bab ii.docx

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis dewasa ini yang semakin pesat dan juga semakin ketat, menuntut para pelaku usaha untuk terus menerus beradaptasi dan berinovasi dalam melakukan usahanya. Hal ini sangat diperlukan agar bisnis yang dijalankannya dapat terus bersaing atau bahkan menjadi market leader. Untuk itu, perusahaan harus mampu melakukan perbaikan dan perubahan terus menerus dalam segala hal seperti pengembangan organisasi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan bisnis dan lain sebagainya khususnya dalam pengembangan sistem menejemennya. Hal ini dibutukan agar suatu perusahaan bisa meningkatkan dan mengelola waktu yang ada sebagai peluang bisnis. Manfaat dari kita manajemen itu sendiri timbul ketika seorang pebisnis itu sudah merasa handal dan bisa mengambil resiko yang ada untuk mendidik sekaligus melatih dirinya untuk hal-hal yang bersifat merugikan. Sistem manajemen juga mengajarkan kita bagaimana cara kita memimpin suatu perusahaan dengan begitu banyak karyawan agar mampu bekerja sama untukmewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Sistem manajemen juga melatih diri kita untuk menghargai waktu yang ada agarn dalam proses pelaksanaannya kita dapat memperhitungkan seberapa banyak waktu yang dibutukan untuk menyelesaikan kegiatan- kegiatan dalam berbisnis. Manajemen juga menjadi salah satu penyebab kegagalan dan keberhasilan suatu perusahaan. Tetapi tetap saja ada beberapa faktor lain yang juga menjadi pengaruh dalam penentu kegagalan dan keberhasilan suatu perusahaan tersebut. 1.2. TUJUAN Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dan keberhasilan suatu perusahaan. 1

Upload: jessica-sihombing

Post on 02-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan bisnis dewasa ini yang semakin pesat dan juga semakin ketat, menuntut para

pelaku usaha untuk terus menerus beradaptasi dan berinovasi dalam melakukan usahanya. Hal ini

sangat diperlukan agar bisnis yang dijalankannya dapat terus bersaing atau bahkan menjadi market

leader. Untuk itu, perusahaan harus mampu melakukan perbaikan dan perubahan terus menerus dalam

segala hal seperti pengembangan organisasi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan

bisnis dan lain sebagainya khususnya dalam pengembangan sistem menejemennya. Hal ini dibutukan

agar suatu perusahaan bisa meningkatkan dan mengelola waktu yang ada sebagai peluang bisnis.

Manfaat dari kita manajemen itu sendiri timbul ketika seorang pebisnis itu sudah merasa

handal dan bisa mengambil resiko yang ada untuk mendidik sekaligus melatih dirinya untuk hal-hal

yang bersifat merugikan. Sistem manajemen juga mengajarkan kita bagaimana cara kita memimpin

suatu perusahaan dengan begitu banyak karyawan agar mampu bekerja sama untukmewujudkan

tujuan yang ingin dicapai. Sistem manajemen juga melatih diri kita untuk menghargai waktu yang ada

agarn dalam proses pelaksanaannya kita dapat memperhitungkan seberapa banyak waktu yang

dibutukan untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan dalam berbisnis. Manajemen juga menjadi salah

satu penyebab kegagalan dan keberhasilan suatu perusahaan. Tetapi tetap saja ada beberapa faktor

lain yang juga menjadi pengaruh dalam penentu kegagalan dan keberhasilan suatu perusahaan

tersebut.

1.2. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan

dan keberhasilan suatu perusahaan.

1

Page 2: BAB II.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Sekarang ini banyak sekali kita jumpai perusahaan yang berdiri baik BUMN maupun BUMS.

Dan juga pasti perusahaan tersebut mengalami banyak sekali tahap-tahap baik itu merugikan maupun

menguntungkan. Jika kita bandingkan dua perusahaan maka kita akan melihat banyak sekali

perbedaan baik itu dari segi finansial maupun pemasaran yang dilakukan. Berikut ini akan dibahas

permasalahan yang sering timbul dalam sauatu perusahaan.

2.1 Penyebab Perusahaan yang Mengalami Kegagalan ( Batavia Air )

Banyak kasus yang terjadi mengenai kegagalan perusahaan dalam menjalankan roda

bisnisnya. Tidak hanya usaha yang hanya berjalan sebentar ( 1-2 tahun ) tetapi usaha yang hanya

berjalan puluhan tahun pun mempunyai peluang yang sama untuk gagal apabila tidak bisa menangani

penyebab kegagalan tersebut. Contoh nyata terjadi pada Batavia Air, dimana telah dinyatakan pailit

alias mengalami kebangkrutan. Seperti yang dilansir suarapengusaha.com, kepailitan Batavia Air

disebabkan karena manajemen perusahaan yang tidak handal. Manajemen yang tidak kompeten untuk

mengurusi perusahaan dengan benar hanya akan membuat dampak yang negatif bagi perusahaan.

