bab ii tinjauan umum pt. sanbe farma 2.1 sejarah...

55
15 BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Sanbe Farma PT. Sanbe Farma secara resmi didirikan pada tanggal 28 Juni 1974 oleh Drs. Jahja Santoso, Apt., seorang farmasis yang lulus dengan predikat cum laude dari ITB. Pada tahun 1975 pabrik pertama di Jl. Kejaksaan no.35 Bandung mulai melakukan produksi sebagai industri rumah tangga (home industry) dengan jumlah karyawan hanya 4 orang termasuk Bapak Jahja Santoso. Produk pertama yang diproduksi adalah Kapsul Colsancetine ® . Pada tahun 1980, PT. Sanbe Farma berpindah lokasi ke Jl. Industri 1 no.9 Cimahi dengan luas bangunan 8000 m 2 dan luas lahan 10.000 m 2 . Hal ini disebakan karena adanya larangan Pemda tentang lokasi industri di pusat kota dan di tengah pemukiman penduduk. Bangunan ini dikenal dengan PT. Sanbe Farma Unit I dan mulai memproduksi produk non penisilin, non sefalosporin, hormon, dan obat hewan (veterinary) pada tahun 1982. PT. Sanbe Farma mulai berkembang dengan memproduksi produk OTC (Over The Counter) pada tahun 1992. Salah satu produk OTC yang memenangkan grand price “The Most Popular Brand “ di Indonesia tahun 1997 dan 1999 adalah Sanaflu ® , non- drowsy cold and flu. Selain itu, pada tahun 2000 PT. Sanbe Farma memproduksi Poldan Mig ® , obat migrain non resep pertama di Indonesia. Divisi veterinary telah memasarkan sekitar 64 produk kesehatan hewan unggas dan peternakan termasuk vaksin pada tahun 1985. Pada tahun 2005 veterinary mulai memproduksi beberapa obat hewan untuk ikan dan udang Universitas Sumatera Utara

Upload: duongnhi

Post on 06-Feb-2018

364 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

15

BAB II

TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA

2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Sanbe Farma

PT. Sanbe Farma secara resmi didirikan pada tanggal 28 Juni 1974 oleh Drs.

Jahja Santoso, Apt., seorang farmasis yang lulus dengan predikat cum laude dari ITB.

Pada tahun 1975 pabrik pertama di Jl. Kejaksaan no.35 Bandung mulai melakukan

produksi sebagai industri rumah tangga (home industry) dengan jumlah karyawan

hanya 4 orang termasuk Bapak Jahja Santoso. Produk pertama yang diproduksi

adalah Kapsul Colsancetine®.

Pada tahun 1980, PT. Sanbe Farma berpindah lokasi ke Jl. Industri 1 no.9

Cimahi dengan luas bangunan 8000 m2 dan luas lahan 10.000 m2. Hal ini disebakan

karena adanya larangan Pemda tentang lokasi industri di pusat kota dan di tengah

pemukiman penduduk. Bangunan ini dikenal dengan PT. Sanbe Farma Unit I dan

mulai memproduksi produk non penisilin, non sefalosporin, hormon, dan obat hewan

(veterinary) pada tahun 1982.

PT. Sanbe Farma mulai berkembang dengan memproduksi produk OTC (Over

The Counter) pada tahun 1992. Salah satu produk OTC yang memenangkan grand

price “The Most Popular Brand “ di Indonesia tahun 1997 dan 1999 adalah Sanaflu®,

non- drowsy cold and flu. Selain itu, pada tahun 2000 PT. Sanbe Farma memproduksi

Poldan Mig®, obat migrain non resep pertama di Indonesia.

Divisi veterinary telah memasarkan sekitar 64 produk kesehatan hewan

unggas dan peternakan termasuk vaksin pada tahun 1985. Pada tahun 2005

veterinary mulai memproduksi beberapa obat hewan untuk ikan dan udang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

16

(aquaculture). Divisi ini telah memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing

Practices) untuk 7 jenis produk. Aktivitas di unit I terus berkembang sampai saat ini.

Pada tahun 1996 bangunan PT. Sanbe Farma unit II didirikan untuk

memenuhi tuntutan produksi yang semakin besar dan sesuai dengan CPOB, dimana

bangunan untuk produk penisilin dan sefalosporin harus diproduksi di bangunan

terpisah. Luas bangunan unit II adalah 5.600 m2 (5 lantai) dan luas lahan 4.900 m2.

Unit II memproduksi khusus produk beta laktam dan sefalosporin dengan berbagai

macam bentuk sediaan. San-Qlin-Eq juga terdapat di unit II, sebagai laboratorium

studi bioavabilitas dan bioekivalensi untuk pengujian klinik dan preklinik produk-

produk PT. Sanbe Farma dan juga menerima order dari perusahan lain.

Gedung obat jadi (Finished Good Warehouse) dengan luas bangunan 6.160

m2 (3 lantai) dan luas lahan 5.980 m2 dibangun pada tahun 2003. Gedung Obat Jadi

(GOJ) adalah tempat menyimpan obat jadi hasil pengemasan dari unit I, II, dan III.

GOJ dilengkapi dengan cool storage untuk penyimpanan vaksin dan lemari khusus

untuk penyimpanan obat psikotropika.

Bangunan unit III dan Caprifarmindo Laboratories mulai difungsikan pada

tahun 2005 dengan luas bangunan 29.000m2 dan luas lahan ±200.000 m2.

Pembangunan unit III mengacu pada CPOB Australia, yang menjadikannya industri

farmasi pertama yang dikendalikan oleh SCADA (Supervisory Computer

Automatization Data Acquisition). Di unit III juga terdapat WWTP (Water Waste

Treatment Plant) juga untuk pengolahan limbah dari unit I dan II.

2.2 Visi dan Misi

Visi : Menjadi penyedia produk generik dan OTC yang dikenali di

seluruh dunia.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

17

Misi :

1. Integrity

Sebagai penyedia produk dan pelayanan yang berkualitas

2. Highest Regard for People

Orang merupakan pondasi kesuksesan Sanbe, dan Sanbe mengkaji,

memotivasi, dan memakai orang dengan kemampuan dan

kompetensi yang baik.

3. Kepuasan Konsumen

Sanbe akan bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen

tepat waktu dengan kemampuan terbaik Sanbe.

4. Komunitas

Sanbe akan mengirim produknya yang berkualitas untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan.

5. Inovasi

Sanbe akan selalu melakukan inovasi

6. Team Work

Saling bekerja sama dalam satu team dan saling percaya.

7. Performance

Sanbe selalu menetapkan standar yang tinggi dan mencapai sukses

hari demi hari melebihi standar yang ditetapkan dengan rasa tidak

ketidak puasan untuk mendapatkan kemenangan

8. Leadership

Sanbe akan memimpin apapun yang kami lakukan dengan cara

kami yang unik dan memotivasi tidak hanya anggota Sanbe saja

tetapi juga di dalam industri.

2.3 Lokasi dan Sarana Produksi

PT. Sanbe Farma mempunyai beberapa tempat untuk melakukan aktivitas

produksi yaitu:

a. PT. Sanbe Farma unit I di Jl. Industri 1 no.9 Cimahi memproduksi produk non

beta laktam , non sefalosporin , dan obat hewan (veterinary)

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

18

b. PT. Sanbe Farma unit II di Jl. Leuwigajah no.162 Cimahi memproduksi produk

betalaktam (lantai 2) dan sefalosporin (lantai 4)

c. PT. Sanbe Farma unit III Jl. Industri Cimareme no.8 Padalarang memproduksi

SVP (Small Volume Parenteral = injeksi volume kecil), LVP (Large Volume

Parenteral = injeksi volume besar), tetes mata, sediaan steril semisolid, sediaan

serbuk injeksi steril.

d. Gudang bahan baku (GBB) berada di masing-masing unit, gudang bahan

pengemas berada di Jl. Leuwigajah no.174 Cimahi, dan Gudang obat jadi (GOJ)

di Jl. Leuwigajah no.184 Cimahi. Jadi, Total luas bangunan PT. Sanbe Farma

(unit I,II, dan III, GBB, GOJ, dan Caprifarmindo) 52.360 m2 dan luas lahan ±

241.880 m2.

2.4 Penerapan CPOB di PT. Sanbe Farma Unit II

PT. Sanbe Farma memperoleh grade A melalui audit CPOB untuk ketiga unit

bangunan pabrik. Seluruh produk PT. Sanbe Farma yang dikeluarkan telah mendapat

sertifikat CPOB dengan total ± 43 sertifikat CPOB.

2.4.1 Personalia

PT. Sanbe Farma mempunyai karyawan ± 522 orang yang terdiri dari staf,

karyawan tetap dan karyawan kontrak. Para karyawan terhimpun dalam wadah

Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) PT. Sanbe Farma. Setiap karyawan harus

memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk

menjalankan tanggung jawabnya masing-masing. Mereka harus memiliki kesehatan

fisik dan mental yang baik dalam melaksanakan tugasnya, hal ini dapat diketahui dari

pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan. Mereka juga hendaknya memiliki sikap

dan kesadaran yang tinggi untuk mewujudkan CPOB.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

19

2.4.1.1 Organisasi, Kualifikasi dan Tanggung Jawab

Struktur organisasi di PT. Sanbe Farma terdiri dari bagian produksi dan

pengawasan mutu yang dipimpin oleh orang yang berbeda. Tiap manajer tidak

memiliki kepentingan lain diluar pabrik, sehingga tidak menghambat dan membatasi

tanggung jawabnya serta tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pribadi atau

finansial.

Manajer produksi PT. Sanbe Farma dipimpin oleh seorang apoteker yang

cakap, terlatih dan memiliki pengamalan kerja minimal 3 tahun dalam berbagai

proses produksi, perencanaan proses, dan kemampuan manajerial yang bagus. Pada

umumnya jabatan manajer produksi dipegang oleh seorang yang telah cukup lama

bekerja di PT. Sanbe Farma karena telah mengenal seluk beluk perusahaan serta juga

telah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Manajer produksi bertanggung jawab

untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan tiap tahap dalam proses produksi serta

menjamin kesesuaian prosedur tersebut dengan spesifikasi yang telah ditentukan

perusahaan. Ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawab manajer produksi :

a) Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan obat, mulai dari penerimaan

bahan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman obat ke GOJ.

b) Memberikan pengarah teknis dan administrasi untuk semua pelaksanaan

operasional kerja.

c) Bersama-sama dengan manajer perencanaan dan pengadaan bahan dalam

menyusun rencana produksi.

d) Bertanggung jawab untuk memeriksa catatan pengolahan batch dan catatan

pengemasan batch serta menjamin bahwa produksi dilaksanakan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

20

e) Jika ada kegagalan dalam produksi, mendiskusikannya dengan manajer

pengawasan mutu dan mencari penyebab serta jalan keluarnya.

f) Bertanggung jawab agar peralatan dan ruangan untuk keperluan produksi

dikualifikasi dan divalidasi serta dipakai dengan benar.

g) Membantu pelaksanaan inspeksi CPOB dan menjaga pelaksanaan terhadap

peraturan CPOB.

h) Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan produksi dan pengemasan.

i) Bertanggung jawab menjaga moral kerja yang tinggi, kemampuan,

pengembangan, dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua

karyawan yang dibawahinya.

j) Membuat laporan bulanan dan anggaran tahunan untuk bagian produksi.

k) Mengusahakan perbaikan biaya produksi.

