bab ii.docx

8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permanganometri Permanganometri merupakan metode titrasi yang didasarkan atas reaksi oksidasi-reduksi. Untuk keperluan titrasi ini maka digunakan senyawa permanganat. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat yang dapar bereaksi dengan cara berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatan sebagai oksidator juga berbeda-beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda itu. Reaksi yang bermacam-macam ini disebabkan oleh keragaman valensi mangan. KMnO 4 merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisis kimia biasanya digunakan pada larutan asam dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn 2+ (aq) . Pada analisi besi dengan MnO 4 - , contoh disiapkan dengan cara yang sama untuk reaksi dan dititrasi dengan MnO 4 - . Mn 2+ mempunyai warna pink (merah muda) sangat pucat yang dapat dilihat dengan mata telanjang. MnO 4 - berwarna sangat cerah (ungu). Pada titik akhir titrasi larutan yang dititrasi mempunyai warna akhir merah rose dengan hanya penambahan satu tetes lagi MnO 4 - . MnO 4 - dapat digunakan untuk menetukan kadar besi (Trie, 2013).

Upload: nolwing-sheers

Post on 16-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian PermanganometriPermanganometri merupakan metode titrasi yang didasarkan atas reaksi oksidasi-reduksi. Untuk keperluan titrasi ini maka digunakan senyawa permanganat. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat yang dapar bereaksi dengan cara berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatan sebagai oksidator juga berbeda-beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda itu. Reaksi yang bermacam-macam ini disebabkan oleh keragaman valensi mangan.KMnO4 merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisis kimia biasanya digunakan pada larutan asam dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+(aq). Pada analisi besi dengan MnO4-, contoh disiapkan dengan cara yang sama untuk reaksi dan dititrasi dengan MnO4-. Mn2+ mempunyai warna pink (merah muda) sangat pucat yang dapat dilihat dengan mata telanjang. MnO4- berwarna sangat cerah (ungu). Pada titik akhir titrasi larutan yang dititrasi mempunyai warna akhir merah rose dengan hanya penambahan satu tetes lagi MnO4-. MnO4- dapat digunakan untuk menetukan kadar besi (Trie, 2013).

2.2 Kalium Permanganat (KMnO4)Dasar reaksi titrasi oksidimetri adalah reaksi oksidasi reduksi antara zat penitrasi dan zat yang dititrasi. Permanganometri termasuk titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+ sesuai dengan reaksi. Kalium Permanganat termasuk golongan peroksidan yang dapat melepaskan oksigen (prosesoksidasi) sehingga dapat membunuh kuman (bakterisid). Kalium permanganat berupa kristal ungu, mudah larut dalam air. Kalium Permanganat telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Inaktivasi menyebabkan perubahan warna larutan dari ungu menjadi biru.larutan KMnO4 juga digunakan sebagai sebagai iritan, deodoran danastringen.kompres luka dan segala macam infeksi kulit.sebagai antidotum pada intoksikasi bahan bahan yang mudah teroksidasi misalnya alkaloid, kloralhidrat dan barbiturat irigasi kandung kemih yang terinfeksi pencuci perineum pasca persalinan. Efeknya ialah antiseptik, dan astringen.Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Kalium manganat(VII) bukan standar primer. Ini berarti bahwa kalium manganat(VII)tidak dapat dibuat untuk menghasilkan larutan stabil yang konsentrasinya diketahui dengan akurat.Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti: (1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkansebagai oksalat. Penentuan konsentrasi KMnO4 misalnya dapat dilakukan dengan larutan baku Natrium Oksalat. (Takim, 2014).

2.3 FeSO4Besi (Fe) terdapat pada pigmen pernafasan dan dibutuhkan dalamproses perpindahan elektron, baik dalamtubuh hewan maupun tanaman.Namun bila Fe berikatan dengan H2S pada kondisi anaerob di sedimenakan menghasilkan pirit yang diperkirakan menurunkan pH danpotensial redoks sehingga dapat bersifat toksik industri. Kegunaan besiyang paling penting adalah pembuatan baja (alloy). Besi jugaterkandung di dalam air. Meski jumlahnya sangat sedikit, tetapi apabilakadar besi dalam airmelebihi 1 ppm maka dapatmenyebabkan racun Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiaptempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Untuk menentukan jumlah kadar suatu senyawa seringkali dapatdilakukandengan berbagai macam metode. Dalam hal demikian, tugas kimiaanalisiskuantitatif bukan sekedar melakukan penetapan kadar sesuai denganproseduryang ada, tetapi lebih jauh harus dapat menentukan pilihan metode manayangpaling baik dan sesuai. (Yatno, 2010).

