bab ii tinjauan teori a. penyesuaian diri 1. pengertian...

23
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian Penyesuaian Diri Keberadaan manusia memiliki fungsi yang berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selain terlahir sebagai makhluk individu, menusia juga merupakan makhluk sosial. Abraham Maslow (dalam Kartono, 1992) menyebutkan ada lima macam kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Dari tingkatan tersebut, kebutuhan sosial pada diri manusia menempati urutan yang ketiga dari lima macam hirarki yang disusunnya. Pada kebutuhan sosial, manusia memperolehnya dengan cara berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ditempatinya. Schneiders (1964) mengungkapkan penyesuaian diri adalah kemampuan atau kapasitas individu untuk bereaksi secara efektif terhadap kenyataan, situasi dan hubungan sosial untuk mencapai kehidupan social yang memuaskan. Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu yaitu adanya motif yang melatarbelakangi munculnya perilaku,ada rintangan dari lingkungan yang menghambat, respon yang muncul pada masing- masing individu bervariasi dan berakhir dengan penemuan suatu pemecahan. Pengertian yang terkandung di dalamnya antara lain

Upload: doanduong

Post on 01-May-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Keberadaan manusia memiliki fungsi yang berbeda dengan

makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selain terlahir sebagai makhluk individu,

menusia juga merupakan makhluk sosial. Abraham Maslow (dalam

Kartono, 1992) menyebutkan ada lima macam kebutuhan manusia, yaitu

kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Dari tingkatan

tersebut, kebutuhan sosial pada diri manusia menempati urutan yang

ketiga dari lima macam hirarki yang disusunnya. Pada kebutuhan sosial,

manusia memperolehnya dengan cara berinteraksi dan menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang ditempatinya.

Schneiders (1964) mengungkapkan penyesuaian diri adalah

kemampuan atau kapasitas individu untuk bereaksi secara efektif terhadap

kenyataan, situasi dan hubungan sosial untuk mencapai kehidupan social

yang memuaskan. Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu yaitu

adanya motif yang melatarbelakangi munculnya perilaku,ada rintangan

dari lingkungan yang menghambat, respon yang muncul pada masing-

masing individu bervariasi dan berakhir dengan penemuan suatu

pemecahan. Pengertian yang terkandung di dalamnya antara lain

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

10

merupakan usaha manusia untuk mengurangi tekanan akibat dorongan

kebutuhan dan usaha untuk menyelaraskan hubungan undividu dengan

realitas. Dalam arti yang lebih sempit ditekankan pada penyesuaian diri

sebagai proses melibatkan respon mental dan perilaku manusia dalam

usahanya mengatasi dorongan-dorongan dari dalam diri agar diperoleh

kesesuaian antar tuntutan dari dalam dan dari lingkungan. Ini berarti

bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses yang dinamis dan bukan

kondisi yang statis.

Penyesuaian diri sebagai proses, cara atau perbuatan yang

dilakukan oleh seseorang dalam menyesuaikan dengan perubahan

disekitarnya. Proses penyesuaian diri manusia dalam kelompok berperan

sesuai dengan peran jenis mereka, baik berjenis kelamin laki-laki atau

perempuan. (Poerwadarminta, 2006)

Hurlock (2000), menyatakan bahwa penyesuaian diri yang berhasil

akan menuju pada kondisi mental yang baik dalam arti mampu

memecahkan masalahnya dengan cara realistis, menerima dengan baik

sesuatu yang tidak dapat dihindari, memahami secara objektif kekurangan

orang lain yang bekerja dengan dirinya.

Walgito (1990), menyatakan bahwa di dalam hubungan sosial ini

individu satu dengan lainnya saling mempengaruhi sehingga setiap

individu akan menerima nilai-nilai dan menyesuaikan dengan norma sosial

yang berlaku.

Gerungan (2000), bahwa di dalam penyesuaian, individu dituntut

untuk mampu mengadakan cara penyesuaian yang baik tanpa

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

11

menimbulkan konflik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Penyesuaian

sosial dalam dua kategori yaitu mengubah diri sesuai dengan keadaan

lingkungan yang disebut dengan autoplastis (dibentuk sendiri), dan

pengertian kedua adalah mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan

atau keinginan diri yang disebut aloplastis (dibentuk oleh yang lain).

