bab ii.docx

35
MAKALAH SILABUS, PROGRAM TAHUNAN DAN PROGRAM SEMESTER DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 1. MUHAMMAD EKA PUTRA RAMANDHA NIM: 12.231.095 2. NOVITA RUSMAYANTI ANDIKA P. NIM : 12.231.081 3. NAJMIATUL FITRIANI NIM : 12.231.062 4. RIA APRILIANI NIM : 12.231.100 5. BAIQ. RAHAYUNI NIM : 12.231.056 6. BISMAR RANGGAPATI NIM : 12.231.060

Upload: eka-putra-ramandha

Post on 14-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

P3K

TRANSCRIPT

MAKALAH SILABUS, PROGRAM TAHUNAN DAN PROGRAM SEMESTER

DI SUSUN OLEH :KELOMPOK 1

1. MUHAMMAD EKA PUTRA RAMANDHANIM: 12.231.0952. NOVITA RUSMAYANTI ANDIKA P.NIM : 12.231.0813. NAJMIATUL FITRIANINIM : 12.231.0624. RIA APRILIANINIM : 12.231.1005. BAIQ. RAHAYUNINIM : 12.231.0566. BISMAR RANGGAPATINIM : 12.231.060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAINSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANIKIP MATARAMAPRIL 2015

17

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesaran-Nya dan limpahan nikmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu Dalam penulisan makalah ini berbagai hambatan telah penulis alami, oleh karena itu terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun karena adanya dukungan dari pihak-pihak terkait. Sehubungan dengan hal tersebut perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih kepada Dosen yang telah memberikan arahan-arahan dan petunjuk sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis sangat terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar makalah ini lebih sempurna kedepannya.Akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.

Penulis,

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI iiiBAB I PENDAHULUAN1A. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah3C. Tujuan3BAB II PEMBAHASAN4A. SILABUS41. Pengertian Silabus42. Prinsip Pengembangan Silabus43. Langkah-langkah Penyusunan Silabus8B. PROGRAM TAHUNAN141. Pengertian Program Tahunan142. Langkah-langkah Penyusunan Program Tahunan15C. PROGRAM SEMESTER161. Pengertian Program Tahunan162. Langkah-langkah Penyusunan Program Semester16BAB III PENUTUP17A. Kesimpulan17DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi yang lebih menyeluruh, tentunya hal ini juga menyangkut pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia, pemerintah harus memiliki keperdulian untuk memperbaiki perencanaan, pengeloaan, dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-masing.Selain itu tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara maju. Upaya ke arah ini kini sudah mulai diwujudkan dengan diperkenalkannya konsep pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik ke desentralistik.Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diarahkan oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan, landasan hukum tersebut mengamanatkan agar kurikulum pendidikan bagi pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus, program semester serta program tahunan dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan hal - hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan, Pemerintah telah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan sekolah. Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1) Kompetensi Dasar dan materi pelajaran pokok, (2) kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan pedoman-pedoman pelaksanaannya. Sementara para pengelola dan pengembang di daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan menjabarkan kompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standar nasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jam belajar (3) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar yang didasarkan pada ketetapan pemerintah secara nasional. Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa. Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat melalui program reformasi yang menginginkan adanya perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupun aturan-aturan pelaksanaannya.Dalam hal ini tugas kita sebagai calon tenaga pendidik, dituntut harus mengetahui tentang perencanaan pembelajaran. Ini bertujuan untuk memperlancar suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang efektif, oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk diantaranya adalah silabus, program semester dan program tahunan yang harus disiapkan agar pelaksanaan proses pembelajaran efektif dan efisien.Semua itu penting untuk dipahami, karena merupakan kunci pokok dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar terarah dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bukan hanya tenaga pendidik dalam ilmu pengetahuan umum saja yang harus menguasai ke tiga komponen diatas, tapi juga para guru kimia . Karena guru di semua jenjang pendidikan harus menguasai ke tiga hal itu.Oleh karena itu, mengingat sangat pentingnya ke tiga hal diatas untuk dipelajari, maka dalam makalah ini akan membahas tentang perencananan pembelajaran meliputi silabus, program semester dan program tahunan. B. Rumusan Masalah1. Bagaimanakah penyusunan program semester ?2. Bagaimanakah penyusunan program tahunan ?3. Bagaimanakah penyusunan silabus ?4. Bagaimanakah pengembangan program semester ?5. Bagaimanakah pengembangan program tahunan ?6. Bagaimanakah pengembangan silabus ?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui cara menyusun program semester2. Untuk mengetahui cara menyusun program tahunan3. Untuk mengetahui cara menyusun silabus4. Untuk mengetahui cara mengembangkan program semester5. Untuk mengetahui cara mengembangkan program tahunan6. Untuk mengetahui cara mengembangkan silabus

