi pada tahun 2014 mengalami tren penurunan angka realisasi
menjadi 7%. untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren penurunan
pada tahun 2012 capaian sebesar 178,57% kemudian menurun menjadi
125% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami
penurunan sebesar 58,33%.
7) Indikator prosentase lahan bersertifikat mengalami tren fluktuatif, pada
tahun 2012 angka realisasi sebesar 6,7% kemudian meningkat menjadi
18,90% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
angka realisasi menjadi 10,99%. untuk angka capaian kinerjanya
mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 83,75%
kemudian mengalami tren peningkatan menjadi 189% pada tahun 2013
dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 91,58%.
Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan
bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada
tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang
signifikan.
2. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014
dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator Satuan Realisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMD
%Capaian
Bab III-175
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Tahun2017
1Prosentase Raperda yangdisetujui DPRD pertahun
% 29 90 32,22
2Keputusan DPRD yangditindaklanjuti oleh Pemda
% 29 90 32,22
3Pejabat yang telahmemenuhi persyaratanpendidikan dan pelatihan
% 63,33 4,98 1.271,69
4Pejabat yang telahmemenuhi persyaratankepangkatan
% 100 70,23 142,39
5Prosentase izin terbitsesuai standar
% 86,90 68,75 126,40
6Tingkat penerapanpengelolaan arsip secarabaku
% 7 20 35
7Prosentase lahan bersertifikat % 10,99 18 61,06
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
indikator prosentase raperda yang disetujui DPRD pertahun 32,22%,
keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda 32,22%, prosentase lahan
bersertifikat 35% dan tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku
61,06% dengan kategori cukup. Pejabat yang telah memenuhi persyaratan
pendidikan dan pelatihan 1.271,69%, pejabat yang telah memenuhi
persyaratan kepangkatan 142,39%, prosentase izin terbit sesuai standar
126,40% dengan kategori baik sekali.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar
nasional
Dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang digunakan tersebut, terdapat 1
(satu) indikator yeng menggunakan standar nasional (SPM), dimana tidak
ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional.
Bab III-176
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan.
1) Capaian indikator persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
sebanyak 29 perda dari target yang direncanakan sebanyak 90 perda
sehingga dari realita di atas perda yang di setujui hanya 32,22% . 29
perda yang diusulkan di tahun 2014 semua dibahas dan disetujui oleh
DPRD, PERDA yang di tetapkan dalam tahun 2014, sebanyak 29
perda yang di syahkan oleh DPRD : 1). Pengucapan sumpah janji
pengganti antar waktu 2). Penetapan Anggota DPRD Keanggotaan
Pansus I,II,III dan IV DPRD Kab. Muba, 3). Kepemimpinan Perwakilan
Rakyat Daerah tentang Penetapan Susunan kepemimpinan Pansus
DPRD Kab. Muba dalam membahas RAPERDA LPJ APBD TA. 2013,
4). Pembentukan penanggungjawab koordinator dan keanggotaan
pansus, I, II, III DPRD Kab. Muba 5). Susunan ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris dan anggota pansus, I, II, III DPRD Kab. Muba, 6). Berita
Acara Hasil Kepengurusan Pansus Penyusunan Tatib DPRD Kab.
Muba, 7). Pembentukan struktur kepengurusan panitia khusus DPRD
Kab. Muba, 8). Keputusan DPRD Kab. Muba Nomor 17 Tahun 2014
Tanggal 22 Oktober 2014 tentang Penetapan Calon Pimpinan DPRD
Kab. Muba, 9). Berita acara rapat UMK (Upah Minimum Kabupaten),
10). Pengucapan sumpah janji pimpinan Kab. Muba, 11).
Pembentukan struktur kepengurusan pansus DPRD Kab. Muba
(pansus kode etik), 12). Peraturan tata tertib DPRD Kab. Muba, 13).
Keputusan DPRD Kab. Muba nomor 22 tahun 2014 tentang Kode Etik
DPRD Kab. Muba, 14). Berita acara hasil pemilihan kepengurusan
komisi I DPRD Kab. Muba, 15) Berita acara hasil pemilihan
kepengurusan Komisi II DPRD Kab. Muba, 16). Berita acara hasil
pemilihan kepengurusan Komisi III DPRD Kab. Muba, 17). Berita
acara hasil pemilihan kepengurusan Komisi IV DPRD Kab. Muba, 18).
Berita acara hasil pemilihan kepengurusan Badan Legislasi, 19).
Berita acara rapat pimpinan DPRD dengan Ketua Fraksi DPRD Kab.
Bab III-177
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Muba Tahun 2014, 20). Susunan Pimpinan Badan Anggaran Kab.
Muba masa jabatan 2014-2019, 21). Susunan Pimpinan Keanggotaan
Banmus DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 22). Susunan
Pimpinan Keanggotaan Komisi- Komisi DPRD Kab. Muba masa
jabatan 2014-2019, 23). Pembidangan tugas dan mitra – mitra kerja
Komisi – Komisi DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 24).
Berita acara paemilihan kpengurusan Badan Kehormatan DPRD Kab.
Muba, 25). Penetapan nama-nama panitia Pemilihan DPRD Kab.
Muba masa jabatan 2014-2015, 27). Susunan pimpinan dan
Keanggotaan Badan Kehormatan DPRD Kab. Muba masa jabatan
2014-2019, 28). Keputusan DPRD Kab. Muba tentang Perubahan
Keputusan DPRD Nomor 17 tahun 2014 tentang Penetapan Calon
Pimpinan DPRD Kab. Muba, 29). Penetapan Calon Anggota Badan
Kehormatan DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019.2) Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
pada Tahun 2014 sebesar 48,33%. Capaian indikator tersebut di
bawah target, hal ini disebabkan 29 keputusan ditindak lanjuti
sementara sepuluh keputusan belum bisa di tindak lanjuti karena
keterbatasan waktu dengan memperhatikan skala prioritas keputusan
yang direncanakan. 3) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan
pendidikan pelatihan kepemimpinan tahun 2014 sebesar 826,76%.
Capaian indikator tersebut melebihi target, hal ini disebabkan peserta
yang mengikuti Diklat PIM memang Pejabat yang sudah menduduki
eselon sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.4) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan tahun 2014 sebesar 148,81%. Capaian indikator
tersebut telah melebihi target, hal ini disebabkan pejabat yang
menduduki jabatan memang pejabat yang sudah memenuhi
persyaratan kepangkatan sesuai tingkat eselon dengan persyaratan
yang telah ditentukan.5) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun
2014 sebesar 173,8%. Capaian Indikator tersebut diatas target, hal ini
disebabkan pada tahun 2014 terdapat program peningkatan kualitas
dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan kegiatan
Bab III-178
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
optimalisasi pelayanan perizinan dan non perizinan. Angka realisasi
indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014
sebesar 86,90 % merupakan perbandingan jumlah produk perizinan
dan non perizinan sesuai standar waktu sebanyak 1.460 izin dengan
jumlah produk perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sebanyak
1,680 izin.6) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014
sebesar 58,33%. Capaian indikator tersebut belum mencapai target,
hal ini di sebabkan karena belum meningkatnya kesadaran akan
pentingnya arsip.7) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2014
sebesar 91,58%. Capaian indikator tersebut di bawah target, hal ini
disebabkan masih menunggu proses pembuatan sertifikat di Kantor
Pertanahan Kabupaten Musi Banyuasin. Angka realisasi indikator
persentase lahan bersertifikat sebesar 10,99% merupakan persentase
perbandingan luas lahan bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin
sampai dengan 2014 sebanyak 325.078 m² sedangkan luas lahan
yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak
2.957.748 m².
Tujuan 5.2. Mewujudkan Iklim Pembangunan Yang Kondusif
Tujuan mewujudkan iklim pembangunan yang kondusif didukung oleh 2
(dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang
mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
5.2.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah
1. Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2014
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Keselarasan program nasional dengan RPJMD
% 81 78 96,30
2Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD % 99 85 85,86
3Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan % 100 100 100
Bab III-179
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah % 100 100 100
1. Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun
2014 sebesar 96,30% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 81%
dengan angka realisasi sebesar 78%. Dengan demikian capaian
indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. 2. Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target
tahun 2014 sebesar 99%, angka realisasi 85% sedangkan target di
Renstra Bappeda Kab. Muba sebesar 92% dengan angka realisasi
sebesar 85% pencapaian indikator tahun 2014 ini sebesar 85,86%,
dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam
kategori sangat baik. 3. Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah
yang ada sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar
100% dengan angka realisasi 100% atau telah mencapai target. Dengan
demikian capaian indikator tersebut sudah dapat dikatakan dalam
kategori sangat baik. 4. Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah
yang dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statisti daerah sebesar
100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka
realisasi sebesar 100% atau telah mencapai target, dengan demikian
capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik.
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun
2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Sat
uan
Target Realisasi Capaian
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1Keselarasan program nasional dengan RPJMD
% 75 78 81 100 128,21 78 133,33 100 96,30
2Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
% 98 98 99 63,64 92 85 64,94 93,88 85,86
3Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bab III-180
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja pada tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012. Bahwa dari 4 indikator
sasaran yang ditetapkan terdapat 1 indikator yang mengalami tren fluktuatif
pada indkator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD. Analisa
perbandingan realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD, mengalami tren
fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian meningkat
menjadi 128,21% pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami
penurunan angka realisasi sebesar 78%. Untuk angka capaian kinerja
mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian seesar 133,33%
kemudian capaian menurun menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 96,30%.
2) Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib mengalami tren secara
fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 63,64% kemudian meningkat
menjadi 92% pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami
penurunan angka realisasi sebesar 85%. Untuk angka capaian kinerja
juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian seesar 64,94%
kemudian capaian meningkat menjadi 93,88% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 85,86%.
3) Indikator tingkat pemenuhan dokumen perencanaan, pada tahun 2012,
tahun 2013 dan pada tahun 2014 baik angka realisasi maupun angka
capaian kinerja tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan) yaitu
sebesar 100%
4) Indikator tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah, pada tahun 2012,
tahun 2013 dan pada tahun 2014 baik angka realisasi maupun angka
capaian kinerja tetap (konstan) tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
100%.
Bab III-181
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun
2014 dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1Keselarasan program nasional dengan RPJMD
% 78 90 86,67
2Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
% 85 100 85
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
3Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
% 100 100 100
4Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
% 100 100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
86,67%, 85%, 100% dan 100% yaitu di atas 85%. Capaian kinerja ini
merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang
ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka
100%.
