bab ii tinjauan pustaka - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/513/2/bab2.pdf · (material...

22
4 Universitas Islam Riau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cadangan Cadangan adalah jumlah minyak bumi yang diharapkan untuk diperoleh secara komersial dari akumulasi reservoir. Semua perkiraan cadangan melibatkan beberapa tingkat ketidakpastian. Ketidakpastian tergantung terutama pada jumlah data geologi dan teknik yang dapat diandalkan yang tersedia pada saat perkiraan dan interpretasi data (SPE/WPC Reserves Definitios Approved, 1997). Metode perhitungan untuk perkiraan cadangan minyak mula-mula dalam reservoir, yang umum digunakan adalah analogi, volumetrik dan teknik peforma (material balance dan decline curve analysis) (Garb dan G.L. Smith, 1987). 2.1.1 Metoda Volumetrik Sebagai dasar untuk menghitung jumlah cadangan dengan menggunakan metode volumetrik adalah data peta isopach , data log, analisis core dan data fluida reservoir. Perhitungan volume batuan reservoir dengan menggunakan peta isopach dibedakan menjadi dua persamaan, yaitu persamaan pyramidal dan trapezoidal (Amyx et al, 1960). Metode volumetrik digunakan sebelum ada data produksi dan data tekanan yang memadai untuk digunakan metode teknik peforma. Meskipun metode volumetrik yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan cadangan, hasil dari penggunaannya mungkin akan mengalami ketidakpastian cukup besar. Dengan demikian direkomendasikan agar evaluator membandingkan cadangan yang diperkirakan dengan metode volumetrik terhadap kinerja sumur dan reservoir (Holstein, 2007) Menurut Rukmana et al. (2010), apabila harga recovery factor telah diketahui maka dapat diperkirakan jumlah cadangan minyak yang mungkin dapat diproduksikan (Estimated Ultimated Recovery).

Upload: ngonga

Post on 08-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4

Universitas Islam Riau

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cadangan

Cadangan adalah jumlah minyak bumi yang diharapkan untuk diperoleh

secara komersial dari akumulasi reservoir. Semua perkiraan cadangan melibatkan

beberapa tingkat ketidakpastian. Ketidakpastian tergantung terutama pada jumlah

data geologi dan teknik yang dapat diandalkan yang tersedia pada saat perkiraan

dan interpretasi data (SPE/WPC Reserves Definitios Approved, 1997).

Metode perhitungan untuk perkiraan cadangan minyak mula-mula dalam

reservoir, yang umum digunakan adalah analogi, volumetrik dan teknik peforma

(material balance dan decline curve analysis) (Garb dan G.L. Smith, 1987).

2.1.1 Metoda Volumetrik

Sebagai dasar untuk menghitung jumlah cadangan dengan menggunakan

metode volumetrik adalah data peta isopach , data log, analisis core dan data fluida

reservoir. Perhitungan volume batuan reservoir dengan menggunakan peta isopach

dibedakan menjadi dua persamaan, yaitu persamaan pyramidal dan trapezoidal

(Amyx et al, 1960).

Metode volumetrik digunakan sebelum ada data produksi dan data tekanan

yang memadai untuk digunakan metode teknik peforma. Meskipun metode

volumetrik yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan cadangan, hasil

dari penggunaannya mungkin akan mengalami ketidakpastian cukup besar. Dengan

demikian direkomendasikan agar evaluator membandingkan cadangan yang

diperkirakan dengan metode volumetrik terhadap kinerja sumur dan reservoir

(Holstein, 2007)

Menurut Rukmana et al. (2010), apabila harga recovery factor telah diketahui

maka dapat diperkirakan jumlah cadangan minyak yang mungkin dapat

diproduksikan (Estimated Ultimated Recovery).

5

Universitas Islam Riau

2.1.2 Material Balance

Prinsip dari metode material balance ini didasarkan pada prinsip

kesetimbangan volumetrik yang menyatakan bahwa, persamaan fluida kumulatif

withdrawal reservoir adalah sama dengan kombinasi fluida yang berekpansi

(Ahmed, 2005).