Hall dalam Handayani (1996), penyesuaian diri adalah suatu proses

yang terus menerus berlangsung dan selalu berubah dalam kaitannya

dengan interaksi individu yang bersangkutan dengan orang lain, peristiwa-

peristiwa yang dialami dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi

kehidupannya seperti teman-temannya, keluarga, perkembangan fisik,

serta proses penuaan dalam lingkungan. Faktor-faktor ini secara

kesinambungan akan terus mengalami perubahan selama rentang

kehidupan. Penyesuaian diri yang dilakukan secara tepat, akan

menimbulkan seseorang dapat menjalankan fungsinya dalam masyarakat,

hubungan sosial, pelaksanaan tugas-tugas, serta perasaan subyektif

mengenai kepuasan dan kesenangan hidupnya akan dapat berlangsung

dengan baik.

Schneiders, 1964 berpendapat “social adjustment signifies the capacity to react evvectively and wholesomely to social realities, situations so that the requirements for social living are fulfilled in a acceptable ang satisfactory manner”.

Pendapat tersebut bermakna bahwa di dalam penyesuaian sosial

menandakan kapasitas untuk memberi reaksi yang efektif dan bermanfaat

dalam kenyataan sosial, situasi sebagai syarat pemenuhan kehidupan sosial

dan dapat diterima sebagai sikap yang nyaman. (Schneiders, 1964)

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

12

Interaksi yang diadakan individu dalam kehidupan sosial

senantiasa harus melihat kondisi lingkungannya untuk dapat melakukan

penyesuaian seperti yang dikemukakan oleh Schneiders (1964) berikut :

“A process involving both mental and behavioral responses, by which an individual strives to cope successfully with inner needs, tensions, frustrations, and conflict, and to degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by the objective world in which he lives”.

Pendapat tersebut bermakna bahwa di dalam penyesuaian terhadap

kehidupan sosial, individu melakukan kegiatan atau respon mental dan

tingkah laku untuk meredakan ketegangan-ketegangan, tekanan, frustasi

dan konflik-konflik serta menyesuaikan diri dengan norma-norma

masyarakat dimana ia tinggal, hal ini sebagai suatu proses untuk mencapai

kesuksesan dengan meningkatkan keinginan dari dalam diri individu itu

sendiri dan menitikberatkan pada tujuannya pada lingkungan dimana ia

tinggal.

Penyesuaian diri manusia dalam kelompok berperan sesuai dengan

jenis kelaminnya merupakan bagian normal dalam proses perkembangan

sehingga tidak seorangpun menganggapnya sebagai masalah. Akibat dari

proses tersebut terbentuklah stereotip jenis kelamin yang secara tidak

langsung disetujui oleh anggota kedua jenis kelamin dalam suatu

lingkungan, bergantung pada apa saja yang dihargai untuk lingkungan

tersebut (Hurlock, 1999).

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

13

Hurlock (1999), juga menambahkan bahwa untuk melakukan

penyesuaian yang baik bukanlah hal yang mudah. Akibatnya, banyak

individu yang kurang dapat menyesuaikan diri, kurang baik secara sosial

maupun pribadi. Perkembangan pribadi, sosial dan moral yang dimiliki

seseorang menjadi dasar untuk memandang diri dari lingkungannya di

masa-masa selanjutnya.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud penyesuaian diri adalah kemampuan atau kapasitas individu

untuk bereaksi secara efektif terhadap kenyataan, situasi, dan hubungan

sosial untuk mencapai kehidupan sosial yang memuaskan. Dalam

melakukan penyesuaian sosial, seorang individu akan menjalin hubungan

dengan lingkungan masyarakat yang merupakan sifat dan kebutuhan

manusia. Dalam hubungan sosial ini, antar individu akan saling

mempengaruhi sehingga setiap individu akan menerima nilai-nilai dan

mengadakan penyesuaian diri yang tepat agar mampu menyesuaikan diri

dengan norma-norma sosial yang berlaku.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri

Schneiders (1964), menyatakan bahwa penyesuaian diri memiliki

beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian

sosial, yaitu :

a. Keadaan Fisik dan Jenis Kelamin

Keadaan fisik sangat mempengaruhi penyesuaian seseorang.