4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
Bab III-182
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
1) Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun
2014 sebesar 96,30% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 81%
dengan angka realisasi sebesar 78%. Berikut jumlah program RPJMD
tahun 2014 sebanyak 11 program yaitu : (1) Reformasi birokrasi dan data
kelola (2) Pendidikan (3) Kesehatan (4) Penanggulangan kemiskinan (5)
Ketahanan pangan (6) Infrastruktur (7) Iklim investasi dan iklim usaha (8)
Energi (9) Lingkungan hidup dan pengelolaan rencana (10) Daerah
tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik (11) Kebudayaan,
kreatifitas dan inovasi teknologi sedangkan jumlah program nasional
tahun 2012 sebanyak 11 program atau sama dengan program yang ada
di RPJMD. 2) Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target
tahun 2014 sebesar 99%, angka realisasi 85% sedangkan target di
Renstra Bappeda Kab. Muba sebesar 92% dengan angka realisasi
sebesar 85% pencapaian indikator tahun 2014 ini sebesar 85,86%. Ini
Menunjukan bahwa terget di RPJMD terlalu tinggi dengan renstra
Bappeda. Pada Renstra Bappeda Kab. Muba jumlah program RPJMD
yang dijabarkan kedalam RKPD tahun 2014 sebanyak 7 program yaitu :
(1) Program perencanaan daerah (2) Program perencanaan penataan
ruang (3) Program kerjasama pembangunan (4) Program perencanaan
ekonomi (5) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (6) Program
penanggulangan kemiskinan dan pembangunan wilayah strategis dan
cepat tumbuh (7) Program penanggulangan kemiskinan, sedangkan
jumlah program nasional tahun ini 11 program yaitu (1) Repormasi
birokrasi dan data kelola (2) Pendidikan (3) Kesehatan (4)
Penanggulangan kemiskinan (5) Ketahanan pangan (6) Infrastruktur (7)
Iklim investasi dan iklim usaha (8) Energi (9) Lingkungan hidup dan
pengelolaan rencana (10) Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca
konflik (11) Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi sehingga
Bab III-183
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
angka realisasi indikator pengawasan program RPJMD kedalam RKPD
tahun 2014.3) Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah
yang ada sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar
100% dengan angka realisasi 100% atau telah mencapai target. Hal ini
disebabkan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menyediakan
dokumen perencanaan sesuai dengan ketentuan seharusnya yaitu
RPJMD 2012-2017, IKU, IKU-PPAS,Renstra, Renja dan TAPKIN
( Penetapan Kinerja) tahun 2014. 4) Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah
yang dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statisti daerah sebesar
100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka
realisasi sebesar 100% atau telah mencapai target. Adapun jumlah
dokumen statistic yang tersedia sebanyak 3 dokumen yaitu (1) Dokumen
PDRB 2009-2013 (2) Dokumen Muba Dalam Angka (3) Kecamatan
Dalam Angka dimana jimlah dokumen – dokumen tersebut merupakan
dokumen yang harus tersedia pada Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin (Bappeda bekerja bekerja sama dengan BPS dalam
pemenuhan dokumen statistic).
Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan survey oleh pihak
BPS setelah hasil survey diperoleh pihak BPS menyampaikan seluruh
hasil data survey tersebut ke kantor Bappeda Kabupaten Musi
Banyuasin. Bappeda Kab. Muba kemudian membuat dokumen berupa
buku katalog seperti buku PDRB dan buku Muba dalam Angka untuk
dibagikan ke SKPD-SKPD yang memerlukan.
5.2.2. Sasaran Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Politik
Masyarakat
1. Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2014
Bab III-184
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator SatuanRencana
2014Realisasi
2014%
Capaian
1Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
% 95 100 105,26
2Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Orang 7-8 5-6 99,85
3Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan % 66 0 0
4Jumlah Linmas per 10.000 penduduk Orang 2 36,32 1.816
1) Capaian indikator penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 105%.
Di dapat dari hasil perhitungan jumlah pelanggaran dan tingkat
penyelesaian pelanggaran angka realisasi indikator penyelesaian
pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin selama Tahun 2014
terealisasi 100% sedangkan target indikator penyelesaian pelanggaran
K3 95%.2) Capaian indikator jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
pada tahun 2014 sebesar 75% dari perbandingan target 7-8 orang
personil per 10.000 penduduk (100%) terealisasi 5-6 orang personil per
10.000 penduduk (75%) berdasarkan perhitungan dari jumlah anggota
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin per 31
Desember 2014 sebanyak 464 orang dan jumlah penduduk 780.598
Orang. 3) Capaian indikator pada rasio pos siskampling per jumlah desa/kelurahan
tidak dapat terealisasi dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat
anggaran sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana.4) Capaian indikator jumlah linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2014
sebanyak 1575,5% dari target yang ditetapkan sebesar 2. Disebabkan
meningkatnya jumlah linmas sebesar 2.460 di bagi dengan jumlah
penduduk sebanyak 780.598 di kalikan dengan 10.000.
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun
2013, dan tahun 2012
Nama Indikator Target Realisasi Capaian
Bab III-185
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sat
uan
2012 2013 2014 2012 2013 2014
2012
2013
2014
1
Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
% 95 95 95 91,18 95 100 95,98 102 105
2
Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Orang 7 - 8 7-8 7-8 7 - 8 7-8 5-6 100 100 75
3
Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan
% 50 - - 58 58 100 66 - -
4Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
Orang 2 2 2 4 38 31,51 200 190 1.575,5
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian
kinerja pada tahun 2014, 2013 dan 2012. Bahwa 3 indikator sasaran yang
ditetapkan talah mengalami tren peningkatan. Analisa perbandingan realisasi
dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Indikator penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten, mengalami tren peningkatan pada tahun 2012
realisasi sebesar 91,18% kemudian meningkat menjadi 95% pada tahun
2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren peningkatan juga pada angka
realisasi sebesar 100%. Begitu juga pada angka capaian kinerja
mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian seesar 95,98%
kemudian capaian meningkat menjadi 102% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 juga mengalami tren peningkatan capaian sebesar 105%.
2) Indikator jumlah polisi pamong praja per 10.000, mengalami tren tetap
(konstan) pada tahun 2012 realisasi sebesar 7-8 orang dan pada tahun
2013 juga tetap 7-8 tetapi pada tahun 2014 mengalami tren penurunan
pada angka realisasi sebesar 5-6%. Begitu juga pada angka capaian
kinerja yaitu tetap pada tahun 2012 capaian sebesar 100% kemudian
pada tahun 2013 tetap 100% dan pada tahun 2014 mengalami tren
penurunan capaian 75%.
Bab III-186
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3) Indikator pada rasio pos siskampling per jumlah desa/kelurahan pada
tahun 2012 terdapat target sebesar 50% tetapi target tersebut tidak dapat
terealisasi, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan target
sebesar 58% dengan realisasi sebesar 58% sehingga menghasilkan
capaian kinerja sebesar 100%. Pada tahun 2014 tidak terdapat anggaran
sehingga kegiatan tidak dapat terlaksanakan.
4) Indikator jumlah linmas per 10.000 penduduk, mengalami tren
peningkatan pada tahun 2012 realisasi sebesar 4 orang kemudian
meningkat menjadi 38 pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014
mengalami tren penurunan pada angka realisasi sebesar 36,32. Untuk
angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012
capaian sebesar 200, kemudian capaian menurun menjadi 190 pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan
capaian sebesar 181%.
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014
dengan rencana RPJMD
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator SatuanRealisasis.d Tahun
2014
RencanasesuaidenganRPJMDTahun2017
%Capaian
1 Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
% 100 95 105
2 Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Orang 5-6 7-8 75
3 Rasio Pos Siskamling per jumlah penduduk % 66 - -
4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk Orang 36,32 2 181
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi
sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD
Bab III-187
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan
105%, 181%, dengan kategori sangat baik dan 75%, dengan kategori baik.
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD.
Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan
mampu mencapai angka 100% atau lebih dan jika dibandingkan dengan
tahun 2012 dan 2013 mengalami peningkatan persentase.
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar
nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat
standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan
1) Capaian indikator penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar
105%. Pada indikator Penyelesaian Pelanggaran K3 di Kabupaten
Musi Banyuasin mengalami peningkatan di tahun 2014 ini Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin mampu
menyelesaikan pelanggaran K3 100% dari pelanggaran K3 yang
dilaporkan sebanyak 75 pelanggaran dan tingkat penyelesaian
pelanggaran sebanyak 75 pelanggaran, sedangkan target RPJMD
95% sehingga pada tahun 2014 ini indikator Penyelesaian
Pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin mampu melebihi target
RPJMD yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan tahun awal
periode RPJMD jumlah pelanggaran K3 pada tahun 2014 ini
mengalami penurunan pada tahun awal RPJMD jumlah pelanggaran
K3 sebanyak 95 pelanggaran, sedangkan pada tahun 2014 ini jumlah
pelanggaran sebanyak 75 pelanggaran.
2) Indikator rasio jumlah Pol PP Per 10.000 Penduduk 75%. Indikator
Rasio jumlah Pol PP Per 10.000 Penduduk perbandingan antara
capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2014
mengalami penurunan dari capaian 100% menjadi 75%. Hal ini di
Bab III-188
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
sebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di Kabupaten
Musi Banyuasin, sedangkan jumlah personil Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Musi Banyuasin hanya berjumlah 464 orang pada
tahun ini sehingga tidak mencapai target rencana akhir RPJMD,
namun jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi
Banyuasin yang sekarang sudah memenuhi standar jumlah personil
untuk Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Pedoman penetapan jumlah Satuan Polisi Pamong Praja.
3) Capaian indikator pada rasio pos siskampling per jumlah
desa/kelurahan tidak dapat terealisasi dikarenakan pada tahun ini
tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana.
4) Prosentase jumlah linmas per 10.000 penduduk desa pada tahun
2013 capaian kinerja sebesar 190% sedangkan pada tahun 2014
capaian kinerja sebesar 1575,5% telah mengalami tren penurunan.
terjadinya penurunan tersebut disebabkan adanya pengurangan
jumlah TPS di Kabupaten Musi Banyuasin dan dapat kami jelaskan
juga bahwa sejak tahun 2014 LINMAS sudah berada di bawah
naungan Sat Pol PP Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Perda
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014
Dengan Target Tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas
utama yang menjadi tanggung jawab yang dituangkan ke dalam 29 sasaran
dengan 129 indikator kinerja telah dilaksanakan seluruhnya, adapun tingkat
keberhasilan dalam pencapaian sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab III-189
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Tabel 3.3
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
1. Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan
1 Produktivitas padi pertahun ton/ha 4,16 4,50 96,44
2 Produktivitas jagung pertahun ton/ha 7,20 4,56 157,89
3 Penguatan cadangan pangan
% per tahun
758,00 100,00 758,00
4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) % 94,86 100,00 105,41
5 Produksi daging pertahun ton/thn 1764,66 1717,00 102,77
6 Produksi telur pertahun ton/thn 667,00 687,00 97,08
7 Produksi perikanan pertahun ton/thn 37018,34 17625,00 210,00
3 Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah
1 Koperasi Aktif % 95,57 100,00 95,57
2 Jumlah usaha mikro dan kecil unit 13556 1487 911,63
3 Cakupan desa siaga aktif % - 95,00 -
4 MeningkatnyaPemberdayaanMasyarakat Desa
1Lembaga Pemberdyaan Masyarakat yang aktif
% 15,75 18,00 87,50
2 PKK aktif klpk 72 85 84,00
5 Berkembangnyaindustry kecil danmenengah yangmendukungpeningkatan nilaiinvestasi daerah
1Pertumbuhan industri kecil dan menengah
% 11,61 15,77 73,62
2 Kapasitas produksi industri kecil dan menengah
% 4,33 5,10 84,90
Bab III-190
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
3Peningkatan nilai investasi industry kecil dan menengah
% 510,50 4,4011602,27
6 Meningkatnyaperlindungan konsumendan pengamanperdaganagan
1 Unit usaha yang memiliki perizinan % 100,00 35,00 285,71
2Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
% 17,36 44,26 39,22
7 Meningkatnya kapasitasketenagakerjaan danperlindungan tenagakerja
1 Angka partisipasi angkatan kerja % 66.99 85,00 78,81
2 Pencari kerja yang ditempatkan % 83,43 50,00 166,86
3 Pengangguran terbuka % 3,74 14,59 390,00
4Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
% 88,89 32,00 277,78
8 Meningkatnyaperlindungan budayalocal
1Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
% 19,50 100,00 19,50
2Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif
klpk 5 10 50,00
9 Meningkatnya kualitaspariwisata daerah
1 Kunjungan wisatawan orang 40400 5000 808,00
2 Tempat wisata terpelihara setiap tahun % 0,00 100,00 0,00
10 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
1Proporsi panjang jaraingan jalan dengankondisi baik
% 42,82 55,00 77,85
2Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
Km 93,59 100 93,59
3Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun
unit 26 130 20,00
4Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
% 1,41 11,00 12,82
11 Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
1 Prosentase rumah layak huni % 83,62 90,00 92,91
2 Rumah Tangga pengguna air bersih % 85,65 90,00 95,17
3Prosentase Penduduk berakses air minum
% 50,18 60,00 83,63
4 Rumah Tangga pengguna listrik % 61,89 90,00 68,77
5 Rumah ber –IMB % 30,08 45,00 66,84
Bab III-191
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
6Prosentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB
% 23,84 20,00 119,20
12 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
1 Rasio ijin trayekPer penduduk
0,000149 0,00014 106,43
2 Kepemilikan KIR angkutan umum unit 540 500 108,00
3Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
unit 1083 1100 98,45
13 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
1 Jumlah jaringan telekomunikasi Titik 15 80 18,75
2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk % 0,01 0,01 100,00
3Cakupan desa yang menerima informasipembangunan daerah
% 71,24 90,00 79,16
4Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Kec 14,00 14,00 100,00
14 Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
1Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
% 100,00 100,00 100,00
2 Jumlah transmigran yang terbina kk 890 150 593,33
15 Meningkatnya pengelolaan sumber daya energy dan mineral daerah
1 Desa mendapat aliran listrik % 95,83 100,00 95,83
2Prosentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan
% 100,00 100,00 100,00
3Prosentase penambangan liar yang ditertibkan
% 60,00 75,00 80,00
16 Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup
1
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaatipersyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
% 86,95 95,00 91,53
2
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara
% 86,95 95,00 91,53
Bab III-192
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
3
Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinormasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
% 20,60 60,00 34,33
4
Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.