Material balance adalah prosedur komputasi dimana sifat fluida dan riwayat

tekanan atau kinerja reservoir dirata-ratakan, sehingga memperlakukan reservoir

seolah-olah merupakan tangki. Simulasi komputer menggunakan prinsip

keseimbangan material, namun membagi-bagikan reservoir ke dalam banyak sel

atau gridblocks, dan bukan memperlakukannya sebagai tangki.. Untuk penggunaan

metode ini diperlukan kumulatif produksi 5-10% dari OOIP (Holstein, 2007).

Pengunaan sejarah produksi membuat metode ini menghasilkan perkiraan cadangan

yang lebih realistik dari metode volumetrik (Sustakoski dan Diana Morton

Thompson, 1992).

2.2 IPM Mbal Software

IPM menawarkan teknik yang murah serta efektif untuk menilai atau

menentukan dan mengoptimasi pengembangan lapangan, ini juga digunakan untuk

evaluasi dari berbagai skenario yang akan digunakan. IPM juga dapat digunakan

untuk mengubah manajemen peralatan untuk kondisi surface (Ageh, A. Adegoke

dan O.J. Uzoh).

Mbal software merupakan software buatan Petroleum Experts yang terdiri

dari beberapa program dan dirancang untuk memberikan pemahaman tentung

perilaku reservoir dan memprediksikannya dimasa yang akan datang (Mbal IPM-

Analytical Mbal Model Overview, 2010). Menurut Mbal IPM- Analytical Mbal

Model Overview (2010) program yang terdapat didalam software Mbal antara lain:

1. Material Balance

2. Monte Carlo Volumetrics

2. Reservoir Allocation

4. Decline Curve analysis

5. 1-D Model(Buckley-Leverett)

6

Universitas Islam Riau

6. Multi Layer(Relative Permeability Average)

7. Tight Gas type Curves

2.2.1 Mbal Material balance Software

Program material balance pada Mbal menggunakan model konseptual dari

kelakuan reservoir sebagai efek dari produksi fluida reservoir serta injeksi air

ataupun injeksi gas yang dilakukan. Persamaan material balance berdimensi

0, yang berarti bahwa reservoir yang dimodelkan berdasarkan pada model tangki

dan tidak memperhitungkan geometri suatu reservoir, daerah pengurasan dan

posisi sumur. Adapun asumsi yang diterapkan oleh material halance terhadap

reservoir. yaitu reservoir homogen, temperatur konstan, dan distribusi tekanan

serta saturasi seragam di semua titik reservoir (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010).

Menurut Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview (2010), prosedur

pembuatan model meservoir pada IPM-Mbal material balance software. Prosedur

pembuatan model reservoir yang direkomendasikan dalam melakukan penelitian

material halance adalah sebagai berikut:

1. Persiapan data yang meliputi

a. Data PVT.

b. Data special core analysis (scal).

c. Data reservoir dan aquifer.

d. Data sejarah produksi dan tekanan rata-rata reservoir.

2. Deskripsi model reservoir

3. Pengisian dan penyelerasan data PVT

4. Pengisian data model reservoir

5. Penyelarasan (history matching)

6. Simulasi

7

Universitas Islam Riau

2.2.1.1 Persiapan Data

1. Data PVT

Secara umum. data PVT yang dibutuhkan dalam penelitian material

balance adalah viskositas, faktor volume formasi dan kelarutan gas

dalam minyak.

2. Data SCAL

Data SCAL meliputi de-normalisasi kurva permeabilitas relative

minyak-air.

3. Data karakteristik reservoir dan aquifer

Data karakteristik reservoir yang digunakan pada penelitian material

balance meliputi data temperature dan tekanan mula-mula

reservoir, porositas, saturasi air mula-mula, OOlP.

4. Data Sejarah produksi dan tekanan rata-rata reservoir

Data sejarah tekanan reservoir rata-rata merupakan data perubahan

tekanan reservoir dari waktu ke waktu terhadap data kumulatif produksi.

