bab ii.docx
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran, banyak faktor penentu ketercapaian tujuan
pembelajaran. Salah satunya media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Menurut Arsyad media pembelajaran merupakan “alat
pandang-dengar, bahan pengajaran (instructional material), pendidikan alat
peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational
technology), alat peraga, dan media penjelas” (2011: 6).
Jenis media pembelajaran banyak macamnya. Menurtu Rayandar
Asyhar media pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 jenis media
pembelajaran, yaitu:
a. Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihat semata-mata hanya dari peserta didik/ dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya. Beberapa media visual antara lain: modul, jurnal, peta, gambar, poster, dan lain-lain
b. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Oleh karena itu, media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata (munadi, 2008).contoh media audio yang umum digunakan adalah tape recorder, radio, dan CD Player.
c. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiata.Beberapa contoh media audio adalah, film, video, program TV dan lain-lain
d. Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secata terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indra penglihatan dan pendengaran melalui media teks , visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis computer dan teknologi komunikasi dan informasi. (2011: 44-45)
Pemilihan jenis media dalam pembelajaran sangatlah penting.
Menururt Rayandar Asyhar “Pemilihan jenis media harus disesuaikan dengan
4
tujuan pembelajaran, karakteristik materi ajar, dan karakteristik peserta didik:
(2011: 79).
Setiap materi memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga
tidak semua jenis media cocok untuk semua materi pembelajaran. Oleh
karena itu sebelum menentukan jenis belajar yang akan digunakan, pendidik
terlebih dahulu memahami karakteristik dari materi tersebut. Hal inilah yang
digunakan dalam pembuatan media pembelajaran.
2. Autodesk 3D Max
Pembuatan modeling 3 dimensi serta animasi yang mendekati
keadaan sebenarnya atau yang sering disebut prototype sangat dimungkinkan
dengan bantuan software design graphic.
Perkembangannya pada saat ini sangatlah pesat. 3D Studio Max
merupakan salah satu software yang ada untuk membantu para designer
pemodelan 3 dimensi dalam membuat karyanya dengan mengembangkan ide
dan imajinasinya kedalam bentuk visual. Karena perancangan situs-situs web,
advertising, broadcasting, film, pendidikan game dan entertainment pada saat
ini sering mengikut sertakan animasi dinamis.
3D Studio Max (kadangkala disebut 3ds Max atau MAX) adalah
sebuah perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh
Autodesk Media & Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and
Kinetix). Perangkat lunak ini dikembangkan dari pendahulunya 3D Studio for
DOS, tetapi untuk platform Win32. Kinetix kemudian bergabung dengan
akuisisi terakhir Autodesk, Discreet Logic.
3. Openspace 3D
Untuk membuat aplikasi tata surya berbasis teknologi Augmented
Reality ini kita akan menggunakan software Openspace3d. Software ini
merupakan perangkat lunak opensource yang bisa kita download di
www.openspace3d.com .
Openspace3d adalah sebuah editor atau scene manager open source.
Openspace 3D dapat membuat aplikasi game/simulasi 3D secara mudah
tanpa terlibat secara langsung dengan programming. Openspace3d bersifat
5
sebagai sebuah scene manager dan editor dalam pengaturan scene. User
hanya perlu memasukan resource yang dibutuhkan seperti grafik 3D dalam
bentuk mesh ogre, material, texture dan multimedia lainnya mencakup audio
dan video.
Untuk menghindari programming, OpenSpace3D menyediakan
sebuah hubungan relasional antar objek yang terdiri dari plug-it yang cukup
lengkap dalam membuat suatu aplikasi 3D baik simulasi atau game.
OpenSpace3D ini berbasiskan bahasa pemrograman SCOL. Bahasa
pemrograman SCOL berasal dari Prancis dan baru-baru ini dikembangkan.
Openspace3D menggunakan Graphic engine OGRE 3D.