Manajer pengawasan mutu PT. Sanbe Farma adalah seorang apoteker yang

cakap, terlatih, yang dapat bekerja secara professional. Ruang lingkup tugas,

wewenang, dan tanggung jawab dari manajer pengawasan mutu adalah :

a) Manajer pengawasan mutu diberi wewenang dan tanggung jawab penuh atas

penyusunan, verifikasi, dan pelaksanaan seluruh prosedur pengawasan mutu.

b) Manajer pengawasan mutu sebagai satu-satunya yang memiliki wewenang untuk

meluluskan bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan obat jadi. Bila produk

tersebut tidak sesuai dengan spesifikasinya, atau bahan yang dibuat tidak sesuai

dengan prosedur yang disetujui dan kondisi yang ditentukan maka manajer

produksi langsung menolaknya.

c) Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan tugas di laboratorium kimia,

mikrobiologi, pelaksanaan pengawasan dalam proses (In Process Control/IPC)

maupun pelaksanaan CPOB.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

21

d) Bertanggung jawab untuk menjamin bahwa semua pengujian dilaksankan dengan

metode yang benar dan telah disetujui.

e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi bahan baku, bahan pengemas,

maupun proses produksi.

f) Bertanggung jawab untuk meninjau sebuah catatan pengolahan batch dan catatan

pengemasan batch sebelum meluluskan obat jadi.

g) Jika ada kegagalan dalam produksi, mendiskusikan hal tersebut dengan manajer

produksi dan ikut serta mencari penyebab dan jalan keluarnya.

h) Bertanggung jawab atas pengadaan, pemakaian, dan pembuatan pereaksi (baku

pembanding primer dan baku pembanding sekunder).

i) Bertanggung jawab agar alat-alat untuk analisis dipakai serta dijaga dengan

benar, dikalibrasi dan senantiasa tersedia suku cadangnya.

j) Bertanggung jawab moral kerja yang tinggi, kemampuan, pengembangan dan

pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang

dibawahinya.

k) Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi CPOB dan menjamin pelaksanaan

CPOB secara ketat.

l) Membuat laporan bulanan dan anggaran tahunan bagian pengawasan mutu.

m) Memastikan bahwa semua prosedur analisa disimpan secara baik dan benar.

n) Mengusahakan perbaikan biaya pengawasan mutu.

Manajer produksi dan pengawasan mutu bertanggung jawab dalam

penyusunan dan pengesahan prosedur tertulis, pemantauan, dan pengawasan

lingkungan pembuatan obat, pemberian persetujuan kepada pemasok bahan,

pengamanan produk dan bahan dari kerusakan dan penurunan mutu, serta bekerja

sama dalam penyimpanan dokumen-dokumen.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

22

Manajer produksi dan manajer pengawasan mutu dibantu oleh beberapa

apoteker dan supervisor dalam pelaksanaan pengawasan secara langsung di lapangan.

Supervisor ini bertanggung jawab secara langsung kepada manajer produksi atau

manajer pengawasan mutu. Supervisor di bagian produksi harus memiliki

pengalaman dan pengetahuan dalam teknik pembuatan obat, CPOB dan keterampilan

dalam kepemimpinanya. Untuk supervisor di bagian pengawasan mutu harus

memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bidang analisis kimia, mikrobiologi,

CPOB dan keterampilan dalam kepemimpinan.

Uraian tugas dan tanggung jawab setiap karyawan yang bekerja di PT. Sanbe

Farma diberikan dalam bentuk tertulis yang berisi pengetahuan, keterampilan, serta

kemampuan yang harus dimiliki oleh karyawan. Uraian tugas secara umum, tugas dan

tanggung jawab karyawan serta hubungan kerja dengan karyawan lain, dibaca dan

dapat dimengerti oleh karyawan yang bersangkutan. Kemudian ditandatangani dan

diserahkan kepada kepala bagian personalia dan inspeksi diri serta kepada karyawan

yang bersangkutan.

2.4.1.2 Pelatihan

PT. Sanbe Farma mengikutsertakan langsung seluruh karyawan dalam proses

produksi dan pembuatan obat. Tindakan professional dalam melakukan proses

produksi oleh karyawan diawali dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk

memperkenalkan segala bentuk kegiatan produksi yang disertai dengan protap-protap

yang ada sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Untuk meningkatkan

kualitas produk yang dihasilkan, sangatlah tergantung pada semua tindakan yang

dilakukan karyawan selama proses, termasuk operator. Untuk itu, perlu juga diadakan

pelatihan mengenai higiene perorangan serta prosedur pemakai dan pembersihan alat.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

23

Pelatihan diberikan oleh tenaga yang kompeten, biasanya diberikan oleh

bagian pelatihan dan selalu dievaluasi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Di

PT. Sanbe Farma terdapat 2 macam pelatihan, yaitu :

Pelatihan internal yang diberikan oleh bagian pelatihan, manajer produksi,

dan manajer pengawasan mutu.

Pelatihan eksternal yang diberikan oleh pihak luar seperti supplier atau

produsen mesin.

Staf biasanya mengikuti pelatihan-pelatihan diluar, seperti seminar-seminar

atau pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak lain. Staf yang mendapat pelatihan

tersebut dapat mensosialisasikan materi yang didapatnya kepada karyawan lainnya di

perusahaan.

Untuk karyawan yang bekerja di bagian steril, diberi pelatihan khusus tentang

higiene perorangan, ruang steril, tata cara berganti pakaian, cara sterilisasi, prosedur

desinfeksi, sanitasi ruangan steril, dan sebagainya. Karyawan yang bekerja dengan

resiko yang tinggi diberi pelatihan intensif tentang keselamatan dan kesehatan kerja,

penanganan bahan berbahaya, untu mengurangi resiko bila terjadi kecelakaan kerja.

Pelatihan CPOB di PT. Sanbe Farma diberikan secara berkala minimal setiap

satu tahun sekali untuk mengevaluasi kerja, kemungkinan terjadi perubahan baru

dalam produksi dan juga diharapkan karyawan lebih terbiasa dalam menerapkan

CPOB dalam rangkaian kegiatan produksi yang mereka lakukan. Khususnya untuk

karyawan yang bekerja pada ruang steril dan daerah bersih, kepada mereka yang

mempunyai resiko tinggi kontak dengan bahan-bahan toksik atau bahan yang

menimbulkan reaksi alergi seperti beta laktam dan sefalosporin. Penerapan CPOB

yang efektif dan efisien dapat memperkecil terjadinya resiko kesalahan.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

24

Program pelatihan dibuat oleh kepala bagian pelatihan dan inspeksi diri atas

persetujuan manajer produksi dan manajer pengawasan mutu. Program pelatihan

meliputi :

Orientasi umum

Pelatihan di tempat kerja

Pendidikan kerja

Program pelatihan dapat berupa pendidikan di kelas dengan memberikan

ceramah, slide, film atau peragaan langsung di tempat kerja. Materi pelatihan diambil

dari berbagai sumber yang terpercaya dan selalu diperbaharui agar tetap akurat.

Catatan pelatihan setiap karyawan disimpan dengan baik oleh kepala bagian

pelatihan dan inspeksi diri serta departemen yang terkait untuk melihat kemajuan

setiap karyawan. Materi pelatihan yang digunakan juga disimpan sebagai bukti bahwa

telah dilakukan pelatihan tersebut.

Untuk menilai kualifikasi karyawan yang diadakan selama pelatihan,

penilaian biasanya dilakukan dengan memberikan pertanyaan tertulis sebelum dan

sesudah pelatihan, untuk mengukur sejauh mana karyawan dapat memahami materi

pelatihan. Hasil penilaian setiap karyawan disimpan oleh kepala bagian pelatihan dan

inspeksi diri.

2.4.2 Bangunan dan Fasilitas

Bangunan dan fasilitas hendaklah memiliki desain, konstruksi, dan letak yang

memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan

pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat

sedemikian rupa untuk memperkecil resiko terjadinya kekeliruan, pencemaran-silang

dan kesalahan lain, dan memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

25

efektif untuk menghindarkan pencemaran-silang, penumpukan debu atau kotoran, dan

dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat.

PT. Sanbe Farma dibangun dikawasan industri yang jauh dari pemukiman

penduduk dan dari tempat pembuangan sampah. Sumber cemaran yang tidak dapat

dihindari adalah pencemaran udara oleh kendaraan karena dibangun di dekat jalan

raya yang cukup padat frekuensi lalu lintasnya. Untuk mengatasi polusi udara ini,

ruangan dilengkapi dengan sistem pengolahan udara (Air Handling Unit System)

dengan memasang filter udara, antara lain:

a) HEPA filter dengan efisiensi 99,997% untuk ruangan steril dan 95% untuk

ruangan non-steril.

b) Medium Filter dengan efisiensi 60-70%

c) Pre-filter dengan efisiensi 30-40%

Konstruksi bangunan unit II dibuat cukup tinggi dari permukaan tanah dan

dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang baik, untuk mencegah resiko banjir

dan rembesan air tanah. Dinding luar bangunan diberi cat yang tahan terhadap

pengaruh cuaca dan air. Permukaan bagian dalam (dinding, lantai dan langit-langit)

licin dan bebas dari retak dan sambungan terbuka dan mudah dibersihkan serta

didesinfeksi. Lantai dan dinding kedap air. Sudut-sudut antara dinding, langit-langit

dan lantai berbentuk lengkungan sehingga tidak menahan kotoran.

Didalam ruang produksi tidak ada pipa-pipa yang menempel didinding

kecuali pipa untuk mengalirkan air untuk produksi steril yang terbuat dari stainless

steel. Untuk mencegah bersarangnya binatang-binatang seperti binatang pengerat dan

hama dilakukan pest control secara rutin.

Tata letak ruang diatur sedemikian rupa untuk mencegah kontaminasi silang

dan sesuai dengan alur produksi (urutan tahap produksi) dan sesuai dengan kelas

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

26

kebersihan yang disyaratkan. Sistem pengaturan udara di ruang produksi dibuat sesuai

dengan kelas ruangan dan dilengkapi dengan sarana pengatur suhu dan kelembaban

udara serta filter udara.

Tabel 1. Susunan dan tata letak ruang di unit II

Lantai Ruangan/Kegiatan

1 Resepsionis, Gudang Bahan Baku, San-Qlin-Eq, bagian personalia dan

umum, administrasi, bagian teknik, dan pengemasan produk penisilin

2 daerah produksi Penisilin, penerimaan bahan baku Pencillin, gudang

bahan pengemas (Polycellonium), ruang plant manager, ruang manager

produksi, ruang sampling bahan baku Penisilin dan ruang timbang.

3 Bagian pengawasan mutu, bagian penelitian dan pengembangan

(Research and Development) serta bagian compliance.

4 Sefalosporin, penerimaan bahan baku Sefalosporin, ruang sampling bahan

baku Sefalosporin, gudang bahan pengemas (Polycellonium) dan bagian

pengemasan Sefalosporin.

5 Kantin umum, bagian validasi

Produksi obat golongan beta-laktam dilakukan di ruangan terpisah dengan

produksi sefalosporin sesuai dengan persyaratan CPOB. Terdapat ruang antara dan

koridor untuk lalu lintas bagi karyawan dan barang tanpa harus melalui ruangan

produksi. Kamar ganti dan tempat penyimpanan (locker) berhubungan langsung

dengan daerah produksi tetapi letaknya terpisah. Toilet dibuat tidak berhubungan

langsung dengan area produksi atau area penyimpanan serta dilengkapi dengan

ventilasi yang baik

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

27

PT. Sanbe Farma menyediakan tempat-tempat khusus untuk kegiatan seperti :

a. Penerimaan bahan baku dilantai 1

b. Gudang bahan baku untuk produksi beta-laktam (lantai 2) dan sefalosporin

(lantai 4).

c. Ruang penimbangan dan ruang penyimpanan hasil penimbangan.

d. Ruang pengolahan sesuai sediaan seperti ruang pencampuran, ruang

pencetakan dan penyalutan kaplet, ruang pengisian kapsul, ruang pengisian

sirup kering, ruang pencucian dan sterilisasi alat serta pakaian, ruang

pengisian injeksi kering steril, ruang penyetripan, dan ruang karantina untuk

menuju tahap produksi selanjutnya, dan ruang pengawasan dalam proses (In

Process Control).

e. Ruang pengemasan sekunder untuk beta-laktam dilantai 1 dan sefalosporin

dilantai 4.

f. Laboratorium PT. Sanbe Farma terdiri atas bagian pengawasan mutu dan

bagian penelitian dan pengembangan.

Untuk mencegah ruangan mencemari produk maka dilakukan pembersihan

dan perawatan bangunan dengan metode khusus sesuai protap secara rutin dan teratur.

Instalasi listrik di unit II sudah cukup memadai untuk membantu kelancaran produksi.

Pintu darurat selalu terutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan hanya

dibuka jika terjadi kebakaran.

Ruangan pengolahan produk steril dirancang dan dibangun secara khusus dan

terpisah dari daerah produksi lain. Pemisahan ruangan dilakukan untuk kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

a) Pembuka kemasan komponen bahan baku steril melalui Pass through

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

28

b) Kegiatan pencucian peralatan dan wadah untuk produksi steril dilakukan

diruangan terpisah dengan kegiatan pencucian pakaian.

c) Terdapat ruang pengisian injeksi kering yang dilakukan dibawah LAF

(Laminar Air Flow), sedangkan untuk proses sealing vial menggunakan

alucap dilakukan di ruangan capping.

d) Terdapat ruang penyangga udara (ruang antara) yang menghubungkan ruang

ganti pakaian dengan ruang pengisian produk steril. Untuk mengganti pakaian

non steril dengan pakaian steril disediakan ruang ganti pakaian 1 dan 2 yang

dipisahkan oleh ruang antara. Ruang ganti pakaian 1 dilengkapi dengan

fasilitas cuci tangan dan alat pengering tangan dengan sistem udara kering.