2.2.1.2 Deskripsi Model Reservoir

Prosedur pembuatan model reservoir secara umum diawali dengan memilih

jenis pemodelan. Jenis pemodelan yang dipilih pada penelitian ini adalah material

balance. Kemudian memilih system option yang dibutuhkan.

Gambar 2.1 System options pada IPM Mbal software (Mbal IPM- Analytical

Mbal Model Overview, 2010)

8

Universitas Islam Riau

Deskripsi model ini meliputi :

1. Fluida reservoir : minyak, gas atau kondensat

2. Model tangki : tangki tunggal atau multi tangki

3. Model PVT : sederhana atau variabel

4. Sejarah produksi : berdasarkan sumur atau berdasarkan tangki

2.2.1.3 Pengisian dan Penyelarasan Data PVT

Pengisian Data PVT Berdasarkan ketersediaan data PVT, maka dilakukan

pengisian Oil - Black Oil Data Input. Teknik ini didasarkan pada nilai densitas dan

GOR.

Gambar 2.2 Data input oil-black oil

Menurut Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview (2010), data input

terbagi 2 yaitu, input parameter dan input field. Input parameter terdiri dari

formation GOR, oil gravity, gas gravity, water salinity, mole percent H2S, mole

CO2 dan N2. Input field terdiri dari separator dan correlations .

9

Universitas Islam Riau

Gambar 2.3 Parameter korelasi sifat fisik fluida (Mbal IPM- Analytical Mbal

Model Overview, 2010)

Menurut Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview (2010), matching atau

penyelarasan yang bertujuan untuk memodifikasi beberapa korelasi oil agar sesuai

dengan kondisi actual. Untuk penentuan Pb, Rs, dan Bo dapat menggunakan

korelasi Glaso, Standing, Lasaster, Vazquez-Begg, Petrosky et al, dan al marhoun,

sedangkan penentuan oil viscosity dapat menggunakan korelasi Beal et al, begs et

al, petrosky et al, egbogah et al, dan Bergmen-Sutton.

Korelasi yang dipilih adalah korelasi yang paling sedikit melakukan

modifikasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai parameter 1 dan 2 atau dengan melihat

nilai standar deviasi. Parameter 1 adalah pengali, sedangkan parameter 2 adalah

penggeser (shift). Nilai parameter 1 harus mendekati 1, sedangkan parameter 2

mendekati 0. Nilai standar deviasi yang terkecil menunjukkan penyimpangan

terkecil dari korelasi terhadap data actual (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010).

10

Universitas Islam Riau

2.2.1.4 Pengisian Data Model Reservoir

Pada tahap ini data yang akan di input meliputi data karakteristik reservoir,

special core analysis (SCAL), sejarah produksi, sejarah tekanan dan pengisian data

aquifer.

Gambar 2.4 Data input karakteristik reservoir Pada Sub-Menu Tank parameters

(Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010)

Tank Type ialah pilihan jenis fluida. Untuk model fluida Umum, pilihan ini

dapat digunakan untuk menentukan tangki sebagai minyak atau kondensat yang

didominasi. Ini akan mempengaruhi bagaimana data masukan ditentukan dan

menentukan fase pembasahan yang digunakan dalam perhitungan permeabilitas

relatif. Monitor Contacts digunakan ketika menghitung kedalaman kontak

minyak/air, gas/minyak, dan gas/air. Untuk gas coning water coning hanya

dilakukan bila perhitungan dengan multi layer (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010).

11

Universitas Islam Riau

Gambar 2.5 Data input permeablitas relatif minyak-air (Mbal IPM- Analytical

Mbal Model Overview, 2010)

Permeabilitas relatif ini digunakan untuk mendefinisikan; kro, dan krw, yang

kemudian digunakan untuk menentukan rasio mobilitas yang pada gilirannya

digunakan untuk mendefinisikan GOR, WC, dll. Untuk nilai water sweep eff dan

gas sweep eff hanya diisi ketika hendak menghitung WOC, GOC, dan GWO (Mbal

IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010).