Berikut ini kelebihan dari Openspace3D, yaitu:
a. Bersifat opensource
b. Aplikasi editor 3D yang tanpa terlibat secara langsung dengan
programming
c. Openspace3d bersifat kompatibel dengan file multimedia lainnya seperti
Video Youtube, Chating, Mp3, Wav, SWF. Tampilan Windows lebih
bagus dari segi 3 demensinya yang lebih baik
d. OpenSpace 3D juga mendukung input controller dari joypad, keyboard,
mouse, Wii Nintendo, dan juga voice controller
4. Augmented Reality
Augmented reality (AR) atau dalam bahasa Indonesia disebut
realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua
dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (real-time).
Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang tidak dapat
diterima oleh manusia secara langsung. Hal ini membuat realitas tertambah
berguna sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya
dengan dunia nyata.
Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
6
Ada tiga prinsip dari augmented reality. Yang pertama yaitu AR
merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual, yang kedua berjalan
secara interaktif dalam waktu nyata (real-time), dan yang ketiga terdapat
integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam
dunia nyata (Ronald T. Azuma, 1997). Secara sederhana AR bisa
didefinisikan sebagai lingkungan nyata yang ditambahkan obyek virtual.
Penggabungan obyek nyata dan virtual dimungkinkan dengan
teknologi display yang sesuai, interaktivitasdimungkinkan melalui perangkat-
perangkat input tertentu. AR merupakan variasi dari Virtual Environments
(VE), atau yang lebih dikenaldengan istilah Virtual Reality (VR).
Teknologi VR membuat pengguna tergabung dalam sebuah
lingkungan virtual secara keseluruhan. Ketika tergabung dalam AR
memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan nyata, dengan obyek
virtual yang ditambahkan atau tergabung dengan lingkungan nyata. Tidak
seperti VR yang sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata, AR sekedar
menambahkan atau melengkapi lingkungan nyata.
Tujuan utama dari AR adalah untuk menciptakan lingkungan baru
dengan menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan virtual sehingga
pengguna merasa bahwalingkungan yang diciptakan adalah nyata. Dengan
kata lain, pengguna merasa tidak ada perbedaan yang dirasakan antara AR
dengan apa yang mereka lihat/rasakan di lingkungan nyata. Dengan bantuan
teknologi AR (seperti visi komputasi dan pengenalan obyek) lingkungan
nyata disekitar kita akan dapat dalam bentuk digital (virtual). Informasi
tentang obyek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan kedalam
sistem AR yang kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layer dunia
nyata secara real-time seolah-olah informasi tersebut adalah nyata.
Kelebihan dari augmented reality yaitu dapat diimplementasikan
secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone
(contohnya Nokia seri N atau iPhone), dalam bingkisan sebuah produk,
bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran.
7
Dengan kelebihannya tersebut, augmented reality memiliki banyak
peluang untuk terus dikembangkan, tidak ketinggalan dalam bidang
pendidikan. Hannes Kaufmann (2002:4) dari Institute of Software Technology
and Interactive Systems Vienna University of Technology Austria mendukung
hal tersebut dalam papernya yang berjudul "Collaborative Augmented reality
in Education"
Di Indonesia sendiri augmented reality mulai dikenal beberapa
tahun terakhir ini. Sama seperti di negara-negara lain, beberapa penelitian
dan pengembangan dalam bidang pendidikan juga telah dilakukan.
Contohnya yaitu penelitian Iwan Kustiawan yang berjudul "Tsunami
Augmented Reality : Interaksi Berbasis Marker Sebagai Pointer" pada tahun
2008. Ditambah penelitian dengan judul "Augmented Reality Sebagai
Pengenalan Sistem Tata Surya" oleh R. Andang Gumilang pada tahun 2009,
dan penelitian berjudul "Prototipe Media Pembelajaran Hidrokarbon
Augmented reality untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa" yang dilakukan
Aceng Sobana, Aciek Ida Wuryandari, dan Albarda pada tahun pertengahan
2010 baru-baru ini. Ketiga penelitian tersebut menunjukkan hasil yang positif
dan membuktikan kebenaran pernyataan Kauffman sebelumnya, bahwa
ternyata augmented reality dapat diterapkan dengan baik dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam dunia pembelajaran sebagai sebuah media
pembelajaran
5. Materi Tata Surya
a. Karakteristik sistem tata surya
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral
yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200
milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang
disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000
tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat
galaksi sekitar 2200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-
250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya.