Berbeda dengan maskapai milik Malaysia, AirAsia dimana Tony Fernandez selaku CEO, menerapkan

manajemen yang sangat baik untuk menghindarkan kebangkrutan yang dialami AirAsia. Seperti yang

kita tahu, AirAsia diambil alih oleh Tony Fernandez ketika perusahaan tersebut sedang mengalami

kepailitan dengan jumlah utang yang sangat besar. Tetyapi pada saat ini AirAsia mampu menjadi

salah satu maskapi penerbangan terbaik di Asia Tenggara. Bahkan mampu menjadi salah satu sponsor

salah satu klub Liga Inggris.

Hal ini tidak terlepas dari manajemen yang diterapkan oleh Tony Fernandez untuk

merekontruksi sistem manajemennya menuju keberhasilan perusahaan. Setiap kegagalan suatu bisnis

pasti memiliki sebab dan tanda-tanda yang mengiringinya. Berikut beberapa tanda-tanda jatuhnya

sebuah bisnis yang dirangkum dari berbagai pengalaman para praktisi bisnis yang telah

berpengalaman jatuh bangun mengelola usaha.

1. Tidak Sabar

Pebisnis yang tidak mempunyai kesabaran dalam menjalankan bisnisnya cenderung tidak

telaten mengelola usaha. Selain itu, ketidaksabaran juga menyebabkan banyak kecerobohan yang

muncul. Ketidaksabaran dan kecerobohan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab hancurnya

bisnis yang sudah dibina bertahun-tahun.

2. Melupakan Kepentingan Usaha dan Mengutamakan Kepentingan Pribadi

Pebisnis yang mulai sukses, seringkali lupa untuk membangun usahanya lebih kuat, dan lebih

berdaya saing. Kebanyakan pebisnis yang belum bisa memanajemen dirinya dengan baik terlena

2

Page 3: BAB II.docx

dengan usahanya yang sudah mulai berjalan, padahal sejalan dengan berkembangnya usaha

yang didirikannya, banyak kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan usaha tersebut. Ia

justru melanjutkan dan mengutamakan kepentingan pribadi yang justru tidak ada hubungannya

dengan kegiatan usaha. Ia lebih banyak mengutamakan untuk menimbun kekayaan dan bergaya hidup

mewah dari hasil keuntungannya. Bersikap seolah sudah menjadi pengusaha yang sudah sukses

padahal masih banyak yang harus dikerjakan untuk membentuk suatu ketahanan diri perusahaan dari

semua masalah yang sekiranya muncul. Ia lebih banyak mengutamakan pencitraan kesuksesan

perusahaan kepada masyarakat sekitar atau bahkan kolega-koleganya. Hal inilah yang kemudian

menjadi bumerang bagi dirinya, ketika kondisi keuangan menipis maka kebingungan

menghampirinya. Dan apabila tidak bisa menyelesaikannya dengan cepat maka kebangkrutan akan

terjadi.

3. Terjebak Kredit Macet

Akses kredit dari perbankan yang mudah kalu tidak digunakan dengan hati-hati dan terukur

akan menjadi kejatuhan dari bisnis yang dijalani. Akan sangat bijak apabila kredit yang digunakan

benar-benar untuk kepentingan usaha bukan untuk pribadi.

4. Terlibat Masalah Hukum

Ketika sudah bertekad m enjadi pewirausaha, yang paling penting diperhatikan adalah

perilaku sosial harus jauh dari masalah hukum, misalnya menipu, membohongi orang lain, mencuri

serta berperilaku negatif, karena sewaktu-waktu bisa saja seseorang terjerat hukum yang berakibat

buruk bagi bisnis yang sedang dibangun dan reputasi bisnis dapat hancur dalam waktu yang singkat.

5. Gampang Tergoda Promosi

Menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan memang itu harapannya, tetapi

banyak pewirausaha yang baru tumbuh selain memiliki kebiasaan membeli produk yang tidak ada

manfaatnya juga gampang tergoda oleh rayuan promosi. Setiap ada pameran selalu meneken kontrak

order barang tanpa memperdulikan kondisi keuangan perusahaan.

6. Terlalu Ambisius

Modal nekad atau ambisius tanpa perhitungan, sabet uang sana-sini, tanpa memperhitungkan

darimana asalnya uangnya. Ujung-ujungnya usaha terus merosot ke bawah hanya karena gengsi ingin

dikatakan sebagai pengusaha multitalenta dan berhasil dimana-mana.

7. Lupa Mengembalikan Pinjaman

Jika meminjam sering lupa mengembalikan sehingga reputasinya hancur, dan jika berbisnis

dengan bagi hasil sering kali lupa memberikan hak bagi hasil kepada orang lain, karena sering lupa

bahwa yang digunakan usaha hasilnya nanti akan dibagi rata biasanya usaha yang dijalankan berakhir

dengan masalah dan percekcokan.