Adanya cacat fisik atau penyakit tertentu sering menjadi latar belakang

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

14

terjadinya hambatan-hambatan sosial. Matches dan Kahn (dalam

Hurlock, 2000), mengatakan bahwa dalam interaksi sosial, penampilan

fisik yang menarik merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat

dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan

bagi pemiliknya. Salah satu keuntungan yang sering diperoleh ialah

orang tersebut mudah berteman. Orang-orang yang menarik lebih

mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai lebih positif oleh orang

lain dibandingkan orang yang kurang menarik. Karena banyak hal

positif yang disebabkan oleh penampilan yang menarik ini, maka

orang tersebut lebih mudah menyesuaikan diri dari pada yang kurang

menarik.

Lingkungan masyarakat memberikan stereotip tertentu pada jenis

kelamin laki-laki dan perempuan yang menyebabkan terjadinya

perbedaan status sosial. Dalam lingkungan sosial pada umumnya, laki-

laki mendapat kebebasan lebih banyak. Laki-laki cenderung lebih

bebas, lebih berkuasa, lebih berani menentang segala peraturan yang

ada. Sebaliknya, perempuan lebih banyak terikat pada keluarga dan

mempunyai kecenderungan lebih patuh dan menerima aturan yang

berlaku. Perempuan juga lebih mudah menghayati perasaan orang lain

dan merasa lebih senang bersama dan menciptakan hubungan yang erat

dengan teman-temannya.

b. Keadaan Lingkungan

Menurut Hurlock (1999) menyatakan bahwa keadaan lingkungan

yang baik, damai dan penuh penerimaan dan memberikan

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

15

perlindungan kepada anggota masyarakatnya merupakan lingkungan

yang akan memperlancar proses penyesuaian individu.

c. Tingkat Pendidikan dan Intelegensi

Individu yang mempunyai tingkat pendidikan dan intelegensi yang

tinggi cenderung dapat melakukan kemampuan komunikasi yang baik.

Dan seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik,

biasanya diikuti dengan tingkat pendidikan dan intelegensi yang tinggi

pula. Calvin (dalam Arifah, 2005) juga menyebutkan bahwa

intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosialnya.

d. Kebudayaan dan Agama

Kebudayaan secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada

pembentukan tingkah laku individu. Kebudayaan memudahkan atau

bahkan menyulitkan penyesuaian individu. Individu yang dapat

bertingkah laku sesuai dengan budaya yang berlaku akan mudah untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Demikian halnya

dengan agama, sebagai sarana untuk mengurangi konflik, frustasi, dan

ketegangan psikis lainnya akan memberi rasa aman bagi individu

dalam penyesuaiannya.

e. Kondisi Psikologis

Individu yang sehat dan matang secara psikologis akan dapat

menyelaraskan dorongan-dorongan internalnya dengan tuntutan-

tuntutan yang berasal dari lingkungan. Bahkan tidak hanya itu,

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

16

individu tersebut akan berusaha memenuhi tuntutan tersebut

(Hurlock, 1999).

Sedangkan menurut Daradjat (1986) mengungkapkan faktor-faktor

yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah :

a. Frustasi atau tekanan perasaan

Frustasi atau tekanan perasaan adalah sutu proses yang

menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap

terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya atau menyangka bahwa akan

terjadi sesuatu hal yang menghalangi keinginannya. Orang yang sehat

mentalnya akan dapat menerima frustasi tersebut untuk sementara.