8
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi
kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan
kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi sangat
jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi
supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di
Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang
memungkinkan evolusi kehidupan. Walaupun demikian, para ilmuwan
berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah
mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan
melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk
debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda
mirip komet. Untungnya, Tata Surya kita terletak jauh dari daerah padat
bintang di pusat galaksi. Seandainya Tata Surya kita berada di daerah pusat
galaksi, kejadian apa yang Anda prediksikan akan terjadi? Tentu akan terjadi
tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan sehingga menggoyang
benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam
Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan
di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi
perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Oleh karena itu, semestinya kita
selalu bersyukur kepada Tuhan yang menempatkan dan menyusun Tata Surya
kita jauh dari pusat galaksi serta dalam keteraturan sistem yang membuat kita
senantiasa nyaman di bumi.
1) Susunan Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua obyek yang mengelilinginya.
Obyek-obyek tersebut antara lain:
a) Planet, terdiri dari delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips;
b) Planet-planet kerdil atau katai, yang telah diidentifikasi ada lima
buah;
c) Satelit-satelit alami yang telah diidentifikasi 173, dan
9
d) Jutaan benda langit lainnya dalam bentuk seperti meteor, asteroid,
komet dan lain sebagainya.
Berdasarkan jaraknya dari pusat Tata Surya, susunan anggota Tata
Surya sebagai berikut:
a) Matahari sebagai pusat Tata Surya berada di tengah – tengah Tata
Surya ;
b) Empat planet bagian dalam yaitu planet – planet yang orbitnya di
sebelah dalam lintasan asteroid atau memiliki kedudukan di antara
matahari dan asteroid, urutannya yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars;
c) Sabuk asteroid, berada di antara planet bagian dalam dan planet
bagian luar. Salah satu planet kerdil yang terdapat pada daerah ini
yaitu Ceres dan beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygieia yang
mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil kemudian.
d) Empat planet bagian luar yaitu planet – planet yang orbitnya di
sebelah luar atau setelah lintasan asteroid, urutannya yaitu Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus.
e) Di bagian terluar atau daerah trans-Neptunus (daerah yang terletak
lebih jauh dari Neptunus) terdapat Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar, dimana Pluto, Makemake, Haumea dan Eris beserta
satelitnya sebagai planet kerdil berada. Selain itu, pada daerah ini
terdapat jutaan badan tata surya kecil lainnya seperti komet, dan
obyek tata surya kecil yang belum teridentifikasi.
f) Awan Oort, diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar, yang terdiri dari
material seperti es. Sedna sebagai planet kerdil terdapat pada zona ini,
dan jutaan badan Tata surya lainnya juga masih banyak yang belum
teridentifikasi di wilayah ini.
