bab ii tinjauan teoritis a. pengertian lingkungan sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf ·...

23
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Lingkungan Sekolah 1. Pengertian Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah terdiri dari dua kata yaitu, lingkungan dan sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan adalah “daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya” (Pusat Bahasa, 2010: 467). Sedangkan sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (Pusat Bahasa, 2010:542). Menurut Oemar (2008:42) menyatakan bahwa lingkungan sekolah adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar tercapai tujuan pendidikan yang optimal. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah seluruh komponen atau bagian yang terdapat di dalam sekolah, yang mana seluruh komponen dan bagian tersebut ikut berpengaruh dan menunjang dalam proses pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah. 2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah Dari penjelasan ruang lingkup di atas maka dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup sekolah adalah:

Upload: hoangngoc

Post on 24-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Lingkungan Sekolah

1. Pengertian Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah terdiri dari dua kata yaitu, lingkungan dan sekolah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan adalah “daerah

(kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya” (Pusat Bahasa, 2010:

467).

Sedangkan sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran (Pusat Bahasa, 2010:542).

Menurut Oemar (2008:42) menyatakan bahwa lingkungan sekolah

adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai

lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber

daya pendidikan yang tersedia agar tercapai tujuan pendidikan yang

optimal.

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah seluruh

komponen atau bagian yang terdapat di dalam sekolah, yang mana seluruh

komponen dan bagian tersebut ikut berpengaruh dan menunjang dalam

proses pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah.

2. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah

Dari penjelasan ruang lingkup di atas maka dapat dijelaskan bahwa

ruang lingkup sekolah adalah:

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

a. Lingkungan fisik sekolah : bangunan sekolah, sarana dan prasarana

sekolah, keadaan geografis di sekitar sekolah.

b. Lingkungan budaya sekolah : intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

c. Lingkungan sosial sekolah : kelompok belajar siswa, ekstrakurikuler dan

intrakurikuler, proses belajar mengajar di dalam kelas.

Menurut Sukmadinata dalam Saptono (2016:23), lingkungan sekolah

meliputi:

a. Lingkungan fisik sekolah,meliputi suasana dan prasarana, prasarana dan

prasarana belajar, sumber-sumber belajar dan sarana media belajar.

1) Suasana

Pertama-tama yang harus ditata dikelola agar proses pendidikan bisa

berjalan secara efektif, efisien dan manusiawi itu adalah perwujudan

suasana dan proses belajar-mengajar yang mendukung pencapaian

tujuan pendidikan. Suasana belajar dan proses belajar-mengajar yang

baik itu termasuk ke dalam indikator pendidikan yang bermutu.

UNICEF-dalam hal ini United Nations Children’s Fund, UNCF dalam

Amirin dkk (2016: 3) , misalnya, merumuskan secara rinci apa yang

menjadi indikator pendidikan yang bermutu itu secara sistemik. Dari

rumusan indikator pendidikan bermutu menurut UNICEF itu, yang

termasuk unsur pembentuk suasana belajar dan proses

belajarmengajar yang baik (bermutu) di sekolah (Amirin dkk, 2016:

3).

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

2) Sarana dan prasarana

Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan,

diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan Nasional “Setiap satuan pendidikan formal

dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi

yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan

dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,

emosional, dan kewajiban peserta didik” (Undang-Undang RI Tahun

2003). Juga Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2 : - Setiap

satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi : perabot,

peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis

pakai serta perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. - Dari setiap satuan

pendidikan meliputi : lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, kantin, tempat berolah raga

dan tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang

tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan.(PP RI Tahun 2005) Sarana dan

prasarana merupakan salah satu sumber daya pendidikan yang perlu

dan sangat penting dikelola dengan baik serta merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari manajemen pendidikan. Seperti gedung,

tanah, perlengkapan administrasi sampai pada sarana yang digunakan

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

langsung dalam proses belajar mengajar di kelas. Sarana dan

prasarana pendidikan juga sebagai salah satu dari unsur manajemen

pendidikan yang memiliki peranan penting dalam proses belajar

mengajar, sarana pendidikan merupakan hal yang tidak boleh

diabaikan. Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk

mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan

dengan mengunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat

dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan

efisien (Megasari, 2014:637).