% 65,52 100,00 65,52
17 Meningkatnya perlindungan kawasan hutan
1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 26,22 25,00 142,50
2 Kerusakan kawasan hutan % 0,46 25,00 1,84
18. Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat
1Jumlah kelompok pemukiman permanenyang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km
% 100,00 100,00 100,00
2Jumlah kelompok pemukiman permanenyang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km
% 98,00 100,00 98,00
3Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang
% 90,00 85,00 105,88
4Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang
% 94,00 90,00 104,44
5Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
% 88,00 35,00 251,43
6Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
% 93,00 75,00 124,00
Bab III-193
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
7
Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikanlainnya
% 48,00 60,00 80,00
8Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
% 100,00 98,00 102,04
9Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
% 72,00 100,00 72,00
10Jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 99,00 75,00 132,00
11Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
% 50,00 50,00 100,00
12Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
% 70,00 35,00 200,00
13Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasiakademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 90,00 50,00 180,00
14Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 98,00 80,00 122,50
15Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
% 65,00 50,00 130,00
16 Rasio pengunjung perpustakaan Orang/ 28600 15242 187,64
19. Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat
1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,20 95,00 97,10
Bab III-194
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
2Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 69,60 80,00 87,00
3Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 91,10 92,00 99,00
4 Cakupan pelayanan nifas % 83,90 90,00 93,20
5Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 72,50 80,00 90,60
6 Cakupan kunjungan bayi % 94,60 90,00 105,10
7Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)
% 94,60 100,00 94,60
8 Cakupan pelayanan anak balita % 93,60 70,00 133,70
9Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
% 100,00 100,00 100,00
10
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100,00 100,00 100,00
11Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 94,00 80,00 117,50
12
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Per 100.000penduduk
0,91 1,50 60,67
13Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
% 0,07 50,00 0,10
14Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
% 53,99 100,00 54,00
15Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani
% 100,00 100,00 100,00
16Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
% 100,00 100,00 100,00
Bab III-195
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
17Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
% 100,00 100,00 100,00
18Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 13,02 100,00 13,02
19Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 1,33 100,00 1,33
20Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten /Kota
% 50,00 40,00 125,00
20 Meningkatnya KualitasKeluarga KecilSejahtera
1Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
% 85,81 99,15 86,54
2Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di desa/kelurahan
% 26,67 0,654103,00
21. Meningkatnya Peran Serta Pemuda dan Prestasi Olahraga
1Persentase organisasi pemuda yang aktif
% 80,00 90,00 88,89
2 Lapangan olahraga per 1000 penduduk Unit 11 25 44,00
22. Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat 1
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
% 43,70 2,711612,00
2Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
% 8,00 13,00 61,53
3Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
% 3,29 9,00 36,55
4 Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
% 0,77 22,00 3500,00
Bab III-196
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
5Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
% 100,00 100,00 100,00
6Persentase korban bencana yang dievakuasi dengn menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap
% 100,00 100,00 100,00
23. Meningkatnya Perlindungan Pada Perempuan dan Anak
1 Rasio KDRT per 1.000 penduduk % 0,68 0,78 87,18
2Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 9,27 7,45 124,42
3 Partisipasi angkatan kerja perempuan % 97,32 66,15 147,12
4Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
% 48,30 38,25 126,27
24. TerwujudnyaMasyarakat Maju danBerakhlak Mulia
1Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit 1352 1067 126,71
25. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah 1 Peningkatan pendapatan asli daerah % 53,78 25,00 215,12
2 SKPD pencatatan asetnya tertib % 100,00 100,00 100,00
3SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
% 100,00 100,00 100,00
26. Meningkatnya kualitas pengawasan 1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti % 44,00 95,00 46,32
2Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti
% 86,00 95,00 90,53
3SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya
% 35,00 75,00 46,67
27. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan 1 Jumlah penduduk ber-KTP % 60,10 95,00 63,26
2 Bayi berakte kelahiran % 68,00 75,00 90,67
3Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk
‰ 486,08 190,00 255,83
4 Prosentase pasangan berakte nikah % 158,00 75,00 210,67
Bab III-197
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
No Sasaran Indikator SatuanRealisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaian
28. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah 1
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
% 29,00 90,00 32,22
2Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
% 29,00 90,00 32,22
3Pejabat yang telah memenuhi memenuhipersyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
% 63,33 4,981271,69
4Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
% 100,00 70,23 142,39
5 Prosentase izin terbit sesuai standar % 86,90 68,75 126,40
6Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku
% 7,00 20,00 35,00
7 Prosentase lahan bersertifikat % 10,99 18,00 61,06
29. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 1
Keselarasan program nasional dengan RPJMD
% 78,00 90,00 86,67
2Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
% 85,00 100,00 85,00
3Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
% 100,00 100,00 100,00
4Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
% 100,00 100,00 100,00
30. Meningkatnya wawasankebangsaan dan politik masyarakat
1Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,ketentraman,keindahan) di Kabupaten
% 100,00 95,00 105,00
2Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Orang 5-6 7-8 75,00
3Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
% 0,00 90,00 0,00
4 Jumlah linmas per 10.000 penduduk Orang 36,32 2,00 181,00
Bab III-198
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber DayaDari Tabel 3.4 Akuntabilitas Keuangan tahun 2014, pencapaian
sasaran jika dibandingkan dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa
dari 29 (dua puluh sembilan) sasaran dan 174 (seratus tujuh puluh empat)
program terdapat 22 (dua puluh dua) sasaran yang dilaksanakan dengan
141 (seratus empat puluh satu) program telah dilaksanakan secara efektif
dan efisien, dimana rata-rata capaian indikator kinerja lebih tinggi dari
persentase realisasi keuangan.1. Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang
mendukung ketahanan pangan Sasaran ini melalui 19 program dengan realisasi keuangan Rp.
205.036.367.014,00 dari anggaran Rp. 274.164.201.700,00 atau 74,79%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 25,21% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 224,80% 2. Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah
Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp.
3.554.368.582,00 dari anggaran Rp. 4.358.505.000,00 atau 81,55%
Bab III-199
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 18,45% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 620,28%3. Meningkatnya industri kecil dan menengah yang mendukung
peningkatan nilai investasi daerahSasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp.
12.549.232.731,00 dari anggaran 14.171.068.800,00 atau 88,56%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 11,44% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 4.544,13%4. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp.
19.370.062.100,00 dari anggaran Rp. 20.459.133.000,00 atau 94,68%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,32% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 381,03%. 5. Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja
Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp.
3.101.155.584,00 dari anggaran Rp. 3.201.634.000,00 atau 96,86%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 3,14% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 197,47%.6. Meningkatnya kualitas pariwisata daerah
Sasaran ini melalui 2 program dengan realisasi keuangan Rp.
4.400.139.694,00 dari anggaran Rp. 4.859.716.500,00 atau 90,54%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 9,46% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 459,09%7. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
Sasaran ini melalui 8 program dengan realisasi keuangan Rp.
204.862.420.647,00 dari anggaran Rp. 264.232.100.000,00 atau 77,53%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 22,47% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 100,42%8. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
Sasaran ini melalui 6 program dengan realisasi keuangan Rp.
23.312.851.148,00 dari anggaran Rp. 25.023.800.000,00 atau 93,16%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 6,84% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 125,60%9. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
Sasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp.
403.542.914,00 dari anggaran Rp. 405.878.600,00 atau 99,42%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 0,58% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 346,67%10. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah
Bab III-200
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sasaran ini melalui 6 program dengan realisasi keuangan Rp.
78.771.488.285,00 dari anggaran Rp. 82.370.100.000,00 atau 95,63%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 4,37% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 97,58%11. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat
Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp.
189.023.039.100,38 dari anggaran Rp. 205.283.430.350,00 atau 92,08%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 7,92% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 179,50%
12. Meningkatnya mutu kesehatan masyarakatSasaran ini melalui 16 program dengan realisasi keuangan Rp.
191.046.904.487,67 dari anggaran Rp. 202.986.045.400,00 atau 94,12%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,88% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 97,53%13. Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera
Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp.
3.216.953.500,00 dari anggaran Rp. 3.229.778.000,00 atau 99,60%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 0,40% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 2.662,43%14. Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat
Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp.
3.897.278.758,00 dari anggaran Rp. 4.436.750.250,00 atau 87,84%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 12,16% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 344,45%15. Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak
Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp.
2.583.250.530,00 dari anggaran Rp. 2.730.741.000,00 atau 94,60%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,40% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 108,31%16. Terwujudnya masyarakat maju dan berakhlak mulia
Rata-rata capaian ini sebesar 131,65% dengan 1 program kegiatan
yang belum terlaksana di tahun 2014.17. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp.
12.452.813.905,00 dari anggaran Rp. 17.086.420.500,00 atau 72,88%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 27,12% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 145,99%
Bab III-201
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
18. Meningkatnya kualitas pengawasanSasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp.
7.199.722.303,00 dari anggaran Rp. 11.380.842.100,00 atau 63,26%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 36,74% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 69,72%
19. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukanSasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp.
5.402.715.850,00 dari anggaran Rp. 5.647.247.850,00 atau 95,67%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 4,33% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 171,13%20. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Sasaran ini melalui 20 program dengan realisasi keuangan Rp.
559.091.699.692,00 dari anggaran Rp. 652.721.664.347,00 atau 85,66%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 14,34% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 197,12%21. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp.