10
Gambar 2.1 Susunan Planet pada Tata Surya
Jarak rata-rata Bumi dan Matahari yaitu 149,6 juta km, dan jarak
ini dinyatakan sebagai satu astronomis (1 SA). Acuan ini biasanya
digunakan sebagai satuan untuk memperkirakan jarak sebuah obyek Tata
Surya terhadap matahari. Johann Daniel Titius (1729-1796) seorang ahli
fisika dan matematika berkebangsaan Jerman, telah menemukan sebuah
metode sederhana yang memudahkan kita untuk mengingat atau
menentukan jarak rata-rata antara sebuah planet dan matahari. Metode
tersebut didukung kuat oleh seorang astronom Jerman bernama Johann
Bode, oleh karena itu metode tersebut lebih dikenal sebagai hukum Titius-
Bode. Hukum ini menunjukkan bahwa jarak antara matahari dengan
planet-planetnya merupakan suatu deret angka yang teratur dengan angka-
angka 0, 3, 6, 12, 24 dst. Caranya, setiap angka-angka tersebut digandakan
(kecuali nol), ditambah dengan angka 4, lalu hasilnya dibagi dengan angka
10. Untuk lebih jelasnya, perhitungan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1
berikut:
Tabel 2.1
Perbandingan Jarak Rata-rata Planet terhadap Matahari
No Nama PlanetJarak Rata-rata Planet terhadap Matahari
(juta km) SA Perhitungan Titius Bode
1. Merkurius 57,91 0,39 (0 + 4): 10 = 0,4
2. Venus 108,21 0,72 (3 + 4): 10 = 0,7
3. Bumi 149,60 1,00 (6 + 4): 10 = 1,0
11
4. Mars 227,94 1,52 (12 + 4): 10 = 1,6
Asteroid (24 + 4): 10 = 2,8
5. Jupiter 778,41 5,20 (48 + 4): 10 = 5,2
6. Saturnus 1.426,72 9,54 (96 + 4): 10 = 10,0
7. Uranus 2.870,97 19,19 (198 + 4): 10 = 19,6
8. Neptunus 4.498,25 30,07 (388 + 4): 10 = 38,8
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan (orbit)
yang berbentuk ellips. Pada orbit elips, jarak antara planet dengan
matahari bervariasi sepanjang tahun. Titik pada orbit di mana suatu planet
atau obyek tata surya lainnya berada pada titik yang paling dekat dengan
matahari disebut titik perihelium, sedangkan titik yang paling jauh dengan
matahari disebut titik aphelium. Sebagai contoh, Bumi berada di titik
perihelium kira-kira pada jarak 147 juta km dari matahari sekitar tanggal 3
Januari, sedangkan pada titik aphelium kira-kira pada jarak 152 km.
Semua obyek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelium dan
terlambat di titik aphelium.
Peredaran benda langit yang berupa planet dan benda langit
lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Bidang edar planet-
planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar
planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit
juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk
sekali berotasi disebut kala rotasi.
12
Gambar 2.1 Susunan Tata Surya (gambar tidak sesuai skala)
2) Karakteristik Anggota Tata Surya
a) Planet
Secara dinamis dan fisik, obyek yang mengorbit matahari dapat
diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan badan Tata
Surya kecil. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan
mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah
membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua obyek-obyek
kecil di sekitarnya. Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih
berpendapat ada sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali Venus
dan Uranus. Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang
berbeda-beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya
memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini akan diuraikan karakteristik dari setiap anggota tata surya
Empat planet yang terletak di dekat Matahari, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi dan Mars yang disebut planet dalam memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Padat;
2. Lapisan terluar berbentuk batuan;
3. Tidak memiliki satelit atau tidak lebih dari dua;
13
4. Tidak dikelilingi oleh cincin;
5. tipis atau tidak ada.
Berikut ini akan dibahas lebih mendetail tentang karakteristik dari
masing-masing planet.
a) Merkurius
Posisi planet : Planet ke - 1 dari matahari
Jarak ke matahar : 58 juta km
Diameter : 4.879 km
Kala rotasi : 58,65 hari
Kala revolusi : 88 hari
Arah rotasi : Barat ke timur
Volume : 0,0056 kali volume bumi
Massa : 0,055 kali massa bumi
Jumlah satelit : 0
Nama lain :Bintang Pagi atau Bintang Malam
Sifat Planet :
Tidak mempunyai cincin
Pada siang hari sangat panas sedangkan pada malam hari
sangat dingin.
Banyak memiliki kawah dan yang terbesar bernama Kolaris.