2.4.3 Mesin-Mesin dan Peralatan

Peralatan yang digunakan di PT. Sanbe Farma dalam pembuatan obat telah

memiliki rancang bangun, konstruksi dan ukuran yang tepat sehingga mutu yang

dirancang untuk tiap produk obat terjamin secara seragam dari batch ke batch serta

memudahkan dalam perawatan pembersihan. Sebelum digunakan dalam pembuatan

obat, peralatan divalidasi terlebih dahulu.

2.4.3.1 Rancang Bangun dan Kontruksi

1. PT. Sanbe Farma menggunakan peralatan dengan bahan yang inert yang digunakan

untuk bagian yang bersentuhan dengan bahan baku, produk antara atau produk

ruahan antara lain :

• Stainless steel AISI (American Iron and Steel Institute) 304 sebagai bagian

luar peralatan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk (non contact

part).

• Stainless steel AISI (American Iron and Steel Institute) 316 yang digunakan

untuk bagian mesin yang kontak dengan produk.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

29

Stainless steel AISI 316 dan 304 terdiri dari 2 tipe yaitu tipe L (Low Carbon) dan

tipe biasa.

1. Bila tidak dapat dihindarkan penggunaan pelumas yang bersentuhan langsung

dengan produk (punch dan die), digunakan pelumas khusus yang memenuhi

kualitas food grade. Pelumas yang biasa digunakan adalah heavy duty pure food

lubricant.

2. Peralatan yang digunakan dirancang sederhana sehingga mudah dibongkar dan

dipasang kembali sebelum dan sesudah pembersihan dan tidak ada bagian yang

tidak terjangkau pada saat pembersihan sehingga tidak ada bagian sisa produk dan

larutan pencuci. Permukaan peralatan terbuat dari bahan yang tidak mudah

tergores.

3. Peralatan tidak boleh menimbulkan akibat yang bisa merugikan produk. Misalnya

karena bocornya katup, meneteskan zat pelumas atau karena perbaikan,

pemeliharaan, modifikasi yang salah. Setiap sambungan alat yang memerlukan

pelumas dilengkapi oleh klep, supaya zat pelumas tidak menetes keluar dan

mencemari produk.

4. Semua peralatan yang dipakai untuk pengolahan bahan kimia yang mudah

terbakar ditempatkan di daerah kedap ledakan dan dilengkapi dengan

perlengkapan elektrik serta dibumikan secara sempurna.

5. Peralatan untuk menimbang sebelum dipakai, diverifikasi terlebih dahulu dengan

cara menyesuaikan nilainya dengan anak timbangan standar sesuai dengan

instruksi dalam protap. Kalibrasi dan validasi peralatan dilakukan oleh tim yang

bertanggang jawab secara rutin dan teratur.

6. Unit II hanya memproduksi sediaan kering, oleh karena itu penyaringan

dilakukan terhadap udara yang kontak dengan bahan obat.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

30

2.4.3.2 Pemasangan dan Penempatan

Peralatan diletakkan sedemikian rupa untuk memperkecil kemungkinan

kontaminasi silang antar bahan diruang yang sama. Peralatan ditempatkan dengan

jarak yang cukup renggang dari peralatan lain untuk memberikan keleluasaan kerja

bagi karyawan dan memastikan tidak terjadinya mix up.

Setiap ruangan produksi hanya terdapat satu peralatan yang digunakan dalam

proses pengolahan untuk melakukan satu tahapan produksi. Semua ban terbuka dan

kerekan telah dilengkapi dengan pengaman untuk menahan alat pada lantai sehingga

tidak bergerak.

Saluran pipa, air dan udara mudah dijangkau dan telah dilengkapi dengan

penandaan yang jelas untuk mencegah kekeliruan pemakaian. Penandaan berupa label

berisi keterangan nama bahan yang terdapat dalam saluran pipa, tanda panah yang

menunjukkan arah aliran bahan yang terdapat didalamnya. Pipa udara diberi

keterangan mengenai temperatur dan tekanannya.

Semua peralatan utama, telah diberi penomoran yang jelas untuk

menunjukkan identitas : penempatan alat, peralatan untuk sediaan steril atau non

steril, kegunaan dan nomor urut berdasarkan waktu kedatangan alat. Semua pipa,

tangki, selubung pipa uap atau pipa pendingin telah dilapisi dengan glass wool untuk

mencegah kecacatan dan kehilangan energi. Saluran pipa ke alat yang bertekanan

(seperti autoklaf) telah dilengkapi dengan perangkap uap dan saluran pembuangan

yang berfungsi dengan baik.

Sistem penunjang (ventilasi, pengatur suhu, kelembaban dan tekanan udara)

divalidasi secara rutin dan teratur oleh tim validasi dari bagian penelitian dan

pengembangan untuk memastikan kesesuaian fungsi dan tujuannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

31

\2.4.3.3 Pemeliharan

Semua peralatan dirawat secara rutin dan teratur. Peralatan dibersihkan

sebelum dan sesudah pemakaian untuk mencegah kontaminasi silang yang dapat

mengubah identitas, kualitas, dan kemurnian produk yang dihasilkan. Proses

perawatan dilakukan sesuai dengan instruksi dalam protap.

Setiap pemakaian peralatan dicatat dalam buku khusus (log book) yang

menunjukkan :

Nama, tipe, dan merek alat

Jenis ruang yang digunakan

Nomor urut

Tanggal dan jam alat tersebut mulai dipakai

Nama produk serta nomor batch

Tanggal dan jam alat tersebut selesai dipakai

Tanggal dan jam alat tersebut mulai dibersihkan

Tanggal dan jam alat tersebut selesai dibersihkan

Paraf operator yang melaksanakan proses produksi serta paraf pengawas

Paraf operator yang melaksankan pembersihan alat serta paraf pengawas yang

memeriksa hasil pembersihan.

2.4.4 Sanitasi dan Higiene

Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi pada PT. Sanbe Farma telah

diterapkan pada berbagai aspek pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan higiene

melingkupi antara lain : personalia, bangunan, dan peralatan. Sumber pencemaran

dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

32

2.4.4.1 Higiene Personalia

Setiap karyawan PT. Sanbe Farma harus menjalani pemeriksaan kesehatan

baik sebelum diterima menjadi karyawan maupun selama bekerja. Pemeriksaan

secara berkala dilakukan oleh dokter pribadi perusahaan. Pemeriksaan terhadap

karyawan baru berupa pemeriksaan bersifat umum dan khusus (pemeriksaan buta

warna dan mata). Untuk setiap staf dan karyawan, diperlukan hasil pemeriksaan

rontgen. Pemeriksaan terhadap karyawan lama berupa pemeriksaan secara visual.

Semua karyawan telah menerapkan higiene perorangan dengan baik.

Pelatihan mengenai penerapan higiene perorangan dilakukan pada saat karyawan

mulai masuk kerja dan diulangi setiap tahun untuk mengingatkan kembali. Penerapan

higiene perorang ini meliputi :

1. Kesehatan perorangan

2. Pembersihan perorangan

3. Kebiasaan higiene

4. Tata cara berpakaian

5. Tata cara keluar masuk daerah produksi

Karyawan yang mengidap suatu penyakit yang dapat menurunkan kualitas

produk, misalnya infeksi mata diberikan surat sakit dan diizinkan pulang. Karyawan

yang menderita luka terbuka, luka tersebut harus ditutup dengan sempurna

menggunakan kasa steril dan tidak boleh menangani produk secara langsung sampai

benar-benar sembuh.

Karyawan melaporkan bila ada sesuatu yang menurut penilaian mereka dapat

mempengaruhi kualitas produk, misalnya adanya kesalahan baik sengaja atau tidak

pada proses pengolahan, ruangan kotor, adanya kontaminasi pada bahan, kerusakan

mesin, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

33

Karyawan yang menangani bahan baku, produk antara maupun produk ruahan

secara langsung, telah menggunakan sarung tangan. Untuk keamanan sendiri dan

menjamin perlindungan produk dari pencemaran, setiap karyawan telah dilengkapi

dengan pakaian pelindung khusus sesuai dengan kelas kebersihannya. Pakaian

pelindung yang digunakan harus bersih, oleh karena itu pencucian pakaian dilakukan

secara terjadwal. Pencucian pakaian untuk bagian pengayakan dan pencampuran

dilakukan setiap hari, sedangkan bagian yang lain umumnya 3 hari sekali. Untuk

pakaian steril, dicuci setiap selesai digunakan dan dilakukan di ruang pencucian yang

berbeda dengan pakaian non steril. Pakaian steril dicuci dengan deterjen khusus dan

disterilkan dalam autoklaf pada suhu 122oC selama 1 jam.

Karyawan tidak diizinkan keluar masuk daerah produksi secara sembarangan.

Hanya karyawan yang berkepentingan yang boleh masuk ke ruang produksi.

Keperluan yang tidak mengharuskan masuk ke daerah produksi, biasanya dilakukan

di ruang antara.

Karyawan diwajibkan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun

antiseptik dan mengeringkannya dengan mesin pengering tangan sebelum masuk ke

daerah produksi. Prosedur ini harus disesuaikan dengan prosedur yang ada dalam

protap. Untuk tujuan tersebut telah dipasang poster yang sesuai.

Karyawan tidak diperbolehkan merokok, makan, minum, mengunyah,

memelihara tanaman, menyimpan makanan, minuman, bahan untuk merokok, atau

obat pribadi kedalam area produksi, laboratorium, gudang, dan area lain yang

berdampak terhadap mutu produk. Kegiatan diatas hanya dapat dilakukan di area

yang ditentukan. Semua barang pribadi karyawan harus disimpan didalam locker.

Prosedur higiene perorangan termasuk persyaratan untuk mengenakan

pakaian pelindung, telah diberlakukan bagi semua orang yang memasuki daerah

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

34

produksi, baik bagi mereka yang bekerja tetap atau sementara serta bagi non

karyawan yang berada di daerah perusahaan misalnya staf, pimpinan, kontraktor,

pengunjung, dan tim inspektur.

2.4.4.2 Sanitasi Banguan dan Fasilitas

Gedung telah dirancang dengan baik, untuk memudahkan pelaksanaan

sanitasi, baik pada permukaan lantai, langit-langit, dan dinding terbuat dari bahan

khusus yang mudah dibersihkan.

Jumlah toilet untuk karyawan sudah cukup memadai dan berada di luar

daerah produksi. Toilet mudah dicapai dari area kerja dan dilengkapi dengan sistem

ventilasi yang baik. Bak cuci tidak terdapat di daerah steril untuk menghindari

pencemaran.

Fasilitas khusus untuk penyimpanan bahan pribadi karyawan dan tempat

penggantian pakaian telah tersedia. Masing-masing karyawan diberi locker dan telah

tersedia rak khusus untuk meletakkan sepatu atau sandal rumah. Penyimpanan dan

konsumsi makanan hanya dilakukan di ruang makan atau kantin di lantai 2 (untuk

personil beta laktam), lantai 4 (untuk personil sefalosporin) dan lantai 5 (untuk

personil lainnya) serta dilakukan hanya pada jam istirahat. Diluar jam istirahat,

karyawan dilarang masuk ruang makan kecuali mendapat izin dari kepala bagian.

Sampah dikumpulkan di tempat sampah yang tertutup dan dikosongkan

secara rutin supaya tidak menumpuk dan dilakukan oleh karyawan dari bagian umum.

Tempat sampah tidak ditempatkan di sembarang tempat karena merupakan salah satu

sumber pencemaran.

Rodentisida dan insektisida hanya dipakai diluar daerah produksi. Fumigasi

hanya dilakukan pada saat proses desinfeksi ruangan. Bahan pembersih disimpan di

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

35

ruangan khusus, supaya tidak mencemari produk. Pemakaian bahan-bahan ini harus

sesuai dengan intruksi dalam protap.

Protap yang menerangkan tentang penanggung jawab sanitasi dan

pelaksanaan secara rinci jadwal pembersihan, metode pembersihan, peralatan, bahan

pembersih, dan fasilitas yang harus dibersihkan telah dibuat.