8.789.212.095,00 dari anggaran Rp. 9.999.457.000,00 atau 87,90%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 12,10% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 95,54%
22. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakatSasaran ini melalui 12 program dengan realisasi keuangan Rp.
14.758.589.100,00 dari anggaran Rp. 15.248.248.000,00 atau 96,79%
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 3,21% dengan
rata-rata capaian ini sebesar 505,28%
Analisis Program Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Penetapan Kinerja.
Berdasarkan pernyataan penetapan kinerja Kabupaten Musi
Banyuasin tahun 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah
berkomitmen untuk mencapai 29 sasaran strategis yang telah ditetapkan
dalam RPJMD tahun 2012-2017. Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan
dengan 174 program. Penetapan kinerja tahun 2014 yang berhasil melebihi target sebanyak
75 (tujuh puluh lima) indikator kinerja dari 129(seratus dua puluh sembilan)
Indikator kinerja. Dari 75 (tujuh puluh lima) indikator yang melebihi target di
Bab III-202
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
dukung oleh 82 (delapan puluh dua) program. Program-program yang
mendukung pencapaian penyataan penetapan kinerja tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :1. Indikator produktivitas jagung pertahun di dukung program peningkatan
ketahanan pangan2. Indikator penguatan cadangan pangan di dukung program peningkatan
kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan3. Indikator Skor pola pangan harapan (PPH) di dukung program
peningkatan penerapan tekhnologi pertanian/perkebunan, program
peningkatan produksi pertanian/perkebunan, dan program
pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan4. Indikator produksi daging pertahun di dukung program pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak5. Indikator produksi telur pertahun di dukung program peningkatan
produksi hasil peternakan, program pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, dan program
penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah6. Indikator produksi perikanan pertahun di dukung program
pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumberdaya kelautan, program pengembangan budidaya perikanan,
program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air
tawar, dan program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan7. Indikator Jumlah usaha mikro dan kecil di dukung Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi8. Indikator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif di dukung
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan9. Indikator Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah di
dukung Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi10. Indikator Unit usaha yang memiliki perizinan di dukung Program
perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan11. Indikator Pencari kerja yang ditempatkan di dukung Program
Peningkatan kesempatan kerja
Bab III-203
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
12. Indikator Pengangguran terbuka di dukung Program perlindungan dan
pengembangan lembaga ketenagakerjaan13. indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis di
dukung Program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan14. Indikator Kunjungan wisatawan di dukung Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata15. Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik di dukung
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pembangunan
saluran drainase/gorong-gorong16. Indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk di dukung Program peningkatan sarana dan
prasarana kebinamargaan17. Indikator Persentase Penduduk berakses air minum di dukung Program
pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber
daya air lainnya18. Indikator Rumah ber-IMB di dukung Program Pengendalian
Pemanfaatan ruang19. Indikator Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB di dukung Program Perencanaan Tata Ruang, dan Program
pemanfaatan Ruang20. Indikator Rasio Ijin trayek di dukung Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan21. Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum di dukung Program
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ22. Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia di dukung Program
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, Program
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Program
Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dan Program Peningkatan
Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor23. Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika di
dukung Program kerjasama informasi dengan Mass Media24. Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina di dukung
Program pengembangan wilayah Transmigrasi25. Indikator Jumlah transmigran yang terbina di dukung Program
pengembangan wilayah Transmigrasi26. Indikator Desa mendapat aliran listrik ( rasio elektrifikasi) di dukung
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Bab III-204
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
27. Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan
di dukung Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan28. Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di dukung Program
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan29. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani
SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km di dukung Program Pendidikan
Anak Usia Dini30. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani
SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km di dukung Program wajib
belajar sembilan tahun31. Indikator Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya
tidak melebihi 32 orang di dukung Program wajib belajar sembilan
tahun32. Indikator Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya
tidak melebihi 36 orang di dukung Program Pendidikan Menengah33. Indikator Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,
meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan34. Indikator Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang
kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan35. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala
sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya di dukung program
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik36. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32
peserta didik di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Pendidik37. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D-IV di dukung program Program
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik38. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D-IV di dukung program Program
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik39. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal
Bab III-205
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
40. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal41. Indikator Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau
D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan
Non Formal42. Indikator Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung Program
Pendidikan Non Formal43. Indikator Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung
Program Pendidikan Non Formal44. Indikator Rasio pengunjung perpustakaan di dukung Program
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan45. Indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di dukung Program
peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak46. Indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan di dukung Program Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyaraka47. Indikator cakupan pelayanan nifas di dukung Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat48. Indikator cakupan kunjungan bayi di dukung Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat49. Indikator Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal child Immunization)
di dukung Program Pengembangan Lingkungan Sehat50. Indikator Cakupan pelayanan anak balita di dukung Program
Pengawasan Obat dan Makanan51. Indikator Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga miskin di dukung Program pengawasan dan
pengendalian kesehatan makanan52. Indikator Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di dukung
Program Upaya Kesehatan Masyarakat53. Indikator Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat di dukung
Program Perbaikan Gizi Masyarakat54. Indikator Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB dan yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam di dukung Program Obat
dan Perbekalan Kesehatan55. Indikator Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di dukung Program pengadaan,
Bab III-206
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya56. Indikator Rasio Petugas Lapangan/Penyuluh KB (PLKB/PKB) disetiap
desa/kelurahan di dukung Program Pembinaan Peran serta masyarakat
dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri, Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, Program Peningkatan
Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS, dan Program
Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU57. Indikator Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar di dukung Program pelayanan dan
rehabilitasi Kesos58. Indikator Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial
selama masa tanggap darurat di dukung Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial59. Indikator Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap di dukung
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial60. Indikator Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di dukung
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan61. Indikator Partisipasi angkatan kerja perempuan di dukung Program
Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan62. Indikator Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan di dukung Program Peningkatan Peran serta
dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan63. Indikator Peningkatan pendapatan asli daerah di dukung Program
peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah64. Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib di dukung Program
Pengelolaan Aset Daerah65. Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP di dukung
Program Pengelolaan Pendapatan Daerah66. Indikator Bayi berakte kelahiran di dukung Program Penataan
Administrasi Kependudukan67. indikator Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk di dukung
Program Penataan Administrasi Kependudukan68. Indikator Persentase pasangan berakte nikah di dukung Program
Penataan Administrasi Kependudukan69. Indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan
pelatihan kepemimpinan di dukung Program Pendidikan Kedinasan
Bab III-207
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
70. Indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan di
dukung Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dan
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur71. Indikator Persentase izin terbit sesuai standar di dukung Program
Peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan dan non perizinan72. Indikator Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan di dukung
Program perencanaan pembangunan ekonomi, Program perencanaan
sosial budaya, dan Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam73. Indikator Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah di dukung
Program Pengembangan data/informasi74. Indikator Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten di dukung Program peningkatan
keamanan dan kenyamanan lingkungan, Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam, Program Tanggap Darurat
Penanggulangan Bencana, dan Program Rehabilitasi dan Rekontruksi
Pasca Bencana75. Indikator Jumlah Linmas per 10.000 penduduk di dukung Program
pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
dan Program pendidikan politik masyarakat
B. Realisasi Anggaran
Jumlah Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin yang tercantum dalam APBD perubahan dan
menjadi dasar penyusunan akuntabilitas keuangan ini adalah :
1. Pendapatan, anggaran sebesar Rp. 3.466.891.379.395,91 dan realisasi
sebesar Rp. 3.143.669.713.584,51 yang terdiri dari :
- Pendapatan Asli Daerah, anggaran sebesar Rp. 187.662.566.249,91
dan realisasi sebesar Rp. 172.924.886.329,95
- Dana Perimbangan, anggaran sebesar Rp. 3.140.639.234.746,00 dan
realisasi sebesar Rp. 2.852.282.977.901,00
- Lain-lain Pendapatan daerah yang sah, anggaran sebesar Rp.
138.589.578.400,00 dan realisasi sebesar Rp. 118.461.849.353,56
2. Belanja, anggaran sebesar Rp. 3.912.844.933.717,60 dan realisasi
sebesar Rp. 3.517.904.364.388,05 yang terdiri dari :
Bab III-208
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
- Belanja Tidak Langsung, anggaran sebesar Rp. 1.249.009.353.020,60
dan realisasi sebesar Rp. 1.156.214.574.706,00.
- Belanja Langsung, anggaran sebesar Rp. 2.663.563.140.697,00 dan
realisasi sebesar Rp. 2.361.468.672.182,05
3. Pembiayaan Netto, anggaran sebesar Rp. 445.953.554.321,69 dan
realisasi sebesar Rp. 453.991.313.508,69 yang terdiri dari :
- Penerimaan Daerah, anggaran sebesar Rp. 515.853.554.321,69 dan
realisasi sebesar Rp. 515.191.313.508,69
- Pengeluaran Daerah, anggaran sebesar Rp. 69.900.000.000,00 dan
realisasi sebesar Rp. 61.200.000.000,00
- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), anggaran sebesar Rp.