3) Sumber-sumber belajar

Mclsaac dan Gunawardena dalam Abdullah (2012:218) menjelaskan

bahwa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan

pembelajaran sangat beraneka ragam jenis dan bentuknya. Sumber

belajar tersebut bukan hanya dalam bentuk bahan cetakan seperti buku

teks akan tetapi pelajar dapat memanfaatkan sumber belajar yang lain

seperti radio pendidikan, televisi, komputer, e-mail, video interaktif,

komunikasi satelit, dan teknologi komputer multimedia dalam upaya

meningkatkan interaksi dan terjadinya umpan balik dengan peserta

didik.

4) Sarana media belajar

Pada proses pembelajaran, media pengajaran merupakan wadah dan

penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru, kepada

penerima pesan, dalam hal ini siswa. Dalam batasan yang lebih luas,

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

Yusuf Hadi Miarso memberikan batasan media pengajaran sebagai

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong

terjadinya proses belajar pada diri siswa (Mahnun, 2012:27).

b. Lingkungan sosial, menyangkut hubungan siswa dengan teman-

temannya, guru-gurunya dan staf sekolah yang lain.

Menurut Hertati dalam Gunadi (2017,97) mengatakan bahwa

lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia,

pergaulan antar pendidik dengan peserta didik serta orang-orang

lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Syah (2002,132-139)

menjelaskan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak terdiri dari: (a) lingkungan sosial sekolah, seperti

pendidik, tenaga administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan

yang harmonis diantara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa

untuk belajar lebih baik di sekolah, (b) lingkungan sosial masyarakat.

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal akan mempengaruhi

perkembangan anak.

c. Lingkungan Akademis yaitu suasana sekolah, senang dan rajin, penuh

semangat dan keinginan mendalami materi.

3. Fungsi Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang mempunyai peranan penting

dalam kehidupan siswa. Karena sekolah merupakan tempat kedua selain

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

keluarga dalam pembentukan karakter dan pribadi anak. Menurut Hasbullah

dalam Palangda’ (2017: 26), fungsi lingkungan sekolah ada tujuh yaitu:

a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.

b. Mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh, menyampaikan

pengetahuan dan melaksanakan pendidikan kecerdasan.

c. Spesialisasi

Semakin meningkatnya diferensiasi dalam tugas kemasyarakatan dan

lembaga sosial, sekolah juga sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya

dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

d. Efesiensi

Terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi di bidang

pendidikan dan pengajaran maka pelaksana pendidikan dan pengajaran

dalam masyarakat menjadi lebih efisien.

e. Sosialisasi

Sekolah membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial,

makhluk yang beradaptasi dengan baik di masyarakat.

f. Konservasi dan transmisi kultural

Ketika masih berada di keluarga, kehidupan anak selalu menggantungkan

diri pada orang tua, maka ketika memasuki sekolah ia mendapat kesempatan

untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum

ke masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

lingkungan sekolah adalah membantu menciptakan serta menanamkan budi

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

pekerti serta karakter yang baik, dimana pendidikan tersebut tidak dapat

diberikan di rumah atau keluarga.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

penguatan (reinforced parctice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai

tujuan tertentu (Uno, 2014: 23).

Motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan

yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan

tindakan dengan tujuan tertentu (Djamarah, 2002:118)

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa

hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan

akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan yang

menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh

rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan

aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat (Uno, 2014: 23).

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita

masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang

kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan

baik (Uno, 2014: 23).

2. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar sangat diperlukan untuk mendorong seorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Adanya motivasi yang

baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Sehubungan dengan

hal tersebut, Sardiman (2011: 85) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi,

yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian mptivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan

menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik,

sebab tidak serasi dengan tujuan.

Dari ketiga fungsi motivasi yang telah dikemukakan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya dorongan yang kuat dari dalam diri

seorang siswa maka motivasi yang ditimbulkan pun akan menuju kearah

yang diinginkan. Artinya apabila seorang siswa memiliki tujuan tertentu

dalam belajar maka ia akan melakukan kegiatan-kegiatan yang memang

mendukung dalam pencapaian tujuan tersebut tanpa melakukan kegiatan-

kegiatan yang bukan sesuai dengan tujuannya, misalnya jika seorang siswa

akan menghadapi ujian maka ia akan senantiasa melakukan aktivitas-

aktivitas yang memang berguna dalam mencapai kesuksesan ujiannya yaitu

dengan belajar, membaca buku dan sebagainya. Sedangkan aktivitas-

aktivitas lain yang tidak mendukung ujiannya tidak dilakukan oleh siswa

yang bersangkutan, seperti main game, dan sebagainya.

3. Cara Membangun Motivasi Belajar

Meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan

integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan

dan mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan

motivasi anak dalam belajar. Tidak bisa kita pungkiri bahwa motivasi

belajar siswa satu dengan yang lain sangat berbeda.

Menurut Hamalik (2010: 156) bebrapa prinsip belajar dan motivasi,

supaya mendapat perhatian dari pihak perencanaan pengajaran khususnya

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

dalam rangka merencanakan kegiatan belajar-mengajar yakni:

a. Kebermaknaan,

b. Modelling,

c. Komunikasi terbuka,

d. Prasyarat,

e. Novelty,

f. Latihan /praktek yang aktif dan bermanfaat,

g. Latihan terbagi,

h. Kurangi secara sistematik pelaksanaan belajar,

i. Kondisi yang menyenangkan.

Menurut Sardiman (2010, 92) ada beberapa contoh dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah adalah:

a. Memberi angka, angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai

angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai

ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.

b. Hadiah, hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk satu pekerjaan, mungkin tidak

akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk

sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan atau kompetisi, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prstasi belajar siswa.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

d. Ego-involvement, menemukan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja

keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu

bentuk moivasi yang cukup penting.

e. Memberi ulangan, para siswa menjadi giat belajar kalau mengetahui akan

ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini merupakan sarana

motivasi.

f. Mengetahui hasil, dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau

terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

g. Pujian, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik, perlu dengan dibeikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

h. Hukuman, sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi, oleh karena itu guru

harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

i. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud.

j. Minat, motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

k. Tujuan yang diakui, rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh

siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.

Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

motivasi belajar siswa antara lain :

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin

dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat

menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat

meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin

dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009 :

59). Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya

guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.

b. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat

untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa

merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar

(Sanjaya, 2009). Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa

dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan

minat siswa (Djiwandono, 2010).

c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana

yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar

kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa

tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

d. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik dan asing bagi

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang

baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana

atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga

menarik perhatian bagi mereka untuk belajar (Yamin, 2010).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Faktor-faktor pendorong timbulnya tingkah laku atau motivasi itu

ada dua macam yaitu (Rahmawati, 2014 :25):

a. Motivasi Intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri

seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar,

misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh

pengetahuan, dan sebagainya.

Menurut Sardiman (2007:89) berpendapat, motivasi intrinsik

adalah motif -motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu.