BAB IIPEMBAHASANA. SILABUS1. Pengertian SilabusSilabus adalah suatu rencana guru dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk satu mata pelajaran yang didalamnya terdapat kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. Silabus sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, silabus juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:a) Kompetensi apa yang akan dikembangkan siswa?b) Bagaimana cara mengembangkannya?c) Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dicapai siswa? Silabus dikembangkan berdasarkan PP RI No. 19 Tahun 2005 mengenai standar nasional. Dari dasar tersebut juga mulai muncul banyak pengertian silabus menurut para ahli, antara lain:a. Berdasarkan Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses, silabus merupakan acuan pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi atau tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, serta sumber belajar.b. Menurut Mulyasa, silabus adalah sebuah rencana pembelajaran dalam suatu mata pelajaran dengan tema tertentu yang berisi mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, matei, penilaian, alokasi waktu, dan sumber yang dikembangkan oleh tiap-tiap satuan pendidikan. c. Menurut Salim, silabus adalah sebuah garis besar dari pokok-pokok pendidikan, subjek dari pendidikan, isi dari kurikulum, dan lain sebagainya.d. Menurut kurikulum 2013, silabus adalah seperangkat rencana dan aturan mengenai kegiatan pembelajaran, cara mengelola kelas, dan cara menilai hasil belajar.e. Menurut Yulaelawati, silabus adalah seperangkat rencana dan sebuah aturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang dibuat secara sistematis dan terstruktur menurut komponen-komponen yang saling berhubungan dengan tujuan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.2. Prinsip Pengembangan Silabusa. IlmiahKeseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, seperti materi pembelajaran yang seharusnya dibuktikan dengan kegiatan praktikum melalui keterampilan proses ilmiah (Scientific process skills). Kimia sebagai proses sains diperoleh melalui kegiatan ilmiah yang disebut metode ilmiah.b. RelevanCakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Sebagai contoh, konfigurasi elektron di kelas X cukup ditentukan dengan jumlah elektron pada setiap kulit (K, L, M,....) terbatas pada golongan utama, sedangkan di kelas XI menggunakan aturan Aufbau dengan menentukan jumlah elektron pada sub kulit.c. SistematisKomponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Urutan materi pembelajaran dimulai dari yang sederhana, contoh: Melaksanakan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit ; Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya; Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik; Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.c. KonsistenAdanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi. Seperti pada SK 3, Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi KD 3.1 . Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan, maka materi pembelajarannya adalah larutan non elektrolit dan elektrolit, jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik, jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatan. Strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran melaksanakan kegiatan praktikum. d. MemadaiCakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Sebagai contoh, jika standar kompetensi dan kompetensi dasar menuntut kemampuan mengidentifikasi suatu obyek belajar, maka materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan itu.e. Aktual dan KontekstualCakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan. Seperti dalam memahami struktur atom dapat memanfaatkan komputer untuk kegiatan pembelajaran menggambarkan model atom, terjadinya ikatan ataupun bentuk molekul.f. FleksibelKeseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat. Fleksibilitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.g. MenyeluruhKomponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun praktik (psikomotor). Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya. Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya, serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (lifeskill). Unit Waktu Silabusa) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.b) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.c) Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabussesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk matapelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.3. Langkah-langkah Pengembangan Silabusa. IdentifikasiPerlunya mengidentifikasi SK dan KD agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan sistematis, yaitu mengatur SK dan KD yang sesuai dengan keruntutan kompetensi agar pembelajaran dapat berlangsung secara sistematis, bersinambung berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, dan tidak terjadi ketumpangtindihan sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Di samping itu, dapat pula dianalisis keterkaitan antara SK dan KD dengan mata pelajaran lain (antarmata pelajaran jika memungkinkan). Contohnya :Seperti pada KD 2.1 dan KD 3.2, menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion yang seharusnya diberikan pada KD 3.2 dapat diberikan dalam proses pembelajaran pada KD 2.1

b. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarMengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagaimana tercantum pada standar isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi; b) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;c) Keterkaitan antar kompetensi dasar dalam mata pelajaran;d) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajarane) Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dapat dicapai peserta didik melalui kegiatan praktik.f) Keterkaitan dengan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Kimia, Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan tingkat SMADalam mengembangkan silabus hasil kajian terhadap SK, KD dan SKL dijadikan pertimbangan dalam kegiataan pembelajaran, materi pembelajaran, dan penilaian. Contoh: Untuk menyelesaikan perhitungan kimia yang menerapkan persamaan reaksi dibutuhkan nama-nama senyawa yang bereaksi dan senyawa hasil reaksi, pemberian nama senyawa membutuhkan bilangan oksidasi oleh karena itu menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion yang seharusnya diberikan pada KD 3.2 dapat diberikan dalam proses pembelajaran pada KD 2.1c. Mengidentifikasi Materi Pokok/PembelajaranPenentuan Materi Pokok/ Pembelajaran adalah butir-butir bahan pelajaran yang dibutuhkan siswa untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Pengurutan materi pokok dapat menggunakan pendekatan prosedural, hirarkis, konkrit ke abstrak, dan pendekatan tematik. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam menentukan materi pokok dan uraian materi pokok adalah:a) Prinsip relevansi, yaitu adanya kesesuaian antara materi pokok dengan kompetensi dasar yang ingin dicapaib) Prinsip konsistensi, yaitu adanya keajegan antara materi pokok dengan kompetensi dasar dan standar kompetensic) Prinsip edukasi, yaitu adanya kecukupan materi pelajaran yang diberikan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. d. Mengembangkan Kegiatan PembelajaranProses pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Kegiatan pembelajaran dapat terwujud melalui pendekatan/metode yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professionalb) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasarc) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajarand) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.Rancangan kegiatan pembelajaran dikembangkan berdasarkan karakteristik kompetensi dasar, standar kompetensi, potensi peserta didik dan daerah, serta lingkungan. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran kimia dilakukan melalui keterampilan proses yang meliputi eksplorasi (untuk memperoleh informasi, fakta), percobaan, dan pemecahan masalah (untuk menguatkan pemahaman konsep dan prinsip). Setiap kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mencapai kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator dengan intensitas pencapaian kompetensi yang beragam. Kegiatan eksplorasi (informasi dan fakta) dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengkonstruksi pengetahuan sesuai tuntutan kompetensi dasar. Kegiatan percobaan dilakukan untuk memperkuat kompetensi yang dicapai. Sedangkan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan dalam diskusi kelas bertujuan untuk menguatkan kompetensi dalam penguasaan konsep maupun prinsip sesuai dengan kompetensi dasar. Guru mata pelajaran dapat membagi alokasi waktu untuk setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki mengacu pada alokasi waktu dalam satu kompetensi dasar. Rincian kegiatan pembelajaran disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Kegiatan pembelajaran untuk memahami sifat larutan asam dan basa; menjelaskan pengertian asam basa Arrhenius, Bronsted dan Lowry serta asam basa Lewis melalui diskusi kelas merupakan kegiatan tatap muka. Kegiatan pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator dapat dilakukan berupa kegiatan tidak terstruktur, karena dapat dilakukan peserta didik sebagai tugas mandiri. Kegiatan pembelajaran menghitung pH larutan asam atau basa merupakan kegiatan terstruktur.