0,00 dan realisasi sebesar Rp. 79.756.662.705,15
Tabel 3.4
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJA ANGGARAN
REALISASI
CAPAIAN(%)
PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
12 3 4 5 6 7 8 9 10
1.1.1
Meningkatnya hasil produksi pertanian,perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan
1 Produktivitas padipertahun 4,37 4,16 95,19
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 31.375.701.600,
0029.206.290.016,
0093,09
2 Produktivitas jagung pertahun
4,56 7,20 157,89
2 Program Penanganan Pasca Pangan 1.732.449.000,0
01.715.249.499,0
099,01
3 Progaram Pengendalian Ketahanan Pangan
495.700.000,00 488.900.200,00 98,63
3 Penguatan cadangan pangan
100,00
758,00
758,00
4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 4.412.314.600,0
04.121.325.500,0
093,41
5 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1.657.586.500,00
1.363.656.500,00
82,27
4 Skor pola pangan harapan (PPH)
87,40 94,86 108,54
6 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 6.113.128.000,0
05.337.533.492,0
087,31
7 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 81.799.992.000,
0079.033.935.862,
0096,62
8 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
4.444.357.000,00
3.994.015.239,00
89,87
5 Produksi dagingpertahun
1.613,00
1.764,00
109,36
9 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 1.800.000.000,0
01.628.947.200,0
090,50
6 Produksi telur pertahun
667,00
677,01
101,50
10 Program Peningkatan produksi hasil peternakan
9.366.861.000,00
3.989.656.700,00
42,59
Bab III-209
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
11 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
8.586.000.000,00
8.252.905.800,00
96,12
12 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
98.021.621.000,00
46.704.398.481,00
47,65
7 Produksi Perikanan pertahun
15.226,00
37.018,00
243,12
13 Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
1.029.030.000,00
971.076.350,00 94,37
14 Program pengembangan budidaya perikanan 10.458.849.000,
006.245.222.800,0
059,71
15 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
5.042.000.000,00
4.901.735.600,00
97,22
16 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2.364.500.000,0
01.981.904.375,0
083,82
17 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
350.000.000,00 54.118.400,00 15,46
18 Program pengembangan perikanan tangkap 4.606.662.000,0
04.544.678.000,0
098,65
19 Program pengembangan sistempenyuluhan perikanan 507.450.000,00 500.817.000,00 98,69
Rata-rata Capaian 224,80 Sub Jumlah274.164.201.700
,00205.036.367.014
,0074,79
1.2.1
Berkembangnya koperasi,usaha kecil dan menengah
1 Koperasi aktif
97,00 95,57 98,53
1 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 520.000.000,00 475.277.600,00 91,40
2 Jumlah usaha mikrodan kecil
1.187,00
13.556,00
1.142,04
2 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan KompetitifUsaha Kecil Menengah
300.000.000,00 142.663.200,00 47,55
3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
2.188.505.000,00
1.726.008.382,00
78,87
4 Program Peningkatan Kualitas KelembagaanKoperasi 1.350.000.000,0
01.210.419.400,0
089,66
Rata-rata Capaian 620,28 Sub Jumlah4.358.505.000,0
03.554.368.582,0
081,55
Bab III-210
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
1.2.2
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
1 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif
16,20 17,50108,0
2
1 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
9.911.022.500,00
9.672.457.400,00
97,59
2 PKK aktif 75,00 72,00 96,00 2 Program Peningkatan Partisipasi MasyarakatDalam Membangun Desa 3.827.450.000,0
02.920.455.200,0
076,30
3 Cakupan Desa Siaga Aktif
89,00 0,00 0,00 3 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 2.643.492.000,0
02.341.503.600,0
088,58
4 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 320.000.000,00 320.000.000,00 100,00
Rata-rata Capaian 68,01 Sub Jumlah16.701.964.500,
0015.254.416.200,
0091,33
2.1.1
Berkembangnya industri kecil danmenengah yang mendukung peningkatan nilaiinvestasi daerah
1 Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah 11,77 11,61 98,64
1 Program pengembangan industri kecil dan menengah
9.308.930.000,00
8.667.509.250,00
93,11
2 Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah pertahun
4,35 4,33 99,54 2 Program Penataan Struktur Industri
700.000.000,00 688.016.400,00 98,29
3 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
1.076.869.500,00
751.970.700,00 69,83
3 Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
3,80510,5
013.43
4,21
4 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 3.085.269.300,0
02.441.736.381,0
079,14
Rata-rata Capaian 4.544,13 Sub Jumlah14.171.068.800,
0012.549.232.731,
0088,56
2.1.2
Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1 Unit usaha yangmemiliki perizinan
15,00100,0
0666,6
7
1 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 2.950.000.000,0
02.899.140.200,0
098,28
2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
18,20 17,36 95,38 2 Program peningkatan dan pengembangan ekspor 1.724.000.000,0
01.693.339.200,0
098,22
3 Program Peningkatan Efisiensi PerdaganganDalam Negeri 960.133.000,00 843.251.300,00 87,83
4 Program Pengembangan Pasar Pedesaan dan Perkotaan 14.825.000.000,
0013.934.331.400,
0093,99
Rata-rata Capaian 381,03 Sub Jumlah20.459.133.000,
0019.370.062.100,
0094,68
2.1.3
Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaandan perlindungan tenaga kerja
1 Angka partisipasi angkatan kerja
82,00 66,99 81,70
1 Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 2.320.907.000,0
02.279.655.800,0
098,22
2 Pencari kerja yang ditempatkan
47,00 83,43177,5
1
2 Program Peningkatan kesempatan kerja
168.257.000,00 166.504.000,00 98,96
3 Pengangguran terbuka
15,03 3,74 175,12
3 Program perlindungan dan pengembangan
712.470.000,00 654.995.784,00 91,93
Bab III-211
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
lembaga ketenagakerjaan
4 Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis 25,00 88,89
355,56
Rata-rata Capaian 197,47 Sub Jumlah3.201.634.000,0
03.101.155.584,0
096,86
2.2.1
Meningkatnya perlindungan budaya lokal
1 Benda, Situs danKawasan CagarBudaya yangdilestarikan 100,0
019,50 19,50
1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1.575.000.000,00
626.185.000,00 39,76
2 Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif 10,00 5,00 50,00
2 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
4.332.235.000,00
4.133.176.000,00
95,41
Rata-rata Capaian 34,75 Sub Jumlah5.907.235.000,0
04.759.361.000,0
080,57
2.2.2
Meningkatnya kualitas pariwisata daerah
1 Kunjunganwisatawan
4.400,00
40.400,00
918,18
1 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 3.996.216.500,0
03.680.944.694,0
092,11
2 Tempat wisata terpelihara setiap tahun. 100,0
00,00 0,00
2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 863.500.000,00 719.195.000,00 83,29
Rata-rata Capaian 459,09 Sub Jumlah4.859.716.500,0
04.400.139.694,0
090,54
3.1.1
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
1 Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik
39,00 42,82 109,79
1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
633.890.000.000,00
621.177.608.850,00
97,99
2 Program Pembangunan salurandrainase/gorong-gorong
28.675.000.000,00
25.781.270.600,00
89,91
3 Program Penanggulangan RutinJalan dan Jembatan 7.500.000.000,0
07.016.290.000,0
093,55
2 Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
60,00 93,59155,9
8
4 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
3.393.500.000,00
2.090.985.000,00
61,62
3 Jumlah jembatan dengan kondisi baikterpelihara setiap tahun 95,00 26,00 27,37
5 Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 486.500.000,00 394.010.000,00 80,99
4 Proporsi Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
7,00 1,40 20,00 6 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
19.252.000.000,00
17.591.116.850,00
91,37
7 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
1.500.000.000,00
1.469.346.600,00
97,96
Rata-rata Capaian 78,29 Sub Jumlah694.697.000.000
,00675.520.627.900
,0097,24
3.1.2
Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
1 Persentase rumah layak huni
84,00 83,62 99,55 1 Program Pengembangan Perumahan 10.250.000.000,
007.413.908.400,0
072,33
2 Program pengelolaan areal pemakaman 3.775.000.000,0
03.547.313.700,0
093,97
2 Rumah tangga pengguna air bersih
86,00 85,65 99,59 3 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
22.934.500.000,00
21.826.926.600,00
95,17
Bab III-212
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3 Persentase Penduduk beraksesair minum
48,00 50,18 104,54
4 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 28.700.000.000,
0027.905.832.850,
0097,23
4 Rumah tangga pengguna listrik
78,00 61,89 79,35
5 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 189.762.600.000
,00136.750.039.367
,0072,06
5 Rumah ber-IMB
30,00 30,08100,2
7
6 Program PengendalianPemanfaatan ruang 4.800.000.000,0
04.586.963.400,0
095,56
6 Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
20,00 23,84 119,20
7 Program PerencanaanTata Ruang 3.460.000.000,0
02.630.775.430,0
076,03
8 Program pemanfaatan Ruang
550.000.000,00 200.660.900,00 36,48
Rata-rata Capaian 100,42 Sub Jumlah264.232.100.000
,00204.862.420.647
,0077,53
3.1.3
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
1 Rasio Ijin trayek0,000
1400,000
149106,4
3
1 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 1.025.960.000,0
0979.365.000,00 95,46
2 Kepemilikan KIR angkutan umum
400,00
540,00
135,00
2 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 16.080.000.000,
0014.714.235.000,
0091,51
3 Jumlah rambu-rambu yang tersedia
800,00
1.083,00
135,38
3 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
875.000.000,00 732.958.148,00 83,77
4 Program Pembangunan Saranadan Prasarana Perhubungan
3.480.000.000,00
3.402.157.000,00
97,76
5 Program Pengendaliandan Pengamanan LaluLintas 2.927.040.000,0
02.862.873.300,0
097,81
6 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
635.800.000,00 621.262.700,00 97,71
Rata-rata Capaian 125,60 Sub Jumlah25.023.800.000,
0023.312.851.148,
0093,16
3.1.4
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
1 Jumlah jaringan telekomunikasi 50,00 15,00 30,00
1 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
739.436.000,00 466.239.300,00 63,052 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
0,01 0,01100,0
0
3 Cakupan desa yangmenerima informasi pembangunan daerah
72,00 18,87 26,21 2 Program kerjasama informasi dengan Mass Media
12.023.776.200,00
10.636.593.100,00
88,46
4 Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
14,00 14,00 100,00
Rata-rata Capaian 64,05 Sub Jumlah12.763.212.200,
0011.102.832.400,
0086,99
Bab III-213
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3.1.5
Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
1 Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina 100,0
0100,0
0100,0
0
1 Program pengembangan wilayah Transmigrasi
405.878.600,00 403.542.914,00 99,422 Jumlah transmigran
yang terbina 150,00
890,00
593,33
Rata-rata Capaian 346,67 Sub Jumlah 405.878.600,00 403.542.914,00 99,42
3.2.1
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah
1 Desa mendapat aliran listrik ( rasio elektrifikasi)
85,00 95,83112,7
4
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 65.745.086.000,
0064.357.534.924,
0097,89
2 Persentase perusahaan pertambangan yangtertib peraturan
100,00
100,00
100,00
2 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
330.000.000,00 91.291.000,00 27,66
3 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 1.180.416.000,0
0834.406.633,00 70,69
4 Program Pembinaan dan pengembangan bidang minyak dan gas
1.030.000.000,00
750.706.793,00 72,88
3 Persentase penambangan liar yang ditertibkan
75,00 60,00 80,00 5 Program Pembinaan Pengawasan dan Pengembangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
12.873.750.000,00
11.921.245.600,00
92,60
6 Program Pengelola Program dan Informasi 1.210.848.000,0
0816.303.335,00 67,42
Rata-rata Capaian 97,58 Sub Jumlah82.370.100.000,
0078.771.488.285,
0095,63
3.2.2
Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup
1 Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air.
92,00 86,95 94,51 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
25.391.829.200,00
24.904.637.325,00
98,08
2 Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara.
92,00 86,95 94,51 2 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 28.571.322.300,
0026.756.434.460,
0093,65
3 Program Peningkatan Pengendalian Polusi
300.000.000,00 220.186.660,00 73,40
3 Prosentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan.
50,00 20,60 41,20 4 Program PerlindunganFungsi Lingkungan Hidup
1.575.000.000,00
1.552.470.000,00
98,57
4 Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan
100,00
65,52 65,52 5 Program PengendalianPencemaran dan Perusakan LingkunganHidup
2.460.000.000,00
2.168.700.795,00
88,16
Bab III-214
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.