Orbitnya berbentuk bulat telur
Gambar 2.2 Planet
Merkurius
14
b) Venus
Posisi planet : Planet ke - 2 dari matahari
Jarak ke matahari : 108 juta km
Diameter : 12.100 km
Kala rotasi : 243 hari
Kala revolusi : 225 hari
Arah rotasi : Timur ke barat
Volume : 0,86 kali volume bumi
Massa : 0,815 kali massa bumi
Nama lain : Bintang Fajar atau Bintang Timur
Sifat Planet
Tidak mempunyai cincin
Disebut saudara kembar bumi karena memiliki massa dan
diameter yang hampir sama dengan bumi.
Planet paling panas karena diselimuti awan tebal, maka radiasi
matahari tidak dapat keluar, seperti efek rumah kaca.
Tidak ada air
Gambar 2.3 Planet Venus
c) Bumi
Posisi planet : Planet ke - 3 dari matahari
Jarak ke matahari : 149 juta km
Diameter : 12.756,3 km
15
Kala rotasi : 24 jam (1 hari)
Kala revolusi : 365,25 hari
Arah rotasi : Barat ke timur
Jumlah satelit : 1 satelit alami (Bulan) dan banyak satelit
buatan seperti Palapa
Nama lain : Planet Biru
Sifat Planet :
Planet yang tidak mempunyai cincin
Merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni makhluk
hidup karena dua pertiga permukaannya terdiri dari air.
Tebal kerak bumi mencapai 30 km.
Atmosfer melindungi bumi dari sinar ultraviolet
Gambar 2.4 Planet Bumi
d) Mars
Posisi planet : Planet ke - 4 dari matahari
Jarak ke matahari : 230 juta km
Diameter : 6.805 km
Kala rotasi : 24,6 jam
Kala revolusi : 687 hari
Arah rotasi : Barat ke timur
Volume : 0,15 kali volume bumi
16
Massa : 0,11 kali massa bumi
Jumlah satelit : Phobos dan Deimos
Nama lain : Planet Merah
Sifat Planet
planet yang tidak mempunyai cincin
Sebagian besar permukaan berupa gurun luas yang terdiri dari
tanah dan batuan berwarna merah.
Atmosfer Mars lebih tipis daripada bumi yang tersusun dari
karbondioksida.
Mars memiliki gaya gravitasi yang rendah dan gas yang lebih
ringan.
Diduga memiliki air di bawah permukaan sehingga
dimungkinkan terdapat mikroorganisme.
Memiliki Gunung Olympus, tingginya lebih dari 4 x Gunung
Everest (26.000 meter)
Gambar 2.5 Planet Mars
Planet Luar adalah planet yang letaknya diluar sabuk asteroid,
empat planet luar yang dikenal juga dengan nama Planet Gas atau
Planet Jovian yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, memiliki
ciri-ciri secara umum yaitu:
Sebagian besar mengandung gas hidrogen dan helium
17
Memiliki banyak satelit
Memiliki atmosfer yang tebal
a) Yupiter
Posisi planet : Planet ke -5 dari matahari
Jarak ke matahari : 778,3 juta km
Diameter : 144.984 km
Kala rotasi : 9 jam 50 menit
Kala revolusi : 11,86 tahun
Arah rotasi : Barat ke timur
Volume : 1319 kali volume bumi
Massa : 318 kali massa bumi
Bercincin/tidak bercincin : Tidak bercincin
Jumlah satelit : Lebih dari 63 satelit,
Satelit berukuran besar adalah : Ganymeda ,Lo ,Europa dan
callisto
Nama lain : Planet Raksasa / Planet Gas
Keterangan:
Planet terbesar dalam tata surya.
Berwarna merah kecoklatan.
Permukaannya diselimuti awan tebal.
Memiliki tanda berbentuk lonjong (noda merah besar).
18
Gambar 2.6 Planet Yupiter
b) Saturnus
Posisi planet : Planet ke - 6 dari matahari
Jarak ke matahari : 1.500 juta km
Diameter : 120.660 km
Kala rotasi : 10 jam 47 menit
Kala revolusi : 29,46 tahun
Arah rotasi : Barat ke timur
Volume : 744 kali volume bumi
Massa : 95,18 kali massa bumi
Jumlah satelit : Memiliki 60 satelit
Satelit yang berukuran besar : yang berukuran besar yaitu Titan dan
Enceladus.