2.4.4.3 Pembersihan dan Sanitasi Peralatan

Setelah selesai digunakan, pada peralatan yang akan dibersihkan ditempelkan

label “UNTUK DIBERSIHKAN”, kemudian oleh operator alat atau mesin tersebut

dibersihkan sesuai dengan protap. Setelah bersih, pada peralatan tersebut ditempelkan

label “BERSIH”. Sebelum digunakan kembali, peralatan diperiksa kembali

kebersihannya oleh pengawas untuk memastikan bahwa peralatan benar-benar bersih

dan siap untuk dipakai.

Kebersihan umumnya dilakukan dengan cara vakum dan lap basah (kanebo).

Metode pembersihan dilakukan sesuai instruksi dalam protap untuk masing-masing

peralatan. Pembersihan dan penyimpanan peralatan yang dapat dipindah-pindahkan

dan penyimpanan bahan pembersih telah dilakukan dalam ruangan yang terpisah dari

ruang produksi.

Prosedur tertulis untuk pembersihan dan sanitasi peralatan serta wadah yang

digunakan dalam pembuatan obat telah dibuat cukup rinci dan ditaati. Prosedur ini

telah dirancang dengan tepat agar pencemaran oleh bahan pembersih dan sanitasi

dapat dicegah. Prosedur ini meliputi penanggung jawab kebersihan, jadwal, metode,

peralatan dan bahan yang dipakai dalam pembersihan serta metode pembongkaran

dan perakitan kembali peralatan yang diperlukan untuk memastikan terlaksananya

pembersihan yang tepat. Prosedur juga meliputi sterilisasi peralatan, penghilangan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

36

identifikasi batch sebelumnya. Pencatatan mengenai pelaksanaan pembersihan,

sanitasi, sterilisasi dan inspeksi telah dilakukan.

2.4.4.4 Validasi Prosedur Sanitasi dan Higiene

Prosedur sanitasi dan higiene divalidasi dan dievaluasi secara berkala oleh tim

validasi dari bagian penelitian dan pengembangan. Validasi dan evaluasi ini

dilakukan untuk memastikan bahwa hasil penerapan prosedur cukup efektif dan

memenuhi persyaratan yang ditentukan.

2.4.5 Produksi

Produksi merupakan tahap penting dalam suatu pembuatan obat dan perlu

diperhatikan dengan baik dan dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah

ditetapkan sehingga dapat menjamin produk yang menghasilkan obat jadi yang

memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

2.4.5.1 Bahan Awal

PT. Sanbe Farma mulai dari pemasukan, pengeluaran dan sisa bahan dicatat

dalam suatu catatan harian (log book) yang meliputi keterangan mengenai persediaan,

nomor batch atau lot, tanggal penerimaan atau pengeluaran, tanggal diluluskan dan

tanggal daluwarsa dari suatu bahan awal. Setiap bahan awal sebelum dinyatakan lulus

untuk digunakan, dikarantina terlebih dahulu untuk diperiksa oleh bagian pengawasan

mutu (Quality Control) agar memenuhi spesifikasi bahan awal yang sudah ditetapkan.

Bahan awal yang tidak diluluskan diberi label “DITOLAK”, diletakkan di tempat

terpisah, untuk kemudian dikembalikan kepada pemasok atau dimusnahkan.

Setiap penerimaan bahan awal dilakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan

terhadap kebenaran semua data yang ditulis pada label “KARANTINA” dari setiap

wadah bahan baku yang diambil contohnya dan pemeriksaan visual yaitu wadah rusak

atau bocor, tutup wadah yang segelnya rusak atau bekas dibuka, wadah yang

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

37

diragukan keasliannya, label pabrik pembuat tidak tercantum atau tidak jelas, serta

tercium bau asing, basah atau keadaan fisik lain yang berbeda dari biasanya.

Penyimpanan dilakukan dalam ruangan yang telah diatur suhunya, tergantung

dari kestabilan bahan. Persediaan bahan awal diperiksa dalam selang waktu tertentu

untuk meyakinkan bahwa wadahnya bertanda benar dan dalam kondisi yang baik.

Pengambilan contoh ulang dilakukan sebagaimana spesifikasi bahan baku yang telah

ditetapkan dan dipasang label “PENGUJIAN ULANG”.

Penyerahan bahan awal dilakukan diruangan terpisah untuk mencegah

terjadinya kontaminasi silang. Ruangan tersebut dilengkapi dengan vakum yang

digunakan untuk membersihkan debu dan alat timbang yang telah dikalibrasi secara

teratur.

2.4.5.2 Validasi Proses

PT. Sanbe Farma menvalidasi semua proses produksi terutama tahap-tahap

yang kritis yang dilakukan oleh tim validasi dan dilaksanakan sesuai prosedur yang

telah ditetapkan serta didokumenatsikan dengan baik. Validasi yang dilakukan antara

lain : validasi instalasi, validasi operasional, dan validasi kinerja alat.

Sebelum suatu prosedur pengolahan induk diterapkan dilakukan verifikasi

terhadap setiap prosedur pelaksanaan untuk membuktikan bahwa prosedur

bersangkutan cocok untuk pelaksanaan produksi rutin dan proses yang telah

ditentukan akan senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang

telah ditentukan. Perubahan yang berarti pada proses, peralatan dan bahan maka

dilakukan validasi ulang, untuk menjamin bahwa perubahan tersebut akan tepat

menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

38

2.4.5.3 Pencegahan Pencemaran

Pencemaran kimiawi atau mikroba terhadap suatu obat mempengaruhi

kualitas suatu produk tidak dapat diterima. Perhatian khusus diberikan pada masalah

pencemaran silang karena tidak sesuai dengan CPOB.

Cemaran dicegah dengan cara pembersihan setiap selesai melakukan proses

produksi, sterilisasi alat untuk bagian produk steril, udara yang masuk ke ruang

produksi difiltrasi, pengukuran jumlah mikroba dilakukan secara rutin, dan

sebagainya. Untuk mencegah kontaminasi silang karena penggunaan peralatan, maka

setiap ruangan hanya terdapat satu alat untuk melakukan satu tahap produksi.

2.4.5.4 Sistem Penomoran Batch dan Lot

Sistem penomoran batch dan lot di PT. Sanbe Farma secara rinci diperlukan

untuk memastikan bahwa produk antara, produk ruahan, atau produk jadi dapat

dikenali dengan nomor batch atau lot.

PPIC bertugas mengeluarkan nomor TP (Turun Produksi) sebelum tahap

produksi dilakukan. Kemudian bagian administrasi produksi, mencap dokumentasi

yang menunjukkan bulan, tahun, dan batas kadaluwarsa. Bagian administrasi

produksi juga mencatat setiap nomor batch didalam buku khusus.

PT. Sanbe Farma telah menerapkan metode khusus supaya nomor batch yang

sama tidak digunakan secara berulang. Sistem penomoran batch ini digunakan pada

setiap tahap pengolahan dan pengemasan.

2.4.5.5 Penimbangan dan Penyerahan

Penimbangan, penghitungan dan penyerahan bahan baku, bahan pengemas,

produk antara dan produk ruahan merupakan suatu bagian dari alur produksi dan

didokumentasikan secara lengkap, yaitu ditulis dalam catatan pengolahan batch

disertai paraf petugas dan pengawas yang melaksanakan kegiatan tersebut. Catatan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

39

pengelolaam batch juga dilengkapi dengan keterangan rekonsiliasi dari tahapan

proses.

Prosedur penanganan, penimbangan, perhitungan, dan penyerahan bahan

baku, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi dilakukan sesuai dengan

prosedur tertulis. Bahan baku, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi yang

diserahkan harus telah diluluskan oleh bagian pengawasan mutu.

Untuk menghindari mix up, kontaminasi silang serta kehilangan identitas,

maka didaerah penyerahan hanya boleh dilakukan untuk satu batch saja. Setelah

selesai penimbangan, penyerahan dan penandaan bahan baku, produk antara dan

produk ruahan langsung diangkut dan disimpan secara tepat, dan dilakukan

penandaan dengan penempelan label yang berisi keterangan bahan, nama produk

beserta nomor batch-nya, yang ditempelkan dibagian luar tong dan dikemasan.

Sebelum dilakukan penimbangan, pengawas produksi melaksanakan

pemeriksaan ulang terhadap kebenaran penandaan bahan baku, termasuk label

kelulusan dari bagian pengawasan mutu. Pemisahan fisik tidak dilakukan dengan

sekat, tetapi dengan tong yang diberi identitas untuk batch dan diletakkan dalam tong

yang berbeda. Pemeriksaan kebenaran identitas dan jumlah bahan yang ditimbang

diperiksa oleh 2 orang yang berbeda.

Alat timbang dan alat ukur senantiasa diukur kapasitas, ketepatan, dan

ketelitian sebelum digunakan dengan melakukan verifikasi harian sesuai dengan

instruksi pada prosedur tertulis. Tempat penimbangan dan penyerahan harus

dibersihkan setelah selesai dilakukan kegiatan dengan metode sesuai prosedur yang

tertulis. Wadah dan peralatan yang digunakan untuk menimbang harus diperiksa

terlebih dahulu kebersihannya oleh pengawas. Peralatan dan wadah yang sudah

dibersihkan diberi label “BERSIH”.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

40

Bahan baku, produk antara dan produk ruahan yang diserahkan oleh bagian

GBB, diperiksa lagi oleh supervisor produksi, terutama hasil penimbangan dan

penandaannya.

2.4.5.6 Pengembalian

Bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang

dikembalikan ke gudang penyimpanan harus diperiksa lagi kebenaran jumlah dan

identitasnya oleh bagian IPC (In Process Control). Penyimpanan barang-barang

tersebut dilakukan pada kondisi yang sesuai dengan stabilitas bahan.

2.4.5.7 Pengolahan

Semua bahan yang dipakai dalam pengolahan diperiksa kesesuaian dengan

catatan pengolahan dalam batch terlebih dahulu sebelum digunakan oleh pengawas

produksi, meliputi nomor analisa, nomor batch, nama produk, bentuk sediaan dan

kode-kode bahan baku.

Sebelum pengolahan dimulai, kondisi daerah pengolahan telah dipantau dan

dikendalikan sampai tingkat yang disyaratkan untuk kegiatan yang akan dilakukan

misalnya pemeriksaan suhu dan kelembaban ruangan.

Semua peralatan yang akan digunakan oleh PT. Sanbe Farma dalam proses

pengolahan telah diperiksa sebelum digunakan dan dinyatakan “BERSIH” secara

tertulis yang diperiksa oleh pengawas produksi, IPC dan apoteker produksi.

Seluruh kegiatan pengolahan dan kejadian yang terjadi diluar prosedur yang

ditetapkan harus dilaporkan pada manajer produksi dan dicatat pada catatan

pengolahan batch disertai alasan dan penjelasan penyebab penyimpangan tersebut.

Bila ada parameter yang di luar spesifikasi, maka harus dilakukan investigasi sesuai

prosedur tertulis penyelidikan terhadap hasil uji di luar spesifikasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

41

Semua wadah dan peralatan yang berisi produk antara diberi label yang

menyatakan tahap pengolahannya dan label tersebut berisi keterangan tentang nama

produk, nomor batch, jumlah, tanggal kadaluwarsa dan tanggal dilakukannya proses.

Semua produk antara dan produk ruahan diberi label yang tepat, bila belum

diluluskan oleh bagian pengawasan mutu maka diberi label “KARANTINA” yang

berwarna kuning dan baru setelah diluluskan diberi label “DILULUSKAN” berwarna

hijau.

Pengawasan selama proses dilakukan oleh petugas IPC dari bagian

pengawasan mutu. Pencatatan dilakukan secara rinci selama proses pengolahan

berlangsung.

Hasil nyata dari setiap tahap proses batch yang dibuat telah dicatat dan

dicocokkan terhadap hasil teroritisnya dalam perhitungan rekonsiliasi dan dilihat

persen susut tiap tahap dan total produksi.

Dalam seluruh tahap pengolahan, diberikan perhatian utama pada masalah

kontaminasi silang. Cara lainnya adalah dengan peletakkan bahan untuk setiap batch

dalam tong-tong tertutup dengan pengamanan ring lock disertai dengan penandaan

yang jelas pada tong.

Penanganan Bahan dan Produk Kering

Bahan dan produk kering dapat menimbulkan masalah pengendalian debu

serta kontaminasi silang, sehingga ruangan yang menghasilkan banyak debu, seperti

ruang pengayakan, pencampuran, dan pengisian dibuat dengan sistem tertutup (close

system) dan telah dilengkapi dengan dust collector. Selain itu ruangan juga dilengkapi

dengan vacuum cleaner dan sistem aliran udara yang dilengkapi HEPA Filter.