Faktor-faktor yang mempengengaruhi motivasi instrinsik

Menurut Uno (2014: 31) faktor – faktor yang mempengaruhi

motivasi yaitu :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

b. Motivasi Ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri

individu, motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar,

seperti: belajar karena takut kepada guru, karena ingin lulus, atau

ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan

langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya

karena adanya rangsangan dari luar (Sardiman, 2011:91).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

ekstrinsik mengacu pada motivasi yang datang dari luar diri

individu. Seseorang yang termotivasi oleh ekstrinsik tidak

menikmati kegiatan yang dilakukannya. Dimana seseorang terlibat

dalam suatu aktivitas hanya karena ingin mengharapkan beberapa

imbalan seperti penghargaan, hadiah, uang atau pujian. Imbalan yang

didapatkan bisa memberikan kepuasan atau kesenangan walaupun

kegiatan yang dilakukan tidak memberikan rasa kepuasaan atau

kesenangan dari dalam dirinya sendiri. Terdapat beberapa indikator

yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik, antara lain:

1) Pengaruh lingkungan sosial

Lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kepribadian atau tingkah laku seseorang. Lingkungan yang

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

dimaksud seperti orang-orang di sekitarnya yang dapat

memberikan pengaruh terhadap tingkah laku seseorang.

2) Dorongan dan harapan orang tua

Dorongan dan harapan orang tua yang diberikan pada anak dapat

berpengaruh pada perilaku yang diperbuat anak. Dorongan dan

harapan orangtua tersebut umumnya adalah hal-hal yang baik

untuk anaknya. Tetapi terkadang tidak sesuai dengan keinginan

anaknya sehingga anak mewujudkannya tetapi tidak sesuai dari

dalam dirinya sendiri.

3) Adanya imbalan

Imbalan yang didapatkan seperti uang, sarana dan prasarana serta

pujian tersebut dapat membangkitkan seseorang untuk

mengerjakan sesuatu dengan tujuan hanya mengharapkan imbalan

yang diberikan. Karena imbalan tersebut dapat memberikan rasa

kesenangan atau kepuasan walaupun kegiatan yang dilakukan

tidak sesuai dengan keinginannya.

4) Pengaruh teman sebaya

Anak pada usia remaja akan lebih mudah dipengaruhi oleh teman-

teman sebayanya. Artinya alasan seseorang mengambil keputusan

dapat disebabkan karena diajak teman atau sekedar ikut-ikutan

teman.

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

5) Bantuan beasiswa

Bantuan beasiswa yang ditawaran oleh setiap perguruan tinggi

tentu akan mempengaruhi seseorang dan hal ini dapat menarik

minat anak untuk mendaftar dan masuk ke perguruan tinggi yang

banyak memberikan bantuan beasiswa.

Dapat dijelaskan bahwasannya, siswa yang memiliki

motivasi intrinsik akan memiliki tujuan orang yang terdidik,

berpengetahuan, dan ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya

jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa

belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin

menjadi ahli. Dan perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi

ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar

mengajar tetap penting, sebab kemungkinan besar keadaan siswa

berubah-ubah, dan juga mungkin komponen- komponen lain dalam

proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa,

sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

5. Motivasi Belajar dalam Islam

Berbicara motivasi dalam Al-Quran, sungguh akan membawa

kepada sebuah kesimpulan bahwa sesungguhnya Allah adalah sebaik-

baik motivator. Hal tersebut dapat dibuktikan betapa banyak ayat-ayat-

Nya yang manggunakan berbagai macam ungkapan untuk memberikan

motivasi kepada hamba-hamba-Nya untuk beramal shalih. Demikian

pula dalam hadits-hadits Nabi SAW banyak sekali ungkapan-

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

ungakapan yang digunakan dalam rangka memberi motivasi kepada

umatnya untuk beramal shalih. Dalam hal pendidikan atau belajar juga

bisa ditemukan hal tersebut dalam Al-Quran dan As-Sunnah di

antaranya adalah sebagai berikut: (Purwanto, 2013:229)

Wahai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, “Berilah

kelapangan di dalam majelis-majelis”, maka lapangkanlah, niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,

“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat

(derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah mahateliti apa yang kamu

kerjakan. (Q.S Al-Mujadallah : 11)

Jelas sekali ayat ini memberikan motivasi bagi umat Islam untuk

terus belajar dan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, karena dengan

ilmu itulah Allah Subhanahu wata’ala akan mengangkat derajat umat

Islam.