Frustasi disebabkan oleh tanggapan terhadap situasi yang dipengaruhi

oleh kepercayaan kepada diri sendiri dan kepercayaan terhadap

lingkungan.

b. Konflik atau pertentangan batin

Konflik jiwa atau pertentangan batin adalah terdapatnya dua

macam dorongan atau lebih yang berlawanan atau bertentangan satu

sama lain, hal tersebut tidak mungkin dipenuhi dalam waktu yang

sama. Konflik tersebut bisa berupa dua hal yang sama-sama diingini,

yang pertama diingini dan yang kedua tidak diingini, dan dua hal yang

sama-sama tidak diingini.

c. Kecemasan

Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang

bercampur baur yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

17

perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik). Rasa cemas bisa

ditimbulkan dari melihat dan mengetahui ada bahaya yang mengancam

dirinya, berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk dan arena

perasaan berdosa atau bersalah disebabkan telah melakukan hal-hal

yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.

Winarno dan Thomas (dalam Novirianti, 2006) mengatakan faktor-

faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah faktor dari dalam

individu dan faktor dari luar individu. Menurut Hilgar (dalam

Novirianti, 2006) mengatakan bahwa berhasil atau tidaknya individu

dalam mengadakan penyesuaian diri dipengaruhi oleh motif dan emosi

individu yaitu keseimbangan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

masalah yang dihadapi oleh individu. Cara untuk memahami

perkembangan dan penyesuaian diri orang dewasa adalah dengan

meneliti jalan yang dipilih orang tersebut saat menghadapi saat-saat

yang penting dalam hidupnya.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 5 faktor

penting yang mempengaruhi penyesuaian diri seseorang, yaitu keadaan

fisik dan jenis kelamin, keadaan lingkungan, tingkat pendidikan dan

intelegensi, kebudayaan dan agama, kondisi psikologis.

3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Hurlock (1999), menyatakan bahwa istilah penyesuaian mengacu

pada seberapa jauh kepribadian seorang individu berfungsi secara efisien

dalam masyarakat. Terdapat pola perilaku tertentu yang secara

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

18

karakteristik dikaitkan dengan individu yang berpenyesuaian baik dan pola

yang dikaitkan dengan individu yang berpenyesuaian buruk. Selain factor-

faktor yang dapat mendukung terjadinya penyesuaian diri pada individu

secara umum, terdapat pula aspek lain yang menjadi penentu hasil dari

proses ini sehingga dapat dilihat apakah individu tersebut mempunyai

kemampuan penyesuaian diri yang baik atau sebaliknya.

Schneiders (1964) mengungkapkan individu disebut mempunyai

penyesuaian diri yang baik bila mempunyai keterampilan sosial dan

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain baik dengan orang

sebaya maupun dengan orang yang belum dikenalnya. Lebih lanjut

disebutkan bahwa ada beberapa aspek penting yang menjadi penentu

keberhasilan individu dalam penyesuaian diri di lingkungannya, yaitu :

a. Adaptation (Penyesuaian Diri)

Penyesuaian diri dipandang sebagai kemampuan beradaptasi

karena di dalamnya diartikan pada konotasi fisik, misalnya untuk

menghindari ketidaknyamanan akibat cuaca yang tidak diharapkan,

jadi seseorang membuat sesuatu untuk bernaung. Orang yang

penyesuaian dirinya baik, berarti individu tersebut mempunyai

hubungan yang memuaskan dengan lingkungannya.

b. Conformity (Kecocokan)

Seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri

yang baik jika mempunyai kriteria sosial dan hati nuraninya akan

merasakan kenyamanan dalam berhubungan dengan individu lain di

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

19

lingkungan sosialnya karena adanya keserasian antara tuntutan dari

luar dan kemampuan dari dalam diri individu tersebut.

c. Mastery (Penguasaan)

Kemampuan seseorang membuat rencana dan mengorganisasikan

respon diri, sehingga dapat menguasai dan menanggapi segala hal

masalah dengan efisien merupakan salah satu keberhasilan individu

dalam menyesuaikan diri.

d. Individual Variation (Perbedaan Individu)

Adanya perbedaan individual dan respon manusia dalam

menanggapi masalah sehingga mengakibatkan tidak semua individu

mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan yang sama walaupun

latar belakang sosial ekonomi sama.

Hurlock (1999) menyebutkan individu yang mempunyai

penyesuaian baik memiliki semacam harmoni dalam, artinya individu

tersebut merasa puas dengan dirinya walaupun kadangkala terdapat

kekecewaan namun individu tersebut bisa memodifikasi agar seimbang.