Peralatan yang digunakan umumnya terbuat dari stainless steel sehingga tidak

terjadi pencemaran oleh serpihan logam, gelas, atau kayu. Sebelum dan sesudah

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

42

proses pengolahan, operator produksi selalu memeriksa kembali keadaan seluruh

bagian mesin terhadap adanya keausan dan kerusakan. Bila terdapat kerusakan segera

dilaporkan kepada supervisor.

Setiap sebelum dan sesudah proses selalu diperiksa kebersihan peralatan,

untuk memeriksa kembali apakah ada kapsul atau tablet yang tertinggal pada mesin.

Pencampuran dan Granulasi

Mesin pencampur, pengayak, dan pengaduk dilengkapi dengan dust collector,

kecuali bekerja pada sistem tertutup. Parameter operasional yang kritis (misalnya

waktu, kecepatan, dan suhu) pada setiap proses pencampuran dicantumkan dalam

catatan pengolahan batch serta dipantau selama proses pengolahan berlangsung.

Proses granulasi yang dilakukan di unit II adalah metode cetak langsung atau

slugging.

Pencetakan Tablet

Mesin pencetak kaplet atau tablet pada PT. Sanbe Farma selalu dilengkapi

dengan fasilitas pengendali debu yang efektif dan ditempatkan sedemikian rupa di

ruangan terpisah, kecuali jika mesin digunakan untuk produk yang sama dan

memerlukan kondisi yang sama (misalnya pembuatan Claneksi®).

Untuk mencegah terjadinya mix up maka proses dikendalikan secara

prosedural dengan menempatkan bahan atau produk ruangan dari satu batch dalam

tong yang tertutup dan diberi penandaan yang jelas.

Alat timbang untuk pengukuran bobot kaplet senantiasa diukur kapasitas,

ketepatan, dan ketelitiannya. Sebelum digunakan dilakukan verifikasi harian sesuai

dengan instruksi pada prosedur tertulis dan dikalibrasi secara berkala.

Kaplet yang diambil dari ruang pencetakan untuk keperluan pengujian, atau

keperluan lain yang mengharuskan dibawa keluar dari area produksi, tidak boleh

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

43

dikembalikan. Hal ini dilakukan karena produk antara tersebut dibawa kedaerah

dengan tingkat kebersihan yang berbeda dan resiko terjadinya kontaminasi produk

sangat besar.

Produk yang ditolak ditempatkan pada wadah tersendiri, ditempel label

“DITOLAK” pada posisi yang mudah dilihat dan penyimpanannya dipisahkan dari

yang lainnya.

Sebelum dipakai, keausan punch dan die diperiksa secara teliti karena dapat

mempengaruhi produk yang akan dicetak. Pemberian pelumas berkualitas food grade

dapat dilakukan untuk menghindari keausan.

Penyalutan

Udara yang dialirkan kedalam panci penyalut adalah udara kering yang telah

disaring dan memiliki mutu yang dipersyaratkan. Larutan penyalut dibuat dan

digunakan dengan cara yang dapat menekan seminimal mungkin resiko pertumbuhan

mikroba. Dokumentasi mengenai pembuatan dan pemakaiannya terdokumentasi

dengan baik.

Pengisian Cangkang Kapsul

Cangkang kapsul sebagai bahan awal disimpan dalam ruangan khusus dengan

kondisi suhu 15-25oC dan kelembaban udara dibawah 60% untuk mencegah kapsul

menjadi kering, rapuh, dan lembek karena pengaruh suhu dan kelembaban.

Penandaan yang jelas tetap dilakukan untuk mencegah mix up antar produk.

Alat timbangan senantiasa diukur kapasitas, ketepatan, dan ketelitiannya sebelum

digunakan dengan melakukan verifikasi harian sesuai dengan instruksi pada prosedur

tertulis. Kapsul yang diambil dari ruang pengisian kapsul untuk keperluan pengujian

tidak dikembalikan ke ruang produksi. Produk yang ditolak diberi label “DITOLAK”,

ditempatkan pada wadah tersendiri dan penyimpanannya dipisah dari yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

44

Pemberian Tanda Tablet Salut dan Kapsul

Tindakan khusus selalu diberikan untuk menghindari mix up produk selama

proses dengan pemberian tanda polos pada tablet bersalut dan pewarnaan yang

berbeda untuk cangkang kapsul. Tinta yang digunakan untuk pemberian tanda pada

kapsul telah memiliki sertifikat food grade sehingga memenuhi persyaratan untuk

bahan makanan.

Untuk menghindari terjadinya mix up selama proses pemeriksaan,

penyortiran, polishing, maka dalam satu ruang produksi hanya terdapat satu batch

saja.

2.4.5.8 Pengemasan

Kegiatan pengemasan di PT. Sanbe Farma dilakukan dengan pengawasan

ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan kualitas barang yang sudah dikemas.

Untuk setiap kegiatan pengemasan selalu ada prosedur tertulis yang menguraikan:

− penerimaan serta identifikasi produk ruahan dan bahan pengemas

− pengawasan untuk menjamin bahwa produk ruahan dan bahan pengemas

(tercetak maupun tidak tercetak) yang akan dipakai adalah benar

− pengawasan dalam proses selama pengemasan

− rekonsiliasi terhadap produk ruahan dan bahan pengemas tercetak

− pemeriksaan akhir terhadap hasil pengemasan.

Semua kegiatan pengemasan dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang

diberikan dan menggunakan bahan pengemas yang tercantum dalam prosedur

pengemasan induk. Rincian pelaksanaan pengemasan dicatat dalam catatan

pengemasan batch.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

45

Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesiapan jalur

pengemasan sesuai dengan daftar periksa untuk memastikan bahwa ruang kerja dalam

keadaan bersih dan bebas dari produk dan bahan kemasan dari batch sebelumnya.

Setiap penyerahan produk ruahan dan bahan pengemas diperiksa secara teliti

identifikasinya oleh pengawas terhadap kesesuaian dengan catatan pengemasan batch

dan dilakukan sesuai prosedur tertulis.

Prapenandaan (Pengecapan) pada Bahan Pengemas

Sebelum prapenandaan dimulai, pengawas memeriksa kebenaran bahan

pengemas yang diperlukan, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, dan informasi lain

yang diperlukan. Pengawas melakukan pemeriksaan berdasarkan instruksi

pengemasan secara ketat pada tiap tahap proses pengemasan.

Pemesanan bahan pengemas ke gudang bahan pengemas dilakukan 1 minggu

sebelumnya dengan cara mengisi formulir laporan kontrol pengemasan. Bahan

pengemas yang telah sampai disimpan pada wadah tertutup dengan penandaan yang

jelas diruangan yang aman.

Prapenandaan dilakukan di ruangan yang berbeda dengan ruang pengemasan.

Seluruh bahan pengemas yang telah diberi prapenandaan, diperiksa sesuai dengan

daftar periksa pengemasan sebelum dipindahkan kedaerah pengemasan.

Kesiapan Jalur Pengemasan

Sebelum menempatkan bahan pengemas dan produk yang akan dikemas pada

jalur pengemasan telah diadakan pemeriksaan kesiapan jalur pengemasan yang

bersangkutan oleh petugas yang ditunjuk, sesuai dengan prosedur tertulis yang

ditentukan untuk:

Universitas Sumatera Utara

Page 32: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

46

− memastikan bahwa semua bahan dan produk terkemas yang berasal dari

kegiatan pengemasan sebelumnya telah benar-benar disingkirkan dari jalur

pengemasan tersebut.

− Meneliti kebersihan jalur dan daerah sekitarnya

− Memastikan kebersihan peralatan yang dipakai.

Pengawasan Selama Proses

Pengawasan dilakukan berdasarkan prosedur tertulis yang menjelaskan

mengenai titik pengambilan sampel, frekuensi pengambilan sampel, jumlah sampel

yang diambil, serta batas-batas hasil pemeriksaan yang diperbolehkan. Pengambilan

sampel yang dilakukan pada awal proses pengemasan, setiap penggantian operator

dan setiap kali diadakan perbaikan mesin.

Pengawasan dalam proses meliputi pemeriksaan volume atau unit dosis,

kebenaran dan kelengkapan isi dari produk yang dikemas serta kesesuaian hasil

kemasan dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam prosedur pengemasan induk.

Hasil pengujian dan pemeriksaan selama proses dicatat dalam catatan pengemasan

batch.

Pelaksanaan Pengemasan

Untuk menghindari terjadinya campur baur selama proses, di bagian

pengemasan beta laktam telah dibuat ruangan terpisah untuk pengemasan kapsul atau

kaplet, sirup kering, dan injeksi kering. Sedangkan di bagian pengemasan

sefalosporin dilakukan di ruangan yang sama tetapi dilakukan pemisahan dengan

sekat partisi. Nama dan nomor batch produk terlihat jelas disetiap jalur pengemasan

pada papan penandaan. Wadah untuk menyimpan produk ruahan harus disegel dan

diberi label yang jelas. Setelah itu diperiksa oleh petugas IPC dan diserahterimakan

ke bagian pengemasan.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

47

Daerah pengemasan dan wadah yang digunakan untuk produk ruahan

dibersihkan menurut prosedur tertulis. Setiap bahan pengemas yang ditemukan pada

waktu pembersihan diberikan kepada pengawas untuk keperluan rekonsiliasi dan

dimusnahkan.

Karyawan tidak membawa obat pribadi kedalam daerah pengemasan.

Seragam karyawan tidak dilengkapi dengan saku, sehingga karyawan tidak dapat

menempatkan bahan pengemas dan produk kedalam saku mereka. Bahan seperti

perekat, tinta, dan cairan pembersih diberi penandaan dan ditempatkan pada tempat

yang khusus dan terpisah.

Penyelesaian Proses Pengemasan

Pada pengemasan terakhir produk, bagian QA melakukan kembali

pemeriksaan antara lain kelengkapan dan kesesuaiannya dengan persyaratan dalam

prosedur pengemasan produk.

Dalam satu master box hanya boleh terdapat satu batch obat jadi. Bila ada

karton yang tidak penuh maka dituliskan secara jelas jumlah produk terkemas yang

berada di dalam master box, disebut produk recehan.

Setelah proses rekonsiliasi pengemasan selesai, maka kelebihan bahan

pengemas dan produk ruahan diawasi secara ketat, agar bahan pengemas dan produk

yang memenuhi syarat saja yang dapat dikembalikan untuk dapat digunakan kembali

lagi. Bahan pengemas dan produk ruahan yang tidak dapat dikembalikan diawasi oleh

supervisor untuk menghitung jumlah dan jenis bahan yang akan diawasi. Jumlah yang

dimusnahkan dicatat dalam catatan pengolahan batch.

2.4.5.9 Bahan dan Produk yang Ditolak, Dipulihkan, dan Dikembalikan

Bahan atau produk dapat diolah ulang atau dipulihkan jika bahan atau produk

tersebut memenuhi persyaratan untuk diolah ulang dengan prosedur yang telah

Universitas Sumatera Utara

Page 34: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

48

ditetapkan dan tidak terjadi perubahan yang berarti terhadap mutunya. Prosedur

pengolahan ulang tersebut dicatat dan didokumentasikan.

Proses ulang terhadap produk antara atau produk ruahan hanya dapat

dilakukan bila tersedia proses pengolahan kembali yang telah divalidasi dan diteliti

dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang akan terjadi, misalnya kecepatan

disolusi, kekerasan tablet, kadar, pH, sterilitas dan sebagainya. Bila perlu dilakukan

pemantauan stabilitas oleh bagian penelitian dan pengembangan.

Proses ulang produk dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Produk antara, produk ruahan, atau obat jadi yang akan diproses ulang agar

memenuhi spesifikasi mutu.

b. Sisa produk antara, produk ruahan, atau obat jadi yang akan diproses ulang

menjadi batch berikutnya.

c. Produk jadi kembalian (internal yang berasal dari gudang produsen atau

eksternal yang berasal dari distributor) untuk dikemas ulang saja. Untuk produk

kembalian, pengemasan ulang produk jadi hanya dapat dilakukan apabila terjadi

kerusakan label atau kemasan sekunder saja. Produk yang dikemas ulang harus

diberi kode atau penandaan khusus serta memerlukan perhatian khusus selama

penandaan dan pengemasan untuk menghindari kekeliruan atau pemasangan

label yang salah serta membedakan batch tersebut dari batch asalnya.