d. Merumuskan Indikator Keberhasilan BelajarIndikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang bisa diukur dan dibuat instrumen penilaiannya. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan karakteristik SK-KD melalui telaah kata kerja operasional yang digunakan. Untuk kompetensi yang menuntut penguasaan konsep dan prinsip menggunakan kata kerja operasional yang sesuai dan berbeda untuk kompetensi yang menuntut kemapuan opersional atau prosedural. e. Penentuan Jenis PenilaianPenilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan. Setiap KD dan indikator sudah mencerminkan alat penilaian yang akan digunakan yang meliputi ranah kognitif, psikomotor (praktik) dan afektif (sikap).Jenis tagihan dapat digunakan antara lain: Kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS), ulangan semester (US), responsi atau ujian praktik, tugas kelompok, tugas individu, laporan kerja praktik. Beberapa bentuk instrumen tes yang dapat digunakan, antara lain: pilihan ganda, uraian objektif, uraian non-objektif/uraian bebas, jawaban singkat atau isian singkat, menjodohkan, portofolio, performans.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e) Untuk menetapkan penilaian yang dilakukan dalam satu pembelajaran, haruslah dirancang sedemikian rupa yang tertuang pada indikator pembelajaran. Karena suatu penilaian yang dilakukan, mengacu kepada indikator pembelajaran tersebut. Dengan demikian:f) Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilain diri.g) Setiap KD dan Indikator sudah mencerminkan alat penilaian yang akan digunakan.h) Indicator dari satu KD dapat juga sebagai alat ukur bagi KD lain terutama pada penilaian berbasis kelas.f. Menentukan Alokasi WaktuPenentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam tingkat kemampuannya.Penentuan alokasi waktu yang terencana pada setiap KD yang dijabarkan dalam indikator, diharapkan sebagai acuan tercapainya ketuntasan dalam waktu yang ditentukan dalam seluruh materi pembelajaran.Contoh langkah-langkah penentuan alokasi waktu:a) Menghitung jumlah minggu efektif per semesterb) Jumlah jam per minggu;c) Jumlah jam keseluruhan per semester d) Jumlah kde) Alokasi waktu tiap kd rata-rata, f) Akan tetapi, alokasi tiap kd tidak sama karena sangat bergantung pada keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.g) Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.g. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, referensi atau literatur, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya. Sedangkan bahan dan alat adalah bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. B. PROGRAM TAHUNAN1. Pengertian PROTAProgram tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul. Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar2. Langkah-Langkah Menyusun Program Tahunan a) Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.b) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputia. Jeda tengah semesterb. Jeda antar semesterc. Libur akhir tahun pelajarad. Hari libur keagamane. Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasionalf. Hari libur khususc) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.d) Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.

C. PROGRAM SEMESTER1. Pengertian Program SemesterProgram semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan. Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan. 2. Langkah-langkah Penyusunan Program Semestera) Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program Semesterb) Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaranc) Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan.d) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan penjelasanBAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN1. Silabus adalah suatu rencana guru dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk satu mata pelajaran yang didalamnya terdapat kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.2. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembankan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Langkah-langkah penyusunan Program Semester :a) Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.b) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektifc) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.d) Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.3. Program semester berisikan garis-garis mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Langkah-langkah Penyusunan Program Semestera) Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program Semesterb) Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaranc) Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan.d) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan penjelasan

DAFTAR PUSTAKA

Doni, 2011. Kupas Tuntas Tentang Silabus.(diakses tanggal 10 April 2015). http://caramembuatsilabus.blogspot.com/Anonim, 2013. Prinsip Pengembangan silabus.(diakses tanggal 10 April 2015). http://www.m-edukasi.web.id/Pakurrahman, 2012. Penyusunan Program Tahunan, Program Semester dan Pekan Efektif.(diakses tanggal 9 April 2015). http://kistainsamarinda.blogspot.com/