Setidaknya ada 20 aspek penting yang menandakan seseorang memiliki

penyesuaian diri yang baik di lingkungan, yaitu :

a. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab yang sesuai usia

b. Berpartisipasi dengan gembira dalam kegiatan sesuai tingkat usia

c. Bersedia menerima tanggung jawab yang berhubungan dengan

perannya

d. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

20

e. Senang memecahkan dan mengatasi berbagai hambatan yang

mengancam kebahagiaan

f. Mengambil keputusan dengan senang tanpa konflik dan tanpa banyak

minta nasehat

g. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu salah

h. Lebih banyak memperoleh kepuasan daripada prestasi yang nyata

dibandingkan prestasi yang imajiner

i. Dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk merencanakan cetak

biru tindakan bukan sebagai akal untuk menunda atau menghindari

tindakan

j. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan menutupi

kesalahan

k. Tidak membesar-besarkan keberhasilan atau menerapkannya pada

bidang yang tidak berkaitan

l. Mengetahui bagaimana pembagian waktu antara bekerja dan bermain

m. Dapat mengatakan “Tidak” dalam situasi yang membahayakan

n. Dapat mengatakan “Ya” dalam situasi yang menguntungkan

o. Dapat menunjukan amarah secara langsung bila tersinggung atau bila

hak-haknya dilanggar

p. Dapat menunjukan kasih sayang secara langsung dengan cara dan

takaran yang sesuai

q. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

r. Dapat menahan sakit dan frustasi emosional jika perlu

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

21

s. Dapat memusatkan energi pada tujuan yang penting

t. Menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan yang tak

berakhir.

Menurut uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

penyesuaian dari dalam individu meliputi beberapa sikap pribadi individu

seperti adanya penerimaan diri terhadap dirinya, mempunyai perasaan /

afeksi yang harmonis dan seimbang, memiliki kepribadian yang matang

dan terintegrasi, dapat mengendalikan luapan emosi, berpegang teguh pada

pendirian, berpikir menggunakan rasio, mempunyai spontanitas yang

bagus dalam mengungkapkan perasaannya, sanggup mengatasi

permasalahan dengan baik dan dapat berkomunikasi secara efektif dengan

berbagai lapisan masyarakat. Sedangkan penyesuaian dari luar individu

meliputi kemampuan individu dalam menangani masalah yang menuntut

penyelesaian secara efisien, berpartisipasi dalam kelompok dengan latar

belakang yang berbeda, selain itu juga memiliki keterampilan, kebiasaan

dan kelincahan yang baik sehingga dapat membentuk dan menjaga

hubungan baik dalam masyarakat, keluarga maupun kelompok tertentu

B. Nikah Sirri

1. Pengertian Nikah Sirri

Nikah sirri adalah pernikahan yang dilakukan oleh wali pihak

perempuan dengan seorang laki-laki dan disaksikan oleh dua orang saksi,

tetapi tidak dilaporkan atau tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

22

(KUA). Pernikahan sirri yang menjadi praktik umum di masyarakat

memudahkan laki-laki berpoligami tanpa melalui prosedur yang

disyaratkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan,

padahal Undang-Undang ini pada prinsipnya menganut asas monogami.

Asas perkawinan ini dalam hukum Islam juga menganut asas

monogami. Ketentuan ini terdapat dalam Al Qur’an Surat An-Nisaa ayat 3

: “…jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil diantara istri-istri

kamu itu, seyogyanyalah kamu mengawini seorang perempuan saja, yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa walaupun seorang laki-

laki diperbolehkan mengawini wanita lebih dari seorang, tapi seandainya

tidak dapat memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, sebaiknya menikah

dengan satu perempuan saja. Perkawinan lebih dari satu dianggap sebagai

suatu perkecualian.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa nikah sirri sah

bila dihadirkan wali pihak perempuan dan juga dua orang saksi, namun

tidak dilaporkan atau dicatat dalam Kantor Urusan Agama (KUA).