Nama lain : Permata Tata Surya
Keterangan:
Planet terbesar kedua.
Planet yang mempunyai cincin
Cincin tersusun dari tujuh lingkaran utama yang terdiri dari
pecahan-pecahan batu berlapis es.
Permukaan Saturnus terdiri dari kristal-kristal es
Tebal cincin 30 km
Lebar keseluruhan cincin 272.000 km.
19
Gambar 2.7 Planet Saturnus
c) Uranus
Posisi planet : Planet ke 7 dari matahari
Jarak ke matahari : 2.900 juta km
Diameter : 51.120 km
Kala rotasi : 17 jam 14 menit
Kala revolusi : 84 tahun
Arah rotasi : Timur ke barat
Volume : 67 kali volume bumi
Massa : 14,5 kali massa bumi
Jumlah satelit : Memiliki sedikitnya 27 satelit yang
diketahui, yang paling besar antara lain: Miranda, Ariel, Umbriel,
Titania, Oberon
Keterangan :
Planet yang mempunyai cincin
Planet pertama yang ditemukan setelah penemuan teleskop.
Berwarna hijau kebiruan karena atmosfernya mengandung
metana yang sangat tebal dan permukaannya terdiri dari es air,
metana dan amoniak.
Memiliki cincin tipis yang gelap.
Gambar 2.8 Planet Uranus
d) Neptunus
20
Posisi planet : planet ke - 8 dari matahari
Jarak ke matahari : 4.500 juta km
Diameter : 50.500 km
Kala rotasi : + 16 jam 7 menit
Kala revolusi : 164,8 tahun
Arah rotasi : barat ke timur
Volume : 57 kali volume bumi
Massa : 17,4 kali massa bumi
Bercincin/tidak bercincin : Bercincin (4 buah)
Jumlah satelit : Paling sedikit memiliki 13 satelit yang
telah diketahui dan yang paling besar yaitu Triton
Nama lain : Pembuat Ulah dan Kembaran Uranus
Keterangan:
Planet yang terbanyak anginnya dengan badai yang sangai
besar.
Berwarna biru kehijauan karena atmosfernya banyak
mengandung methana.
Permukaan Neptunus tertutup lapisan es yang tebal.
Orbitnya beririsan dengan orbit Pluto
Triton, geologinya aktif dan memiliki geyser nitrogen cair.
Selain itu, Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya
terbalik arah
Gambar 2.9 Planet Neptunus
21
b) Matahari
Matahari adalah bintang berbentuk bola gas yang berpijar dan
ternyata tidak berbentuk bulat sempurna. Matahari mempunyai katulistiwa
dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil,
sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari
merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata
Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer,
kromosfer dan korona.
Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di
dalam inti matahari. Reaksi fusi ini merupakan penggabungan atom-atom
hidrogen menjadi helium. Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi
yang sangat besar. Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara lain
hidrogen (76%), helium (22%), oksigen dan gas lain (2%).
Gaya gravitasi atau gaya traik antara matahari dengan planet-plent
yang mengelilinginya dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
F=M .mp
r2
Dimana :F = Gaya Tarik ( N )M = Massa Matahri ( kg )mp = Massa Planet (kg )r = Jarak Planet dengan MatahariG = Konstanta universal ( 6,67x10-11 Nm2 kg2 )
22
Gambar 2.10 Matahari
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing
fotosfer kromosfer dan korona.
1. Inti Matahari
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian ini
terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti
matahari dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang
dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang
paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
2. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini
mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan
sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang
16.000 0C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
3. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai
atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan
suhunya mencapai lebih kurang 9.800 0C. Kromosfer terlihat berbentuk
gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana
matahari total.
4. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona
mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 0C. Warnanya keabu-abuan
23
yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya
yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari
total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh
bulan. Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.
c) Bulan
Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling
dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang
memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan
arah revolusi bumi terhadap matahari. Kala revolusi bulan adalah 27
1/3 hari waktu ini disebut satu bulan sideris.Satu bulan sideris tidak
sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan
purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama
adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris
dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.
Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi
terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala
revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang
menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi
terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi.
Gambar 2.11 Bulan
d) Gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi jika bulan memasuki bayangan bumi.
Bumi berada diantara matahari dan bulan. Akibatnya bulan tidak
24
mendapat cahaya matahari sehingga bulan tidak terlihat oleh pengamat
dibumi. Apabila bulan berada pada daerah umbra, bulan tidak tampak
sama sekali dari bumi. Pada saat ini terjadi gerhana bulan total.
Selanjutnya bulan muncul dalam daerah redup saat masuk kembali ke
daerah penumbra. Gerhana berakhir saat bulan keluar dari daerah
penumbra.. Gerhana bulan berlangsung cukup lama karena bayangan
bumi yang cukup besar.Lamanya dapat mencapai 6 jam bila bulan
melewati tengah bayangan. Jika bulan hanya menyinggung bayangan
penumbra, gerhana hanya berlangsung beberapa saat. Gerhana seperti
ini disebut gerhana bulan sebagian (parsial). Seperti ditunjukkan pada
gambar 2.12 berikut ini :
Gambar 2.12 Gerahana Bulan
e) Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi
dan matahari. Jika posisi bumi-bulan-matahari tepat segaris, bayangan
bulan dapat menutup sebagian daerah dibumi. Tempat di bumi yang
tertutup penumbra mengamati gerhana matahari sebagian (parsial).
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.13. Hanya sebagian permukaan
matahari yang ditutupi bulan. Tempat yang ditutupi umbra mengalami
gerhana matahari total. Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.
Ukuran bulan sangat kecil sehingga bayangannyapun kecil.
Oleh karena itu, daerah di bumi yang tertutup bayangan bulan hanya
sebagian. Luas daerah yang tertutup penumbra memiliki garis tengah
sekitar 3.000 km. Daerah yang tertutup umbra memiliki garis tengah
25
sekitar 269 km. Lama gerhana matahari total hanya beberapa menit
karena gerakan bayangan bulan yang cepat. Gerhana matahari tolal
yang tergolong lama terjadi di Samudra Atlantik dan afrika pada
tanggal 30 Juni 1937 yang berlangsung selama 7,2 menit.
Gambar 2.13 Gerhana Matahari
f) Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam sistem tata
surya. Bumi penuh dengan makhluk hidup dan segala yang diperlukan,
untuk membantu kehidupan, termasuk berbagai mineral.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan. Berikut lapisan bumi dari
dalam ke luar. Lapisan terdalambumi membentuk inti Bumi. Inti bumi
terbentuk dari materi yaitu bertekanan sangat tinggi yang tersusun dari
mineral cair NiFe dengan suhu mendekati suhu permukaan matahari,
yaitu sekitar 6000 C. Inti bumi terbagai menjadi dua, yaitu inti luar⁰
bumi (outer core) yang berupa cairan dan inti dalam bumi (inner core)
yang berupa material padat. Inti bumi mempunyai suhu yang tinggi,
sehingga magma (mantle) berupa cairan panas yang akan mencari
celah untuk keluar dari dalam bumi.
Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut atau
selubung bumi atau mantel bumi. Suhu pada lapisan ini diperkirakan
sekitar 3000 C. Lapisan ini terdiri atas 3 bagian, yaitu lithosfer,⁰
astenosfer, dan mesosfer .
Lapisan ketiga adalah kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70
km, dan merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi
26
tempat tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Kerak bumi
membentuk lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra
dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan lempeng benua mencapai
ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai
1.100 C⁰
Dikemukakan oleh Emmanuel Swedenborg pada tahun 1734
dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775 dan Piere
Marquis Laplace pada tahun 1796. Tata surya terbentuk melalui tiga
tahapan:
a) Pada mulanya matahari dan planet masih berbentuk kabut yang
sangat pekat dan besar.
b) Kabut tersebut berputar dan berpilin dgn kuat sehingga terjadi
emadatan dipusat lingkaran yg selanjutnya membentuk matahari.