6 Program Peningkatan Kualitas dan Akses informasi SDA dan Lingkungan Hidup 200.000.000,00 153.936.600,00 76,97
7 Program PemanfaatanSumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
3.254.550.000,00
2.569.458.900,00
78,95
8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
8.903.650.000,00
8.327.660.900,00
93,53
9 Program Perlindungandan Konservasi Sumber Daya Alam 188.000.000,00 97.362.400,00 51,79
10 Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK 600.000.000,00 563.345.000,00 93,89
11 Program Penguatan Kelembagaan Litbang 300.000.000,00 251.919.682,00 83,97
Rata-rata Capaian 73,94 Sub Jumlah71.744.351.500,
0067.566.112.722,
0094,18
3.2.3
Meningkatnya perlindungan kawasan hutan
1 Rehabilitasi hutandan lahan kritis
18,40 26,22 142,50
1 Program PemanfaatanPotensi Sumber Daya Hutan 1.558.679.000,0
01.371.580.700,0
088,00
2 Kerusakan Kawasan Hutan
31,00 0,46 1,48 2 Program pembinaan dan penertiban industrihasil hutan 711.267.000,00 692.327.200,00 97,34
3 Program Perlindungandan konservasi sumber daya hutan 4.980.199.500,0
04.348.142.000,0
087,31
4 Program rehabilitasi hutan dan lahan 6.239.914.600,0
05.101.399.800,0
081,75
Rata-rata Capaian 71,99 Sub Jumlah13.490.060.100,
0011.513.449.700,
0085,35
4.1.1
Meningkatnya mutu pendidikanmasyarakat
1 Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km
100,00
100,00
100,00
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
5.305.659.150,00
4.475.249.083,50
84,35
2 Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km
90,00 98,00108,8
9
2 Program wajib belajar sembilan tahun
89.999.637.500,00
81.547.638.982,00
90,61
3 Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
70,00 90,00128,5
7
4 Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 36 orang
75,00 94,00 125,33
3 Program Pendidikan Menengah
47.441.844.550,00
44.150.169.343,88
93,06
Bab III-215
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5 Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 20,00 88,00
440,00
4 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
48.893.620.150,00
47.265.792.891,00
96,67
6 Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
60,00 93,00155,0
0
7 Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya
45,00 48,00106,6
7
5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik
9.935.959.000,00
8.108.053.300,00
81,60
8 Jumlah SD/MI yangmemiliki satu orang guru untuk setiap 32peserta didik 98,00
100,00
102,04
9 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademikS1 atau D-IV
70,50 72,00102,1
3
10 Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademikS1 atau D-IV 60,00 99,00
165,00
11 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
35,00 50,00142,8
6
6 Program Pendidikan Non Formal
1.223.310.000,00
1.124.582.500,00
91,93
12 Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 20,00 70,00
350,00
13 Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
35,00 90,00257,1
4
14 Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
65,00 98,00 150,77
Bab III-216
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
15 Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
35,00 65,00185,7
1
16 Rasio pengunjung perpustakaan
11.352,00
28.600,00
251,94
7 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2.483.400.000,00
2.351.553.000,00
94,69
Rata-rata Capaian 179,50 Sub Jumlah205.283.430.350
,00189.023.039.100
,3892,08
4.1.2
Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
1 Cakupan KunjunganIbu Hamil
90,00 92,20102,4
4
1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1.340.000.000,0
0955.905.150,00 71,34
2 Cakupan Komplikasi kebidanan yang di tangani
75,00 69,60 92,80
2 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9.037.948.600,00
7.188.913.895,00
79,54
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
87,00 91,10104,7
1
3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.908.718.000,00
1.754.842.900,00
91,94
4 Cakupan pelayanannifas 80,00 83,90
104,88
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
75,00 72,50 96,67
6 Cakupan kunjunganbayi
89,00 94,60106,2
9
7 Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal childImmunization) 85,00 94,60 111,29
4 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
870.000.000,00 785.164.500,00 90,25
8 Cakupan pelayanananak balita
55,00 93,60 170,18
5 Program Pengawasan Obat dan Makanan
750.000.000,00 709.732.000,00 94,63
6 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
137.000.000,00 94.001.000,00 68,61
9 Cakupan pemberianmakanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
100,00
100,00
100,00
7 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
385.000.000,00 372.583.200,00 96,77
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100,0
0100,0
0100,0
0
8 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
77.394.973.300,00
73.611.167.461,00
95,11
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat 35,00 94,00
268,57
9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.600.000.000,00
1.507.629.278,00
94,23
Bab III-217
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
12 Cakupan penemuan& penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rateper 100.000 penduduk < 15 tahun
1,20 0,91 75,83
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3.785.827.000,00
3.061.453.100,00
80,87
13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
20,00 0,07 0,35 11 program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rs/rs jiwa/ rs paru-paru/ rs mata
24.127.798.000,00
22.851.642.212,00
94,71
14 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita pasien baru TB BTA Positip
70,00 53,99 77,13
15 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD yang ditangani
100,00
100,00
100,00
16 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit diare
80,00100,0
0125,0
0
17 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB dan yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100,00
100,00
100,00
12 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
14.019.102.000,00
13.611.431.555,00
97,09
18 Cakupan pelayanankesehatan dasar masyarakat miskin 100,0
013,02 13,02
19 Cakupan pelayanankesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100,00
1,33 1,33
13 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
300.000.000,00 279.989.000,00 93,33
20 Cakupan pelayanangawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
50,00 50,00 100,00
14 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya 17.057.238.500,
0016.709.337.400,
0097,96
15 Program Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan 50.000.000.000,
0047.331.994.336,
6794,66
16 program pemeliharaansarana dan prasarana rs/rs jiwa/ rs paru-paru/rs mata
272.440.000,00 221.117.500,00 81,16
Rata-rata Capaian 97,53 Sub Jumlah202.713.605.400
,00190.825.786.987
,6794,14
4.1.3
Meningkatnya kualitas keluargakecil sejahtera
1 Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
89,91 85,81 95,44 1 Program Keluarga Berencana
1.351.187.000,00
1.344.743.000,00
99,52
Bab III-218
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2 Rasio Petugas Lapangan/PenyuluhKB (PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan
0,51 26,67 5.229,41
2 Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
1.231.483.000,00
1.225.844.000,00
99,54
3 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
210.000.000,00 209.596.000,00 99,81
4 Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS
109.100.000,00 109.095.000,00 100,00
5 Program Pengembangan ModelOperasional BKB-Posyandu-PADU 328.008.000,00 327.675.500,00 99,90
Rata-rata Capaian 2.662,43 Sub Jumlah3.229.778.000,0
03.216.953.500,0
099,60
4.1.4
Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olah raga
1 Persentase organisasi pemuda yang aktif 80,00 75,34 94,18
1 Program peningkatan peran serta kepemudaan 1.009.962.500,0
0976.167.500,00 96,65
2 Lapangan olahraga per 1.000 penduduk
19,00 11,00 57,89
2 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 15.517.608.500,
0014.370.852.500,
0092,61
3 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga 8.007.424.000,0
07.802.161.740,0
097,44
Rata-rata Capaian 76,03 Sub Jumlah24.534.995.000,
0023.149.181.740,
0094,35
4.2.1
Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat
1 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
2,50 43,70 1.748,00
1 Program pelayanan dan rehabilitasi Kesos
171.788.000,00 155.688.000,00 90,63
2 Persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
11,00 8,00 72,73 2 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 263.175.000,00 225.036.400,00 85,51
3 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1.065.211.250,00
914.570.550,00 85,86
3 Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBEatau kelompok sosial jenis lainnya
7,80 3,25 41,67
4 Program Pembinaan panti asuhan/panti jompo
1.930.353.500,00
1.749.573.908,00
90,63
4 Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental, serta lanjut usia tidak potensial yangtelah menerima jaminan social
18,00 0,77 4,28 5 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1.006.222.500,00
852.409.900,00 84,71
Bab III-219
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
5 Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
100,00
100,00
100,00
6 Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
100,00
100,00
100,00
Rata-rata Capaian 344,45 Sub Jumlah4.436.750.250,0
03.897.278.758,0
087,84
4.2.2
Meningkatnya perlindungan pada perempuandan anak
1 Rasio KDRT per 1.000 penduduk
2,28 0,68 29,82
1 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 670.741.000,00 607.417.710,00 90,56
2 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 6,33 9,27
146,45
2 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan 270.000.000,00 265.237.000,00 98,24
3 Partisipasi angkatankerja perempuan 59,99 97,32
162,23
3 Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan
1.790.000.000,00
1.710.595.820,00
95,56
4 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
30,00 28,21 94,03
Rata-rata Capaian 108,13 Sub Jumlah2.730.741.000,0
02.583.250.530,0
094,60
4.2.3
Terwujudnya masyarakat maju yang berakhlak mulia
1 Rasio tempat ibadah dengan penganutnya (per1.000 orang)
1.027,00
1.352,00
131,65
1 Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah 0,00 0,00 0
Rata-rata Capaian 131,65 Sub Jumlah 0,00 0,00 0
5.1.1
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1 Peningkatan pendapatan asli daerah
22,60 53,78237,9
6
1 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangandaerah
8.677.061.500,00
7.134.698.985,00
82,22
2 SKPD pencatatan asetnya tertib 100,0
0100,0
0100,0
0
2 Program Pengelolaan Aset Daerah 1.901.359.000,0
01.224.182.200,0
064,38
3 SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
100,00
100,00
100,00
3 Program Pengelolaan Pendapatan Daerah 6.508.000.000,0
04.093.932.720,0
062,91
Rata-rata Capaian 145,99 Sub Jumlah17.086.420.500,
0012.452.813.905,
0072,88
5.1.2
Meningkatnya kualitas pengawasan
1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
80,00 44,00 55,00 1 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakanKDH
5.036.269.800,00
4.674.311.303,00
92,81
2 Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti
80,00 86,00 107,50
2 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 0,00 0,00 0,00
3 SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya
75,00 35,00 46,67 3 Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
195.943.300,00 158.093.500,00 80,68
Bab III-220
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
4 Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
6.148.629.000,00
2.367.317.500,00
38,50
Rata-rata Capaian 69,72 Sub Jumlah11.380.842.100,
007.199.722.303,0
063,26
5.1.3
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
1 Jumlah penduduk ber-KTP 90,00 60,10 66,78
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan
5.647.247.850,00
5.402.715.850,00
95,67
2 Bayi berakte kelahiran 65,00 68,00
104,62
3 Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk 180,0
0486,0
8270,0
4
4 Persentase pasangan berakte nikah
65,00158,0
0243,0
8
Rata-rata Capaian 171,13 Sub Jumlah5.647.247.850,0
05.402.715.850,0
095,67
5.1.4
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
1 Persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
90,00 29,00 32,22
1 Program peningkatan kapasitas sumberdayaaparatur
16.150.947.500,00
11.836.367.299,00
73,29
2 Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
60,00 29,00 48,33 2 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
9.370.968.000,00
7.231.152.007,00
77,17
3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 2.740.000.000,0
01.801.796.200,0
065,76
4 Program Pengembangan Komunikasi Informasi & Media Massa
21.908.299.000,00
18.384.393.954,00
83,92
5 Program Pembangunan dan Kesra
32.560.189.060,00
28.767.730.486,00
88,35
3 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
7,66 63,33826,7
6
6 Program Pendidikan Kedinasan
4.136.511.500,00
2.866.766.500,00
69,30
4 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
67,20 100,00
148,81
7 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 9.633.313.800,0
07.550.066.120,0
078,37
8 Program peningkatan kapasitas sumberdayaaparatur 6.844.946.000,0
02.938.151.200,0
042,92
9 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 199.616.939.270
,00173.160.542.690
,0086,75
10 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 293.878.351.817
,00255.936.018.082
,00 87,06
11 Program peningkatan disiplin aparatur 15.342.378.400,
0012.506.737.975,
0081,52
5 Persentase izin terbit sesuai standar
50,00 86,90173,8
0
12 Program Peningkatan kualitas dan produktifitas perizinandan non perizinan
2.757.595.600,00
2.480.973.650,00
89,97
6 Tingkat penerapan Pengelolaan arsip secara baku
12,00 7,00 58,33 13 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
503.400.000,00 458.856.900,00 91,15
Bab III-221
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
14 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
90.000.000,00 89.975.000,00 99,97
7 Persentase lahan bersertifikat
12,00 10,99 91,58 15 Program penyelesaiankonflik-konflik Perbatasan
1.080.000.000,00
596.286.900,00 55,21
16 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
56.000.000,00 55.901.000,00 99,82
8 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Aparatur Pemerintah Kab. Muba 124.946.000,00 36.528.000,00 29,24
9 Program peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dan keuangan
4.677.878.400,00
3.796.025.661,00
81,15
10 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 30.149.000.000,
0027.610.976.464,
0091,58
20 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Layanan Pengadaan 1.100.000.000,0
0986.453.604,00 89,68
Rata-rata Capaian 197,12 Sub Jumlah652.721.664.347
,00559.091.699.692
,0085,66
5.2.1
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
1 Keselarasan program nasional dengan RPJMD 81,00 78,00 96,30
1 Program Kerjasama Pembangunan
250.000.000,00 222.938.800,00 89,18
2 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 99,00 85,00 85,86
2 Program perencanaanpembangunan daerah
4.013.035.000,00
3.664.111.100,00 91,31
3 Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
100,00
100,00
100,00
3 Program perencanaanpembangunan ekonomi 900.000.000,00 725.581.600,00 80,62
4 Program perencanaansosial budaya
450.000.000,00 409.773.900,00 91,06
5 Program PerencanaanPrasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
600.000.000,00 450.420.119,00 75,07
6 Program PerencanaanPengembangan Kota-kota Menengah dan Besar 810.000.000,00 676.663.276,00 83,54
4 Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
100,00
100,00
100,00
7 Program Pengembangan data/informasi 2.976.422.000,0
02.639.723.300,0
088,69
Rata-rata Capaian 95,54 Sub Jumlah9.999.457.000,0
08.789.212.095,0
087,90
5.2.2
Meningkatnya wawasan kebangsaan danpolitik masyarakat
1 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
95,00 100,00
105,26
1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
1.391.933.000,00
1.335.054.500,00
95,91
Bab III-222
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
2 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 473.067.000,00 459.286.000,00 97,09
3 Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana 1.375.000.000,0
01.358.521.000,0
098,80
4 Program Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana 150.000.000,00 148.740.000,00 99,16
2 jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
7-8 5-6 99,85 5 Program pemeliharaankantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 883.000.000,00 856.072.000,00 96,95
3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
66,00 0,00 0,00 6 Program pengembangan wawasan kebangsaan 1.756.270.000,0
01.675.542.200,0
095,40
7 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 583.070.000,00 582.518.000,00 99,91
4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
2,00 36,32 1.816,00
8 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1.830.860.000,00
1.699.160.100,00
92,81
9 Program pendidikan politik masyarakat 1.055.920.000,0
0964.688.800,00 91,36
10 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 4.660.930.000,0
04.614.868.500,0
099,01
11 Program Peningkatan Sumber Daya TanggapDarurat Bencana 267.398.000,00 267.043.000,00 99,87
12 Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaTanggap Darurat Bencana 820.800.000,00 797.095.000,00 97,11
Rata-rata Capaian 505,28 Sub Jumlah15.248.248.000,
0014.758.589.100,
0096,79
T O T A L Jumlah2.663.563.140.6
97,002.361.468.672.1
82,0588,66
Sumber : DPPKAD – Laporan Realisasi APBD Tahun 2014 per 17 Maret 2015 (Data Unaudited)
Bab III-223
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Sasaran-sasaran yang dicapai secara efektif dan efesien yaitu jika
pencapaian indikator sasaran mencapai target kinerja dengan capaian
realisasi keuangan tidak melebihi/kurang dari anggaran yang tersedia.