Pernikahan sirri seringkali dilakukan untuk memudahkan laki-laki

berpoligami yang kurang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam

Undang-Undang Perkawinan. Namun dalam agama Islam sendiri,

poligami memang dibolehkan asal memenuhi syarat-syarat yang telah

ditentukan, dan seandainya tidak mampu, maka lebih baik tidak usah

berpoligami.

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

23

2. Dampak Nikah Sirri

Nikah sirri mempunyai dampak positif dan negatif, yaitu antara lain :

a. Dampak Positif

1) Dapat meminimalisir adanya sex bebas, serta berkembangnya

penyakit AIDS, HIV, maupun penyakit kelamin yang lainnya

2) Mengurangi beban atau tanggung jawab seorang wanita yang

menjadi tulang punggung keluarganya.

b. Dampak Negatif

1) Pernikahan sirri tidak memiliki kekuatan hukum dan dianggap

tidak sah di mata hukum sehingga istri yang dinikahi secara sirri

dianggap tidak sah di mata hukum

2) Istri dan anak dari pernikahan sirri tidak berhak atas nafkah dan

warisan dari suami jika meninggal nanti.

3) Istri dari pernikahan sirri tidak berhak atas harta gono-gini jika

terjadi perpisahan, karena secara hukum, pernikahan sirri dianggap

tidak sah dan tidak pernah terjadi

4) Kerugian dalam aspek sosial yang harus ditanggung oleh wanita

yang terikat dengan nikah sirri adalah sulitnya bersosialisasi

dengan masyarakat sekitar. Biasanya wanita yang tinggal serumah

dengan suami dari nikah sirri akan dianggap kumpul kebo atau

dianggap sebagai wanita simpanan. Wanita tersebut akan menjadi

buah bibir di lingkungan tempat tinggalnya.

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

24

5) Kerugian yang harus ditanggung anak adalah akan dianggap

sebagai anak yang tidak sah, dan pada akhirnya anak tersebut

hanya akan memiliki hubungan perdata dengan ibu dan keluarga

ibunya saja. Secara hukum, anak tersebut tidak memiliki hubungan

dengan sang ayah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Perkawinan Pasal 42 dan 43 ayat 1 :

Pasal 42: “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan

dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah”

Pasal 43 ayat (1): ” Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga

ibunya”.

Akte kelahiran anakpun hanya akan dicantumkan nama ibunya

saja, nama ayahnya tidak ada. Selain itu, status anakpun akan

tertulis sebagai anak di luar nikah. Hal ini banyak sekali

mengakibatkan melekatnya cap negatif masyarakat terhadap anak

tersebut.

6) Status anak yang tidak jelas di mata hukum tentu saja akan

menimbulkan lemahnya hubungan anak dengan ayahnya. Dan

seandainya ayahnya tidak mengakui bahwa anak itu bukan anak

kandungnya, maka anak tidak akan memiliki kekuatan apa-apa

yang dapat digunakan untuk melakukan pembelaan atau gugatan.

(www.eramuslim.com/konsultasi/motivasi/nikahsirri).

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

25

Menikah sirri biasanya dilakukan untuk menikah kedua dan

seterusnya, karena untuk meminta izin kepada istri sebelumnya sangat

sulit. Sedangkan untuk berpoligami sulit untuk ditempuh.

Dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa nikah

sirri memiliki beberapa dampak negatif, diantaranya orang yang

melakukan nikah sirri tidak memiliki kekuatan hukum, dan kerugian

banyak ditanggung oleh istri dan anaknya mengenai statusnya, masa

depan, warisan, dan status sosial. Namun diantara sekian banyak

dampak negatif, nikah sirri juga memiliki dampak yang positif, yaitu

dapat meminimalisir adanya sex bebas, yang akan menimbulkan

penyakit kelamin. Jadi, sebaiknya melihat dulu apa yang melatar

belakangi nikah sirri tersebut sehingga tidak semena-mena

memberikan penilaian negatif, karena bagaimanapun juga nikah sirri

adalah perjanjian suci yang dibolehkan Allah, jadi seandainya ada

penyimpangan fungsi, maka itu mutlak kesalahan individu yang

menjalani.