Pada saat bersamaan tebntuk juga materi lain dgn massa yg lebih
kecil dari matahari yg disebut planet dan bergerak mengelilingi
matahari.
c) Materi tesebut terus tumbuh besar dan melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari yg berada dalam suatu satu orbit dan
membentuk susunan yg disebut tata surya.
1) Teori Planetesimal
Dikemukakan oleh Thomas C.Chamberlin dan Forest
R.Moulton pada tahun 1900. Berikut penjelasan tentang teori tersebut:
a) Tata surya terbentuk dari kabut pilin. Kabut pilin tersebut terdiri
atas butiran material padat yg disebut planetesimal yg mempunyai
orbit bebas sehingga terjadi tumpukan. Akibat tumpukan yg
berulang dan adanya gravitasi, maka terjadi penumpukaan
sehingga menjadi gumpalan lebih besar.
b) Gumpalan terbesar berada dipuat kabut pilin (matahari) sedangkan
yg lebih kecil menjadi planet-planet yg mengelilingi matahari.
2) Teori Pasang Surut
27
Dikemukakan oleh Sir James dan Harold Jeffreys pada tahun
1919: Ada sebuah bintang besar yg mendekati matahari. Bintang
besar tersebut menimblukan kekuatan yg dapat menarik dan
melepaskan sebagian massa matahari yg kemudian berputar,
selanjutnya perlahan mendingin menjadi planet dan satelit.
3) Teori Awan Debu
Dikemukakan oleh Carl Von Weizsaeckker pada tahun 1940,
kemudian disempurnakan oleh Gerrard P.Kuioer pada tahun 1950.
a) Matahari dan planet berasal dari kabut gas yg tersebar tipis-tipis
diangkasa dalam jumlah yg banyak.
b) Karena adanya gaya antarmolekul dalam kabut gas, kabut gas
berubah menjadi gumpalan padat. Keadaan tersebut disebabkan
oleh gerak gas yg berputar tidak beraturan didalam kumpulan
kabut yg secara perlahan gerak tersebut berubah menjadi gerakan
memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan
mengalami pemadatan sitengah (Matahari), sedangkan gumpalan
kecil hilang dilingkungan sekitar.
4) Teori Bintang Kembar
Dikemukakan oleh R.A.Lyttlen pada tahun 1930: Matahari itu
dulu diduga memiliki sebuah bintang sebagai kembarannya yang
kemudian meledak sehingga mengakibatkan terlemparnya sejumlah
partikel. Partikel yang terlempar tersebut kemudian mendingin
membentuk planet dan satelit yg mengelilingi matahari.
B. Kerangka Berfikir
Dalam dunia pendidikan, pembelajaran berbasis IT sedang dikembangkan.
Dengan berkembangnya IT pada bidang pendidikan, Banyak muncul software-
software yang digunakan untuk membuat media pembelajaran. Software-software
yang muncul dalam pembuatan media pembelajaran, seperti: Augmented Reality,
28
Augmented Reality sebagai media pembelajaran.
Materi Tata Surya
Software 3D Max
Kemajuan IT
Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas
Dekstop Author, Articulate, Kvisoft, Macromedia Flash, Inventor, dan masih
banyak lagi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran.
Dalam kesempatan ini, penulis mencoba mengaitkan aplikasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi yaitu software 3D Max dengan pembelajaran IPA di
SMP. Perlu diketahui bahwa salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan
minat dan simpati siswa untuk mencintai IPA adalah dengan membuat media
pembelajaran yang inovatif, efektif, dan menarik untuk diterapkan di Sekolah
Menengah. Disini, kami membuat media Augmented Reality dengan Software
3D Max. Pada media ini, akan dibahas materi Tata surya untuk kelas VIII.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat suatu paradigma berpikir yang
ditunjukkan pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14. Bagan Kerangka Berpikir
29