Jumlah produk antara, produk ruahan, atau sisa produk yang ditambahkan harus

diuji (fisik) oleh QC untuk memastikan produk tersebut memenuhi spesifikasi

sebelum dilakukan proses. Batas kuantitas yang dapat diikut sertakan dalam batch

berikutnya hendaklah memperhatikan dan dihitung secara teliti dan dibatasi

jumlahnya agar mutu produk yang akan diperoleh tidak terpengaruh. Jumlah produk

Universitas Sumatera Utara

Page 35: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

49

antara atau produk ruahan. Yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 10% dari ukuran

batch yang akan diolah.

Obat jadi hanya dapat dikembalikan dari gudang pabrik jika disebabkan oleh

beberapa faktor seperti kerusakan label atau kemasan luar, kotor dan rusak. Hal ini

dapat diatasi dengan pemberian label baru atau recover (penggantian kemasan), dapat

juga dilakukan pengolahan ulang dengan memasukkannya kedalam batch berikutnya.

Dengan catatan tidak terdapatnya resiko terhadap mutu produk. Proses ulang ini

didokumentasikan dengan baik. Bila diberikan label baru, harus dihindari campur

baur dengan produk lain atau terjadinya kesalahan pemberian label.

Produk yang dikembalikan dari distributor, diuji secara lengkap di

laboratorium pengawasan mutu sebelum diambil keputusan untuk diproses ulang.

Apabila produk jadi dikembalikan dari rantai produksi, proses ulang dievaluasi secara

kritis oleh bagian pengawasan mutu, meliputi penilaian terhadap sifat, kondisi, serta

riwayat produk dijadikan bahan pertimbangan. Apabila timbul karaguan mengenai

kualitasnya, produk kembalian sebaiknya dimusnahkan.

2.4.5.10 Karantina Obat Jadi dan Penyerahan ke Gudang Obat Jadi

Karantina obat jadi merupakan titik akhir pengawasan sebelum obat

diserahkan ke gudang obat jadi untuk siap didistribusikan. Bentuk pengawasan oleh

QC adalah dengan memberikan label yang jelas, memastikan produk dan catatan

menyeluruh mengenai batch yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang

ditentukan.

Penyerahan obat jadi ke daerah karantina dan cara penyimpanan sambil

menunggu pelulusan dan cara pemindahan selanjutnya ke gudang obat jadi dilakukan

sesuai dengan prosedur tertulis. Seluruh batch yang sudah terkemas disimpan dengan

status karantina selama menunggu pelulusan dari QC. Setiap obat yang statusnya

Universitas Sumatera Utara

Page 36: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

50

masih karantina, membutuhkan kondisi penyimpanan yang khusus, diberi label yang

jelas yang menyatakan syarat penyimpanannya.

Pelulusan obat jadi oleh bagian pengawasan mutu adalah produk jadi yang

telah memenuhi persyaratan pengawasan mutu dalam semua spesifikasi pengolahan

dan pengemasan. Bagian QC juga melakukan penyimpanan obat jadi yang sudah

dikemas dalam jumlah yang cukup sebagai contoh pertinggal yang akan digunakan

untuk pengujian di masa mendatang. Setelah bagian pengawasan mutu meluluskan

suatu batch, obat jadi dipindahkan dari daerah karantina ke gudang obat jadi (GOJ).

2.4.6 Pengawasan Mutu

Laboratorium pengawasan mutu di PT. Sanbe Farma unit II dibagi atas

laboratorium kimia dan mikrobiologi. Kedua laboratorium tersebut ditempatkan

dalam ruangan yang terpisah dan memiliki alat pengujian masing-masing. Selain itu,

ruangan penimbangan, ruangan penyimpanan bahan, dan ruangan instrumen

dipisahkan secara tersendiri.

Area laboratorium QC dipisahkan dari kegiatan produksi dan pengemasan.

Laboratorium QC khusus diletakkan pada unit II lantai III. Terdapat ruangan khusus

untuk instrumen, ruang uji disolusi, spektrofotometer, dan ruang insrumen HPLC.

Ruangan dilengkapi dengan penyaluran udara untuk asap, exhaust fan, AC dan

terdapat pengendalian udara terpisah untuk masing-masing laboratorium (kecuali

laboratorium pengujian potensi). Pada laboratorium kimia terdapat lemari asam yang

memiliki sistem penghisap udara tersendiri. Untuk instalasi pipa diberi penandaan

yang jelas untuk menghindari kekeliruan.

Sampah dan sisa bahan laboratorium QC dibuang pada tempat yang telah

disediakan. Bahan beracun dan bahan yang mudah terbakar disimpan pada tempat

yang dirancang khusus dan terpisah, zat-zat tersebut berupa asam atau basa yang

Universitas Sumatera Utara

Page 37: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

51

dinetralkan terlebih dahulu. Setelah itu, QC akan mengirim ke bagian teknik untuk

dibuang ke PPLI di Bogor.

Personil bagian QC terdiri dari apoteker dan analis yang terdidik dan terlatih

serta berpengalaman dibidangnya. Tugas dan wewenang personil diterangkan dalam

protap yang disimpan oleh yang bersangkutan. Tiap personil menggunakan pakaian

pelindung, kaca mata pelindung, alat pengaman seperti respirator atau masker dan

sarung tangan yang tahan asam atau basa yang diperlukan untuk tugasnya.

Peralatan serta instrumen laboratorium uji disesuaikan dengan prosedur

pengujian. Dibuat protap-protap untuk pengoperasian instrumen dan peralatan serta

diletakkan di laci yang berdekatan dengan peralatan yang bersangkutan. Perawatan

dan kalibrasi instrumen dan peralatan dilakukan secara rutin dan didokumentasikan,

sedangkan verifikasi tetap dilakukan setiap hari sebelum digunakan.

Terdapat penandaan yang jelas tentang keadaan instrumen, apakah berfungsi

baik atau tidak. Tanggal dan waktu kalibrasi selanjutnya tertera pada instrumen

dengan jelas.

Alat pengaman dan pembasuh mata diletakkan di tempat kerja yang berfungsi

baik, seperti laboratorium kimia diletakkan di dekat lemari asam yang airnya diganti

secara periodik.

Penerimaan dan pembuatan pereaksi serta media biakan dicatat dalam buku

khusus. Pembuatan pereaksi dilakukan di laboratorium berdasarkan petunjuk

pembuatan yang tertulis dan setiap pereaksi diberi label yang sesuai seperti

konsentrasi, faktor standarisasi, batas waktu penggunaan, tanggal standarisasi ulang,

kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan, dan tanda tangan petugas pembuat. Media

biakan selalu dilakukan kontrol positif dan kontrol negatif untuk membuktikan tidak

adanya kesalahan terhadap interpretasi hasil pengujian.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

52

Baku pembanding berada dalam tanggung jawab seseorang yang ditunjuk.

Baku pembanding disimpan ditempat dingin dan kering, serta digunakan secara tepat,

terdapat penandaan yang jelas atau berupa kode untuk menghindari kekeliruan. Baku

pembanding primer hanya digunakan untuk tujuan yang diuraikan dalam monograf.

Sedangkan baku sekunder atau baku pembanding kerja, diturunkan dari baku

pembanding primer secara periodik dan teratur untuk mengkoreksi adanya

penyimpangan selama penyimpanan.

Prosedur pengujian yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi dengan

memperhatikan fasilitas dan peralatan yang ada. Spesifikasi dan prosedur pengujian

untuk setiap bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan obat jadi memuat

ketentuan dan cara pemeriksaan serta pengujian identitas, kemurnian, kualitas, dan

kadar atau potensi. Prosedur pengujian memuat:

• Jumlah contoh yang diperlukan

• Banyaknya perekasi yang diperlukan untuk pengujian

• Alat atau instrumen yang digunakan

• Rumus perhitungan yang digunakan

• Range yang diperbolehkan dan referensi yang digunakan sebagai acuan

Pengujian dilakukan mengikuti instruksi pada prosedur pengujian untuk

masing-masing bahan atau produk dan diperiksa oleh supervisor. Catatan analasis

meliputi:

− Nama dan nomor batch

− Nama petugas yang mengambil contoh

− Metode analisis yang digunakan

− Semua data analisis

Universitas Sumatera Utara

Page 39: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

53

− Perhitungan dalam unit ukuran, rumus yang digunakan, dan range yang

diperbolehkan

− Kesimpulan (diterima atau ditolak)

− Tanggal dan tanda tangan petugas yang melakukan pengujian

− Nama pemasok, jumlah keseluruhan, dan jumlah bahan awal yang diterima

− Jumlah keseluruhan, wadah, bahan baku, bahan pengemas, produk antara, produk

ruahan dan obat jadi dari batch yang dianalisis

− Rujukan pustaka dari mana prosedur pengujian diambil

Contoh pertinggal diberi identitas yang jelas, mewakili tiap batch bahan baku

yang diterima, dan obat jadi dalam kemasan lengkap, disimpan dalam jangka waktu

tertentu (sampai batas waktu kadaluarsa) dengan kondisi yang sesuai dengan label

penandaan. Jumlah contoh pertinggal adalah minimal 3 kali jumlah untuk pengujian

lengkap.

Validasi pada PT. Sanbe Farma dilakukan oleh tim validasi. Validasi yang

dilakukan antara lain:

− Prosedur penetapan kadar, untuk mengetahui ketelitian dan ketepatan metode

yang digunakan dalam memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan

− Kalibrasi instrumen yang dipakai dalam pengujian, dilakukan secara berkala

untuk menjamin bahwa instrumen tersebut memberikan hasil pengukuran dengan

presisi dan akurasi yang tinggi.

Spesifikasi ditetapkan sendiri oleh pabrik yang telah memenuhi persyaratan

yang ada dalam farmakope dan senantiasa direvisi secara rutin. Spesifikasi dibuat

dalam bentuk dokumen dan disimpan tersendiri, yang meliputi:

• Spesifikasi bahan baku

• Spesifikasi produk antara

Universitas Sumatera Utara

Page 40: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

54

• Spesifikasi produk ruahan

• Spesifikasi produk jadi

Pengambilan contoh dilakukan terhadap sebagian kecil dari batch yang ada.

Contoh yang diambil hendaklah mewakili batch yang ada dan berdasarkan prosedur

tetap yang telah dibuat. Untuk zat aktif yang harus diukur potensinya, contoh diambil

dari tiap wadah, sedangkan untuk bahan lain umumnya mengikuti rumus √n + 1.

Contoh bahan awal dan produk antara, diambil secara acak mewakili tiap

bagian wadah menggunakan peralatan yang sesuai. Sedangkan, untuk obat jadi

diambil pada proses awal, tengah, dan akhir. Rencana pengambilan contoh hendaklah

mempertimbangkan jumlah yang diterima, sifat bahan (bahan pengemas primer dan

cetak), metode produksi dan pengetahuan tentang pelaksanaan sistem pemastian

mutu.

Pengambilan contoh dilakukan dengan tepat, untuk mencegah kontaminasi

silang. Wadah untuk bahan contoh, diberi label yang menunjukkan isi wadah, nomor

batch, tanggal pengambilan contoh dan tanda bahwa contoh telah diambil dari wadah

tersebut. Pengambilan contoh bahan baku dilakukan pada tempat yang bersih dan

sebelum diambil, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap kemasan awal.

Instruksi pengambilan contoh meliputi cara pengambilan contoh, alat yang

digunakan, jumlah contoh yang diambil, pembagian contoh sesuai kebutuhan (aseptik

atau tidak), kondisi penyimpanan, dan pembersihan. Pengambilan contoh dilakukan

sesuai dengan protap.

Wadah yang digunakan untuk pengambilan contoh terbuat dari stainless steel

atau bahan yang tidak mempengaruhi produk. Untuk mencegah kontaminasi silang,

alat pengambilan contoh harus benar-benar bersih dan digunakan sesuai protap.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

55

Bahan baku yang akan diuji telah dilengkapi dengan sertifikat analisis dari

produsen atau supplier. Bahan pengemas dilihat dari segi fisiknya (dimensi, ukuran,

tata letak dan redaksi).

Untuk menjamin keseragaman dan keutuhan batch, contoh diambil mewakili

setiap batch produk antara dan produk ruahan untuk diuji identitas, kekuatan,

kemurnian, dan kualitasnya. Produk antara dan produk ruahan yang ditolak diberi

penandaan dan diawasi dengan sistem karantina.