Hadis Nabi SAW

“Kelebihan orang yang berilmu dari orang yang beribadah (yang

bodoh) bagaikan kelebihan bulan pada malam purnama dan semua

bintangbintang yang lain.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-

Tirmidzi, An- Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Darda).

C. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar

Sebagai anggota masyarakat siswa dapat terpengaruh oleh

lingkungan sekitar. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat turut

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Uno (2014: 33) pada umumnya,

motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah

dibentuk oleh pengaruh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk

melakukan sesuatu, misalnya untuk belajar dengan baik, dapat

dikembangkan, diperbaiki, dan diubah melalui belajar dan latihan, dengan

perkataan lain, melalui pengaruh lingkungan. Menurut Slameto (2013: 58)

Dalam proses belajar haruslah memperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai

motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Motivasi

belajar dapat ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan

latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang juga

dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Seorang guru harus mampu

membangkitkan motivasi belajar siswa agar tujuan dari pebelajaran dapat

tercapai.

Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk siswa belajar

merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru dalam memunculkan

motivasi belajar siswa. Memberikan latihan-latihan secara berkala kepada

siswa dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar. Kebiasaan-

kebiasaan yang ditanamkan oleh guru dapat menciptakan kondisi

lingkungan belajar yang baik bagi siswa. (Oktavia, 2015:25)

D. Tinjauan Penelitian Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

penelitian terdahulu yang relevan, yaitu :

1. Judul : “ Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan Keluarga, Lingkungan

Sekolah, Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Akuntansi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial di SMA Negeri 8 Purworejo”

Oleh Rasista Damayanti Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang 2011.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Lingkungan sekolah

tidak berpengaruh terhadap motivasi siswa XI IS SMA Negeri 8

Purworejo. Hal ini berarti lingkungan sekolah berpengaruh langsung

terhadap hasil belajar tanpa melalui motivasi. Hal tersebut disebabkan

karena lingkungan sekolah kurang mendukung dalam meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar. Seperti metode mengajar guru monoton

yang hanya menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa

menjadi jenuh sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, dan

relasi guru dengan siswa kurang baik yang menyebabkan siswa

kurang nyaman untuk termotivasi dalam belajar.

2. Judul : “Pengaruh Lingkungan Belajar di Sekolah Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Kelas VIII Pelajaran Ekonomi di SMP N 1 Kelam

Permai oleh Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi

FKIP UNTAN

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa lingkungan sekolah

SMPN 1 Kelam Permai Kab. Sintang cukup baik dan memadai. Hasil

observasi lingkungan belajar disekolah akan dihubungkan dengan

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

motivasi belajar siswa. Dimana motivasi belajar siswa juga dikategori

baik. Hasil analisis data menunjukan bahwa lingkungan dikategorikan

baik yaitu dengan nilai rata-rata 79,56% dan motivasi dengan nilai

rata-rata 82,4% dengan kategori baik.

3. Judul : “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar

Siswa Kelas VIII3 SMP Muhammadiyah 22 Pamulang” oleh Evi

Rahmawati Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 M / 1435 H.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Dengan menggunakan

teknik pengumpulan data observasi, penyebaran angket maka dapat

disimpulkan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh terhadap

motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 22 Pamulang.

E. Konsep Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan menginterprestasikan judul

ini, peneliti perlu mengemukakan agar dapat dipahami secara konkrit dan

lebih kooperasional. Adapun batasan istilah tersebut adalah :

Lingkungan sekolah adalah seluruh komponen atau bagian yang

terdapat di dalam sekolah yang membantu peserta didik dalam berinteraksi

dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya

berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar tercapai tujuan

pendidikan yang optimal (Oemar, 2008:42).