12

Universitas Islam Riau

Gambar 2.6 Data input sejarah tekanan dan produksi (Mbal IPM- Analytical

Mbal Model Overview, 2010)

Menurut Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview (2010), data-data

yang dibutuhkan pada menu production history ialah :

1. Time

2. Reservoir Pressure

3. Cumulative Oil Produced

4. Cumulative Gas Produced

5. Cumulative Water Produced

6. Cumulative Gas Injected

7. Cumulative Water Injected

13

Universitas Islam Riau

Gambar 2.7 Data input aquifer (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview,

2010)

Pemilihan model berdasarkan tergantung keadaan reservoir. Sebagai contoh

model Hurst-van Everdingen modified dan radial aquifer sistem, Penggunaan

model Hurst-van Everdingen modified merupakan model aquifer yang sangat

komplit dan sangat cocok digunakan pada MBAL software karena memiliki batasan

(boundary), model ini juga memperhitungkan perubahan tekanan terhadap waktu

dengan interpolasi linear, berbeda dengan model lain yang hanya

memperhitungkan perubahan tekanan secara konstan. Data-data aquifer ini akan di

regresi kembali untuk dilakukan history matching (Mbal IPM- Analytical Mbal

Model Overview, 2010).

14

Universitas Islam Riau

2.2.1.5 History Matching

Mbal menyediakan empat grafik terpisah untuk menentukan parameter

reservoir dan aquifer yang belum diketahui, yaitu:

1. Grafik analytical method

2. Grafik plot energi (drive mechanism)

3. Grafik(F-we) /Et terhadap F (Campbell plot), dll

4. Grafik Q(td) vs td Radial-aquifer

Grafik Analytical Method ini menggunakan regresi non-linier untuk

membantu memperkirakan parameter-parameter reservoir dan aquifer yang belum

diketahui. Grafik ini didasarkan pada plot respon yang dihasilkan oleh model -

terhadap data sejarah produksi. Adanya grafik regresi non-linier ini dapat

mengeliminasi penggantian parameter-parameter reservoir dan aquifer secara

manual untuk mencapai keselarasan dengan sejarah produksi. Grafik ini harus

memiliki nilai standard Deviation kecil dari 0.1 untuk memastikan bahwa data

sejarah produksi model dan actual telah matching.

Gambar 2.8 Contoh grafik analytical method (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010)

15

Universitas Islam Riau

Gambar 2.9 Contoh grafik plot energi atau drive mechanism (Mbal IPM-

Analytical Mbal Model Overview, 2010)

Gratik plot energi (Drive Mechanism) menunjukkan kontribusi relatif dari

masing-masing tenaga pendorong suatu reservoir. Plot ini pada dasarnya tidak

memberikan informasi lengkap mengenai karakteristik reservoir maupun aquifer

yang belum diketahu, meskipun demikian adanya grafik ini dapat membantu untuk

memfokuskan parameter model yang harus diubah agar sesuai dengan kondisi

aktual. Sebagai contoh, bila water influx cenderung kecil maka parameter aquifer

dan area dapat diabaikan (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010).

16

Universitas Islam Riau

Grafik(F- We)/Et terhadap F(Campbell Plot) atau graphical method, grafik

ini digunakan untuk menentukan parameter-parameter reservoir dan aquifer secara

visual. Tujuan dari grafik ini untuk meletakkan titik-titik data pada suatu garis lurus

(straight line). Perpotongan dari garis lurus ini dengan salah satu sumbu

memberikan informasi tentang Original Oil In Place (OOIP).

Gambar 2.10 Contoh grafik (F-We)/Et terhadap F (Campbell Plot)

Gambar 2.11 Contoh grafik WD function (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010)

Grafik Q(td) vs td Radial Aquifer, Grafik ini menggambarkan dimensionless

aquifer function vs dimensionless time type curves, yaitu log fungsi dari aquifer

17

Universitas Islam Riau

sebagai tenaga pendorong reservoir terhadap waktu seiring reservoir

diproduksikan.,selain itu pada sebelah kanan plot ini menunjukkan rasio dari outer

aquifer radius/inner aquifer radius .