Setiap batch obat jadi dilakukan pengujian terhadap spesifikasi yang

ditetapkan. Contoh diambil pada awal, tengah, dan akhir dengan jumlah tertentu

(sesuai prosedur tertulis) untuk diuji dan sebagai contoh pertinggal. Contoh yang

pengujian dibagi-bagi menurut kebutuhannya untuk dilakukan pengujian seperti

penetapan kadar, pH, disolusi, keseragaman unit dosis dan sebagainya. Batch yang

tidak memenuhi syarat, diselidiki kesalahannya dan dilakukan pengujian ulang

bersama bagian penelitian dan pengembangan. Bila dilakukan pengolahan ulang,

maka prosedur tersebut harus diperiksa dan disetujui oleh bagian QC.

Uji sterilitas dilakukan terhadap obat jadi produk steril sebagai langkah

pengawasan akhir untuk menjamin sterilitas produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

− Jumlah wadah yang dipakai untuk uji terhadap bakteri aerob/anaerob dan jamur.

− Pengambilan contoh secara acak mewakili bagian awal, tengah, dan akhir proses,

serta dilakukan secara aseptik.

− Semua hasil harus didokumentasikan

Pengawasan lingkungan dilakukan dengan pemantauan mutu, kimiawi, dan

mikrobiologi dari air. Pengujian secara mikrobiologi menggunakan media yang sesuai

untuk menghitung jumlah bakteri serta menunjukkan kualitas air. Apabila hasil uji

Universitas Sumatera Utara

Page 42: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

56

tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, hasil harus dikaji dengan

mempertimbangkan faktor instalasi saluran dan filter air.

Pencemaran terhadap lingkungan produksi, diperiksa dengan cara swab untuk

menguji kebersihan ruangan dan alat, sedangkan untuk udara dilakukan dengan air

sampler. Pengujian berkala terhadap lingkungan sekitar untuk mendeteksi adanya

bahan obat lain atau partikel asing yang dapat dapat menimbulkan terjadinya

kontaminasi silang. Pemantauan berkala juga dilakukan terhadap lingkungan produksi

menggunakan settle plate dan dibiarkan minimal 3 jam, sesuai dengan persyaratan

CPOB.

Pengawasan selama proses dilakukan untuk menjamin keseragaman tiap

batch dan keutuhan obat jadi terhadap prosedur tertulis. Prosedur ini dimaksudkan

untuk memantau hasil produksi dan melakukan validasi terhadap kemampuan proses

produksi. Spesifikasi pengawasan selama proses, dibuat konsisten dengan spesifikasi

obat jadi. Spesifikasi dijelaskan dari rata-rata proses yang diterima sebelumnya serta

bila mungkin berdasarkan variabilitas proses. Produk selama proses diuji identitas,

kualitas, dan kemurnian pada tahapan kritis serta dinyatakan lulus atau ditolak oleh

bagian IPC.

Pengawasan pada kemasan diperiksa oleh bagian IPC sebelum kegiatan

pengemasan berjalan (kesiapan jalur pengemasan), selama proses berlangsung

(diambil contoh pada produk awal, tengah, dan akhir), dan produk akhir yang sudah

dikemas.

Setiap bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan obat jadi telah

ditetapkan batas waktu penyimpanannya. Jika obat telah melewati batas waktu

tersebut, maka bagian QC akan melakukan pengujian ulang berdasarkan tanggal

pengujian ulang (retest date). Jika masih memenuhi syarat maka pada bahan diberi

Universitas Sumatera Utara

Page 43: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

57

label “DILULUSKAN”. Selain itu, jika suatu bahan disimpan pada kondisi yang tidak

tepat, maka bagian QC juga melakukan pengujian ulang untuk memastikan mutu

sediaan apakah masih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

Bagian QC ikut berperan serta dalam pembuatan prosedur pengolahan induk

dan proses pengemasan induk. Setiap perubahan dan penyesuaian pada prosedur

tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh bagian QC sebelum ditetapkan. Selain

itu, juga memberikan persetujuan terhadap setiap prosedur pembersihan dan sanitasi

peralatan produksi. Bagian QC memeriksa semua catatan produksi tiap batch obat

untuk menentukan apakah proses pengolahan telah memenuhi semua prosedur yang

telah ditetapkan.

Bagian QC juga melakukan penyelidikan terhadap produk yang tidak

memenuhi spesifikasi kemudian dibuat laporan hasil penyelidikan yang sesuai dengan

kesimpulan dan tindak lanjut.

Untuk mengetahui stabilitas obat jadi, kondisi penyimpanan yang cocok dan

tanggal kadaluarsa maka QC menyusun protap untuk pengujian stabilitas obat.

Pengujian stabilitas obat meliputi:

• Jumlah contoh dan jadwal pengujian berdasarkan sifat zat yang diuji

• Kondisi penyimpanan

• Metode pengujian yang spesifik, bermakna, dan handal.

• Pengujian produk dalam kemasan yang sama dengan kemasan produk yang

dipasarkan

• Pada obat jadi untuk rekonstusi, pengujian stabilitas dilakukan sebelum dan

sesudah rekonstusi.

Penelitian stabilitas dilakukan terhadap produk baru, produk dengan kemasan

baru yang berbeda dengan standar yang telah ditetapkan, perubahan formula (metode

Universitas Sumatera Utara

Page 44: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

58

dan bahan baku), batch yang sifatnya berbeda dengan standar atau batch yang diolah

sendiri, dan produk yang beredar. Pada contoh pertinggal obat jadi dilakukan

pengamatan lanjut.

Bagian QC merancang protap penangan keluhan terhadap obat dan juga

bertanggung jawab terhadap keluhan yang datang. Bagian QC bekerja sama dengan

produksi dan pemasaran akan meneliti penyebab keluhan dan mengambil tindakan

untuk mengatasi dan mencegah terulangnya keluhan tersebut. Catatan keluhan

terhadap obat mencakup :

a. Surat keluhan berisi nama sediaan, bentuk sediaan, bentuk kemasan, nomor batch,

tempat terjadinya keluhan, nama dan alamat penyampaian keluhan, serta sifat

keluhan.

b. Hasil penelitian menjelaskan produk yang dikeluhkan (daerah peredaran, kondisi

saat beredar, kondisi pemakaian produk, dan sebagainya), contoh pertinggal,

catatan pengujian, catatan produksi, kondisi penyimpanan produk yang

dikeluhkan, evaluasi hasil penelitian, dan tindak lanjut terhadap keluhan.

Catatan ini disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Bagian QC bersama litbang bertanggung jawab dalam memilih pemasok yang

mampu dan dapat dipercaya dalam penyediaan bahan awal. Semua calon pemasok

dievaluasi secara berkala sebelum diberi pesanan. Inspeksi selalu dilakukan terhadap

kredibilitas pemasok. Inspeksi tersebut dilakukan bersama litbang, bagian produksi,

dan bagian pembelian. Selain itu mereka juga menilai kualifikasi pemasok.

2.4.7 Inspeksi Diri

Inspeksi diri bertujuan untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan

pengawasan mutu memenuhi ketentuan CPOB. Program ini dirancang untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 45: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

59

mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan dilakukan suatu tindakan

perbaikan yang diperlukan.

Sebelum melakukan inspeksi, tim inspeksi terlebih dahulu membuat daftar

periksa inspeksi diri yang menyajikan standar persyaratan minimal dan seragam.

Daftar ini berisi pertanyaan mengenai ketentuan CPOB, antara lain:

• Personalia

• Bangunan termasuk fasilitas untuk personil

• Perawatan bangunan dan peralatan

• Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, dan obat jadi

• Peralatan

• Pengolahan dan pengawasan selama proses

• Pengawasan mutu

• Dokumentasi

• Sanitasi dan hygiene

• Program validasi dan re-validasi

• Kalibrasi alat atau sistem pengukuran

• Prosedur penarikan kembali obat jadi

• Penanganan keluhan

• Pengawasan label, dan

• Hasil inspeksi diri sebelumnya dan tindakan perbaikan.

Tim inspeksi diri PT. Sanbe Farma terdiri dari bagian produksi, pengawasan

mutu, penelitian dan pengembangan serta bagian teknik. Untuk memperoleh penilaian

yang lebih objektif, maka tim inspeksi diri melakukan cross check yaitu tim inspeksi

diri dari unit I memeriksa unit II atau III dan sebaliknya. Pada pelaksanaan inspeksi

Universitas Sumatera Utara

Page 46: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

60

diikutsertakan wakil manajemen pabrik untuk dapat mengambil keputusan langsung

di tempat dan mempunyai wewenang untuk memerintahkan perbaikan.

Inspeksi diri mencakup semua bagian produksi, pengawasan mutu, teknik,

dan gudang. Untuk inspeksi secara menyeluruh, dilakukan minimal sekali setahun.

Setelah inspeksi diri selesai dilaksanakan, dibuat laporan inspeksi diri yang

mencakup:

• Hasil inspeksi diri terutama masalah yang memerlukan perhatian khusus.

• Evaluasi dan kesimpulan

• Saran tindakan perbaikan masalah yang ditemukan

Laporan inspeksi diri ini disampaikan kepada manajer produksi, manajer pengawasan

mutu, manajer teknik, dan direktur pabrik.

Bila diperlukan tindakan perbaikan terhadap hasil pelaksanaan inspeksi diri,

maka setelah perbaikan diperlukan evaluasi kembali untuk menilai apakah perbaikan

yang dilakukan, sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada saat inspeksi

selanjutnya, hal-hal yang diperbaiki pada inspeksi terdahulu dievaluasi kembali.

2.4.8 Penanganan Keluhan Terhadap Obat, Penarikan Kembali, dan Obat

Kembalian

2.4.8.1 Keluhan Terhadap Obat

Keluhan terhadap obat dan laporannya yang menyangkut mutu, efek samping

yang merugikan atau masalah terapeutik, diteliti dan dievaluasi dengan cermat, dan

selanjutnya dilakukan pengambilan tindakan yang sesuai dan dibuat laporannya. Jenis

keluhan dan laporan dapat berupa :

1. Keluhan mengenai mutu yang menyangkut keadaan fisik, kimia, dan biologi dari

produk dan kemasan.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

61

2. Keluhan atau laporan tentang efek samping yang merugikan seperti reaksi alergi,

reaksi toksik dan sebagainya.

3. Keluhan dan laporan medis lain seperti kurang memberikan respon klinis.

4. Keluhan dapat berasal dari pihak konsumen atau pihak luar lainnya, maupun dari

pihak perusahaan sendiri, yang dapat disampaikan secara lisan dan tulisan.

Semua keluhan hendaklah dilaporkan dengan menggunakan formulir Laporan

Keluhan Kualitas Teknis Obat atau formulir Laporan Reaksi Merugikan dari Obat.

Keluhan dan laporan ditangani oleh bagian pemasaran dan segera mengirimkan

laporan tersebut beserta contoh obat (bila ada) ke bagian QC untuk dilakukan

penelitian dan ke bagian yang bersangkutan dengan keluhan tersebut.

Surat yang berisi keluhan diperiksa secara rincian dengan menyebutkan nama

sediaan, bentuk sediaan, bentuk kemasan, nomor batch, tempat terjadinya keluhan,

serta nama dan alamat penyampai keluhan. Dikumpulkan data-data mengenai lokasi

pemasaran dan kondisi penggunaan dari batch yang dikeluhkan. Diamati contoh

produk yang dikeluhkan dari segi fisik dan dibandingkan dengan fisik contoh

pertinggal. Dikumpulkan juga data laporan mengenai catatan produksi, catatan

analisa, dan pengujian di laboratorium QC. Semua data dan hasil penyelidikan,

dievaluasi dan diambil kesimpulannya.

Hasil penelitian dari bagian QC dibahas bersama bagian pemasaran, bagian

produksi, dan bagian litbang untuk menjawab semua keluhan dan mengambil

tindakan pencegahan atau pengamanan lain, seperti perbaikan formula atau proses

produksi dan bila perlu penarikan kembali obat. Tindakan perbaikan meliputi :

• Perubahan komposisi

• Perubahan bahan pengemas

• Perubahan proses produksi

Universitas Sumatera Utara

Page 48: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

62

• Perubahan kondisi penyimpanan

2.4.8.2 Penarikan Kembali Obat

Penarikan kembali obat dilakukan apabila ditemukan adanya produk yang

tidak memenuhi persyaratan mutu atau berdasarkan pertimbangan adanya efek

samping yang merugikan kesehatan. Penarikan kembali obat dapat dilakukan satu

atau beberapa batch atau seluruh obat jadi tertentu dari mata rantai distribusi.