2.4 Prinsip Titrasi PermanganometriPermanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4-akan berubah menjadi ion Mn2+dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel.Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi atau yang disebut titik akhir titrasi.Zat organik dapat dioksidasi dengan KMnO4 dalam suasana asam dengan pemanasan. Sisa KMnO4 direduksi dengan asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dapat dititrasi kembali dengan KMnO4 (Sommy, 2012).

2.5 Reaksi-Reaksi dalam PermanganometriKalium Permanganat(KMnO4) telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun.Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer.Satu tetes permanganat 0,1 N memberikan warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi.Warna ini dipergunakan untuk mengindikasikan kelebihan reagen tersebut.Permanganat mengalami beragam reaksi kimia, karena Mangan(Mn) dapat dalam kondisi +2, +3, +4, +6, +7 (Alisa, 2010).a. Reaksi kalium permanganat dalam suasana asamMnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O E0 = 1,51 volt (Omar, 2010)b. Reaksi standarisasi kalium permanganat dengan larutan standar asam oksalat5C2O4- + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O (Omar, 2010)c. Reaksi penentuan kadar Fe secara permanganometri MnO4- + 5Fe2+ + 8H3O+ Mn2+ + 5Fe3+ + 12H2O (Omar, 2010)

2.6 Sumber-Sumber Kesalahan dalam Titrasi PermanganometriSumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada: Larutan pentiter KMnO4pada buret. Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merahrosa. Penambahan KMnO4yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4. Pemberian KMnO4yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4yang telah ditambahkan H2SO4dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4-dengan Mn2+.MnO4-+ 3Mn2++ 2H2O 5MnO2+ 4H+Pemberian KMnO4yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4yang telah ditambahkan H2SO4dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.H2C2O4+ O2 H2O2+ 2CO2 (g)H2O2H2O+O2 (g) Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4yang diperlukan untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan (Jazkri, 2011).

2.7 Aplikasi Permanganometri Pemanfaatan Tulang Sapi Sebagai Sumber Suplemen KalsiumBanyak kalsium dibutuhkan selama pertumbuhan bayi dan anak. Kebutuhan kalsium tidak menurun bersama umur dan sesungguhnya kebutuhannya akan meningkat dengan semakin meningkatnya umur.Tulang sering disebut juga jaringan tulang. Jaringan tulang berbentuk padat dan kuat, memberikan struktur khusus yang disebut tulang. Peran tulang adalah sebagai pembentuk, penegak tubuh, dan pelindung bagian tubuh yang lemah dan vital, biasanya memiliki persyaratan tertentu, misalnya kuat tetapi ringan. Disamping itu, tulang merupakan alat gerak pasif dan merupakan pertautan otot kerangka sebagai alat gerak aktif.Tulang sapi merupakan produk samping atau limbah dari pemotongan ternak, yang dalam pemanfaatannya dapat digunakan menjadi tepung tulang dan digunakan menjadi sumber mineral kalsium dengan mengubahnya menjdai suplemen sebagai zat tambahan bagi tubuh (Citra, 2003).Adapun flowchart analisis kadar kalsium pada tepung tulang adalah sebagai berikut :Mulai

Disiapkan larutan abu tepung

Ditambahkan 3 tetes indikator merah metal dan larutan natrium karbonat

Dititrasi dengan KMnO4 dengan cara titrasi permanganometriEndapan dicuci campuran 125 ml air destilat dan 5 ml H2SO4 pekatDidinginkan lalu endapan di saring dan dibilas dengan NH4OH setetes demi tetes sampai menjadi keruhSaat dipanaskan, tambahkan asam oksalat 3% setetes demi setetesDipanaskan 1-2 jam

Selesai

Gambar 2.1 Flowchart Analisis Kadar Kalsium Pada Tepung Tulang(Citra, 2003)