2.2.1.6 Simulasi

Simulasi adalah proses menjalankan model reservoir yang telah disesuaikan

dengan sejarah produksi. Langkah ini bertujuan untuk melihat peforma laju alir

(laju alir minyak, air ataupun gas) yang dihasilkan oleh model terhadap sejarah

produksi actual, jika peforma model reservoir yang dihasilkan belum sesuai maka

proses history matching harus diulang. Berdasarkan studi lapangan nilai error

minimum untuk simulasi reservoir ialah 5%. Perhitungan nilai error ialah nilai

model dikurangi nilai aktual kemudian dibagi nilai aktual dan dikali 100%.

Gambar 2.12 Hasil simulasi (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview,

2010)

18

Universitas Islam Riau

2.2.2 MBAL DCA Software

Mbal Decline Curve analysis ialah salah satu dari tool MBAL software yang

berfungsi untuk production history matching atau run prediction production. Bila

dalam rangka production history matching ini berkaitan dengan penentuan decline

rate (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010).

Gambar 2.13 Menu input production history (Mbal IPM- Analytical Mbal Model

Overview, 2010)

Pada menu input production history, di input data sejarah produksi, nilai

decline rate dan initial rate (bila ada penambahan sumur) serta time, serta

abandonment rate (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010).

19

Universitas Islam Riau

Gambar 2.14 Contoh grafik decline curve matching (Mbal IPM- Analytical Mbal

Model Overview, 2010)

Data yang diperlukan untuk melakukan matching atau produksi ialah data

sejarah produksi. Matching dilakukan dengan melakukan regresi terhadap data di

software hingga didapatkan standard deviation yang kecil. Dimana semakin kecil

standard deviation maka semakin rendah penyimpangan data matching dari data

actual (Mbal IPM- Analytical Mbal Model Overview, 2010).

Menurut Rukmana et al. (2010), hasil analisis DCA dimana diperoleh 2

periode (trend), sebagai dasar penarikan decline. Hasil penarikan baik untuk kurva

1 dan maupun kurva 2 menuju ke titik yang sama (decline rate). Jika ada

penambahan sumur penarikan prediksi produksi mengikuti ke decline rate yang

sama.

Untuk melakukan prediction dapat dilakukan dimenu Production Prediction

dengan mengatur :

• Prediction Setup

• Reporting Schedule

20

Universitas Islam Riau

Gambar 2.15 Tampilan production prediction menu (Mbal IPM- Analytical Mbal

Model Overview, 2010)

Selanjutnya melakukan run prediction, bila ingin melakukan prediction di

menu production prediction. Menurut Rukmana et al. (2010), prediksi untuk

penambahan sumur :

1. Hitung Qi per sumur

2. Tambahkan Qi pada hasil prediksi existing/DCA sebelumnya

Menurut Rukmana et al. (2010), produksi awal (Qi) dari sumur baru dapat

menggunakan hasil grafik dari rata-rata produksi sumur yang telah ada dan telah

disesuaikan dengan rencana produksi sumur baru tersebut.

2.3 Infill Well

Penambahan sumur baru yang disisipkan diantara sumur produksi yang telah

ada disebut sumur infill (Aminian, 1991). Penambahan sumur infill dilakukan

terutama pada lapangan minyak yang telah berproduksi. Dasar pertimbangan

pelaksanaan penambahan sumur infill ialah jumlah sisa cadangan minyak yang

masih mungkin dapat diambil (remaining recoverable reserve), tetapi jumlah

sumur produksi terlalu sedikit sehingga waktu yang diperlukan untuk mengangkat

minyak dari reservoir sampai batas ekonomisnya menjadi lama (Ciptoajo, 2011).