Adapun pencapaian sasaran-sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :1) Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang
mendukung ketahanan pangan Rata-rata capaian ini sebesar 224,80% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar
Rp. 205.036.367.014,00 atau sebesar 74,79% dari anggaran Rp.
274.164.201.700,002) Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah
Rata-rata capaian ini sebesar 620,28% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 3.554.368.582,00 atau sebesar 81,55% dari anggaran Rp.
4.358.505.000,00 3) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
Rata-rata capaian ini sebesar 68,01% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar
Rp. 15.254.416.200,00 atau sebesar 91,33% dari anggaran Rp.
16.701.964.500,004) Berkembangnya industri kecil dan menengah yang mendukung
peningkatan nilai investasi daerahRata-rata capaian ini sebesar 4.544,13% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar
Rp. 12.549.232.731,00 atau sebesar 88,56% dari anggaran Rp.
14.171.068.800,005) Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Rata-rata capaian ini sebesar 381,03% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 19.370.062.100,00 atau sebesar 94,68% dari anggaran Rp.
20.459.133.000,00
6) Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerjaRata-rata capaian ini sebesar 197,47% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Bab III-224
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Rp. 3.101.155.584,00 atau sebesar 96,86% dari anggaran Rp.
3.201.634.000,007) Meningkatnya perlindungan budaya lokal
Rata-rata capaian ini sebesar 34,75% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 4.759.361.000,00 atau sebesar 80,57% dari anggaran Rp.
5.907.235.000,00 8) Meningkatnya kualitas pariwisata daerah
Rata-rata capaian ini sebesar 459,09% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 4.400.139.694,00 atau sebesar 90,54% dari anggaran Rp.
4.859.716.500,009) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
Rata-rata capaian ini sebesar 78,29% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 675.520.627.900,00 atau sebesar 97,24% dari anggaran Rp.
694.697.000.000,0010) Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
Rata-rata capaian ini sebesar 100,42% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 204.862.420.647,00 atau sebesar 77,53% dari anggaran Rp.
264.232.100.000,0011) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
Rata-rata capaian ini sebesar 125,60% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 23.312.851.148,00 atau sebesar 93,16% dari anggaran Rp.
25.023.800.000,0012) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
Rata-rata capaian ini sebesar 64,05% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 11.102.832.400,00 atau sebesar 86,99% dari anggaran Rp.
12.763.212.200,0013) Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
Rata-rata capaian ini sebesar 346,67% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 403.542.914,00 atau sebesar 99,42% dari anggaran Rp.
405.878.600,0014) Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah
Bab III-225
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Rata-rata capaian ini sebesar 97,58% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 78.771.488.285,00 atau sebesar 95,63% dari anggaran Rp.
82.370.100.000,0015) Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup
Rata-rata capaian ini sebesar 73,94% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 67.566.112.722,00 atau sebesar 94,18% dari anggaran Rp.
71.744.351.500,00 16) Meningkatnya perlindungan kawasan hutan
Rata-rata capaian ini sebesar 71,99% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 11.513.449.700,00 atau sebesar 85.35% dari anggaran Rp.
13.490.060.100,0017) Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat
Rata-rata capaian ini sebesar 179,50% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 189.023.039.100,38 atau sebesar 92,08% dari anggaran Rp.
205.283.430.350,0018) Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
Rata-rata capaian ini sebesar 97,53% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 191.046.904.487,67 atau sebesar 94,12% dari anggaran Rp.
202.986.045.400,00
19) Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahteraRata-rata capaian ini sebesar 2.662,43% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 3.216.953.500,00 atau sebesar 99,60% dari anggaran Rp.
3.229.778.000,0020) Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olahraga
Rata-rata capaian ini sebesar 76,03% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 23.149.181.740,00 atau sebesar 94,35% dari anggaran Rp.
24.534.995.000,0021) Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat
Rata-rata capaian ini sebesar 344,45% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Bab III-226
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Rp. 3.897.278.758,00 atau sebesar 87,84% dari anggaran Rp.
4.436.750.250,0022) Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak
Rata-rata capaian ini sebesar 108,31% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 2.583.250.530,00 atau sebesar 94,60% dari anggaran Rp.
2.730.741.000,0023) Terwujudnya masyarakat maju dan berakhlak mulia
Rata-rata capaian ini sebesar 131,65% dengan program kegiatan yang
belum terlaksana di tahun 2014.24) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Rata-rata capaian ini sebesar 145,99% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 12.452.813.905,00 atau sebesar 72,88% dari anggaran Rp.
17.086.420.500,0025) Meningkatnya kualitas pengawasan
Rata-rata capaian ini sebesar 69,72% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 7.199.722.303,00 atau sebesar 63,26% dari anggaran Rp.
11.380.842.100,00
26) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukanRata-rata capaian ini sebesar 171,13% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 5.402.715.850,00 atau sebesar 95,67% dari anggaran Rp.
5.647.247.850,0027) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Rata-rata capaian ini sebesar 197,12% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 559.091.699.692,00 atau sebesar 85,66% dari anggaran Rp.
652.721.664.347,0028) Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
Rata-rata capaian ini sebesar 95,54% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Rp. 8.789.212.095,00 atau sebesar 87,90% dari anggaran Rp.
9.999.457.000,0029) Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat
Rata-rata capaian ini sebesar 505,28% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Bab III-227
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Rp. 14.758.589.100,00 atau sebesar 96,79% dari anggaran Rp.
15.248.248.000,00Pencapaian sasaran jika dibandingkan dengan realisasi keuangan
menunjukkan bahwa dari 29 (dua puluh sembilan) sasaran dan 174 (seratus
tujuh puluh empat) program terdapat 22 (dua puluh dua) sasaran yang
dilaksanakan dengan 141 (seratus empat puluh satu) program telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien, dimana rata-rata capaian indikator
kinerja lebih tinggi dari persentase realisasi keuangan. Disamping itu
terdapat 15 (lima belas) program yang baru terlaksana di tahun 2014, dan
program tersebut belum dilakukan mapping terhadap pencapaian sasaran
RPJMD 2012-2017.Selain Program kegiatan yang di biayai dari dana APBD, terdapat program
dan kegiatan di beberapa urusan yang dananya bersumber dari APBN.
Beberapa urusan itu antara lain sebagai berikut :
1. Urusan Kesehatan
1.1. Program dan Kegiatan
a. Alokasi BOK Puskesmasb. Koordinasi Perencanaan BOK c. Pembinaan /Monev BOK puskesmasd. Pembinaan dan Penggerakan Manajemen BOK
1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Penerimaan dana tugas pembantuan yang diberikan kepada
daerah bersumber dari APBN 2014 dengan jumlah anggaran yang
diterima sebesar Rp. 2.319.750.000,-
1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014,
terealisasi sebesar: Rp. 2.255.156.700,-
2. Urusan PU – Cipta Karya dan Pengairan
2.1. Program dan Kegiatan
a. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan,
Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman.
Bab III-228
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan,
Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.
2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
a. Sumber dana Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Pemukiman berasal dari Rupiah Murni sebesar Rp.
1.300.000.000,- dan dana Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp.
6.500.000.000,-
b. Sumber dana Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum berasal dari Rupiah Murni Rp.
600.000.000,- dan dana Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp.
1.760.000.000,-
2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
a. Realisasi Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Pemukiman, berupa Pembangunan Jalan Cor Beton,
Pengerasan Jalan, Pembangunan Jembatan, Pembuatan Plat
Deucker, Saluran Pembuangan Air Limbah.
1. Jumlah Anggaran Rp. 7.800.000.000,-
2. Terealisasi sebesar Rp. 7.800.000.000,- atau (100%).
Kegiatan ini dilaksanakan di 59 Desa tersebar di Kabupaten
Musi Banyuasin
b. Realisasi Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Pemukiman dan Kegiatan Pengaturan, Pembinaan,
Bab III-229
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum berupa Pembuatan Sumur Bor.
1. Jumlah Anggaran Rp. 2.360.000.000,-
2. Terealisasi sebesar Rp. 2.360.000.000,- atau (100%).
Kegiatan ini dilaksanakan di 11 Desa tersebar di Kabupaten
Musi Banyuasin.
3. Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.1. Urusan Tenaga Kerja
3.1.1. Program dan Kegiatan
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan kerja, berupa
kegiatan Padat Karya Infrastruktur.