Adapun indikator lingkungan sekolah tersebut adalah :

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

Tabel 01 : Konsep Operasional

Variabel Dimensi Indikator

1 2 3

Lingkungan

sekolah

Lingkungan fisik 1. Siswa merasa nyaman di

sekolah,walaupun belajar sampai jam

akhir.

2. Lingkungan belajar di sekolah terasa

nyaman dengan adanya pihak-pihak

sekolah memberikan pelayanan

kepada siswa dengan suasana

kehangatan, keakraban, dan

kekeluargaan.

3. Fasilitas yang berada di sekolah

sangat membantu siswa dalam proses

belajar.

4. Siswa memanfaatkan semua fasilitas

yang tersedia di sekolah.

5. Siswa merasa koleksi buku di

perpustakaan sudah lengkap.

6. Siswa memanfaatkan perpustakaan

untuk membaca buku pada saat jam

pelajaran kosong.

7. Guru memanfaatkan peralatan bantu

dalam proses pembelajaran.

Lingkungan sosial 1. Siswa tidak membedakan teman

yang satu dengan yang lain dalam

pergaulan sehari-hari di sekolah.

2. Siswa berkonsultasi dengan guru

ketika menghadapi masalah pelajaran

di sekolah.

3. Siswa menggunakan jasa pegawai

staf tata usaha untuk membayar

administrasi di sekolah.

Lingkungan

akademis

1. Suasana lingkungan belajar di

sekolah siswa selalu kondusif.

2. Siswa senang dalam menjalani proses

pembelajaran di kelas.

3. Siswa rajin mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru.

4. Walaupun nilai siswa lebih rendah

dari teman-teman, siswa tetap

bersemangat belajar untuk

mendapatkan nilai yang lebih baik.

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

1 2 3

5. Siswa selalu mengulangi pelajaran di

rumah.

Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno,

2014: 23).

Adapun indikator motivasi belajar tersebut adalah :

Variabel Dimensi Indikator

1 2 3

Motivasi

belajar

Motivasi intrinsik 1. Siswa senang membaca buku atau

artikel yang berkaitan dengan

pelajaran.

2. Siswa menggunakan waktu luang

untuk belajar.

3. Siswa berusaha belajar dari buku

paket, buku-buku di perpustakaan,

artikel, internet dan berbagai sumber

agar mendapatkan hasil optimal.

4. Siswa belajar untuk memenuhi rasa

ingin tahu siswa mengenai ilmu

pengetahuan.

5. Siswa merasa perlu mengulang

kembali materi yang diajarkan oleh

guru di rumah.

6. Siswa merasa tertantang dalam

mengerjakan tugas yang sulit.

7. Siswa belajar di sekolah untuk

mengembangkan potensi yang siswa

miliki.

8. Siswa senang belajar karena siswa

dapat mengetahui berbagai hal.

9. Pujian yang diberikan guru

menambah semangat siswa untuk

belajar dengan giat.

10. Siswa mengerjakan tugas dengan

maksimal agar memperoleh nilai yang

baik.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Lingkungan Sekolahrepository.uir.ac.id/603/2/bab2.pdf · dalam program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan ... untuk belajar

1 2 3

Motivasi

ekstrinsik

1. Orang yang berada disekitar siswa

memberikan semangat kepada siswa

untuk belajar dengan baik.

2. Orang tua berharap siswa dapat

berprestasi di sekolah.

3. Siswa semangat belajar apabila

menerima imbalan atas yang siswa

kerjakan.

4. Teman siswa mengajak siswa untuk

selalu belajar bersama.

5. Sekolah memberikan beasiswa

kepada siswa yang berprestasi.

F. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah :

Gambar 01: Kerangka Konseptual

Ha

G. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah serta kerangka pemikiran yang telah

disampaikan di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah “Terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa SMP Negeri 04 Lingga”

Lingkungan Sekolah

(X)

Motivasi Belajar

(Y)