21

Universitas Islam Riau

Jumlah Cadangan atau recovery factor maksimum ditentukan dengan metode RF

J.J. Arps (Subyanto dan Dudy Sumarhadi, 2001). Perkiraan nilai RF dari tiap

skenario (infill drilling) yang ada harus lebih kecil dari recovery factor maksimum

yang ditentukan berdasarkan metode RF J.J. Arps berdasarkan jenis drive

mechanism (Kahfi et al, 2015).

2.4 Keekonomian Minyak

2.4.1 Evaluasi Ekonomi

Menurut Partowidagdo (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi pada

keekonomian :

1. Peramalan produksi minyak

2. Asumsi harga minyak/gas

3. Investasi ini biasanya dibedakan menjadi investasi kapital dan investasi

non kapital. Capital cost adalah nilai uang (biaya) dari suatu modal yang

berwujud (tangible), meliputi bangunan-bangunan, peralatan pemboran

produksi, mesin-mesin, fasilitas produksi, konstruksi dan alat

transportasi yang mengalami depresiasi nilai karena waktu pemakaian.

Non capital cost merupakan biaya yang terjadi pada operasi selama tahun

berjalan yang terdiri dari biaya operasi tahun berjalan. Pembedaan

capital cost dan non capital cost sangat penting, karena capital cost tidak

dibebankan segera oleh kontraktor tapi melalui depresiasi, sedangkan

non capital cost dapat langsung dibebankan pada hasil produksi minyak

pada tahun dimana biaya dikeluarkan.

4. Operating cost dapat didefinisikan sebagai biaya operasi harian dan

biaya perawatan yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjaga

kelangsungan operasinya.

5. Lama proyek, berdasarkan studi lapangan lama proyek dapat

diasumsikan sebagai asumsi berapa tahun proyek dilakukan atau asumsi

nilai abandon rate (batas produksi paling ekonomis).

22

Universitas Islam Riau

6. Pajak adalah biaya yang dikeluarkan kepada instansi pemerintah. Pajak

(Tax) hanya dipungut pemerintah apabila recovery dari biaya melebihi

revenue. Besarnya ditentukan pemerintah.

7. Abandont cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengembalikan

keadaan lingkungan seperti semula jika umur suatu lapangan telah habis

atau suatu lapangan sudah tidak berproduksi lagi

8. Government income

9. Contractor income

10. Indikator Ekonomi atau Syarat kelayakan proyek migas :

a. NPV (Net Present Value) besar dari nol atau positif yaitu jumlah

keuntungan bersih yang dinilai pada waktu sekarang yang dihitung

berdasarkan suku bunga (interest rate) tertentu. NPV positif untung,

negatif rugi, sementara nol disebut keadaan pulang pokok.

b. IRR (Internal rate of return) didefinisikan sebagai harga bunga yang

menyebabkan harga semua cash inflow sama dengan cash outflow

bila cash flow didiskon untuk suatu waktu tertentu. Dengan kata lain

ROR juga didefinisikan tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai

NPV = 0. Proyek dikatakan layak bila ROR lebih besar dari MARR

(Minimum Atractive Rate of Return) atau bunga bank yang

ditetapkan oleh investor.

c. POT (Pay Out Time) yaitu waktu yang diperlukan agar kumulatif

pendapatan sama dengan kumulatif biaya yang dikeluarkan. Dengan

kata lain POT merupakan besaran yang menunjukkan seberapa cepat

suatu dana investasi kembali. Artinya semakin kecil POT semakin

layak proyek tersebut.

d. B/C (Benefit to Cost) yaitu nilai investasi ditambah nilai NPV

kemudian dibagi nilai invetasi. Nilai ini harus besar dari 1.

11. Sensitivity (spider diagram).

Spider diagram adalah diagram yang dgunakan untuk mengamati

perubahan parameter-parameter dalam project jika salah satu inputnya

dilakukan sensitivity.

23

Universitas Islam Riau

2.4.2 PSC

PSC adalah skema pengelolaan sumber daya migas dengan berpedoman

kepada bagi hasil produksi, antara si pemilik sumber daya migas dan investor

(Ariyon, Diktat Regulasi dan Lingkungan Migas).