3.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan
Sumber dana program Penempatan dan Perluasan Kesempatan
kerja berasal dari APBN sebesar Rp. 291.260.000,-
3.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi yang telah dicapai dalam kegiatan Padat karya
Infrastruktur sebesar Rp. 288.882.700,- atau 99,16 %
3.2. Urusan Transmigrasi
3.2.1. Program dan Kegiatan
Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,
adapun kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi.b. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat
di Kawasan Transmigrasi.d. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya DITJEN
P2MKT.
3.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan
Sumber dana yang digunakan berasal dari dana APBN
kegiatan Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi (P2MKT-07) dengan jumlah anggaran Rp.
4.120.667.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.731.469.450,-
atau 90,55%.
Bab III-230
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program Pengembangan Masyarakat
dan Kawasan Transmigrasi, adapun kegiatan-kegiatan sebagai
berikut : a. Pengembangan sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
dengan realisasi Rp. 578.700.000,- tingkat presentase 98,20% b. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi, realisasi Rp.
1.049.163.050,- atau 98,20 % c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat
di Kawasan Transmigrasi, realisasi Rp. 1.762.441.400,- atau
83,17 % d. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya DITJEN
P2MKT, dengan realisasi keuangan Rp. 341.165..000,- atau
97,00 %
4. Urusan Ketahanan Pangan
4.1. Program dan Kegiatan
a. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat :
- Melaksanakan pendampingan oleh tenaga pendamping di 2
Desa inti (Desa lama 2010 dan Desa lama 2009).
- Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi Desa
Mandiri Pangan.
- Melaksanakan pertemuan dengan Desa Mandiri Pangan.
- Melaksanakan monitoring SKPG ke Kecamatan dalam Kab.
Muba.
- Melaksanakan rapat koordinasi Tim SKPG.
- Melaksanakan pengolahan data SKPG.
- Melaksanakan analisis dan investigasi SKPG.
b. Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan Segar
dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar :
- Pengembangan kebun bibit 10 kelompok wanita tani
dengan Bansos Optimalisasi Pemanfaatan Perkarangan
(KRPL) 14 kelompok tani sebesar Rp.
47.000.000,-/kelompok.
- Melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi P2KP dan
KRPL baik Desa lama dan Desa baru.
Bab III-231
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
- Melaksanakan penyusunan laporan P2KPP dan KRPL.
- Melaksanakan analisids pola konsumsi pangan penduduk
dengan membentuk Tim Tabulasi Data, Entry Data,
Pengolahan Data, Analisis Data dan Penyusunan Laporan.
c. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Badan Ketahanan
Pangan :
- Melaksanakan Laporan SAI dan SIMONEV.
- Melaksanakan penyusunan statistik ketahanan pangan.
- Melaksanakan identifikasi calon penerima penghargaan
ketahanan pangan dengan membentuk Tim Verifikasi
Penghargaan Ketahanan Pangan.
4.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Sumber dana yang digunakan berasal dari dana APBN, jumlah
anggaran sebesar Rp. 558.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
550.600.000,-
4.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan
Pangan Masyarakat, Jumlah Anggaran Rp. 20.000.000,-
Realisasi Anggaran Rp. 19.600.000,-
b. Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi
Pangan Segar dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar,
Jumlah Anggaran Rp. 482.500.000,- Realisasi Anggaran Rp.
475.500.000,-.
c. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya
Badan Ketahanan Pangan, Jumlah Anggaran Rp. 56.000.000,-
Realisasi Anggaran Rp. 55.500.000,-
5. Urusan Pertanian dan Perternakan
5.1. Program dan Kegiatan
Bab III-232
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan,
sebagai berikut :
a. Pengelolaan Produksi tanaman aneka kacang dan umbi.
b. Pengelolaan produksi tanaman serealia
c. Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan.
d. Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen tanaman
pangan
5.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Sumber dana tugas pembantuan yang diterima oleh Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten MUBA tahun 2014 dari APBN
sebesar Rp. 11.185.300.000,-
5.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014
realisasi 75%, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan
Swasembada berkelanjutan, sbb:
a) Kegiatan Pengelolaan Produksi tanaman aneka kacang dan
umbi. Jumlah anggaran :
- Semula : Rp. 4.994.500.000,-
- Realisasi : Rp. 3.060.636.200,-
Digunakan untuk kegiatan sbb :
1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
komoditas aneka kacang dan umbi seluas 70 hektar terdiri
dari : Bansos SLPTT kedelai kawasan pengembangan 7
hektar, dan bansos SLPTT kedelai kawasan pengembangan
(SL) 63 hektar.
2. Pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi seluas 1.355
Ha. (perluasan areal tanaman kedelai)
Bab III-233
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
3. Laporan pelaksanaan SLPTT/pengembangan budidaya aneka
kacang dan umbi dan laporan CPCL, koordinasi,
pengawasan, monev.
4. Kegiatan dipusatkan dilokasi Kecamatan Lalan.
5. Realisasi fisik kegiatan 60,58%
b) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia. Jumlah anggaran :
- Anggaran : Rp. 6.080.800.000
- Realisasi : Rp. 5.363.139.430
SL-PTT komoditas serealia 27.000 Ha, Laporan pengelolaan
produksi serealia (2 laporan), yaitu laporan CPCL, Koordinasi,
pengawalan dan monev, Laporan ubinan dan POSKO P2BN.
Lokasi SLPTT di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sanga Desa,
Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Lawang Wetan,
Kecamatan Lais, Kecamatan Babat Supat, Kecamatan Sungai
Lilin, Kecamatan Bayung Lincir dan Kecamatan Lalan.
c) Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Jumlah
anggaran :
- Semula : Rp. 40.000.000
- Realisasi : Rp. 12.225.400
1 laporan kegiatan perbenihan yang terdiri dari laporan
pelaksanaan bantuan benih subsidi, BLBU dan CBN.
d) Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman
Pangan. Jumlah Anggaran :
- Semula : Rp. 70.000.000
- Realisasi : Rp. 38.221.050
Rancangan program, kegiatan dan rencana kerja tanaman
pangan (2 rancangan), administrasi pelaksanaan kegiatan
manajemen tanaman pangan (12 bulan), laporan pelaksanaan
manajemen tanaman pangan (3 laporan), perangkat pengelolah
data dan komunikasi (1 unit).
6. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6.1. Program dan Kegiatan
Bab III-234
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
a. Pengelolaan Dana BLM baik Dana Operasional Kegiatan
(DOK), PNPM-MPd dan BLM Masyarakat.
b. Melaksanakan pelatihan masyarakat dan pelatihan
perencanaan seperti penyusunan Dokumen RPJMD dan
RKPDesa.
c. Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, saluran parit,
TPT(tembok pemaku tanah) pada Kecamatan Sekayu.
d. Melaksanakan pembangunan jalan cor beton, paud, gedung
TPA, jembatan beton dan drainase dan kelompok SPP pada
Kecamatan Sungai Lilin.
e. Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, gedung PAUD
pada desa-desa lokasi PNPM Kecamatan Babat Toman.
f. Melaksanakan pembangunan gedung Paud, jalan rabat beton,
TPT dan kelompok SPP pada Kecamatan Lais.
g. Melaksanakan pembangunan jembatan, jalan TK, Gedung
Pustu pada Kecamatan Bayung Lencir.
h. Melaksanakan pembangunan MCK, Posyandu, jalan, jembatan
dan kelompok SPP pada Kecamatan Plakat Tinggi.
i. Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, MCK, parit,
sumur dan kelompok SPP pada Kecamatan Sungai Keruh.
j. Melaksanakan pembangunan TK, jalan rabat beton, jembatan
dan kelompok SPP pada Kecamatan Plakat Tinggi.
k. Melaksanakan pembangunan TK Paud, MCK, Drainase dan
kelompok SPP jalan rabat beton, plat deker, tangga roya pada
Kecamatan Lawang Wetan.
l. Melaksanakan pembangunan gedung, TK Paud, mobiler, jalan,
gorong-gorong, jembatan beton dan kelompok SPP pada
Kecamatan Tungkal Jaya.
6.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Anggaran bersumber dari Dana APBN Tahun Anggaran 2014
dengan jumlah anggaran Rp. 18.971.388.000,-. Dan dana yang
sudah terealisasi sebesar Rp. 18.940.628.000,- atau 99,84%
6.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Bab III-235
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
Program Kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa yang terealisasi
sebesar Rp. 18.940.628.000 terdiri tadi Belanja Barang sebesar Rp.
483.777.000 dengan Kegiatan Peningkatan Kemandirian
Masyarakat Pedesaan (PNPM)
dan Kegiatan Fasilitas Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya
Masyarakat (PNPM Generasi), dan Belanja Bantuan Sosial sebesar
Rp. 18.456.851.000
7. Urusan Kelautan dan Perikanan
7.1. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
7.1.1. Program dan Kegiatan
Program peningkatan daya saing produk ikan, dengan bentuk
kegiatan sbb :
1. Fasiltas penguatan dan pengembangan pemasaran
dalam negeri
2. Fasilitas pengembangan industri pengolahan hasil
perikanan
3. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya (Ditjend P2HP)
7.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Penerimaan dana tugas pembantuan yang diberikan kepada
daerah bersumber dari APBN 2014 dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 650.000.000,-
7.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Program dan kegiatan Peningkatan daya saing produk
perikanan, meliputi pengembangan rumah kemasan ukuran 9 x 12
meter di lokasi Kecamatan Sekayu, jumlah anggaran sebesar
Rp. 650.000.000,- rialisasi sebesar Rp. 643.060.000,-
7.2. Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
7.2.1. Program dan Kegiatan
a. Monitoring penyakit ikan, bantuan sarana dan prasarana ikan.
Bab III-236
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
b. Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan
pembudidaya ikan.
c. Pengembangan sistem perbenihan ikan.
d. Pengembangan sistem sarana dan prasarana pembudidaya
ikan.
e. Pengembangan sistem produksi pembudidaya ikan.
f. Pengembangan sistem usaha pembudidaya ikan.
g. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya ditjen perikanan budidaya.
7.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Sumber dana kegiatan ini dari APBN Tahun Anggaran 2014
dengan anggaran Rp. 976.918.000,-
7.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program Kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Dinas
Kelautan dan Perikanan kab Muba yang terealisasi sebesar Rp.
968.017.000,- terdiri tadi Kegiatan Peningkatan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP
sebesar Rp. 76.918.000,- dan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan
Industri Pengolahan Hasil Perikanan sebesar Rp. 891.099.000,-
8. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
8.1. Program dan Kegiatan
a. Program penataan administrasi kependudukan
b. Kegiatan pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan
(SAK) terpadu.
8.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Sumber dana berasal dari anggaran APBN sebesar Rp.
1.299.633.000,-
8.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan telah terealisasi
sebesar Rp. 977.732.200,- atau 75,23 %
9. Urusan Pendidikan dan Kebudayaan
9.1. Program dan Kegiatan
a. Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS)
Bab III-237
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Musi Banyuasin
b. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)
9.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan
Dana Alokasi Khusus dan dana BOS bersumber dari APBN
ditransferkan langsung oleh Pemerintah Pusat ke Kas Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.
9.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/SDLB
Rp. 68.496.970.000,-, terealisasi 100%.
b. Dana Bantuan Alokasi Khusus (DAK) Alat Praktik dan Peraga
Siswa SD Rp. 3.900.000.000,-, terealisasi Rp.2.422.650.765,-
atau sebesar 62,12%.
Dana Bantuan Alokasi Khusus (DAK) Penambahan ruang kelas
SMA/MA Rp.8.855.225.350,-, terealisasi Rp.8.736.502.350,- atau
98,66%.
Bab III-238