3

Page 4: BAB II.docx

8. Kurang Berinovasi

Tidak mau dan tidak cepat belajar tentang kondisi dari lingkungan bisnisnya yang terus

berkembang dan terus berubah seiring dengan perubahan zaman dan sosial masyarakat. Akhirnya

bisnis tidak laku dan ditinggalkan pelanggan.

9. Tidak Mampu Melakukan Kaderisasi

Malas membangun sistem dan enggan medelegasikan tugas yang optimal kepada tim ke

dalam perusahaannya dengan baik, usahanya stagnan dan kehilangan energi untuk berkembang. Jika

tidak diantisipasi usahanya lambat laun akan mati.

2.2 Penyebab Perusahaan yang Mengalami Keberhasilan (Samsung)

Keberhasilan Korea Selatan tidak dapat lepas dari perhatian besar pemerintah KORSEL pada

pendidikan, pembangunan sumber daya manusia, serta invetasi agresif dikegiatan penelitian dan

pengembangan. Di samping faktor besar dari pemerintah, kesuksesan KORSEL juga tidak lepas dari

pembangunan karakter dan kebangsaan rakyat KORSEL yang tangguh. Tumbuhnya jiwa

kewirausahaan, tenaga kerja yang sangat terlatih, pengelolaan utang luar negeri yang sangat baik,

pemerintahan yang relatif bersih, makro ekonomi yang solid, dan kondisi sosial politik yang relatif

bebas dari konflik. Keberhasilan KORSEL jelas didukung budaya kerja keras dan etos kerja yang

tinggi. Salah satu contoh perusahaan yang berkembang ialah SAMSUNG. Samsung didirikan oleh

Lee Byung Chul pada tahun 1938 yang berasal dari keluarga pemilik tanah luas yang kaya raya di

daerah Uiryeong, kemudian menggunaka warisannya untuk membuka pabrik beras, namun karena

usaha ini dinilai tidak begitu sukses, ia datang ke kota Daegu dan mendirikan bisnis kecil yaitu

perdagangan angkutan truk dengan 40 orang karyawan. Setelah mengalami kemajuan, ia

memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah perang Korea, Lee terpaksa

meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah

perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong,

Daegu sebagai pabrik wol.

Dari kutipan diatas terlihat bahwa si pendiri samsung memang berasal dari keluarga yang

mampu dan kaya, sehingga memiliki warisan sebagai modal awal yang sangat berpengaruh dalam

mendirikan usaha meski dilanda krisis. Lee Byung Chul tidak pernah berhenti belajar, ia selalu

berkunjung ke Tokyo untuk mempelajari taktik manajemen Jepang. Walaupun ia tidak dapat

berinovasi sendiri, namun ia memiliki kekayaan yang dapat merekrut dan mengembangkan orang

yang berpotensi untuk menemukan teknologi yang baru sehingga ia menghabiskan 80 % waktunya

untuk orang-orang tersebut.

Dengan taktik majemennya, ia bisa membuat suatu teknologi yang dapat menemukan pasar

dunia.

Metode yang dilakukannya pada pengendalian kualitas samsung dikenal dengan istillah “Stop Line”

yaitu sistem dimana setiap bagian menghentikan proses produksi pada saat dimana produk mengalami

kendala atau kurang lancar sehingga tidak mengalami kerugian cukup besar. Selain itu, rahasia

4

Page 5: BAB II.docx

kesuksesan perusahaan ini dalam peningkatan struktur manajemen yang konstan dan penerapan

filosopinya yaitu dengan motto “kami akan mencurahkan SDM dan teknologi untuk memciptakan

produk dan jasa sehingga memberikan kontribusi kepada masyarakat global yang lebih baik.”.

Dengan demikian, samsung dapat merajai dunia dengan produk, kualitas dan harga yang tidak

menjulang tinggi segingga banyak konsumen yang tertarik.

5

Page 6: BAB II.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Kesimpulan dari uraian hasil dan pembahasan kali ini ialah terdapat faktor yang

menyebabkan kegagalan dan keberhasilan tersebut adalah keterlibatan pengguna, dukungan sistem

manajemen, kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan, inkompetensi secara teknologi, dan

harapan nyata serta faktor-faktor yang lain.

3.2. SARAN

Pengembangan atau penerapan sistem manajemen pada suatu perusahaan sebaiknya

disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan suatu perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan, apabila

tifak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan akan terjadi ketidakefesienan informasi, yang

akan menyebabkan kerugian dalam perusahaan itu. Agar hal itu tidak terjadi perusahaan harus

memperhitungkan perencanaan secara matang.

6

Page 7: BAB II.docx

DAFTAR PUSTAKA

http:// penyebabbataviaairbangkrut.ADADAGFHGHBJHYUI=hompage.com

http://perusahaanbangkrut?source.SSDRTEUUIUYYBVJ=homepage.1_0

http://artimanajemenperusahaan?source=a98720.ASFGHOKLLJHJYTYUJ=homepage.any

http://samsungsejarahlee?source=3456678ADFGHGGHJKJ=homepage.2.9

http://penyebabsamsungberhasil.ghghklhjghghfghf?source.433456

7