Menurut Sutowo (1966), sebagaimana di kutip oleh Salim (2006) dalam

syeirazi (2009), memperkenalkan prinsip-prinsip PSC sebagai berikut (Ariyon,

Diktat Regulasi dan Lingkungan Migas).

1. Kendali Manajemen dipegang oleh perusahaan negara.

2. Kontrak didasarkan pada pembagian produksi.

3. Kontraktor menanggung resiko eksplorasi.

4. Aset-aset yang dibeli kontraktor menjadi milik negara.

5. Perusahaan Negara membayar pajak pendapatan kontraktor kepada

pemerintah

6. Kontraktor wajib memperkerjakan tenaga kerja Indonesia.

7. Kontraktor wajib memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam

negeri sebesar 25%.

Gambar 2.16 Skema PSC (Lubiantara, 2012)

24

Universitas Islam Riau

Menurut Partowidagdo (2002), persamaan perhitungan ekonomi migas :

1. Gross Revenue

Pendapatan Kotor (Gross Revenue) merupakan jumlah uang yang diperoleh

dari hasil penjualan minyak yang diproduksikan.

Gross Revenue = (Produksi x HargaMinyak)……………….…....(1)

2. FTP

FTP (First Trench Petroleum) adalah sebahagian dari minyak yang

diproduksi, yang dibagi antar pemerintah dan kontraktor sebelum dikurangi

cost recovery.

FTP = (Gross Revenue x %FTP)…………………….(2)

FTP Contractor = (FTP x Contractor share)……………………..(3)

FTP Gov = (FTP x Government Share)……………………(4)

3. Biaya operasional

Biaya operasional =( oil production x OC )………………………….(5)

4. Depresiasi yaitu pengurangan nilai dari barang kapital atau tangible sebagai

akibat adanya faktor kerusakan atau penurunan nilai, seiring dengan waktu

pemakaian. Beberapa metode depresiasi yang biasa digunakan adalah :

Double Declining Balance

Depresiasi = 2

𝑇 (𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 − 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 i-1)…………...…..(6)

5. ETS

Equity to be Split merupakan sisa keuntungan yang akan dibagi setelah

dipotong biaya dan FTP (First Trenche Petroleum) kepada kontraktor dan

Pertamina sesuai dengan split yang telah ditentukan.

ETS = (Revenue-FTP-(OC+UR+Depresiasi)………….(7)

6. Contractor Share

Contractor share = (ETS x Contractor Share)……………………..(8)

7. Government Share

Government share = (ETS x Government Share)…………………….(9)

25

Universitas Islam Riau

8. Domestic Market Obligation

DMO (Domestic Market Obligation) merupakan kewajiban kontraktor

untuk menyerahkan sebagian minyak yang telah dihasilkan kepada

pemerintah untuk memenuhi BBM dalam negeri.

DMO = (Oil Production x %DMO x

Oil Price x %DMO)………………………....(10)

9. Domestic Market Obligation fee

DMO fee = (DMO x %DMO fee) ………………………..(11)

10. Contractor Taxable

Contrator Taxable = ( Contractor share-DMO-DMO fee)….……...(12)

11. Govemment Tax

Government Tax = ( Contractor Taxable x 40%)………………...(13)

12. Contractor Take

Contractor Take = (Contractor Taxable-Government Tax+

Rec-(OC+UR+Depresiasi)……………………(14)

13. Government Take

Government Take = (Gover Share+DMO-DMO Fee + GovTax +

FTP Government)…………………………….(15)

14. Untuk perhitungan POT, sebagai contoh bila tahun ke-2 nilai CCF -200

tahun dan tahun ke 3 bernilai 300, maka

POT = 2 + (3 − 2)(200

200+300)

= 2.4 tahun

Untuk Perhitungan NPV dan IRR menggunakan fungsi excel yaitu

=NPV(Discount Factor, Cashflow tahun awal:Cashflow tahun akhir), dan

=IRR(Cashflow tahun awal:Cashflow tahun akhir) (https://support.office.com/en-

us/article).