3. Syarat dan Rukun Perkawinan / Perkawinan Sirri Menurut

Hukum Islam

Syarat dan Rukun Perkawinan menurut hukum Islam :

a. Harus ada calon pengantin laki-laki dan calon perempuan yang akil

baligh

b. Adanya persetujuan yang bebas antara kedua calon pengentin

tersebut

c. Ada wali nikah bagi calon pengantin perempuan

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

26

d. Ada 2 orang saksi laki-laki muslim yang adil

e. Adanya mahar dari laki-laki untuk perempuan

f. Ijab qabul

g. Walimah

Syarat dan rukun perkawinan sirri sama dengan yang ada dalam

perkawinan resmi, perbedaannya jika perkawinan resmi tercatat di

KUA, nikah sirri tidak dicatatkan di KUA. Jadi, bila pernikahan sudah

mencakup syarat-syarat tersebut, maka pernikahan sudah dikatakan sah

menurut agama.

Namun pengumuman dan pendaftaran itu penting dan perlu

untuk menghindari akibat hukum yang timbul dari perkawinan sirri/

perkawinan bawah tangan itu dalam hubungannya dengan pihak

ketiga, misalnya tentang sahnya anak, wali nikah, waris mal waris.

Bahwa pengumuman dan pendaftaran itu penting bagi kemaslahatan

kedua belah pihak dan kepastian hukum bagi masyarakat, demikian

juga baik suami maupun istri tidak demikian saja dapat mengingkari

perjanjian perkawinan tersebut, dan tidak dengan mudah menjatuhkan

talaq, sesuai dengan analogi (qias) Al-Qur’an, apalagi bila

dihubungkan dengan Undang-Undang no.22 tahun 1946, Undang-

Undang no.32 tahun 1954, pasal 2 Undang-Undang no.1 tahun 1974,

yang merupakan ijma’ sebagian besar ulama Islam, dan demi

kemaslahatan umat Islam sendiri patutlah, bahkan wajib untuk ditaati

(Ramulyo, 2000)

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

27

Adakalanya akibat negatif yang harus diderita oleh hanya salah

satu pihak, dalam hal ini adalah istri beserta anaknya, disebabkan oleh

penerapan suatu peraturan seperti yang ditawarkan pihak laki-laki,

itulah yang dimaksud dengan penerapan hukum yang kosong dari

sasarannya bahkan berakibat sebaliknya dari suatu hukum. Setiap

bentuk hukum dirumuskan dengan pertimbangan adanya manfaat yang

akan diraih oleh pihak-pihak yang menerapkannya atau adanya

mudharat yang akan dihilangkan (Zein, 2004).

Dari uraian di atas, dapat diberi kesimpulan bahwa pernikahan

sirri sah secara agama bila memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Namun pendaftaran dan pengumuman itu sangatlah penting untuk

kemaslahatan kehidupan rumah tangga nantinya. Karena jika tidak

demikian, akan banyak hal yang memungkinkan akan merugikan salah

satu pihak, karena itu patut bahkan wajib untuk ditaati. Hal ini

dikarenakan memungkinkan adanya pihak-pihak tertentu yang

dirugikan.

C. Penyesuaian Diri Istri Yang Dinikahi Secara Sirri Pada Perkawinan

Poligami

Penyesuaian diri manusia dalam kelompok berperan sesuai dengan

jenis kelaminnya merupakan bagian normal dalam proses perkembangan

sehingga tidak seorangpun menganggapnya sebagai masalah. Akibat dari

proses tersebut terbentuklah stereotip jenis kelamin yang secara tidak

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

28

langsung disetujui oleh anggota kedua jenis kelamin dalam suatu

lingkungan, bergantung pada apa saja yang dihargai untuk lingkungan

tersebut (Hurlock, 1999).

Lingkungan masyarakat memberikan stereotip tertentu pada jenis

kelamin laki-laki dan perempuan yang menyebabkan terjadinya perbedaan

status sosial. Dalam lingkungan sosial pada umumnya, laki-laki mendapat

kebebasan lebih banyak. Laki-laki cenderung lebih bebas, lebih berkuasa,

lebih berani menentang segala peraturan yang ada. Sebaliknya, perempuan

lebih banyak terikat pada keluarga dan mempunyai kecenderungan lebih

patuh dan menerima aturan yang berlaku. Perempuan juga lebih mudah

menghayati perasaan orang lain dan merasa lebih senang bersama dan

menciptakan hubungan yang erat dengan teman-temannya.