Penarikan kembali seluruh obat tertentu dari peredaran dapat menyebabkan

penghentian sementara atau penghentian tetap terhadap pembuatan jenis obat yang

bersangkutan.

1. Alasan penarikan kembali obat

a) Cacat kualitas, dibagi menjadi dua golongan:

• Cacat kualitas estetika yaitu cacat kualitas yang secara tidak langsung

tidak membahayakan pemakai tetapi perlu ditarik dari peredaran,

misalnya kerusakan label atau kemasan.

• Cacat kualitas dari segi teknis produksi yaitu cacat kualitas yang dapat

menimbulkan resiko yang merugikan konsumen, misalnya salah isi, salah

kadar dan salah label.

b) Reaksi merugikan dari obat yaitu reaksi yang menimbulkan resiko serius

terhadap kesehatan atau terjadi peningkatan frekuensi efek samping obat yang

dikeluhkan oleh perorangan atau suatu lembaga.

c) Berdasarkan pemrakarsa penarikan kembali perusahaan atau pemerintah

(BPOM)

2. Tingkat penarikan kembali obat

Tingkat penarikan kembali obat jadi ditentukan berdasarkan luas dan jauhnya

obat jadi tersebut beredar dipasaran, terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara

Page 49: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

63

− Tingkat 1 : bila obat baru mencapai distributor pusat

− Tingkat 2 : bila obat sudah mencapai tingkat subdistributor (daerah)

− Tingkat 3 : bila obat sudah didistribusikan dan sudah mencapai sarana

pelayanan obat seperti apotek, rumah sakit, poliklinik, dan toko obat.

− Tingkat 4 : bila obat telah didistribusikan secara luas dan telah mencapai

konsumen seperti dokter dan pasien.

3. Tindakan pengamanan pendahuluan

Dengan adanya laporan keluhan terhadap produk yang memiliki cacat kualitas

teknis atau memiliki reaksi yang merugikan dan beresiko tinggi terhadap

kesehatan manusia, maka bagian pemasaran harus segera mengambil tindakan

pengamanan berupa pembekuan peredaran obat yang dikeluhkan dengan cara

segera menginformasikan tindakan tersebut melalui telepon, faks, e-mail, dan

surat edaran, tergantung dari resiko dan tingkat penarikan.

4. Pertimbangan untuk penarikan kembali

Setelah mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium QC termasuk pemeriksaan

terhadap contoh pertinggal dari produk yang bersangkutan, info dari dokter, atau

pemakai obat tersebut secara tertulis, maka obat dapat ditarik dari peredaran.

2.4.9 Dokumentasi

Seluruh proses yang dijalankan dari semua bagian terdokumentasi secara

menyeluruh. Penyusunan dokumen ini berperan penting dalam proses produksi obat

serta kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan dalam menghadapi perubahan tuntutan

dalam perusahaan. Proses dokumentasi ini meliputi spesifikasi, prosedur, metode dan

instruksi, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi seluruh rangkaian

kegiatan pembuatan obat.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

64

2.4.9.1 Dokumen Produksi Induk

Dokumen produksi induk memuat nama produk, bentuk sediaan, kekuatan,

pemerian, nama penyusun dan bagian, nama pemeriksa dan pengawas yang terlibat,

daftar isi dan daftar distribusi. Dokumen induk memuat :

a) Bagian umum yang memuat jenis kemasan, pernyataan tentang stabilitas produk,

tindakan pengamanan selama penyimpanan serta tindakan pengamanan lain yang

perlu dilaksanakan selama pengolahan dan pengemasan.

b) Komposisi atau formula untuk tiap-tiap satuan unit maupun contoh untuk satu

batch yang digunakan.

c) Daftar lengkap bahan baku

d) Spesifikasi bahan baku

e) Daftar lengkap bahan pengemas

f) Spesifikasi bahan pengemas

g) Daftar peralatan yang dipakai selama pengolahan dan pengemasan.

h) Pengawasan dalam proses yang dilaksanakan selama pengolahan dan pengemasan

i) Masa pakai produk

2.4.9.2 Prosedur Pengolahan Induk

Prosedur pengolahan induk adalah dokumen yang kemudian digandakan

untuk pencatatan pengolahan tiap batch produk. Prosedur ini telah diujicobakan

terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai prosedur rutin dan harus mendapat

persetujuan dari semua bagian dan disimpan di bagian PPIC. Prosedur pengolahan

induk mencakup :

a) Nama dan kekuatan produk serta pemerian bentuk sediaan

b) Daftar lengkap bahan baku, dengan menyebutkan nama serta kode yang spesifik

yang menunjukkan karakteristik mutu, misalnya monografi rujukan

Universitas Sumatera Utara

Page 51: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

65

c) Pernyataan mengenai pemakaian jumlah bahan baku yang dilebihkan dan telah

diperhitungkan.

d) Banyaknya sisa produk yang boleh ditambahkan kedalam batch berikutnya.

Pernyataan mengenai bobot atau ukuran teoritis yang diperbolehkan pada tahap

pengolahan tertentu.

e) Pernyataan mengenai hasil teoritis dan batas persentase hasil nyata yang diperoleh

selama pengolahan.

f) Lokasi pengolahan dan peralatan yang digunakan.

2.4.9.3 Prosedur Pengemasan Induk

Prosedur pengemasan induk adalah dokumen ynag kemudian digandakan

untuk pencatatan pengemasan tiap batch. Prosedur ini telah diujicobakan terlebih

dahulu, sebelum digunakan sebagai prosedur rutin dan harus mendapat persetujuan

dari semua bagian, disimpan di bagian PPIC dan memuat prosedur dan instruksi

lengkap mengenai pengemasan, termasuk pengemasan dalam proses yang dilakukan

oleh bagian produksi dan bagian pengawasan mutu, tindakan pengamanan dan hal

khusus yang perlu diperhatikan selama pengemasan.

Prosedur pengemasan induk dilengkapi tanggal dan tanda tangan manajer

produksi dan manajer pengawasan mutu, antara lain mencakup :

a) Nama, bentuk sediaan dan kekuatan serta pemerian produk ruahan

b) Daftar lengkap wadah, tutup dan bahan pengemas termasuk label, dan penandaan

lainnya.

c) Prosedur rekonsiliasi antara produk ruahan dan bahan pengemas yang

dikeluarkan.

d) Lokasi pengemasan dan peralatan yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

66

2.4.9.4 Catatan Pengolahan Batch

Catatan pengolahan batch dilakukan bagi setiap batch obat dan mencakup

data lengkap tentang pelaksanaan pengolahan dan pengawasan terhadap batch yang

bersangkutan. Dokumen ini telah diperiksa kebenarannya dan ditanda tangani oleh

manajer produksi. Catatan ini dicap nomor TP (Turun Produksi) oleh bagian PPIC

kenudian diserahkan ke bagian produksi. Catatan pengolahan batch berisi instruksi

lengkap dan rinci pada setiap tahap pengolahan yang mencakup :

a) Nomor batch

b) Tanggal mulai dan tanggal selesai pengolahan

c) Identitas setiap peralatan utama serta identitas jalur dan lokasi yang digunakan.

d) Bobot dan volume sebenarnya dari masing-masing bahan baku yang digunakan

selama pengolahan serta paraf petugas yang menimbang dan petugas yang

melaksanakan pemeriksaan ulang.

e) Banyaknya sisa produk yang digunakan (bila ada)

f) Catatan tentang pelaksanaan pembersihan alat dan ruangan

g) Hasil dan pengawasan selama proses dan uji laboratorium

h) Hasil nyata dan persentase terhadap hasil teoritis dari tahapan yang kritis.

i) Pengambilan contoh yang dilakukan selama pengolahan beserta jumlahnya.

j) Paraf operator dan supervisor yang melakukan atau mengawasi setiap langkah

pengolahan.

k) Rincian penyimpangan dari prosedur pengolahan induk dan persetujuan terhadap

penyimpangan tersebut.

l) Persetujuan yang dilengkapi tanggal oleh yang berwenang bahwa semua langkah

pengolahan telah dilaksanakan sebagai prosedur pengolahan induk dan penjelasan

tentang penyimpangan proses serta variasi hasil

Universitas Sumatera Utara

Page 53: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

67

m) Penyelidikan terhadap kegagalan proses atau ketidaksesuaian dengan hasil nyata.

2.4.9.5 Catatan Pengemasan Induk

Prosedur pengemasan induk telah diperksa kebenarananya oleh manajer

produksi. Berisi instruksi lengkap tentang pelaksanaan pengemasan dan

pengawasannya meliputi :

a) Nomor batch

b) Tanggal mulai dan tanggal selesai pengemasan

c) Identitas peralatan utama, jalur dan lokasi yang digunakan

d) Jumlah nyata dari masing-masing bahan pengemas dan produk ruahan yang

digunakan disertai paraf petugas yang menghitung dan memeriksa ulang

e) Hasil pengawasan dalam proses

f) Catatan tentang pelaksanaan pembersihan alat yang digunakan

g) Pemeriksaan kesiapan jalur pengemasan

h) Hasil nyata dan persentase terhadap hasil teoritis dan lama penyelesaian

pengemasan.

i) Contoh bahan kemas yang telah dicap dan catatan pemeriksaannya

j) Pengambilan contoh selama proses dan jumlahnya

k) Paraf petugas yang melaksanakan dan mengawasi setiap tahapan pengemasan.

l) Catatan tentang rekonsiliasi dan disposisi bahan yang tidak terpakai

m) Hasil pengujian obat jadi

n) Penyelidikan terhadap kegagalan proses atau ketidaksesuaian hasil nyata

o) Contoh bahan pengemas

2.4.9.6 Dokumen Pemeliharaan, Pembersihan, dan Pemantauan Kondisi

Ruangan dan Peralatan

a. Prosedur dan catatan pemeliharaan serta pembersihan peralatan

Universitas Sumatera Utara

Page 54: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

68

− Pemeliharaan dan pembersihan untuk tiap peralatan dilakukan sesuai dengan

prosedur tertulis dan terjadwal serta didokumentasikan

− Prosedur pembersihan peralatan yang digunakan dalam proses produksi

menjelaskan cara pembersihan tiap pergantian produk atau batch.

− Prosedur ini telah mencakup metode, peralatan dan bahan pembersih yang

digunakan. Pelaksanaan pembersihan didokumentasikan dan dilampirkan

dengan catatan pengolahan batch.

b. Prosedur dan catatan pembersihan daerah produksi

Prosedur pembersihan untuk daerah produksi mencakup ruangan yang harus

dibersihkan, cara pembersihan, peralatan dan bahan pembersih yang digunakan,

waktu dan jadwal pembersihan, serta telah didokumentasikan.

c. Prosedur dan catatan pembasmian hama

Prosedur pembasmian hama di PT. Sanbe Farma melakukan kerja sama dengan

pihak luar dalam melaksanakan proses pembasmian hama.

d. Prosedur dan catatan pemantauan partikel di udara sekitar mikroba.

Prosedur pemantauan partikel udara dan mikroba pada daerah produksi,

mencakup metode pemantauan dan daerah yang dipantau, spesifikasi dan tingkat

pengambilan tindakan. Hasil pemantauan juga telah didokumentasikan.

2.4.9.7 Dokumen untuk Peralatan Khusus

a. Prosedur kinerja untuk peralatan

Prosedur untuk setiap peralatan tertentu, untuk menghindari terjadinya

penanganan yang salah dapat mempengaruhi kualitas suatu batch produk yang

menggunakan alat tersebut atau dapat merusak alat, telah dibuat yang pada

umumnya berdasarkan manual book peralatan tersebut.

b. Prosedur dan catatan kalibrasi peralatan khusus

Universitas Sumatera Utara

Page 55: BAB II TINJAUAN UMUM PT. SANBE FARMA 2.1 Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24854/4/Chapter II.pdf · produksi sebagai industri rumah tangga (home ... obat migrain

69

Prosedur kalibrasi untuk tiap peralatan khusus untuk memastikan bahwa peralatan

tersebut memberi hasil penimbangan atau pengukuran yang akurat. Prosedur

kalibrasi tersebut mencakup jadwal, standar rujukan, pereaksi dan alat kalibrasi

yang diperlukan, metode kalibrasi dan buku pedoman yang digunakan.

Pelaksanaan dan hasil kalibrasi juga telah didokumentasikan.

Universitas Sumatera Utara