Salah satu dampak negatif dari nikah sirri adalah kerugian dalam

aspek sosial yang harus ditanggung oleh wanita yang terikat dengan nikah

sirri adalah sulitnya bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Biasanya

wanita yang tinggal serumah dengan suami dari nikah sirri akan dianggap

kumpul kebo atau dianggap sebagai waniota simpanan. Wanita

tersebut akan menjadi buah bibir di lingkungan tempat tinggalnya.

(www.eramuslim.com/konsultasi/motivasi/nikahsirri).

Adakalanya akibat negatif yang harus diderita oleh hanya salah

satu pihak, dalam hal ini adalah istri beserta anaknya, disebabkan oleh

penerapan suatu peraturan seperti yang ditawarkan pihak laki-laki, itulah

yang dimaksud dengan penerapan hukum yang kosong dari sasarannya

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

29

bahkan berakibat sebaliknya dari suatu hukum. Setiap bentuk hukum

dirumuskan dengan pertimbangan adanya manfaat yang akan diraih oleh

pihak-pihak yang menerapkannya atau adanya mudharat yang akan

dihilangkan (Zein, 2004).

Banyak istri yang sangat menderita dan tidak bahagia dalam

perkawinannya yang disebabkan oleh ketidaksiapan dan kurangnya

kemampuan istri tersebut memainkan beberapa peranan yang berbeda-

beda dalam status perkawinan. Kemampuan tersebut tidak hanya

diperlukan dalam kondisi perkawinan saja, akan tetapi berlaku juga pada

setiap kondisi kehidupan manusia. Oleh karena itu, agar istri tersebut

mampu melakukan berbagai macam peranannya, maka diperlukan

kedewasaan psikis yaitu memiliki emosi yang stabil, bisa mandiri,

menyadari tanggung jawab, terintegrasi segenap komponen kejiwaan,

mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas, serta produktif-kreatif dan

etis-religius. (Kartono, 1992)

Oleh karena itu seorang istri yang dinikahi secara sirri harus

mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik agar mampu

menciptakan keselarasan dan keseimbangan dalam hidupnya. Seorang istri

yang dinikahi secara sirri juga mendapatkan hak yang tidak sepenuhnya,

karena seorang suami harus membagi dengan istri yang lainnya. Keadilan

yang dimaksud adalah keadilan dalam waktu dan giliran saja. Tepatnya,

ketika seorang suami datang kepada salah seorang istrinya dan adil dalam

pembagian standar hidup, tidak menelantarkan yang satu dan memberikan

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

30

secara berlebihan kepada yang lain. Akan tetapi keadilan dalam cinta

adalah sebuah hal yang mustahil dilakukan, karena hal tersebut di luar

kemampuan manusia. Qur’an Surat Al-Ahzaab : 4 : “Allah sekali-kali

tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya”. (As-

Syarawi, 2005).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa istri yang dinikahi

secara sirri akan mengalami akibat negatif dari pernikahannya, sehingga

istri tersebut harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

peran yang dijalaninya. Kedewasaan psikis sangat diperlukan dalam

kondisi perkawinannya.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian ...digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-idamustafa-78-2-babii.pdf · Penyesuaian diri mempunyai cirri-ciri tertentu

31

D. Kerangka Berpikir

Perempuan dinikahi secara sirri memiliki alasan yang berbeda-beda.

Setelah terjadi perkawinan sirri, istri ini akan menghadapi berbagai permasalahan

yang menyangkut kehidupannya. Dan istri yang dinikahi secara sirri itu akan

berusaha melakukan cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Kemudian

istri sirri ini membutuhkan penyesuaian diri untuk mengatasi masalah-

masalahnya.

Cara mengatasi masalah

Penyesuaian diri yang dilakukan istri yang dinikahi secara sirri

Alasan kenapa bersedia menjadi istri yang dinikahi secara sirri

Cara mengamati masalah